Pengaruh Variasi Latihan Kecepatan Terhadap Peningkatan Kecepatan Tendangan Lingkar Dalam Pada Atlet Petarung
Putra Olahraga Beladiri Tarung Derajat Satuan Latihan UNIMED Tahun 2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat – Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
DEBI SEMBIRING NIM. 6111521002
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
ABSTRAK
DEBI SEMBIRING, NIM: 6111521002. Pengaruh Variasi Latihan Kecepatan Terhadap Peningkatan Kecepatan Tendangan Lingkar Dalam Pada Atlet Petarung Putra Olahraga Beladiri Tarung Derajat Satuan Latihan UNIMED Tahun 2017.
(Pembimbing Skripsi : MAHMUDDIN)
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan, UNIMED 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan dengan variasi latihan kecepatan seperti (interval sprint, lari sprint berulang-ulang 5, 3 dan 2 kali dengan jarak 10 , 20 dan 25 meter) terhadap kecepatan tendangan lingkar dalam Tarung Derajat pada atlet petarung putra satuan latihan UNIMED Tahun 2017. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experiment. Dengan pelaksanaan latihan dengan variasi latihan kecepatan.
Populasi adalah seluruh atlet petarung putra olahraga beladiri Tarung Derajat satuan latihan UNIMED Tahun 2017 yang berjumlah 37 orang. Jumlah sampel 14 orang diperoleh dengan teknik purposive random sampling, selanjutnya diberikan variasi latihan kecepatan (interval print, lari sprint berulang-ulang 5, 3 dan 2 kali dengan jarak 10 , 20 dan 25 meter) pada sampel tersebut. Instrumen penelitian untuk pengumpulan data dengan test dan pengukuran yaitu test kecepatan tendangan lingkar dalam untuk mengukur kecepatan tendangan lingkar dalam Tarung Derajat. Penelitian dilaksanakan selama 6 (enam) minggu dengan latihan 3 (tiga) kali dalam seminggu. Untuk melihat pengaruh masing-masing variabel bebas maupun terikat digunakan perhitungan statistic uji- t berpasangan.
Analisis hipotesis dari data pre-test dan data post-test hasil kecepatan tendangan lingkar dalam diperoleh thitung sebesar 7,42 serta ttabel sebesar 1,77
dengan =0,05 (t hitung > t tabel) berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, latihan
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah menumpahkan kasih karunia-Nya kepada penulis khususnya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar
sarjana pendidikan program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu
Keolahragaan dengan judul: “Pengaruh Variasi Latihan Kecepatan Terhadap Peningkatan Kecepatan Tendangan Lingkar Dalam Pada Atlet Petarung Putra Olahraga Beladiri Tarung Derajat Satuan Latihan UNIMED Tahun 2017.”
Selama penulisan skripsi ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd. selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. Budi Valianto, M. Pd. selaku Dekan FIK UNIMED.
3. Kepada Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I FIK UNIMED.
Bapak Syamsul Gultom, S.KM., M. Kes. selaku Pembantu Dekan II FIK
UNIMED dan Bapak Drs. Mesnan, M. Kes. selaku Pembantu Dekan III.
4. Ibu Dr. Novita, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Olahraga FIK UNIMED
5. Bapak Drs. Ian Indra, M. Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
v
6. Bapak Mahmuddin, S. Pd., M. Pd. selaku Pembimbing Skripsi
7. Seluruh civitas Akademik Universitas Negeri Medan.
8. Seluruh manajemen Tarung Derajat satuan latihan Universitas Negeri Medan
Tahun 2016 dan juga terhadap atlet yang menjadi sampel dalam penelitian
ini.
9. Selama penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan dukungan dan
bantuan baik moral maupun material terutama dari orang tua tercinta yaitu
(Ayahanda), (Ibunda), dan saudara – saudara saya. Terima kasih untuk
dukungan semangat dan doamu.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut
serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti
perkuliahan. Semoga kebaikan Bapak, Ibu, Saudara, Saudari,dapat menjadi amal
yang baik dan mendapat imbalan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengaharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.
