• Tidak ada hasil yang ditemukan

Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan (SI-SDMKES)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Petunjuk Teknis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan (SI-SDMKES)"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

7)

610.69

Ind

p

PETUNJUK TEKNIS

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA

BIDANG KESEHATAN

(SI-SDMKES)

SERI I : INTEGRASI DATA

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PUSAT DATA KESEHATAN

(3)
(4)

610.69 Ind

p

TIM PENYUSUN

I

KONTRIBUTOR

Pengarah:

Dr. Muharso, SKM Drg. Kuswartini M Suhel

Dr. Hanafi Supriyadi, SKM Dr. Setiawan Soeparan, SKM Bambang Hartono, SKM , MSc

Pelaksana Pusat:

Chamal Nadjir, Dr, MPH Dwi Martini, Ora Erna Surjadi, Drg, MS.APBI

Farida Lukman, Drg, MSc Hadi Siswanto, DR, MPH Hary Purwanto, SKM, MKes, MSi

Jenni Broos, Dr, SKM Maria Sidang Doky, Drg

Munaryo, SKom Neni Nuraini, SKM, MKes

Nusli Imansyah, SKM Sabhartini N Nadzir, Dr, MPH

Sigit Wardoyo, Drg, MSc Siti Kusumawati, SKM, MIS

Tito Sugiharto, MPH Utik Indrawati, Ora, MKes Wistianto Wisnu, Dr, MPH

Pelaksana Propinsi:

Kanwil Oepkes Propinsi

H. Asrori Asnawi , Dr, MPH (Sulawesi Selalan) Budihardjo, Dr, DTM&H, MPH (Jawa Tengah)

Budi Widiastuti , SH (Jawa Tengah) M. Nadirsyah, Drs (OKI Jakarta) Muhammad Syafii, Dr (OKI Jakarta) Sri Rejeki, SKM (Kalimantan Tengah)

Katalog Dalam Terbitan . Departemen Kesehatan RI

Indonesia. Departemen Kesehatan . Pusat Data Kesehatan Petunjuk teknis sistem informasi sumber daya bidang kesehatan (SI·SDMKES) : Seri I : integrasi data

- Jakarta : Departemen Kesehatan RI , 2000

(5)
(6)

KAlA SAMBUTAN

Buku Pedoman Sistem Informasi Sumber Daya Manusia bidang Kesehatan (SI-SDMKES) yang diterbitkan pada bulan Maret 1999 yang lalu merupakan upaya pengembangan sistem informasi tentang sumber daya manusia bidang kesehatan yang diarahkan kepada proses terintegrasi. Untuk itu dibutuhkan suatu kerja sama antar unit kerja terkait dan kejelasan akan proses yang akan dilaksanakan. Hal ini sangat penting serta merupakan bekal awal keberhasilan.

Buku Petunjuk Teknis SI-SDMKES ini diharapkan dapat membantu tercapainya persamaan persepsi antar pengelola terkait dan dapat menghindari timbulnya kesalahpahaman. Dengan terbitnya Buku Petunjuk Teknis ini tidak berarti berhentinya komunikasi antar pengelola, karena teknologi berkembang terus dan para pelaksana mengalami fase pembelajaran yang berkembang dari waktu ke waktu. Untuk itu diharapkan dapat tercipta proses pembinaan dan atau komunikasi yang berkesinambungan antar para pengelola untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Saya harapkan Buku Petunjuk Teknis ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan disempurnakan dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan teknologi informasi serta pada gilirannya informasi sumber daya manusia di bidang kesehatan dapat segera dihasilkan sesuai fungsinya untuk memberikan dukungan manajemen sumber daya manusia bidang kesehatan di Iingkungan Departemen Kesehatan RI.

Selamat bekerja.

(7)
(8)

KATA PENGANTAR

Sejak diterbitkannya Pedoman Sistem Informasi Sumber Daya Manusia bidang Kesehatan (SI-SDMKES) sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No. 170/MENKES/SKJIII/1999 tanggal 8 Maret 1999 yang lalu, telah disepakati pengembangan sistem terintegrasi antara Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMKA), Sistem Informasi Pendidikan Tenaga Kesehatan (SIPTK), Sistem Informasi Pendidikan dan Latihan (SIDIKLAT), dan Sistem Informasi Tenaga Kesehatan (SINAKES), yang berturut-turut dikelola oleh Biro Kepegawaian, Pusdiknakes, Pusdiklat, dan Pusdakes.

Namun disadari pengembangan sistem yang terintegrasi bukanlah suatu hal yang mudah, hal ini memerlukan kesiapan sumber daya dan persamaan persepsi antar masing-masing pengelola, sehingga dapat terjadi penyelenggaraan yang efisien dan efektif karena terciptanya pemakaian data bersama dan pengembangan subsistem yang saling dukung satu dengan lainnya. Ciri utama keberhasilan kegiatan secara terintegrasi adalah bila dari persiapan, perencanaan dan pelaksanaan dilaksanakan secara bersama dan hasilnya dirasakan manfaatnya secara bersama pula.

Oleh karena itu adanya Petunjuk Teknis pelaksanaan integrasi SI-SDMKES jelas merupakan suatu hal yang menguntungkan bagi semua pihak, khususnya para pengelola sub sistem. Dari semua aspek integrasi antara lain prosedur, perangkat kerasllunak dan data disadari bahwa aspek integrasi data merupakan hal yang pokok dan mendasar. Maka pada penyusunan Petunjuk Teknis pertama kali ini penekanan diberikan pada hal tersebut, sedangkan hal lainnya akan dibahas sesuai dengan kebutuhan.

Petunjuk Teknis ini diharapkan dapat memperjelas tentang substansi yang diintegrasikan, mekanisme dalam proses integrasi, tugas dan wewenang masing-masing pengelola, sumber daya pendukung yang dibutuhkan dalam proses integrasi dan cara mengevaluasi proses integrasi yang diharapkan. Dukungan total dari para pimpinan unit terkait dan komitmen penyelenggara yang berkesinambungan serta hubungan komunikasi antara pengelola untuk membina proses yang semakin baik dari waktu ke waktu sangat diperlukan.

Semoga dapat dipergunakan.

ー・「セゥRPPP

sat ta Kesehatan n e ehatan RI

'-'

LvJ

(9)
(10)

DAFTARISI

Kata Sambutan ... .. ... ... .. ... ... . .

Kata Pengantar ... ... ... ... iii

Daftar lsi ... v

Daftar Lampiran ... vii

Bab I Pendahuluan .... ... 1

Bab II Tujuan... 3

Bab III Ruang Lingkup ... 4

Bab IV Substansi Data ... ... 5

Bab V Mekanisme Integrasi Data... ... ... ... 10

Bab VI Tugas Masing-Masing Pengelola ... .... ... ... ... ... ... 18

Bab VII Sumber Daya Pendukung ... ... 23

Bab VIII Evaluasi ... 26

Bab IX Penutup... ... .... ... ... ... ... ... ... ... .... ... .... ... 27

Lampiran ... 29

(11)
(12)

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Variabel (Elemen Data) SI-SDMKES Dirinci Menurut Pemasoknya

Cara Akses FTP

Luaran SI-SDMKES

Luaran SINAKES

Luaran SIMKA

Luaran SIDIKLAT

Luaran SIPTK

(13)
(14)

BABI

PENDAHULUAN

Pada tanggal 8 Maret 1999 telah diterbitkan Buku Pedoman Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan (SI-SDMKES) melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 170/MENKES/SKlIII/1999. Pedoman ini diterbitkan dalam upaya melakukan pengelolaan tenaga kesehatan selama ini, beberapa unit kerja tersebut mengembangkan Sistem Informasi terkail.

Biro Kepegawaian mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMKA), Pus at Pendidikan dan Latihan Pegawai mengembangkan Sistem Informasi Pendidikan dan Latihan Pegawai (SIDIKLAT), Pusat Pendidikan

Tenaga Kesehatan mengembangkan Sistem Informasi Pendidikan Tenaga Kesehatan (SIPTK), dan Pusat Data kesehatan mengembangkan Sistem Informasi tenaga Kesehatan (SINAKES), yaitu mencakup profesi kesehatan bukan pegawai Departemen Kesehatan.

Pengelolaan sumber daya manusia kesehatan pad a umumnya dilakukan oleh beberapa unit kerja di Departemen Kesehatan, meliputi kegiatan perencanaan, produksi, pelatihan, pengembangan, dan pendayagunaan.

(1) Kegiatan Perencanaan dilakukan oleh Biro Perencanaan dan Unit-unit

pengelola kepegawaian serta unit teknis lainnya sesuai dengan kebutuhan .

(2) Kegiatan Pengelolaan Pegawai dilakukan oleh Biro Kepegawaian dan unit-unit pengelola Kepegawaian lainnya . 

(3)  Kegiatan  Pendidikan  dan  Pelatihan  Pegawai  dikelola  oleh  Pusat  Pendidikan  dan  Latihan Pegawai 

(4)  Kegiatan  Penyediaan  Tenaga  kesehatan  dilakukan  oleh  Pusat  Pendidikan  Tenaga Kesehatan  dan  UPT­nya (sekolah­sekolah  kesehatan). 

(5)  Kegiatan  Pengelolaan  Tenaga  Kesehatan  non­Depkec;  (SINAKES)  dikelola  oleh  Pusat Data Kesehatan . 

(15)

(6)   Bagian  Kepegawaian  unit kerja  lainnya sebagai pelaksana operasional.  Adanya  unit organisasi  yang  akan  muncul  dan  berkaitan  dengan  pengelolaan  SI-SDMKES akan diatur kemudian. 

