• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor Penyebab Tingginya Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Non Kesehatan (dukun) di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo, Jambi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Faktor-faktor Penyebab Tingginya Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Non Kesehatan (dukun) di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo, Jambi."

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA NON KESEHATAN ( DUKUN)

DI KECAMATAN SUMAY DESA TELUK SINGKAWANG KABUPATEN TEBO, JAMBI

SKRIPSI

Oleh Merry 091121080

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011

(2)
(3)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya yang selalu menyertai penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Faktor-faktor Penyebab Tingginya Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Non Kesehatan (dukun)” di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo Jambi.

Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan bimbingan dan dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini, sebagai berikut :

1. Dr. Dedi Ardinata, M.kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Erniyati, S.Kp, MNS, selaku Pudir Satu Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Nur Afi Darti, S.Kp, M.Kep, selaku dosen pembimbing satu skripsi yang telah banyak meluangkan waktu, memberi masukan, saran dan nasehat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi penelitian ini.

(4)

5. Ibu Reni Asmara Ariga, S.Kp, MARS, selaku dosen penguji proposal dan skripsi dalam penelitian ini.

6. Ibu Nur Asnah Sitohang, S.Kp, Ns, M.Kep, selaku dosen pembimbing akademik.

7. Dr. Kurnia Sari Dewi, selaku Kepala Puskesmas Teluk Singkawang Kabupaten Tebo, Jambi, yang telah memberi izin kepada saya melakukan penelitian di Puskesmas Teluk Singkawang Kecamatan Sumay Kabupaten Tebo, Jambi.

8. Terima kasih buat ayahnda dan alm ibunda ku, kakak ku dan adik ku serta orang yang tersayang bagi ku yang selalu mendukung baik dalam bentuk moril maupun materil yang telah banyak memberikan semangat dan doa 9. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada semua teman-teman

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara 2009 jalur B semoga kita tetap menjadi sahabat selamanya dan terima kasih atas kebersamaannya, dukungan serta semangat yang selalu teman-teman berikan

Semoga Allah yang maha pengasih dan maha penyayang bagi umatnya selalu mencurahkan berkah dan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis.

Medan, Januari 2011 Penulis

(5)

DAFTAR ISI

1.5 Tanda-tanda Mulainya Persalinan ... 10

1.6 Sebab-sebab yang Menimbulkan Persalinan ... 11

1.7 Mekanisme Persalinan ... 12

2. Dukun Bayi ... 12

2.1 Pengertian Dukun Bayi ... 12

2.2 Faktor-faktor Penyebab Pertolongan Persalinan oleh Dukun ... 12

2.3 Dampak Pertolongan Persalinan oleh Dukun ... 14

2.4 Perawatan Persalinan oleh Dukun Bayi ... 14

BAB 3 Kerangka Konseptual ... 15

(6)

2. Defenisi Operasional... 16

BAB 4 Metodologi Penelitian... 18

1. Desain Penelitian ... 18

2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 18

2.1 Populasi ... 18

2.2 Sampel ... 19

3. Lokasi dan Waktu Penelitian... 19

4. Pertimbangan Etik ... 20

5. Instrumen Penelitian ... 20

6. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 22

7. Pengumpulan Data ... 23

8. Analisa Data ... 24

BAB 5. Hasil dan Pembahasan ... 25

1. Hasil Penelitian ... 25

1.1 Karakteristik Demografi ... 25

1.2 Faktor-faktor Penyebab Tingginya Persalinan oleh Dukun .... 26

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat izin penelitian dari pendidikan ke Puskesmas Teluk Singkawang Kabupaten Tebo, Jambi.

2. Surat balasan dari Puskesmas Teluk Singkawang Kabupaten Tebo, Jambi 3. Lembar persetujuan menjadi responden

4. Instrumen penelitian 5. Lembar jadwal penelitian 6. Taksasi dana

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Persentase Karakteristik Demografi... 25

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Persentase Faktor Dukungan Keluarga ... 26

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Persentase Faktor Budaya ... 27

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Persentase Faktor Tenaga Kesehatan ... 27

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Persentase Faktor Pengetahuan ... 28

(9)

Judul : Faktor-faktor Penyebab Tingginya Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Non Kesehatan (dukun) di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo, Jambi.

Nama : Merry NIM : 091121080

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep) Tahun : 2011

ABSTRAK

Penyebab tingginya Angka Kematian Ibu di Indonesia (AKI) salah satunya adalah pertolongan persalinan oleh tenaga tidak terampil (dukun). SDKI (Survei Demografi Kesehatan Indonesia) tahun 1997 sebanyak 54% persalinan masih ditolong oleh dukun bayi (Nurhayati, 2008). Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab tingginya pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan (dukun) di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo Jambi. Jenis penelitian deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive sampling. Sampel penelitian 30 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan pengolahan data dilakukan dengan program statistik dalam bentuk tabel distribusi ,frekuensi dan persentase. Hasil penelitian mayoritas responden pendidikan SD yaitu 23 orang (76,6%), suku bangsa melayu yaitu 22 orang (73,3%), dan pekerjaan IRT (ibu rumah tangga) yaitu 21 orang (70,0%). Hasil penelitian didapat faktor-faktor penyebab tingginya pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan (dukun) di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo Jambi tahun 2010 berdasarkan faktor dukungan keluarga 30 orang (100%), faktor tenaga kesehatan 28 0rang (93,3%), faktor pengetahuan 29 orang (96,7%), faktor ekonomi 26 orang (86,7%), faktor budaya 30 orang (100%), faktor geografis 20 orang (66,7%) dan faktor pendidikan 23 orang (76,6%). Disarankan agar petugas kesehatan memberikan informasi dan penyuluhan kepada ibu-ibu tentang resiko yang terjadi bila persalinan ditolong oleh tenaga non kesehatan (dukun).

(10)

Judul : Faktor-faktor Penyebab Tingginya Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Non Kesehatan (dukun) di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo, Jambi.

