TUGAS AKHIR
SISTEM PENANGGULAN BANJIR DENGAN
MENGGUNAKAN SUMUR RESAPAN PADA
DAERAH PERMUKIMAN PADAT (STUDI KASUS
PERUMNAS MARTUBUNG II
MEDAN)
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memenuhi Gelar Ahli Madya Pada Program Studi D-3 Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
Oleh :
PUTRA SYAHREZA HARAHAP
5133210052
PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK SIPIL
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
ABSTRAK
Putra Syahreza Harahap, NIM. 5133210052: Sistem Penanggulangan Banjir Dengan Menggunakan Sumur Resapan Pada Daerah Permukiman Padat (Studi Kasus Perumnas Martubung Medan).Tugas Akhir. Fakultas Teknik Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, Program Studi D-3 Teknik Sipil Universitas Negeri Medan, 2017.
Seiring dengan perkembangan dan kebutuhan Perumnas Martubung II terus melakukan pembangunan rumah dan fasilitas lain. Sebubungan dengan itu proses alih fungsi lahan yang mengakibatkan bertambahnya ruang kedap air di Perumnas Martubung II. Oleh karena itu sebagai kompensasi terhadap proses alih fungsi lahan maka perlu dilakukan penyeimbangan kembali fungsi resapan air melalui pembuatan sumur resapan air di lingkungan Perumnas Martubung II Medan.
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui berapa jumlah sumur resapan air yang dibutuhkan setiap bangunan di Perumnas Martubung II Medan. Penentuan jumlah sumur resapan air dapat diketahui dengan mengukur luas seluruh bangunan yang ada di Perumnas Martubung II Dan menganalisis atau mengolah data curah hujan selama 5 tahun terakhir agar dapat nilai maksimum perkiraan selama 5 tahun terakhir.
Dari hasil analisa didapat maka desain sumur resapan berbentuk persegi panjang dengan dimensi (1,5 x 1 x 2)m. Maka dibutuhkan sumur resapan dengan hasil perhitungan didapatkan type Rsh 22/72 memiliki jumlah sumur resapan sebanyak 25 unit, type Rsh 30/84 memiliki jumlah sumur resapan sebanyak 15 unit, type Rsh 31/84 memiliki jumlah sumur resapan sebanyak 6 unit, type Rsh 31/75 memiliki jumlah sumur resapan sebanyak 45 unit, type Rsh 36/170 memiliki jumlah sumur resapan sebanyak 18 unit dan type Rsh 36/136 memiliki jumlah sumur resapan sebanyak 18 unit dan type Rsh 36/119 memiliki jumlah sumur resapan sebanyak 18 unit. Maka total keseluruhan sumur resapan sebanyak 145 unit untuk di kawasan Perumnas Martubung II Medan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan kasih-Nya, yang memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga penulis
mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Tugas Akhir ini berjudul “Sistem Penanggulangan Banjir Dengan
Menggunakan Sumur Resapan Pada Daerah Permukiman Padat (Studi Kasus
Perumnas Martubung Medan)” . Tugas Akhir adalah salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi D-3 Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
Dalam proses penulisan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Rachmat Mulyana, M.Si sebagai dosen pembimbing Tugas Akhir saya
yang telah memberikan banyak arahan dan bimbingan yang bermanfaat kepada
penulis untuk menyusun laporan ini.
2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan.
3. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
4. Irma Novrianty Nasution, S.T., M.Ds. selaku Ketua Prodi D-3 Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
5. Ir. Rumilla Harahap, MT sebagai dosen pembimbing akademik saya.
6. Syahreza Alvan, ST., M.Si sebagai dosen penguji saya.
7. Ahmad Andi Solahuddin, ST., MT sebagai dosen penguji saya.
8. Bapak dan Ibu Pegawai Administrasi Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.
9. Bapak dan Ibu Pegawai Administrasi Fakultas Teknik UNIMED.
10. Teristimewa kepada orangtua tercinta, Bapak Ir. Gustami Harahap, MP dan Ibu
Fadillah Harahap, yang telah memberikan bantuan dan dukungan baik berupa
moral maupun materi sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan.
