• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Pusat Konservasi Satwa dan Tanaman Mangrove “Ono Niha Zoological Park”, Kawasan Ekonomi Khusus, Idea Land, Teluk Dalam, Nias Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perancangan Pusat Konservasi Satwa dan Tanaman Mangrove “Ono Niha Zoological Park”, Kawasan Ekonomi Khusus, Idea Land, Teluk Dalam, Nias Selatan"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN PUSAT KONSERVASI SATWA DAN TANAMAN MANGROVE “ONO NIHA ZOOLOGICAL PARK”

KAWASAN EKONOMI KHUSUS, IDEA LAND, TELUK DALAM, NIAS SELATAN

(POSTMODERN & SUSTAINABLE ARCHITECTURE)

SKRIPSI

OLEH

DEVI LIZA RIANI PERANGIN-ANGIN 110406033

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

PERANCANGAN PUSAT KONSERVASI SATWA DAN TANAMAN MANGROVE “ONO NIHA ZOOLOGICAL PARK”

KAWASAN EKONOMI KHUSUS, IDEA LAND, TELUK DALAM, NIAS SELATAN

(POSTMODERN & SUSTAINABLE ARCHITECTURE)

SKRIPSI

OLEH

DEVI LIZA RIANI PERANGIN-ANGIN 110406033

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

PERANCANGAN PUSAT KONSERVASI SATWA DAN TANAMAN MANGROVE “ONO NIHA ZOOLOGICAL PARK”

KAWASAN EKONOMI KHUSUS, IDEA LAND, TELUK DALAM, NIAS SELATAN

(POSTMODERN & SUSTAINABLE ARCHITECTURE)

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Dalam Departemen Arsitektur

Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Oleh

DEVI LIZA RIANI PERANGIN-ANGIN 110406033

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(4)

iv

Universitas Sumatera Utara PERNYATAAN

PERANCANGAN PUSAT KONSERVASI SATWA DAN TANAMAN MANGROVE “ONO NIHA ZOOLOGICAL PARK”

KAWASAN EKONOMI KHUSUS, IDEA LAND, TELUK DALAM,

NIAS SELATAN

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan,Juli 2015

(5)

v

Universitas Sumatera Utara Judul Skripsi : Perancangan Pusat Konservasi Satwa dan Tanaman Mangrove “Ono Niha Zoological Park”, Kawasan Ekonomi Khusus, Idea Land, Teluk Dalam, Nias Selatan.

Tema : Postmodern and Sustainable Architecture

Nama Mahasiswa : Devi Liza Riani Perangin-angin

Nomor Pokok : 110406033

Departemen : Arsitektur

Tanggal Lulus : Juli 2015 Koordinator Skripsi,

Ir. N Vinky Rahman, MT NIP. 19580224198601002

Ketua Departemen Arsitektur,

Ir. N Vinky Rahman, MT NIP. 19580224198601002 Menyetujui

Dosen Pembimbing,

(6)

vi

Universitas Sumatera Utara Telah diuji pada

Tanggal:13 Juli 2015

Panitia Penguji Skripsi

Ketua Komisi Penguji Penguji I Firman Eddy, S.T., M.T.

Anggota Komisi Penguji Penguji II Imam Faisal Pane, S.T., M.T.

(7)

vii

Universitas Sumatera Utara SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR

(SHP2A)

Nama : Devi Liza Riani Perangin-angin

NIM : 11 0406 033

Judul Proyek Tugas Akhir : Perancangan Pusat Konservasi Satwa & Tanaman Mangrove “Ono Niha Zoological Park”, Kawasan Ekonomi Khusus, Idea Land, Teluk Dalam, Nias

Selatan

Tema : Arsitektur Postmodern Rekapitulasi Nilai :

A B+ B C+ C D E

Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan:

No. Status

Waktu Pengumpulan Laporan Paraf Pembimbing I Koordinator RTA-4231

1. Lulus Langsung

2. Lulus Melengkapi

3. Perbaikan Tanpa Sidang

4. Perbaikan Dengan Sidang

5. Tidak Lulus

Medan, Juli 2015

Ketua Departemen Arsitektur

Ir. N Vinky Rahman, MT NIP. 196606221997021001

Koordinator Tugas Akhir

(8)

viii

Universitas Sumatera Utara

The secret of happiness: Complain less, appreciate more…

Be patient and try harder,

(9)

ix

Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah memberikan penulis kekuatan, rahmat dan kasih-Nya, sehingga dapat

menyelesaikan skripsi sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Teknik Arsitektur, Departemen Arsitektur, Universitas Sumatera Utara.

Proses panjang dan penuh suka duka ini tidak bisa dilalui tanpa dukungan,

doa, dan semangat dari orang-orang terkasih Orang tua, keluarga, sahabat dan

semua orang yang terlibat didalamnya.

Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan rasa hormat dan terima

kasih sebesar-besarnya kepada :

 Bapak Firman Eddy, S.T., M.T. selaku ketua sidang serta dosen

pembimbing I atas kesediaannya menjadi teman diskusi, bimbingan,

kesabaran, serta pengarahan dan waktu beliau kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu.

 Ibu Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc., Ph.D. dan Ibu Putri Panda Sari, S.T.,

M.T. atas partisipasi beliau sebagai dosen penguji dan pemerhati yang

baik.

 Bpk. Imam Faisal Pane,S.T., M.T. dan Bpk. Hajar Suwantoro, S.T., M.T. selaku dosen penguji.

 Terima kasih saya untuk teman-teman angkatan 2011 yang saling

mendukung, memberi semangat, dan merasa sakit di Studio Perancangan

Arsitekur VI Semester B Th. 2014/2015. Terima kasih buat teman

sekaligus team kerja yang paling banyak berbagi sakit ini dan sudah

seperti keluarga bagiku : Nurmala, Dimas, Fidyan, Jimmy, Mirza, Joshua,

(10)

x

Universitas Sumatera Utara Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya

bagi mereka semua atas bantuan dan dukunganya untukku.

Laporan ini sangatlah jauh dari sempurna.Untuk itu, penulis sangat

mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penulisan

skripsi ini.Sehingga laporan ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang tertarik

membacanya.

Medan, Juli 2015

Penulis,

Devi Liza Riani P

(11)

xi

Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... ix

ABSTRAK ... xviii

ABSTRACT ... xix

PROLOG ...1

BAB I PENERBANGAN PERTAMA ...2

I.1. Maksud dan Tujuan ...5

I.2. Lingkup / Batasan Proyek ...5

I.3. Pendekatan Perancangan ...6

I.4. Permasalahan ...7

BAB II PROYEK SEGAR ...10

II.1. Tinjauan Umum ...10

II.2. Deskripsi Proyek ...19

II.3. Tinjauan Lokasi ...22

II.4. Tinjauan Kondisi Eksisting ...23

II.5. Data Wisatawan ...24

II.6. Tinjauan Fungsi...28

II.7. Tinjauan Fasilitas ...31

II.8. Studi Banding Proyek Sejenis ...31

BAB III SELANGKAH MENDEKAT ...45

III.1.Analisa Fisik ...45

III.2. Analisa Sirkulasi ...47

III.3. Analisa Matahari, dan Vegetasi ...49

III.4. Analisa Vegetasi ...49

III.5. Analisa View ...50

III.6. Analisa Pelaku, Kegiatan, dan Kebutuhan Ruang ...51

III.7. Analisa Penzoningan...54

(12)

xii

Universitas Sumatera Utara

BAB IV GUMPALAN KARYA...57

IV.1. Konsep Dasar ...57

IV.2. Konsep Kawasan Tapak Zoological Park ...58

IV.3. Konsep & Desain Massa Bangunan ...62

BAB V KESIMPULAN...69

DAFTAR PUSTAKA ...70

(13)

xiii

Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah wisatawan Kab. Nias Selatan... 26

Tabel 2.2 Jumlah hotel dan restoran tahun 2004-2007 ... 26

Tabel2.3 Persentase tingkat pengangguran dan pertumbuhan ekonomi Kab.

