• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERMAINAN KARTU ANGKA DAN HURUF TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN DAN HURUF ANAK USIA 5-6 TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERMAINAN KARTU ANGKA DAN HURUF TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN DAN HURUF ANAK USIA 5-6 TAHUN"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PERMAINAN KARTU ANGKA DAN HURUF TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN DAN HURUF

ANAK USIA 5-6 TAHUN

Oleh HENI OKTINA

Masalah dalam penelitian ini adalah kurangnya media pembelajaran yang digunakan dalam mengenalkan lambang bilangan dan huruf pada anak usia 5-6 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh permainan kartu angka dan huruf terhadap kemampuan mengenal lambang bilangan dan huruf anak usia 5-6 tahun di TK Istiqlal Rajabasa Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen tipe one-shot case study. Sampel yang diambil berjumlah 20 anak. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi atau pedoman observasi dengan bentuk chek list. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil r tabel dengan taraf kesalahan 5% = 0,444 dan r hitung = 0,99945. Karena harga r hitung lebih besar daripada r tabel, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.

(2)

ABSTRACT

INFLUENCE GAME CART NUMBER AND LETTERS ON THE ABILITY TO KNOW THE SYMBOL NUMBERS AND LETTERS OF CHILDREN

AGES 5-6 YEARS

By HENI OKTINA

The problem in this study was lack of instructional media used in introducing the symbol of numbers and letters in children aged 5-6 years. The purpose of this study was to determine the effect of the card game of numbers and letters on the ability to know the symbol of numbers and letters children aged 5-6 years in Istiqlal Play Group Rajabasa Bandar Lampung. This research used experimental study of type one-shot case study . Samples were taken of 20 children. The research instrument using observation sheet or observation guide with a check list form. Data were analyzed using simple linear regression analysis. Data were analyzed using simple linear regression analysis. Results r table with a level of 5% error count = 0.444 and r = 0.99945. Because the price of r count larger than r table, so that Ho refused and Ha accepted.

(3)

DAFTAR GAMBAR

(4)

PENGARUH PERMAINAN KARTU ANGKA DAN HURUF TERHADAP

KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN DAN HURUF

ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ISTIQLAL RAJABASA

BANDAR LAMPUNG

(skripsi)

Oleh

Heni Oktina

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

(5)

PENGARUH PERMAINAN KARTU ANGKA DAN HURUF TERHADAP

KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN DAN HURUF

ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ISTIQLAL RAJABASA

BANDAR LAMPUNG

Oleh HENI OKTINA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(6)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

TABEL ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Blakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah... 5

D. Perumusan Masalah ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Pengertian Perkembangan Kognitif ... 7

B. Karakteristik Perkembangan Kognitif pada Anak Usia 5-6 Tahun ... 8

C. Tujuan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini ... 9

D. Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan dan Huruf pada Anak Usia Dini ... 10

E. Permaian Kartu Angka dan Kartu Huruf ... 13

F. Penelitian Terdahulu ... 17

G. Kerangka Pikir ... 20

H. Hipotesis ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Desain Penelitian ... 22

B. Tempat Penelitian ... 22

C. Populasi dan Sampel ... 23

D. Variabel Penelitian ... 23

E. Instrumen Penelitian ... 26

F. Teknik Pengumpulan Data ... 29

G. Uji Validitas Instrumen ... 30

H. Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33

A. Profil TK Istiqlal ... 33

B. Hasil Penelitian ... 34

C. Hasil Analisis Data ... 36

(7)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 45

A. Simpulan dan Saran... 45

B. Saran ... 45

(8)

DAFTAR TABEL

Table 3.1 Kisi-kisi Penilaian Variabel ... 27 Tabel 3.2 Kisi-kisi Rubrik Panduan Penilaian Variabel X ... 28 Tabel 3.3 Kisi-kisi Rubrik Panduan Penilaian Variabel Y ... 29 Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasi Penilaian Permainan Kartu

Angka dan Huruf ... 37

Tabel 4.2 Rekapitulasi Penilaian Kemampuan Mengenal Lambang

(9)

MOTO

Bermain-main bagi seorang anak adalah sesuatu yang sangat penting. sebab melarangnya dari bermain-main seraya memaksanya untuk

belajar terus menerus dapat mematikan hatinya, mengganggu kecerdasannya dan merusak irama hidupnya

(Al-Ghazali)

“Selalu bersukur dan ikhlas dalam melakukan pekerjaan adalah salah satu kunci kesuksesan ”

(10)
(11)
(12)

PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim...

Kupersembahkan karya ini sebagai rasa syukur Kepada Allah SWT beserta nabi junjungan kami Muhammad SAW dan ucapan terimakasih serta banggaku

kepada:

1) Bapak dan Ibu Tersayang, Bapak Abdulrahman dan Ibu Salmini,

terimakasih banyak atas kasih sayang dan kesabaran, dukungan yang luar biasa, dan bekerja banting tulang tanpa mengeluh yang tidak ternilai harganya. pengorbanan kalian orang tuaku yang paling luar biasa. Semoga

ini sedikit bisa membanggakan dan dapat membayar setetes keringat dari begitu banyak tetesan keringat yang kalian berikan kepada penulis.

2) Saudaraku, Royana dan Siti Arminia, dan keluarga besarku yang sudah mendukung dan mendoakanku terimakasih

3) Untuk orang yang selalu menemaniku susah dan senang (Ryan Hidayat)

terimakasihku atas semua waktu yang selama ini kau berikan, kasih sayang, semangat dan perlakuan yang luar biasa untukku

4) Teman-temanku angkatan 2011 yang telah memberikan motivasi dan bersama-sama berjuang dalam menyelesaikan studi

(13)
(14)

RIWAYAT HIDUP

Heni Oktina dilahirkan di Bukit Kemuning, Kecamatan Bukit Kemuning Kabupaten Lampung

Utara pada tanggal 20 Oktober 1992, sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, pasangan Bapak Abdulraham dan ibu Salmini. Penulis menempuh

pendidikan SD, SMP, SMA dan melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. Pendidikan Sekolah Dasar

(SD) di SD Negri 2 Bonglai, Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan diselesaikan pada tahun 2005, Sekolah Menengah Utama (SMP) di SMP Negri 3 Banjit, Kecamatan Banjit Kabupaten Way Kanan pada tahun 2008, dan

menyelesaikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA PGRI Bukit Kemuning Lampung Utara, Kecamatan Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara pada tahun 2011.

Pada pertengahan tahun 2011, penulis diterima sebagai mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Progran studi S1 PG-PAUD Universitas Lampung

melalui Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negri (SMPTN). Selama menjadi mahasiswa, penulis mengikuti Lembaga Kemahasiswaan di HIMAJIP FKIP sebagai Anggota pada periode 2012-2013.

