PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPUASAN KERJA, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI
GURU SMP NEGERI DI TANJUNGBALAI
T E S I S
Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Pada Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh:
NELLY NENCY HUTABARAT NIM. 8136132041
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i ABSTRAK
Nelly Nency Hutabarat. NIM. 8136132041. Pengaruh Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, dan Motivasi Berprestasi Terhadap Komitmen Organisasi Guru SMP Negeri di Tanjungbalai
ii ABSTRACT
Nelly Nency Hutabarat. NIM. 8136132041. Influence of Organizational Culture, Job Satisfaction, and Achievement Motivation on Organizational Commitment Teacher’s SMP Negeri Tanjungbalai
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatNya tesis yang berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi,
Kepuasan Kerja, dan Motivasi Berprestasi Terhadap Komitmen Organisasi Guru
SMP Negeri di Tanjungbalai ” dapat terselesaikan. Tesis ini merupakan bagian
tahapan dalam penyelesaian studi sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar
Master Pendidikan dalam bidang Administrasi Pendidikan pada Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Secara garis besar tesis ini berisikan 3 bagian inti, yaitu: 1) bagian depan
terdiri dari sampul, halaman judul, lembar pengesahan, abstrak, abstract, kata
pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran 2) bagian
isi, terdiri dari bab I pendahuluan, bab II kajian teoretis, penelitian yang relevan,
kerangka berpikir, dan penelitian hipotesis, bab III metodologi penelitian, bab IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan, Bab V Simpulan, Implikasi, dan Saran serta 3)
bagian penutup, berisikan daftar pustaka dan lampiran.
Tesis ini merupakan karya optimal yang dapat penulis lakukan dengan
harapan mampu memberikan kontribusi yang positif bagi pengembangan
pendidikan, khususnya Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Tanjungbalai.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun bagi
penyempurnaan tesis ini sangat penulis harapkan, dan kepada pihak-pihak
pemerhati perkembangan pendidikan yang ingin mengadakan penelitian lanjutan
iv
motivasi berprestasi, dan komitmen organisasi guru di satuan penyelenggaraan
pendidikan.
Dalam penyusunan tesis ini, penulis mengalami berbagai kendala, namun
berkat bantuan, bimbingan, motivasi, dan kerjasama dari berbagai pihak,
akhirnya kendala tersebut dapat diatasi.
Dengan terselesaikannya tesis ini, penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang setulusnya kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Unimed
2. Prof. Dr. H. Muin Sibuea, M.Pd., selaku Direktur Pascasarjana Unimed
3. Dr. Darwin, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan
Pascasarjana, dan Prof. Dr. Paningkat Siburian, M.Pd., selaku Sekretaris
Program Studi Adminstrasi Pendidkan
4. Prof. Dr. Paningkat Siburian, M.Pd., selaku Pembimbing I, dan Prof. Dr.
Abdul Hamid K. M.Pd., selaku Pembimbing II.
5. Dr. Darwin, M.Pd., selaku Narasumber/ Penguji I, Dr. Sukarman Purba,
M.Pd., selaku Narasumber/ Penguji II, dan Dr. Saut Purba M.Pd., selaku
Narasumber/ Penguji III.
6. Drs. Hamlet Sinambela, M.Pd., selaku Kepala Dinas Pendidikan
Tanjungbalai
7. Seluruh Kepala Sekolah SMP Negeri Tanjungbalai dan guru-guru SMP
Negeri Tanjungbalai
8. Ibunda tercinta Rumintang Sitorus dan keluarga saya yang senantiasa
v
9. Rekan Kerja yang selalu membantu dalam memberi dukungan baik moral
maupun moril
10. Rekan Kuliah yang senantiasa memberikan tanggapan dan komentar dalam
penyempunaan tesis ini
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
membantu dalam penyelesaian tesis ini.
Semoga Tuhan yang Maha Esa melimpahkan berkat dan rahmatNya atas
jasa dan amal yang telah diberikan.
