• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Stress Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Ptpn Iv (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Stress Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Ptpn Iv (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH STRESS KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV

(PERSERO) UNIT KEBUN TANAH ITAM ULU

Responden yang terhormat,

Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi daftar kuesioner yang diberikan. Informasi yang Bapak/Ibu berikan hanya semata-mata untuk data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Stress Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan pada PT.

Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu”, pada Program

Sarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Informasi yang Bapak/Ibu berikan merupakan bantuan yang sangat berarti dalam penyelesaian penelitian ini. Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terimakasih.

A. Petunjuk Penyelesaian

1. Pilihlah pertanyaan sesuai pendapat Bapak/Ibu tentang keberadaan sikap dan perilaku Bapak/Ibu alami dalam lingkungan kerja.

(2)

1. Variabel Stress Kerja (X1)

a. Beban Kerja

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS

1. Banyaknya pekerjaan membuat saya menyelesaikannya secara terburu- buru. 2. Banyaknya target kerja yang tidak tercapai

menimbulkan kecemasan bagi saya.

3. Prosedur kerja yang ada di perusahaan, menghambat pencapaian target kerja saya. 4. Tuntutan tugas yang memberatkan sering

2. Variabel Motivasi Kerja (X2) a. Intrinsik

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS

(3)

b. Ekstrinsik

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS

1. Kebijakan perusahaan di lapangan jelas. 2. Hubungan antara atasan dengan bawahan

terkoordinasi dengan baik.

3. Besarnya gaji yang diperoleh sesuai dengan pekerjaan yang saya lakukan. 4. Hubungan kerja dengan sesama rekan

kerja saya berjalan dengan baik.

5. Situasi lingkungan kerja saya menyenangkan.

3. Variabel Produktivitas Karyawan (Y)

a. Kuantitas Kerja

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS

1. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditentukan. 2. Saya menggunakan waktu kerja secara

efisien.

b. Kualitas Kerja

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS

1. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat.

2. Saya berhati- hati dalam melaksanakan pekerjaan.

c. Disiplin Kerja

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS

1. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu.

2. Tanggung jawab saya diperlukan di dalam mengerjakan tugas.

(4)
(5)
(6)
(7)

1. ANALISIS DATA STATISTIK Deskriptif Variabel

4. Variabel Stress Kerja (X1)

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS

1. Banyaknya pekerjaan membuat saya menyelesaikannya secara terburu- buru.

25 75 55 7 0

2. Banyaknya target kerja yang tidak tercapai menimbulkan kecemasan bagi saya.

97 40 25 0 0

3. Prosedur kerja yang ada di perusahaan, menghambat pencapaian target kerja saya.

(8)
(9)

5. Variabel Motivasi Kerja (X2)

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS

1. Saya bertanggungjawab dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. dengan pekerjaan yang saya lakukan.

64 98 0 0 0

9. Hubungan kerja dengan sesama rekan kerja saya berjalan dengan baik.

(10)
(11)

6. Variabel Produktivitas Karyawan (Y)

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS

1. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditentukan.

91 71 0 0 0

2. Saya menggunakan waktu kerja secara efisien.

108 54 0 0 0

3. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat.

79 83 0 0 0

4. Saya berhati- hati dalam melaksanakan pekerjaan.

59 82 21 0 0

(12)
(13)

2. ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

,292 ,047 ,389 6,192 ,000 ,431 2,320 ,387 ,046 ,522 8,326 ,000 ,431 2,320 (Constant)

(14)

3. GRAFIK HISTOGRAM UJI NORMALITAS

Regression Standardized Residual

4 2

0 -2

F

re

q

u

e

n

c

y

25

20

15

10

5

0

Histogram

Dependent Variable: Produktivitas karyawan

Mean =3.64E-16 Std. Dev. =0.994

(15)

7. SCATTER PLOT UJI HETEROKEDASTISITAS

8. SCATTER PLOT UJI HETEROKEDASTISITAS

Observed Cum Prob

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

(16)

9. HASIL UJI KOLMOGOROV-SMIRNOV

10. HASIL UJI GLEJSER HETEROKEDASTISITAS

11. HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS

12. HASIL UJI SIGNIFIKANSI SIMULTAN (UJI-F) One-Sample Kol mogorov-Smirnov Test

,292 ,047 ,389 6,192 ,000 ,431 2,320 ,387 ,046 ,522 8,326 ,000 ,431 2,320 (Constant)

Dependent Variable: Produktiv itas kary awan a.

ANOVAb

958,494 2 479,247 215,165 ,000a

354,148 159 2,227

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Const ant), Motiv asi kerja, Stress kerja a.

(17)

13. HASIL UJI SIGNIFIKANSI PARSIAL (UJI t)

14. HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI (��)

Coeffi ci entsa

6,858 1,325 5,175 ,000

,292 ,047 ,389 6,192 ,000 ,431 2,320 ,387 ,046 ,522 8,326 ,000 ,431 2,320 (Constant)

Dependent Variable: Produktiv itas kary awan a.

Predictors: (Constant), Motiv asi kerja, Stress kerja a.

(18)

Lampiran 3

Daftar Distribusi Jawaban Responden

Tabel Hasil Jawaban Kuesioner Variabel Stress Kerja

(19)

39 4 5 4 5 5 4 4

Tabel Hasil Jawaban Kuesioner Variabel Stress Kerja (Lanjutan)

(20)

78 4 5 4 5 5 4 5

Tabel Hasil Jawaban Kuesioner Variabel Stress Kerja (Lanjutan)

(21)

117 5 5 4 5 5 5 5

Tabel Hasil Jawaban Kuesioner Variabel Stress Kerja (Lanjutan)

(22)

156 5 5 4 5 5 5 5

Tabel Hasil Jawaban Kuesioner Variabel Motivasi Kerja

(23)

33 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5

Tabel Hasil Jawaban Kuesioner Variabel Motivasi Kerja (Lanjutan)

(24)

72 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5

Tabel Hasil Jawaban Kuesioner Variabel Motivasi Kerja (Lanjutan)

(25)

111 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4

Tabel Hasil Jawaban Kuesioner Variabel Motivasi Kerja (Lanjutan)

(26)

150 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5

Tabel Hasil Jawaban Kuesioner Variabel Produktivitas Kerja

(27)

27 4 4 4 4 4 4 4

Tabel Hasil Jawaban Kuesioner Variabel Produktivitas Kerja (Lanjutan)

(28)

66 4 4 4 3 4 4 4

Tabel Hasil Jawaban Kuesioner Variabel Produktivitas Kerja (Lanjutan)

(29)

105 5 5 5 4 5 5 5

Tabel Hasil Jawaban Kuesioner Variabel Produktivitas Kerja (Lanjutan)

(30)

144 5 5 4 3 4 5 5

145 4 4 4 3 4 4 4

146 4 4 4 4 4 4 4

147 4 4 4 5 4 4 5

148 5 5 5 5 5 5 5

149 5 5 5 5 5 5 5

150 5 5 5 5 5 5 5

151 5 4 4 4 4 5 4

152 5 5 5 4 5 5 5

153 5 5 5 5 5 5 5

154 5 5 5 4 5 5 5

155 4 5 5 4 5 4 5

156 4 5 5 5 5 5 5

157 5 5 5 4 5 5 5

158 5 5 5 5 5 5 5

159 5 5 4 4 5 5 5

160 4 5 5 5 5 4 5

161 5 5 5 5 4 5 5

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anoraga, Pandji dan Sri Suyati, 2005. Perilaku Keorganisasian, PT. Dunia Pustaka Jaya, Jakarta.

