• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPUASAN KERJA, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI GURU SMP NEGERI DI TANJUNGBALAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPUASAN KERJA, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI GURU SMP NEGERI DI TANJUNGBALAI."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPUASAN KERJA, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI

GURU SMP NEGERI DI TANJUNGBALAI

T E S I S

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Pada Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

NELLY NENCY HUTABARAT NIM. 8136132041

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Nelly Nency Hutabarat. NIM. 8136132041. Pengaruh Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, dan Motivasi Berprestasi Terhadap Komitmen Organisasi Guru SMP Negeri di Tanjungbalai

(6)

ii ABSTRACT

Nelly Nency Hutabarat. NIM. 8136132041. Influence of Organizational Culture, Job Satisfaction, and Achievement Motivation on Organizational Commitment Teacher’s SMP Negeri Tanjungbalai

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmatNya tesis yang berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi,

Kepuasan Kerja, dan Motivasi Berprestasi Terhadap Komitmen Organisasi Guru

SMP Negeri di Tanjungbalai ” dapat terselesaikan. Tesis ini merupakan bagian

tahapan dalam penyelesaian studi sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar

Master Pendidikan dalam bidang Administrasi Pendidikan pada Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Secara garis besar tesis ini berisikan 3 bagian inti, yaitu: 1) bagian depan

terdiri dari sampul, halaman judul, lembar pengesahan, abstrak, abstract, kata

pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran 2) bagian

isi, terdiri dari bab I pendahuluan, bab II kajian teoretis, penelitian yang relevan,

kerangka berpikir, dan penelitian hipotesis, bab III metodologi penelitian, bab IV

Hasil Penelitian dan Pembahasan, Bab V Simpulan, Implikasi, dan Saran serta 3)

bagian penutup, berisikan daftar pustaka dan lampiran.

Tesis ini merupakan karya optimal yang dapat penulis lakukan dengan

harapan mampu memberikan kontribusi yang positif bagi pengembangan

pendidikan, khususnya Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Tanjungbalai.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun bagi

penyempurnaan tesis ini sangat penulis harapkan, dan kepada pihak-pihak

pemerhati perkembangan pendidikan yang ingin mengadakan penelitian lanjutan

(8)

iv

motivasi berprestasi, dan komitmen organisasi guru di satuan penyelenggaraan

pendidikan.

Dalam penyusunan tesis ini, penulis mengalami berbagai kendala, namun

berkat bantuan, bimbingan, motivasi, dan kerjasama dari berbagai pihak,

akhirnya kendala tersebut dapat diatasi.

Dengan terselesaikannya tesis ini, penulis menyampaikan ucapan terima

kasih yang setulusnya kepada :

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Unimed

2. Prof. Dr. H. Muin Sibuea, M.Pd., selaku Direktur Pascasarjana Unimed

3. Dr. Darwin, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan

Pascasarjana, dan Prof. Dr. Paningkat Siburian, M.Pd., selaku Sekretaris

Program Studi Adminstrasi Pendidkan

4. Prof. Dr. Paningkat Siburian, M.Pd., selaku Pembimbing I, dan Prof. Dr.

Abdul Hamid K. M.Pd., selaku Pembimbing II.

5. Dr. Darwin, M.Pd., selaku Narasumber/ Penguji I, Dr. Sukarman Purba,

M.Pd., selaku Narasumber/ Penguji II, dan Dr. Saut Purba M.Pd., selaku

Narasumber/ Penguji III.

6. Drs. Hamlet Sinambela, M.Pd., selaku Kepala Dinas Pendidikan

Tanjungbalai

7. Seluruh Kepala Sekolah SMP Negeri Tanjungbalai dan guru-guru SMP

Negeri Tanjungbalai

8. Ibunda tercinta Rumintang Sitorus dan keluarga saya yang senantiasa

(9)

v

9. Rekan Kerja yang selalu membantu dalam memberi dukungan baik moral

maupun moril

10. Rekan Kuliah yang senantiasa memberikan tanggapan dan komentar dalam

penyempunaan tesis ini

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

membantu dalam penyelesaian tesis ini.

Semoga Tuhan yang Maha Esa melimpahkan berkat dan rahmatNya atas

jasa dan amal yang telah diberikan.

Medan, Agustus 2015 Penulis

(10)

vi DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah... 1

B.Identifikasi Masalah ... 10

C.Pembatasan Masalah ... 11

D.Rumusan Masalah ... 11

E.Tujuan Penelitian ... 12

F. Manfaat Penelitian ... 12

BAB II : KAJIAN TEORETIS, PENELITIAN RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 14

A. Kajian Teoretis ... 14

1. Komitmen Organisasi ... 14

2. Budaya Organisasi... 21

3. Kepuasan Kerja ... 28

4. Motivasi Berprestasi ... 35

B. Penelitian yang Relevan ... 40

C. Kerangka Berpikir ... 42

(11)

vii

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 50

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 50

B. Metode Penelitian ... 50

C. Populasi dan Sampel ... 51

D. Teknik Pengumpulan Data ... 53

E. Instrumen Penelitian ... 53

F. Penyusunan Instrumen ... 56

G. Uji Coba Instrumen ... 58

H. Teknik Analisis Data ... 60

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 69

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 69

B. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 76

C. Pengujian Persyaratan Analisis ... 80

1. Uji Normalitas Variabel Penelitian ... 80

2. Uji Homogenitas Variabel Penelitian ... 81

3. Uji Linieritas dan Keberartian Regreasi ... 82

D. Pengujian Hipotesis ... 87

E. Temuan Penelitian ... 93

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 95

G. Keterbatasan Penelitian ... 104

BAB V : SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 106

A. Simpulan ... 106

B. Implikasi ... 106

C. Saran ... 109

DAFTAR PUSTAKA ... 110

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Data Jumlah Guru di SMP Negeri Tanjungbalai ... 51

