UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN
ANALISIS SISTEM PEMBERIAN KREDIT PADA
PT. BANK MANDIRI (Persero) Tbk
CABANG PEMATANGSIANTAR
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh :
Ayu Sukrisna
062101066
Diploma III Keuangan
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Pendidikan Pada Program Studi Diploma III
Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb……
Puji dan syukur penulis ungkapkan atas segala rahmat dan anugerah yang
telah dilimpahkan Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
ini dengan baik.
Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “Analisis Sistem Pemberian Kredit
Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar”. Tugas akhir ini
merupakan salah satu syarat akademis untuk dapat menyelesaikan studi di
Program Diploma III Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
Penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Keuangan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan
Keuangan sekaligus Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan
masukan, bantuan dan meluangkan waktunya untuk penulis dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini, serta seluruh staf pengajar dan karyawan
Program Studi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Untuk Kepala Cabang beserta staf dan pegawai PT. Bank Mandiri (Persero)
Tbk Cabang Pematangsiantar.
5. Untuk kedua orangtuaku, Ayahanda Ponidi S dan Ibunda Supiati, abang dan
kakakku, kakak iparku, serta sepupu dan keponakanku, terima kasih atas
dukungan dan perhatian serta do’anya yang telah diberikan hingga Tugas
Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
6. Untuk sahabat-sahabat terbaikku, Anggi (Maen ke Stabat Yok!!), Dwie, Fitri,
sahabat-sahabatku di Jurusan Keuangan semua angkatan, serta temen-temenku
satu group magang, terima kasih atas dukungannya.
7. Untuk Temanku Riefa, Qeqe, Eka dan Wahyu, Makasih ya…
8. Untuk teman-teman baikku semasa SMA yang selalu memberi supportnya
hingga saat ini, serta teman-temanku yang lain yang tak bisa aku sebutkan satu
persatu, Thanks.
9. Dan untuk semua Penghuni Kost Senina 35a, K’Wulan, Iin, Dwi, Indah, Ulfa,
dan yang lainnya, Thanks a lot atas do’a dan dukungannya selama ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi
pembaca, khususnya Mahasiswa Program Studi Keuangan.
Wassalam……
Medan, Mei 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1
B. Rumusan Masalah ...4
C. Tujuan Penelitian...5
D. Manfaat Penelitian ...5
BAB II PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK CABANG PEMATANGSIANTAR A. Sejarah Ringkas ...7
B. Kegiatan Usaha ...10
C. Struktur Organisasi ...12
D. Job Description...13
E. Kinerja Usaha Terkini ...16
BAB III PEMBAHASAN A. Jenis-jenis Kredit Yang Diberikan ...20
C. Perencanaan Kredit...31
D. Pengawasan Dan Pembinaan Kredit...36
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...39
B. Saran ...40
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Tabel Realisasi Kredit Pada
PT. Bank Mandiri (Persero) Cabang Pematangsiantar ...18
Tabel 3.1 Persyaratan Dokumen Kredit Bebas Agunan ...27
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1 Prosedur/Sistem Penyaluran Kredit Pada
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Fungsi dan peranan perbankan sangat penting dalam mendorong
perekonomian karena dunia perbankan dan perekonomian suatu negara saling
mempengaruhi dan menunjang dalam perkembangannya, terutama dalam krisis
moneter yang masih terjadi pada saat ini. Pertumbuhan dan perkembangan
organisasi suatu bank sangat tergantung kepada ruang kegiatan usahanya.
Perkembangan yang sehat akan memacu kegiatan perekonomian suatu negara
yaitu dengan menghimpun dana dari masyarakat lalu menyalurkannya kebidang
yang produktif yang mendorong ke pertumbuhan perekonomian.
Dengan semakin berkembangnya perekonomian atau berkembangnya
usaha dari suatu perusahaan maka akan dirasakan perlu adanya sumber-sumber
penyediaan dana guna membiayai kegiatan usaha yang semakin berkembang
tersebut. Berdasarkan faktor ekonomi yaitu 6 M (Material, Money, Method,
Machine, Market dan Man), maka money atau modal merupakan komponen
utama dalam mendirikan dan mengembangkan suatu badan usaha atau kegiatan
usaha tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya karena sumber-sumber ekonomi
lain tidak akan diperoleh jika modal belum terpenuhi.
Menurut UU RI No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, “Bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan
bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak”. Dari
definisi diatas dapat diketahui bahwa usaha pokok yang dijalankan oleh bank
adalah memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan
peredaran uang.
Menurut UU RI No. 8 Tahun 1998 mengenai perbankan, “Kredit adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan dan kesepakatan pinjam meminjam antara Bank dengan pihak lain
yang mewajibkan peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan”.
Dalam pemberian kredit, maka pihak bank harus memperhatikan beberapa
faktor-faktor penilaian kredit dalam memutuskan pemberian kredit kepada
nasabah. Menurut Kasmir (2002;71) untuk memperkecil resiko yang terjadi, maka
permohonan kredit harus dinilai olah bank atas dasar-dasar syarat yang dikenal
dengan 5C yaitu : 1) Character, 2) Capital, 3) Capacity, 4) Collateral, 5) Condition
of Economic.
Perkembangan dunia perbankan yang merupakan bagian utama dari sistem
keuangan kita, tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pemerintah dalam
menggalakkan sistem perkreditan bagi masyarakat. Perkreditan merupakan tulang
punggung bagi bank. Pengelolaan dan pengaturan kredit harus dilakukan sebaik
mungkin agar resiko yang ditanggung oleh bank bisa sekecil mungkin karena
kredit adalah asset utama dan sekaligus sumber pendanaan bagi bank. Sumber
pendapatan bunga yang merupakan komponen pendapatan paling besar
dibandingkan pendapatan jasa-jasa diluar bunga kredit.
Di satu sisi bidang, perkreditan menjadi penyebab utama kegagalan pada
suatu bank, namun di sisi lain, kredit merupakan sumber utama pendapatan bank.
Akhir-akhir ini perbankan Indonesia mengalami kesulitan menghadapi kredit
bermasalah sejak kondisi ekonomi yang belum pulih dari krisis moneter. Terlalu
banyak hal yang menjadi penyebab timbulnya masalah-masalah tersebut, seperti
bentuk kebijaksanaan pemerintah atau peraturan bank itu sendiri yang telah
digariskan sebelumnya,serta pengaruh dari keadaan sosial politik yang kurang
baik dan tidak mendukung keamanan nasional, misalnya penetapan tingkat suku
bunga per periode tertentu berdasarkan kondisi tersebut.
