PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN BANGUN-BANGUN (Plectranthus amboinicus Lour. Spreng) TERHADAP BERAT BADAN, KADAR SGPT, SGOT,
DAN GAMBARAN HISTOLOGI HATI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) DIABETIK YANG DIINDUKSI ALOKSAN
Oleh: Kemala NIM 4121220007 Program Studi Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Kemala dilahirkan di Bale Musara pada tanggal 31
Desember 1993, adalah anak pertama dari empat bersaudara dari orang tua pasangan
Amruna dan Sulastri.
Pada tahun 2000, penulis masuk SD Negeri Bale Musara dan lulus pada tahun
2006. Pada tahun 2006 Penulis melanjutkan sekolah di SLTP Negeri 1 Permata dan
lulus pada tahun 2009 Pada tahun 2009 Penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri
Unggul Binaan Bener Meriah dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, Penulis
diterima di Program Studi Biologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui penerimaan mahasiswa
undangan (SBMPTN). Selama kuliah Penulis pernah menjadi anggota Komunitas
Ilmuwan Muda Biologi (KIMBI), Biologi Pecinta Alam (BIOTA), dan Sekolah
Masyarakat Terpadu (SMART). Penulis mengikuti Praktek Kerja Lapangan di Balai
Benih Ikan Kab. Samosir pada tahun 2015.
Dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama
perkuliahan, Penulis menyusun skripsi dengan judul “Pengaruh Ekstrak Etanol
Daun Bangunbangun (Plectranthus amboinicus Lour. Spreng) Terhadap Berat Badan, Kadar SGPT, SGOT dan Gambaran Histologi Hati Tikus Putih (Rattus norvegicus) Diabetik Yang Diinduksi Aloksan” dengan bimbingan dan arahan dari Ibu Dr. Melva Silitonga, M.S.
v
PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN BANGUNBANGUN (Plectrahthus amboinicus Lour Spreng) TERHADAP BERAT BADAN, KADAR SGPT,
SGOT, DAN GAMBARAN HISTOLOGI HATI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) DIABETIK
YANG DIINDUKSI ALOKSAN Kemala (Nim 4121220007)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun bangunbangun terhadap berat badan, kadar SGPT, SGOT dan gambaran histologi hati tikus diabetik diinduksi dengan aloksan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Juli 2016 di Laboratorium Biologi Universitas Negeri Medan. Rancangan percobaan ini adalah rancangan Acak Lengkap (RAL). Jumlah tikus putih yang digunakan adalah sebanyak 20 ekor yang dibagi menjadi lima kelompok A0 (Kontrol negative) hanya diberi makan dan minum, A1 (Kontrol positif) diinduksi dengan aloksan tanpa perlakuan ekstrak, A2 (perlakuan 1) diberi EEDB 100 mg/kg BB, A3 (Perlakuan 2) diberi EEDB 200 mg/kg BB, dan A4 (Perlakuan 4) diberi EEDB 300 mg/kg BB. Parameter yang diamati dari penelitian ini adalah berat badan, kadar SGPT dan SGOT, dan gambaran histologi hati. Lamanya perlakuan adalah selama 14 hari. Hasil penelitian dianalisis menggunakan SPSS statistic 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun bangunbangun berpengaruh dalam menurunkan kadar glukosa darah dan menaikkan berat badan tikus namun tidak berpengaruh nyata terhadap nilai SGOT dan SGPT serta gambaran histologi hati dibandingkan dengan gambaran hati tikus kontrol negative.
vi
EFFECT OF ETHANOL LEAF EXTRACT BANGUNBANGUN (Plectrahthus amboinicus Lour Spreng) TO WEIGHT, CONTENT SGPT,SGOT, AND
DESCRIPTION OF RATS LIVER HISTOLOGY WHITE (Rattus norvegicus) of DIABETIC THE INDUCIBLE
ALLOXAN KEMALA (4121220007)
ABSTRACT
This study aimed to determine the effect of ethanol extract of the leaves bangunbangun to weight, content sgpt,sgot, and liver histology with alloxan induced diabetic male. This study was conducted in April-July 2016 Biology Laboratory of the State University of Medan. The experimental design was completely randomized design (CRD). The number of white rats used were as many as 20 were divided into five groups KN (control negative) only fed and watered, KP (positive control) induced by alloxan untreated extract, extract ethanol from leaves bangunbangun 100 mg / kg, (treatment 1), extract ethanol from leaves bangunbangun 200 mg / kg (treatment 2), and extract ethanol from leaves bangunbangun 300 mg / kg (treatment 4). The parameters observed from this study are weight gain, SGPT and SGOT levels, and liver histology picture. The duration of treatment is 14 days. The results were analyzed using SPSS statistical 21. The results showed that the leaf extract bangunbangun effect in lowering blood glucose levels and no significant effect on the value of SGOT and SGPT and liver histology compared with the negative control rat liver picture.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan berkah-Nya penulis diberikan kesehatan, kesempatan, dan pengetahuan sehingga
peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
Adapun judul penelitian ini adalah “Pengaruh Esktrak Daun Bangunbangun
(Plectranthus amboinicus Lour Spreng) Terhadap Berat Badan, Kadar SGPT, SGOT
dan Gambaran Histologi Hati Tikus Putih (Rattus norvegicus) Diabetik Yang
Diinduksi Aloksan” yang disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana sains, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan. Kiranya dapat memberikan manfaat bagi rekan mahasiswa dan masyrakat
pembaca. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan penyusunan skripsi ini.
