PERANCANGAN PUSAT KONSERVASI SATWA DAN TANAMAN MANGROVE “ONO NIHA ZOOLOGICAL PARK”
KAWASAN EKONOMI KHUSUS, IDEA LAND, TELUK DALAM, NIAS SELATAN
(POSTMODERN & SUSTAINABLE ARCHITECTURE)
SKRIPSI
OLEH
DEVI LIZA RIANI PERANGIN-ANGIN 110406033
DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PERANCANGAN PUSAT KONSERVASI SATWA DAN TANAMAN MANGROVE “ONO NIHA ZOOLOGICAL PARK”
KAWASAN EKONOMI KHUSUS, IDEA LAND, TELUK DALAM, NIAS SELATAN
(POSTMODERN & SUSTAINABLE ARCHITECTURE)
SKRIPSI
OLEH
DEVI LIZA RIANI PERANGIN-ANGIN 110406033
DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PERANCANGAN PUSAT KONSERVASI SATWA DAN TANAMAN MANGROVE “ONO NIHA ZOOLOGICAL PARK”
KAWASAN EKONOMI KHUSUS, IDEA LAND, TELUK DALAM, NIAS SELATAN
(POSTMODERN & SUSTAINABLE ARCHITECTURE)
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Dalam Departemen Arsitektur
Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Oleh
DEVI LIZA RIANI PERANGIN-ANGIN 110406033
DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
iv
Universitas Sumatera Utara PERNYATAAN
PERANCANGAN PUSAT KONSERVASI SATWA DAN TANAMAN MANGROVE “ONO NIHA ZOOLOGICAL PARK”
KAWASAN EKONOMI KHUSUS, IDEA LAND, TELUK DALAM,
NIAS SELATAN
SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan,Juli 2015
v
Universitas Sumatera Utara Judul Skripsi : Perancangan Pusat Konservasi Satwa dan Tanaman Mangrove “Ono Niha Zoological Park”, Kawasan Ekonomi Khusus, Idea Land, Teluk Dalam, Nias Selatan.
Tema : Postmodern and Sustainable Architecture
Nama Mahasiswa : Devi Liza Riani Perangin-angin
Nomor Pokok : 110406033
Departemen : Arsitektur
Tanggal Lulus : Juli 2015 Koordinator Skripsi,
Ir. N Vinky Rahman, MT NIP. 19580224198601002
Ketua Departemen Arsitektur,
Ir. N Vinky Rahman, MT NIP. 19580224198601002 Menyetujui
Dosen Pembimbing,
vi
Universitas Sumatera Utara Telah diuji pada
Tanggal:13 Juli 2015
Panitia Penguji Skripsi
Ketua Komisi Penguji Penguji I Firman Eddy, S.T., M.T.
Anggota Komisi Penguji Penguji II Imam Faisal Pane, S.T., M.T.
vii
Universitas Sumatera Utara SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR
(SHP2A)
Nama : Devi Liza Riani Perangin-angin
NIM : 11 0406 033
Judul Proyek Tugas Akhir : Perancangan Pusat Konservasi Satwa & Tanaman Mangrove “Ono Niha Zoological Park”, Kawasan Ekonomi Khusus, Idea Land, Teluk Dalam, Nias
Selatan
Tema : Arsitektur Postmodern Rekapitulasi Nilai :
A B+ B C+ C D E
Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan:
No. Status
Waktu Pengumpulan Laporan Paraf Pembimbing I Koordinator RTA-4231
1. Lulus Langsung
2. Lulus Melengkapi
3. Perbaikan Tanpa Sidang
4. Perbaikan Dengan Sidang
5. Tidak Lulus
Medan, Juli 2015
Ketua Departemen Arsitektur
Ir. N Vinky Rahman, MT NIP. 196606221997021001
Koordinator Tugas Akhir
viii
Universitas Sumatera Utara
The secret of happiness: Complain less, appreciate more…
Be patient and try harder,
ix
Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan penulis kekuatan, rahmat dan kasih-Nya, sehingga dapat
menyelesaikan skripsi sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Teknik Arsitektur, Departemen Arsitektur, Universitas Sumatera Utara.
Proses panjang dan penuh suka duka ini tidak bisa dilalui tanpa dukungan,
doa, dan semangat dari orang-orang terkasih Orang tua, keluarga, sahabat dan
semua orang yang terlibat didalamnya.
Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih sebesar-besarnya kepada :
Bapak Firman Eddy, S.T., M.T. selaku ketua sidang serta dosen
pembimbing I atas kesediaannya menjadi teman diskusi, bimbingan,
kesabaran, serta pengarahan dan waktu beliau kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu.
Ibu Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc., Ph.D. dan Ibu Putri Panda Sari, S.T.,
M.T. atas partisipasi beliau sebagai dosen penguji dan pemerhati yang
baik.
Bpk. Imam Faisal Pane,S.T., M.T. dan Bpk. Hajar Suwantoro, S.T., M.T. selaku dosen penguji.
Terima kasih saya untuk teman-teman angkatan 2011 yang saling
mendukung, memberi semangat, dan merasa sakit di Studio Perancangan
Arsitekur VI Semester B Th. 2014/2015. Terima kasih buat teman
sekaligus team kerja yang paling banyak berbagi sakit ini dan sudah
seperti keluarga bagiku : Nurmala, Dimas, Fidyan, Jimmy, Mirza, Joshua,
x
Universitas Sumatera Utara Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya
bagi mereka semua atas bantuan dan dukunganya untukku.
Laporan ini sangatlah jauh dari sempurna.Untuk itu, penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penulisan
skripsi ini.Sehingga laporan ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang tertarik
membacanya.
Medan, Juli 2015
Penulis,
Devi Liza Riani P
xi
Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... ix
ABSTRAK ... xviii
ABSTRACT ... xix
PROLOG ...1
BAB I PENERBANGAN PERTAMA ...2
I.1. Maksud dan Tujuan ...5
I.2. Lingkup / Batasan Proyek ...5
I.3. Pendekatan Perancangan ...6
I.4. Permasalahan ...7
BAB II PROYEK SEGAR ...10
II.1. Tinjauan Umum ...10
II.2. Deskripsi Proyek ...19
II.3. Tinjauan Lokasi ...22
II.4. Tinjauan Kondisi Eksisting ...23
II.5. Data Wisatawan ...24
II.6. Tinjauan Fungsi...28
II.7. Tinjauan Fasilitas ...31
II.8. Studi Banding Proyek Sejenis ...31
BAB III SELANGKAH MENDEKAT ...45
III.1.Analisa Fisik ...45
III.2. Analisa Sirkulasi ...47
III.3. Analisa Matahari, dan Vegetasi ...49
III.4. Analisa Vegetasi ...49
III.5. Analisa View ...50
III.6. Analisa Pelaku, Kegiatan, dan Kebutuhan Ruang ...51
III.7. Analisa Penzoningan...54
xii
Universitas Sumatera Utara
BAB IV GUMPALAN KARYA...57
IV.1. Konsep Dasar ...57
IV.2. Konsep Kawasan Tapak Zoological Park ...58
IV.3. Konsep & Desain Massa Bangunan ...62
BAB V KESIMPULAN...69
DAFTAR PUSTAKA ...70
xiii
Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jumlah wisatawan Kab. Nias Selatan... 26
Tabel 2.2 Jumlah hotel dan restoran tahun 2004-2007 ... 26
Tabel2.3 Persentase tingkat pengangguran dan pertumbuhan ekonomi Kab.
