KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH EKSTRAK BIJI COKLAT (Theobroma cacao) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus
norvegicus strain wistar) DENGAN PERLEMAKAN HATI NON-ALKOHOLIK
Oleh:
EVELINA LARISSA APRILIANI C. 201110330311157
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
HASIL PENELITIAN
PENGARUH EKSTRAK BIJI COKLAT (Theobroma cacao) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus
norvegicus strain wistar) DENGAN PERLEMAKAN HATI NON-ALKOHOLIK
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh :
Evelina Larissa Apriliani C. 201110330311157
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, shalawat serta salam terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Ekstrak Biji Coklat (Theobroma cacao) terhadap Gambaran Histopatologi Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus strain wistar) dengan Perlemakan Hati Non-alkoholik”.
Pada penulisan karya tulis akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
2. dr. Moch. Ma’roef, SpOG, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
3. dr. Rahayu, SpS, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
4. dr. Iwan Sys Indrawanto, SpKJ, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
6. dr. Desy Andari, M.Biomed, selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu serta memberikan masukan dan dukungan demi kesempurnaan penelitian ini sehingga karya tulis akhir ini dapat terselesaikan. 7. dr. Isbandiyah, SpPD, selaku dosen penguji yang telah memberi banyak
tambahan ilmu dan kritik demi kesempurnaan penelitian ini.
8. dr. Dian Yuliartha, SpPA, selaku pembaca hasil penelitian yang telah memberikan ilmu dan bimbingan dalam pengamatan hasil penelitian.
9. Staf Laboratorium Farmakologi FK UMM yang sangat membantu baik dukungan maupun ilmu selama penulisan karya tulis akhir ini.
10.Staf Laboratorium Biomedik FK UMM yang sangat membantu baik dukungan maupun ilmu selama penulisan karya tulis akhir ini.
11.Segenap jajaran TU dan staf Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang atas bantuan selama penulisan karya tulis akhir ini.
12.Keluarga Ir. Djoko Triono, ayah, ibu, adik, kakek, nenek serta seluruh anggota keluarga yang telah banyak memberikan dukungan yang luar biasa selama ini. 13.Teman-teman sekaligus sahabat-sahabat terbaik angkatan 2011 Fakultas
Kedokteran Univeristas Muhammadiyah Malang yang selalu membantu, mendukung, dan saling menguatkan kapanpun dan dimanapun hingga terselesaikannya penulisan karya tulis akhir ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun, serta penulis mengharapkan agar karya tulis akhir ini dapat berguna serta bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Malang, Januari 2015
DAFTAR ISI
JUDUL ……… i
HALAMAN JUDUL ……….. ii
LEMBAR PENGESAHAN ……… iii
LEMBAR PENGUJIAN ……… iv
KATA PENGANTAR ……… v
ABSTRAK ………. viii
ABSTRACT ………. ix
DAFTAR ISI ……….. x
DAFTAR TABEL ……….. xiv
DAFTAR GAMBAR ……….. xv
DAFTAR SINGKATAN ……… xvi
DAFTAR LAMPIRAN ……….. xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ……….. 1
1.1Latar Belakang ……….. 1
1.2Rumusan Masalah ………. 3
1.3Tujuan Penelitian ………... 3
1.3.1 Tujuan Umum ……….. 3
1.3.2 Tujuan Khusus ………. 3
1.4Manfaat Penelitian ………. 4
1.4.1 Manfaat Akademik ……….. 4
1.4.2 Manfaat Klinis ………. 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ……….. 5
2.1 Coklat ………. 5
2.1.1 Taksonomi ………... 5
2.1.2 Morfologi ………. 6
2.1.3 Kandungan Antioksidan Biji Coklat ……… 6
2.2 Flavonoid ……… 7
2.2.1 Toksisitas Flavonoid ……… 8
2.3 Hepar ………... 8