Bank-bank yang dikelola oleh pemerintah ataupun swasta, sekarang ini
telah semuanya turut ambil bagian dalam penyaluran kredit bagi masyarakat
maupun perusahan yang membutuhkan tambahan modal kerja. Melalui bank kita
dapat memperoleh kredit atau pinjaman uang untuk operasi yang dijalankan.
Kredit bank diperlukan bagi pengusaha kecil, menengah dan juga pengusaha yang
telah memiliki modal besar.
Kelancaran prosedur pemberian kredit sangatlah tergantung pada peranan
bank itu sendiri serta kesadaran di pihak nasabah. Oleh sebab itu, pihak bank
diminta untuk memberi kemudahan dan meningkatkan pelayanannya dalam
pemberian kredit, sama halnya dengan pengusaha yang memanfaatkan kredit bank
kiranya dapat menyelesaikan pelunasan kreditnya sesuai dengan perjanjian yang
Berdasarkan uraian tersebut diatas, sangat jelas betapa pentingnya peranan
kredit yang diberikan bank untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dalam
pemberian kredit kepada nasabah atau calon kreditur, PT. Bank Mandiri (Persero)
Tbk Cabang Pematangsiantar memiliki sistem pemberian kredit. Atas dasar
masalah tersebutlah penulis memilih judul “Analisis Sistem Pemberian Kredit
Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar“.
B. Rumusan Masalah
Bank sebagai lembaga keuangan (baik yang dikelola oleh pemerintah
maupun swasta) mempunyai salah satu fungsi yaitu memberikan kredit kepada
perusahaan-perusahaan maupun masyarakat yang membutuhkan. Tujuan
pemberian kredit tidak boleh terlepas dari tujuan perbankan yaitu membantu
pelaksanaan pembanganan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan
pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan
rakyat.
Sistem pemberian kredit yang dimiliki oleh PT. Bank Mandiri (Persero)
Tbk dibedakan berdasarkan jenis-jenis kredit yang diberikan oleh PT. Bank
Mandiri (Persero) Tbk. Jenis-jenis kredit yang diberikan antara lain adalah Kredit
Kepemilikan Rumah (KPR), Kredit Multiguna, Kredit Mitra Karya, Kredit
Kepemilikan Mobil (KPM), dan Kredit Bebas Agunan. Setiap jenis kredit diatas
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan tersebut diatas, maka
yang menjadi permasalahan adalah apakah sistem pemberian kredit yang
dilakukan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk sudah cukup efektif?
C. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui jenis-jenis kredit yang ditawarkan dan jaminan yang
akan diterima.
b. Untuk mengetahui kebijakan pemberian kredit dan
pertimbangan-pertimbangan atau syarat-syarat pelepasan kredit.
c. Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan kredit dan kualitas kredit yang
diberikan.
d. Untuk mengetahui bagaimana bentuk pengawasan pelaksanaan kredit dan
penerapannya.
e. Untuk mengetahui cara-cara yang diaplikasikan guna mempertahankan
dan memperbaiki kinerja bank tersebut dalam bidang kredit.
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis, penulisan tugas akhir ini berguna untuk memenuhi
persyaratan akademis dalam menyelesaikan studi dari Fakultas Ekonomi.
b. Sebagai masukan dalam penyusunan kebijakan terhadap
pemberian/pengawasan kredit yang dilakukan perusahaan pada masa yang
c. Bagi dunia akademis, diharapkan dapat memberikan kontribusi dibidang
perkreditan pada bisnis perbankan.
d. Masyarakat dan pembaca lebih memahami prosedur yang akan mereka
lalui saat melakukan kredit sehingga masyarakat akan semakin leluasa
BAB II
PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK CABANG PEMATANGSIANTAR
A. Sejarah Ringkas
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah bank pemerintah yang seluruh
sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
memiliki sejarah yang dimulai dari perusahaan Belanda yang bernama NHM
(Nederlansche Handels Maatschapij) yang kemudian dinasionalisasikan pada
tanggal 5 Desember 1960 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun1960
dan diserahkan kepada Bank Koperasi Tani Daerah dan Nelayan (BKTN).
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk ini terbentuk dari hasil penggabungan
atau merger 4 bank pemerintah yang dilakukan oleh Pemerintah Republik
Indonesia yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal
4 Desember 1998. Keempat bank pemerintah tersebut adalah :
1. PT. Bank Bumi Daya (Persero)
2. PT. Bank Export Import (Persero)
3. PT. Bank Pembangunan Indonesia (Persero)
4. PT. Bank Dagang Negara (Persero)
Keputusan Pemerintah Republik Indonesia untuk melakukan merger atau
penggabungan keempat bank tersebut diatas disebabkan karena terjadinya krisis
ekonomi regional sejak pertengahan 1997 yang menyebabkan perlunya
Indonesia dengan bantuan International Monetary Fund (IMF), Bank Dunia, Asia
Development Bank (ADB) telah menetapkan kebijaksanaan dan program
rekapitalisasi serta restrukturisasi bank umum baik bank swasta maupun
pemerintah. Upaya restrukturisasi dilakukan secara menyeluruh baik berupa
perbaikan kualitas aktiva prokduktif maupun peningkatan efisiensi antara lain
melalui pembenahan organisasi, sistem dan sumber daya manusia,
penyempurnaan tegnologi, serta peningkatan pelayanan kepada nasabah yang
merupakan langkah penting yang memungkinkan dunia perbankan untuk
membantu pemulihan dunia perbankan Indonesia dan pada umumnya perbaikan
ekonomi Indonesia.
Dengan dilakukannya restrukturisasi atas penggabungan bank ke dalam
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk serta rekapitalisasi PT. Bank Mandiri (Persero)
Tbk, maka PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk mempunyai organisasi dan system
yang lebih efisien serta sumber daya manusia yang professional dan produktif.
Selain latar belakang dan pertimbangan diatas, pelaksanaan restrukturisasi,
kapitalisasi dan merger bank bergabung dalam PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk,
merupakan komitmen pemerintah Republik Indonesia sebagaimana tercermin
dalam Letter of Intent (LOI) pemerintah Republik Idonesia tanggal 16 Maret 1999
dan 14 Mei 1999 yang ditujukan pada IMF. Dalam LOI tersebut dicantumkan
acuan-acuan spesifik dan jadwal waktu restrukturisasi serta merger secara hukum.
