TINJAUAN ATAS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN
BAKU PADA INDUSTRI RUMAHAN SIMBIOSIS
REVIEW OF THE RAW MATERIAL INVENTORY CONTROL IN
HOME INDUSTRY SYMBIOSIS
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat ujian sidang
guna memperoleh gelar Ahli Madya
Program Studi Akuntansi
INA MEIDA
21309002
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
ii
✁ ✂✄ ☎ ✆
Penelitian ini dilakukan pada Industri Rumahan Simbosis Bandung,
Fenomena yang terjadi adalah kurangnya persediaan bahan baku pada perusahaan
yang berakibatkan proses produksi menjadi terhambat padahal Persediaan bahan
baku menjadi bahan baku utama sebelum proses produksi berlangsung dalam
memenuhi suatu pesanan Industri rumahan simbiosis harus memperhitungkan
pembelian bahan baku sehingga tidak terjadi kekurangan dalam proses
produksinya jika ketika adanya bahan baku yang rusak maka pekerja tidak harus
menunggu pembelian bahan baku.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengendalian persediaan
bahan baku pengaruhnya terhadap proses produksi. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriftif dimana peneliti tidak mengubah,
menambah atau mengadakan manipulasi terhadap obyek hanya melihat lalu
memaparkannya dalam bentuk laporan penelitian secara lugas dan apa adanya.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, menujnjukan bahwa
kondisi persediaan Industri Rumahan Simbiosis kurang baik dapat dilihat dalam
seringnya kekurangan persediaan bahan baku untuk proses produksi, sehingga
target dalam produk jadi tidak tercapai yang berakibatkan laba yang sudah
diperhitungkan tidak sesuai karena harus membeli bahan baku tambahan,
sebaiknya Industri Rumahan Simbiosis Bandung membeli persediaan bahan baku
melebihi dari yang dibutuhkan sehingga ketika ada bahan baku yang rusak maka
bagian proses produksi tidak harus menunggu bahan baku tambahan dan lebih
teliti dalam pembelian bahan baku.
✝ ✞ ✟ ✠✡☛✞ ☞ ✡
The research was conducted at Home Business Simbosis Bandung, what
occurs is a lack of supply of raw materials to companies that berakibatkan
production process becomes blocked when supplies of raw materials into raw
materials before production takes place in order to meet the housing industry
must take into account the symbiotic purchase of raw materials so that not occur
if the deficiency in the production process when the raw material that is damaged
then the workers do not have to wait for the purchase of raw materials. The
purpose of this study is to determine the effect of raw material inventory control of
production processes. The method used in this research is descriptive where the
researcher does not change, add or make manipulation of the object and expose it
just look in the form of reports penelitiam in a straightforward and candid.
Research has been conducted by the author, menujnjukan that supply conditions
are less good Home Business Symbiosis can be seen in the frequent shortages of
raw materials for production processes, so that the target was not achieved in the
finished product is a calculated profit berakibatkan not be worth an additional
purchase of raw materials , Home Business Symbiosis London should buy raw
materials inventory in excess of that needed so that when there is material that is
damaged then the production process does not have to wait for additional
material and more careful in the purchase of raw materials.
iii
✌✍✎ ✍✏✑ ✒✓ ✍✒✎ ✍✔
✕✖✗ ✘✖ ✙✙✚✛✖ ✜ ✜✢✛✘✚✣ ✣✖ ✜ ✜✢ ✛✖✖ ✘
,
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT serta shalawat dan salam penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW,
atas segala karunia dan ridhoNya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Tugas Akhir ini dengan baik.
Penulis mengharapkan semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat memberi
manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pihak lain yang memerlukan.
mengingat kemampuan dan pengetahuan serta pengalaman yang penulis miliki
sangat terbatas untuk membuat dan menghasilkan suatu karya tulis yang baik,
oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan sebagai masukan yang berharga guna perbaikan dalam laporan tugas
akhir ini.
Dalam kesempatan ini penulis megucapkan banyak terimakasih yang tak
terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan hingga selesainya penyusunan laporan ini, terutama
kepada yang terhormat:
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, Selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si, Selaku Dekan Fakultas
iv
3. Sri Dewi Anggadini, SE,. M.Si, Selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
4. Oni Widilestariningtyas, SE.,M.Si Selaku Dosen Wali
5. Wati Aris Astuti, SE., M.Si Selaku Dosen Pembimbing yang penuh keikhlasan
berkenan memberikan bimbingan, membina dan mengarahkan penulis
sehingga laporan ini dapat selesai.
6. Seluruh Dosen Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia
Bandung
7. Seluruh Staff dan Karyawan di Universitas Komputer Indonesia Bandung
8. Bapak Deden selaku Pembimbing Perusahaan tempat Penelitian berlangsung.
9. Bapak Iko selaku pembina perusahaan yang telah memberikan banyak
informasi sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
10. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberi dukungan baik secara
moril maupun materil.
11. Kakak tercinta yang telah memberikan doa untuk menyelesaikan laporan
Tugas Akhir ini.
12. Seluruh keluargaku yang telah memberikan doa dan dukungan baik secara
moril maupun materil serta cinta kasih yang tiada henti yang diberikan kepada
penulis untuk keberhasilan penulis.
13. Untuk Nizam Faid Hamdani terimakasih atas waktu, perhatian, dan kasih
sayang yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini
v
14. Teman-teman terbaikku Reni Setiawati, Devi Yulianita, Mia Isti Latifah, Ana
Yoana, Desi Ratnasari, terima kasih atas bantuan, dukungan serta memberikan
semangat dalam penulisan laporan ini.
15. Teman-teman Akuntansi angkatan 2009 khususnya AK-5, terima kasih atas
kebersamaanya.
16. Semua pihak yang ikut membantu dan terlibat dalam penyusunan laporan
Tugas Akhir ini.
Dengan segala keterbatasan, penulis memohon maaf apabila ada kesalahaan
tulisan, Semoga apa yang telah penulis sajikan dalam Laporan ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak yang membaca.
Akhir kata, semoga kebaikan mereka yang telah diberikan kepada penulis
mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT, Amien.
Bandung, Juli 2012
Penulis
Ina Meida
✤✥ ✦✧★✩ ✧✪✫ ✬✫
✭✮ ✯ ✰✧✪✱✮ ✲ ✳✮✬✧✴✧✲
✭✮ ✯ ✰✧✪✱✮✪✲YATAAN
MOTTO
ABSTRAK...
i
ABSTRACT ...
ii
KATA PENGANTAR ...
iii
DAFTAR ISI ...
vi
DAFTAR GAMBAR...
xii
DAFTAR TABEL...
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...
xiv
SIMBOL
✵ ✶✷✸✹ ✺✻ ✼ ✽...xv
BAB I PENDAHULUAN
✾✿ ✾ ❀❁❂❁❃❄❅❆❁❇ ❁❈ ❉❊❅❈❅❆✤❂✤❁ ❈
...
✾ ✾✿❋ ●❍❅❈ ❂✤■✤❇❁❏✤❑❁❏❁❆❁▲▼❁❈ ◆❖ P❖ ❏❁❈❑❁❏❁❆❁▲...
◗❭
❪❫❴ ❫❵❛ ❜❝❞❡❢❣❤ ❣✐❥❞❥ ❜❤
...
❦❧♠ ❧♥ ♥ ♦♠ ♣♥♠ qrst✉ ♠♦♠✈♠ q♦ ✇①♠ q②♦ ♠r ✇③♥ ♦ ♥①♠ q
❵ ❫ ❪ ④ ❜⑤❥ ❜❤❢❡ ⑥ ❞ ❜❝❜
...
⑦ ❵ ❫ ❪❫ ❪❢❣❤⑧❣❤⑨❜✐❥ ❜❤... ...
⑦ ❵❫❪❫ ❪.
❪❢❣❤⑧❣⑩❞❥ ❜❤❢❣❤⑧❣❤⑨❜✐❥ ❜❤...
⑦ ❵❫❪❫ ❪.
❵❶❤⑥ ❡⑩-
❡❤⑥ ❡⑩ ❢❣❤⑧❣❤⑨❜✐❥ ❜❤❫❫❫❫ ❫❫❫❫ ❫❫❫❫ ❫❫❫❫ ❫❫❫❫ ❫❫❫...
⑦ ❵.
❪❫ ❪.
❷❸❡ ❤⑧⑥ ❥⑨❜❤❹❡ ⑤❡ ❜ ❤ ❢❣❤⑧❣❤⑨❜✐❥ ❜...
❪ ❷ ❵ ❫ ❪❫❵ ❢❣⑩⑥ ❣⑨❥ ❜❜❤❺❜❻❜❤❺❜❝❡...
❪❴ ❵❫❪❫❵.
❪❢❣❤⑧❣⑩❞❥ ❜❤❢❣⑩⑥ ❣⑨❥ ❜❜❤❺❜❻❜❤❺❜❝❡ ❫❫❫ ❫...
❪❴ ❵❫❪❫❵.
❵❸❡ ❤⑧⑥ ❥ ❢❣⑩⑥ ❣⑨❥ ❜ ❜❤❫ ❫❫❫❫ ❫❫❫❫ ❫❫❫❫ ❫❫❫❫ ❫❫❫❫ ❫❫❫❫ ❫❫❫...
❪❼❵❫❪❫❵
.
❷❽ ❣❤❥⑥-
⑤ ❣❤❥⑥ ❢❣⑩⑥ ❣⑨❥ ❜❜❤❫❫❫❫ ❫❫❫❫ ❫❫❫❫ ❫❫❫❫ ❫❫❫❫ ❫❫❫❫ ❫❫❫❫ ❫❫❫❫ ❫❫...
....
16
2.1.4 Pengertian Pengendalian Persediaan Bahan Baku...
18
2.1.5 Prosedur Pembelian Persediaan Bahan Baku...
18
2.1.6 Pengendalian Persediaan Bahan Baku...
20
2.2 Kerangka Pemikiran ...
21
❧♠ ❧♥ ♥♥ ❾❧ ♣✇♦✈♠ q③ ✇✉❾✈✇r ✇ q✇❿♥ ✉ ♥♠ q
3.1 Objek Penelitian ...
23
3.2 Metode Penelitian ...
23
3.2.1 Desain Penelitian ...
26
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ...
27
3.2.3 Sumber Data ...
29
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ...
30
➀ ➁
➂➃ ➂➄ ➅ ➆➃➇➄ ➈➉➊ ➋➊ ➈➄ ➌➄ ➃ ➋➍➃ ➋➉➊ ➎ ➂➃ ➆➃➇➃ ➋
➏➐➑
Gambaran Umum Perusahaan...
33
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ...
33
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan...
34
4.1.3 Job Deskripsi ...
35
4.1.4 Aktivitas Perusahaan ...
38
4.2 Hasil Analisis Deskriptif...
39
4.2.1 Prosedur Pembelian Persediaan Bahan Baku
pada Industri rumahan ...
39
4.2.2 Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada
Industri rumahan...
40
4.3 Hasil Implementasi Model...
41
4.3.1 Analisa Prosedur Pembelian Persediaan Bahan Baku
pada Industri rumahan ...
41
4.3.2 Analisa Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada
Industri rumahan...
42
➂➃ ➂➅➇➄ ➎➉➒➈➃ ➋➍➃ ➋➇➃➓➃ ➋
5.1 Simpulan
....
..
44
5.2 Saran
...
44
➍➃➔➌➃➓ ➉➒➇ ➌➃→➃
...
45
➈➃ ➎➉➄➓➃ ➋
- LAMPIRAN
...
47
xii
➣↔↕➙ ↔➛➜ ↔➝➞ ↔➛
xiii
➟➠➡➢ ➠➤➢ ➠➥ ➦➧
xiv
➨➩ ➫➭➩➯➲➩➳ ➵➸➯➩ ➺
Lampiran 1 :
Flowchart
Prosedur Pembelian Persediaan Bahan Baku Pada
Industri Rumahan.. ...
