• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Sistem Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN

ANALISIS SISTEM PEMBERIAN KREDIT PADA

PT. BANK MANDIRI (Persero) Tbk

CABANG PEMATANGSIANTAR

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

Ayu Sukrisna

062101066

Diploma III Keuangan

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb……

Puji dan syukur penulis ungkapkan atas segala rahmat dan anugerah yang

telah dilimpahkan Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir

ini dengan baik.

Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “Analisis Sistem Pemberian Kredit

Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar”. Tugas akhir ini

merupakan salah satu syarat akademis untuk dapat menyelesaikan studi di

Program Diploma III Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara.

Penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan dalam

menyelesaikan Tugas Akhir ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Keuangan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan

Keuangan sekaligus Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan

masukan, bantuan dan meluangkan waktunya untuk penulis dalam

menyelesaikan Tugas Akhir ini, serta seluruh staf pengajar dan karyawan

Program Studi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Untuk Kepala Cabang beserta staf dan pegawai PT. Bank Mandiri (Persero)

Tbk Cabang Pematangsiantar.

5. Untuk kedua orangtuaku, Ayahanda Ponidi S dan Ibunda Supiati, abang dan

kakakku, kakak iparku, serta sepupu dan keponakanku, terima kasih atas

dukungan dan perhatian serta do’anya yang telah diberikan hingga Tugas

Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Untuk sahabat-sahabat terbaikku, Anggi (Maen ke Stabat Yok!!), Dwie, Fitri,

(4)

sahabat-sahabatku di Jurusan Keuangan semua angkatan, serta temen-temenku

satu group magang, terima kasih atas dukungannya.

7. Untuk Temanku Riefa, Qeqe, Eka dan Wahyu, Makasih ya…

8. Untuk teman-teman baikku semasa SMA yang selalu memberi supportnya

hingga saat ini, serta teman-temanku yang lain yang tak bisa aku sebutkan satu

persatu, Thanks.

9. Dan untuk semua Penghuni Kost Senina 35a, K’Wulan, Iin, Dwi, Indah, Ulfa,

dan yang lainnya, Thanks a lot atas do’a dan dukungannya selama ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi

pembaca, khususnya Mahasiswa Program Studi Keuangan.

Wassalam……

Medan, Mei 2009

Penulis

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...4

C. Tujuan Penelitian...5

D. Manfaat Penelitian ...5

BAB II PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK CABANG PEMATANGSIANTAR A. Sejarah Ringkas ...7

B. Kegiatan Usaha ...10

C. Struktur Organisasi ...12

D. Job Description...13

E. Kinerja Usaha Terkini ...16

BAB III PEMBAHASAN A. Jenis-jenis Kredit Yang Diberikan ...20

(6)

C. Perencanaan Kredit...31

D. Pengawasan Dan Pembinaan Kredit...36

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...39

B. Saran ...40

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Tabel Realisasi Kredit Pada

PT. Bank Mandiri (Persero) Cabang Pematangsiantar ...18

Tabel 3.1 Persyaratan Dokumen Kredit Bebas Agunan ...27

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Prosedur/Sistem Penyaluran Kredit Pada

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fungsi dan peranan perbankan sangat penting dalam mendorong

perekonomian karena dunia perbankan dan perekonomian suatu negara saling

mempengaruhi dan menunjang dalam perkembangannya, terutama dalam krisis

moneter yang masih terjadi pada saat ini. Pertumbuhan dan perkembangan

organisasi suatu bank sangat tergantung kepada ruang kegiatan usahanya.

Perkembangan yang sehat akan memacu kegiatan perekonomian suatu negara

yaitu dengan menghimpun dana dari masyarakat lalu menyalurkannya kebidang

yang produktif yang mendorong ke pertumbuhan perekonomian.

Dengan semakin berkembangnya perekonomian atau berkembangnya

usaha dari suatu perusahaan maka akan dirasakan perlu adanya sumber-sumber

penyediaan dana guna membiayai kegiatan usaha yang semakin berkembang

tersebut. Berdasarkan faktor ekonomi yaitu 6 M (Material, Money, Method,

Machine, Market dan Man), maka money atau modal merupakan komponen

utama dalam mendirikan dan mengembangkan suatu badan usaha atau kegiatan

usaha tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya karena sumber-sumber ekonomi

lain tidak akan diperoleh jika modal belum terpenuhi.

Menurut UU RI No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, “Bank adalah

badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan

(10)

bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak”. Dari

definisi diatas dapat diketahui bahwa usaha pokok yang dijalankan oleh bank

adalah memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan

peredaran uang.

Menurut UU RI No. 8 Tahun 1998 mengenai perbankan, “Kredit adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan

persetujuan dan kesepakatan pinjam meminjam antara Bank dengan pihak lain

yang mewajibkan peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu

tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan”.

Dalam pemberian kredit, maka pihak bank harus memperhatikan beberapa

faktor-faktor penilaian kredit dalam memutuskan pemberian kredit kepada

nasabah. Menurut Kasmir (2002;71) untuk memperkecil resiko yang terjadi, maka

permohonan kredit harus dinilai olah bank atas dasar-dasar syarat yang dikenal

dengan 5C yaitu : 1) Character, 2) Capital, 3) Capacity, 4) Collateral, 5) Condition

of Economic.

Perkembangan dunia perbankan yang merupakan bagian utama dari sistem

keuangan kita, tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pemerintah dalam

menggalakkan sistem perkreditan bagi masyarakat. Perkreditan merupakan tulang

punggung bagi bank. Pengelolaan dan pengaturan kredit harus dilakukan sebaik

mungkin agar resiko yang ditanggung oleh bank bisa sekecil mungkin karena

kredit adalah asset utama dan sekaligus sumber pendanaan bagi bank. Sumber

(11)

pendapatan bunga yang merupakan komponen pendapatan paling besar

dibandingkan pendapatan jasa-jasa diluar bunga kredit.

Di satu sisi bidang, perkreditan menjadi penyebab utama kegagalan pada

suatu bank, namun di sisi lain, kredit merupakan sumber utama pendapatan bank.

Akhir-akhir ini perbankan Indonesia mengalami kesulitan menghadapi kredit

bermasalah sejak kondisi ekonomi yang belum pulih dari krisis moneter. Terlalu

banyak hal yang menjadi penyebab timbulnya masalah-masalah tersebut, seperti

bentuk kebijaksanaan pemerintah atau peraturan bank itu sendiri yang telah

digariskan sebelumnya,serta pengaruh dari keadaan sosial politik yang kurang

baik dan tidak mendukung keamanan nasional, misalnya penetapan tingkat suku

bunga per periode tertentu berdasarkan kondisi tersebut.

