• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES PEMINDAHAN PUSAT PEMERINTAHAN PROVINSI (PEMPROV) KALIMANTAN SELATAN DARI KOTA BANJARMASIN KE KOTA BANJARBARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROSES PEMINDAHAN PUSAT PEMERINTAHAN PROVINSI (PEMPROV) KALIMANTAN SELATAN DARI KOTA BANJARMASIN KE KOTA BANJARBARU"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Provinsi Kalimantan Selatan itu sendiri terbentuk berdasarkan Undang-undang No 5 tahun 19561. Bagi Kalimantan Selatan, tanggal 1 Januari 1957 benar-benar merupakan momentum penting dalam sejarahnya, mengingat pada tanggal itu Kalimantan Selatan resmi menjadi Provinsi yang berdiri sendiri di Pulau Kalimantan, bersama-sama dengan Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Barat. Sebelumnya ketiga Provinsi tersebut berada dalam satu Provinsi, yaitu Provinsi Kalimantan. Sebelum menjadi Provinsi yang berdiri sendiri, sesungguhnya Kalimantan Selatan sudah merupakan daerah yang paling menonjol di Pulau Kalimantan, khususnya Kota Banjarmasin yang merupakan pusat kegiatan politik, ekonomi/perdagangan, dan pemerintahan, baik semasa penjajahan maupun pada awal kemerdekaan.2

Sejarah kota Banjarmasin itu sendiri bermula dari sebuah perkampungan dataran rendah bernama “ Banjarmasih “ yang di tahbiskan pada tanggal 24 September 1526, pada tanggal tersebutlah, 24 September 1526 di tetapkan sebagai hari jadi Kota Banjarmasin.3

Kehidupan di Kota Banjarmasin memang tidak terpisahkan dari Sungai Barito dan beserta anak-anak sungainya. Sejak dahulu Banjarmasin memegang peranan strategis dalam lalu lintas perdagangan antar pulau, karena terletak di pertemuan antara sungai Barito dan Sungai Martapura yang Luas dan dalam.       

1

Kalimantan selatan dalam angka. Hlm 28

2

http://hasanzainuddin.wordpress.com/sejarah-kalsel/

3

(2)

Terletak 22 km dari laut Jawa, sungai – sungai tersebut tentunya dapat dilayari kapal besar sehingga kapal-kapal Samudera dapat merapat hingga Kota Banjarmasin.4

Banjarmasin sebagai ibukota provinsi dengan berbagai problem yang di hadapi menimbulkan berbagai macam dampak negatif untuk pertumbuhan kota Banjarmasin sendiri, mulai dari permasalahan kemacetan, pasar tengah kota yang semrawut (pasar tumpah) dan Banjarmasin terlalu overload. Dengan karakter seperti sekarang ini bisa di bilang tidak layak lagi sebagai pusat pemerintahan provinsi, oleh karena itu di usulkan untuk memindah pusat pemerintahan Provinsi kalimantan Selatan yang awalnya berada di kota Banjarmasin ke kota Banjarbaru yang di anggap lebih layak untuk menjadi sebuah pusat pemerintahan provinsi (pemprov) dan juga tata kotanya lebih tertata rapi dari pada kota Banjarmasin itu sendiri, selain itu masih banyak tersedianya lahan kosong untuk di jadikan berbagai macam tempat fasilitas di kota Banjarbaru tersebut.

Ibukota Kalimantan Selatan berada di kota Banjarbaru sudah dua kali, sekitar tahun 1951 di bawah pimpinan Gubernur Dr.Murdjani, pusat pemerintahan Kalimantan Selatan juga berada di kota Banjarbaru sebelum akhirnya kembali di pindah ke kota Banjarmasin. Tapi bedanya dengan dulu pusat pemerintahan Kalimantan Selatan yang berada di Banjarbaru waktu itu gagal karena tidak di dukung oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD )5, tapi beda dengan yang sekarang DPRD Kalimantan Selatan sepenuhnya mendukung keputusan Gubernur Kalimantan Selatan untuk memindah pusat pemerintahan Kalimantan Selatan       

4

http://banjarmasinkota.go.id/banjarmasin/frofile/sejarah.html

5

(3)

,akan tetapi Perkantoran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Selatan tetap berada di Kota Banjarmasin tidak ikut pindah ke Kota Banjarbaru.

Kota Banjarbaru itu sendiri termasuk kota muda karena pada tanggal 20 April 2012 ini kota Banjarbaru baru merayakan HUT (Hari Ulang Tahun) yang ke 13 tahun. Berbanding terbalik dengan kota Banjarmasin yang sudah memasuki usia yang ke 487 tahun. Oleh sebab itu kota Banjarmasin sudah merasakan suka dukanya sebagai ibukota provinsi. Sedangkan kota Banjarbaru itu sendiri berawal dari kota Administratif ,tapi julukan kota Administratif itu sendiri kini sudah tidak ada lagi kita dengar, karena sekarang negara kita memakai sistem Desentralisasi Otonomi Daerah bukan Sentralistik atau Terpusat.

Selain itu, kota Banjarbaru juga harus siap-siap menghadapi arus urbanisasi besar-besaran dari pihak masyarakat, baik itu dari masyarakat asli banjar atau bahkan mungkin juga dari masyarakat pendatang (Luar pulau). Di samping itu Kota Banjarbaru juga harus banyak belajar dari kota Banjarmasin, terutama dalam hal permasalahan kota yang tidak pernah terselesaikan sampai saat ini, dalam tanda kutif keburukan kota Banjarmasin itu sendiri agar kota Banjarbaru bisa lebih menata kotanya lebih baik lagi sebagai pusat pemerintahan Kalimantan Selatan kedepan.