Selama kuliah penulis juga mengikuti program kegiatan wajib Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini yaitu Pelaksanaan Program Pengenalan Pembelajaran

(15)

semester 6. Pada semester 2 penulis ditempatkan di TK Global Surya, semester 3

di TK Lukel, Semester 4 di TK Aisyiah, semester 5 di SD Al – Azhar, dan pada semester 6 di TK Amartha Tani.

Tahun 2014, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata - Terintergrasi (KKN -T) di Pekon Baturaja, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung

(16)

SANWACANA

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Alat Permainan Edukatif Terhadap Kemampuan Kognitif

Mengenal Lambang Bilangan dan Huruf Anak Usia 5 –6 Tahun”

Penulis menyadari bahwa dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini tentu tidak

akan mungkin terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan dukungan yang teramat besar terhadap perkembangan studi PG-PAUD

2. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan dan pembimbing I yang telah membantu sumbangsih untuk kemajuan kampus PG-PAUD, serta membimbing, memberi masukan, kritik dan saran baik tenaga

dan pikiran diberikan dengan sabar dan iklas kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini

(17)

4. Asih Budi Kurniawati, S.Pd, M.Pd selaku Pembimbing II atas kesediaan dan

keikhlasannya memberikan motivasi, bimbingan, nasihat-nasihat yang bijak, saran, dan kritiknya selama proses penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Devi Nawangsasi, M.Pd yang juga bersedia membimbing, memberikan motivasi, serta kritikan guna perbaikan skripsi.

6. Dr. Lilik Sabdaningtiyas, M.Pd selaku pembahas atas saran dan kritik yang

diberikan dalam penyusunan skripsi.

7. Bapak/ibu Dosen dan Staf Karyawan PG-PAUD yang telah membantu sampai

skripsi ini selesai

8. Ibu Dearry Suswita, S.Si selaku Kepala Sekolah TK Istiqlal Rajabasa yang

telah memberikan izin dan dukungan dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi

9. Dewan guru TK Istiqlal Rajabasa yang telah bersedia membantu pelaksanaan

penelitian dan memberikan dukungan

10.Para sahabat (Intan Suryani, Anisa Ayu Lestari, Elvira Yunita, Sira Difatiguna, Uswatun Hasanah, Dyah Ayu dan Hanny Teta Rizza) yang telah

memberikan semangat, dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi 11.Teman-teman KKN dan PPL di Pekon Baturaja dan Sekecamatan Pesisir

Utara Kecamatan Pesisir Barat, Kabupaten Lampung Barat, Lampung

12.Seluruh Mahasiswa PG-PAUD Angkatan 2011 kelas A dan B yang telah bersama-sama berusaha dari awal sampai akhir

(18)

14.Untuk penghuni kosan (richa, nyoman, nuke, nindi, rara dan dwi) yang selalu

memberi dukungan dan kegembiraan

15.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu, terimakasih.

Mudah-mudahan atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan mendapatkan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin

Bandar Lampung, 15 Agustus 2015 Penulis,

(19)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses

perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya (Hartati, 2005:1). Pendidik anak usia dini selayaknya menyadari

bahwa setiap anak itu unik, sejak lahir mereka mempunyai tingkat kecerdasan yang berbeda-beda, mereka tumbuh dengan kecepatan yang berbeda.

Undang-undang No.20 Tahun 2003 BAB II pasal 3 mejelaskan bahwa tujuan

dari pendidikan anak usia dini yang ingin dicapai adalah untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman orang tua dan guru serta

pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan dan perkembangan anak usia dini (Sujiono 2007:36). Pendidikan anak usia dini bertujuan untuk mengembangkan seluruh lingkup perkembangan seperti aspek perkembangan

nilai-nilai agama dan moral, aspek fisik-motorik, aspek kognitif, aspek bahasa, dan sosial emosional agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

(20)

2

Berkaitan dengan pendidikan anak usia dini, Undang-undang Nomor 20

Tahun 2003 Pasal 1 ayat 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan Bahwa:

“Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam

memasuki pendidikan lebih lanjut (sujiono 2007:30)”.

Sujiono (2007:1) anak mengalami masa keemasan (the golden years) yang merupakan masa dimana anak mulai peka/sensitif untuk menerima berbagai

rangsangan. Salah satu aspek yang harus dikembangkan pada anak usia dini dalam rentang usia 5-6 tahun adalah perkembangan kognitif. Piaget (Suyanto,

2005: 53) menyatakan bahwa semua anak memiliki pola perkembangan kognitif yang sama yaitu melalui empat tahapan: sensori-motor (usia 0-2 tahun), pra operasional (usia 2-7 tahun), operasional konkret (usia 7-11 tahun),

dan operasional formal untuk usia 11 tahun ke atas. Maka perkembangan kognitif pada usia 5-6 tahun berada pada tahap pra oprasional. Dan untuk mengembangkan aspek perkembangan kognitif di TK pada anak usia 5-6 tahun

dalam pembelajaran dapat melalui kegiatan mengenal lambang bilangan dan

huruf, mengurutkan lambang bilangan dan huruf, serta mencocokkan lambang

bilangan dan huruf.

Pengenalan lambang bilangan dan huruf sangat penting dikuasai oleh anak, sebab

akan menjadi dasar bagi perkembangan anak pada jenjang pendidikan

berikutnya. Bilangan adalah suatu objek matematika yang sifatnya abstrak dan termasuk ke dalam unsur yang tidak didefinisikan. Untuk menyatakan suatu bilangan dinotasikan dengan lambang bilangan yang disebut angka

(21)

3

Bermain merupakan salah satu cara dalam mengembangkan kemampuan

kognitif anak terutama dalam mengenal lambang bilangan.

Menurut Gallahue (Hatati 2005:85) bermain adalah suatu aktivitas yang langsung dan spontan yang dilakukan seorang anak bersama orang lain atau dengan menggunakan benda-benda sekitarnya dengan senang, sukarela dan imajinatif serta dengan menggunakan perasaannya, tangan atau seluruh anggota tubuhnya.

Mengenal huruf adalah kegiatan yang melibatkan pendengaran dan

pengamatan yang dilakukan anak dalam melakukan kegiatan. Kemampuan mengenal huruf dimulai ketika anak senang mengekplorasi buku dengan cara

memegang atau membolak balik buku (dediknas 2007:4).