3.2 Distribusi Populasi dan Sample Penelitian ... 53

3.3 Indikator Variabel Komitmen Organisasi ... 56

3.4 Indikator Variabel Budaya Organisasi ... 57

3.5 Indikator Variabel Kepuasan Kerja ... 57

3.6 Indikator Variabel Motivasi Berprestasi ... 58

3.7 Matriks Korelasi antar Variabel ... 67

4.1 Ringkasan Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 69

4.2 Distribusi Frekuensi Skor Budaya Organisasi... 70

4.3 Distribusi Frekuensi Skor Kepuasan Kerja ... 72

4.4 Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Berprestasi ... 73

4.5 Distribusi Frekuensi Skor Komitmen Organisasi ... 75

4.6 Tingkat Kecenderungan Variabel Budaya Organisasi ... 76

4.7 Tingkat Kecenderungan Variabel Kepuasan Kerja ... 77

4.8 Tingkat Kecenderungan Variabel Motivasi Berprestasi ... 78

4.9 Tingkat Kecenderungan Variabel Komitmen Organisasi ... 79

4.10 Rangkuman Analisis Uni Normalitas Variabel Penelitian ... 80

4.11 Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan X3 atas X1 ... 82

4.12 Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan X3 atas X2 ... 83

4.13 Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan X4 atas X1 ... 84

(13)

ix

4.15 Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan X4 atas X3 ... 86

4.16 Dekomposisi Dari Koefisien Jalur Pengarung Langsung dan Pengaruh Tidak Langsung Variabel Eksogenus dengan Variabel Endogenus .... 93

(14)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Model Integrasi Perilaku Organisasi ... 18

2.2 Ringkasan Dari Empat Teori Tentang Kepuasan ... 30

2.3 Paradigma Penelitian ... 49

3.1 Diagram Jalur Variabel Penelitian... ... 63

3.2 Sub Struktur 1 ... 64

3.3 Sub Struktur 2 ... 65

3.4 Sub Struktur 3 ... 66

4.1 Histogram Skor Budaya Organisasi ... 71

4.2 Histogram Skor Kepuasan Kerja ... 72

4.3 Histogram Skor Motivasi Berprestasi ... 74

4.4 Histogram Skor Komitmen Organisasi ... 75

4.5 Diagram Jalur Variabel Penelitian ... 87

4.6 Sub Struktur 1 ... 88

4.7 Sub Struktur 2 ... 89

4.8 Sub Struktur 3 ... 90

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Angket Penelitian ... 114

2. Validitas dan Reliabilitas Angket Penelitian ... 124

3. Data Hasil Penelitian ... 141

4. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi Hasil Penelitian ... 144

5 Tingkat Kecenderungan Masing-Masing Variabel Penelitian ... 156

6. Pengujian Persyaratan Analisis ... 161

7. Perhitungan Uji Homogenitas ... 177

8. Pengujian Linieritas dan Keberartian Persamaan Regresi ... 197

9. Perhitungan Koefsien Korelasi Antar Variabel ... 237

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bangsa maju adalah bangsa yang memiliki sumber daya manusia yang

berkualitas yang mampu melahirkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Karena

kemampuan menemukan, melahirkan, dan mengembangkan tiga dimensi tersebut,

hanya dapat dilakukan oleh pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, bila suatu

bangsa ingin maju, maka akan terus membangun pendidikan yang berkualitas yang

mendukung pembangunan di masa mendatang.

Pendidikan yang berkualitas tentu saja akan menghasilkan sumber daya

manusia (SDM) yang berkualitas pula, yaitu pendidikan yang mampu

mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu

memiliki dan memecahkan problema pendidikan yang dihadapinya serta mampu

mengoptimalkan potensi sumber daya lain.

Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3

disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam hal ini, terkandung makna agar

pendidikan mampu mengembangkan potensi manusia Indonesia yang diawali dari

(17)

2

Dalam upaya menyiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan jaman,

maka sudah saatnya memperbaiki kualitas pendidikan melalui sekolah yaitu kepala

sekolah dan pendidik, dalam hal ini guru serta tenaga kependidikan. Hal ini sesuai

dengan yang dikemukakan Mulyasa (2005:42), yang menyebutkan bahwa sekolah

dituntut mampu menampilkan pengelolaan sumber daya secara transparan,

demokratis, tanpa monopoli, dan bertanggung jawab, baik terhadap masyarakat

maupun pemerintah, dalam rangka meningkatkan kapasitas pelayanan terhadap

peserta didik. Di mata umum, sekolah dipandang sebagai suatu organisasi yang

membutuhkan pengelolaan dari orang-orang profesional yang mampu mengelola

SDM sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas, sesuai dengan kebutuhan

masyarakat serta signifikan terhadap pembangunan bangsa.

Kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan secara bersama-sama

mewujudkan tujuan sekolah yang telah disepakati. Kepala sekolah adalah pemimpin

tertinggi di sekolah, oleh karena itu kepemimpinan kepala sekolah sangat berperan

dalam keberhasilan pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah harus

mampu mengelola tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah. Dalam hal ini,

peningkatan produktivitas dan prestasi kerja dapat dilakukan dengan meningkatkan

perilaku guru di sekolah dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai guru.

Keberhasilan siswa dalam mencapai tujuannya, tidak lepas dari peran dan

tanggung jawab guru di kelas. Karena guru adalah pemimpin tertinggi bagi siswa di

kelas, maka dalam mengelola kelas, guru harus mampu menciptakan kondisi sosio

emosional yang kondusif serta berusaha melakukan pembinaan yang baik dengan

(18)

3

Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus,

bahkan Alma (2008:3) menyebutkan bahwa kegiatan mengajar merupakan suatu

keterampilan yang dengan sendirinya dapat dipelajari sebagai suatu ilmu yang juga

sebagai seni. Dalam hal ini, seorang guru harus bersifat sebagai artis dan sebagai

scientist. Oleh karena itu, sebagai seorang artis, guru harus dapat berperan di depan

kelas, sebagaimana seorang artis berperan di atas panggung yang selalu digemari

oleh penonton. Demikian halnya guru harus digemari oleh anak didiknya, bukan

sebaliknya dibenci dan dijauhi. Selanjutnya Usman (2010: 4) mengemukakan

peranan guru adalah dapat menciptakan serangkaian tingkah laku yang saling

berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan

kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi

tujuannya.

Sesuai dengan pendapat tersebut, Rusman (2009:370) mengemukakan

ciri-ciri guru profesional yaitu: (1) komitmen dalam kepentingan siswa dan pelaksanaan

pembelajaran; (2) menguasai secara mendalam materi dan penggunaan strategi

pembelajaran; (3) mampu berpikir sistematik dan selalu belajar dari pengalaman,

mau refleksi diri, dan koreksi; (4) proses belajar mengajar menjadi semakin baik,

dan (5) bertanggung jawab memantau dan mengamati tingkah siswa melalui

kegiatan evaluasi. Aplikasi di kelas mampu membuat program evaluasi analisis,

remedial, dan melaksanakan bimbingan.

Berdasarkan penjelasan tersebut berarti guru profesional harus memiliki

komitmen organisasi yang tinggi, dalam hal ini ditandai dengan keinginan yang

kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi, menerima tujuan organisasi, dan

berusaha keras untuk memajukan organisasi. Uraian di atas menjelaskan, seorang

(19)

4

materi pelajaran, strategi, dan metode mengajar, tetapi guru juga dituntut untuk

mampu melaksanakan tugas profesionalnya dengan menyediakan atau menciptakan

situasi pembelajaran dan kondisi belajar yang kondusif yaitu aktif, inovatif,

kreatif, efektif, serta menyenangkan. Hal ini akan memungkinkan kegiatan belajar

mengajar dapat berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan dan tujuan

pembelajaran. Intinya tujuan guru mengajar adalah untuk mengadakan perubahan

yang dikehendaki dalam tingkah laku anak didik, sehingga keberhasilan belajar dan

prestasi dapat dicapai dengan baik.

Komitmen adalah suatu upaya untuk mencapai tujuan dalam organisasi

dengan kemauan mengarahkan segala daya untuk kepentingan organisasi dan

keterikatan untuk tetap ikut menjadi anggota organisasi. Selanjutnya Dashpande

dalam Sutrisno (2010:292) bahwa komitmen berarti keinginan yang abadi untuk

memelihara hubungan yang bernilai. Sementara Meyer dan Allen (1993:538-551)

mendefinisikan komitmen organisasi sebagai suatu keadaan psikologis dengan

karakteristik sebagai berikut: (1) meyakini dan menerima tujuan/goal dan value

yang dimiliki organisasi, (2) kesediaan untuk berusaha dengan sungguh-sungguh

demi organisasi, (3) mempunyai keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota

organisasi. Dari itu dapat dilihat bahwa komitmen organisasi ditandai adanya rasa

kepercayaan kepada organisasi sehingga mempunyai keinginan yag kuat untuk tetap

menjadi anggota organisasi.

Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi komitmen. Menurut David

dalam Sopiah (2008:163) menyebutkan ada empat faktor yang mempengaruhi

komitmen, yaitu (1) faktor personal, misalnya tingkat pendidikan, kepribadian, dll,

(2) faktor karakteristik pekerjaan, misalnya jabatan, tantangan dalam pekerjaan, dll;

(20)

5

organisasi, dll, dan (4) faktor pengalaman, misalnya masa kerja karyawan, dll.

Sementara Stum (1998:176) berpendapat bahwa faktor yang berpengaruh terhadap

komitmen dalam suatu organisasi adalah: (1) budaya keterbukaan; (2) kepuasan

kerja; (3) kesempatan personal untuk berkembang; (4) arah organisasi; dan (5)

penghargaan kerja yang sesuai dengan kebutuhan.