Nias Selatan ... 27
xiv
Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR
BAB I ... 1
Gambar 1.1 :Keindahan wisata pulau Nias di Sumatera Utara ...3
Gambar 1.2 :Kabupaten Nias Selatan merupakan Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) ...4
Gambar 1.3 : Lokasi proyek dalam tahap pengerjaan...6
Gambar 1.4 : Surga Surfing Pantai Lagundri, Nias ...7
Gambar 1.5 : Wisata Pantai Sorake, Nias ...7
Gambar 1.6 : Tradisi lompat batu di Nias Selatan, Fahombo ...8
BAB II ... 10
Gambar 2.1 : Peta lokasi Pulau Nias ...22
Gambar 2.2 : Peta lokasi site, Teluk Dalam, Kab. Nias Selatan ...22
Gambar 2.3 : Kondisi aksesbilitas daerah Teluk Dalam sedang dalam tahap pengerjaan ...23
Gambar 2.7 : Suasana sirkulasi pengunjung di dalam Kebun Binatang Ragunan .31 Gambar 2.8 : Master Plan Kebun Binatang Ragunan ...32
Gambar 2.9 : Hewan di Kebun Binatang Ragunan dipamerkan di alam terbuka ..32
Gambar 2.10 : Wahana bermain di Kebun Binatang Ragunan ...33
Gambar 2.11 : Pusat Primata Schmutzer Kebun Binatang Ragunan ...33
Gambar 2.12 : Master Plan Paris Zoological Park ...34
Gambar 2.13 : Konsep lansekap Paris Zoological Park...34
Gambar 2.14 : Suasana Patagonia ...35
Gambar 2.15 : Suasana Sudan Sahel di Paris Zoological Park ...36
Gambar 2.16 : Potongan tapak biozone Eropa di Paris Zoological Park ...36
Gambar 2.17 : Suasana biozone Guyana di Paris Zoological Park ...37
Gambar 2.18 : Suasana hutan tropis...37
Gambar 2.19 : Suasana eksterior pada shwe inn tha floating resort ...38
xv
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.21 : Suasana interior pada restoran ...40
Gambar 2.22 : Fasilitas pendukung seperti kolam renag dan spa ...40
Gambar 2.23 : Tipe Execurtive hotel ...44
Gambar 2.24 : Tipe Deluxe hotel ...44
BAB III ... 45
Gambar 3.1 Peta lokasi site di Teluk Dalam, Kab.Nias Selatan ...45
Gambar 3.2 Kondisi eksisting lokasi ...46
Gambar 3.3 Analisa sirkulasi kawasan lokasi proyek ...47
Gambar 3.4 Analisa sirkulasi kawasan Zoological Park ...48
Gambar 3.5 : Analisa matahari ...49
Gambar 3.6 : Analisa vegetasi pada site ...49
Gambar 3.7 : Analisa view dari dalam keluar site ...50
Gambar 3.8 : Analisa view dari luar kedalam site ...51
Gambar 3.9 : Alur Diagram Aktivitas pengguna kebun binatang ...52
Gambar 3.10 : Zoning Kebun Binatang ...55
BAB IV ... 57
Gambar 4.1: Konsep sirkulasi pejalan kaki dan kendaraan ...58
Gambar 4.2 : Konsep peletakan kandang satwa ...59
Gambar 4.3 : Konsep vegetasi area zoo ...60
Gambar 4.4 : Pola kanal pada zoo ...61
Gambar 4.5 : Konsep plaza zoo...61
Gambar 4.6 : Tampak gate utama zoo ...62
Gambar 4.7 : 3D Admin Building of Zoo...63
Gambar 4.9 : Tampak depan bangunan ...63
Gambar 4.8 : Tampak depan bangunan ...63
Gambar 4.10 : 3D suasana bangunan guest service pada zoo ...64
Gambar 4.11 : Denah Guest Service ...64
xvi
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.13 : Denah Gate Zoo...66
Gambar 4.14 : Stage / panggung musik ...66
Gambar 4.15 : 3D suasana gate ticketing...67
Gambar 4.16 : Potongan arsitektural...67
Gambar 4.17 : 3D Hotel ...68
Gambar 4.18 : Tampak Depan...68
Gambar 4.19 : Tampak Samping...68
Gambar 4.21 : Tampak Depan...68
Gambar 4.22 : Tampak Samping...68
xvii Universitas Sumatera Utara DAFTAR LAMPIRAN
xviii
Universitas Sumatera Utara ABSTRAK
Nias atau dikenal juga dengan istilah Tano Niha merupakan sebuah pulau yang memiliki keindahan alam nan luar biasa dan memiliki potensi yang sangat besar khususnya dalam sektor pariwisata. Pulau kecil di Samudera Hindia ini menjadi salah satu tempat wisatawan mancanegara maupun domestik untuk menikmati eksotisme bahari Nias. Untuk kasus proyek yang ada di pulau Nias ini, kelompok kami mengajukan sebuah konsep urban atau perancangan kota dimana proyek berlokasi di ibu kota Kabupaten Nias Selatan tepatnya daerah Teluk Dalam.Dalam perencanaannya, urban design ditujukan untuk mempertimbangkan : struktur kota, tipologi, aksesibilitas, sequence, animasi, fungsi dan kecocokan, penggunaan campuran komplementer, serta maksud dan karakteristik kawasan. Tema pribadi yang diangkat adalah Perancangan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata, Idea Land, Teluk Dalam, Nias Selatan _Ononiha Zoo Park.Tema ini diterapkan dalam bentuk area rekreasi kebun raya atau dikenal sebagai Zoo Park. Diharapkan area rekreasi ini merupakan tempat yang paling banyak diminati dan dipilih wisatawan baik mancanegara maupun domestik untuk menghabiskan waktu libur mereka.Skripsi ini menguraikan latar belakang dan proses perencanaan dan pengembangan master plan, kerangka dimana sirkulasi dan penempatan pameran dibuat, komponen dalam kerangka, dan deskripsi dari sistem yang akan membuat kebun binatang yang efisien dan berkelanjutan.
xix
Universitas Sumatera Utara ABSTRACT
Nias or also known as Tano Niha is an island that has a incredible of the natural beauty and also enormous potential, especially in the tourism sector. It’s the small island in the Indian Ocean has become one of the domestic and foreign tourist to enjoy the exotic marine of Nias. So that, our group take the case of project there are in the Nias island and we purpose an approach to solving the problem through a concept of urban design. This plan is intended at the capital of South Nias, Teluk Dalam.In planning, urban design is intended to consider : the city structure, typology, accessibility, sequence, animation, functionality and compatibility, use of a mix of complementary of the region. The personal theme that was raise is Special Economic Zones of Tourism, Idea Land, Teluk Dalam, Nias Selatan – Ononiha Zoo Park. This theme is applied in the form of green open space recreation area or known as the zoo park. This recreation area is expected to place the most demanding and selected by both foreign and domestic tourists to spend their vacation. This thesis outlines the background and process of creating the master plan, the framework upon which circulation and exhibits placement is made, the components within the framework, and descriptions of the systems that will make the Zoo Park an efficient and sustainable.
1 Universitas Sumatera Utara PROLOG
Skripsi ini merupakan hasil refleksi serta dokumentasi dari mata kuliah
Studio Perancangan Arsitektur 6.Segala sesuatunya yang tertulis disini adalah
kisah perjalanan sebuah team arsitek amatiran, penuh lelah dan sakit. Ini adalah
kali pertamanya bagi kami mendapatkan kesempatan baik untuk mengerjakan
sebuah proyek nyata di pulau tetangga sekaligus menjadi tugas terakhir dalam
menempuh pendidikan Strata 1 Arsitektur Universitas Sumatera Utara.
Dalam proyek ini banyak pihak penting yang terlibat didalamnya, mulai
dari pemerintah daerah Kab. Nias Selatan sendiri hingga developer ataupun para
xviii
Universitas Sumatera Utara ABSTRAK
Nias atau dikenal juga dengan istilah Tano Niha merupakan sebuah pulau yang memiliki keindahan alam nan luar biasa dan memiliki potensi yang sangat besar khususnya dalam sektor pariwisata. Pulau kecil di Samudera Hindia ini menjadi salah satu tempat wisatawan mancanegara maupun domestik untuk menikmati eksotisme bahari Nias. Untuk kasus proyek yang ada di pulau Nias ini, kelompok kami mengajukan sebuah konsep urban atau perancangan kota dimana proyek berlokasi di ibu kota Kabupaten Nias Selatan tepatnya daerah Teluk Dalam.Dalam perencanaannya, urban design ditujukan untuk mempertimbangkan : struktur kota, tipologi, aksesibilitas, sequence, animasi, fungsi dan kecocokan, penggunaan campuran komplementer, serta maksud dan karakteristik kawasan. Tema pribadi yang diangkat adalah Perancangan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata, Idea Land, Teluk Dalam, Nias Selatan _Ononiha Zoo Park.Tema ini diterapkan dalam bentuk area rekreasi kebun raya atau dikenal sebagai Zoo Park. Diharapkan area rekreasi ini merupakan tempat yang paling banyak diminati dan dipilih wisatawan baik mancanegara maupun domestik untuk menghabiskan waktu libur mereka.Skripsi ini menguraikan latar belakang dan proses perencanaan dan pengembangan master plan, kerangka dimana sirkulasi dan penempatan pameran dibuat, komponen dalam kerangka, dan deskripsi dari sistem yang akan membuat kebun binatang yang efisien dan berkelanjutan.
xix
Universitas Sumatera Utara ABSTRACT
Nias or also known as Tano Niha is an island that has a incredible of the natural beauty and also enormous potential, especially in the tourism sector. It’s the small island in the Indian Ocean has become one of the domestic and foreign tourist to enjoy the exotic marine of Nias. So that, our group take the case of project there are in the Nias island and we purpose an approach to solving the problem through a concept of urban design. This plan is intended at the capital of South Nias, Teluk Dalam.In planning, urban design is intended to consider : the city structure, typology, accessibility, sequence, animation, functionality and compatibility, use of a mix of complementary of the region. The personal theme that was raise is Special Economic Zones of Tourism, Idea Land, Teluk Dalam, Nias Selatan – Ononiha Zoo Park. This theme is applied in the form of green open space recreation area or known as the zoo park. This recreation area is expected to place the most demanding and selected by both foreign and domestic tourists to spend their vacation. This thesis outlines the background and process of creating the master plan, the framework upon which circulation and exhibits placement is made, the components within the framework, and descriptions of the systems that will make the Zoo Park an efficient and sustainable.