Suatu permainan harus menentukan alat permainan yang digunakan yang

sesuai dengan permainannya yang mendidik bagi anak, maka harus menggunakan sebuah alat permainan yang bernilai edukasi yang sering disebut dengan Alat Permainan Edukatif (APE). salah satu alat permainan

yang dapat digunakan dalam mengenal lambang bilangan adalah permainan kartu angkadan huruf. Kartu angka dan huruf merupakan media dalam permainan menyusun angka dan menyusun huruf menjadi kata. Anak diajak

bermain dengan menyusun angka dan huruf-huruf menjadi sebuah kata atau susunan angka melalui permainan yang diberikan guru.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di TK Istiqlal Rajabasa Bandar Lampung pada usia 5-6 tahun, kenyataannya dalam mengenal lambang bilangan masih belum berkembang. adabeberapa anak masih melakukan kesalahan dalam

membilang atau mengurutkan angka 1-10, ketika diminta untuk menyebutkan

angka ada beberapa anak yang masih bingung tetapi ketika dilakukan

bersama-sama hampir semua anak bisa melakukannya. Berikut ini tabel perkembangan

(22)

4

Kelompok Kemampuan mengenal lambang bilangan Jumlah Aktif Kadang-Kadang Tidak Aktif

5-6 tahun 5 6 9 20 anak

persentase 25% 30% 45% 100%

Berdasarkan tabel di atas hanya 25% dengan jumlah 5 dari 20 anak dalam katagori aktif pada perkembangan koknitif dalam mengenal lambang bilangan

dan huruf yang aktif sedangkan 9 dari 20 anak dalam perkembangan kognitif mengenal lambang bilangan dan huruf persentasenya sebesar 45% tidak aktif. Maka dari itu penelitian ini akan menggunakan permainan kartu angka dalam

mengembangkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal lambang bilangan. Diharapkan dengan adanya alat permainan seperti kartu angka dapat

meningkatkan kemampuan anak dalam membilangan, mengurutkan dan menyebutkan bunyi angka dan bunyi huruf yang sesuai dengan bentuknya, dan dapat menciptakan suasanya pembelajaran yang menyenangkan bagi anak

usia dini.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahannya maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Kemampuan anak dalam mengenal angka dan huruf masih rendah

2. Kemampuan anak dalam mengurutkan angka dan mengurutkan huruf

masih rendah

(23)

5

4. Kurangnya kreatifitas guru dalam mengajar sehingga pembelajaran

menjadi monoton

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada “Pengaruh permainan kartu angka dan kartu huruf terhadap kemampuan mengenal lambang bilangan

dan huruf pada anak usia 5-6 tahun”.

D. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Apakah permainan kartu angka dan kartu huruf mempengaruhi kemampuan mengenal lambang bilangan dan huruf pada anak usia 5-6 tahun di TK Istiqlal Rajabasa Bandar Lampung?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh

permainan kartu angka terhadap kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak usia 5-6 tahun di TK Istiqlal Rajabasa Bandar Lampung.

F. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat terkait dengan

(24)

6

mengenal lambang bilangan dan huruf pada anak usia 5-6 tahun sehingga

dapat dijadikan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di yayasan tersebut.

b. Manfaat Praktis

 Sebagai masukan bagi guru agar lebih kreatif lagi dalam proses belajar

mengajar.

 Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti

(25)

7

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Perkembangan Kognitif

Perkembangan merupakan suatu perubahan yang dialami setiap individu atau siap anak baik perkembangan fisik ataupun psikis anak. Penelitian ini menjelaskan tentang perkembangan psikis anak yaitu tentang kognisi anak

yang sering disebut perkembangan kognitif. Menurut Gagne (dalam Jamaris, 2006:18) kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat

susunan syaraf pada waktu manusia sedang berfikir. Sedangkan Menurut Susanto (2012:47) kognitif adalah suatu proses berfikir yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu

kejadian atau peristiwa.

Piaget (dalam Beaty, 2013:269) membagi perkembangan kognitif kedalam

empat tahap, yaitu fase sensorimotorik (0-2 tahun), pra-operasional (2-7 tahun), oprasional konkret (7-11 tahun), dan operasi formal (11 tahun sampai usia dewasa). Pada usia 5-6 tahun anak memasuki usia prasekolah dimana

anak mengalami masa kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut. Piaget (dalam Susanto, 2012:49) berpendapat bahwa, anak pada

(26)

8

melalui benda-benda yang nyata yang bisa dilihat dan dirasakan oleh anak.

Oleh karena itu pada perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun sudah dapat dikenalkan lambang bilangan dan huruf melalui alat permainan kartu angka

dan huruf agar pengetahuan anak mengenal lambang bilangan dan huruf dapat di ingat dengan mudah dan menyenangkan bagi anak.

Arikunto (dalam Yus, 2005:39) mengemukakan bahwa potensi yang ingin

dikembangkan pada diri anak ada enam aspek, salah satunya adalah dimensi pengembangan kognitif. Aspek-aspek perkembangan kognitif yang

seharusnya dimiliki oleh anak khususnya dalam bidang matematika ialah: mengenal bilangan dan lambang bilangan dari 1-10, membilang (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda), dan menghubungkan konsep bilangan

dengan lambang bilangan (anak tidak disuruh menulis).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tahap

perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun berada pada tahap pra oprasional.

B. Karakteristik Perkembangan Kognitif pada Anak Usia 5-6 Tahun

Anak berusia antara 5-6 tahun sedang berada pada akhir dari bagian awal

masa kanak-kanaknya. Menurut Jamaris (2006:26) karakteristik khusus bagi anak dalam kelompok usia 5-6 tahun adalah:

a. Sudah dapat memahami jumlah dan ukuran

b. Tertarik dengan huruf dan angka. Ada yang sudah mampu menulisnya atau menyalinnya, serta menghitungnya

(27)

9

d. Mulai mengerti tentang waktu, kapan harus pergi ke sekolah dan pulang

dari sekolah, nama-nama hari dalam satu minggu.

e. Mengenal bidang dan bergerak sesuai dengan bidang yang dimilikinya

(teritorinya)

f. Pada akhir usia 6 tahun anak sudah mulai mampu membaca, menulis dan

berhitung.

Ditinjau dari permen 58 tahun 2009 tentang lingkup perkembangan kognitif anak meliputi :

- umum dan sains

- Konsep bentuk, warna dan pola

- Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

Berdasarkan jenis-jenis lingkup perkembangan kognitif di atas, penelitian ini membatasi dalam lingkup perkembangannya yaitu mengenalkan lambang

bilangan.

C. Tujuan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini

Kemampuan yang dimiliki oleh anak usia dini adalah mampu mengikuti pendidikan selanjutkan dengan kesiapan optimal yang sesuai dengan tuntutan

dalam perkembangan dimasyarakat. Partini (2010:137) mengemukakan bahwa tujuan kompetensi kemampuan kognitif anak usia dini yaitu pengetahuan umum

dan sains, konsep bentuk warna ukuran dan pola, konsep bilangan lambang

(28)

10

ini, anak diharapkan dapat mengenal konsep sains, mengenal lambang

bilangan, mengenal bentuk geometri, dapat memecahkan masalah, mengenal ukuran, mengenal konsep waktu, dan memahami konsep membilang

sederhana.

D. Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan dan Huruf pada Anak Usia

Dini

1. Pengertian Bilangan

Bilangan adalah konsep matematika yang sangat penting untuk dikuasai oleh anak, karena akan menjadi dasar bagi penguasaan konsep-konsep matematika

selanjutnya di jenjang pendidikan (formal) berikutnya. Sementara itu, bilangan Menurut Alexander (dalam Sitorus, 2008:22) adalah sebuah angka digunakan

untuk melambangkan bilangan, suatu identitas abstrak dalam ilmu matematika. Hurlock (dalam Susanto, 2011:107) seiring dengan perkembangan pemahaman bilangan permulaan ini, menyatakan bahwa

konsep yang mulai dipahami anak, diantaranya konsep bilangan. Menurut Sudaryanti (2006:1) untuk menyatakan suatu bilangan dinotasikan dengan

lambang bilangan yang disebut angka. Bilangan itu mewakili banyaknya suatu benda. Lambang bilangan tersebut juga angka. Dengan cara menulis dan membaca lambang bilangan dengan gambar dikatakan bahwa suatu ide yang

hanya dapat dihayati atau dipikirkan saja.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bilangan merupakan

(29)

11

2. Kemampuan Mengenal Bilangan

Menurut Inawati (2011:6) kemampuan mengenal lambang bilangan bagi

individu merupakan suatu hal yang penting bagi proses bertahan hidup, karena sejak dini anak sudah mulai mengenal dan menggali berbagai dimensi matematis dari dunia mereka. Program pengembangan kemampuan mengenal

lambang bilangan bertujuan untuk memperkenalkan anak dalam menggunakan lambang bilangan.

Dalam penelitian ini kemampuan mengenal lambang bilangan yang akan ditingkatkan yaitu anak mampu dalam mengurutkan lambang bilangan 1-10, anak mampu dalam menunjukkan lambang bilangan 1-10, anak mampu dalam

menghubungkan lambang bilangan sesuai jumlahnya sampai 10, serta mampu menghubungkan lambang bilangan sesuai dengan benda nyata.

3. Kemampuan Mengenal Huruf

Darjowidjojo (2003:300) mengungkapkan bahwa kemampuan mengenal huruf

adalah tahap perkembangan anak dari belum tahu menjadi tahu tentang keterkaitan bentuk dan bunyi huruf, sehingga anak dapat mengetahui bentuk

huruf dan bunyi, sehingga anak dapat mengetahui bentuk dan memaknainya. Maka dari pengertian di atas kemampuan mengenal lambang huruf dapat

disimpulkan bahwa lambang huruf dikenalkan dari sejak dini agar anak dapat

mengembangkan kemampuan dalam mengenal huruf serta bunyi-bunyi huruf

(30)

12

4. Pengenalan Kemampuan Lambang Bilangan Anak Usia Dini

Menurut Susanto (2011:107), kemampuan mengenal konsep bilangan anak usia TK A adalah sebagai berikut: (a) membilang, (b) menyebut urutan bilangan dari 1-20, (c) membilang (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda) sampai 10, (d) membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda-benda, (e) menghubungkan/ memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda hingga 10 (anak tidak disuruh menulis), (f) membedakan dan membuat dua kumpulan benda yang sama jumlahnya, yang tidak sama, lebih banyak, lebih sedikit.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan anak dalam

mengenal lambang bilangan berada pada tahap menyebut urutan bilangan dari 1-10, membilang (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda) sampai 10, menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda

hingga 10 (anak tidak disuruh menulis). Dalam penelitian ini menggunakan kartu angka dan media pendukung lainnya dalam mengembangkan

kemampuan mengenal lambang bilangan dan huruf anak usia dini.

5. Pengenalan Lambang Huruf untuk Anak Usia Dini

Anak perlu mengetahui atau mengenal dan memahami huruf abjad untuk akhirnya menjadi pembaca dan penulis yang mandiri dan lancar. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 58

Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, kemampuan mengenal huruf merupakan bagian dari perkembangan bahasa anak,

diantaranya kemampuan mengetahui simbol-simbol huruf dan mengetahui huruf depan dari sebuah benda.

Jadi dari pendapat tersebut dapat ditegaskan bahwa dalam kemampuan

(31)

13

6. Manfaat Mengenal Bilangan Dan Huruf untuk Anak Usia Dini

Menurut Hariyanto (2009:82) mengungkapkan bahwa dengan strategi pengenalan huruf sejak usia dini sangat bermanfaat bagi perkembangan bahasa

anak, karena membantu mempersiapkan anak untuk dapat membaca dengan mudah.

Adapun manfaat dalam mengenalkan bilangan dan huruf pada anak usia dini

adalah anak lebih mudah memahami bentuk angka dan huruf, anak lebih mudah mengetahui bunyi angka dan huruf yang sesuai bahkan memberikan

manfaat bagi anak-anak dalam membersiapkan diri untuk belajar ke jenjang berikutnya mengenai membaca, menulis dan berhitung.

E. Permainan Kartu Angka dan Kartu Huruf

1. Pengertian Permaian Kartu Angka dan Kartu Huruf

Dalam pengenalan lambang bilangan dan huruf kepada anak, diperlukan cara dan stimulasi yang tepat dan menyenangkan. Salah satunya adalah melalui

kegiatan bermain. Sebab pada prinsipnya pembelajaran di TK tidak terlepas dari kegiatan bermain yang menyenangkan.

Menurut Gallahue (dalam Hartati, 2005:85) bermain adalah suatu aktivitas yang langsung dan spontan yang dilakukan seorang anak bersama orang lain atau dengan menggunakan benda-benda sekitarnya dengan senang, sukarela dan imajinatif serta dengan menggunakan perasaannya, tangan atau seluruh anggota tubuhnya.

Permainan adalah berbagai kegiatan yang sebenarnya dirancang dengan maksud agar anak dapat meningkatkan beberapa kemampuan tertentu

(32)

14

Kartu angka dan kartu huruf merupakan alat yang digunakan dalam

mengenalkan lambang bilangan dan lambang huruf. Raharjo (2010:10) menegaskan bahwa media kartu angka yaitu media yang membuat gambar

suatu bilangan yang terdiri dari 1-10 baik yang tersusun maupun yang belum tersusun (acak) digunakan dalam pembelajaran mengenal lambang bilangan. Ambarini (2006), mengatakan bahwa kartu huruf adalah kumpulan kartu yang

didalamnya terdapat huruf-huruf dari A-Z (kapital dan kecil) dan diberi gambar serta kata untuk mendukung anak paham dan hafal abjad A hingga Z.

Sedangkan Hasan (2009:65) mengungkapkan kartu huruf adalah penggunaan sejumlah kartu sebagai alat natu untuk belajar membaca dengan cara melihat

dan mengingat bentuk huruf dan gambar yang disertai tulisan dari makna gambar pada kartu.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditegaskan bahwa permainan kartu angka

dan kartu huruf adalah suatu kegiatan atau permainan yang dilakukan dengan menggunakan sebuah alat permainan berupa kartu angka dan kartu huruf yang terdapat gambar atau bentuk huruf yang bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan mengetahui atau mengenal dan memahami bilangan dan huruf.

