• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Ekstrak Biji Coklat (Theobroma cacao) Terhadap Gambaran Histopatologi Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus strain wistar) dengan Perlemakan Hati Non Alkoholik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Ekstrak Biji Coklat (Theobroma cacao) Terhadap Gambaran Histopatologi Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus strain wistar) dengan Perlemakan Hati Non Alkoholik"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH EKSTRAK BIJI COKLAT (Theobroma cacao) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus

norvegicus strain wistar) DENGAN PERLEMAKAN HATI NON-ALKOHOLIK

Oleh:

EVELINA LARISSA APRILIANI C. 201110330311157

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

HASIL PENELITIAN

PENGARUH EKSTRAK BIJI COKLAT (Theobroma cacao) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus

norvegicus strain wistar) DENGAN PERLEMAKAN HATI NON-ALKOHOLIK

Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh :

Evelina Larissa Apriliani C. 201110330311157

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, shalawat serta salam terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Ekstrak Biji Coklat (Theobroma cacao) terhadap Gambaran Histopatologi Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus strain wistar) dengan Perlemakan Hati Non-alkoholik”.

Pada penulisan karya tulis akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

2. dr. Moch. Ma’roef, SpOG, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

3. dr. Rahayu, SpS, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

4. dr. Iwan Sys Indrawanto, SpKJ, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

(6)

6. dr. Desy Andari, M.Biomed, selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu serta memberikan masukan dan dukungan demi kesempurnaan penelitian ini sehingga karya tulis akhir ini dapat terselesaikan. 7. dr. Isbandiyah, SpPD, selaku dosen penguji yang telah memberi banyak

tambahan ilmu dan kritik demi kesempurnaan penelitian ini.

8. dr. Dian Yuliartha, SpPA, selaku pembaca hasil penelitian yang telah memberikan ilmu dan bimbingan dalam pengamatan hasil penelitian.

9. Staf Laboratorium Farmakologi FK UMM yang sangat membantu baik dukungan maupun ilmu selama penulisan karya tulis akhir ini.

10.Staf Laboratorium Biomedik FK UMM yang sangat membantu baik dukungan maupun ilmu selama penulisan karya tulis akhir ini.

11.Segenap jajaran TU dan staf Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang atas bantuan selama penulisan karya tulis akhir ini.

12.Keluarga Ir. Djoko Triono, ayah, ibu, adik, kakek, nenek serta seluruh anggota keluarga yang telah banyak memberikan dukungan yang luar biasa selama ini. 13.Teman-teman sekaligus sahabat-sahabat terbaik angkatan 2011 Fakultas

Kedokteran Univeristas Muhammadiyah Malang yang selalu membantu, mendukung, dan saling menguatkan kapanpun dan dimanapun hingga terselesaikannya penulisan karya tulis akhir ini.

(7)

Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun, serta penulis mengharapkan agar karya tulis akhir ini dapat berguna serta bermanfaat.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Malang, Januari 2015

(8)

DAFTAR ISI

JUDUL ……… i

HALAMAN JUDUL ……….. ii

LEMBAR PENGESAHAN ……… iii

LEMBAR PENGUJIAN ……… iv

KATA PENGANTAR ……… v

ABSTRAK ………. viii

ABSTRACT ………. ix

DAFTAR ISI ……….. x

DAFTAR TABEL ……….. xiv

DAFTAR GAMBAR ……….. xv

DAFTAR SINGKATAN ……… xvi

DAFTAR LAMPIRAN ……….. xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ……….. 1

