7)
610.69
Ind
p
PETUNJUK TEKNIS
SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
BIDANG KESEHATAN
(SI-SDMKES)
SERI I : INTEGRASI DATA
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PUSAT DATA KESEHATAN
610.69 Ind
p
TIM PENYUSUN
I
KONTRIBUTORPengarah:
Dr. Muharso, SKM Drg. Kuswartini M Suhel
Dr. Hanafi Supriyadi, SKM Dr. Setiawan Soeparan, SKM Bambang Hartono, SKM , MSc
Pelaksana Pusat:
Chamal Nadjir, Dr, MPH Dwi Martini, Ora Erna Surjadi, Drg, MS.APBI
Farida Lukman, Drg, MSc Hadi Siswanto, DR, MPH Hary Purwanto, SKM, MKes, MSi
Jenni Broos, Dr, SKM Maria Sidang Doky, Drg
Munaryo, SKom Neni Nuraini, SKM, MKes
Nusli Imansyah, SKM Sabhartini N Nadzir, Dr, MPH
Sigit Wardoyo, Drg, MSc Siti Kusumawati, SKM, MIS
Tito Sugiharto, MPH Utik Indrawati, Ora, MKes Wistianto Wisnu, Dr, MPH
Pelaksana Propinsi:
Kanwil Oepkes Propinsi
H. Asrori Asnawi , Dr, MPH (Sulawesi Selalan) Budihardjo, Dr, DTM&H, MPH (Jawa Tengah)
Budi Widiastuti , SH (Jawa Tengah) M. Nadirsyah, Drs (OKI Jakarta) Muhammad Syafii, Dr (OKI Jakarta) Sri Rejeki, SKM (Kalimantan Tengah)
Katalog Dalam Terbitan . Departemen Kesehatan RI
Indonesia. Departemen Kesehatan . Pusat Data Kesehatan Petunjuk teknis sistem informasi sumber daya bidang kesehatan (SI·SDMKES) : Seri I : integrasi data
- Jakarta : Departemen Kesehatan RI , 2000
KAlA SAMBUTAN
Buku Pedoman Sistem Informasi Sumber Daya Manusia bidang Kesehatan (SI-SDMKES) yang diterbitkan pada bulan Maret 1999 yang lalu merupakan upaya pengembangan sistem informasi tentang sumber daya manusia bidang kesehatan yang diarahkan kepada proses terintegrasi. Untuk itu dibutuhkan suatu kerja sama antar unit kerja terkait dan kejelasan akan proses yang akan dilaksanakan. Hal ini sangat penting serta merupakan bekal awal keberhasilan.
Buku Petunjuk Teknis SI-SDMKES ini diharapkan dapat membantu tercapainya persamaan persepsi antar pengelola terkait dan dapat menghindari timbulnya kesalahpahaman. Dengan terbitnya Buku Petunjuk Teknis ini tidak berarti berhentinya komunikasi antar pengelola, karena teknologi berkembang terus dan para pelaksana mengalami fase pembelajaran yang berkembang dari waktu ke waktu. Untuk itu diharapkan dapat tercipta proses pembinaan dan atau komunikasi yang berkesinambungan antar para pengelola untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Saya harapkan Buku Petunjuk Teknis ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan disempurnakan dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan teknologi informasi serta pada gilirannya informasi sumber daya manusia di bidang kesehatan dapat segera dihasilkan sesuai fungsinya untuk memberikan dukungan manajemen sumber daya manusia bidang kesehatan di Iingkungan Departemen Kesehatan RI.
Selamat bekerja.
KATA PENGANTAR
Sejak diterbitkannya Pedoman Sistem Informasi Sumber Daya Manusia bidang Kesehatan (SI-SDMKES) sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No. 170/MENKES/SKJIII/1999 tanggal 8 Maret 1999 yang lalu, telah disepakati pengembangan sistem terintegrasi antara Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMKA), Sistem Informasi Pendidikan Tenaga Kesehatan (SIPTK), Sistem Informasi Pendidikan dan Latihan (SIDIKLAT), dan Sistem Informasi Tenaga Kesehatan (SINAKES), yang berturut-turut dikelola oleh Biro Kepegawaian, Pusdiknakes, Pusdiklat, dan Pusdakes.
Namun disadari pengembangan sistem yang terintegrasi bukanlah suatu hal yang mudah, hal ini memerlukan kesiapan sumber daya dan persamaan persepsi antar masing-masing pengelola, sehingga dapat terjadi penyelenggaraan yang efisien dan efektif karena terciptanya pemakaian data bersama dan pengembangan subsistem yang saling dukung satu dengan lainnya. Ciri utama keberhasilan kegiatan secara terintegrasi adalah bila dari persiapan, perencanaan dan pelaksanaan dilaksanakan secara bersama dan hasilnya dirasakan manfaatnya secara bersama pula.
Oleh karena itu adanya Petunjuk Teknis pelaksanaan integrasi SI-SDMKES jelas merupakan suatu hal yang menguntungkan bagi semua pihak, khususnya para pengelola sub sistem. Dari semua aspek integrasi antara lain prosedur, perangkat kerasllunak dan data disadari bahwa aspek integrasi data merupakan hal yang pokok dan mendasar. Maka pada penyusunan Petunjuk Teknis pertama kali ini penekanan diberikan pada hal tersebut, sedangkan hal lainnya akan dibahas sesuai dengan kebutuhan.
Petunjuk Teknis ini diharapkan dapat memperjelas tentang substansi yang diintegrasikan, mekanisme dalam proses integrasi, tugas dan wewenang masing-masing pengelola, sumber daya pendukung yang dibutuhkan dalam proses integrasi dan cara mengevaluasi proses integrasi yang diharapkan. Dukungan total dari para pimpinan unit terkait dan komitmen penyelenggara yang berkesinambungan serta hubungan komunikasi antara pengelola untuk membina proses yang semakin baik dari waktu ke waktu sangat diperlukan.
Semoga dapat dipergunakan.
ー・「セゥRPPP
sat ta Kesehatan n e ehatan RI'-'
LvJ
DAFTARISI
Kata Sambutan ... .. ... ... .. ... ... . .
Kata Pengantar ... ... ... ... iii
Daftar lsi ... v
Daftar Lampiran ... vii
Bab I Pendahuluan .... ... 1
Bab II Tujuan... 3
Bab III Ruang Lingkup ... 4
Bab IV Substansi Data ... ... 5
Bab V Mekanisme Integrasi Data... ... ... ... 10
Bab VI Tugas Masing-Masing Pengelola ... .... ... ... ... ... ... 18
Bab VII Sumber Daya Pendukung ... ... 23
Bab VIII Evaluasi ... 26
Bab IX Penutup... ... .... ... ... ... ... ... ... ... .... ... .... ... 27
Lampiran ... 29
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
DAFTAR LAMPIRAN
Daftar Variabel (Elemen Data) SI-SDMKES Dirinci Menurut Pemasoknya
Cara Akses FTP
Luaran SI-SDMKES
Luaran SINAKES
Luaran SIMKA
Luaran SIDIKLAT
Luaran SIPTK
BABI
PENDAHULUAN
Pada tanggal 8 Maret 1999 telah diterbitkan Buku Pedoman Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan (SI-SDMKES) melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 170/MENKES/SKlIII/1999. Pedoman ini diterbitkan dalam upaya melakukan pengelolaan tenaga kesehatan selama ini, beberapa unit kerja tersebut mengembangkan Sistem Informasi terkail.
Biro Kepegawaian mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMKA), Pus at Pendidikan dan Latihan Pegawai mengembangkan Sistem Informasi Pendidikan dan Latihan Pegawai (SIDIKLAT), Pusat Pendidikan
Tenaga Kesehatan mengembangkan Sistem Informasi Pendidikan Tenaga Kesehatan (SIPTK), dan Pusat Data kesehatan mengembangkan Sistem Informasi tenaga Kesehatan (SINAKES), yaitu mencakup profesi kesehatan bukan pegawai Departemen Kesehatan.