Nias Selatan ... 27

(14)

xiv

Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR

BAB I ... 1

Gambar 1.1 :Keindahan wisata pulau Nias di Sumatera Utara ...3

Gambar 1.2 :Kabupaten Nias Selatan merupakan Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) ...4

Gambar 1.3 : Lokasi proyek dalam tahap pengerjaan...6

Gambar 1.4 : Surga Surfing Pantai Lagundri, Nias ...7

Gambar 1.5 : Wisata Pantai Sorake, Nias ...7

Gambar 1.6 : Tradisi lompat batu di Nias Selatan, Fahombo ...8

BAB II ... 10

Gambar 2.1 : Peta lokasi Pulau Nias ...22

Gambar 2.2 : Peta lokasi site, Teluk Dalam, Kab. Nias Selatan ...22

Gambar 2.3 : Kondisi aksesbilitas daerah Teluk Dalam sedang dalam tahap pengerjaan ...23

Gambar 2.7 : Suasana sirkulasi pengunjung di dalam Kebun Binatang Ragunan .31 Gambar 2.8 : Master Plan Kebun Binatang Ragunan ...32

Gambar 2.9 : Hewan di Kebun Binatang Ragunan dipamerkan di alam terbuka ..32

Gambar 2.10 : Wahana bermain di Kebun Binatang Ragunan ...33

Gambar 2.11 : Pusat Primata Schmutzer Kebun Binatang Ragunan ...33

Gambar 2.12 : Master Plan Paris Zoological Park ...34

Gambar 2.13 : Konsep lansekap Paris Zoological Park...34

Gambar 2.14 : Suasana Patagonia ...35

Gambar 2.15 : Suasana Sudan Sahel di Paris Zoological Park ...36

Gambar 2.16 : Potongan tapak biozone Eropa di Paris Zoological Park ...36

Gambar 2.17 : Suasana biozone Guyana di Paris Zoological Park ...37

Gambar 2.18 : Suasana hutan tropis...37

Gambar 2.19 : Suasana eksterior pada shwe inn tha floating resort ...38

(15)

xv

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.21 : Suasana interior pada restoran ...40

Gambar 2.22 : Fasilitas pendukung seperti kolam renag dan spa ...40

Gambar 2.23 : Tipe Execurtive hotel ...44

Gambar 2.24 : Tipe Deluxe hotel ...44

BAB III ... 45

Gambar 3.1 Peta lokasi site di Teluk Dalam, Kab.Nias Selatan ...45

Gambar 3.2 Kondisi eksisting lokasi ...46

Gambar 3.3 Analisa sirkulasi kawasan lokasi proyek ...47

Gambar 3.4 Analisa sirkulasi kawasan Zoological Park ...48

Gambar 3.5 : Analisa matahari ...49

Gambar 3.6 : Analisa vegetasi pada site ...49

Gambar 3.7 : Analisa view dari dalam keluar site ...50

Gambar 3.8 : Analisa view dari luar kedalam site ...51

Gambar 3.9 : Alur Diagram Aktivitas pengguna kebun binatang ...52

Gambar 3.10 : Zoning Kebun Binatang ...55

BAB IV ... 57

Gambar 4.1: Konsep sirkulasi pejalan kaki dan kendaraan ...58

Gambar 4.2 : Konsep peletakan kandang satwa ...59

Gambar 4.3 : Konsep vegetasi area zoo ...60

Gambar 4.4 : Pola kanal pada zoo ...61

Gambar 4.5 : Konsep plaza zoo...61

Gambar 4.6 : Tampak gate utama zoo ...62

Gambar 4.7 : 3D Admin Building of Zoo...63

Gambar 4.9 : Tampak depan bangunan ...63

Gambar 4.8 : Tampak depan bangunan ...63

Gambar 4.10 : 3D suasana bangunan guest service pada zoo ...64

Gambar 4.11 : Denah Guest Service ...64

(16)

xvi

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.13 : Denah Gate Zoo...66

Gambar 4.14 : Stage / panggung musik ...66

Gambar 4.15 : 3D suasana gate ticketing...67

Gambar 4.16 : Potongan arsitektural...67

Gambar 4.17 : 3D Hotel ...68

Gambar 4.18 : Tampak Depan...68

Gambar 4.19 : Tampak Samping...68

Gambar 4.21 : Tampak Depan...68

Gambar 4.22 : Tampak Samping...68

(17)

xvii Universitas Sumatera Utara DAFTAR LAMPIRAN

(18)

xviii

Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

Nias atau dikenal juga dengan istilah Tano Niha merupakan sebuah pulau yang memiliki keindahan alam nan luar biasa dan memiliki potensi yang sangat besar khususnya dalam sektor pariwisata. Pulau kecil di Samudera Hindia ini menjadi salah satu tempat wisatawan mancanegara maupun domestik untuk menikmati eksotisme bahari Nias. Untuk kasus proyek yang ada di pulau Nias ini, kelompok kami mengajukan sebuah konsep urban atau perancangan kota dimana proyek berlokasi di ibu kota Kabupaten Nias Selatan tepatnya daerah Teluk Dalam.Dalam perencanaannya, urban design ditujukan untuk mempertimbangkan : struktur kota, tipologi, aksesibilitas, sequence, animasi, fungsi dan kecocokan, penggunaan campuran komplementer, serta maksud dan karakteristik kawasan. Tema pribadi yang diangkat adalah Perancangan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata, Idea Land, Teluk Dalam, Nias Selatan _Ononiha Zoo Park.Tema ini diterapkan dalam bentuk area rekreasi kebun raya atau dikenal sebagai Zoo Park. Diharapkan area rekreasi ini merupakan tempat yang paling banyak diminati dan dipilih wisatawan baik mancanegara maupun domestik untuk menghabiskan waktu libur mereka.Skripsi ini menguraikan latar belakang dan proses perencanaan dan pengembangan master plan, kerangka dimana sirkulasi dan penempatan pameran dibuat, komponen dalam kerangka, dan deskripsi dari sistem yang akan membuat kebun binatang yang efisien dan berkelanjutan.

(19)

xix

Universitas Sumatera Utara ABSTRACT

Nias or also known as Tano Niha is an island that has a incredible of the natural beauty and also enormous potential, especially in the tourism sector. It’s the small island in the Indian Ocean has become one of the domestic and foreign tourist to enjoy the exotic marine of Nias. So that, our group take the case of project there are in the Nias island and we purpose an approach to solving the problem through a concept of urban design. This plan is intended at the capital of South Nias, Teluk Dalam.In planning, urban design is intended to consider : the city structure, typology, accessibility, sequence, animation, functionality and compatibility, use of a mix of complementary of the region. The personal theme that was raise is Special Economic Zones of Tourism, Idea Land, Teluk Dalam, Nias Selatan – Ononiha Zoo Park. This theme is applied in the form of green open space recreation area or known as the zoo park. This recreation area is expected to place the most demanding and selected by both foreign and domestic tourists to spend their vacation. This thesis outlines the background and process of creating the master plan, the framework upon which circulation and exhibits placement is made, the components within the framework, and descriptions of the systems that will make the Zoo Park an efficient and sustainable.

(20)

1 Universitas Sumatera Utara PROLOG

Skripsi ini merupakan hasil refleksi serta dokumentasi dari mata kuliah

Studio Perancangan Arsitektur 6.Segala sesuatunya yang tertulis disini adalah

kisah perjalanan sebuah team arsitek amatiran, penuh lelah dan sakit. Ini adalah

kali pertamanya bagi kami mendapatkan kesempatan baik untuk mengerjakan

sebuah proyek nyata di pulau tetangga sekaligus menjadi tugas terakhir dalam

menempuh pendidikan Strata 1 Arsitektur Universitas Sumatera Utara.

Dalam proyek ini banyak pihak penting yang terlibat didalamnya, mulai

dari pemerintah daerah Kab. Nias Selatan sendiri hingga developer ataupun para

(21)

xviii

Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

Nias atau dikenal juga dengan istilah Tano Niha merupakan sebuah pulau yang memiliki keindahan alam nan luar biasa dan memiliki potensi yang sangat besar khususnya dalam sektor pariwisata. Pulau kecil di Samudera Hindia ini menjadi salah satu tempat wisatawan mancanegara maupun domestik untuk menikmati eksotisme bahari Nias. Untuk kasus proyek yang ada di pulau Nias ini, kelompok kami mengajukan sebuah konsep urban atau perancangan kota dimana proyek berlokasi di ibu kota Kabupaten Nias Selatan tepatnya daerah Teluk Dalam.Dalam perencanaannya, urban design ditujukan untuk mempertimbangkan : struktur kota, tipologi, aksesibilitas, sequence, animasi, fungsi dan kecocokan, penggunaan campuran komplementer, serta maksud dan karakteristik kawasan. Tema pribadi yang diangkat adalah Perancangan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata, Idea Land, Teluk Dalam, Nias Selatan _Ononiha Zoo Park.Tema ini diterapkan dalam bentuk area rekreasi kebun raya atau dikenal sebagai Zoo Park. Diharapkan area rekreasi ini merupakan tempat yang paling banyak diminati dan dipilih wisatawan baik mancanegara maupun domestik untuk menghabiskan waktu libur mereka.Skripsi ini menguraikan latar belakang dan proses perencanaan dan pengembangan master plan, kerangka dimana sirkulasi dan penempatan pameran dibuat, komponen dalam kerangka, dan deskripsi dari sistem yang akan membuat kebun binatang yang efisien dan berkelanjutan.

(22)

xix

Universitas Sumatera Utara ABSTRACT

Nias or also known as Tano Niha is an island that has a incredible of the natural beauty and also enormous potential, especially in the tourism sector. It’s the small island in the Indian Ocean has become one of the domestic and foreign tourist to enjoy the exotic marine of Nias. So that, our group take the case of project there are in the Nias island and we purpose an approach to solving the problem through a concept of urban design. This plan is intended at the capital of South Nias, Teluk Dalam.In planning, urban design is intended to consider : the city structure, typology, accessibility, sequence, animation, functionality and compatibility, use of a mix of complementary of the region. The personal theme that was raise is Special Economic Zones of Tourism, Idea Land, Teluk Dalam, Nias Selatan – Ononiha Zoo Park. This theme is applied in the form of green open space recreation area or known as the zoo park. This recreation area is expected to place the most demanding and selected by both foreign and domestic tourists to spend their vacation. This thesis outlines the background and process of creating the master plan, the framework upon which circulation and exhibits placement is made, the components within the framework, and descriptions of the systems that will make the Zoo Park an efficient and sustainable.