(4)

Kalimantan Selatan tersebut terpilih sebagai Gubernur dan wakil Gubernur Kalimantan Selatan untuk periode ini. Yang semula hanya sekedar isu (wacana) kini sudah menjadi sebuah kenyataan pusat pemerintahan Kalimantan Selatan sekarang sudah di kendalikan dari kota Banjarbaru yang semula berada / di kendalikan di kota Banjarmasin.

Di balik semua itu pasti akan adanya Pro dan kontra dalam proses yang mengiringi Pemindahan Pusat Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan tersebut. Dimana yang Pro terhadap pemindahan tersebut akan tetap dengan keyakinannya Proses pemindahan tersebut akan berjalan dengan baik dan akan membawa perubahan yang baik juga untuk kemajuan Kalimantan Selatan kedepan, Sedangkan Orang-orang yang Pro terhadap pemindahan tidak mendapat begitu banyak problem di karenakan rata-rata sebagian besar Masyarakat Kalimantan Selatan khususnya Kota Banjarmasin dan kota Banjarbaru tidak mempermasalahkan perpindahan Pusat Pemerintahan (Ibukota) Kalimantan Selatan tersebut, itu semua demi kebaikan dan kemajuan daerah. Daerah bisa menjadi maju itulah yang di kehendaki masyarakat Kalimantan Selatan tidak penting Beribukota dimana yang penting daerah bisa maju dan segala kebutuhan pokok terpenuhi (sandang dan pangan).

(5)

(PNS) yang berada di lingkup Provinsi yang dimana mereka mulai resah akan nasib mereka, itu di karenakan mereka harus PP (Pulang-pergi) tiap hari dari rumah mereka , yang sebagian besar mereka berdomisili di Kota Banjarmasin ke kota Banjarbaru yang berjarak sekitar 40 Km dari Kota Banjarmasin ke daerah perkantoran Pemerintah Provinsi (Pemprov) yang tepatnya berada di daerah Trikora Cempaka Banjarbaru.

(6)

Tidak ada masalah yang berarti dalam hal pemindahan pusat pemerintahan kalimantan selatan, semua harus bersatu demi kemajuan kalimantan selatan kedepan dan bisa menjadikan kalimantan selatan lebih bisa berpengaruh di kalimantan bahkan Indonesia sekalipun.

Berdasarkan Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah secara efektif, meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemerataan pembangunan daerah serta percepaatan terwujudnya kesejahteraan masyarakat, perlu melakukan evaluasi daerah otonom hasil pemekaran6. Di sana di jelaskan bahwasanya demi terwujudnya sebuah daerah yang kondusif demi terciptanya pemerintahan daerah yang efektif dan terkontrol maka sangatlah penting sebuah pemindahan pusat pemerintahan ini demi mewujudkan kalimantan selatan yang kondusif demi terciptanya pelayanan publik yang prima.

Pemindahan pusat pemerintahan Kalimantan Selatan tersebut ada berbagai macam konteks seperti kita lihat dari sudut pandang Perhukuman sosiologi yang dimana di maksudkan di sini ialah Ibukota sebagai pusat aktivitas masyarakat ,ketika ibukota di pindah maka akan membawa konsekuensi pada perubahan arus mobilitas sosial (urbanisasi). Selain dari konteks sosiologi juga ada dari sudut pandang politik yang dimana pemindahan suatu ibukota akan membawa perubahan pada alokasi nilai, terutama yang akan berkaitan dengan aspek anggaran, Selain itu pemindahan pusat pemerintahan Kalimantan Selatan tersebut juga datang dari tuntutan beberapa aktor politik yang bisa juga sebagai jalan mereka untuk mengembangkan sayap mereka lebih besar lagi di kancah       

6

(7)

perpolitikan Kalimantan Selatan itu di karenakan Kota Banjarbaru itu sendiri berada di jalur lintas Provinsi / Kota yang mudah untuk di tempuh, baik itu jalur darat maupun udara. Di lihat secara Administrasi pemindahan ibukota tersebut bisa dalam rangka efektivitas dan efisiensi pelayanan publik, bagaimana setelah pemindahan ibukota tersebut pelayanan publik akan lebih berjalan semaksimal mungkin untuk kepentingan masyarakat. Dan yang selanjutnya bisa di lihat dari Tata ruangnya, tata ruang sebuah ibukota provinsi harus bisa menjadi teladan bagi kota-kota kecil di sekitarnya, Banjarmasin tata ruangnya bisa di bilang sudah tidak terkontrol lagi dan banyak menimbulkan problem dimana-mana, tidak halnya dengan kota Banjarbaru yang begitu asri dan nyaman selain itu masih banyaknya ruang-ruang kosong yang mungkin bisa di pergunakan untuk menambah fasilitas-fasilitas umum sebagai Ibukota Provinsi. Dan yang terakhir di lihat dari dimensi Hukum , Dimana pemindahan tersebut harus sesuai dengan Undang-Undang, dimana pemindahan pusat pemerintahan Kalimantan Selatan harus sesuai dengan undang-undang yang dimana undang-undang yang ada pada saat ini harus di ubah/ di ganti lagi ke Undang-undang yang baru sesuai prosedur atau ketetapan Peraturan Menteri Dalam Negri (Permendagri).

