• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH TERINTEGRASI BUKU AJAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA PERHITUNGAN KIMIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH TERINTEGRASI BUKU AJAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA PERHITUNGAN KIMIA."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH TERINTEGRASI BUKU AJAR DALAM MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA PERHITUNGAN KIMIA

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Megister Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Kimia

Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Oleh :

FAUZIAH HARSYAH

NIM. 8136142009

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

Fauziah Harsyah : Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah Terintegrasi Buku Ajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa pada Perhitungan Kimia. Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan Kimia, Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa. (2) Perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa. (3) Hubungan karakter siswa terhadap hasil belajar kimia yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan. (4) Model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa. (5) Model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah SMA kelas X Matematika Sains di Kabupaten Batubara pada semester genap Tahun Ajaran 2014/2015 yang diajarkan dengan materi kurikulum 2013. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 5 SMA di Batubara yang terdiri dari dua kelas setiap sekolahnya. Kelas eksperimen I diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dan kelas eksperimen II dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa di sekolah. Instrumen penelitian berupa tes objektif hasil belajar dan lembar observasi karakter siswa. Teknik analisa data dilakukan dengan menggunakan Compare Means- Independent Samples T- test program SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk hipotesis pertama, kedua dan ketiga Ha diterima Sig.< α (0,000 < 0,05). Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai rata-rata gain 0,51 atau 51%, sehingga model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa. Data yang diperoleh menunjukkan hasil karakter dengan rata-rata tinggi, sehingga model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat menumbuhkembangkan karakter siswa.

(5)

ii

ABSTRACT

Fauziah Harsyah : The Implementation Cooperative Problem Based learning Method Base on The Integration Problem of Text Book For Achieve The Result Study And Growing up the Student- Characteristic In Chemistry Calculation. Thesis, Medan :Chemical Education Studies Postgraduate Program, State University of Medan, 2015.

This study aims to know : (1) The differences of the result study students in chemistry by using cooperative problem based learning with intergration of using text book ini senior high school which is developing with learning by using cooperative problem based learning in students text book. (2) The differences would be increase study result especially for students in chemistry which learn by cooperative problem based learning integration students text book which develope by learn using cooperative based learning for students text book. (3) The relation of students character with the result in chemistry by using cooperative problem based learning integration chemistry text book in senior high school that has been developed. (4) The cooperative proble based learning with the integration of senior text book can improve the student result in chemistry. (5) The cooperative problem based learning integration with senior text book develop with the students value characteristic. The population in this study are senior student X MMS in Batubara district for second semester in 2014/2015 that learning by curriculum 2013. The ways of sample is purposive sampling. The sample in this study are 5 school in Batubara which is divided in two classes in every school. The experiment class is learn by using cooperative problem based learning which integration with chemistry text book in senior that has been developed and the experiment class II using cooperative problem based learning which integration student chemistry text book in the school. The instrument in this study is objection test of the result study and the observation paper from the student character. The way of date analysis do by using Compare Means – Independent Samples T- test programme SPPS 16.0. The result of this study shows for first hypothes, second and third showed Sig.< α (0,000 < 0,05). Based on the calculation of the average values obtained in gain range 0,51 or 51%. So that, the cooperative problem based learning integration chemistry text book for senior that has been developed can increase study result in chemistry subject. The data obtained show results with average character height so that the cooperative problem based learning integration chemistry text book for senior that has been developed can develop students character.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan tesis yang berjudul: Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah Terintegrasi Buku Ajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa pada Perhitungan Kimia.” Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan alam yakni Rasulullah Muhammad SAW.

Penulis menyadari bahwa tesis ini dapat selesai berkat bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis berkenan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Mahmud, M.Sc sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak Ajat Sudrajat, M.Si sebagai Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis. Kepada Ayahanda Eri Supriadi M.Syah dan Ibunda Nurazizah Samosir, S.Pd terima kasih atas kasih sayang yang kalian berikan, dukungan, serta pengorbanan baik moril maupun materil yang tak terhitung nilainya dan tak dapat dibalas dengan apapun juga.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd sebagai Direktur Pascasarjana

Unimed

2. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Kimia, sekaligus dosen penguji.

3. Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, sebagai Sekretaris Program Studi Pendidikan Kimia, sekaligus dosen pembimbing dan Notulen.

4. Bapak Eddiyanto, Ph. D sebagai Dosen Penguji.

5. Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si sebagai Dosen penguji.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Unimed. yang telah mengajar dan mendidik penulis.