Nama : Merry NIM : 091121080

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep) Tahun : 2011

ABSTRAK

Penyebab tingginya Angka Kematian Ibu di Indonesia (AKI) salah satunya adalah pertolongan persalinan oleh tenaga tidak terampil (dukun). SDKI (Survei Demografi Kesehatan Indonesia) tahun 1997 sebanyak 54% persalinan masih ditolong oleh dukun bayi (Nurhayati, 2008). Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab tingginya pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan (dukun) di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo Jambi. Jenis penelitian deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive sampling. Sampel penelitian 30 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan pengolahan data dilakukan dengan program statistik dalam bentuk tabel distribusi ,frekuensi dan persentase. Hasil penelitian mayoritas responden pendidikan SD yaitu 23 orang (76,6%), suku bangsa melayu yaitu 22 orang (73,3%), dan pekerjaan IRT (ibu rumah tangga) yaitu 21 orang (70,0%). Hasil penelitian didapat faktor-faktor penyebab tingginya pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan (dukun) di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo Jambi tahun 2010 berdasarkan faktor dukungan keluarga 30 orang (100%), faktor tenaga kesehatan 28 0rang (93,3%), faktor pengetahuan 29 orang (96,7%), faktor ekonomi 26 orang (86,7%), faktor budaya 30 orang (100%), faktor geografis 20 orang (66,7%) dan faktor pendidikan 23 orang (76,6%). Disarankan agar petugas kesehatan memberikan informasi dan penyuluhan kepada ibu-ibu tentang resiko yang terjadi bila persalinan ditolong oleh tenaga non kesehatan (dukun).

(11)

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi tahun 2003 di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara. Hal itu menjadi kegiatan prioritas departemen kesehatan pada periode 2005-2009. Prioritas lain adalah pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin ; penanggulangan penyakit menular, gizi buruk, dan krisis kesehatan akibat bencana ; serta peningkatan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, tertinggal, dan daerah perbatasan. Menurut survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2002-2003 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 307 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) tercatat 35 per 1.000 kelahiran hidup (Moedjiono, 2007).

(12)

Angka Kematian Ibu di Indonesia bervariasi dari paling rendah adalah 130 per 100.000 kelahiran hidup di Yogyakarta, 490 per 100.000 kelahiran hidup di Jawa Barat sampai paling tinggi adalah 1340 per 100.000 kelahiran hidup di Nusa Tenggara Barat. Variasi ini antara lain disebabkan oleh perbedaan norma, nilai lingkungan dan kepercayaan masyarakat. Suatu hal yang penting adalah perbedaan kualitas pelayanan kesehatan pada setiap tingkat pelayanan (Syaifuddin, 2001).

Kematian Ibu di Indonesia pada saat ini belum memiliki data statistik vital yang dapat langsung menghitung Angka Kematian Ibu (AKI). Data AKI yang diperoleh oleh Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) berasal dari pengumpulan informasi dari saudara perempuan yang meninggal semasa kehamilan, persalinan atau setelah melahirkan. Data terakhir SDKI menunjukkan bahwa AKI di Indonesia sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup antara tahun 1998 – 2002. Menurut laporan BPS tahun 2007, Angka Kematian Ibu di Indonesia mencapai 248 / 100.000 kelahiran. Angka ini masih jauh dari target tujuan pembangunan millenium (Millenium Development Goals / MDGs), yaitu 125 / 100.000 kelahiran pada tahun 2015. Dalam Rencana Strategis Nasional “ Making Pregnancy Safer’’ di Indonesia 2001 – 2010, Depkes RI (2001) menyebutkan

bahwa dari lima juta kelahiran yang terjadi di Indonesia setiap tahunnya diperkirakan 20.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan dan persalinan (Nurhayati, 2008).

(13)

deteksi dini komplikasi dan rujukan yang memadai sangat penting karena banyak kasus komplikasi obstetri yang belum dapat ditangani pada tingkat masyarakat. Oleh karena itu peran anggota keluarga, dukun bayi, kader kesehatan dan tenaga kesehatan setempat sangat berpengaruh dalam masa rujukan ini. Bila terjadi keterlambatan dalam merujuk dan membawa ibu ke fasilitas rujukan yang memadai, maka akan membahayakan jiwa ibu dan bayinya (Nurhayati, 2008).

Menurut WHO dinegara berkembang masih banyak terdapat ibu yang melahirkan di rumah tanpa ditolong oleh tenaga kesehatan. Para ibu tersebut mempercayakan proses kelahiran mereka untuk ditangani oleh dukun bayi. Dukun bayi sangat berperan dalam upaya keselamatan ibu bahkan menurut Minden and Levin (1996) dalam buku The right to know : women and their traditional birth attendants ; dukun bayi berperan penting sebagai penghubung antara masyarakat

dengan sistem pelayanan kesehatan formal (Nurhayati, 2008).

Menurut WHO kunjungan antenatal pertama dapat menjangkau 90 % dari ibu hamil, namun saat kelahiran tiba hanya 60 % yang dilakukan oleh tenaga terampil. Bahkan menurut SDKI tahun 1997 sebanyak 54 % persalinan masih ditolong oleh dukun bayi. Di samping itu data WHO tahun 2002 bahwa pada wanita yang memiliki tingkat ekonomi lebih tinggi sebanyak 89,2 % kelahiran ditolong oleh tenaga kesehatan. Kondisi ini sangat timpang pada wanita dengan ekonomi rendah yaitu hanya 21,3% (Nurhayati, 2008).

(14)

pertolongan persalinan. Di daerah dengan kondisi geografis dan transportasi yang sulit meski sudah ditangani oleh bidan, namun jika dalam proses memerlukan pertolongan darurat maka kondisi tersebut akan memperlambat ibu yang akan melahirkan mencapai fasilitas kesehatan. Di samping kondisi geografis, faktor budaya juga berperan dalam upaya menentukan siapa yang akan menolong persalinan seorang ibu. Ada budaya yang berlaku di suatu masyarakat tertentu yang hanya mau memilih dukun bayi sebagai penolong kelahiran. Kepala Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan RI pernah mengatakan ; Meski ditempatkan bidan, tapi masyarakatnya tidak mau meminta pertolongan (Nurhayati, 2008).

Peran dukun bayi yang masih cukup besar sebagai tenaga penolong persalinan oleh sebagian besar wanita pada tingkat ekonomi rendah perlu digaris bawahi. Selayaknya fakta yang menyatakan bahwa dukun bayi masih digunakan sebagai penolong persalinan, dapat menjadi acuan kebijakan dan program serta strategi upaya keselamatan ibu di Indonesia (Nurhayati, 2008).