(23)

2 Universitas Sumatera Utara BAB I

PENERBANGAN PERTAMA

Kamis, 12 Maret 2015.

Saya dan ke 8 orang rekan saya yang merupakan satu tim kerja dalam

tugas mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 6 ini berangkat ke Pulau Nias.

Ya, benar! Pulau Nias atau lebih tepatnya Kota Teluk Dalam, Kabupaten Nias

Selatan adalah daerah yang akan menjadi lokasi proyek perancangan yang akan

kami kerjakan dalam tugas studio kali ini.

Isu tentang keberlanjutan sudah sering kita dengar akhir-akhir ini.Namun

bagaimana penerapannya masih sangat jarang kita jumpai.Penerapan sistem

keberlanjutan memang sudah seharusnya benar-benar dapat diterapkan dalam

suatu rancangan mengingat semakin kritisnya kondisi bumi akibat ulah manusia.

Bangunan dengan fungsi yang berbeda-beda dirancang sesuai sistem

keberlanjutan. Penataan pola ruang luar dan landscaping dibuat sealami mungkin,

alam masih dengan leluasa “menyatu” dengan bangunan dan manusia yang akan

menghuni kawasan tersebut. Hal inilah yang melatarbelakangi mengapa

pembukaan ataupun pengembangan kawasan baru menjadi tempat yang cocok

menerapkan sistem keberlanjutan.

Pada kasus perancangan kali ini lokasi yang dipilih sebagai pembangunan

dan pengambangan kawasan baru adalah kawasan di dekat Teluk Dalam,

(24)

3

Universitas Sumatera Utara karena semakin meningkatnya kebutuhan manusia, juga untuk mengembangkan

potensi daerah Nias Selatan dan sekitarnya dari sektor pariwisata dan potensi

sumber daya alam.

Seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia merupakan negara kepulauan

dengan kekayaan alam tropisnya yang luar biasa indah. Potensi-potensi wisata

alam di beberapa wilayah di Indonesia sudah dikelola dengan sangat baik.

Misalnya potensi warisan budaya dan keindaan alam yang terdapat di Bali,

Yogyakarta, atau di wilayah kepulauan Bunaken, Sulawesi Utara. Namun ada

beberapa wilayah lagi yang meskipun memiliki potensi namun tidak dilirik atau

bahkan cenderung dianaktirikan oleh pemerintah Indonesia. Salah satunya adalah

[image:24.595.113.508.454.687.2]

potensi dari kepulauan Nias lebih tepatnya berada di Kabupaten Nias Selatan.

(25)

4

Universitas Sumatera Utara Jika pembangunan dan pengembangan kawasan Nias Selatan ini

benar-benar dilaksanakan dengan baik, tidak hanya dari perencanaan dan

perancangannya, namun juga dari sistem keberlanjutan yang diterapkan, sudah

tentu akan membawa dampak yang positif. Baik untuk keberlanjutan alam di

sekitar area pengembangan tersebut, ataupun untuk masyarakat daerah itu sendiri.

Mengingat pengembangan sektor pariswisata akan menarik orang-orang baru

untuk berdatangan dan menaikkan pendapatan daerah. Pengembangan kawasan

juga berpengaruh kepadan pencitraan kawasan tersebut. Karena dunia akan tahu,

[image:25.595.114.509.110.401.2]

tidak hanya nama, namun juga kekayaan alam dan potensi dari daerah tersebut. Gambar 1.2 :Kabupaten Nias Selatan merupakan Kawasan Konservasi Laut Daerah

(26)

5

Universitas Sumatera Utara I.1. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya studi kasus proyek ini adalah :

1. Pengembangan usaha pariwisata yang berkelanjutan dengan

mengoptimalkan sumberdaya untuk meningkatkan nilai tambah bagi

stakeholder.

2. Menyediakan kawasan konservasi satwa dan tanaman mangrove pulau Nias.

3. Menyediakan kawasan komersil (perhotelan) sebagai penunjang kegiatan

konservasi satwa daerah Nias Selatan.

I.2. Lingkup / Batasan Proyek

Lingkup ataupun batasan yang digunakan dalam menentukan sejauh mana

kajian yang akan dilakukan dalam perancangan ini adalah :

 Lokasi yang menjadi lingkup pembahan dalam Studio Perancangan

Arsitektur VI ini adalah kota Teluk Dalam Kab. Nias Selatan dengan

batasan wilayah ± 320 Ha.

 Faktor pembiayaan, terkait dengan faktor kepemilikan. Dalam hal ini,

pemilik proyek diasumsikan adalah pihak pemerintah daerah Kabupaten

Nias Selatan dan melibatkan investor asing didalamnya.

 Masalah sosial, budaya dan ekonomi dalam kasus ini tidak dibahas secara

mendalam.

 Pembahasan dibatasi pada masalah-masalah yang berada dalam lingkup

(27)

6

Universitas Sumatera Utara apabila dianggap berperan dalam menemukan faktor-faktor perencanaan

akan diusahakan untuk membahasnya dengan asumsi-asumsi,

pemikiran-pemikiran, studi banding pada bangunan sejenis dengan melihat

perkembangan teknologi serta menggunakan logika sederhana sesuai

dengan kemampuan yang ada.

I.3. Pendekatan Perancangan

Pendekatan perancangan yang dapat dilakukan oleh saya bersama tim kerja

untuk pemecahan masalah perancangan ini adalah :

 Pemilihan lokasi, lokasi proyek yang kami terima merupakan sebuah

kawasan yang masih kosong, letaknya tepat di kota Teluk Dalam Kab. Nias

Selatan. Kondisi eksistingnya sebagian besar masih berupa vegetasi namun

saat ini sedang dalam tahap pengerjaan sirkulasi jalan raya dan pengerjaan

bangunan yang dikenal dengan sebutan Istana Rakyat.

 Studi banding terhadap permasalahan dan kasus yang memiliki kesamaan

dalam proyek ataupun tema proyek sejenis yang dapat diperoleh dari

berbagai sumber seperti buku, internet, media cetak serta sumber-sumber

[image:27.595.140.507.503.603.2]

yang dianggap penting.

(28)

7

Universitas Sumatera Utara

 Survey lapangan, guna mendapatkan data-data yang dibutuhkan dari lokasi

dan terjamin keakuratannya.

I.4. Permasalahan

Pulau Nias memang dikenal sebagai pulau yang kaya akan budaya,

keindahan alam, objek wisata dan destinasi baharinya. Letak geografisnya yang

strategis menjadi nilai tambahan terhadap pulau Nias di bidang kelautan atau

perikanan. Maka tidak heran nama pulau Nias sudah menembus hingga belahan

[image:28.595.113.509.373.510.2]

dunia karena memiliki wisata yang unik yang tidak dimiliki di negara lain.

[image:28.595.115.512.547.676.2]
(29)

8

Universitas Sumatera Utara Namun hal itu hanyalah euforia semata, dikenalnya Nias di belahan dunia

pada awalnya disambut bangga dan antusias oleh masyarakat, tetapi lambat laun

mulai tidak ada peningkatan yang menimbulkan sikap peduli dari masyarakat

lokal.Kemungkinan hal ini disebabkan oleh kurangnya faktor kesadaran

masyarakat dalam memahami pentingnya pariwisata. Padahal pariwisata memiliki

dampak positif untuk meningkatkan perolehan devisa, penyerapan tenaga kerja

dan pendapatan bagi bisnis atau usaha pariwisata.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola pengembangan

destinasi wisata, diantaranya adalah :

 Objek dan daya tarik wisata

[image:29.595.116.511.105.356.2]

 Aksesibiltas

(30)

9

Universitas Sumatera Utara

 Fasilitas

 Sumber Daya Manusia

 Promosi.

Jika diperhatikan dengan baik, pulau Nias hampir tidak memiliki tata guna

lahan atau pemanfaatann ruang terbuka hijau yang baik. Padahal kekayaan alam

nya sangat melimpah ruah, pulaunya kaya akan vegetasi terutama tanaman

mangroove.

Dalam pengembangannya menuju Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata,

saya mendapatkan kesempatan untuk merencanakan sebuah pusat atau area

rekreasi berupa ruang terbuka hijau sekaligus menjadi pusat pendidikan

konservasi tumbuhan sekaligus menyediakan habitat hewan atau dikenal sebagai

Zoological Park.