(7)

iv

8. Ibu Desi Yulian, S.Pd yang telah memberikan informasi dan membantu administrasi kepada penulis.

9. Bapak H. Abdul Maas, S.Pd sebagai Kepala SMA Negeri 1 Air Putih ; Bapak Drs. ridwan Alias Nazri Rafik sebagai Kepala SMA Negeri 1 Sei Suka ; Bapak Syahrul, S.Pd sebagai Kepala SMA Negeri 1 Medang Deras ; Bapak Iskandar sebagai Kepala SMA Citra Medang Deras dan Bapak Drs. Mhd.Nur,MM sebagai Kepala SMA Mitra Inalum beserta guru- guru kimia yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

10. Kakakku Riza Rosari Harsyah, A.Md ; Abangku Rahmad Nazra’in, ST ; Adik-adikku Fathia Harsyah, S.IP dan Faradilla Harsyah yang telah memberikan doa serta semangat kepada penulis.

11. Teman – teman seperjuangan pendidikan kimia pascasarjana Unimed angkatan XXIII Kelas A (Salim) dan terkhusus Kelas B untuk Kak Dewi, Uswa dan Uci.

12. Seluruh guru dan pegawai di SMA Mitra Inalum terkhusus Miss Santi yang telah membantu penulis serta memberikan dukungan.

13. Semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan tesis ini yang tak bisa disebut satu persatu, terima kasih semuanya.

Semoga Allah SWT memberi balasan yang setimpal atas bantuan dan dukungan yang diberikan. Harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, April 2015 Penulis

(8)
(9)
(10)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 51

Tabel 3.2 Interpretasi nilai r 57

Tabel 3.3 Klasifikasi Interpretasi Nilai Gain Ternormalisasi 57

Tabel 4.1 Pretest Kelas Eksperimen I dan II 65

Tabel 4.2 Postest Kelas Eksperimen I dan II 67

Tabel 4.3 Gain Kelas Eksperimen I dan II 69

Tabel 4.4 Nilai Rata- Rata Gain 70

Tabel 4.5 Karakter Kelas Eksperimen I dan II 72 Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Pretest, Postes, Gain, dan Karakter

Siswa Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 75

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Data 76

Tabel 4.8 Uji Hipotesis Pertama 78

Tabel 4.9 Uji Hipotesis Kedua 79

Tabel 4.10 Uji Hipotesis Ketiga 80

Tabel 4.11 Model Meningkatkan Hasil Belajar 81

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian 50

(12)

ix

Lampiran 4. Lembar Observasi Karakter 120

Lampiran 5. Kisi- Kisi Instrumen Soal 125

Lampiran 6. Instrumen Tes 135

Lampiran 7. Kunci Jawaban Instrumen Tes 140

Lampiran 8. Soal Pretes dan Postes 141

Lampiran 9. Kunci Jawaban Pretes dan Postes 145

Lampiran 10. Data Nilai Skor Soal Instrumen 146

Lampiran 11. Validitas Instrumen 148

Lampiran 12. Tingkat Kesukaran Tes 149

Lampiran 13. Daya Pembeda Tes 150

Lampiran 14. Pengecoh 151

Lampiran 15. Rekap Analisis Butir 152

Lampiran 16. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen I

SMA Negeri 1 Air Putih 153

Lampiran 17. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen II

SMA Negeri 1 Air Putih 155

Lampiran 18. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen I

SMA Negeri 1 Sei Suka 157

Lampiran 19. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen II

SMA Negeri 1 Sei Suka 159

Lampiran 20. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen I

SMA Negeri 1 Medang Deras 161

Lampiran 21. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen II

SMA Negeri 1 Medang Deras 163

Lampiran 22. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen I

SMA Citra Medang Deras 165

Lampiran 23. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen II

SMA Citra Medang Deras 167

Lampiran 24. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen I

SMA Mitra Inalum 168

Lampiran 25. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen II

SMA Mitra Inalum 169

(13)

x

Lampiran 27. Uji Hipotesis Pertama 190

Lampiran 28. Uji Hipotesis Kedua 195

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran kimia yang sering dilaksanakan di SMA lebih didominasi oleh

guru sehingga siswa cenderung hanya pasif mendengarkan dan menerima

pemahaman yang hanya bersifat verbalistik yang akibatnya siswa sulit memahami

dan mengaplikasikan kosep serta teori yang diberikan guru dalam kehidupan

sehari- hari (Nurhadi, 2004). Seperti pada materi bahasan perhitungan kimia atau

yang dikenal dengan stoikiometri ini merupakan materi pelajaran yang

membutuhkan pemahaman konsep dan materi lebih lanjut. Perhitungan kimia

tidak hanya dapat dijelaskan dengan ceramah seperti biasanya, tetapi perlunya

pemecahan masalah- masalah yang berhubungan. Pemecahan masalah- masalah

dalam materi pelajaran perhitungan kimia dapat dilakukan secara kelompok

sehingga siswa bertukar pikiran dengan temannya. Sesuai dengan karakteristik

yang dimiliki perhitungan kimia yaitu konsepnya yang bersifat abstrak,

menggunakan hitungan matematis logis, memerlukan hafalan simbolik,

pemahaman, terapan, dan peristiwa yang sering terjadi dalam kehidupan

sehari-hari, maka dengan pembelajaran berbasis masalah siswa terbantu

mengembangkan keterampilan dan kepercayaan untuk menyelesaikan dan

merumuskan masalah mereka yang belum pernah dilihat sebelumnya (Smith,

(15)

2

Pada materi perhitungan kimia tidak jarang masih ditemukan adanya

miskonsepsi siswa pada materi pokok stoikiometri atau perhitungan kimia.

