IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH TERINTEGRASI BUKU AJAR DALAM MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA PERHITUNGAN KIMIA
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Megister Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Kimia
Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Oleh :
FAUZIAH HARSYAH
NIM. 8136142009
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i
ABSTRAK
Fauziah Harsyah : Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah Terintegrasi Buku Ajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa pada Perhitungan Kimia. Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan Kimia, Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa. (2) Perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa. (3) Hubungan karakter siswa terhadap hasil belajar kimia yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan. (4) Model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa. (5) Model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah SMA kelas X Matematika Sains di Kabupaten Batubara pada semester genap Tahun Ajaran 2014/2015 yang diajarkan dengan materi kurikulum 2013. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 5 SMA di Batubara yang terdiri dari dua kelas setiap sekolahnya. Kelas eksperimen I diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dan kelas eksperimen II dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa di sekolah. Instrumen penelitian berupa tes objektif hasil belajar dan lembar observasi karakter siswa. Teknik analisa data dilakukan dengan menggunakan Compare Means- Independent Samples T- test program SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk hipotesis pertama, kedua dan ketiga Ha diterima Sig.< α (0,000 < 0,05). Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai rata-rata gain 0,51 atau 51%, sehingga model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa. Data yang diperoleh menunjukkan hasil karakter dengan rata-rata tinggi, sehingga model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat menumbuhkembangkan karakter siswa.
ii
ABSTRACT
Fauziah Harsyah : The Implementation Cooperative Problem Based learning Method Base on The Integration Problem of Text Book For Achieve The Result Study And Growing up the Student- Characteristic In Chemistry Calculation. Thesis, Medan :Chemical Education Studies Postgraduate Program, State University of Medan, 2015.
This study aims to know : (1) The differences of the result study students in chemistry by using cooperative problem based learning with intergration of using text book ini senior high school which is developing with learning by using cooperative problem based learning in students text book. (2) The differences would be increase study result especially for students in chemistry which learn by cooperative problem based learning integration students text book which develope by learn using cooperative based learning for students text book. (3) The relation of students character with the result in chemistry by using cooperative problem based learning integration chemistry text book in senior high school that has been developed. (4) The cooperative proble based learning with the integration of senior text book can improve the student result in chemistry. (5) The cooperative problem based learning integration with senior text book develop with the students value characteristic. The population in this study are senior student X MMS in Batubara district for second semester in 2014/2015 that learning by curriculum 2013. The ways of sample is purposive sampling. The sample in this study are 5 school in Batubara which is divided in two classes in every school. The experiment class is learn by using cooperative problem based learning which integration with chemistry text book in senior that has been developed and the experiment class II using cooperative problem based learning which integration student chemistry text book in the school. The instrument in this study is objection test of the result study and the observation paper from the student character. The way of date analysis do by using Compare Means – Independent Samples T- test programme SPPS 16.0. The result of this study shows for first hypothes, second and third showed Sig.< α (0,000 < 0,05). Based on the calculation of the average values obtained in gain range 0,51 or 51%. So that, the cooperative problem based learning integration chemistry text book for senior that has been developed can increase study result in chemistry subject. The data obtained show results with average character height so that the cooperative problem based learning integration chemistry text book for senior that has been developed can develop students character.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan tesis yang berjudul: “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah Terintegrasi Buku Ajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa pada Perhitungan Kimia.” Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan alam yakni Rasulullah Muhammad SAW.
Penulis menyadari bahwa tesis ini dapat selesai berkat bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis berkenan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Mahmud, M.Sc sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak Ajat Sudrajat, M.Si sebagai Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis. Kepada Ayahanda Eri Supriadi M.Syah dan Ibunda Nurazizah Samosir, S.Pd terima kasih atas kasih sayang yang kalian berikan, dukungan, serta pengorbanan baik moril maupun materil yang tak terhitung nilainya dan tak dapat dibalas dengan apapun juga.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd sebagai Direktur Pascasarjana
Unimed
2. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Kimia, sekaligus dosen penguji.
3. Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, sebagai Sekretaris Program Studi Pendidikan Kimia, sekaligus dosen pembimbing dan Notulen.
4. Bapak Eddiyanto, Ph. D sebagai Dosen Penguji.
5. Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si sebagai Dosen penguji.