Untuk  meningkatkan  efesiensi  dan  efektifitas  pengelolaan  sistem  informasi  sumber  daya  manusia  ke  empat  sub  sistem  informasi  tersebut  perlu  diintegrasikan ke dalam satu sistem. 

Manfaat integrasi sistem  ini adalah: 

a)   Menghindari  duplikasi  data  yang  dikumpulkan  sehingga  pengumpulan  data  maupun pengelolaannya lebih  efisien. 

b)   Tidak ada duplikasi data (redundancy). 

c)   Adanya penggunaan data bersama  (data sharing) dan  sumber daya bersama 

(resources sharing).

Tidak  adanya  integrasi  akan  mengakibatkan  inkonsistensi  data  antar  informasi  sejenis dan  tidak  efisien  karen a  dikelola  oleh  beberapa  fihak  serta  pengumpulan  data  yang  dilaksanakan  oleh  masing­masing  fihak  tidak  dapat  menghasilkan  informasi  komprehensif yang mencakup komponen  beberapa sub sistem. 

Sehubungan  dengan  hal  tersebut  diatas,  keberhasilan  integrasi  ini  sangat  bergantung  pada  komitmen  yang  tinggi  dari  para  penanggung  jawab  dan  pengelola  sub  sistem  informasi.  Bentuk  komitmen  tersebut  diwujudkan  dalam  penggunaan  data  bersama,  maupun  penggunaan  sumber­daya  bersama  untuk  memperoleh  efisiensi  sesuai prosedur integrasi yang disepakati  bersama. 

Pada  proses  integrasi  ini,  aspek  data  dirasakan  merupakan  hal  yang  paling  penting  untuk dibahas  secara  khusus.  Oleh  karena  itu  buku  petunjuk teknis  yang  disusun  pertama  kali  ini  dinamakan  Petunjuk Teknis SI-SDMKES, Seri I: Integrasi Data.

(16)

BABII

TUlUAN

Atas  dasar  pertimbangan  diatas  perlu  disusun  suatu  Petunjuk  Teknis  Integrasi  Data yang merupakan penjabaran operasional  Buku  Pedoman SI­SDMKES. 

2.1. Tujuan Umum

Sebagai  acuan  operasional  proses  integrasi  SI­SDMKES  untuk  menghasilkan  luaran  data/informasi yang  komprehensif  dan  lengkap,  akurat,  dan  tepat  waktu  dalam rangka  mendukung pengambilan  keputusan di bidang  manajemen Sumber  Daya Manusia bidang  Kesehatan. 

2.2. Tujuan Khusus

1.   Tersedianya  suatu  acuan  yang  dapat  digunakan  oleh  para  pengelola  SI-SDMKES dalam  melaksanakan tugas,  fungsi,  dan  tanggung jawabnya dalam  proses integrasi SI­SDMKES. 

2.   Tersedianya  kejelasan  mekanisme  pengelolaan  proses  integrasi  SI-SDMKES . 

3.   Terpeliharanya  komitmen  yang  tinggi  dalam  pelaksanaan  integrasi  SI-SDMKES yang berkesinambungan . 

(17)

BAB III

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup petunjuk teknis integrasi ini  meliputi: 

a.   Substansi  atau  muatan  yang  akan  diintegrasikan  dari  masi ng­mas ing  sub  sistem (SIMKA, SIPTK,  SIDIKLAT, dan  SINAKES). 

b.   Mekanisme  integrasi  yang  meliputi  mekanisme  pengumpulan  data  integrasi  dari  masing­masing  sub  sistem,  pengelolaan  data  integrasi  dan  pemeliharaannya , serta proses data  integrasi agar menghasilkan  luaran yang  komprehensif. 

c .   Tugas dan wewenang masing­masing  unit pengelola dalam proses integrasi. 

d .   Sumber daya  pendukung proses integrasi. 

e.   Cara evaluasi proses integrasi SI­SDMKES. 

(18)

BABIV

SUBSTANSI DATA

4.1. Jenis data yang diintegrasikan

Database  integrasi  SI­SDMKES  merupakan  kumpulan  data  yang  berasal  dari  masing­masing  sub  sistem  yang  dihubungkan  sedemikian  rupa  dengan  teknik  informatika . 

Adanya  sumber  datal  informasi  yang  berasal  dari  penelitian,  survei  dan  lain­lain  merupakan  input tambahan  bagi  anal isis  output dan  apabila  tidak dapat diperoleh 

dari  sub­sistem  SI­SDMKES,  akan  diatur  kemudian  dalam  prosedur  pengembangan  SI­SDMKES. 

Prasyarat agar data dari masing­masing sub sistem dapat diintegrasikan  adalah: 

1.   Terdapat  sebagian  struktur data  yang  sama,  sehingga  variabellelemen  data  dapat  dihubungkan  secara  relational,  Variabel kunci (Key Variable) integrasi adalah: Nama, NIP, Tgl-Lahir, khusus  untuk  Pegawai  Negeri  Sipil 

(PNS).  SI­SDMKES  akan  dihubungkan  secara  relational  melalui  3  (tiga)  elemen  data  kunci  ini.  NIP  digunakan  sebagai  variabel  kunci  untuk  identitas ,  karena  basis  data  SI­SDMKES  adalah  SIMKA  (Data PNS Depkes), maka  dapat  direlasionalkan  dengan  Pegawai  Depkes  yang juga  bekerja  di  swasta,  atau  yang  bekerja  melaksanakan  praktek  profesinya,  atau  yang  bekerja  sebagai  guru/pengajar  di  institusi  pendid ikan  dan  sebagainya .  Varia bel  identitas  untuk  TNI  dan  POLRI  menggunakan  NRP,  sedangkan  untuk  Pegawai  Tidak  Tetap  (PTT)  menggunakan  NR­PTT,  dan  variabel  identitas  selain  yang  telah  disebutkan  di  atas  akan  menggunakan  Nomor  Induk  Karyawan (NIK) yang berlaku  di  masing­masing instansi. 

2.   Adanya variabell elemen data yang dapat dihubungkan secara  relasional. 

3.   Adanya kodefikasi yang standard . 

Daftar variabel  secara rinci dapat dilihat pada lampiran  1. 

(19)

Secara  umum  data  yang  dikumpulkan  oleh  masing­masing  sub  sistem  meliputi  kelompok variabel/elemen  data sebagai berikut: 

a .   Sistem  Informasi  Manajemen  Kepegawaian  SIMKA)  meliputi  beberapa  identitas  kepegawaian, tempat bekerja,  dan riwayat pegawai. 

b.   Sistem  Informasi  Pendidikan  dan  Latihan  Pegawai  (SIDIKLAT)  meliputi  Identitas wilayah,  kepegawaian,  dan diklat yang  pernah  diikuti. 

c.   Sistem  Informasi  Pendidikan  Tenaga  Kesehatan  (SIPTK)  meliputi  data  umum,  fasilitas,  peserta  didikllulusan,  tenaga  pengajar,  proses  belajar  mengajar,  pemb.inaan,  dan wilayah  sekolah  kesehatan. 

d.   Sistem  Informasi  Tenaga  Ke sehatan  (SfNAKES)  meliputi  data  umum,  praktek,  dan  keanggotaan  tenaga  kesehatan  non  pegawai depkes. 

Penambahan  variabel  input  diperbolehkan  sepanjan g  tidak  mengurangi  variabef  dasar  yang  telah  ditetapkan  dan  mengikuti  tata laksana  yang  dibuat  oleh  pengelola masing­masing sub sistem . 

4.2. lenis Luaran

1.   Hal­hal pokok dalam luaran  integrasi yang perlu  diperhatikan adalah: 

•   Luaran  merupakan  gabungan  dari  variabel  sub  sistem  (SIMKA,  SIPTK,  SIDIKLAT,  SINAKES) 

•   Output  yang  telah  diproduksi  sub  sistem  tidak  perlu  dibuat  lagi  oleh  SI-SDMKES . 

•   Setiap  produksi  output  mengacu  pada  tanggal  proses  untuk  menjamin  akurasi. 

•   Output  yang  belum  tercakup  dalam  4  sub  sistem  akan  dikelola  oleh  SI-SDMKES . 

2 .   Jenis  luaran  atau  informasi  yang  dihasilkan  SI­SDMKES dapat  dibagi  dalam  dua  kelompok besar yaitu: 

(20)

a.   Luaran  data  atau  informasi  yang  berasal  dari  olahan  database  integrasi  SI­SDMKES dan di  tayangkan  oleh  SI­SDMKES adalah  sebagai berikut: 

1)   Jumlah  lulusan  pendidikan  tenaga  kesehatan  yang tidak terserap. 

2)   Perbandingan  jumlah  tenaga  kesehatan  yang  diproduksi  dengan  yang didayagunakan. 

3)   Perbandingan jumlah tenaga  kesehatan  yang didayagunakan dengan  yang direncanakan 

4)   Perbandingan  jumlah  tenaga  kesehatan  yang  diproduksi  dengan  yang direncanakanserta yang didayagunakan . 

5)   Perbandingan  jumlah  tenaga  kesehatan  yang  telah  mengikuti  Diklat  penjenjangan  dengan  jumlah  yang  telah  menduduki  jabatan  yang  sesuai . 