Miskonsepsi yang terjadi disebabkan oleh keterbatasan kemampuan siswa

menggunakan konsep matematika dalam stoikiometri reaksi. Perhitungan kimia

ini membutuhkan keterampilan siswa dalam menghitung dan menerapkan rumus

yang tepat. Sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan bahwa kesulitan

siswa dalam mempelajari ilmu kimia dapat bersumber pada kesulitan dalam

memahami istilah, konsep kimia, dan perhitungan. Oleh sebab itu untuk penyajian

materi yang menarik, guru harus memiliki kemampuan dan mengembangkan

model mengajarnya sedemikian rupa.

Model pembelajaran yang dipilih guru dalam pelaksanaan proses

pembelajaran sangat menentukan keberhasilan tujuan Pendidikan Nasional.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan

bahwa : “Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-Undang No. 20, Tahun

2003).

Berdasarkan rumusan Tujuan Pendidikan Nasional di atas, maka

pelaksanaan pendidikan tidak hanya menjadikan anak didik menjadi manusia

yang berilmu saja, tetapi juga harus dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai

karakter yang mulia. Selama ini, pelaksanaan pendidikan di Indonesia hanya

(16)

3

terutama pengetahuan kognitifnya yang diukur dengan test. Pemahaman bahwa

hasil belajar hanya diukur sebagai penguasaan kognitif kompetensi materi ajar,

menjadikan pencapaian tujuan Pendidikan Nasional sangat lambat dalam

merealisasikannya, maka pelaksanaan pembelajaran di sekolah dalam semua mata

pelajaran harus memasukkan pendidikan karakter yang terintegrasi dalam proses

pembelajaran.

Dalam upaya untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, pendidikan di

sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya

menumbuhkembangkan karakter siswa. Pelaksanaan pendidikan dan

pembelajaran di sekolah, harus ikut bertanggung jawab terhadap tumbuh dan

berkembang nilai-nilai karakter siswa. Selama ini pelaksanaan proses

pembelajaran di sekolah, hanya terfokus pada tuntutan penguasaan kompetensi

siswa terhadap bahan ajar (matter contents), sedangkan nilai-nilai karakter anak didik kurang menjadi perhatian guru, sehingga pelaksanaan pendidikan dan

pengajaran di sekolah mengalami ketimpangan dalam usaha untuk mencapai

Tujuan Pendidikan Nasional.

Adanya masalah di atas, salah satu model pembelajaran yang dapat

menunjang keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar adalah model

Cooperative Problem Based Learning (CPBL) yang artinya model pembelajaran kooperatif berbasis masalah. Model CPBL merupakan kombinasi dari dua model

yaitu Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif) dan Problem Based

(17)

4

Problem Based Learning (CPBL). Model CPBL dipilih karena menuntut keaktifan peserta didik untuk membuktikan hipotesis dan memecahkan masalah.

Selain model pembelajaran yang harus mengalami inovasi yang

mengintegrasikan nilai-nilai karakter siswa, buku ajar yang merupakan media

dalam proses pembelajaran yang digunakan terutama buku ajar kimia di

SMA/MA kurikulum 2013 belum ada yang memasukan nilai-nilai karakter masuk

dalam rumusan Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar sesuai dengan Kurikulum

2013 yang berbasis pendidikan karakter.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 41 tahun 2007

tentang Standar Proses, mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang

salah satu elemennya adalah bahan ajar, sehingga pengembangan bahan ajar

sebagai salah satu sumber belajar merupakan suatu hal yang sangat penting. Buku

pelajaran ataupun biasa disebut dengan buku ajar menurut Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional No. 11 Tahun 2005 adalah buku acuan wajib yang

digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka

peningkatan keimanan dan ketaqwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis,

potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.

Oleh sebab itu, sesuai dengan Permendiknas No. 11 Tahun 2005 di atas sangat

jelas bahwa buku ajar bukan hanya mengenai materi pelajaran tetapi juga tentang

karakter yang harus terbentuk pada siswa.