47
Lampiran 2 : Surat Rincian Pembelian... 48
Lampiran 3 : Nota Pembelian Bahan Baku... 49
Lampiran 4 : Kuitansi Pemesanan... 50
Lampiran 5 : Permohonan Penelitian...
51
Lampiran 6 : Surat Pengantar Ijin Penelitian... 52
Lampiran 7 : Surat Keterangan Penyerahan Hak Ekslusif...
53
Lampiran 8 : Lembar Revisi Sidang... 54
xv
SIMBOL
FLOWCHART
No
Simbol
Keterangan
1
Awal / akhir Flowchart
2
Operasi Manual
3
Dokumen I/O dalam format yang
dicetak
4
Keputusan dalam program
5
Anak panah merepresentasikan
alur kerja
6
Penyimpanan atau File
1
➻ ➼➻I
➽➾N
➚➼H
➪L
➪➼N
1
.1 Latar Belakang Penelitian
➶➹➘➴ ➹➷ ➬➮➱ ✃➮➱❐ ❒➱ ❮➮❒❰ ➮ Ï➮Ð➮➱ ✃Ñ➹➘Ò➮❐ ❮❐❮Ó➱ ❐ Ô➱➹❰ ❮➮❰➮➮Ñ❮➱ ❮Ñ ❒➷ ➬ ❒Ï❐➹➱✃ ➮➱ Õ➹❰➮ÑÖ❰ ➹➷➮ ➴ ❮➱➬➮➱Ð➮ ➴➱Ð➮Õ➹➘❒❰ ➮ Ï➮➮➱➬ ➹❰ ➮ ➘❐ ➮➱➬ ➹➘➴➹➷➬➮➱ ✃❰ ➹Ï❮➱ ✃ ✃➮Õ➹➘❰ ➮ ❮➱✃ ➮➱ ❰ ➹➷➮ ➴ ❮➱Ñ➮Ò➮➷Ö➷➮ ➴➮Õ➹ ➘❒❰➮ Ï➮➮➱❐❮Ñ ❒➱ Ñ ❒Ñ ❒➱ Ñ ❒➴➷ ➹➱❮➱✃➴➮Ñ ➴➮➱Õ➘Ô❐ ❒ ➴➴ ➹❒➱ ✃ ✃ ❒×➮➱ ➷ ➮❰ ❮➱ ✃Ø➷➮❰ ❮➱✃➮✃ ➮ ➘Ñ ❮❐ ➮ ➴Ñ ➹➘❰➮ ❮➱ ✃❐ ➹➱ ✃➮➱Õ➘Ô❐❒➴×➮ ❮➱Ù
Ú➮ ×➮➷ ➷➹➷➮❰ ❒ ➴❮ ➹➘➮ ✃ ×Ô ➬➮ ×❮❰ ➮❰ ❮ ❰ ➹➴➮ ➘➮➱ ✃ ❮➱ ❮ ❰ ➹×❒➘❒ Ï Õ➹×➮ ➴❒ ❒❰➮ Ï➮ ➷➮❒ Ñ ❮❐ ➮ ➴ ➷ ➮ ❒ Ï➮ ➘ ❒❰ ➷➹➷Õ➹ ➘❰ ❮➮Õ➴➮➱ Õ➘Ô❐ ❒ ➴ ❐ ➹➱ ✃➮ ➱ ➷ ➹➱❮➱✃ ➴➮Ñ ➴➮➱ ➴ ❒➮ ×❮Ñ➮❰ ➬➮ ➘➮➱ ✃ ❰ ➹Ï❮➱ ✃✃ ➮ ❐➮Õ➮Ñ ❐ ❮Ï➮ ➘➮Õ➴➮➱ ➬➮ ÏÛ➮ ➴ ➹×➮➱✃ ❰ ❒➱ ✃➮➱ Õ➘Ô❐ ❒ ➴ Ó➱ ❐ Ô➱ ➹❰ ❮➮ Ñ ❮❐ ➮ ➴ Ñ ➹➘❰ ❮❰❮Ï ❐ ➮ ➘❮ Õ➘Ô❐❒➴ ×❒➮ ➘ ➱➹✃➹➘❮Ù ➶➹➘❒❰ ➮ Ï➮➮➱ Ï➮ ➘ ❒❰ ➷➮➷Õ❒ ➷ ➹➱❮➱✃ ➴➮Ñ ➴➮➱ ➴ ❒➮ ×❮Ñ➮❰ ❐➮➱ ➷❒Ñ ❒❐ ➮ ➘❮Õ➘ Ô❐❒➴ Ð➮➱✃❐❮Ò ❒➮ ×Ö ❐ ➹➱ ✃➮➱Ü➮ ➘➮ ➷➹×➮ ➴❒ ➴➮➱ ❮➱ ÔÝ➮❰ ❮Ø❮➱ÔÝ ➮❰ ❮ ➬➮ ➘❒ Ð➮➱✃ ❰ ➹❰ ❒➮ ❮ ❐➹➱✃ ➮➱ Ñ ❒➱Ñ ❒Ñ➮➱ ➮➷ ➮➱Ö
z
❐➹➱✃➮➱ ➴ ➹➷➮❰ ➮➱ Ð➮➱ ✃ ×➹➬ ❮Ï➷➹➱➮ ➘❮➴ ❐ ➮➱ ➷➹Ñ Ô❐➹ Õ➹➱Ò ❒➮ ×➮➱ Ð➮➱ ✃ ❰ ➹➷ ➮ ➴❮➱ ➷ ❒❐➮ ÏÖ ❰ ➹Ï ❮➱✃ ✃➮ ❐➹➱ ✃➮➱ ➮❐➮➱Ð➮ ❮➱ ÔÝ➮❰ ❮Ø❮➱ ÔÝ➮❰ ❮ Ð➮➱✃➬➮ ➘❒❐ ❮Ï➮ ➘➮Õ➴➮➱Õ➮ ➘➮ ➴Ô➱ ❰ ❒➷ ➹➱ Ñ ➹➘Ñ➮ ➘❮➴❒➱Ñ ❒ ➴➷➹➷ ➬ ➹×❮Õ➘ Ô❐❒➴Õ➹➘ ❒❰ ➮ Ï➮ ➮➱❐➮ ×➮➷ ➱➹✃ ➹➘❮Ù Þ
P
➘ ❮➷➮ ➘Ô Ï➮ ➘➮ Ï➮ÕÖß àáß)
P
➹➘❒❰➮ Ï➮➮➱ Ñ ➹➘❐❮➘❮❐➮ ➘ ❮Ñ ❮✃➮ Ò ➹➱❮❰ Ð➮ ❮Ñ ❒ Õ➹➘❒❰ ➮ Ï➮➮➱ Ò➮❰ ➮Ö Õ➹➘❒❰ ➮ Ï➮➮➱ ❐➮ ✃➮➱ ✃Ö❐ ➮➱ Õ➹➘❒❰ ➮ Ï➮➮➱ ❮➱❐❒❰ Ñ ➘❮ Ð➮➱✃ ➷➮❰ ❮➱ ✃Ø➷ ➮❰ ❮➱ ✃ ➬➹➘ ➬➹❐ ➮ ➴➹✃❮➮Ñ➮➱Ð➮Ö ❐ ❮➷➮➱ ➮ Õ➹➘❒❰➮ Ï➮➮➱ Ò➮❰ ➮ ➮❐ ➮ ×➮ Ï Õ➹➘ ❒❰ ➮ Ï➮ ➮➱ Ð➮➱ ✃ ➬ ➹➘✃➹➘➮ ➴ ❐❮➬❮❐ ➮➱✃ Õ➹×➮Ð➮➱➮➱ ➴➹Õ➮❐➮ ➷ ➮❰ Ð➮ ➘➮ ➴➮Ñ❐➹➱ ✃➮➱Ü➮ ➘➮➷ ➹➱ Ò ❒➮ ×Ò➮❰ ➮❰ ➹Õ➹➘Ñ ❮➴➮➱ÑÔ➘➮ ➴❒➱Ñ➮➱Ö Õ➹➱ ✃➮Ü➮ ➘➮Ö❐ ➮➱ ×➮ ❮➱Ø ×➮ ❮➱Ö Õ➹➘ ❒❰ ➮ Ï➮ ➮➱❐ ➮✃➮➱ ✃Ð➮❮Ñ❒Õ➹➘ ❒❰ ➮ Ï➮➮➱ Ð➮➱ ✃➷ ➹➱ ❐➮Õ➮Ñ ➴➮➱ ×➮ ➬➮➱Ð➮❐ ➹➱ ✃ ➮➱Ü➮ ➘➮ ➷➹➷ ➬ ➹×❮ ➬➮ ➘➮➱✃ Ñ ➹➘×➹➬ ❮Ï ❐➮ Ï ❒×❒
(dagang), kemudian menjual kembali (tanpa
â
ãäå æç èé æç ê äëì ã æí ææç îçåìãïëî ðæîïì ê äëìãæí ææç ðæç è éä è îæïæçç ðæ ñ ä çèòó æí ôæíæç ôæéì ñä çõæå î ôæëæçè õæå î åæç éäñ ìåîæç ñä çõì æó ôæë æç è õæå î ïäë ãäôì ï ãäêäëïîê æôë îéãäê æïì öêæôë îéëòïîö å æçó æîç÷ó æîçø
( Yulian Handoko,2008:225)
Perusahaan industri didalam melakukan proses produksinya diperlukan
suatu persediaan, persediaan tersebut terdiri dari persediaan bahan baku,
persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang
jadi, di mana dalam
persediaan bahan baku tersebut
memerlukan suatu pengendalian, yaitu
pengendalian persediaan bahan baku sehingga perusahaan akan terhindar dari
kelebihan atau kekurangan persediaan bahan baku yang tersedia pada perusahaan
tersebut.
Pengendalian merupakan suatu kontrol untuk mencapai tujuan perusahaan,
pengendalian sangat dibutuhkan didalam aktifitas proses produksi perusahaan.
Pengendalian tersebut yaitu pengendalian persediaan bahan baku dimana
persediaan bahan baku adalah komponen dari aktifitas proses produksi yang
dilakukan oleh suatu perusahaan khususnya dalam perusahaan industri. Untuk
mencapai tujuan dalam perusahaan industri diharuskan adanya suatu pengawasan
atau kontrol yang dilakukan oleh pihak perusahaan dalam pengendalian
persediaan bahan baku, dimana dengan adanya suatu pengawasan terhadap
persediaan bahan baku maka perusahaan akan terhindar dari suatu masalah yaitu
terjadinya kelebihan atau kekurangan persediaan bahan baku yang terdapat
diperusahaan tersebut, kelebihan persediaan bahan baku dapat menimbulkan biaya
persediaan yang besar dan kualitas bahan baku akan menurun bila disimpan dalam
ù
úûü ýþ ÿ ✁ ✂ÿ✂ ✄ ☎✆û ✝ ✆✄ ☎✁ ✆✝✁ ✄✞✞✂ ☎✁ý✂ÿ ý ✂ ú✂ ☎ ✟ ✆✄✠ ✆✡ ✆ ✂✁ÿ ✂ ✄ ☛✂û✂ ✄✞ ☎✆ú✂ ☎ ú✂ý ✂ ☞✂ÿ☎þ ✄✠✂✌
(Eddy Herjanto,2007:238)
Untuk memastikan kegiatan proses produksi berjalan sesuai dengan yang
diinginkan oleh perusahaan maka diperlukan suatu persediaan. Persediaan
merupakan aktiva lancar yang ada dalam suatu perusahaan, sehingga persediaan
berperan sangat penting dalam kelangsungan proses produksi suatu perusahaan.