(8)

bawa ke DPRD Kalimantan Selatan dan Kepala Daerah (Gubernur) untuk mendapatkan persetujuan bersama, dan yang terakhir setelah mendapat persetujuan bersama antara DPRD Kalimantan Selatan dan Kepala Daerah (Gubernur) proses tersebut langsung di bawa ke Kementerian Dalam Negri (Kemendagri) untuk mendapatkan persetujuan.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan inti di atas dan beberapa pertanyaan yang di kemukakan sebelumnya, menjadi sebuah penekanan bagi perlunya penelitian ini di lakukan. Di samping setiap aspek politik dan pemerintahan di kaji dalam kaitannya dengan proses. Hal ini berkait dengan input atau sumber-sumber aspirasi, gagasan dan potensi. Proses itu sendiri tentang bagaimana pengambilan keputusan itu di lakukan, siapa yang terlibat dan bagaimana proses di jalankannya, serta menyangkut Out put, bagaimana proses didistribusikan, dan siapa yang paling mempunyai akses, selain itu pula penelitian ini penting untuk di lakukan bagi stabilitas politik dan demokrasi, mengingat konstribusi dan hasil penelitian ini sebagai upaya melihat perkembangan serta pembangunan politik rakyat dan pemerintahan daerah dalam koridor Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).7

Dari hasil penjabaran diatas maka di perolehlah Hasil penelitian dengan Judul “ Proses Pemindahan Pusat Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan Dari Kota Banjarmasin Ke Kota Banjarabaru “

Dimana peneliti ingin melakukan sebuah penelitian yang akan membahas tentang bagaimana Proses pemindahan itu sendiri bisa terlaksana dan

      

7

(9)

apa saja yang menjadi problem pokok pemindahan itu (pro + kontra), dan permasalahan-permasalahan lainnya yang berkenaan dengan pokok penelitian ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini di buat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses pemindahan tersebut ? (pengajuan sampai dengan pelaksanaan)

2. Bagaimana proses pengadaan Prasarana dan Sarana ?

3. Bagaimana Kemungkinan adanya pro + kontra ? konflik yang terjadi. C. Tujuan Penelitian

Relevan dengan rumusan masalah di atas, maka secara khusus penelitian tentang “Proses Pemindahan Pusat Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dari kota Banjarmasin ke kota Banjarbaru” ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui Proses Pemindahan tersebut.

2. Untuk mengetahui Proses Pengadaan Prasarana dan Sarana di Kota Banjarbaru tersebut.

3. Untuk mengetahui kemungkinan adanya Pro dan Kontra, konflik yang terjadi.

D. Manfaat Penelitian

Ada pun manfaat dari penelitian ini sendiri antara lain :

(10)

2. Manfaat penelitian secara praktis di harapkan mampu dapat di gunakan untuk mengetahui problem-problem yang di hadapi pemerintah provinsi Kalimantan Selatan dalam menyongsong pembangunan jangka panjang. E. Definisi Konseptual

Definisi Konseptual adalah Unsur atau bagian penting dalam penellitian dan merupakan definisi yang di pakai oleh para peneliti untuk menggambarkan secara abstrak suatu fenomena sosial atau fenomena yang alami.8

Definisi Konseptual ini di maksudkan untuk memberikan penegasan tentang makna arti dari kalimat yang ada dalam permasalahan yang di sajikan. Sehingga dengan adanya penegasan arti tersebut akan mempermudah dalam memahami maksud kalimat yang tercantum dalam penelitian.9

Konsep yang ada pada judul penelitian perlu di batasi pengertiannya. Hal ini di lakukan untuk menghindari salah pengertian dalam menafsirkan konsep dengan pembaca. 10

Berdasarkan judul proposal yang mengangkat tentang “ Proses Pemindahan Pusat Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan dari Kota Banjarmasin ke Kota Banjarbaru”, maka definisi konsep yang perlu di jabarkan adalah :

a. Proses Pemindahan

Menurut pendapat Gibson, Ivan Cevich, Donelly dalam bukunya yang berjudul “Organisation, 8 Ed “ mengartikan Proses sebagai berikut :

      

8 Singarimbun,Masri.1982.Metode penelitian Survey.Jakarta : LP3ES.Hal 17. 9

Hamidi,2004.Metode penelitian kualitatif,Aplikasi praktis pembuatan proposal dan laporan penelitian.Malang :UMM Press.Hal 45

10

(11)

Proses merupakan aktivitas sumber kehidupan dalam struktur organisasi proses yang umum meliputi komunikasi, pengambilan keputusan, sosialisasi dan pengembangan karir. Sedangkan proses dalam teori sistem adalah aktivitas teknik dan administratif yang berbaur untuk di jadikan masukan di transformasikan menjadi keluaran. 11

b. Pusat Pemerintahan

Pusat Pemerintahan memiliki arti ialah sebuah tempat yang menjadi pokok kedudukan Pemerintahan12

Kawasan Pemerintahan merupakan tempat untuk melaksanakan segala sesuatu hal yang berkaitan dengan Pemerintahan, baik itu kegiatan politik dan administratif. Serta segala kegiatan yang berkaitan dengan hal-hal mengenai politik dan pemerintahan. Salah satu tujuan dari di rencanakannya kawasan tersebut yaitu untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat dimana hal itu tidak dapat di lepaskan dari peran pemerintah sendiri dalam melaksanakannya.13

F. Definisi Operasional

Definisi Operasional Menurut Sofyan Effendi (1989: 46) Mengatakan bahwa unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu varieabel. Artinya, Definisi operasional dapat di katakan sebagai sebuah petunjuk dalam mengukur suatu varieabel yang dapat di jadikan sebagai sebuah informasi ilmiah yang dapat membantu suatu proses penelitian agar tetap berada dalam koridor yang tepat. Oleh karena itu, berdasarkan judul penelitian ini adalah :       

11

Gibson, Ivan Cevich, Donelly.1995. pengertian proses menurut para ahli.

12

Kamus Besar Bahasa Indonesia.