Pengembangan bahan ajar harus memperhatikan kurikulum yang sedang

(18)

5

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang memasukkan pendidikan karakter

terintegrasi dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, bahan ajar yang

dihasilkan dalam penelitian ini dilengkapi dengan materi ajar yang menunjang

tercapainya kompetensi inti dan kompetensi dasar seperti yang dirumuskan dalam

kurikulum 2013. Pengembangan bahan ajar dengan mengintegrasikan nilai-nilai

karakter ke dalam mata pelajaran dimaksudkan agar pada diri siswa di samping

menguasai isi materi ajar di bidang kognitifnya, diharapkan juga dapat

berkembang nilai-nilai karakter mulia siswa sehingga tujuan Pendidikan Nasional

dapat terwujud.

Agar pendidikan karakter dapat terintegrasi dalam proses pembelajaran di

sekolah, maka diperlukan model pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan

kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif siswa serta dibutuhkannya buku

ajar yang dapat menumbuhkembangkan karakter siswa. Pembelajaran inovatif

yang berlandaskan paradigma kontruktivistik membantu siswa untuk

menginternalisasi, membentuk kembali, atau mentransformasi informasi baru.

Transformasi terjadi melalui kreasi pemahaman baru yang merupakan hasil dari

munculnya struktur kognitif baru. Pemahaman yang mendalam terjadi ketika

hadirnya informasi baru yang mendorong munculnya atau menaikkan struktur

kognitif yang memungkinkan siswa menggunakan atau mengaitkan ide-ide

mereka sebelumnya.

Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya

pada waktu yang berbeda yaitu tahun 2013 dan 2014 yang dilakukan oleh Prof.

(19)

6

penelitian tahun pertama yaitu pada 2013 dihasilkan model pembelajaran. Model

pembelajaran yang dihasilkan dinamakan model pembelajaran kooperatif berbasis

masalah. Model pembelajaran ini terbukti secara signifikan efektif dapat

meningkatkan hasil belajar siswa SMA yaitu diperoleh sebesar 61, 4% dan dapat

menumbuhkembangkan karakter siswa yang meliputi komunikatif dan tanggung

jawab dengan efektivitasnya masing- masing yaitu 80, 8 % dan 81, 8 % (Suharta

dan Luthan, 2013), sehingga memberikan bukti bahwa model pembelajaran

kooperatif berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang mampu

membangun nilai karakter siswa serta meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

Pada penelitian Handayani (2009), diperoleh kesimpulan bahwa model

CPBL dapat meningkatkan persentasi hasil belajar siswa baik dalam aktivitas,

kognitif, afektif maupun psikomotor. Penelitian Yusof,dkk (2010) diperoleh

bahwa penerapan model CPBL dapat meningkatkan keikutsertaan dan motivasi

siswa dalam pembelajaran dan berdasarkan hasil penelitian Isolihatun (2012)

memberikan kesimpulan bahwa rata-rata prestasi belajar kelas yang diajar dengan

model CPBL lebih baik dari kelas yang diajar dengan ekspositori dan pengamatan

nilai karakter kreatif, mandiri, kerja keras, dan rasa ingin tahu terhadap 36 peserta

didik.

Pada penelitian tahun kedua di waktu yang berbeda yaitu tahun 2014 yang

dilakukan oleh Ikrimah (2014) dihasilkan buku ajar kimia untuk SMA/MA yang

secara efektif dapat meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkembangkan

(20)

7

kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar dapat meningkatkan hasil

belajar dan menumbuhkembangkan karakter siswa (Sudrajat dan Luthan, 2013).

Penelitian Ikrimah (2014), menunjukkan bahwa Buku Ajar Kimia SMA/MA

Kelas X Semester II Berdasarkan Kurikulum 2013 Berbasis Pendidikan Karakter

yang telah Dihasilkan Dan Dikembangkan Memberikan Hasil (1) kualitas buku

ajar kimia telah memenuhi standar kualitas yang dipersyaratkan oleh BSNP (2)

besar efektifitas dari buku ajar kimia yang dikembangkan sangat tinggi sehingga

dapat menumbuhkembangkan karakter siswa. Buku ajar kimia yang telah

dikembangkan pada penelitian sebelumnya memberikan hasil nilai karakter

tanggung jawab siswa sebesar 81,23, kreatifitas 79,93, komunikatif 82,8 dan

psikomotornya 82,20 (3) besar efektifitas buku ajar yang dihasilkan penelitian

Ikrimah sebesar 82,20 sangat tinggi berkembang dari pada psikomotorik siswa

pada kurikulum KTSP sebesar 79,79 (4) kualitas buku ajar kimia yang

dikembangkan sebesar 87,4 lebih tinggi dibandingkan kualitas buku ajar kimia

KTSP sebesar 69,2 (5) buku ajar kimia yang dikembangkan dalam penelitian

untuk menumbuhkembangkan karakter siswa lebih baik dibandingkan dengan

kemampuan buku ajar kimia berdasarkan kurikulum KTSP.