Mengacu pada penjelasan Kreitner dan Kinicki (2007:381) dapat

dikemukakan bahwa komitmen organisasi berfluktuasi sesuai dengan keadaan

faktor yang mempengaruhinya, yaitu : (1) psikologis dan sosial, mencakup

pertahanan ego, motivasi individu, dan tekanan teman sejawat; (2) organisasi,

meliputi komunikasi dan situasi internal organisasi; (3) karakteristik proyek, yaitu

penundaan pengembalian investasi; dan (4) kontekstual, yakni tekanan politik

eksternal. Berdasarkan penjelasan Baron dan Greenberg (1990:173) dapat

dikemukakan bahwa faktor-faktor yang menentukan tingkat komitmen seseorang,

yaitu : (1) semakin tinggi tingkat tanggung jawab dan otonomi yang diberkan

kepada seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya, semakin menarik suatu

pekerjaan bagi seseorang dan akan semakin tinggi komitmennya, (2) semakin

terbuka kesempatan bekerja di tempat lain, akan berakibat pada semakin rendahnya

komitmen, (3) sifat-sifat pribadi seseorang, seperti tingkat rasa puas pada pekerjaan

yang ada saat ini berpengaruh pada komitmennya, (4) situasi atau budaya

organisasi, seperti kedekatan atau kebaikan pimpinan mampu membuat komitmen

pegawainya menjadi tinggi, demikian halnya dengan perhatian organisasi terhadap

tingkat kesejahteraannya. Berdasarkan penjelasan Kreitner dan Kinicki serta Baron

dan Greenberg dapat diketahui bahwa motivasi, budaya organisasi, dan kepuasan

(21)

6

Lebih lanjut Colquitt, et.al. (2009:34) menjelaskan hal-hal yang

mempengaruhi komitmen organisasi adalah individual mechanisms (mekanisme

kerja seseorang) yaitu berupa variabel : Job Satisfaction (kepuasan kerja), Stress

(beban kerja), Motivation (motivasi), Truste Justice & ethics (keyakinan kepada

keadilan), dan Learning & Decision Making (kemampuan dalam pengambilan

keputusan). Selanjutnya dijelaskan variabel yang mempengaruhi individual

mechanisms adalah: (1) Organizational Mechanisms (mekanisme dalam organisasi,

yaitu organizational culture (budaya organisasi) dan organizational struktur

(struktur organisasi); (2) group mechanisms (mekanisme kelompok), yaitu :

leadership styles and behaviors (gaya dan perilaku pemimpinan), Leadership Power

& Influence, (kekuatan pemimpin dan pengaruhnya) Teams Processes, (proses dari

tim) Teams Characteristies (karakter dari tim); (3) individual characteristics (atau

karakter individu) yaitu berupa: Personality & Cultural Values (kepribadian dan

nilai budaya seseorang); dan (4) Ability (kemampuan seseorang). Dari uraian ini

dapat dijelaskan bahwa kepuasan dan motivasi berprestasi dapat mempengaruhi

komitmen seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya.

Tentang kepuasan, Robbins (2006:448) berpendapat bahwa faktor

kepemimpinan, faktor kontingensi lingkungan, dan faktor kontingensi bawahan

dapat mempengaruhi kepuasan seseorang dalam bekerja. Artinya, bahwa puas

tidaknya seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor pemimpin, lingkungan, atau

budaya dalam organisasinya serta pengaruh perilaku karyawan. Sementara Gibson

(1997:334) menjelaskan kepuasan pengikut dipengaruhi oleh sumber kekuasaan

pemimpin, persepsi jenis kekuasaan, gaya dan pengalaman peminpin, gabungan

situasi atau budaya organisasi, kebutuhan, pengalaman dan tujuan pengikut. Uraian

(22)

7

kepuasan seseorang dalam bekerja. Selanjutnya Keith Davis dalam Mangkunegara

(2009:13) mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja

adalah faktor kemampuan ability dan faktor motivasi, yang dirumuskan Kinerja =

Ability x Motivasi. Selanjutnya dikatakan bahwa motivasi adalah Attitude x situasi

sedangkan Ability adalah Knowledge x skill. Uraian ini memberikan penjelasan

bahwa situasi yang terjadi dalam organisasi atau kebiasaan yang terjadi dengan kata

lain budaya dalam suatu organisasi, keahlian anggota dan motivasi anggota dapat

mempengaruhi kualitas kerja seseorang di tempat kerjanya.

Komitmen organisasi merupakan salah satu faktor penting bagi guru yang

perlu ditingkatkan melalui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Guru profesional

di SMP diharap memiliki komitmen yang kuat sesuai dengan kode etik guru

Indonesia. Sesuai dengan hakikatnya, seyogyanya guru SMP memiliki komitmen

organisasi yang tinggi, keinginan yang kuat untuk tetap sebagai guru di tempatnya

bertugas, menerima tujuan sekolahnya, dan berusaha keras untuk memajukan

sekolah tersebut.

Dalam melaksanakan profesinya, guru berkewajiban membuat rencana

pengajaran, menyampaikan materi, melakukan evaluasi, pemberian dan

pemeriksaan terhadap tugas-tugas, serta mengadakan remedial. Selain itu, guru

harus memahami bidang-bidang yang berkaitan dengan pengajaran seperti

metodologi mengajar, evaluasi kemajuan belajar siswa, dan memahami karakteristik

siswa, sebab pemahaman tersebut saling melengkapi untuk dapat melaksanakan

proses pembelajaran dengan baik.

