• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pemasaran Agrowisata Kebun Buah Plantera Fruit Paradise, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Pemasaran Agrowisata Kebun Buah Plantera Fruit Paradise, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah"

Copied!
262
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PEMASARAN AGROWISATA

KEBUN BUAH PLANTERA FRUIT PARADISE,

KABUPATEN KENDAL, JAWA TENGAH

SKRIPSI

HARY PURNAMA H34052138

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(2)

RINGKASAN

HARY PURNAMA. Strategi Pemasaran Agrowisata Kebun Buah Plantera Fruit Paradise, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan BAYU KRISNAMURTHI).

Wisata agro atau agrowisata merupakan usaha di bidang jasa yang menggabungkan antara kegiatan wisata dengan kegiatan pertanian atau menggunakan kegiatan pertanian sebagai produk utama jasa kepariwisataannya. Agrowisata tidak hanya menjual jasa bagi pemenuhan kebutuhan pemandangan yang indah bagi konsumen, melainkan juga berperan sebagai media promosi produk pertanian, media pendidikan masyarakat, memberikan sinyal bagi peluang pengembangan diversifikasi produk agribisnis dan berarti pula dapat berarti pula menjadi kawasan pertumbuhan baru wilayah. Dengan demikian agrowisata dapat menjadi salah satu sumber pertumbuhan baru daerah, sektor pertanian, dan ekonomi nasional (Deptan, 2008).

Plantera merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agrowisata. Plantera berdiri pada awal tahun 2008 dan mulai melaksanakan usahanya dengan membuka agrowisata kebun buah Plantera Fruit Paradise. Agrowisata kebun buah Plantera Fruit Paradisemenyediakan buah-buahan segar langsung dari kebun yang tersedia sesuai dengan musim panen masing-masing tanaman buah ataupun buah-buahan yang ditanam tanpa pengaruh musim atau tanaman semusim. Buah-buahan yang ditanam meliputi Durian Montong, Kelengkeng Itoh, Buah Naga Red Dragon, Srikaya Grand Anona, Rambutan Binjai dan Rapiah, Jambu Citra, Melon, Semangka, Jagung manis, dan beberapa jenis buah lainnya. Keberadaan Plantera Fruit Paradise belum terlalu dikenal oleh masyarakat, hal ini dapat dilihat dari jumlah pengunjung agrowisata yang rata-rata baru mencapai 728 orang pengunjung per minggu sedangkan target perusahaan sebesar 1.000 orang pengunjung per minggu. Belum tercapainya target penjualan antara lain disebabkan oleh beberapa faktor seperti, masih barunya lokasi agrowisata Plantera Fruit Paradisedan kurangnya promosi agrowisata.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bauran pemasaran yang telah diterapkan oleh Plantera dalam memasarkan agrowisata kebun buah Plantera Fruit Paradise, menganalisis persepsi konsumen terhadap atribut bauran pemasaran Plantera Fruit Paradise, dan memformulasikan rekomendasi prioritas bauran pemasaran yang tepat untuk diterapkan Plantera dalam memasarkan agrowisata kebun buah Plantera Fruit Paradise. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu pada perusahaan Plantera yang bergerak di bidang agrowisata. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan hasil pengisian kuesioner oleh responden konsumen untuk menilai persepsi konsumen terhadap atribut bauran produk dan pengisian kuesioner oleh responden pihak manajemen perusahaan dengan metode Proses Hierarki Analitik.

(3)

subfaktor yang diperhatikan adalah kesesuaian harga dan mutu peket wisata, diskon musiman pada masa panen raya, dan penetapan harga bersaing; 3) faktor promosi, subfaktor yang diperhatikan adalah penciptaan iklan, penyebaran media publikasi, dan kegiatan sponsorship; 4) faktor tempat, subfaktor yang diperhatikan adalah kemudahan pencapaian lokasi, udara, kenyamanan, keindahan, dan kebersihan, dan pelayanan awal konsumen; 5) faktor orang, subfaktor yang diperhatikan adalah keramahan dan kesopanan, kompetensi dan pengetahuan karyawan, jumlah karyawan; 6) faktor proses, subfaktor yang diperhatikan adalah tanggapan atas keluhan, kemudahan administrasi dan kemudahan pembayaran; dan 7) faktor bukti fisik, subfaktor yang diperhatikan adalah desain dan layout, desain dan tata letak agrowisata, papan informasi tanaman, papan penunjuk arah di dalam agrowisata, fasilitas tempat peribadatan atau musholla, toilet, tempat penjualan buah-buahan, gazebo atau shelter, luas areal parkir, arena bermain anak, mobil wisata keliling kebun, tempat pembuangan sampah atau tong sampah, ballroom, hall, dan pendopo, waduk, toko bibit tanaman buah dan pupuk pertanian, dan restoran.

Berdasarkan analisis persepsi 100 orang responden konsumen terhadap bauran pemasaran yang telah dilaksanakan perusahaan, responden menilai bahwa strategi bauran pemasaran yang dijalankan oleh perusahaan secara keseluruhan sudah cukup baik dan konsumen merasa cukup puas. Hal ini mengindikasikan perusahaan telah ada pada arah yang tepat namun tetap harus meningkatkan strategi operasional atau taktik setiap bauran yang dianggap belum memuaskan.

(4)

STRATEGI PEMASARAN AGROWISATA

KEBUN BUAH PLANTERA FRUIT PARADISE,

KABUPATEN KENDAL, JAWA TENGAH

HARY PURNAMA H34052138

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis IPB

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(5)

Judul Skripsi : Strategi Pemasaran Agrowisata Kebun Buah Plantera Fruit Paradise, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

Nama : Hary Purnama

NRP : H34052138

Disetujui, Pembimbing

Dr. Ir. Bayu Krisnamurthi, MS

NIP. 19641018 198903 1 001

Diketahui

Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS

(6)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ”Strategi Pemasaran Agrowisata Kebun Buah Plantera Fruit Paradise, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah”, belum pernah diajukan pada perguruan tinggi lain manapun untuk tujuan memperoleh gelar akademik tertentu.Saya juga menyatakan bahwa skripsi ini adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan tidak mengandung bahan-bahan yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh pihak lain kecuali sebagai rujukan yang dinyatakan dalam naskah.

Bogor, Agustus 2009

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Semarang pada tanggal 27 September 1987 sebagai anak pertama dari dua bersaudara pasangan Drs. Teguh Harijono M dan Dra. Endang Purnomo Retno, MM. Pendidikan Penulis dimulai dari Taman Kanak-kanak Islam Hidayatullah, Semarang. Kemudian Penulis melanjutkan pendidikan dasar di SD Islam Hidayatullah Semarang dari tahun 1993-1999. Tahun 1999 Penulis melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 5 Semarang hingga tahun 2002 dan menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 3 Semarang pada tahun 2005. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) pada tahun 2005 dan diterima di Mayor Agribisnis pada tahun 2006.

(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya untuk Allah SWT karena hanya atas rahmat, hidayah, dan izin-Nya lah Penulis berhasil menyelesaikan penulisan skripsi berjudul Strategi Pemasaran Agrowisata Kebun Buah Plantera Fruit Paradise, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah ini dengan baik. Shalawat serta salam pun senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai uswatun hasanah bagi keluarga, sahabat, dan para pengikutnya.

Penelitian ini merupakan suatu bentuk ketertarikan Penulis terhadap bidang manajemen strategi khususnya Strategi pemasaran yang dikaitkan dengan usaha agribisnis tanaman buah atau agrowisata kebun buah-buahan yang sedang berkembang. Perkembangan usaha ini menuntut pengusaha untuk memiliki keunggulan dalam bersaing dan mendapatkan pasar sehingga dapat menjamin keberlanjutan usahanya. Agar dapat memperoleh pasar yang potensial perusahaan perlu merumuskan dan mengimplementasikan strategi pemasaran yang didasarkan pada lingkungannya baik dari dalam (Kemampuan perusahaan) dan luar perusahaan (kebutuhan pasar atau konsumen).

Penulis berharap penelitian ini bermanfaat bagi banyak pihak, terutama bagi pihak perusahaan. Semoga penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan lebih baik.

(9)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT yang atas rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa mengiringi perjalanan hidup Penulis, terutama dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi tidak terlepas dari bantuan, motivasi, doa, dan kerjasama dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Bayu Krisnamurthi, MS sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan didikan yang terkait akademik dan moral. 2. Ir. Burhanuddin, MM selaku dosen penguji utama yang telah memberi

masukan untuk penyempurnaan skripsi ini.

3. Dra. Yusalina, Msi selaku dosen penguji komisi pendidikan yang telah memberi masukan dan saran bagi penulis.

4. Kedua Orang tua penulis, Bapak dan Ibu, atas kasih sayang, cinta, nasehat, doa, dan dukungan yang selalu diberikan dengan tulus tanpa permintaan balasan apapun. Skripsi ini merupakan tanda cinta, bakti dan terima kasih yang dapat diberikan Penulis kepada Bapak dan Ibu.

