• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN

KAS PADA BAPPEDA PROVINSI SUMATERA UTARA

OLEH :

ROIJEN MUNTHE 122102128

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan HidayahNya untuk menyelesaikan studi dan menyusun Tugas Akhir yang berjudul “Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara” ini dengan baik, guna memenuhi salah satu syarat untuk

menempuh Diploma Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari ada banyak kekurangan baik dalam penyampaian bahasa, kata maupun dalam hal penyajian. Untuk itu penulis dengan berbesar hati dan dengan tangan terbuka menerima saran maupun kritik sehat yang bersifat membangun dari para pembaca guna perbaikan dan penyempurnaan karya tulis ini.

Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan tulus dan ikhlas penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

(5)

2. Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE. M.Acc, Ak selaku Wakil Dekan I dan sekaligus sebagai supervisi magang Mahasiswa program diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara 4. Bapak Drs. Chairul Nazwar M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi

Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dra. Nurjaimah, MM, Ak selaku dosen pembimbing yang telah banyak membimbing, memberikan masukan- masukan yang sangat berarti bagi penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen/Pengajar, Pembimbing & Penasehat Akademik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah membimbing dan mengajarkan beragam mata kuliah yang sangat bermanfaat.

7. Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara yang telah menerima saya dengan baik untuk bisa melakukan riset guna memenuhi syarat membuat Tugas Akhir.

(6)

Utara. Serta untuk abang, kakak, dan adek saya tercinta dan juga mamatua bapaktua dan tante pakuda yang telah memberikan saya dorongan dan semangat yang tiada henti.

9. Untuk sahabat-sahabat saya tersayang Yudi Hermana, Akbar Febriano, Agung Prabowo, Titis Oktivani, Bucek, Dhilla, dan Rahmi Teoot serta kepada semua teman-teman saya khususnya DIII Akuntansi Grup C dan semua mahasiswa D3 Akuntansi yang masuk pada tahun akademik 2012 serta abang dan kakak senior terlebih untuk Harris Pratama dan Habib Fadila serta Ryan Pratama dan adik-adik junior di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Muhammad Khaufar yang telah memberikan dukungan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

10.Terspesial saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Avivah Humaira yang telah banyak meluangkan waktu untuk membantu penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis memanjatkan doa dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala bantuan yang telah diberikanNya. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi amal bagi penulis.

Medan, 2015 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan dan Manfaat ... 3

D. Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal Survey/Observasi ... 4

2. Rencana Isi... 4

BAB II : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA ... 6

A. Sejarah Ringkas ... 6

B. Struktur Organisasi... 10

C. Uraian Tugas (Job Decription) ... 13

D. Jaringan Kegiatan ... 24

(8)

BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA ... 29

A.Pengertian Kas ... 29

B.Pengertian Sistem Akuntansi ... 31

C.Sistem Pengendalian Intern Kas di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara ... 35

D.Sistem Akuntansi Penerimaan Kas di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara ... 37

E. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ... 40

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

A. Kesimpulan ... 45

B. Saran ... 45 DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR TABEL

1.1 Jadwal Survei dan Penyusunan Tugas Akhir... 4 2.1 Data Pendidikan/Jumlah Pergolongan dan Jabatan yang ada pada

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 ... 12 2.2 Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Provinsi Sumatera Utara ... 13 2.3 Kinerja Usaha Terkini Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Provinsi Sumatera Utara ... 26 2.4 Rencana Kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi

(10)

DAFTAR GAMBAR

1.1 Logo Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ... 8 1.2 Bagan Struktur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Berdasarkan kemajuan teknologi dan meluasnya arus informasi yang berkembang saat ini, instansi-instansi milik swasta maupun milik negara semakin banyak bermunculan. Instansi-instansi tersebut terus tumbuh dan berkembang dengan tujuan utamanya dengan memperoleh keuntungan agar mampu mempertahankan eksistensi dan efektivitas perusahaan.

Sistem akuntansi merupakan salah satu alat bantu manajemen dalam rangka pegendalian aktivitas untuk menghasilkan informasi yang baik bagi instansi tersebut. Sistem akuntansi yang memadai juga dapat digunakan sebagai sarana manajemen untuk aktivitas-aktivitas instansi, sehingga rencana yang ditetapkan oleh instansi dapat berjalan dengan baik. Dengan adanya peninjauan terhadap instansi, maka akan terlihat apakah terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam sistem yang telah diterapkan oleh masing-masing instansi yang mungkin dapat menjadi penyebab rencana tidak berjalan dengan baik.

(12)

Agar tercapainya tujuan tersebut, maka penerimaan dan pengeluaran kas harus direncanakan sebaik-baiknya. Dengan menyusun anggaran kas terlebih dahulu pada awal periode akuntansi, maka instansi pemerintahan akan mempunyai pedoman untuk menentukan jumlah kas yang akan diterima dan jumlah kas yang dikeluarkan selama periode tersebut.

Penerapan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas akan sangat membantu instansi-instansi tersebut memberi informasi penting dalam pengambilanhasilan keputusan. Dengan adanya system akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang baik, dapat menunjang keberhasilan kegiatan operasi suatu instansi pemerintahan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis memilih Badan Pengawasan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebagai objek penelitian dan mewakili langsung untuk mengetahui sejauh mana system akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan instansi untuk mengorganisir kegiatan usahanya, maka penulis merasa tertarik untuk menulis sebuah tugas akhir dengan judul : “SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA BAPPEDA PROVINSI SUMATERA UTARA”.

B. Rumusan Masalah

(13)

Pengawasan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sudah berjalan dengan baik? “

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:

a) Untuk mengetahaui cara yang diterapkan Badan Pengawasan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara dalam melaksanakan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas.. b) Untuk mengetahui apakah system akuntansi penerimaan dan

pengeluaran kas yang diterapkan Badan Pengawasan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sudah berjalan dengan baik.