Berkaitan dengan keprofesionalan guru di Indonesia, berbagai upaya telah

dilakukan, misalnya melalui program sertifikasi pendidik, diklat, dan seminar.

(23)

8

yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi, budaya organisasi yang baik,

kepuasan kerja yang tinggi, dan motivasi berprestasi yang tinggi. Dengan demikian

guru diharapkan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

Namun, berdasarkan kenyataannya bahwa bangsa Indonesia masih

dihadapkan pada masalah guru yang kurang mampu melaksanakan tugasnya secara

profesional. Data yang bersumber dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMP di

Tanjungbalai tahun 2014 tentang prestasi siswa dari pelaksanaan ujian nasional

SMP, yang diukur 4 (empat) mata pelajaran yaitu : bahasa Indonesia, bahasa

Inggris, matematika, dan IPA. Peserta didik yang mendapat nilai rata-rata 5,5 ke

atas dan nilai terendah 4,00 (kriteria kelulusan menurut BNSP) yang menunjukkan

hasil di bawah 8% pada masing-masing SMP di kota Tanjungbalai (Dinas

Pendidikan kota Tanjungbalai, 2014). Data tersebut semakin memperkuat data-data

sebelumnya yang menyatakan rendahnya kualitas pendidikan, hasil riset The

Political and Economic Risle Consultative (PERC), menunjukkan bahwa kualitas

pendidikan Indonesia menempati peringkat ke 11 dari 12 negara di Asia Tenggara

(Majalah Tempo, 2 Mei 2009).

Fenomena lain rendahnya peringkat daya saing Indonesia yang dapat

dipandang sebagai indikator bahwa pendidikan di Indonesia belum mampu

menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu, sebagaimana yang dilaporkan

oleh The World Competitveness Year Book yang diterbitkan oleh International

Institute For Management Development. Menurut catatan UNDP yang dikeluarkan

pada tanggal 2 November 2011 dalam Human Development Index (HDI), Indonesia

menempati peringkat 109, Brunei peringkat 27, Singapura peringkat 28, Malaysia

peringkat 63, Thailand peringkat 81, dan Sri Langka peringkat 104. Hasil penelitian

(24)

9

profesinyan adalah : guru SMA sebanyak 67,1%, guru SMP sebanyak 64,1%, dan

guru SD sebanyak 50,7%. Hal ini menunjukkan rata-rata keseluruhan guru yang

layak sebanyak 60,6% dan yang tidak layak 39,4%. Selanjutnya data Balitbang

Depdiknas (2009) menunjukkan dari 1.054.839 guru SD Negeri, ternyata 42,4%

yang layak mengajar dan 57,6% tidak layak mengajar (Depdiknas go.id.com).

Secara rinci dapat dikemukakan penjelasan Mulyasa yang mengemukakan

kesalahan yang sering dilakukan guru, yaitu : (1) mengambil jalan pintas dalam

pembelajaran; (2) menunggu peserta didik berperilaku negatif; (3) menggunakan

destructive discipline; (4) mengabaikan perbedaan peserta didik; (5) merasa paling

pandai; (6) tidak adil. Dari penjelasan di atas menunjukkan betapa rendah keinginan

guru untuk berbuat demi organisasinya, sehingga dapat dinyatakan bahwa

komitmen organisasi guru tergolong rendah.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui adanya kesenjangan antara

komitmen organisasi yang diharapkan dari guru dengan komitmen organisasi yang

dimilikinya guru pada saat ini. Berkaitan dengan komitmen organisasi, hasil

penelitian Situmorang menemukan bahwa budaya organisasi berpengaruh langsung

positif terhadap kepuasan kerja kepala SMK di kota Medan (ƿ32 = 0,202); kepuasan

kerja berpengaruh langsung positif terhadap komitmen organisasi kepala SMK di

kota Medan (ƿ54 = 0,173); budaya organisasi berpengaruh langsung positif terhadap

komitmen organisasi kepala SMK di kota Medan (ƿ51 = 0,206). Hasil penelitian

Teman menemukan bahwa budaya organisasi secara langsung berpengaruh positif

signifikan terhadap motivasi. Selain itu, hasil penelitian menemukan pengaruh

motivasi terhadap komitmen organisasi karyawan di PT Apac Inti Corpora, Tbk

(25)

10

Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas dapat diketahui beberapa

variabel yang terkait dengan masalah komitmen organisasi, yaitu : budaya

organisasi, kepuasan kerja, dan motivasi berprestasi, dimana hubungan antara

variabel dapat dijadikan menjadi model teoretis komitmen organisasi guru di SMP.

Oleh karena itu, dalam rangka mengatasi permasalahan komitmen organisasi guru

SMP di Tanjungbalai diperlukan suatu studi tentang faktor-faktor yang

mengendalikan komitmen organisasi tersebut.

Dari beberapa uraian teori di atas, maka ditemukan berbagai variabel yang

mempengaruhi komitmen organisasi, baik secara empiri maupun konseptual yaitu

budaya organisasi, kepuasan dan motivasi berprestasi. Oleh karena itu,

direncanakan suatu penelitian yang berjudul “PENGARUH BUDAYA

ORGANISASI, KEPUASAN KERJA, DAN MOTIVASI BERPRESTASI

TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI GURU SMP NEGERI DI

TANJUNGBALAI ”.