Dalam kesempatan ini, cakupan yang akan dirancang oleh perancang ialah

pembangunan pusat konservasi satwa dan tanaman mangroove, ruang terbuka

hijau, ruang terbuka luar , habitat bagi satwa liar maupun satwa yang dilindungi,

serta menciptakan kawasan yang berkelanjutan ditambah dengan fungsi hotel

(31)

10 Universitas Sumatera Utara BAB II

PROYEK SEGAR

II.1. Tinjauan Umum

II.1.1 Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata

Pengertian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) adalah

kawasan-kawasan yang memiliki keunggulan untuk memaksimalkan kegiatan industri,

ekspor, import serta kegiatan ekonomi lainnya yang memiliki nilai ekonomi dan

value added yang tinggi. Departemen perindustrian (2007: xxvii), Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK) didefinisikan sebagai pembangunan sarana baru yang

diperuntukkan untuk industri tertentu (sesuai dengan keunggulan daerah) yang

mampu menyediakan infrastruktur untuk membantu pengembangan dan

operasional industri termasuk perumahan bagi para pekerjanya dengan segala

fasilitas pendukungnya (sekolah, universitas, akademi, rumah sakit, tempat

beribadah, termasuk sarana / tempat komersialyang mendorong tumbuhnya

industri baru (convention centre, exhibition center, tempat pameran dll). Di dalam

KEK dapat dibangun fasilitas pendukung dan perumahan bagi pekerja.

Pembentukan KEK, didasari pada konsep cluster, atau zoning. Zona adalah

area di dalam KEK dengan batas tertentu yang pemanfaatannya sesuai dengan

peruntukannya. Menurut UU 39/2009, pasal 3, bahwa aspek zoning dalam KEK

(32)

11

Universitas Sumatera Utara a. Pengolahan ekspor;

b. Logistik;

c. Industri;

d. Pengembangan teknologi;

e. Pariwisata

f. Energi; dan atau

g. Ekonomi lain.

Secara umum, tujuan dari pengembangan KEK adalah :

1. Peningkatan investasi

2. Penyerapan tenaga kerja

3. Penerimaan devisa sebagai hasil dari peningkatan eksport

4. Meningkatkan keunggulan kompetitif produk eksport

5. Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya lokal, pelayanan dan modal bagi

peningkatan eksport

6. Mendorong terjadinya peningkatan kualitas SDM melalui transfer teknologi

Untuk kasus proyek yang berada di daerah Teluk Dalam Kab.Nias Selatan

ini dikhususkan pada zona pariwisata, sehingga judul dari rancangan master plan

proyek ini adalah Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Idea Land Teluk Dalam,

(33)

12

Universitas Sumatera Utara II.1.2. Zoological Park

Zoological Park atau dikenal juga sebagai kebun binatang adalah sebuah

fasilitas yang menyediakan habitat hewan terkurung dalam kandang, dipamerkan

kepada publik, serta ditujukan sebagai pusat konservasi hewan.

Zoological adalah studi hewan yang berasal dari istilah bahasa Yunani

zoon (binatang) dan logo (studi). Singkatan “kebun binatang” pertama kali

digunakan dari Zoological Gardens London, yang dibuka untuk studi ilmiah pada

tahun 1828 dan dibuka untuk masyarakat pada tahun 1857.

II.1.2.1 Sejarah

Kebun binatang tertua di dunia yang masih ada hingga saat ini adalah

Tiergarten Schönbrunn di Wina, Australia dibangun pada tahun 1752 oleh Adrian

van Stekhoven.Awalnya ditujukan untuk kesenangan bagi keluarga kekaisaran

dan pengadilan, lalu kemudian dibuka untuk umum pada tahun 1765.

Sebuah daya tarik yang berkembang terhadap sejarah alam dan zoologi,

ditambah dengan ekspansi yang luar biasa dalam urbanisasi dari London,

menyebabkan permintaan tinggi terhadap penyediaan tempat hiburan

umum.Kemudian pada tahun 1826 didirikan sebuah kebun binatang di London

untuk anggota Perhimpunan Zoologi London (The Zoological Society of London)

oleh Stamford Raffles.Awalnya ditujukan sebagai koleksi untuk studi ilmiah,

kemudian akhirnya dibuka untuk umum pada tahun 1847. Kebun biantang tertua

(34)

13

Universitas Sumatera Utara Cikini sebagai Planten-en Dierentuin Batavia (Kebun Raya dan Botani Batavia)

yang dikelola oleh Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna Batavia.

II.1.2.2 Jenis-jenis Zoological Park

Zoological Park atau kebun binatang dibagi lagi dalam beberapa jenis

berdasarkan fungsi dan luasannya. Adapun jeni-jenis zoological park adalah

sebagai berikut :

1. Taman Safari

Taman safari atau dikenal sebagai taman satwa liar, adalah tempat

pemeliharaan satwa sekurang-kurangnya 3 (tiga) taksa pada areal terbuka

dengan luasan sekurang-kurangnya 50 hektar. Pengunjung dapat

mengamati hewan bebas berkeliaran dengan mengemudi kendaraan pribadi

atau dengan menggunakan kendaraan yang disediakan oleh fasilitas kebun

binatang. Sebuah taman safari lebih besar dari kebun binatang.

2. Aquaria

Akuarium adalah wadah atau sebuah taman air yang diperuntukkan untuk

memamerkan hewan yang habitatnya didalam air.

3. Kebun binatang pinggir jalan (Roadside Zoo)

Kebun binatang Roadside banyak ditemukan di seluruh lokasi terpencil

Amerika Utara.Ukurannya kecil, tidak diatur, sering diamksudkan untuk

menarik pengunjung ke beberapa fasilitas lainnya.Kebun binatang jenis ini

mendapat gugatan dari Animal Legal Defense Fund sebagai bentuk

(35)

14

Universitas Sumatera Utara 4. Kebun binatang Petting (Petting Zoo)

Adalah sebuah kebun binatang dengan fitur kombinasi hewan peliharaan

dan beberapa spesies liar yang cukup jinak.Kebanyakan kebun binatang

petting dirancang dengan kondisi suasana yang relatif tenang dan aman

berinteraksi dengan pengunjung.

5. Taman Zoologi (Animal Theme Park)

Taman Zoologi adalah kombinasi dari taman dan kebun binatang yang

ditujukan sebagai area rekreasi dan komersil. Kebanyakan taman satwa ini

menggabungkan elemen taman klasik bertema hiburan dengan unsur-unsur

kebun binatang yang hidup di dalam kandang kemudian dipamerkan untuk

umum.

II.1.2.3 Peraturan

Kriteria kebun binatang sebagaimana yang telah muat dalam Peraturan

Menteri Kehutanan Republik Indonesia No : P.31/Menhut-II/2012 Tentang

Lembaga Konservasi Pasal 4 adalah sebagai berikut :

a. memiliki satwa yang dikoleksi sekurang-kurangnya 3 (tiga) kelas taksa

baik satwa yang dilindungi, satwa yang tidak dilindungi atau satwa asing;

b. memiliki luas areal sekurang-kurangnya 15 (lima belas) hektar;

c. memiliki sarana pemeliharaan dan perawatan satwa, sekurang-kurangnya

terdiri atas:

1) kandang pemeliharaan;

(36)

15

Universitas Sumatera Utara 3) kandang pengembangbiakan;

4) kandang sapih;

5) kandang peragaan;

6) areal bermain satwa;

7) gudang pakan dan dapur;

8) naungan untuk satwa; dan

9) prasarana pendukung pengelolaan satwa yang lain;

d. memiliki fasilitas kesehatan, sekurang-kurangnya terdiri atas:

1) karantina satwa;

2) klinik;

3) laboratorium; dan

4) koleksi obat.

e. memiliki fasilitas pelayanan pengunjung, sekurang-kurangnya terdiri atas:

1) pusat informasi;

2) toilet;

3) tempat sampah;

4) petunjuk arah;

5) peta dan informasi satwa;

6) parkir;

7) kantin/restoran;

8) toko cindera mata;

9) shelter;

(37)

16

Universitas Sumatera Utara 11) pelayanan umum;

f. memiliki tenaga kerja permanen sesuai bidang keahliannya,

sekurang-kurangnya terdiri atas

1) dokter hewan;

2) kurator;

3) tenaga paramedis;

4) penjaga/perawat satwa (animal keeper);

5) tenaga keamanan;

6) pencatat silsilah (studbook keeper);

7) tenaga administrasi; dan

8) tenaga pendidikan konservasi;

g. memiliki fasilitas kantor pengelola; dan

h. memiliki fasilitas pengelolaan limbah.

II.1.3 Hotel dan cottage

Hotel adalah suatu perusahaan usaha komersial yang dikelola oleh

pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas

kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan

mampu membayar dengan jumlah yang sesuai dengan pelayanan yang diterima

(38)

17

Universitas Sumatera Utara II.1.3.1 Klasifikasi Hotel

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No.