Bank-bank yang dikelola oleh pemerintah ataupun swasta, sekarang ini

telah semuanya turut ambil bagian dalam penyaluran kredit bagi masyarakat

maupun perusahan yang membutuhkan tambahan modal kerja. Melalui bank kita

dapat memperoleh kredit atau pinjaman uang untuk operasi yang dijalankan.

Kredit bank diperlukan bagi pengusaha kecil, menengah dan juga pengusaha yang

telah memiliki modal besar.

Kelancaran prosedur pemberian kredit sangatlah tergantung pada peranan

bank itu sendiri serta kesadaran di pihak nasabah. Oleh sebab itu, pihak bank

diminta untuk memberi kemudahan dan meningkatkan pelayanannya dalam

pemberian kredit, sama halnya dengan pengusaha yang memanfaatkan kredit bank

kiranya dapat menyelesaikan pelunasan kreditnya sesuai dengan perjanjian yang

(12)

Berdasarkan uraian tersebut diatas, sangat jelas betapa pentingnya peranan

kredit yang diberikan bank untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dalam

pemberian kredit kepada nasabah atau calon kreditur, PT. Bank Mandiri (Persero)

Tbk Cabang Pematangsiantar memiliki sistem pemberian kredit. Atas dasar

masalah tersebutlah penulis memilih judul “Analisis Sistem Pemberian Kredit

Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar“.

B. Rumusan Masalah

Bank sebagai lembaga keuangan (baik yang dikelola oleh pemerintah

maupun swasta) mempunyai salah satu fungsi yaitu memberikan kredit kepada

perusahaan-perusahaan maupun masyarakat yang membutuhkan. Tujuan

pemberian kredit tidak boleh terlepas dari tujuan perbankan yaitu membantu

pelaksanaan pembanganan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan

pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan

rakyat.

Sistem pemberian kredit yang dimiliki oleh PT. Bank Mandiri (Persero)

Tbk dibedakan berdasarkan jenis-jenis kredit yang diberikan oleh PT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk. Jenis-jenis kredit yang diberikan antara lain adalah Kredit

Kepemilikan Rumah (KPR), Kredit Multiguna, Kredit Mitra Karya, Kredit

Kepemilikan Mobil (KPM), dan Kredit Bebas Agunan. Setiap jenis kredit diatas

(13)

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan tersebut diatas, maka

yang menjadi permasalahan adalah apakah sistem pemberian kredit yang

dilakukan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk sudah cukup efektif?

C. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui jenis-jenis kredit yang ditawarkan dan jaminan yang

akan diterima.

b. Untuk mengetahui kebijakan pemberian kredit dan

pertimbangan-pertimbangan atau syarat-syarat pelepasan kredit.

c. Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan kredit dan kualitas kredit yang

diberikan.

d. Untuk mengetahui bagaimana bentuk pengawasan pelaksanaan kredit dan

penerapannya.

e. Untuk mengetahui cara-cara yang diaplikasikan guna mempertahankan

dan memperbaiki kinerja bank tersebut dalam bidang kredit.

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi penulis, penulisan tugas akhir ini berguna untuk memenuhi

persyaratan akademis dalam menyelesaikan studi dari Fakultas Ekonomi.

b. Sebagai masukan dalam penyusunan kebijakan terhadap

pemberian/pengawasan kredit yang dilakukan perusahaan pada masa yang

(14)

c. Bagi dunia akademis, diharapkan dapat memberikan kontribusi dibidang

perkreditan pada bisnis perbankan.

d. Masyarakat dan pembaca lebih memahami prosedur yang akan mereka

lalui saat melakukan kredit sehingga masyarakat akan semakin leluasa

(15)

BAB II

PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK CABANG PEMATANGSIANTAR

A. Sejarah Ringkas

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah bank pemerintah yang seluruh

sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

memiliki sejarah yang dimulai dari perusahaan Belanda yang bernama NHM

(Nederlansche Handels Maatschapij) yang kemudian dinasionalisasikan pada

tanggal 5 Desember 1960 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun1960

dan diserahkan kepada Bank Koperasi Tani Daerah dan Nelayan (BKTN).

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk ini terbentuk dari hasil penggabungan

atau merger 4 bank pemerintah yang dilakukan oleh Pemerintah Republik

Indonesia yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal

4 Desember 1998. Keempat bank pemerintah tersebut adalah :

1. PT. Bank Bumi Daya (Persero)

2. PT. Bank Export Import (Persero)

3. PT. Bank Pembangunan Indonesia (Persero)

4. PT. Bank Dagang Negara (Persero)

Keputusan Pemerintah Republik Indonesia untuk melakukan merger atau

penggabungan keempat bank tersebut diatas disebabkan karena terjadinya krisis

ekonomi regional sejak pertengahan 1997 yang menyebabkan perlunya

(16)

Indonesia dengan bantuan International Monetary Fund (IMF), Bank Dunia, Asia

Development Bank (ADB) telah menetapkan kebijaksanaan dan program

rekapitalisasi serta restrukturisasi bank umum baik bank swasta maupun

pemerintah. Upaya restrukturisasi dilakukan secara menyeluruh baik berupa

perbaikan kualitas aktiva prokduktif maupun peningkatan efisiensi antara lain

melalui pembenahan organisasi, sistem dan sumber daya manusia,

penyempurnaan tegnologi, serta peningkatan pelayanan kepada nasabah yang

merupakan langkah penting yang memungkinkan dunia perbankan untuk

membantu pemulihan dunia perbankan Indonesia dan pada umumnya perbaikan

ekonomi Indonesia.

Dengan dilakukannya restrukturisasi atas penggabungan bank ke dalam

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk serta rekapitalisasi PT. Bank Mandiri (Persero)

Tbk, maka PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk mempunyai organisasi dan system

yang lebih efisien serta sumber daya manusia yang professional dan produktif.

Selain latar belakang dan pertimbangan diatas, pelaksanaan restrukturisasi,

kapitalisasi dan merger bank bergabung dalam PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk,

merupakan komitmen pemerintah Republik Indonesia sebagaimana tercermin

dalam Letter of Intent (LOI) pemerintah Republik Idonesia tanggal 16 Maret 1999

dan 14 Mei 1999 yang ditujukan pada IMF. Dalam LOI tersebut dicantumkan

acuan-acuan spesifik dan jadwal waktu restrukturisasi serta merger secara hukum.

Dalam pelaksanaan merger bank bergabung kedalam PT. Bank Mandiri (Persero)

(17)

1. Sebelum melihat keadaan kapasitas Bank Mandiri, terlebih dahulu

dilakukan restrukturisasi bank bergabung.

2. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk akan menjadi bank kokoh dan berdaya

saing tinggi.