Medan, Agustus 2015 Penulis
vi DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Masalah... 1
B.Identifikasi Masalah ... 10
C.Pembatasan Masalah ... 11
D.Rumusan Masalah ... 11
E.Tujuan Penelitian ... 12
F. Manfaat Penelitian ... 12
BAB II : KAJIAN TEORETIS, PENELITIAN RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 14
A. Kajian Teoretis ... 14
1. Komitmen Organisasi ... 14
2. Budaya Organisasi... 21
3. Kepuasan Kerja ... 28
4. Motivasi Berprestasi ... 35
B. Penelitian yang Relevan ... 40
C. Kerangka Berpikir ... 42
vii
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 50
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 50
B. Metode Penelitian ... 50
C. Populasi dan Sampel ... 51
D. Teknik Pengumpulan Data ... 53
E. Instrumen Penelitian ... 53
F. Penyusunan Instrumen ... 56
G. Uji Coba Instrumen ... 58
H. Teknik Analisis Data ... 60
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 69
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 69
B. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 76
C. Pengujian Persyaratan Analisis ... 80
1. Uji Normalitas Variabel Penelitian ... 80
2. Uji Homogenitas Variabel Penelitian ... 81
3. Uji Linieritas dan Keberartian Regreasi ... 82
D. Pengujian Hipotesis ... 87
E. Temuan Penelitian ... 93
F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 95
G. Keterbatasan Penelitian ... 104
BAB V : SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 106
A. Simpulan ... 106
B. Implikasi ... 106
C. Saran ... 109
DAFTAR PUSTAKA ... 110
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Data Jumlah Guru di SMP Negeri Tanjungbalai ... 51
3.2 Distribusi Populasi dan Sample Penelitian ... 53
3.3 Indikator Variabel Komitmen Organisasi ... 56
3.4 Indikator Variabel Budaya Organisasi ... 57
3.5 Indikator Variabel Kepuasan Kerja ... 57
3.6 Indikator Variabel Motivasi Berprestasi ... 58
3.7 Matriks Korelasi antar Variabel ... 67
4.1 Ringkasan Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 69
4.2 Distribusi Frekuensi Skor Budaya Organisasi... 70
4.3 Distribusi Frekuensi Skor Kepuasan Kerja ... 72
4.4 Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Berprestasi ... 73
4.5 Distribusi Frekuensi Skor Komitmen Organisasi ... 75
4.6 Tingkat Kecenderungan Variabel Budaya Organisasi ... 76
4.7 Tingkat Kecenderungan Variabel Kepuasan Kerja ... 77
4.8 Tingkat Kecenderungan Variabel Motivasi Berprestasi ... 78
4.9 Tingkat Kecenderungan Variabel Komitmen Organisasi ... 79
4.10 Rangkuman Analisis Uni Normalitas Variabel Penelitian ... 80
4.11 Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan X3 atas X1 ... 82
4.12 Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan X3 atas X2 ... 83
4.13 Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan X4 atas X1 ... 84
ix
4.15 Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan X4 atas X3 ... 86
4.16 Dekomposisi Dari Koefisien Jalur Pengarung Langsung dan Pengaruh Tidak Langsung Variabel Eksogenus dengan Variabel Endogenus .... 93
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Model Integrasi Perilaku Organisasi ... 18
2.2 Ringkasan Dari Empat Teori Tentang Kepuasan ... 30
2.3 Paradigma Penelitian ... 49
3.1 Diagram Jalur Variabel Penelitian... ... 63
3.2 Sub Struktur 1 ... 64
3.3 Sub Struktur 2 ... 65
3.4 Sub Struktur 3 ... 66
4.1 Histogram Skor Budaya Organisasi ... 71
4.2 Histogram Skor Kepuasan Kerja ... 72
4.3 Histogram Skor Motivasi Berprestasi ... 74
4.4 Histogram Skor Komitmen Organisasi ... 75
4.5 Diagram Jalur Variabel Penelitian ... 87
4.6 Sub Struktur 1 ... 88
4.7 Sub Struktur 2 ... 89
4.8 Sub Struktur 3 ... 90
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Angket Penelitian ... 114
2. Validitas dan Reliabilitas Angket Penelitian ... 124
3. Data Hasil Penelitian ... 141
4. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi Hasil Penelitian ... 144
5 Tingkat Kecenderungan Masing-Masing Variabel Penelitian ... 156
6. Pengujian Persyaratan Analisis ... 161
7. Perhitungan Uji Homogenitas ... 177
8. Pengujian Linieritas dan Keberartian Persamaan Regresi ... 197
9. Perhitungan Koefsien Korelasi Antar Variabel ... 237
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bangsa maju adalah bangsa yang memiliki sumber daya manusia yang
berkualitas yang mampu melahirkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Karena
kemampuan menemukan, melahirkan, dan mengembangkan tiga dimensi tersebut,
hanya dapat dilakukan oleh pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, bila suatu
bangsa ingin maju, maka akan terus membangun pendidikan yang berkualitas yang
mendukung pembangunan di masa mendatang.
Pendidikan yang berkualitas tentu saja akan menghasilkan sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas pula, yaitu pendidikan yang mampu
mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu
memiliki dan memecahkan problema pendidikan yang dihadapinya serta mampu
mengoptimalkan potensi sumber daya lain.
Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3
disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam hal ini, terkandung makna agar
pendidikan mampu mengembangkan potensi manusia Indonesia yang diawali dari
2
Dalam upaya menyiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan jaman,
maka sudah saatnya memperbaiki kualitas pendidikan melalui sekolah yaitu kepala
sekolah dan pendidik, dalam hal ini guru serta tenaga kependidikan. Hal ini sesuai
dengan yang dikemukakan Mulyasa (2005:42), yang menyebutkan bahwa sekolah
dituntut mampu menampilkan pengelolaan sumber daya secara transparan,
demokratis, tanpa monopoli, dan bertanggung jawab, baik terhadap masyarakat
maupun pemerintah, dalam rangka meningkatkan kapasitas pelayanan terhadap
peserta didik. Di mata umum, sekolah dipandang sebagai suatu organisasi yang
membutuhkan pengelolaan dari orang-orang profesional yang mampu mengelola
SDM sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas, sesuai dengan kebutuhan
masyarakat serta signifikan terhadap pembangunan bangsa.
Kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan secara bersama-sama
mewujudkan tujuan sekolah yang telah disepakati. Kepala sekolah adalah pemimpin
tertinggi di sekolah, oleh karena itu kepemimpinan kepala sekolah sangat berperan
dalam keberhasilan pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah harus
mampu mengelola tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah. Dalam hal ini,
peningkatan produktivitas dan prestasi kerja dapat dilakukan dengan meningkatkan
perilaku guru di sekolah dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai guru.
Keberhasilan siswa dalam mencapai tujuannya, tidak lepas dari peran dan
tanggung jawab guru di kelas. Karena guru adalah pemimpin tertinggi bagi siswa di
kelas, maka dalam mengelola kelas, guru harus mampu menciptakan kondisi sosio
emosional yang kondusif serta berusaha melakukan pembinaan yang baik dengan
3
Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus,
bahkan Alma (2008:3) menyebutkan bahwa kegiatan mengajar merupakan suatu
keterampilan yang dengan sendirinya dapat dipelajari sebagai suatu ilmu yang juga
sebagai seni. Dalam hal ini, seorang guru harus bersifat sebagai artis dan sebagai
scientist. Oleh karena itu, sebagai seorang artis, guru harus dapat berperan di depan
kelas, sebagaimana seorang artis berperan di atas panggung yang selalu digemari
oleh penonton. Demikian halnya guru harus digemari oleh anak didiknya, bukan
sebaliknya dibenci dan dijauhi. Selanjutnya Usman (2010: 4) mengemukakan
peranan guru adalah dapat menciptakan serangkaian tingkah laku yang saling
berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan
kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi
tujuannya.
Sesuai dengan pendapat tersebut, Rusman (2009:370) mengemukakan
ciri-ciri guru profesional yaitu: (1) komitmen dalam kepentingan siswa dan pelaksanaan
pembelajaran; (2) menguasai secara mendalam materi dan penggunaan strategi
pembelajaran; (3) mampu berpikir sistematik dan selalu belajar dari pengalaman,
mau refleksi diri, dan koreksi; (4) proses belajar mengajar menjadi semakin baik,
dan (5) bertanggung jawab memantau dan mengamati tingkah siswa melalui
kegiatan evaluasi. Aplikasi di kelas mampu membuat program evaluasi analisis,
remedial, dan melaksanakan bimbingan.
Berdasarkan penjelasan tersebut berarti guru profesional harus memiliki
komitmen organisasi yang tinggi, dalam hal ini ditandai dengan keinginan yang
kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi, menerima tujuan organisasi, dan
berusaha keras untuk memajukan organisasi. Uraian di atas menjelaskan, seorang
4
materi pelajaran, strategi, dan metode mengajar, tetapi guru juga dituntut untuk
mampu melaksanakan tugas profesionalnya dengan menyediakan atau menciptakan
situasi pembelajaran dan kondisi belajar yang kondusif yaitu aktif, inovatif,
kreatif, efektif, serta menyenangkan. Hal ini akan memungkinkan kegiatan belajar
mengajar dapat berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan dan tujuan
pembelajaran. Intinya tujuan guru mengajar adalah untuk mengadakan perubahan
yang dikehendaki dalam tingkah laku anak didik, sehingga keberhasilan belajar dan
prestasi dapat dicapai dengan baik.
Komitmen adalah suatu upaya untuk mencapai tujuan dalam organisasi
dengan kemauan mengarahkan segala daya untuk kepentingan organisasi dan
keterikatan untuk tetap ikut menjadi anggota organisasi. Selanjutnya Dashpande
dalam Sutrisno (2010:292) bahwa komitmen berarti keinginan yang abadi untuk
memelihara hubungan yang bernilai. Sementara Meyer dan Allen (1993:538-551)
mendefinisikan komitmen organisasi sebagai suatu keadaan psikologis dengan
karakteristik sebagai berikut: (1) meyakini dan menerima tujuan/goal dan value
yang dimiliki organisasi, (2) kesediaan untuk berusaha dengan sungguh-sungguh
demi organisasi, (3) mempunyai keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota
organisasi. Dari itu dapat dilihat bahwa komitmen organisasi ditandai adanya rasa
kepercayaan kepada organisasi sehingga mempunyai keinginan yag kuat untuk tetap
menjadi anggota organisasi.
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi komitmen. Menurut David
dalam Sopiah (2008:163) menyebutkan ada empat faktor yang mempengaruhi
komitmen, yaitu (1) faktor personal, misalnya tingkat pendidikan, kepribadian, dll,
(2) faktor karakteristik pekerjaan, misalnya jabatan, tantangan dalam pekerjaan, dll;
5
organisasi, dll, dan (4) faktor pengalaman, misalnya masa kerja karyawan, dll.
Sementara Stum (1998:176) berpendapat bahwa faktor yang berpengaruh terhadap
komitmen dalam suatu organisasi adalah: (1) budaya keterbukaan; (2) kepuasan
kerja; (3) kesempatan personal untuk berkembang; (4) arah organisasi; dan (5)
penghargaan kerja yang sesuai dengan kebutuhan.