Setiap perusahaan memiliki persediaan masing-masing sesuai dengan jenis
perusahaannya, namun perusahaan jasa tidak memiliki persediaan karena
perusahaan jasa hanya menjual jasanya saja, tidak seperti perusahaan dagang dan
perusahaan industri. Perusahaan dagang hanya memiliki persediaan barang
dagangannya saja, sedangkan perusahaan industri memiliki tiga macam
persediaan yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan
persediaan barang jadi. Biasanya dalam perusahaan industri persediaan bahan
baku menjadi bahan utama untuk memulai suatu produksi yang akan mengikuti
serangkaian prosedur formal dimana bahan baku utama dikumpulkan, diproses
menjadi barang jadi dan didistribusikan ke para konsumen. Dalam hal ini
persediaan bahan baku yang baik memiliki peranan yang penting dalam menjaga
kualitas produk sebuah perusahaan. (Ely Suhayati, 2009:114)
Pengendalian
persediaan
merupakan
sistem
persediaan
sebagai
serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang
harus dijaga. Dengan diadakannya suatu pengendalian persediaan bahan baku
diharapkan perusahaan dapat mengurangi masalah kelebihan atau kekurangan
✍
✎✏✑ ✒✏✑ ✓✔✕✖✔✑ ✎✏ ✗✘✏ ✓✖✔✔✑✙✔✚✔✑ ✙✔✛ ✜✘✔✑ ✒✔✢✓✖ ✙✜✢ ✜✚ ✛✔✑✔ ✒✔ ✗✣✔✕✔✑ ✑ ✤✔✘ ✜✔✢ ✜✎✗✥ ✘✏ ✘ ✎ ✗✥ ✓✜✛ ✘✖ ✓✔ ✎✔✢ ✙✏ ✗ ✣✔✕✔✑ ✓✏✑ ✒✔✑ ✙✔✖✛ ✘✏ ✘ ✜✔✖ ✓✏✑✒✔✑ ✢ ✜✣✜✔✑ ✤✔✑✒ ✓✖✚✔ ✗✔ ✎✛ ✔✑ ✥✕✏✚ ✎✏ ✗✜ ✘✔✚ ✔✔✑ ✦
(Eddy Herjanto,2007:238)
Fenomena yang terjadi pada Industri Rumahan Simbiosis menurut Bapak
Deden selaku pemilik Industri Rumahan Simbiosis adalah sering terjadinya
kekurangan bahan baku sehingga terjadi keterlambatan dalam proses produksi
yang mengakibatkan produk terlambat untuk dikirimkan kepada customer yang
diindikasikan kurangnya pengawasan dan kurang efektifnya pengendalian
persediaan bahan baku oleh pihak perusahaan sehingga menyebabkan beban
operasional perusahaan menjadi meningkat sedangkan pendapatan yang diterima
perusahaan akan menurun.
Dari fenomena diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian pada
Industri Rumahan Simbiosis. Simbiosis merupakan industri rumahan yang
bergerak di bidang produksi yang merupakan usaha pembuatan berbagai macam
tas. Dimana Simbiosis membedakan antara bagian produksi dengan bagian
keuangan sehingga penulis merasa sangat tertarik untuk meneliti mengenai
pengendalian persediaan bahan baku yang dilakukan oleh Industri Rumahan
Simbiosis
Dari uraian fenomena yang sudah dijelaskan maka penulis mengambil
judul
Tinjauan Atas Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada Industri
✧
1
.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
★✩✪✫ ✬✭ ✮ ✩✯ ✰ ✬✯ ✫ ✱ ✬✭✬✯ ✲✬✯ ✰ ✮ ✭✳ ✩✴✫✳✬✳✬✯ ✮ ✬✵ ✬✴ ✵ ✬✶✬✱ ✷ ✩✵ ✬✳ ✬✯✰✸ ✹✩✱ ✴ ✬✪✬✵ ✬✺✬✯ ✲✬✯ ✰ ✶✩✱✻✬✮ ✭ ✲✬✭✶✫ ✬✮ ✬✯✲✬ ✳ ✩✳ ✫✱✬✯ ✰ ✬✯ ✷ ✬✺✬✯ ✷✬✳ ✫ ✲✬✯✰ ✴ ✩✯ ✰ ✬✳ ✭✷ ✬✶✳ ✬✯ ✳ ✫✱✬✯ ✰ ✩✼✩✳✶✭✼✯✲✬ ✹✩✯✰✩✯✮✬✵ ✭✬✯ ✹✩✱ ✪ ✩✮✭✬✬✯ ✷ ✬✺✬✯ ✷ ✬✳ ✫ ✹✬✮✬ ✹✩✱✫✪✬✺✬✬✯ ✭✯ ✮✫ ✪ ✶✱ ✭✱ ✫ ✴ ✬✺✬✯★✭✴ ✷✭✽✪✭✪✾
1.2.2
Rumusan Masalah
★✩✪✫ ✬✭ ✮ ✩✯ ✰ ✬✯ ✫ ✱ ✬✭✬✯ ✲✬✯✰ ✮✭✳✩✴✫ ✳ ✬✳✬✯ ✮ ✬✵ ✬✴ ✵ ✬✶✬✱ ✷✩✵ ✬✳✬✯ ✰ ✹✩✯ ✫✵ ✭✪ ✸ ✴ ✬✳ ✬✮ ✬✹✬✶✮✭✱✫✴✫✪✳ ✬✯✹✩✱ ✴✬✪ ✬✵ ✬✺✬✯✲✬✯✰✮ ✭✶✩✵ ✭✶✭✬✮✬✵ ✬✺✿
❀ ✾ ❁✬✰ ✬✭✴✬✯✬✹✱✽✪ ✩✮✫✱ ✹✩✴ ✷ ✩✵ ✭✬✯ ✷✬✺✬✯✷ ✬✳✫✹✬✮✬❂✯✮✫✪✶✱✭❃✫ ✴ ✬✺✬✯
❄✾ ❁✬✰✬✭✴ ✬✯ ✬ ✹✩✯✰✩✯✮ ✬✵ ✭✬✯ ✹✩✱ ✪ ✩✮✭ ✬✬✯ ✷ ✬✺✬✯ ✷✬✳ ✫ ✹✬✮✬ ✹✩✱ ✫ ✪ ✬✺✬✯ ✭✯ ✮✫ ✪ ✶✱ ✭ ✱✫✴✬✺✬✯
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
❅✬✳✪✫✮ ✹✩✯ ✫✵ ✭✪ ✴✩✵ ✬✳ ✫✳✬✯ ✹✩✯✩✵ ✭✶✭✬✯ ✭✯ ✭ ✬✮ ✬✵ ✬✺ ✫ ✯ ✶✫ ✳ ✴✩✯✮✬✹✬✶✳ ✬✯ ✮ ✬✶✬ ✮ ✬✯ ✭✯ ✼✽✱ ✴ ✬✪✭ ✪ ✩✷✬✰ ✬✭ ✴ ✬✶✩✱ ✭ ✮ ✬✵ ✬✴ ✴✩✯✲✫✪✫ ✯ ✵ ✬✹✽✱ ✬✯ ✶✫✰✬✪ ✬✳✺✭✱ ✪ ✩✱ ✶✬ ✴ ✩✯ ✬✴ ✷✬✺ ❆✬❆✬✪ ✬✯ ✹✩✯✰✩✶✬✺✫ ✬✯ ✴ ✩✯ ✰ ✩✯ ✬✭ ✹✩✱ ✪ ✩✮✭✬✬✯ ✷ ✬✺✬✯ ✷ ✬✳✫ ✫✯✶✫✳ ✹✱✽✮✫ ✳ ✪ ✭✶✬✪✹✬✮ ✬✭✯✮✫✪✶✱✭✱✫✴✬✺✬✯✾
1.3.2. Tujuan Penelitian
❈
❉❊ ❋● ❍■❏ ❑▲● ▼▲ ❍◆❖ ■P ◗ ❘❙❚ ▲❯ ■ ❘ ◗ ▲ ❑❱▲❲P◆● ◗ ▲ ❘❚ ▲❯P◆◆● ❱◆❖ ◆● ❱◆❏ ■ ◗ ◆❯◆ ❳● ❯ ■❚ ❍❘P ❨■ ❑◆❖ ◆●❊
2
.
❋● ❍■❏ ❑▲●▼▲ ❍◆❖■P ◗▲●▼▲● ❯◆❲P◆● ◗ ▲ ❘❚ ▲❯ P◆◆● ❱◆❖ ◆● ❱◆❏■ ◗ ◆❯◆ ❳● ❯ ■❚ ❍❘P❨■ ❑◆❖ ◆●❊
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Akademis
❩▲ ❱◆ ▼◆P ❘▲❬▲ ❘▲●❚ P ■●❍■❏ ❑▲● P● ▼❏◆ ❍❏ ◆● ❯◆●❑▲●◆ ❑ ❱◆❖ ❭◆ ❭◆❚ ◆● ❑▲● ▼▲●◆ P ❑◆ ❍◆ ❏■❲P◆❖ ❪❏ ■● ❍◆● ❚P ❫P◆❴◆ ❴◆ ● ▼ ❱▲ ❘❖■❱ ■●▼◆● ❯▲●▼◆● ◗ ▲ ❘❚ ▲❯ P◆◆● ❱◆❖◆● ❱◆❏ ■ ◗ ◆❯◆ ❳●❯■❚ ❍❘P ❨■❑◆❖◆● ❵ ❩▲ ❱◆ ▼◆P ❱◆❖◆● ▲ ❛◆❲ ■◆❚P ◆ ❍◆ ■ ◗▲ ❘❱◆●❯ P●▼◆● ◆●❍◆ ❘◆ ❍▲❙❘P ❴◆●▼❯ P❯◆◗ ◆ ❍ ❯P ◗ ▲ ❘❏ ■❲P◆❖◆● ❯▲●▼◆● ◗ ❘◆❏❍P❏ ❯P ❲◆ ◗◆●▼◆● ❚ ▲ ❘❍◆ ❯ ◆◗◆ ❍ ❑▲ ❑ ❱▲ ❘P❏◆● ❑◆❚ ■❏◆● ◗▲ ❑P❏P ❘◆● ❯◆● P● ❬❙❘❑◆❚ P ❴◆●▼ ❱▲❘▼ ■● ◆ ❏ ❖ ■❚ ■❚ ●❴◆ ❚ ❍■❯ P ◆❏ ■● ❍◆● ❚P ❯ P❲P● ▼❏■●▼◆●❜P◗ ❲❙ ❑◆❳❳ ❳❝◆❏ ■❲ ❍◆❚❞❏❙ ●❙❑P❋●P ❛▲ ❘❚ P ❍◆❚❡❙ ❑◗ ■ ❍▲ ❘❳● ❯❙ ● ▲❚ P◆❊
1.4.2 Kegunaan Praktis
◆❊ ❫◆ ▼P❢▲● ■❲P❚
❋● ❍■❏❑▲●◆ ❑ ❱◆❖ ◗▲●▼▲ ❍◆❖ ■◆●❯ ◆● ❭◆ ❭◆❚ ◆● ◗▲●■❲P❚ ❏❖■❚ ■❚ ●❴◆❚▲❘❍◆❚ ▲ ❱◆ ▼◆P ◗▲ ❘ ❱◆●❯ P●▼◆● ◆●❍◆ ❘◆ ❍▲❙ ❘P ❴◆●▼❯ P❯◆◗ ◆ ❍❏◆●❯ ◆❲◆ ❑◗▲ ❘❏ ■❲P◆❖◆●❯ ◆●◗ ▲●❣▲❲◆❚ ◆● ❴◆●▼❯ P❯◆◗ ◆ ❍❏◆●❯ ◆❲◆ ❑◗▲ ❘ ■❚ ◆❖◆◆● ❊
❱❊ ❫◆ ▼P❳● ❚ ❍◆● ❚ P❤◗▲ ❘■❚ ◆❖◆◆●
S
▲ ❱◆ ▼◆P ❱◆❖◆● ◗▲ ❘ ❱◆● ❯P●▼◆● ■●❍■❏ ❑▲❲P❖◆ ❍ ◗▲ ❘ ❱▲❯ ◆◆● ◆●❍◆ ❘◆ ❍▲❙ ❘P ❍P❚ ❯ ▲● ▼◆●✐
❥❦ ❧ ♠♥♦♣♦q ♠rs♠♦ t
✉✈✇♠♥ ♠♦ ✇♠q♠t ①✈ ②✈①✈t③♦ ④♠t ♠❥⑤♠t ⑤t⑥ ⑤r ⑦✈t⑤⑧♦③ ③ ✈ ⑧♠t⑨ ⑤⑥t⑩♠ ♠⑥♠⑤ ⑦ ✈t✈⑧♦⑥♦ ⑧♠♦ tt⑩♠❦
1
.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
1.5.1 Lokasi Penelitian
❶④♠⑦ ⑤t ⑧❷ r♠③♦ ⑦ ✈t✈ ⑧♦⑥♦♠t ⑤t⑥ ⑤r ❸✈❸⑦ ✈①❷⑧✈q ④♠⑥♠ ⑩♠t ♥④♦⑦✈①⑧⑤r ♠t ④♠⑧♠❸ ⑦ ✈t⑩ ⑤③ ⑤t ♠t ❹ ⑤♥♠③ ❶rq ♦① ♦ t♦ ♠④♠⑧♠q ⑦♠④♠ ❺t④ ⑤③ ⑥①♦ ❻⑤❸ ♠q ♠t ✉♦ ❸✇♦ ❷③♦③ ❼❷⑥♠ ❧♠t④⑤t ♥❽⑧❦ s✈ ⑤❾♦⑦♠t⑨♠t♥❿ ❷❦➀ ➁❧ ♠t④ ⑤t ♥➁➂ ➃➀ ➄ ❦❹ ✈ ⑧✈⑦❷ t
(022) 92459994.