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Unimed. yang telah mengajar dan mendidik penulis.
iv
8. Ibu Desi Yulian, S.Pd yang telah memberikan informasi dan membantu administrasi kepada penulis.
9. Bapak H. Abdul Maas, S.Pd sebagai Kepala SMA Negeri 1 Air Putih ; Bapak Drs. ridwan Alias Nazri Rafik sebagai Kepala SMA Negeri 1 Sei Suka ; Bapak Syahrul, S.Pd sebagai Kepala SMA Negeri 1 Medang Deras ; Bapak Iskandar sebagai Kepala SMA Citra Medang Deras dan Bapak Drs. Mhd.Nur,MM sebagai Kepala SMA Mitra Inalum beserta guru- guru kimia yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
10. Kakakku Riza Rosari Harsyah, A.Md ; Abangku Rahmad Nazra’in, ST ; Adik-adikku Fathia Harsyah, S.IP dan Faradilla Harsyah yang telah memberikan doa serta semangat kepada penulis.
11. Teman – teman seperjuangan pendidikan kimia pascasarjana Unimed angkatan XXIII Kelas A (Salim) dan terkhusus Kelas B untuk Kak Dewi, Uswa dan Uci.
12. Seluruh guru dan pegawai di SMA Mitra Inalum terkhusus Miss Santi yang telah membantu penulis serta memberikan dukungan.
13. Semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan tesis ini yang tak bisa disebut satu persatu, terima kasih semuanya.
Semoga Allah SWT memberi balasan yang setimpal atas bantuan dan dukungan yang diberikan. Harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, April 2015 Penulis
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 51
Tabel 3.2 Interpretasi nilai r 57
Tabel 3.3 Klasifikasi Interpretasi Nilai Gain Ternormalisasi 57
Tabel 4.1 Pretest Kelas Eksperimen I dan II 65
Tabel 4.2 Postest Kelas Eksperimen I dan II 67
Tabel 4.3 Gain Kelas Eksperimen I dan II 69
Tabel 4.4 Nilai Rata- Rata Gain 70
Tabel 4.5 Karakter Kelas Eksperimen I dan II 72 Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Pretest, Postes, Gain, dan Karakter
Siswa Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 75
Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Data 76
Tabel 4.8 Uji Hipotesis Pertama 78
Tabel 4.9 Uji Hipotesis Kedua 79
Tabel 4.10 Uji Hipotesis Ketiga 80
Tabel 4.11 Model Meningkatkan Hasil Belajar 81
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian 50
ix
Lampiran 4. Lembar Observasi Karakter 120
Lampiran 5. Kisi- Kisi Instrumen Soal 125
Lampiran 6. Instrumen Tes 135
Lampiran 7. Kunci Jawaban Instrumen Tes 140
Lampiran 8. Soal Pretes dan Postes 141
Lampiran 9. Kunci Jawaban Pretes dan Postes 145
Lampiran 10. Data Nilai Skor Soal Instrumen 146
Lampiran 11. Validitas Instrumen 148
Lampiran 12. Tingkat Kesukaran Tes 149
Lampiran 13. Daya Pembeda Tes 150
Lampiran 14. Pengecoh 151
Lampiran 15. Rekap Analisis Butir 152
Lampiran 16. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen I
SMA Negeri 1 Air Putih 153
Lampiran 17. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen II
SMA Negeri 1 Air Putih 155
Lampiran 18. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen I
SMA Negeri 1 Sei Suka 157
Lampiran 19. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen II
SMA Negeri 1 Sei Suka 159
Lampiran 20. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen I
SMA Negeri 1 Medang Deras 161
Lampiran 21. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen II
SMA Negeri 1 Medang Deras 163
Lampiran 22. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen I
SMA Citra Medang Deras 165
Lampiran 23. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen II
SMA Citra Medang Deras 167
Lampiran 24. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen I
SMA Mitra Inalum 168
Lampiran 25. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen II
SMA Mitra Inalum 169
x
Lampiran 27. Uji Hipotesis Pertama 190
Lampiran 28. Uji Hipotesis Kedua 195
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran kimia yang sering dilaksanakan di SMA lebih didominasi oleh
guru sehingga siswa cenderung hanya pasif mendengarkan dan menerima
pemahaman yang hanya bersifat verbalistik yang akibatnya siswa sulit memahami
dan mengaplikasikan kosep serta teori yang diberikan guru dalam kehidupan
sehari- hari (Nurhadi, 2004). Seperti pada materi bahasan perhitungan kimia atau
yang dikenal dengan stoikiometri ini merupakan materi pelajaran yang
membutuhkan pemahaman konsep dan materi lebih lanjut. Perhitungan kimia
tidak hanya dapat dijelaskan dengan ceramah seperti biasanya, tetapi perlunya
pemecahan masalah- masalah yang berhubungan. Pemecahan masalah- masalah
dalam materi pelajaran perhitungan kimia dapat dilakukan secara kelompok
sehingga siswa bertukar pikiran dengan temannya. Sesuai dengan karakteristik
yang dimiliki perhitungan kimia yaitu konsepnya yang bersifat abstrak,
menggunakan hitungan matematis logis, memerlukan hafalan simbolik,
pemahaman, terapan, dan peristiwa yang sering terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, maka dengan pembelajaran berbasis masalah siswa terbantu
mengembangkan keterampilan dan kepercayaan untuk menyelesaikan dan
merumuskan masalah mereka yang belum pernah dilihat sebelumnya (Smith,
2
Pada materi perhitungan kimia tidak jarang masih ditemukan adanya
miskonsepsi siswa pada materi pokok stoikiometri atau perhitungan kimia.