Pengelolaan sumber daya manusia kesehatan pad a umumnya dilakukan oleh beberapa unit kerja di Departemen Kesehatan, meliputi kegiatan perencanaan, produksi, pelatihan, pengembangan, dan pendayagunaan.
(1) Kegiatan Perencanaan dilakukan oleh Biro Perencanaan dan Unit-unit
pengelola kepegawaian serta unit teknis lainnya sesuai dengan kebutuhan .
(2) Kegiatan Pengelolaan Pegawai dilakukan oleh Biro Kepegawaian dan unit-unit pengelola Kepegawaian lainnya .
(3) Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai dikelola oleh Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai
(4) Kegiatan Penyediaan Tenaga kesehatan dilakukan oleh Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan dan UPTnya (sekolahsekolah kesehatan).
(5) Kegiatan Pengelolaan Tenaga Kesehatan nonDepkec; (SINAKES) dikelola oleh Pusat Data Kesehatan .
(6) Bagian Kepegawaian unit kerja lainnya sebagai pelaksana operasional. Adanya unit organisasi yang akan muncul dan berkaitan dengan pengelolaan SI-SDMKES akan diatur kemudian.
Untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas pengelolaan sistem informasi sumber daya manusia ke empat sub sistem informasi tersebut perlu diintegrasikan ke dalam satu sistem.
Manfaat integrasi sistem ini adalah:
a) Menghindari duplikasi data yang dikumpulkan sehingga pengumpulan data maupun pengelolaannya lebih efisien.
b) Tidak ada duplikasi data (redundancy).
c) Adanya penggunaan data bersama (data sharing) dan sumber daya bersama
(resources sharing).
Tidak adanya integrasi akan mengakibatkan inkonsistensi data antar informasi sejenis dan tidak efisien karen a dikelola oleh beberapa fihak serta pengumpulan data yang dilaksanakan oleh masingmasing fihak tidak dapat menghasilkan informasi komprehensif yang mencakup komponen beberapa sub sistem.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, keberhasilan integrasi ini sangat bergantung pada komitmen yang tinggi dari para penanggung jawab dan pengelola sub sistem informasi. Bentuk komitmen tersebut diwujudkan dalam penggunaan data bersama, maupun penggunaan sumberdaya bersama untuk memperoleh efisiensi sesuai prosedur integrasi yang disepakati bersama.
Pada proses integrasi ini, aspek data dirasakan merupakan hal yang paling penting untuk dibahas secara khusus. Oleh karena itu buku petunjuk teknis yang disusun pertama kali ini dinamakan Petunjuk Teknis SI-SDMKES, Seri I: Integrasi Data.
BABII
TUlUAN
Atas dasar pertimbangan diatas perlu disusun suatu Petunjuk Teknis Integrasi Data yang merupakan penjabaran operasional Buku Pedoman SISDMKES.
2.1. Tujuan Umum
Sebagai acuan operasional proses integrasi SISDMKES untuk menghasilkan luaran data/informasi yang komprehensif dan lengkap, akurat, dan tepat waktu dalam rangka mendukung pengambilan keputusan di bidang manajemen Sumber Daya Manusia bidang Kesehatan.
2.2. Tujuan Khusus
1. Tersedianya suatu acuan yang dapat digunakan oleh para pengelola SI-SDMKES dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya dalam proses integrasi SISDMKES.
2. Tersedianya kejelasan mekanisme pengelolaan proses integrasi SI-SDMKES .
3. Terpeliharanya komitmen yang tinggi dalam pelaksanaan integrasi SI-SDMKES yang berkesinambungan .
BAB III
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup petunjuk teknis integrasi ini meliputi:
a. Substansi atau muatan yang akan diintegrasikan dari masi ngmas ing sub sistem (SIMKA, SIPTK, SIDIKLAT, dan SINAKES).
b. Mekanisme integrasi yang meliputi mekanisme pengumpulan data integrasi dari masingmasing sub sistem, pengelolaan data integrasi dan pemeliharaannya , serta proses data integrasi agar menghasilkan luaran yang komprehensif.
c . Tugas dan wewenang masingmasing unit pengelola dalam proses integrasi.
d . Sumber daya pendukung proses integrasi.
e. Cara evaluasi proses integrasi SISDMKES.
BABIV
SUBSTANSI DATA
4.1. Jenis data yang diintegrasikan
Database integrasi SISDMKES merupakan kumpulan data yang berasal dari masingmasing sub sistem yang dihubungkan sedemikian rupa dengan teknik informatika .
Adanya sumber datal informasi yang berasal dari penelitian, survei dan lainlain merupakan input tambahan bagi anal isis output dan apabila tidak dapat diperoleh
dari subsistem SISDMKES, akan diatur kemudian dalam prosedur pengembangan SISDMKES.
Prasyarat agar data dari masingmasing sub sistem dapat diintegrasikan adalah:
1. Terdapat sebagian struktur data yang sama, sehingga variabellelemen data dapat dihubungkan secara relational, Variabel kunci (Key Variable) integrasi adalah: Nama, NIP, Tgl-Lahir, khusus untuk Pegawai Negeri Sipil
(PNS). SISDMKES akan dihubungkan secara relational melalui 3 (tiga) elemen data kunci ini. NIP digunakan sebagai variabel kunci untuk identitas , karena basis data SISDMKES adalah SIMKA (Data PNS Depkes), maka dapat direlasionalkan dengan Pegawai Depkes yang juga bekerja di swasta, atau yang bekerja melaksanakan praktek profesinya, atau yang bekerja sebagai guru/pengajar di institusi pendid ikan dan sebagainya . Varia bel identitas untuk TNI dan POLRI menggunakan NRP, sedangkan untuk Pegawai Tidak Tetap (PTT) menggunakan NRPTT, dan variabel identitas selain yang telah disebutkan di atas akan menggunakan Nomor Induk Karyawan (NIK) yang berlaku di masingmasing instansi.
2. Adanya variabell elemen data yang dapat dihubungkan secara relasional.
3. Adanya kodefikasi yang standard .
Daftar variabel secara rinci dapat dilihat pada lampiran 1.
Secara umum data yang dikumpulkan oleh masingmasing sub sistem meliputi kelompok variabel/elemen data sebagai berikut:
a . Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian SIMKA) meliputi beberapa identitas kepegawaian, tempat bekerja, dan riwayat pegawai.
b. Sistem Informasi Pendidikan dan Latihan Pegawai (SIDIKLAT) meliputi Identitas wilayah, kepegawaian, dan diklat yang pernah diikuti.
c. Sistem Informasi Pendidikan Tenaga Kesehatan (SIPTK) meliputi data umum, fasilitas, peserta didikllulusan, tenaga pengajar, proses belajar mengajar, pemb.inaan, dan wilayah sekolah kesehatan.
d. Sistem Informasi Tenaga Ke sehatan (SfNAKES) meliputi data umum, praktek, dan keanggotaan tenaga kesehatan non pegawai depkes.
Penambahan variabel input diperbolehkan sepanjan g tidak mengurangi variabef dasar yang telah ditetapkan dan mengikuti tata laksana yang dibuat oleh pengelola masingmasing sub sistem .
4.2. lenis Luaran
1. Halhal pokok dalam luaran integrasi yang perlu diperhatikan adalah:
• Luaran merupakan gabungan dari variabel sub sistem (SIMKA, SIPTK, SIDIKLAT, SINAKES)
• Output yang telah diproduksi sub sistem tidak perlu dibuat lagi oleh SI-SDMKES .
• Setiap produksi output mengacu pada tanggal proses untuk menjamin akurasi.
• Output yang belum tercakup dalam 4 sub sistem akan dikelola oleh SI-SDMKES .