13

(12)

1. Proses Kebijakan Pemindahan

a. Proses Inisiasi Kebijakan Pemindahan b. Proses Administratif

c. Legalisasi / Formalisasi kebijakan 2. Pelaksanaan kebijakan Pemindahan

a. Dasar Hukum Pelaksanaan

b. Pelaksanaan Pengelolaan Aset (prasarana dan sarana) c. Pembuatan ruang / wilayah Kota

3. Faktor Penghambat

a. Pro dan Kontra Kebijakan Pemindahan G. Metodologi Penelitian

a. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif di karenakan sebagai suatu proses yang mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia.14

Sasaran penelitian kualitatif utama ialah manusia karena manusialah sumber masalah dan sekaligus penyelesai masalah. Sekalipun demikian, penelitian kualitatif tidak hanya membatasi penelitian terhadap manusia saja. Sasaran lain dapat berupa kejadian, sejarah, benda berupa foto, artefak, peninggalan-peninggalan peradaban kuno dan lain sebagainya. Intinya sasaran penelitian kualitatif ialah manusia dengan segala kebudayaan dan kegiatannya.15

      

14

Catherine Marshal : 1995

15

(13)

Metode penelitian kualitatif deskriptif ini di gunakan penulis karena metode ini yang penulis anggap paling cocok dengan program study yang penulis pelajari, di samping itu dengan Metode penelitian Kualitatif Deskriptif kita dapat mengetahui suatu gambaran tentang apa yang akan penulis teliti sebagai obyek penelitian, serta hasil penelitian tersebut lebih sistematis,akurat mengenai fakta-fakta di lapangan mengenai gambaran yang akan penulis teliti.

b. Subyek Penelitian

Dalam pengumpulan data penelitian menggunakan data kualitatif dan yang menjadi subjek penelitian adalah :

1. Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan

2. Kepala Bagian Tata Ruang Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan 3. Kepala Biro Humas Provinsi Kalimantan Selatan

c. Fokus Penelitian

(14)

Dari sana lah penelitian ini akan terfokus ke bidang bagaimana masalah tersebut bisa di kontrol sebagaimana mestinya, ini semua demi kemajuan daerah agar lebih baik lagi dan bisa lebih terkontrol.

d. Locus Penelitian (Lokasi Penelitian)

Sehubungan dengan peneliti melakukan penelitiannya di daerah yang menjadi permasalahan yang di telitinya,yaitu di daerah Kalimantan Selatan, tepatnya di kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru yang kini menjadi pusat pemerintahan provinsi kalimantan selatan.

e. Teknik Pengumpulan Data

Di sini peneliti dalam teknik pengumpulan data menggunakan beberapa cara sebagai berikut :

1. Interview dengan para Narasumber (Wawancara)

Interview dapat di artikan sebagai tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Di sini peneliti mencoba untuk menggabungkan 2 (dua) jenis Wawancara itu sendiri, yaitu :

a. Terstruktur

Peneliti pertama memakai jenis wawancara Terstruktur karena pada jenis wawancara ini mempunyai beberapa kelebihannya dalam sebuah pertanyaan, misalnya : a) sebuah pertanyaan akan terfokus , b) tidak ada pertaanyaan yang terlewatkan, c) lebih sistematis , d) waktu juga relatif singkat.

(15)

b. Tidak Terstruktur

Selain Jenis penelitian Wawancara tersebut di atas, peneliti juga akan mencoba menggunakan Jenis Wawancara yang secara tidak Terstruktur, Jenis Wawancara Tidak Tersrtuktur ialah dimana wawancara dengan para Narasumber kita merasakan enjoy atau merasa tidak ada beban, dan kita bebas untuk berbicara apa saja tanpa terpaku pada pertanyaan seperti jenis wawancara Terstruktur .

Meski demikian peneliti juga harus berbicara sesuai dengan apa yang hendak peneliti teliti, atau tidak keluar dari apa yang sudah menjadi tujuan yang hendak di teliti.

2. Observasi

Merupakan salah satu rangkaian atau alat pengumpulan data penting, terutama dalam penelitian kualitatif. Untuk metode Observasi peneliti akan menggunakan jenis observasi tak terstruktur dengan alasan focus observasi biasanya akan berkembang sewaktu-waktu kegiatan penelitian sedang berlangsung atau melihat situasi yang ada selama proses penelitian. Dalam observasi menggunakan observasi deskriptif dan observasi terfocus.

Observasi deskriptif di lakukan pada tahap eksplorasi umum, tahapan ini peneliti berusaha untuk mengamati dan memperhatikan sebanyak mungkin aspek-aspek yang di amati sehingga mendapat gambaran umum yang menyeluruh tentang apa yang ada.

(16)

Observasi yang peneliti inginkan dalam penelitian ini yang berkaitan dengan judul penelitian “Proses Pemindahan Pusat Pemerintahan Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan Dari Kota Banjarmasin Ke Kota Banjarbaru”, observasi penelitian ini terfokus pada bagaimana Proses Pemindahan itu sendiri, mulai dari isu-isu sampai penetapannya itu sendiri.

3. Dokumentasi

Teknik ini adalah bertujuan untuk mengumpulkan data-data sekunder yang berasal dari tempat-tempat dimana penelitian tersebut berasal yang berupa tulisan, catatan-catatan, dokumen-dokumen dan peraturan pemerintah atau peraturan daerah yang berlaku yang sangat di perlukan dalam penelitian ini.

f. Teknik Analisa Data

Di sini peneliti melakukan teknik pengumpulan data dengan cara metode kualitatif, sebab dalam metode ini peneliti berusaha untuk menggambarkan atau melukiskan secara sistematis, faktual, serta akurat dari data-data yang di dapat di lapangan. Ada pun tahapan-tahapan yang di lakukan peneliti dalam menganalisa data melalui tahapan-tahapan berikut :

1) Reduksi Data

(17)

tahap reduksi ini, peneliti mereduksi data seperti himpunan perda, hasil observasi, dan wawancara dengan para narasumber.