Miskonsepsi yang terjadi disebabkan oleh keterbatasan kemampuan siswa
menggunakan konsep matematika dalam stoikiometri reaksi. Perhitungan kimia
ini membutuhkan keterampilan siswa dalam menghitung dan menerapkan rumus
yang tepat. Sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan bahwa kesulitan
siswa dalam mempelajari ilmu kimia dapat bersumber pada kesulitan dalam
memahami istilah, konsep kimia, dan perhitungan. Oleh sebab itu untuk penyajian
materi yang menarik, guru harus memiliki kemampuan dan mengembangkan
model mengajarnya sedemikian rupa.
Model pembelajaran yang dipilih guru dalam pelaksanaan proses
pembelajaran sangat menentukan keberhasilan tujuan Pendidikan Nasional.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan
bahwa : “Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-Undang No. 20, Tahun
2003).
Berdasarkan rumusan Tujuan Pendidikan Nasional di atas, maka
pelaksanaan pendidikan tidak hanya menjadikan anak didik menjadi manusia
yang berilmu saja, tetapi juga harus dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai
karakter yang mulia. Selama ini, pelaksanaan pendidikan di Indonesia hanya
3
terutama pengetahuan kognitifnya yang diukur dengan test. Pemahaman bahwa
hasil belajar hanya diukur sebagai penguasaan kognitif kompetensi materi ajar,
menjadikan pencapaian tujuan Pendidikan Nasional sangat lambat dalam
merealisasikannya, maka pelaksanaan pembelajaran di sekolah dalam semua mata
pelajaran harus memasukkan pendidikan karakter yang terintegrasi dalam proses
pembelajaran.
Dalam upaya untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, pendidikan di
sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya
menumbuhkembangkan karakter siswa. Pelaksanaan pendidikan dan
pembelajaran di sekolah, harus ikut bertanggung jawab terhadap tumbuh dan
berkembang nilai-nilai karakter siswa. Selama ini pelaksanaan proses
pembelajaran di sekolah, hanya terfokus pada tuntutan penguasaan kompetensi
siswa terhadap bahan ajar (matter contents), sedangkan nilai-nilai karakter anak didik kurang menjadi perhatian guru, sehingga pelaksanaan pendidikan dan
pengajaran di sekolah mengalami ketimpangan dalam usaha untuk mencapai
Tujuan Pendidikan Nasional.
Adanya masalah di atas, salah satu model pembelajaran yang dapat
menunjang keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar adalah model
Cooperative Problem Based Learning (CPBL) yang artinya model pembelajaran kooperatif berbasis masalah. Model CPBL merupakan kombinasi dari dua model
yaitu Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif) dan Problem Based
4
Problem Based Learning (CPBL). Model CPBL dipilih karena menuntut keaktifan peserta didik untuk membuktikan hipotesis dan memecahkan masalah.
Selain model pembelajaran yang harus mengalami inovasi yang
mengintegrasikan nilai-nilai karakter siswa, buku ajar yang merupakan media
dalam proses pembelajaran yang digunakan terutama buku ajar kimia di
SMA/MA kurikulum 2013 belum ada yang memasukan nilai-nilai karakter masuk
dalam rumusan Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar sesuai dengan Kurikulum
2013 yang berbasis pendidikan karakter.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 41 tahun 2007
tentang Standar Proses, mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang
salah satu elemennya adalah bahan ajar, sehingga pengembangan bahan ajar
sebagai salah satu sumber belajar merupakan suatu hal yang sangat penting. Buku
pelajaran ataupun biasa disebut dengan buku ajar menurut Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 11 Tahun 2005 adalah buku acuan wajib yang
digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka
peningkatan keimanan dan ketaqwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis,
potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.