PM.10/PW.301/Pdb – 77 tentang usaha dan klasifikasi hotel, ditetapkan bahwa

penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan pada :

 Jumlah kamar yang tersedia

 Fasilitas yang tersedia

 Peralatan yang digunakan

 Mutu Pelayanan (yang dimiliki)

Berdasarkan pada penilaian tersebut, hotel-hotel di Indonesia kemudian

digolongkan ke dalam 5 (lima) kelas hotel, yaitu :

 Hotel Bintang 1 (*)

 Hotel Bintang 2 (**)

 Hotel Bintang 3 (***)

 Hotel Bintang 4 (****)

 Hotel Bintang 5 (*****)

Pengelompokkan jenis hotel menurut ukuran besar / kecilnya hotel yaitu :

 Hotel kecil (small hotel) adalah hotel dengan jumlah kamar kurang dari 26

kamar tamu

 Hotel rata-rata kecil sedang (small average size hotel) adalah hotel dengan

(39)

18

Universitas Sumatera Utara

 Hotel rata-rata sedang menengah (medium average size hotel) yakni hotel

dengan jumlah kamar 100 – 299 kamar tamu

 Hotel besar (large hotel) yakni hotel dengan jumlah kamar 300 -3000

kamar tamu

II.1.3.2. Cottage.

Sejenis akomodasi yang berlokasi di sekitar pantai atau danau dengan

bentuk bangunan-bangunan terpisah, disewakan untuk keluarga, serta dilengkapi

dengan fasilitas rekreasi.

II.1.3.3. Karakteristik Hotel Cottage

Adapun karakteristik hotel cottage adalah sebagai berikut :

a. Lokasi : umumnya berlokasi di tempat-tempat berpemandangan indah,

pegunungan, tepi pantai dan sebagainya yang jauh dari kesemerawutan

serta polusi lingkungan perkotaan.

b. Fasilitas : motivasi pengunjung untuk bersenang-senang dengan mengisi

waktu luang menuntut ketersediaannya fasilitas rekreatif indoor dan

outdoor. Fasilitas pokok adalah ruang tidur sebagai area privasi. Fasilitas

rekreasi outdoor meiputi kolam renang, lapangan tennis dan penataan

landscape.

c. Arsitektur dan Suasana : wisatawan yang berkunjung cenderung mencari

akomodasi dengan arsitektur dan suasana yang khusus dan berbeda dengan

(40)

19

Universitas Sumatera Utara d. Segmen pasar : sasaran yang ingin dijangkau adalah wisatawan /

pengunjung yang ingin berlibur, bersenang-senang, menikmati

pemandangan alam, pantai, gunung dan tempat-tempat lainnya yang

memiliki pemandangan indah.

II.2. Deskripsi Proyek

Judul dari proyek ini adalah “Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata, Idea

Land, Teluk Dalam, Nias Selatan – Ono Niha Zoological Park” yang merupakan

perancangan sebuah area rekreasi kombinasi dari taman dan kebun binatang yang

ditujukan sebagai area rekreasi dan komersil bagi wisatawan mancanegara

maupun domestik serta penduduk lokal.

Deskripsi singkat tentang proyek Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata

Ono Niha Zoological Park adalah sebagai berikut :

 Fungsi : Area rekreasi terbuka untuk umum, area komersil, serta

konservasi dan penelitian suaka margasatwa

 Status Proyek : Usulan fiktif

 Lokasi : Kota Teluk Dalam, Kab. Nias Selatan, Pulau Nias

 Luas Lahan : ± 25 Ha

 Pemilik : Pemda Kabupaten Nias Selatan

 Karakteristik site : Site merupakan sebuah lahan kosong berupa

daratan yang masih dipenuhi dengan vegetasi serta memiliki daerah pesisir

(41)

20

Universitas Sumatera Utara II.2.1 Data Kawasan

 Provinsi : Sumatera Utara

 Kabupaten/Kota : Nias Selatan

 Nama Kawasan : Kawasan Konservasi Perairan Nias Selatan

 Dasar Hukum : Keputusan Bupati Nomor : 523/371/K/2008 tgl 5

Desember 2008

 Tipe Kawasan : Kawasan Konservasi Perairan Daerah

 Luas Kawasan : 56.000 Ha

 Kondisi Umum : Kabupaten Nias Selatan mempunyai Luas wilayah

1.825,2 Km2 berada di barat Pulau Sumatera jaraknya ± 92 mil laut dari

Kota Sibolga atau Kabupaten Tapanuli Tengah.

 Letak Geografis : 0o – 15o Lintang Utara dan 90o 580 – 97o 480 Bujur

Timur.

 Batas Wilayah

- Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Teluk Dalam

- Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Hibala

- Sebelah Barat : berbatasan dengan Samudera Hindia

- Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah

 Aksesibilitas

KKLD Kab. Nias Selatan dapat diakses melalui jalur dari ibu Kota Jakarta

menggunakan pesawat udara menuju Medan dan dilanjutkan dengan

(42)

21

Universitas Sumatera Utara (Ibukota Kabupaten Nias) dan dilanjutkan dengan jalur darat

menggunakan travel dengan waktu tempuh ±2,5 jam

 Iklim

Curah hujan di Kabupaten Nias Selatan cukup tinggi dikarenakan

daerahnya yang terletak di daerah Khatulistiwa sehingga kondisi alamnya

sangat lembab dan basah. Rata-rata pertahunnya mencapai 3401,9 mm

dengan banyak hari hujan rata-rata 20 hari perbulan. Suhu udara berkisar

antara 22o – 31oC dengan kelembaban sekitar 86 – 92 % dan kecepatan

angin antara 5 – 16 knot/jam.Musim badai laut biasanya terjadi antara

bulan September sampai November.

 Kondisi Perairan

Terbuka dan memiliki gelombang besar serta pantai yang pada umumnya

berpasir putih.Sedangkan di bagian Timur Pulau Tello merupakan Selat

antara Pulau Lawindra dan Pulau Balogia.Rataan terumbu bagian atas

umumnya landai dan mendatar antara 50 – 150 m dari pantai.

 Pendekatan Konservasi

Pendekatan konservasi dalam dalam menetapkan KKPD Kab.Nias Selatan

didasarkan pada kondisi ekologi perairan seperti mangrove, terumbu

karang, estuaria dan ikan-ikan karang.

 Pariwisata

Wisata yang terkenal dati Nias Selatan adalah wisata pantai, wisata bahari,

dan wisata budaya.Pada tahun 2005, jumlah wisatawan yang berkunjung

(43)

22

Universitas Sumatera Utara bumi dan tsunami. Kemudian pada tahun 2007 jumlah wisatawan

meningkat 1,6%, dan 28,7% diantaranya adalah wisatawan mancanegara.

II.3. Tinjauan Lokasi

[image:43.595.118.509.212.720.2]

II.3.1. Lokasi site

Gambar 2.1 : Peta lokasi Pulau Nias

(44)

23

Universitas Sumatera Utara II.4. Tinjauan Kondisi Eksisting

1. Kondisi aksesibiltas

Pada jalan sirkulasi menuju kota Teluk Dalam melalui darat, hanya

terdapat satu jalur jalan raya. Saat ini kota Teluk dalam sedang dalam tahap

pengembangan dan pembuatan jalur darat berupa jalan raya guna memudahkan

akses wisatawan menuju kota Teluk Dalam.

2. Kondisi lingkungan

Kondisi lingkungan dalam kawasan Teluk dalam saat ini dalam tahap

pembersihan.Adapun yang terdapat di dalamnya adalah beberapa permukiman

penduduk, panggung/pentas rakyat, pengerjaan pembuatan bundaran air mancur,

[image:44.595.118.506.318.447.2]

pembangunan Istana Rakyat, kanal-kanal, dan selebihnya masih berupa vegetasi. Gambar 2.3 : Kondisi aksesbilitas daerah Teluk Dalam sedang dalam tahap pengerjaan

(a) (b)

(45)

24

Universitas Sumatera Utara II.5. Data Wisatawan

[image:45.595.116.509.115.427.2]

II.5. Data Wisatawan

Gambar 2.5 Grafik

Jumlah Wisatawan yang Berkunjung Ke Kabupaten Nias Selatan Periode 2003 – 2006

(c) (d)

(e) (f)

Gambar 2.4 : (a) permukiman penduduk; (b) pengerjaan pembuatan bundaran air mancur; (c) pembangunan Istana Rakyat, (d) kanal; (e) tanaman mangrove; (f) pembersihan lahan

[image:45.595.175.465.516.730.2]
(46)

25

Universitas Sumatera Utara Dilihat dari gambar diagram diatas, jumlah wisatawan domestik yang

berkunjung ke Kabupaten Nias Selatan mengalami peningkatan pada tahun 2004.

Namun pada tahun 2005 mengalami penurunan yang cukup tajam dan mengalami

peningkatan yang kurang berarti untuk tahun berikutnya (2006). Demikian juga

dengan jumlah wisatawan asing pada tahun 2003 sampai pada tahun 2006

mengalami peningkatan yang kurang berarti pula.