2. Langkah-langkah Permainan Kartu Angka dan Kartu Huruf

Eliyawati (2005: 72) menyebutkan langkah-langkah dalam bermain kartu huruf

diantaranya yaitu ambilah satu persatu kartu huruf secara bergantian. kegiatan bermain kartu angka dalam Departemen Pendidikan Nasional (2006: 34) yaitu

alat dan bahan yang digunakan meliputi: kardus, karton dupleks, gunting, lem fox, spidol warna-warni, manik-manik, kancing baju, dan sendok kecil

(33)

15

Berdasarkan penjelasan di atas, dalam penelitian ini menguraikan

langkah-langkah dalam penggunaan kartu angka dan kartu huruf dalam pembelajaran yaitu

sebagai berikut:

a. Guru menunjukkan gambar-gambar yang sesuai dengan tema.

b. Guru menyiapkan dan membagikan kartu angka dan kartu huruf bergambar yang terdiri dari kartu angka bergambar.

c. Guru menanyakan gambar-gambar tersebut. d. Guru menunjukkan kartu angka dan kartu huruf.

e. Anak mencoba bermain kartu angka yang sesuai dengan jumlah gambar. f. Membiarkan anak mencoba untuk mencocokkan kartu huruf dan

mengurutkan bilangan 1-10.

g. Anak menghubungkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 10. Anak membedakan dan membuat 2 kumpulan benda yang sama jumlahnya

dan tidak sama jumlanya.

h. Anak diminta untuk menunjuk angka dan huruf sesuai jumlah dan bentuknya.

3. Fungsi Permainan kartu Angka dan Huruf

John D. Latuheru (dalam Kurniawan, 2002: 24) mengungkapkan fungsi

permainan kartu huruf adalah sebagai berikut:

1. Kondisi atau situasi saat permainan sangat penting bagi anak didik karena

anak-anak akan bersikap lebih positif terhadap permainan kartu itu.

(34)

16

3. Pada umumnya permainan kartu dapat meningkatkan motivasi belajar

anak didik, permainan dapat juga mendorong siswa untuk saling membantu satu sama lain.

4. Bantuan yang paling baik dari media permainan adalah domain efektif (yang menyangkut perasaan atau budi pekerti) yaitu memberi bantuan motivasi untuk belajar serta bantuannya dalam masalah yang menyangkut

perubahan sikap.

5. Guru maupun siswa dapat menggunakan permainan kartu mana yang

mengandung nilai yang paling tinggi dan bermakna untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Sedangkan fungsi permainan kartu angka adalah:

1. Dapat meningkatkan pengetahuan anak dalam mengenal lambang bilangan.

2. Dapat membantu anak dalam belajar tentang matematika anak usia dini 3. Sebagai media yang dapat membantu guru dalam proses pembelajaran

terutama dalam mengenalkan angka

4. Dapat membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik bagi anak

F. Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan Lestari yang berjudul upaya meningkatkan

kemampuan mengenal lambang bilangan melalui kegiatan bermain kartu angka pada anak kelompok A di TK ABA Jimbung I, Kalikotes, Klaten.

(35)

17

bilangan melalui kegiatan bermain kartu angka pada anak kelompok A di TK

ABA Jimbung I, Kalikotes, Klaten. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti

dengan guru kelas. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dan setiap siklusnya dilaksanakan tiga kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah 13 anak Kelompok A di TK ABA Jimbung I yang terdiri dari 6 anak laki-laki dan 7

anak perempuan. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi (chek list).

Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah apabila perhitungan

persentase menunjukkan 75% anak mengalami peningkatan dalam mengenal lambang bilangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan kemampuan mengenal lambang bilangan setelah pembelajaran melalui

kegiatan bermain kartu angka. Hasil observasi pada Pra Tindakan menunjukkan bahwa tidak ada anak yang berkriteria berkembang sangat baik atau yang mendapatkan persentase 81-100%. Setelah adanya tindakan Siklus

II kemampuan mengenal lambang bilangan anak yang berkriteria berkembang sangat baik meningkat menjadi 86,86%. Langkah-langkah yang ditempuh

sehingga dapat meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan anak adalah guru mempersiapkan media permainan berupa kartu angka dan mendemonstrasikan cara bermainnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa melalui kegiatan bermain kartu angka dapat meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok A di TK ABA Jimbung I,

(36)

18

2. penelitian yang dilakukan Trisniwati yaitu tentang peningkatan kemampuan

mengenal huruf melalui metode permainan kartu huruf pada kelompok B1 TK ABA Ketanggungan Wirobrajan, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui metode permainan kartu huruf di Kelompok B1 TK ABA Ketanggungan Wirobrajan Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang

dilakukan dalam 2 siklus. Subjek dalam penelitian ini anak Kelompok B1 TK ABA Ketanggungan Wirobrajan Yogyakarta, dengan usia 5-6 tahun dengan

jumlah 25 anak. Objek dalam penelitian ini yaitu kemampuan mengenal huruf. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi dan

dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan berupa panduan observasi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan mengenal huruf dapat ditingkatkan melalui

permainan kartu huruf. Anak-anak diajak bermain kartu huruf, menyebutkan huruf yang ada pada kartu, menyebutkan gambar benda kemudian menyebutkan huruf depannya. Kemampuan mengenal huruf pada Pra Siklus

persentase rata-rata baru mencapai 48%, kemudian pada Siklus I persentase rata-rata meningkat menjadi 76%, dan persentase rata-rata pada Siklus II

mampu meningkat hingga 86%. Peningkatan dari Pra Siklus ke Siklus I sebesar 28%, dan peningkatan dari Siklus I ke Siklus II sebesar 10%.

3. penelitian yang dilakukan oleh Nova yang berjudul pengaruh permainan kartu

angka terhadap perkembangan kognitif anak di kelompok B3 RA DEPAG 1 Palu Barat. Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah (1) bagaiman

(37)

19

angka; (3) apakah ada pengaruh media kartu angka terhadap perkembangan

kognitif anak. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui tingkat perkembangan kognitif anak; (2) untuk mengetahui kesulitan

penggunaan media kartu angka; (3) untuk mengetahui adanya pengaruh media kartu angka. Subjek dalam penelitian ini adalah anak didik di kelompok B3 RA DEPAG 1 Palu Barat yang terdaftar pada tahun ajaran 2012/2013. Yang

berjumlah 25 anak. Hasil penelitian di kelompok B3 RA DEPAG 1 Palu Barat menunjukkan dari 25 anak yang menjadi subjek penelitian pada

perkembangan kognitif dalam membilang angka 10, mengurutkan angka 1-10, mengelompokkan angka 1-1-10, dan menghubungkan angka dengan gambar.