Mengacu pada penjelasan Kreitner dan Kinicki (2007:381) dapat
dikemukakan bahwa komitmen organisasi berfluktuasi sesuai dengan keadaan
faktor yang mempengaruhinya, yaitu : (1) psikologis dan sosial, mencakup
pertahanan ego, motivasi individu, dan tekanan teman sejawat; (2) organisasi,
meliputi komunikasi dan situasi internal organisasi; (3) karakteristik proyek, yaitu
penundaan pengembalian investasi; dan (4) kontekstual, yakni tekanan politik
eksternal. Berdasarkan penjelasan Baron dan Greenberg (1990:173) dapat
dikemukakan bahwa faktor-faktor yang menentukan tingkat komitmen seseorang,
yaitu : (1) semakin tinggi tingkat tanggung jawab dan otonomi yang diberkan
kepada seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya, semakin menarik suatu
pekerjaan bagi seseorang dan akan semakin tinggi komitmennya, (2) semakin
terbuka kesempatan bekerja di tempat lain, akan berakibat pada semakin rendahnya
komitmen, (3) sifat-sifat pribadi seseorang, seperti tingkat rasa puas pada pekerjaan
yang ada saat ini berpengaruh pada komitmennya, (4) situasi atau budaya
organisasi, seperti kedekatan atau kebaikan pimpinan mampu membuat komitmen
pegawainya menjadi tinggi, demikian halnya dengan perhatian organisasi terhadap
tingkat kesejahteraannya. Berdasarkan penjelasan Kreitner dan Kinicki serta Baron
dan Greenberg dapat diketahui bahwa motivasi, budaya organisasi, dan kepuasan
6
Lebih lanjut Colquitt, et.al. (2009:34) menjelaskan hal-hal yang
mempengaruhi komitmen organisasi adalah individual mechanisms (mekanisme
kerja seseorang) yaitu berupa variabel : Job Satisfaction (kepuasan kerja), Stress
(beban kerja), Motivation (motivasi), Truste Justice & ethics (keyakinan kepada
keadilan), dan Learning & Decision Making (kemampuan dalam pengambilan
keputusan). Selanjutnya dijelaskan variabel yang mempengaruhi individual
mechanisms adalah: (1) Organizational Mechanisms (mekanisme dalam organisasi,
yaitu organizational culture (budaya organisasi) dan organizational struktur
(struktur organisasi); (2) group mechanisms (mekanisme kelompok), yaitu :
leadership styles and behaviors (gaya dan perilaku pemimpinan), Leadership Power
& Influence, (kekuatan pemimpin dan pengaruhnya) Teams Processes, (proses dari
tim) Teams Characteristies (karakter dari tim); (3) individual characteristics (atau
karakter individu) yaitu berupa: Personality & Cultural Values (kepribadian dan
nilai budaya seseorang); dan (4) Ability (kemampuan seseorang). Dari uraian ini
dapat dijelaskan bahwa kepuasan dan motivasi berprestasi dapat mempengaruhi
komitmen seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya.
Tentang kepuasan, Robbins (2006:448) berpendapat bahwa faktor
kepemimpinan, faktor kontingensi lingkungan, dan faktor kontingensi bawahan
dapat mempengaruhi kepuasan seseorang dalam bekerja. Artinya, bahwa puas
tidaknya seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor pemimpin, lingkungan, atau
budaya dalam organisasinya serta pengaruh perilaku karyawan. Sementara Gibson
(1997:334) menjelaskan kepuasan pengikut dipengaruhi oleh sumber kekuasaan
pemimpin, persepsi jenis kekuasaan, gaya dan pengalaman peminpin, gabungan
situasi atau budaya organisasi, kebutuhan, pengalaman dan tujuan pengikut. Uraian
7
kepuasan seseorang dalam bekerja. Selanjutnya Keith Davis dalam Mangkunegara
(2009:13) mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja
adalah faktor kemampuan ability dan faktor motivasi, yang dirumuskan Kinerja =
Ability x Motivasi. Selanjutnya dikatakan bahwa motivasi adalah Attitude x situasi
sedangkan Ability adalah Knowledge x skill. Uraian ini memberikan penjelasan
bahwa situasi yang terjadi dalam organisasi atau kebiasaan yang terjadi dengan kata
lain budaya dalam suatu organisasi, keahlian anggota dan motivasi anggota dapat
mempengaruhi kualitas kerja seseorang di tempat kerjanya.
Komitmen organisasi merupakan salah satu faktor penting bagi guru yang
perlu ditingkatkan melalui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Guru profesional
di SMP diharap memiliki komitmen yang kuat sesuai dengan kode etik guru
Indonesia. Sesuai dengan hakikatnya, seyogyanya guru SMP memiliki komitmen
organisasi yang tinggi, keinginan yang kuat untuk tetap sebagai guru di tempatnya
bertugas, menerima tujuan sekolahnya, dan berusaha keras untuk memajukan
sekolah tersebut.