Sebagai pembanding atas kunjungan wisata yang masuk wilayah Sumatera

Utara, yaitu bahwa jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sumatera

Utara melalui pintu masuk Bandara Polonia Medan pada tahun sebelumnya

(2005) sebanyak 106.083 orang. Wisatawan yang datang langsung ke Sumatera

Utara sebagian besar berasal dari negara-negara Asia Tenggara, seperti Malaysia

dan Singapura. Wisatawan yang berasal dari Malaysia mencapai 68.327 orang

atau 62,34 persen dari total seluruh wisatawan asing yang berkunjung ke Sumut.

Wisatawan Singapura mencapai 7.126 orang atau 6,5 persen. Selebihnya turis

asing tersebut datang dari Belanda (5.759 orang), Amerika Serikat (3.426 orang),

Taiwan (2.516 orang), Australia (2.310 orang), Jerman (2.097 orang) dan Inggris

(2.019 orang).

(http://sumut.bps.go.id/f_brs/BRS, data BPS Sumatera Utara 2009, 27 Juni 2009).

Dalam rentang waktu 2003-2007 sejak Kabupaten Nias Selatan belum

menjadi satu kabupaten daerah administratif perkembangan jumlah wisatawan

(47)

26

Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1

Jumlah Wisatawan Yang Berkunjung Ke Kabupaten Nias Periode 2003-2007

Tahun Wisatawan Jumlah Tingkat

Persentase

Asing Domsetik

(1) (2) (3) (4) (5)

2003 540 6278 6818 14.26

2004 323 3132 3455 7.23

2005 93 2033 2126 4.45

2006 144 14186 14330 29.97

2007 39 21044 21083 44.10

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Nias

Jumlah wisatawan meningkat tajam dan peningkatan tersebut tampaknya

berkorelasi dengan peningkatan jumlah hotel dan restoran (Tabel 1.2).

Tabel 2.2

Jumlah Hotel dan Restoran Tahun 2004-2007

Tahun

Hotel

Restoran Jumlah

Bintang Bukan

Bintang

2004 1 25 25 51

2005 1 27 25 53

2006 1 30 26 57

2007 1 31 29 61

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Nias

Setiap pembangunan, selayaknya dapat meningkatkan partisipasi dalam

sektor ekonomi, memperluas lapangan kerja dan akhirnya meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, tetapi angka pengangguran di Kabupaten Nias Selatan

mengalami peningkatan, sejak tahun 2006 sampai tahun 2008. Sementara dalam

rentang tahun yang sama pertumbuhan ekonomi terus menurun. Keadaan ini

(48)

27

Universitas Sumatera Utara khususnya hotel dan restoran.Pengangguran dan pertumbuhan ekonomi di

Kabupaten Nias Selatan.

Tabel 2.3

Persentase Tingkat Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Nias Selatan 2006 – 2008

Persentase Tingkat Pengangguran Persentase Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2006 Tahun 2007

6,44% 6,71% 7,17% 6,14% 5,12%

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Nias

Tabel 2.2 dan Tabel 2.3 di atas adalah data yang menunjukkan Kabupaten

Nias Selatan secara khusus, sedangkan garfik 1.1 adalah grafik yang menjelaskan

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT) menurut penduduk umur 15 tahun ke atas di Kabupaten Nias Selatan

apabila dibandingkan dengan Kbupaten lainnya di Provinsi Sumatera Utara,

seperti terlihat pada grafik di bawah ini.

Gambar 2.6 Grafik

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Umur 15 Tahun Ke Atas menurut

Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2005-2006

(49)

28

Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uraian di atas, menarik untuk diteliti lebih mendalam tentang

Pengembangan Kawasan Wisata Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat (Studi

Kasus Kawasan Wisata Sorake di Kecamatan Teluk Dalam Kabupaten Nias

Selatan).

II.6. Tinjauan Fungsi

Pada sub bab ini akan dibahas mengenai fungsi-fungsi apa saja yang akan

dimiliki di dalam area rekreasi Ono Niha Zoological Park. Fungsi-fungsi tersebut

antara lain adalah sebagai berikut .

II. 6.1. Fungsi Zoo

1. Fungsi Utama

Fungsi utama dari perancangan ini adalah kombinasi dari taman dan kebun

binatang yang dirincikan sebagai berikut :

 Sebagai area rekreasi dan komersil sebagai penunjang dalam bidang

kepariwisataan

 Sebagai sarana meingkatkan kepedulian masyarakat akan masalah

keanekaragaman hayati fauna di dunia dan di Indonesia.

 Sebagai sarana konservasi dan pendidikan

 Sebagai tempat objek penelitian aspek biologi /ekologi jenis-jenis satwa

 Sebagai paru-paru kota Teluk Dalam, Kab. Nias Selatan karena memiliki

banyak jenis tumbuhan hijau sebagai penghasil oksigen dan pencegah

(50)

29

Universitas Sumatera Utara

 Sebagai sarana yang dapat membantu meningkatkan devisa negara dari

segi kepariwisataan.

 Sebagai sarana penyedia habitat aneka satwa yang mampu mendukung

kesejahteraan satwa

2. Fungsi Objek

Adapun fungsi objek atau fasilitas yang terdapat dalam kebun binatang

adalah sebagai berikut :

 Sebagai wadah : objek ini diharapkan dapat menampung berbagai kegiatan

(aktifitas) yang berlangsung pada objek yang menjadi tujuan perancangan

dari objek itu sendiri.

 Sebagai estetika : dari objek ini ini diharapkan menjadi sebuah icon yang

berorientasi pada nilai-nilai edukatif dan rekreatif dengan tema pokoknya

adalah alam.

 Sebagai promosi : dimaksudkan sebagai daya tarik tersendiri dari daerah

ini.

II. 6.2. Fungsi Hotel

Berdasarkan kegiatannya, terdapat tiga lingkup fungsi pada perancangan

Hotel dan CottageOno Niha Zoological Park, yaitu:

1. Fungsi publik

Adalah area yang merupakan tempat para pengunjung dapat menikmati

dan menghabiskan waktu dan melakukan keiatan publik, seperti :

(51)

30

Universitas Sumatera Utara

 Restaurant

 Fitness Centre

 Kolam Renang

2. Fungsi privat

Adalah kawasan penginapan para tamu yang menginap sebagai tempat

istirahat dan melakukan kegiatan lainnya selama mereka berada di Hotel dan

CottageOno Niha Zoological Park. Terdapat tiga jenis kamar dan dua jenis cottage

di Hotel dan CottageOno Niha Zoological Park, yaitu:

 Standard Room

Kamar paling murah dan fasilitas kamar disesuaikan dngan studi literatur

standart room.

 Deluxe Room

Fasilitas terdiri dari kamar tidur, ruang makan dan pantry, ruang tamu dan

kamar mandi.

 Standard Cottage

Fasilitas terdiri dari kamar tidur, ruang tamu, dan kamar mandi.

 Family Cottage

Fasilitas terdiri dari dua kamar tidur, ruang tamu, dan kamar mandi.

3. Fungsi Service, meliputi :

 Kitchen Room

 House Keeping and Laundry Office

(52)

31

Universitas Sumatera Utara II.7. Tinjauan Fasilitas

Dalam perancangan objek kebun binatang ini, terdapat beberapa fasilitas

penunjang yang dikategorikan sebagai berikut :

1. Fasilitas Primer : terdiri dari, ruang karantina hewan, ruang pakan

hewan, ruang pengelola, laboratorium, dan sarana utilitas.

2. Fasilitas Akomodasi : fasilitas yang disediakan sebagai sarana

pendukung.

3. Fasilitas Penunjang : fasilitas yang disediakan untuk menunjang sluruh

kegiatan yang berlangsung dilokasi seperti : toilet umum, rumah ibadah, guest

service, gate, plaza, serta hotel cottage dikarenakan desain dan tapaknya yang

menyatu

II.8. Studi Banding Proyek Sejenis 1. Kebun Binatang Ragunan

Kebun binatang ragunan terletak di daerah Ragunan, Pasar Minggu,

Jakarta Selatan, Indonesia dengan luas 140 Ha, didirikan pada tahun 1864.

Didalamnya terdapat berbagai koleksi yang terdiri dari 295 spesies dan 4040

spesimen.

(53)

32

Universitas Sumatera Utara Kebun Binatang Ragunan terdapat koleksi satwa yang cukup

menarik.Konsepnya adalah beberapa satwa dipamerkan di alam terbuka, sehingga

pengunjung dapat menyaksikan perilaku satwa dalam habitatnya.Pengunjung juga

[image:53.595.192.431.117.365.2]

dapat berinteraksi dengan hewan secara langsung.

Gambar 2.8 : Master Plan Kebun Binatang Ragunan

[image:53.595.166.455.512.719.2]
(54)

33

Universitas Sumatera Utara Kebun Binatang Ragunan juga menyediakan beberapa wahana permainan yang

bisa dinikmati oleh semua khalangan umur baik anak-anak, remaja, hingga orang

dewasa dalam tarif yang relatif murah.

Kebun Binatang Ragunan memiliki sebuah tempat konservasi hewan

primata tersendiri dikenal sebagai Pusat Primata Schmutzer yang didirikan

sebagai sarana pendidikan dan hiburan bagi pengunjungnya. Kehidupan primata

di Schmutzer di rancang menyerupai kehidupan satwa di alam bebas atau disebut

[image:54.595.118.501.510.655.2]

enklosur.