6)   Jumlah  tenaga  kesehatan  di  Indonesia  menurut  status  dan  instansi  induk 

7)   Jumlah tenaga kesehatan yang  masih  bekerja di  bidang  kesehatan . 

b.   Luaran  data  atau  informasi  SI­SDMKES  yang  dihasilkan  oleh  masing-masing sub  sistem yaitu  berasal  dari: 

1)  Sistem Informasi Manajemen  Kepegawaian  (SIMKA) 

a)  Jumlah Tenaga  Kesehatan  Menurut  Institusi/Unit Kerja  dan  Jenis  Tenaga 

b)  Jumlah Tenaga  Kesehatan  Menurut Propinsi dan Jenis Tenaga 

c)  Jumlah  Tenaga  Kesehatan  Menurut  Kabupaten  dan  Jenis  Tenaga di  Propinsi 

d)  Jumlah Tenaga  Kesehatan  Menurut Gender dan Jenis Tenaga 

(21)

e)  Jumlah  Tenaga  Kesehatan  Menurut  Propinsi  dan  Strata  Pendidikan 

f)  Jumlah  Tenaga  Kesehatan  Menurut  Kab/Kota  dan  Strata  Pendidikan 

g)  Jumlah Tenaga Kesehatan  Menurut Propinsi dan Masa Kerja 

h)  Jumlah Tenaga Kesehatan  Menurut Kab/Kota dan  Masa Kerja 

i)  Jumlah Tenaga Kesehatan  Menurut Propinsi dan  Umur 

j)  Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota dan  Umur 

k)  Jumlah  Tenaga  Kesehatan  Menurut  Status  Praktek  dan  Jenis  Tenaga 

I)  Jumlah  Pegawai Depkes Menurut Propinsi dan Strata  Pendidikan 

m)  Jumlah  Pegawai  Depkes  yang  akan  pensiun  10  tahun  kedepan  menurut Strata pendidikan  dan lokasi 

2)  Sistem Informasi Pendidikan dan  Latihan Pegawai (SIDIKLAT) 

a)  Sebaran  kapasitas  ketenagaan  menurut  unit  organisasi  dan  kelompok jenis Diklat 

b)  Sebaran  kapasitas  ketenagaan  berdasarkan  Diklat  Teknik  Pelayanan  Kesehatan  dan jenis tenaga 

c)  Sebaran  kapasitas  ketenagaan  berdasarkan  Diklat  Teknik  Pembinaan  Kesehatan dan jenis  tenaga 

d)  Sebaran  kapasitas  ketenagaan  berdasarkan  Diklat  Teknik  Pencegahan  Penyakit dan jenis tenaga 

3)  Sistem  Informasi Pendidikan  Tenaga  Kesehatan  (SIPTK) 

(22)

a)   Persebaran  institusi  pendidikan  tenaga  kesehatan  per  propinsi 

menurut jenis pendidikan 

b)   Jumlah  lulusan  pendidikan  tenaga  kesehatn  menu rut  jenis  kelamin  per jenis institusi dan jenjang  pendidikan. 

c)   Jumlah peserta didik pendidikan  tenaga  kesehatan  menurut jenis  institusi, jenjang pendidikan  dan jenis kelamin . 

4)   Sistem Informasi Tenaga Kesehatan  (SINAKES) 

a)   Penyebaran  profesi  tenaga  kesehatan  praktek  untuk  pelayanan  kesehatan .yang bekerja pada: 

•   Oepkes 

•   Pelayanan  kesehatan  pemerintah/swasta  •   Pendidikan pemerintah/swasta 

•   Peneltian  pemerintah/swasta  •   Konsultan pemerintah/swasta  •   ABRI 

•   Jasa pemerintah/swasta 

• 011

b)   Penyebaran  profesi tenaga kesehatan  berdasarkan jenis tenaga 

•   Praktek  •   Non  praktek 

c)   Jumlah tenaga  kesehatan  paska  PTT yang  bekerja pada fasilitas  non  Oepkes 

d)   Jumlah  lulu san  pendidikan  tenaga  kesehatan  yang  bekerja  pada  fasilitas  non  Oepkes. 

Secara  garis  besar  luaran  atau  informasi  tersebut  diatas  diharapkan  dapat  memenuhi  luaran  informasi  yang  dibutuhkan  dalam  hal  perencanaan,  produksi 

tenaga, pendayagunaan tenaga dan pengembangannya. 

(23)

BABV

MEKANISME INTEGRASI DATA

Mekani srn e  ya ng  dirnaksudkan  dalam  petunjuk teknis  ini  adala h  berbagai  aturan 

atau  latacara  yang  disepakati  dan  digunakan  bersarn a  dalam  hal  pen gumpulan  data ,  pengelolaan  database  integrasi,  maupun  dalam  proses  database  integrasi  menjadi  luaran  yang  diinginkan,  termasuk  didalamn ya  aturan  akses  data  serta  aturan  pemeliha ra annya. 

5.1. Hal-Hal Pokok yang Perlu Diperhatikan

1.   Hubungan  proses  antar  sub  sistem  diatur  oleh  SI­SDMKES  dan  disesuaikan  dengan  kesepakatan serta di  dukung oleh teknologi yang  sesuai. 

2.   Penentuan  akses  data  input  tergantung  dari  pengaturan  masing­masing  pengelola sub sistem. 

3.   Akses  terhadap  output  /  informasi  statistik  dapat  dilaksanakan  oleh  seluruh  pengguna,  sedangkan  output  individual  diatur  sesuai  dengan  fasilitas  yang 

tersedia dan didukung oleh  sistem sekuritas. 

5.2. Alur Data Integrasi SI-SDMKES

1.   Alur  data  SI­SDMKES  secara  timbal  balik  mengalir  dari  sumber  data  yaitu  dari  masing­masing  data  base  sUb­sistem  ke  database  integrasi  dan  secara  otomatis  setiap  kali peremajaan. 

2.   Metode yang  dipergun akan  adalah  den gan  menggunakan  teknologi  FTP  (fil e  transfer  protokol)  oleh  administrator  database  SI­SDMKES  bekerjasama  dengan administrator database masing­masing  subsistem. 

3.   Pengggunaan  teknologi  komunikasi  data  disesuaikan  secara  sistematis  sesuai kesepakatan  bersama dengan  infrastruktur komunikasi data yang  ada,  dan  dengan pengawasan secara bertahap . 

(24)

SIMKA  SIDIKLAT 

Database  SI ­SDM 

siptセ

SINAKES 

/1

co:"

iセ@

[image:24.595.37.431.40.387.2]

1

Gambar 1 : Alur Integrasi Data  SI­SDMKES 

Dari  gambar  ini  terlihat  bahwa  masing­masing  komponen  sistem  (SIMKA.  SIDIKLAT.  SIPTK,  dan  SINAKES)  melaksanakan  proses  komunikasi  data  dan  memberikan  kontribusi bag! pembentukan  basis data integrasi SI­SDMKES . 

Beberapa  variabel  dipasok  oleh  sistem  tertentu  (PEMASOK),  sedangkan  sistem  lain  akan  mengaksesnya  melalui  jaringan  (Hubungan Relational) . Proses  penyajian  laporan  akan  diselenggarakan  pada  pusat  server  SI­SDMKES  yang  dikelola oleh  Pusdakes (kini  Pusat Data dan  Informasi Kesehatan) . 

(25)

5.3. Proses Pengllmpulan Data

Pengumpulan  data  dilakukan  oleh  masing­masing  sub  sistem  dengan  menggunakan  instrumen yang  dimilikinya,  dan  pengumpulan  data sesuai  dengan 

petunjuk teknis masing­masing sub sistem terkait,  misalnya: 

•   Untuk  pengumpulan  data  pegawai  Depkes  digunakan  formulir  data  dasar  pegawai dan formulir peremajaan data SIMKA. 

•   Untuk pengumpulan data latihan digunakan formulir SIDIKLAT. 

•   Untuk  pengumpulan  data  pendidikan  tenaga  kesehatan  digunakan  formulir  SIPTK. 

Untuk  pengumpulan  tenaga  kesehatan  non  PNS  diambil  dari  formulir  SINAKES . 

5.4. Pengelolaan Input Integrasi

1.   Variabel  yang  tertera  pada  tabel  1  merupakan  variabel  umum  yang  dapat  dipergunakan  bersama  dan  diintegrasikan  dalam  SI­SDMKES,  berarti  setiap  pemasok  bertanggung jawab  terhadap  keakurasian  dan  peremajaan  datanya  dan  sekaligus  mengirimkan link ke  database.  Integrasi  yang  dikelola 

SI-SDMKES . 

2.   Variabel  Pemasok  merupakan  data  dasar  dari  sub  sistem  lainnya,  berarti  data  yang  dimiliki  bersama  ini  selanjutnya  dihubungkan  (relational)  dengan  variabellainnya dari setiap sub  sistem . 

3.   Prinsip  utama  yang  diterapkan  adalah  kebijakan  satu  pintu  (one  gate  policy)  yang  perlu  dilaksanakan  secara  konsisten  baik  oleh  sub  pengelola  sistem  maupun  pengelola SI­SDMKES 

(*  Proses  Replikasi  data  dilaksanakan  sesuai  kebijakan  dan  kebutuhan  pengembangan sistem) 

(26)

5.5. Pengelolaan Proses Luaran

1.   Pengelola  SI­SDMKES  melakukan  proses  luaran  variabel­variabel  yang  berasal  dari  lintas  sistem  yaitu  berasal  dari  2(dua)  atau  lebih  sistem  sesuai  waktu yang  ditentukan. 

2.   Pengelola  SI­SDMKES  melaksanakan  proses  akses  luaran  SI­SDMKES  yang  telah  tersedia  pada  masing­masing  sub  sistem;  dengan  demikian  prinsip  kebijakan  satu  pintu  (one  gate  policy)  tetap  dilaksanakan  dan  setiap  sub sistem  bertanggung jawab atas luaran  yang  diproduksinya. 

3.   Produk  luaran  yang  berasal  dari  setiap  sub  sistem  dikelola  oleh  SI­SDMKES  dalam  rangka  globalisasi  dan  percepatan  proses  melalui  hubungan  interaktif  dengan masing­masing sub  sistem. 