2 Universitas Sumatera Utara BAB I
PENERBANGAN PERTAMA
Kamis, 12 Maret 2015.
Saya dan ke 8 orang rekan saya yang merupakan satu tim kerja dalam
tugas mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 6 ini berangkat ke Pulau Nias.
Ya, benar! Pulau Nias atau lebih tepatnya Kota Teluk Dalam, Kabupaten Nias
Selatan adalah daerah yang akan menjadi lokasi proyek perancangan yang akan
kami kerjakan dalam tugas studio kali ini.
Isu tentang keberlanjutan sudah sering kita dengar akhir-akhir ini.Namun
bagaimana penerapannya masih sangat jarang kita jumpai.Penerapan sistem
keberlanjutan memang sudah seharusnya benar-benar dapat diterapkan dalam
suatu rancangan mengingat semakin kritisnya kondisi bumi akibat ulah manusia.
Bangunan dengan fungsi yang berbeda-beda dirancang sesuai sistem
keberlanjutan. Penataan pola ruang luar dan landscaping dibuat sealami mungkin,
alam masih dengan leluasa “menyatu” dengan bangunan dan manusia yang akan
menghuni kawasan tersebut. Hal inilah yang melatarbelakangi mengapa
pembukaan ataupun pengembangan kawasan baru menjadi tempat yang cocok
menerapkan sistem keberlanjutan.
Pada kasus perancangan kali ini lokasi yang dipilih sebagai pembangunan
dan pengambangan kawasan baru adalah kawasan di dekat Teluk Dalam,
3
Universitas Sumatera Utara karena semakin meningkatnya kebutuhan manusia, juga untuk mengembangkan
potensi daerah Nias Selatan dan sekitarnya dari sektor pariwisata dan potensi
sumber daya alam.
Seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia merupakan negara kepulauan
dengan kekayaan alam tropisnya yang luar biasa indah. Potensi-potensi wisata
alam di beberapa wilayah di Indonesia sudah dikelola dengan sangat baik.
Misalnya potensi warisan budaya dan keindaan alam yang terdapat di Bali,
Yogyakarta, atau di wilayah kepulauan Bunaken, Sulawesi Utara. Namun ada
beberapa wilayah lagi yang meskipun memiliki potensi namun tidak dilirik atau
bahkan cenderung dianaktirikan oleh pemerintah Indonesia. Salah satunya adalah
[image:24.595.113.508.454.687.2]potensi dari kepulauan Nias lebih tepatnya berada di Kabupaten Nias Selatan.
4
Universitas Sumatera Utara Jika pembangunan dan pengembangan kawasan Nias Selatan ini
benar-benar dilaksanakan dengan baik, tidak hanya dari perencanaan dan
perancangannya, namun juga dari sistem keberlanjutan yang diterapkan, sudah
tentu akan membawa dampak yang positif. Baik untuk keberlanjutan alam di
sekitar area pengembangan tersebut, ataupun untuk masyarakat daerah itu sendiri.
Mengingat pengembangan sektor pariswisata akan menarik orang-orang baru
untuk berdatangan dan menaikkan pendapatan daerah. Pengembangan kawasan
juga berpengaruh kepadan pencitraan kawasan tersebut. Karena dunia akan tahu,
[image:25.595.114.509.110.401.2]tidak hanya nama, namun juga kekayaan alam dan potensi dari daerah tersebut. Gambar 1.2 :Kabupaten Nias Selatan merupakan Kawasan Konservasi Laut Daerah
5
Universitas Sumatera Utara I.1. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya studi kasus proyek ini adalah :
1. Pengembangan usaha pariwisata yang berkelanjutan dengan
mengoptimalkan sumberdaya untuk meningkatkan nilai tambah bagi
stakeholder.
2. Menyediakan kawasan konservasi satwa dan tanaman mangrove pulau Nias.
3. Menyediakan kawasan komersil (perhotelan) sebagai penunjang kegiatan
konservasi satwa daerah Nias Selatan.
I.2. Lingkup / Batasan Proyek
Lingkup ataupun batasan yang digunakan dalam menentukan sejauh mana
kajian yang akan dilakukan dalam perancangan ini adalah :
Lokasi yang menjadi lingkup pembahan dalam Studio Perancangan
Arsitektur VI ini adalah kota Teluk Dalam Kab. Nias Selatan dengan
batasan wilayah ± 320 Ha.
Faktor pembiayaan, terkait dengan faktor kepemilikan. Dalam hal ini,
pemilik proyek diasumsikan adalah pihak pemerintah daerah Kabupaten
Nias Selatan dan melibatkan investor asing didalamnya.
Masalah sosial, budaya dan ekonomi dalam kasus ini tidak dibahas secara
mendalam.
Pembahasan dibatasi pada masalah-masalah yang berada dalam lingkup
6
Universitas Sumatera Utara apabila dianggap berperan dalam menemukan faktor-faktor perencanaan
akan diusahakan untuk membahasnya dengan asumsi-asumsi,
pemikiran-pemikiran, studi banding pada bangunan sejenis dengan melihat
perkembangan teknologi serta menggunakan logika sederhana sesuai
dengan kemampuan yang ada.
I.3. Pendekatan Perancangan
Pendekatan perancangan yang dapat dilakukan oleh saya bersama tim kerja
untuk pemecahan masalah perancangan ini adalah :
Pemilihan lokasi, lokasi proyek yang kami terima merupakan sebuah
kawasan yang masih kosong, letaknya tepat di kota Teluk Dalam Kab. Nias
Selatan. Kondisi eksistingnya sebagian besar masih berupa vegetasi namun
saat ini sedang dalam tahap pengerjaan sirkulasi jalan raya dan pengerjaan
bangunan yang dikenal dengan sebutan Istana Rakyat.
Studi banding terhadap permasalahan dan kasus yang memiliki kesamaan
dalam proyek ataupun tema proyek sejenis yang dapat diperoleh dari
berbagai sumber seperti buku, internet, media cetak serta sumber-sumber
[image:27.595.140.507.503.603.2]yang dianggap penting.
7
Universitas Sumatera Utara
Survey lapangan, guna mendapatkan data-data yang dibutuhkan dari lokasi
dan terjamin keakuratannya.
I.4. Permasalahan
Pulau Nias memang dikenal sebagai pulau yang kaya akan budaya,
keindahan alam, objek wisata dan destinasi baharinya. Letak geografisnya yang
strategis menjadi nilai tambahan terhadap pulau Nias di bidang kelautan atau
perikanan. Maka tidak heran nama pulau Nias sudah menembus hingga belahan
[image:28.595.113.509.373.510.2]dunia karena memiliki wisata yang unik yang tidak dimiliki di negara lain.
[image:28.595.115.512.547.676.2]8
Universitas Sumatera Utara Namun hal itu hanyalah euforia semata, dikenalnya Nias di belahan dunia
pada awalnya disambut bangga dan antusias oleh masyarakat, tetapi lambat laun
mulai tidak ada peningkatan yang menimbulkan sikap peduli dari masyarakat
lokal.Kemungkinan hal ini disebabkan oleh kurangnya faktor kesadaran
masyarakat dalam memahami pentingnya pariwisata. Padahal pariwisata memiliki
dampak positif untuk meningkatkan perolehan devisa, penyerapan tenaga kerja
dan pendapatan bagi bisnis atau usaha pariwisata.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola pengembangan
destinasi wisata, diantaranya adalah :
Objek dan daya tarik wisata
[image:29.595.116.511.105.356.2] Aksesibiltas
9
Universitas Sumatera Utara
Fasilitas
Sumber Daya Manusia
Promosi.
Jika diperhatikan dengan baik, pulau Nias hampir tidak memiliki tata guna
lahan atau pemanfaatann ruang terbuka hijau yang baik. Padahal kekayaan alam
nya sangat melimpah ruah, pulaunya kaya akan vegetasi terutama tanaman
mangroove.
Dalam pengembangannya menuju Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata,
saya mendapatkan kesempatan untuk merencanakan sebuah pusat atau area
rekreasi berupa ruang terbuka hijau sekaligus menjadi pusat pendidikan
konservasi tumbuhan sekaligus menyediakan habitat hewan atau dikenal sebagai
Zoological Park.