B. Identifikasi Masalah

Dengan memperhatikan hal-hal yang dikemukakan dalam latar belakang

masalah tersebut di atas, maka dapat diidentifikasikan sebagai masalah yang

berhubungan dengan komitmen organisasi. Hal ini mengandung sejumlah

pertanyaan-pertanyaan tentang ditemukannya kesenjangan pada komitmen

organisasi guru tersebut, diantaranya adalah : (1) apakah keadilan dapat

mempengaruhi komitmen organisasi guru SMP Negeri di Tanjungbalai?; (2)

apakah iklim organisasi dapat mempengaruhi komitmen organisasi guru SMP

Negeri di Tanjungbalai ?; (3) apakah pengendalian stres dapat mempengaruhi

(26)

11

dapat mempengaruhi komitmen organisasi guru SMP Negeri di Tanjungbalai?; (5)

apakah kecerdasan emosional dapat mempengaruhi komitmen organisasi guru SMP

Negeri di Tanjungbalai?; (6) apakah kepemimpinan dapat mempengaruhi

komitmen organisasi guru SMP Negeri di Tanjungbalai?; (7) apakah keahlian dapat

mempengaruhi komitmen organisasi guru SMP Negeri di Tanjungbalai?; (8) apakah

disiplin dapat mempengaruhi komitmen organisasi guru SMP Negeri di

Tanjungbalai?; (9) apakah budaya organisasi dapat mempengaruhi komitmen

organisasi guru SMP Negeri di Tanjungbalai?; (10) apakah kepuasan kerja dapat

mempengaruhi komitmen organisasi guru SMP Negeri di Tanjungbalai?; (11)

apakah motivasi berprestasi dapat mempengaruhi komitmen organisasi guru SMP

Negeri di Tanjungbalai?

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas banyak faktor-faktor yang mempengaruhi

sekaligus mendukung komitmen guru, namun dalam lingkup penelitian ini yang

diteliti hanya membatasi untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi, motivasi

berprestasi, dan kepuasan kerja dapat mempengaruhi komitmen organisasi guru

SMP Negeri di Tanjungbalai.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan permasalahan di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru SMP

Negeri di Tanjungbalai?

2. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap motivasi berprestasi guru

(27)

12

3. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap komitmen organisasi guru

SMP Negeri di Tanjungbalai?

4. Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap komitmen organisasi guru SMP

Negeri di Tanjungbalai?

5. Apakah motivasi berprestasi berpengaruh terhadap komitmen organisasi guru

SMP Negeri di Tanjungbalai?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja guru

SMP Negeri di Tanjungbalai.

2. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi berprestasi

guru SMP Negeri di Tanjungbalai.

3. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen organisasi

guru SMP Negeri di Tanjungbalai.

4. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi

guru SMP Negeri di Tanjungbalai.

5. Untuk mengetahui pengaruh motivasi berprestasi terhadap komitmen organisasi

guru SMP Negeri di Tanjungbalai.

F. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoretis

Temuan penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori

perilaku organisasi, khususnya teori budaya organisasi, kepuasan kerja, motivasi

(28)

13

b. Manfaat Praktis

1. Bagi kepala dinas pendidikan dapat meningkatkan budaya organisasi,

memberikan kepuasan kerja, dan mendorong agar lebih motivasi berprestasi di

lingkungannya.

2. Bagi kepala sekolah dapat meningkatkan budaya yang baik dan harmoni,

memnberikan kepuasan dalam bekerja terhadap guru dan motivasi berprestasi

guru.

3. Bagi guru agar dapat meningkatkan budaya organisasi yang baik dan

harmoni, mendapatkan kepuasan dalam melaksanakan tugasnya dan

membangun motivasi dalam bekerja.

4. Bagi peneliti selanjutnya, untuk bahan bandingan agar dapat dipergunakan

(29)

106

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengajuan hipotesis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara budaya organisasi terhadap kepuasan kerja guru di SMP Negeri Tanjungbalai.

2. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara budaya organisasi terhadap motivasi berprestasi guru di SMP Negeri Tanjungbalai.

3. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara budaya organisasi terhadap komitmen organisasi guru di SMP Negeri Tanjungbalai.

4. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi guru di SMP Negeri Tanjungbalai.

5. Terdapat pengaruh pengaruh langsung yang signifikan antara motivasi berprestasi terhadap komitmen organisasi guru di SMP Negeri Tanjungbalai.

B. Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan temuan penelitian sebagaimana yang telah diuraikan memberikan implikasi kepada sekolah tingkat pendidikan SMP di Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai, Kepala Sekolah, dan para guru dalam rangka memperbaiki mutu pendidikan SMP di Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai. Untuk itu guna meningkatkan komitmen organisasi guru SMP Negeri di Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai, diperlukan upaya dalam peningkatan budaya organisasi, kepuasan kerja, dan motivasi berprestasi.

(30)

107

1. Implikasi terhadap Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai

Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan, maka hal ini tentu dapat menjadi perhatian Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan secara umum dan khususunya dalam meningkatkan komitmen organisasi guru di sekolah. Dalam hal ini Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai dapat melakukan berbagai upaya yang mendukung terjadinya budaya organisasi yang baik, kebijakan yang dapat meningkatkan kepuasan kerja guru, menciptakan motivasi kerja yang mampu mendukung terhadap kesungguhan dalam menjalankan tugas di sekolah.