2 . Jenis luaran atau informasi yang dihasilkan SISDMKES dapat dibagi dalam dua kelompok besar yaitu:
a. Luaran data atau informasi yang berasal dari olahan database integrasi SISDMKES dan di tayangkan oleh SISDMKES adalah sebagai berikut:
1) Jumlah lulusan pendidikan tenaga kesehatan yang tidak terserap.
2) Perbandingan jumlah tenaga kesehatan yang diproduksi dengan yang didayagunakan.
3) Perbandingan jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan dengan yang direncanakan
4) Perbandingan jumlah tenaga kesehatan yang diproduksi dengan yang direncanakanserta yang didayagunakan .
5) Perbandingan jumlah tenaga kesehatan yang telah mengikuti Diklat penjenjangan dengan jumlah yang telah menduduki jabatan yang sesuai .
6) Jumlah tenaga kesehatan di Indonesia menurut status dan instansi induk
7) Jumlah tenaga kesehatan yang masih bekerja di bidang kesehatan .
b. Luaran data atau informasi SISDMKES yang dihasilkan oleh masing-masing sub sistem yaitu berasal dari:
1) Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMKA)
a) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Institusi/Unit Kerja dan Jenis Tenaga
b) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Propinsi dan Jenis Tenaga
c) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten dan Jenis Tenaga di Propinsi
d) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Gender dan Jenis Tenaga
e) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Propinsi dan Strata Pendidikan
f) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kab/Kota dan Strata Pendidikan
g) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Propinsi dan Masa Kerja
h) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kab/Kota dan Masa Kerja
i) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Propinsi dan Umur
j) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota dan Umur
k) Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Status Praktek dan Jenis Tenaga
I) Jumlah Pegawai Depkes Menurut Propinsi dan Strata Pendidikan
m) Jumlah Pegawai Depkes yang akan pensiun 10 tahun kedepan menurut Strata pendidikan dan lokasi
2) Sistem Informasi Pendidikan dan Latihan Pegawai (SIDIKLAT)
a) Sebaran kapasitas ketenagaan menurut unit organisasi dan kelompok jenis Diklat
b) Sebaran kapasitas ketenagaan berdasarkan Diklat Teknik Pelayanan Kesehatan dan jenis tenaga
c) Sebaran kapasitas ketenagaan berdasarkan Diklat Teknik Pembinaan Kesehatan dan jenis tenaga
d) Sebaran kapasitas ketenagaan berdasarkan Diklat Teknik Pencegahan Penyakit dan jenis tenaga
3) Sistem Informasi Pendidikan Tenaga Kesehatan (SIPTK)
a) Persebaran institusi pendidikan tenaga kesehatan per propinsi
menurut jenis pendidikan
b) Jumlah lulusan pendidikan tenaga kesehatn menu rut jenis kelamin per jenis institusi dan jenjang pendidikan.
c) Jumlah peserta didik pendidikan tenaga kesehatan menurut jenis institusi, jenjang pendidikan dan jenis kelamin .
4) Sistem Informasi Tenaga Kesehatan (SINAKES)
a) Penyebaran profesi tenaga kesehatan praktek untuk pelayanan kesehatan .yang bekerja pada:
• Oepkes
• Pelayanan kesehatan pemerintah/swasta • Pendidikan pemerintah/swasta
• Peneltian pemerintah/swasta • Konsultan pemerintah/swasta • ABRI
• Jasa pemerintah/swasta
• 011
b) Penyebaran profesi tenaga kesehatan berdasarkan jenis tenaga
• Praktek • Non praktek
c) Jumlah tenaga kesehatan paska PTT yang bekerja pada fasilitas non Oepkes
d) Jumlah lulu san pendidikan tenaga kesehatan yang bekerja pada fasilitas non Oepkes.
Secara garis besar luaran atau informasi tersebut diatas diharapkan dapat memenuhi luaran informasi yang dibutuhkan dalam hal perencanaan, produksi
tenaga, pendayagunaan tenaga dan pengembangannya.
BABV
MEKANISME INTEGRASI DATA
Mekani srn e ya ng dirnaksudkan dalam petunjuk teknis ini adala h berbagai aturan
atau latacara yang disepakati dan digunakan bersarn a dalam hal pen gumpulan data , pengelolaan database integrasi, maupun dalam proses database integrasi menjadi luaran yang diinginkan, termasuk didalamn ya aturan akses data serta aturan pemeliha ra annya.
5.1. Hal-Hal Pokok yang Perlu Diperhatikan
1. Hubungan proses antar sub sistem diatur oleh SISDMKES dan disesuaikan dengan kesepakatan serta di dukung oleh teknologi yang sesuai.
2. Penentuan akses data input tergantung dari pengaturan masingmasing pengelola sub sistem.
3. Akses terhadap output / informasi statistik dapat dilaksanakan oleh seluruh pengguna, sedangkan output individual diatur sesuai dengan fasilitas yang
tersedia dan didukung oleh sistem sekuritas.
5.2. Alur Data Integrasi SI-SDMKES
1. Alur data SISDMKES secara timbal balik mengalir dari sumber data yaitu dari masingmasing data base sUbsistem ke database integrasi dan secara otomatis setiap kali peremajaan.
2. Metode yang dipergun akan adalah den gan menggunakan teknologi FTP (fil e transfer protokol) oleh administrator database SISDMKES bekerjasama dengan administrator database masingmasing subsistem.
3. Pengggunaan teknologi komunikasi data disesuaikan secara sistematis sesuai kesepakatan bersama dengan infrastruktur komunikasi data yang ada, dan dengan pengawasan secara bertahap .
SIMKA SIDIKLAT
/
Database SI SDM
siptセ
SINAKES
/1
co:"
iセ@
[image:24.595.37.431.40.387.2]1
Gambar 1 : Alur Integrasi Data SISDMKES
Dari gambar ini terlihat bahwa masingmasing komponen sistem (SIMKA. SIDIKLAT. SIPTK, dan SINAKES) melaksanakan proses komunikasi data dan memberikan kontribusi bag! pembentukan basis data integrasi SISDMKES .
Beberapa variabel dipasok oleh sistem tertentu (PEMASOK), sedangkan sistem lain akan mengaksesnya melalui jaringan (Hubungan Relational) . Proses penyajian laporan akan diselenggarakan pada pusat server SISDMKES yang dikelola oleh Pusdakes (kini Pusat Data dan Informasi Kesehatan) .
5.3. Proses Pengllmpulan Data
Pengumpulan data dilakukan oleh masingmasing sub sistem dengan menggunakan instrumen yang dimilikinya, dan pengumpulan data sesuai dengan
petunjuk teknis masingmasing sub sistem terkait, misalnya:
• Untuk pengumpulan data pegawai Depkes digunakan formulir data dasar pegawai dan formulir peremajaan data SIMKA.
• Untuk pengumpulan data latihan digunakan formulir SIDIKLAT.
• Untuk pengumpulan data pendidikan tenaga kesehatan digunakan formulir SIPTK.
Untuk pengumpulan tenaga kesehatan non PNS diambil dari formulir SINAKES .
5.4. Pengelolaan Input Integrasi
1. Variabel yang tertera pada tabel 1 merupakan variabel umum yang dapat dipergunakan bersama dan diintegrasikan dalam SISDMKES, berarti setiap pemasok bertanggung jawab terhadap keakurasian dan peremajaan datanya dan sekaligus mengirimkan link ke database. Integrasi yang dikelola
SI-SDMKES .
2. Variabel Pemasok merupakan data dasar dari sub sistem lainnya, berarti data yang dimiliki bersama ini selanjutnya dihubungkan (relational) dengan variabellainnya dari setiap sub sistem .
3. Prinsip utama yang diterapkan adalah kebijakan satu pintu (one gate policy) yang perlu dilaksanakan secara konsisten baik oleh sub pengelola sistem maupun pengelola SISDMKES
(* Proses Replikasi data dilaksanakan sesuai kebijakan dan kebutuhan pengembangan sistem)
5.5. Pengelolaan Proses Luaran
1. Pengelola SISDMKES melakukan proses luaran variabelvariabel yang berasal dari lintas sistem yaitu berasal dari 2(dua) atau lebih sistem sesuai waktu yang ditentukan.