Medan, Januari 2017
Penulis
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
3.1 : Bentuk Rancangan Desain Penelitian ... 30
4.1 : Hasil Pre – Test dan Post – Test Kelompok Latihan
Terhadap Kecepatan Tendangan Lingkar Dalam ... 34
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
2.1 : Lambang Pribadi Mandiri ... 11
2.2 : Tendangan Lingkar Dalam ... 16
2.3 : Tungkai Bagian Luar dan Dalam ... 20
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
1: Program latihan ... 43
2: Data Kecepatan Tendangan Lingkar Dalam ... 47
3: Mencari Rata – Rata dan Simpangan Baku ... 48
4: Uji Normalitas Dengan Uji Liliefors ... 50
5: Uji Homogenitas Dengan Uji Fisher ... 52
6: Pengujian Hipotesis ... 53
7: Dokumentasi Penelitian ... 55
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena
melakukan kegiatan olahraga yang baik dan benar serta berkesinambungan dapat
meningkatkan derajat kebugaran jasmani. Hal ini dapat kita lihat dari antusias
masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Selain dapat meningkatkan
kebugaran jasmani, olahraga prestasi juga dapat dijadikan sebagai alat untuk
meningkatkan harkat dan martabat bangsa.
Peningkatan prestasi dalam suatu cabang olahraga harus didukung oleh
kondisi fisik yang baik, penguasan teknik khusus dan psikologis. Memiliki
kondisi yang baik maka seseorang akan lebih mudah untuk mencapai prestasi
maksimal. Hal ini diungkapkan Sajoto (1988 : 3), “bahwa salah satu faktor
penentu dalam mencapai prestasi olahraga adalah terpenuhinya komponen fisik,
yang terdiri dari kekuatan, kecepatan, kelincahan dan koordinasi, tenaga (power),
daya tahan otot, daya kerja jantung dan paru-paru, kelenturan, keseimbangan,
ketepatan dan kesehatan untuk berolahraga”. Dengan memiliki kondisi fisik yang
baik, maka akan sangat mendukung aktivitas yang dilakukan.
Seiring dengan banyaknya kegiatan pertandingan olahraga Tarung Derajat
ditingkat daerah, Nasional maupun Internasional, maka Tarung Derajat
mengalami kemajuan teknik, baik teknik pukulan, tendangan, bantingan, kuncian
2
yang tepat dilakukan adalah upaya pembinaan dini dan penerapan latihan yang
terprogram secara sistematis, terarah dan berkesinambungan.
Tarung Derajat merupakan cabang olahraga yang berdiri sendiri dan
memiliki ciri khas gerakan dasar dan teknik tersendiri. Gerakan dasar Tarung
Derajat banyak seperti gerakan bertahan dan menyerang, bantingan, kuncian,
pukulan dan tendangan. Gerakan dasar diatas harus dilatih secara mahir dan
didukung kondisi fisik yang prima. Artinya untuk mencapai prestasi yang baik
harus didukung pula kondisi fisik yang prima melalui sebuah proses latihan yang
terus menerus, bertahap dan berulang-ulang. Di event-event pertandingan Tarung
Derajat, tendangan merupakan salah satu teknik yang banyak meraih keuntungan
bila dibandingkan dengan teknik pukulan, khususnya untuk memancing serangan
lawan sehingga kita dapat memanfaatkan serangan balik dari lawan setelah
melakukan pancingan.
Logikanya teknik tendangan jangkauannya lebih jauh bila dibandingkan
dengan teknik pukulan jadi seorang petarung tidak perlu terlalu merapati lawan
ketika melakukan gerakan pancingan dengan tendangan, sehingga petarung dapat
membaca gerakan lawan setelah melakukan gerakan pancingan dengan tendangan.
Untuk mendapatkan tendangan yang mantap dan cepat diperlukan kondisi fisik
yang mengarah kepada unsur pendukung pelaksana teknik tersebut, diantaranya
adalah kecepatan yang dapat menunjang pelaksanaan teknik tendangan pada
pertandingan Tarung Derajat.
Perguruan Tinggi Universitas Negeri Medan adalah salah satu tempat
3
melaksanakan latihan pada hari Senin, Rabu dan Jumat pada jam 16.00 – 18.00
WIB. Satuan latihan Tarung Derajat UNIMED adalah salah satu satuan latihan
yang banyak melahirkan atlet tingkat daerah maupun Nasional, masih memiliki
kemampuan tendangan lingkar dalam belum cepat, kuat dan bertenaga sesuai
harapan pelatih. Hal ini berdasarkan pengamatan peneliti yang dilakukan pada
saat atlet sedang latihan.