Dalam melaksanakan profesinya, guru berkewajiban membuat rencana
pengajaran, menyampaikan materi, melakukan evaluasi, pemberian dan
pemeriksaan terhadap tugas-tugas, serta mengadakan remedial. Selain itu, guru
harus memahami bidang-bidang yang berkaitan dengan pengajaran seperti
metodologi mengajar, evaluasi kemajuan belajar siswa, dan memahami karakteristik
siswa, sebab pemahaman tersebut saling melengkapi untuk dapat melaksanakan
proses pembelajaran dengan baik.
Berkaitan dengan keprofesionalan guru di Indonesia, berbagai upaya telah
dilakukan, misalnya melalui program sertifikasi pendidik, diklat, dan seminar.
8
yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi, budaya organisasi yang baik,
kepuasan kerja yang tinggi, dan motivasi berprestasi yang tinggi. Dengan demikian
guru diharapkan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Namun, berdasarkan kenyataannya bahwa bangsa Indonesia masih
dihadapkan pada masalah guru yang kurang mampu melaksanakan tugasnya secara
profesional. Data yang bersumber dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMP di
Tanjungbalai tahun 2014 tentang prestasi siswa dari pelaksanaan ujian nasional
SMP, yang diukur 4 (empat) mata pelajaran yaitu : bahasa Indonesia, bahasa
Inggris, matematika, dan IPA. Peserta didik yang mendapat nilai rata-rata 5,5 ke
atas dan nilai terendah 4,00 (kriteria kelulusan menurut BNSP) yang menunjukkan
hasil di bawah 8% pada masing-masing SMP di kota Tanjungbalai (Dinas
Pendidikan kota Tanjungbalai, 2014). Data tersebut semakin memperkuat data-data
sebelumnya yang menyatakan rendahnya kualitas pendidikan, hasil riset The
Political and Economic Risle Consultative (PERC), menunjukkan bahwa kualitas
pendidikan Indonesia menempati peringkat ke 11 dari 12 negara di Asia Tenggara
(Majalah Tempo, 2 Mei 2009).
Fenomena lain rendahnya peringkat daya saing Indonesia yang dapat
dipandang sebagai indikator bahwa pendidikan di Indonesia belum mampu
menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu, sebagaimana yang dilaporkan
oleh The World Competitveness Year Book yang diterbitkan oleh International
Institute For Management Development. Menurut catatan UNDP yang dikeluarkan
pada tanggal 2 November 2011 dalam Human Development Index (HDI), Indonesia
menempati peringkat 109, Brunei peringkat 27, Singapura peringkat 28, Malaysia
peringkat 63, Thailand peringkat 81, dan Sri Langka peringkat 104. Hasil penelitian
9
profesinyan adalah : guru SMA sebanyak 67,1%, guru SMP sebanyak 64,1%, dan
guru SD sebanyak 50,7%. Hal ini menunjukkan rata-rata keseluruhan guru yang
layak sebanyak 60,6% dan yang tidak layak 39,4%. Selanjutnya data Balitbang
Depdiknas (2009) menunjukkan dari 1.054.839 guru SD Negeri, ternyata 42,4%
yang layak mengajar dan 57,6% tidak layak mengajar (Depdiknas go.id.com).
Secara rinci dapat dikemukakan penjelasan Mulyasa yang mengemukakan
kesalahan yang sering dilakukan guru, yaitu : (1) mengambil jalan pintas dalam
pembelajaran; (2) menunggu peserta didik berperilaku negatif; (3) menggunakan
destructive discipline; (4) mengabaikan perbedaan peserta didik; (5) merasa paling
pandai; (6) tidak adil. Dari penjelasan di atas menunjukkan betapa rendah keinginan
guru untuk berbuat demi organisasinya, sehingga dapat dinyatakan bahwa
komitmen organisasi guru tergolong rendah.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui adanya kesenjangan antara
komitmen organisasi yang diharapkan dari guru dengan komitmen organisasi yang
dimilikinya guru pada saat ini. Berkaitan dengan komitmen organisasi, hasil
penelitian Situmorang menemukan bahwa budaya organisasi berpengaruh langsung
positif terhadap kepuasan kerja kepala SMK di kota Medan (ƿ32 = 0,202); kepuasan
kerja berpengaruh langsung positif terhadap komitmen organisasi kepala SMK di
kota Medan (ƿ54 = 0,173); budaya organisasi berpengaruh langsung positif terhadap
komitmen organisasi kepala SMK di kota Medan (ƿ51 = 0,206). Hasil penelitian
Teman menemukan bahwa budaya organisasi secara langsung berpengaruh positif
signifikan terhadap motivasi. Selain itu, hasil penelitian menemukan pengaruh
motivasi terhadap komitmen organisasi karyawan di PT Apac Inti Corpora, Tbk
10
Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas dapat diketahui beberapa
variabel yang terkait dengan masalah komitmen organisasi, yaitu : budaya
organisasi, kepuasan kerja, dan motivasi berprestasi, dimana hubungan antara
variabel dapat dijadikan menjadi model teoretis komitmen organisasi guru di SMP.
Oleh karena itu, dalam rangka mengatasi permasalahan komitmen organisasi guru
SMP di Tanjungbalai diperlukan suatu studi tentang faktor-faktor yang
mengendalikan komitmen organisasi tersebut.