2.3.1 Anatomi Hepar ……… 8
2.3.2 Histologi Hepar ………... 10
2.3.3 Metabolisme Lemak Hepar ………. 12
2.4 Perlemakan Hati non-Alkoholik ………. 12
2.4.1 Definisi ……… 12
2.4.2 Patogenesis ……….. 13
2.4.3 Tanda dan Gejala ………. 14
2.4.4 Diagnosis ………. 15
2.4.5 Gambaran Histologi ………. 17
2.5 Obesitas sebagai Faktor Resiko PHNA ……….. 18
2.6 Antioksidan Coklat dan PHNA ……….. 19
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN….. 22
3.1 Kerangka Konseptual ……….... 22
3.2 Hipotesis Penelitian ……...………. 23
BAB 4 METODE PENELITIAN ………. 24
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ……… 24
4.3 Populasi dan Sampel ……….. 24
4.3.1 Populasi ………... 24
4.3.2 Sampel ………. 24
4.3.3 Teknik Sampling ………. 24
4.3.4 Estimasi Besar Sampel ……… 25
4.4 Karakteristik Sampel Penelitian ………. 26
4.5 Variabel dan Definisi Operasional ………. 26
4.5.1 Variabel ………... 26
4.5.2 Definisi Operasional ……… 27
4.6 Dasar Penentuan Dosis Ekstrak Biji Coklat ………... 28
4.7 Bahan dan Instrumen Penelitian ………. 28
4.7.1 Bahan ………... 28
4.7.2 Instrumen ………. 29
4.8 Alur Penelitian ……… 31
4.9 Prosedur Penelitian ………. 32
4.9.1 Pembagian Kelompok Tikus ………... 32
4.9.2 Adaptasi ……….. 32
4.9.3 Pemberian Diet Hiperkolesterolemia ……….. 32
4.9.4 Pemberian Ekstrak Biji Coklat (Theobroma cacao) …... 33
4.9.5 Proses Anestesi dan Pembedahan Hewan Coba ………. 33
4.9.6 Pembuatan Sediaan Histopatologi ……….. 34
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ……… 36
5.1 Hasil Penelitian ………. 36
5.1.1 Pengaruh Ekstrak Biji Coklat (Theobroma cacao) terhadap Gambaran Histopatologi Hepar dengan Menurunkan Jumlah Steatosis………………... 36
5.2 Analisis Data ………. 37
5.2.1 Uji Anova ………... 37
5.2.2 Uji Tukey ……… 38
5.2.3 Uji Korelasi ………. 39
5.2.4 Uji Regresi ……….. 39
BAB 6 PEMBAHASAN ……….. 42
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ………... 48
7.1 Kesimpulan ……….... 48
7.2 Saran ……….. 48
DAFTAR PUSTAKA ……….. 50
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Konversi Dosis antar Spesies ……… 28 Tabel 5.1 Jumlah Sel Steatosis pada Histopatologi Hepar Tikus ………. 37 Tabel 5.2 Tabel Notasi Berdasarkan Uji Tukey ………... 38 Tabel 5.3 Tabel Selisih Rata-rata Jumlah Steatosis tiap Kelompok ……. 39 Tabel 5.4 Tabel Korelasi Dosis Ekstrak Biji Coklat dengan Jumlah
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Buah dan Biji Theobroma cacao L. ……… 5
Gambar 2.2 Segmen Fungsional Hati……….. 9
Gambar 2.3 Anatomi Lobulus Hati ………. 9
Gambar 2.4 Histologi Lobulus Hepatikus ………... 11
Gambar 2.5 Histologi Hepar ………... 11
Gambar 2.6 Mekanisme Akumulasi Lemak dalam Hepar ……….. 14
Gambar 2.7 (a) Gambaran Histologi Hepar Tikus Normal (b) Gambaran histopatologi hepar tikus dengan microvesicular steatosis (kepala panah)dan macrovesicular steatosis (tanda panah) ……… 18
Gambar 2.8 Peran Aktivasi Serine/threonineKinase pada Resistensi Insulin 21 Gambar 5.1 Histopatologi Hepar Tikus tiap Kelompok ……… 36
DAFTAR SINGKATAN
ALT : Alanin Aminotransferase AST : Aspartate Aminotransferase CT : Computed Tomography FFA : Free Fatty Acid
IL-6 : Interleukin-6
IMT : Indeks Massa Tubuh IRS : Insulin Receptor Substrate LD50 : Lethal Dose, 50%
MRI : Magnetic Resonance Imaging MRS : Magnetic Resonance Spectroscope NASH : non-Alcoholic Steatohepatitis PHNA : Perlemakan Hati non-Alkoholik pS/T : Serine/Threonine
PTU : Propiltiurasil
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Analisis Jumlah Steatosis pada Histopatologi Hepar …… 55
Lampiran 2 Dokumentasi Penelitian ……….. 59
Lampiran 3 Surat Keterangan Konsultasi Patologi Anatomi ………. 62