2. Manfaat Penelitian

a) Bagi penulis, berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan, memperluas wawasan mengenai system akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas.

b) Bagi instansi, dapat digunakan sebagai dasar masukan dalam pengambilan keputusan dan penilaian masa depan instansi tersebut, serta merumuskan rencana selanjutnya dalam menetapkan kenijaksanaan perusahaan secara tepat.

(14)

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survey/Observasi

Penelitian ini dilaksanakan pada BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara.

Tabel 1.1

Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

No KEGIATAN April 2015 Mei 2015 Juni 2015

8 Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Penulis akan memberikan gambaran rencana isi Tugas Akhir yang akan mempermudah penulisan Tugas Akhir, maka penulis membaginya menjadi empat (4), yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

(15)

BAB II : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

Pada bab ini, penulis akan menjelaskan Sejarah Ringkas Perusahaan, Struktur Organisasi, Job Description, Jaringan Usaha/Kegiatan, Kinerja Terkini, dan Rencana Kegiatan.

BAB III : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA BAPPEDA PROVSU

Pada bab ini, penulis akan menjelaskan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan judul tugas akhir. Pembahasan berupa Pengertian Penerimaan dan Pengeluaran Kas, Unsur-Unsur Penerimaan dan Pengeluaran Kas, Prosedur Pencatatan Penerimaan dan Penegeluaran Kas, Sistematika Penerimaan dan Pengeluaran Kas, dan Penilaian Terhadap Penerimaan dan Pengeluaran Kas. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

(16)

BAB II

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

A. Sejarah Ringkas

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah suatu instansi atau lembaga pemerintah yang bertujuan untuk mengkoordinir pembangunan di daerah Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Diponegoro No. 21 A Medan. BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh seorang kepala badan dan dibantu oleh suatu sekretaris dan lima bidang perencanaan.

Sejarah berdirinya BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara ialah setelah pemerintah orde lama digantikan oleh pemerintah orde baru yang secara konkrit berusaha meningkatkan pembangunan daerah agar kesejahteraan rakyat lebih diutamakan sesuai dengan amanat penderitaan rakyat, maka pemerintah melihat pentingnya suatu lembaga yang dapat menyusun program-program pembangunan yang menyeluruh dengan menitikberatkan pembangunan terutama pembangunan prasarana umum seperti membuat jalan, jembatan, dan prasarana pertanian rakyat.

(17)

Maka pada tahun 1963 di Sumatera Utara dibentuk suatu Badan Koordinasi Pembangunan Sumatera Utara (BKPDSU) yang langsung diketahui Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Sekretaris Residen yang waktu itu dijabat oleh P.R Telaumbanua yang merupakan badan yang mengkoordinir pembangunan di daerah yang selanjutnya dig anti menjadi Badan Koordinir Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BAKOPDASU) yang diketahui oleh Gubernur Sumatera Utara dengan Ketua Harian Residen P.R Telaunbanua dan Sekretaris Sutan Sitompul, kemudian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BAKOPDASU) yang merupakan badan yang pertama kali mengkoordinir perencanaan pembangunan didaerah Sumatera Utara yang diketahui oleh Ir. M. Sipahutar dan sekretaris oleh Netap Bukit. Pada periode ini telah disusun draft Repelita I Provinsi Sumatera Utara.

BAKOPDASU berperan sebagai lembaga yang pertama menangani masalah-masalah yang menyangkut program pembangunan di daerah dari tahun 1969 sampai dengan tahun 1974 (PELITA II). Pada periode ini telah diberlakukan Inpres Tingkat I yang menyangkut program pembangunan jalan dan jembatan di daerah Tingkat II se-Sumatera Utara.

1. Visi dan Misi a. Visi

(18)

professional, transparan, berkualitas, akuntabel, dalam mewujudkan Sumatera Utara yang berdaya saing.

b. Misi

1. Meningkatkan ketajaman berpikir yang sistematis dan teknokratik;

2. Meningkatkan profesionalisme aparatur;

3. Meningkatkan keterbukaan informasi perencanaan dan rencana pembangunan yang dihasilkan;

4. Meningkatkan produktifitas BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara dan kualitas dokumen perencanaan daerah;

5. Meningkatkan integritas dan tanggung jawab dalam perencanaan pembangunan.

2. Logo dan Makna Logo Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

Gambar 2.1

Logo Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(19)

Logo atau lambang adalah suatu tanda, seperti lukisan, dan lukisan, dan lencan yang dibuat oleh setiap pribadi atau organisasi yang mempunyai arti atau maksud tertentu. Logo BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara sama dengan logo Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Makna dari logo BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

a. Padi dan Kapas menggambarkan lembaga pemerintah yang berupaya mengisi kemerdekaan dengan daerah untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

b. Bintang menggambarkan bahwa PEMPROVSU dalam melaksanakan tugas tidak ditujukan hanya terhadap kehidupan duniawi saja tetapi tidak terlepas dari ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

c. Gunung menggambarkan posisi Sumatera Utara yang dikelilingi oleh bukit barisan dan juga menggambarkan pertanahan dan pondasi pemerintah yang kuat.

d. Rantai menggambarkan bahwa pemerintah dan rakyat bersatu saling tolong-menolong melaksanakan pembangunan di Sumatera Utara. e. Tangan menggambarkan bahwa pemerintah selalu siap untuk

melindungi rakyat dan membantu rakyat.

(20)

g. Pita kuning menggambarkan semangat dan cita-cita pemerintah. Dalam pita tersebut tertulis “Teku Berkarya, Hidup Sejahtera, dan Mulia

Berbudaya”.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah bentuk mencapai tujuan atas dasar kerjasama yang mempunyai bentuk susunan secara jelas dan format merumuskan bidang tugasnya masing-masing untuk menegaskan hubungan yang satu dengan yang lain.