1.1Latar Belakang ……….. 1

1.2Rumusan Masalah ………. 3

1.3Tujuan Penelitian ………... 3

1.3.1 Tujuan Umum ……….. 3

1.3.2 Tujuan Khusus ………. 3

1.4Manfaat Penelitian ………. 4

1.4.1 Manfaat Akademik ……….. 4

1.4.2 Manfaat Klinis ………. 4

(9)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ……….. 5

2.1 Coklat ………. 5

2.1.1 Taksonomi ………... 5

2.1.2 Morfologi ………. 6

2.1.3 Kandungan Antioksidan Biji Coklat ……… 6

2.2 Flavonoid ……… 7

2.2.1 Toksisitas Flavonoid ……… 8

2.3 Hepar ………... 8

2.3.1 Anatomi Hepar ……… 8

2.3.2 Histologi Hepar ………... 10

2.3.3 Metabolisme Lemak Hepar ………. 12

2.4 Perlemakan Hati non-Alkoholik ………. 12

2.4.1 Definisi ……… 12

2.4.2 Patogenesis ……….. 13

2.4.3 Tanda dan Gejala ………. 14

2.4.4 Diagnosis ………. 15

2.4.5 Gambaran Histologi ………. 17

2.5 Obesitas sebagai Faktor Resiko PHNA ……….. 18

2.6 Antioksidan Coklat dan PHNA ……….. 19

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN….. 22

3.1 Kerangka Konseptual ……….... 22

3.2 Hipotesis Penelitian ……...………. 23

BAB 4 METODE PENELITIAN ………. 24

(10)

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ……… 24

4.3 Populasi dan Sampel ……….. 24

4.3.1 Populasi ………... 24

4.3.2 Sampel ………. 24

4.3.3 Teknik Sampling ………. 24

4.3.4 Estimasi Besar Sampel ……… 25

4.4 Karakteristik Sampel Penelitian ………. 26

4.5 Variabel dan Definisi Operasional ………. 26

4.5.1 Variabel ………... 26

4.5.2 Definisi Operasional ……… 27

4.6 Dasar Penentuan Dosis Ekstrak Biji Coklat ………... 28

4.7 Bahan dan Instrumen Penelitian ………. 28

4.7.1 Bahan ………... 28

4.7.2 Instrumen ………. 29

4.8 Alur Penelitian ……… 31

4.9 Prosedur Penelitian ………. 32

4.9.1 Pembagian Kelompok Tikus ………... 32

4.9.2 Adaptasi ……….. 32

4.9.3 Pemberian Diet Hiperkolesterolemia ……….. 32

4.9.4 Pemberian Ekstrak Biji Coklat (Theobroma cacao) …... 33

4.9.5 Proses Anestesi dan Pembedahan Hewan Coba ………. 33

4.9.6 Pembuatan Sediaan Histopatologi ……….. 34

(11)

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ……… 36

5.1 Hasil Penelitian ………. 36

5.1.1 Pengaruh Ekstrak Biji Coklat (Theobroma cacao) terhadap Gambaran Histopatologi Hepar dengan Menurunkan Jumlah Steatosis………………... 36

5.2 Analisis Data ………. 37

5.2.1 Uji Anova ………... 37

5.2.2 Uji Tukey ……… 38

5.2.3 Uji Korelasi ………. 39

5.2.4 Uji Regresi ……….. 39

BAB 6 PEMBAHASAN ……….. 42

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ………... 48

7.1 Kesimpulan ……….... 48

7.2 Saran ……….. 48

DAFTAR PUSTAKA ……….. 50

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Konversi Dosis antar Spesies ……… 28 Tabel 5.1 Jumlah Sel Steatosis pada Histopatologi Hepar Tikus ………. 37 Tabel 5.2 Tabel Notasi Berdasarkan Uji Tukey ………... 38 Tabel 5.3 Tabel Selisih Rata-rata Jumlah Steatosis tiap Kelompok ……. 39 Tabel 5.4 Tabel Korelasi Dosis Ekstrak Biji Coklat dengan Jumlah

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Buah dan Biji Theobroma cacao L. ……… 5

Gambar 2.2 Segmen Fungsional Hati……….. 9

Gambar 2.3 Anatomi Lobulus Hati ………. 9

Gambar 2.4 Histologi Lobulus Hepatikus ………... 11

Gambar 2.5 Histologi Hepar ………... 11

Gambar 2.6 Mekanisme Akumulasi Lemak dalam Hepar ……….. 14

Gambar 2.7 (a) Gambaran Histologi Hepar Tikus Normal (b) Gambaran histopatologi hepar tikus dengan microvesicular steatosis (kepala panah)dan macrovesicular steatosis (tanda panah) ……… 18

Gambar 2.8 Peran Aktivasi Serine/threonineKinase pada Resistensi Insulin 21 Gambar 5.1 Histopatologi Hepar Tikus tiap Kelompok ……… 36

(14)

DAFTAR SINGKATAN

ALT : Alanin Aminotransferase AST : Aspartate Aminotransferase CT : Computed Tomography FFA : Free Fatty Acid