1.5.2 Waktu Penelitian
Adapun waktu pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada bulan Maret
➅
[image:22.595.93.548.160.615.2]➆➇ ➈
e
➉1
.1
Tabel Waktu Penelitian
Tahap
Prosedur
Bulan :
Maret
April
Mei
Juni
Juli
I
➊➋➌ ➋➍➎➏➐➑ ➒➋➍➋➓➔→➣↔➏↕➙ ➛➋➜➝➞ ➟➠➡➢➤➥➋➓➍➐➦➍➦➑ ➋➧➊➨ ➩➣↔➏➓➫ ➋↕➙➒➧➭➦➐↕ ➛➧➒➐➍ ➏➓ ➯➛➑➛➓➋➓➊➨ ➲➣↔➏➓ ➏➓➜ ➛➳➋➓➜➏↕➍➋➜➍➏➓➏➧➒➜➒➋➓
II
➊➋➌ ➋➍➎➏➧➋➳➑ ➋➓➋➋➓➔→➣↔➏➓➫ ➋➵➛➳➋➓➝➞ ➟➠➡➢➤➥➋➓➍➐➦➍➦➑ ➋➧➊➨ ➩➣➸➒↕➙➒➓➫ ➋➓➍➐➦➍➦➑ ➋➧
➲➣➎ ➏➓➏➧➒➜➒➋➓➥➋➓➎ ➏➓➫➛ ↕➍➛➧➋➓➥➋➜➋ ➺➣➎ ➏➓ ➯➛➑➛➓ ➋➓➊➛➫ ➋➑➨➳➌➒➐
III
Tahap Pelaporan :
→➣↔➏➓ ➯➒➋➍➳➋➓➻ ➼ ➽➾ ➟➊➛➫ ➋➑➨➳➌➒➐ ➩➣➚➒➥➋➓➫➋➳➌➒➐➊➛➫ ➋➑➨ ➳➌ ➒➐
➪ ➶ ➹➶ ➘ ➘
➴➹➷➘ ➹➬➮➱✃❐➹➴➹❒➹➬➴❮ ❰➹➬ Ï ➴➹➮❮ Ð➘➴➘❰➹➬
Ñ ÒÓ Ò➴Ô ÕÖÔ ×➮ÔØÔ
u
st
Ñ ÒÓ ÒÓÒ➮Ùn
Ú Ùn
ÛÔ Ü ÖÔ×Ñ ÒÓ ÒÓÒÓÒ➮Ù
n
Ú Ùr
t
ÖÔ× ➮Ùn
ÚÙn
ÛÔ Ü ÖÔ×Ý
engertian pengendalian menurut
ÞÖll
ÖÔß ➴ÒC
ÔàÙt
r
áÑââ ã ä6
åyang
dialih bahasakan oleh
➴r
ÖÔst
pengendalian adalah
æç➮Ù
n
Ú Ùn
ÛÔÜ ÖÔ × ÔÛÔÜ Ô èu
éÔ èÔ é ÖÙst
Ô ê Öm
s m
Ô ×Ô ÕÙm
Ùn
u
Øn
tu
m
Ù
n
ëÔìÔ Ötu
ÕÔ ×u
í
edangkan menurut
îanang
ïattah yang dikutip dari
Harold Koonts
and cyrill O denell
áÑââðäÓð ñåpengendalian adalah
æ➮ÙÚ Ù
n
n
ÛÔÜ ÖÔ × Ô ÛÔ ÜÔè ➶ Ùèr
u
òÚÔ×u
n
ÛÙÚÔ×n
p
Ùm
òÔ ×ÛÖn
ÚÔ × ØÙÕÔ ÛÖÔ ×óØÙÕÔÛÖÔ× ÛÙn
ÚÔ × Ùr
n
ëÔ×Ô ór
Ùn
ëÔ×Ô ÛÔ ×m
ÙÔØl
u
ØÔ×t
Ö
n
ÛÔØÔ× ót
Ön
ÛÔØÔn
ØÙØé Ör
o
ôÔ × Úp
Ùr
lu
t
ÙèÔÛÔìr
ØÙÕÔÛÖÔ× óØÙÕÔÛÖÔ× ôÔ ×ÚßÙô Ön
Ô × Úm
p
ÛÔàÖr
ÙëÔ ×Ôn
ór
ÙëÔ ×Ô Òõn
ö
ari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian
adalah suatu usaha sistematis untuk mencapai tujuan dalam suatu perusahaan
dengan rencana dan tindakan yang sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan
÷Ñ ÒÓ ÒÓÒÑ ➱
n
su
r
ór
n
su
u
➮Ùn
Ú Ùn
ÛÔÜ ÖÔn
ûü
ý
ames
þÿall
(2007:195)
✁✂✄☎✆✝ ✂✞✝✟✠ ✂✟ ✂✡ ✂☛✂✄☞✞✌✟D
✌✍✝✎✝ ✏✑✝ ✂✡ ✂✑✝ ✆ ✂✄D
✌✄ ✁A
✑✄ ☞✡✒✍ ✂✑ ✁✂✆ ✂✞ ✂✟✡ ✌✠✂☎✂✝ ✠ ✌✑✝☛✓✏
:
1.
✔✝ ✄☎☛✓✄☎ ✂✄✕✌✄☎✌✄✆ ✂✞✝ ✂✄A
✆ ✂✞ ✂✟ ✆✂✡ ✂✑ ✆ ✂✑✝ ✌✖✕✂✏ ☛ ☞ ✖✕☞✄ ✌✄ ✕✌✄☎ ✌✄ ✆ ✂✞✝ ✂✄ ✞ ✂✝ ✄✄ ✁✂.
✔✝ ✄☎☛✓✄☎ ✂ ✄✕✌✄☎✌✄✆ ✂✞✝ ✂✄ ✖✌✖ ✠✌✄ ✏✓☛ ✂✑ ✂✟ ✕✌✑✓✡ ✂✟ ✂ ✂✄ ✆✂✄ ✖ ✌✖✕✌✄☎✂✑✓✟✝ ☛ ✌✡ ✂✆✂✑ ✂✄ ✕✌✄☎✌✄✆ ✂✞✝ ✂✄✕✝✟✂☛ ✖✂✄ ✂✗ ✌✖✌✄✆ ✂✄☛ ✂✑ ✁✂✍ ✂✄✘✠✌✑ ✠✂☎✂✝✌✞ ✌✖ ✌✄✕✌✄ ✏✝ ✄☎ ✆✂✑✝ ✞✝ ✄☎☛✓✄☎ ✂✄ ✕✌✄☎ ✌✄ ✆✂✞✝ ✂✄ ✂✆✂✞ ✂✟ ✝ ✄✏✌✑☎ ✑✝ ✏✂✡ ✆✂✄ ✄✝✞ ✂✝ ✌✏✝☛✂ ✖✂✄ ✂✗ ✌✖✌✄✘ ✡ ✏✑✓☛ ✏✓✑ ☞ ✑☎✂✄✝ ✡ ✂✡✝
,
☛✌✏✌✑✞✝ ✠ ✂✏✂✄ ✆✌✍✂✄ ☛ ☞ ✖✝ ✡ ✂✑✝ ✡ ✆ ✂✄ ☛ ☞ ✖✝ ✏✌ ✂✓✆✝✏(
✗✝☛✂ ✂✆ ✂),
✎ ✝✞ ☞✡ ☞✎ ✝ ✖✂✄ ✂✗ ✌✖ ✌✄ ✆ ✂✄ ✡✝☛ ✞✓✡ ☞✕✌✑ ✂✡✝ ☞ ✄✂✞ ✄ ✁✂,
✕✑ ☞✡ ✌✆✓✑ ✓✄✏✓☛ ✖ ✌✄✆ ✌✞ ✌☎ ✂✡✝☛ ✂✄ ✏✂✄☎☎✓✄☎ ✗ ✂✍ ✂✠ ✆ ✂✄ ☞ ✏☞✑✝ ✏✂✡✘ ✖✌✏☞ ✆✌ ✖ ✂✄✂✗ ✌✖ ✌✄ ✓✄✏✓☛ ✖ ✌✄✝✞ ✂✝ ☛✝ ✄ ✌✑✗ ✂,
✕✌✄☎✂✑✓✟ ✌☛ ✡ ✏✌✑✄ ✂✞ ✡ ✌✕✌✑✏✝ ✕✌✖ ✌✑✝☛ ✡ ✂✂✄ ☞✞ ✌✟ ✠ ✂✆✂✄ ✕✌✖✌✑✝ ✄ ✏✂✟✘ ☛✌✠✝✗ ✂☛✂✄ ✆✂✄ ✕✑ ✂☛ ✏✝☛ ✕✌✑✓✡ ✂✟✂✂✄ ✆ ✂✞✂✖ ✖ ✌✄☎✌✞ ☞✞ ✂ ✡✓✖ ✠ ✌✑ ✆ ✂✁✂ ✖ ✂✄✓✡✝ ✂✄ ✁✂. A
✆✂✕ ✓✄ ✕✌✄✗ ✌✞ ✂✡ ✂✄ ✆ ✂✑✝ ✌✞ ✌✖ ✌✄-
✌✞ ✌✖✌✄ ✕✌✄ ✏✝ ✄☎ ✆✂✑✝ ✞✝ ✄☎☛✓✄☎ ✂✄✕✌✄☎ ✌✄ ✆✂✞✝ ✂✄✂✆ ✂✞ ✂✟✡✌✠ ✂☎ ✂✝✠✌✑✝☛✓✏:
✂
.
