• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN ORGAN-ORGAN VEGETATIF PADA TUMBUHAN SECARA MIKROSKOP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB II STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN ORGAN-ORGAN VEGETATIF PADA TUMBUHAN SECARA MIKROSKOP"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Fisiologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari tentang proses, fungsi, dan aktivitas suatu organisme dalam menjaga dan mengatur kehidupannya. Seperti halnya cabang ilmu biologi lain, fisiologi tumbuhan juga mempelajari proses kehidupan yang sering mirip atau identik pada banyak organisme. Fisiologi tumbuhan sebenarnya merupakan terapan dari fisika dan kimia modern untuk memahami tumbuhan. Karena itu, kemajuan fisiologi tumbuhan hampir seluruhnya bergantung pada kemajuan dibidang fisika dan kimia. Kini teknologi ilmu fisika terapan menyumbangkan peralatan untuk membantu penelitian dibidang fisiologi tumbuhan serta pengetahuan dasar yang dipakai untuk menafsirkan berbagai hasilnya.

Dalam mempelajari fisiologi tumbuhan, yang paling mendasar perlu di pelajari adalah ilmu tentang sel . Tumbuhan termasuk organisme multiseluler yang terdiri dari berbagai jenis sel terspesialisasi yang bekerja sama melakukan fungsinya. Sel tumbuhan meliputi berbagai organel seperti dinding sel, sitoplasma, membran plasma, retikulum endoplasma, badan golgi, vakuola, badan mikro, sferosom, rangka sel, ribosom, mitokondria, plastida dan nukleus. Masing-masing organel memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. Fotosintesis, metabolisme, pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan merupakan aktivitas sel-sel tumbuhan. Misalnya organel plastida yang berperan dalam fotosintesis tumbuhan.

2. Tujuan Masalah

Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah memenuhi salah satu tugas mata kuliah Struktur Tumbuhan

Dan tujuan masalahnya yaitu agar kita megetahui tentang Sel.

BAB II

STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN ORGAN-ORGAN VEGETATIF PADA TUMBUHAN SECARA MIKROSKOP

SEL

A. Sejarah Penemuan Sel

(2)

1. Tahun 1665, Robert Hooke menemukan sel mati dari gabus kulit batang quercus suber yang

tinggal dinding selnya saja, tersusun seperti rumah lebah. Ruang-ruang kecil tanpa isi sel itu disebut kemudian disebut sel.

2. Tahun 1770, Anthony Van Leeuwenhoek menemukan kloroplast pada daun segar.

3. Tahun 1772, Bonaventuri Corti menemukan aliran plasma pada ganging chara sp.

4. Tahun 1850 , kollicher menemukan mitokondria. tumbuhan serta perkembangan dinding selnya. Sel dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Prokariotik : sel tidak mempunyai membrane inti atau membrane yang mengikat

organela-organela, DNA terkonsentrasi pada daerah yag disebut nukleoid.

2. Eukariotik : sel mempunyai struktur yang kompleks. Inti dan organela-organela yang lain

terbungkus oleh membran inti dan terdapat pada suatu larutan semi cair yang disebut litosol. Sel tumbuhan didefinisikan sebagai unit dasar yang universal dari suatu struktur organic. Struktur yang membedakan sel tumbuhan dengan sel lainnya adalah keberadaan dinding sel yang merupakan lapisan terluar dari sel yang berbatasan dengan membran sel. Dinding sel akan memberikan bentuk sel tumbuhan. Isi sel yang satu dengan yang lain dipisahkan oleh keberadaan dinding sel.

Dalam hubungannya dengan fungsi, sel tumbuhan dapat berbentuk oval, elips, silinder, seperti serat atau bercabang. Ukuran sel juga sangat berhubungan dengan fungsinya. Sel dengan ukuran sangat kecil tidak bias dijumpai pada tumbuhan. Sel-sel parenkim mempunyai ukuran antara 0,01-0,1 mm, serat kayu dan floem mempunyai ukuran lebih panjang dibanding parenkim, yaitu 1-3 mm pada angiospermae dan 2-8 mm pada gymnospermae. Pada tumbuhan monokotil tertntu dan anggota suku urtaceae, sel serat dapat mencapai panjang 550 mm.