Penelitian ini dilakukan dan memberikan temuan yaitu implementasi model

pembelajaran kooperatif berbasis masalah dan buku ajar kimia SMA/MA yang

secara efektif dapat meningkatkan hasil belajar kimia dan menumbuhkembangkan

nilai-nilai karakter siswa yang meliputi karakter komunikatif, tanggung jawab,

rasa ingin tahu, toleransi, dan kreatifitas. Metode pendekatan yang digunakan

(21)

8

deskriptif kualitatif. Pendekatan eksperimen dilakukan untuk menentukan

peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengimplementasikan model

pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar. Sebelum

dilakukan penelitian diadakan pretes terlebih dahulu, kemudian dilakukan

eksperimen, postes, sehingga akan diketahui peningkatan hasil belajarnya.

Pendekatan deskriptif kualitatif untuk menentukan efektivitas implementasi model

pembelajaran kooperatif berbasis masalah dalam menumbuhkembangan karakter

mulia siswa selama proses pembelajaran.

Sebelum penelitian ini dilakukan maka diselenggarakannya desiminasi

dalam bentuk pelatihan kepada guru kimia SMA/MA di wilayah Propinsi

Sumatera Utara, tepatnya di Kabupaten Batubara pada sekolah yang menjadi

sampel, sehingga guru kimia tersebut memahami model pembelajaran kooperatif

berbasis masalah dan buku ajar kimia yang telah dihasilkan, serta dilakukan

penelitian secara lebih luas mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif

berbasis masalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan

menumbuhkembangkan karakter siswa SMA/MA, sehingga diharapkan hasil-hasil

yang diperoleh dalam penelitian ini dapat mempercepat realisasi pencapaian

tujuan Pendidikan Nasional.

Penelitian ini dilakukan dengan dua kelas yaitu kelas eksperimen I dan

eksperimen II. Perbedaan antara dua kelas ini yaitu pada penggunaan buku ajar.

Kelas eksperimen I menggunakan buku ajar yang telah dihasilkan dan

(22)

9

eksperimen II menggunakan buku ajar yang pegangan siswa yang diperoleh atau

dipinjamkan pihak sekolah.

Bertolak dari apa yang telah diuraikan di atas, kaitan antara hasil belajar

kimia dan tumbuhkembang nilai-nilai karakter siswa sangat erat hubungannya

dengan keterpaduan dan ketepatan dalam penggunaan model mengajar oleh

seorang guru dan penggunaan buku ajar. Hal ini mendorong peneliti untuk

melakukan penelitian dengan judul Implementasi Model Pembelajaran

Kooperatif Berbasis Masalah Terintegrasi Buku Ajar dalam Meningkatkan

Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa pada

Perhitungan Kimia.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi permasalahan

sebagai berikut :

1.Pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah, hanya terfokus pada tuntutan

penguasaan kompetensi siswa terhadap bahan ajar (matter contents),

sedangkan nilai-nilai karakter anak didik kurang menjadi perhatian guru.

2.Pendidikan yang dilaksanakan selama ini menghasilkan anak didik yang

pandai dan berilmu, namun kurang memiliki karakter yang baik.

3.Pencapaian tujuan Pendidikan Nasional sangat lambat dalam

merealisasikannya.

4.Tidak jarang masih ditemukan adanya miskonsepsi siswa pada materi pokok

(23)

10

1.3 Rumusan Masalah :

Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1.Apakah ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia

SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia

SMA/MA pegangan siswa?

2.Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar

dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku

ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan

model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar

kimia SMA/MA pegangan siswa?

3. Apakah ada hubungan karakter siswa terhadap hasil belajar kimia yang

diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis

masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan ?

4.Apakah model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku

ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat meningkatkan hasil

belajar kimia siswa ?

5.Apakah model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku

ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat

(24)

11

1.4 Batasan Masalah

Dari rumusan masalah, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1.Pokok bahasan yang diajarkan pada penelitian ini adalah perhitungan kimia

(stoikiometri) kelas X semester genap tahun ajaran 2014/2015.

2.Model pembelajaran yang digunakan adalah kooperatif berbasir masalah.

3.Media yang digunakan adalah buku ajar yang telah dikembangkan pada

penelitian sebelumnya (Ikrimah 2014).

4.Hasil belajar kognitif siswa yang diukur adalah melalui tes berupa pretes,

postes, gain dan penilaian tumbuhkembangnya karakter siswa mencakup

dari karakter komunikatif, tanggung jawab, rasa ingin tahu, toleransi, dan

kreatifitas siswa melalui lembar observasi indikator standar pengukuran

karakter tersebut.

