PERTANGGUNGJAWABAN
KEUANGAN PELAKSANAAN
PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
(20 Mei 2016)
Curriculum Vitae
2
•
Mohamad Hardi, Ak, MProf Acc, CA
Nama
• S2, University of Queensland, Australia 2000
• DIV STAN, 1991
• DIII STAN, 1985
• Course Auditing in IT Environment, India 2010
Pendidikan
• Inspektur I Kemenristekdikti (2015 –skrg)
• Auditor Madya/Pengendali Tehnis, BPKP (2011 - 2015 )
• Kabid Investigasi BPKP Prov Sumbar (2008- 2011 )
• Kasubid bimbingan perencanaan BPKP (2007 – 2008)
• Kasubag Program & Pelaporan BPKP Lampung (2004-2007)
• Kasubbid Pelaporan PUSDIKLAT BPKP (2001-2004)
PENDAHULUAN
Pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan
otonomi pengelolaan dana hibah harus memenuhi standart
akuntabilitas pertanggungjawaban keuangan.
Laporan pertanggungjawaban keuangan kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat harus tertib administrasi dan
disusun secara benar berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Mempertimbangkan hasil Audit Kinerja Tahun Anggaran 2015 pada
Kopertis Wilayah VI terkait laporan pertanggungjawaban dana hibah
Penelitian, bahwa dari hasil review tim auditor Inspektorat Jenderal
ditemukan beberapa kegiatan penelitian yang belum
KETENTUAN TERKAIT PERTANGGUNGJAWABAN
Pertanggungjawaban keuangan hibah yang dibuat oleh Ketua
Peneliti/Pengabdi tahun anggaran 2016 harus mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Republik Indonesia nomor 65/PMK.02/2015 Tanggal 26 Maret 2015 tentang Standar Biaya Masukan Tahun
Anggaran 2016.
LPPM
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Perguruan Tinggi merupakan institusi pelaksana terdepan dalam pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dalam hal ini Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Lembaga ini dituntut untuk berperan aktif
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengabdian kepada masyarakat.
LPPM berkewajiban memverifikasi dan mengkompilasi laporan keuangan versi hardcopy untuk kepentingan audit.
1. Pengelolaan mengacu pada aturan yang terkait dengan pengelolaan keuangan negara (UU, Keppres/Perpres, Kepmen/Permen, Ditjen terkait). Kegiatan Penelitian dilaksanakan sesuai dengan dengan besar hibah yang disetujui.
2. Alokasi Anggaran dan rinciannya harus sesuai dengan ketentuan yang diatur
Calon Ketua Peneliti diwajibkan menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) penggunaan dana.
Rencana Anggaran Biaya agar efektif dan efisien penggunaannya disusun secara rinci.
3. Setiap Peneliti wajib melaporkan pelaksanaan penelitiannya melalui Simlitabmas
4. Setiap Peneliti/Pengabdi wajib menyusun Laporan Pertanggungjawaban Keuangan sesuai dengan Format dan Ketentuan Pertanggungjawaban serta susunan Laporan yang mengatur
5. Proses Verifikasi, Pengesahan copy bukti-bukti pengeluaran dan Kompilasi di lakukan oleh LPPM
No. Jenis Pengeluaran % Alokasi Dana
1 Honorarium untuk pelaksana, petugas lab, pengumpul data, penganalisis data, operator, pembuat sistem
Maks. 30 %
2 Bahan habis Pakai untuk ATK, fotocopy, surat2, penyusunan laporan, cetak, jilid, publikasi, pulsa internet, bahan lab, langganan jurnal
Maks. 60 %
3 Perjalanan utk biaya survei/sampling data,
seminar/workshop, biaya akomodasi-konsumsi, perdiem/lumpsum, transport
Maks. 40 %
4 Lain-lain: sewa peralatan/mesin, ruang lab, kendaraan, kebun percobaan, peralatan penunjang penelitian
lainnya.