3. Pelaksanaan restrukturisasi kapitalisasi dan merger dilakukan dengan

jadwal yang jelas, sehingga dapat dilakukan pemantauan secara seksama

atas pelaksanaannya.

Kemudian didirikan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tanggal 2

Oktober 1998 berdasarkan ketetapan :

1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan

Terbatas.

2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan

dan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 tentang

perubahan atas Undang-Undang Republik No. 7 Tahun 1992 tentang

Perbankan.

3. Peraturan yang berlaku bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan

Perusahaan Perseroan (PT Persero).

4. Akta No. 10 tanggal 2 Oktober 1998 dari Soetjipto, S.H.. notaris di Jakarta

tentang pendirian dan anggaran dasar PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

merger PT. Bank Bumi Daya, PT. Bank Dagang Negara, PT Bank

Pembangunan Indonesia, PT. Bank Expor Impor ke dalam PT. Bank

(18)

5. Akta No. 100 tanggal 24 Juli 1999 dari Soetjipto, S.H.. notaris di Jakarta

tentang merger PT. Bank Bumi Daya, PT. Bank Dagang Negara, PT Bank

Pembangunan Indonesia, PT. Bank Expor Impor ke dalam PT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk. Pendirian PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

dilakukan atas seluruh saham-saham pemerintah Republik Indonesia

dalam masing-masing bank bergabung serta penyetoran sejumlah uang

tunai sebagai pembayaran atas modal pendirian PT. Bank Mandiri

(Persero) Tbk.

B. Kegiatan Usaha

Pendapatan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan kontribusi dari

tiga sektor bisnis usaha utama PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yaitu perbankan

ritel, perbankan korporasi dan perbankan internasional. Meskipun ketiga sektor

bisnis ini memiliki kekhasan produk dan jasanya masing-masing serta target

strategis yang sesuai dengan kebutuhan nasabah yang berbeda, namun secara

keseluruhan terdapat sinergi diantara ketiga sektor bisnis tersebut. Strategi bank

dimasa mendatang cenderung ke sektor bisnis ritel.

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk selaku Agen Penjual di Pasar Perdana,

menyediakan produk Obligasi Negara yang bersifat ritel, antara lain : Obligasi

Negara Ritel (ORI) dan Surat Berharga Syariah Negara Ritel (Sukuk Ritel).

Penunjukan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk selaku Agen Penjual ditetapkan oleh

(19)

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk juga telah terdaftar sebagai Agen Penjual

Efek Reksa Dana di Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan

(BAPEPAM-LK), dengan Surat Tanda Terdaftar No. 07/BL/STTD/APERD/2007

tanggal 21 Februari 2007.

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk menyediakan produk-produk dan

jasa-jasa perbankan lainnya seperti Tabungan Mandiri, Mandiri Travelers Cheque

(Cek Wisata Mandiri), Safe Deposit Box, Deposito Valas Mandiri, Deposito

Mandiri, Western Union Money Transfer (WUMT), Travelers Cheque Valas,

Authorized Money Changer (AMC), SMS BANKING MANDIRI, Giro, Mandiri

Kartu Kredit, Transfer, Incaso/Collection, Kliring, Mandiri Kartu Prabayar,

Deposito Berjangka, Deposito On Call, Bank Garansi, Bill Payment (layanan

penerimaan pembayaran tagihan rutin).

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk juga menyediakan beberapa produk

terkait dengan nilai tukar, suku bunga dan investasi seperti :

1. Transaksi Valuta Today, Tomorrow, Spot yaitu adalah transaksi untuk

mempertukarkan valuta asing lawan valuta (asing) lainnya dengan

penyerahan di hari yang sama dengan hari transaksi atau satu hari kerja

setelah transaksi atau juga dua hari kerja setelah transaksi.

2. Transaksi Forward yaitu suatu transaksi / kontrak untuk mempertukarkan

suatu valuta asing lawan valuta (asing) lainnya pada tanggal yang akan

(20)

3. Forward Rate Agreement (FRA) yaitu suatu kontrak antara dua pihak

untuk menetapkan suatu suku bunga masa depan pada tingkat dan jangka

waktu yang ditentukan lebih dulu.

4. Interest Rate Cap & Floor merupakan instrumen yang membatasi

maksimum biaya bunga yang akan dibayarkan (Interest Rate Cap) atau

minimum pendapatan bunga (Interest Rate Floor) yang akan diterima oleh

suatu pihak. Interest Rate Cap & Floor ini berguna untuk melindungi

perusahaan dari trend perubahan suku bunga yang kurang menguntungkan

5. Surat Utang Negara (SUN) & Obligasi Retail Negara Republik Indonesia

(ORI). Untuk investasi jangka menengah & panjang, PT. Bank Mandiri

(Persero) Tbk menyediakan obligasi (surat pengakuan utang) dalam mata

uang Rupiah maupun valuta asing yang diterbitkan dan dijamin

pembayaran bunga & pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, dengan

imbal hasil yang relatif tinggi.

6. Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Surat berharga berjangka waktu pendek

dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.

C. Struktur Organisasi

Secara umum, organisasi adalah setiap sistem kerja sama yang dijalankan

sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Struktur organisasi dalam

perusahaan merupakan sistem yang mengatur penempatan dan pembagian tugas

(21)

organisasi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah Kepala Cabang, Generals

Affairs (Bagian Umum), Custumer Service Officer (CSO), Custumer Service

Retail (CSR), Accounting, Head Teller dan Teller.

D. Job Description

Untuk menjamin kelancaran pembagian tugas pada masing-masing bagian,

maka peran struktur organisasi ini sangat diperlukan Berdasarkan struktur

organisasi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (terlampir), maka berikut ini adalah

penjelasan uraian tugas dari masing-masing bagian yaitu :

1. Kepala Cabang

Tugas pokok dan Tanggung jawab :

1) Memimpin dan mengelola seluruh kegiatan PT. Bank Mandiri

(Persero) Tbk cabang wilayah kerjanya dan bekerja sama dengan

seluruh pegawai untuk mencapai laba yang diinginkan.

2) Mengelola dan mengembangkan bisnis mobilisasi dana dan jasa-jasa

perbankan lainnya, memantau hasil-hasilnya dan memecahkan masalah

yang timbul pada cabang yang dipimpinnya.

3) Menjamin terlaksananya pelayanan perbankan operasional dicabang

yang dipimpinnya.

4) Menetapkan tujuan-tujuan, anggaran dan rencana kegiatan pada

cabang wilayah kerjanya.

5) Menjamin tercapainya laba yang diinginkan dan keberhasilan

(22)

6) Menjamin bahwa seluruh transaksi yang disetujui telah sah dan sesuai

dengan wewenangnya.