2. Pengelola SISDMKES melaksanakan proses akses luaran SISDMKES yang telah tersedia pada masingmasing sub sistem; dengan demikian prinsip kebijakan satu pintu (one gate policy) tetap dilaksanakan dan setiap sub sistem bertanggung jawab atas luaran yang diproduksinya.
3. Produk luaran yang berasal dari setiap sub sistem dikelola oleh SISDMKES dalam rangka globalisasi dan percepatan proses melalui hubungan interaktif dengan masingmasing sub sistem.
4. Setiap sub sistem bertanggung jawab langsung terhadap peremajaan output yang dikelolanya dan secara otomatis (online) melaksanakan link (proses
interaktif) peremajaan yang ada didalam SISDMKES.
5. Masingmasing sub sistem mempunyai hak akses pada database yang
dipasoknya dengan hak baca (read) dan ubah (write)
6. Garis besar hak akses terhadap database integrasi adalah sebagai berikut:
• Administrator SISDMKES Full Control
• Administrator SubSistem Read all data/output, write data sub sistem
• Global User Read selected data/output
• Sub Sistem User Read selected output
Catatan:
Pad a tahap awal pengembangan SISDMKES dimana globalisasilhubungan antar sistem belum terdukung proses diatas dilaksanakan secara off line (non interaktif) yaitu transfer file melalui diskette atau internetfile attachment.
Tanggung jawab manajemen proses luaran secara off line mengikuti pol a global / on line.
5.6. Proses Peremajaan Data Integrasi
Peremajaan I updating data menjadi tanggungjawab pengelola sistem di setiap tingkat administrasi dan didukung oleh software operasional yang telah disepakati . Frekuensi peremajaan data ke dalam database integrasi dilakukan setiap saat oleh masingmasing sub sistem. Namun dem ikian periode analisis output dilakukan setiap 6 (enam bulan) sekali yaitu pada periode awal tah un (kondisi 1 Januari) dan kondisi tengah tahun (1 Juli), sesuai pertimbangan periode kenaikan pangkat yang dilakukan bulan April dan Oktober.
Penjelasan:
• Administrator SISDMKES di Pusdakes mempunyai hak lengkap sehubungan dengan tanggung jawabnya terhadap transaksi data, untuk kelengkapan data, updating data maupun proses luaran/tampilan jaringan SISDMKES.
• Administrator Subsistem (SIMKA, SIPTK, SIDIKLAT, SINAKES) mempunyai hak membaca seluruh database integrasi, namun hak untuk melakukan updating hanya pada database sub sistemnya saja. la mempunyai hak untuk mengeluarkan seluruh paket output yang telah di rancang dalam SISDMKES
• Global User (Publik) mempunyai hak untuk mengakses seluruh data integrasi namun hak mengeluarkan output dibatasi sesuai kesepakatan .
• Subsistem User (Pengguna dari masingmasing sub sisem) hanya mempunyai hak untuk mengeluarkan output yang standard terbatas pada bidang terkait.
• Manajemen hak akses ini diatur oleh Pusat Server Depkes di Pusdakes.
Halhal pokok pad a proses peremajaan data adalah:
1. Proses peremajaan data dasar terlaksana secara interaktif setiap saat sesuai dengan fasilitas yang dimilik SISDMKES dan jaringan sub sistemnya.
2. Kewenangan peremajaan data masinmasing sub sistem hanya terbatas pada data di lingkungan sub sistem yang dikelola dengan sistem sekuriti tersendiri .
5.7. Analisis
Halhal yang perlu diperhatikan dalam anal isis SISDMKES adalah:
1. Untuk para pimpinan disusunkan paket baku analisis SISDMKES dan komponen sub sistemnya yang mudah digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan, (sehingga dapat diinterpretasi lebih rinci).
2. Analisis lebih mendalam dapat dilakukan oleh ahli statistik melalui dukungan pengolahan database integrasi sesuai dengan ketentuan dari masingmasing sub sistem.
5.8. Komunikasi
Komunikasi data database kepegawaian dilakukan secara online dan dapat ditingkatkan untuk replikasi data sesuai ketersediaan infrastruktur.
Komunikasi data database integrasi dengan lainnya dilakukan dengan
menggunakan fasilitas internet sesuai dengan kebutuhan .
SISDMKES & SINAKES
MAIN SERVER Sf.RI/ER PUSOAXES
ftp
SIDKLAT LMMMMM MMi セ ェ ャャ@ SIPTK
SERVER S!OfKlAT
Wori;atabon WOfllsCabon Worlo;stlbon
Gambar 2 : Komunikasi Data Antar Sub Sistem
Adapun langkah cara akses SISDMKES dapat dilihat pada lampiran 2.
5.9. Diseminasi Informasi SI-SDMKES
Diseminasi informasi SISDMKES dilakukan sesuai dengan ketersediaan sumber daya yang ada. Publikasi hardcopy dan softcopy akan dilakukan oleh masing-masing sub sistem Pusat Data Kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
5.10. Pemeliharaan
Dalam upaya menjaga kesinambungan proses integrasi SI-SDMKES perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
[image:29.595.82.467.46.372.2]1. Kualitas Data; SISDMKES hanya menerima data yang telah divalidasi oleh masingmasing sub sistem sesuai jadwal yang telah disepakati.
2. Frekuensi Monitoring; Monitoring dilaksanakan setiap saat sesuai kebijakan dan strategi pengembangan dan atau pembinaan dari SISDMKES dan atau setiap sub sistem.
3. Back Up Data; Back up data dikeluarkan oleh sub sistem sesuai prosedure yang berlaku.
BABVI
TUGAS MASING-MASING PENGELOLA
Halhal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan SISDMKES sebagai berikut:
1. Penanggung jawab SIDMKES (system administrator) sesuai dengan kode etika informatika yang berlaku harus menyimpan kerahasiaan individu dalam SISDMKES.
2. Untuk mendukung kelancaran integrasi data SISDMKES dilaksanakan
pembinaan terhadap para pengelola sub sistem.
3. Pusdakes menjadi penanggung jawab informasi.
Sedangkan tugas masingmasing sub sistem adalah sebagai berikut:
1. Biro Kepegawaian sebagai pengelola SIMKA dan pemasok SISDMKES.
2. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan sebagai pengelola SIPTK dan pemasok SISDMKES.
3. Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai sebagai pengelola SIDIKLAT dan pemasok SISDMKES .
4. Pusat Data Kesehatan sebagai pengelola SISDMKES dan SINAKES .
6.1. Biro Kepegawaian
6,1.1.
Tugas Umum
1. Melaksanakan proses penyediaan data dan informasi kepegawaian Depkes yang lengkap, cepat dan up to date untuk database integrasi dalam SI-SDMKES.
2. Melaksanakan konsolidasi manajerial dan teknis dalam jajaran Biro Kepegawaian (Bagian Tata Usaha Kepegawaian) untuk meningkatkan mutu
dan kesinambungan proses informasi Kepegawaian dan informasi integrasi dalam SISDMKES.
3. Melaksanakan hubungan komunikasi dan kerjasama dengan pengelola SI-SDMKES .
6.1.2. Tugas Khusus
1. Melakukan updating data SIMKA setiap saat dan sekaligus mengirimkan pembaharuannya untuk database integrasi.
2. Melakukan proses pengawasan (control) database dan produksi
informasi setiap saat dan mengirimkannya sesuai kebutuhan SISDMKES.
3. Mengakses database integrasi dalam jaringan SISDMKES dan melaksanakan pemeriksaan kembali proses yang diintegrasikan secara periodik.