Ardana, Komang, dkk, 2008. Perilaku Keorganisasian, Graha Ilmu, Yogyakarta. Flippo, Edwin B. 1993. Manajemen Personalia, Edisi 6, Erlangga, Jakarta.

Handoko, Hani, 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu SP, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta.

Hasibuan, Malayu , 2004. Organisasi dan Motivasi- Dasar Peningkatan

Produktivitas, Bumi Aksara, Jakarta.

Ivancevich, Jhon M, dkk, 2009. Perilaku dan Manajemen Organisasi, Edisi Ketujuh, Erlangga, Jakarta.

Malthis, Robert L dan Jhon H. Jackson, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta.

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2005. Perilaku dan Budaya Organisasi, Cetakan Pertama, PT. Refika Aditama, Bandung.

Munandar, Ashar Sunyoto, 2001. Psikologi Industri dan Organisasi, Universitas Indonesia (UI Press), Jakarta.

Nazir, 2005. Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Robbins dan Judge, 2008. Perilaku Organisasi, Salemba Empat. Jakarta.

Robbins, Stephen P, 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Edisi Kelima, Jakarta.

Sastrohadiwiryo, B. Siswanto, 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia-

Pendekatan Administratif dan Operasional, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Situmorang, Syafrizal Helmi dan Paham Ginting, 2008. Filsafat Ilmu Dan Metode

Riset, USU Press, Medan.

(32)

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Penerbit Alfabeta, Bandung.

________, 2007. Metode Penelitian Bisnis, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia

- Konsep, Teori dan Pengembangan Dalam Konteks Organisasi Publik,

Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sunyoto, Danang, 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, CAPS (Center for Academic Publishing Service), Yogyakarta.

Sutrisno Edy, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Prenada Media Group, Jakarta.

Umar, Husein, 2008. Desain Penelitian SDM dan Perilaku Karyawan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Wahjono, Sentot Iman, 2010. Perilaku Organisasi, Graha Ilmu, Yogakarta.

Skripsi

Muharrany, Layla. 2010. Pengaruh Stress Kerja dan Hukuman Disiplin Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Pakpahan, Sertina Elfrida. 2012. Pengaruh Motivasi dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Pada PT. Astra Internasional Tbk Toyota Sales Operasion Auto (2000) Cabang Medan. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Jurnal Internet

(33)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Eksplanatori. Menurut Sugiyono (2007: 10) eksplanatori adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana satu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa penelitian eksplanatori yang bermaksud untuk memberikan penjelasan hubungan antar variabel melalui pengujian hipotesis pada judul

penelitian “Pengaruh Stress Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas

Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu”.

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu terletak di Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara, jarak dengan Kotamadya Medan 157 KM dan Kotamadya Kisaran 44 KM. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai Mei 2013.

3.3 Batasan Operasional

(34)

2. Variabel terikat (dependent) yaitu produktivitas karyawan (Y) pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu.

3.4 Definisi Operasional

Definisi variabel akan memberikan atau menuntun arah peneliti untuk memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.

Dalam hal ini terdapat tiga variabel yang diteliti, yaitu:

1. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain, terdiri dari:

a. Variabel stress kerja (X1) , yaitu suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seorang karyawan yang keadaan ini bagi seseorang akan mengalami penurunan dalam unjuk kerjanya dan bagi orang lain dapat dirasakan sebagai gangguan bagi orang lain sehingga dapat mempengaruhi produktivitas PTPN IV (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu.

(35)

2. Variabel produktivitas karyawan (Y) dimana produktivitas merupakan kemampuan karyawan dalam menghasilkan untuk pencapaian target perusahaan pada PTPN IV (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu yang dilihat dari kuantitas kerja, kualitas kerja, dan disiplin kerja para karyawan.

Berdasarkan definisi operasional yang telah diuraikan, maka peneliti merumuskan mekanisme penganalisaan variabel seperti pada tabel 3.1

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Pengukuran

karyawan agar mau Intrinsik

(36)

Operasinalisasi Variabel (Lanjutan)

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Pengukuran

Sumber: Umar (2008: 44), Sasrohadiwiryo (2002: 273)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Sistem pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono 2008: 132).

(37)

yang ditafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert. Kriteria pengukurannya adalah sebagai berikut.

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Sugiyono (2008: 133)

3.6 Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu yang berjumlah 271 orang.

2. Sampel

(38)

n = 1 + NeN

Dimana : n = jumlah sampel N = ukuran populasi e = batas kesalahan

Dengan demikian, jumlah sampel yang diperoleh adalah :

n = + 7 , 57 2 = 161,54

Pada penelitian ini jumlah sampel dibulatkan menjadi 162 orang dengan kriteria karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu.

3.7 Jenis Data

Penelitian menggunakan sumber data berikut, yaitu:

1. Data Primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada responden yang terpilih yang berisikan pertanyaan mengenai variabel penelitian. Dalam hal ini peneliti memperolehnya dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan secara langsung kepada karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu.

(39)

3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik antara lain:

1. Daftar Pertanyaan (questionnaire)

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden di lokasi penelitian.

2. Wawancara (interview), yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara) (Nazir, 2005: 194). Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara langsung dengan beberapa orang karyawan PTPN IV (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu bagian karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana.

3. Studi Pustaka

Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan buku-buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

(40)

sesuatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur. Menurut Umar bahwa sangat disarankan agar jumlah responden untuk diuji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini distributor skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal. Uji validitas akan dilakukan kepada 30 orang karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu di luar

sebesar 5%, maka angka yang diperoleh = 0.361

Tabel 3.3

Correlation Nilai rtabel

(41)

Scale Mean if

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Februari 2013)

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan telah valid karena rhitung > rtabel . Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap

pengujian reliabilitas. 2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsisten dari pengukurannya. Dikatakan reliabel jika instrumen yang bila digunakan beberapa kali digunakan untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Situmorang, 2008: 170). Uji reliabilitas akan d apat menunjukkan konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pernyataan yang sudah valid.