Gambar 2.10 : Wahana bermain di Kebun Binatang Ragunan

(55)

34

Universitas Sumatera Utara 2. Paris Zoological Park

Paris Zoological Park adalah fasilitas dari National Museum of Nature

History, terletak di Arondisemen ke-12 dari Paris, seluas 34 Ha dengan jumlah

180 spesies.

[image:55.595.136.504.474.733.2]

Konsep dari kebun binatang ini adalah kombinasi antara pengolahan lansekap dengan aneka satwa yang ada didalamnya.

Gambar 2.12 : Master Plan Paris Zoological Park

(56)

35

Universitas Sumatera Utara Paris Zoological Park terdiri dari lima biozones yakni : Patagonia, Sudan

Sehel, Eropa, Guyana dan Madagaskar. Patagonia terletak di ujung paling selatan

ari Amerika Serikat, dikenal dengan dataran yang luas, gletser dan hutan Andes.

Sudan Sahel, adalah biozone yang terbesar di Paris Zoological Park di

dominasi oleh hewan Jerapah Afrika dan singa. Sudan sahel menawarkan

lansekap dengan panorama ”big rock” dan pohon pinus dan sangat memberikan

kejutan visual yang tersembunyi.

(a)

(b)

[image:56.595.117.507.204.586.2]
(57)

36

Universitas Sumatera Utara Biozone Eropa, konsepnya adalah mengelilingi lereng utara Great Rock

untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keanekaragaman hayati ruang

alami Eropa. Biozone Eropa diwakili dari beberapa lingkungan yakni : hutan

[image:57.595.117.515.117.402.2]

konifer, semak belukar, rawa-rawa dan pegunungan dingin.

Gambar 2.16 : Potongan tapak biozone Eropa di Paris Zoological Park (a)

(b)

(58)

37

Universitas Sumatera Utara Guyana, adalah biozone yang berisikan vegetasi khas hutan tropis dengan

konsep rumah kaca.

Setelah meninggalkan rumah kaca, kemudian pengunjung akan memasuki

biozone Madagaskar yang terdiri dari dua jenis lingkungan yakni : hutan tropis

dan hutan kering. Kedua lansekapnya berbagi vertikalitas yang disorot oleh

kandang burung, lonjakan bambu, batang pohon serta infrastruktur pendukung

tanaman.

3. Shwe Inn Tha, Myanmar

Inle Lake adalah tempat yang magis di Myanmar (dahulu Burma), di mana desa-desa dan biara bangkit dari air di tengah kebun mengambang, suku

[image:58.595.231.410.161.296.2]

bukit mendiami garis pantai, dan satu-satunya cara untuk berkeliling adalah Gambar 2.17 : Suasana biozone Guyana di Paris Zoological Park

Gambar 2.18 :(a) hutan kering; (b)hutan tropis yang ada pada biozone Madagaskar (c)

(59)

38

Universitas Sumatera Utara dengan longboat. Ini perahu kayu tradisional dengan tukang perahu menggunakan

teknik mendayung unik untuk mengangkut barang dan penumpang, menangkap

ikan dan pergi ke pasar.

Shwe Inn Tha Floating Resort terletak di tempat terpencil di tengah danau, bertengger tenang di atas panggung kayu tepat di atas Inle Lake.Tiba

dengan perahu dari Heho Bandara atau kota-kota sekitarnya, serta kunjungan

berikutnya, danau pasar restorandan desa, adalah seperti melangkah mundur

dalam waktu beberapa ratus tahun. Kehidupan di bagian mempesona Myanmar

cara hidup yang telah berlangsung selama berabad-abad, dan orang-orang yang

ramah dan bersahabat.

Shwe Inn Tha dibangun dan berjalan dengan sensitivitas ekologis,

melestarikan keindahan alam dan sumber daya lingkungan danau sambil

memberikan pengalaman tamu fenomenal yang tidak dapat memiliki tempat lain

di dunia.

(60)

39

Universitas Sumatera Utara FASILITAS:

Shwe Inn Tha menyediakan 32 buah deluxe room, 4 buah family deluxe

room, dan 4 junior suite.Tiap kamar disediakan telepon, mini bar, dan pemanas

air. Shwe Inn Tha juga dilengkapi dengan dining room dengan hiburan spesial

seperti tarian tradisional atau musik., coffee n bakery shop yang dilengkapi dengan

TV satelit, dan transportasi dari airport ke penginapan serta boat rentals dan

trekking tours.

Udara terbuka dan paviliun ruang duduk menyapa ketika pengunjung tiba

di Shwe Inn Tha. Hanya di luar daerah ini umum adalah restoran resort, sebuah

ruang besar yang melayani Tha lokal top-notch dan masakan Shan, serta pilihan

India, Singapura, Eropa dan hidangan internasional lainnya. Karena danau ini

berbahaya untuk navigasi pada malam hari, makan malam sebagian besar diambil

di restoran Shwe Inn Tha.

(61)

40

Universitas Sumatera Utara Resort ini juga memiliki kolam renang terapung. Kolam renang diisi dan

diperlakukan secara alami dengan penyaringan air, dikelilingi oleh dek tempat

tidur besar dan nyaman untuk bersantai. Layanan spa juga tersedia, seperti kolam

renang, layanan spa disini berbeda dari pengalaman spa lain yang Anda temui.

Pijat, layanan spa wajah dan lainnya disediakan sendiri di udara terbuka, dengan

paviliun terapung.

4. Pulau Ayer Resort

Pulau Ayer adalah salah satu resort di pulau seribu Jakarta, Pulau Ayer

[image:61.595.209.405.114.262.2]

terkenal dengan sebutan “Mutiara kepulauan seribu“, Resort ini mulai Gambar 2.21 : Suasana interior pada restoran

[image:61.595.120.508.489.634.2]
(62)

41

Universitas Sumatera Utara dikembangkan dan dibuka untuk objek wisata pada tahun 1950 dan merupakan

tempat peristirahatan Presiden Soekarno.

Bangunan cottage, fasilitas dan nama cottage bernuansa Asmat dan diberi

nama sesuai dengan nama suku Asmat yang ada di Irian (Papua) seperti;

Ayamaru, Oshibi, Fakfak dan lain-lain.

Pulau Ayer Resort berada di kawasan Jakarta Utara, Indonesia dan untuk

mencapai Pulau resort ini pengunjung harus menggunakan kapal, pihak pengelola

pulau Ayer resort telah menyiapkan armada kapal yang berada di Marina Ancol,

Jakarta

Lokasi pulau Ayer resort hanya ditempuh selama 20 menit menggunakan

speed boat dari Marina ancol, karena lokasi yang dekat dengan Jakarta, pulau ini

cocok untuk pengunjung yang belum terbiasa menggunakan perjalanan laut, dan

dikarenakan lokasi resort ini masih terbilang dekat dengan Jakarta, air laut sekitar

pulau masih tercemar (kondisi masih seperti di ancol tidak bening) sehingga tidak

dapat digunakan untuk snorkeling atau scuba diving.

 Tipe Cottage & Hotel di Pulau Ayer Resort

Cottage dan hotel di pulau Ayer resort berada di setiap pojok pulau, Pulau

ini kurang lebih seluas 8 hectares, arsitektur cottage dan fasilitas di pulau ayer

bernuansa suku Asmat, pengunjung yang ingin tinggal diatas air dapat memilih

(63)

42

Universitas Sumatera Utara jembatan kayu, dan di dalam cottage dilengkapi fasilitas seperti AC, Pemanas air,

TV, Kulkas dll

Pulau Ayer & Resort menawarkan tipe Cottage Floating (diatas air)

1. Tipe Deluxe = cottage dengan 1 room / kamar dengan Twin Bed) atau

disebut tipe “SERUI”

2. Tipe Family (1 room double bed) atau disebut tipe “FAK FAK”

3. VIP (2 bedroom with living room) atau disebut tipe “RANSIKI”

Untuk tipe Hotel dan Cottage yang berada di darat (Land cottage)

1. Deluxe Cottage disebut tipe “OSHIBI”

2. Family (1 bedroom with single bed) – ENAROTALI

3. VIP (2 bedroom + living room) – AYAMARU

4. Bungalow (2 bedroom) – CENDRAWASIH

5. Deluxe Hotel (1 bedroom capacity 2 person)

6. Executive Hotel. (1 bedroom capacity for 4 person)

Fasilitas di Pulau Ayer Resort

Pulau Ayer resort menawarkan berbagai fasilitas olah raga dan hiburan

bagi pengunjung nya, adapun fasilitas yang dapat di nikmati antara lain

Swimming pools, Land Cottage, Floating Cottages, Restaurant, Fasilitas olah raga

(64)

43

Universitas Sumatera Utara

 Fasilitas Cottage

Jenis cottage standar, floating cottage di Pulau Anyer disebut dengan

“Serui”. Resort Pulau Anyer memiliki 14 cottage tipe cottage serui. Dengan

fasilitas satu kamar tidur twin bed, AC, kamar mandi pribadi, ruang tamu, teras,

telepon, tv dan kulkas.