(15)

kesehatan. Dan sebelumnya belum ada penelitian tentang ini faktor-faktor penyebab tingginya pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan (dukun). 2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan maka pertanyaan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor penyebab tingginya pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan (dukun) di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo Jambi. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini.

3. Tujuan Penelitian 3.1 Tujuan Umum

Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab tingginya pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan (dukun) di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo Jambi.

3.2 Tujuan Khusus

(16)

4. Pertanyaan Penelitian

Apa saja faktor-faktor penyebab tingginya pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan (dukun) di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo Jambi.

5. Manfaat Penelitian

5.1 Bagi Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan, informasi bagi tenaga pendidikan keperawatan khususnya dalam bidang keperawatan maternitas.

5.2 Bagi Tenaga Medis Keperawatan

Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di bidang persalinan, khususnya pada ibu yang melahirkan.

5.3 Bagi Penelitian Selanjutnya

(17)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

1. Persalinan

1.1 Pengertian Persalinan

Persalinan adalah proses untuk mendorong keluar janin dan placenta dari dalam saluran rahim oleh kontraksi otot-otot rahim. Persalinan normal adalah persalinan dengan presentasi verteks, aterm, selesai dalam tempo 4-24 jam, dan tidak melibatkan bantuan artifisial maupun komplikasi (Forrer, 2001).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun kedalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Prawirohardjo, 2006).

Persalinan adalah suatu proses yang dialami, peristiwa normal, namun apabila tidak dikelolah dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal (Mufdillah & Hidayat, 2008).

(18)

Persalinan adalah proses pergerakan keluar janin, plesenta, dan membran dari dalam rahim melalui jalan lahir (Bobak, 2005).

1.2 Fisiologi Persalinan

Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan aterm (bukan prematur atau postmatur), mempunyai omset yang spontan (tidak di induksi), selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat awitannya (bukan partus presipitatus atau partus lama ), mempunyai janin (tunggal) dengan persentasi verteks (puncak kepala ) dan oksiput pada bagian anterior pelvis, terlaksana tanpa bantuan artifisial (seperti forseps), tidak mencakup komplikasi (seperti perdarahan hebat), mencakup kelahiran plasenta yang normal (Forrer, 2001).

Kehamilan secara umum ditandai dengan aktivitas otot polos miometrium yang relatif tenang yang memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin sampai dengan kehamilan aterm. Menjelang persalinan, otot polos uterus mulai menunjukkan aktivitas kontraksi secara terkoordinasi, diselingi dengan suatu periode relaksasi, dan mencapai puncaknya menjelang persalinan, serta secara berangsur menghilang pada periode postpartum. Mekanisme regulasi yang mengatur aktivitas kontraksi miometrium selama kehamilan, persalinan, dan kelahiran (Prawirohardjo, 2008).

1.3 Faktor Persalinan

(19)

(Displacement) dan passenger terutama janin (secara khusus bagian kepala janin) plus plasenta, selaput dan cairan ketuban / amnion (Forrer, 2001).

1.4 Kala Persalinan

Persalinan dibagi dalam empat kala yaitu kala pertama dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm), proses ini terbagi dalam dua fase yaitu fase laten (8 jam) servik membuka sampai 3 cm dan fase aktif (7 jam) servik membuka dari 3 cm sampai 10 cm, kontraksi lebih kuat dan sering selama fase aktif. Kala dua dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi. Kala tiga dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Dan kala empat dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum (Prawirohardjo, 2006).

(20)

empat diawali dengan keluarnya plasenta dan berakhir ketika uterus tidak relaksasi lagi, kala empat lebih panjang pada multipara dari pada primipara, biasanya dari 4 sampai 12 jam (Hamilton, 1995).

1.5 Tanda-Tanda Mulainya Persalinan

Tanda-tanda mulainya persalinan adalah Lightening yaitu terbenamnya kepala janin kedalam rongga panggul karena berkurangnya tempat didalam uterus dan sedikit melebatnya simfisis. Sering buang air kecil yang disebabkan oleh tekanan kepala janin pada kendung kemih. Kontraksi Brakton-Hicks pada saat uterus yang teregang dan mudah dirangsang yang dapat menimbulkan distenfensi dinding abdomen sehingga dinding abdomen menjadi lebih tipis dan kulit menjadi lebih peka terhadap rangsangan (Forrer, 2001).

Tanda-tanda permulaan persalinan adalah Lightening atau settling atau dropping yang merupakan kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun. Perasaan sering-sering atau susah buang air kecil karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin. Perasaan sakit diperut dan dipinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah diuterus. Servik menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur darah (Mochtar M.ph, 1992).

1.6 Sebab-Sebab yang Menimbulkan Persalinan

(21)

a. Teori penuruman hormon : 1-2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Progesteron bekerja sebagai penenang otot-otot polos yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesteron turun.

b. Teori plasenta menjadi tua : menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesteron yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim.

c. Teori distensi rahim : rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskhemia otot-otot rahim, sehingga menganggu sirkulasi uteroplasenter.

d. Teori iritasi mekanik : dibelakang serviks terletak ganglion servikale, bila ganglion ini digeser dan ditekan oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus.

e. Induksi partus :dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang dimasukan dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser, amniotomi pemecahan ketuban), oksitosin drip yaitu pemberian oksitosin menurut tetesan perinfus (Mochtar M.ph, 1992).

1.7 Mekanisme Persalinan

(22)

mencapai perinium, kepala akan defleksi kearah anterior oleh perinium. Restitusi dan putaran paksi luar merupakan setelah kepala lahir, bayi berputar hingga mencapai posisi yang sama dengan saat ia memasuki pintu atas panggul. Ekspulsi merupakan setelah bahu keluar, kepala dan bahu diangkat ke atas tulang pubis ibu dan badan bayi dikeluarkan dengan gerakan fleksi lateral ke arah simfisis pubis (Bobak, 2005).

2. Dukun Bayi

2.1 Pengertian Dukun bayi

Dukun bayi adalah seorang anggota masyarakat yang pada umumnya wanita yang mendapat kepercayaan serta memiliki keterampilan menolong persalinan secara tradisional. Dan dukun bayi merupakan sosok yang sangat dipercaya dikalangan masyarakat, memberikan pelayanan khususnya bagi ibu hamil sampai dengan nifas secara sabar (Meilani dkk, 2009).