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika ralpha positif atau > rtabel, maka dapat disebut reliabel

b. Jika ralpha negatif atau < rtabel, maka dapat disebut tidak reliabel

(42)

menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh melalui kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan untuk penelitian lain.

Tabel 3.4 Reliability Statistics

Variabel Cronbach’s Alpha N Of Item

PX1 .904 7

PX2 .894 10

PY .900 7

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2013)

Dari Tabel 3.4 dapat dilihat bahwa uji reliabilitas pada variabel Stress Kerja (X1) menghasilkan besarnya Alpha Cronbach yaitu 0,904 dengan jumlah pertanyaan 7 butir, uji reliabilitas pada variabel Motivasi Kerja (X2) menghasilkan besarnya Alpha Cronbach yaitu 0,894 dengan jumlah pertanyaan 10 butir, dan uji reliabilitas pada variabel Produktivitas Karyawan (Y) menghasilkan besarnya Alpha Cronbach yaitu 0,900 dengan jumlah pertanyaan 7 butir. Dari hasil pengujian reliabilitas data dapat diketahui bahwa seluruh pertanyaan adalah reliabel karena mempunyai nilai Alpha Cronbach diatas 0,80 atau lebih. Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan model pertanyaan mampu memberikan konsistensi jawaban dengan baik sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini.

3.10 Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah:

1. Uji Asumsi Klasik

(43)

a. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas data untuk melihat normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Uji ini dilakukan melalui analisis Kolmogorov

smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05) maka jika

nilai Asymp. Sig. (2-tailed) diatas nilai signifikansi 5% (0,05) artinya variabel residual berdistribusi normal. (Situmorang, 2008: 62).

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Artinya, jika varians variabel independen adalah konstan (sama) untuk setiap nilai tertentu variabel independen disebut homokedastisitas. Sedangkan, heterokedastisitas diuji dengan menggunakan uji glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifkan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5% (0,05) dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variante

(44)

1) VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinearitas

2) Tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas 2. Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan dengan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan, dan penganalisaan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum perusahaan yang sedang diteliti.

3. Metode Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel bebas yang jumlahnya lebih dari satu (X1,X2,) terhadap variabel terikat (Y). Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat peneliti menggunakan bantuan program software SPSS (Statistic Product And Service

Solution) versi 17.0 dengan rumus:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana:

Y = Produktivitas Karyawan a = Konstanta

b1-2 = Koefisien Regresi Berganda X1 = Stress Kerja

X2 = Motivasi Kerja

(45)

4. Pengujian Hipotesis

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah H0 diterima. Dalam analisisnya ada beberapa kriteria ketepatan, yaitu:

a. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji F statistik digunakan untuk menguji pengaruh dari seluruh variabel bebas yaitu stress kerja (X1), motivasi kerja (X2) terhadap variabel terikat yaitu produktivitas karyawan (Y).

H0 : b1 = b2 = 0

Artinya secara bersama-sama (serentak) tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu stress kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) terhadap variabel terikat yaitu produktivitas karyawan (Y).

Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0

Artinya secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu stress kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) terhadap variabel terikat yaitu produktivitas karyawan (Y).

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 tidak ditolak jika F hitung < F tabelpada α = 5%

(46)

b. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Nilai-nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi merupakan hasil perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Oleh karena itu, disamping uji-F, dilakukan uji-t untuk masing-masing nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.

Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat dapat dilihat dari probabilitas variabel bebas dibandingkan dengan tingkat kesalahan (α). Jika

probabilitas variabel lebih besar dari tingkat kesalahannya (α) maka variabel

bebas tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel bebas lebih kecil dari

tingkat kesalahannya (α) maka variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap variabel terikat.

H0 : b1 = 0

Artinya variabel bebas yaitu stress kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap variabel terikat yaitu produktivitas karyawan (Y).

H0 : b1 ≠ 0

Artinya variabel bebas yaitu stress kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel terikat yaitu produktivitas karyawan (Y).

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika t hitung < t tabelpada α = 5%

(47)

c. Koefisien Determinasi (R )

Koefisien determinasi (R ) pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika (R ) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu stress kerja (X1) dan motivasi kerja (X2), adalah besar terhadap variabel terikat yaitu produktivitas karyawan (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R semakin mengecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu stress kerja (X1) dan motivasi kerja (X2), terhadap variabel terikat yaitu produktivitas karyawan (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

(48)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Unit Kebun Tanah Itam Ulu didirikan pada tahun 1918 dan merupakan

salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit tertua di Indonesia. Secara kronologis pengelola Unit Kebun tanah Itam Ulu adalah

1. Pada tahun 1918-1928 dengan nama CV.CMO (Culture Mact Oescut) 2. Pada tahun 1928-1924 dengan nama B.O.C.M (Bandar Oil Culture

Mascapy) dibawah pengawasan Belanda

3. Pada tahun 1942-1945 dengan nama B.O.C.M (Bandar Oil Culture Mascapy) dibawah pengawasan Jepang

4. Pada tahun 1945-1956 dengan nama CV.CMO (Culture Mact Oescut) diambil alih Belanda

5. Pada tahun 1957-1960 dengan nama PPN SUMUT VI dinasionalisasikan dan menjadi milik Pemerintah RI

6. Pada tahun 1960-1965 dengan nama ANTAN IV 7. Pada tahun 1965-1978 PNP VI

8. Pada tahun 1978-1995 dengan nama PT. PERKEBUNAN VI (PERSERO)

(49)

Unit Kebun Tanah Itam Ulu terletak di Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara. Jarak dengan kotamadya Medan 157 KM dan Kotamadya Kisaran 44 KM. Unit Kebun Tanah Itam Ulu berada diketinggian antara 6 s/d 12 meter diatas permukaan laut. Kebun Tanah Itam Ulu memiliki luas HGU 2.453,85 Ha, terdiri dari 3 Afdeling (15 tahun Tanam, 37 blok TBM, 77 Blok TM dan 15 Blok TU)

Disekitar kebun terdapat beberapa perusahaan perkebunan Swasta antara lain, PT.Socfindo, PT. PP Lonsum dan PT. Kwala Gunung. Unit Kebun Tanah Itam Ulu berbatasan dengan perkampungan / Desa penduduk yaitu, Desa Empat Negeri, Desa Lubuk Besar, Desa Bulan – Bulan, Desa Lubuk Cuik, Desa Tanah Itam Ilir, Desa Simpang Gambus.