IL-6 : Interleukin-6

IMT : Indeks Massa Tubuh IRS : Insulin Receptor Substrate LD50 : Lethal Dose, 50%

MRI : Magnetic Resonance Imaging MRS : Magnetic Resonance Spectroscope NASH : non-Alcoholic Steatohepatitis PHNA : Perlemakan Hati non-Alkoholik pS/T : Serine/Threonine

PTU : Propiltiurasil

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Analisis Jumlah Steatosis pada Histopatologi Hepar …… 55

Lampiran 2 Dokumentasi Penelitian ……….. 59

Lampiran 3 Surat Keterangan Konsultasi Patologi Anatomi ………. 62

Lampiran 4 Surat Determinasi Tanaman ……… 63

Lampiran 5 Surat Penelitian ………... 64

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Amarapurkar DN, Hashimoto E, Lesmana LA, Sollano JD, Chen PJ & Goh KL. 2007. How Common is Non-Alcoholic Fatty Liver Disease in the Asia– Pacific Region and Are There Local Differences?. Journal of Gastroenterology and Hepatology; 22: 788–793

Andujar I, Recio MC, Giner RM & Rios JL. 2012. Cocoa Polyphenols and Their Potential Benefits for Human Health. Oxidative Medicine and Cellular Longevity; volume 2012, article 906252: 23 p

Becker K, Geisler S, Ueberall F, Fuchs D & Gostner JM. 2013. Immunomodulatory Properties of Cacao Extracts–Potential Consequences for Medical Applications. Experimental Pharmacology and Drug Discovery; 4 (154): 1-9

Bellentani S, Scaglioni F, Marino M & Bedogni G. 2010. Epidemiology of Non-Alcoholic Fatty Liver Disease. Digestive Diseases; 28: 155-161

Bogdanova K, Poczatkova H, Uherkova L, Riegrova D, Rypka M, Feher J et al. 2006. Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) – A Novel Common Aspect of The Metabolic Syndrome. Biomed Pap Med Fac Univ Palacky Olomouc Czech Repub; 150 (1):101–104

Borra RJH. 2009. Non-Alcoholic Fatty Liver Disease in Obesity and Type 2 Diabetes. Department of Diagnostic Radiology, University of Turku, and the Medical Imaging Centre of Southwest Finland, Turku University Hospital. Turku, Finland: pp 15-77

Brunt EM & Tiniakos DG. 2010. Histopathology of Non-Alcoholic Fatty Liver Disease. World Journal of Gastroenterology; 16 (42): 5286-5296

Cabezas J, Mayorga M & Crespo J. 2012. Nonalcoholic Fatty Liver Disease: A

Pathological View Chapter 8; pp 161-188.

Website http://dx.doi.org/10.5772/52622. Viewed 24 Agustus 2014

(17)

Chandranayagam C, Veeraraghavan G, Subash A & Vasanthi HR. 2013. Restoration of Arsenite Induced Hepato-toxicity by Crude Tannin Rich Fraction of Theobroma cacao in Sprague Dawley Rats. Food Research International; 50:46–54

Cho NH. 2013. IDF Diabetes Atlas Ed6. International Diabetes Federation; ISBN: 2-930229-85-3:pp 11-155. www.idf.org/diabetesatlas. Viewed 8 Juni 2014 Corti R, Flammer AJ, Hollenberg NK & Luscher TF. 2009. Cocoa and

Cardiovascular Health. Journal of The American Heart Association; 119:1433-1441

Dare AJ, Phillips ARJ, Chu M, Hickey AJR & Bartlett ASJR. 2012. Appraisal of Donor Steatosis in Liver Transplantation: a Survey of Current Practice in Australia and New Zealand. Transplant Research and Risk Management; 4: 31–37

Dowman JK, Tomlinson JW & Newsome PN. 2010. Pathogenesis of Non-Alcoholic Fatty Liver Disease. Q J Med; 103: 71-83

Evans JL. 2007. Antioxidants: Do They Have a Role in The Treatment of Insulin Resistance?. Indian J Med Res; 125: pp 355-372

Eroschenko VP. 2010. Atlas Histologi diFiore: Dengan Korelasi Fungsional Ed11. Bab 14 Sistem Pencernaan: Hati, Kandung Empedu, dan Pankreas. Jakarta: EGC. hal 325-326