2.2 Faktor - Faktor Penyebab Pertolongan Persalinan oleh Dukun

a. Faktor geografis, di daerah dengan kondisi geografis dan transportasi yang sulit meski sudah ditangani oleh bidan, namun jika dalam proses memerlukan pertolongan darurat maka kondisi tersebut akan memperlambat ibu yang akan melahirkan mencapai fasilitas kesehatan (Nurhayati, 2008)

(23)

c. Kultur budaya masyarakat kita terutama di pedesaan masih lebih percaya kepada dukun beranak dari pada bidan apalagi dokter. Dengan sikap budaya dan kebanyakan masyarakat di pedesaan tetap memilih dukun beranak sebagai penolong persalinan meskipun dengan resiko sangat tinggi (Suara Merdeka 2003 dalam Dian, 2009).

d. Faktor ekonomi, bahwa sekitar 65% dari seluruh masyarakat menggunakan dukun beranak walaupun biaya merupakan alasan yang menentukan pilihan masyarakat dan mereka lebih memilih layanan yang diberikan oleh dukun. Sementara 35% sisanya menggunakan layanan kesehatan seperti bidan didesa, puskesmas dan pustu (Suara Merdeka 2003 dalam Dian, 2009).

e. Dukungan keluarga, bila terjadi keterlambatan dalam merujuk dan membawa ibu ke fasilitas kesehatan yang memadai maka akan membahayakan jiwa ibu dan bayinya (Nurhayati, 2008).

(24)

(memotong tali pusat dengan sebilah bambu). Riwayat kasus kematian ibu dan janin dalam penelitian ini menggambarkan apa yang terjadi jika dukun beranak gagal mengetahui tanda bahaya dalam masa kehamilan dan persalinan serta rujukan yang terlambat dan kecacatan janin pun bisa terjadi dari kurangnya pengetahuan dukun beranak akan tanda-tanda bahaya kehamilan (Suara Merdeka 2003 dalam Dian, 2009).

2.4 Perawatan Persalinan oleh Dukun Bayi

(25)

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL

1. Kerangka Konsep

Kerangka konseptual ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab tingginya pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan (dukun) yang akan digambarkan sebagai berikut :

Skema 1. Kerangka Konsep Penelitian

Faktor-faktor penyebab • Geografis • Budaya • Ekonomi • Pendidikan • Pengetahuan • Dukungan keluarga • Tenaga kesehatan

(26)

2. Defenisi Operasional Variabel Penelitian

Budaya Merupakan suku

(27)

Pendidikan Merupakan suatu

(28)

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi Faktor-faktor Penyebab Tingginya Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Non Kesehatan (dukun) di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo Jambi.

2. Populasi dan Sampel Penelitian 2.1 Populasi

(29)

2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Penentuan jumlah sampel yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah berdasarkan (Arikunto, 2006). Jika besar populasi lebih dari 100 maka sampel yang diambil 20% - 25%. Maka sampel pada penelitian ini adalah 20/100 x 150 = 30. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang responden. Tehnik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu mengambil sampel yang ada, tersedia dan memenuhi kriteria. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu bersalin ( ibu yang sudah pernah melahirkan ditolong oleh tenaga non kesehatan atau sebutan dukun beranak ).

Dengan kriteria responden sebagai subjek penelitian antara lain :

a. Ibu-ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga non kesehatan (dukun) baik pada ibu primipara maupun multipara di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo Jambi.

b. Dapat berbahasa Indonesia

c. Bersedia menjadi responden penelitian. 3. Lokasi dan Waktu Penelitian

(30)

4. Pertimbangan Etik

Peneliti menggunakan manusia sebagai subjek penelitian, maka hakekatnya sebagai manusia harus dilindungi dengan memperhatikan prinsip-prinsip dalam pertimbangan etik yaitu responden mempunyai hak untuk memutuskan apakah ia bersedia menjadi subjek atau tidak tanpa ada sanksi apapun, tidak menimbulkan penderitaan bagi responden. Peneliti harus memberikan penjelasan dan informasi secara lengkap dan rinci serta bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi pada responden. Responden harus diperlakukan secara baik sebelum, selama dan sesudah penelitian, responden tidak boleh di deskriminasi jika menolak untuk melanjutkan menjadi subjek penelitian. Data yang diberikan harus dirahasiakan untuk itu perlu adanya anonymity (tanpa nama) dan confidentiality (rahasia).

5. Instrumen Penelitian

(31)

Dimana pada pernyataan 1-4 berdasarkan faktor geografis dengan jumlah pernyataan negatif (2,3) dan pernyataan positif (1,4). 5-8 berdasarkan faktor budaya dengan pernyataan negatif (6,7), dan pernyataan positif (5,8). 9-12 faktor pengetahuan dengan pernyataan negatif (12) dan pernyataan positif (9,10,11). 13-16 faktor dukungan keluarga dengan jumlah pernyataan negatif (13,14) dan pernyataan positif (15,16). 17-20 faktor tenaga kesehatan dengan pernyataan positif (19,20) dan pernyataan negatif (17,18).

Peneliti memberikan kuisioner dengan pilihan jawaban yang diberikan dengan cara dua pilihan alternatif jawaban “ya” dan “ tidak” skor untuk jawaban “ya” bernilai ( 1 ) dan “tidak” bernilai ( 0 ). Penilaian kuisioner ini dengan menggunakan skala ordinal yaitu dengan meminta pendapat apakah responden menyatakan “ya” atau “tidak” mengenai faktor-faktor penyebab tingginya pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan (dukun) dengan mendapatkan bobot tiap item. Penilaian skor tertinggi dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sudjana :

Panjang kelas =

Banyak Kelas Rentang Kelas

(32)

Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi salah satu faktor-faktor tersebut yang menyebabkan tingginya pertolongan persalinan oleh dukun, dan semakin rendah skor yang diperoleh maka faktor tersebut tidak menyebabkan tingginya pertolongan persalinan oleh dukun (Arikunto, 2006).

6. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan kemampuan instrumen pengumpulan data untuk mengukur apa yang harus diukur, untuk mendapatkan data yang relevan dengan apa yang sedang diukur (Dempsey, 2002). Validitas dalam penelitian ini dengan validitas isi yaitu dengan instrumen sesuai dengan variabel yang diteliti dan selanjutnya di konsultasikan kepada dosen yang memiliki keahlian di bidang maternitas yaitu ibu Siti Saidah, S.Kp, M.Kep, Sp, Mat. Universitas Sumatera Utara.