Kondisi lahan dan tanah, dimana areal perkebunan seluruhnya datar dengan jenis tanah Alluvial berpasir, serta tekstur tanah yang berpasir, berkisar dari tanah coklat kelabu lempung. Tanaman kelapa sawit dengan tahun tanam sekitar 1990-2012. Bahan tanaman DxP - MPRS dan DxP – Socpin, ditanam dengan pola segitiga (straight line). Iklim ekuatorial dengan 2 puncak curah hujan tahunan.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara IV memiliki Visi yaitu “Menjadi perusahaan

agro industri kelapa sawit dengan tata kelola perusahaan yang baik serta

berwawasan lingkungan”.

(50)

1. Menjamin keberlanjutan usaha yang kompetitif.

2. Meningkatkan daya saing produk secara berkesinambungan dengan sistem cara, dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

3. Meningkatkan laba secara berkesinambungan .

4. Mengelola usaha secara profesional untuk meningkatkan nilai perusahaan yang mempedomani etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).

5. Meningkatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan

6. Melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah pusat/daerah.

4.1.3 Strategi Perusahaan

Adapun strategi yang dilakukan oleh perusahaan dalam mencapai tujuannya adalah sebagai berikut :

1. Agar masing – masing manajemen unit menindaklanjuti hasil temuan verifikasi kantor pusat, grup dan unit.

2. Agar tim verifiksi unit diaktifkan dan segera mengirimkan nama – nama petugas verifikasi dan laporan temuan (Bidang Administrasi, Tanaman dan Teknik Pengolahan) ke GU-II.

(51)

4. Proses pengadaan barang (OPL setempat) supaya masing- masing unit melakukan konfirmasi dengan unit usaha lain/ terdekat sehungga tidak terjadi perbedaan harga yang menyolok.

5. Untuk menghindari terjadinya penumpukan dan slow moving persediaan barang agar masing – masing unit memanfaatkan barang yang ada dalam gudang.

6. Melakukan penundaan pengeluaran biaya atas obyek pekerjaan yang tidak terkait terhadap proses peningkatan produksi.

7. RKO (Rencana Kerja Operasional) agar dipedomani, dilaksanakan dan dievaluasi.

8. Agar evaluasi pemberian basis borong dan mutu kerja pada setiap pekerjaan sehingga tidak dijumpai karyawan pulang lebih awal/cepat. 9. Manajemen blok per blok agar menjadi acuan oleh asisten dalam kegiatan

pelaksanaan pekerjaan dan evaluasi oleh Kepala Dinas Tanaman dan Manajer Unit.

10. Konsistensi terhadap Surat Edaran (SE) tentang panen terutama penerapan sanksi/denda atas kesalahan yang dilakukan pemanen, terutama mutu panen, brondolan dan TBS (Tandan Buah Segar) matang tinggal dan jumlah minimal pelepah di pohon (P2B, Mandor I, Assisten, Asisten Kepala dan Manajer Unit).

(52)

12. Semua Kepala Wilayah dan Staf Urusan GU-I yang akan berkunjung ke Unit agar membawa data blok per blok sebagai alat cek/evaluasi dan melakukan pemeriksaan ancak panen secara konsisten sesuai SE (Surat Edaran) panen.

13. Agar penerimaan karyawan segera direalisasikan.

14. Penanganan ternak lembu diketuai oleh asisten SDM unit masing – masing.

15. Penerapan Standard Operations Procedure (SOP), pemeliharaan panen, pengolahan dan perawatan pabrik secara konsisten.

16. Menerapkan Preventive Maintenance dan Replacement atau penggantian mesin.

(53)

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PTPN IV Unit Kebun Tanah Itam Ulu

Manajer Unit Ir. MS. Batubara

Kadis. Tan Ir. Fachrizal

Pj. Asst. Teknik Sadarimansyah,SE

Asst. Tata Usaha Sadarimansyah,SE

Asst. SDM/Umum Nurimah Sagala

Asst. Afdeling I Andrian Syahputra,STP

Pa Pam Peltu. Supriyoto Asst. Afdeling II

Bachrowi,SH

(54)

4.1.4 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun tanah Itam Ulu adalah sebagai berikut : 1. Manajer Unit

Manajer Unit merupakan pimpinan tertinggi dikebun Tanah Itam Ulu. Manajer Unit bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap perencanaan operasional pabrik serta bertanggung jawab dalam mengevaluasi kinerja Unit. Manajer Unit juga bertanggungjawab kepada Direksi yang terletak di Kantor Pusat Medan.

Selain itu Manajer Unit memiliki tugas sebagai berikut :

a. Menciptakan iklim kerja yang sesuai dengan memperlihatkan hubungan ke dalam dan diluar kehidupan sosial bawahan dan masyarakat sekitarnya agar kegairahan kerja tetap terpelihara.

b. Melaksanakan penilaian dan mengusulkan pengangkatan, pemindahan, penambahan dan hukuman bagi karyawan staf berdasarkan ketentuan yang telah berlaku demi tegaknya disiplin kerja.

c. Mengawasi dan menilai hasil kerja Kepala Dinas secara terus menerus dengan membandingkan hasil nyata dan norma-norma kerja serta melakukan tindakan pemulihan untuk menghindari anggaran biaya yang melebihi batas teloransi yang dibenarkan.

(55)

2. Kepala Dinas Tanaman

Kepala Dinas Tanaman bertugas melakukan koordinasi penyusunan taksasi produksi tanaman berdasarkan data dan pengamatan agar diperoleh taksasi yang dapat mendekati kenyataan.

Selain itu Kepala Dinas Tanaman juga memiliki tugas sebagai berikut :

a. Mengajukan anggaran belanja dengan program pelaksanaan yang sistematis dan mudah dimengerti bersama-sama dengan asisten tanaman/afdeling.

b. Mengendalikan semua kegiatan operasi afdeling berdasarkan norma- norma yang berlaku agar semua kegiatan berjalan sesuai dengan tujuan operasi.

c. Membina pengetahuan dan keterampilan para asisten tanaman/afdeling melalui rapat kerja, diskusi, penjelasan langsung dilapangan supaya lebih mampu melaksanakan tugas sebagai instruksi terhadap bawahannya. d. Memelihara kerja di bidang tanaman sesuai dengan lingkungan kerja agar

setiap orang merasa senang dan aman dalam menyelesaikan tugas.

e. Menyempurnakan metode kerja yang tidak sesuai dengan metode yang lebih baik melalui pengamatan agar efektivitas dan efisiensi kerja tercapai secara optimal.