2. General Affairs (GA)

Tugas dan Tanggung jawab :

1) Mengadakan, menyiapkan dan menata seluruh kebutuhan

barang-barang/jasa dari perusahaan.

2) Mengatur ekspedisi surat-surat dan dokumen keluar.

3) Menangani kegiatan-kegiatan yang sifatnya rutin dari bank.

4) Membuat laporan persediaan amortisasi atas aktiva tetap bank.

5) Membuat laporan persediaan barang untuk pimpinan.

6) Menangani administrasi penggajian.

7) Melaksanakan pemeliharaan benda-beda jaminan yang dikuasai oleh

bank.

8) Melaksanakan pengawasan secara rutin setiap periode bulan terhadap

barang inventaris kantor.

9) Melaksanakan pencatatan tersendiri untuk jenis barang cetakan

bernomor resiko seperti bilyet deposito dan buku tabungan.

3. CSO (Custumer Service Officer)

Officer pada cabang spoke yang melakukan kegiatan-kagiatan custumer

service respresentative serta melakukan kegiatan lain seperti menerima dan

memverifikasikan aplikasi kredit konsumen ritel, juga menerima

(23)

4. Head Teller

Officer pada cabang spoke yang melakukan approval untuk penarikan

tunai diatas wewenang teller, mengatur saldo kas cabang saat operasi,

melakukan verifikasi, transaksi teller, memastikan tersedianya uang tunai di

cabang seusia unuit yang ditentukan, memastikan keamanan seluruh uang

tunai milik cabang serta mengadministrasikannya dan bertanggung jawab

blanko surat berharga juga menyimpan uang tunai di akhir hari bersama

pejabat lainnya kedalam valult dengan cara dual custody, menentukan kurs

jual beli valuta asing yang berlaku di cabang, serta bertanggung jawab atas

pengisian uang ke dalam mesin ATM yang berada dalam tanggung jawab

cabang, khususnya untuk cabang yang ada pada cab Hub (Retail Outlet) Head

Teller bertugas mengadministrasikan uang kas untuk cabang spoke di cabang

Hub area.

5. Teller

Pelaksana pada cabang yang memproses transaksi tunai dan non tunai

termasuk warkat-warkat dari kotak warkat, mencetak laporan-laporan

transaksi teller bersama-sama Head Teller, melakukan pengisian uang pada

ATM serta melakukan Posting warkat-warkat dari kotak warkat.

6. Custumer Service Retail (CSR)

Pelaksana pada cabang spoke yang melakukan kegiatan custumer service

seperti membuka, memelihara dan menutup kartu ATM, mengadministrasikan

(24)

kantor cabang serta mempromosikan dan menjual berbagai produk PT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk dan bertanggung jawab kepada CSO.

7. Accounting

Unit pada cabang Hub yang melakukan pembukuan transaksi-transaksi

antar cabang Hub yang tidak berhubungan dengan rekening pihak ketiga, kas

dan kliring, memverifikasikan transaksi-transaksi di cabang Hub dan cabang

spoke, menyajikan laporan internal dan eksternal, membuat laporan bulanan

kepada Bank Indonesia dan komisaris, membuat laporan realisasi anggaran

setiap periode bulanan.

E. Kinerja Usaha Terkini

Penerapan dan pemakaian teknologi mutakhir berupa jaringan komputer

yang menghubungkan semua kantor cabang didalam dan diluar negeri

memungkinkan dilakukannya transaksi secara online. Disamping untuk

meningkatkan pelayanan nasabah kepada nasabah khususnya dengan penambahan

feature perbankan, pengembangan tegnologi perbankan juga berfungsi untuk

menyederhanakan dan mempercepat laporan-laporan baik laporan kantor cabang

ke kantor pusat juga laporan ke Bank Indonesia. Pengembangan teknologi

direncanakan bukan hanya di back office saja. Anjungan Tunai Mandiri (ATM)

yang telah dimiliki oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk berjumlah lebih dari 700

buah. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yang menempuh strategi ekspansi pada

(25)

Capital telah menerbitkan 45.000 lebih kartu kredit sejak pertama kali diluncurkan

pada bulan November tahun 2000.

Keberhasilan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yang paling signifikan

adalah keberhasilan dalam menyelesaikan implementasi sistem teknologi baru.

Sebelumnya PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk mewarisi 9 core banking system

yang berbeda dari keempat bank. Setelah melakukan investasi awal untuk segera

mengkonsolidasikan kedalam sistem yang terbaik, PT. Bank Mandiri (Persero)

Tbk melaksanakan sebuah program tiga tahun, dengan nilai US$200 juta, untuk

mengganti core banking sistem PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk menjadi satu

sistem yang mempunyai kemampuan untuk mendukung kegiatan consumer

banking. Infrastruktur IT PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk memberikan layanan

straight-through processing dan interface tunggal pada seluruh nasabah.

Nasabah korporat PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk sampai dengan saat ini

masih mewakili kekuatan utama perekonomian Indonesia. Menurut sektor

usahanya, portofolio kredit korporasi terdiversifikasi dengan baik, dan secara

khusus sangat aktif dalam sektor manufaktur Food & Beverage, agrobisnis,

konstruksi, kimia dan tekstil. Persetujuan dan monitoring kredit dikendalikan

dengan proses persetujuan four eyes yang terstruktur, dimana keputusan kredit

dipisahkan dari kegiatan marketing dari unit Bisnis PT. Bank Mandiri (Persero)

Tbk.

Berikut ini adalah tabel realisasi kredit pada PT. Bank Mandiri (Persero)

Tbk Cabang Pematangsiantar selama 3 tahun terakhir dari tahun 2006 sampai

(26)
(27)

Dari tabel diatas dapat dianalisa :

1. KPR mengalami peningkatan 138,2% dari target yang direncanakan pada

tahun 2006. Pada tahun 2007 KPR meningkat 122,9% dari target yang

direncanakan begitu juga pada tahun 2008. Realisasi dari tahun 2006 ke

2007 meningkat 15,3%, sedangkan dari tahun 2007 ke 2008 tidak

mengalami peningkatan.

2. Multiguna meningkat 124% dari target yang direncanakan pada tahun

2006. Pada tahun 2007 Multiguna meningkat 110,6%, begitu juga pada

tahun 2008. Realisasi dari tahun 2006 ke 2007 meningkat 13,8%,

sedangkan dari tahun 2007 ke 2008 tidak mengalami peningkatan.

3. Mitrakarya meningkat 136,4% dari target yang direncanakan pada tahun

2006. Pada tahun 2007 Mitrakarya mengalami peningkatan 170,5%,

sedangkan pada tahun 2008 Mitrakarya mengalami kenaikan 142%.