Dalam kesempatan ini, Penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada Ibu Dr. Melva Silitonga, M.S selaku dosen Pembimbing yang telah banyak
memberikan motivasi, bimbingan dan saran-saran kepada Penulis sejak awal
penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga Penulis
sampaikan kepada Ibu Dr. Martina Restuati, M.S, Ibu Dra. Erlintan Sinaga, M.Kes,
dan Bapak Drs. Mhd. Yusuf Nst, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan saran dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini. Kepada Bapak Dr.
Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA. Kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd selaku
Ketua Jurusan dan Bapak Ir. Herkules, M.S selaku Pembimbing Akademik Penulis
yang telah memberikan bimbingan selama perkuliahan dan Kepada Ibu Dra. Meida
Nugrahalia, M.Sc selaku Kepala Laboratorium Biologi serta kepada Drs. Marudut
Sinaga, M.Si selaku Kepala Laboratorium Kimia UNIMED dan kepada semua dosen
di Jurusan Biologi yang telah banyak memberikan ilmu dan bimbingan selama
iv
Ucapan terimakasih yang setinggi-tingginya Penulis ucapkan kepada yang
sangat dicintai Ayahanda Amruna dan Ibunda Sulastri yang setiap hari senantiasa
memberikan kasih sayang dan dukungan dalam doa serta material. Kepada Adinda
tersayang Syahri Ramadhan, Khairati Aina, dan Mhd. Zaky Al-Farizy yang selalu
memberikan dorongan dan semangat kepada Penulis dan juga kepada Abangda
Rizkan yang selalu memotivasi Penulis. Terimakasih juga kepada semua pihak yang
telah membantu Penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini,
namun Penulis mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun guna perbaian skripsi ini. Akhir kata Penulis mengucapkan banyak
terimakasih semoga skripsi ini berguna dalam menambah wawasan ilmu penetahuan.
Medan, 03 September 2016
Kemala
vii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan i
Daftar Riwayat Hidup ii
Kata Pengantar iii
Abstrak v
Abstract vi
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Batasan Masalah 6
1.3. Rumusan Masalah 6
1.4. Tujuan Penelitian 6
1.5. Manfaat Penelitian 7
1.6. Defenisi Operasional 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1. Bangunbangun (Plectranthus amboinicus Lour. Spreng) 8
2.1.1. Komposisi Kimia Bangunbangun 9
2.1.2. Manfaat Daun Bangunbangun 10
2.1.3. Zat yang Digunakan Dalam Bangunbangun Sebagai Antihiperglikemik 11
2.2. Diabetes Mellitus 12
2.2.1. Pengertian Diabetes Mellitus 12
2.2.2. Klasifikasi Diabetes Mellitus 12
2.2.2.1. DM tipe I atau IDDM (Insulin Dependen Diabetes Mellitus) 12 2.2.2.2. DM tipe II atau NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus 13 2.2.2.3. Diabetes Melitus Tipe III atau MRDM 17 2.2.2.4. Diabetes Mellitus Tipe IV atau diabetes pada kehamilan 17
2.2.2.5. Diabetes Tife Lain 17
2.3. Hati 17
2.3.1. Hati dan Peranannya dalam Metabolisme Tubuh 17 2.3.2. Keterkaitan Antara Diabetes Mellitus Dengan Hati 18 2.3.3. Enzim Transaminase Pada Penderita Diabetes 20
2.4. Hewan Percobaan 21
2.4.1. Ciri-ciri umum tikus putih 23
2.4.2. Mkanan Tikus 24
2.5. Aloxan 24
2.6. Hipotesa penelitian 25
BAB III. METODE PENELITIAN 27
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 27
viii
3.3. Alat dan Bahan 27
3.3.1. Alat 27
3.3.2. Bahan 28
3.4. Prosedur Kerja 28
3.4.1. Penyediaan Kandang 28
3.4.2. Penyediaan Tikus Putih 28
3.4.3. Pemberian Pakan dan Minum 29
3.4.4. Pembuatan ekstrak daun bangunbangun dan penentuan dosis 29 3.5. Penentuan Dosis Ekstrak Air Daun Bangunbangun 30
3.6. Pemberian Aloxan 31
3.7. Pemberian Perlakuan Ekstrak Air Daun Bangun-bangun 31
3.8. Parameter Yang Diamati 31
3.8.1. Berat badan Tikus Putih 31
3.8.2. Berat dan Rasio Hati Tikus Putih 32
3.8.3. Penetapan Aktivitas SGPT dan SGOT 32
3.8.4. Histologi Hati Tikus Putih 33
3.9. Variabel Penelitian 33
3.9.1. Variabel Bebas 33
3.9.2. Variabel Terikat 34
3.10. Rancangan Percobaan 34
3.11. Tehnik Analisis Data 35
BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN 36
4.1. Hasil Penelitian 36
4.1.1. Pengaruh EEDB Terhadap Kadar Gula Darah Tikus 36 4.1.2. Pengaruh EEDB Terhadap Berat Badan Tikus 37 4.1.3. Pengaruh EEDB Terhadap Nilai SGPT dan SGOT Tikus 37 4.1.4. Pengaruh EEDB Terhadap Gambaran Histologi Hati Tikus 39
4.2. Pembahasan 41
4.2.1. Pengaruh EEDB Terhadap Berat Badan Tikus 41 4.2.2. Pengaruh EEDB Terhadap Nilai SGPT dan SGOT Tikus 43 4.2.3. Pengaruh EEDB Terhadap Histologi Hati tikus 45 4.2.3.1. Pengaruh EEDB Terhadap Diameter Vena Sentralis Hati Tikus 45 4.2.3.2. Pengaruh EEDB Terhadap Sel Normal dan Abnormal Hati Tikus 47
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 49
5.1. Kesimpulan 49
5.2. Saran 49
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Morfologi Daun bangunbangun 8
Gambar 2.2. Tikus putih (Rattus norvegicus) 22
Gambar 2.3. Struktur Kimia Aloxan 24
Gambar 4.1. Pengaruh EEDB terhadap berat badan 37
Gambar 4.2. Pengaruh EEDB terhadap kdar SGOT dan SGPT hati tikus 38
Gambar 4.5. Diameter vena sentralis 39
Gambar 4.6 Gambaran sel normal dan abnormal hati tikus 40
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Komposisi zat daun Torbangun 10
Tabel 2.2. Data Biologis Tikus Putih 23
Tabel3.1.Kandungan Nutrisi Pakan Pellet jenis 202 C per 50 Kg
Bahan 29
Tabel 3.2. Tabel perlakuan 34
Tabel 3.3.Tabel Pengamatan Parameter Pada Tiap Perlakuan 34
Tabel 4.1. Kadar Glukosa Darah Tikus Diawal dan Diakhir Penelitian 36
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Bangan pembuatan ekstrak etanol daun
Bangunbangun 57
Lampiran 2. Perhitungan Anava Untuk Berat Badan Tikus 57
Lampiran 3. Perhitungan Anava Untuk Kadar SGOT Tikus 61
Lampiran 4. Perhitungan Anava Untuk Kadar SGPT Tikus 65
1
BAB I PENDAHULUAN
I.I. Latar Belakang Masalah
Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu keadaan dimana gula darah
dalam keadaan meningkat diatas normal (hiperglikemia). Keadaan tersebut
perlahan namun pasti akan merusak jaringan dalam tubuh jika tidak ditangani
secara tepat (Nurkhozin et al., 2011). Meningkatnya kadar glukosa darah ini
disebabkan karena tubuh kekurangan hormon insulin baik absolut maupun relatif.
Absolut berarti tidak dapat menghasilkan insulin sama sekali, sedangkan relatif berarti sel β-pankreas masih dapat menghasilkan insulin akan tetapi daya kerjanya kurang maksimal (Umniyah, 2007).
Sampai saat ini Diabetes mellitus telah menjadi pandemi yang terus
meningkat di Indonesia (Restrepo, 2007). Diperkirakan jumlahnya akan
meningkat dua kali lipat dari tahun 2005 ke tahun 2030 berdasarkan
peningkatan harapan hidup dan urbanisasi (Jepsen et al., 2011). Global survey
2008 yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO) menunjukkan
bahwa penderita diabetes melitus telah mencapai 347 juta orang dengan tren
yang terus meningkat. Prevalensi diabetes melitus di Indonesia mencapai 6,6%
pada laki-laki dan 7,1% pada perempuan, dengan prevalensi untuk total
populasi sebesar 6,9% (WHO Press, 2011). Artinya dari seluruh jumlah
penduduk maka 6,9 % mengalami Diabates mellitus.
Berdasarkan laporan International Diabetes Federation tahun 2015, jumlah
populasi Indonesia yang terkena diabetes mencapai 9,1 juta orang dan 53%
penderita tidak menyadari bahwa dirinya terkena diabetes. Sebelumnya pada
tahun 2011, Indonesia berada pada peringkat ke-10 tertinggi di dunia untuk kasus
diabetes dengan jumlah penderita 7,2 juta jiwa. Pada tahun 2013 naik menjadi
peringkat ke-7 dengan jumlah penderita sebanyak 8,5 juta jiwa. Tahun 2014,
Indonesia berada pada peringkat ke-5 untuk jumlah penderita diabetes tertinggi di
2
Semakin meningkatnya kasus diabetes di Indonesia tentunya sangat
memprihatinkan dan harus diatasi maupun dicegah dengan penanganan yang baik
agar penderita penyakit diabetes bisa disembuhkan dan jumlah penderita tidak
bertambah lagi. Di sisi lain, penyakit diabetes merupakan penyakit preventif yang
dapat dicegah dengan gaya hidup yang lebih sehat.