Maks. 40 %
BUKTI PENGELUARAN
Bukti-bukti SPJ hibah Penelitian dan Pengabdian Masyarakat adalah Print Out Rincian Penggunaan Anggaran yang telah dilaporkan / diupload pada web simlitabmas.
Bukti-bukti SPJ hibah PKM dibuat dan disusun berdasarkan Rencana Angaran Biaya Penelitian/ Pengabdian kepada Masyarakat yang termuat dalam
proposal pelaksanaan kegiatan dan disusun sesuai realisasi pengeluaran
SPJ berdasarkan realisasi dana kegiatan sesuai tahapan pencairan/termin yang diterima sesuai Kontrak.
Dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tidak
Pengawasan intern
adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu,
pemantauan, evaluasi, dan kegiatan pengawasan lainnya berupa
asistensi, sosialisasi dan konsultansi terhadap penyelenggaraan
tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan
yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan
tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk
kepentingan pimpinan dalam mewujudkan kepemerintahan yang
baik
Audit kinerja
adalah audit atas pelaksanaan tugas dan
fungsi instansi pemerintah yang terdiri atas audit aspek
ekonomi, efisiensi, dan audit aspek efektifitas serta ketaatan
atas peraturan.
.
TUJUAN AUDIT KINERJA ASPEK KEUANGAN
Memastikan bahwa anggaran Tahun 2105, telah dikelola sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan memenuhi prinsip efisien,
efektif dan ekonomis.
Memastikan bahwa penerimaan dan penggunaan anggaran Tahun
2015, telah didukung dengan kwitansi bukti pengeluaran dan bukti
pendukung lainnya yang valid, relevan dan akuntabel.
Memastikan bahwa penerimaan dan penggunaan anggaran Tahun
2015, telah dipertanggungjawabkan dengan benar dan tepat waktu
TUJUAN AUDIT ASPEK SARPRAS
Memastikan bahwa pembelian barang dan belanja modal Tahun 2015, telah tercatat di Buku Persediaan dan atau SIMAK – BMN
Memastikan bahwa hasil pembelian barang dan atau Belanja Modal telah diserahterimakan tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran dengan didukung BAST
Memastikan bahwa hasil Belanja Modal telah dimanfaatkan
Memastikan bahwa Aset yang dikuasai oleh Satker telah dimanfaatkan sesuai keperuntukannya
Memastikan bahwa Aset milik pihak lain yang berada di lingkungan Satker, telah dilakukan proses hibah dan telah dimanfaatkan
TUJUAN AUDIT DANA PENELITIAN dan PENGABDIAN
MASYARAKAT
Memastikan bahwa penggunaan dana penelitian dan Pengabdian
Tahun 2015, telah dibayarkan, digunakan dan
dipertanggungjawabkan secara benar dan tepat waktu
Memastikan bahwa Output kegiatan penelitian dan Pengabdian
Masyarakat ada
Memastikan bahwa bukti pertanggungjawaban penggunaan dana
dan output kegiatan penelitian dan Pengabdian Masyarakat telah
diadministrasikan secara tertib
Memastikan bahwa kewajiban perpajakan telah dipenuhi
TITIK RAWAN PENYIMPANGAN DALAM PENGELOLAAN
DANA PENELITIAN/PENGABDIAN MASYARAKAT
Dana Penelitian yang tidak digunakan atau
dipertanggungjawabkan
Kelebihan pembayaran honorarium
Kelebihan pembayaran perjalanan dinas
Pemungutan dan Penyetoran Pajak tidak sesuai ketentuan
Pungutan pihak Kopertis terhadap PTS yang mendapat dana
hibah
Pembelian Barang yang tergolong barang inventaris penelitian
tidak diserahterimakan ke Lembaga setelah penelitian selesai
Terdapat belanja modal
Laporan Pertanggungjawaban tidak dibuat/telat disampaikan
atau dibuat tapi tidak didukung dengan bukti-bukti
PENUTUP
Dalam penyusunan pertanggungjawaban keuangan (SPJ) penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat diharapkan untuk tertib
administrasi keuangan.
Laporan keuangan dibuat secara benar.
SEKIAN & TERIMA KASIH