Dalam pelaksanaan merger bank bergabung kedalam PT. Bank Mandiri (Persero)
1. Sebelum melihat keadaan kapasitas Bank Mandiri, terlebih dahulu
dilakukan restrukturisasi bank bergabung.
2. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk akan menjadi bank kokoh dan berdaya
saing tinggi.
3. Pelaksanaan restrukturisasi kapitalisasi dan merger dilakukan dengan
jadwal yang jelas, sehingga dapat dilakukan pemantauan secara seksama
atas pelaksanaannya.
Kemudian didirikan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tanggal 2
Oktober 1998 berdasarkan ketetapan :
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan
Terbatas.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan
dan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 tentang
perubahan atas Undang-Undang Republik No. 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan.
3. Peraturan yang berlaku bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan
Perusahaan Perseroan (PT Persero).
4. Akta No. 10 tanggal 2 Oktober 1998 dari Soetjipto, S.H.. notaris di Jakarta
tentang pendirian dan anggaran dasar PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
merger PT. Bank Bumi Daya, PT. Bank Dagang Negara, PT Bank
Pembangunan Indonesia, PT. Bank Expor Impor ke dalam PT. Bank
5. Akta No. 100 tanggal 24 Juli 1999 dari Soetjipto, S.H.. notaris di Jakarta
tentang merger PT. Bank Bumi Daya, PT. Bank Dagang Negara, PT Bank
Pembangunan Indonesia, PT. Bank Expor Impor ke dalam PT. Bank
Mandiri (Persero) Tbk. Pendirian PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
dilakukan atas seluruh saham-saham pemerintah Republik Indonesia
dalam masing-masing bank bergabung serta penyetoran sejumlah uang
tunai sebagai pembayaran atas modal pendirian PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk.
B. Kegiatan Usaha
Pendapatan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan kontribusi dari
tiga sektor bisnis usaha utama PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yaitu perbankan
ritel, perbankan korporasi dan perbankan internasional. Meskipun ketiga sektor
bisnis ini memiliki kekhasan produk dan jasanya masing-masing serta target
strategis yang sesuai dengan kebutuhan nasabah yang berbeda, namun secara
keseluruhan terdapat sinergi diantara ketiga sektor bisnis tersebut. Strategi bank
dimasa mendatang cenderung ke sektor bisnis ritel.
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk selaku Agen Penjual di Pasar Perdana,
menyediakan produk Obligasi Negara yang bersifat ritel, antara lain : Obligasi
Negara Ritel (ORI) dan Surat Berharga Syariah Negara Ritel (Sukuk Ritel).
Penunjukan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk selaku Agen Penjual ditetapkan oleh
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk juga telah terdaftar sebagai Agen Penjual
Efek Reksa Dana di Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan
(BAPEPAM-LK), dengan Surat Tanda Terdaftar No. 07/BL/STTD/APERD/2007
tanggal 21 Februari 2007.
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk menyediakan produk-produk dan
jasa-jasa perbankan lainnya seperti Tabungan Mandiri, Mandiri Travelers Cheque
(Cek Wisata Mandiri), Safe Deposit Box, Deposito Valas Mandiri, Deposito
Mandiri, Western Union Money Transfer (WUMT), Travelers Cheque Valas,
Authorized Money Changer (AMC), SMS BANKING MANDIRI, Giro, Mandiri
Kartu Kredit, Transfer, Incaso/Collection, Kliring, Mandiri Kartu Prabayar,
Deposito Berjangka, Deposito On Call, Bank Garansi, Bill Payment (layanan
penerimaan pembayaran tagihan rutin).
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk juga menyediakan beberapa produk
terkait dengan nilai tukar, suku bunga dan investasi seperti :
1. Transaksi Valuta Today, Tomorrow, Spot yaitu adalah transaksi untuk
mempertukarkan valuta asing lawan valuta (asing) lainnya dengan
penyerahan di hari yang sama dengan hari transaksi atau satu hari kerja
setelah transaksi atau juga dua hari kerja setelah transaksi.
2. Transaksi Forward yaitu suatu transaksi / kontrak untuk mempertukarkan
suatu valuta asing lawan valuta (asing) lainnya pada tanggal yang akan
3. Forward Rate Agreement (FRA) yaitu suatu kontrak antara dua pihak
untuk menetapkan suatu suku bunga masa depan pada tingkat dan jangka
waktu yang ditentukan lebih dulu.
4. Interest Rate Cap & Floor merupakan instrumen yang membatasi
maksimum biaya bunga yang akan dibayarkan (Interest Rate Cap) atau
minimum pendapatan bunga (Interest Rate Floor) yang akan diterima oleh
suatu pihak. Interest Rate Cap & Floor ini berguna untuk melindungi
perusahaan dari trend perubahan suku bunga yang kurang menguntungkan
5. Surat Utang Negara (SUN) & Obligasi Retail Negara Republik Indonesia
(ORI). Untuk investasi jangka menengah & panjang, PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk menyediakan obligasi (surat pengakuan utang) dalam mata
uang Rupiah maupun valuta asing yang diterbitkan dan dijamin
pembayaran bunga & pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, dengan
imbal hasil yang relatif tinggi.
6. Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Surat berharga berjangka waktu pendek
dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
C. Struktur Organisasi
Secara umum, organisasi adalah setiap sistem kerja sama yang dijalankan
sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Struktur organisasi dalam
perusahaan merupakan sistem yang mengatur penempatan dan pembagian tugas
organisasi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah Kepala Cabang, Generals
Affairs (Bagian Umum), Custumer Service Officer (CSO), Custumer Service
Retail (CSR), Accounting, Head Teller dan Teller.
D. Job Description
Untuk menjamin kelancaran pembagian tugas pada masing-masing bagian,
maka peran struktur organisasi ini sangat diperlukan Berdasarkan struktur
organisasi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (terlampir), maka berikut ini adalah
penjelasan uraian tugas dari masing-masing bagian yaitu :
1. Kepala Cabang
Tugas pokok dan Tanggung jawab :
1) Memimpin dan mengelola seluruh kegiatan PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk cabang wilayah kerjanya dan bekerja sama dengan
seluruh pegawai untuk mencapai laba yang diinginkan.
2) Mengelola dan mengembangkan bisnis mobilisasi dana dan jasa-jasa
perbankan lainnya, memantau hasil-hasilnya dan memecahkan masalah
yang timbul pada cabang yang dipimpinnya.