C. Komponen Protoplasmik

(3)

1. Sitoplasma

Sitoplasma merupakan substansi hialin yang jernih dengan bahan dasar hialoplasma. sitoplasma dibedakan menjadi tiga bagian.

a. Plasmolema ; dinding plasma luar yang bersifat semipermeable.

b. Pilioplasma ; bagian yang tampak keruh karena adanya butir-butirmikrosoma. Pada bagian ini

dapat dilihat adanya aliran sitoplasma [rotasi dan sikrolasi].

c. Tonoplas ; membran dalam yang berbatasan dengan vakuola, bersifat semipermeable.

2. Inti sel ( nukleus )

Inti sel merupakan pusat pengendali segala macam proses yang terjadi didalam sel, dibungkus oleh pembran ganda yang tersusun dari senyawa lipoprotein dengan pori yang

mempunyai ukuran bervariasi dari 400 sampai 600 A0 . Dengan adanya pori ini memungkinkan

terjadinya komunikasi antara nukleoplasma dan sitoplasma.

3. Plastida

Plastida berupa benda kecil-kecil dengan bentuk yang bervariasi yang tersusun atas zat putih telur yang mempunyai struktur dan fungsi spesifik. Berdasarkan warnanya, plastida dikelompokkan menjadi Leukoplas yang Biasanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan dan Kromatofora yang merupakan plastisida yang mengandung pigmen.

4. Mitokondria teratur . ribosom mengandung ARN, nucleoprotein dan enzim-enzim yang diperlukan dalam sintesis protein.

(4)

Berbentuk seperti tabung kempis, bercabang atau seperti buluh sempit yang kadang berawal dari membran inti dan berakhir pada membrane plasma. Reticulum endoplasma berfungsi sebagai tempat sintesis berbagai bagian sel yang penting antara lain asam lemak dan protein.

7. Diktiosom (badan golgi)

Terdiri dari tumpukan sisterna pipih yang bulat, setiap sisterna dibatasi oleh membran yang halus. Dibawah mikroskop electron diktiosom tampak tersusun oleh 3 macam struktur yaitu struktur seperti kantong pipih, vakuola besar, dan kantong yang membulat. Diktiosom terutama terlibat dalam sekresi gula, polisakarida dan kompleks protein polisakarida.

8. Mikrobadan

Merupakan badan renik berdiameter antara 0,5-1,5 nm, terdapat dalam sitoplasmasel dari berbagai jaringan. Mikrobadan dibatasi oleh membrane tunggal dan matriknya Nampak seperti granul atau fibril, berisi berbagai macam enzim, sesuai dengan macam sel atau jaringannya.

9. Sferosom

Merupakan tubuh lipid yang dikelilingi membrane, berbentuk bulat denga diameter 0,5-1 am berfungsi dalam sintesis lemak dan di dalamnya juga dijumpai adanya timbunan lemak. Selain itu sferofom juga sebagai intermedia dalam sintesis lilin, kutin dan berbagai senyawa penghasil kutin dan suberin penyusun dinding sel.

10. Lisosom

Berbentuk seperti mitokondria, tetapi hanya mempunyai membran tunggal dan tidak mempunyai kristae, mempunyai diameter 04-0,8 am, dan lazimnya di jumpai pada sel-sel hewan. Pada sel tumbuhan kadang terdapat pada sel-sel meristem, tetapi tidak selalu dijumpai adanya lisosom. Lisosom mengandung enzim-enzim yang berperan dalam proses hidrodilis.

D. Komponen Non-Protoplasmik

(5)

Adalah asam-asam organic , karbohidrat, protein, alkaloid, zat penyamak, dan zat warna antosianin. Lemak dan minyak lemak terdapat sebagai cadangan makanan pada biji-bijian. Contohnya adalah pada kacang tanah dan kelapa.

2. Komponen non-protoplasmik padat, antara lain :

a. Kristal kalsium oksalat, merupakan endapan dari garam oksalat yang jika terakumulasi terlalu

banyak akan bersifat racun pada tumbuhan. Bentuknya berupa Kristal tunggal pada daun jeruk, krital pasir pada tangkai daun bayam dan tembakau, Kristal rafida pada daun bunga pukul empat, Kristal roset pada batang jarak.

b. Aleuron, merupakan cadangan makanan berupa protein, disimpan didalam vakuola sel.