Dalam kesempatan ini, cakupan yang akan dirancang oleh perancang ialah
pembangunan pusat konservasi satwa dan tanaman mangroove, ruang terbuka
hijau, ruang terbuka luar , habitat bagi satwa liar maupun satwa yang dilindungi,
serta menciptakan kawasan yang berkelanjutan ditambah dengan fungsi hotel
10 Universitas Sumatera Utara BAB II
PROYEK SEGAR
II.1. Tinjauan Umum
II.1.1 Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata
Pengertian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) adalah
kawasan-kawasan yang memiliki keunggulan untuk memaksimalkan kegiatan industri,
ekspor, import serta kegiatan ekonomi lainnya yang memiliki nilai ekonomi dan
value added yang tinggi. Departemen perindustrian (2007: xxvii), Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) didefinisikan sebagai pembangunan sarana baru yang
diperuntukkan untuk industri tertentu (sesuai dengan keunggulan daerah) yang
mampu menyediakan infrastruktur untuk membantu pengembangan dan
operasional industri termasuk perumahan bagi para pekerjanya dengan segala
fasilitas pendukungnya (sekolah, universitas, akademi, rumah sakit, tempat
beribadah, termasuk sarana / tempat komersialyang mendorong tumbuhnya
industri baru (convention centre, exhibition center, tempat pameran dll). Di dalam
KEK dapat dibangun fasilitas pendukung dan perumahan bagi pekerja.
Pembentukan KEK, didasari pada konsep cluster, atau zoning. Zona adalah
area di dalam KEK dengan batas tertentu yang pemanfaatannya sesuai dengan
peruntukannya. Menurut UU 39/2009, pasal 3, bahwa aspek zoning dalam KEK
11
Universitas Sumatera Utara a. Pengolahan ekspor;
b. Logistik;
c. Industri;
d. Pengembangan teknologi;
e. Pariwisata
f. Energi; dan atau
g. Ekonomi lain.
Secara umum, tujuan dari pengembangan KEK adalah :
1. Peningkatan investasi
2. Penyerapan tenaga kerja
3. Penerimaan devisa sebagai hasil dari peningkatan eksport
4. Meningkatkan keunggulan kompetitif produk eksport
5. Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya lokal, pelayanan dan modal bagi
peningkatan eksport
6. Mendorong terjadinya peningkatan kualitas SDM melalui transfer teknologi
Untuk kasus proyek yang berada di daerah Teluk Dalam Kab.Nias Selatan
ini dikhususkan pada zona pariwisata, sehingga judul dari rancangan master plan
proyek ini adalah Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Idea Land Teluk Dalam,
12
Universitas Sumatera Utara II.1.2. Zoological Park
Zoological Park atau dikenal juga sebagai kebun binatang adalah sebuah
fasilitas yang menyediakan habitat hewan terkurung dalam kandang, dipamerkan
kepada publik, serta ditujukan sebagai pusat konservasi hewan.
Zoological adalah studi hewan yang berasal dari istilah bahasa Yunani
zoon (binatang) dan logo (studi). Singkatan “kebun binatang” pertama kali
digunakan dari Zoological Gardens London, yang dibuka untuk studi ilmiah pada
tahun 1828 dan dibuka untuk masyarakat pada tahun 1857.
II.1.2.1 Sejarah
Kebun binatang tertua di dunia yang masih ada hingga saat ini adalah
Tiergarten Schönbrunn di Wina, Australia dibangun pada tahun 1752 oleh Adrian
van Stekhoven.Awalnya ditujukan untuk kesenangan bagi keluarga kekaisaran
dan pengadilan, lalu kemudian dibuka untuk umum pada tahun 1765.
Sebuah daya tarik yang berkembang terhadap sejarah alam dan zoologi,
ditambah dengan ekspansi yang luar biasa dalam urbanisasi dari London,
menyebabkan permintaan tinggi terhadap penyediaan tempat hiburan
umum.Kemudian pada tahun 1826 didirikan sebuah kebun binatang di London
untuk anggota Perhimpunan Zoologi London (The Zoological Society of London)
oleh Stamford Raffles.Awalnya ditujukan sebagai koleksi untuk studi ilmiah,
kemudian akhirnya dibuka untuk umum pada tahun 1847. Kebun biantang tertua
13
Universitas Sumatera Utara Cikini sebagai Planten-en Dierentuin Batavia (Kebun Raya dan Botani Batavia)
yang dikelola oleh Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna Batavia.
II.1.2.2 Jenis-jenis Zoological Park
Zoological Park atau kebun binatang dibagi lagi dalam beberapa jenis
berdasarkan fungsi dan luasannya. Adapun jeni-jenis zoological park adalah
sebagai berikut :
1. Taman Safari
Taman safari atau dikenal sebagai taman satwa liar, adalah tempat
pemeliharaan satwa sekurang-kurangnya 3 (tiga) taksa pada areal terbuka
dengan luasan sekurang-kurangnya 50 hektar. Pengunjung dapat
mengamati hewan bebas berkeliaran dengan mengemudi kendaraan pribadi
atau dengan menggunakan kendaraan yang disediakan oleh fasilitas kebun
binatang. Sebuah taman safari lebih besar dari kebun binatang.
2. Aquaria
Akuarium adalah wadah atau sebuah taman air yang diperuntukkan untuk
memamerkan hewan yang habitatnya didalam air.
3. Kebun binatang pinggir jalan (Roadside Zoo)
Kebun binatang Roadside banyak ditemukan di seluruh lokasi terpencil
Amerika Utara.Ukurannya kecil, tidak diatur, sering diamksudkan untuk
menarik pengunjung ke beberapa fasilitas lainnya.Kebun binatang jenis ini
mendapat gugatan dari Animal Legal Defense Fund sebagai bentuk
14
Universitas Sumatera Utara 4. Kebun binatang Petting (Petting Zoo)
Adalah sebuah kebun binatang dengan fitur kombinasi hewan peliharaan
dan beberapa spesies liar yang cukup jinak.Kebanyakan kebun binatang
petting dirancang dengan kondisi suasana yang relatif tenang dan aman
berinteraksi dengan pengunjung.
5. Taman Zoologi (Animal Theme Park)
Taman Zoologi adalah kombinasi dari taman dan kebun binatang yang
ditujukan sebagai area rekreasi dan komersil. Kebanyakan taman satwa ini
menggabungkan elemen taman klasik bertema hiburan dengan unsur-unsur
kebun binatang yang hidup di dalam kandang kemudian dipamerkan untuk
umum.
II.1.2.3 Peraturan
Kriteria kebun binatang sebagaimana yang telah muat dalam Peraturan
Menteri Kehutanan Republik Indonesia No : P.31/Menhut-II/2012 Tentang
Lembaga Konservasi Pasal 4 adalah sebagai berikut :
a. memiliki satwa yang dikoleksi sekurang-kurangnya 3 (tiga) kelas taksa
baik satwa yang dilindungi, satwa yang tidak dilindungi atau satwa asing;
b. memiliki luas areal sekurang-kurangnya 15 (lima belas) hektar;
c. memiliki sarana pemeliharaan dan perawatan satwa, sekurang-kurangnya
terdiri atas:
1) kandang pemeliharaan;
15
Universitas Sumatera Utara 3) kandang pengembangbiakan;
4) kandang sapih;
5) kandang peragaan;
6) areal bermain satwa;
7) gudang pakan dan dapur;
8) naungan untuk satwa; dan
9) prasarana pendukung pengelolaan satwa yang lain;
d. memiliki fasilitas kesehatan, sekurang-kurangnya terdiri atas:
1) karantina satwa;
2) klinik;
3) laboratorium; dan
4) koleksi obat.
e. memiliki fasilitas pelayanan pengunjung, sekurang-kurangnya terdiri atas:
1) pusat informasi;
2) toilet;
3) tempat sampah;
4) petunjuk arah;
5) peta dan informasi satwa;
6) parkir;
7) kantin/restoran;
8) toko cindera mata;
9) shelter;
16
Universitas Sumatera Utara 11) pelayanan umum;
f. memiliki tenaga kerja permanen sesuai bidang keahliannya,
sekurang-kurangnya terdiri atas
1) dokter hewan;
2) kurator;
3) tenaga paramedis;
4) penjaga/perawat satwa (animal keeper);
5) tenaga keamanan;
6) pencatat silsilah (studbook keeper);
7) tenaga administrasi; dan
8) tenaga pendidikan konservasi;
g. memiliki fasilitas kantor pengelola; dan
h. memiliki fasilitas pengelolaan limbah.
II.1.3 Hotel dan cottage
Hotel adalah suatu perusahaan usaha komersial yang dikelola oleh
pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas
kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan
mampu membayar dengan jumlah yang sesuai dengan pelayanan yang diterima
17
Universitas Sumatera Utara II.1.3.1 Klasifikasi Hotel
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No.