3) Menjamin terlaksananya pelayanan perbankan operasional dicabang
yang dipimpinnya.
4) Menetapkan tujuan-tujuan, anggaran dan rencana kegiatan pada
cabang wilayah kerjanya.
5) Menjamin tercapainya laba yang diinginkan dan keberhasilan
6) Menjamin bahwa seluruh transaksi yang disetujui telah sah dan sesuai
dengan wewenangnya.
2. General Affairs (GA)
Tugas dan Tanggung jawab :
1) Mengadakan, menyiapkan dan menata seluruh kebutuhan
barang-barang/jasa dari perusahaan.
2) Mengatur ekspedisi surat-surat dan dokumen keluar.
3) Menangani kegiatan-kegiatan yang sifatnya rutin dari bank.
4) Membuat laporan persediaan amortisasi atas aktiva tetap bank.
5) Membuat laporan persediaan barang untuk pimpinan.
6) Menangani administrasi penggajian.
7) Melaksanakan pemeliharaan benda-beda jaminan yang dikuasai oleh
bank.
8) Melaksanakan pengawasan secara rutin setiap periode bulan terhadap
barang inventaris kantor.
9) Melaksanakan pencatatan tersendiri untuk jenis barang cetakan
bernomor resiko seperti bilyet deposito dan buku tabungan.
3. CSO (Custumer Service Officer)
Officer pada cabang spoke yang melakukan kegiatan-kagiatan custumer
service respresentative serta melakukan kegiatan lain seperti menerima dan
memverifikasikan aplikasi kredit konsumen ritel, juga menerima
4. Head Teller
Officer pada cabang spoke yang melakukan approval untuk penarikan
tunai diatas wewenang teller, mengatur saldo kas cabang saat operasi,
melakukan verifikasi, transaksi teller, memastikan tersedianya uang tunai di
cabang seusia unuit yang ditentukan, memastikan keamanan seluruh uang
tunai milik cabang serta mengadministrasikannya dan bertanggung jawab
blanko surat berharga juga menyimpan uang tunai di akhir hari bersama
pejabat lainnya kedalam valult dengan cara dual custody, menentukan kurs
jual beli valuta asing yang berlaku di cabang, serta bertanggung jawab atas
pengisian uang ke dalam mesin ATM yang berada dalam tanggung jawab
cabang, khususnya untuk cabang yang ada pada cab Hub (Retail Outlet) Head
Teller bertugas mengadministrasikan uang kas untuk cabang spoke di cabang
Hub area.
5. Teller
Pelaksana pada cabang yang memproses transaksi tunai dan non tunai
termasuk warkat-warkat dari kotak warkat, mencetak laporan-laporan
transaksi teller bersama-sama Head Teller, melakukan pengisian uang pada
ATM serta melakukan Posting warkat-warkat dari kotak warkat.
6. Custumer Service Retail (CSR)
Pelaksana pada cabang spoke yang melakukan kegiatan custumer service
seperti membuka, memelihara dan menutup kartu ATM, mengadministrasikan
kantor cabang serta mempromosikan dan menjual berbagai produk PT. Bank
Mandiri (Persero) Tbk dan bertanggung jawab kepada CSO.
7. Accounting
Unit pada cabang Hub yang melakukan pembukuan transaksi-transaksi
antar cabang Hub yang tidak berhubungan dengan rekening pihak ketiga, kas
dan kliring, memverifikasikan transaksi-transaksi di cabang Hub dan cabang
spoke, menyajikan laporan internal dan eksternal, membuat laporan bulanan
kepada Bank Indonesia dan komisaris, membuat laporan realisasi anggaran
setiap periode bulanan.
E. Kinerja Usaha Terkini
Penerapan dan pemakaian teknologi mutakhir berupa jaringan komputer
yang menghubungkan semua kantor cabang didalam dan diluar negeri
memungkinkan dilakukannya transaksi secara online. Disamping untuk
meningkatkan pelayanan nasabah kepada nasabah khususnya dengan penambahan
feature perbankan, pengembangan tegnologi perbankan juga berfungsi untuk
menyederhanakan dan mempercepat laporan-laporan baik laporan kantor cabang
ke kantor pusat juga laporan ke Bank Indonesia. Pengembangan teknologi
direncanakan bukan hanya di back office saja. Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
yang telah dimiliki oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk berjumlah lebih dari 700
buah. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yang menempuh strategi ekspansi pada
Capital telah menerbitkan 45.000 lebih kartu kredit sejak pertama kali diluncurkan
pada bulan November tahun 2000.
Keberhasilan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yang paling signifikan
adalah keberhasilan dalam menyelesaikan implementasi sistem teknologi baru.
Sebelumnya PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk mewarisi 9 core banking system
yang berbeda dari keempat bank. Setelah melakukan investasi awal untuk segera
mengkonsolidasikan kedalam sistem yang terbaik, PT. Bank Mandiri (Persero)
Tbk melaksanakan sebuah program tiga tahun, dengan nilai US$200 juta, untuk
mengganti core banking sistem PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk menjadi satu
sistem yang mempunyai kemampuan untuk mendukung kegiatan consumer
banking. Infrastruktur IT PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk memberikan layanan
straight-through processing dan interface tunggal pada seluruh nasabah.
Nasabah korporat PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk sampai dengan saat ini
masih mewakili kekuatan utama perekonomian Indonesia. Menurut sektor
usahanya, portofolio kredit korporasi terdiversifikasi dengan baik, dan secara
khusus sangat aktif dalam sektor manufaktur Food & Beverage, agrobisnis,
konstruksi, kimia dan tekstil. Persetujuan dan monitoring kredit dikendalikan
dengan proses persetujuan four eyes yang terstruktur, dimana keputusan kredit
dipisahkan dari kegiatan marketing dari unit Bisnis PT. Bank Mandiri (Persero)
Tbk.
Berikut ini adalah tabel realisasi kredit pada PT. Bank Mandiri (Persero)
Tbk Cabang Pematangsiantar selama 3 tahun terakhir dari tahun 2006 sampai
Dari tabel diatas dapat dianalisa :
1. KPR mengalami peningkatan 138,2% dari target yang direncanakan pada
tahun 2006. Pada tahun 2007 KPR meningkat 122,9% dari target yang
direncanakan begitu juga pada tahun 2008. Realisasi dari tahun 2006 ke
2007 meningkat 15,3%, sedangkan dari tahun 2007 ke 2008 tidak
mengalami peningkatan.