11. Rekan-rekan mahasiswa Prodi Teknik Sipil D3 Stambuk 2013, Anggi, Zuhri,
Chikal, Eki, Chandra, yang telah memberikan dukungan serta bantuan dalam
menyelesaikan masalah dalam penulisan masalah Tugas Akhir ini.
12. Abang-abang Stambuk yang telah memberikan semangat terutama Bang
Hendra, Bang Ari, Bang Ikhsan, Bang Edi, Kak Ade, yang telah memberikan
dukungan moral, terima kasih.
13. Sahabat-sahabat saya yang ada di kampus lain terutama, Ismi Humairah, Rizki
Aditya, Benvenuto Malau, Akbar Hasyim, yang telah mendukung, memberikan
motivasi dan doa dalam menyelesaikan masalah penyusunan Tugas Akhir ini.
Akhir kata penulis mengharapkan agar Tugas Akhir ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan Tugas Akhir ini.
Sekian dan terima kasih.
Medan, Februari 2017
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
ABSTRAK ... i
ABSTRACK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penulisan ... 4
1.4 Manfaat Penulisan ... 5
1.5 Ruang Lingkup Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Sumur Resapan ... 6
2.1.1 Sumur Resapan ... 6
2.1.2 Kegunaan Sumur Resapan ... 6
2.1.3 Prinsip Kerja Sumur Resapan ... 9
2.1.4 Standardisasi Sumur Resapan ... 11
2.1.6 Perencanaan Pembuatan Sumur Resapan ... 13
2.1.7 Sumur Resapan Untuk Derah Perkotaan ... 19
2.1.8 Penentuan Dimensi Sumur Resapan ... 26
2.1.9 Ait Tanah ... 29
2.1.10 Permaebilitas Tanah ... 33
2.1.11 Debit Hujan ... 33
2.1.12 Kerangka Pemikiran ... 35
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN 3.1 Data Dan Analisa ... 37
3.1.1 Lokasi ... 37
3.1.2 Curah Hujan ... 38
3.1.3 Perhitungan Curah Hujan ... 39
3.1.4 Luas Area ... 41
3.2 Perencanaan Sumur Resapan ... 48
3.2.1 Perhitungan Kebutuhan ... 48
3.2.2 Dimensi Dan Desain Sumur Resapan ... 55
3.2.3 Hasil Akhir Dan Perhitungan ... 62
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 64
4.2 Saran... 64
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Hubungan Kecepatan Infiltrasi dan Tekstur Tanah ... 16
Tabel 2.2 Perbedaan Daya Resap Tanah ... 46
Tabel 2.3 Jarak Minimal Sumur Resapan Dengan Bangunan ... 19
Tabel 2.5 Alternativ Model Sumur Resapan Kolektif ... 21
Tabel 2.6 Kriteria Desain Hidrologi System Drainase Perkotaan ... 35
Tabel 3.1 Data Curah Hujan ... 39
Tabel 3.2 Curah Hujan Maksimum ... 39
Tabel 3.3 Nilai Kn ... 41
Tabel 3.4 Perhitungan Dengan Metode Gumbel ... 41
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses masuk kedalam akuifer bebas ... 10
Gambar 2.2 proses masuk air ke dalam akuifer ... 10
Gambar 2.3 prinsip kerja sumur resapan penampungan air hujan ... 11
Gambar 2.4 tata letak sumur resapan individuaL ... 20
Gambar 2.5 tata letak lokasi untuk sumur resapan ... 22
Gambar 2.6 konstruksi kolam resapan ... 23
Gambar 2.7 konstruksi sumur resapan dalam ... 24
Gambar 2.8 konstruksi sumur resapan sistem parit berorak ... 25
Gambar 3.1 lokasi ... 37
Gambar 3.2 luas area Perumnas Martubung II ... 42
Gambar 3.3 `type Rsh 22/72 ... 43
Gambar 3.4 type Rsh 40/84 ... 44
Gambar 3.5` type 31/84 ... 45
Gambar 3.6 type Rsh 31/75 ... 45
Gambar 3.7 type Rsh 36/170 ... 46
Gambar 3.8 type Rsh 36/136... 47
Gambar 3.9 type Rsh 36/136 ... 46
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pengajuan Judul Tugas Akhir
Lampiran 2. Surat Penugasan Dosen Pembimbing Tugas Akhir
Lampiran 3. Surat Pergantian Judul
Lampiran 4. Daftar Asitensi Tugas Akhir
Lampiran 5. Gambar Desain Sumur Resapan Air
Lampiran 6 Gambar Master Plan dan Type Rumah Perumnas Martubung II Medan
Lampiran 7. Dokumentasi Perumnas Martubung II Medan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wilayah Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa yang mendapat
cahaya matahari secara tetap setiap tahunnya hanya memiliki dua tipe musim
yaitu musim penghujan dan kemarau. Dominasi kedua musim tersebut sangat
mempengaruhi ketersediaan air, namun dampak dari semua itu adalah merosotnya
kualitas lingkungan yang akhirnya dapat mengakibatkan kekurangan air bersih
ketika musim kemarau dan meningkatnya aliran permukaan pada saat musim
hujan.