2) Conclusion drawing

Merupakan langkah awal yang di lakukan penelitian dalam menganalisa data dari hal-hal yang di temui dengan melakukan pencatatan peraturan-perturan, pola-pola pernyataan, konfigurasi yang mungkin, arahan sebab-akibat dan proposisi-proposisi. Berdasarkan hal tersebut maka dari hasil observasi yang di lakukan, peneliti dapat melakukan pencatatan yang di temui di lapangan yang kemudian tentunya data tersebut perlu di verifikasi atau tidak untuk menamin kevaliditasen data supaya kesimpulan yang di ambil lebih kokoh.16

Dari hasil analisa di atas, kemudian di interprestasikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil kesimpulan, atas dasar kesimpulan dapat di ajukan beberapa saran upaya penyelesaian masalah.

g. Keabsahan Data

Data-data hasil penelitian ini murni pencarian dari beberapa sumber yang bisa di jadikan objek dalam melakukan penelitian ,baik itu melakukan penelitian secara formal maupun non formal sesuai dengan kebutuhan penelitian ini.

      

16

(18)

SKRIPSI

Di ajukan sebagai syarat memperoleh gelar sarjana (S-1) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Di susun oleh :

SUKMANA FITHRA RIZANA

08230055

ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(19)

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Judul : Proses Pemindahan Pusat Pemerintahan Provinsi ( Pemprov ) Kalimantan Selatan dari Kota Banjarmasin ke Kota Banjarbaru

Disetujui untuk di uji di hadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Drs. Krishno Hadi.MA Drs.Imam Hidayat.MM

Mengetahui,

Dekan FISIP UMM Kajur Ilmu Pemerintahan

(20)

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilm Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Pada :

Hari : Jum’at

Tanggal : 10 Agustus 2012 Jam : 10.30 wib – 11.25 wib

Tempat : Ruang Jurusan Ilmu Pemerintahan

Dewan Penguji

1. Dr. Tri Sulistyaningsih. M.Si 1. ……….

2. Drs. Jainuri.M.Si 2. ……….

3. Drs. Krishno Hadi.MA 3. ……….

4. Drs. Imam Hidayat. MM 4. ……….

Mengesahkan Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

(21)

NIM : 08230055

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa Karya Ilmiah / Skripsi saya yang berjudul :

“Proses Pemindahan Pusat Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan dari Kota Banjarmasin ke Kota Banjarbaru “.

Adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar. Saya bersedia mendapatkan sanksi akademik sebagaimana berlaku.

Malang,08 Agustus 2012 Yang Menyatakan,

(22)

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Judul : Proses Pemindahan Pusat Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan dari Kota Banjarmasin Ke Kota Banjarbaru

Pembimbing : 1. Drs.Krishno Hadi.MA 2. Drs. Imam Hidayat.MM Konsultasi Skripsi :

Tanggal Bimbingan Paraf

Pembimbing I

Paraf Pembimbing II

Keterangan Bimbingan

10 Oktober 2011 Pengajuan Proposal

6 Maret 2012 Revisi Proposal

8 Maret 2012 ACC Seminar

Proposal

20 Maret 2012 Pengajuan BAB II

19 Mei 2012 Revisi BAB II

24 Mei 2012 ACC BAB II

25 Juli 2012 Pengajuan BAB III

26 Juli 2012 Revisi BAB III

1 Agustus 2012 ACC BAB III

25 Juli 2012 Pengajuan BAB IV

7 Agustus 2012 Revisi BAB IV

8 Agustus 2012 ACC BAB IV

8 Agustus 2012 Pengajuan BAB V

8 Agustus 2012 Revisi BAB V

8 Agustus 2012 ACC BAB V

Tanggal Selesai Bimbingan Skripsi : Rabu, 8 Agustus 2012

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Drs.Krishno Hadi.MA Drs.Imam Hidayat.MM

Mengetahui, Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

(23)

p i p s s t m a s p B l h p s b p Syuku pengasih da inayahnya y penulis untu sebaik-baikn Keingi selatan untu tertata denga maksimal ta aktivitas pel satu inisiatif pusat peme Banjarbaru, lagi bagaima Skrips hadapi dalam proses terjun sempurna. Di sam banyak terim penyelesaian 1. Segenap Rektor P ur Alhamdull an penyayan yang membe uk bisa me nya.

inan masya uk memiliki an rapi agar anpa adany layanan terh f untuk men erintahan te Oleh sebab ana Proses p si ini tidakla

m proses pe n langsung k

mping ketid ma kasih kep n penelitian p Pimpinan Prof.Drs.Mu lillah penuli ng makhlukn erikan kesem enyelesaikan arakat dan sebuah pusa r semua akti ya kendala hadap publik ningkatkan p

ersebut ke itu penulis pemindahan i ah sempurn embuatan sk ke daerah un

dak sempurn pada bebera ini, Antara l n Universita uhajir Effend s panjatkan nya dengan mpatan, kem penulisan segenap pe at pemerinta ivitas pelaya dari pihak k itu sendiri pelayanan ya daerah yan ingin berke itu terjadi da na karena b

kripsi ini,mu ntuk penyem

naan Skrips apa pihak ya lain :

as Muhamm di. M.AP

kehadirat A limpahan k mampuan da karya ilmia

emerintahan ahan ( ibukot

anan terhada luar yang i tersendat. ang prima ia ng lebih k einginan untu

an lain sebag erbagai mac ulai dari ar mpurnaan pen

i ini penuli ang telah tur

madiyah Ma

Allah sang m karunia, hid an kemudah ah Skripsi i

n provinsi k ta ) yang ko ap publik bi menyebabk Oleh karen alah dengan kondusif se uk meneliti gainya. cam problem ea kampus nelitian ini m

is ingin me rut andil da

alang (UMM maha kuasa, dayah serta han kepada ini dengan kalimantan ondusif dan sa berjalan kan semua

a itu salah memindah eperti kota

lebih rinci

m yang di sampai ke meski tidak

engucapkan lam proses

(24)

Pemerintahan (IP). Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan Dr.Tri Sulistyoningsih. M.Si.