Untuk minggu ke I perkembangan kognitif anak menunjukkan kategori BSB terdapat 2 anak (8%), kategori BSH terdapat 4,5 anak (18%), kategori MB terdapat 6,5 anak (26%), dan BB terdapat 12 anak (48%). Minggu ke II

menunjukkan kategori BSB terdapat 3 anak (12%), kategori BSH terdapat 3 anak (23%), kategori MB terdapat 5,75 anak (23%), dan kategori BB terdapat 10,5 (42%). Minggu ke III menunjukkan kategori BSB terdapat 3,5 anak

(14%), kategori BSH terdapat 6 anak (24%), kategori MB terdapat 5,75 anak (23%), dan kategori BB terdapat 9,75 anak (39%). Minggu ke IV

menunjukkan kategori BSB terdapat 6,5 anak (26%), kategori BSH terdapat 6,25 (25%), kategori MB terdapat 7,25 anak (29%), dan kategori BB terdapat 5 anak (20%). Dan penelitian ini tidak terlepas dari kesulitan yang di hadapi

(38)

20

terhadap perkembangan kognitif anak, ini terlihat pada hasil penelitian

perkembangan kognitif anak setiap minggu.

G. Kerangka Pikir

Beberapa penjelasan terkait dengan landasan-landasan teori tentang kemampuan mengenal lambang bilangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa

betapa pentingnya menggunakan media dalam suatu kegiatan pembelajaran terutama dalam mengenalkan lambang bilangan dan huruf. Maka dalam

kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah belajar melalui bermain. Untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal lambang bilangan dan huruf makan dalam kegiatan dapat menggunakan media yaitu kartu angka dan kartu

huruf. Permainan adalah berbagai kegiatan yang sebenarnya dirancang dengan maksud agar anak dapat meningkatkan beberapa kemampuan tertentu

berdasarkan pengalaman belajar (Semiawan, 2008:19-20). Namun pada kenyataannya dari hasil observasi yang dilakukan masih banyak kegiatan yang hanya dilakukan secara monoton terutama dalam mengembangkan

kemampuan kognitif yaitu dalam mengenalkan lambang bilangan dan huruf masih sayangat kurang media yang digunakan, terutama dalam mencocokkan

bilangan dan huruf anak hanya menulis dipapan tulis, ketika anak diperintahkan untuk menunjukkan lambang huruf atau angka yang telah disebutkan anak masih sering keliru dan kebingungan. Menurut Inawati

(2011:6) kemampuan mengenal lambang bilangan bagi individu merupakan suatu hal yang penting bagi proses bertahan hidup, karena sejak dini anak

(39)

21

mereka, sedangkan Darjowidjojo (2003:300) mengungkapkan bahwa

kemampuan mengenal huruf adalah tahap perkembangan anak dari belum tahu menjadi tahu tentang keterkaitan bentuk dan bunyi huruf, sehingga anak dapat

mengetahui bentuk huruf dan bunyi, sehingga anak dapat mengetahui bentuk dan memaknainya. Sehingga dalam penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan dan huruf yaitu menggunakan

permainan kartu angka dan kartu huruf. Diharapkan dalam penelitian ini yang menggunakan permainan kartu angka dan kartu huruf dapat berpengaruh

terhadap perkembangan kognitif anak terutama dalam meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan dan huruf. Berikut skema kerangka

pikir penelitian ini adalah:

H. Hipotesis

Dari kerangka pikir di atas, maka diharapkan hipotesis penelitian ini adalah

“terdapat pengaruh permainan kartu angka dan kartu huruf terhadap

kemampuan mengenal lambang bilangan dan huruf untuk anak usia 5-6 tahun

di TK Istiqlal Rajabasa, Bandar Lampung.”

X

Permainan Kartu Angka dan Kartu Huruf

Y

(40)

22

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiyah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiono 2010:2). Dalam penelitian

ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pre-experimental design dengan tipe one-shot case study. One-shot case study yaitu suatu kelompok diberi

streatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya (Sugiyono,

2010:74). Dengan paradigma sebagai berikut:

Dimana :

X : Treatment yang diberikan yaitu permainan kartu angka dan kartu huruf O : Observasi yaitu hasil observasi dari kemampuan mengenal lambang

bilangan dan huruf

B. Tempat Penelitian

a. Tempat Penelitian

Tempat yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah TK Istiqlal Rajabasa

yang beralamat jl. Abdul Kadir Kavling Rajabasa, Bandar Lampung.

(41)

23

C. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:80). Jumlah populasi usia 4-6 tahun yang ada di TK Istiqlal terdiri dari 2 kelas

yaitu berjumlah 50 anak. 25 anak kelas A dan 25 anak di Kelas B. Dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan penelitian kasus (case-studies)

b. Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan purposive sampling. Purposive sampling digunakan apabila populasi sasaran memiliki karakteristik spesifik sehingga hanya orang yang memenuhi syarat spesifik tersebut yang dapat menjadi sumber penelitian

(Mulyatiningsih, 2013:94). Berdasarkan populasi yang terdiri dari 2 kelas namun peneliti hanya mengambil satu kelas sebagai sampel yaitu kelas A dengan jumlah 25 anak yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 15 anak

perempuan, dalam penelitian ini hanya mengambil 20 anak dikarenakan di kelas A umur 5-6 tahun ada 20 anak sedangkan 5 anak masih berumur 4-5

tahun.

D. Variabel Penelitian

(42)

24

1. Variabel independen atau bebas menurut Sugiyono (2010:39) merupakan

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen/ terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah permainan kartu angka dan kartu huruf (X).

2. Variabel dependen atau terikat menurut Sugiyono (2010:39) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

bebas. Variabel terikat dalam penelitan ini adalah kemampuan mengenal lambang bilangan dan huruf (Y)

a. Definisi Konseptual Variabel

1. Definisi Konseptual Variabel X

Permainan adalah berbagai kegiatan yang sebenarnya dirancang dengan

maksud agar anak dapat meningkatkan beberapa kemampuan tertentu berdasarkan pengalaman belajar (Semiawan,2008: 19-20). Kartu angka dan kartu huruf merupakan alat yang digunakan dalam mengenalkan

lambang bilangan dan lambang huruf. Raharjo (2010:10) menegaskan bahwa media kartu angka yaitu media yang membuat gambar suatu bilangan yang terdiri dari 1-10 baik yang tersusun maupun yang belum

tersusun (acak) digunakan dalam pembelajaran mengenal lambang bilangan. Sedangkan Hasan (2009:65) mengungkapkan kartu huruf adalah

penggunaan sejumlah kartu sebagai alat natu untuk belajar membaca dengan cara melihat dan mengingat bentuk huruf dan gambar yang disertai

(43)