Dari beberapa uraian teori di atas, maka ditemukan berbagai variabel yang
mempengaruhi komitmen organisasi, baik secara empiri maupun konseptual yaitu
budaya organisasi, kepuasan dan motivasi berprestasi. Oleh karena itu,
direncanakan suatu penelitian yang berjudul “PENGARUH BUDAYA
ORGANISASI, KEPUASAN KERJA, DAN MOTIVASI BERPRESTASI
TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI GURU SMP NEGERI DI
TANJUNGBALAI ”.
B. Identifikasi Masalah
Dengan memperhatikan hal-hal yang dikemukakan dalam latar belakang
masalah tersebut di atas, maka dapat diidentifikasikan sebagai masalah yang
berhubungan dengan komitmen organisasi. Hal ini mengandung sejumlah
pertanyaan-pertanyaan tentang ditemukannya kesenjangan pada komitmen
organisasi guru tersebut, diantaranya adalah : (1) apakah keadilan dapat
mempengaruhi komitmen organisasi guru SMP Negeri di Tanjungbalai?; (2)
apakah iklim organisasi dapat mempengaruhi komitmen organisasi guru SMP
Negeri di Tanjungbalai ?; (3) apakah pengendalian stres dapat mempengaruhi
11
dapat mempengaruhi komitmen organisasi guru SMP Negeri di Tanjungbalai?; (5)
apakah kecerdasan emosional dapat mempengaruhi komitmen organisasi guru SMP
Negeri di Tanjungbalai?; (6) apakah kepemimpinan dapat mempengaruhi
komitmen organisasi guru SMP Negeri di Tanjungbalai?; (7) apakah keahlian dapat
mempengaruhi komitmen organisasi guru SMP Negeri di Tanjungbalai?; (8) apakah
disiplin dapat mempengaruhi komitmen organisasi guru SMP Negeri di
Tanjungbalai?; (9) apakah budaya organisasi dapat mempengaruhi komitmen
organisasi guru SMP Negeri di Tanjungbalai?; (10) apakah kepuasan kerja dapat
mempengaruhi komitmen organisasi guru SMP Negeri di Tanjungbalai?; (11)
apakah motivasi berprestasi dapat mempengaruhi komitmen organisasi guru SMP
Negeri di Tanjungbalai?
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas banyak faktor-faktor yang mempengaruhi
sekaligus mendukung komitmen guru, namun dalam lingkup penelitian ini yang
diteliti hanya membatasi untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi, motivasi
berprestasi, dan kepuasan kerja dapat mempengaruhi komitmen organisasi guru
SMP Negeri di Tanjungbalai.
D. Rumusan Masalah
Sesuai dengan permasalahan di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru SMP
Negeri di Tanjungbalai?
2. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap motivasi berprestasi guru
12
3. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap komitmen organisasi guru
SMP Negeri di Tanjungbalai?
4. Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap komitmen organisasi guru SMP
Negeri di Tanjungbalai?
5. Apakah motivasi berprestasi berpengaruh terhadap komitmen organisasi guru
SMP Negeri di Tanjungbalai?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja guru
SMP Negeri di Tanjungbalai.
2. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi berprestasi
guru SMP Negeri di Tanjungbalai.
3. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen organisasi
guru SMP Negeri di Tanjungbalai.
4. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi
guru SMP Negeri di Tanjungbalai.
5. Untuk mengetahui pengaruh motivasi berprestasi terhadap komitmen organisasi
guru SMP Negeri di Tanjungbalai.
F. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoretis
Temuan penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori
perilaku organisasi, khususnya teori budaya organisasi, kepuasan kerja, motivasi
13
b. Manfaat Praktis
1. Bagi kepala dinas pendidikan dapat meningkatkan budaya organisasi,
memberikan kepuasan kerja, dan mendorong agar lebih motivasi berprestasi di
lingkungannya.
2. Bagi kepala sekolah dapat meningkatkan budaya yang baik dan harmoni,
memnberikan kepuasan dalam bekerja terhadap guru dan motivasi berprestasi
guru.
3. Bagi guru agar dapat meningkatkan budaya organisasi yang baik dan
harmoni, mendapatkan kepuasan dalam melaksanakan tugasnya dan
membangun motivasi dalam bekerja.
4. Bagi peneliti selanjutnya, untuk bahan bandingan agar dapat dipergunakan
106
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengajuan hipotesis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara budaya organisasi terhadap kepuasan kerja guru di SMP Negeri Tanjungbalai.
2. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara budaya organisasi terhadap motivasi berprestasi guru di SMP Negeri Tanjungbalai.
3. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara budaya organisasi terhadap komitmen organisasi guru di SMP Negeri Tanjungbalai.
4. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi guru di SMP Negeri Tanjungbalai.
5. Terdapat pengaruh pengaruh langsung yang signifikan antara motivasi berprestasi terhadap komitmen organisasi guru di SMP Negeri Tanjungbalai.
B. Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan temuan penelitian sebagaimana yang telah diuraikan memberikan implikasi kepada sekolah tingkat pendidikan SMP di Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai, Kepala Sekolah, dan para guru dalam rangka memperbaiki mutu pendidikan SMP di Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai. Untuk itu guna meningkatkan komitmen organisasi guru SMP Negeri di Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai, diperlukan upaya dalam peningkatan budaya organisasi, kepuasan kerja, dan motivasi berprestasi.
107
1. Implikasi terhadap Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai
Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan, maka hal ini tentu dapat menjadi perhatian Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan secara umum dan khususunya dalam meningkatkan komitmen organisasi guru di sekolah. Dalam hal ini Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai dapat melakukan berbagai upaya yang mendukung terjadinya budaya organisasi yang baik, kebijakan yang dapat meningkatkan kepuasan kerja guru, menciptakan motivasi kerja yang mampu mendukung terhadap kesungguhan dalam menjalankan tugas di sekolah.
2. Implikasi terhadap Kepala SMP Negeri di Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai Berdasarkan hasil penelitian ini kepala sekolah perlu mencermati setiap aspek yang berhubungan dengan budaya organisasi, kepuasan kerja, dan motivasi berprestasi dalam meningkatkan komitmen organisasi guru. Dalam hal ini kepala sekolah perlu memperhatikan budaya organisasi dengan memberikan perhatian, pengarahan terhadap misi dan visi sekolah serta mendukung setiap kegiatan yang dilakukan oleh guru sehingga mampu menciptakan keharmonisan hubungan di sekolah.
108
3. Implikasi terhadap guru SMP Negeri di Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan guru berperan serta dalam membangun budaya organisasi, kepuasan kerja dan meningkatkan motivasi berprestasi dalam mencukung terciptanya komitmen organisasi yang baik. Dalam hal ini guru perlu mendukung terhadap terciptanya budaya organisasi yang baik, kepuasan kerja yang meningkat serta motivasi berprestasi yang tinggi dengan beruapaya mendukung dalam perwujudan visi dan misi sekolah melalui peningkatan kinerjanya.
Guru sebagai salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan pendidikian di sekolah harus memiliki komitmen. Komitmen guru terhadap pekerjaan didefinisikan sebagai hubungan psikologis antara seseorang dan pekerjaannya yang berdasarkan reaksi afektif terhadap pekerjaan tersebut. Guru yang memiliki komitmen terhadap pekerjaan yang kuat terutama dalam mengajar akan mengidentifikasi dan memiliki perasaan ang kuat terhadap pekerjaannya dibandingkan dengan orang yang komitmennya rendah.
109
C. Saran
Berdasarkan uraian dalam simpulan dan implikasi hasil penelitian maka dapat diberikan beberapa saran antara lain:
Berdasarkan uraian dalam simpulan dan implikasi hasil penelitian maka dapat diberikan beberapa saran antara lain:
1. Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai diharapkan peran sertanya dalam mendukung keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah terutama dengan peningkatan fasilitas, menetapkan peraturan yang dapat mendukung kegiatan di sekolah.
2. Kepala sekolah lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugasnya di sekolah termasuk dalam melaksanakan kepemimpinan sehingga lebih meningkatkan terciptanya budaya organisasi yang baik, kepuasan kerja guru meningkat, dan motivasi berprestasi guru yang tinggi.
3. Para guru hendaknya berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan diri dengan mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan profesionalitas kerja dalam mengajar.
110
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, Risky.,dan Wulandari. 2011. Kepuasan Kerja Guru. Medan: USU Press.
Alma, Buchari. 2008. Guru Profesional. Menguasai Metode dan Terampil
Mengajar. Bandung: Alfabeta.
Ambarita, Biner, Paningkat Siburian, Benyamin Situmorang, Sukarman Purba. 2014. Perilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.
Balitbang. 2009. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Pendidikan.
Baron, Robert A. And Jerald Greenberg. 2000. Behavior In Organization. Seventh Edition. New Jersey: Prentice Hall.
Bass, B.M. dan Avolio. 1990. Developing Transformasional Leadership. Journal
European Industrial Training.
Colquitt Jason A., Jeffery A. Lepine, Michael J. Wesson. 2009. Organizational Behavior. New York : McGraw -Hill.International Edition.
Cooper, Robert, and Ayman Sawaf. 1997. Executive EQ, Emotional Inteligence in Business. London: Orion Business Book.
Dubrin, Andrew J. 2006. The Complete Ideal’s Guides: Leadership. Alih bahasa: Tri Wibowo BS. Jakarta: Prenada Media.
Fink, M. 1992. Organizational Commitment. New York: John Wiley and Sons, Inc.
George, Jennifer M. & Gareth R.Jones. 2002. Organizational Behavior. New Jersey: Prentice-Hall.
Gibson, James L., John M. Ivancevich, dan James H Donnely Jr. 1997. Organisasi: Perilaku, Struktur, dan proses. Penerjemah: Agus Dharma. Jakarta: Erlangga.
Greemers, B.P.M., & Reynold, D. (ed). 1993. “School Effectiveness and School Improvement”. An. International Journal of Research, Pollicy and Practice. Lisse : Sweets & Zietlinger.
Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE Liberty.