2. Implikasi terhadap Kepala SMP Negeri di Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai Berdasarkan hasil penelitian ini kepala sekolah perlu mencermati setiap aspek yang berhubungan dengan budaya organisasi, kepuasan kerja, dan motivasi berprestasi dalam meningkatkan komitmen organisasi guru. Dalam hal ini kepala sekolah perlu memperhatikan budaya organisasi dengan memberikan perhatian, pengarahan terhadap misi dan visi sekolah serta mendukung setiap kegiatan yang dilakukan oleh guru sehingga mampu menciptakan keharmonisan hubungan di sekolah.

(31)

108

3. Implikasi terhadap guru SMP Negeri di Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan guru berperan serta dalam membangun budaya organisasi, kepuasan kerja dan meningkatkan motivasi berprestasi dalam mencukung terciptanya komitmen organisasi yang baik. Dalam hal ini guru perlu mendukung terhadap terciptanya budaya organisasi yang baik, kepuasan kerja yang meningkat serta motivasi berprestasi yang tinggi dengan beruapaya mendukung dalam perwujudan visi dan misi sekolah melalui peningkatan kinerjanya.

Guru sebagai salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan pendidikian di sekolah harus memiliki komitmen. Komitmen guru terhadap pekerjaan didefinisikan sebagai hubungan psikologis antara seseorang dan pekerjaannya yang berdasarkan reaksi afektif terhadap pekerjaan tersebut. Guru yang memiliki komitmen terhadap pekerjaan yang kuat terutama dalam mengajar akan mengidentifikasi dan memiliki perasaan ang kuat terhadap pekerjaannya dibandingkan dengan orang yang komitmennya rendah.

(32)

109

C. Saran

Berdasarkan uraian dalam simpulan dan implikasi hasil penelitian maka dapat diberikan beberapa saran antara lain:

Berdasarkan uraian dalam simpulan dan implikasi hasil penelitian maka dapat diberikan beberapa saran antara lain:

1. Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai diharapkan peran sertanya dalam mendukung keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah terutama dengan peningkatan fasilitas, menetapkan peraturan yang dapat mendukung kegiatan di sekolah.

2. Kepala sekolah lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugasnya di sekolah termasuk dalam melaksanakan kepemimpinan sehingga lebih meningkatkan terciptanya budaya organisasi yang baik, kepuasan kerja guru meningkat, dan motivasi berprestasi guru yang tinggi.

3. Para guru hendaknya berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan diri dengan mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan profesionalitas kerja dalam mengajar.

(33)

110

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Risky.,dan Wulandari. 2011. Kepuasan Kerja Guru. Medan: USU Press.

Alma, Buchari. 2008. Guru Profesional. Menguasai Metode dan Terampil

Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Ambarita, Biner, Paningkat Siburian, Benyamin Situmorang, Sukarman Purba. 2014. Perilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Balitbang. 2009. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Pendidikan.

Baron, Robert A. And Jerald Greenberg. 2000. Behavior In Organization. Seventh Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Bass, B.M. dan Avolio. 1990. Developing Transformasional Leadership. Journal

European Industrial Training.

Colquitt Jason A., Jeffery A. Lepine, Michael J. Wesson. 2009. Organizational Behavior. New York : McGraw -Hill.International Edition.

Cooper, Robert, and Ayman Sawaf. 1997. Executive EQ, Emotional Inteligence in Business. London: Orion Business Book.

Dubrin, Andrew J. 2006. The Complete Ideal’s Guides: Leadership. Alih bahasa: Tri Wibowo BS. Jakarta: Prenada Media.

Fink, M. 1992. Organizational Commitment. New York: John Wiley and Sons, Inc.

George, Jennifer M. & Gareth R.Jones. 2002. Organizational Behavior. New Jersey: Prentice-Hall.

Gibson, James L., John M. Ivancevich, dan James H Donnely Jr. 1997. Organisasi: Perilaku, Struktur, dan proses. Penerjemah: Agus Dharma. Jakarta: Erlangga.

Greemers, B.P.M., & Reynold, D. (ed). 1993. “School Effectiveness and School Improvement”. An. International Journal of Research, Pollicy and Practice. Lisse : Sweets & Zietlinger.

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE Liberty.

(34)

111

Harun, Al-Rasjid. 1994. Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Universitas Padjadjaran.

Hasan, Bahtiar. 2007. Hubungan Antara Komitmen Terhadap Tugas Dan Iklim Organisasi Dengan Disiplin Kerja Guru Madrasah Aliyah Kabupaten Aceh Timur. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Hascaryo, Agung Siswo. 2004. Analisis Pengaruh Motivasi Karyawan dan BudayaOrganisasi terhadap Komitmen Organisasional dan Dampaknya pada Kinerja Karyawan (Studi Kasus di PT Apac Inti Corpora, Tbk. Tesis.

Semarang : Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang.

Husaini, Usman. 2008. Manajemen, Teori Praktik & Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Jerald, Greenberg, and Robert A. Baron. 200. Behavior is Organization. Seventh Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Kartini, Kartono. 1998. Pemimpin dan kepemimpinan, Apakah Kepemimpinan

Abnormal Itu?. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Koesmono, Teman. 2005. “Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi dan Kepuasan Kerja serta Kinerja Karyawan pada Sub Sektor Industri

Pengolahan Kayu Skala Menengah di Jawa Timur”. Jurnal Manajemen &

Kewirausahaan vol 7 no 2, 171-188.