5. Dosen, asisten dosen, dan staf sekretariat Program Studi Manajemen Agribisnis atas bantuan dan dukungan selama Penulis menyelesaikan kuliah. 6. Pihak PT Cengkeh Zanzibar, Bapak Budi Dharmawan selaku General

Manager, Bapak Ronny Renaldy ST, MM selaku Manager Sumberdaya Manusia, Ibu Lusika selaku Manajer Agrowisata, Ibu Woro P. Tyas selaku manajer pemasaran Plantera atas izinnya, serta seluruh staf, bantuan, dan penerimaan yang baik kepada Penulis selama pengambilan data.

7. Adikku Isnaini Puji Astuti atas dukungan dan semangat yang selalu diberikan selama ini.

8. Rina Yoanita Rahartanti atas semua waktu, semangat, arahan, dan pengertiannya kepada penulis.

(10)

10. Teman-Teman sekelompok Gladikarya, Uci, Dian, dan Lala, Terimakasih sudah menjadi sahabat yang mau memberikan kritikan dan saran kepada Penulis dan selalu ada baik saat senang maupun saat sedih.

11. Evan, Saut, Yudi, Ragil, Mamieq, intan, Ariani Dian, Aliy, Nunu, Anggoy, Gerry, Duta, Yoga, Fandy, dan semua teman-teman AGB 41, AGB 43 dan AGB 44.

12. Ka Dono, Ka Maul, Ka Baskara, Ka Tunggul, Ka Mega, dan seluruh keluarga besar Karemata.

13. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Terimakasih banyak.

(11)

STRATEGI PEMASARAN AGROWISATA

KEBUN BUAH PLANTERA FRUIT PARADISE,

KABUPATEN KENDAL, JAWA TENGAH

SKRIPSI

HARY PURNAMA H34052138

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(12)

RINGKASAN

HARY PURNAMA. Strategi Pemasaran Agrowisata Kebun Buah Plantera Fruit Paradise, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan BAYU KRISNAMURTHI).

Wisata agro atau agrowisata merupakan usaha di bidang jasa yang menggabungkan antara kegiatan wisata dengan kegiatan pertanian atau menggunakan kegiatan pertanian sebagai produk utama jasa kepariwisataannya. Agrowisata tidak hanya menjual jasa bagi pemenuhan kebutuhan pemandangan yang indah bagi konsumen, melainkan juga berperan sebagai media promosi produk pertanian, media pendidikan masyarakat, memberikan sinyal bagi peluang pengembangan diversifikasi produk agribisnis dan berarti pula dapat berarti pula menjadi kawasan pertumbuhan baru wilayah. Dengan demikian agrowisata dapat menjadi salah satu sumber pertumbuhan baru daerah, sektor pertanian, dan ekonomi nasional (Deptan, 2008).

Plantera merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agrowisata. Plantera berdiri pada awal tahun 2008 dan mulai melaksanakan usahanya dengan membuka agrowisata kebun buah Plantera Fruit Paradise. Agrowisata kebun buah Plantera Fruit Paradisemenyediakan buah-buahan segar langsung dari kebun yang tersedia sesuai dengan musim panen masing-masing tanaman buah ataupun buah-buahan yang ditanam tanpa pengaruh musim atau tanaman semusim. Buah-buahan yang ditanam meliputi Durian Montong, Kelengkeng Itoh, Buah Naga Red Dragon, Srikaya Grand Anona, Rambutan Binjai dan Rapiah, Jambu Citra, Melon, Semangka, Jagung manis, dan beberapa jenis buah lainnya. Keberadaan Plantera Fruit Paradise belum terlalu dikenal oleh masyarakat, hal ini dapat dilihat dari jumlah pengunjung agrowisata yang rata-rata baru mencapai 728 orang pengunjung per minggu sedangkan target perusahaan sebesar 1.000 orang pengunjung per minggu. Belum tercapainya target penjualan antara lain disebabkan oleh beberapa faktor seperti, masih barunya lokasi agrowisata Plantera Fruit Paradisedan kurangnya promosi agrowisata.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bauran pemasaran yang telah diterapkan oleh Plantera dalam memasarkan agrowisata kebun buah Plantera Fruit Paradise, menganalisis persepsi konsumen terhadap atribut bauran pemasaran Plantera Fruit Paradise, dan memformulasikan rekomendasi prioritas bauran pemasaran yang tepat untuk diterapkan Plantera dalam memasarkan agrowisata kebun buah Plantera Fruit Paradise. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu pada perusahaan Plantera yang bergerak di bidang agrowisata. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan hasil pengisian kuesioner oleh responden konsumen untuk menilai persepsi konsumen terhadap atribut bauran produk dan pengisian kuesioner oleh responden pihak manajemen perusahaan dengan metode Proses Hierarki Analitik.

(13)

subfaktor yang diperhatikan adalah kesesuaian harga dan mutu peket wisata, diskon musiman pada masa panen raya, dan penetapan harga bersaing; 3) faktor promosi, subfaktor yang diperhatikan adalah penciptaan iklan, penyebaran media publikasi, dan kegiatan sponsorship; 4) faktor tempat, subfaktor yang diperhatikan adalah kemudahan pencapaian lokasi, udara, kenyamanan, keindahan, dan kebersihan, dan pelayanan awal konsumen; 5) faktor orang, subfaktor yang diperhatikan adalah keramahan dan kesopanan, kompetensi dan pengetahuan karyawan, jumlah karyawan; 6) faktor proses, subfaktor yang diperhatikan adalah tanggapan atas keluhan, kemudahan administrasi dan kemudahan pembayaran; dan 7) faktor bukti fisik, subfaktor yang diperhatikan adalah desain dan layout, desain dan tata letak agrowisata, papan informasi tanaman, papan penunjuk arah di dalam agrowisata, fasilitas tempat peribadatan atau musholla, toilet, tempat penjualan buah-buahan, gazebo atau shelter, luas areal parkir, arena bermain anak, mobil wisata keliling kebun, tempat pembuangan sampah atau tong sampah, ballroom, hall, dan pendopo, waduk, toko bibit tanaman buah dan pupuk pertanian, dan restoran.

Berdasarkan analisis persepsi 100 orang responden konsumen terhadap bauran pemasaran yang telah dilaksanakan perusahaan, responden menilai bahwa strategi bauran pemasaran yang dijalankan oleh perusahaan secara keseluruhan sudah cukup baik dan konsumen merasa cukup puas. Hal ini mengindikasikan perusahaan telah ada pada arah yang tepat namun tetap harus meningkatkan strategi operasional atau taktik setiap bauran yang dianggap belum memuaskan.

(14)

STRATEGI PEMASARAN AGROWISATA

KEBUN BUAH PLANTERA FRUIT PARADISE,

KABUPATEN KENDAL, JAWA TENGAH

HARY PURNAMA H34052138

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis IPB

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(15)

Judul Skripsi : Strategi Pemasaran Agrowisata Kebun Buah Plantera Fruit Paradise, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

Nama : Hary Purnama

NRP : H34052138

Disetujui, Pembimbing

Dr. Ir. Bayu Krisnamurthi, MS

NIP. 19641018 198903 1 001

Diketahui

Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS

(16)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ”Strategi Pemasaran Agrowisata Kebun Buah Plantera Fruit Paradise, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah”, belum pernah diajukan pada perguruan tinggi lain manapun untuk tujuan memperoleh gelar akademik tertentu.Saya juga menyatakan bahwa skripsi ini adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan tidak mengandung bahan-bahan yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh pihak lain kecuali sebagai rujukan yang dinyatakan dalam naskah.

Bogor, Agustus 2009

(17)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Semarang pada tanggal 27 September 1987 sebagai anak pertama dari dua bersaudara pasangan Drs. Teguh Harijono M dan Dra. Endang Purnomo Retno, MM. Pendidikan Penulis dimulai dari Taman Kanak-kanak Islam Hidayatullah, Semarang. Kemudian Penulis melanjutkan pendidikan dasar di SD Islam Hidayatullah Semarang dari tahun 1993-1999. Tahun 1999 Penulis melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 5 Semarang hingga tahun 2002 dan menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 3 Semarang pada tahun 2005. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) pada tahun 2005 dan diterima di Mayor Agribisnis pada tahun 2006.

(18)

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya untuk Allah SWT karena hanya atas rahmat, hidayah, dan izin-Nya lah Penulis berhasil menyelesaikan penulisan skripsi berjudul Strategi Pemasaran Agrowisata Kebun Buah Plantera Fruit Paradise, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah ini dengan baik. Shalawat serta salam pun senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai uswatun hasanah bagi keluarga, sahabat, dan para pengikutnya.