4.   Setiap  sub  sistem  bertanggung jawab  langsung  terhadap  peremajaan  output  yang  dikelolanya  dan  secara  otomatis  (online)  melaksanakan  link (proses 

interaktif) peremajaan  yang ada didalam SI­SDMKES. 

5.   Masing­masing  sub  sistem  mempunyai  hak  akses  pada  database  yang 

dipasoknya dengan  hak baca (read) dan  ubah (write) 

6.   Garis besar hak akses terhadap database integrasi adalah sebagai berikut: 

•   Administrator SI­SDMKES  Full Control

•   Administrator Sub­Sistem  Read all data/output, write data sub sistem

•   Global  User  Read selected data/output

•   Sub Sistem  User  Read selected output

Catatan: 

Pad a tahap awal pengembangan SI­SDMKES dimana globalisasilhubungan antar  sistem belum terdukung proses diatas dilaksanakan secara off line (non  interaktif)  yaitu  transfer file  melalui diskette atau internet­file attachment. 

Tanggung jawab manajemen  proses luaran  secara off line mengikuti pol a global /  on  line. 

(27)

5.6. Proses Peremajaan Data Integrasi

Peremajaan I updating  data  menjadi  tanggungjawab  pengelola  sistem  di  setiap  tingkat  administrasi  dan  didukung  oleh  software  operasional  yang  telah  disepakati .  Frekuensi  peremajaan  data  ke  dalam  database  integrasi  dilakukan  setiap  saat  oleh  masing­masing  sub  sistem.  Namun  dem ikian  periode  analisis  output  dilakukan  setiap  6  (enam  bulan)  sekali  yaitu  pada  periode  awal  tah un  (kondisi  1  Januari)  dan  kondisi  tengah  tahun  (1  Juli),  sesuai  pertimbangan  periode kenaikan  pangkat yang dilakukan bulan April  dan  Oktober. 

Penjelasan: 

•   Administrator SI­SDMKES di  Pusdakes mempunyai hak  lengkap  sehubungan  dengan  tanggung  jawabnya  terhadap  transaksi  data,  untuk  kelengkapan  data, updating data maupun proses luaran/tampilan jaringan SI­SDMKES. 

•   Administrator  Subsistem  (SIMKA,  SIPTK,  SIDIKLAT,  SINAKES)  mempunyai  hak  membaca  seluruh  database  integrasi,  namun  hak  untuk  melakukan  updating  hanya pada database  sub  sistemnya saja.  la  mempunyai hak untuk  mengeluarkan seluruh paket output yang  telah di rancang dalam SI­SDMKES 

•   Global  User (Publik) mempunyai hak untuk mengakses seluruh data integrasi  namun hak mengeluarkan output dibatasi sesuai kesepakatan . 

•   Subsistem  User  (Pengguna  dari  masing­masing  sub  sisem)  hanya  mempunyai  hak  untuk  mengeluarkan  output  yang  standard  terbatas  pada  bidang terkait. 

•   Manajemen hak akses ini  diatur oleh  Pusat Server Depkes di  Pusdakes. 

Hal­hal pokok pad a proses peremajaan data adalah: 

1.   Proses peremajaan  data dasar terlaksana  secara  interaktif setiap  saat sesuai  dengan fasilitas yang dimilik SI­SDMKES dan jaringan  sub  sistemnya. 

2.   Kewenangan  peremajaan  data  masin­masing  sub  sistem  hanya  terbatas  pada  data  di  lingkungan  sub  sistem  yang  dikelola  dengan  sistem  sekuriti  tersendiri . 

(28)

5.7. Analisis

Hal­hal yang perlu diperhatikan dalam anal isis SI­SDMKES adalah: 

1.   Untuk  para  pimpinan  disusunkan  paket  baku  analisis  SI­SDMKES  dan  komponen  sub  sistemnya  yang  mudah  digunakan  untuk  membantu  proses  pengambilan  keputusan,  (sehingga  dapat diinterpretasi lebih  rinci). 

2.   Analisis  lebih  mendalam  dapat dilakukan  oleh  ahli  statistik  melalui  dukungan  pengolahan  database integrasi sesuai dengan  ketentuan  dari  masing­masing  sub sistem. 

5.8. Komunikasi

Komunikasi  data  database  kepegawaian  dilakukan  secara  online  dan  dapat  ditingkatkan untuk replikasi data sesuai ketersediaan  infrastruktur. 

Komunikasi  data  database  integrasi  dengan  lainnya  dilakukan  dengan 

menggunakan fasilitas  internet sesuai dengan kebutuhan . 

(29)

SISDMKES & SINAKES

MAIN SERVER Sf.RI/ER PUSOAXES

ftp 

SIDKLAT LMMMMM MMi セ ェ ャャ@ SIPTK

SERVER S!OfKlAT

Wori;atabon WOfllsCabon Worlo;stlbon

Gambar 2  : Komunikasi Data Antar Sub Sistem 

Adapun  langkah cara akses SI­SDMKES dapat dilihat pada lampiran  2. 

5.9. Diseminasi Informasi SI-SDMKES

Diseminasi  informasi  SI­SDMKES  dilakukan  sesuai  dengan  ketersediaan  sumber  daya  yang  ada.  Publikasi  hardcopy  dan  softcopy  akan  dilakukan  oleh  masing-masing sub sistem Pusat Data Kesehatan sesuai dengan kebutuhan.

5.10. Pemeliharaan

Dalam upaya menjaga kesinambungan proses integrasi SI-SDMKES perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

[image:29.595.82.467.46.372.2]
(30)

1.   Kualitas  Data;  SI­SDMKES  hanya  menerima  data  yang  telah  divalidasi  oleh  masing­masing sub sistem sesuai jadwal yang telah  disepakati. 

2.   Frekuensi  Monitoring;  Monitoring  dilaksanakan  setiap  saat  sesuai  kebijakan  dan  strategi  pengembangan  dan  atau  pembinaan  dari  SI­SDMKES  dan  atau  setiap sub sistem. 

3.   Back  Up  Data;  Back  up  data  dikeluarkan  oleh  sub  sistem  sesuai  prosedure  yang  berlaku. 

(31)

BABVI

TUGAS MASING-MASING PENGELOLA

Hal­hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan  SI­SDMKES sebagai berikut: 

1.   Penanggung  jawab  SI­DMKES  (system  administrator)  sesuai  dengan  kode  etika  informatika yang  berlaku  harus  menyimpan  kerahasiaan  individu  dalam  SI­SDMKES. 

2.   Untuk  mendukung  kelancaran  integrasi  data  SI­SDMKES  dilaksanakan 

pembinaan terhadap para pengelola sub sistem. 

3.  Pusdakes menjadi penanggung jawab informasi.  

Sedangkan tugas  masing­masing sub sistem adalah sebagai berikut:  

1.   Biro Kepegawaian  sebagai pengelola SIMKA dan pemasok SI­SDMKES. 

2. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan  sebagai  pengelola SIPTK dan  pemasok  SI­SDMKES. 

3.   Pusat  Pendidikan  dan  Latihan  Pegawai  sebagai  pengelola  SIDIKLAT  dan  pemasok SI­SDMKES . 

4.   Pusat Data Kesehatan  sebagai pengelola SI­SDMKES dan SINAKES . 

6.1. Biro Kepegawaian

6,1.1.

Tugas Umum

1.   Melaksanakan  proses  penyediaan  data  dan  informasi  kepegawaian  Depkes  yang  lengkap,  cepat  dan  up  to  date  untuk  database  integrasi  dalam  SI-SDMKES. 

2.   Melaksanakan  konsolidasi  manajerial  dan  teknis  dalam  jajaran  Biro  Kepegawaian  (Bagian  Tata  Usaha  Kepegawaian)  untuk  meningkatkan  mutu 

(32)

dan  kesinambungan  proses  informasi  Kepegawaian  dan  informasi  integrasi  dalam SI­SDMKES. 

3.   Melaksanakan  hubungan  komunikasi  dan  kerjasama  dengan  pengelola  SI-SDMKES . 

6.1.2. Tugas Khusus

1.   Melakukan  updating  data  SIMKA  setiap  saat  dan  sekaligus  mengirimkan  pembaharuannya untuk database integrasi. 

2.   Melakukan  proses  pengawasan  (control)  database  dan  produksi 

informasi setiap  saat  dan  mengirimkannya  sesuai  kebutuhan  SI­SDMKES. 

3.   Mengakses  database  integrasi  dalam  jaringan  SI­SDMKES  dan  melaksanakan  pemeriksaan  kembali  proses  yang  diintegrasikan  secara  periodik. 

4.   Mengirimkan  informasi  kepegawaian  bagi  konsumsi  integrasi  SI­SDMKES  minimal 6(enam) bulan sekali. 

5.   Berpartisipasi  dalam  pertemuan  teknis  pembinaan  /  komunikasi  serta  aktif  dalam  penyusunan  dokumentasi  informasi  sumber  daya  manusia  bidang 

kesehatan . 

6.   Mengembangkan  piranti  lunak standard  untuk efisiensi  dan  efektifitas  proses  informasi kepegawaian yang dituangkan dalam jajaran Biro Kepegawaian. 

6.2. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan

6.21. Tugas Umum

1.   Melaksanakan  proses  penyediaan  data  dan  informasi  pendidikan  tenaga  kesehatan  yang  lengkap,  cepat  dan  up  to  date  untuk  database  integrasi  SI-SDMKES dengan berbasis data SIMKA,  khusus pegawa i Depkes . 