111
Harun, Al-Rasjid. 1994. Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Universitas Padjadjaran.
Hasan, Bahtiar. 2007. Hubungan Antara Komitmen Terhadap Tugas Dan Iklim Organisasi Dengan Disiplin Kerja Guru Madrasah Aliyah Kabupaten Aceh Timur. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Hascaryo, Agung Siswo. 2004. Analisis Pengaruh Motivasi Karyawan dan BudayaOrganisasi terhadap Komitmen Organisasional dan Dampaknya pada Kinerja Karyawan (Studi Kasus di PT Apac Inti Corpora, Tbk. Tesis.
Semarang : Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang.
Husaini, Usman. 2008. Manajemen, Teori Praktik & Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Jerald, Greenberg, and Robert A. Baron. 200. Behavior is Organization. Seventh Edition. New Jersey: Prentice Hall.
Kartini, Kartono. 1998. Pemimpin dan kepemimpinan, Apakah Kepemimpinan
Abnormal Itu?. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Koesmono, Teman. 2005. “Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi dan Kepuasan Kerja serta Kinerja Karyawan pada Sub Sektor Industri
Pengolahan Kayu Skala Menengah di Jawa Timur”. Jurnal Manajemen &
Kewirausahaan vol 7 no 2, 171-188.
Komaruddin. 1979. Ensiklopedia Manajemen. Bandung: Alumni
Kreitner, Robert and Angelo Kinicki. 2007. Organizational Behavior. New York: McGraw Hill.
Kruger, V., 2001. Main Schools of TQM: “The Big Five” (Electronic version). The TQM Magazine.
Luthans, Fred. 1998. Organization Behavior: Third Edition. London:McGraw Hill International Book Company.
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi: Edisi kesepuluh terjemahan.
Yogyakarta: Andi.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2009. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika
Aditama.
Meyer, J.P., Allen, N.I. and Smith, C.A. 1993. “Commitment Organization and Occupations: Extension and Test of three-Component Conceptualition.
Journal of Applied Psychology. Vol 78..
112
Moon, M. Jae. 2000. Organizational Commitment Revisited In New Public Management Motivation Organitational, Culture, sector, and Mangerial level. Public Performance & Managemment Review, Vol. 24, 02 Des 2000.
Mowday, Porter & Steers. 1992. Employee Organization Linkages:The psychology
of commitment, absenttes in and Turnover. New York: Academy Press.
Mulyasa, Enco. 2005. Standar Kompetensi dan sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Ndraha, Taliziduhu. 2003. Budaya Organisasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Newstrom, John W. dan Keith Davis. 1989. Perilaku Dalam Organisasi. Edisi Ketujuh. Alih Bahasa: Agus Dharma. Jakarta: Erlangga.
Paul Hersey, Kenneth H. Blanchard, dan Dewey E. Johnson. 1996. Management of
Organizational Behavior: Utilizing Human Resources. New Jersey:
Prentice Hall, Inc.
Pedhazur, Elazaar J. 1982. Multiple Regression in Behavioral Research
Explanation and Prediction. New York: CBS College Publishing.
Purba, Sukarman. 2009. Kinerja Pimpinan Jurusan di Perguruan Tinggi: Teori, Konsep, dan Korelatnya. Yogyakarta: LaksBang Pressindo.
Riduwan, Engkos Ahcmad Kuncoro. 2008. Cara Menggunakan dan Memaknai
Analisis Jalur. Bandung: Alfabeta.
Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Terjemahan Halida dan Dewi. Jakarta: Erlangga.
Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Alih Bahasa Hadiana Pudja Atmaka, Jakarta : Prehalindo.
Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Sahertian, Piet A. 2000. Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan Dalam
Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Cetakan 1. Jakarta: Rineka
Cipta.
Siburian Paningkat. 2009. Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Motivasi Berprestasi terhadap Kepuasan Kerja.Studi Kausal pada SMA Parulian 2 Medan. Laporan Penelitian. Program Pascasarjana Universitas Medan.
Situmorang, Benyamin. 2012. Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan, Komunikasi Interpersonal, dan Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasi Kepala Sekolah 9studi kasus pada SMK di Kota Medan)
113
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Steers, Richard M. dan Lymann W. Porter. 1983. Motivation and Work Behaviour,
fifth edition, Mc Graw-Hill International Edition.
Stum, David.1998. five Ingredients fr an Employee Retention Formula. Journal of Human Resources Focus. Vol 75
Sudjana. 1989. Metode Statistik. Tarsito: Bandung.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Susilo, Nining I., 2000. Manajemen Stratejik Di Sektor Publik. Jakarta: FE UI Press
Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.
Sutrisno, Edy. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana.
Usman, Husaini . 2008. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Wahjono. 2010. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia
Wexley, Kenneth N. Dan Gary A. Yukl. 2005. Perilaku Organisasi dan Psikologi
Personalia. Diterjemahkan oleh Muh. Shobaruddin. Jakarta: Rineke Cipta. Winardi,J. 2007. Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: Grafindo
Persada
Young, Brian, et.al., 1998. “Organizational Commitment Among Public Service Employees”. Journal of Public Personal Management. Vo. 27.