PM.10/PW.301/Pdb – 77 tentang usaha dan klasifikasi hotel, ditetapkan bahwa
penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan pada :
Jumlah kamar yang tersedia
Fasilitas yang tersedia
Peralatan yang digunakan
Mutu Pelayanan (yang dimiliki)
Berdasarkan pada penilaian tersebut, hotel-hotel di Indonesia kemudian
digolongkan ke dalam 5 (lima) kelas hotel, yaitu :
Hotel Bintang 1 (*)
Hotel Bintang 2 (**)
Hotel Bintang 3 (***)
Hotel Bintang 4 (****)
Hotel Bintang 5 (*****)
Pengelompokkan jenis hotel menurut ukuran besar / kecilnya hotel yaitu :
Hotel kecil (small hotel) adalah hotel dengan jumlah kamar kurang dari 26
kamar tamu
Hotel rata-rata kecil sedang (small average size hotel) adalah hotel dengan
18
Universitas Sumatera Utara
Hotel rata-rata sedang menengah (medium average size hotel) yakni hotel
dengan jumlah kamar 100 – 299 kamar tamu
Hotel besar (large hotel) yakni hotel dengan jumlah kamar 300 -3000
kamar tamu
II.1.3.2. Cottage.
Sejenis akomodasi yang berlokasi di sekitar pantai atau danau dengan
bentuk bangunan-bangunan terpisah, disewakan untuk keluarga, serta dilengkapi
dengan fasilitas rekreasi.
II.1.3.3. Karakteristik Hotel Cottage
Adapun karakteristik hotel cottage adalah sebagai berikut :
a. Lokasi : umumnya berlokasi di tempat-tempat berpemandangan indah,
pegunungan, tepi pantai dan sebagainya yang jauh dari kesemerawutan
serta polusi lingkungan perkotaan.
b. Fasilitas : motivasi pengunjung untuk bersenang-senang dengan mengisi
waktu luang menuntut ketersediaannya fasilitas rekreatif indoor dan
outdoor. Fasilitas pokok adalah ruang tidur sebagai area privasi. Fasilitas
rekreasi outdoor meiputi kolam renang, lapangan tennis dan penataan
landscape.
c. Arsitektur dan Suasana : wisatawan yang berkunjung cenderung mencari
akomodasi dengan arsitektur dan suasana yang khusus dan berbeda dengan
19
Universitas Sumatera Utara d. Segmen pasar : sasaran yang ingin dijangkau adalah wisatawan /
pengunjung yang ingin berlibur, bersenang-senang, menikmati
pemandangan alam, pantai, gunung dan tempat-tempat lainnya yang
memiliki pemandangan indah.
II.2. Deskripsi Proyek
Judul dari proyek ini adalah “Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata, Idea
Land, Teluk Dalam, Nias Selatan – Ono Niha Zoological Park” yang merupakan
perancangan sebuah area rekreasi kombinasi dari taman dan kebun binatang yang
ditujukan sebagai area rekreasi dan komersil bagi wisatawan mancanegara
maupun domestik serta penduduk lokal.
Deskripsi singkat tentang proyek Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata
Ono Niha Zoological Park adalah sebagai berikut :
Fungsi : Area rekreasi terbuka untuk umum, area komersil, serta
konservasi dan penelitian suaka margasatwa
Status Proyek : Usulan fiktif
Lokasi : Kota Teluk Dalam, Kab. Nias Selatan, Pulau Nias
Luas Lahan : ± 25 Ha
Pemilik : Pemda Kabupaten Nias Selatan
Karakteristik site : Site merupakan sebuah lahan kosong berupa
daratan yang masih dipenuhi dengan vegetasi serta memiliki daerah pesisir
20
Universitas Sumatera Utara II.2.1 Data Kawasan
Provinsi : Sumatera Utara
Kabupaten/Kota : Nias Selatan
Nama Kawasan : Kawasan Konservasi Perairan Nias Selatan
Dasar Hukum : Keputusan Bupati Nomor : 523/371/K/2008 tgl 5
Desember 2008
Tipe Kawasan : Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Luas Kawasan : 56.000 Ha
Kondisi Umum : Kabupaten Nias Selatan mempunyai Luas wilayah
1.825,2 Km2 berada di barat Pulau Sumatera jaraknya ± 92 mil laut dari
Kota Sibolga atau Kabupaten Tapanuli Tengah.
Letak Geografis : 0o – 15o Lintang Utara dan 90o 580 – 97o 480 Bujur
Timur.
Batas Wilayah
- Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Teluk Dalam
- Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Hibala
- Sebelah Barat : berbatasan dengan Samudera Hindia
- Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah
Aksesibilitas
KKLD Kab. Nias Selatan dapat diakses melalui jalur dari ibu Kota Jakarta
menggunakan pesawat udara menuju Medan dan dilanjutkan dengan
21
Universitas Sumatera Utara (Ibukota Kabupaten Nias) dan dilanjutkan dengan jalur darat
menggunakan travel dengan waktu tempuh ±2,5 jam
Iklim
Curah hujan di Kabupaten Nias Selatan cukup tinggi dikarenakan
daerahnya yang terletak di daerah Khatulistiwa sehingga kondisi alamnya
sangat lembab dan basah. Rata-rata pertahunnya mencapai 3401,9 mm
dengan banyak hari hujan rata-rata 20 hari perbulan. Suhu udara berkisar
antara 22o – 31oC dengan kelembaban sekitar 86 – 92 % dan kecepatan
angin antara 5 – 16 knot/jam.Musim badai laut biasanya terjadi antara
bulan September sampai November.
Kondisi Perairan
Terbuka dan memiliki gelombang besar serta pantai yang pada umumnya
berpasir putih.Sedangkan di bagian Timur Pulau Tello merupakan Selat
antara Pulau Lawindra dan Pulau Balogia.Rataan terumbu bagian atas
umumnya landai dan mendatar antara 50 – 150 m dari pantai.
Pendekatan Konservasi
Pendekatan konservasi dalam dalam menetapkan KKPD Kab.Nias Selatan
didasarkan pada kondisi ekologi perairan seperti mangrove, terumbu
karang, estuaria dan ikan-ikan karang.
Pariwisata
Wisata yang terkenal dati Nias Selatan adalah wisata pantai, wisata bahari,
dan wisata budaya.Pada tahun 2005, jumlah wisatawan yang berkunjung
22
Universitas Sumatera Utara bumi dan tsunami. Kemudian pada tahun 2007 jumlah wisatawan
meningkat 1,6%, dan 28,7% diantaranya adalah wisatawan mancanegara.
II.3. Tinjauan Lokasi
[image:43.595.118.509.212.720.2]II.3.1. Lokasi site
Gambar 2.1 : Peta lokasi Pulau Nias
23
Universitas Sumatera Utara II.4. Tinjauan Kondisi Eksisting
1. Kondisi aksesibiltas
Pada jalan sirkulasi menuju kota Teluk Dalam melalui darat, hanya
terdapat satu jalur jalan raya. Saat ini kota Teluk dalam sedang dalam tahap
pengembangan dan pembuatan jalur darat berupa jalan raya guna memudahkan
akses wisatawan menuju kota Teluk Dalam.
2. Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan dalam kawasan Teluk dalam saat ini dalam tahap
pembersihan.Adapun yang terdapat di dalamnya adalah beberapa permukiman
penduduk, panggung/pentas rakyat, pengerjaan pembuatan bundaran air mancur,
[image:44.595.118.506.318.447.2]pembangunan Istana Rakyat, kanal-kanal, dan selebihnya masih berupa vegetasi. Gambar 2.3 : Kondisi aksesbilitas daerah Teluk Dalam sedang dalam tahap pengerjaan
(a) (b)
24
Universitas Sumatera Utara II.5. Data Wisatawan
[image:45.595.116.509.115.427.2]II.5. Data Wisatawan
Gambar 2.5 Grafik
Jumlah Wisatawan yang Berkunjung Ke Kabupaten Nias Selatan Periode 2003 – 2006
(c) (d)
(e) (f)
Gambar 2.4 : (a) permukiman penduduk; (b) pengerjaan pembuatan bundaran air mancur; (c) pembangunan Istana Rakyat, (d) kanal; (e) tanaman mangrove; (f) pembersihan lahan
[image:45.595.175.465.516.730.2]25
Universitas Sumatera Utara Dilihat dari gambar diagram diatas, jumlah wisatawan domestik yang
berkunjung ke Kabupaten Nias Selatan mengalami peningkatan pada tahun 2004.
Namun pada tahun 2005 mengalami penurunan yang cukup tajam dan mengalami
peningkatan yang kurang berarti untuk tahun berikutnya (2006). Demikian juga
dengan jumlah wisatawan asing pada tahun 2003 sampai pada tahun 2006
mengalami peningkatan yang kurang berarti pula.