Diabetes melitus disebabkan karena adanya kelainan pada sel β pankreatis
yang akan menyebabkan produksi insulin terhenti atau terganggu. Defisiensi
insulin ini akan menyebabkan keadaan hiperglikemia yang mengurangi
metabolisme karbohidrat dan terjadilah Diabetes mellitus (Soewolo, 2000). Orang
yang mengalami Diabetes mellitus memiliki kadar glukosa yang tinggi didalam
darahnya namun tidak dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi untuk
keperluan sel-sel tubuhnya. Oleh karena itu pemecahan glikogen dilakukan oleh
hati untuk memenuhi kebutuhan glukosa (Sherlock, 1993). Pada proses
metabolisme karbohidrat, hati memiliki fungsi yaitu menyimpan glukosa,
mengubah galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa, glukoneogenesis dan
membentuk banyak senyawa kimia penting dari hasil perantara metabolisme
karbohidrat. Walaupun beberapa metabolisme lemak terjadi disemua sel tubuh,
namun aspek metabolisme lemak tertentu terutama terjadi di hati (Guyton, 1997).
Ada keterkaitan yang cukup erat antara penyakit hati dan Diabetes
mellitus. Seperti yang telah dikemukakan bahwa hati memiliki peranan yang
cukup penting dan merupakan pusat pengaturan karbohidrat. Fungsi normalnya
cukup esensial yaitu mempertahankan kadar gula darah dan mensuplai secara
kontinyu pada organ yang membutuhkan energi dari glukosa. Hati menggunakan
glukosa sebagai bahan bakar, dapat menyimpannya dalam bentuk glikogen serta
dapat mensintesis glukosa dari prekusor non-karbohidrat melalui proses
glukoneogenesis (Umniyah, 2007).
Sebagaimana kita ketahui bahwa kerja hormon insulin yang dihasilkan sel β dan glukagon yang dihasilkan sel α pankreas berkerja antagonis. Ketika glukosa dalam darah berlebih maka insulin akan membawanya ke otot dan hati untuk
disimpan dalam bentuk glikogen namun ketika kadar gula darah dalam darah
3
diabetes darahnya lebih kental karena tingginya gula dalam darah sehingga darah
sulit untuk menenmbus pembuluh darah yang menyebabkan darah tidak sampai ke
sel tubuh dan tidak dapat digunakan untuk menghasilkan energi, sehingga
kebutuhan glukosa untuk menghasilkan energi hanya berpatokan kepada glikogen
yang disimpan didalam hati. Karena terlalu kerasnya kerja hati dalam memecah
glikogen menyebabkan adanya kelainan pada sel hepatositnya, sehingga ini
menjadi salah satu peremeter dalam penelitian ini.
Karena glukosa tidak dapat digunakan sebagai penghasil energi, maka
lemak dan protein juga lebih banyak dipecah untuk menghasilkan energi yang
dibutuhkan, sehingga terjadi peningkatan glukoneogenesis. Penderita juga
mengalami gangguan metabolisme lipid, ketidaknormalan dalam metabolisme ini
menyebabkan adanya kelainan pada sel-sel hati (hepatosit). Patogenesis kelainan
pada sel hati ini muncul karena adanya resistensi insulin yang dihasilkan oleh
lipolisis (pemecahan lipid). Lipolisis ini akan meningkatkan sirkulasi asam lemak
bebas, yang kemudian diambil oleh hati sebagai sumber energi. Asam lemak yang
melebihi kadar atau batas ini dapat menimbulkan akumulasi (penumpukan) asam
lemak di hati. Hal ini menyebakan apa yang disebut sebagai sindrom resistensi
insulin. Asam lemak yang dihati juga bisa menyebabkan pembentukan radikal
bebas yang menyebakan peroksidasi lipid. Peroksidasi lipid ini memiliki peranan
penting terhadap pelepasan Malondialdehyde (MDA) dan 4-hydroxynoneal.
Pelepasan kedua zat ini pada akhirnya menyebabkan kematian sel hati. Pengaruh
dari poses ini adalah nekrosis sel hepatosit, peradangan dan fibrosis (Tolman,
2006).
Pada hati yang mengalami kerusakan maka aktivitas Serum Glutamic
Pyruvate Transminase (SGPT) dan Serum Glutamic Oxaloacetic Transminase
(SGOT) akan tinggi, karena sel hati yang mengalami nekrosis akan
menyebabkan enzim transaminase yang spesifik berada di hati akan keluar
dan masuk ke peredaran darah, sehingga dengan pemeriksaan biokimia pada
serum timbul kenaikan SGPT dan SGOT yang tinggi.Hal ini sejalan dengan
penelitian(Sujono et al., 2015) yaitu melakukan pengukuran SGPT dan SGOT
4
dilakukan untuk mengetahui keadaan faal hati. SGPT terdapat pada berbagai
organ seperti sel otot jantung, hati, otot rangka dan jaringan lainnya, namun paling
banyak terdapat pada hati. Sehingga jika terjadi peningkatan kadar enzim dalam
darah maka dapat diduga bahwa telah terjadi kelainan pada hati.
Melihat beberapa dampak penyakit Diabetes mellitus ini, pengobatan serta
pencegahan diabetes harus ditingkatkan. Akhir-akhir ini telah berkembang
pengobatan yang dilakukan melalui medis yang dapat menolong penderita. Selain
pengobatan secara medis, pengelolaan makan yang sehat dan dengan terapi
obat-obatan yang bersumber dari tanaman juga telah berkembang. Tapi tidak kalah
penting dalam pengelolaan Diabetes mellitus adalah mengkonsumsi suplemen
makanan kesehatan (Lehniger, 1994).