✙✄✏✌☎✑✝ ✏✂✡✆ ✂✄✄✝✞ ✂✝✌✏✝☛ ✂ ✖✂✄ ✂✗ ✌✖✌✄E
✎ ✌☛✏✝✎✝ ✏✂✡✕✌✄☎ ✌✄ ✆ ✂✞✝✂✄ ✏✝ ✆ ✂☛ ✆✂✕✂✏✖✌✄✝ ✄☎ ☛ ✂✏✖ ✌✞ ✂✖✕✂✓✝✝ ✄✏✌☎✑✝ ✏✂✡✆✂✄✛ ✛
b
✜ ✢truktur organisasi
✢
truktur organisasi suatu entitas memberikan kerangka kerja menyeluruh
bagi perencanaan
✣pengarahan
✣dan pengendalian operasi
✜ ✢uatu struktur
organisasi meliputi pertimbangan bentuk dan unit
✤unit organisasi entitas
✣termasuk organisasi pengolahan data serta hubungan fungsi manajemen
yang berkaitan dengan pelaporan
✜c
✜ ✥eterlibatan dewan komisaris dan komite audit
✥
esadaran pengendalian entitas sangat dipengaruhi oleh dewan komisaris
dan komite audit
✜ ✦tribut yang berkaitan dengan dewan komisaris atau
komite audit ini mencangkup independensi dewan komisaris atau komite
audit dari manajemen
✣pengalaman dan tingginya pengetahuan
anggotanya
✣luasnya keterlibatan dan kegiatan pengawasan
✣memadainya
tindakan
✣tingkat sulitnya pertanyaan
✤pertanyaan yang diajukan oleh
dewan atau komite tersebut kepada manajemen
✣dan interaksi dewan atau
komite tersebut dengan auditor intern dan ekstern
✜d
✜ ✧ilosofi manajemen dan siklus operasionalnya
✧
alsafah dan siklus organisasi menjangkau tentang karakteristik yang
luas
✜ ✥arakteristik ini dapat meliputi pendekatan manajemen dalam
mengambil dan memantau resiko usaha
✣sikap dan tindakan manajemen
terhadap pelaporan keuangan dan upaya manajemen terhadap pelaporan
★✩
e
✪ ✫rosedur untuk mendelegasikan tanggung jawab dan otoritas
✬✭
tode ini mempengaruhi pemahaman terhadap hubungan pelaporan dan
tanggungjawab yang ditetapkan dalam entitas
✪ ✬✭tode tersebut meliputi
kebijakan entitas mengenai masakah seperti praktik usaha yang dapat
diterima
✮✯✰ ✱✲lik kepetingan dan aturan prilaku
✪f
✪ ✳ebijakan dan praktik perusahaan dalam mengelola sumber daya
manusianya
✫
raktik dan kebijakan karyawan berkaitan dengan pemekerja
✮orientasi
✮pelayihan
✮evaluasi
✮bimbingan
✮promosi
✮dan pemberian kompensasi
✮dan tindakan perbaikan
✪✩✪ ✫
enilaian
✴esiko
✫
erusahaan harus melakukan penilaian risiko untuk mengidentifikasi
✮menganalisis
✮dan mengelola berbagai resiko yang berkaitan dengan laporan
keuangan
✪✵ ✪ ✶
nformasi dan
✳omunikasi
✷
istem
✶nformasi
✸kuntansi terdiri atas berbagai record dan metode yang
digunakan
untuk
melakukan
✮mengidentifikasi
✮menganalisis
✮mengklasifikasi dan mencatat berbagai transaksi perusahaan serta untuk
menghitung berbagai aktiva dan kewajiban yang terkait didalamnya
✪✹✪ ✫
engawasan
✺✻
komputer yang terpisah kedalam sistem informasi yang menangkap
berbagai data penting dan
✼✽✾✽✿ ❀❁ ❀✿❂ ❃❄ ❅❂ ❄ ✽❂ ❆❁❂ ❃ ✿❇❅✽❂ ❆❁❂ ❃❁❂ ❈ ✽❉ ❅✽❂❈ ❅❉ ✽❄ ✿❄ ✽❂ ❊❁❋✽❃ ✽❅ ❋✽❃❅✽❂ ❈ ✽●❅ ❍❆❁●✽❊❅❍❂ ✽❉ ●✿✾❅❂■ ❏✽❈ ❅❑ ❀❍❈ ✿❉ ❀❁❉❁❄ ✽✾ ❀❁ ❀✿❂ ❃❄❅❂❄✽❂ ❆❅▲ ✽❄ ❀❁❂❁ ❇❁ ❀❁❂ ❈✽❂ ✽✿ ❈❅✾❍● ✿❂✾✿❄ ❀❁ ❀❆❁●✾✽▲ ✽❂❄✽❂ ❅❂❊❆❁❄❊❅❄❍❂❊✾✽❂✽✾✽❊ ▼✿❂❃❊❅❆❁❂❃❁ ❂ ❈ ✽❉ ❅✽❂■
◆■ ❖❄✾❅P ❅✾✽❊◗❁❂❃❁❂ ❈ ✽❉ ❅✽❂
❖❄✾❅P ❅✾✽❊ ❆❁❂ ❃❁❂ ❈ ✽❉ ❅✽❂ ✽❈✽❉ ✽▲ ❋❁●❋✽❃✽❅ ❄❁❋❅❇✽❄ ✽❂ ❈ ✽❂ ❆● ❍❊❁ ❈✿● ❘✽❂❃ ❈ ❅❃✿❂✽❄✽❂ ✿❂ ✾✿❄ ❀❁ ❀✽❊✾❅❄✽❂ ❋✽▲❙✽ ✾❅❂ ❈ ✽❄✽❂ ❘✽❂ ❃ ✾❁ ❆✽✾ ✾❁❉ ✽▲ ❈❅✽❀❋❅❉ ✿❂ ✾✿❄❀❁❂ ❃ ✽✾✽❊❅●❅❊❅❄❍❀❆❁●✿❊✽▲ ✽✽❂❘✽❂❃✾❁❉✽▲❈ ❅❅❈❁❂✾❅▼❅❄ ✽❊❅■
❚ ❯❱ ❯❱❯❲ ❯❳
u
n
❨❩ ❬❭❪ ❫❴❪ ❫u
ju
❵❛n
❨❛❭❪ ❜ ❬❪ ❫n
❝ ✿❂❃❊❅ ❈✽❂ ✾✿❇✿ ✽❂❆❁❂ ❃❁❂ ❈ ✽❉ ❅✽❂✾❁●❈❅●❅✽✾✽❊❋❁●❋✽ ❃✽❅❄❁❋❅❇✽❄ ✽❂❑ ❆●✽❄ ✾❅❄❑
❈✽❂ ❆● ❍❊❁ ❈ ✿● ❘✽❂❃ ❈❅✾❁●✽❆❄ ✽❂ ❍❉❁ ▲ ❆❁●✿❊✽▲ ✽✽❂ ✿❂ ✾✿❄ ❀❁❂❞✽❆✽❅ ❁ ❀ ❆✽✾ ✾✿ ❇✿✽❂ ✾❁●❊❁❋✿ ✾❀❁❂✿●✿✾❏✽❀❁❊ ❖■ ❡✽❉❉ ❘✽❂ ❃ ❈❅✽❉ ❅▲❋✽▲✽❊✽❄✽❂ ❍❉❁ ▲❢❁ ❙❅▼❅✾●❅✽❊✽●❅❈ ✽❂ ❢❁❂❘❖●❂❍❊❣❙✽● ❘
✽❈✽❉✽▲❊❁❋✽❃✽❅❋❁●❅❄✿✾❤
✺■ ✐❁❂❇✽❃✽✽❄ ✾❅P✽❆❁●✿❊✽▲ ✽✽❂■
❥■ ✐❁ ❀ ✽❊✾❅❄ ✽❂✽❄ ✿●✽❊❅❈ ✽❂❄❁ ✽❂❈✽❉ ✽❂❞✽✾✽✾✽❂❊❁●✾✽❅❂▼❍●❀ ✽❊❅✽❄✿❂✾✽❂❊❅■ ✻■ ✐❁❂❈❍● ❍❂ ❃❁▼❁❊❅❁❂❊❅❈✽❉ ✽❀❍❆❁●✽❊❅❍❂✽❉❆❁●✿❊✽▲ ✽✽❂■
❦■ ✐❁❂❃✿❄ ✿●❄ ❁❊❁❊✿ ✽❅✽❂❈❁❂❃✽❂❄ ❁❋❅❇✽❄✽❂❊❁●✾✽❆● ❍❊❁ ❈✿●❘✽❂❃❈ ❅✾❁ ✾✽❆❄✽❂ ❍❉❁ ▲ ❆ ❅▲✽❄❀✽❂✽❇❁ ❀❁❂■
❧♠
❧♥ ♦♣
njaga aktiva perusahaan
q
ktiva
(
r♣rst ss✉)
✈♣✇ ①② s③ ss✉ ④ s✈s⑤ ⑥♣✇ ①✈ s sr⑤⑦⑧ s t s✉ ⑨ ⑥♣✇⑩ ①❶① ④ ❷ s①✈①✉ sr⑤ ⑦⑧ st s✉ ⑨⑤ ⑦④sr⑥♣✇⑩ ①❶ ①④♥K
♣r st ss✉② s✉ ⑨ s⑤ ④⑦✈♣✇❸① rs✉①✉ ⑤ ①r❷♣✉ ❶s❸s✉r s✉ r♣⑨ ⑦s⑤ s✉ ✈♣✇①② s③ s s✉.
❹ ⑦r s sr⑤ ⑦⑧s ⑦⑤ ① ③⑦❸s✉⑨ ❷sr s ✈♣✇①② s③ s s✉ sr s✉ ❷♣✉⑨s❸s❷⑦ r♣✇ ①⑨ ⑦s✉ ⑥♣② s✇ ②♣⑥ s⑥③s✇⑤ s s④ s❸s③ ⑥ s⑨ ⑦ s✉ ✈♣✉ ⑤ ⑦✉⑨ ②♣❸s⑦✉ ❷❺④s❸ t s✉ ⑨ ❷♣❷ ⑥① s⑤✈♣✇ ①② s③ss✉⑤♣⑤ s✈ ♣r② ⑦②④s✉⑥♣✇④⑦✇⑦.
2.
♦♣❷ s② ⑤ ⑦rs✉sr①✇ s② ⑦④ s✉r♣s✉④s❸s✉❻s⑤ s⑤ s✉②♣✇⑤ s⑦✉❼❺✇ ❷ s② ⑦sr ①✉ ⑤ s✉② ⑦❽✉❼❺✇ ❷s② ⑦ ❷♣✉ ❶ s④⑦ ④ s② s✇ ✈♣❷⑥ ①s⑤ s✉ r♣✈ ①⑤ ①② s✉ ❾ s✈s⑥⑦❸s ⑦✉❼❺✇ ❷s② ⑦ ② s❸s③ ❷ srs r♣✈ ①⑤①② s✉ t s✉⑨ ④ ⑦s❷ ⑥⑦❸
,
⑥s⑦r ❺❸♣③ ❷ s✉ s❶♣❷♣✉ ❷s①✈ ①✉ ✈ ⑦③sr ❸s⑦✉ sr s✉ ❷♣✉❶s④⑦ ② s❸s③ ❶①⑨ s.
❿♣✇①② s③ s s✉ ③ s✇①② ❷♣✉ ⑨ s⑩ s② ⑦ s⑤ s① ❷♣✉ ⑨❺✉⑤✇❺❸ ②♣✇⑤ s ❷♣❷ s②⑤ ⑦r s✉ ✈♣❷⑥ ①s⑤ ❻s⑤ s⑤ s✉-
❻s⑤ s⑤ s✉ ❷♣✉⑨♣✉s⑦ ⑤✇ s✉② sr② ⑦-
⑤✇ s✉② sr② ⑦ t s✉ ⑨ ⑤♣✇ ❶s④ ⑦,
④ ⑦❷s✉ s ❻s⑤ s⑤ s✉-
❻s⑤ s⑤ s✉ ⑤♣✇②♣⑥①⑤ ③s✇ ①② ⑥♣✉s✇,
⑤♣✈s⑤ ④ s✉ s✉④ s❸ ②♣⑥s⑥ ④ s✇ ⑦ ❻s⑤ s⑤ s✉-
❻s⑤ s⑤ s✉ ⑤♣✇②♣⑥①⑤ sr s✉ ❷♣✉❶s④⑦ ⑦✉❼❺✇ ❷ s② ⑦ sr①✉⑤ s✉ ② ⑦ t s✉ ⑨ sr s✉④⑦② s❷✈s⑦rs✉r♣✈ s④ s✈⑦③ sr❷♣✉♣❶♣❷♣✉♥3.