Fahmi, Moch. 2013. Dalam skripsi: Pengaruh Ekstrak Biji Pinang (Areca catechu) terhadap Gambaran Sel Lemak Hepar Tikus Putih (Rattus norvegicus strain wistar) dengan Perlemakan Hati Non alkoholik

Fallsehr C, Zapletal C, Kremer M, Demir R, Doeberitz MK & Klar E. 2005. Identification of Differentially Expressed Genes After Partial Rat liver Ischemia/Reperfusion by Suppression Subtractive Hybridization. World Journal of Gastroenterology; 11(9): 1303-1316

Guyton AC, & Hall JE. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed11. Bab 68 Metabolisme Lipid. Jakarta: EGC. hal 882-895

(18)

Hii CL, Law CL, Suzannah S, Misnawi & Cloke M. 2009. Polyphenols in Cocoa (Theobroma Cacao L.). Asian Journal of Food and Agro-Industry; 2 (04): 702-722

Horakova L. 2011. Flavonoids in Prevention of Diseases with Respect to Modulation of Ca-pump Function. Institute of Experimental Pharmacology & Toxicology; 4 (3): 114–124

Hubscher SG. 2006. Histological Assessment of Non-Alcoholic Fatty Liver Disease. Histopathology; 49: 450–465

Iacobellis G, Barbarini G, Letizia C & Barbaro G. 2013. Epicardial Fat Thickness and Nonalcoholic Fatty Liver Disease in Obese Subjects. Obesity Journal; 00(00): pp 1-5

Karmawati E, Mahmud Z, Syakir M, Munarso SJ, Ardana IK & Rubiyo. 2010. Budidaya dan Pasca Panen Kakao. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Bogor. hal 10-21

Kumarappan CT, Rao NT & Mandal SC. 2007. Polyphenolic Extract of Ichnocarpus frutescens Modifies Hyperlipidemia Status in Diabetic Rats. Journal of Cell and Molecular Biology; 6(2): 175-187

Lebrague D, Abbas Z, Anania F, Ferenci P, Ghafoor Khan A, Goh KL et al. 2012. Nonalcoholic Fatty Liver Disease and Nonalcoholic Steatohepatitis (Long Version). World Gastroenterology Organisation Global Guidelines; pp 3-29 Liu YT, Lu BN, Xu LN, Yin LH, Wang XN, Peng JY & Liu KX. 2010. The

antioxidant activity and hypolipidemic activity of the total flavonoids from the fruit of Rosa laevigata Michx. Natural Science; 2(3): 175-183

Li Y, Chen X, Xue J, Liu J, Chen X & Wulasihan M. 2014. Flavonoids Furom Coreopsis Tinctoria Adjust Lipid Metabolism in Hyperlipidemia Animals by Down-regulating Adipose Differentiation-related Protein. Lipid in Health and Disease; 13:193

Martini, Timmons & Tallitsch. 2009. Human Anatomy 6th Edition: The Disgestive System. Pearson Education Inc; 25: 49-56

Naniwadekar AS. 2010. Nutritional Recommendations for Patients with Non-Alcoholic Fatty Liver Disease: An Evidence Based Review. Nutrition Issues in Gastroenterology; 82; 8-16

(19)

Ooi LG & Liong MT. 2010. Cholesterol-lowering Effects of Probiotics and Prebiotics: A Review of In Vivo and In Vitro Findings. Int J Mol Sci; 11: 2499-2522

Paoletti R, Poli A, Conti A & Visioli F. 2011. Chocolate and Health. Springer-Verlag Italia; e-ISBN 978-88-470-2038-2: pp 1-153

Popescu R, Filimon MN, Dumitrescu G, Ciochina LP, Dumitrascu V, Vlad D & Verdes D. 2012. Histological and Morphometrical Studies in Liver Regeneration in Mice. Scientific Papers: Animal Sciences and Biotechnologies; 45 (2): 203-207

Ratnasari N, Senorita H, Adie RH, Bayupurnama P, Maduseno S & Nurdjanah S. 2012. Non--alcoholic Fatty Liver Disease Related to Metabolic Syndrome: a Case--control Study. The Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology and Digestive Endoscopy; 13 (1):8-13

Romling C & Qaim M. 2011. Direct and Indirect Determinants of Obesity: The Case of Indonesia. Global Food Discussion Papers; 4: 1-26