Sebagai pembanding atas kunjungan wisata yang masuk wilayah Sumatera
Utara, yaitu bahwa jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sumatera
Utara melalui pintu masuk Bandara Polonia Medan pada tahun sebelumnya
(2005) sebanyak 106.083 orang. Wisatawan yang datang langsung ke Sumatera
Utara sebagian besar berasal dari negara-negara Asia Tenggara, seperti Malaysia
dan Singapura. Wisatawan yang berasal dari Malaysia mencapai 68.327 orang
atau 62,34 persen dari total seluruh wisatawan asing yang berkunjung ke Sumut.
Wisatawan Singapura mencapai 7.126 orang atau 6,5 persen. Selebihnya turis
asing tersebut datang dari Belanda (5.759 orang), Amerika Serikat (3.426 orang),
Taiwan (2.516 orang), Australia (2.310 orang), Jerman (2.097 orang) dan Inggris
(2.019 orang).
(http://sumut.bps.go.id/f_brs/BRS, data BPS Sumatera Utara 2009, 27 Juni 2009).
Dalam rentang waktu 2003-2007 sejak Kabupaten Nias Selatan belum
menjadi satu kabupaten daerah administratif perkembangan jumlah wisatawan
26
Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1
Jumlah Wisatawan Yang Berkunjung Ke Kabupaten Nias Periode 2003-2007
Tahun Wisatawan Jumlah Tingkat
Persentase
Asing Domsetik
(1) (2) (3) (4) (5)
2003 540 6278 6818 14.26
2004 323 3132 3455 7.23
2005 93 2033 2126 4.45
2006 144 14186 14330 29.97
2007 39 21044 21083 44.10
Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Nias
Jumlah wisatawan meningkat tajam dan peningkatan tersebut tampaknya
berkorelasi dengan peningkatan jumlah hotel dan restoran (Tabel 1.2).
Tabel 2.2
Jumlah Hotel dan Restoran Tahun 2004-2007
Tahun
Hotel
Restoran Jumlah
Bintang Bukan
Bintang
2004 1 25 25 51
2005 1 27 25 53
2006 1 30 26 57
2007 1 31 29 61
Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Nias
Setiap pembangunan, selayaknya dapat meningkatkan partisipasi dalam
sektor ekonomi, memperluas lapangan kerja dan akhirnya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, tetapi angka pengangguran di Kabupaten Nias Selatan
mengalami peningkatan, sejak tahun 2006 sampai tahun 2008. Sementara dalam
rentang tahun yang sama pertumbuhan ekonomi terus menurun. Keadaan ini
27
Universitas Sumatera Utara khususnya hotel dan restoran.Pengangguran dan pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Nias Selatan.
Tabel 2.3
Persentase Tingkat Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Nias Selatan 2006 – 2008
Persentase Tingkat Pengangguran Persentase Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2006 Tahun 2007
6,44% 6,71% 7,17% 6,14% 5,12%
Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Nias
Tabel 2.2 dan Tabel 2.3 di atas adalah data yang menunjukkan Kabupaten
Nias Selatan secara khusus, sedangkan garfik 1.1 adalah grafik yang menjelaskan
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) menurut penduduk umur 15 tahun ke atas di Kabupaten Nias Selatan
apabila dibandingkan dengan Kbupaten lainnya di Provinsi Sumatera Utara,
seperti terlihat pada grafik di bawah ini.
Gambar 2.6 Grafik
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Umur 15 Tahun Ke Atas menurut
Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2005-2006
28
Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uraian di atas, menarik untuk diteliti lebih mendalam tentang
Pengembangan Kawasan Wisata Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat (Studi
Kasus Kawasan Wisata Sorake di Kecamatan Teluk Dalam Kabupaten Nias
Selatan).
II.6. Tinjauan Fungsi
Pada sub bab ini akan dibahas mengenai fungsi-fungsi apa saja yang akan
dimiliki di dalam area rekreasi Ono Niha Zoological Park. Fungsi-fungsi tersebut
antara lain adalah sebagai berikut .
II. 6.1. Fungsi Zoo
1. Fungsi Utama
Fungsi utama dari perancangan ini adalah kombinasi dari taman dan kebun
binatang yang dirincikan sebagai berikut :
Sebagai area rekreasi dan komersil sebagai penunjang dalam bidang
kepariwisataan
Sebagai sarana meingkatkan kepedulian masyarakat akan masalah
keanekaragaman hayati fauna di dunia dan di Indonesia.
Sebagai sarana konservasi dan pendidikan
Sebagai tempat objek penelitian aspek biologi /ekologi jenis-jenis satwa
Sebagai paru-paru kota Teluk Dalam, Kab. Nias Selatan karena memiliki
banyak jenis tumbuhan hijau sebagai penghasil oksigen dan pencegah
29
Universitas Sumatera Utara
Sebagai sarana yang dapat membantu meningkatkan devisa negara dari
segi kepariwisataan.
Sebagai sarana penyedia habitat aneka satwa yang mampu mendukung
kesejahteraan satwa
2. Fungsi Objek
Adapun fungsi objek atau fasilitas yang terdapat dalam kebun binatang
adalah sebagai berikut :
Sebagai wadah : objek ini diharapkan dapat menampung berbagai kegiatan
(aktifitas) yang berlangsung pada objek yang menjadi tujuan perancangan
dari objek itu sendiri.
Sebagai estetika : dari objek ini ini diharapkan menjadi sebuah icon yang
berorientasi pada nilai-nilai edukatif dan rekreatif dengan tema pokoknya
adalah alam.
Sebagai promosi : dimaksudkan sebagai daya tarik tersendiri dari daerah
ini.
II. 6.2. Fungsi Hotel
Berdasarkan kegiatannya, terdapat tiga lingkup fungsi pada perancangan
Hotel dan CottageOno Niha Zoological Park, yaitu:
1. Fungsi publik
Adalah area yang merupakan tempat para pengunjung dapat menikmati
dan menghabiskan waktu dan melakukan keiatan publik, seperti :
30
Universitas Sumatera Utara
Restaurant
Fitness Centre
Kolam Renang
2. Fungsi privat
Adalah kawasan penginapan para tamu yang menginap sebagai tempat
istirahat dan melakukan kegiatan lainnya selama mereka berada di Hotel dan
CottageOno Niha Zoological Park. Terdapat tiga jenis kamar dan dua jenis cottage
di Hotel dan CottageOno Niha Zoological Park, yaitu:
Standard Room
Kamar paling murah dan fasilitas kamar disesuaikan dngan studi literatur
standart room.
Deluxe Room
Fasilitas terdiri dari kamar tidur, ruang makan dan pantry, ruang tamu dan
kamar mandi.
Standard Cottage
Fasilitas terdiri dari kamar tidur, ruang tamu, dan kamar mandi.
Family Cottage
Fasilitas terdiri dari dua kamar tidur, ruang tamu, dan kamar mandi.
3. Fungsi Service, meliputi :
Kitchen Room
House Keeping and Laundry Office
31
Universitas Sumatera Utara II.7. Tinjauan Fasilitas
Dalam perancangan objek kebun binatang ini, terdapat beberapa fasilitas
penunjang yang dikategorikan sebagai berikut :
1. Fasilitas Primer : terdiri dari, ruang karantina hewan, ruang pakan
hewan, ruang pengelola, laboratorium, dan sarana utilitas.
2. Fasilitas Akomodasi : fasilitas yang disediakan sebagai sarana
pendukung.
3. Fasilitas Penunjang : fasilitas yang disediakan untuk menunjang sluruh
kegiatan yang berlangsung dilokasi seperti : toilet umum, rumah ibadah, guest
service, gate, plaza, serta hotel cottage dikarenakan desain dan tapaknya yang
menyatu
II.8. Studi Banding Proyek Sejenis 1. Kebun Binatang Ragunan
Kebun binatang ragunan terletak di daerah Ragunan, Pasar Minggu,
Jakarta Selatan, Indonesia dengan luas 140 Ha, didirikan pada tahun 1864.
Didalamnya terdapat berbagai koleksi yang terdiri dari 295 spesies dan 4040
spesimen.
32
Universitas Sumatera Utara Kebun Binatang Ragunan terdapat koleksi satwa yang cukup
menarik.Konsepnya adalah beberapa satwa dipamerkan di alam terbuka, sehingga
pengunjung dapat menyaksikan perilaku satwa dalam habitatnya.Pengunjung juga
[image:53.595.192.431.117.365.2]dapat berinteraksi dengan hewan secara langsung.
Gambar 2.8 : Master Plan Kebun Binatang Ragunan
[image:53.595.166.455.512.719.2]33
Universitas Sumatera Utara Kebun Binatang Ragunan juga menyediakan beberapa wahana permainan yang
bisa dinikmati oleh semua khalangan umur baik anak-anak, remaja, hingga orang
dewasa dalam tarif yang relatif murah.