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Gambar 2.2

(21)

Berdasarkan Perda No. 4 Tahun 2001 tentang tugas pokokdan fungsi BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara dan dijabarkan lagi menurut struktur organisasi Pergub 5A/2011 tentang tugas, fungsi dan uraian tugas BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara dijelaskan bahwa struktur organisasi BAPPEDASU dipimpin oleh Kepala dengan dibantu oleh satu Sekretaris dan lima (5) bidang perencanaan yaitu Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan, Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia & Sosial Budaya, Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana, Bidang Perencanaan Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan, Bidang Pengendalian Evaluasi dan Statistik.

Agar sebuah perusahaan dapat berjalan dengan baik maka sangatlah diperlukan adanya struktur organisasi didalam keorganisasian dimaksud. Struktur organisasi dibentuk untuk menciptakan suatu pola yang dapat mempertinggi efisiensi kerja, sedangkan organisasi bertujuan untuk memiliki hubungan yang baik antara tiap-tiap bagian kerja yaitu dengan adanya kesatuan perintah dan tanggung jawab serta dapat menjamin pengawasan.

(22)

Tabel 2.1

Data Pendidikan/Jumlah Penggolongan dan Jabatan yang ada Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tahun 2015

Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

Keterangan

Sumber Daya Manusia

Sekretariat Ekonomi SDM/

(23)

Tabel 2.2

Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembanguna Daerah Provinsi Sumatera Utara

Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

Jabatan Nama

Kepala BAPPEDA DR. Drs. Arsyad, MM

Sekretaris Drs. M. Ismael P. Sinaga, M.Si

Sub Bag. Umum Bidang Perencanaan Ekonomi dan

Keungan

Sub Bidang Produksi

Sub Bidang Ekonomi dan Keuangan

Ir. Syarial Adinda Pulungan, M.AP Ir. Ardiston Simanjuntak, M.AP M. Arsyad Siregar, SE, M.Si Bidang Perencanaan SDM dan Sosil

Budaya

Sub Bidang Pemerintahan Umum Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat

Ir. Syarial adinda Pulungan, M.Ap Baris Parlindungan Tambunan, M.Si Hendra Yudi, M.Kes

Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana

Sub Bidang Perhubungan Sub Bidang Sumber Daya Air

Poppy M. Hutagalung, SE, MT Ir. M. Taufik

Sub Bidang Kelestarian Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman Hayati

Ir Mulyadi Pasaribu, M.Si Ir. Poppy Pasaribu, M.Si Ir. Panusunan Harahap Bidang Pengendalia, Evaluasi dan

Monitoring

Sub Bidang Statistik dan Pengendalian Sub Bidang Evaluasi

Drs. Mariod Sormin, M.Si Ir. Primawati Pangaribuan, MSi Effebdi Ritonga, SE

C. Job Description

(24)

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang administrasi umum perencanaan pembangunan daerah, ekonomi dan keuangan, sumber daya manusia, social budaya, tata ruang dan pengelolaan lingkungan, sarana dan prasarana, pengendalian, evaluasi, monitoring dan statistic serta tuga pembantuan.

Berikut ini adalah Job Description pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara:

1. Badan (Pasal 2)

a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang administrasi umum perencanaan pembangunan daerah, ekonomi dan keuangan, sumber daya manusia, social budaya, tata ruang dan pengelola lingkungan, sarana dan prasaran, pengendalian, evaluasi, monitoring dan statistic serta tugas pembantuan.

b. Kepala Badan mempunyai uraian tugas:

1) Menyelenggarakan pembinaan pegawai dilingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

2) Menyelenggarakan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

(25)

4) Menyelenggarakan penyusunan program kerja dan rencana kegiatan sesuai arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah;

5) Menyelenggarakan penyusunan dan penyempurnaan standar norma dan kriteria pelaksanaan kegiatan dibidang perencanaan pembangunan dan kriteria pelaksanaan kegiatan dibidang perencanaan pembangunan daerah;

6) Menyelenggarakan penyusunan kebijakan pengembangan SDM dibidang perencanaan pembangunan daerah;

7) Menyelenggarakan kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Tahunan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah;

8) Menyelenggarakan penyusunan Rencana Kerja dan Rencana Strategis;

9) Menyelenggarakan koordinasi pelaksananaan pendidikan dan pelatihan teknis dibidang Perencanaan;

10) Menyelenggarakan penyusunan perencanaan dibidang pemerintah umum, kesejahteraan rakyat, perhubungan, sumber daya air, tata ruang dan pembangunan wilayah serta kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati:

(26)

c. Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), Kepala Badan dibantu oleh:

1) Sekretariat Badan Sekretariat

2) Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan 3) Bidang Perencanaan SDM/Sosial Budaya 4) Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana 5) Bidang Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan 6) Bdang Pengendalian, Evaluasi dan Statistik 7) Kelompok Jabatan

d. Sekretariat dan Bidang pada Badan dipimpin oleh seorang Sekretaris dan Kepala Bidang, Sub Bagian pada Sekretarian dan Sub Bidang pada Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub Bidang.