4. Bapak Drs.Jainuri.M.Si selaku Dosen Wali selama penulis menempuh pendidikan di Jurusan Ilmu Pemerintahan,Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Kedua Orang Pembimbing Skripsi Bapak Drs. Krishno Hadi, MA (Pembimbing I), Dan Bapak Drs. Imam Hidayat. MM ( Pembimbing II ) 6. Para Responden yang penulis Wawancarai

7. Seluruh keluarga besar penulis, terutama Abah dan Mama yang terus memberikan dorongan moril dalam proses penyelesaian penelitian ini, adink Luthfi & adink Ike, si Kecil Felly, Julak Izham, Mamah & Papi, Mamah Tati, dan segenap keluarga besar penulis lainnya yang tidak bisa penulis ucapkan satu satu ^_^, “ Without You I do not have anything of his “

8. Seluruh teman-teman seperjuangan di Ikatan Muhammadiyah Malang (IMM) Renaissance FISIP, Maz Ibnun (staff khusus DPR RI), Maz Rustam, Bang Moel, Maz Gilank, Maz Amink, Maz Fadh, Maz Marcell, Maz Erwin,kurais, Mbk Dyan, mbk Pipit 07,Maz Rustan, Rizal “Jambronk”, Dany, Anak aconk Galank, Helpin,Bang Haji Hamdi, Maz Andre,Maz Putra, Delvia, zul juventini sejati, bang Idrus, Romli, Mbk Yaya,Bang Arif Wollo, dan lain-lain yang tidak bisa penulis uraikaan satu-satu, kalian sudah penulis anggap menjadi keluarga besar selama penulis menempuh pendidikan di kota Malang.

(25)

Yani, Nopek, Novi, Fatwa, Dina, Dini, Bang Ulil, Putri “ Cepeh”, Uci “Tante“, Gebby “ Gemby “, Fuad, Bang Hasan, dan seluruh teman-teman lainnya yang berjumlah 32 Orang, tidak lupa juga penulis ucapkan rasa terima kasih buat Ibu Arfida selaku Dosen pendamping.

11. Seluruh teman-teman kost pertama di malang, seperti Maz Amri, si Meg (Mega), Tyo, dan Alfa Boyanez, terima kasih kalian telah menjadi teman-teman Kost pertama. Penulis pasti akan merindukan kalian AMETA...

12. Seluruh kakawanan urang Banjar yang sama-sama menuntut ilmu di Kota Malang seperti, Nazir, Zakir,Barry, Maza, Andry,Egy, Yudit, Winda, Devi “Odonk”, Rahmat “ Rahm “, dan lain-lain yang tidak bisa penuis ucapkan satu-satu

13. Seluruh teman-teman Ilmu Pemerintahan angkatan 2008 Seperti, Rizal, Anak aconk galang, Dany, Bang haji Hamdi, Si tukang ngatain orang Zhovy, Helpin , Alfin, Prima (Sohib), Tika, Dian, Ayu, Lydia, Yana, Bahrun, Nicky, Puji, Surya, achmad (kembaran pak Yana), ade, Bagus, Alor, Zul juventini sejati, Kholiz, Kurnia, lukman, wawan, Rohsan, dan lain-lain. Thx sudah menjadi teman-teman yang selama ini qta tlah bersama-sama menimba ilmu di jurusan yang qta sayangi ini.

(26)

sambati satu-satu.

16. Seluruh pihak yang terkait dalam membantu penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini, semoga seluruh amal ibadahnya di terima disisi Allah SWT.

Billahi Fii Sabillilhaq Fastabiqul Khoirot, Wassallammuallaikum Wr.Wb.

Malang, Penulis

(27)

Malang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan, Proses Pemindahan Pusat Pemerintahan Provinsi ( Pemprov ) Kalimantan Selatan dari Kota Banjarmasin Ke Kota Banjarbaru, Pembimbing I : Drs. Krishno Hadi.MA Pembimbing II : Drs. Imam Hidayat.MM

Salah satu fungsi yang penting dari hadirnya pemerintah adalah penyelenggaraan pelayanan publik yang mudah, efektif, efisien, akuntabel, dan demokratis. Dalam rangka menciptkan pelayanan publik yang demikian ini, dibutuhkan kerangka kelembagaan pemerintahan yang tangguh dan profesional, serta didukung oleh kondisi sarana dan prasarana pemerintahan yang memadai. Pada saat ini Kota Banjarmasin sebagai Ibu Kota dan sekaligus pusat kegiatan pemerintahan Propinsi Kalimantan Selatan, dirasakan sudah kurang memadai. Hal ini dikarenakan makin pesatnya perkembangan Kota Banjarmasin sebagai Pusat Kegiatan Ekonomi di Propinsi Kalimantan Selatan.

Oleh karena itu wacana pemindahan Ibu Kota dan Pusat Pemerintahan di Propinsi Kalimantan Selatan, yang sempat menghilang sejak kali pertama wacana tersebut muncul, tepatnya pada tahun 1951, kini muncul kembali dan mendapatkan penguatan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi kalimantan Selatan, bahkan telah diformalkan dalam Rencana Pembangunan Daerah Jangka Panjang (RPJPD 2005-2025).

(28)

pesat maka akan menimbulkan efek yang negatif bagi keberlangsungan perkembangan kota itu sedangkan kota tujuan pemindahan ini yakni kota Banjarbaru di anggap lebih representative dan tata ruang kota juga tertata rapi selain itu masih banyak tersedia lahan kosong untuk di pergunakan berbagai macam fasilitas sebagai penunjang.