Realisasi dari tahun 2006 ke 2007 meningkat 34,1%, sedangkan dari tahun

2007 ke 2008 mengalami peningkatan 28,5%.

4. KPM mengalami peningkatan 145,1% dari target yang direncanakan pada

tahun 2006. Pada tahun 2007 KPM meningkat 104,6%, sedangkan pada

tahun 2008 KPM mengalami kenaikan 103%. Realisasi dari tahun 2006 ke

2007 meningkat 40,5%.

5. KBA mengalami penurunan 89,2% dari target yang direncanakan pada

tahun 2006. Pada tahun 2007 KBA meningkat 115%, sedangkan pada

tahun 2008 KBA meningkat 150%. Realisasi dari tahun 2006 ke 2007

(28)

BAB III PEMBAHASAN

A. Jenis-jenis Kredit Yang Diberikan

Perbankan sebagai lembaga keuangan merupakan badan yang paling

dikenal baik oleh masyarakat maupun pengusaha dalam usaha mengatasi

kesenjangan kebutuhan dana (modal).

Pemberian kredit merupakan kegiatan usaha yang mendominasi

pengalokasian dana bank. Penggunaan dana untuk penyaluran kredit ini mencapai

70%-80% dari volume usaha bank. Kata kredit berasal dari bahasa Romawi yaitu

“Credere” yang artinya kepercayaan atau dalam bahasa Latin “Creditum” yang

berarti keparcayaan atau kebenaran. Dalam arti ini, jika bank memberikan kredit

berarti bank dengan uang tersebut memberikan kepercayaan tersebut pada nasabah

dan nasabah yang ditolak permohonan kreditnya berarti bank tidak berani

memberikan kepercayaan kepada nasabah tersebut.

Dalam operasinya PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk memberikan jasa-jasa

bank kepada para nasabah atau masyarakat yang memerlukan modal dari bank

melalui kredit yang diberikan untuk memperluas usahanya dalam rangka

meningkatkan pendapatan dan taraf hidupnya.

Jenis kredit yang disalurkan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah

kredit konsumtif yaitu kredit yang digunakan untuk pembelian barang-barang

(29)

1. Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)

Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) adalah kredit pemilikin rumah

dari Bank Mandiri yang dibrikan kepada perorangan untuk keperluan

pembelian rumah tinggal/apartemen/ruko/rukan yang dijual melalui

develover atau non developer.

Keunggulan KPR

KPR Mandiri memiliki beragam fitur yang dapat dipilih sesuai

kebutuhan nasabah yaitu :

a. KPR Duo adalah fasilitas KPR Mandiri yang dipergunakan untuk

pembelian rumah tinggal/apartemen/ruko di proyek developer sekaligus

pembelian mobil/motor.

b. KPR Take Over adalah fasilitas KPR Mandiri yang dipergunakan untuk

pengambilalihan fasilitas kredit dari bank lain yang sejenis dengan produk

KPR dan sekaligus untuk pemenuhan kebutuhan lainnya.

c. KPR Top Up adalah penambahan limit atas fasilitas KPR Mandiri yang

sudah berjalan (existing).

d. KPR Flexible adalah fasilitas KPR Mandiri yang digunakan untuk

keperluan pembelian rumah dengan sistem pembayaran angsuran yang

fleksibel yaitu tersedianya rekening flexible selama jangka waktu tertentu

atas sebagian tertentu dari limit kredit yang diperoleh.

e. KPR Mandiri Angsuran Berjenjang adalah fasilitas KPR Mandiri yang

(30)

Keuntungan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) :

a. Suku bunga kompetitif

b. Proses yang cepat dan mudah

c. Limit kredit dari Rp. 25.000.000 sampai dengan Rp. 5.000.000.000

(kecuali Jabotabek minimal Rp. 50.000.000).

d. Pembiayaan bank sampai dengan 80% dari nilai agunan sesuai penilaian

Bank atau uang muka ringan hanya 20%.

e. Jangka waktu fleksibel sampai dengan 15 tahun.

f. Sertifikat nasabah aman sampai dengan kredit lunas.

g. Perlindungan asuransi jiwa dan kebakaran.

h. Bank Mandiri bekerja sama dengan lebih dari 200 proyek pengembang di

Indonesia dan tersedia program-program yang menarik untuk pembelian

rumah di proyek developer tersebut.

Persyaratan Pengajuan KPR Mandiri :

a. Warga Negara Indonesia (WNI) dan berdomisili di Indonesia.

b. Umur minimal 21 tahun, pada saat kredit berakhir maksimal 55 tahun

(pegawai) dan maksimal 60 tahun (professional/wiraswasta).

c. Mengisi formulir aplikasi KPR Mandiri.

d. Syarat dokumen.

1) Dokumen pribadi : copy KTP pemohon dan suami/istri, copy surat

nikah/cerai, copy Kartu Keluarga, copy RK/buku tabungan 3 bulan

(31)

2) Dokumen penghasilan atau keuangan

Pegawai : Asli slip gaji terakhir/Surat keterangan penghasilan dan

jabatan, copy buku tabungan.

Wiraswasta Profesional : copy neraca dan laba rugi/informasi

keuangan terakhir, copy akte pendirian perusahaan dan ijin-ijin

usaha/copy ijin-ijin profesi, rekening koran/tabungan.

3) Dokumen agunan

Copy SHM/SHGB, Surat Pemesanan (pembelian di proyek develover),

IMB dan PBB.

e. Biaya-biaya

Provisi 1%, administrasi Rp. 250.000, biaya asuransi jiwa, asuransi

kebakaran, APHT dan Notaris.

2. Kredit Multiguna

Kredit Multiguna adalah fasilitas kredit yang diberikan kepada

perorangan untuk keperluan berbagai kebutuhan dengan agunan rumah

tinggal/apartemen/ruko/rukan yang dimiliki.

Keunggulan Multiguna

Multiguna Mandiri memiliki beragam fitur yaitu :

a. Multiguna Take Over adalah fasilitas Multiguna Mandiri yang

dipergunakan untuk pengambilalihan fasilitas kredit dari bank lain

yang sejenis dengan produk Multiguna dan sekaligus untuk

(32)

b. Multiguna Top Up adalah fasilitas kredit tambahan atas fasilitas

Multiguna Mandiri yang telah berjalan (existing).

Keuntungan Multiguna Mandiri :

a. Suku bunga kompetitif.

b. Proses cepat dan mudah.

c. Limit kredit dari Rp. 25.000.000 sampai dengan Rp. 1.500.000.000

(kecuali Jabotabek minimal Rp. 50.000.000).

d. Pembiayaan bank sampai dengan 70% dari nilai agunan sesuai

penilaian Bank.

e. Jangka waktu fleksibel sampai dengan 10 tahun.

f. Sertifikat nasabah aman sampai dengan kredit lunas.

g. Perlindungan asuransi jiwa dan kebakaran.