2. Multiguna meningkat 124% dari target yang direncanakan pada tahun
2006. Pada tahun 2007 Multiguna meningkat 110,6%, begitu juga pada
tahun 2008. Realisasi dari tahun 2006 ke 2007 meningkat 13,8%,
sedangkan dari tahun 2007 ke 2008 tidak mengalami peningkatan.
3. Mitrakarya meningkat 136,4% dari target yang direncanakan pada tahun
2006. Pada tahun 2007 Mitrakarya mengalami peningkatan 170,5%,
sedangkan pada tahun 2008 Mitrakarya mengalami kenaikan 142%.
Realisasi dari tahun 2006 ke 2007 meningkat 34,1%, sedangkan dari tahun
2007 ke 2008 mengalami peningkatan 28,5%.
4. KPM mengalami peningkatan 145,1% dari target yang direncanakan pada
tahun 2006. Pada tahun 2007 KPM meningkat 104,6%, sedangkan pada
tahun 2008 KPM mengalami kenaikan 103%. Realisasi dari tahun 2006 ke
2007 meningkat 40,5%.
5. KBA mengalami penurunan 89,2% dari target yang direncanakan pada
tahun 2006. Pada tahun 2007 KBA meningkat 115%, sedangkan pada
tahun 2008 KBA meningkat 150%. Realisasi dari tahun 2006 ke 2007
BAB III PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis Kredit Yang Diberikan
Perbankan sebagai lembaga keuangan merupakan badan yang paling
dikenal baik oleh masyarakat maupun pengusaha dalam usaha mengatasi
kesenjangan kebutuhan dana (modal).
Pemberian kredit merupakan kegiatan usaha yang mendominasi
pengalokasian dana bank. Penggunaan dana untuk penyaluran kredit ini mencapai
70%-80% dari volume usaha bank. Kata kredit berasal dari bahasa Romawi yaitu
“Credere” yang artinya kepercayaan atau dalam bahasa Latin “Creditum” yang
berarti keparcayaan atau kebenaran. Dalam arti ini, jika bank memberikan kredit
berarti bank dengan uang tersebut memberikan kepercayaan tersebut pada nasabah
dan nasabah yang ditolak permohonan kreditnya berarti bank tidak berani
memberikan kepercayaan kepada nasabah tersebut.
Dalam operasinya PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk memberikan jasa-jasa
bank kepada para nasabah atau masyarakat yang memerlukan modal dari bank
melalui kredit yang diberikan untuk memperluas usahanya dalam rangka
meningkatkan pendapatan dan taraf hidupnya.
Jenis kredit yang disalurkan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah
kredit konsumtif yaitu kredit yang digunakan untuk pembelian barang-barang
1. Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)
Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) adalah kredit pemilikin rumah
dari Bank Mandiri yang dibrikan kepada perorangan untuk keperluan
pembelian rumah tinggal/apartemen/ruko/rukan yang dijual melalui
develover atau non developer.
Keunggulan KPR
KPR Mandiri memiliki beragam fitur yang dapat dipilih sesuai
kebutuhan nasabah yaitu :
a. KPR Duo adalah fasilitas KPR Mandiri yang dipergunakan untuk
pembelian rumah tinggal/apartemen/ruko di proyek developer sekaligus
pembelian mobil/motor.
b. KPR Take Over adalah fasilitas KPR Mandiri yang dipergunakan untuk
pengambilalihan fasilitas kredit dari bank lain yang sejenis dengan produk
KPR dan sekaligus untuk pemenuhan kebutuhan lainnya.
c. KPR Top Up adalah penambahan limit atas fasilitas KPR Mandiri yang
sudah berjalan (existing).
d. KPR Flexible adalah fasilitas KPR Mandiri yang digunakan untuk
keperluan pembelian rumah dengan sistem pembayaran angsuran yang
fleksibel yaitu tersedianya rekening flexible selama jangka waktu tertentu
atas sebagian tertentu dari limit kredit yang diperoleh.
e. KPR Mandiri Angsuran Berjenjang adalah fasilitas KPR Mandiri yang
Keuntungan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) :
a. Suku bunga kompetitif
b. Proses yang cepat dan mudah
c. Limit kredit dari Rp. 25.000.000 sampai dengan Rp. 5.000.000.000
(kecuali Jabotabek minimal Rp. 50.000.000).
d. Pembiayaan bank sampai dengan 80% dari nilai agunan sesuai penilaian
Bank atau uang muka ringan hanya 20%.
e. Jangka waktu fleksibel sampai dengan 15 tahun.
f. Sertifikat nasabah aman sampai dengan kredit lunas.
g. Perlindungan asuransi jiwa dan kebakaran.
h. Bank Mandiri bekerja sama dengan lebih dari 200 proyek pengembang di
Indonesia dan tersedia program-program yang menarik untuk pembelian
rumah di proyek developer tersebut.
Persyaratan Pengajuan KPR Mandiri :
a. Warga Negara Indonesia (WNI) dan berdomisili di Indonesia.
b. Umur minimal 21 tahun, pada saat kredit berakhir maksimal 55 tahun
(pegawai) dan maksimal 60 tahun (professional/wiraswasta).
c. Mengisi formulir aplikasi KPR Mandiri.
d. Syarat dokumen.
1) Dokumen pribadi : copy KTP pemohon dan suami/istri, copy surat
nikah/cerai, copy Kartu Keluarga, copy RK/buku tabungan 3 bulan
2) Dokumen penghasilan atau keuangan
Pegawai : Asli slip gaji terakhir/Surat keterangan penghasilan dan
jabatan, copy buku tabungan.
Wiraswasta Profesional : copy neraca dan laba rugi/informasi
keuangan terakhir, copy akte pendirian perusahaan dan ijin-ijin
usaha/copy ijin-ijin profesi, rekening koran/tabungan.
3) Dokumen agunan
Copy SHM/SHGB, Surat Pemesanan (pembelian di proyek develover),
IMB dan PBB.
e. Biaya-biaya
Provisi 1%, administrasi Rp. 250.000, biaya asuransi jiwa, asuransi
kebakaran, APHT dan Notaris.
2. Kredit Multiguna
Kredit Multiguna adalah fasilitas kredit yang diberikan kepada
perorangan untuk keperluan berbagai kebutuhan dengan agunan rumah
tinggal/apartemen/ruko/rukan yang dimiliki.