3. Asisten Tanaman/Afdeling

(56)

Selain itu, Asisten Tanaman/Afdeling mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Mengajukan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan ketentuan penerimaannya agar dapat menyelesaikan semua pekerjaan sesuai dengan program.

b. Mengatur pembagian kerja dan melengkapi peralatan/bahan secara teratur dan terpadu supaya hasil kerja diperoleh sesuai dengan yang ditentukan. c. Menempatkan tenaga kerja sedapat mungkin sesuai dengan bakat, fisik dan

sikap agar tercapai semangat kerja yang bergairah.

d. Melaksanakan pemeiharaan secara efektif dan efisien sesuai dengan standar yang ditentukan.

e. Melaksanakan panen sesuai dengan kriteria yang ditentukan dan menyelesaikan pengangkutan secepatnya pada hari itu juga sehingga kenaikan ALB (Asam Lemak Bebas) di kebun dapat dihindari.

4. Kepala Dinas Teknik

Kepala Dinas Teknik dan Pengolahan merupakan penanggung jawab pabrik dibidang pemeliharaan, bengkel dan bertanggungjawab atas segala kebijaksanaan dan tindakan dalam bidang produksi.

Selain itu Kepala Dinas Teknik juga memiliki tugas sebagai berikut :

a. Memberikan petunjuk dan mengawasi pemeliharaan di bidang teknik b. Membuat rencana pelayanan kebutuhan bangunan atau pengangkutan

bahan mentah.

c. Melayani kebutuhan dan merencanakan kapasitas pabrik.

(57)

e. Menandatangani dan mengecek formulir-formulir dan laporan-laporan sesuai dengan asisten dan prosedur yang berlaku.

f. Melaporkan data, kegiatan bagian pengolahan dan laboratorim kepada administratur.

5. Asisten Tata Usaha

Asisten Tata Usaha bertugas membantu Kepala Dinas Tata Usaha dalam menjalankan seluruh kegiatan administrasi diperusahaan.

6. Asisten SDM dan Umum

Asisten SDM dan Umum bertugas membantu Manajer Unit dalam meneliti penerimaan tenaga kerja. Tugas yang ditangani Asisten SDM dan Umum adalah sebagai berikut :

a. Mengawasi dan meneliti penerimaan tenaga kerja dengan berpedoman kepada standar yang telah ditetapkan oleh Direksi.

b. Melaksanakan kegiatan yang diprogramkan oleh pemerintah setelah mendapatkan persetujuan Direksi.

c. Membina hubungan baik dengan pemerintah dan masyarakat disekitar lokasi perusahaan.

d. Mengkoordinasikan kegiatan dalam peningkatan kesejahteraan karyawan. e. Memberikan informasi kepada Manajer Unit dalam bidang produktivitas

kerja.

7. Perwira Pengamanan (Pa Pam)

(58)

Pam) adalah melakukan pengawasan pengamanan informasi dan inventaris perusahaan.

4.2 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan, penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang diteliti. Data umum dalam penelitian ini adalah informasi dari responden dan pertanyaan – pertanyaan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam menganalisis masalah penelitian yang dirumuskan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan (kuesioner). Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 24 butir pertanyaan, yakni tujuh butir pertanyaan untuk variabel Stress Kerja (X1), sepuluh butir pertanyaan untuk variabel Motivasi Kerja (X2), dan tujuh butir pertanyaan untuk variabel Produktivitas Kerja (Y).

Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 162 orang responden karyawan PTPN IV (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu. Kuesioner berisikan deskriptif responden dan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, dan lama bekerja.

(59)

1. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis kelamin

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)

Laki – Laki 139 85,8%

Perempuan 23 14,2%

Jumlah 162 100 %

Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (diolah)

Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin adalah 139 orang responden (85,8 %) berjenis kelamin laki – laki, dan 23 orang responden (14,2 %) berjenis kelamin perempuan. Hal ini berarti bahwa pada PTPN IV (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu lebih banyak membutuhkan laki – laki dari pada perempuan karena pekerjaan yang dilakukan di perusahaan berhubungan pekerjaan berat yaitu pengolahan perkebunan dan lokasi pekerjaannya di dalam kebun yang sangat luas dan gelap.

2. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia responden Jumlah Responden Persentase (%)

≤ 30 27 16,7 %

31-40 76 46,9 %

41-50 51 31,5 %

≥ 51 8 4,9

Jumlah 162 100 %

Sumber : Hasil Penelitian, 2013 (diolah)

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan

usianya adalah 27 orang responden (16,7 %) berusia ≤ 30 tahun, 76 orang

(60)

46,9 %. Hal ini menunjukkan bahwa usia 31-40 tahun masih tergolong usia yang produktif. Dengan demikian karyawan yang dimiliki PTPN IV (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu adalah karyawan yang produktif, yang diharapkan mampu mendukung pencapaian target produktivitas dari PTPN IV (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu.

3. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)

SLTA/ Sederajat 95 58,6 %

Diploma 37 22,8%

Sarjana 30 18,5%

Jumlah 162 100 %

Sumber : Hasil Penelitian, 2013 (diolah)

Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikannya adalah 95 orang responden (58,6%) tingkat pendidikannya adalah SLTA/ sederajat, 37 orang responden (22,8%) tingkat pendidikannya adalah Diploma dan 30 orang responden (18,5%) tingkat pendidikannya adalah Sarjana. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada PTPN IV (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu sebagian besar adalah tamatan SLTA/Sederajat karena dianggap memiliki nilai lebih dari segi tenaga dan biaya penggajian yang tidak terlalu mahal.

4. Analisis deskriptif responden berdasarkan Lama Bekerja Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja (Tahun) Jumlah Responden Persentase (%)

1-10 68 42,0 %

11-20 74 45,7 %

21-30 20 12,3 %

(61)

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan lama bekerja adalah 68 orang responden (42,0 %) telah bekerja selama 1-10 tahun, 74 orang responden (45,7%) telah bekerja selama 11-20 tahun, 20 orang responden (12,3%) telah bekerja selama 21-30 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak karyawan PTPN IV (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu yang berusia tergolong produktif dengan lama kerja yang masih sedikit, dikarenakan pekerjaan yang sulit membutuhkan tenaga- tenaga yang kuat dan segar sehingga mampu mengolah Kebun Tanah Itam Ulu.