Persyaratan Pengajuan Multiguna Mandiri :

a. Warga Negara Indonesia (WNI) dan berdomisili di Indonesia.

Umur maksimal 21 tahun.

Umur maksimal pada saat kredit berakhir 55 tahun (pegawai) dan

maksimal 60 tahun (professional/wiraswasta).

b. Memiliki pekerjaan tetap dan penghasilan tetap.

Pegawai :

1) Status pegaiwai tetap.

2) Masa kerja minimal 2 tahun.

(33)

Profesional/wiraswasta : memiliki penghasilan yang dapat diverifikasi

dan telah berpengalaman dalam bidang usahanya minimal 2 tahun.

3. Kredit Bebas Agunan

Kredit Bebas Agunan adalah kredit perorangan tanpa agunan untuk

berbagai kebutuhan, seperti pendidikan, renovasi rumah, pernikahan,

kesehatan, liburan, dan kebutuhan lainnya.

Kelebihan :

a. Tanpa agunan

b. Cicilan ringan

c. Limit kredit sampai dengan Rp. 200.000.000,00

d. Jangka waktu kredit disediakan dalam 5 pilihan

e. Perlindungan asuransi jiwa

Ketentuan :

a. Warga Negara Indonesia (WNI) dan berdomisili di Indonesia.

b. Umur minimum 21 tahun dan maksimum 55 tahun (pada saat kredit

lunas).

c. Memiliki pekerjaan tetap atau penghasilan tetap per bulan minimal

Rp. 2.500.000,00.

d. Memiliki pekerjaan tetap atau penghasilan tetap per bulan minimal

Rp. 2.500.000,00 (diluar Jabotabek – Bandung).

e. Limit kredit maksimal 5 kali gaji (Rp. 5.000.000 sampai dengan

(34)

Biaya-biaya :

a. Provisi 2%, minimal Rp. 150.000,00.

b. Administrasi Rp. 250.000,00 diluar biaya materai.

c. Premi Asuransi Jiwa.

4. Kredit Kepemilikan Mobil (KPM)

Kredit Kepemilikan Mobil adalah kredit dari Bank Mandiri yang

diberikan kepada perorangan untuk keperluan pembelian mobil baru atau

bekas.

Keuntungan bagi nasabah :

a. Suku Bunga Kompetitif.

b. Limit Kredit sampai dengan Rp. 2.000.000.000.

c. DP mulai 20% tergantung type mobil.

d. Proses mudah dan cepat (keputusan maksimal 2 hari kerja setelah

dokumen dan persyaratan lengkap).

e. Jangka waktu kredit sampai dangan 5 tahun.

Peryaratan :

a. WNI, domisili di Indonesia.

b. Umur minimum 21 maksimal 55 tahun (untuk pegawai) atau 60 tahun

(untuk profesional/wiraswasta) saat kredit lunas.

c. Pegawai : berstatus pegawai tetap dan masa kerja minimal 2 tahun.

d. Wiraswasta/profesional : pengalaman minimal 2 tahun.

(35)

TABEL 3.1

Persyaratan Dokumen Kredit Bebas Agunan

No. Jenis Dokumen Profesional

Pegawai

Slip Gaji Kartu Kredit 1. Asli Formulir Aplikasi diisi

lengkap   

2. Copy KTP Pemohon   

3. Copy KTP suami/istri, Kartu

Keluarga dan Akte Nikah (bila

menikah)

  

4. Asli/Copy Bukti Penerimaan

Siswa Atau Kuitansi Biaya

Pendidikan

  

5. Asli Surat Keterangan Jabatan

dan Masa Kerja 

6. Asli/Salinan Slip Gaji 

7. Copy Surat Ijin Praktek/Ijin

Profesi (Profesional)/SIUP/

TDP

8. Asli Rekening Koran / Copy

Rekening Tabungan  

9. Copy Kartu Kredit 

10. Asli Tagihan Kartu Kredit 3

bulan terakhir 

11. Copy NPWP / SPT   

(36)

TABEL 3.2

Persyaratan Dokumen Kredit Kepemilikan Mobil

No. Jenis Dokumen Pegawai Wiraswasta Profesional 1. Formulir Aplikasi diisi lengkap   

2. Identitas diri pemohon dan

suami/istri (KTP/Paspor)   

3. Surat nikah/cerai bagi yang telah

menikah/bercerai   

4. Kartu Keluarga   

5. Rekening Koran/tabungan 3 bulan

terakhir (penampungan

penghasilan)

  

6. NPWP (untuk permohonan kredit >

Rp. 50.000.00,00) atau SPT PPH

21

  

7. Bukti kepemilikan rumah  

8. Asli Slip Gaji terakhir/surat

keterangan penghasilan 

9. Ijin Usaha : SIUP 

10. Ijin Usaha Profesi 

(37)

5. Kredit Mitrakarya

Kredit Mitrakarya adalah kredit tanpa agunan dari Bank Mandiri

untuk kelompok pegawai/karyawan (minimal 25 orang) suatu

perusahaan/instansi yang feasible menurut bank.

Kelebihan :

a. Suku bunga sangat kompetitif

b. Proses cepat dan mudah

c. Limit kredit sampai dengan Rp. 25.000.000,-

d. Jangka waktu kredit fleksibel sampai dengan lima tahun

e. Angsuran ringan sesuai penghasilan nasabah

f. Perlindungan asuransi jiwa

Persyaratan :

a. Minimal usia 21 tahun maksimum sebelum usia pengsiun pada saat

kredit lunas.

b. Diajukan secara kolektif oleh perusahaan/instansi.

c. Masa kerja pegawai tetap minimal 2 tahun.

d. KTP, Kartu Keluarga, Akte Nikah, copy Rekening Tabungan, Slip

Gaji, dan Surat Referensi Kantor.

B. Syarat-syarat Pemberian Kredit

Untuk memudahkan pihak bank dalam memberikan kredit, maka PT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk menetapkan syarat-syarat atau pedoman dalam pemberian

(38)

1. Character (Watak)

Character (watak) adalah sifat dasar yang ada di dalam hati seseorang baik

dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Hal-hal yang

harus diperhatikan dalam menilai Character (watak) adalah sifat-sifat

pribadi, kebiasaan-kebiasaan, serta gaya hidup (style of living).

2. Capital (Modal)

Hal yang harus yang diteliti adalah dana atau modal sendiri yang dimiliki

oleh calon nasabah yang digunakan dalam menjalankan kegiatan

usahanya. Semakin besar jumlah modal yang dimilikinya maka

menunjukkan bahwa perusahan tersebut memiliki kemampuan untuk

memenuhi kewajiban membayar hutangnya.