Oleh sebab itu, sesuai dengan Permendiknas No. 11 Tahun 2005 di atas sangat
jelas bahwa buku ajar bukan hanya mengenai materi pelajaran tetapi juga tentang
karakter yang harus terbentuk pada siswa.
Pengembangan bahan ajar harus memperhatikan kurikulum yang sedang
5
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang memasukkan pendidikan karakter
terintegrasi dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, bahan ajar yang
dihasilkan dalam penelitian ini dilengkapi dengan materi ajar yang menunjang
tercapainya kompetensi inti dan kompetensi dasar seperti yang dirumuskan dalam
kurikulum 2013. Pengembangan bahan ajar dengan mengintegrasikan nilai-nilai
karakter ke dalam mata pelajaran dimaksudkan agar pada diri siswa di samping
menguasai isi materi ajar di bidang kognitifnya, diharapkan juga dapat
berkembang nilai-nilai karakter mulia siswa sehingga tujuan Pendidikan Nasional
dapat terwujud.
Agar pendidikan karakter dapat terintegrasi dalam proses pembelajaran di
sekolah, maka diperlukan model pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan
kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif siswa serta dibutuhkannya buku
ajar yang dapat menumbuhkembangkan karakter siswa. Pembelajaran inovatif
yang berlandaskan paradigma kontruktivistik membantu siswa untuk
menginternalisasi, membentuk kembali, atau mentransformasi informasi baru.
Transformasi terjadi melalui kreasi pemahaman baru yang merupakan hasil dari
munculnya struktur kognitif baru. Pemahaman yang mendalam terjadi ketika
hadirnya informasi baru yang mendorong munculnya atau menaikkan struktur
kognitif yang memungkinkan siswa menggunakan atau mengaitkan ide-ide
mereka sebelumnya.
Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya
pada waktu yang berbeda yaitu tahun 2013 dan 2014 yang dilakukan oleh Prof.
6
penelitian tahun pertama yaitu pada 2013 dihasilkan model pembelajaran. Model
pembelajaran yang dihasilkan dinamakan model pembelajaran kooperatif berbasis
masalah. Model pembelajaran ini terbukti secara signifikan efektif dapat
meningkatkan hasil belajar siswa SMA yaitu diperoleh sebesar 61, 4% dan dapat
menumbuhkembangkan karakter siswa yang meliputi komunikatif dan tanggung
jawab dengan efektivitasnya masing- masing yaitu 80, 8 % dan 81, 8 % (Suharta
dan Luthan, 2013), sehingga memberikan bukti bahwa model pembelajaran
kooperatif berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang mampu
membangun nilai karakter siswa serta meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
Pada penelitian Handayani (2009), diperoleh kesimpulan bahwa model
CPBL dapat meningkatkan persentasi hasil belajar siswa baik dalam aktivitas,
kognitif, afektif maupun psikomotor. Penelitian Yusof,dkk (2010) diperoleh
bahwa penerapan model CPBL dapat meningkatkan keikutsertaan dan motivasi
siswa dalam pembelajaran dan berdasarkan hasil penelitian Isolihatun (2012)
memberikan kesimpulan bahwa rata-rata prestasi belajar kelas yang diajar dengan
model CPBL lebih baik dari kelas yang diajar dengan ekspositori dan pengamatan
nilai karakter kreatif, mandiri, kerja keras, dan rasa ingin tahu terhadap 36 peserta
didik.
Pada penelitian tahun kedua di waktu yang berbeda yaitu tahun 2014 yang
dilakukan oleh Ikrimah (2014) dihasilkan buku ajar kimia untuk SMA/MA yang
secara efektif dapat meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkembangkan
7
kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar dapat meningkatkan hasil
belajar dan menumbuhkembangkan karakter siswa (Sudrajat dan Luthan, 2013).
Penelitian Ikrimah (2014), menunjukkan bahwa Buku Ajar Kimia SMA/MA
Kelas X Semester II Berdasarkan Kurikulum 2013 Berbasis Pendidikan Karakter
yang telah Dihasilkan Dan Dikembangkan Memberikan Hasil (1) kualitas buku
ajar kimia telah memenuhi standar kualitas yang dipersyaratkan oleh BSNP (2)
besar efektifitas dari buku ajar kimia yang dikembangkan sangat tinggi sehingga
dapat menumbuhkembangkan karakter siswa. Buku ajar kimia yang telah
dikembangkan pada penelitian sebelumnya memberikan hasil nilai karakter
tanggung jawab siswa sebesar 81,23, kreatifitas 79,93, komunikatif 82,8 dan
psikomotornya 82,20 (3) besar efektifitas buku ajar yang dihasilkan penelitian
Ikrimah sebesar 82,20 sangat tinggi berkembang dari pada psikomotorik siswa
pada kurikulum KTSP sebesar 79,79 (4) kualitas buku ajar kimia yang
dikembangkan sebesar 87,4 lebih tinggi dibandingkan kualitas buku ajar kimia
KTSP sebesar 69,2 (5) buku ajar kimia yang dikembangkan dalam penelitian
untuk menumbuhkembangkan karakter siswa lebih baik dibandingkan dengan
kemampuan buku ajar kimia berdasarkan kurikulum KTSP.