5.Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X Matematika Sains SMA Swasta

dan Negeri di Kabupaten Batubara sebanyak 5 sekolah tahun ajaran 2014/

2015 yaitu SMA Mitra Inalum, SMA Negeri 1 Sei Suka, SMA Citra

Medang Deras, SMA Negeri 1 Medang Deras dan SMA Negeri 1 Air Putih.

1.5 Tujuan Penelitian :

Tujuan dari penelitian ini antara lain :

1. Menentukan perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia

(25)

12

model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar

kimia SMA/MA pegangan siswa.

2. Menentukan perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar

dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku

ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan

model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar

kimia SMA/MA pegangan siswa.

3. Menentukan hubungan karakter siswa terhadap hasil belajar kimia yang

diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis

masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan.

4. Menentukan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan

model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar

kimia SMA/MA yang telah dikembangkan.

5. Menentukan tumbuhkembangnya nilai- nilai karakater siswa yang diajar

dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku

ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain :

1. Model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dapat menjadi acuan

dalam pengembangan dan implementasi model pembelajaran inovatif di

Indonesia sehingga tujuan pembelajaran dan tujuan pendidikan dapat

(26)

13

2. Buku ajar kimia yang dintegrasikan dengan model pembelajaran dapat

dimanfaatkan untuk bahan acuan dalam pengembangan buku ajar di

Indonsia dengan memasukkan nilai-nilai karakter terintegrasi kedalamnya.

3. Dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter positif pada siswa

sehingga diharapkan akan membentuk lingkungan sekolah yang berbudaya

sehat dan inovatif, sehingga pada akhirnya tujuan pendidikan nasional dapat

terwujud.

4. Dapat meningkatkan kemampuan dan mutu pendidikan pascasarjana di

Universitas Negeri Medan, khususnya pada Program Studi Pendidikan

Kimia.

5. Dapat meningkatkan mutu penelitian di Program Studi Pendidikan Kimia,

(27)

91

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang

dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia

SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia

SMA/MA pegangan siswa. Perbedaan hasil belajar kimia siswa dilihat dari

nilai rata-rata postest pada kelas eksperimen I adalah 67,89 lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai rata- rata postest pada kelas eksperimen II yaitu

sebesar 54,48. Signifikan yang diperoleh 0,000 lebih kecil dari taraf signifikan

0,05.

2. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan

model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia

SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia

SMA/MA pegangan siswa. Nilai rata- rata gain pada kelas eksperimen I yaitu

0,51 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata- rata gain kelas eksperimen II

(28)

92

taraf signifikan 0,05, sehingga tampak terdapat perbedaan peningkatan hasil

belajar pada kedua kelas.

3. Terdapat hubungan karakter siswa terhadap hasil belajar kimia yang diajar

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah

terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan. Nilai rata-

rata karakter komunikatif pada kelas eksperimen I sebesar 71,56 ; kreatifitas

72,64 ; rasa ingin tahu 72,6 ; tanggung jawab sebesar 72,32 dan untuk

toleransi 75,03. Nilai rata- rata postest pada kelas eksperimen I yaitu 67,89.

Nilai rata- rata postest dengan rata- rata setiap karakter lebih tinggi

dibandingkan dengan yang diperoleh oleh kelas eksperimen II. Nilai signifikan

kelima karakter lebih kecil dari taraf signifikan yaitu 0,000 < 0,05.

4. Model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia

SMA/MA yang telah dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Nilai rata- rata gain yang diperoleh sebesar 51 % sehingga memberikan

peningkatan dengan kriteria tinggi.

5. Model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia

SMA/MA yang telah dikembangkan dapat menumbuhkembangkan nilai- nilai

karakter siswa. Model pembelajaran ini dapat menumbuhkembangkan karakter

dilihat dari rata- rata karakter. Rata- rata seluruh karakter diperoleh 72,83 yang

tergolong kriteria tinggi. Nilai rata- rata karakter komunikatif sebesar 71,56.

Nilai rata- rata karakter kreatifitas sebesar 72,64. Nilai rata- rata karakter rasa

(29)

93

Nilai rata- rata karakter toleransi sebesar 75,03. Kelima karakter memiliki nilai

rata- rata yang tergolong tinggi.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah dikemukakan, maka

disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dalam pembelajaran kimia, diharapkan guru menerapkan model pembelajaran

dengan pemanfaatan buku ajar yang relevan untuk dapat meningkatkan hasil

belajar kimia serta menumbuhkembangkan karakter siswa.

2. Penggunaan model pembelajaran dengan menggunakan buku ajar yang relevan

dapat dikembangkan lebih luas pada setiap pokok bahasan kimia lainnya.

3. Penggunaan model pembelajaran dengan menggunakan buku ajar yang relevan

dapat dikembangkan dalam menumbuhkembangkan karakter siswa yang

lainnya.