Penelitian ini merupakan suatu bentuk ketertarikan Penulis terhadap bidang manajemen strategi khususnya Strategi pemasaran yang dikaitkan dengan usaha agribisnis tanaman buah atau agrowisata kebun buah-buahan yang sedang berkembang. Perkembangan usaha ini menuntut pengusaha untuk memiliki keunggulan dalam bersaing dan mendapatkan pasar sehingga dapat menjamin keberlanjutan usahanya. Agar dapat memperoleh pasar yang potensial perusahaan perlu merumuskan dan mengimplementasikan strategi pemasaran yang didasarkan pada lingkungannya baik dari dalam (Kemampuan perusahaan) dan luar perusahaan (kebutuhan pasar atau konsumen).

Penulis berharap penelitian ini bermanfaat bagi banyak pihak, terutama bagi pihak perusahaan. Semoga penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan lebih baik.

(19)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT yang atas rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa mengiringi perjalanan hidup Penulis, terutama dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi tidak terlepas dari bantuan, motivasi, doa, dan kerjasama dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Bayu Krisnamurthi, MS sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan didikan yang terkait akademik dan moral. 2. Ir. Burhanuddin, MM selaku dosen penguji utama yang telah memberi

masukan untuk penyempurnaan skripsi ini.

3. Dra. Yusalina, Msi selaku dosen penguji komisi pendidikan yang telah memberi masukan dan saran bagi penulis.

4. Kedua Orang tua penulis, Bapak dan Ibu, atas kasih sayang, cinta, nasehat, doa, dan dukungan yang selalu diberikan dengan tulus tanpa permintaan balasan apapun. Skripsi ini merupakan tanda cinta, bakti dan terima kasih yang dapat diberikan Penulis kepada Bapak dan Ibu.

5. Dosen, asisten dosen, dan staf sekretariat Program Studi Manajemen Agribisnis atas bantuan dan dukungan selama Penulis menyelesaikan kuliah. 6. Pihak PT Cengkeh Zanzibar, Bapak Budi Dharmawan selaku General

Manager, Bapak Ronny Renaldy ST, MM selaku Manager Sumberdaya Manusia, Ibu Lusika selaku Manajer Agrowisata, Ibu Woro P. Tyas selaku manajer pemasaran Plantera atas izinnya, serta seluruh staf, bantuan, dan penerimaan yang baik kepada Penulis selama pengambilan data.

7. Adikku Isnaini Puji Astuti atas dukungan dan semangat yang selalu diberikan selama ini.

8. Rina Yoanita Rahartanti atas semua waktu, semangat, arahan, dan pengertiannya kepada penulis.

(20)

10. Teman-Teman sekelompok Gladikarya, Uci, Dian, dan Lala, Terimakasih sudah menjadi sahabat yang mau memberikan kritikan dan saran kepada Penulis dan selalu ada baik saat senang maupun saat sedih.

11. Evan, Saut, Yudi, Ragil, Mamieq, intan, Ariani Dian, Aliy, Nunu, Anggoy, Gerry, Duta, Yoga, Fandy, dan semua teman-teman AGB 41, AGB 43 dan AGB 44.

12. Ka Dono, Ka Maul, Ka Baskara, Ka Tunggul, Ka Mega, dan seluruh keluarga besar Karemata.

13. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Terimakasih banyak.

(21)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan ... 6

1.4. Kegunaan Penelitian ... 7

1.5. Ruang Lingkup ... 7

II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Agrowisata ... 8

2.1.1. Definisi Agrowisata ... 8

2.1.2. Macam-Macam Agrowisata ... 8

2.1.3. Tujuan dan Manfaat Agrowisata ... 9

2.1.4. Sistem Pengembangan Agrowisata ... 10

2.1.5. Perkembangan Industri Agrowisata ... 11

2.1.6. Faktor-Faktor Kritis dalam Pengembangan Agrowisata ... 12

2.2. Manajemen Pemasaran ... 14

2.2.1. Konsep Pemasaran ... 14

2.2.2. Strategi Pemasaran ... 15

2.2.3. Pemasaran Jasa ... 16

2.2.4. Segmentation, Targeting, Positioning ... 17

2.2.5. Bauran Pemasaran ... 19

2.3. Product Life Cycle... 23

2.4. Persepsi Konsumen ... 25

2.5. Karakteristik Konsumen ... 26

2.6. Proses Hierarki Analitik (PHA) ... 28

2.7. Penelitian Terdahulu ... 30

2.7.1. Penelitian Mengenai Agrowisata ... 30

2.7.2. Penelitian Mengenai Strategi Pemasaran ... 31

2.7.3. Penelitian Mengenai Metode PHA ... 34

2.8. Kerangka Pemikiran ... 39

III METODE PENELITIAN ... 43

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 43

3.2. Data dan Instrumentasi ... 43

3.3. Metode Pengumpulan Data ... 44

3.4. Metode Pengambilan Responden ... 45

3.4.1. Metode Pemilihan Responden Manajemen Perusahaan ... 45

(22)

3.5.1. Metode Analisis Deskriptif ... 47 3.5.2. Metode Proses Hierarki Analisis (PHA) ... 47 IV KEADAAN UMUM PERUSAHAAN ... 56 4.1. Sejarah dan Perkembangan Plantera Fruit Paradise ... 56 4.2. Lokasi Plantera Fruit Paradise... 57 4.3. Visi dan Misi Plantera Fruit Paradise ... 58 4.4. Struktur Organisasi Plantera Fruit Paradise ... 59 4.5. Produk-Produk Plantera Fruit Paradise ... 60 4.6. Kegiatan Operasional Plantera Fruit Paradise ... 63 4.6.1. Pengadaan Bahan Baku ... 63 4.6.2. Pemasaran Produk Wisata Plantera Fruit

Paradise ... 64 4.7. Deskripsi Pesaing ... 66 4.8. Identifikasi Sistem Pengembangan Agrowisata

Kebun Buah Plantera Fruit Paradise ... 67 V IDENTIFIKASI STRATEGI PEMASARAN DAN

SISTEM PENGEMBANGAN AGROWISATA ... 69 5.1. Strategi Pemasaran Plantera Fruit Paradise ... 69 5.1.1. Segmentasi ... 69 5.1.2. Targeting ... 69 5.1.3. Positioning ... 70 5.2. Bauran PemasaranPlantera Fruit Paradise ... 71 5.2.1. Bauran Produk (Product) ... 72 5.2.2. Bauran Harga (Harga) ... 77 5.2.3. Bauran Promosi (Promotion) ... 79 5.2.4. Bauran Tempat (Place) ... 80 5.2.5. Bauran Orang (People) ... 81 5.2.6. Bauran Proses (Process) ... 82 5.2.7. Bukti Fisik (Physical Evidence) ... 83 VI ANALISIS KARAKTERISTIK DAN PERSEPSI

KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT BAURAN PEMASARAN AGROWISATA PLANTERA FRUIT

PARADISE ... 88 6.1. Karakteristik Umum Konsumen ... 88 6.2. Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Bauran Pemasaran

Plantera Fruit Paradise ... 94 6.2.1. Persepsi Pengunjung Terhadap Bauran

Produk ... 94 6.2.2. Persepsi Pengunjung Terhadap Bauran Harga .... 96 6.2.3. Persepsi Pengunjung Terhadap Bauran

Promosi ... 97 6.2.4. Persepsi Pengunjung Terhadap Bauran Tempat ... 98 6.2.5. Persepsi Pengunjung Terhadap Bauran Orang .... 99 6.2.6. Persepsi Pengunjung Terhadap Bauran Proses ... 100 6.2.7. Persepsi Pengunjung Terhadap Bauran Bukti

(23)

VII ANALISIS IMPLIKASI PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP PERUMUSAN ALTERNATIF STRATEGI

BAURAN PEMASARAN ... 106 7.1. Implikasi Persepsi Konsumen Terhadap Perumusan

Alternatif Strategi Pemasaran Perusahaan ... 106 7.1.1. Strategi Produk ... 108 7.1.2. Strategi Harga ... 110 7.1.3. Strategi Promosi ... 111 7.1.4. Strategi Tempat ... 112 7.1.5. Strategi Orang ... 113 7.1.6. Strategi Proses ... 113 7.1.7. Strategi Bukti Fisik ... 114 VIII FORMULASI STRATEGI PEMASARAN PLANTERA

FRUIT PARADISE ... 120 8.1. Identifikasi Faktor-Faktor Penyusun Strategi Bauran

Pemasaran Agrowisata Plantera Fruit Paradise... 120 8.2. Analisis Hasil Pengolahan Horizontal ... 126