Melakukan serangan, khususnya dalam melakukan tendangan lingkar
dalam seringkali tidak akurat dalam mengenai sasaran, padahal bila tendangan
tersebut dilakukan dengan benar dan mempunyai kecepatan, maka lawan akan
mudah jatuh dan sukar untuk menangkisnya. Berdasarkan observasi yang
dilakukan pada kegiatan latihan para atlet petarung olahraga beladiri Tarung
Derajat satuan latihan UNIMED, peneliti melihat bahwa tendangan lingkar dalam
masih lemah dan kurang cepat. Ini dibuktikan dengan hasil test awal yang
dilakukan pada tanggal 19 November 2015. Dalam hal ini, peneliti melakukan test
kecepatan tendangan lingkar dalam untuk mengetahui banyaknya tendangan yang
dapat dilakukan oleh atlet petarung putra olahraga beladiri Tarung Derajat kurata
III - V selama 1 menit dengan teknik yang baik dan benar kemudian
membandingkannya dengan test tendangan lingkar dalam yang dilakukan atlet
Nasional selama satu menit dengan teknik yang baik dan benar. Dari hasil test
tersebut diperoleh data bahwa kecepatan tendangan lingkar dalam yang mampu
dilakukan oleh para atlet petarung putra olahraga beladiri Tarung Derajat kurata
4
dibandingkan dengan atlet Nasional. Hal ini disebabkan oleh faktor kurangnya
kecepatan kaki para atlet pada saat melakukan tendangan lingkar dalam.
Pada kenyataannya, seorang atlet petarung yang melakukan tendangan
lingkar dalam mengalami kesukaran dalam melakukan tendangan lingkar dalam
dengan tepat, cepat, mantap, kuat dan akurat. Padahal tendangan lingkar dalam
sangat sukar ditangkis oleh lawan karena didalam melakukan tendangan lingkar
dalam terdapat unsur kelincahan. Hal ini karena ada unsur memutar badan pada
poros kaki disaat melakukan tendangan lingkar dalam. Serangan kaki yang dinilai
adalah serangan yang masuk pada sasaran, menggunakan teknik serangan
tendangan kaki dengan benar, bertenaga dan cepat, tidak disertai dengan tangkisan
atau elakan dari lawan, dan dengan kuda-kuda atau kaki tumpu yang baik, jarak
jangkauan tepat dan lintasan serangan yang benar.
Dari data dan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, peneliti masih
melihat adanya kekurangan dengan hasil tendangan pada atlet-atlet satuan latihan
Tarung Derajat UNIMED. Dengan demikian penulis sebagai peneliti memikirkan
apakah bentuk latihan yang selama ini dilakukan kurang mendukung atau tidak
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Maka untuk itu peneliti ingin
membuktikan dalam suatu penelitian ilmiah apakah untuk meningkatkan
kecepatan tendangan lingkar dalam dapat diraih melalaui variasi latihan kecepatan
seperti (interval sprint, lari sprint berulang-ulang 5, 3 dan 2 kali dengan jarak 10 ,
20 dan 25 meter), sehingga hal tersebut bukan hanya teori tetapi merupakan
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dibuat suatu gambaran
tentang permasalahan yang dihadapi. Dalam penelitian ini masalah yang diteliti
dapat diidentifikasi sebagai berikut :
Faktor-faktor apasajakah yang mempengaruhi peningkatan kecepatan
tendangan lingkar dalam? Apakah faktor fisik dapat mempengaruhi peningkatan
kecepatan tendangan lingkar dalam? Apakah dengan latihan dengan variasi
latihan kecepatan seperti (interval sprint, lari sprint berulang-ulang 5, 3 dan 2 kali
dengan jarak 10 , 20 dan 25 meter) dapat memberikan pengaruh latihan terhadap
kecepatan tendangan lingkar dalam?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat masalah yang diteliti begitu luas, perlu kiranya ditentukan
pembatasan masalah. Adapun yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian
yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan dengan variasi latihan
kecepatan seperti (interval sprint, lari sprint berulang-ulang 5, 3 dan 2 kali dengan
jarak 10 , 20 dan 25 meter) terhadap peningkatan kecepatan tendangan lingkar
dalam pada atlet petarung putera olahraga beladiri Tarung Derajat kurata III - V
satuan latihan UNIMED tahun 2016.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan
masalah maka dapat diajukan rumusan masalah yang akan diteliti, antara lain:
Apakah ada pengaruh latihan dengan variasi latihan kecepatan seperti (interval
6
meter) terhadap peningkatan kecepatan tendangan lingkar dalam atlet petarung
putra olahraga beladiri Tarung Derajat kurata III – V satuan latihan UNIMED
tahun 2016?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan penjelasan dari
permasalahan yang akan dikemukakan di atas yaitu : Untuk mengetahui pengaruh
latihan dengan variasi latihan kecepatan seperti (interval sprint, lari sprint
berulang-ulang 5, 3 dan 2 kali dengan jarak 10 , 20 dan 25 meter) terhadap
peningkatan kecepatan tendangan lingkar dalam atlet petarung putra olahraga
beladiri Tarung Derajat kurata III – V satuan latihan UNIMED tahun 2016.