3. Capacity (Kemampuan)

Capacity merupakan kemampuan calon nasabah dalam membayar atau

melunasi kembali hutang-hutangnya secara tepat waktu atau sesuai dengan

waktu yang telah ditentukan.

4. Collateral (Jaminan)

Penilaian barang jaminan (collateral) yang diserahkan oleh calon nasabah

sebagai jaminan atas kredit bank yang diperolehnya adalah untuk

mengetahui sejauh mana nilai barang jaminan atau agunan tersebut dapat

menutupi resiko kegagalan pengembalian kewajiban-kewajiban calon

(39)

5. Condition of Economy (Kondisi Ekonomi)

Kondisi ekonomi berkaitan dengan keadaan perekonomian pada saat

tertentu, saat yang secara langsung mempengaruhi kegiatan usaha calon

nasabah. Secara keseluruhan faktor-faktor tersebut meliputi peranan

pemerintah, moneter, perbankan, keuangan, ekonomi dan faktor-faktor lain

yang dapat menghambat kegiatan usaha calon nasabah.

Dari 5 persyaratan, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk lebih mengutamakan

persyaratan pada character (watak) dan capacity (kemampuan) dalam pemberian

kreditnya, karena menurut pengalaman PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk sendiri

pada nasabah yang meminjam kredit yang usahanya sudah bagus atau meningkat.

Kemampuan membayar ada akan tetapi kemauan untuk melunasi hutang kurang

atau bahkan tidak sama sekali.

C. Perencanaan Kredit

Kredit merupakan kegiatan utama bank, maka rencana kredit merupakan

hal yang harus dilakukan. Dalam penyusunan rencana kredit pada PT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk lebih dahulu mengadakan rapat dengan kepala seksi-seksi.

Aspek-aspek pertimbangan rencana kredit yang dipertimbangkan antara

lain adalah :

1. Strategi perekonomian dan perdagangan yaitu dengan melihat dan

memperhitungkan keadaan perekonomian dan perdagangan pada saat

ini serta kemungkinan-kemungkinan perkembangan yang akan timbul

(40)

2. Keadaan para nasabah, dimana bank mengkategorikan mereka menurut

kelancaran pelunasan kredit yaitu kredit lancar, kredit tidak lancar, dan

kredit macet.

3. Keadaan keuangan bank, yaitu dengan melihat besarnya dana yang

tersedia dan benar-benar dapat dilepas. Dalam hubungan ini sesuai

dengan ketentuan Bank Sentral yang mengharuskan setiap bank untuk

memelihara cash ratio yang merupakan suatu reserve untuk menutupi

kewajiban yang dapat timbul sewaktu-waktu yakni 15% dari jumlah

dana yang ada.

4. Plafon atau Ceiling, yaitu batas atau jatah bagi bank untuk

mengoperasikan dananya.

Secara garis besar bahan pertimbangan penyusunan rencana kredit yang

ditetapkan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah :

1. Jumlah seluruh dana yang tersedia saat ini yaitu dana dari bank maupun

pihak lain.

2. Perhitungan biaya dana khususnya deposito, giro, dan tabungan diadakan

dengan perhitungan dana.

Prosedur penyaluran kredit pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah

antara lain :

1. Nasabah atau calon nasabah datang untuk mengajukan permohonan

kredit (lampiran) dari permohonan kredit yang terdiri dari :

(41)

2) Surat izin usaha perdagangan.

3) Akta pendirian perusahaan.

b. Laporan Keuangan yaitu :

1) Neraca perusahaan posisi terakhir.

2) Laba rugi perusahaan posisi terakhir.

d. Realisasi usaha yaitu :

1) Pembelian

2) Penjualan

2. Melaksanakan evaluasi atau analisa dengan verifikasi calon nasabah

atau nasabah melalui KTP dan permohonan kredit.

3. Pemeriksaan kondisi perkreditan calon nasabah atau nasabah atau

daftar hitam di Bank Indonesia setempat.

4. Kunjungan ketempat nasabah baik di kediamannya maupun ke lokasi

usaha yang dimohon.

5. Melaksanakan penilaian atas jaminan yang telah diserahkan oleh

Credit Operation (CO) sampai dengan selesai. Penilaian dilakukan

dengan 2 cara yaitu :

a. Penilaian fisik meliputi :

1) Penilaian keadaan fisik.

2) Penilaian lokasi (kondisi sosial masyarakat dan lingkungan

alam).

b. Penilaian yuridis meliputi :

(42)

2) Status kepemilikan tanah.

3) Perizinan

6. Setelah hasil penilaian jaminan selesai diterima oleh Credit Operation

(CO), maka pada tahap inilah proses kredit disetujui atau ditolak.

a. Apabila kredit ditolak.

Surat pemberitahuan dibuat oleh Comercial Banking Center

(CBC), yang ditujukan kepada Credit Operation (CO) untuk

memberitahukan kepada nasabah bahwa kredit ditolak.

b. Apabila kredit diterima.

Surat pemberitahuan dibuat oleh (CBC) dan selanjutnya

CO membuat surat pemberitahuan persetujuan kredit (SPKK)

kepada nasabah dengan mencantumkan

persyaratan-persyaratan lain yang harus dipenuhi nasabah.

7. Apabila seluruh persyaratan telah dipenuhi oleh nasabah selanjutnya

akan diserahkan ke bagian Credit Risk Manager (CRM).

8. Pada hari yang sama paling lambat keesokan harinya CO melakukan

pembukuan atau pengaktifan rekening atas nama nasabah yang

bersangkutan.

Syarat ataupun tahapan pemberian kredit merupakan langkah-langkah

yang harus dilalui oleh seorang pemohon kredit, mulai permohonan kredit itu

diajukan sampai kredit tersebut direalisasikan hingga kredit itu lunas. Persyaratan

(43)

Gambar 3.1

Prosedur/Sistem Penyaluran Kredit Pada

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar

Permohonan

Kredit Layak Diteruskan

Data Kurang Tidak

Penyusunan Tidak dapat diselesaikan

(44)

D. Pengawasan Dan Pembinaan Kredit

Salah satu pengawasan yang sangat penting bagi lembaga keuangan atau

bank adalah tahapan pengawasan, karena kegiatan pengawasan merupakan

penjagaan dan pengamanan terhadap kekayaan bank yang disalurkan di bidang

perkreditan.

Pengawasan pemberian kredit yang dilakukan oleh PT. Bank Mandiri

(Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar dilakukan dengan 2 tahap yaitu :

1. Sebelum kredit cair

Pengawasan yang dilakukan oleh pihak bank adalah dengan

melakukan wawancara terhadap calon peminjam, mencari informasi bank

yaitu dengan cara pihak bank menanyakan status nasabah atau calon

peminjam di bank-bank lain, melakukan penilaian agunan dan melakukan

pelengkapan data.