8.2.1. Analisis Pengolahan Horizontal Elemen

Tujuan ... 126 8.2.2. Analisis Hasil Pengolahan Horizontal Elemen

Bauran Pemasaran ... 128 8.2.3. Analisis Hasil Pengolahan Horizontal Elemen

Strategi Operasional ... 134 8.3. Analisis Hasil Pengolahan Vertikal ... 155

8.3.1. Analisis Hasil Pengolahan Vertikal Elemen

Tujuan ... 155 8.3.2 Analisis Hasil Pengolahan Vertikal Elemen

Bauran Pemasaran ... 157 8.3.3. Analisis Hasil Pengolahan Vertikal Elemen

(24)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Rata-Rata Hasil Produksi Tanaman Buah Tahun 2003-2007 .... 2 2. Banyaknya Obyek Wisata atau Taman Rekreasi Menurut

Kota dan Kabupaten di Jawa Tengah pada Tahun 2002-2007... 3 3. Daftar Prioritas Investasi di Kabupaten Kendal Tahun 2009 ... 4 4. Penelitian Terdahulu ... 36 5. Jenis dan Sumber Data ... 43 6. Skala Perbandingan Berpasangan ... 51 7. Matriks Pendapat Individu ... 52 8. Matriks Pendapat Gabungan ... 52 9. Nilai Indeks Acak ... 54 10. Fungsi dan Tugas Direktur dan Staf Plantera Tahun 2009 ... 59 11. Penetapan Harga Paket Wisata Tahun 2009 ... 78 12. Rekapitulasi Wilayah Asal Pengunjung Plantera Fruit

Paradise ... 89 13. Rekapitulasi Jenis Kelamin Responden ... 90 14. Rekapitulasi Usia Responden... 91 15. Rekapitulasi Status Pernikahan ... 91 16. Rekapitulasi Tingkat Pendidikan ... 92 17. Rekapitulasi Pekerjaan Responden ... 93 18. Rekapitulasi Pendapatan Responden per Bulan... 93 19. Persepsi Konsumen Terhadap Bauran Produk... 96 20. Persepsi Konsumen Terhadap Bauran Harga... 96 21. Persepsi Konsumen Terhadap Bauran Promosi ... 98 22. Persepsi Konsumen Terhadap Bauran Tempat ... 99 23. Persepsi Konsumen Terhadap Bauran Orang ... 100 24. Persepsi Konsumen Terhadap Bauran Proses ... 101 25. Persepsi Konsumen Terhadap Bauran Bukti Fisik... 102 26. Rekapitulasi Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Bauran

Pemasaran Agrowisata Plantera Fruit Paradise... 106 27. Analisis Implikasi Persepsi Konsumen Terhadap Perumusan

(25)

29. Hasil Pengolahan Horizontal Elemen Strategi Bauran

Pemasaran ... 128 30. Hasil Pengolahan Horizontal Elemen Strategi Operasional

untuk Tujuan Memperluas Promosi Agrowisata... 139 31. Hasil Pengolahan Horizontal Elemen Straegi Operasional

untuk Tujuan Mengoptimakan Pendapatan Perusahaan ... 146 32. Hasil Pengolahan Horizontal Elemen Straegi Operasional

untuk Tujuan Mengenalkan Konsep Berwisata dan Belajar

(Agroedutourism) ... 153 33. Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Tujuan ... 156 34. Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Strategi Bauran

Pemasaran ... 157 35. Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Strategi Operasional ... 160 36. Rekapitulasi Hasil Pengolahan Menyeluruh Berdasarkan

(26)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Diagram Sederhana Sistem Pengembangan Agrowisata ... 11 2. Kerangka Pemikiran Operasional ... 42 3. Model Struktur Hierarki ... 49 4. Hierarki Formulasi Strategi Pemasaran Plantera Fruit

Paradise... 124 5. Prioritas Menyeluruh Setiap Elemen Terhadap Fokus

(27)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Struktur Organisasi Plantera Tahun 2009 ... 181 2. Data Rekapitulasi Jumlah Pengunjung Bulan November-April

2009... 182 3. Penerimaan dan Pengeluaran Plantera Bulan

(28)

I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati terbesar ketiga di dunia dan memiliki peluang yang cukup besar untuk mengembangkan komoditi pertanian. Keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu sektor penyumbang pendapatan negara. Salah satu subsektor pertanian yang memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto adalah subsektor hortikultura.

Kontribusi subsektor hortikultura terhadap Produk Domestik Bruto memperlihatkan kecenderungan yang meningkat. Pada tahun 2008, PDB Nasional hortikultura berdasarkan harga berlaku adalah sebesar Rp 80,29 trilliun, dengan demikian terjadi peningkatan sebesar 4,55 persen dibandingkan tahun 2007 yang mencapai Rp 76,79 trilliun. Perkembangan nilai PDB hortikultura berdasarkan harga yang berlaku, untuk komoditi buah-buahan tahun 2007 sebesar Rp 42.362 miliar, tahun 2008 sebesar Rp 42.660 miliar sehingga meningkat 4,02 persen. Untuk sayuran tahun 2007 sebesar Rp 25.587 miliar, tahun 2008 sebesar Rp 27.423 miliar, sehingga meningkat 7,18 persen. Selanjutnya, untuk biofarmaka pada tahun 2007 sebesar Rp 4.105 miliar, tahun 2008 sebesar Rp 4.118 miliar, sehingga meningkat 0,32 persen. Untuk tanaman hias tahun 2007sebesar Rp 4.741 miliar dan tahun 2008 sebesar Rp 6.091 miliar, sehingga meningkat 28,48 persen (Ditjen Hortikultura, 2008).

(29)

buah-buahan, 60 jenis sayuran, 66 jenis tanaman biofarmaka dan 117 jenis tanaman hias.

Upaya pemerintah dalam pengembangan produksi buah telah memberikan dampak positif pada penumbuhan ekonomi regional dan penyediaan lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan petani maupun pelaku usaha (Departemen Pertanian 2008). Perkembangan produksi buah-buahan di Indonesia dari tahun 2003 hingga 2007 dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Rata-Rata Hasil Produksi Tanaman Buah Tahun 2003-2007 No Komoditas Hasil Rata-Rata ( Ton )

2003 2004 2005 2006 2007

1 Pisang 4,177,155 4,874,439 5,177,608 5,037,472 5,454,226

2 Jeruk Siam 1,441,680 1,994,760 2,150,219 2,479,852 2,551,635

3 Nenas 677,089 709,918 925,082 1,427,781 2,237,858

4 Mangga 1,526,474 1,437,665 1,412,884 1,621,997 1,818,619

5 Salak 928,613 800,975 937,931 861,950 805,879

6 Rambutan 815,438 709,857 675,578 801,077 705,823

7 Durian 741,831 675,902 566,205 747,848 594,842

8 Semangka 455,464 410,195 366,702 392,587 350,780

9 Manggis 79,073 62,117 64,711 72,634 112,722

10 Belimbing 67,261 78,117 65,966 70,298 59,984

Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura, Departemen Pertanian (2008)

(30)

Perkembangan agrowisata semakin pesat, ditandai dengan semakin banyaknya tempat-tempat agrowisata di Indonesia. Provinsi Jawa Tengah yang memiliki program pengembangan pertanian melalui slogan Bali Deso, Mbangun Deso dan program Optimalisasi Pariwisata tahun 2009. Provinsi Jawa Tengah memiliki tempat-tempat wisata dengan bentuk dan ciri khas masing-masing yang sebagian juga mengandalkan pertanian dan nuansa alam sebagai jasa yang ditawarkannya. Pada Tahun 2008, ada sekitar 17 kawasan agrowisata yang tersebar diseluruh daerah di Jawa Tengah, seperti Kebun Teh Pagelaran, Owabong, Taman Margasatwa Mangkang Semarang, kawasan kolam pemancingan Jimbaran dan lain-lain (Dinas Pariwisata Jawa Tengah 2008). Banyaknya jumlah obyek wisata di Jawa Tengah pada tahun 2002 hingga tahun 2007 dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Banyaknya Obyek Wisata atau Taman Rekreasi Menurut Kota dan Kabupaten di Jawa Tengah pada Tahun 2002-2007

Kabupaten/Kota

Tahun

2002 2003 2004 2005 2006 2007

1 Kab. Kudus 11 11 11 11 12 12

2 Kab. Demak 2 2 2 2 2 2

3 Kab. Semarang 13 14 14 14 14 16

4 Kab. Kendal 7 7 7 8 8 8

5 Kab. Batang 6 6 6 6 6 6

6 Kab. Pekalongan 1 1 1 1 1 1

7 Kab. Pemalang 3 6 6 6 8 8

8 Kab. Tegal 3 3 3 3 3 3

9 Kota Semarang 2 19 19 21 2 21

10 Kota Pekalongan 4 4 4 5 5 5

Sumber : Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah (2007)

[image:30.595.114.512.375.615.2]
(31)
[image:31.595.110.515.176.452.2]

jumlah usaha dan pembangunan di sektor pertanian yang menjadi prioritas investasi di Kabupaten Kendal dalam perencanaan pembangunan Kabupaten Kendal. Daftar prioritas investasi di Kabupaten Kendal dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3.Daftar Prioritas Investasi di Kabupaten Kendal Tahun 2009