Keunggulan Multiguna
Multiguna Mandiri memiliki beragam fitur yaitu :
a. Multiguna Take Over adalah fasilitas Multiguna Mandiri yang
dipergunakan untuk pengambilalihan fasilitas kredit dari bank lain
yang sejenis dengan produk Multiguna dan sekaligus untuk
b. Multiguna Top Up adalah fasilitas kredit tambahan atas fasilitas
Multiguna Mandiri yang telah berjalan (existing).
Keuntungan Multiguna Mandiri :
a. Suku bunga kompetitif.
b. Proses cepat dan mudah.
c. Limit kredit dari Rp. 25.000.000 sampai dengan Rp. 1.500.000.000
(kecuali Jabotabek minimal Rp. 50.000.000).
d. Pembiayaan bank sampai dengan 70% dari nilai agunan sesuai
penilaian Bank.
e. Jangka waktu fleksibel sampai dengan 10 tahun.
f. Sertifikat nasabah aman sampai dengan kredit lunas.
g. Perlindungan asuransi jiwa dan kebakaran.
Persyaratan Pengajuan Multiguna Mandiri :
a. Warga Negara Indonesia (WNI) dan berdomisili di Indonesia.
Umur maksimal 21 tahun.
Umur maksimal pada saat kredit berakhir 55 tahun (pegawai) dan
maksimal 60 tahun (professional/wiraswasta).
b. Memiliki pekerjaan tetap dan penghasilan tetap.
Pegawai :
1) Status pegaiwai tetap.
2) Masa kerja minimal 2 tahun.
Profesional/wiraswasta : memiliki penghasilan yang dapat diverifikasi
dan telah berpengalaman dalam bidang usahanya minimal 2 tahun.
3. Kredit Bebas Agunan
Kredit Bebas Agunan adalah kredit perorangan tanpa agunan untuk
berbagai kebutuhan, seperti pendidikan, renovasi rumah, pernikahan,
kesehatan, liburan, dan kebutuhan lainnya.
Kelebihan :
a. Tanpa agunan
b. Cicilan ringan
c. Limit kredit sampai dengan Rp. 200.000.000,00
d. Jangka waktu kredit disediakan dalam 5 pilihan
e. Perlindungan asuransi jiwa
Ketentuan :
a. Warga Negara Indonesia (WNI) dan berdomisili di Indonesia.
b. Umur minimum 21 tahun dan maksimum 55 tahun (pada saat kredit
lunas).
c. Memiliki pekerjaan tetap atau penghasilan tetap per bulan minimal
Rp. 2.500.000,00.
d. Memiliki pekerjaan tetap atau penghasilan tetap per bulan minimal
Rp. 2.500.000,00 (diluar Jabotabek – Bandung).
e. Limit kredit maksimal 5 kali gaji (Rp. 5.000.000 sampai dengan
Biaya-biaya :
a. Provisi 2%, minimal Rp. 150.000,00.
b. Administrasi Rp. 250.000,00 diluar biaya materai.
c. Premi Asuransi Jiwa.
4. Kredit Kepemilikan Mobil (KPM)
Kredit Kepemilikan Mobil adalah kredit dari Bank Mandiri yang
diberikan kepada perorangan untuk keperluan pembelian mobil baru atau
bekas.
Keuntungan bagi nasabah :
a. Suku Bunga Kompetitif.
b. Limit Kredit sampai dengan Rp. 2.000.000.000.
c. DP mulai 20% tergantung type mobil.
d. Proses mudah dan cepat (keputusan maksimal 2 hari kerja setelah
dokumen dan persyaratan lengkap).
e. Jangka waktu kredit sampai dangan 5 tahun.
Peryaratan :
a. WNI, domisili di Indonesia.
b. Umur minimum 21 maksimal 55 tahun (untuk pegawai) atau 60 tahun
(untuk profesional/wiraswasta) saat kredit lunas.
c. Pegawai : berstatus pegawai tetap dan masa kerja minimal 2 tahun.
d. Wiraswasta/profesional : pengalaman minimal 2 tahun.
TABEL 3.1
Persyaratan Dokumen Kredit Bebas Agunan
No. Jenis Dokumen Profesional
Pegawai
Slip Gaji Kartu Kredit 1. Asli Formulir Aplikasi diisi
lengkap
2. Copy KTP Pemohon
3. Copy KTP suami/istri, Kartu
Keluarga dan Akte Nikah (bila
menikah)
4. Asli/Copy Bukti Penerimaan
Siswa Atau Kuitansi Biaya
Pendidikan
5. Asli Surat Keterangan Jabatan
dan Masa Kerja
6. Asli/Salinan Slip Gaji
7. Copy Surat Ijin Praktek/Ijin
Profesi (Profesional)/SIUP/
TDP
8. Asli Rekening Koran / Copy
Rekening Tabungan
9. Copy Kartu Kredit
10. Asli Tagihan Kartu Kredit 3
bulan terakhir
11. Copy NPWP / SPT
TABEL 3.2
Persyaratan Dokumen Kredit Kepemilikan Mobil
No. Jenis Dokumen Pegawai Wiraswasta Profesional 1. Formulir Aplikasi diisi lengkap
2. Identitas diri pemohon dan
suami/istri (KTP/Paspor)
3. Surat nikah/cerai bagi yang telah
menikah/bercerai
4. Kartu Keluarga
5. Rekening Koran/tabungan 3 bulan
terakhir (penampungan
penghasilan)
6. NPWP (untuk permohonan kredit >
Rp. 50.000.00,00) atau SPT PPH
21
7. Bukti kepemilikan rumah
8. Asli Slip Gaji terakhir/surat
keterangan penghasilan
9. Ijin Usaha : SIUP
10. Ijin Usaha Profesi
5. Kredit Mitrakarya
Kredit Mitrakarya adalah kredit tanpa agunan dari Bank Mandiri
untuk kelompok pegawai/karyawan (minimal 25 orang) suatu
perusahaan/instansi yang feasible menurut bank.
Kelebihan :
a. Suku bunga sangat kompetitif
b. Proses cepat dan mudah
c. Limit kredit sampai dengan Rp. 25.000.000,-
d. Jangka waktu kredit fleksibel sampai dengan lima tahun
e. Angsuran ringan sesuai penghasilan nasabah
f. Perlindungan asuransi jiwa
Persyaratan :
a. Minimal usia 21 tahun maksimum sebelum usia pengsiun pada saat
kredit lunas.
b. Diajukan secara kolektif oleh perusahaan/instansi.
c. Masa kerja pegawai tetap minimal 2 tahun.
d. KTP, Kartu Keluarga, Akte Nikah, copy Rekening Tabungan, Slip
Gaji, dan Surat Referensi Kantor.