25

2. Definisi Konseptual Variabel Y

Menurut Inawati (2011:6) kemampuan mengenal lambang bilangan bagi individu merupakan suatu hal yang penting bagi proses bertahan hidup,

karena sejak dini anak sudah mulai mengenal dan menggali berbagai dimensi matematis dari dunia mereka. Program pengembangan kemampuan mengenal lambang bilangan bertujuan untuk

memperkenalkan anak dalam menggunakan lambang bilangan. Sedangkan Darjowidjojo (2003:300) mengungkapkan bahwa kemampuan mengenal

huruf adalah tahap perkembangan anak dari belum tahu menjadi tahu tentang keterkaitan bentuk dan bunyi huruf, sehingga anak dapat

mengetahui bentuk huruf dan bunyi, sehingga anak dapat mengetahui bentuk dan memaknainya.

b. Definisi Oprasional Variabel

1. Definisi Oprasional Variabel X

Berdasarkan definisi konseptual variabel diatas, maka indikator-indikator dari permainan kartu angka yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

- Mencocokkan kartu angka dan kartu huruf sessuai perintah - Mengurutkan angka dan huruf

- Menyebutkan angka dan huruf sesuai perintah

2. Definisi Oprasional Variabel Y

(44)

26

- Membilang/ menyebutkan lambang bilangan dan huruf

- Menirukan bentuk lambang bilangan dan huruf

- Mencocokkan lambang bilangan dan lambang huruf dengan kartu

angka dan kartu huruf

- Mengurutkan lambang bilangan dan mengurutkan huruf sesuai kata

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar penilaian

observasi yang berisikan kisi-kisi penilaian dan indikator-indikator penilaian dalam mengenalkan lambang bilangan dan huruf guna mempermudah saat

proses penelitian.

Adapun kisi-kisi penilaian dan rubrik penilaian yang digunakan dalam

(45)

27

Tabel 3.1 Kisi-kisi Penilaian Variabel Variabel

Tahap Pencapaian Perkembangan

(46)

28

Tabel 3.2 Kisi-kisi Rubrik Panduan Penilaian variabel X

Indikator Kriteria huruf dan angka sesuai dengan lambang bilangan dan hurufnya

MB Apabila anak sudah mau melakukan perintah guru dalam menempelkan kartu huruf dan angka dengan lambang bilangan dan hurufnya tetapi masih secara acak atau belum sesuai

BSH Apabila anak mulai mau dan mampu melakukan perintah guru dalam menempel kartu angka dan kartu huruf dengan lambang bilangan dan huruf sudah mulai terlihat atau sesuai dengan urutannya

BSB Apabila anak mulai mau dan mampu melakukan perintah guru dalam menempel kartu angka dan kartu huruf dengan lambang bilangan dan huruf sudah baik dan berurutan dilakukan berulang-ulang perintah dan masih dibantu oleh guru

BSH Apabila anak mampu mengurutkan kartu angka dan kartu huruf sesuai perintah tanpa bantuan guru

BSB Apabila anak mampu mengurutkan kartu angka dan kartu huruf sesuai perintah tanpa bantuan guru dengan baik dan dilakukan berulang-ulang tanpa diperintah

3. Menyebutkan dengan yang ditunjuk dan masih dibantu guru

BSH Apabila anak mampu menyebutkan angka dan huruf dengan benar dan masih dibantu oleh guru

(47)

29

Tabel 3.3 Kisi-kisi Rubrik Panduan Penilaian Variabel Y

Indikator Kriteria huruf dan angka sesuai dengan lambang bilangan dan hurufnya

MB Apabila anak sudah mau membilang dan masih dibantu oleh guru dalam menyebutkan lambang bilangan dan huruf

BSH Apabila anak mulai mampu membilang sendiri dan menyebutkan walau terkadang kurang tepat

BSB Apabila anak mulai mampu membilang tanpa bantuan guru dengan tepat 2. Menirukan

bentuk lambang bilangan dan huruf

BB Apabila anak belum mau melakukan kegiatan

MB Apabila anak mulai mampu menirukan bentuk huruf masih dibantu dengan guru BSH Apabila anak mampu menirukan bentuk lambang bilangan dan huruf tidak

dibantu guru dan masih acak

BSB Apabila anak mampu menirukan bentuk bilangan dan huruf dengan benar dan

BB Apabila anak belum mau melakukan kegiatan

MB Apabila anak mau mengikuti kegiatan dan masih dibantu oleh guru

BSH Apabila anak mampu mencocokkan bilangan dan huruf tanpa bantuan guru dan masih kurang tepat

BSB Apabila anak mampu mencocokkan lambang bilangan dan huruf secara tepat dan baik tanpa dibantu oleh guru

4. Mengurutkan perintah dan masih dibantu oleh guru

BSH Apabila anak mampu mengurutkan kartu angka dan kartu huruf sesuai perintah tanpa bantuan guru

BSB Apabila anak mampu mengurutkan kartu angka dan kartu huruf sesuai perintah tanpa bantuan guru dengan baik dan dilakukan berulang-ulang tanpa diperintah

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara metode observasi. Observasi merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan perilaku subjek penelitian yang dilakukan secara

sistematik (mulyatiningsih, 2013:26). Alat yang digunakan untuk mengobservasi berupa lembar pengamatan berbentuk check list.

Dalam lembar penilaian Observasi proses dalam kegiatan telah tersedia 4 interpretasi tersebut yang pada pada tiap – tiap indikator, yaitu:

1. Berkembang Sangat Baik (BSB) skor cek list 4 skor

(48)

30

3. Mulai Berkembang (MB) skor cek list 2 skor

4. Belum Berkembang (BB) skor cek list 1 skor

G. Uji Validitas Instrumen

Pada pengujian validitas, peneliti menggunakan pengujian validitas isi (Content Validity) yaitu untuk instrumen yang berbentuk test. Secara teknis

pengujian isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi instrumen terdapat variabel yang diteliti indikator sebagai tolak ukur dan

nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan oleh indikator. (sugiyono, 2011:353).

Pengujian validitas isi ini diajukan kepada ahli yang memahami perkembanagn anak usia dini dan faham terhadap aspek-aspek perkembangan anak. Pengujian ini diajukan kepada Dr. Een Yayah Haenilah, M.Pd untuk

menguji dan memvalidasi isi dari kisi-kisi instrumen penilaian tersebut dan memberikan saran terhadap kesesuaian indikator pada setiap variabel yang akan diteliti.

H. Teknik Analisis Data

a. Analisis Data Instrumen

Untuk menganalisis data instrumen pada penelitian ini dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Nilai =

(49)

31

b. Pengujian Normalitas Data

Data yang diperoleh selanjutnya akan dilakukan uji persyaratan analisisi untuk mengetahui statistik yang akan digunakan, yaitu statistik parametrik

atau non parametrik. Uji persyaratan analisis di dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran sampel yang akan dianalisis berdistribusi

normal atau tidak. Uji normalitas data dengan bantuan program SPSS 17.0 For Windows. Kriteria uji yang digunakan apabila nilai (sig) <0,05 berarti

distribusi data tidak normal, jika nilai (sig) > 0.05 berarti distribusi data normal.

c. Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen dimanipulasi/dirubah-rubah atau dinaik-turunkan (sugiyono, 2011:260).