2. Sekretariat (Pasal 3)

a. Sekretariat Badan mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam menyelenggarakan urusan pemerintah dibidang ketatausahaan, urusan umum, keuangan dan program;

b. Sekretariat menyelenggarakan fungsi:

1) Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup Sekretariat;

(27)

3) Penyelenggaraan instruksi pelaksana tugas pada Lingkup Sekretariat;

4) Penyelenggaraan penyusunan program kegiatan pada Lingkup Sekretariat;

c. Sekretaris dan koordinasi penyusunan program kegiatan Badan; 1) Penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan standar,

norma dan kritik dibdang urusan umum, keuangan dan program;

2) Penyelenggaraan kegiatan, koordinasi, monitoring dan evaluasi urusan umum, keuangan dan program;

3) Penyelenggaraan pengkoordinasian penyusunan rencana pembangunan jangka menengah dan tahunan Badan, sesuai ketentuan dan Standar yang ditetapkan;

4) Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan, sesuai bidang tugas dan fungsinya;

5) Penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya;

(28)

d. Sekretariat mempunyai uraian tugas:

1) Menyelenggarakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan;

2) Menyelenggarakan pengkajian dan penyusunan kebijakan petunjuk pelaksanaan dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan;

3) Menyelenggarakan penyusunan perencanaan pembangunan daerah di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan;

4) Menyelenggarakan kerjasama antar pemerintah provinsi dengan swasta di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan dengan mengacu pada pedoman yang ditetapkan Pemerintah; 5) Menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi

pembangunan daerah dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan;

6) Menyelenggarakan koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan;

7) Menyelenggarakan konsultasi perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan;

(29)

dalam dan luar negeri dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan;

9) Menyelenggarakan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma dan kriteria pelaksanaan dibidnag perencanaan ekonomi dan keuangan;

10) Menyelenggarakan peningkatan kapasitas program pembangunan dibidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, keuangan, pengembangan dunia usaha, pariwisata, perdagangan, koperasi, jasa, industri , sumber daya alam dan kelautan;

11) Menyelenggarakan penyusunan dan pelaporan hasil-hasil pembangunan daerah dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan;

12) Menyelenggarakan penyusunan dan pelaporan hasil-hasil pembangunan daerah dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan;

13) Menyelenggarakan monitoring perencanaan ekonomi dan keuangan.

e. Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), Sekretaris dibantu oleh:

(30)

3) Sub Bagian Program; Pasal 4

a. Kepala Sub Bagian Umum mempunyai uraian tugas:

1) Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat;

2) Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja Sekretariat dan Sub Bagian Umum;

3) Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan data kepegawaian; 4) Melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat,

kenaikan gaji berkala dan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan, serta tugas/ijin belajar, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan/struktural, fungsional dan teknis;

5) Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai; 6) Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karier dan mutasi

serta pemberhentian pegawai;

7) Melaksanakan pengusulan peningkatan kesejahteraan pegawai di lingkungan Badan;

8) Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

(31)

10) Melaksanakan administrasi / penatausahaan, penerimaan, pendistribusian, surat-surat, naskah dinas dan arsip;

11) Melaksanakan penggandaan naskah dinas;

12) Melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat; 13) Melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat, pelayanan

umum, pelayanan minimal dan pendokumentasian surat-surat, barang bergerak dan barang tidak bergerak;

14) Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana pengursan rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor, kendaraan dan aset serta ketertiban, keamanan, keindahan dan layyanan kantor;

15) Melaksanakan penyusunan laporan, evaluasi dan monitoring kegiatan Sub Bagian Umum;

16) Melaksanakan peyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;

17) Melaksanakan penyerasian ketikan dan tata bahasa naskah Dinas; 18) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretarian sesuai

dengan bidang tugasnya;

19) Memberikan masukan yang perlu kepada Sekretariat, sesuai bidang tugasnya;

(32)

21) Mengawasi internal perusahaan secara keseluruhan agar tidak ada penyimpangan/penyelewengan yang terjadi.

b. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai uraian tugas:

1) Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat;

2) Melaksanakan penyusunan rencana/program kerja Sekretariat dan Sub Bagian Keuangan;

3) Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran Badan; 4) Melaksnakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan

Badan;

5) Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan daerah;

6) Melaksanakan pembinaan perbendaharaan keuangan;

7) Melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis administrasi keuangan;

8) Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan lainnya;

9) Melaksanakan verifikasi keuangan;

10) Melaksanakan penatausahaan belanja angsung dan belanja tidak langsung pada Badan;

(33)

12) Melaksanakan koordinasi penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan administrasi keuangan;

13) Melaksanakan pengendalian administrasi perjalanan Dinas Pegawai;

14) Melaksanakan pelayanan dan penyiapan bahan atas pengawasan; 15) Melaksanakan penyusunan bahan telaah staf sebagai bahan

pertimbangan pengambilan kebijakan;

16) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretariat sesuai dengan bidang tugasnya;

17) Memberikan masukan yang perlu kepada Sekretariat, sesuai bidang tugasnya;

18) Membuat laporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Sekretariat, sesuai standar yang ditetapkan. c. Kepala Sub Bagian Progran mempunyai uraian tugas:

1) Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat;

2) Melaksanakan penyusunan perencanaan program kerja Sekretariat dan Sub Bagian Program;

3) Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan/program kerja sekretariatm Sub Bagian Program dan bidang-bidang yang meliputi kegiatan Perencanaan Pembangunan Daerah;

(34)

pelaksanaan evaluasi sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan;

5) Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan sistem perpustakaan, arsip dan dokumentasi publikasi hasil pembangunan daerah sumatera utara;

6) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;

7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretariat sesuai dengan bidang tugasnya;

8) Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Sekretariat sesuai bidang tugasnya;

9) Melaksanakan pembuatan laporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Sekretariat, sesuai standar yang ditetapkan.

D. Jaringan Kegiatan

Jaringan kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah

2. Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

(35)

pengelola lingkungan, sarana dan prasarana, pengendalian, evaluasi, monitoring dan statistik serta tugas pembantuan.

3. Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi

Sumatera Utara

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provnsi Sumatera Utara memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Perumusan kebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah;

b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan Pembangunan Ekonomi Keuangan, Sumber Daya Manusia, Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Pengendalian, Evaluasi Monitoring dan Statistik;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dalam bidang Perencanaan Pembangunan Daerah;

d. Pelaksanaan tugas pembantuan dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah;

e. Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Internal dan Eksternal; dan

(36)

E. Kinerja Usaha Terkini

Tabel 2.3 Kinerja Usaha Terkini

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara Sumber : Badan Perenacanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

I Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan

1 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun

2 Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan Tapkin Instansi Bappeda Provsu

3 Penyusunan RKA dan DPA SKPD

4 Penyusunan Renja Instansi Bappeda Provsu II Program Pengembangan Data/Informasi

5 Pengendalian Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Provsu

6 Penyusunan Data Pendukung LKPJ, LPPD dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provsu

7 Penyusunan Buku Alokasi Dana Program/Kegiatan Pembangunan Daerah Provsu

8 Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Tahunan Provsu Sumatera Utara 9 Publikasi dan Informasi Pembangunan Provsu

10 Pelaksanaan Pameran Perencanaan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara

11 Evaluasi RPJMD Provsu Tahun 2009-2013

12 Perencanaan dan Koordinasi Pengembangan Pusat Data Informasi Goespasial Provsu

13 Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tahunan Kab/Kota Provinsi Sumatera Utara

14 Pelaksanaan Publik Hearing Tentang Perencanaan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara

III Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

15 Perencanaan dan koordinasi pengembangan kawasan perkotaan membidangro dan kawasan perkotaan lainnya

IV Program Perencanaan Pembangunan Daerah 16 Penetapan RPJMD 2014-2018

17 Penyusunan dan penetapan RKPD 2015 18 Penyelenggaraan Musrenbang RKPD 19 Penyusunan Perubahan RKPD 2014

(37)

21 Perencanaan dan Koordinasi Pengembangan Perumahan dan Bangunan Gedung

22 Perencanaan dan koordinasi pengembangan Air Minum dan Sanitasi (Air Limbah, Drainase, Persampahan) Pemukiman

23 Pembinaan dan koordinasi Perencanaan Pembangunan Terkait Lingkungan Hidup, Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Perda Provsu Nomor 5 Tahun 2008) 24 Pembinaan dan Koordinasi Terkait Adaptasi Perubahan Ilkim Provsu

(sesuai Instruksi Gubsu Nomor 188.54/INST/2012 tentang Adaptasi Iklim Ekstrim sebagai upaya Pengamanan Produksi Beras di Sumatera Utara 2012-2020)

25 Pembinaan dan Koordinasi Terkait Mitigasi Gas Rumah Kaca Provsu (sesuai dengan Peraturan Gubsu Nomor 36 Tahun 2012 tentang RAD Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provsu Tahun 2012-2020)

26 Pembinaan, Koordinasi dan Perencanan Sumber Daya Air Provsu 27 Pembinaan, Koordinasi dan Perencanan Bidang Transportasi

28 Pembinaan, Konsultasi dan Evaluasi Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah RPJPD dan RPJMD Kabupaten/Kota

V Program Peningkat, Kapasitas Perencanaan Daearh

29 Pembinaan dan koordinasi Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) Provsu

30 Pembinaan dan Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Perencanan Bidang Ekonomi Daerah Provinsi Sumatera Utara

31 Pembinaan dan Koordinnasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Tahun 2014

32 Pembinaan dan Koordinasi Program Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) di Provinsi Sumatera Utara

33 Pembinaan dan Koordinasi Program dan Kegiatan Pembangunan SKPD dan Instansi Vertikal di Bidang SDm dan Sosial Budaya

(38)

F. Rencana Kerja

Tabel 2.4 Kinerja Usaha Terkini

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara Sumber : Badan Perenacanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

No Rencana Kegiatan Target Kinerja

I Rencana Kegiatan

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 12 bulan

2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

4 jaringan 3 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 12 bulan

4 Penyediaan Alat Tulis Kantor 12 bulan

5 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 12 bulan 6 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 100% 7 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan

Perundang-Undangan

40 buku

8 Penyediaan Makanan dan Minuman 12 bulan

9 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 12 bulan 10 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam

daerah

33 Kab/Kota 11 Penyediaan Kegiatan Pendukung Pengadaan Barang

dan Jasa

12 bulan II Program Peningkatan Sarana dan Prasaran Aparatur

12 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 2 Gedung 13 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor 18 roda 4 dan

10 roda 2 14 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor 12 bulan 15 Pemeliharaan Rutin/Berkala Jaringan 3 jaringan 16 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor 1 \paket III Program Peningkatan Disiplin Aparatur

17 Pengadaan pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya 150 stel IV Program Peningkatan Kapasitas Sumbersaya Aparatur

18 Pendidikan dan Pelatihan Formal 20 pegawai

(39)

BAB III

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA BAPPEDA PROVINSI SUMATERA UTARA

A. Pengertian Kas

Hampir setiap transaksi dalam perusahaan melibatkan perkiraan kas. Bagi perusahaan, kas menjadi alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari serta untuk investasi aktiva tetap.

Kas merupakan alat pertukaran yang baku serta menjadi dasar pengukuran dan akuntansi untuk semua perkiraan.

Menurut Warren, Reeve, dan Fees, dalam buku Pengantar Akuntansi, (2008:320) pengertian kas adalah : “Kas (cash) meliputi uang receh, uang kertas, cek, wesel (money order atau kiriman uang melalui uang pos yang lazim berbentuk draft bank ata cek bank; hal ini untuk selanjutnya diistilahkan wesel), dan uang yang disimpan dibank yang dapat ditarik tanpa pembatasan dari bank bersangkutan.”

(40)

order), cek yang disahkan (certifield check), cek kasir (chasier check), cek pribadi, dan wesel bank (bank draft)juga dipandang sebagai kas.

Menurut Soemarso dalam buku Akuntansi Suatu Pengantar, (2002:296) kas didefinisikan sebagai berikut; “Kas adalah segala sesuatu (baik berbentuk uang atau logam) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.”

Dari defenisi defenisi kas diatas dapat disimpulkan bahwa kas adalah segala sesuatu yang dapat segera dikeluarkan untuk membiayai kegiatan sehari-hari perusahaan. Yang termasuk kas adalah uang logam yang ada diperusahaan dan rekening giro yang ada di bank.