5. Deskriptif Variabel

a. Deskriptif Penilaian Terhadap Variabel Stress Kerja (X1)

Distribusi Jawaban responden terhadap 7 butir pertanyaan mengenai variabel stress kerja (X1) dapat dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5

Sumber : Hasil Penelitian, 2013 (diolah)

Pada Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa:

(62)

menyatakan sangat tidak setuju, 7 orang responden (4,3%) menyatakan tidak setuju, 55 orang responden (34%) menyatakan kurang setuju, 75 orang responden (46,3%) menyatakan setuju, dan 25 orang responden (15,4%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa banyaknya pekerjaan membuat mereka menyelesaikannya secara terburu- buru. Namun ada sebagian responden, yaitu 34% merasa bahwa banyaknya pekerjaan tidak membuat mereka menyelesaikan secara terburu-buru tetapi dengan hati-hati dan teliti.

2. Pada pernyataan kedua (Banyaknya target kerja yang tidak tercapai menimbulkan kecemasan bagi saya) tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 25 orang responden (15,4%) menyatakan kurang setuju, 40 orang responden (24,7%) menyatakan setuju, dan 97 orang responden (59,9%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa banyaknya target kerja menimbulkan kecemasan bagi setiap karyawan, tetapi ada juga sebagian responden yaitu 15,4% yang beranggapan bahwa banyaknya target kerja yang tidak tercapai tidak menimbulkan kecemasan bagi setiap karyawan.

(63)

tersebut diketahui bahwa sebagian besar responden merasa prosedur kerja tidak menghambat pencapaian target kerjanya. Namun ada sebagian responden, yaitu 43,2% merasa bahwa memang prosedur kerja di perusahaan menghambat pencapaian target.

4. Pada pernyataan keempat (Tuntutan tugas yang memberatkan sering membuat saya frustasi) tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 13 orang responden (8%) menyatakan kurang setuju, 94 orang responden (58%) menyatakan setuju, dan 55 orang responden (34%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan berpendapat bahwa tuntutan tugas yang berat sering membuat mereka frustasi. Namun ada sebagian responden, yaitu 8% beranggapan bahwa tuntutan tugas yang berat tidak membuat mereka frustasi.

5. Pada peryataan kelima (Jumlah jam kerja yang padat membuat saya lelah) tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 10 orang responden (6,2%) menyatakan kurang setuju, 53 orang responden (32,7%) menyatakan setuju, dan 99 orang responden (61,1%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan karyawan merasa jumlah jam kerja yang padat membuat mereka lelah sehingga menghambat dalam peningkatan produktivitas kerja. Tetapi ada sebagian responden yaitu 6,2% merasa bahwa jumlah jam kerja yang padat tidak membuat mereka lelah.

(64)

dan tidak setuju, 37 orang responden (22,8%) menyatakan kurang setuju, 103 orang responden (63,6%) menyatakan setuju, dan 22 orang responden (13,6%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan menganggap waktu istirahat yang disediakan oleh perusahaan kurang cukup. Namun ada sebagian responden yaitu 22,8% beranggapan bahwa waktu istirahat yang disediakan sudah cukup bagi setiap karyawan.

7. Pada pernyataan ketujuh (Waktu lembur yang berlebihan membuat saya jenuh) tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 52 orang responden (32,1%) menyatakan kurang setuju, 78 orang responden (48,1%) menyatakan setuju, dan 32 orang responden (19,8%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan merasa waktu lembur yang berlebihan membuat mereka menjadi jenuh. Namun ada sebagian responden yaitu 32,1% merasa bahwa waktu lembur yang berlebihan tidak membuat mereka jenuh.

b. Deskriptif Penilaian Terhadap Variabel Motivasi Kerja (X2)

(65)

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi Kerja (X2)

No.

Sumber : Hasil Penelitian, 2013 (diolah)

Pada Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa:

1. Pada pernyataan pertama (Saya bertanggungjawab dalam menyelesaikan suatu pekerjaan) tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 11 orang responden (6,8%) menyatakan kurang setuju, 98 orang responden (60,5%) menyatakan setuju, dan 53 orang responden (32,7%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa mereka bertanggungjawab di dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Namun ada sebagian responden yaitu 6,8% menyatakan bahwa mereka tidak bertanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaannya.

(66)

orang responden (57,4%) menyatakan setuju, dan 30 orang responden (18,5%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan sebagian besar responden setuju bahwa kemajuan dirinya diperlukan dalam keberhasilan perusahaan. Namun ada 24,1% karyawan yang beranggapan bahwa kemajuan dirinya tidak diperlukan dalam keberhasilan perusahaan.

3. Pada pernyataan ketiga (Saya menganggap setiap pekerjaan dapat saya laksanakan dengan baik) tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju, dan kurang setuju. 96 orang responden (59,3%) menyatakan setuju, dan 66 orang responden (40,7%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan responden beranggapan bahwa ia dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik.

4. Pada pernyataan keempat (Kerja keras saya sebanding dengan pencapaian yang saya terima) tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 22 orang responden (13,6%) menyatakan kurang setuju, 95 orang responden (58,6%) menyatakan setuju, dan 45 orang rsponden (27,8%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menyatakan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa kerja keras mereka sebanding dengan pencapaian yang diterimanya saat ini. Tetapi ada 13,6% responden yang beranggapan bahwa kerja kerasnya tidak sebanding dengan pencapaian yang diterimanya.

(67)

setuju, 99 orang responden (61,1%) menyatakan setuju, dan 58 orang responden (35,8%) menyatakan sangat setuju. Dari perhitungan tersebut diketahui hampir semua responden menyetujui bahwa dengan adanya pengakuan dari perusahaan membuat mereka menjadi lebih bersemangat dalam bekerja. Namun ada sebagian responden, yaitu 3,1% yang merasa bahwa pengakuan dari perusahaan tidak sepenuhnya membuat mereka lebih bersemangat.

6. Pada pernyataan keenam (Kebijakan perusahaan di lapangan jelas) tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju, dan kurang setuju. 131 orang responden (80,9%) menyatakan setuju, 31 orang responden (19,1%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan semua responden setuju dengan pernyataan kebijakan perusahaan di lapangan jelas. 7. Pada pernyataan ketujuh (Hubungan antara atasan dengan bawahan terkoordinasi dengan baik) tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 37 orang responden (22,8%) menyatakan kurang setuju, 67 orang responden (41,4%) menyatakan setuju, dan 58 orang responden (35,8%) menyatakan sangat setuju. Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa sebagian besar responden setuju adanya hubungan antara atasan dengan bawahan dapat terkoordinasi dengan baik. Tetapi ada sebagian (22,8%) responden beranggapan bahwa hubungan antara atasan dengan bawahan tidak terkoordinasi dengan baik.

(68)

tidak setuju, tidak setuju, dan kurang setuju. 98 orang responden (60,5%) menyatakan setuju, dan 64 orang responden (39,5%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan responden setuju dengan besarnya gaji yang diperoleh sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.