(33)

2.   Melaksanakan  konsolidasi  manajerial  dan  teknis  dalam jajaran  Pusdiknakes  (Akademi,  Sekolah)  untuk  meningkatkan  mutu  dan  kesinambungan  proses  informasi  pendidikan  tenaga  kesehatan  dan  informasi  integrasi  dalam  SI-SDMKES. 

3.   Melaksanakan  hubungan  komunikasi  dan  kerja  sama  dengan  pengelola  SI-SDMKES dalam Pusdiknakes. 

6.2.2. Tugas Khusus

1.   Melakukan  akses  data  dasar  SIMKA  yang  sesuai  (match)  dengan  pengajar  SIPTK melalui jaringan SI­SDMKES. 

2.   Melakukan  proses  output I luaran  SIPTK  dan  mengirimkan  produksi  yang  akan ditanggung SI­SDMKES melalui jaringan yang tersedia. 

3.   Mengakses  dan  melaksanakan  pemeriksaan  kembali  data!  informasi  dalam  proses yang diintegrasikan secara periodik. 

4.   Memproses informasi pendidikan tenaga  kesehatan  minimal setahun sekali. 

5.   Berpartisipasi  dalam  pertemuan  teknis  pembinaanl  komunikasi  serta  aktif  dalam  penyusunan  dokumentasi  Informasi  Sumber  Daya  Manusia  bidang  Kesehatan. 

6.   Mengembangkan piranti  lunak standard  untuk efisiensi  dan  efektivitas  proses  Informasi  Pendidikan  Tenaga  Kesehatan  yang  diterapkan  dalam  jajaran  Pusdiknakes. 

6.3. Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai

6.3.1. Tugas Umum

1.   Melakukan  proses  penyediaan  data  dan  informasi,  pendidikan  &  latihan  pegawai  Depkes  yang  lengkap,  cepat  dan  up  to  date  untuk  database  integrasi SI­SDMKES dengan  berbasis data SI MKA. 

(34)

2.   Melaksanakan  konsolidasi  manajerial  dan  teknis  dalam  jajaran  Pusdiklat  (Bapelkes,  BLKM,  dll)  untuk meningkatkan  mutu  dan  kesinambungan  proses  informasi  pendidikan & latihan  pegawai  dalam  informasi  integrasi  dalam  SI-SDMKES. 

3.   Terlaksana  hubungan  komunikasi  dan  kerjasama  dengan  pengelola  SI-SDMKES. 

6..3.2.

Tugas Khusus

1.   Melakukan  akses  data  dasar  SIMKA  yang  sesuai  (match)  dengan  data  pengajar Depkes yang mengikuti pendidikan dan latihan. 

2.   Melakukan  proses output (Iuaran)  SIDIKLAT dan  mengirimkan  produksi yang  akan ditanggung SI­SDMKES melalui jaringan yang tersedia . 

3.   Mengakses  dan  melaksanakan  pemeriksaan  kembali  data /  informasi  dalam  proses yang diintegrasikan secara periodik. 

4.   Memproses  informasi  pendidikan  dan  latihan  kesehatan  minimal  setahun  sekali. 

5.   Berpartisipasi  dalam  pertemuan  teknis  pembinaan  /  komunikasi  serta  aktif  dalam  penyusunan  dokumentasi  Informasi  Sumber  Daya  Manusia  bidang  . Kesehatan. 

6.   Mengembangkan  piranti  lunak standard  untuk  efisiensi  dan  efektifitas  proses  informasi  pendidikan  dan  latihan  kesehatan  yang  diterapkan  dalam  jajaran  Pusdiklat. 

6.4. Pusat Data Kesehatan

6..3.1.

Tugas Umum

1.   Melaksanakan  proses  pengelolaan  SI­SDMKES  dan  SINAKES  dalam  jaringan  SI­SDMKES  bekerja  sama  dengan  sub  sistem  lainnya  (  SIMKA,  SIPTK,  dan SIDIKIAT). 

(35)

2 .   Khusus  pengelolaan  SINAKES  bertanggung  jawab  untuk  melakukan  peremajaan  data  tenaga  kesehatan  non  Depkes  secara  lengkap,  cepat  dan  akurat  dalam  jaringan  SI­SDMKES  bekerja  sama  dengan  unit  lain  yang  terkait,  misalnya: Organisasi Profesi, Swasta, TNI, dll. 

3.   Mengatur komunikasi data antar sub sistem di dalam jaringan SI­SDMKES. 

4.   Mengelola  dan  mengembangkan  piranti  lunak  SI­SDMKES  yang  searah 

dengan pengembangan sub sistem yang ada didalamnya. 

5.   Bertanggung  jawab  dalam  pembinaan  pengembanganSI­SDMKES  dan  bimbingan kepada penanggung jawab sub sistem didalamnya. 

6.4.2. Tugas Khusus

1.   Memberikan  umpan  balik  proses  pengembangan  integrasi  sub  sistem  dalam 

SI­SDMKES (ketepatan jadual,  kelengkapan data,  komunikasi data). 

2.   Memberikan  bimbingan  teknis  kepada  pimpinan  pengelola  sub  sistem  dalam  SI­SDMKES . 

3.   Melaksanakan  proses  tayangan  luaran  dalam  media  global  sesuai  jenisl  bentuk yang telah disepakati. 

4.   Memproduksi  luaranl  informasi  Tenaga  Kesehatan  non  Depkes  secara  periodik dengan memperhatikan sumber­sumber lain yang tersedia. 

5.   Menyusun  dokumentasi  informasi  SI­SDMKES  bekerja  sama  dengan  pengelola sub sistem lainnya . 

(36)

BAB VII

SUMBER DAYA PENDUKUNG

Sumber  daya  manusia  kesehatan  secara  dari  setiap  jenjang  mulai  dari  tingkat  pusat  ke  propinsi,  kabupatenlkota  sampai  ke  puskesmas  untuk  mendukung  perencanaan  penempatan  sumber  daya  manusia  kesehatan  secara  tepat  dan  terarah . 

Dalam  penerapan  integrasi  SI­SDMKES  di  Pusat  dan  Daerah  tidak  harus  menunggu  lengkapnya secara operasional  ke­4  (empat) sub sistem  SI­SDMKES,  namun  tergantung  pada  situasi  sumber  daya  yang  dimiliki  untuk  dapat 

mengembangkan  standard  sistem  terintegrasi  sesuai  pedoman  dan  petunjuk  teknis SI­SDMKES.  Standarisasi  piranti keras  dan  lunak menjadi  tanggung jawab  pengelola  SI­SDMKES  di  Pusdakes  di  tingkatkan  secara  bertahap  sesuai  perkembangan  IPTEK dan  kemampuan  infra struktur yang  ada untuk mendukung  pengelolaan perlu dipertimbangkan sumber daya sebagai berikut: 

•   Sarana  •   Prasarana 

•   Sumber Daya Manusia  •   Dana 

7.1. Kebutuhan Perangkat Keras (hardware)

Piranti  keras  disesuaikan  dengan  perkembangan  teknologi  informasi  yang 

distandarisasi  Depkes.  Untuk  dapat  mengolah  dan  mengkomunikasikan  data  antar sub sistem diperlukan hardware sebagai berikut: 

1.   Komputer  server,  yang  akan  berfungsi  sebagai  komputer  penyimpan,  pemroses,  penyedia  dan  pendistribusian  keseluruhan  informasi  yang 

ditempatkan pada pusat­pusat pengolahan data sub sistem. 

Spesifikasi Komputer server: 

CPU   Intel Pentium Pro/lIIl1l; 233 MHz atau  lebih tinggi  32  Bit PCI  fast & Wide SCSI 

2MB PCI  Video Adapter  64MB RAM  atau  Lebih  512KB Cache 

Monitor   SVGA 14 Inch; 0.28 dpi 

(37)

Harddisk   6 GB SCSI  atau  lebih tinggi 

Drives   32x CD­ROM  Drive 

3,5" FDD  1,44MB  ZIP Drive 

LAN  Card   10/100 T  base fast ethernet card 

Modem  56,6  Kbps 

Keyboards & Mouse 

2.  Komputer  pengguna,  yang  berfungsi  sebagai  komputer  pengakses,  penyimpan  data,  dan  pemroses  pada  tingkatan  tertentu  di  sUbsistem  dan   atau  sistem di atasnya sesuai dengan  kebutuhan  tertentu.  

Spesifikasi komputer pengguna:  

CPU

Intel  Pentium  MMXlII/III;  233  MHz atau  lebih  tinggi  2MB PCI  Video Adapter 

32MB  RAM  512KB Cache 

Monitor  SVGA 14 Inch; 0.28 dpi  Harddisk  4GB IDE atau lebih tinggi  Drives  3,5" FDD  1,44MB 

LAN  Card  10/100 T base fast ethernet card  Keyboards & Mouse 

3.   Saluran  (line) telpon  khusus  untuk  komunikasi  jaringan  antar  server  di  luar  gedung Depkes. 

Spesifikasi  kebutuhan  hardware  yang  baik  untuk  komputer  server  maupun  komputer  pengguna  yang  disebutkan  di  atas  adaJah  kebutuhan  minimal  saat  juknis  ini  dibuat.  Kebutuhan  tersebut  akan  berkembang  sejalan  dengan  tuntutan  software yang terus berkembang dan  membutuhkan  hardware dengan spesifikasi  yang semakin tinggi. 