(33)

7. Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada bagian Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Mengirimkan permohonan izin yang diperoleh ke kantor Puskesmas Teluk Singkawang Kecamatan Sumay Kabupaten Tebo Jambi. Sebelum pengumpulan data peneliti minta tolong sama kepala desa setempat untuk memberi tahu kepada ibu-ibu di desa yang pernah melahirkan di tolong oleh tenaga dukun, dan diharapkan ibu-ibu tersebut datang ke Puskesmas Teluk Singkawang untuk hadir pada tgl, dan hari yang telah di tentukan. Peneliti melaksanakan pengumpulan data penelitian dalam waktu satu minggu dalam membagi kuisioner pada responden.

Dan setelah responden hadir di Puskesmas Teluk Singkawang, peneliti menjelaskan pada responden tentang tujuan, manfaat ibu-ibu untuk hadir di Puskesmas ini. Jika ada calon responden yang menolak dijelaskan kembali mengenai maksud dan tujuan ibu untuk hadir di Puskesmas ini. Dan barulah responden mengerti, selanjutnya responden di minta untuk menandatangani informed consent (surat persetujuan). Setelah itu responden diminta untuk mengisi

kuisioner yang berupa data demografi, dan kuisioner mengenai faktor-faktor penyebab tingginya pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan (dukun) yang diberikan oleh peneliti. Setelah semua responden mengisi kuisioner yang diberikan maka peneliti mengumpulkan data untuk di analisa.

(34)

8. Analisa Data

Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data dengan perhitungan statistik deskriptif untuk faktor-faktor penyebab tingginya pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan (dukun). Dimana data dianalisa dengan cara diperiksa terlebih dahulu atau di editing, untuk memeriksa apakah pertanyaan dan kuisioner telah di isi sesuai petunjuk. Setelah diberi kode atau coding terhadap pertanyaan yang telah di ajukan untuk mempermudah tabulasi dan analisa. Analisa yaitu menganalisa data yang terkumpul dengan menentukan persentase jawaban dari setiap responden. Selanjutnya peneliti memasukkan data kedalam komputer dan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan tehnik komputerisasi yang menggunakan program statistik (Polit & Hunger, 2002).

(35)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan tentang hasil penelitian mengenai faktor-faktor penyebab tingginya pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan (dukun). Melalui pengumpulan data terhadap 30 responden yang telah dilakukan pada bulan Juni sampai bulan Juli tahun 2010, di Puskesmas Teluk Singkawang Kecamatan Sumay Kabupaten Tebo Jambi.

1.1 Karakteristik Demografi

Karakteristik responden yang meliputi agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1. Distribusi Karakteristik Demografi Responden di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo, Jambi Tahun 2010.

Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%) Agama

Islam 30 100

Suku Bangsa

Jawa 8 26,7

Melayu 22 73,3

Pendidikan

SD 23 76,6

(36)

Berdasarkan tabel 1 bahwa mayoritas responden beragama Islam 30 orang (100%). Suku bangsa responden kebanyakkan suku melayu 22 orang (73,3%) dan sedikitnya suku jawa 8 orang (26,7%). Responden rata-rata berpendidikan SD 23 orang (76,6%), dan paling sedikit berpendidikan SMP 7 orang (23,3%). Pekerjaan responden rata-rata sebagai ibu rumah tangga 21 orang (70,0%) dan sebagai petani 9 orang (30,0%). Sedangkan penghasilan responden rata-rata sekitar 850.000,- hanya 26 orang (86,7%), dan sedikit diatas 850.000,- hanya 4 orang (13,3%).

1.2 Faktor-faktor Penyebab Tingginya Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Non Kesehatan (dukun) di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo, Jambi Tahun 2010.

Tabel 2. Distribusi frekuensi persentase berdasarkan faktor dukungan keluarga ( n = 30 )

No Pernyataan Ya Tidak

Frek % Frek % 1 Apakah keluarga mengharuskan ibu melahirkan di

dukun

28 (93,3%) 2 (6,7%)

2 Apakah keluarga mengharuskan ibu melahirkan di pelayanan kesehatan (bidan, perawat, dokter)

- 30 (100%)

(37)

4 Apakah keluarga mengantarkan ibu ke dukun saat ibu membutuhkan pertolongan persalinan

29 (96,7%) 1 (3,3%)

Dari tabel 2 dapat dilihat kategori berdasarkan faktor dukungan keluarga di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo Jambi. Dengan hasil skor kuisioner bahwa mayoritas responden ada kekeluargaan pada ibu dalam pertolongan persalinan apabila ditolong oleh dukun 30 (100%), dan mayoritas responden keluarga mengantarkan ibu ke dukun saat membutuhkan pertolongan persalinan 29 (96,7%).

Tabel 3. Distribusi frekuensi persentase berdasarkan faktor budaya (n = 30)

No Pernyataan Ya Tidak

Frek % Frek % 1 Apakah semua ibu-ibu yang melahirkan harus

ditolong oleh dukun sesuai dengan kepercayaan di daerah setempat.

25 (83,3%) 5 (16,7%)

2 Apakah sudah turun-temurun di daerah setempat untuk melahirkan ditolong oleh dukun.

30 (100%) -

3 Apakah pertolongan persalinan didukun menggunakan ritual budaya sehingga ibu lebih percaya dibanding bidan.

1 (3,3%) 29 (96,7%)

4 Apakah dengan melahirkan ditolong oleh dukun ibu lebih percaya dibanding bidan.

30 (100%) -

(38)

dengan melahirkan ditolong oleh dukun ibu lebih percaya dibanding bidan 30 1 Apakah di tempat ibu tersedia pelayanan

kesehatan (bidan, perawat, dokter).

9 (30,0%) 21 (70,0%)

2 Apakah tenaga kesehatan (bidan, perawat, dokter) selalu berada di tempat sehingga ibu mudah minta pertolongan bantuan kesehatan.

22 (73,3%) 8 (26,7%)

3 Tenaga kesehatan menurut ibu apakah kurang memahami tentang proses persalinan dibanding dukun.

28 (93,3%) 2 (6,7%)

4 Apakah tenaga kesehatan di desa ibu kurang memadai sehingga ibu minta pertolongan persalinan oleh dukun.

28 (93,3%) 2 (6,7%)

(39)

Tabel 5. Distribusi frekuensi persentase berdasarkan faktor pengetahuan (n = 30)

No Pernyataan Ya Tidak

Frek % Frek % 1 Apakah pernah mendengar bidan, perawat,

dokter dapat memberikan pertolongan persalinan.