No Jenis Investasi Lokasi

1 Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Kabupaten Kendal

Desa Wonorejo, Kecamatan Kaliwungu

2 Pembangunan Pelabuhan Barang Desa Wonorejo, Kecamatan Kaliwungu

3 Pembangunan Terminal Kayu Terpadu

Desa Wonorejo, Kecamatan Kaliwungu

4 Pembangunan Kawasan Industri Desa Wonorejo dan Mororejo, Kecamatan Kaliwungu

5 Pembangunan Rest Area di Jalan Tol Batang-Semarang

Jalan Tol Batang-Semarang

6 Pengembangan PDAM Kabupaten Kendal

7 Pembangunan Taman Bermain Kecamatan Kota Kendal

8 Agro dan Ekowisata Kendal Bagian Selatan

9 Pengembangan Perkebunan Jambu Getas Merah

Kecamatan Sukorejo

10 Pengembangan Perkebunan Pisang Raja Bulu

Kecamatan Patebon

11 Pengembangan Pertanian Organik Kabupaten Kendal

Sumber : Kendal Regency Investment Projects(2009)

PT Cengkeh Zanzibar yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol 155 Semarang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis. Perusahaan ini memiliki empat kebun yaitu Kebun Curug dan Ngebrug di Desa Ngebruk Kecamatan Patean Sukorejo Kabupaten Kendal, Kebun Kalisidi di Desa Kalisidi Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang, Kebun Maranginan di Desa Ciwaru Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi, dan Kebun Mataram yang berlokasi di Desa Waluran Kecamatan Lengkong Kabupaten Sukabumi. Perusahaan ini memiliki beberapa portofolio usaha, salah satunya adalah unit usaha kebun buah dan agrowisata yang terletak di Kebun Curug dan Ngebrug, Kabupaten Kendal.

(32)

Fruit Paradise. Kebun yang berdiri di areal perbukitan seluas 234 hektar memiliki panorama yang indah dan keunikan tersendiri dalam kegiatan agrowisata.

Industri wisata berbasis komoditas hortikultura khususnya buah-buahan semakin berkembang di Indonesia. Konsumsi jasa lingkungan (trend back to nature) dalam bentuk komoditas wisata bagi sebagian masyarakat Indonesia telah menjadi salah satu kebutuhan seiring berkembangnya zaman. Hal ini yang mengakibatkan perubahan gaya hidup, preferensi, dan motivasi masyarakat yang terus berubah dan berkembang. Wisata pertanian semakin digemari masyarakat dan wisatawan umumnya ingin mengetahui produk pertanian sekaligus suasana lokasi wisata tersebut (Deptan, 2008).

Plantera Fruit Paradise merupakan Agrowisata kebun buah yang berlokasi di Desa Ngebruk, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Agrowisata ini baru saja melakukan grand launching pada Desember 2008 yang lalu dan saat ini sedang berada dalam tahap perkenalan kepada pasar. Agrowisata Plantera Fruit Paradise memiliki beberapa jenis buah-buahan seperti durian Montong, kelapa pandan wangi, buah naga Red Dragon, kelengkeng Itoh, srikaya Grand Anona, rambutan Binjai dan Rapiah, serta jambu Citra. Buah- buahan yang ditanam umumnya adalah buah unggulan yang baru dikenal oleh konsumen. Keunikan tersebut menjadikan sebuah keunggulan obyek wisata ini. Fasilitas-fasilitas lain dibangun untuk mendukung usaha agrowisata seperti waduk, ball room, sarana transportasi keliling kebun buah dan lain sebagainya.

1.2. Perumusan Masalah

(33)

Plantera Fruit Paradise masih tergolong sebagai agrowisata yang baru dikembangkan oleh sebab itu Plantera harus mampu meramu strategi pemasaran sebagai bagian dari strategi bisnis untuk meraih pasar yang potensial. Karakteristik usaha agrowisata yang memiliki kontak interaksi tinggi dengan konsumen ini membutuhkan strategi tersendiri. Strategi pemasaran yang tepat dan efektif menjadi satu alternatif agar perusahaan mampu mencapai target pengunjung yang telah ditetapkan perusahaan serta mampu bertahan dan bersaing dengan perusahaan agrowisata lainnya. Bauran pemasaran merupakan alat bagi perusahaan untuk mengelola dan memberikan pelayanan kepada konsumen. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu menyeimbangkan antara persepsi atau keinginan konsumen dengan aktivitas maupun sarana prasarana yang diberikan oleh perusahaan melalui bauran pemasaran tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :

1) Bagaimana strategi pemasaran Agrowisata Kebun Buah Plantera Fruit Paradiseyang telah dilakukan oleh Plantera?

2) Bagaimana persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran Agrowisata Kebun Buah Plantera Fruit Paradise?

3) Bagaimana prioritas strategi pemasaran yang sesuai dan efektif untuk diterapkan pada Agrowisata Kebun Buah Plantera Fruit Paradise?

1.3. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Mengidentifikasi strategi pemasaran yang telah diterapkan pada Agrowisata Kebun Buah Plantera Fruit Paradiseoleh Plantera.

2) Menganalisis persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran Agrowisata Kebun BuahPlantera Fruit Paradise.

(34)

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1) Pihak manajemen PT Cengkeh Zanzibar, hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam menentukan prioritas strategi pemasaran agrowisata kebun buah Ngebruk.

2) Pemerintah, dalam mempertimbangkan rumusan kebijakan kepariwisataan dan pengembangan daerah-daerah yang memiliki potensi pertanian yang cukup besar untuk menjadi obyek agrowisata.

3) Penulis, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai aplikasi dari ilmu yang didapat selama menuntut ilmu di IPB dan menambah pengalaman. 4) Masyarakat umum, sebagai tambahan wawasan, literatur, pengetahuan, dan

pembelajaran.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

1) Penelitian dilakukan pada unit usaha PT Cengkeh Zanzibar, yaitu agrowisata kebun buah Plantera Fruit Paradise

2) Ruang lingkup analisis dan pembahasan dalam penelitian ini meliputi gambaran umum perusahaan yang terdiri dari sejarah, lokasi, visi dan misi perusahaan, lingkup kegiatan, dan struktur organisasi perusahaan.

3) Penelitian ini ditekankan pada analisis bauran pemasaran perusahaan serta mengidentifikasi dan merumuskan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga dapat menjawab permasalahan dan tujuan penelitian yang ada. 4) Penelitian terhadap konsumen dilakukan terhadap konsumen yang minimal

telah satu kali mengunjungi agrowisata dan dilakukan untuk menilai persepsi konsumen terhadap atribut bauran pemasaran agrowisata kebun buah Plantera Fruit Paradise.

(35)

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Agrowisata

2.1.1. Definisi Agrowisata

Berdasarkan Surat Keputusan bersama Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, dan Menteri Pertanian No. KM.47/PW.DOW/MPPT-89 dan No. 204/KPTS/HK/0504/1989, agrowisata didefinisikan sebagai suatu bentuk kegiatan yang memanfaatkan usaha agro mulai dari awal sampai dengan produk pertanian dalam berbagai sistem, skala dan bentuk sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian.

Menurut Asosiasi Wisata Agro Indonesia, agrowisata merupakan suatu bentuk wisata yang sangat spesifik, dimana pengunjung dapat menikmati keindahan dan keunikan alam sekaligus menikmati produk agro atau dapat tinggal di lingkungan pertanian, terlibat dalam proses produksi yang kesemuanya dilakukan untuk dapat mengalami, menikmati, mempelajari, dan menghayati bagian dari kehidupan keseharian yang berlangsung di suatu lingkungan pertanian.

Agrowisata tidak hanya memanfaatkan keindahan alam dan keanekaragaman kegiatan pertanian. Dewasa ini banyak tercipta model-model agrowisata yang memanfaatkan objek-objek pertanian tertentu. Agrowisata hortikultura, agrowisata tanaman perkebunan, ataupun varian kebun-kebun perkebunan adalah contoh dari sekian banyak agrowisata yang dapat dikembangkan (Departemen Pertanian 2008).

2.1.2. Macam-Macam Agrowisata

Harahap (2000) menyatakan bahwa agrowisata yang dapat dikembangkan di indonesia antara lain:

1) Wisata di daerah perkebunan

(36)

hawa yang sejuk, pemetikan teh, dan proses daur teh menjadi produk teh yang sudah dikemas.

2) Wisata di daerah pertanian tanaman pangan dan hias

Wisata di daerah pertanian tanaman pangan dan tanaman hias merupakan paket kunjungan ke kebun buah dan kebun bunga. Para wisatawan menikmati buah-buahan dengan cara memetik sendiri dan juga dapat melihat secara langsung teknologi pengalengan buah. Hal serupa juga dapat dilakukan pada taman buah dengan pemandangan yang indah sebagai contoh Taman Buah Mekarsari dan Kebun buah Plantera Fruit Paradise.