♦♣✉④❺✇❺✉⑨♣❼♣② ⑦♣✉ ② ⑦④s❸s❷❺✈♣✇ s② ⑦❺✉s❸✈♣✇ ①② s③ss✉A
④ s❸s③ ✈♣✇①② s③ss✉ ③ s✇①② ❷♣✉ ⑨♣✉④s❸⑦rs✉ ❶s❸s✉✉ t s ❺✈♣✇ s② ⑦❺✉s❸ ✈♣✇ ①② s③ s s✉①✉⑤ ① r ❷♣✉ ④❺✇❺✉ ⑨ ♣❼⑦② ⑦♣✉② ⑦✉t s r♣⑨ ⑦s⑤ s✉ ❺✈♣✇s② ⑦❺✉ s❸ ✈♣✇ ①② s③ ss✉ s⑨ s✇ ⑤ ⑦④ sr ⑤♣✇ ❶s④ ⑦ r♣② s❸s③ s✉
-
r♣② s❸s③ s✉ t s✉⑨ ❷♣✉ ⑨sr⑦⑥ s⑤ rs✉ r♣✇①⑨⑦s✉♥E
❼⑦② ⑦♣✉ ② ⑦ ❷♣✇ ①✈srs✉ ② ①s⑤ ①✈♣✇ ⑥s✉④ ⑦✉⑨ s✉ s✉⑤ s✇s⑥♣② s✇ ✉ t s✈♣✉ ⑨❺✇ ⑥ s✉ s✉ ④s✉ ③s② ⑦❸t s✉ ⑨ ④ ⑦✈♣✇❺ ❸♣③♥4.
♦♣✉ ⑨ ① r①✇ r♣②♣② ① s⑦s✉④♣✉ ⑨ s✉r♣⑥⑦❶sr s✉②♣✇⑤ s✈ ✇❺②♣④①✇t s✉ ⑨ ④ ⑦⑤♣⑤ s✈ r s✉ ❺ ❸♣③➀➁
➂
ecara berkala manajemen telah menetapkan tujuan yang akan dicapai oleh
perusahaan dan tujuan tersebut hanya dapat dicapai apabila semua pihak
dalam perusahaan bekerja sama dengan baik dengan cara mematuhi
kebijakan
➃kebijakan serta prosedur yang sudah ditetapkan oleh pihak
manajemen
➄
ari uraian yang dijelaskan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
didalam pengendalian intern ada berbagai macam konsep agar pengendalian
intern berjalan dengan baik yaitu dengan menjaga aktiva perusahaan
➅memastikan akurasi dan keandalan catatan serta informasi akuntansi
➅mendorong efisiensi dalam operasional perusahaan dan mengukur kesesuaian
dengan kebijakan serta prosedur yang ditetapkan oleh pihak manajemen
➆➇ ➈➉ ➈➇➈➊➋
r
➌ ➋➍➎➏ ➏➐ ➑ ➏➒ ➏➐➑➏➓u
➇ ➈➉ ➈➇➈➉ ➊➋
n
➔➋➎➏ ➐t
r
➊➋r
s
➋➍➎➏➏ ➐➑➏➒ ➏n
➑➏➓u
→
dapun pengertian persediaan bahan baku menurut
➣➏↔ ➏➒ ↕ ➏↔➔➏↔ ➋t
➙➇ ➛➛ ➜➝➉ ➞7
➟adalah
➠➊➋
r
➌ ➋➍➎➏➏ ➐ ➑➏➒ ➏ ➐ ➑ ➏➓u
m
➋➏➓ ➏ ➐u
p
r
➡➏➒ ➏n
➡➏➓u
➏➢➏➤ ➡➏➒ ➏n
t
➏➡➏
m
➒ ➏ ➏➐➥ ➏ ➐➔ ➍➎m
➎l
➎➓ ➎o
➋➒l
p
➋r
u
➌➏➒ ➏➏ ➐u
➓n
tu
➍➎➔➤n
➏➓ ➏ ➐ ➍➏➦ ➏➧ ➏➓t
➎➨ ➎t
➏ ➌ ➩ ➌ ➋p
r
s p
➩➍r
➓ ➌ ➎u
p
➋r
➌➋➍➎➏ ➏➐m
➏➢➋r
➎➏l m
➋➫ ➏➍➎n
➓o
m
p
o
n
➋n
u
t
➏➧ ➏➍➏↔ ➎su
➏➢u
p
➩➍r
➓ ➈➭u
➄
an menurut
➣r
➋➍y
➯ ➏➐➔➓u
t
➎➙➇ ➛➛ ➜➝➞ ➇ ➲ ➟persediaan bahan baku adalah
➠➳ ➊➋➌ ➋➍➎➏➏ ➐
r
➡➏➒ ➏➐ ➡➏➓u
m
➋p
u
n
➥ ➏ ➎m
➓ ➋➍➍u
➓ ➏ ➐u
➥ ➏n
➔p
➋n
t
➎n
➔➺➻
➼
ari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa persediaan bahan
baku adalah bahan baku yang digunakan untuk aktifitas proses produksi
➽karena persediaan bahan baku sangat besar pengaruhnya terhadap kelancaran
proses produsi
➾➚ ➪➶ ➪➚➪➚➪➹
u
n
➘➴ ➷➬➮r
➴➮ ➱➷✃ ✃❐❒
ersediaan
memiliki
berbagai
fungsi
yang
berguna
untuk
mempertahankan kwalitas perusahaan dan mempertahankan kepercayaan dari
konsumen
➾❮❰
nurut
Ï➱➱y
Ð➮r
j
✃❐to
Ñ➚ÒÒ Ó Ô➚Õ Ö ×fungsi persediaan adalah sebagai berikut
Ø Ù➹u
n
➘➴ ➷➱✃Ú➷p
➮r
➴➮ ➱➷✃ ✃❐✃❐t
✃Ú✃Û✃ ➷n
➶ ➪ Ü➮
n
➘Ý➷✃❐ ➘Þ✃l
n
r
➮➴ ➷Þo
Þ➮t
➮r
l
✃ß ✃à ✃❐m
➮p
n
➘ ➷r
➷m
✃❐ ß ✃ Ý✃❐ ß✃ Þu
✃ à✃u
ß ✃Ú✃❐ ➘á ✃❐ ➘➱➷ßÝÞ✃u
tu
n
p
➮➴ ✃Ý✃ ✃❐r
u
➚ ➪ Ü➮
n
➘Ý➷✃❐ ➘Þ✃l
n
r
➮➴ ➷Þo
â➷Þ✃m
✃à➮r
➷✃Û á✃❐ ➘ ➱➷➮➴ ✃❐p
t
➷➱✃Þ ß ✃ ➷Þ ➴➮ Ý➷n
➘➘ ✃ Ý✃Úu
s
➱➷Þ➮ß ✃Û➷Þ✃❐m
Õ➪ Ü➮
n
✃➷Þ✃❐r
➷➴ ➷Þo
t
➮r
Ý✃➱✃ãÞ➮n
✃➷Þ✃n
Ý✃Ú➘ ✃ß ✃Ú✃❐ ➘✃à ✃ä➷n
ål
✃➴ ➷ æ ➪ çÞn
tu
m
➮n
á ➷m
p
✃❐ ß ✃Ý✃❐ ß ✃ Þu
á✃❐ ➘ ➱➷Ý✃➴ ➷l
Þ✃❐ ➴ ➮è ✃Ú✃ ➴ ➷m
u
m
✃❐➴ ➮ Ý➷
n
➘➘ ✃ ➮p
➴ ✃ Ý✃ ✃r
u
n
t
➷➱✃Þ ✃Þ✃n
Þ➮su
l
➷t
✃❐ â➷Þ✃ ß ✃Ý✃❐ ß ✃Þu
➷tu
t
➷➱✃Þt
➮
r
➴ ➮ ➱➷✃➱➷p
✃➴ ✃Ú✃❐é ➪ Ü➮
n
➱✃ã✃ àÞ✃❐ Þ➮u
n
tu
n
➘✃❐ ➱✃Ú➷p
➮m
ß➮l
➷✃❐ ß➮➱✃➴ ✃ÚÞ✃❐r
➱➷➴ Þo
n
Þ✃❐u
t
➷t
✃➴6
➪ Ü➮ß➮m
r
➷Þ✃❐p
➮l
✃á ✃❐ ✃❐ Þ➮p
✃➱✃p
➮l
✃❐ ➘ ➘✃n
➱➮n
➘ ✃❐t
➮➴ ➮ ➱➷✃❐á✃r
ß ✃Ú✃n
➘ á✃❐ ➘➱➷p
➮r
lu
Þ✃❐ ➪ê❮ë
ka dari fungsi persediaan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
fungsi persediaan untuk menghilangkan resiko keterlambatan bahan baku
➽resiko kenaikan harga bahan baku dan untuk menyimpan bahan baku yang
sewaktu
ìwaktu dibutuhkan oleh perusahaan untuk proses produksi
➾➚ ➪➶ ➪➚➪Õ➪í➮
n
➷s
î â➮n
➷s
➬➮➮ ➱➷✃ ✃❐r
s
ðñ
ò ó ôõ
s
õö÷ø øùú øûø ùú øüu
ý ó ú ø ûøùö øþøÿp
r
✁õs
✂ó ôõ
r
✁õö ÷ø øù ôõr
✁õö ÷ø øùú ø✄ø ù☎ ✆øö ÷ ✝ ó ôõr
✁õö ÷ø øùú ø✄øù☎ö ø☎øù☎øù ✞ ó ôõr
✁õö ÷ø øùsu
üu
✟ øö ø ù☎6
ó ôõr
✁õö ÷ø øùú ø ûøùú ø üør
7
ó ôõr
✁õö ÷ø øùú ø✄øù☎✟ õt
ø üøùö øn
øþø✠tu
l
÷s
✡
dapun uraian dari jenis
☛jenis persediaan diatas adalah sebagai berikut
☞ð✌ ✍
ersediaan
✎✏terial atau
✍ersediaan
✑ahan
✑aku merupakan bahan baku
atau bahan tambahaan yang dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan
dalam aktivitas proses produksi persediaan material menjadi komponen
utama dari suatu produk
✌✒ ✌ ✍
ersediaan
✑arang
✓etengah jadi atau
✑arang dalam
✍roses adalah barang
☛barang yang sedang dikerjakan
(
✔ ✕✖✗✘ ✙ ✚✙)
✛ ✚✛✏✖✕✖✏✔✏✛✏✜ ✢ ✢✏✣✜ ✚✗✏✤✏✥✏✗✏✜ ✢-✥✏✗✏✜ ✢ ✛ ✚✗ ✙ ✚✥✦✛ ✥ ✚✣✦✧ ✙ ✚✣ ✚✙✏✕ ✔✕★✚✗✩✏★✏✜✪ ✦✜✛✦★ ✔✏✖✏✛ ✔✕✩✦✏✣ ✧✏✙ ✕✫ ✔✕✖✚✗✣✦★ ✏✜✖ ✚✜✢ ✚✗✩✏✏✜✣ ✚✥✕✫✣✏✜✩✦✛
.
3.
✍✚✗ ✙ ✚✔✕✏✏✜B
✏✗✏✜✢ ✬ ✏✔ ✕ ✏✛✏✦ ✍✗ ✘✔✦★ ✙ ✚✣ ✚✙✏✕ ✭✏✕✛✦✥✏✗✏✜ ✢-
✥✏✗✏✜ ✢ ✭✏✜✢✛ ✚✣✏✫✙ ✚✣ ✚✙✏✕ ✔✕✖✗ ✘ ✙ ✚✙ ✏✛✏✦ ✔ ✕✘ ✣✏✫ ✔✏✣✏✧ ✖✏✥ ✗ ✕★ ✔✏✜ ✙ ✕✏✖ ✦✜✛✦★ ✔ ✕✩✦ ✏✣ ★✚✖✏✔✏ ✖ ✚✣✏✜✢ ✢✏✜✏✛✏✦✖✚✗✦✙✏✫✏✏✜✣✏✕✜✌
4.