Family floating cottage, di Pulau Anyer disebut “Fak-fak”.Di resort ini di

tawarkan 12 unit cottage tipe ini. Kapasitas normal untuk dua orang, difasilitasi

dan dilengkapi dengan satu kamar tidur dengan dua tempat tidur, AC, kamar

(65)

44

Universitas Sumatera Utara Tipe VIP floating cottage, disebut tipe “Ransiki”. Terdapat 7 unit cottage

jenis ini, difasilitasi dengan dua kamar tidur dengan dua tempat tidur ganda, AC,

dua kamar mandi pribadi, ruang tamu, ruang makan, teras, telepon, tv, dan kulkas.

Karena cottage tipe ini berada didaerah luar dari semua tipe yang ada, tipe ini

memiliki pemandangan gratis yang indah, dari teras penghuni dapat menikmati

laut jawa dan aktifitas nelayan, dan dapat juga melakukan kegiatan memancing

[image:65.595.199.438.113.272.2]

dari teras cottage.

[image:65.595.117.513.481.613.2]
(66)

45

Universitas Sumatera Utara BAB III

ONE STEP CLOSER

III.1. AnalisaFisik

III.1.1 Analisa Lokasi

Pulau Nias

Kabupaten Nias Selatan

[image:66.595.113.510.244.673.2]

Kota Teluk Dalam

(67)

46

Universitas Sumatera Utara Keadaan site :

 Lokasi tapak : kota Teluk Dalam, Kab. Nias Selatan, Sumatera Utara

 Luas lahan : ± 25 Ha ( ± 250.000 m2)

Unsur potensial site adalah :

 Site merupakan kawasan yang sering dikunjungi wisatawan tiap tahunnya,

karena terkenal dengan wisata bahari dan perairannya.

 Posisi site dekat dengan Ibukota Kab. Nias Selatan, yakni kota Teluk

[image:67.595.114.511.149.516.2]

Dalam.

Gambar 3.2 Kondisi eksisting lokasi

(68)

47

Universitas Sumatera Utara

 Akses menuju site mudah, didukung dengan kondisi jalan yang baik

(dalam tahap pengembangan dan pengerjaan), serta transportasi yang

lancar.

III.2. Analisa Sirkulasi

Kawasan ini masih dalam tahap pembangunan, sehingga belum memiliki

sirkulasi yang jelas dan baik. Maka dari itu merancang sebuah konsep sirkulasi

seperti kota Venice. Berikut ini adalah konsep sirkulasi dari Master Plan kawasan

[image:68.595.145.466.328.726.2]

Teluk Dalam yang kami usulkan :

(69)

48

Universitas Sumatera Utara Adapun konsep sirkulasi yang direncanakan untuk kawasan Zoological

[image:69.595.114.510.171.702.2]

Park adalah sebagai berikut :

(70)

49

Universitas Sumatera Utara III.3. Analisa Matahari, dan Vegetasi

Analisa datangnya panas dan cahaya matahari tidak begitu memberikan

pengaruh ataupun pertimbangan yang besar dalam perancangan kawasan kebun

binatang ini, dikarenakan sebagian besar rancangan yang dibutuhkan berada di

alam terbuka.

[image:70.595.128.481.243.439.2]

III.4. Analisa Vegetasi

Gambar 3.5 : Analisa matahari

[image:70.595.115.508.486.760.2]
(71)

50

Universitas Sumatera Utara Jenis vegetasi yang terdapat pada site tapak sebagian besar adalah tanaman

mangrove, palm, pohon kelapa, dan semak belukar. Rencananya tanaman akan

tetap dipertahankan sebagai kebutuhan kawasan kebun binatang bahkan beberapa

diantaranya akan dijadikan konservasi sarana edukasi dan dijadikan sebagai

wahana rekreasi berupa mangrove track, dan pendukung flying fox.

III.5. Analisa View

[image:71.595.124.489.286.709.2]

View dari dalam keluar

(72)

51

Universitas Sumatera Utara

View dari luar ke dalam

III.6. Analisa Pelaku, Kegiatan, dan Kebutuhan Ruang

Dalam perancangan area rekreasi kebun binatang dapat dibagi menjadi 3

zona yaitu zona pengunjung/umum, zona satwa/kandang, dan zona

pengelola/servis.Pembagian zona ini didasarkan atas fungsi, pelaku, dan aktivitas

[image:72.595.122.485.117.541.2]

yang diwadahi.

(73)

52

Universitas Sumatera Utara III.6.1. Diagram Aktivitas

Menggambarkan alur kerja dari proses pembelian tiket oleh pengunjung

[image:73.595.123.494.194.727.2]

sampai masuknya pengunjung ke kawasan wisata Kebun Binatang.

(74)

53

Universitas Sumatera Utara III.6.2. Kebutuhan Ruang

Kebutuhan ruang yang diperlukan berdasarkan analisa pelaku dan

kegiatannya adalah sebagai berikut :

 Lansekap (Ruang Terbuka Hijau) : mendukung kesejahteraan satwa, sebagai

area piknik, dan sebagai paru-paru kawasan kebun binatang dan daerah

sekitarnya. Variasi dan jenis tanaman tetap didedikasikan sebagai pameran

dan edukasi.

 Kandang satwa : sebagai tempat tinggal atau habitat dan konservasi satwa,

sebagai wadah pameran satwa, sebagai tempat karantina hewan sebelum

memasuki alam bebas.

Food Service : sebagai tempat pelayanan makanan bagi pengunjung saat

berada di kebun binatang.

 Retail atau Zoo store : tempat yang menjual berbagai souvenir

 Area konservasi : sebagai tempat konservasi atau pengembangan baik satwa

maupun tumbuhan yang dilestarikan. Ditujukan sebagai sarana edukasi

penunjang pendidikan.

 Plaza : merupakan ruang terbuka luar diamana yang didalamnya terdapat

berbagai wahana atau arena bermain untuk pengunjung. di dalam plaza

nantinya akan dibuat sebuah kebun dengan air mancur dan kolam sehingga

menciptakan visualisasi yang indah.

Guest Service : adalah sebuah tempat sebagai pusat pelayanan dan informasi

(75)

54

Universitas Sumatera Utara

Ticketing : sebagai tempat pembelian tiket masuk sebelum pengunjung

memasuki area kebun binatang.

Stage (Pentas) : ditujukan sebagai pentas pameran acara hiburan guna

menghibur pengunjung yang berada di dalam kebun binatang.

 Wahana rekreasi : adapun wahana rekreasi yang direncanakan dalam kebun

binatang ini adalah flying fox dan mangrove track.

 Infrastruktur : adalah fasilitas guna mendukung utilitas area kebun binatang.

 Area parkir : merupakan sarana yang paling penting untuk wisatawan

pengunjung kebun binatang.

III.7. Analisa Penzoningan

Hasil analisis dan pengelompokkan dari fungsi, analisis pelaku dan

kegiatan maka didapatkan beberapa macam fasilitas beserta kebutuhan luas

besarannya.Dari hasil tersebut didapatkan pembagian zona pada tapak

berdasarkan jenis pelaku utama dan kegiatannya yang terbagi menjadi, zona

kandang satwa, zona pengelola, dan zona pengunjung. Zona kandang satwa

seluas ± 2,8 Ha, zona pengelola seluas ± 6.900 m2, dan sisanya adalah zona

(76)

Gambar

Gambar 1.1 :Keindahan wisata pulau Nias di Sumatera Utara
Gambar 1.2 :Kabupaten Nias Selatan merupakan Kawasan Konservasi Laut Daerah  (KKLD)
Gambar 1.3 : Lokasi proyek dalam tahap pengerjaan
Gambar 1.5 : Wisata Pantai Sorake, Nias
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan hubungan pekerjaan, peran PMO, pelayanan kesehatan, dukungan keluarga dan diskriminasi terhadap ketidakteraturan

Pengetahuan tentang berbagai gejala (fisik maupun sosial) yang berlangsung di muka bumi yang direpresentasikan sebagai gejala keruangan (spatial phenomena) suatu obyek tertentu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerja shift dapat meningkatkan kadar Glutamic Acid Decarboxylase 65 (GAD65) dalam serum darah yang merupakan penanda

Disarankan kepada petugas kesehatan Mutiara Home Care meningkatkan upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan keyakinan dan pengetahuan masyarakat dalam

Bahan tambahan pangan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai bahan makanan dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan, mempunyai atau tidak

Data was collected using open ended and semi-struc- tured questionnaire interview, direct observation as well as document and archival reviews. Open ended interview was conducted

horizontal gerakan tanah yang paling besar yaitu 2926 pms-2 pada koordinai tb+,S" nt - 5" LS di daerah sekitar Kabupaten Lampung Barat dengan Ulllt X

The quality of the calibration model was evaluated using the following statistical parameters: coefficient of determination between predicted and measured glucose concentration ( R