Letaknya pada tanaman bervariasi, misalnya pada biji jarak tersebar didalam keping biji dan pada biji jagung merupakan lapisan dan terdapat dibagian terluar dari endosperm.

c. Amilum, merupakan cadangan makanan yang tersimpan didalam umbi, rizoma, batang, buah

dan biji.

E. Dinding Sel

Merupakan bagian paling luar dari sel tumbuhan dan merupakan bagian yang membedakan antara sel tumbuhan dan sel hewan. Setelah terjadi pertumbuhan sekunder, dinding sel tumbuhan dibagi menjadi 3 lapisan, yaitu :

1. Lamela tengah, merupakan perekat sel satu dengan sel yang lain apabila beberapa sel

membentuk jaringan. Lapisan ini tersusun dari zat pekatin.

2. Dinding primer, merupakan dinding yang pertama kali tebentuk dan selam sel dalam fase

perkembangan. Lapisan ini tersusun dari zat sefulosa, hemiselulosa, dan pectin, kadang juga mengandung lignin.

3. Dinding sekunder, merupakan lapisan yang terbentuk disebelah dalam dari dinding primer

sebelah sel selesai mengadakan pertumbuhan. Lapisan ini tersusun dari zat selulosa, hemiselulosa dan lignin (tidak dijumpai adanya pectin).

Pada dinding sel terdapat noktah dan plasmodesmata.

1. Noktah

(6)

Berdasarkan bentuknya, ada 2 tipe noktah yaitu noktah sederhana (biasa) dan noktah terlindung (berhalaman). Jika dua noktah sederhana berpasangan disebut noktah sederhana, apabila kedua noktah terlindung berpasangan disebut pasangan noktah terlindung (berhalaman).

2. Plasmodemata

Kenyataan dialam dijumpai adanya hubungan antarprotoplas sel yang satu dengan protoplas sel-sel sekitarnya. Hubungan ini terjadi melalui untaian protoplasma yang disebut plasmodesma. Kehadiran plasmodemata ini merupakan karateristik bagi sel-sel hidup dan dijumpai pada seluruh dinding sel hidup untuk menjamin kontinuitas protoplasma. Plasmodemata mempunyai peranan penting pada proses tranportasi material dan meneruskan rangsang dari sel satu ke sel yang lain.

F. Membran Plasma

Adalah selaput tipis yang terdiri dari lapisan ganda fosfolipid, dengan gumpalan-gumpalan protein, sebagian gumpalan protein yang menempel dipermukaan lapisan fosfolipid (protein perifer) , sedang yang lainnya menembus lapisan fosfolipid (protein integral).

Protein perifer tidak melekat erat pada permukaan membrane sehingga mudah terlepas, mengandung asam amino dengan rantai hidrofilik, yang menyebabkan adanya interaksi dengan air disekelilingnya dan permukaan lemak yang dihidrofibik.

Protein integral mengandung bagian protein yang hidrofililik dan hidrofobik. Protein yang berada didalam lapisan lemak bersifat hidrofobik, sedangkan yang menyembul ke permukaan lemak bersifat hidrofilik. Diduga bahwa protein yang hidrofibik bergabung dengan bagian ekor molekul lemak yang hidrofobik.

G. Pembelahan Inti dan Pembelahan Sel

Dikenal ada 2 macam, yaitu :

1. Mitosis (pembelahan yang terjadi pada sel-sel somatis)

Mitosis pada tumbuhan mudah dilihat, yaitu pada titik tumbuh (ujung akar atau ujung batang) dengan menggunakan mikroskop cahaya. Waktu yang dibutuhkan untuk mitosis (pembelahan inti) bervariasi antara beberapa menit sampai 3 jam. Mitosis dibagi 4 tahap, yaitu :

a. Profase (awal, tengah, dan akhir)

(7)

lain (seperti mitokondria dan plastida). Kromosom berjalan ketengah ke tempat yang sebelumnya kromatid memisahkan diri satu dengan yang lain bergerak ke arah kutub-kutub yang berlawanan memberikan gambaran seperti dua deret bntang sehingga sering disebut fase 2 bintang.

d. Anaphase

Kromosom telah sampai dikutub dan membentuk kumpulan yang kompak kemudian terbentuk membran inti. Kromosom menjadi samar-samar dan anak inti timbul kembali kemudian terjalin kembali hubungan antara membran luar inti dengan reticulum endoplasma. Benang-benang spindle dan tetes-tetes kecil (dihasilkan oleh diktosom) akan terkumpul didaerah bidang ekuatorial dan membentuk sekat. Terbentuklah dua sel anakan.