Schiff ER, Sorrel MF & Maddrey WC. 2007. Schiff;s Diseases of The Liver 10th Edition. Lippincott Williams & Wilkins; 2 (39): 1117-1142

Siriwardena AK, Mason JM, Mullamitha S, Hancock HC & Jegatheeswaran S. 2014. Management of Colorectal Cancer Presenting with Synchronous Liver Metastases. Nature Reviews Clinical Oncology;11: 446-459

Slomianka Lutz. 2009. Blue Histology: Accessory Digestive Glands. School of Anatomy and Human Biology, The University of Western Australia; p140. http://www.lab.anhb.uwa.edu.au. Viewed 19 September 2014

Supranto J. 2007. Teknik Sampling Survei & Eksperimen. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Tapas AR, Sakarkar DM & Kakde RB. 2008. Flavonoids as Nutraceuticals: A Review. Tropical Journal of Pharmaceutical Research; 7 (3): 1089-1099 Wei T, Xiong F, Wang S, Wang K, Zhang Y & Zhang Q. 2014. Flavonoid

(20)

Zhang S, Zheng L, Dong D, Xu L, Yin L, Qi Y et al. 2013. Effects of Flavonoids from Rosa laevigata Michx Fruit Against High-fat Diet-induced Non-alcoholic Fatty Liver Disease in Rats. Journal Food Chemistry; 141 (3): 2108-2116

Zheng X, Wang W, Zhang L, Su C, Wu Y, Ke Y et al. 2013. Antihyperlipidaemic and

(21)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perlemakan hati non-alkoholik (PHNA) adalah salah satu penyakit hati yang secara cepat mulai menjadi penyakit yang banyak terjadi di seluruh dunia (Bellentani et al, 2010). PHNA dapat terjadi karena akumulasi lemak yang mengganggu metabolisme hati dan tanpa intervensi yang tepat dapat menyebabkan steatohepatitis non-alkoholik (Non-alcoholic steatohepatitis) dan akhirnya menjadi sirosis hati. Sirosis akibat PHNA diperkirakan menjadi penyebab utama untuk transplantasi hati pada tahun 2020. Akumulasi lemak pada PHNA meningkat pada pasien dengan diabetes melitus tipe 2 dan obesitas di seluruh dunia (Borra, 2009). Diabetes melitus tipe 2 merupakan masalah kesehatan global yang serius. Indonesia menduduki peringkat ketujuh penderita diabetes terbesar di dunia, sekitar 8,5 juta jiwa pada 2013 dan diperkirakan dapat meningkat menjadi peringkat keenam dengan 14,1 juta jiwa pada 2035 (Cho, 2013). Sedangkan mengenai obesitas, Indonesia sedang dalam proses yang cepat akibat perubahan nutrisi yang berimplikasi pada terus meningkatnya prevalensi obesitas. Pada tahun 2007, 20% wanita dan kurang dari 10% pria di Indonesia tergolong obesitas (Romling & Qaim, 2011).

Kejadian PHNA sering dikaitkan dengan resistensi insulin, obesitas, diabetes melitus, hiperlipidemia, visceral fat, dan perubahan kardiometabolik lainnya (Bellentani et al, 2010). PHNA berkaitan erat dengan manifestasi yang progresif dari resistensi insulin (Bogdanova et al,

(22)

2

2006). Penanganan PHNA saat ini masih diutamakan mengarah pada peningkatan parameter metabolik yang berkontribusi terhadap patogenesis penyakit, seperti penurunan berat badan dan berolahraga, mengurangi resistensi insulin dan memperbaiki kontrol diabetes (Dowman, Tomlinson & Newsome, 2010). Sebuah penelitian di Eropa telah menunjukan bahwa tanpa adanya perbaikan resistensi insulin, perkembangan PHNA dapat terjadi secara progresif (Brunt & Tiniakos, 2010).

Coklat (Theobroma cacao) merupakan satu-satunya spesies yang dibudidayakan secara komersial di negara yang merupakan produsen utama seperti Pantai Gading, Ghana, Nigeria, Kamerun, Brasil, Ekuador, Indonesia, dan Malaysia. Saat ini, coklat paling banyak diproduksi oleh Pantai Gading diikuti dengan Ghana dan Indonesia (Hii et al, 2009). Sejak abad ketujuh belas, coklat telah banyak diutarakan sebagai obat yang potensial (Andujar et al, 2012). Penemuan berbagai zat dan senyawa aktif dalam coklat diidentifikasi dapat memberikan efek farmakologis yang berimplikasi pada kesehatan dan telah mengubah persepsi coklat yang sebelumnya hanya sebagai makanan mewah saja (Becker et al, 2013).