Saat ini obat yang tersedia belum sepenuhnya bisa untuk mempertahankan
kontrol glikemik yang ketat dari waktu ke waktu. Obat-obatan kimia juga
memiliki beberapa efek samping dan harga yang terbilang mahal. Oleh karena itu,
perlu adanya pengembangan strategi pengobatan baru seperti agen hipoglikemik
yang berasal dari tumbuhan seperti yang diketahui memiliki efek samping yang
lebih sedikit. Herbal dan ekstrak tanaman banyak yang telah terbukti memiliki
antidiabetes yang signifikan. Zat yang terkandung dalam tanaman yang diduga
sebagai antihiperglikemik adalah flavonoid, forskolin, saponin dan lain
sebagainya. Menurut laporan informasi etnobotani dunia, hampir 800 tanaman
mungkin memiliki potensi antidiabetes.
Saat ini sudah banyak masyarakat yang beralih menggunakan obat-obatan
tradisional dalam mengatasi berbagai penyakit mengingat berbagai efek samping
dan harga obat kimia yang cukup mahal. Obat herbal adalah obat yang bahannya
berasal dari tanaman yang kandungannya berkhasiat sebagai obat. Obat herbal
merupakan obat yang paling tua dan telah lama dikenal sebagai obat yang
digunakan oleh hampir seluruh penduduk diseluruh dunia. Di sisi lain, dunia barat
banyak diliputi oleh semangat back to nature. Salah satu tanaman yang diduga
dapat mengurangi kadar glukosa darah adalah bangunbangun (Plectranthus
5
Air perasan daun bangunbangun dapat digunakan sebagai obat untuk
menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus karena pada
bangunbangun terdapat forskolin (Santosa dan Hertiani, 2005). Forskolin
merupakan suatu diterpen yang dapat menyebabkan stimulasi adenilat siklase
cAMP yang mempunyai peran penting dalam mengontrol sekresi insulin dari sel β-pankreas. Secara in vivo dirangsang untuk meningkatkan kadar cAMP intraseluler dalam sel β oleh hormon-hormon seperti glukagon, dan hal ini akan dapat meningkatkan pelepasan insulin sehingga dapat menurunkan konsentrasi
glukosa (Sharp, 1979) dalam Juniastuti (2003).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Silitonga (1993) terjadi penurunan
kadar glukosa darah pada tikus laktasi yang diberi perasan air daun
bangun-bangun. Penurunan ini nyata (P<0,005) pada hari laktasi ke 14 pada semua tikus
yang diberi perasan air bangunbangun. Setelah akhir laktasi (hari ke 28) kadar
glukosa darah kembali normal. Dalam hal ini menunjukkan bahwa air daun
bangunbangun dapat membantu mobilitas zat nutrien yang tinggi didalam darah
termasuk glukosa ke jaringan, sehingga tidak terjadi penumpukan glukosa di
dalam darah, atau dapat juga meningkatkan metabolisme glukosa ke jaringan.
Flavonoid dan etanol yang terkandung dalam daun bangunbangun juga memiliki
aktivitas hipoglikemik atau penurunan kadar glukosa darah.
Dalam penelitian Chandrappa et al (2009) menerangkan bahwa ekstrak
etanol dan ekstrak air bangunbangun dengan dosis 200 mg/kg BB berpotensi
sebagai antihiperglikemik. Namun dibandingkan ekstrak air ekstrak etanol
bangunbangun lebih signifikandalam menurunkan kadar glukosa darah tikus putih
dan menurut Jepsen et al (2011), dan Restrepo (2007) juga mengatakan bahwa
ekstrak etanol dari daun bangunbangun selain berpotensi sebagai anti
hiperglikemik juga berpotensi sebagai antioksidan dan juga sebagai anti bakteri
pada luka penderita DM.
Berdasarkan keempat hasil penelitian di atas maka perlu dikaji apakah ada
6
karena itu penelitian ini dilakukan dengan judul “Pengaruh Ekstrak Etanol Daun
Bangunbangun (Plectranthus amboinicus Lour. Spreng) Terhadap Gambaran
Histologi Hati Tikus Putih Jantan (Rattus novergicus) Diabetik Yang Diinduksi
Aloksan.
1.2. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh ekstrak etanol daun
bangunbangun (Plectranthus amboinicus Lour. Spreng) terhadap berat badan,
kadar enzim Serum Glutamic Pyruvate Transminase (SGPT) dan Serum Glutamic
Oxaloacetic Transminase (SGOT)dan gambaran histologi sel hati tikus putih
(Rattus novergicus) yang diinduksi diabetes dengan aloksan. Berat badan diukur
pada hari terakhir penelitian yaitu hari 30.
1.3. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh ekstrak etanol bangunbangun (Plectranthus
amboinicus Lour. Spreng) terhadap berat badan tikus putih (Rattus
norvegicus)
2. Bagaimana pengaruh ekstrak etanol bangunbangun (Plectranthus
amboinicus Lour. Spreng)terhadap kadar enzim Serum Glutamic Pyruvate
Transminase (SGPT) dan Serum Glutamic Oxaloacetic Transminase
(SGOT) tikus putih (Rattus norvegicus)
3. Bagaimana pengaruh ekstrak etanol bangunbangun (Plectranthus
amboinicus Lour. Spreng) terhadap gambaran histologi hati tikus putih
(Rattus norvegicus)
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Pengaruh ekstrak etanol bangunbangun (Plectranthus amboinicus Lour.