2. Meiosis (pembelahan yang terjadi pada sel-sel kelamin)

Terjadi pada sel-sel reproduksi. Meiosis atas 2 fase ;

a. Meiosis I

Ada 6 tahap :

Leptoten : kromosom banyak seperti benang halus, diploid, tunggal

Zigoten : kromosom hormolog saling mendekat dan berpasangan (membentuk sinapsis)

Pakhiten : kromosom menebal dan memendek (tahap berpasangan) dan membelah membujur

menghasilkan 4 kromatida

Diploten : terjadi pelekatan antara kromatida pada suatu tempat (titik). Titik pelekatan disebut

khiasma. Dengan perlekatan tersebut kromatida sulit untuk memisahkan diri.

Diakinesis : pasangan kromatida menjadi sangat pendek dan menyusun diri dibagian tepi inti.

Pada fase akhir fase ini selaput inti pecah, anak inti menghilang, terbentuk benang spindle seperti mitosis.

b. Meiosis II

(8)

membelah menjadi 2 dan masing-masing sentrometer anakan menarik kromatid ke kutub gelondong. Pada stadium berikutnya yaitu telofase setiap perangkat kromatid (kromosom) membentuk satu inti, dan keempat inti tersebut masing-masing diselubungi oleh dinding pemisah.

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dari makalah “ Fisiologi Tumbuhan dan Sel Tumbuhan” ini, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Fisiologi tumbuhan adalah suatu bidang ilmu yang mengkaji fenomena-fenomena

penting di dalam tumbuhan

2. Fisiologi tumbuhan mempelajari aktivitas hidup tumbuhan, meng-interpretasikan proses-proses

(9)

3. Fisiologi tumbuhan berkaitan erat dengan cabang-cabang ilmu biologi lain seperti ekologi dan

ekofisiologi atau fisiologi lingkungan

4. Tumbuhan terdiri atas sel yang memiliki nucleus yang terbungkus oleh membrane atau struktur

serupa tapi tanpa membran

5. Sel tumbuhan memiliki beberapa jenis organel yang terbungkus membrane, misalnya kloroplas,

mitokondria, nucleus, dan vakuola

6. Sebagian besar sel tumbuhan eukariotik diselimuti oleh dinding sel.

2. Saran

Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui bahwa sel penting bagi kehidupan kita.

Referensi

Dokumen terkait

Tugas Sarjana yang berjudul “Analisis Pengaruh Temperatur dan Waktu Penahanan Age Hardening terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro pada Piston Bekas Paduan Al-Si-Cu-Mg

Perkembangan internet yang pesat membuatnya dapat diakses di mana saja yang dapat berdampak baik, seperti kecepatan dalam memperoleh data dan buruk yang menyebabkan masalah

Jika dilihat dari aspek fungsinya merupakan penelitian terapan, dengan membuat kunci pada file dokumen yang selanjutnya akan dilakukan proses enkripsi dan deskripsi

Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari simulasi numerik metode elemen hingga dengan perangkat lunak komputer untuk studi kasus sambungan balok ke kolom,

 Proses pemesinan untuk membentuk benda kerja silindris atau konis dengan benda kerja/pahat berputar, meliputi proses bubut dan variasi proses yang dilakukan

(4) Tim Teknis sebagaimana dimaksud pad ayat (3), memiliki kewenangan untuk memberikan saran pertimbangan dalam rangka memberikan rekomendasi mengenai diterima atau ditolaknya

Selain memberikan dukungan penuh kepada ICONers yang terkena dampak banjir, ICON+ juga turut andil dalam menyalurkan bantuan kepada masyarakat..

Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil maka dapat disimpulkan: (1) Rata-rata nilai tes kemampuan pemecahan masalah kelas yang menggunakan pembelajaran CORE lebih dari atau sama