(23)

3

(Reactive Oxygen Species), RNS (Reactive Nitrogen Species), dan stres oksidatif (Evans, 2007).

Berdasarkan semua data di atas, Indonesia memiliki faktor resiko yang cukup besar terhadap kejadian PHNA, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak biji coklat dapat berpengaruh terhadap gambaran histopatologi hepar tikus putih jantan yang mengalami PHNA. 1.2 Rumusan masalah

Apakah ekstrak biji coklat (Theobroma cacao) berpengaruh terhadap gambaran histopatologi hepar pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) dengan perlemakan hati non alkoholik?

1.3 Tujuan penelitian 1.3.1 Tujuan umum

Mengetahui pengaruh ekstrak biji coklat (Theobroma cacao) terhadap perubahan gambaran histopatologi hepar pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) dengan perlemakan hati non alkoholik.

1.3.2 Tujuan khusus

a. Mengetahui jumlah steatosis microvesicular dan macrovesicular pada gambaran histopatologi hepar tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) dengan perlemakan hati non alkoholik. b. Mengetahui dosis ekstrak biji coklat (Theobroma cacao) yang

(24)

4

c. Mengetahui hubungan pemberian ekstrak biji coklat (Theobroma cacao) terhadap gambaran histopatologi hepar tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) dengan perlemakan hati non alkoholik.

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Manfaat akademik

Digunakan sebagai referensi bahwa pada ekstrak biji coklat (Theobroma cacao) terdapat antioksidan yang sangat bermanfaat bagi pasien dengan resiko tinggi terjadinya perlemakan hati non alkoholik dan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan efek ekstrak biji coklat (Theobroma cacao) dengan gambaran histopatologi pada perlemakan hati non alkoholik.

1.4.2 Manfaat klinis

Sebagai bukti ilmiah yang menjelaskan tentang pengaruh ekstrak biji coklat (Theobroma cacao) sebagai antioksidan dalam mengurangi stress oksidatif sehingga perkembangan penyakit yang lebih progresif pada perlemakan hati non alkoholik dengan gambaran histopatologi bermakna dapat dicegah.

1.4.3 Manfaat bagi masyarakat

(25)

5

Gambar

Gambar 2.1  Buah dan Biji Theobroma cacao L. ……………………………  5

Referensi

Dokumen terkait

Category Other Recruitment centers 1 Recruitment center Name of recruitment center Razi Hospital of Ahvaz; Blood Transfusion Organization of Khuzestan, Ahvaz Full name of

یارب یپ ندرب هب یرادیاپ ای یاپان یراد رد ب رهش ی ،دنجر و یتـسیز تـیفرظ در هسیاقم رگیدکی اب كیژولوکا یاپ نیا جیاتن .دش هنارس هک داد ناشن قیقحت ی یکیژولوکا یاپدر شخب یارب ،دنجریب

رد برت و یور ب ویمداك تظلغ درنيآرف یاهتنا یرمرو رررگيد یررضعی رد و اهاررك اررهرامیت یررضعی رد تررتوسمك وده ساتاری .ت اد ايازفا 5 ویمدارك رادقم يرتشیی ب ای دنيآرف یاهتنا رد

Berdasarkan masalah keperawatan serta hubungannya dengan penyebab fungsi keperawatan keluarga yang lebih spesifik penulis dalam hal ini mengangkat diagnosa “gangguan

4.14 Lintasan Penampang seismik Z berarah Utara Selatan dengan melakukan flattening topFormasi Gumai menunjukkan arah Migrasi yang bergerak dari daerah rendahan di Barat Laut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

[r]

[r]

Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa (1) ruang kamar tidur dan dan ruang-ruang lainnya di kampung Pulo adalah parole yang dihasilkan dari pembatasan atas

Penelitian ini menggunakan model pembelajaran Advance Organizer berbantu media Ular Tangga yang nantinya akan membuat siswa ikut aktif berpartisipasi dalam proses