Kas adalah aktiva lancar yang sifatnya sangat likuid dibandingkan aktiva lancar lainnya. Likuiditis merupakan salah satu indikasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Penting bagi perusahaan untuk mempertahankan posisi likuiditas yang memadai, perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tidak memadai cenderung memiliki resiko kegagalan, sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang memadai umumnya memiliki fleksibilitas keuangan yang lebih besar untuk menerima peluang investasi baru yang tidak terduga. Selain itu, kas merupakan aktiva yang tidak produktif, karena kas tidak dapat dikembangkan atau ditambah kecuali diubah menjadi aktiva lainnya.

(41)

Oleh karena itu, perusahaan harus merancang system akuntansi kas yang didalamnya terdapat prosedur-prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang dapat digunakan sebagai sarana untuk pengendalian terhadap kas.

B. Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi mempunyai tujuan menghasilkan informasi informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen dalam mengawasi usahanya atau untuk pihak-pihak lain yang berkepentingan. Manajemen memerlukan informasi tersebut untuk mengetahaui, mengevaluasi, dan mengambil keputusan dalam menjalakan perusahaan. Disamping itu, sistem akuntansi tersebut harus benar-benar diperhatikan agar jangan ada satu transaksi yang berhubungan dengan kas awal sampai akhir dikerjakan oleh satu orang.

Pada dasarnya, sistem akuntansi adalah jaringan dari prosedur-prosedur yang disusun dalam rangkaian secara menyeluruh untuk melaksanakan berbagai kegiatan atau fungsi pokok dalam perusahaan. Sistem ini sendiri diciptakan untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau secara rutin terjadi dan sistem dibuat dengan sedemikian rupa sehingga tidak memberikan peluang kepada siapa saja untuk melakukan penyelewengan. Berikut ini beberapa defenisi system akuntansi menurut beberapa ahli:

(42)

“Organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi

sedemikian rupa untuk menyediakan laporan keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.”

Menurut Warren, Reeve, dan Fees, dalam buku Pengantar Akuntansi, (2008:206) sistem akuntansi adalah :

“Metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan,

mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan.”

Menurut Nisworonger dan Fees, dalam buku Prinsip-Prinsip Akuntansi, (2004;182) :

“Sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan,

mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan mendapatkan informasi keuangan dan operasi usaha.”

Dari defenisi-defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah keseluruhan tata cara dari prosedur-prosedur yang meliputi dokumen-dokumen yang berbentuk catatan yang saling berkaitan dan berhubungan erat antara satu dengan yang lain sehingga dapat menghasilkan suatu keputusan atau kebijaksanaan dalam melakukan terhadap jalannya operasi perusahaan.

Dengan demikian, sistem akuntansi terdiri dari beberapa unsure,yaitu: 1. Formulir

(43)

untuk menganalisa dan mencatat transaksi termasuk didalamnya faktur, bukti penerimaan, potongan cek, dan dokumen-dokumen lain sebagainya.

Formulir dalam sistem akuntansi harus didesain sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai perintah kepada para pelaksana yang terlibat untuk melaksanakan suatu pekerjaan guna menjaga keabasahan transaksi. Prinsip perencanaan formulir yang baik, yaitu sederhana, murah, mudah diisi, dan membuat informasi secara tepat dan ringkas. Formulir dan catatan yang digunakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sehubungan dengan pengawasan pengeluaran kas adalah:

-Cek -Faktur

2. Jurnal (Buku Harian)

(44)

Yang berkaitan dengan formulir terdiri dari: faktur pembelian alat tulis kantor dan faktur pemeliharaan barang sebagai bukti pengeluaran kas.

3. Buku Besar (General Ledger)

Buku besar adalah kumpulan dari perkiraan-perkiraan yang saling berhubungan dan yang merupakan suatu kesatuan tersendiri. Merupakan tempat untuk menampung informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Dengan demikian susuna informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan merupakan dasar untuk menyusun rekening-rekening yang ada dalam buku besar. Selanjutnya rekening-rekening yang ada dalam buku besar digunakan sebagai dasar penggolongan transaksi yang dicatat dalam jurnal.

Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara digunakan BKU (Buku Kas Umum) yang didalamnya mencatat semua jenis biaya pengeluaran dan penerimaan negara.

4. Buku Pembantu (Subsidary Ledgers)

(45)

Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara buku pembantu dibuat sebagai buku catatan pengeluaran harian.

C. Sistem Pengendalian Intern Kas di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

Pengendalian Intern Kas merupakan alat yang sangat membantu seorang pemimpin perusahaan dalam melaksanakan tugas sehingga mempunyai peran yang sangat penting bagi perusahaan. Sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas menjadi bagian dari sistem pengendalian intern kas.

Menurut Mulyadi (2010:163), pengertian sistem pengendalian intern adalah : “Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalaan akuntansi, mendorong tercapainya hal-hal tersebut diperlukan syarat-syarat tertentu yang merupakan unsure dari pengendalian itu sendiri, yang apabila syarat ini dipenuhi maka tujuan perusahaan dapat dicapai secara maksimal dengan menggunakan fasilitas yang ada secara efektif dan efisien.”

(46)

Unsur Sistem Pengendalian Intern:

a. Organisasi yang memisahkan tanggunh jawab dan wewenang secara tegas

b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

c. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya Pengendalian Penerimaan Kas

Dalam upaya mengusahakan adanya pengeluaran kas secara berhari-hari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara melakukan pengawasan antara kas masuk dan kas keluar. Adapun pengawasan intern yang dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara terhadap penerimaan kas yaitu dengan cara:

1. Semua penerimaan kas yang berhubungan dengan penerimaan APBN dan APBD harus diterima oleh pemegang kas.

2. Setiap saldo uang kas harus diperiksa oleh pejabat yang berwenang. 3. Pada waktu tertentu harus membuat rekonsiliasi bank untuk

membandingkan saldo yang ada di bank.