7.2. Kebutuhan Perangkat lunak (software)

Piranti  lunak  disesuaikan  dengan  perkembangan  teknologi  informasi  yang  distandarisasi  Depkes.  Agar  pengoperasian  SI­SDMKES  dapat  berjalan  dengan  baik  maka  di  setiap  subsistem  perlu  dibuat 1 disediakan  sekurangnya  4  program 

apJikasi,  yaitu: 

1.   Program aplikasi untuk menjalankan fungsi penyimpanan data 

(38)

2.  Program aplikasi untuk menjalankan fungsi pemrosesan data 

3.  Program aplikasi untuk menjalankan fungsi pembuatan luaran 

4.  Program aplikasi untuk menjalankan jaringan 

Program  aplikasi  untuk  menjalankan  fungsi  penyimpanan  dan  program  aplikasi  untuk  menjalankan  pemrosesan  data  serta  program  aplikasi  untuk  menjalankan  fungsi  pembuatan  luaran  disusun  berbasis  database  disesuaikan  dengan  kebutuhan  masing­masing  sub  sistem.  Hal  yang  harus  diperhatikan  adalah 

kesamaan dalam meng­create nama field  kunci  untuk  memudahkan  integrasi  disistem yang lebih tinggi. 

Program aplikasi jaringan yang digunakan adalah Windows NT dengan dilengkapi  software komunikasi jaringan melalui telpon I internet sejenis FTP. 

7.3. Prasarana

Dikelola oleh masing­masing sUbsistem. 

7.4. Sumber Daya Manusia

Personel  disesuaikan  dengan  kebutuhan  penyelenggaraan  operasional  jaringan 

integrasi SI­SDMKES. 

7.5. Dana

Dana disesuiakan dengan masterplan mengikuti ketentuan yang berlaku. 

(39)

BAB VIII

EVALUASI

8.1. Indikator Keberhasilan

Keberhasilan  SI.SDM­KES  ditunjukkan  oleh  pencapaian  tujuan  dan  sasarannya .  Evaluasi  pelaksanaan  SI­SDMKES  yang  berjalan  secara  efektif  dan  efisien,  diukur  dengan  suatu  ukuran  tingkat  keberhasilan  SI­SDMKES.  Hasil  evaluasi  dapat  diukur  secara  kuantitatif atau  kualitatif.  Indikator  keberhasilan  SI­SDMKES  adalah:  80% luaran SISDM­KES akurat dan  tepat waktu. 

8.2. Pelaksanaan

Evaluasi  SI­SDMKES  dilakukan  6  (enam)  bulan  sekali  dengan  memperhatikan  hal­hal sebagai berikut: 

1.   Evaluasi  dilakukan  oleh  pejabat  yang  berwenang  atau  staf  yang  ditunjuk  di  bawah koordinasi Pusat Data Kesehatan . 

2.   Evaluasi  dilakukan  secara  rutin  atau  pada  waktu­waktu  tertentu  bila  diperlukan oleh setiap sub sistem yang ada di dalamnya. 

3.   Hasil  eva/uasi  dilaporkan  kepada  pimpinan  dan  digunakan  untuk  pengambilan  keputusan perencanaan pengembangan selanjutnya. 

(40)

BABIX

PENUTUP

Petunjuk  teknis  (Juknis)  ini  pada  dasarnya  adalah  suatu  alat  mencapai  tujuan .  Dengan  demikian  keberhasilan  segenap  proses  akan  berpulang  pad a  hasil  produksi  informasi  SI­SDMKES  yang  diharapkan  dapat  diselenggarakan  secara  terintegrasi oleh  segenap para pengelolanya. 

Setelah  tersusun  juknis  ini,  perlu  segera  ditindak  lanjuti  dengan  pembuatan  software  integrasi  yang  merupakan  penghubung  proses  antar  pengelola  bagi  produksi informasi SI­SDMKES yang diharapkan.  Pengembangan  piranti lunak ini  akan  diselenggarakan  secara  bertahap  sesuai  dengan  ketersediaan  sumber  daya,  namun  tidak  berarti  satu  sama  lain  saling  tergantung  dan  menunggu.  Adanya  kolaborasi  optimal  adalah  apabila  keberhasilan  yang  ada  dinikmati  sebagai  keberhasilan  bersama.tanpa  memandang  sedikit  banyaknya  peran  yang  dikontribusikan .  Dukungan  kemitraan  dalam  kerjasama  kiranya  dapat  terselenggara dengan seimbang dan  konsisten. 

Lebih  lanjut,  penunjukan  target  waktu  untuk  implementasi  integrasi  dilakukan  secara  bertahap  dan  bersama­sama  secara  sistematis  dengan  hasil­hasil  yang  diharapkan.  Pada  gilirannya  diharapkan  dapat  diperoleh  produksi  informasi  SI-SDMKES yang tersedia dari waktu ke waktu sesuai dengan kebutuhan pengambilan keputusan manajemen sumber daya manusia bidang kesehatan .

(41)
(42)

LAMP/RAN 1

DAFTAR VARIABEL (ELEMEN  DATA) SI­SDMKES  DIRINCI  MENURUT SUB SISTEM PEMASOKNYA 

VARIABEL (ELEMEN  DATA)  SIMKA  SIDIKLAT  SIPTK  SINAKES 

PEGAWAI

NIP  Pemasok  Relasional  Relasional  Relasional 

Nama  Pemasok  Relasional  Relasional  Relasional 

Gelar  Pemasok 

Jenis kelamin  Pemasok 

TempaUtgllahir  Pemasok  Relasional  Relasional  Relasional 

Agama  Pemasok  Staws kawin  Pemasok  Pendidikan Umum  Pemasok  Unit kerja  Pemasok  Jabatan terakhir  Pemasok  Pangkat/gol terakhir  Pemasok  Jenis Diklat  Pemasok 

Lama  DikJat  Pemasok 

Angka Kredit  Pemasok  Staws sebagai guru  Pemasok  Mata ajaran diajar1<an  Pemasok  PIT NoPTT  Pemasok  Nama  Pemasok  Gelar  Pemasok  Jenis kelamin  Pemasok  TempaUtgllahir  Pemasok  Agama  Pemasok  Slaws kawin  Pemasok 

Pendidikan  Umum  Pemasok 

Unit kerja/tempat bakli  Pemasok 

Tgi  mulai masa bakli  Pemasok 

Tgi selesai masa bakli  Pemasok 

(43)

VARIABEL (ELEMEN  DATA)  SIMKA  SIDIKLAT  SIPTK  SINAKES 

SISWA (/ulusan)

No kode siswa  Pemasok 

Nama  Pemasok 

Jenis kelamin  Pemasok 

TempaVtgllahir  Pemasok 

Nama Sekolah  Pemasok 

Lokasi  Sekolah  Pemasok 

Bidang Sekolah  Pemasok 

Tanggal  lulus  Pemasok 

Index prestasi  Pemasok 

TENAGA KESEHATAN NON DEPKES

Nomor Anggota  Profesi  Pemasok 

NIP Oika  PNS)  Relasional  Relasional  Relasional 

Nama  Relasional  Relasional  Pemasok 

Gelar  Pemasok 

Jenis kelamin  Pemasok 

TempaVtgllahir  Pemasok 

Agama  Pemasok 

Status kawin  Pemasok 

Pendidikan  Umum  Pemasok 

Unit Kerjafrempat Kerja  Pemasok 

Status Praktek  Pemasok 

Kabupaten  Praktek  Pemasok 

(44)

LAMP/RAN 2

CARA AKSES FTP

Cara akses FTP dari unit kerja adalah  sebagai berikut: 

セN@

KoneksiModem ke Pusat Data Kesehatan

Pertama  kali  yang  harus  dilakukan  sebelum  melakukan  akses  data  baik  upload  maupun  download  dengan  menggunakan  FTP  (file  transfer  protocol)  adalah  melakukan  koneksi  antara  komputer I server export dan  import  (antara  unit  kerja  dan  Pusat Data Kesehatan), adalah sebagai berikut: 

•   Kedua  komputer I server export dan  import data telah diaktifl<an 

•   Modem dari kedua  komputer telah diaktifl<an 

•   Lakukan dialing dengan tujuan  nomor telepon  server export data 

•   Buka  program/fasilitas  dialing  melalui  tool bar  "start",  "program",  "accessories",  "communications",  "dial­up  networking",  dan  klik  pad a  icon  "dialing",  atau  melalui  toolbar  "starf',  "setting",  "control  panel",  "dial­up  networking",  dan  klik  pad a  icon  "dialing",  atau  langsung  klik  sortcut I icon 

[image:44.595.39.424.198.614.2]

"dialing" jika telah  dibuat pad a  tampilan  utama  Windows  seperti  yang  terlihat  pada gambar di  bawah ini 

Gambar: Tampilan Windows dengan Sortcutllcon Dailing 

(45)
[image:45.595.72.463.47.600.2]

Setelah  klik  dialing  akan  menampilkan  suatu  dialog  box "Connect  To"  terdiri  atas  User  name,  Password ,  Phone  number,  dan  Dialing  from.  Masukan  user  name  sesuai dengan  user name yang  terdaftar di  dalam  server  Pusat  Data  Kesehatan,  contoh  User  name:  PUSDIKLAT  dan  Password  yang  telah  diberikan.  Phone  number biasanya akan tamp il  dengan nomor yang  tertera pada saat mengintalas i  Dialing  Networking.  Phone number tersebut  5277168  selanjutnya  pilih  con ection  dengan  mengkliknya  dengan  tujuan  melakukan  koneksi  ke  Pusat  Data  Kesehatan. 

Gambar: Tampilan Dialog Box "Connect To" 

Lakukan  hingga terjadi koneksi jika bel um terjadi  koneksi  lakukan  berulang­ulang  sampai  terjadi  hubungan.  Bila  telah  terjadi  hubungan  berarti  user  name  telah  menjadi anggota dari Jaringan Komputer LAN  Depkes. 

(46)

2.