Hasil dari penyusunan skripsi ini adalah pemindahan pusat pemerintahan provinsi Kalimantan Selatan yang merupakan langkah besar untuk pembangunan jangka panjang dimana suatu pusat pemerintahan merupakan pengendali dari pemerintahan itu sendiri, dalam hal ini ibukota.suatu ibukota yang baik pasti akan memperhatikan kondisi sekitarnya. Dalam penyusunan ini pemindahan pusat pemerintahan provinsi ( ibukota ) Kalimantan Selatan dimana pemindahan ini merupakan rintisan pemindahan berskala besar, pemindahan ini di awali dengan tahap pemindahan perkantoran pemerintah provinsi,yang sekarang masih berlangsung, sedangkan tahap terakhir ialah pemindahan ibukota provinsi yang sudah di gadang – gadang meski belum tahu itu akan terlaksana kapan karena proses yang panjang. Kata kunci : Proses Pemindahan, perkotaan, pertumbuhan Ekonomi kota, pemindahan perkantoran Pemerintah provinsi..

Pembimbing I Pembimbing II

Drs.Krishno Hadi.MA Drs.Imam Hidayat.MM

Mengetahui, Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

(29)

city of Banjarmasin to Banjarbaru City, Supervisor I: Drs. Krishno Hadi.MA Advisor II: Drs. Imam Hidayat.MM

One important function of government is the presence of public service that is easy, effective, efficient, accountable and democratic. In order creating such a public service, it takes a strong institutional framework and governance professionals, and supported by the state government facilities and infrastructure are adequate. At this time the City Banjarmasin as well as the capital city and center of government of South Kalimantan Province, felt was inadequate. This is because the more rapid development of the City as the Center for Economic Activity Banjarmasin in South Kalimantan Province.

Therefore, the transfer of the capital city and the discourse of the Government Center in South Kalimantan Province, which had disappeared since the first time the emerging discourse, precisely in 1951, now comes back and get a strengthening of the Regional Parliament of South Kalimantan Province, has even been formalized in the Plan Long-Term Regional Development (RPJPD 2005-2025).

(30)

representative and layout of the city is also well organized but it's still a lot of vacant land available for use in a wide range of facilities as a supporter.

The results of the preparation of this paper is the removal of South Kalimantan provincial government center which is a big step for long-term development in which a central government exercising control of the government itself, in this capital good ibukota.suatu will definitely pay attention to surrounding conditions. In the preparation of this transfer of the provincial administrative center (capital) of South Kalimantan, where the displacement is a pioneering large-scale displacement, the displacements at the start with the provincial government offices moving stage, which is still ongoing, while the last stage is the removal of the provincial capital that has been in large sieve - gadang although not yet know when it will happen because of a long process. Key words: Process Transfer, urban, urban economic growth, removal of the provincial government offices.

Supervisor I Supervisor II

Drs. Krishno Hadi. MA Drs. Imam Hidayat. MM

Known, Department Chairman

Government Science

(31)

Lembar Pernyataan... iii

Lembar Persembahan ... iv

Kata pengantar ... v

Abstraksi ... vi

Daftar Isi ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Definisi Konseptual ... 10

F. Definisi Operasional ... 11

G. Metode Penelitian ... 12

1. Jenis Penelitian ... 12

2. Subyek Penelitian ... 13

3. Fokus Penelitian ... 13

4. Lokasi Penelitian. ... 14

5. Teknik Pengumpulan Data ... 14

6. Teknik Analisa Data ... 16

7. Keabsahan Data ... 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendahuluan ... 18

B. Mengidentifikasi Masalah Perkotaan ... 20

1. Masalah Kemacetan ... 20

(32)

E. Pemindahan Ibukota sebagai bagian Perencanaan Kota ... 40

F. Menekan Dampak Riil Pengembangan Kota ... 47

BAB III. DISKRIPSI WILAYAH A. Pengantar ... 49

1. Perkembangan Kota ... 49

2. Pengembangan Wilayah ... 50

B. Banjarmasin Sebagai Ibukota Lama ... 50

C. Prospek Kota Banjarmasin sebagai ibukota Kalimantan Selatan ... 52

D. Kondisi Geofisik ... 53

1. Letak Geografis Wilayah Kalimantan Selatan ... 53

2. Topografi ... 56

3. Klimatologi ... 57

4. Ekosistem Wilayah Kalimantan Selatan ... 57

5. Hutan ... 59

6. Sumber Daya Tambang ... 60

E. Keadaan Demografi ... 60

F. Aspek Perhubungan ... 73

BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data ... 76

B. Proses Kebijakan ... 76

1. Proses Inisiasi Kebijakan Pemindahan ... 76

2. Proses Administrasi ... 78

C. Pelaksanaan Kebijakan Pemindahan ... 85

1. Tahap –Tahap Implementasi Kebijakan Pemindahan ... 85

(33)
(34)

Tabel 1 Luas wilayah, batas wilayah dan panjang garis batas provinsi

Kalimantan Selatan tahun 2006 ... 56 Tabel 2 Total Jumlah penduduk Kabupaten / kota di Kalimantan Selatan .. 62 Tabel 3 Penganggaran gedung baru di lingkungan perkantoran pemprov

(35)

baru dan pemukiman berskala besar. Jurnal PWK. Unisba. Bandung Akbar .Tomi Gautama.2008. Makalah Hubungan ManusiaSDM,. Pendidikan

Manajemen Perkantoran. FPIPS. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung

Amirin, Tatang M.2009. Subyek Penelitian,Responden Penelitian, dan Informan (Narasumber) Penelitian. Tatangmanguny.wordpress.com.Yogyakarta. A Blog of Yogyakarta State University Blog’s.Tatang M. Amirin’s Blog.