4. Hanya menyimpan sejumlah uang kas sehubungan dengan yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari,

(47)

Pengendalian Pengeluaran Kas

Pengawasan intern terhadap pengeluaran kas yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

1. Seluruh bukti pengeluaran kas bank ditandatangani oleh pemegang kas dan atasan langsung pemegang kas sebagai bukti bahwa pengeluaran kas diketahui dan disetujui.

2. Seluruh transaksi harus dicatat tepat waktu.

3. Melakukan cek silang oleh pemegang kas dan bidang keuangan untuk melihat apakah ada perbedaan dalam pencatatan.

4. Semua cek harus dibayar sesuai nomor, yang umumnya ditetapkan oleh bank.

D. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas di Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

Pendapatan adalah semua penerimaan dalam bentuk peningkatan aktiva atau penurunan hutang dari berbagai sumber dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.

Ada beberapa sumber penerimaan kas pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara, yaitu:

(48)

Berikut ini adalah prosedur-prosedur penerimaan kas pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara, yaitu:

a. Pemegang Kas

- Membuat Surat Permintaan Pembayaran (SPP) - Membuat Surat Perintah Membayar (SPM) - Surat Perintah Membayar ke KPPN

- Keluar SP2D sebagai tanda dana dicairkan bisa diambil pencairan dana

b. Pencatatan Pembukuan

- Menerima Surat Perintah Membayar (SPM) rangkap 2 yang dikirim oleh pemegang kas dan mencatatnya di buku pembantu.

- Membuat laporan pertanggung jawaban buku pembantu. 1. Prosedur Penerimaan Kas

Menurut Mulyadi (2010;427) ada beberapa prosedur penerimaan kas: - Penerimaan order dari Pembeli Diotorisasi oleh fungsi Penjualan

Dengan Menggunakan Formulir Faktur Penjualan Tunai.

- Penerimaan Kas Diotorisasi oleh Fungsi Penerimaan Kas Dengan Cara Membubuhkan Cap “Lunas” Pada Faktur Tunai dan

Penempelan Pita Register Kas Pada Faktur Tersebut

(49)

- Penyerahan Barang Diotorisasi oleh Fungsi Pengiriman Dengan Cara membubuhkan Cap “Sudah Diserahkan” pada Faktur Penjualan

Tunai.

- Pencatatan ke dalam Catatan Akuntansi Harus Didasarkan atas Dokumen Sumber yang Dilampiri dengan Dokumen Pendukung yang Lengkap.

- Pencatatan ke dalam Catatan Akuntansi Harus Dilakukan oleh Karyawan yang Diberi Wewenang untuk itu.

Fungsi penerimaan kas dikerjakan oleh pemegang kas dan pencatat pembukuan. Pemegang kas sebagai penerima uang dan penyetor uang juga sebagai pencatat penerimaan uang yang bekerja sama dengan pencatat pembukuan. Tugas rangkap yang dikerjakan oleh pemegang kas ini memang dapat menimbulkan peluang bagi pemegang kas untuk melakukan penyelewengan, Tetapi dalam hal ini, terdapat prosedur-prosedur penerimaan kas yang sangat baik, yaitu:

- Pemegang kas langsung mencatat SPM ke buku kas umum dan mengirimkan SPM ke pencatat pembukuan untuk dicatat di buku pembantu.

- Pemegang kas juga menyerahkan bukti SPM kepada atasan langsung sehingga kecocokan jumlah uang yang tercantum dapat diperiksa. - Formulir-formulir dan catatan-catatan sehubungan dengan penerimaan

(50)

- Pencatatan bukti dengan segera dimana sepanjang penerimaan kas tersebut telah dibuktikan dengan bukti yang otenti, maka pencatatannya dalam pembukuan dilakukan segera oleh pemegang kas.

- Adanya batasan jumlah kas yang dipegang oleh pemegang kas dapat mencegah penyalahgunaan uang kas selama belum disetor ke tiap-tiap bagian.

- Laporan pertanggung jawaban tiap-tiap bagian diterima oleh pemegang kas da ditandatangani oleh atasan langsung pemegang kas.

- Diadakan pengawasan yang ketat pada fungsi penerimaan dan pencatatan kas.

Dapat dikatakan bahwa sistem akuntasi penerimaan kas yang ada pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari ketelitian pengecekan oleh atasan langsung untuk menghindari kesalahan potensial.

E. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

Pengeluaran kas erat hubungannya dengan pencapaian program dinas melalui anggaran masing-masing bagian. Setiap bagian diberi otorisasi oleh pihak manajemen untuk mengelola anggaran dan dalam menggunakan kas.

(51)

kebijakan keuangan dan operasi, maupun untuk membayar biaya lain-lain seperti biaya kegiatan.

Pengeluaran kas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara dibagi atas dua bagian :

1. Pengeluaran kas dibawah Rp. 5.000.000,00

Pengeluaran kas dimulai tiap-tiap bagian melakukan permohonan pengeluaran kas kepada pemegang kas yang dilampiri bukti pendukung pengeluaran kas (kwitansi, dan faktur). Pemegang kas wajib memeriksa kebenaran perhitungan, sah tidaknya permintaan pembayaraan dan kelengkapan lampiran. Kemudian pemegang kas mengeluarkan kas berdasarkan bukti yang diterima dan membuat daftar penerimaan dan pengeluaaran kas dan cek yang ditandatangani oleh pemegang kas dan atasan langsung pemegang kas. Pada bukti kas keluar dibubuhkam tanda tangan penerima kas. Setelah kwtansi dan faktur (rangkap 1) diterima dan penerima kas, pemegang kas mengarsipkannya kedalam buku pengeluaran kas dan laporan kas harian. Pemegang kas juga wajib mengirim kwitansi dan faktur (rangkap 2) kepada pencatat pembukuan untuk dicatat dibuku pembantu. Setelah itu, pemegang kas membubukan transaksi kerekening buku besar sesuai dengan nomor rekeningnya. 2. Pengeluaran kas diatas Rp. 5.000.000,00

(52)

perhitungan, sah atau tidaknya permintaan peembayaran dan kelengkapan lampiran, Setelah kwitansi dan faktur diterima dari penerima kas, pemegang kas mengarsipkannya kedalam buku pengeluaran. Pemegang kas juga wajib mengirim kwitansi dan faktur (rangkap 2) kepada pembukuan untuk dicatat dibuku pembantu dan dipertanggung jawabkan. Agar lebih efektif dan efesien harus mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh dinas, setiap pengeluaran harus dibawah anggaran yang telah dibuat dan juga harus diotorisasi oleh atasan langsung yang berwenang (kepala dinas).