Kebun Binatang Ragunan memiliki sebuah tempat konservasi hewan
primata tersendiri dikenal sebagai Pusat Primata Schmutzer yang didirikan
sebagai sarana pendidikan dan hiburan bagi pengunjungnya. Kehidupan primata
di Schmutzer di rancang menyerupai kehidupan satwa di alam bebas atau disebut
[image:54.595.118.501.510.655.2]enklosur.
Gambar 2.10 : Wahana bermain di Kebun Binatang Ragunan
34
Universitas Sumatera Utara 2. Paris Zoological Park
Paris Zoological Park adalah fasilitas dari National Museum of Nature
History, terletak di Arondisemen ke-12 dari Paris, seluas 34 Ha dengan jumlah
180 spesies.
[image:55.595.136.504.474.733.2]Konsep dari kebun binatang ini adalah kombinasi antara pengolahan lansekap dengan aneka satwa yang ada didalamnya.
Gambar 2.12 : Master Plan Paris Zoological Park
35
Universitas Sumatera Utara Paris Zoological Park terdiri dari lima biozones yakni : Patagonia, Sudan
Sehel, Eropa, Guyana dan Madagaskar. Patagonia terletak di ujung paling selatan
ari Amerika Serikat, dikenal dengan dataran yang luas, gletser dan hutan Andes.
Sudan Sahel, adalah biozone yang terbesar di Paris Zoological Park di
dominasi oleh hewan Jerapah Afrika dan singa. Sudan sahel menawarkan
lansekap dengan panorama ”big rock” dan pohon pinus dan sangat memberikan
kejutan visual yang tersembunyi.
(a)
(b)
[image:56.595.117.507.204.586.2]36
Universitas Sumatera Utara Biozone Eropa, konsepnya adalah mengelilingi lereng utara Great Rock
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keanekaragaman hayati ruang
alami Eropa. Biozone Eropa diwakili dari beberapa lingkungan yakni : hutan
[image:57.595.117.515.117.402.2]konifer, semak belukar, rawa-rawa dan pegunungan dingin.
Gambar 2.16 : Potongan tapak biozone Eropa di Paris Zoological Park (a)
(b)
37
Universitas Sumatera Utara Guyana, adalah biozone yang berisikan vegetasi khas hutan tropis dengan
konsep rumah kaca.
Setelah meninggalkan rumah kaca, kemudian pengunjung akan memasuki
biozone Madagaskar yang terdiri dari dua jenis lingkungan yakni : hutan tropis
dan hutan kering. Kedua lansekapnya berbagi vertikalitas yang disorot oleh
kandang burung, lonjakan bambu, batang pohon serta infrastruktur pendukung
tanaman.
3. Shwe Inn Tha, Myanmar
Inle Lake adalah tempat yang magis di Myanmar (dahulu Burma), di mana desa-desa dan biara bangkit dari air di tengah kebun mengambang, suku
[image:58.595.231.410.161.296.2]bukit mendiami garis pantai, dan satu-satunya cara untuk berkeliling adalah Gambar 2.17 : Suasana biozone Guyana di Paris Zoological Park
Gambar 2.18 :(a) hutan kering; (b)hutan tropis yang ada pada biozone Madagaskar (c)
38
Universitas Sumatera Utara dengan longboat. Ini perahu kayu tradisional dengan tukang perahu menggunakan
teknik mendayung unik untuk mengangkut barang dan penumpang, menangkap
ikan dan pergi ke pasar.
Shwe Inn Tha Floating Resort terletak di tempat terpencil di tengah danau, bertengger tenang di atas panggung kayu tepat di atas Inle Lake.Tiba
dengan perahu dari Heho Bandara atau kota-kota sekitarnya, serta kunjungan
berikutnya, danau pasar restorandan desa, adalah seperti melangkah mundur
dalam waktu beberapa ratus tahun. Kehidupan di bagian mempesona Myanmar
cara hidup yang telah berlangsung selama berabad-abad, dan orang-orang yang
ramah dan bersahabat.
Shwe Inn Tha dibangun dan berjalan dengan sensitivitas ekologis,
melestarikan keindahan alam dan sumber daya lingkungan danau sambil
memberikan pengalaman tamu fenomenal yang tidak dapat memiliki tempat lain
di dunia.
39
Universitas Sumatera Utara FASILITAS:
Shwe Inn Tha menyediakan 32 buah deluxe room, 4 buah family deluxe
room, dan 4 junior suite.Tiap kamar disediakan telepon, mini bar, dan pemanas
air. Shwe Inn Tha juga dilengkapi dengan dining room dengan hiburan spesial
seperti tarian tradisional atau musik., coffee n bakery shop yang dilengkapi dengan
TV satelit, dan transportasi dari airport ke penginapan serta boat rentals dan
trekking tours.
Udara terbuka dan paviliun ruang duduk menyapa ketika pengunjung tiba
di Shwe Inn Tha. Hanya di luar daerah ini umum adalah restoran resort, sebuah
ruang besar yang melayani Tha lokal top-notch dan masakan Shan, serta pilihan
India, Singapura, Eropa dan hidangan internasional lainnya. Karena danau ini
berbahaya untuk navigasi pada malam hari, makan malam sebagian besar diambil
di restoran Shwe Inn Tha.
40
Universitas Sumatera Utara Resort ini juga memiliki kolam renang terapung. Kolam renang diisi dan
diperlakukan secara alami dengan penyaringan air, dikelilingi oleh dek tempat
tidur besar dan nyaman untuk bersantai. Layanan spa juga tersedia, seperti kolam
renang, layanan spa disini berbeda dari pengalaman spa lain yang Anda temui.
Pijat, layanan spa wajah dan lainnya disediakan sendiri di udara terbuka, dengan
paviliun terapung.
4. Pulau Ayer Resort
Pulau Ayer adalah salah satu resort di pulau seribu Jakarta, Pulau Ayer
[image:61.595.209.405.114.262.2]terkenal dengan sebutan “Mutiara kepulauan seribu“, Resort ini mulai Gambar 2.21 : Suasana interior pada restoran
[image:61.595.120.508.489.634.2]41
Universitas Sumatera Utara dikembangkan dan dibuka untuk objek wisata pada tahun 1950 dan merupakan
tempat peristirahatan Presiden Soekarno.
Bangunan cottage, fasilitas dan nama cottage bernuansa Asmat dan diberi
nama sesuai dengan nama suku Asmat yang ada di Irian (Papua) seperti;
Ayamaru, Oshibi, Fakfak dan lain-lain.
Pulau Ayer Resort berada di kawasan Jakarta Utara, Indonesia dan untuk
mencapai Pulau resort ini pengunjung harus menggunakan kapal, pihak pengelola
pulau Ayer resort telah menyiapkan armada kapal yang berada di Marina Ancol,
Jakarta
Lokasi pulau Ayer resort hanya ditempuh selama 20 menit menggunakan
speed boat dari Marina ancol, karena lokasi yang dekat dengan Jakarta, pulau ini
cocok untuk pengunjung yang belum terbiasa menggunakan perjalanan laut, dan
dikarenakan lokasi resort ini masih terbilang dekat dengan Jakarta, air laut sekitar
pulau masih tercemar (kondisi masih seperti di ancol tidak bening) sehingga tidak
dapat digunakan untuk snorkeling atau scuba diving.
Tipe Cottage & Hotel di Pulau Ayer Resort
Cottage dan hotel di pulau Ayer resort berada di setiap pojok pulau, Pulau
ini kurang lebih seluas 8 hectares, arsitektur cottage dan fasilitas di pulau ayer
bernuansa suku Asmat, pengunjung yang ingin tinggal diatas air dapat memilih
42
Universitas Sumatera Utara jembatan kayu, dan di dalam cottage dilengkapi fasilitas seperti AC, Pemanas air,
TV, Kulkas dll
Pulau Ayer & Resort menawarkan tipe Cottage Floating (diatas air)
1. Tipe Deluxe = cottage dengan 1 room / kamar dengan Twin Bed) atau
disebut tipe “SERUI”
2. Tipe Family (1 room double bed) atau disebut tipe “FAK FAK”
3. VIP (2 bedroom with living room) atau disebut tipe “RANSIKI”
Untuk tipe Hotel dan Cottage yang berada di darat (Land cottage)
1. Deluxe Cottage disebut tipe “OSHIBI”
2. Family (1 bedroom with single bed) – ENAROTALI
3. VIP (2 bedroom + living room) – AYAMARU
4. Bungalow (2 bedroom) – CENDRAWASIH
5. Deluxe Hotel (1 bedroom capacity 2 person)
6. Executive Hotel. (1 bedroom capacity for 4 person)
Fasilitas di Pulau Ayer Resort
Pulau Ayer resort menawarkan berbagai fasilitas olah raga dan hiburan
bagi pengunjung nya, adapun fasilitas yang dapat di nikmati antara lain
Swimming pools, Land Cottage, Floating Cottages, Restaurant, Fasilitas olah raga
43
Universitas Sumatera Utara
Fasilitas Cottage
Jenis cottage standar, floating cottage di Pulau Anyer disebut dengan
“Serui”. Resort Pulau Anyer memiliki 14 cottage tipe cottage serui. Dengan
fasilitas satu kamar tidur twin bed, AC, kamar mandi pribadi, ruang tamu, teras,
telepon, tv dan kulkas.