Pada bulan November hingga bulan Mei, angin bertiup dari arah utara
barat laut membawa banyak uap air dan hujan di wilayah Indonesia sedangkan
dari bulan Juni hingga bulan Oktober angin yang bertiup dari selatan tenggara
membawa sedikit uap air. Fenomena alam tersebut mengakibatkan di Indonesia
terdapat dua musim yaitu musim hujan dimusim kemarau. Sedangkan diantara
kedua musim tersebut terselip musim pancaroba yang merupakan musim transisi
antar musim hujan dan musim kemarau. Pola musim seperti itu menjadikan
Indonesia memiliki keseimbangan musim yang menjadikannya subur.
Belakangan akibat pemanasan global dan akumulasi perusakan lingkungan
yang mengakibatkan kekacauan cuaca. Musim yang tidak sesuai musimnya dan
Hal yang perlu dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat mulai sekarang
ini adalah mengembangkan metode-metode tepat guna untuk memanen hujan
seoptimal mungkin untuk pemenuhan kebutuhan air kita sehari-hari, mengurangi
banjir dan kerusakan sumber air tanah dalam.
Pengelolaan sumber daya alam terutama tanah dan air perlu dilakukan
secara bijaksana dan lestari agar dapat memberikan manfaat yang sebesar
besarnya untuk kepentingan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Perkembangan manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi meyebabkan
kebutuhan akan lahan untuk pemukiman, industri serta fasilitas umum lainnya
akan meningkat dengan cepat yang tentunya akan mengakibatkan semakin
sempitnya wilayah yang dapat meresapkan air ( daerah peresapan air ). Sementara
itu kebutuhan akan air meningkat pula yang tentunya akan meningkat tidak
seimbangnya antara pasokan dan penggunaan air.
Salah satu metode tepat guna untuk penanggulangan banjir adalah sumur
resapan. Sumur resapan adalah sumur atau lubang yang dibuat untuk menampung
air hujan atau aliran air permukaan agar mengalir ke tanah yang dapat
mempertahankan bahkan meningkatkan tinggi muka air tanah dan mengurangi
laju air permukaan (surface runoff) karena air langsung terserap. Pembangunan
sumur-sumur resapan adalah merupakan salah satu alternative mengurangi defesit
air tersebut.
Menurut departemen kehutanan (1995), manfaat yang dapat diperoleh
dengan sumur resapan air antara lain: (1) mengurangi aliran permukaan dan
terjadinya banjir dan erosi; (2) mempertahankan tinggi mukak air tanah dan
menambah persediaan air tanah mengurangi atau menahan terjadinya instrusi air
laut bagi daerah yang berdekatan dengan wilayah pantai mencegah penurunan
atau amblasan lahan sebagai akibat pengambilan air tanah yang berlebihan
mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah.
Sumur resapan ini berfungsi untuk menambah atau meninggikan air tanah,
mengurangi genangan air banjir, mencegah instrusi air laut, dan melestarikan serta
menyelamatkan sumberdaya air untuk jangka panjang (pasaribu 1999). Oleh
karena itu, pembuatan sumur resapan perlu dilakukan terutama pada
pembangunan gedung, perumahan maupun perkotaan. Manfaat yang dirasakan
dari sumur resapan bisa menjadi budaya Indonesia. Dengan membuat sumur
resapan merupakan upaya untuk memperbesar resapan air hujan kedalam tanah
dan memperkecil aliran permukaan sebagai penyebab banjir.