Ada empat ciri sistem pengawasan intern yang memadai yang merupakan unsur-unsur pengawasan intern,yaitu :

1. Suatu bagan organisasi yang memungkinkan pemisahan fungsi

secara tepat

Pada dasarnya syarat pengawasan intern yang baik dalam organisasi adalah terdapatnya pemisahan fungsi tugas dan wewenang. Secara umum dapat dikatakan antara pelaksanaan dan penyimpanan dan pencatatan harus ada pemisahan. Seorang tidak diberikan merangkap dua atau lebih tugas dari setiap bagian

(53)

kegiatan yang langsung dan tidak langsung mempengaruhi mereka dalam melaksanakan kegiatan dinas.

2. Sistem pemberian wewenang serta prosedur pencatatan yang layak Salah satu unsur pengawasan intern adalah adanya sistem otorisasi. Maksud dari sistem otorisasi ini bahwa setiap penerimaan dan pengeluaran kas harus disahkan oleh petugas yang berwenang. Dalam pelaksanaannya merupakan pendelegasian wewenang harus diawasi. Dalam dinas ini terlihat adanya otorisasi asa hal-hal diatas, dimana setiap penerimaan dan pengeluaran diwewenangkan langsung kepada pihak yang bersangkutan.

3. Perusahaan yang sehat dalam melaksanakan tugas dari setiap unit organisasi

Perusahaan yang mempunyai praktek-praktek yang sehat dapat membantu tercapainya pengawasan intern yang baik, ini dapat dilihat dengan member cuti kepada para karyawan dan diadakannya rotasi pegawai agar tidak timbul kerja sama untuk mrmbuat kecurangan didalam dinas.

Praktek yang sehat ini hanya berlaku untuk seluruh prosedur yang ada, sehingga pekerjaan suatu bagian tidak dipegang oleh satu kerja.

4. Pegawai-pegawai yang kualitasnya seimbang dengan tanggung jawabnya

(54)

telah ditetapkan adalah sangat penting. Pegawai yang berkompeten dan dapat dipercaya akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, dengan demikian akan menunjang pengawasan intern. Untuk mendapatkan pegawai yang berkompeten dan jujur tersebut, langkah-langkah yang sudah dimulai sejak penerimaan pegawai yang baru.

Dengan adanya seleksi penerimaan pegawai, maka dilakukan latihan-latihan bagi pegawai sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh pegawai yang bersangkutan. Pegawai yang ada ditempatkan dan ditugaskan pada bidang yang sesuai dengan keahlian dan kemampuan yang dimilikinya. Penempatan pegawai sesuai dengan keahlian dan kemampuannya sangatlah penting, karena akan menunjang pelaksanaan pengawasan intern dan keberhasilan operasi perusahaan.

(55)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa terhadap sotem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Proviinsi Sumatera Utara, maka penulis menarik kesiumpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan data yang di dapat dan dikelola oleh penulis sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Setelah penulis melakukan penelitian pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara maka penulis menarik kesimpulan bahwa pengawasan terhadap kas dalam aktivitas isntansi sudah dilakukan dengan baik.

B. Saran

Untuk menambah manfaat penulis tugas akhir ini, maka penulis memberikan saran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki antara lain : 1. Sistem akuntansi yang diterapkan di Badan Perencanaan Pembangunan

(56)
(57)

DAFTAR PUSTAKA

Anastasia Diana, Lilis Setiawati, 2011, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Kieso, Donald E, dan Jery J Weygandt, 2008, Akuntansi Intermedite, Edisi Keduabelas, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Mulyadi. 2010, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Niswonger, warren, Reeve, Fees, 2004, Prinsip-prinsip Akuntansi, Jilid Satu, Edisi Kesembilan, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Ritonga Parlaungan, dkk. 2011, Bahasa Indonesia Praktis, Cetakan Kelima, Bartangon Jaya, Medan.

Roechaty, Tresnati. 2007, Metedologi Peneletian Bisnis, Edisi Revisi, Mitra Wacana Media, Jakarta.

S.R Soemarso, 2002, Akuntansi Suatu Pengantar, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

(58)

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.1 Logo Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Gambar 2.2 Bagan Struktur Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Tabel 2.1
+3

Referensi

Dokumen terkait

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. Pengrtian Sistem Informasi Akuntansi

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai instansi atau lembaga pemerintah yang bertujuan untuk mengkordinir pembangunan didaerah Sumatera

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai instansi atau lembaga pemerintah yang bertujuan untuk mengkordinir pembangunan didaerah Sumatera

Tugas Akhir ini dengan judul “ SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA.” Tugas akhir ini merupakan

Untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai pengawasan intern yang diterapkan khususnya, mengenai pengawasan penerimaan dan pengeluaran kas pada Badan Perencanaan

Kepada kakak dan abang keluarga KMBI GKPS Padang Bulan, Pemuda GKPS Padang Bulan, Seksi Persembahan Pujian Pemuda GKPS Padang Bulan yang tidak dapat penulis sebut satu persatu

Universitas Sumatera