Penelitian ini dilakukan dan memberikan temuan yaitu implementasi model
pembelajaran kooperatif berbasis masalah dan buku ajar kimia SMA/MA yang
secara efektif dapat meningkatkan hasil belajar kimia dan menumbuhkembangkan
nilai-nilai karakter siswa yang meliputi karakter komunikatif, tanggung jawab,
rasa ingin tahu, toleransi, dan kreatifitas. Metode pendekatan yang digunakan
8
deskriptif kualitatif. Pendekatan eksperimen dilakukan untuk menentukan
peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengimplementasikan model
pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar. Sebelum
dilakukan penelitian diadakan pretes terlebih dahulu, kemudian dilakukan
eksperimen, postes, sehingga akan diketahui peningkatan hasil belajarnya.
Pendekatan deskriptif kualitatif untuk menentukan efektivitas implementasi model
pembelajaran kooperatif berbasis masalah dalam menumbuhkembangan karakter
mulia siswa selama proses pembelajaran.
Sebelum penelitian ini dilakukan maka diselenggarakannya desiminasi
dalam bentuk pelatihan kepada guru kimia SMA/MA di wilayah Propinsi
Sumatera Utara, tepatnya di Kabupaten Batubara pada sekolah yang menjadi
sampel, sehingga guru kimia tersebut memahami model pembelajaran kooperatif
berbasis masalah dan buku ajar kimia yang telah dihasilkan, serta dilakukan
penelitian secara lebih luas mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif
berbasis masalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan
menumbuhkembangkan karakter siswa SMA/MA, sehingga diharapkan hasil-hasil
yang diperoleh dalam penelitian ini dapat mempercepat realisasi pencapaian
tujuan Pendidikan Nasional.
Penelitian ini dilakukan dengan dua kelas yaitu kelas eksperimen I dan
eksperimen II. Perbedaan antara dua kelas ini yaitu pada penggunaan buku ajar.
Kelas eksperimen I menggunakan buku ajar yang telah dihasilkan dan
9
eksperimen II menggunakan buku ajar yang pegangan siswa yang diperoleh atau
dipinjamkan pihak sekolah.
Bertolak dari apa yang telah diuraikan di atas, kaitan antara hasil belajar
kimia dan tumbuhkembang nilai-nilai karakter siswa sangat erat hubungannya
dengan keterpaduan dan ketepatan dalam penggunaan model mengajar oleh
seorang guru dan penggunaan buku ajar. Hal ini mendorong peneliti untuk
melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Model Pembelajaran
Kooperatif Berbasis Masalah Terintegrasi Buku Ajar dalam Meningkatkan
Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa pada
Perhitungan Kimia.”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi permasalahan
sebagai berikut :
1.Pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah, hanya terfokus pada tuntutan
penguasaan kompetensi siswa terhadap bahan ajar (matter contents),
sedangkan nilai-nilai karakter anak didik kurang menjadi perhatian guru.
2.Pendidikan yang dilaksanakan selama ini menghasilkan anak didik yang
pandai dan berilmu, namun kurang memiliki karakter yang baik.
3.Pencapaian tujuan Pendidikan Nasional sangat lambat dalam
merealisasikannya.
4.Tidak jarang masih ditemukan adanya miskonsepsi siswa pada materi pokok
10
1.3 Rumusan Masalah :
Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.Apakah ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia
SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia
SMA/MA pegangan siswa?
2.Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar
dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku
ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan
model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar
kimia SMA/MA pegangan siswa?
3. Apakah ada hubungan karakter siswa terhadap hasil belajar kimia yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis
masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan ?
4.Apakah model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku
ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat meningkatkan hasil
belajar kimia siswa ?
5.Apakah model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku
ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat
11
1.4 Batasan Masalah
Dari rumusan masalah, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.Pokok bahasan yang diajarkan pada penelitian ini adalah perhitungan kimia
(stoikiometri) kelas X semester genap tahun ajaran 2014/2015.