4. Mengirimkan informasi kepegawaian bagi konsumsi integrasi SISDMKES minimal 6(enam) bulan sekali.
5. Berpartisipasi dalam pertemuan teknis pembinaan / komunikasi serta aktif dalam penyusunan dokumentasi informasi sumber daya manusia bidang
kesehatan .
6. Mengembangkan piranti lunak standard untuk efisiensi dan efektifitas proses informasi kepegawaian yang dituangkan dalam jajaran Biro Kepegawaian.
6.2. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan
6.21. Tugas Umum
1. Melaksanakan proses penyediaan data dan informasi pendidikan tenaga kesehatan yang lengkap, cepat dan up to date untuk database integrasi SI-SDMKES dengan berbasis data SIMKA, khusus pegawa i Depkes .
2. Melaksanakan konsolidasi manajerial dan teknis dalam jajaran Pusdiknakes (Akademi, Sekolah) untuk meningkatkan mutu dan kesinambungan proses informasi pendidikan tenaga kesehatan dan informasi integrasi dalam SI-SDMKES.
3. Melaksanakan hubungan komunikasi dan kerja sama dengan pengelola SI-SDMKES dalam Pusdiknakes.
6.2.2. Tugas Khusus
1. Melakukan akses data dasar SIMKA yang sesuai (match) dengan pengajar SIPTK melalui jaringan SISDMKES.
2. Melakukan proses output I luaran SIPTK dan mengirimkan produksi yang akan ditanggung SISDMKES melalui jaringan yang tersedia.
3. Mengakses dan melaksanakan pemeriksaan kembali data! informasi dalam proses yang diintegrasikan secara periodik.
4. Memproses informasi pendidikan tenaga kesehatan minimal setahun sekali.
5. Berpartisipasi dalam pertemuan teknis pembinaanl komunikasi serta aktif dalam penyusunan dokumentasi Informasi Sumber Daya Manusia bidang Kesehatan.
6. Mengembangkan piranti lunak standard untuk efisiensi dan efektivitas proses Informasi Pendidikan Tenaga Kesehatan yang diterapkan dalam jajaran Pusdiknakes.
6.3. Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai
6.3.1. Tugas Umum
1. Melakukan proses penyediaan data dan informasi, pendidikan & latihan pegawai Depkes yang lengkap, cepat dan up to date untuk database integrasi SISDMKES dengan berbasis data SI MKA.
2. Melaksanakan konsolidasi manajerial dan teknis dalam jajaran Pusdiklat (Bapelkes, BLKM, dll) untuk meningkatkan mutu dan kesinambungan proses informasi pendidikan & latihan pegawai dalam informasi integrasi dalam SI-SDMKES.
3. Terlaksana hubungan komunikasi dan kerjasama dengan pengelola SI-SDMKES.
6..3.2.
Tugas Khusus
1. Melakukan akses data dasar SIMKA yang sesuai (match) dengan data pengajar Depkes yang mengikuti pendidikan dan latihan.
2. Melakukan proses output (Iuaran) SIDIKLAT dan mengirimkan produksi yang akan ditanggung SISDMKES melalui jaringan yang tersedia .
3. Mengakses dan melaksanakan pemeriksaan kembali data / informasi dalam proses yang diintegrasikan secara periodik.
4. Memproses informasi pendidikan dan latihan kesehatan minimal setahun sekali.
5. Berpartisipasi dalam pertemuan teknis pembinaan / komunikasi serta aktif dalam penyusunan dokumentasi Informasi Sumber Daya Manusia bidang . Kesehatan.
6. Mengembangkan piranti lunak standard untuk efisiensi dan efektifitas proses informasi pendidikan dan latihan kesehatan yang diterapkan dalam jajaran Pusdiklat.
6.4. Pusat Data Kesehatan
6..3.1.
Tugas Umum
1. Melaksanakan proses pengelolaan SISDMKES dan SINAKES dalam jaringan SISDMKES bekerja sama dengan sub sistem lainnya ( SIMKA, SIPTK, dan SIDIKIAT).
2 . Khusus pengelolaan SINAKES bertanggung jawab untuk melakukan peremajaan data tenaga kesehatan non Depkes secara lengkap, cepat dan akurat dalam jaringan SISDMKES bekerja sama dengan unit lain yang terkait, misalnya: Organisasi Profesi, Swasta, TNI, dll.
3. Mengatur komunikasi data antar sub sistem di dalam jaringan SISDMKES.
4. Mengelola dan mengembangkan piranti lunak SISDMKES yang searah
dengan pengembangan sub sistem yang ada didalamnya.
5. Bertanggung jawab dalam pembinaan pengembanganSISDMKES dan bimbingan kepada penanggung jawab sub sistem didalamnya.
6.4.2. Tugas Khusus
1. Memberikan umpan balik proses pengembangan integrasi sub sistem dalam
SISDMKES (ketepatan jadual, kelengkapan data, komunikasi data).
2. Memberikan bimbingan teknis kepada pimpinan pengelola sub sistem dalam SISDMKES .
3. Melaksanakan proses tayangan luaran dalam media global sesuai jenisl bentuk yang telah disepakati.
4. Memproduksi luaranl informasi Tenaga Kesehatan non Depkes secara periodik dengan memperhatikan sumbersumber lain yang tersedia.
5. Menyusun dokumentasi informasi SISDMKES bekerja sama dengan pengelola sub sistem lainnya .
BAB VII
SUMBER DAYA PENDUKUNG
Sumber daya manusia kesehatan secara dari setiap jenjang mulai dari tingkat pusat ke propinsi, kabupatenlkota sampai ke puskesmas untuk mendukung perencanaan penempatan sumber daya manusia kesehatan secara tepat dan terarah .
Dalam penerapan integrasi SISDMKES di Pusat dan Daerah tidak harus menunggu lengkapnya secara operasional ke4 (empat) sub sistem SISDMKES, namun tergantung pada situasi sumber daya yang dimiliki untuk dapat
mengembangkan standard sistem terintegrasi sesuai pedoman dan petunjuk teknis SISDMKES. Standarisasi piranti keras dan lunak menjadi tanggung jawab pengelola SISDMKES di Pusdakes di tingkatkan secara bertahap sesuai perkembangan IPTEK dan kemampuan infra struktur yang ada untuk mendukung pengelolaan perlu dipertimbangkan sumber daya sebagai berikut:
• Sarana • Prasarana
• Sumber Daya Manusia • Dana
7.1. Kebutuhan Perangkat Keras (hardware)
Piranti keras disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi yang
distandarisasi Depkes. Untuk dapat mengolah dan mengkomunikasikan data antar sub sistem diperlukan hardware sebagai berikut:
1. Komputer server, yang akan berfungsi sebagai komputer penyimpan, pemroses, penyedia dan pendistribusian keseluruhan informasi yang
ditempatkan pada pusatpusat pengolahan data sub sistem.
Spesifikasi Komputer server:
CPU Intel Pentium Pro/lIIl1l; 233 MHz atau lebih tinggi 32 Bit PCI fast & Wide SCSI
2MB PCI Video Adapter 64MB RAM atau Lebih 512KB Cache
Monitor SVGA 14 Inch; 0.28 dpi
Harddisk 6 GB SCSI atau lebih tinggi
Drives 32x CDROM Drive
3,5" FDD 1,44MB ZIP Drive
LAN Card 10/100 T base fast ethernet card
Modem 56,6 Kbps
Keyboards & Mouse
2. Komputer pengguna, yang berfungsi sebagai komputer pengakses, penyimpan data, dan pemroses pada tingkatan tertentu di sUbsistem dan atau sistem di atasnya sesuai dengan kebutuhan tertentu.