Dalam penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana. Analisis linier sederhana digunakan untuk satu variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen pada penelitian ini adalah permainan kartu

angka dan kartu huruf dan variabel dependen yaitu kemampuan mengenal lambang bilangan dan huruf.

Rumus regresi linear sederhana sebagi berikut:

Keterangan : Ŷ = Variabel dependen (lambangbilangan dan huruf) X = Variabel independen (APE)

a dan b = konstanta

(50)

32

Langkah – langkah yang harus dilakukan untuk membuat persamaan regresi linier sederhana, yaitu:

1) Mencari konstanta a

a

2) Mencari konstanta b

b

3) Membuat persamaan regresi linier Ŷ =

d. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dapat dilakukan dengan cara menganalisis korelasi yaitu dengan menggunakan rumus :

Kemudian menentukan koefisien determinasi dengan r² x 100%. Koefisien

ini digunakan untuk mencari pengaruh variabel dependen terhadap variabel independen.

(51)

46

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan analisis dan observasi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh positif pada permainan kartu angka dan huruf terhadap kemampuan mengenal lambang bilangan dan huruf. Hal ini dibuktikan dengan uji normalitas yang berdistribusi normal dan Koefisien regresi b = 0,889

bertanda positif dan koefisien a = 8,92338 bertanda positif, sehingga harga r hitung lebih besar daripada r tabel, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, Dan

nilai koefisien determinasi r² = 0, 99945² = 0,99890. Hal ini berarti kemampuan mengEnal lambang bilangan dan huruf menentukan besarnya kemampuan mengenal lambang bilangan dan huruf sebesar 99%.

B. SARAN

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama penelitian, maka saran pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mitra Sekolah

- Dapat menyediakan media yang mendukung perkembangan anak dan

(52)

46

2. Bagi Guru

- Menjadikan permainan kartu angka dan huruf sebagai salah satu cara dalam mengembangkan kemampuan mengenal lambang bilangan dan

huruf.

- Menjadikan masukan untuk guru agar lebih kreatif lagi dalam mengajar agar anak mau melakukan kegiatan pembelajaran tanpa

paksaan dan lebih aktif lagi 3. Bagi Anak

- Memudahkan anak dalam mengenal lambang bilangan dengan cara yang menyenangkan

- Anak tidak merasa bosan dalam suatu kegiatan pembelajaran 4. Peneliti Lain

- Dengan adanya penelitian ini diharapkan agar peneliti lain dapat

(53)

47

DAFTAR PUSTAKA

Ambarini,Vinca. 2006. Kartu Pintar Huruf. Jakarta : Gramedia Jakarta

Beaty, J.J. 2013. Observasi Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana Prenada Media

Dardjowidjojo, Soenjono. 2003. Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Eliyawati. Cucu. 2005. Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk Anak Usia Dini. Jakarta : Dirjen Pendidikan dan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.

Hariyanto, Agus. 2009. Membuat Anak Anda Cepat Pintar Membaca. Yogyakarta : Diva Press.

Hartati, Sofia. 2005. Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi

Hasan, Maimunah. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta : DIVA Press Inawati, Maria. 2011. Meningkatkan Minat Mengenal Konsep Bilangan melalui

Metode Bermain Alat Manipulatif. Jurnal Penabur No.16

Jamaris, Martini. 2006. Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta : PT Grasindo

Kurniawan, Hendry. 2002. Penggunaan Media Kartu Terhadap Peningkatan Kemampuan Anak dalam Berhitung. Skripsi. Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta

_____. 2009. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini

(54)

48

Mulyatiningsih, Endang. 2013. Metode Penelitian Penerapan Bidang Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Nova, Suzan. 2012. Pengaruh Permainan Kartu Angka Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dikelompok B3 RA DEPAG 1 Palu barat. Palu : skripsi

Partini. 2010. Pengantar Anak Usia Dini. Yogyakarta : Grafindo Litera Media

Raharjo, Kunto. 2010. Kamus Matematika Bergambar. Jakarta : Grasindo

Semiawan, Conny. R. 2008. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah

Dasar. Jakarta : Indeks

Sitorus, Jelita T. 2008 . Efektifitas Media Mangkok Bilangan untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Bagi Anak Tunagrahita Sedang. Skripsi. Padang : Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP – UNP

Sudaryanti. 2006. Pengenalan Matematika Anak Usia Dini. Yogyakarta : FIP Universitas Negeri Yogyakarta

Sujiono, Yuliani N, dkk. 2009. Metode Pengembangan Kognitif: Jakarta : Universitas Terbuka

Sujiono, Y.N. 2007. Konsep Dasar PAUD. Jakarta : UNJ.

Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian.Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Susanto, Ahmad. 2012. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam Berbagai Aspeknya. Jakarta : kencana

Trisniawati. 2014. Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf Melalui Metode Permainan Kartu Huruf Pada Kelompok B1 TK ABA Ketanggungan Wirobrajan

Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negri

Yogyakarta .

Gambar

Tabel 3.1 Kisi-kisi Penilaian Variabel
Tabel 3.2 Kisi-kisi Rubrik Panduan Penilaian variabel X
Tabel 3.3 Kisi-kisi Rubrik Panduan Penilaian Variabel Y

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti menggunakan lidah buaya sebagai koagulan karena memiliki kandungan yang sama dengan kaktus yaitu asam poligalakturonat yang telah terbukti dapat menurunkan kekeruhan

Berdasarkan UU PPN pasal 1 angka 15, Pengusaha Kena Pajak (PKP) didefinisikan sebagai pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan atau penyerahan Jasa Kena

Hal ini terbukti dari hasil pekerjaan siswa pada siklus I dengan nilai rata-rata sebesar 69 dengan ketuntasan 52% dan lembar observasi siswa masih menunjukkan rata-rata 60

Penyusunan program dalam roadmap berdasarkan dari hasil pemodelan regresi dengan industri yang signifikan berpengaruh terhadap PDRB yaitu industri pertambangan,

Pada kelompok ceramah dengan me- dia komik terlihat bahwa tingkat pengetahuan siswa sebelum diberi penyuluhan tentang kea- manan makanan jajanan dalam kategori penge- tahuan

Sintesis prioritas diperoleh dari metode eigen vektor atau perkalian prioritas lokal dengan prioritas kriteria bersangkutan pada level yang lebih tinggi dan

Ilmu, 2002), hlm.19.. 5 fungsi masjid maka masjid akan bisa kembali kepada peran dan fungsi yang sudah dilakukan pada zaman dahulu yaitu sebagai pusat kebudayaan,

Hasil penelitian diperoleh: (1) Terdapat perbedaan hasil belajar secara signifikan antara siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran talking stick dengan siswa