2.Model pembelajaran yang digunakan adalah kooperatif berbasir masalah.
3.Media yang digunakan adalah buku ajar yang telah dikembangkan pada
penelitian sebelumnya (Ikrimah 2014).
4.Hasil belajar kognitif siswa yang diukur adalah melalui tes berupa pretes,
postes, gain dan penilaian tumbuhkembangnya karakter siswa mencakup
dari karakter komunikatif, tanggung jawab, rasa ingin tahu, toleransi, dan
kreatifitas siswa melalui lembar observasi indikator standar pengukuran
karakter tersebut.
5.Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X Matematika Sains SMA Swasta
dan Negeri di Kabupaten Batubara sebanyak 5 sekolah tahun ajaran 2014/
2015 yaitu SMA Mitra Inalum, SMA Negeri 1 Sei Suka, SMA Citra
Medang Deras, SMA Negeri 1 Medang Deras dan SMA Negeri 1 Air Putih.
1.5 Tujuan Penelitian :
Tujuan dari penelitian ini antara lain :
1. Menentukan perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia
12
model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar
kimia SMA/MA pegangan siswa.
2. Menentukan perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar
dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku
ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan
model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar
kimia SMA/MA pegangan siswa.
3. Menentukan hubungan karakter siswa terhadap hasil belajar kimia yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis
masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan.
4. Menentukan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan
model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar
kimia SMA/MA yang telah dikembangkan.
5. Menentukan tumbuhkembangnya nilai- nilai karakater siswa yang diajar
dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku
ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain :
1. Model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dapat menjadi acuan
dalam pengembangan dan implementasi model pembelajaran inovatif di
Indonesia sehingga tujuan pembelajaran dan tujuan pendidikan dapat
13
2. Buku ajar kimia yang dintegrasikan dengan model pembelajaran dapat
dimanfaatkan untuk bahan acuan dalam pengembangan buku ajar di
Indonsia dengan memasukkan nilai-nilai karakter terintegrasi kedalamnya.
3. Dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter positif pada siswa
sehingga diharapkan akan membentuk lingkungan sekolah yang berbudaya
sehat dan inovatif, sehingga pada akhirnya tujuan pendidikan nasional dapat
terwujud.
4. Dapat meningkatkan kemampuan dan mutu pendidikan pascasarjana di
Universitas Negeri Medan, khususnya pada Program Studi Pendidikan
Kimia.
5. Dapat meningkatkan mutu penelitian di Program Studi Pendidikan Kimia,
91
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang
dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia
SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia
SMA/MA pegangan siswa. Perbedaan hasil belajar kimia siswa dilihat dari
nilai rata-rata postest pada kelas eksperimen I adalah 67,89 lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai rata- rata postest pada kelas eksperimen II yaitu
sebesar 54,48. Signifikan yang diperoleh 0,000 lebih kecil dari taraf signifikan
0,05.
2. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan
model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia
SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia
SMA/MA pegangan siswa. Nilai rata- rata gain pada kelas eksperimen I yaitu
0,51 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata- rata gain kelas eksperimen II
92
taraf signifikan 0,05, sehingga tampak terdapat perbedaan peningkatan hasil
belajar pada kedua kelas.
3. Terdapat hubungan karakter siswa terhadap hasil belajar kimia yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah
terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan. Nilai rata-
rata karakter komunikatif pada kelas eksperimen I sebesar 71,56 ; kreatifitas
72,64 ; rasa ingin tahu 72,6 ; tanggung jawab sebesar 72,32 dan untuk
toleransi 75,03. Nilai rata- rata postest pada kelas eksperimen I yaitu 67,89.
Nilai rata- rata postest dengan rata- rata setiap karakter lebih tinggi
dibandingkan dengan yang diperoleh oleh kelas eksperimen II. Nilai signifikan
kelima karakter lebih kecil dari taraf signifikan yaitu 0,000 < 0,05.
4. Model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia
SMA/MA yang telah dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Nilai rata- rata gain yang diperoleh sebesar 51 % sehingga memberikan
peningkatan dengan kriteria tinggi.
5. Model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia
SMA/MA yang telah dikembangkan dapat menumbuhkembangkan nilai- nilai
karakter siswa. Model pembelajaran ini dapat menumbuhkembangkan karakter
dilihat dari rata- rata karakter. Rata- rata seluruh karakter diperoleh 72,83 yang
tergolong kriteria tinggi. Nilai rata- rata karakter komunikatif sebesar 71,56.