3) Wisata di daerah perikanan

Para wisatawan dapat menyaksikan teknologi budidaya ikan di lokasi wisata. Selain itu wisatawan juga dapat melakukan kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas perikanan seperti memancing dan menjaring. Sebagai contoh Agrowisata Jimbaran, Bandungan Kabupaten Semarang.

4) Wisata di daerah peternakan

Wisata pada daerah ini merupakan kegiatan usaha yang bertujuan untuk mempelajari cara-cara beternak tradisional maupun secara modern, seperti pada kawasan peternakan unggas, sapi perah, dan ternak potong. Sebagai contoh kegiatan wisata agroedutourism yang dilakukan oleh Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.

2.1.3. Tujuan dan Manfaat Agrowisata

Agrowisata merupakan hasil dari pengembangan pariwisata dan pertanian. Departemen Pertanian (2003) menyebutkan bahwa tujuan dari agrowisata adalah untuk meningkatkan penerimaan devisa bagi negara Indonesia maupun pendapatan bagi daerah yang bersangkutan. Adapun tujuan lainnya adalah sebagai berikut:

1) Mengamankan dan melestarikan keberadaan dan citra produk pertanian Indonesia sebagai salah satu diversifikasi produk wisata Indonesia.

2) Menciptakan iklim berusaha yang baik kepada para pengusaha di bidang agro dan pariwisata di dalam penyelenggaraan dan pelayanan agrowisata .

(37)

karena usaha ini dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat pedesaan, sehingga dapat menahan atau mengurangi arus urbanisasi yang saat ini semakin pesat. Selain itu adanya usaha agrowisata juga bertujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, dapat meningkatkan pendapatan petani, melestarikan sumberdaya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya (Departemen Pertanian 2008).

Manfaat agrowisata secara umum adalah sebagai berikut (Tirtawinata dan Fachrudin 1999):

1) Meningkatkan konservasi lingkungan

2) Meningkatkan nilai estetika dan keindahan alam 3) Memberikan nilai rekreasi

4) Meningkatkan kegiatan ilmiah dan pengembangan ilmu pengetahuan 5) Mendapatkan keuntungan ekonomi.

2.1.4. Sistem Pengembangan Agrowisata

Sistem pengembangan agrowisata ini sangat terkait dengan beberapa input yang membentuknya. Input-input tersebut yaitu input pertanian, meliputi aktivitas produksi, sumberdaya manusia, pesona alam lingkungan; input eksogenus, meliputi peraturan, situasi geografis, sosial budaya masyarakat; dan input pariwisata, meliputi bisnis wisata, promosi, transportasi, investasi sarana penunjang wisata (Departemen Pertanian 2003).

(38)
[image:38.595.101.541.79.420.2]

Gambar 1. Diagram Sederhana Sistem Pengembangan Agrowisata

Sumber : Departemen Pertanian (2003)

2.1.5. Perkembangan Industri Agrowisata

Pembangunan pariwisata di Indonesia maupun di manca negara menunjukkan kecenderungan terus meningkat dalam sepuluh tahun terakhir. Konsumsi jasa dalam bentuk komoditas wisata bagi sebagian masyarakat negara maju dan masyarakat Indonesia telah menjadi salah satu kebutuhan sebagai akibat meningkatnya pendapatan, aspirasi dan kesejahteraannya. Berkaitan dengan sektor pariwisata tersebut, World Tourism Organisation(WTO) mengungkapkan bahwa pada tahun-tahun belakangan ini dunia pariwisata cenderung mengalami pergeseran pada orientasi wisata. Wisatawan berkeinginan untuk dapat terlibat dalam bentuk aktivitas diluar lapangan, kepedulian akan persoalan ekologi dan konservasi alam. Pernyataan tersebut membawa peluang bagi dunia pariwisata di Indonesia karena motivasi kunjungan wisata di Indonesia baik asing maupun domestik sebagian adalah karena sumber daya alam khususnya pada wisata agro.

Input Pertanian Tayangan aktivitas

produksi

Tayangan produksi

Sumberdaya manusia

Pesona alam lingkungan

Input eksogenus Peraturan

Situasi geografis

Sosial budaya masyarakat

Output yang dikehendaki Peningkatan

jumlah wisatawan

Peningkatan mutu layanan Peningkatan pendapatan Sistem Pengembangan Agrowisata Input Pariwisata

Bisnis wisata

Promosi

Transportasi

Investasi sarana penunjang wisata

Konsumen Agrowisata

Output yang tidak dikehendaki  Distorsi kegiatan

 Pencemaran lingkungan

(39)

Dalam perkembangan industri wisata agro, Tirtawinata dan Fachrudin (1999) mengungkapkan permasalahan dalam pengembangan dan pengelolaan sebuah agrowisata . Beberapa permasalahan tersebut yang masih relevan terhadap kondisi saat ini antara lain :

1) Kurangnya kesadaran pengunjung terhadap lingkungan

Kesadaran pengunjung terhadap lingkungan terutama di kawasan agrowisata sangat penting, karena tanpa adanya kesadaran pengunjung terhadap lingkungan, kelestarian sebuah agrowisata akan menjadi rusak.

2) Koordinasi antar sektor dan instansi terkait yang belum berkembang

Dalam pengembangan agrowisata diperlukan sebuah koordinasi yang baik dari semua sektor dan instansi terkait, yang meliputi pemerintah sebagai pembuat aturan, rakyat atau petani sebagai subjek, dan dunia usaha pariwisata sebagai penggerak ekonomi rakyat.

3) Belum adanya peraturan yang lengkap tentang agrowisata

Pemerintah indonesia belum mengeluarkan peraturan dan pengembangan yang lengkap mengenai kebijakan pengembangan agrowisata ke depan.

2.1.6. Faktor-Faktor Kritis Dalam Pengembangan Agrowisata

Deptan (2008) menyebutkan bahwa pengembangan agrowisata yang efektif dan efisien harus memperhatikan hal-hal penting sebagai berikut :

1) Sumberdaya manusia

Sumberdaya manusia meliputi kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan pengelola agrowisata dalam menyediakan, mengemas, menyajikan, paket-paket wisata yang menarik wisatawan untuk berkunjung ke agrowisata tersebut. Keberhasilan dari pengembangan agrowisata sangat tergantung pada kompetensi dari sumberdaya manusia yang terlibat dalam agrowisata tersebut, dalam hal ini keberadaan atau peran pemandu wisata dinilai sangat penting sehingga diperlukan suatu pendidikan khusus mengenai agrowisata . Ketersediaan dan upaya penyiapan tenaga pemandu agrowisata saat ini dinilai masih terbatas.

2) Sumberdaya alam dan lingkungan

(40)

kelestarian alam dan keasrian sumberdaya alam yang dijual sangat menetukankan keberlanjutan agrowisata . Kondisi lingkungan masyarakat sekitar menentukan minat wisatawan untuk berkunjung. Sebaik apapun atraksi wisata yang ditawarkan, namun jika berada di masyarakat yang tidak menerimanya maka akan menyulitkan dalam pemasaran agrowisata .

3) Promosi

Kegiatan promosi merupakan kunci dalam mendorong kegiatan agrowisata . Informasi dan pesan promosi dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti melalui leaflet, booklet, pameran, cinderamata, mass media (dalam bentuk iklan atau media audiovisual), serta penyediaan informasi pada tempat publik (hotel, bandara, restoran, dan lainnya). Untuk menjalankan usaha promosi diperlukan kerjasama pengelola agrowisata dengan biro perjalanan, perhotelan dan jasa angkutan. Salah satu metode promosi yang dinilai efektif dalam mepromosikan obyek agrowisata adalah metode tasting, yaitu memberikan kesempatan pada calon konsumen atau wisatawan untuk datang dan menentukan pilihan konsumsi dan menikmati produk tanpa pengawasan berlebihan sehingga wisatawan merasa nyaman.

4) Dukungan sarana dan prasarana

Kehadiran wisatawan juga ditentukan oleh kemudahan-kemudahan yang diciptakan, mulai dari pelayanan yang baik, kemudahan akomodasi, transportasi, dan kesadaran masyarakat sekitarnya. Upaya menghilangkan hal-hal yang bersifat formal, kaku dan menciptakan suasana santai serta kesan bersih dan aman merupakan aspek penting yang perlu diciptakan. Selain itu, dukungan berupa kebijakan pemerintah yang kondunsif merupakan kerangka dasar yang diperlukan untuk mendorong perkembangan agrowisata .

5) Kelembagaan

(41)

2.2. Manajemen Pemasaran

2.2.1. Konsep Pemasaran

Menurut Swastha (2000), pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan produk, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Bagian pemasaran mempunyai peranan aktif sejak dimulainya proses produksi semua kegiatan perusahaan untuk menghasilkan dan menjual barang yang didasarkan pada masalah pemasaran, sehingga secara definitif dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Swastha 2000).