G. Manfaat Penelitian
Bila hasil penelitian ini menunjukkan kebenaran maka dapat dimanfaatkan
untuk :
1. Sebagai masukan dan pertimbangan bagi pelatih dan Pembina Olahraga,
khususnya olahraga beladiri Tarung Derajat, bahwa latihan dengan variasi
latihan kecepatan seperti (interval sprint, lari sprint berulang-ulang 5, 3 dan
2 kali dengan jarak 10 , 20 dan 25 meter) dapat diprioritaskan pada program
latihannya untuk mendukung peningkatan kecepatan tendangan lingkar
dalam.
2. Dijadikan sebagai salah satu acuan untuk kegiatan penelitian selanjutnya
untuk menambah serta memperluas wawasan penulis dalam meningkatkan
7
3. Memberikan motivasi kepada atlet untuk meningkatkan kemampuan
kecepatan tendangan lingkar dalam.
4. Bagi peneliti, untuk mengetahui apakah latihan yang diterapkan
berpengaruh terhadap kecepatan tendangan lingkar dalam.
5. Bagi mahasiswa, sebagai bahan masukan bagi mahasiswa yang ingin
40
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Dari hasil pengujian hipotesis ditarik kesimpulan bahwa latihan dengan
variasi latihan kecepatan seperti (interval sprint, lari sprint berulang-ulang 5, 3
dan 2 kali dengan jarak 10 , 20 dan 25 meter) memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap kecepatan tendangan lingkar dalam pada Petarung Putra
Olahraga Beladiri Tarung Derajat Satuan Latihan UNIMED Tahun 2016.
B.Saran
Sebagai kelanjutan dari adanya kesimpulan yang diperoleh dari penelitian
yang memperbandingkan penggunaan dua bentuk latihan teknik yang berbeda
untuk meningkatkan kecepatan tendangan lingkar dalam maka berikut ini
dikemukakan beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan yaitu:
1. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa latihan dengan variasi latihan
kecepatan seperti (interval sprint, lari sprint berulang-ulang 5, 3 dan 2 kali
dengan jarak 10 , 20 dan 25 meter) dapat meningkatkan kecepatan tendangan
lingkar dalam dalam olahraga beladiri Tarung Derjat sehingga diharapkan
kepada pelatih, instruktur Tarung Derajat dan juga guru- guru olahraga di
lapangan khususnya agar menggunakan kedua bentuk latihan tersebut untuk
meningkatkan kecepatan tendangan lingkar dalam atletnya.
2. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa latihan dengan variasi latihan
kecepatan seperti (interval sprint, lari sprint berulang-ulang 5, 3 dan 2 kali
41
lingkar dalam sehingga diharapkan kepada pelatih, instruktur dan juga guru-
guru olahraga di lapangan khususnya agar menggunakan kedua bentuk latihan
tersebut untuk meningkatkan kecepatan tendangan lingkar dalam atletnya.
3. Untuk lebih memantapkan hasil penelitian ini, kepada pihak- pihak yang
ingin melakukan penelitian agar melakukan penelitian dengan judul yang
sama, pada kelompok sampel yang lain.
4. Kepada pelatih atau guru olahraga di sekolah agar memperhatikan bentuk lain
yang sesuai dengan peningkatan prestasi siswa.
5. Kepada para pelatih agar memperhatikan bentuk latihan dalam program
42
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, 1998. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta
Achmad Dradjat, (2003). Tarung Derajat. Pengda Kodrat. Bandung Indonesia
Bompa, Tudor O. 1994. Theory and Methodology of Training. Dubuque, IOWA: Kendal/Hunt Publishing Company.
Donald A. Chu (1992). Jumping into plyometrics. Compaign. Illionis: LeisurePress.
Harsono.1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta, Departemen pendidikan dan Kebudayaan.
Nurhasan .1986.Metode Penelitian. Jakarta, Garmedia.
James C.R dan R.C Foarentionos (1994), Plyometrics. Champaign. Illionis: Human
Kinetics Publishers, Inc.
Perguruan Pusat Tarung Derajat, (2005). Peraturan Pertandingan. Bandung.
Sajoto. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jajarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.s
Tim Dosen. 2004. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan. Medan: UNIMED.