Spesifikasi komputer pengguna:
CPU
Intel Pentium MMXlII/III; 233 MHz atau lebih tinggi 2MB PCI Video Adapter32MB RAM 512KB Cache
Monitor SVGA 14 Inch; 0.28 dpi Harddisk 4GB IDE atau lebih tinggi Drives 3,5" FDD 1,44MB
LAN Card 10/100 T base fast ethernet card Keyboards & Mouse
3. Saluran (line) telpon khusus untuk komunikasi jaringan antar server di luar gedung Depkes.
Spesifikasi kebutuhan hardware yang baik untuk komputer server maupun komputer pengguna yang disebutkan di atas adaJah kebutuhan minimal saat juknis ini dibuat. Kebutuhan tersebut akan berkembang sejalan dengan tuntutan software yang terus berkembang dan membutuhkan hardware dengan spesifikasi yang semakin tinggi.
7.2. Kebutuhan Perangkat lunak (software)
Piranti lunak disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi yang distandarisasi Depkes. Agar pengoperasian SISDMKES dapat berjalan dengan baik maka di setiap subsistem perlu dibuat 1 disediakan sekurangnya 4 program
apJikasi, yaitu:
1. Program aplikasi untuk menjalankan fungsi penyimpanan data
2. Program aplikasi untuk menjalankan fungsi pemrosesan data
3. Program aplikasi untuk menjalankan fungsi pembuatan luaran
4. Program aplikasi untuk menjalankan jaringan
Program aplikasi untuk menjalankan fungsi penyimpanan dan program aplikasi untuk menjalankan pemrosesan data serta program aplikasi untuk menjalankan fungsi pembuatan luaran disusun berbasis database disesuaikan dengan kebutuhan masingmasing sub sistem. Hal yang harus diperhatikan adalah
kesamaan dalam mengcreate nama field kunci untuk memudahkan integrasi disistem yang lebih tinggi.
Program aplikasi jaringan yang digunakan adalah Windows NT dengan dilengkapi software komunikasi jaringan melalui telpon I internet sejenis FTP.
7.3. Prasarana
Dikelola oleh masingmasing sUbsistem.
7.4. Sumber Daya Manusia
Personel disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggaraan operasional jaringan
integrasi SISDMKES.
7.5. Dana
Dana disesuiakan dengan masterplan mengikuti ketentuan yang berlaku.
BAB VIII
EVALUASI
8.1. Indikator Keberhasilan
Keberhasilan SI.SDMKES ditunjukkan oleh pencapaian tujuan dan sasarannya . Evaluasi pelaksanaan SISDMKES yang berjalan secara efektif dan efisien, diukur dengan suatu ukuran tingkat keberhasilan SISDMKES. Hasil evaluasi dapat diukur secara kuantitatif atau kualitatif. Indikator keberhasilan SISDMKES adalah: 80% luaran SISDMKES akurat dan tepat waktu.
8.2. Pelaksanaan
Evaluasi SISDMKES dilakukan 6 (enam) bulan sekali dengan memperhatikan halhal sebagai berikut:
1. Evaluasi dilakukan oleh pejabat yang berwenang atau staf yang ditunjuk di bawah koordinasi Pusat Data Kesehatan .
2. Evaluasi dilakukan secara rutin atau pada waktuwaktu tertentu bila diperlukan oleh setiap sub sistem yang ada di dalamnya.
3. Hasil eva/uasi dilaporkan kepada pimpinan dan digunakan untuk pengambilan keputusan perencanaan pengembangan selanjutnya.
BABIX
PENUTUP
Petunjuk teknis (Juknis) ini pada dasarnya adalah suatu alat mencapai tujuan . Dengan demikian keberhasilan segenap proses akan berpulang pad a hasil produksi informasi SISDMKES yang diharapkan dapat diselenggarakan secara terintegrasi oleh segenap para pengelolanya.
Setelah tersusun juknis ini, perlu segera ditindak lanjuti dengan pembuatan software integrasi yang merupakan penghubung proses antar pengelola bagi produksi informasi SISDMKES yang diharapkan. Pengembangan piranti lunak ini akan diselenggarakan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan sumber daya, namun tidak berarti satu sama lain saling tergantung dan menunggu. Adanya kolaborasi optimal adalah apabila keberhasilan yang ada dinikmati sebagai keberhasilan bersama.tanpa memandang sedikit banyaknya peran yang dikontribusikan . Dukungan kemitraan dalam kerjasama kiranya dapat terselenggara dengan seimbang dan konsisten.
Lebih lanjut, penunjukan target waktu untuk implementasi integrasi dilakukan secara bertahap dan bersamasama secara sistematis dengan hasilhasil yang diharapkan. Pada gilirannya diharapkan dapat diperoleh produksi informasi SI-SDMKES yang tersedia dari waktu ke waktu sesuai dengan kebutuhan pengambilan keputusan manajemen sumber daya manusia bidang kesehatan .
LAMP/RAN 1
DAFTAR VARIABEL (ELEMEN DATA) SISDMKES DIRINCI MENURUT SUB SISTEM PEMASOKNYA
VARIABEL (ELEMEN DATA) SIMKA SIDIKLAT SIPTK SINAKES
PEGAWAI
NIP Pemasok Relasional Relasional Relasional
Nama Pemasok Relasional Relasional Relasional
Gelar Pemasok
Jenis kelamin Pemasok
TempaUtgllahir Pemasok Relasional Relasional Relasional
Agama Pemasok Staws kawin Pemasok Pendidikan Umum Pemasok Unit kerja Pemasok Jabatan terakhir Pemasok Pangkat/gol terakhir Pemasok Jenis Diklat Pemasok
Lama DikJat Pemasok
Angka Kredit Pemasok Staws sebagai guru Pemasok Mata ajaran diajar1<an Pemasok PIT NoPTT Pemasok Nama Pemasok Gelar Pemasok Jenis kelamin Pemasok TempaUtgllahir Pemasok Agama Pemasok Slaws kawin Pemasok
Pendidikan Umum Pemasok
Unit kerja/tempat bakli Pemasok
Tgi mulai masa bakli Pemasok
Tgi selesai masa bakli Pemasok
VARIABEL (ELEMEN DATA) SIMKA SIDIKLAT SIPTK SINAKES
SISWA (/ulusan)
No kode siswa Pemasok
Nama Pemasok
Jenis kelamin Pemasok
TempaVtgllahir Pemasok
Nama Sekolah Pemasok
Lokasi Sekolah Pemasok
Bidang Sekolah Pemasok
Tanggal lulus Pemasok
Index prestasi Pemasok
TENAGA KESEHATAN NON DEPKES
Nomor Anggota Profesi Pemasok
NIP Oika PNS) Relasional Relasional Relasional
Nama Relasional Relasional Pemasok
Gelar Pemasok
Jenis kelamin Pemasok
TempaVtgllahir Pemasok
Agama Pemasok
Status kawin Pemasok
Pendidikan Umum Pemasok
Unit Kerjafrempat Kerja Pemasok
Status Praktek Pemasok
Kabupaten Praktek Pemasok
LAMP/RAN 2
CARA AKSES FTP
Cara akses FTP dari unit kerja adalah sebagai berikut:
セN@
KoneksiModem ke Pusat Data Kesehatan
Pertama kali yang harus dilakukan sebelum melakukan akses data baik upload maupun download dengan menggunakan FTP (file transfer protocol) adalah melakukan koneksi antara komputer I server export dan import (antara unit kerja dan Pusat Data Kesehatan), adalah sebagai berikut:
• Kedua komputer I server export dan import data telah diaktifl<an
• Modem dari kedua komputer telah diaktifl<an
• Lakukan dialing dengan tujuan nomor telepon server export data
• Buka program/fasilitas dialing melalui tool bar "start", "program", "accessories", "communications", "dialup networking", dan klik pad a icon "dialing", atau melalui toolbar "starf', "setting", "control panel", "dialup networking", dan klik pad a icon "dialing", atau langsung klik sortcut I icon
[image:44.595.39.424.198.614.2]"dialing" jika telah dibuat pad a tampilan utama Windows seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini
Gambar: Tampilan Windows dengan Sortcutllcon Dailing
Setelah klik dialing akan menampilkan suatu dialog box "Connect To" terdiri atas User name, Password , Phone number, dan Dialing from. Masukan user name sesuai dengan user name yang terdaftar di dalam server Pusat Data Kesehatan, contoh User name: PUSDIKLAT dan Password yang telah diberikan. Phone number biasanya akan tamp il dengan nomor yang tertera pada saat mengintalas i Dialing Networking. Phone number tersebut 5277168 selanjutnya pilih con ection dengan mengkliknya dengan tujuan melakukan koneksi ke Pusat Data Kesehatan.