9. Pernyataan kesembilan (Hubungan kerja dengan sesama rekan kerja saya berjalan dengan baik) tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju, dan kurang setuju. 74 orang responden (45,7%) menyatakan setuju, 88 orang responden (54,3%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan seluruh responden setuju bahwa hubungan kerja dengan sesama rekan kerja berjalan dengan baik.

10. Pernyataan kesepuluh (Situasi lingkungan kerja saya menyenangkan) tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju, dan kurang setuju. 71 orang responden (43,8%) menyatakan setuju, 91 orang responden (56,2%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan responden setuju bahwa mereka berada di lingkungan kerja yang menyenangkan.

c. Deskriptif Penilaian Terhadap Variabel Produktivitas (Y)

(69)

Tabel 4.7

Sumber: Hasil penelitian 2013 (diolah)

Pada Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa:

1. Pada pernyataan pertama (Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditentukan) tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju, dan kurang setuju. 71 orang responden (43,8%) menyatakan setuju dan 91 orang responden (56,2%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa semua responden mampu menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan target yang telah ditentukan. 2. Pada pernyataan kedua (Saya menggunakan waktu kerja secara efisien)

tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju, dan kurang setuju. 54 orang responden (33,3%) menyatakan setuju, dan 108 orang responden (66,7%) menyatakan sangat setuju. Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa semua responden telah menggunakan waktu kerja secara efisien.

(70)

setuju, dan kurang setuju. 83 orang responden (51,2%) menyatakan setuju, dan 79 orang responden (48,8%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa semua responden telah mampu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat.

4. Pada pernyataan keempat (Saya berhati- hati dalam melaksanakan pekerjaan) tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 21 orang responden (13%) menyatakan kurang setuju, 82 orang responden (50,6%) menyatakan setuju, 59 orang responden (36,4%) menyatakan sangat setuju. Dalam hal ini sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa mereka berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan, tetapi ada 13% responden yang merasa bahwa mereka tidak berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya.

5. Pada pernyataan kelima (Saya mampu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu) tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju dan kurang setuju. 91 orang responden (56,2%) menyatakan setuju, 71 orang responden (43,8%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan semua responden setuju bahwa setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

(71)

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa semua responden setuju bahwa tanggung jawab setiap karyawan di perlukan dalam mengerjakan tugas. 7. Pernyataan ketujuh (Saya harus menaati peraturan yang telah ditetapkan

perusahaan) tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju, dan kurang setuju. 52 orang responden (32,1%) menyatakan setuju, dan 110 orang responden (67,9%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan semua responden setuju bahwa mereka harus menaati peraturan yang telah ditetapkan perusahaan.

4.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 17,0 dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yang terdiri dari Stress Kerja (X1), Motivasi Kerja (X2), terhadap Produktivitas Karyawan (Y). Persamaan regresi linear berganda yang digunakan adalah :

Y = a+b1X1+b2X2+e

Dimana: Y = Produktivitas A = Konstanta

b1,b2 = Koefisien Regresi Berganda X1 = Stress Kerja

X2 = Motivasi Kerja

(72)

Berdasarkan pengujian menggunakan program SPSS Statistics 17.0 for

Windows, maka hasil persamaan regresi linear berganda penelitian dapat dilihat

pada Tabel 4.8

Tabel 4.8

Hasil Regresi Linear Berganda

Sumber : Hasil Penelitian 2013, (diolah)

Tabel 4.8 diketahui kolom kedua (Unstandardized Coefficients) bagian B diperoleh nilai b1 variabel stress kerja sebesar 0,292 nilai b2 variabel motivasi

kerja 0,387 dan nilai konstanta (a) adalah 6,858, maka diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :

Y=6,858 + 0,292 X1 + 0,387 X2 + e

Berdasarkan persamaan diatas maka dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Konstanta (a) = 6,858, ini mempunyai arti bahwa apabila variabel stress kerja dan motivasi kerja dianggap konstan maka produktivitas Karyawan (Y) pada PTPN IV (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu sudah ada sebesar 6,858.

2. Koefisien b1 (X1) = 0,292 variabel stress kerja mempunyai pengaruh

positif terhadap produktivitas karyawan pada PTPN IV (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu. Dengan koefisien regresi sebesar 0,292, ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi kenaikan variabel motivasi sebesar

Coefficientsa

6,858 1,325 5,175 ,000

,292 ,047 ,389 6,192 ,000 ,431 2,320

,387 ,046 ,522 8,326 ,000 ,431 2,320

(Constant)

(73)

1% dengan menganggap faktor lain tetap maka akan dapat meningkatkan produktivitas karyawan sebesar 0,292

3. Koefisien b2 (X2) = 0,387 variabel motivasi kerja terhadap produktivitas

karyawan PTPN IV (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu, dengan koefisien regresi sebesar 0,387. Mempunyai arti bahwa setiap terjadi kenaikan variabel motivasi kerja sebesar 1% dengan menganggap faktor lain tetap maka akan dapat meningkatkan produktivitas karyawan naik sebesar 0,387.

4.4 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji apakah suatu model layak atau tidak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

4.4.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mengikuti distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, yakni dengan penndekatan grafik.

(74)

1. Pendekatan Histogram

Gambar 4.2 : Histogram Uji Normalitas Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2013)

Pada Gambar 4.2 terlihat bahwa residual data berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke kiri atau ke kanan.

2. Pendekatan Grafik

Gambar 4.3 : Normal P-P Plot Uji Normalitas Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2013)

Regression Standardized Residual

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

(75)

Pada Gambar 4.3 Normal P-P Plot terlihat titik – titik yang mengikuti data di sepanjang garis normal, hal ini berarti residual data berdistribusi normal.

3. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik non-parametik

Kolmogorov-Smirnov (K-S).

Tabel 4.9

Hasil Uji Normalitas Pendekatan

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2013)

Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,754 dan diatas nilai signifikan (0,05), hal ini berarti residual data berdistribusi normal.

4.4.2 Uji Heterokedastisitas

(76)

homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.

Untuk mengatasi kelemahan pengujian dengan grafik dapat menggunakan pendekatan statistik dengan uji glejser, heterokedastisitas tidak akan terjadi apabila tidak satupun variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolut Ut (absUt). Jika probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mempengaruhi adanya heterokedastisitas.

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas, yaitu :

1. Metode Pendekatan Grafik

Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik- titik yang membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengidentifikasikan telah terjadi heterokedastisitas.

(77)

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2013)

Pada Gambar 4.4 Grafik Scatter Plot terlihat titik- titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi produktivitas karyawan berdasarkan masukan variabel stress kerja dan motivasi kerja.