B. Syarat-syarat Pemberian Kredit
Untuk memudahkan pihak bank dalam memberikan kredit, maka PT. Bank
Mandiri (Persero) Tbk menetapkan syarat-syarat atau pedoman dalam pemberian
1. Character (Watak)
Character (watak) adalah sifat dasar yang ada di dalam hati seseorang baik
dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam menilai Character (watak) adalah sifat-sifat
pribadi, kebiasaan-kebiasaan, serta gaya hidup (style of living).
2. Capital (Modal)
Hal yang harus yang diteliti adalah dana atau modal sendiri yang dimiliki
oleh calon nasabah yang digunakan dalam menjalankan kegiatan
usahanya. Semakin besar jumlah modal yang dimilikinya maka
menunjukkan bahwa perusahan tersebut memiliki kemampuan untuk
memenuhi kewajiban membayar hutangnya.
3. Capacity (Kemampuan)
Capacity merupakan kemampuan calon nasabah dalam membayar atau
melunasi kembali hutang-hutangnya secara tepat waktu atau sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.
4. Collateral (Jaminan)
Penilaian barang jaminan (collateral) yang diserahkan oleh calon nasabah
sebagai jaminan atas kredit bank yang diperolehnya adalah untuk
mengetahui sejauh mana nilai barang jaminan atau agunan tersebut dapat
menutupi resiko kegagalan pengembalian kewajiban-kewajiban calon
5. Condition of Economy (Kondisi Ekonomi)
Kondisi ekonomi berkaitan dengan keadaan perekonomian pada saat
tertentu, saat yang secara langsung mempengaruhi kegiatan usaha calon
nasabah. Secara keseluruhan faktor-faktor tersebut meliputi peranan
pemerintah, moneter, perbankan, keuangan, ekonomi dan faktor-faktor lain
yang dapat menghambat kegiatan usaha calon nasabah.
Dari 5 persyaratan, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk lebih mengutamakan
persyaratan pada character (watak) dan capacity (kemampuan) dalam pemberian
kreditnya, karena menurut pengalaman PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk sendiri
pada nasabah yang meminjam kredit yang usahanya sudah bagus atau meningkat.
Kemampuan membayar ada akan tetapi kemauan untuk melunasi hutang kurang
atau bahkan tidak sama sekali.
C. Perencanaan Kredit
Kredit merupakan kegiatan utama bank, maka rencana kredit merupakan
hal yang harus dilakukan. Dalam penyusunan rencana kredit pada PT. Bank
Mandiri (Persero) Tbk lebih dahulu mengadakan rapat dengan kepala seksi-seksi.
Aspek-aspek pertimbangan rencana kredit yang dipertimbangkan antara
lain adalah :
1. Strategi perekonomian dan perdagangan yaitu dengan melihat dan
memperhitungkan keadaan perekonomian dan perdagangan pada saat
ini serta kemungkinan-kemungkinan perkembangan yang akan timbul
2. Keadaan para nasabah, dimana bank mengkategorikan mereka menurut
kelancaran pelunasan kredit yaitu kredit lancar, kredit tidak lancar, dan
kredit macet.
3. Keadaan keuangan bank, yaitu dengan melihat besarnya dana yang
tersedia dan benar-benar dapat dilepas. Dalam hubungan ini sesuai
dengan ketentuan Bank Sentral yang mengharuskan setiap bank untuk
memelihara cash ratio yang merupakan suatu reserve untuk menutupi
kewajiban yang dapat timbul sewaktu-waktu yakni 15% dari jumlah
dana yang ada.
4. Plafon atau Ceiling, yaitu batas atau jatah bagi bank untuk
mengoperasikan dananya.
Secara garis besar bahan pertimbangan penyusunan rencana kredit yang
ditetapkan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah :
1. Jumlah seluruh dana yang tersedia saat ini yaitu dana dari bank maupun
pihak lain.
2. Perhitungan biaya dana khususnya deposito, giro, dan tabungan diadakan
dengan perhitungan dana.
Prosedur penyaluran kredit pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah
antara lain :
1. Nasabah atau calon nasabah datang untuk mengajukan permohonan
kredit (lampiran) dari permohonan kredit yang terdiri dari :
2) Surat izin usaha perdagangan.
3) Akta pendirian perusahaan.
b. Laporan Keuangan yaitu :
1) Neraca perusahaan posisi terakhir.
2) Laba rugi perusahaan posisi terakhir.
d. Realisasi usaha yaitu :
1) Pembelian
2) Penjualan
2. Melaksanakan evaluasi atau analisa dengan verifikasi calon nasabah
atau nasabah melalui KTP dan permohonan kredit.
3. Pemeriksaan kondisi perkreditan calon nasabah atau nasabah atau
daftar hitam di Bank Indonesia setempat.
4. Kunjungan ketempat nasabah baik di kediamannya maupun ke lokasi
usaha yang dimohon.
5. Melaksanakan penilaian atas jaminan yang telah diserahkan oleh
Credit Operation (CO) sampai dengan selesai. Penilaian dilakukan
dengan 2 cara yaitu :
a. Penilaian fisik meliputi :
1) Penilaian keadaan fisik.
2) Penilaian lokasi (kondisi sosial masyarakat dan lingkungan
alam).
b. Penilaian yuridis meliputi :
2) Status kepemilikan tanah.
3) Perizinan
6. Setelah hasil penilaian jaminan selesai diterima oleh Credit Operation
(CO), maka pada tahap inilah proses kredit disetujui atau ditolak.
a. Apabila kredit ditolak.
Surat pemberitahuan dibuat oleh Comercial Banking Center
(CBC), yang ditujukan kepada Credit Operation (CO) untuk
memberitahukan kepada nasabah bahwa kredit ditolak.
b. Apabila kredit diterima.
Surat pemberitahuan dibuat oleh (CBC) dan selanjutnya
CO membuat surat pemberitahuan persetujuan kredit (SPKK)
kepada nasabah dengan mencantumkan
persyaratan-persyaratan lain yang harus dipenuhi nasabah.
7. Apabila seluruh persyaratan telah dipenuhi oleh nasabah selanjutnya
akan diserahkan ke bagian Credit Risk Manager (CRM).