✍✚✗ ✙ ✚✔✕✏✏✜✥✏✗✏✜ ✢✔✏✢✏✜ ✢✏✜✧✚✗✦✖✏★✏✜✖ ✚✗ ✙ ✚✔✕✏✏✜✭✏✜✢✔ ✕✖ ✚✗ ✢✦✜✏★ ✏✜✘✣ ✚✫✙✦✏✛✦✖ ✚✗✦✙✏✫✏✏✜✔✏✢✏✜ ✢✌
5.
✍✚✗ ✙ ✚✔✕✏✏✜✙✦★✦✤✏✔✏✜ ✢✧✚✗✦✖✏★ ✏✜✖✚✗✙✚✔✕✏✏✜✥✏✗✏✜✢✭✏✜ ✢✏★ ✏✜✔ ✕ ✢✦✜✏★✏✜✮✯
✰ ✱ ✲
ersediaan bahan bakar merupakan persediaan yang harus ada dalam
perusahaan terutama bagi perusahaan industri yang menggunakan mesin
disel sebagai pembangkit listrik
✱✳✱ ✲
ersediaan barang cetakan dan alat tulis merupakan persediaan untuk
kebutuhan kantor untuk memperlancar kegiatan tata usaha
✱✴ ✵✶ ✵✷ ✵✸✹
n
✺ ✹n
✻✼✽✾ ✼✿✸✹❀ ✹✻✾ ✼ ✼✿r
❁ ✼❂✼n
❁ ✼❃u
✲
engendalian menentukan dan menjamin tersedianya persediaan yang
tepat agar tidak ada kelebihan maupun kekurangan bahan baku dan dalam
kuantitas dan waktu yang tepat
✱❄
dapun pengertian
✲engendalian
✲ersediaan
❅ahan
❅aku menurut
❆✾l
✾ ✼❇❈✵C
✼❉t
✹r
yang dialih bahasakan oleh
❈r
✾st
✼❊ ✴❋❋ ●❍ ■✴✴❏adalah
✸✹
n
✺ ✹n
✻✼✽✾ ✼ ✿p
✹r
❀ ✹✻✾ ✼✼ ✿ ❑ ✼❂ ✼n
❑ ✼ ❃u
❂ ✼❉u
s m
✹m
✹❂✾n
u
✻u
✼ ❃✹❑u
tu
❂✼n
▲✼✿✺ ❀ ✼✽✾n
✺ ❑ ✹✼▼ ✼✿✼ ✿l
r
▲ ✼✾tu
m
✹n
◆ ✼✺ ✼p
✹r
s
✹✻✾ ✼ ✼✿ ✻✼✽ ✼❇ ◆u
m
l
✼❂ ✻✼✿ ❖✼❉✾ ✼❀✾ ▲ ✼ ✿✺m
✹m
✼ ✻✼✾ ✺Pn
✼ ❑ ✹r
o
p
r
✼❀✾ ❀ ✹◗✼❉✼ ✹❘✾ ❀✾ ✹n
✻✼ ✿m
✹n
◆✼✺ ✼ ✾t
n
✺ ❃✼❙p
✹r
❀ ✹✻✾ ✼✼ ✿ ▲ ✼ ✿✺m
✹n
✺Pn
tu
n
✺ ❃✼n
❀✹◗✼❉✼❘✾n
✼✿◗✾ ✼✽ ❚ ✵❯❱
ka dari definisi diatas pengendalian persediaan bahan baku adalah
suatu sistem persediaan dengan serangkaian kebijakan pengendalian untuk
menentukan tingkat persediaan sehingga tidak terjadi kelebihan atau
kekurangan persediaan bahan baku
✱✴ ✵✶ ✵❲✸
r
o
s
✹✻u
r
✸✹❑✹m
l
✾ ✼✿✸✹r
s
✹✻✾ ✼✼ ✿❁ ✼❂ ✼ ✿❁ ✼❃u
❪❫
❪❴ ❵
agian
❛❜ ❝❞❡ ❢ ❣❴ ❵❞ ❢❤❞❡✐❥❦❧ ❥♠❤❞❡♥❴ ❵❞ ❢❤❞❡✐❥❡❥♦❤ ❦❞❞❡❵❞ ♦❞❡ ❢ ♣❴ ❵❞ ❢❤❞❡❞q❜ ❡r❞❡s❤
t❞ ♦❤❧❞ ❢❤❞❡✉
bagian diatas dapat diuraikan sebagai berikut
✈❪❴ ❵
agian gudang jika persediaan bahan baku yang ada digudang
mencapai tingkat minimum pemesanan kembali
✇bagian gudang
kemudian membuat surat permintaan pembelian untuk dikirim kebagian
pembelian
❣❴ ❵
agian
✐embelian melaksanakan pembelian atas dasar surat permintaan
pembelian dari bagian gudang
❴ ①ntuk memilih pemasok
✇bagian
pembelian mengirimkan surat permintaan penawaran harga kepada
pemasok
✇yang berisi permintaan informasi harga dan syarat
✉syarat
pembelian dari masing
✉masing pemasok
❴ ②etelah pemasok yang
dianggap baik dipilih
✇bagian pembelian kemudian membuat surat order
pembelian untuk dikirim kepada pemasok
❴♥❴ ❵
agian penerimaan barang
③④
⑤⑥ ⑦
agian akuntansi melakukan pengawasan terhadap kartu gudang
dengan kartu persediaan
⑥⑧ ⑨⑩ ⑨❶❷❸
n
❹❸❺❻ ❼❽❻ ❾n
❷❸r
s
❸❺ ❽❻ ❻❾❿❻ ➀❻n
❿❻ ➁u
➂➃
nurut
➄❽ll
❽❻ ➅ ➆ ⑨C
❻❸r
t
r
➇⑧ ➈ ➈➉➊ ➋⑧⑧ ➌pengendalian persediaan yang efektif
sebaiknya
➍➎⑥ ➂➃
nyediakan pasokan bahan baku yang diperlukan untuk operasi yang
efisien dan bebas gangguan
⑥③⑥ ➂➃
nyediakan cukup persediaan dalam periode dimana pasokan kecil
(
➏➐➑ ➒ ➏➓➔→➑ ➒ ➣↔ ➐➑ →➓↕➓➐➙➃ ➏➛➜ ➛➣ ➓➔➣➃ ➝➞ ➓)
➟ ➓➔➏➃ ➔➜ ➓➔ ↕➒➑ ➒ ➙➓➑ ➒ ➙➃➝ ➐➠ ➓➡ ➓➔➡➓➝ ➜ ➓
.
3.
➂➃ ➔➢➒ ➏➙ ➓➔➠ ➓➡ ➓➔➠➓➣➐➟➃ ➔➜ ➓➔➤➓➣ ↕➐➙➃ ➔➜ ➓➔ ➓➔ ➓➔➟➓➔➠➒ ➓➢➓➏➒ ➔➒ ➏ ➐➏➑➃➝↕➓➏➃↔➒ ➔➟ ➐ ➔➜➒➠➓➡ ➓➔➠ ➓➣ ➐↕➃➝ ➑➃➠➐↕➟➓➝➒ ➣➃ ➡➒↔ ➓➔➜ ➓➔➓➣➒➠➓↕➣➃➠➓➣➓➝➓➔→ ➙➃ ➔➥ ➐➝➒ ➓➔→➥ ➐➓➥ ➓
,
➟ ➓➔➣➃➝ ➐➑ ➓➣➓➔➟➓↔➓➏➙➃ ➔➜➓➔➓➔ ➓➔⑥4.
➂➃ ➏➒ ➔➒ ➏➓↔ ➣ ➓➔➒ ↕➃ ➏-
➒ ↕➃ ➏➢➓➔➜ ↕➒➟➓➣➓➣↕➒➦,
➠ ➃➝↔➃ ➠➒ ➡→ ➓↕➓➐➐➑ ➓➔➜➟ ➃ ➔➜ ➓➔➥ ➓➝ ➓ ➏➃↔ ➓➙➛➝ ➣➓ ➔ ➙➃➝ ➐➠➓➡ ➓➔ ➙➝ ➛➟➐➣ ➢➓➔➜ ➏➃ ➙➃ ➔➜➓➝ ➐➡➒ ➙➃ ➝➑ ➃➟➒ ➓➓➔ ➠ ➓➡ ➓➔➠ ➓➣➐
5.
➂➃ ➏➓➑ ↕➒ ➣ ➓➔ ➙➃➝ ➑➃➟ ➒ ➓➓➔ ➢➓➔➜ ➥ ➐ ➣➐ ➙ ➐➔ ↕➐➣ ➙➃ ➔➜➒➝➒ ➏➓➔ ➑ ➃ ➜➃➝ ➓➣➃ ➙➃↔ ➓➔➜ ➜ ➓➔
6.