4. Untuk peneliti yang ingin melakukan penelitian selanjutnya maka disarankan

waktu penelitian tidak terlalu cepat agar bisa menghindari keterbatasan dalam

(30)

94

DAFTAR PUSTAKA

Akinoglu, O. & R. O. Tandogan, (2007), The Effects Of Problem-Based Active Learning In Science Education On Students’ Academic Achievement, Attitude And Concept Learning. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education 3(1): 71-81.

Ali, R., Akhter, A., Shahzad, S., Sultana, N., & Ramzan, M., (2010). The Impact Of Motivation On Students’ Academic Achievement In Mathematics In Problem Based Learning Environment. International Journal of Academic Research. 3 (1). 306-309.

Amalia, E., (2012), Pengaruh Penggunaan Laboratorium Virtual dan Laboratorium Real terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Kimia dan Sri Mulyantini S. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Arikunto, S., (2008), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta

Arnyana, I.B.P. (2004). Pengembangan Perangkat Model Belajar Berdasarkan Masalah Dipadu Strategi Kooperatif serta Pengaruh Implementasinya terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa SMA pada Pelajaran Ekosistem. Disertasi Tidak Diterbitkan. Malang: PPS Universitas Negeri Malang.

Bilgin, Ibrahim. (2009). The Effects of Problem-Based Learning Instruction on University Students' Performance of Conceptual and Quantitative Problems in Gas Concepts. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 5 (2), 153-164.

BSNP. (2006). Model KTSP dan Model Silabus Mata Pelajaran SD/MI. BP. Cipta Jaya. Jakarta.

(31)

95

Fatokun, J. O., dan Fatokun, K. V. F., (2013), A Problem Based Learning (PBL) Application For The Teaching of Mathematics And Chemistry In Higher Schools And Tertiary Education : An Integrative Approach, Axademic Journals 8: 663 –667.

Fogarty, R. (1997). Problem based learning and other curriculum models for the multiple intelligences classroom. Arlington Heights, Illionis: Sky Light.

Hamid,H. Dan Abbas.M., (2012), Problem based teaming with Cooperative Learning on Performance in Solving Moral Dilemmas among Form Four Students That Different Gender, Birth Order, and Family Size. International Journal of Scientific ami Engeenerlng Research, 3s 1-5 Handayani S., dan Sapir. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Berbasis

Masalah (Problem Based Learning) dan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, dan Respon Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Malang. JPE. Vol. II (1) : 38 – 51, (Online), diakses tanggal 9 Nopember 2010.

Heller, P., Heller K., Henderson C. & Vince H. K., (2004). ”Students Learning Problem Solving in Introductory Physics – Forming an Initial Hypothesis of Instructors Beliefs”. Journal of research : University of Minnesota.

Ikrimah. (2014) Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas X Semester II Berdasarkan Kurikulum 2013 Berbasis Pendidikan Karakter. Tesis. Universitas Negeri Medan.

Joyce, B., & Weil, M. (1980). Model of teaching. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Joyce, B., Weil, M., and Calhoun, E., (2009), Models of Teaching, Pustaka

Pelajar, Jogjakarta.

Kazembe, T.,(2010), Combining Lectures with Cooperative Learning Strategies to Enhance Learning of Natural Products Chemistry, Chemistry, 19 (2).

Lickona, Thomas & Matthew Davidson. (2005). Smart & good high schools: Integrating excellence and ethics for success in school, work, and beyond. Cortland, NY: The Character Education Partnership. www.cortland.edu/character/highschool

(32)

96

Nurhadi, (2004), Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK, Malang, Universitas Negeri Malang.

Oludipe, Daniel & Awokoy, Joanthan O. (2010). Effect of Cooperative Learning Teaching Strategy on the Reduction of Students’ Anxiety for Learning Chemistry. Journal of Turkish Science Education.7, 30-36. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, No. 11, Tahun 2005,

tentang Buku Teks Pelajaran.

Pingel. F., 2010, UNESCO Guidebook on Texbook Research and Texbook

Revision, 2n* revised and undated edition, Paris, United Nation Educational Scientific and Cuitare Organization.

Prayitno dan Belferik Manullang. (2011). Pendidikan Karakter dalam

Pembangunan Bangsa. Grasindo. Jakarta.

Rumansyah., (2002), Penerapan Metode Latihan Berstruktur dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Persamaan Reaksi Kimia, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No.035, Tahun ke-8.

Rusman. (2012). Model- Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Ramdani, Yani. (2012). Pengembangan Instrumen Dan Bahan Ajar Untuk Meningkatkankemampuan Komunikasi, Penalaran, Dan Koneksi Matematis Dalam Konsep Integral. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 13 No. 1, April 2012. FPMIPA Unisba Bandung.