Spreng) terhadap kadar gula darah tikus putih (Rattus novergicus)
2. Pengaruh ekstrak etanol bangunbangun (Plectranthus amboinicus Lour.
7
3. Pengaruh ekstrak etanol bangunbangun (Plectranthus amboinicus Lour.
Spreng) terhadap kadar enzim Serum Glutamic Pyruvate Transminase
(SGPT) dan Serum Glutamic Oxaloacetic Transminase (SGOT) tikus
putih (Rattus norvegicus)
4. Pengaruh ekstrak etanol bangunbangun (Plectranthus amboinicus Lour.
Spreng) terhadap gambaran histologi hati tikus putih (Rattus norvegicus)
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
1. Meningkatkan pengkajian tentang manfaat tanaman bangunbangun
(Plectranthus amboinicus Lour. Spreng) sebagai obat tradisional
2. Sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya.
1.6. Defenisi Operasional
1. EEDB (ekstrak etanol daun bangunbangun) adalah ekstrak yang diperoleh
dari proses maserasi (perendaman) menggunakan pelarut etanol
2. Aloksan adalah zat kimia yang digunakan untuk menimbulkan penyakit
diabetespada tikus
3. SGPT (Serum Glutamic Pyruvate Transminase) dan SGOT (Serum
Glutamic oxaloacetic Transminase) adalah enzim yang spesifik berada
dihati, SGPT dan SGOT akan meningkat kadarnya dalam darah jika hati
mengalami kerusakan
4. KN adalah kontrol negatif yaitu tikus kontrol sehat tanpa pemberian
aloksan dan juga EEDB.
5. KP adalah kontrol positif yaitu tikus kontrol sakit yang diberi aloksan
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan serta data yang diperoleh, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. EEDB mampu menurunkan kadar gula darah tikus perlakuan walaupun
tidak sampai pada batas normal sehingga dibutuhkan penambahan dosis
dan waktu penelitian.
2. EEDB mampu menaikkan berat badan tikus dimulai pada hari ke lima
pencekokan ekstrak. EEDB 300 mg/kg BB lebih signifikan dalam
menaikkan berat badan.
3. EEDB perlakuan 100, 200, dan 300 mg/kg BB tidak memberikan
pengaruh yang signifikan dalam menurunkan kadar SGOT dan SGPT
darah tikus berdasarkan hasil statistika uji LSD.
4. Gambaran histologi hati tikus putih diabetik yang diberikan ekstrak daun
bangunbangun dengan dosis 100, 200, dan 300 Mg/Kg BB mendekati
gambaran histologi kelompok normal dibandingkan dengan histologi hati
pada kelompok kontrol positif, sel-sel hepatositnya mengalami nekrosis
yang ditandai dengan piknosis, karioreksis, dan kariolisis.
5.2. Saran
Dari hasil penelitian ini, maka dapat disarankan :
1. Sebagai bahan informasi bahwa bangunbangun adalah salah satu tanaman
obat tradisional yang dapat digunakan sebagai anti diabetes.
50
DAFTAR PUSTAKA
Agus., 2009. Pengaruh Taraf Pemberian Tepung Daun Bangun-Bangun (Coleus ambonicu Lour) Dalam Ransum Induk Babi Menyusui Terhadap Nilai Ekonomi Penampilan Anak Babi Saphian. Skripsi, FP, Institut Pertanian Bogor, Bogor
American Diabetes Association. 2004. Diagnosis and classification of diabetes mellitus. Diabetes care 27(S1):5-10
Ardiani, F., Wiryatun L., dan Emy H. 2011. Ekstrak Air Daun Ceplikan (Reullita Tuberose L) Berpengaruh Terhadap Kadar SGPT, SGOT, Dan Gambaran Histologis Hepar Tikus DM. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. Vol. 8, No. 2.
Asiimwe, S., Anna-Karin Borg-Karlsson, Ndukui James Gakuna, (2014), Chemical Composition and toxicological Evaluation of he Aqueous Leaf Extract Plectranthus amboinicus Lour. Spreng, International Journal of Pharmaceutical Science Invention, 3:2, 19-27, ISSN Online : 2319-6718 ISSN Print : 2319-670X
Badole, S.L; Patel, N.M., Thakurdesai, P.A. dan S.L. B Odhankar., 2007. Interaction of Aqueous Extract of Pleurotus pulmonarius (Fr.) Quel-Champ with Glyburide in Alloxan Induced Diabetic Mice. eCAM. Journal. Appl. Biomed. Vol. 5: 158-166
Bruckmann, G., dan Wertherimer, E., 1946. Alloxan Studies : The Action Of Aloxan Homologues and Related Compounds. Journal. From The Section Of Pharmacology, The Hebrew University And Hadassah Jurusalem, Palestine. : 241-256
Chandrappa, S,M,. Hugar Shivakumar., M, Itgappa., K, Nagarajappa., 2009. Antidiabetic and Antioxidant Potential of Coleus aromaticus Leaf Extracts In Alloxan Induced Diabetic Rats. Department of Biochemistry, S.S. Institute of Medical Science and Research Centre, Davangere – 577005 Karnataka, India. Vol. 3. 1054-1061
Cowin, Elizabeth J., (2001), Buku Saku Patofisiologi, Penerbit Kedokteran ECG, Jakarta
51
Dalimarta, S., 2000. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Diabetes Mellitus. Jakarta. Swadaya
De Padva, L.S., N. Bunyapraphatsara, R.H.M.J. Lemmens, (Eds.), 1999, Plant Resources of South East Asia. Medicinal and Poisonous plants 1. Prosea Foundation. Bogor, Indonesia 12
Departemen Kesehatan RI., 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Direktorat Pengawasan Obat Tradisional, Jakarta, h. 5, 9-11.