Komaruddin. 1979. Ensiklopedia Manajemen. Bandung: Alumni

Kreitner, Robert and Angelo Kinicki. 2007. Organizational Behavior. New York: McGraw Hill.

Kruger, V., 2001. Main Schools of TQM: “The Big Five” (Electronic version). The TQM Magazine.

Luthans, Fred. 1998. Organization Behavior: Third Edition. London:McGraw Hill International Book Company.

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi: Edisi kesepuluh terjemahan.

Yogyakarta: Andi.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2009. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika

Aditama.

Meyer, J.P., Allen, N.I. and Smith, C.A. 1993. “Commitment Organization and Occupations: Extension and Test of three-Component Conceptualition.

Journal of Applied Psychology. Vol 78..

(35)

112

Moon, M. Jae. 2000. Organizational Commitment Revisited In New Public Management Motivation Organitational, Culture, sector, and Mangerial level. Public Performance & Managemment Review, Vol. 24, 02 Des 2000.

Mowday, Porter & Steers. 1992. Employee Organization Linkages:The psychology

of commitment, absenttes in and Turnover. New York: Academy Press.

Mulyasa, Enco. 2005. Standar Kompetensi dan sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Ndraha, Taliziduhu. 2003. Budaya Organisasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Newstrom, John W. dan Keith Davis. 1989. Perilaku Dalam Organisasi. Edisi Ketujuh. Alih Bahasa: Agus Dharma. Jakarta: Erlangga.

Paul Hersey, Kenneth H. Blanchard, dan Dewey E. Johnson. 1996. Management of

Organizational Behavior: Utilizing Human Resources. New Jersey:

Prentice Hall, Inc.

Pedhazur, Elazaar J. 1982. Multiple Regression in Behavioral Research

Explanation and Prediction. New York: CBS College Publishing.

Purba, Sukarman. 2009. Kinerja Pimpinan Jurusan di Perguruan Tinggi: Teori, Konsep, dan Korelatnya. Yogyakarta: LaksBang Pressindo.

Riduwan, Engkos Ahcmad Kuncoro. 2008. Cara Menggunakan dan Memaknai

Analisis Jalur. Bandung: Alfabeta.

Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Terjemahan Halida dan Dewi. Jakarta: Erlangga.

Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Alih Bahasa Hadiana Pudja Atmaka, Jakarta : Prehalindo.

Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sahertian, Piet A. 2000. Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan Dalam

Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Cetakan 1. Jakarta: Rineka

Cipta.

Siburian Paningkat. 2009. Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Motivasi Berprestasi terhadap Kepuasan Kerja.Studi Kausal pada SMA Parulian 2 Medan. Laporan Penelitian. Program Pascasarjana Universitas Medan.

Situmorang, Benyamin. 2012. Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan, Komunikasi Interpersonal, dan Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasi Kepala Sekolah 9studi kasus pada SMK di Kota Medan)

(36)

113

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Steers, Richard M. dan Lymann W. Porter. 1983. Motivation and Work Behaviour,

fifth edition, Mc Graw-Hill International Edition.

Stum, David.1998. five Ingredients fr an Employee Retention Formula. Journal of Human Resources Focus. Vol 75

Sudjana. 1989. Metode Statistik. Tarsito: Bandung.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Susilo, Nining I., 2000. Manajemen Stratejik Di Sektor Publik. Jakarta: FE UI Press

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.

Sutrisno, Edy. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana.

Usman, Husaini . 2008. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahjono. 2010. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia

Wexley, Kenneth N. Dan Gary A. Yukl. 2005. Perilaku Organisasi dan Psikologi

Personalia. Diterjemahkan oleh Muh. Shobaruddin. Jakarta: Rineke Cipta. Winardi,J. 2007. Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: Grafindo

Persada

Young, Brian, et.al., 1998. “Organizational Commitment Among Public Service Employees”. Journal of Public Personal Management. Vo. 27.

Gambar

Tabel                                                                                                         Halaman
Gambar                                                                                                                  Halaman

Referensi

Dokumen terkait

[r]

No.KK No.KK No.KK No.KK NIK NIK NIK NIK NAMA NAMA NAMA NAMA TEMPAT LAHIR TANGGAL LAHIR TEMPAT LAHIR TEMPAT LAHIR TEMPAT LAHIR TANGGAL LAHIR TANGGAL LAHIR TANGGAL LAHIR UMUR UMUR

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi.. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Berlandaskan pada pelaksanaan kebijakan dan pencapaian hasil-hasil pembangunan tahap sebelumnya, serta sebagai bentuk keberlanjutan dari pelaksanaan RPJMD III (2017-2021), maka

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Perbandingan Densitas Latihan Kecepatan 3x, 4x dan 5x dalam Satu Minggu Terhadap

Maka yang menjadi permasalahannya adalah bagaimana usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam meningkatkan kedisiplinan karyawan.Dengan mewujudkan rasa disiplin kerja

Terima kasih atas dukungan dan doa yang kalian berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan semoga kita sukses semua dan dapat berkumpul kembali..

BENTUK-BENTUK PERJUANGAN TOKOH UTAMA MENGEJAR IMPIAN DALAM NOVEL BIRU KARYA AGNES JESSICA: KAJIAN PSIKOLOGI.. SASTRA Oleh Bima