Nilai rata- rata karakter kreatifitas sebesar 72,64. Nilai rata- rata karakter rasa
93
Nilai rata- rata karakter toleransi sebesar 75,03. Kelima karakter memiliki nilai
rata- rata yang tergolong tinggi.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah dikemukakan, maka
disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Dalam pembelajaran kimia, diharapkan guru menerapkan model pembelajaran
dengan pemanfaatan buku ajar yang relevan untuk dapat meningkatkan hasil
belajar kimia serta menumbuhkembangkan karakter siswa.
2. Penggunaan model pembelajaran dengan menggunakan buku ajar yang relevan
dapat dikembangkan lebih luas pada setiap pokok bahasan kimia lainnya.
3. Penggunaan model pembelajaran dengan menggunakan buku ajar yang relevan
dapat dikembangkan dalam menumbuhkembangkan karakter siswa yang
lainnya.
4. Untuk peneliti yang ingin melakukan penelitian selanjutnya maka disarankan
waktu penelitian tidak terlalu cepat agar bisa menghindari keterbatasan dalam
94
DAFTAR PUSTAKA
Akinoglu, O. & R. O. Tandogan, (2007), The Effects Of Problem-Based Active Learning In Science Education On Students’ Academic Achievement, Attitude And Concept Learning. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education 3(1): 71-81.
Ali, R., Akhter, A., Shahzad, S., Sultana, N., & Ramzan, M., (2010). The Impact Of Motivation On Students’ Academic Achievement In Mathematics In Problem Based Learning Environment. International Journal of Academic Research. 3 (1). 306-309.
Amalia, E., (2012), Pengaruh Penggunaan Laboratorium Virtual dan Laboratorium Real terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Kimia dan Sri Mulyantini S. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Arikunto, S., (2008), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta
Arnyana, I.B.P. (2004). Pengembangan Perangkat Model Belajar Berdasarkan Masalah Dipadu Strategi Kooperatif serta Pengaruh Implementasinya terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa SMA pada Pelajaran Ekosistem. Disertasi Tidak Diterbitkan. Malang: PPS Universitas Negeri Malang.
Bilgin, Ibrahim. (2009). The Effects of Problem-Based Learning Instruction on University Students' Performance of Conceptual and Quantitative Problems in Gas Concepts. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 5 (2), 153-164.
BSNP. (2006). Model KTSP dan Model Silabus Mata Pelajaran SD/MI. BP. Cipta Jaya. Jakarta.
95
Fatokun, J. O., dan Fatokun, K. V. F., (2013), A Problem Based Learning (PBL) Application For The Teaching of Mathematics And Chemistry In Higher Schools And Tertiary Education : An Integrative Approach, Axademic Journals 8: 663 –667.
Fogarty, R. (1997). Problem based learning and other curriculum models for the multiple intelligences classroom. Arlington Heights, Illionis: Sky Light.
Hamid,H. Dan Abbas.M., (2012), Problem based teaming with Cooperative Learning on Performance in Solving Moral Dilemmas among Form Four Students That Different Gender, Birth Order, and Family Size. International Journal of Scientific ami Engeenerlng Research, 3s 1-5 Handayani S., dan Sapir. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah (Problem Based Learning) dan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, dan Respon Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Malang. JPE. Vol. II (1) : 38 – 51, (Online), diakses tanggal 9 Nopember 2010.
Heller, P., Heller K., Henderson C. & Vince H. K., (2004). ”Students Learning Problem Solving in Introductory Physics – Forming an Initial Hypothesis of Instructors Beliefs”. Journal of research : University of Minnesota.
Ikrimah. (2014) Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas X Semester II Berdasarkan Kurikulum 2013 Berbasis Pendidikan Karakter. Tesis. Universitas Negeri Medan.
Joyce, B., & Weil, M. (1980). Model of teaching. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Joyce, B., Weil, M., and Calhoun, E., (2009), Models of Teaching, Pustaka
Pelajar, Jogjakarta.
Kazembe, T.,(2010), Combining Lectures with Cooperative Learning Strategies to Enhance Learning of Natural Products Chemistry, Chemistry, 19 (2).
Lickona, Thomas & Matthew Davidson. (2005). Smart & good high schools: Integrating excellence and ethics for success in school, work, and beyond. Cortland, NY: The Character Education Partnership. www.cortland.edu/character/highschool
96
Nurhadi, (2004), Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK, Malang, Universitas Negeri Malang.