Santyasa, I W. (2005). Model pembelajaran inovatif dalam Implementasi kurikulum berbasis Kompetensi Makalah. Disajikan Dalam Penataran Guru-Guru SMP, SMA, dan SMK se Kabupaten Jembrana Juni – Juli 2005, di Jembrana. Jurusan Pendidikan Fisika IKIP Negeri Singaraja, di Singaraja.

Santyasa, I W. (2008). Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Kooperatif. Makalah Disampaikan dalam Pelatihan Pembelajaran dan Asesmen Inovatif bagi Guru- guru Sekolah Menengah Kecamatan Nusa Penida, Bali, Tanggal 22 -24 Agustus 2008.

(33)

97

Smith, A. Karl., (2000), Inquary- Based Cooperative Learning, Journal of Education.

Soegiranto,M.A.(2010). Acuan Penulisan Bahan Ajar Dalam Bentuk Modul. Pokja Kurikulum dan Supervisi Pusat Pengembangan Madrasah Kementrian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur

Sudiarta, I Gusti Putu. (2010). Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif. Mengacu pada Permen Diknas No. 41/2007. Universitas Pendidikan Ganesha. Makalah disajikan dalam Pendidikan dan Pelatihan MGMP Matematika SMK ,Kabupaten Karangasem Agustus 2010.

Sudjana, Nana., (2005), Penilaian hasil proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sudjana, Nana dan Ibrahim., (2010). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Sinar Baru Algensindo, Bandung.

Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendekatan kuatitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung.

Suharta, Dalimunthe, M., dan Aritonang, M. (2013). Pengembangan Model Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia Siswa dalam Pelajaran Kimia di SMA, Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia Tahun 2013, 28 September 2013 di Universitas Negeri Semarang. Suharta, (2013), Pendidikan Karakter yang Terintegrasi dalam Perkuliahan Kimia

Lingkungan di Universitas Negeri Medan, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 5 No. 1, April 2013.

Suharta dan Luthan, P.L.A., (2013), Pengembangan Model Pembelajaran dan Penyusuan Bahan Ajar dengan pendekatan PAKEM PLUS untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia Siswa dalam Pelajaran Kimia di SMA, Universitas Negeri Medan, Medan.

Supriadi Dedi, Dr. (2000). "Anatomi Buku sekolah di Indonesia'' ( Problematika penilaian, penyebaran dan penggunaan Buku pelajaran, Buku bacaan dan Buku sumber). Adicita Karya Nusantara. Yogyakarta.

Tarigan, HG., (1990), Pengajaran Keterampilan Membaca,Angkasa. Bandung.

(34)

98

Wachanga, Samuel W. & Mwangi, John Gowland. 2004. Effect of the Cooperative Class Experiment Teaching method on Secondary School Student’s Chemistry Achievement in Kenya’s Nakuru District. International Educational Journal, 5 (1): 26 -36.

Yusof, K. M., Hasan, S.A., Jamaluddin, M. Z., dan Harun., N. F., (2010), Cooperative Problem – Based Learning (CPBL) A Practical PBL Model For Engineering Courses, Global Engineering Education Conference 5 : 366- 373.

Zuchdi, D., Kuntoro, S.A., Kunprasetya, Z., dan Marzuki, (2010), Pendidikan karakter dengan pendekatan komprehensif terintegrasi dala perkuliahan dan pengembangan kultur Universitas, UNY Press, Yogyakarta.

Zuchdi, D., Zuhdan dan Muhsinatun, (2010), Pengembangan model pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran bidang studi di Sekolah

Dasar. e-jurnal Cakrawala Pendidikan Universitas Negeri

Gambar

Gambar 3.1   Skema Prosedur Penelitian Gambar 4.1   Perbandingan Nilai Rata- Rata Gain

Referensi

Dokumen terkait

Populasi penelitian ini bersifa t finite atau jumlah yang diketahui secara pasti yaitu staf pengajar (guru-guru) SMK di Kabupaten Sukoharjo, dengan tenaga pengajar sebanyak 71

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecepatan sentrifugasi terhadap karakteristik biodiesel setelah sentrifugasi, khususnya viskositas kinematik,

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN

dalam rangka meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dalam pemecahan soal matematika. Bagi sekolah hasil penelitian ini memberikan sumbangan dalam rangka

[r]

nuntia yang berasal dari Labengki dan Pulau Pari Timur serta Selatan memiliki nilai modus yang tidak jauh berbeda untuk area I, II, III, IV, dan VII-VIII.. Nilai modus

adalah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteran bagi. semua usia serta mempertahankan dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan isolat Actinomycetes pasir Pantai Baron Gunung Kidul yang berpotensi sebagai penghasil antibiotik. Metode yang digunakan