➂➃ ➔➞ ➓➜➓ ➓➜ ➓➝ ➞ ➐➏↔ ➓➡ ➏ ➛➟➓↔ ➢➓➔➜ ➟ ➒➒ ➔➦➃➑ ↕➓➑ ➒ ➣ ➓➔ ➟➓↔➓➏ ➙➃➝ ➑➃➟ ➒ ➓➓➔➧➨
➩ ➫➩ ➫ ➭➯
r
➲➳➵ ➸➲➺➯➻ ➸➻m
r
➲➳➼
imbiosis merupakan suatu perusahaan industri rumahaan pembuatan
tas
➽dalam menjalankan suatu proses produksi pengendalian persediaan bahan
baku sangat diperlukan untuk dapat membuat suatu produk dalam menjalankan
aktivitas proses produksi
➾➚
engertian pengendalian menurut
➪ ➲➳ ➲➳➵ ➶ ➲➹t
➲➘yang dikutip dari
➴so
n
➷➲➳➵➺ ➫➬l
➲➵ ➻ ➲➳➮➩➱➱ ✃ ❐❒✃ ❮❰pengendalian adalah
Ï➺➯➵ ➯
n
➷➲Ð➻ ➲➳n
➲➷➲ Ð➲➘p
r
Ñ Ò➯s p
➯➵➲Ó ➲n
➲➳t
➷➲Ô➻p
➲➷➲ ➯p
➲ ➸Ò ➲➳ ➲ ➲l
n
Ò➯➘lu
r
u
➸➯➵ ➻➲➹ ➲➳o
➵➲➳➻ Ò ➲Ò➻r
u
n
tu
➸m
➯n
Õ ➲➻m
n
➲➵ ➲ Ô Ò➯u
➲m
p
➯ ➸➯Õ ➲ ➲➳r
Ö ➲➳➵ Ò➯➷➲➳➵ ➷➻
l
➲➸u
➸➲➳ ×➯Õ ➲ Ð➲➳r
➷➯➵ ➲n
n
r
➯Ø➲➳ ➲n
Ö ➲➳➵ ➯t
l
➲➘ ➷➻➯t
t
➲Ù➸➲➳ ➫➚
engendalian merupakan suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh
menejemen perusahaan dimana melakukan pengamatan seluruh kegiatan
organisasi perusahaan apakah berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan oleh perusahaan atau tidak
➾Úalam perusahaan industri pengendalian
yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk biasanya perusahaan
memerlukan persediaan bahan baku untuk kegiatan proses produksi
Û
dapun pengertian persediaan bahan baku menurut
Ü➷➻ ➲➳u
to
➮➩➱➱ Ý ❐ ❒❮❰adalah sebagai berikut
ÏÞ➺➯Ò➯➷➻ ➲ ➲➳
r
m
➲➹➯➻ ➲ Ðr
➲➹ ➲ßp
➯Ò➯➷➻ ➲➲➳r
×➲➘ ➲n
×➲ ➸
u
m
➯r
u
p
➲➸➲➳×➲➘ ➲➳ ×➲ ➸
u
➲➹ ➲ß ×➲➘ ➲n
t
➲Ó×➲➘ ➲➲➳ Ö ➲➳➵ ➷➻➻m
➻ ➸➻l
o
➯➘l
p
➯r
u
Ò ➲➘ ➲ ➲➳u
n
tu
➸ ➷➻➵ß
n
➲ ➸➲➳ ➷➲ Ð➲ Ó ➲➸t
➻à➻t
➲ Ò Ñ Ò➯r
p
s p
Ñ➷r
u
➸Ò➻p
➯r
Ò➯➷➻ ➲ ➲➳m
â â
ã
ibawah ini penulis sajikan pula bagan kerangka pemikiran
äåæçèæ é
êë ì íæ îæ ïð ñ éæ ï îòæóñ çô òô éæï
õö÷øù úûúú ü
Pengendalian
pengendalianPersediaan
Pengendalian Extern
Pengendalian Interen
Persediaan Bahan Baku
Persediaan Bahan
dalam Proses
Persediaan barang
jadi
Proses Produksi
23
ýþ ýÿ ÿÿý✁ ✂✄☎ ✂✆ ✝ ✂✞ ✂✟✂ ✠ÿ✆ ÿ þ ✟
✡☛☞ ☛ ✌✍
j
k
✞ ✍n
✍✎ ✏liti
Pengertian objek penelitian menurut
✑u
p
r
i
✎ ✒i
✓✔ ✕☞✔ ✖ ✡✗✘adalah sebagai berikut :
✥ ✌
j
✍k
p
✍n
✍liti
✎ ✏✎✙✎✎✚l
✛✎✜i
✎ ✌✍l
✢✎ ✏✣✙it
✍liti o
l
✍✚p
✍n
✍liti
✙it
✍m
p
✎ ✒p
✍
n
✍✎✏liti
✙✎ ✤il
✎✏u
k
☛ ✦Sedangkan menurut
ÿ ✧✎ ✏✑✎✒i
✌i
✓✔✕☞ ☞✖ ★✩✘adalah sebagai berikut :
✌✍
j
k
p
✍n
✍✎liti
✏ ✪✍✫✎✜✎u
m
u
m
✎ ✤✎ ✏m
✍m
✍✎ ✤✎✏t
✎✒✎✬m
✍
n
✣ ✣✎m
✌✎✜✎ ✏k
wil
✎✢✎✚p
✍n
✍liti
✎ ✏ ✎✒✎✬ ✪✎✪✎✜✎ ✏p
✍n
✍✎ ✏liti
✪✍✫✎✜✎k
o
m
p
✍
r
✚✍✭ ✮n
si
✢✎✏✣m
✍ti k
u
lip
✎✜✎ ✤t
✍r
istik
✎✢✎✚✮wil
✪✍✎✜✎✚j
p
✍
r
k
✍m
✌✎ ✏✣✎ ✏✮o
r
tu
k
u
str
r
✣✎ ✏i
✪✎✪✯✮tu
✣ ✎✪p
o
k
o
k
✙✎ ✏ ✭✣✪n
u
i l
✎ ✯n
✰l
✎ ✯n
✪✍su
✎ ✯✙✍n
✣✎✏p
✍m
✍✎ ✎t
n
wil
✎✢✎✚p
✍n
✍✎liti
n
✢✎n
✣✙✎ ✤im
✙☛su
✦Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa objek penelitian
merupakan sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dan mengetahui
apa,siapa,kapan dan dimana penelitian tersebut dilakukan. Berdasarkan penjelasan
diatas dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah pengendalian
persediaan bahan baku.
✡☛✔ ☛☎ ✍
t
✱✙✍✞✍n
✍✎ ✏liti
Dalam memecahan masalah pada suatu penelitian diperlukan suatu teknis
atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan dan mencatat data dengan
hati-hati yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan
24
mengetahui bagaimana seharusnya langkah penelitian harus dilakukan dengan
menggunakan metode penelitian.
Pengertian metode penelitian menurut
✲u
p
i
✳ ✴r
i
✵✶ ✷✸✶ ✹✺ ✻adalah sebagai
berikut:
✼ ✽✾✿ ✽
t
p
✽✽n
liti
✳❀ ✳✿✳❁✳❂t
✳✴✳❃✳❄✳ ❅✳❆✳❇✳❀✳m
✳su
✴u
p
✽n
✽✳liti
n
✿✳❈❉✳il
n
✳❈✳❀❊❋Menurut
✲u
❆ ❇yo
✵✶ ✷ ✷●✹✶ ✻n
o
pengertian metode penelitian adalah sebagai
berikut:
✼ ✽✾✿ ✽
t
p
✽n
✽liti
✳❀p
✳✿✳ ✿✳❉✳❄n
❍✳m
✽r
u
p
✳❈✳❀ ❃✳❄✳i
✳❂ilm
u
n
tu
k
m
✽✿✳ ■✳✴
n
✳❀k
✿✳ ✴✳✿ ✽❆✳❀n
tu
✳❀ju
✿✳n
k
✽❆❏✳ ✳❀n
t
✽r
t
✽❊❋n
tu
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah
suatu cara atau prosedur untuk mencari, memperoleh, mengumpulkan dan
mencatat data yang diperoleh dari perusahaan untuk digunakan dalam menyusun
laporan penelitian.
Dalam melaksanakan penelitian, untuk memperoleh data dan fakta yang
diperlukan berkaitan dengan tujuan dan judul yang diambil dalam tugas akhir ini,
penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu cara penelitian dengan
25
Adapun pengertian metode deskriptif menurut
❑u
n
▲▲ ▼w
◆u
m
❖ Pin
i
n
◗❘▲ ❙❚❯❱ ❱❲ ❳❨ ❩
adalah sebagai berikut:
❬❭ ❪❖P❪
t
P❪❫sk
r
ip
ti
▲P▲ ❴▲ ❵m
❪❖P❪t
u
n
tu
k
m
❪n
◗ ◗▲ ❛ ❜▲ ❘▲▼k
situ
▲ ❝ ❞ ▲❙▲ ❡k
❪▲ Pj
▲ ▼❢i
❜▲u
k
n
❝ ▲ ❣▲m
❪m
❜❪▲ ▼r
ik
◗▲❛ ❜▲❘▲ ▼m
❪n
◗ ❪▲n
i
❫ ❪n
o
m
❪▲n
❤❫❪❪o
m
n
▲❢n
❪t
▲✐t
i
ju
◗▲m
❪n
❪▲r
◗❥▲▼n
❵u
❜u
n
◗▲ ▼n
❦▲m
❪❜
m
▲ ❙u
p
r
❪Pik
si
❝ ❪rt
▲m
❪▲ ▼n
yim
p
u
lk
m
▲❥▲n
▲ ❙▲s p
❪❝ ❖ ▲ ❴▲ ▼r
❦▲ ▼ ◗ Pi
❜▲❵▲ ❝❧Menurut
♠❝ ❪u
in
u
▲ ❘m
yang dikutip dari pendapat
♥r
▲♦❪r
s
❚❯ ❱ ♣ ♣❳ ❯❯❩adalah sebagai berikut:
❭ ❪
t
❖ P❪ P❪sk
r
i
❫p
ti
▲ P▲❴▲❵su
▲ ❙u
m
❪❖ P❪t
❦▲▼ ◗ ❜❪▲ ▼r
tu
ju
u
n
tu
k
m
❪
n
◗ ◗▲m
❜▲ ❘▲▼k
si
❫▲❙ ❝ ❪su
▲❙u
❦▲▼ ◗t
❪◗▲❵n
❜❪r
l
▲▼ ◗❝ ❡n
◗ ▲P▲p
❝▲ ▲ ❙p
❪
n
❪▲ ▼liti
Pil
▲❥▲▼u
k
P▲▼m
❪m
❪❝ ▲r
ik
❝ ❪❜▲❜ ❤❝ ❪❜▲❜ P▲❘i su
▲ ❙u
◗❪▲j
❴▲t
❪
r
t
❪❧ qn
tu
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif
merupakan metode yang menggambarkan situasi atau kejadian yang tengah
berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab terjadinya
dengan cara mengumpulkan data-data. Penulis mengumpulkan data dengan cara
melihat secara langsung pada objek penelitian yang penulis ambil dalam hal ini
pada Industri Rumahan Simbiosis mengenai pengendalian persediaan bahan baku
yang ada diperusahaan tersebut yang hasilnya ditarik kesimpulan oleh penulis
kemudian dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian secara lugas dan seperti
26
rst s✉s✈✇① ②③
n
④✇✇n
liti
②⑤Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan proses penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat
berjalan dengan baik.
Adapun pengertian desain penelitian menurut
⑥ ⑦⑦y
⑧⑨✇⑩ ②⑤r
to
⑧⑨✇g
o
to
yang dikutip dari pendapat
❶u
r
❷⑤⑦r
i
②⑤to
dan
❸②❹❺②⑤❻ ⑧u
p
o
m
o
❼t❽❽ ❾ ❿r➀ ➁adalah:
➂✈✇① ②③
n
p
✇n
✇liti
②⑤m
✇r
u
p
②➃②⑤p
⑨① ✇⑦r
u
r
➄p
r
⑨①✇⑦r
u
⑩②⑤❻ ⑦i
❻➅n
②k
②⑤o
l
✇➆
p
✇✇n
liti
⑦ ②➇②❹p
✇ili
m
➆②⑤➈ ✇p
n
❻➅p
②⑤➈m
u
l
⑦ ②⑤ ②⑤ ②➇isis
⑦ ②➉②① ✇➊②➋②k
✇① ✇
lu
r
u
➆②⑤ ➌sMenurut
➍① ✇u
in
➎m
②➋ ❼t❽✉✉❿r❽ ➁pengertian desain penelitian adalah
sebagai berikut:
✈✇① ②③
n
p
✇✇n
liti
②⑤m
✇r
u
p
②➃ ②⑤ ① ✇②m
u
p
r
⑨① ✇s
⑩②⑤❻⑦✇ip
r
lu
k
②n
⑦ ②➇②❹p
✇✇
r
➊②⑤ ②②⑤n
⑦ ②⑤p
✇l
②➃① ②⑤ ② ②⑤p
✇✇n
②liti
s ➌n
Maka dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa desain penelitian
merupakan prosedur-prosedur atau proses yang digunakan dalam pemilihan,
pengumpulan dan analisis data secara keseluruhan dalam perencanaan dan
27
Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Menetapkan judul yang diteliti, sehingga dapat diketahui apa yang akan diteliti
dan yang menjadi masalah dalam penelitian. Dimana judul penelitian ini adalah
Tinjauan atas Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada Industri Rumahaan
Simbiosis.
2. Melihat, mengumpulkan data dan mengenali masalah.
3. Melakukan pembahasan terhadap masalah melalui data dan informasi yang
diperoleh dari perusahaan.
4. Melaporkan hasil dari penelitian yang termasuk dari proses penelitian, yang
termasuk didalam mengenai proses penelitian, diskusi serta interpretasi data
dan mengajukan beberapa saran untuk masukan bagi perusahaan dimasa yang
akan datang.
➏➐➑ ➐➑➐➒
p
➓r
➔→io
n
➔➣i
→ ➔→ ↔ ↕➔➙i
➔➛ ➓l
Dalam penelitian ini operationalisasi variabel merupakan hal yang sangat
penting guna menghindari penyimpangan atau kesalahpahaman pada saat
pengumpulan data. Adapun pengertian operationalisasi variabel menurut
➜w
➔n
➝➔➞➛
i
i
➟➑➠➡➡ ➢➤➡ ➥adalah sebagai berikut:
➦➒
p
r
➔→ ↔o
n
➔ ➣i
→ ➔→i
➧ ➔➙i
➔➛ ➓l
➨im
➔➩n
➔↔ → ➓➛ ➔➫ ➔↔n
→ ➓k
o
p
➭ ➔n
➫m