Oludipe, Daniel & Awokoy, Joanthan O. (2010). Effect of Cooperative Learning Teaching Strategy on the Reduction of Students’ Anxiety for Learning Chemistry. Journal of Turkish Science Education.7, 30-36. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, No. 11, Tahun 2005,
tentang Buku Teks Pelajaran.
Pingel. F., 2010, UNESCO Guidebook on Texbook Research and Texbook
Revision, 2n* revised and undated edition, Paris, United Nation Educational Scientific and Cuitare Organization.
Prayitno dan Belferik Manullang. (2011). Pendidikan Karakter dalam
Pembangunan Bangsa. Grasindo. Jakarta.
Rumansyah., (2002), Penerapan Metode Latihan Berstruktur dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Persamaan Reaksi Kimia, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No.035, Tahun ke-8.
Rusman. (2012). Model- Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Ramdani, Yani. (2012). Pengembangan Instrumen Dan Bahan Ajar Untuk Meningkatkankemampuan Komunikasi, Penalaran, Dan Koneksi Matematis Dalam Konsep Integral. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 13 No. 1, April 2012. FPMIPA Unisba Bandung.
Santyasa, I W. (2005). Model pembelajaran inovatif dalam Implementasi kurikulum berbasis Kompetensi Makalah. Disajikan Dalam Penataran Guru-Guru SMP, SMA, dan SMK se Kabupaten Jembrana Juni – Juli 2005, di Jembrana. Jurusan Pendidikan Fisika IKIP Negeri Singaraja, di Singaraja.
Santyasa, I W. (2008). Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Kooperatif. Makalah Disampaikan dalam Pelatihan Pembelajaran dan Asesmen Inovatif bagi Guru- guru Sekolah Menengah Kecamatan Nusa Penida, Bali, Tanggal 22 -24 Agustus 2008.
97
Smith, A. Karl., (2000), Inquary- Based Cooperative Learning, Journal of Education.
Soegiranto,M.A.(2010). Acuan Penulisan Bahan Ajar Dalam Bentuk Modul. Pokja Kurikulum dan Supervisi Pusat Pengembangan Madrasah Kementrian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur
Sudiarta, I Gusti Putu. (2010). Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif. Mengacu pada Permen Diknas No. 41/2007. Universitas Pendidikan Ganesha. Makalah disajikan dalam Pendidikan dan Pelatihan MGMP Matematika SMK ,Kabupaten Karangasem Agustus 2010.
Sudjana, Nana., (2005), Penilaian hasil proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sudjana, Nana dan Ibrahim., (2010). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Sinar Baru Algensindo, Bandung.
Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendekatan kuatitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung.
Suharta, Dalimunthe, M., dan Aritonang, M. (2013). Pengembangan Model Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia Siswa dalam Pelajaran Kimia di SMA, Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia Tahun 2013, 28 September 2013 di Universitas Negeri Semarang. Suharta, (2013), Pendidikan Karakter yang Terintegrasi dalam Perkuliahan Kimia
Lingkungan di Universitas Negeri Medan, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 5 No. 1, April 2013.
Suharta dan Luthan, P.L.A., (2013), Pengembangan Model Pembelajaran dan Penyusuan Bahan Ajar dengan pendekatan PAKEM PLUS untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia Siswa dalam Pelajaran Kimia di SMA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Supriadi Dedi, Dr. (2000). "Anatomi Buku sekolah di Indonesia'' ( Problematika penilaian, penyebaran dan penggunaan Buku pelajaran, Buku bacaan dan Buku sumber). Adicita Karya Nusantara. Yogyakarta.
Tarigan, HG., (1990), Pengajaran Keterampilan Membaca,Angkasa. Bandung.
98
Wachanga, Samuel W. & Mwangi, John Gowland. 2004. Effect of the Cooperative Class Experiment Teaching method on Secondary School Student’s Chemistry Achievement in Kenya’s Nakuru District. International Educational Journal, 5 (1): 26 -36.
Yusof, K. M., Hasan, S.A., Jamaluddin, M. Z., dan Harun., N. F., (2010), Cooperative Problem – Based Learning (CPBL) A Practical PBL Model For Engineering Courses, Global Engineering Education Conference 5 : 366- 373.
Zuchdi, D., Kuntoro, S.A., Kunprasetya, Z., dan Marzuki, (2010), Pendidikan karakter dengan pendekatan komprehensif terintegrasi dala perkuliahan dan pengembangan kultur Universitas, UNY Press, Yogyakarta.
Zuchdi, D., Zuhdan dan Muhsinatun, (2010), Pengembangan model pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran bidang studi di Sekolah
Dasar. e-jurnal Cakrawala Pendidikan Universitas Negeri