Tadepalli dan Ramon (1999) mengatakan bahwa kinerja pemasaran yang berorientasi pasar diperlukan suatu strategi pemasaran dengan indikator perumusan, pelaksanaan, dan evaluasi strategi. Setelah ditetapkan strategi apa yang akan dilakukan di dalam perumusan strategi, aspek selanjutnya yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana strategi itu diartikulasikan secara implementatif, sehingga dapat dijalankan dan memberi peluang peningkatan kinerja perusahaan. Implementasi strategi adalah bagaimana strategi dijalankan (Ferdinand 2002). Proses selanjutnya adalah evaluasi strategi pemasaran. Evaluasi strategi dapat diarahkan pada bekerjanya faktor-faktor yang berada dalam kendali perusahaan maupun faktor yang berada di luar kendali, khususnya lingkungan makro dan lingkungan kompetisi yang diakui banyak memberikan dampak pada kinerja perusahaan (Ferdinand 2002).

(42)

mengkoordinasikan semua aktivitas yang akan mempengaruhi pelanggan, dan menghasilkan laba dengan memuaskan pelanggan.

2.2.2. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah strategi yang disatukan, luas, terintegrasi, dan komprehensif yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan pemasaran yang tepat oleh organisasi. Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan, sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu pada masing-masing tingkatan dan acuan, serta alokasinya sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah (Assauri 1999).

Menurut Kartajaya (2003) yang dimaksud dengan strategi pemasaran pada dasarnya adalah Segmentation, Targeting dan Positioning. Ada tiga cara dalam membagi segmen pasar yaitu berdasarkan demografi (who to buy), berdasarkan psikografi (why to buy), dan berdasarkan perilaku (how to buy). Targeting adalah proses mengevaluasi daya tarik setiap segmen pasar dan memilih satu atau beberapa segmen pasar untuk dimasuki. Terdapat lima cara dalam menentukan target pasar. Perusahaan dapat menyatakan bahwa semua orang (everyone) sebagai sasaran pasar, memilih orang yang cocok (suitabel one), memilih orang dalam jumlah banyak (a few good ones) atau melayani pelanggan sebagai orang penting (someone) bagi perusahaan. Positioning adalah menawarkan produk yang terdiferensiasi kepada pasar sasaran dengan mengutamakan keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan.

(43)

sasaran, positioning, elemen bauran pemasaran dan biaya bauran pemasaran. Strategi pemasaran merupakan bagian internal dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu organisasi.

Strategi pemasaran menentukan pendekatan yang akan diambil perusahaan untuk memastikan bahwa masing-masing produk memenuhi peranannya. Lebih tegasnya, strategi pemasaran adalah pernyataan pokok tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada pasar target tertentu. Pendekatan terperinci untuk menetapkan strategi-strategi ini ditentukan lewat program-program pemasaran yang spesifik, seperti program periklanan, program promosi penjualan, program pengembangan produk, serta program penjualan dan distribusi (Gultinan dan Paul 1994).

Menon et al, diacu dalam Ferdinand (2002) memandang strategi pemasaran sebagai rangkaian keputusan dan kegiatan pemasaran yang didasarkan pada upaya membangun dan melanggengkan keunggulan kompetitif. Sehingga untuk mencapai keunggulan kompetitif kepada para pesaing diperlukan strategi pemasaran yang baik. Sebuah strategi yang baik adalah strategi yang bermutu yang dibangun dari hasil kajian, baik kajian faktor-faktor internal maupun eksternal. Fokus perhatian proses pengembangan strategi pemasaran adalah pada kualitas strategi yang dihasilkan untuk mendorong kinerja pemasaran. Menon et al, diacu dalam Ferdinand (2002) menunjukkan bahwa salah satu pemicu tercapainya kinerja pemasaran adalah adanya strategi pemasaran yang bermutu. Kualitas strategi pemasaran tercermin dari kualitas perencanaan dan implementasi strategi.

2.2.3. Pemasaran Jasa

Menurut Swastha (2000), jasa adalah barang yang tidak kentara (intangible product) yang dibeli dan dijual di pasar nelalui suatu transaksi pertukaran yang saling memuaskan. Pada perusahaan jasa yang berperan penting adalah mutu jasa yang ditawarkan. Agar mutu jasa yang ditawarkan dapat memuaskan diperlukan beberapa langkah dalam mengendalikan mutu jasa. Menurut Kotler (2005) kunci keberhasilan dalam persaingan jasa yaitu :

(44)

3) Pemasangan

4) Pelatihan pelanggan 5) Konsultasi pelanggan 6) Pemeliharaan dan perbaikan

Umar (2003) menjelaskan bahwa pada pemasaran jasa membutuhkan lima dimensi yang menentukan kualitas jasa, yaitu:

1) Reliability, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan.

2) Resposiveness, respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap.

3) Assurance, meliputi kemampuan karyawan.

4) Emphaty, yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada pelanggan.

5) Tangibles, meliputi penampilan fasilitas fisik.

2.2.4. Segmentation, Targeting, dan Positioning

Menurut Kartajaya (1996), pada dasarnya pada suatu perusahaan pemasaran terjadi suatu proses yang melibatkan strategi dan taktik. Strategi adalah cara pencapaian idealisme pemasaran dengan cara penetapan konsumen yang diinginkan malalui persepsi tertentu yang ingin dicapai. Sedangkan taktik adalah cara pengkongkritan pencapaian tersebut dengan menetapkan keunikan, keserasiaan elemen-elemen bauran pemasaran dan cara menjual produk kepada konsumen yang ingin dilayani. Strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran dan positioning. Ketiga langkah ini sering disebut STP (Segmentation, Targeting, Positioning).

1) Segmentation

(45)

pekerjaaan, pendidikan, agama), psikografis (kelas sosial, gaya hidup) dan perilaku (peristiwa, manfaat, tingkat pemakaian, loyalitas, sikap terhadap produk).

2) Targeting

Perusahaan melakukan segmentasi pasar kemudian memilih satu atau lebih segmen yang dianggap paling potensial dan menguntungkan, serta mengembangkan produk dan program pemasaran yang dirancang khusus untuk segmen-segmen yang dipilih tersebut untuk dimasuki atau dilayani. Keputusan mengenai target segmen pasar yang ingin dilayani dapat berupa lima pola, yaitu:

a) Konsentrasi segmen tunggal, perusahaan memilih berkonsentrasi pada satu segmen tertentu.

b) Spesialisasi selektif, perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang dimiliki.

c) Spesialisasi pasar, perusahaan memusatkan diri pada upaya melayani berbagai kebutuhan suatu kelompok pelanggan tertentu.

d) Spesialisasi produk, perusahaan memusatkan diri pada pembuatan produk tertentu yang akan dijual kepada berbagai segmen pasar.

e) Pelayanan penuh, perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin dibutuhkan.

3) Positioning

Positioning berkenaan dengan upaya identifikasi, pengembangan, komunikasi dan berusahaan menciptakan diferensiasi mengenai keunggulan yang bersifat khas dan unik sehingga tercipta citra (image) merek atau produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih unggul dan khusus dibandingkan produk atau jasa para pesaing di dalam benak pasar sasaran.

(46)

2.2.5. Bauran Pemasaran

Salah satu komponen dalam strategi pemasaran adalah bauran pemasaran atau yang dikenal dengan marketing mix. Menurut Kotler (2005), bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek. Swastha (2000) menyatakan bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk, harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi. Keputusan-keputusan dalam bauran pemasaran dapat dikelompokkan menjadi empat elemen yang biasa disebut 4P pemasaran : produk (product), harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion). Umar (2003) menyatakan bahwa pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa terdapat tiga strategi tambahan pada strategi bauran pemasarannya yaitu orang (people), bukti fisik (physical evidence), dan proses (process).

1) Produk

Umar (2003) mengungkapkan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan. Dalam pengertian yang lebih luas produk dapat mencakup apa saja yang bisa ditawarkan termasuk benda-benda fisik, jasa, atau layanan. Salah satu elemen pertama dan yang paling penting dari bauran pemasaran yaitu produk. Produk merupakan elemen kunci dalam tawaran pasar. Produk diartikan sebagai segala sesuatu yang ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan.

2) Harga

(47)

Harga yang ditetapkan harus dapat menutup semua biaya atau bahkan lebih dari itu dapat memberikan laba atau keuntungan finansial bagi perusahaan. Jika harga ditetapkan terlalu tinggi akan berakibat negatif bagi perusahaan. Dampak yang terjadi adalah jumlah pembeli yang menurun, volume penjualan yang berkurang, semua biaya mungkin tidak dapat tertutupi dan pada akhirnya perusahaan akan menderita kerugian. Salah satu prinsip bagi manajemen adalah kemauan dan kemampuan pembeli untuk harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutupi biaya produksi serta menghasilkan laba.