Akses Data dengan Nenggunakan FTP

Setelah  terjadi  koneksi  antar  server  import  dan  server  export  maka  untuk  mengakses  data  baik  upload  maupun  download  dapat menggunakan  fasilitas  file  transper  protocol  (FTP) .  Banyak  sekali  program/software  untuk  FTP  antara  lain :  Net  Vampire,  Grafula,  FTP  Comander,  Monica,  Go!Zilla,  Dipstick,  LeechFTP,  WS_FTP,  dan  sebagainya.  Dalam  hal  ini  digunakan  WS_FTP95  LE  version  4 .01  untuk Windows  NT dan Windows 95 yang dikeluarkan oleh  Ipswitch Inc. 

2.1. Cara Menggunakan FTP

[image:46.595.51.432.186.615.2]

Buka  program/fasilitas  FTP  melalui  tool bar  "start",  "program",  dan  klik  icon  FTP  atau  langsung  klik  sortcut  /  icon  FTP  bila  telah  dibuatkan  pada  tampilan  utama  Windows. 

Gambar: Tampilan Windows dengan Sortcutllcon ''WS_FTP95'' 

(47)

Setelah  klik  "WS_FTP95  LE",  layar  akan  menampilkan  dialog  box  "WS_FTP95  LE" dan "Session  Profile" seperti dalam gambar di bawah  ini. 

•   Profile  Name:  DATASDM  yaitu  nama  server  data  SDM  pada  Pusat  Data  Kesehatan 

•   Host  Name:  192.168.0.9  adalah  No.  IP  local  pada  server  data  SDM  Pusat  Data  Kesehatan 

•   Pilih  check box "Anonymous Login" dengan  klik  •   Selanjutnya pilih  "Ok". 

1i0ll1ll*IAUomobc 、セッ、

lii!! VS_FTP95 . """,

j セ (_­I   11..10'. 1...

セiセMi@ P--c

I-d@orirown

セ i

iセ

LMMセM]

NANャ ]M

§ coaplete vav

・[A@ 」ッ セエ@ las

1:1 c:xlnnecl . va..,

1:1 error . vo.:v

I

fIIllcen.se . vrl.

Iii!! proroer .Vrt 

. . . .hatsnev txt

1:1 VSJTP hlp

' I:IVSFTP . inl.

I

Iii!! WS:FTP LOG [image:47.595.68.459.31.632.2]

'

.. 

Gambar: Tampilan Dialog Box "Session Profile" 

(48)

2.2. Mengubah Directory

Pada  tampilan  FTP  terdapat  dua  lokasi  directory  pada  sebelah  kiri  menyatakan  local  directory  (Local  System)  dan  sebelah  kanan  adalah  remote  directory  (Remote  System)  pada  contoh  yang  sebelah  kiri  adalah  directory  server  PUSDIKLAT  (C:\SIDIKLAT)  dan  yang  sebelah  kanan  adalah  directory  server  Pusat Data Kesehatan ( .. .ISISDM). 

Untuk mengubahnya adalah sebagai berikut: 

•  Pilih dengan meng­klik "ChgDir" 

[image:48.595.39.429.115.620.2]

•  Isikan nama remote directory dengan " .. .lSISDM"  •  Kemudian klik "OK" 

Gambar: Tampilan  Mengubah Directory 

(49)

2.3. Meng-copy File

Jika  remote  directory  telah  tampil  maka  untuk  melakukan  peng­copy­an  (baik  download  maupun  upload)  cukup  dengan  memilih  file  yang  diinginkan  dengan  mengklik  tanda  セ@ atau セ N@ Lama  waktu  peng­copy­an  tergantung  dari  besar  kecilnya file  yang akan di­copy dan ditentukan dalam prosentasi peng­copy­an. 

[image:49.595.74.464.111.614.2]

Berikut  ini  adalah  contoh  file  xdata_data.zip  yang  di­copy  (download)  dari  directory . . .ISISDM (remote) ke  directory C:\SIDILAT (local). 

Gambar: Tampilan Peng­copy­an (download) dari Directory Remote ( .. .ISISDM)  ke Directory Local  (C:\SIDILAT) 

(50)
[image:50.595.43.431.65.568.2]

Berikut  ini  adalah  contoh  file  xtrac.exe  yang  akan  di­copy  (upload)  dari  directory C:\SIDILAT (local) ke directory  .. .ISISDM (remote). 

Gambar: Tampilan  Peng­copy­an (upload) dari Directory Local (C:\SIDIKLAT) ke   Directory Remote ( .. .ISISDM)  

(51)

LAMP/RAN 3 LUARAN S/-SDMKES

Jumlah Tenaga  Kesehatan  Menurut Institusi/Unit Kerja dan Jenis Tenaga  (PP No.  32) 

No II  Inst.lUnit 

Jumlah 

Tenaga Kesehatan 

Kerja  Medis  Perawat  Farmasi  Kesmas  Gizi  Terapi  Teknik 

I  Fisik  Medik 

JtJmlah  Tenaga Kesehatan  Menurut Propinsi dan Jenis Tenaga (PP No 32) 

No Propinsi 

Medis 

Tenaga Kesehatan 

Perawat  Farmasi  Kesmas  Gizi  Terapi  Fisik 

Teknik  Medik 

Jumlah 

Jumlah Tenaga Kesehatan  Menurut Kabupaten dan Jenis Tenaga (PP No. 32) 

No Kabupaten 

IKota

Jumlah 

Medis  Perawat 

Tenaga Kesehatan 

Farmasi  Kesmas  Gizi  Terapi 

Fisik 

Teknik  Medik 

Jumlah Tenaga Kesehatan  Menurut Gender danJenis Tenaga (PP No. 32) 

No Jenis  Tenaga Kesehatan 

Kelamin  Medis  Perawat  Farmasi  Kesmas  Gizi  Terapi 

Fisik 

Teknik  Medik  1. Laki­Iaki 

2. Perempuan  Jumlah 

(52)

LAMP/RAN 4 LUARAN SINAKES

Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Status Praktek dan Jenis Tenaga 

(PP No. 32) 

No  Jenis Kelamin  Tenaga Kesehatan 

Medis  Perawat  Farmasi  Kesmas  Gizi  Terapi  Fisik 

Teknik  Medik  1.  Praktek 

2.  Tidak Praktek  Jumlah 

Jumlah Tenaga Kesehatan  Menurut Propinsi dan Strata Pendidikan 

Propinsi  Strata Pendidikan 

No 

SO  SLTP  SLTA  03  S1  S2  S3 

Jumlah 

Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota dan Strata Pendidikan 

Strata Pendidikan  Kabupaten/Kota

No 

S1

SO  SLTP  SLTA  03  S2  S3 

Jumlah 

(53)

LAMP/RAN 5 LUARAN S/MKA

Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Propinsi dan Masa Kerja 

Masa Karja  (Tahun)  Propinsi

No 

> 31 20 ­ 30 

0­10  10 ­ 20 

Jumlah 

Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota dan Masa Kerja 

Kabupaten/Kota  Masa Kerja  (Tahun) 

No 

> 31 20 ­ 30 

0­10  10 ­ 20 

Jumlah 

Jumlah Tenaga Kesehatan  Menurut Propinsi dan Umur 

Propinsi

No  Umur (Tahun) 

< 20  21  ­ 30  31  ­ 40  41  ­ 50  50 ­ 55 

Jumlah 

Jumlah Tenaga Kesehatan  Menurut Kabupaten/Kota dan Umur 

No  Kabupaten/Kota  Umur (Tahun) 

< 20  21  ­ 30  31  ­ 40  41  ­ 50  50 ­ 55 

Jumlah 

(54)

Jumlah Pegawai Depkes Menurut Propinsi dan  Strata Pendidikan 

No  Propinsi  Strata Pendidikan 

SO  SLTP  SLTA  03  S1  S2  S3 

Jumlah 

Jumlah Pegawai Depkes Menurut Kabupaten/Kota dan Strata Pendidikan 

No  KabupatenlKota  Strata Pendidikan  SLTP  SLTA

SO  03  S1  S2  S3 

Jumlah 

Jumlah Pegawai Depkes  Menurut Propinsi dan Masa Kerja 

Masa Kerja (Tahun) 

No  Propinsi 

0­10  10 ­ 20  20 ­ 30  > 31

Jumlah 

Jumlah Pegawai Depkes Menurut Kabupaten/Kota dan  Masa Kerja 

Masa Kerja  (Tahun)  Kabupaten/Kota

No 

0­10  10 ­ 20  20 ­ 30  > 31

Jumlah 

(55)

Jumlah Pegawai  Depkes Menurut Propinsi  dan  Umur 

Umur (Tahun)  Propinsi

No 

50 ­ 55  < 20  21  ­ 30  31  ­ 40  41  ­ 50 

Jumlah 

Jumlah Pegawai Depkes Menurut Kabupaten/Kota dan  Umur 

Umur (Tahun)  No  Kabupaten/Kota 

50 ­ 55  31  ­ 40

< 20  21  ­ 30  41  ­ 50 

Jumlah 

Jumlah Pegawai Depkes yang Akan Pensiun Per Lokasi k・セ。@ Per Tahun  

Tanggal Proses  .. .... .. . .  