19 (63,3%) 11 (36,7%)

2 Menurut ibu apakah persalinan sebaiknya ditolong oleh dokter atau bidan atau perawat.

- 30 (100%)

3 Apakah dukun terampil dalam menolong ibu selama proses persalinan.

29 (96,7%) 1 (3,3%)

4 Apakah dukun lebih cepat menolong persalinan dibanding bidan.

29 (96,7%) 1 (3,3%)

Dari tabel 5 dapat dilihat kategori berdasarkan faktor pengetahuan di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo Jambi. Dengan hasil skor kuisioner bahwa mayoritas responden dukun terampil dalam menolong ibu selama proses persalinan 29 (96,7%), dan mayoritas responden dukun lebih cepat menolong persalinan dibanding bidan 29 (96,7%).

Tabel 6. Distribusi frekuensi persentase berdasarkan faktor geografis ( n = 30 )

No Pernyataan Ya Tidak

Frek % Frek % 1 Apakah transportasinya sulit untuk dicapai

oleh ibu menuju ke pelayanan kesehatan.

20 (66,7%) 10 (33,3%)

2 Apakah jarak rumah ibu dengan fasilitas pelayanan kesehatan (bidan, perawat, dokter) jauh.

(40)

3 Apakah ibu membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai tempat pelayanan kesehatan (bidan, perawat, dokter).

19 (63,3%) 11 (36,7%)

4 Apakah ibu kesulitan untuk mencapai tempat pelayanan kesehatan (bidan, perawat, dokter).

19 (63,3%) 11 (36,7%)

Dari tabel 6 dapat dilihat kategori berdasarkan faktor geografis di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo Jambi. Dengan hasil skor kuisioner bahwa mayoritas responden transportasinya sulit untuk dicapai oleh ibu menuju ke pelayanan kesehatan 20 ( 66,7%), dan mayoritas responden jarak rumah ibu dengan fasilitas pelayanan kesehatan jauh, dan ibu kesulitan untuk mencapai tempat pelayanan kesehatan 19 (63,3%).

(41)

2. Pembahasan

Berdasarkan gambaran hasil penelitian dapat di identifikasikan beberapa faktor-faktor penyebab tingginya pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan (dukun) di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo Jambi Tahun 2010, yang disebabkan oleh faktor dukungan keluarga, faktor ekonomi, faktor pengetahuan, faktor tenaga kesehatan, faktor budaya, faktor pendidikan, dan faktor geografis.

2.1.Faktor Dukungan Keluarga

Dari hasil penelitian dilihat kategori berdasarkan faktor dukungan keluarga di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo Jambi. Dengan hasil skor kuisioner bahwa mayoritas responden ada kekeluargaan pada ibu dalam pertolongan persalinan apabila ditolong oleh dukun 30 (100%), mayoritas responden keluarga mengantarkan ibu ke dukun saat ibu membutuhkan pertolongan persalinan 29 (96,7%). Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa dukungan keluarga di perlukan bila terjadi keterlambatan dalam merujuk dan membawa ibu ke fasilitas kesehatan yang memadai, selain itu pemilihan tempat persalinan di pengaruhi juga oleh dukungan keluarga (Nurhayati, 2008).

(42)

2.2.Faktor Budaya

Dari hasil penelitian dilihat kategori berdasarkan faktor budaya di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo Jambi. Dengan hasil skor kuisioner bahwa mayoritas responden sudah turun-temurun di daerah setempat melahirkan di tolong oleh dukun 30 (100%), dan mayoritas responden dengan melahirkan ditolong oleh dukun ibu lebih percaya dibanding bidan 30 (100%). Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa kultur budaya masyarakat terutama di pedesaan masih lebih percaya pada dukun beranak dari pada bidan apalagi dokter, dengan sikap budaya dan kebanyakkan masyarakat di pedesaan tetap memilih dukun beranak sebagai penolong persalinan meskipun dengan resiko sangat tinggi (Suara Merdeka 2003 dalam Dian, 2009).

2.3.Faktor Pengetahuan

Dari hasil penelitian dilihat kategori berdasarkan faktor pengetahuan di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo Jambi. Dengan hasil skor kuisioner bahwa mayoritas responden dukun terampil dalam menolong ibu selama proses persalinan 29 (96,7%), dan mayoritas responden dukun lebih cepat menolong persalinan di banding bidan 29 (96,7%).

(43)

2.4.Faktor Tenaga Kesehatan

Dari hasil penelitian dilihat kategori berdasarkan faktor tenaga kesehatan di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo Jambi. Dengan hasil skor kuisioner bahwa mayoritas responden tenaga kesehatan kurang memahami tentang proses persalinan di banding dukun 28 (93,3%), dan mayoritas responden tenaga kesehatan kurang memadai sehingga ibu minta pertolongan persalinan oleh dukun 28 (93,3%). Hal ini sesuai dengan teori yang mengemukakan bahwa masih langkahnya tenaga medis di daerah-daerah pedalaman dan sebagian besar kabupaten. Sementara dukun beranak masih eksis dan dominan (Suara Merdeka dalam Dian, 2009).

2.5. Faktor Ekonomi

Jika dilihat dari data demografi responden bahwa faktor ekonomi responden rata-rata berpenghasilan 850.000,- sebanyak 26 orang (86,7%) sedangkan dengan penghasilan > 850.000,- sebanyak 4 orang (13,3%). Hasil ini sesuai dengan teori yang mengemukakan bahwa sekitar 65% dari seluruh masyarakat menggunakan dukun beranak walaupun biaya merupakan alasan yang menentukan pilihan masyarakat dan mereka lebih memilih layanan yang diberikan oleh dukun. Sementara 35% sisanya menggunakan layanan kesehatan seperti bidan di desa, Puskesmas, dan pustu (Suara Merdeka 2003, dalam Dian, 2009).

2.6. Faktor Pendidikan

(44)

yang di kemukakan oleh Asmanidar (2003) yang berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya pertolongan persalinan oleh dukun di Blangkejeren Kecamatan Labuhan Haji Aceh Selatan, dimana mayoritas tingkat pendidikan yang dimiliki responden adalah SD. Rendahnya tingkat pendidikan responden mengakibatkan pilihan mereka untuk mendapatkan pertolongan persalinan oleh dukun dibandingkan dengan bidan.