Dewi, Y. F, Anthara, M. S dan A. A. G. O. Dharmayudha., 2014, Efektifitas Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan (Rattus novergicus) Yang Di Induksi Aloksan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Buletin Veteriner Udayana. Vol. 6. No. 1: 73-79
Duke., 2000. Dr. Luke’s Constituens and Etnobotanical Databases. Phytochemical database, USDA-ARS-NGRL.http://www.ars-grin.gov/cgi-bin/duke/farmacy scrooll3.pl
Etuk, E. U dan B. J. Muhammed., 2010, Evidence Based Analysis of Chemic al Methode of Introduction of Diabetes Mellitus in Experimental Rats. Int. J. Res. Pharm. Sci 1(2).
Ganong, W., 1998. Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta: ECG
Giknis, M., Charles Cliffort, (2008), Clinical Laboratory Parameter For Crl. Wl (Han), Charles River
Guyton dan Hall., 1996. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 15. Jakarta: ECG
Guyton A. C., Hall, John E. 1997. Insulin, Glukagon, dan Diabetes Melitus.Dalam: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Edisi 9. Jakarta. EGC. Hal. 1221-37
Handoko, I.S., 2010. Tes Fungsi Hati. http://www.klinikku.com/pustaka/ lab/hati/tes-f-hati.html. diakses tanggal 28 januari 2016
Heyne., 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jakarta : yayasan sarana wana jaya
52
Juniastuti, T,. (2003), Pengaruh Pemberian Forskolin Terhadap Kadar Insulin Dan Kadar Glukosa Darah Pada Tikus Putih (Rattus Novergicus) Hiperglikemi Eksperimental, Lembaga Penelitian UNAIR. Vol. 10: 27-37
Kane AB, Petrovich DR, Stern RO and Farber JL. 1985. ATP Depletion and loss of cell integrity in anoxic hepatocyte and silica-treated P388DI Macrophanges. AJP-cell Physyologi 249 (3) : 256-266
Keng H. 1978. Labiatae. In Steenis CGGJ van (Ed.) Flora Malesiana. Series I Spermatophyta
Kusumawardhani, D., 2005. Uji Potensi Ekstrak Buah Labu Siam (Sechium edule) Sebagai Anti Diabetik : Kajian Terhadap Kadar Glukosa Darah, Kadar Radikal Bebas Dan Aktivitas Transminase Hepar Tikus Diabetes. Skripsi. Malang : uviversitas Brawijaya
Lehniger, A.L., 1994. Dasar-dasar biokimia jilid 2. Jakarta. Erlangga
Lenzen, S. 2007. The Mecanisms Of Aloloxan And Strepzotocin Induced Diabtes. Clinical and experimental diabetes and metabolism. 51 : 216-226
Lucchesi, A.N., Natalia, T.F., Lucas,L.C., Silvio, F.G.M., Caesar, T.S., 2013. Diabetes mellitus triggers oxidative stress in the liver of alloxan-treated rats: a mechanism for diabetic chronic liver disease. Original Article Models, Biological. Vol. 28 (7): 502-508
Lusia, K.A, 2010. Health.Kompas.Com. Jakarta
Mardisiswojo dan Rajakmangunsudarso., 1985. Cabe Puyang Warisan Nenek Moyang. Pn balai pustaka. Jakarta
Martini, F.H. 1995. Fundamental anatomy and physiologi. New Jersey : Prentice-hall International
Muntiha, M., 2001. Teknik Pembuatan Preparat Histopatologi Dari Jaringan Hewan Dengan Pewarnaan Hematoksilin Dan Eosin (H&E). Temu Teknis Fungsional Non Peneliti. Bogor.
Nagaraja, HS., (2006), Stress ResponsesIn Albino Rats, The Journal Of Physiologycal Sciense, 19 ; 2, 8-15, ISSN : 0857-5754
Natawidjaya, P dan Suparman., 1983. Mengenal Beberapa Binatang di Alam Sekitarnya. Jakarta: Pustaka Dian.
53
Learning Vector Quantization. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA. Fakultas MIPA. Universitas Negeri Yogyakarta.
Nutrifood Reseach Center Grant (NRC)., 2016. http://wwwnutrifood.co.id/nrc-grant/
Panil. Zulbadar., 2007. Memahami teori dan praktik biokimia dasar medis. Jakarta : EGC.
Pramudiarja, Uyung. 2011. Ukuran Tubuh Manusia 100 Tahun Mendatang Bakal Menyusut. http://www.detikhealth.com/read/2011/06/16/092859/1661459/ 763/uk uran-tubuh-manusia-100-tahun-mendatang bakalmenyusut d99110 3763 [Diakses pada tanggal 12 Desember 2011].