Family floating cottage, di Pulau Anyer disebut “Fak-fak”.Di resort ini di
tawarkan 12 unit cottage tipe ini. Kapasitas normal untuk dua orang, difasilitasi
dan dilengkapi dengan satu kamar tidur dengan dua tempat tidur, AC, kamar
44
Universitas Sumatera Utara Tipe VIP floating cottage, disebut tipe “Ransiki”. Terdapat 7 unit cottage
jenis ini, difasilitasi dengan dua kamar tidur dengan dua tempat tidur ganda, AC,
dua kamar mandi pribadi, ruang tamu, ruang makan, teras, telepon, tv, dan kulkas.
Karena cottage tipe ini berada didaerah luar dari semua tipe yang ada, tipe ini
memiliki pemandangan gratis yang indah, dari teras penghuni dapat menikmati
laut jawa dan aktifitas nelayan, dan dapat juga melakukan kegiatan memancing
[image:65.595.199.438.113.272.2]dari teras cottage.
[image:65.595.117.513.481.613.2]45
Universitas Sumatera Utara BAB III
ONE STEP CLOSER
III.1. AnalisaFisik
III.1.1 Analisa Lokasi
Pulau Nias
Kabupaten Nias Selatan
[image:66.595.113.510.244.673.2]Kota Teluk Dalam
46
Universitas Sumatera Utara Keadaan site :
Lokasi tapak : kota Teluk Dalam, Kab. Nias Selatan, Sumatera Utara
Luas lahan : ± 25 Ha ( ± 250.000 m2)
Unsur potensial site adalah :
Site merupakan kawasan yang sering dikunjungi wisatawan tiap tahunnya,
karena terkenal dengan wisata bahari dan perairannya.
Posisi site dekat dengan Ibukota Kab. Nias Selatan, yakni kota Teluk
[image:67.595.114.511.149.516.2]Dalam.
Gambar 3.2 Kondisi eksisting lokasi
47
Universitas Sumatera Utara
Akses menuju site mudah, didukung dengan kondisi jalan yang baik
(dalam tahap pengembangan dan pengerjaan), serta transportasi yang
lancar.
III.2. Analisa Sirkulasi
Kawasan ini masih dalam tahap pembangunan, sehingga belum memiliki
sirkulasi yang jelas dan baik. Maka dari itu merancang sebuah konsep sirkulasi
seperti kota Venice. Berikut ini adalah konsep sirkulasi dari Master Plan kawasan
[image:68.595.145.466.328.726.2]Teluk Dalam yang kami usulkan :
48
Universitas Sumatera Utara Adapun konsep sirkulasi yang direncanakan untuk kawasan Zoological
[image:69.595.114.510.171.702.2]Park adalah sebagai berikut :
49
Universitas Sumatera Utara III.3. Analisa Matahari, dan Vegetasi
Analisa datangnya panas dan cahaya matahari tidak begitu memberikan
pengaruh ataupun pertimbangan yang besar dalam perancangan kawasan kebun
binatang ini, dikarenakan sebagian besar rancangan yang dibutuhkan berada di
alam terbuka.
[image:70.595.128.481.243.439.2]III.4. Analisa Vegetasi
Gambar 3.5 : Analisa matahari
[image:70.595.115.508.486.760.2]50
Universitas Sumatera Utara Jenis vegetasi yang terdapat pada site tapak sebagian besar adalah tanaman
mangrove, palm, pohon kelapa, dan semak belukar. Rencananya tanaman akan
tetap dipertahankan sebagai kebutuhan kawasan kebun binatang bahkan beberapa
diantaranya akan dijadikan konservasi sarana edukasi dan dijadikan sebagai
wahana rekreasi berupa mangrove track, dan pendukung flying fox.
III.5. Analisa View
[image:71.595.124.489.286.709.2] View dari dalam keluar
51
Universitas Sumatera Utara
View dari luar ke dalam
III.6. Analisa Pelaku, Kegiatan, dan Kebutuhan Ruang
Dalam perancangan area rekreasi kebun binatang dapat dibagi menjadi 3
zona yaitu zona pengunjung/umum, zona satwa/kandang, dan zona
pengelola/servis.Pembagian zona ini didasarkan atas fungsi, pelaku, dan aktivitas
[image:72.595.122.485.117.541.2]yang diwadahi.
52
Universitas Sumatera Utara III.6.1. Diagram Aktivitas
Menggambarkan alur kerja dari proses pembelian tiket oleh pengunjung
[image:73.595.123.494.194.727.2]sampai masuknya pengunjung ke kawasan wisata Kebun Binatang.
53
Universitas Sumatera Utara III.6.2. Kebutuhan Ruang
Kebutuhan ruang yang diperlukan berdasarkan analisa pelaku dan
kegiatannya adalah sebagai berikut :
Lansekap (Ruang Terbuka Hijau) : mendukung kesejahteraan satwa, sebagai
area piknik, dan sebagai paru-paru kawasan kebun binatang dan daerah
sekitarnya. Variasi dan jenis tanaman tetap didedikasikan sebagai pameran
dan edukasi.
Kandang satwa : sebagai tempat tinggal atau habitat dan konservasi satwa,
sebagai wadah pameran satwa, sebagai tempat karantina hewan sebelum
memasuki alam bebas.
Food Service : sebagai tempat pelayanan makanan bagi pengunjung saat
berada di kebun binatang.
Retail atau Zoo store : tempat yang menjual berbagai souvenir
Area konservasi : sebagai tempat konservasi atau pengembangan baik satwa
maupun tumbuhan yang dilestarikan. Ditujukan sebagai sarana edukasi
penunjang pendidikan.
Plaza : merupakan ruang terbuka luar diamana yang didalamnya terdapat
berbagai wahana atau arena bermain untuk pengunjung. di dalam plaza
nantinya akan dibuat sebuah kebun dengan air mancur dan kolam sehingga
menciptakan visualisasi yang indah.
Guest Service : adalah sebuah tempat sebagai pusat pelayanan dan informasi
54
Universitas Sumatera Utara
Ticketing : sebagai tempat pembelian tiket masuk sebelum pengunjung
memasuki area kebun binatang.
Stage (Pentas) : ditujukan sebagai pentas pameran acara hiburan guna
menghibur pengunjung yang berada di dalam kebun binatang.
Wahana rekreasi : adapun wahana rekreasi yang direncanakan dalam kebun
binatang ini adalah flying fox dan mangrove track.
Infrastruktur : adalah fasilitas guna mendukung utilitas area kebun binatang.
Area parkir : merupakan sarana yang paling penting untuk wisatawan
pengunjung kebun binatang.
III.7. Analisa Penzoningan
Hasil analisis dan pengelompokkan dari fungsi, analisis pelaku dan
kegiatan maka didapatkan beberapa macam fasilitas beserta kebutuhan luas
besarannya.Dari hasil tersebut didapatkan pembagian zona pada tapak
berdasarkan jenis pelaku utama dan kegiatannya yang terbagi menjadi, zona
kandang satwa, zona pengelola, dan zona pengunjung. Zona kandang satwa
seluas ± 2,8 Ha, zona pengelola seluas ± 6.900 m2, dan sisanya adalah zona
Gambar
Dokumen terkait
Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan hubungan pekerjaan, peran PMO, pelayanan kesehatan, dukungan keluarga dan diskriminasi terhadap ketidakteraturan
Pengetahuan tentang berbagai gejala (fisik maupun sosial) yang berlangsung di muka bumi yang direpresentasikan sebagai gejala keruangan (spatial phenomena) suatu obyek tertentu
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerja shift dapat meningkatkan kadar Glutamic Acid Decarboxylase 65 (GAD65) dalam serum darah yang merupakan penanda
Disarankan kepada petugas kesehatan Mutiara Home Care meningkatkan upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan keyakinan dan pengetahuan masyarakat dalam
Bahan tambahan pangan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai bahan makanan dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan, mempunyai atau tidak
Data was collected using open ended and semi-struc- tured questionnaire interview, direct observation as well as document and archival reviews. Open ended interview was conducted
horizontal gerakan tanah yang paling besar yaitu 2926 pms-2 pada koordinai tb+,S" nt - 5" LS di daerah sekitar Kabupaten Lampung Barat dengan Ulllt X
The quality of the calibration model was evaluated using the following statistical parameters: coefficient of determination between predicted and measured glucose concentration ( R