Gambar: Tampilan Dialog Box "Connect To"
Lakukan hingga terjadi koneksi jika bel um terjadi koneksi lakukan berulangulang sampai terjadi hubungan. Bila telah terjadi hubungan berarti user name telah menjadi anggota dari Jaringan Komputer LAN Depkes.
2.
Akses Data dengan Nenggunakan FTP
Setelah terjadi koneksi antar server import dan server export maka untuk mengakses data baik upload maupun download dapat menggunakan fasilitas file transper protocol (FTP) . Banyak sekali program/software untuk FTP antara lain : Net Vampire, Grafula, FTP Comander, Monica, Go!Zilla, Dipstick, LeechFTP, WS_FTP, dan sebagainya. Dalam hal ini digunakan WS_FTP95 LE version 4 .01 untuk Windows NT dan Windows 95 yang dikeluarkan oleh Ipswitch Inc.
2.1. Cara Menggunakan FTP
[image:46.595.51.432.186.615.2]Buka program/fasilitas FTP melalui tool bar "start", "program", dan klik icon FTP atau langsung klik sortcut / icon FTP bila telah dibuatkan pada tampilan utama Windows.
Gambar: Tampilan Windows dengan Sortcutllcon ''WS_FTP95''
Setelah klik "WS_FTP95 LE", layar akan menampilkan dialog box "WS_FTP95 LE" dan "Session Profile" seperti dalam gambar di bawah ini.
• Profile Name: DATASDM yaitu nama server data SDM pada Pusat Data Kesehatan
• Host Name: 192.168.0.9 adalah No. IP local pada server data SDM Pusat Data Kesehatan
• Pilih check box "Anonymous Login" dengan klik • Selanjutnya pilih "Ok".
1i0ll1ll*IAUomobc 、セッ、
lii!! VS_FTP95 . """,
j セ (_I 11..10'. 1...
セiセMi@ P--c
I-d@orirown
セ i
iセ
LMMセM]
NANャ ]M
t
§ coaplete vav
・[A@ 」ッ セエ@ las
1:1 c:xlnnecl . va..,
I 1:1 error . vo.:v
I
fIIllcen.se . vrl.I
Iii!! proroer .Vrt
. . . .hatsnev txt
1:1 VSJTP hlp
' I:IVSFTP . inl.
I
Iii!! WS:FTP LOG [image:47.595.68.459.31.632.2]'
..
Gambar: Tampilan Dialog Box "Session Profile"
2.2. Mengubah Directory
Pada tampilan FTP terdapat dua lokasi directory pada sebelah kiri menyatakan local directory (Local System) dan sebelah kanan adalah remote directory (Remote System) pada contoh yang sebelah kiri adalah directory server PUSDIKLAT (C:\SIDIKLAT) dan yang sebelah kanan adalah directory server Pusat Data Kesehatan ( .. .ISISDM).
Untuk mengubahnya adalah sebagai berikut:
• Pilih dengan mengklik "ChgDir"
[image:48.595.39.429.115.620.2]• Isikan nama remote directory dengan " .. .lSISDM" • Kemudian klik "OK"
Gambar: Tampilan Mengubah Directory
2.3. Meng-copy File
Jika remote directory telah tampil maka untuk melakukan pengcopyan (baik download maupun upload) cukup dengan memilih file yang diinginkan dengan mengklik tanda セ@ atau セ N@ Lama waktu pengcopyan tergantung dari besar kecilnya file yang akan dicopy dan ditentukan dalam prosentasi pengcopyan.
[image:49.595.74.464.111.614.2]Berikut ini adalah contoh file xdata_data.zip yang dicopy (download) dari directory . . .ISISDM (remote) ke directory C:\SIDILAT (local).
Gambar: Tampilan Pengcopyan (download) dari Directory Remote ( .. .ISISDM) ke Directory Local (C:\SIDILAT)
Berikut ini adalah contoh file xtrac.exe yang akan dicopy (upload) dari directory C:\SIDILAT (local) ke directory .. .ISISDM (remote).
Gambar: Tampilan Pengcopyan (upload) dari Directory Local (C:\SIDIKLAT) ke Directory Remote ( .. .ISISDM)
LAMP/RAN 3 LUARAN S/-SDMKES
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Institusi/Unit Kerja dan Jenis Tenaga (PP No. 32)
No II Inst.lUnit
Jumlah
Tenaga Kesehatan
Kerja Medis Perawat Farmasi Kesmas Gizi Terapi Teknik
I Fisik Medik
JtJmlah Tenaga Kesehatan Menurut Propinsi dan Jenis Tenaga (PP No 32)
No Propinsi
Medis
Tenaga Kesehatan
Perawat Farmasi Kesmas Gizi Terapi Fisik
Teknik Medik
Jumlah
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten dan Jenis Tenaga (PP No. 32)
No Kabupaten
IKota
Jumlah
Medis Perawat
Tenaga Kesehatan
Farmasi Kesmas Gizi Terapi
Fisik
Teknik Medik
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Gender danJenis Tenaga (PP No. 32)
No Jenis Tenaga Kesehatan
Kelamin Medis Perawat Farmasi Kesmas Gizi Terapi
Fisik
Teknik Medik 1. LakiIaki
2. Perempuan Jumlah
LAMP/RAN 4 LUARAN SINAKES
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Status Praktek dan Jenis Tenaga
(PP No. 32)
No Jenis Kelamin Tenaga Kesehatan
Medis Perawat Farmasi Kesmas Gizi Terapi Fisik
Teknik Medik 1. Praktek
2. Tidak Praktek Jumlah
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Propinsi dan Strata Pendidikan
Propinsi Strata Pendidikan
No
SO SLTP SLTA 03 S1 S2 S3
Jumlah
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota dan Strata Pendidikan
Strata Pendidikan Kabupaten/Kota
No
S1
SO SLTP SLTA 03 S2 S3
Jumlah
LAMP/RAN 5 LUARAN S/MKA
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Propinsi dan Masa Kerja
Masa Karja (Tahun) Propinsi
No
> 31 20 30
010 10 20
Jumlah
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota dan Masa Kerja
Kabupaten/Kota Masa Kerja (Tahun)
No
> 31 20 30
010 10 20
Jumlah
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Propinsi dan Umur
Propinsi
No Umur (Tahun)
< 20 21 30 31 40 41 50 50 55
Jumlah
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota dan Umur
No Kabupaten/Kota Umur (Tahun)
< 20 21 30 31 40 41 50 50 55
Jumlah
Jumlah Pegawai Depkes Menurut Propinsi dan Strata Pendidikan
No Propinsi Strata Pendidikan
SO SLTP SLTA 03 S1 S2 S3
Jumlah
Jumlah Pegawai Depkes Menurut Kabupaten/Kota dan Strata Pendidikan
No KabupatenlKota Strata Pendidikan SLTP SLTA
SO 03 S1 S2 S3
Jumlah
Jumlah Pegawai Depkes Menurut Propinsi dan Masa Kerja
Masa Kerja (Tahun)
No Propinsi
010 10 20 20 30 > 31
Jumlah
Jumlah Pegawai Depkes Menurut Kabupaten/Kota dan Masa Kerja
Masa Kerja (Tahun) Kabupaten/Kota
No
010 10 20 20 30 > 31
Jumlah
Jumlah Pegawai Depkes Menurut Propinsi dan Umur
Umur (Tahun) Propinsi
No
50 55 < 20 21 30 31 40 41 50
Jumlah
Jumlah Pegawai Depkes Menurut Kabupaten/Kota dan Umur
Umur (Tahun) No Kabupaten/Kota
50 55 31 40
< 20 21 30 41 50
Jumlah
Jumlah Pegawai Depkes yang Akan Pensiun Per Lokasi k・セ。@ Per Tahun
Tanggal Proses .. .... .. . .