Bakti,Ismet Setia, 2011. Pemindahan Ibukota Ke Banjarbaru : Suistainabilitas Pembangunan.Banjarmasin.

Djunaedi. Achmad. 1995. Perencanaan stratejik untuk perkotaan : belajar dari pengalaman negara lain.Jurnal PWK. Yogyakarta

Djunaedi.Achmad.2002. Konsep perencanaan strategis.Bahan kuliah teori perencanaan. Program Magister Perencanaan Kota dan Daerah. Universitas Gajah Mada.Yogyakarta.

Gibson dkk. 1995. Pengertian Proses

(36)

Indonesia di Era Otonomi daerah. Jurusan Geografi. FIS UNNES.Jurnal Geografi

Jurnal Besuki. Perlunya dukungan pemda dalam penyelesaian RTRW. Kamis, 4 Agustus 2011. Pkl. 14 : 45.wib

Kantor Berita ANTARA.Kantor Pemprov Kalsel di Banjarbaru mulai di tempati. Kalimantan-News.17 Agustus 2011.pkl 11 : 38 : 22 Wib. Banjarbaru Kuncoro.Mudrajad.2012. Perencanaan Daerah. Jakarta.Salemba Empat..Hal 215 Lay.Cornelis. dan Santoso,Purwo. 2006. Perjuangan Menuju Puncak. Yogyakarta.

PLOD UGM.Hal 116

Miswar. 2008. Strategi efisiensi birokrasi pemerintahan daerah (studi kasus di kota Lhokseumawe). Sekolah Pascasarjana.UNSU.Medan. Tesis

Navastara, Ardy Maulidy, 2007. Manajemen Konflik : Definisi dan Teori-teori Konflik, Pembangunan Kota Ekologis, Alumni Arsitektur ITS dan Prencanaan wilayah & kota ITB ,Blogspot JePITS world wide community.

Ratnawati, Tri. 2009. Pemekaran Daerah Politik Lokal dan Beberapa Isu Terseleksi. Jakarta. Pustaka Pelajar.

(37)

(suatu tinjauan konseptual teoritik), Hipotesa

Singarimbun, Masri. 1982, Metode Penelitian Survey. Jakarta : LP3ES,.. Hal 17 Suryanto. 2005. Penggambaran Permasalahan Penyelenggaraan Otonomi Daerah

dalam media cetak : study analisis wacana kritis terhadap berita berita otonomi daerah. Jurnal Desentralisasi Vol 6 No 4 Tahun 2005

Suryono, Agus. 2010. Dimensi-Dimensi Prima Teori Pembangunan.Malang. UB Press. Hal 1

Syafrie, Yana. Proses Politik Terbentuknya Provinsi Banten. Malang. Skripsi. 2002. Hal 16

Tarigan.Antonius. 2009. Meningkatkan daya saing wilayah.Buletin Tata Ruang. Wajidi dkk, Sejarah Banjar, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan,

Banjarmasin, 2003

LAIN – LAIN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Selatan 2006 – 2010

(38)

http://fluetzzz.web.id/index.php/blog/show/Kartu-Tanda-Penduduk.html. Definisi Proses, 23 August 2010

http://bappeda.kalselprov.go.id/minggu, 21 Agustus 2011 http://hasanzainuddin.wordpress.com/sejarah-kalsel/ http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Kota_Banjarmasin

http://www.kamusbesar.com/56524/pusat-pemerintahan http://www.bappenas.go.id/20 November 2008

http://www.kalselprov.go.id/ Balitbang provinsi kalsel. Selasa, 22 maret 2011, pkl 04 : 50 wita

Infokalimanttan.Wordpress.com.Letak Geografis Kalimantan Selatan. 21 Mei 2009

Kalimantan Selatan dalam angka 2008, hal 28 Kalsel.bps.go.id / 2011

Kaselaspot.blogspot.com. Potensi Daerah kalimantan selatan.sabtu 31 maret 2012 Kompas.com. 4o persen kawasan hutan kalimantan selatan kritis / 14 Juli 2011 mm08’s blog. 20 Juni 2010

MedanBisnis, 2011-10-16

Medan Bisnis, 26 September 2011

(39)

berburu. com

TheCelli.blogspot.com. Kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam pengelolaaan lingkungan . Rabu, 16 April 2008

UU No 26 tahun 2007, tentang Penataan ruang, Bab III Tentang Hak, Kewajiban dan Peran Masyarakat, Pasal 60

www.BanjarmasinPost.co.id, Minggu, 14 Agustus 2011

www.Dephut.go.id. Informasi Provinsi Kalimantan selatan. Hutan Kalimantan Selatan

Referensi

Dokumen terkait

UNAIR NEWS –Memiliki nama lengkap Muhammad Madyan, laki-laki yang kini mendapat amanah sebagai Wakil Rektor (Warek) II Universitas Airlangga (UNAIR) tersebut, lahir pada

SMA Negeri (SMAN) 1 Banjarbaru, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Sama dengan

Dari hasil wawancara yang dilakukan, dapat diketahui bahwa terdapat beberapa faktor yang diindikasikan dapat mempengaruhi turnover intention karyawan PT AIA Cabang X Malang,

Simpulan dalam penelitian ini adalah penggunaan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar lompat tinggi gaya straddle pada siswa kelas X TP 1 SMK

Infrastruktur merupakan fasilitas utama dan terpenting untuk menggerakan pertumbuhan ekonomi. Fasilitas transportasi misalnya memungkinkan orang, barang dan jasa

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif jenis studi kasus. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah observasi,

Terjadinya keseimbangan ketersedian hara di tanah yang disediakan oleh pupuk urea 50 kg/ha dengan 30 ton/ha bio slurry babi (G) nyata meningkatkan pertumbuhan jumlah daun,