Perumnas Martubung II yang berada di daerah sumatera yang memiliki
luas 248.332,18m2. Seiring berkembangnya Perumnas Martubung II, sehubungan
dengan ini, maka proses ahli fungsi lahan yang mengakibatkan bertambahnya
ruang kedap air di Perumnas Martubung II. Oleh karena itu sebagai
penanggulangan banjir dilakukan penyeimbangan kembali fungsi resapan air
melalui pembuatan sumur resapan air di lingkungan Perumnas Martubung II.
Maka dari itu dalam penulisan tugas akhir ini saya mengangkat judul
“Sistem Penanggulangan Banjir Dengan Menggunakan Sumur Resapan Pada
Daerah Permukiman Padat (Studi Kasus Perumnas Mandala Martubung II
Medan.”
1.2 Identifikasi Masalah
Pembangunan sumur resapan merupakan pembangunan yang jarang di
perhatiakn masyarakat. Butuh perencanaan dengan baik agar fungsi sumur
resapan dapat mengurangi banjir dan berkurangnya debit hujan. Indonesia
merupakan Negara dengan iklim tropis, dimana curah hujan tinggi, cahaya
matahari tinggi, kelembapan tinggi dan suhu yang relative tinggi. Aspek ternal
(curah hujan) merupakan hal yang paling dominan yang perlu dipenuhi pada
bangunan tropis. Oleh karena itu, dibutuhkan desain Sumur Resapan yang mampu
menjawab permasalahan iklim tropis yang tidak tentu.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dibuat batasan masalah
yaitu sebagai berikut :
1. Bentuk sumur resapan persegi panjang yang baik di lingkungan Perumnas
Martubung II Medan
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka perumusan masalah
1. Bagaimana sumur resapan dapat memberikan konstribusi dalam
pengurangan debit limpasan sehingga dapat mengurangi banjir maupun
genangan air ?
2. Bagaimana desain sumur resapan yang sesuai di Perumnas Martubung II.
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan yang akan dilakukan
1. Untuk mengetahui konstribusi sumur resapan
2. Untuk mengetahui desain sumur resapan
1.4 Manfaat Penulisan
1. Bagi lingkungan Jalan Perumnas Martubung II Medan
Penulisan ini dapat mendukung keberadaan Jalan Perumnas Martubung II
Medan sebagai daerah resapan dan dapat menanggulangi banjir yang ada
di daerah tersebut.
2. Bagi penulis
Kajian ini merupakan sarana bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu
yang telah di peroleh selama masa kuliah dan mengaplikasikan ilmu yang
didapatkan kedalam dunia nyata. Selain itu, secara khusus kajian ini untuk
memenuhi tugas akhir.
1.5 Ruang Lingkup Penulisan
Ruang lingkup penulisan ini mengenai perancangan sumur resapan di
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Sumur resapan berperan untuk menyalurkan dan menampung air hujan ke
dalam lubang atau sumur resapan agar air dapat memiliki waktu tinggal di
permukaan tanah lebih lama sehingga sedikit air dapat meresap ke dalam
tanah.
2. Untuk merancang desain sumur resapan yang sesuai di Perumnas
Martubung II yaitu dengan menggunakan rumus P x L x T, dengan ukuran
( 1,5 x 1 x 2 )m.
B. Saran
Desain Sumur Resapan Air dilakukan untuk dukungsn terhadap keramahan
lingkungan, dan untuk menampung debit air tidak terjadi limpasan untuk itu
penulis memberi saran yang mungkin bermanfaat :
1. Setiap penambahan bangunan dan fasilitas umum lainnya di dalam
kawasan Perumnas Martubung II Medan maka perlu dilakukan
pembangunan Sumur Resapan Air sesuai dengan luas atau rumah yang
akan dibangun.
2. Membangun Sumur Resapan Air pada setiap bangunan dapat membantu
untuk mengurangi limpasan dan meninggalkan muka air tanah ( Ground