Price, S., 2006. Patofisiologi Diabetes mellitus. Jakarta : ECG
Restrepo BI., 2007. Convergence of the tuberculosis and diabetes epidemics: Renewal of old acquaintances. Clin Infect Dis. ; 45:436-8
Rochmah, Siti Nur. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Rohilla, A., Ali, S., 2012. Alloxan Induced Diabetes: Mechanisms and Effects. International Journal of Research in Pharmaceutical and Biomedical Sciences Vol. 3 (2): 819-823
Santosa, C.M., dan Hertiani, T., 2005. Kandungan Senyawa Kimia dan Efek Ekstrak Air Daun Bangun-bangun (Coleus amboinicus, L.) pada Aktivitas Fagositosis Netrofil Tikus Putih (Rattus norvegicus). Majalah Farmasi Indonesia
Schteingart., 1995. Metabolit glukosa dan diabetes mellitus dalam Price dan wilson, patofisiology: konsep klinis proses-proses penyakit, Jakarta Buku Kedokteran
Sherlock, S., 1993. Disease Of Liver And Biliary System. London : Blackwell Scientific Publication
Shenoy et al., (2012), Hepatoprotective Activity of Plectranthus amboinicus Againts Paracetamol Induced Gepatotoxicity in Rats, International Journal of Pharmacology and Clinical Sciense, 1:2, 32-38
54
Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G., 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2), Alih bahasa oleh Agung Waluyo. EGC, Jakarta.
Smeltzer, S.C., Bare, B.G., 2008. Textbook of medical surgical nursing. Philadelphia: Lippincott
Sidohutomo, A., 2009. Penderita Diabetes Indonesia Urutan Empat. http://www. kiatsehat.com/index.php?pgnm=./artikel/0001000100011093_full.html& anel=0001&cat=0001. diakses pada tanggal 28 Januari 2016.
Silitonga, M., 1993, Efek Laktagogum daun Jinten (Coleus amboinicus L.) pada tikus laktasi. Tesis Magister sains, Program Studi Biologi, Institut Pertani- an Bogor, Bogor 1-93
Silitonga, M., Purba, B., 2014, Pengaruh Pemberian Tepung Daun Bangunbangun (Plectranthus amboinicus Lour ) Terhadap Sgpt Tikus Putih Yang Dibebani Aktivitas Fisik Maksimal (Afm), Journal Prosiding Seminar nasional Biologi dan Pembelajarannya. Universitas Negeri Medan
Soegondo, S, dkk., 1995. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Soewolo., 2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Jakarta. Dikjen Dikti
Srinivasan, K., Ramarao, P., 2007. Animal models in type 2 diabetes research: An overv iew. Indian J Med R es
Sulaiman, A., Akbar, N., Lesmana, A.L., Noer, M. S, (editor),. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati, Edisi Pertama. Jakarta: Jayabad
Sujono, A.T., Arifah, S.W., Muhammad, D., Ika, T.D.K., Andi, S., Rima, M., Nanik, P., Saidatul, F., Riya, R., Siti, L., 2015. Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Meniran (Phyllanthus Niruri L) Selama 90 Hari Terhadap Fungsi Hati Tikus. Journal. University Research Colloquium ISSN 2407-9189: 136-142
Szkudelski, T., 2001, The Mechanism Of Alloxan And Streptozotocin Action In β
Cells Of The Rat Pancreas, Physiology Research, 50: 536-546
Tolman, K., 2006. Spectrum Of Liver Disease In Type 2 Diabetes And Manage -ment Of Patients With Diabetes And Liver Disease. http:// care.diabetes. journals.org/cgi/30/3/734. diakses tanggal 28 Januari 2016
55
papaya Seeds in Adult Wistar Rats, British Journal of Pharmacology and Toxicology, 4 : 4. 147-154.
Umniyah, I.L., 2007. Pengaruh Pemberian Teh Hijau (Camellia Sinensis Kuntze) Terhadap Kadar Transminase (SGPT Dan SGOT) Pada Hepar Mencit (Mus Musculus) Diabetes. Skripsi. Tidak diterbitkan. Malang : Jurusan Biologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Vasquez. 2000. The Use of Spices and Medicinal: Antifungal, Antibakterial, Anthel mintic, and Molluscicidal Constituens of Filippine Plants.
Yusuf. Y., Salmiah, A., Erkadius. 2005. Penilaian Viabilitas Iskemia Usus Intra Operatif Dengan Angiografi Floureseince (Percobaan Eksperimental Pada Usus Halus Tikus Wistar). Artikel Penelitian. Majalah Kedokteran
Andalas. No.1. Vol. 29: 27-39
West, J., 2006. Elevated Serum Alanin Transminase In Patients With Type 1 And Type2 Diabetes Mellitus. http://www.qjmed.oxpordjournals.org/99/12/871. diakses tanggal 28 Januari 2016.
World Health Organization. Non communicable di sease report., 2011 [Online]. [Cited 201132 J Respir Indo Vol. 33, No. 2, April 2013 November28].AvailablefromURL:http://www.who.int/nmh/publications/n cd_report_chapter1.pdf.
Xie, Q., Li, J., Zhou, X., 2008, Anticaries effect of compounds extracted from Galla chinensis in a multispecies biofilm model, Oral Microbiol Immunol, 23:459–65