Menurut Kotler (2005), harga adalah nilai barang yang dapat dinyatakan dengan uang. Pada umumnya ada tiga strategi harga yang dapat diterapkan produsen yaitu :

a) Skimming Price, yaitu menetapkan harga yang setinggi-tingginya. Strategi ini mungkin apabila produk diarahkan kepada konsumen yang berpenghasilan tinggi dan produk yang dipasarkan adalah produk baru dan istimewa.

b) Penetration Price, yaitu menerobos produk yang banyak di pasaran, perusahaan mencoba merebut pasar dengan menentukan harga yang lebih rendah dari pasaran.

c) Strategi harga mengikuti harga pasar yaitu perusahaan menetapkan harga yang sama seperti harga di pasar karena ada kekhawatiran jika harga diturunkan akan ada perang harga yang sangat berbahaya.

(48)

3) Tempat atau Distribusi

Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang bertujuan menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi pemasaran dengan menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan atau menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen, yang digunakan sesuai keperluan (jenis, jumlah, harga, tempat dan waktu). Proses ini memperlancar arus pemasaran (marketing channel flow) secara fisik dan non fisik. Saluran distribusi merupakan serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses menjadikan produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi (Kotler 2005).

4) Promosi

Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan dengan cara mempengaruhi konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Kotler (2005) promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya, membujuk dan mengingatkan para konsumen sasaran agar membeli produk tersebut.

Menurut Swastha (2000), promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Promosi juga sering dikatakan sebagai “proses berlanjutan” karena dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan. Oleh karena itu promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Menurut Kotler (2005), bauran promosi terdiri dari lima cara utama yaitu :

a) Periklanan, yaitu semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran. b) Promosi penjualan, yaitu insentif jangka panjang untuk mendorong

(49)

tempat pembelian dan demonstrasi), promosi perdagangan (potongan harga, tunjangan iklan, dan pajangan barang gratis) dan promosi bisnis wiraniaga (pameran perdagangan dan konveksi, kontes bagi wiraniaga dan iklan khusus).

c) Pemasaran langsung melalui penggunaan surat, telepon, dan alat penghubung non personal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respon dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.

d) Penjualan personal, yaitu interaksi langsung antar satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan pembelian.

e) Hubungan masyarakat dan publisitas melalui berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.

5) Orang (People)

Umar (2003) mengungkapkan bahwa orang (karyawan) merupakan unsur bauran pemasaran yang memiliki peran penting, karena terlibat langsung dalam kegiatan penyampaian produk ke tangan konsumen. Kesuksesan pemasaran sangat tergantung pada seleksi pelatihan, motivasi dan manajemen sumber daya manusia. Para karyawan dilibatkan dalam proses memulihkan perusahaan melalui penngembangan peningkatan kesadaran akan pentingnya pelanggan.

Kesan dari usaha jasa khususnya tempat wisata, diukur dari orang-orang yang memberikan pelayanan kepada pengunjung atau pelanggan. Salah satu cara perusahaan mempertahankan pelanggannya adalah dengan meluncurkan serangkaian program yang khusus pada orang-orang di dalam organisasi. Pentingnya strategi orang dalam pemasaran yaitu mengarahkan minat yang lebih besar dalam menarik, memotivasi, melatih dan mempertahankan kualitas karyawan dengan mengembangkan pekerjaan-pekerjaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen.

6) Proses

(50)

jadwal-jadwal, mekanisme, kegiatan dan rutinitas dimana suatu produk disampaikan kepada konsumen yang diatur dalam manajemen proses. Manajemen proses melibatkan unsur orang yang merupakan salah satu unsur bauran pemasaran. Sehingga kedua bauran pemasaran ini saling berinteraksi terutama dalam layanan pelanggan. Dimensi proses merupakan penggabunagn dari beberapa dimensi, yaitu :

a) Akses, meliputi kemudahan untuk memanfaatkan jasa yang ditawarkan perusahaan.

b) Komunikasi, merupakan kemampuan melakukan komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada pelanggan atau memperoleh masukan dari pelanggan.

c) Pemahaman pada pelanggan, meliputi usaha perusahaan untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan.

7) Bukti Fisik

Bukti fisik merupakan lingkungan fisik perusahaan dimana layanan diciptakan, penyediaan dan pelanggan berinteaksi. Bukti fisik mewakili keputusan kunci mengenai desain dan lay out bangunan misalnya tempat duduk, toilet, tempat ibadah dan sebagainya yang dibutuhkan pengunjung. Bukti fisik berhubungan dengan fasilitas apa yang diharapkan pelanggan sehingga dapat meningkatkan kenyamanan berbelanja selain produk yang diinginkan. Bila fasilitas yang dibutuhkan konsumen di tempat wisata telah tersedia maka tingkat kepuasan konsumen akan meningkat (Umar 2003).

2.3. Product Life Cycle

(51)

1) Tahap Perkenalan atau Introducing

Dalam tahap perkenalan, perusahaan berusaha untuk membangun kesadaran konsumen terhadap produk dan mengembangkan suatu pasar baru untuk produk mereka. Pada tahap ini, perusahaan memperkenalkan produk baru dengan memperkenalkan merek dan kualitas produknya. Penetapan harga dapat dilakukan dengan dua pilihan yaitu harga rendah untuk mendapatkan pangsa pasar yang besar ataupun harga yang ditetapkan tinggi untuk menutupi biaya pengembangan produk. Saluran distribusi masih dipilih secara selektif sampai konsumen menunjukkan ketertarikan terhadap produk. Promosi yang dilakukan perusahaan ditujukan untuk membangun kesadaran konsumen tentang produk dan mengedukasi calon konsumen potensial tentang produk mereka.

2) Tahap Pertumbuhan atau Growth

Perusahaan yang produknya berada dalam tahap pertumbuhan akan mencari cara untuk membangun suatu preferensi konsumen terhadap merek yang digunakan dan meningkatkan pangsa pasar. Kualitas produk dipertahankan, perusahaan menambah fitur–fitur baru, dan menambah jasa pendukung. Harga dijaga agar tetap sementara perusahaan menghadapi peningkatan permintaan dengan sedikit persaingan. Saluran distribusi diperbanyak untuk menghadapi peningkatan permintaan. Promosi ditujukan untuk pasar yang lebih besar.

3) Tahap Kedewasaan atau Mature

(52)

4) Tahap Penurunan atau Decline

Saat penjualan produk telah mengalami penurunan, maka perusahaan memiliki beberapa pilihan. Perusahaan dapat mempertahankan produk dengan cara memperbaharui produk. Produk dapat diberikan fitur baru atau menambahkan fungsi produk tersebut, dan memperkecil skala produksi, hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya sembari tetap menawarkannya kepada konsumen yang loyal. Selain itu dapat berupa menghentikan produksi, menjual persediaan produk yang masih tersimpan atau menjualnya kepad

Gambar

Tabel 2. Banyaknya Obyek Wisata atau Taman Rekreasi Menurut Kota dan   Kabupaten di Jawa Tengah pada Tahun 2002-2007
Tabel 3. Daftar Prioritas Investasi di Kabupaten Kendal Tahun 2009
Gambar 1. Diagram Sederhana Sistem Pengembangan Agrowisata   Sumber : Departemen Pertanian (2003)
Tabel 4. Penelitian Terdahulu
+7

Referensi

Dokumen terkait

Matrik Pembobotan, Rating dan Skor untuk Faktor Eksternal Pengembangan Agrowisata di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan Propinsi Jawa

Kecamatan ini memiliki sumber daya lokal yang berpotensi untuk mendukung pengembangan agrowisata, baik dari sumber daya alam meliputi komoditas pertanian, kondisi

Hasil penelitian adalah perencanaan promosi pariwisata arung jeram Kabupaten Aceh Tenggara, merupakan langkah-langkah alternatif pengembangan sektor kepariwisataan

Pengembangan pariwisata secara nyata di Desa Wisata Gubugklakah adalah pengembangan produk atau daya tarik dan atraksi wisata yang setiap tahunnya pasti ada

Matrik Pembobotan, Rating dan Skor untuk Faktor-Faktor Internal Pengembangan Agrowisata di Kecamatan Tutur. Kabupaten Pasuruan Propinsi Jawa

peluang (kunjungan wisatawan, letak strategis dengan objek wisata lain, adanya kepastian hukum, konsep pengembangan pariwisata alami, lahan pertanian yang dijadikan objek

Bertolak dari potensi yang dimiliki kawasan tersebut, maka peneliti mencoba mengangkat dalam suatu penelitian tentang strategi pengembangan agrowisata di Kecamatan Tutur

Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan, maka kesimpulan dari dampak optimalisasi pengembangan destinasi agrowisata petik buah jeruk