8. Pada hari yang sama paling lambat keesokan harinya CO melakukan
pembukuan atau pengaktifan rekening atas nama nasabah yang
bersangkutan.
Syarat ataupun tahapan pemberian kredit merupakan langkah-langkah
yang harus dilalui oleh seorang pemohon kredit, mulai permohonan kredit itu
diajukan sampai kredit tersebut direalisasikan hingga kredit itu lunas. Persyaratan
Gambar 3.1
Prosedur/Sistem Penyaluran Kredit Pada
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar
Permohonan
Kredit Layak Diteruskan
Data Kurang Tidak
Penyusunan Tidak dapat diselesaikan
D. Pengawasan Dan Pembinaan Kredit
Salah satu pengawasan yang sangat penting bagi lembaga keuangan atau
bank adalah tahapan pengawasan, karena kegiatan pengawasan merupakan
penjagaan dan pengamanan terhadap kekayaan bank yang disalurkan di bidang
perkreditan.
Pengawasan pemberian kredit yang dilakukan oleh PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar dilakukan dengan 2 tahap yaitu :
1. Sebelum kredit cair
Pengawasan yang dilakukan oleh pihak bank adalah dengan
melakukan wawancara terhadap calon peminjam, mencari informasi bank
yaitu dengan cara pihak bank menanyakan status nasabah atau calon
peminjam di bank-bank lain, melakukan penilaian agunan dan melakukan
pelengkapan data.
2. Setelah kredit diberikan atau cair
Tahap pengawasan setelah kredit cair adalah pihak bank
mengadakan on the spot ke lokasi usaha nasabah. On the spot dilakukan
oleh pihak bank guna untuk melihat mutasi dalam rekening koran yang
sangat jarang dan dilihat dari fasilitas kredit yang diberikan, maka bank
melakukan warning terhadap nasabah.
Disamping itu PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk juga melakukan
pengambilan data pribadi nasabah untuk mengetahui keadaan debitur dan keadaan
dengan membentuk suatu tim khusus untuk mengadakan pemeriksaan ke tempat
kegiatan usaha nasabah.
Tindakan pengawasan yang dilakukan oleh PT. Bank Mandiri (Persero)
Tbk adalah baik terutama untuk mempertimbangkan pemberian kredit yang akan
diberikan.
Selain mengadakan pengawasan, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk juga
mengadakan pembinaan terhadap nasabahnya. Pembinaan pemberian kredit yang
dilakukan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk terhadap peminjam kredit adalah
berikut :
1. Membina agar usaha yang dikelola oleh nasabah dapat dikembangkan
dengan baik sesuai dengan perjanjian kredit yang telah disepakati minimal
dari hasil penjualan harus tercermin 80% di rekening koran.
2. Mengadakan analisa ulang kembali apabila nasabah tidak dapat mengelola
kredit yang diberikan. Oleh karena itu, pihak bank melakukan penurunan
fasilitas kredit agar pihak bank tidak mengalami kesulitan dikemudian
hari, maka pihak bank meminta penjadwalan ulang untuk menyelesaikan
fasilitas kredit dengan skala angsuran dengan jangka waktu yang
disepakati dengan tidak memberatkan debitur atau peminjam, sehingga
tidak mengganggu kelangsungan hidup usahanya.
3. Apabila penjadwalan ulang yang telah disepakati tidak juga bisa juga
dilaksanakan oleh nasabah atau debitur, maka debitur diberi surat
peringatan dengan memberitahukan semua kewajibannya untuk
menawarkan lekturisasi kredit yang meliputi pengurangan bunga dengan
melunasi hutang pokok dan kewajiban lainnya.
4. Apabila debitur tidak dapat melakukan hal diatas, maka debitur diberi
surat peringatan kembali dengan isi yang sama. Untuk menyelesaikan
seluruh kewajibannya dengan catatan apabila tidak dijalankan maka
penagihannya akan diserahkan pada KP2LN atau PJPLN.
Pembinaan yang dilakukan oleh pihak PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
terhadap debitur adalah baik karena pembinaan dilakukan dengan tahap-tahap
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab terdahulu maka sebagai
penutup dari tugas akhir ini, penulis mencoba untuk memberikan suatu
kesimpulan dan disertai dengan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi pengembangan perusahaan yang bersangkutan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah dibuat oleh penulis
pada-pada bab-bab yang terdahulu, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Sistem pemberian kredit yang diberikan oleh PT. Bank Mandiri (Persero)
Tbk Cabang Pematangsiantar sudah baik dan efektif. Dilihat dari
jenis-jenis kredit yang diberikan, terlihat bahwa PT. Bank Mandiri (Persero)
Tbk Cabang Pematangsiantar mengalami perkembangan yang cukup baik
dan memuaskan.
2. Tindakan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan oleh PT. Bank
Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar terhadap debitur adalah
baik karena pengawasan dan pembinaan yang dilakukan dengan
mempertimbangkan pemberian kredit yang akan diberikan terlebih dahulu
B. Saran
Penulis akan mencoba memberikan saran-saran berdasarkan
pembahasan-pembahasan pada bab-bab terdahulu yang telah dibuat oleh penulis.
1. Dalam menyusun rencana kredit sebaiknya harus diperhitungkan berbagai
aspek kemungkinan yang akan terjadi yang dapat mempengaruhi keadaan
perekonomian pada masa yang akan datang.
2. Sebaiknya PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar
meningkatkan kegiatan promosi terhadap produk-produk kredit yang
diberikan.
3. Dalam praktek pemberikan kreditnya sebaiknya PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar tidak hanya berfokus pada
character dan capacity saja tetapi juga harus memfokuskan perhatian pada
capital, collateral juga kondisi ekonomi agar dapat mencapai tujuan sesuai
dengan yang diharapkan.
4. Pengawasan dan pembinaan kredit hendaknya dilakukan secara langsung
ke lapangan dengan mengadakan pemeriksaan secara rutin dan
memberikan masukan atau solusi bagi mereka yang bertujuan
menggunakan fasilitas kredit itu sendiri agar tidak terjadi hal-hal yang
DAFTAR PUSTAKA
Asikin, Zainal, 2001, Pokok-Pokok Hukum Perbankan di Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Kasmir, 2002, Manajemen Perbankan, Edisi Pertama, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Muljono, Pudjo Teguh, 2001, Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersil, Edisi Empat BPFE, Yogyakarta.