2.7. Faktor Geografis

(45)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pembahasan dapat diambil kesimpulan dan saran mengenai “faktor-faktor penyebab tingginya pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan (dukun) di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo Jambi Tahun 2010” maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi ibu bersalin dalam pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan (dukun) di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo Jambi Tahun 2010, adalah faktor dukungan keluarga 30 (100%), faktor budaya 30 (100%), faktor pengetahuan 29 (96,7%), faktor tenaga kesehatan 28 (93,3%), faktor ekonomi 26 (86,7%), faktor pendidikan 23 (76,6%), dan faktor geografis 20 (66,7%).

2. Saran

Adapun saran-saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah : 2.1. Bagi Pendidikan Keperawatan

(46)

kesehatan (dukun), sehingga dapat memberikan informasi dan penyuluhan tentang resiko yang terjadi bila persalinan ditolong oleh tenaga non kesehatan (dukun).

2.2. Bagi Penelitian Selanjutnya

(47)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta.

Asmanidar, (2003). Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya pertolongan persalinan oleh dukun di Blangkejeren Kecamatan Labuhan Haji Aceh Selatan, Skripsi Program D IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara.

Bobak, (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas (Maternity Nursing) Edisi 4. Jakarta : EGC

Dempsey, P.A, (2002). Riset Keperawatan Buku Ajar dan Latihan, Edisi 4. Jakarta : EGC

Dian, (2009). Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Non Kesehatan (dukun) diambil 8 Maret 2010 dari http/www.com. Faktor-faktor Pertolongan Persalinan oleh dukun.

Forrer Helen RN RM, (2001). Perawatan Maternitas ( Maternity Care ). Edisi 2. Jakarta : EGC.

Hamilton, (1995). Dasar-dasar Keperawatan Maternitas (Basic Maternity Nur Sing) Edisi 6. Jakarta : EGC.

Moedjiono, (2007). Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Non Kesehatan (dukun) diambil 10 Maret 2010 dari http/www.com. Faktor-faktor Pertolongan Persalinan oleh dukun.

Mochtar Rustam M.Ph, (1992). Sinopsis Obstetri Fisiologi / Patologi. Jakarta : EGC.

Mufdillah & Asrihidayat, (2008). Konsep kebidanan Plus Materi. Bidan Delima. Niken Meilani dkk, (2009). Bidan Komunitas. Yogyakarta : Fitra Maya.

Nurhayati, (2008). Bermitra dengan Dukun Bayi. diambil 8 maret 2010 dari http/www.com AKI & AKB.

Oxorn Harry, (2003). Ilmu Kebidanan Fisiologi dan Patologi Persalinan. Jakarta : Yayasan Essential Medika.

(48)

Prawirohardjo Sarwono, (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Prawirohardjo Sarwono, (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka. Setiadi, (2007). Riset Keperawatan. Graha Ilmu : Yogyakarta.

(49)
(50)
(51)

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

(52)

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

p1 .63 .490 30

p2 .73 .450 30

p3 .50 .509 30

p4 .70 .466 30

p5 .60 .498 30

p6 .50 .509 30

p7 .57 .504 30

p8 .63 .490 30

p9 .70 .466 30

p10 .63 .490 30

p11 .70 .466 30

p12 .50 .509 30

p13 .70 .466 30

p14 .63 .490 30

p15 .70 .466 30

p16 .50 .509 30

p17 .50 .509 30

p18 .60 .498 30

p19 .67 .479 30

(53)
(54)

Lampiran 1

Lembar Persetujuan Menjadi Responden

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA

PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA NON

KESEHATAN (DUKUN)

di KECAMATAN SUMAY DESA TELUK SINGKAWANG

KABUPATEN TEBO, JAMBI

Saya yang bernama Merry Nim 091121080 adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang akan melakukan penelitian dengan tujuan mengidentifikasi faktor-faktor penyebab tingginya pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan (dukun) di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo Jambi.

Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab tingginya pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan (dukun) di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo Jambi.

Untuk keperluan tersebut saya mengharapkan ketersediaan ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, dimana penelitian ini tidak akan memberikan dampak yang membahayakan. Jika ibu bersedia, selanjutnya saya mohon ketersediaan ibu mengisi kuisioner dengan jujur dan apa adanya. Jika bersedia silahkan menandatangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan ibu.

(55)

dalam penelitian ini bersipat sukarela sehingga ibu berhak mengundurkan diri tanpa ada sanksi apapun. Jika ada yang kurang jelas silahkan bertanya langsung kepada peneliti.

Terima kasih atas partisipasinya ibu dalam penelitian.

Teluk Singkawang, Juni 2010

Responden

(56)

Lampiran 2

KUISIONER

Kode : Tgl/waktu : Peneliti :

Bagian I : Kuisioner Data Demografi

Petunjuk : Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang tersedia pada salah satu di bawah ini menurut anda benar.

1. Agama : a. Islam

b. Protestan c. Katolik d. Hindhu e. Budha

(57)

3. Pendidikan a. SD b. SMP c. SMA d. Diploma e. Sarjana

4. Pekerjaan a. PNS

b. Wiraswasta c. Ibu rumah tangga d. Petani

(58)

Bagian II. Faktor-faktor Penyebab Tingginya Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Non Kesehatan (dukun).