Tahun  Pusat  Propinsi  Kabupaten  Tdkjelas  Total 

(orang)  (orang)

(orang)  (orang)  (orang) 

Jumlah 

Jumlah Pegawai Depkes yang Akan  Pensiun  10 Tahun  ke  Depan yang  Dirinci  Menurut Strata Pendidikan 

Propinsi 

T anggal proses  : 

No.  Tahun  Strata  Pendidikan  Jumlah 

SO  SLTP  SLTA  03  S1  S2  S3 

Jumlah 

(56)

LAMP/RAN 6 LUARAN SID/KLA T

Jumlah Pegawai  Kesehatan Menurut Propinsi dan  Diklat Penjenjangan  yang Diikuti 

Tahun  : 

No  Propinsi  Diklat  Diklat Struktural  Diklat  Fungsional 

Diklat  Teknis  Prajabatan  Adum  Spama  Spamen  Kes  Non Kes  Kes  Adm 

01 02 03

04

05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16

17

18

Jumlah  XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX

(57)

Jumlah Pegawai Kesehatan  Menurut Jen is Diklat Yankesmas dan Jenis Tenaga 

Nama Unit Organisasi  Tahun 

No  Diklat Yankesmas  Dr  Dr Gigi  Bidan  Perawat  Sani  tarian 

Kesmas  Tenaga  Lain  01 Pelayanan Medis 

Rumah Sakit  02 Pelayanan Medis 

Puskesmas  03 Pelayanan 

Kebidanan  Rumah Sakit  04 Pelayanan 

Kebidanan  Puskesmas  05 Perawatan 

Kesehatan  Rumah Sa kit  06 Perawatan 

Kesehatan  Puskesmas  07 Perawatan 

Kesehatan  Masyarakat  08 Pelayanan Lab 

Rumah Sakit  09 Pelayanan Lab 

Puskesmas  Jumlah 

(58)

Jumlah Pegawai Kesehatan Menurut Diklat Binkesmas dan Jenis Tenaga  Nama Unit Organisasi 

Tahun 

No  Diklat Binkesmas  Dr  Dr Gigi  Bidan  Perawat  Sani  tarian 

Kesmas  Tenaga  Lain 

01 Pembinaan  Kesehatan  Keluarga 

02 Pembinaan Gizi  Masyarakat 

03 Pembinaan Peran  Serta 

Masyarakat 

04 Pembina an  Upaya  Kes.  Puskesmas 

05 Pembinaan  Kesehatan  Lingkungan  Jumlah  Jumlah Pegawai Kesehatan Menurut Diklat PPM dan Jenis Tenaga  Nama Unit Organisasi  Tahun 

No  Diklat PPM  Dr  Dr Gigi  Bidan  Perawat  Sani 

tarian 

Kesmas  Tenaga  Lain 

01 Pencegahan  Penyakit 

Bersumber Binalang 

02 Pencegahan  Penyakit 

Menular Langsung 

03 Surveilans  Epidemilogi 

04 Immunisasi  Jumlah 

(59)

LAMP/RAN 7 LUARAN S/PTK

Jumlah Lulusan  Pendidikan Tenaga Kesehatan  Menurut Jenis  Kelamin 

Per Jenis  Institusi dan Jenjang Pendidikan Tahun  . ... .... . 

No  Jenjang  Jenis  Pendidikan 

Rata­rata  Indeks Prestasi  Jumlah  Laki­Iaki  Perempuan 

1. JPM  SPK  SPRG  SMAK  SMF  Sub total  2. 01  SPKSJ 

SPAG  SPPH  SPTG  STLKF  PPTO  Sub total  3. 0111  (JPT)  Akper 

Akper­Nes  Akper­Jiwa  Akper­Guru  AkBid  AKG  AkFis  AOP  AOT  ATW  ATRO  AkZi  ARO  AKL  AAK  AkaFarma  ATG  APIK  Atem  AkFar  Sub total  Jumlah 

(60)

Persebaran  Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan  Per Propinsi untuk Jenjang   Pendidikan Menengah Tahun  .... .... .  

No  Propinsi  SPK  SPRG  SMAK  SMF  Jumlah 

1 01  Aceh 

2 Sumatera Utara 

3 Sumatera Barat 

4 Riau 

5 Jambi 

6 Sumatera Selatan 

7 Bengkulu 

8 Lampung 

9 OKI  Jakarta 

10 Jawa Barat 

11 Jawa Tengah 

12 OIYogyakarta 

13 Jawa Timur 

14 Bali 

15 Nusa Tenggara Barat 

16 Nusa Tenggara Timur 

17 Kalimantan  Barat 

18 Kalimantan Tengah 

19 Kalimantan Selatan 

20 Kalimantan Timur 

21 Sulawesi Utara 

22 Sulawesi Selatan 

23 Sulawesi Tengah 

24 Sulawesi  Selatan 

25 Sulawesi Tenggara 

26 Maluku 

27 Irian Jaya  Jumlah 

(61)

Persebaran Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan  Per Propinsi untuk Jenjang   Pendidikan Diploma I Tahun  .. ... .  

No  Propinsi  -,

(/) セ@ a.. (/)

oct: a.. (/)  I  a.. a..

(/)

I­ a.. (/) LL.  セ@ ....J I­ a.. (/)  0 

t::

a.. .c t"a 

E

:J -,

1 DI  Aceh 

2 Sumatera Utara 

3 Sumatera Sarat 

4 Riau 

5 Jambi 

6 Sumatera Selatan 

7 Sengkulu 

8 Lampung 

9 DKI Jakarta 

10 Jawa Sarat 

11 Jawa Tengah 

12 DI  Yogyakarta 

13 Jawa Timur 

14 Sali 

15 Nusa Tenggara  Sarat 

16 Nusa Tenggara Timur  17 Kalimantan  Sarat 

18 Kalimantan Tengah 

19 Kalimantan Selatan 

20 Kalimantan Timur 

21 Sulawesi Utara 

22 Sulawesi Selatan 

23 Sulawesi Tengah 

24 Sulawesi Selatan 

25 Sulawesi Tenggara 

26 Maluku 

27 Irian Jaya  Jumlah 

(62)

Persebaran  Institusi  Pendidikan Tenaga Kesehatan  Per Propinsi Untuk Jenjang  Pendidikan  Diploma  III  Tahun  ... ... . 

No  Propinsi 

'" 

2 III 

Gi  Q)  :::l  -0

0 E  セ@ .c

c C)  C) 

'" 

a..

I-セ@

セ@ 0 セ@ to C) :.:: セ@ III

Q. :0

""

0:: :.:: w .!!!

セ@ セ@

:.:: .>< 0 0 I- 0:: :.::

«

LL I-

a:

I- .>< E .><

セ@

« « « « «

« « «

;2

« «

«

:::l

«

.><

«

«

....,

«

セ@

«

1 01 Aceh 2 Sumatera Utara 3 Sumalera Baral 4 Riau

5 Jambi

6 Sumalera Selatan 7 Bengkulu 8 Lampung 9 OKI Jakarta 10 Jawa Baral 11 Jawa Tengah 12 01 Yogyakarta 13 Jawa Timur 14 Bali

15 Nusa Tenggara Baral 16 Nusa Tenggara Timur

17 Kalimantan Baral 18 Kalimantan Tengah 19 Kalimantan Selatan 20 Kalimantan Timur 21 Sulawesi Utara 22 Sulawesi Selatan 23 Sulawesi Tengah 24 Sulawesi Selatan 25 Sulawesi Tenggara 26 Maluku

27 Irian Jaya Jumlah

(63)

Jumlah Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan  Menurut Jenis Pendidikan 

Per Jenjang dan Status Pemilikan Tahun  ... .. . 

No  Jenjang  Jenis  Status Pemilikan  Jumlah 

Pendidikan  Pusat  Daerah  TNIIPOLRI  Swasta  1. JPM  SPK 

SPRG  SMAK  SMF  Sub total 

2. 01  SPKSJ  SPAG  SPPH  SPTG  STLKF  PPTO  Sub total 

(64)

Perkembangan  Institusi Pendidikan T enaga Kesehatan  Menurut Jenis Pendidikan  Per  

Jenjang dan Tahun  1999­2003  

No  Jenjang  Jenis 

Pendidikan 

Tahun  Jumlah 

1999  2000  2001  2002  2003 

1.  JPM  SPK 

SPRG  SMAK  SMF  Sub total 

2.  DI  SPKSJ 

SPAG  SPPH  SPTG  STLKF  PPTD  Sub total  3.  Dill (JPT)  Akper 

(65)
(66)

Gambar

Gambar 1 : Alur Integrasi Data SI­SDMKES 
Gambar 2 : Komunikasi Data Antar Sub Sistem 
Gambar: Tampilan Windows dengan Sortcutllcon Dailing 
Gambar: Tampilan Dialog Box "Connect To" 
+6

Referensi

Dokumen terkait

Kebutuhan dari kegiatan untuk menyempurnakan berdasarkan hasil analisa dalam uraian umum mengenai sistem yang sedang berjalan sehingga dapat teridentifikasi kebutuhan dari sistem

GIT Solution sebagai organisasi bisnis, terlebih dahulu menyatakan bahwa setiap karyawan mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan bisnis.Setiap divisi dalam struktur

Kebutuhan dari kegiatan untuk menyempurnakan berdasarkan hasil analisa dalam uraian umum mengenai sistem yang sedang berjalan sehingga dapat teridentifikasi kebutuhan dari sistem

Dengan memanfaatkan sistem informasi berbasis komputer, memungkinkan bagi Universitas X untuk menjalankan penjaminan mutu sumber daya manusia secara konsisten dan

Dengan memanfaatkan sistem informasi berbasis komputer, memungkinkan bagi Universitas X untuk menjalankan penjaminan mutu sumber daya manusia secara konsisten dan

Yunita Abadi mengalami kekurangan dalam sistem pengelolaan Sumber Daya Manusianya (SDM), seperti perusahaan mengeluarkan biaya rutin untuk setiap kali rekrutmen

GIT Solution sebagai organisasi bisnis, terlebih dahulu menyatakan bahwa setiap karyawan mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan bisnis.Setiap divisi dalam struktur

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan yang tepat dan tingkat pemahaman yang baik oleh pengelola keuangan pada instansi pemerintahan akan meningkatkan kualitas laporan keuangan dan