2. Setelah kredit diberikan atau cair

Tahap pengawasan setelah kredit cair adalah pihak bank

mengadakan on the spot ke lokasi usaha nasabah. On the spot dilakukan

oleh pihak bank guna untuk melihat mutasi dalam rekening koran yang

sangat jarang dan dilihat dari fasilitas kredit yang diberikan, maka bank

melakukan warning terhadap nasabah.

Disamping itu PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk juga melakukan

pengambilan data pribadi nasabah untuk mengetahui keadaan debitur dan keadaan

(45)

dengan membentuk suatu tim khusus untuk mengadakan pemeriksaan ke tempat

kegiatan usaha nasabah.

Tindakan pengawasan yang dilakukan oleh PT. Bank Mandiri (Persero)

Tbk adalah baik terutama untuk mempertimbangkan pemberian kredit yang akan

diberikan.

Selain mengadakan pengawasan, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk juga

mengadakan pembinaan terhadap nasabahnya. Pembinaan pemberian kredit yang

dilakukan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk terhadap peminjam kredit adalah

berikut :

1. Membina agar usaha yang dikelola oleh nasabah dapat dikembangkan

dengan baik sesuai dengan perjanjian kredit yang telah disepakati minimal

dari hasil penjualan harus tercermin 80% di rekening koran.

2. Mengadakan analisa ulang kembali apabila nasabah tidak dapat mengelola

kredit yang diberikan. Oleh karena itu, pihak bank melakukan penurunan

fasilitas kredit agar pihak bank tidak mengalami kesulitan dikemudian

hari, maka pihak bank meminta penjadwalan ulang untuk menyelesaikan

fasilitas kredit dengan skala angsuran dengan jangka waktu yang

disepakati dengan tidak memberatkan debitur atau peminjam, sehingga

tidak mengganggu kelangsungan hidup usahanya.

3. Apabila penjadwalan ulang yang telah disepakati tidak juga bisa juga

dilaksanakan oleh nasabah atau debitur, maka debitur diberi surat

peringatan dengan memberitahukan semua kewajibannya untuk

(46)

menawarkan lekturisasi kredit yang meliputi pengurangan bunga dengan

melunasi hutang pokok dan kewajiban lainnya.

4. Apabila debitur tidak dapat melakukan hal diatas, maka debitur diberi

surat peringatan kembali dengan isi yang sama. Untuk menyelesaikan

seluruh kewajibannya dengan catatan apabila tidak dijalankan maka

penagihannya akan diserahkan pada KP2LN atau PJPLN.

Pembinaan yang dilakukan oleh pihak PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

terhadap debitur adalah baik karena pembinaan dilakukan dengan tahap-tahap

(47)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab terdahulu maka sebagai

penutup dari tugas akhir ini, penulis mencoba untuk memberikan suatu

kesimpulan dan disertai dengan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi pengembangan perusahaan yang bersangkutan.

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah dibuat oleh penulis

pada-pada bab-bab yang terdahulu, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan

sebagai berikut :

1. Sistem pemberian kredit yang diberikan oleh PT. Bank Mandiri (Persero)

Tbk Cabang Pematangsiantar sudah baik dan efektif. Dilihat dari

jenis-jenis kredit yang diberikan, terlihat bahwa PT. Bank Mandiri (Persero)

Tbk Cabang Pematangsiantar mengalami perkembangan yang cukup baik

dan memuaskan.

2. Tindakan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan oleh PT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar terhadap debitur adalah

baik karena pengawasan dan pembinaan yang dilakukan dengan

mempertimbangkan pemberian kredit yang akan diberikan terlebih dahulu

(48)

B. Saran

Penulis akan mencoba memberikan saran-saran berdasarkan

pembahasan-pembahasan pada bab-bab terdahulu yang telah dibuat oleh penulis.

1. Dalam menyusun rencana kredit sebaiknya harus diperhitungkan berbagai

aspek kemungkinan yang akan terjadi yang dapat mempengaruhi keadaan

perekonomian pada masa yang akan datang.

2. Sebaiknya PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar

meningkatkan kegiatan promosi terhadap produk-produk kredit yang

diberikan.

3. Dalam praktek pemberikan kreditnya sebaiknya PT. Bank Mandiri

(Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar tidak hanya berfokus pada

character dan capacity saja tetapi juga harus memfokuskan perhatian pada

capital, collateral juga kondisi ekonomi agar dapat mencapai tujuan sesuai

dengan yang diharapkan.

4. Pengawasan dan pembinaan kredit hendaknya dilakukan secara langsung

ke lapangan dengan mengadakan pemeriksaan secara rutin dan

memberikan masukan atau solusi bagi mereka yang bertujuan

menggunakan fasilitas kredit itu sendiri agar tidak terjadi hal-hal yang

(49)

DAFTAR PUSTAKA

Asikin, Zainal, 2001, Pokok-Pokok Hukum Perbankan di Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Kasmir, 2002, Manajemen Perbankan, Edisi Pertama, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Muljono, Pudjo Teguh, 2001, Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersil, Edisi Empat BPFE, Yogyakarta.

(50)
(51)
(52)

Gambar

TABEL 3.1 Persyaratan Dokumen Kredit Bebas Agunan
TABEL 3.2
Gambar 3.1

Referensi

Dokumen terkait

Maka dari itu, dirancang sebuah aplikasi pengenalan rambu lalu lintas menggunakan metode fuzzy mamdani berbasis android, yang diharapkan dapat memberi pemahaman dan

SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH SKALA KAWASAN BERBASIS INSTITUSI Pemba ngunan SR IPAL Komunal Kel.. SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH KAWASAN KUMUH Pemba ngunan

Melaksanakan komunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik dalam pembelajaran berkreasi desain dan produk kria kulit, dengan bahasa khas dalam interaksi

Dari uraian di atas dapat dianalisis bahwa penerapan hukuman di pondok pesantren Darul Huda Mayak Ponorogo adalah menjalankan apa yang telah menjadi tujuan dari pada

Di dalam penelitian ini didapatkan hasil alokasi belanja yang dianggarkan pemerintah melalui alokasi belanja modal, dimana belanja ini untuk menggenjot pembangunan

Tujuan: Membuktikan ada perbedaan gambaran histopatologi hepar mencit Balb/c yang hiperurisemia antara kelompok yang diberi ekstrak buah kersen ( Muntingia calabura L .)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kekayaan daerah, tingkat ketergantungan kepada Pemerintah Pusat, belanja modal, leverage dan temuan audit BPK tidak

[r]