Petunjuk : Berilah tanda ceklist (√) pada kolom yang tersedia dibawah ini :

No Pernyataan Ya Tidak

1 Apakah transportasinya sulit untuk dicapai oleh ibu menuju ke pelayanan kesehatan

2 Apakah jarak rumah ibu dengan fasilitas pelayanan kesehatan (bidan, perawat, dokter) jauh

3 Apakah ibu membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai tempat pelayana kesehatan (bidan, perawat, dokter)

4 Apakah ibu kesulitan untuk mencapai tempat pelayanan kesehatan (bidan, perawat, dokter)

5 Apakah semua ibu yang melahirkan harus ditolong oleh dukun sesuai dengan kepercayaan di daerah setempat

6 Apakah sudah turun-temurun di daerah setempat untuk melahirkan ditolong oleh dukun

7 Apakah pertolongan persalinan pada dukun menggunakan ritual budaya sehingga ibu lebih percaya dibanding bidan

8 Apakah dengan melahirkan ditolong oleh dukun ibu lebih percaya dibanding dengan bidan

9 Apakah ibu pernah mendengar bidan, perawat, dokter dapat memberikan pertolongan persalinan

10 Menurut ibu apakah persalinan sebaiknya ditolong oleh bidan, perawat, atau dokter

(59)

12 Apakah dukun lebih cepat menolong persalinan jika dibanding bidan

13 Apakah keluarga mengharuskan ibu melahirkan sama dukun

14 Apakah keluarga mengharuskan ibu melahirkan di pelayanan kesehatan (bidan, perawat, dokter)

15 Apakah ada kekeluargaan pada ibu dalam pertolongan persalinan apabila ditolong oleh dukun 16 Apakah keluarga mengantarkan ibu kedukun saat ibu

membutuhkan pertolongan persalinan

17 Apakah di tempat ibu tersedia pelayanan kesehatan (bidan, perawat, dokter) yang siap selalu memberikan pertolongan jika ibu melahirkan

18 Apakah tenaga kesehatan (bidan, perawat, dokter) selalu berada di tempat sehingga ibu mudah minta pertolongan persalinan

19 Tenaga kesehatan menurut ibu apakah kurang memahami tentang proses persalinan dibanding dukun

20 Apakah tenaga kesehatan di desa ibu kurang memadai sehingga ibu minta pertolongan persalinan oleh dukun

(60)

Lampiran 3

JADWAL PENELITIAN

No AKTIVITAS PENELITIAN Januari 2010

1 Mengajukan judul Penelitian & penyusunan BAB 1

2 Menyusun BAB2

3 Menyusun BAB 3

4 Menyusun BAB 4

5 Menyerahkan proposal

(61)

Frequency Table

p1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak 10 33.3 33.3 33.3

Ya 20 66.7 66.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

p2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak 11 36.7 36.7 36.7

Ya 19 63.3 63.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

p3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak 11 36.7 36.7 36.7

Ya 19 63.3 63.3 100.0

(62)

p4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak 11 36.7 36.7 36.7

Ya 19 63.3 63.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

p5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak 5 16.7 16.7 16.7

Ya 25 83.3 83.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

p6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

(63)

p7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak 29 96.7 96.7 96.7

Ya 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

p8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ya 30 100.0 100.0 100.0

p9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak 11 36.7 36.7 36.7

Ya 19 63.3 63.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

p10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

(64)

p11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak 1 3.3 3.3 3.3

Ya 29 96.7 96.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

p12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak 1 3.3 3.3 3.3

Ya 29 96.7 96.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

p13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak 2 6.7 6.7 6.7

Ya 28 93.3 93.3 100.0

(65)

p14

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak 30 100.0 100.0 100.0

p15

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ya 30 100.0 100.0 100.0

p16

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak 1 3.3 3.3 3.3

Ya 29 96.7 96.7 100.0

(66)

p17

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak 2 6.7 6.7 6.7

Ya 28 93.3 93.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

P18

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak 8 26.7 26.7 26.7

Ya 22 73.3 73.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

p19

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak 2 6.7 6.7 6.7

Ya 28 93.3 93.3 100.0

(67)

p20

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak 21 70.0 70.0 70.0

Ya 9 30.0 30.0 100.0

(68)

Lampiran 4

TAKSASI DANA

A. Pembuatan Proposal

• Biaya mencari bahan di internet Rp. 200.000 • Pembelian 1 buah flashdisk Rp. 80.000 • Rental komputer dan print Rp. 200.000 • Konsumsi saat sidang proposal Rp. 50.000

• Foto copy Rp. 50.000

B. Administrasi Penelitian

• Registrasi mata kuliah skripsi Rp. 300.000

• Transportasi Rp. 100.000

C. Pengumpulan Data

• Foto copy kuisioner Rp. 200.000

• Transportasi Rp. 400.000

D. Pembuatan Skripsi

• Rental dan print Rp. 150.000

• Jilid dan foto copy Rp. 250.000

• Biaya tak terduga Rp. 300.000

(69)

Lampiran 5

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Merry

Tempat/Tanggal Lahir : Muara Tebo, 02 Agustus 1978

Agama : Islam

Alamat : Jln.Sultan Thaha Syaifudin. Simpang Lima No 37 Kabupaten Tebo, Jambi. 37271

Gambar

Tabel 1.  Distribusi Karakteristik Demografi Responden di Kecamatan Sumay  Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo, Jambi Tahun
Tabel  2. Distribusi frekuensi persentase berdasarkan faktor dukungan    keluarga ( n = 30 ) No Pernyataan Ya
Tabel 4. Distribusi    frekuensi    persentase   berdasarkan    faktor     tenaga  Kesehatan ( n = 30 )
Tabel 6. Distribusi   frekuensi   persentase   berdasarkan    faktor   geografis
+2

Referensi

Dokumen terkait

Upaya penelitian ini yang hendak membandingkan cerita yang sama dari dua media yang berbeda akan berhasil jika dilakukan pada level cerita Surat Kecil Untuk Tuhan yang paling

36 BAHTIAR 25/01/1985 PETUGAS AVSEC BANDARA SLTA UMUM / SEDERAJAT BANDARA KELAS III MAU HAU / UMBU MEHANG KUNDA - WAINGAPU 37 BAMBANG ANDRIANA REJA 18/10/1982 PETUGAS AVSEC BANDARA

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah Sistem Pakar Diagnosa Hama Pada Tanaman Cabai Menggunakan Metode Forward Chaining Di Dinas

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP AKTIVITAS DAN PRESTASI SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA

Lestari, Dewi Ayu. Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada pelajaran IPA Siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta. Yogyakarta:

Untuk menentukan batas tegangan output (Vpp) yaitu dengan cara memberikan data pada prototipe sebesar 255 untuk tegangan maksimal (Vmax) dan 0 untuk tegangan minimal (Vmin) maka

Berdasarkan Peta Kecamatan Ubud yang diperoleh dari hasil digitasi Peta Administrasi Kabupaten Gianyar, kemudian di-cropping seluas daerah penelitian yaitu Kecamatan

Hendro Gunawan, MA Pembina Utama Muda