2. Metode Pendekatan Statistik (Uji Glejser)

Tabel 4.10

Hasil Uji Glejser Heteroskedastisitas

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2013)

Pada Tabel 4.10 terlihat variabel Independent (Stress dan Motivasi Kerja) yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependent absolut Ut (AbSut). Hal ini terlihat dari nilai probabilitas X1 dan X2 signifikannya (0,162) dan (0,117) di atas tingkat kepercayaan 5% (0,05), jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.4.3 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

(78)

Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance

Iflation Faktor (VIF), kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen

manakah yang dijelaskan oleh variabel independen yang terpilih dan tidak dijelaskan oleh variabel independen yang lain. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah apabila tolerance value < 0.1 sedangkan VIF > 5 dan sebaliknya apabila tolerance value > 0,1 sedangkan VIF < 5 maka tidak terjadi multikolinearitas.

Berikut ini disajikan cara mendeteksi multikolinearitas dengan menganalisis matrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai

Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).

Tabel 4.11

Uji Nilai Tolerance dan VIF

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2013)

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa:

1. Nilai VIF dari nilai stress kerja dan motivasi kerja lebih kecil atau dibawah 5 (VIF < 5), ini berarti tidak terkena multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi.

2. Nilai Tolerance dari stress kerja dan motivasi kerja lebih besar dari 0,1 ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

Coefficientsa

6,858 1,325 5,175 ,000

,292 ,047 ,389 6,192 ,000 ,431 2,320

,387 ,046 ,522 8,326 ,000 ,431 2,320

(79)

4.4.4 Uji signifikan Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel terikat.

Kriteria pengujiannya adalah :

H0 : b1, b2 = 0, artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

H0 : b1, b2 ≠ 0 artinya secara serempak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat penyebut, dengan rumus sebagai berikut :

df (pembilang) = k – 1 df (penyebut) = n – k keterangan :

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 162 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh :

1. df (pembilang) = 3-1 = 2 2. df (penyebut) = 162-3 = 159

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 17.0 for windows, kemudian akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat α = 5%, (2 :

(80)

H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%

H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%

Hasil uji F dapat dilihat pada Tabel 4.12 sebagai berikut :

Tabel 4.12

Hasil Uji Signifikan Simultan (uji F)

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2013)

Tabel 4.12 hasil uji – F maka dapat diperoleh Fhitung = 215,165 dengan

tingkat signifikan 0,000. Sedangkan Ftabel 3,053. Oleh karena pada kedua

perhitungan yaitu Fhitung > Ftabel (215,165 > 3,053) dan tingkat signifikan (0,000 <

0,05). Dengan hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel bebas yaitu (X1 dan X2) yaitu berupa stress kerja dan motivasi kerja secara bersama– sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel produktivitas karyawan (Y) PTPN IV (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu.

4.4.5 Uji Signifikan Parsial (Uji - t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi variabel dependen. Kriteria pengujiannya adalah :

H0 : bi, b2 = 0

ANOVAb

958,494 2 479,247 215,165 ,000a 354,148 159 2,227

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Motivasi kerja, Stress kerja a.

(81)

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

H0 : bi, b2 ≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan adalah : H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%

H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%

Hasil uji – t dapat dilihat dalam tabel 4.13 sebagai berikut :

Nilai hitung akan diperoleh dengan menggunakan software SPSS 17.0 Statistic

For Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai ttabel pada tingkat α = 5% yakni yang diperoleh dengan derajat bebas = df – k (df = jumlah sampel dan k = jumlah variabel keseluruhan) yaitu df1 = 3-1= 2, dan df2, 162-3= 159. Uji thitung

yang dilakukan adalah uji dua arah maka ttabel yang digunakan adalah 5% atau

0,05 (159) = 1,975 hasil uji – t dapat dilihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.13

Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2013)

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa : 1. Variabel Stress Kerja (X1)

Coefficientsa

6,858 1,325 5,175 ,000

,292 ,047 ,389 6,192 ,000 ,431 2,320

,387 ,046 ,522 8,326 ,000 ,431 2,320

(Constant)

(82)

Variabel stress kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,01) dibawah (lebih kecil dari ) 0,05 dan nilai thitung (6,192) > ttabel (1,975) artinya jika

ditingkatkan variabel stress kerja sebesar satu satuan (unit) maka produktivitas karyawan (Y) akan meningkat sebesar 0,192 satuan (unit). Yang berarti bahwa variabel stress kerja (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas karyawan PTPN IV (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu (Y).

2. Variabel Motivasi Kerja (X2)

Nilai thitung variabel motivasi kerja (X2) sebesar 8,326 berpengaruh secara

positif dan signifikan hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000 < 0,05) hipotesis ha diterima karena thitung > ttabel (8,326 > (1,975) yang berarti

bahwa variabel motivasi kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas karyawan PTPN IV (Persero) Unit Kebun tanah Itam Ulu (Y).

4.4.6 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas (stress kerja dan motivasi kerja) terhadap variabel terikat (produktivitas). Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu

(0≤R2 ≥1). Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa

Gambar

Tabel  Hasil Jawaban Kuesioner VariabelPertanyaan
Tabel Hasil Jawaban Kuesioner Variabel Stress Kerja (Lanjutan)  Pertanyaan
Tabel Hasil Jawaban Kuesioner Variabel Stress Kerja (Lanjutan) Pertanyaan
Tabel  Hasil Jawaban Kuesioner Variabel Motivasi Kerja (Lanjutan) Pertanyaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Validitas menunjukkan seberapa nyata

Berdasarkan hasil uji coba validitas dan reliabilitas instrumen menunjukkan bahwa instrumen valid dan reliabel dengan angka yang signifikan, yaitu r tabel = 0,514.

Validitas dan reliabilitas ini bertujuan untuk menguji apakah kuesioner yang disebarkan untuk mendapatkan data penelitian adalah valid dan reliabel, oleh karena itu peneliti

Dan menggunakan alat ukur berupa validitas dan reliabilitas untuk melihat kevaliditan hasil penelitian dan reliabel dalam crombach alpha, Selanjutnya menggunakan metode

Uji validitas dan reliabilitas adalah suatu alat pengumpul data yang dilakukan untuk mengetahui kesahihan ( valid ) dan kehandalan ( reliabel ) kuesioner sebagai

Instrumen untuk mengukur atribut psikologis haruslah reliabel dan valid, sehingga penelitian tentang kualitas psikometris yaitu reliabilitas dan validitas skala psikologi

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data/fakta yang tepat (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya (reliabel) tentang sejauh mana hubungan lingkungan kerja dengan

Untuk menghasilkan instrumen penilaian sikap peserta didik yang valid, reliabel dan praktis peneliti melakukan uji validitas yang dilakukan oleh validator, uji reliabel, dan uji