Tahun Pusat Propinsi Kabupaten Tdkjelas Total
(orang) (orang)
(orang) (orang) (orang)
Jumlah
Jumlah Pegawai Depkes yang Akan Pensiun 10 Tahun ke Depan yang Dirinci Menurut Strata Pendidikan
Propinsi
T anggal proses :
No. Tahun Strata Pendidikan Jumlah
SO SLTP SLTA 03 S1 S2 S3
Jumlah
LAMP/RAN 6 LUARAN SID/KLA T
Jumlah Pegawai Kesehatan Menurut Propinsi dan Diklat Penjenjangan yang Diikuti
Tahun :
No Propinsi Diklat Diklat Struktural Diklat Fungsional
Diklat Teknis Prajabatan Adum Spama Spamen Kes Non Kes Kes Adm
01 02 03
04
05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16
17
18
Jumlah XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
Jumlah Pegawai Kesehatan Menurut Jen is Diklat Yankesmas dan Jenis Tenaga
Nama Unit Organisasi Tahun
No Diklat Yankesmas Dr Dr Gigi Bidan Perawat Sani tarian
Kesmas Tenaga Lain 01 Pelayanan Medis
Rumah Sakit 02 Pelayanan Medis
Puskesmas 03 Pelayanan
Kebidanan Rumah Sakit 04 Pelayanan
Kebidanan Puskesmas 05 Perawatan
Kesehatan Rumah Sa kit 06 Perawatan
Kesehatan Puskesmas 07 Perawatan
Kesehatan Masyarakat 08 Pelayanan Lab
Rumah Sakit 09 Pelayanan Lab
Puskesmas Jumlah
Jumlah Pegawai Kesehatan Menurut Diklat Binkesmas dan Jenis Tenaga Nama Unit Organisasi
Tahun
No Diklat Binkesmas Dr Dr Gigi Bidan Perawat Sani tarian
Kesmas Tenaga Lain
01 Pembinaan Kesehatan Keluarga
02 Pembinaan Gizi Masyarakat
03 Pembinaan Peran Serta
Masyarakat
04 Pembina an Upaya Kes. Puskesmas
05 Pembinaan Kesehatan Lingkungan Jumlah Jumlah Pegawai Kesehatan Menurut Diklat PPM dan Jenis Tenaga Nama Unit Organisasi Tahun
No Diklat PPM Dr Dr Gigi Bidan Perawat Sani
tarian
Kesmas Tenaga Lain
01 Pencegahan Penyakit
Bersumber Binalang
02 Pencegahan Penyakit
Menular Langsung
03 Surveilans Epidemilogi
04 Immunisasi Jumlah
LAMP/RAN 7 LUARAN S/PTK
Jumlah Lulusan Pendidikan Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Kelamin
Per Jenis Institusi dan Jenjang Pendidikan Tahun . ... .... .
No Jenjang Jenis Pendidikan
Ratarata Indeks Prestasi Jumlah LakiIaki Perempuan
1. JPM SPK SPRG SMAK SMF Sub total 2. 01 SPKSJ
SPAG SPPH SPTG STLKF PPTO Sub total 3. 0111 (JPT) Akper
AkperNes AkperJiwa AkperGuru AkBid AKG AkFis AOP AOT ATW ATRO AkZi ARO AKL AAK AkaFarma ATG APIK Atem AkFar Sub total Jumlah
Persebaran Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan Per Propinsi untuk Jenjang Pendidikan Menengah Tahun .... .... .
No Propinsi SPK SPRG SMAK SMF Jumlah
1 01 Aceh
2 Sumatera Utara
3 Sumatera Barat
4 Riau
5 Jambi
6 Sumatera Selatan
7 Bengkulu
8 Lampung
9 OKI Jakarta
10 Jawa Barat
11 Jawa Tengah
12 OIYogyakarta
13 Jawa Timur
14 Bali
15 Nusa Tenggara Barat
16 Nusa Tenggara Timur
17 Kalimantan Barat
18 Kalimantan Tengah
19 Kalimantan Selatan
20 Kalimantan Timur
21 Sulawesi Utara
22 Sulawesi Selatan
23 Sulawesi Tengah
24 Sulawesi Selatan
25 Sulawesi Tenggara
26 Maluku
27 Irian Jaya Jumlah
Persebaran Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan Per Propinsi untuk Jenjang Pendidikan Diploma I Tahun .. ... .
No Propinsi -,
(/) セ@ a.. (/)
"
oct: a.. (/) I a.. a..(/)
"
I a.. (/) LL. セ@ ....J I a.. (/) 0t::
a.. .c t"aE
:J -,1 DI Aceh
2 Sumatera Utara
3 Sumatera Sarat
4 Riau
5 Jambi
6 Sumatera Selatan
7 Sengkulu
8 Lampung
9 DKI Jakarta
10 Jawa Sarat
11 Jawa Tengah
12 DI Yogyakarta
13 Jawa Timur
14 Sali
15 Nusa Tenggara Sarat
16 Nusa Tenggara Timur 17 Kalimantan Sarat
18 Kalimantan Tengah
19 Kalimantan Selatan
20 Kalimantan Timur
21 Sulawesi Utara
22 Sulawesi Selatan
23 Sulawesi Tengah
24 Sulawesi Selatan
25 Sulawesi Tenggara
26 Maluku
27 Irian Jaya Jumlah
Persebaran Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan Per Propinsi Untuk Jenjang Pendidikan Diploma III Tahun ... ... .
No Propinsi
'"
2 IIIGi Q) :::l -0
0 E セ@ .c
c C) C)
'"
a..I-セ@
セ@ 0 セ@ to C) :.:: セ@ IIIQ. :0
""
0:: :.:: w .!!!セ@ セ@
:.:: .>< 0 0 I- 0:: :.::«
LL I-a:
I- .>< E .><セ@
« « « « «
« « «
;2
« «
«
:::l«
.><«
«
....,«
セ@«
1 01 Aceh 2 Sumatera Utara 3 Sumalera Baral 4 Riau
5 Jambi
6 Sumalera Selatan 7 Bengkulu 8 Lampung 9 OKI Jakarta 10 Jawa Baral 11 Jawa Tengah 12 01 Yogyakarta 13 Jawa Timur 14 Bali
15 Nusa Tenggara Baral 16 Nusa Tenggara Timur
17 Kalimantan Baral 18 Kalimantan Tengah 19 Kalimantan Selatan 20 Kalimantan Timur 21 Sulawesi Utara 22 Sulawesi Selatan 23 Sulawesi Tengah 24 Sulawesi Selatan 25 Sulawesi Tenggara 26 Maluku
27 Irian Jaya Jumlah
Jumlah Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Pendidikan
Per Jenjang dan Status Pemilikan Tahun ... .. .
No Jenjang Jenis Status Pemilikan Jumlah
Pendidikan Pusat Daerah TNIIPOLRI Swasta 1. JPM SPK
SPRG SMAK SMF Sub total
2. 01 SPKSJ SPAG SPPH SPTG STLKF PPTO Sub total
Perkembangan Institusi Pendidikan T enaga Kesehatan Menurut Jenis Pendidikan Per
Jenjang dan Tahun 19992003
No Jenjang Jenis
Pendidikan
Tahun Jumlah
1999 2000 2001 2002 2003
1. JPM SPK
SPRG SMAK SMF Sub total
2. DI SPKSJ
SPAG SPPH SPTG STLKF PPTD Sub total 3. Dill (JPT) Akper