Lampiran 4 Surat Determinasi Tanaman ……… 63
Lampiran 5 Surat Penelitian ………... 64
DAFTAR PUSTAKA
Amarapurkar DN, Hashimoto E, Lesmana LA, Sollano JD, Chen PJ & Goh KL. 2007. How Common is Non-Alcoholic Fatty Liver Disease in the Asia– Pacific Region and Are There Local Differences?. Journal of Gastroenterology and Hepatology; 22: 788–793
Andujar I, Recio MC, Giner RM & Rios JL. 2012. Cocoa Polyphenols and Their Potential Benefits for Human Health. Oxidative Medicine and Cellular Longevity; volume 2012, article 906252: 23 p
Becker K, Geisler S, Ueberall F, Fuchs D & Gostner JM. 2013. Immunomodulatory Properties of Cacao Extracts–Potential Consequences for Medical Applications. Experimental Pharmacology and Drug Discovery; 4 (154): 1-9
Bellentani S, Scaglioni F, Marino M & Bedogni G. 2010. Epidemiology of Non-Alcoholic Fatty Liver Disease. Digestive Diseases; 28: 155-161
Bogdanova K, Poczatkova H, Uherkova L, Riegrova D, Rypka M, Feher J et al. 2006. Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) – A Novel Common Aspect of The Metabolic Syndrome. Biomed Pap Med Fac Univ Palacky Olomouc Czech Repub; 150 (1):101–104
Borra RJH. 2009. Non-Alcoholic Fatty Liver Disease in Obesity and Type 2 Diabetes. Department of Diagnostic Radiology, University of Turku, and the Medical Imaging Centre of Southwest Finland, Turku University Hospital. Turku, Finland: pp 15-77
Brunt EM & Tiniakos DG. 2010. Histopathology of Non-Alcoholic Fatty Liver Disease. World Journal of Gastroenterology; 16 (42): 5286-5296
Cabezas J, Mayorga M & Crespo J. 2012. Nonalcoholic Fatty Liver Disease: A
Pathological View Chapter 8; pp 161-188.
Website http://dx.doi.org/10.5772/52622. Viewed 24 Agustus 2014
Chandranayagam C, Veeraraghavan G, Subash A & Vasanthi HR. 2013. Restoration of Arsenite Induced Hepato-toxicity by Crude Tannin Rich Fraction of Theobroma cacao in Sprague Dawley Rats. Food Research International; 50:46–54
Cho NH. 2013. IDF Diabetes Atlas Ed6. International Diabetes Federation; ISBN: 2-930229-85-3:pp 11-155. www.idf.org/diabetesatlas. Viewed 8 Juni 2014 Corti R, Flammer AJ, Hollenberg NK & Luscher TF. 2009. Cocoa and
Cardiovascular Health. Journal of The American Heart Association; 119:1433-1441
Dare AJ, Phillips ARJ, Chu M, Hickey AJR & Bartlett ASJR. 2012. Appraisal of Donor Steatosis in Liver Transplantation: a Survey of Current Practice in Australia and New Zealand. Transplant Research and Risk Management; 4: 31–37
Dowman JK, Tomlinson JW & Newsome PN. 2010. Pathogenesis of Non-Alcoholic Fatty Liver Disease. Q J Med; 103: 71-83
Evans JL. 2007. Antioxidants: Do They Have a Role in The Treatment of Insulin Resistance?. Indian J Med Res; 125: pp 355-372
Eroschenko VP. 2010. Atlas Histologi diFiore: Dengan Korelasi Fungsional Ed11. Bab 14 Sistem Pencernaan: Hati, Kandung Empedu, dan Pankreas. Jakarta: EGC. hal 325-326
Fahmi, Moch. 2013. Dalam skripsi: Pengaruh Ekstrak Biji Pinang (Areca catechu) terhadap Gambaran Sel Lemak Hepar Tikus Putih (Rattus norvegicus strain wistar) dengan Perlemakan Hati Non alkoholik
Fallsehr C, Zapletal C, Kremer M, Demir R, Doeberitz MK & Klar E. 2005. Identification of Differentially Expressed Genes After Partial Rat liver Ischemia/Reperfusion by Suppression Subtractive Hybridization. World Journal of Gastroenterology; 11(9): 1303-1316
Guyton AC, & Hall JE. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed11. Bab 68 Metabolisme Lipid. Jakarta: EGC. hal 882-895
Hii CL, Law CL, Suzannah S, Misnawi & Cloke M. 2009. Polyphenols in Cocoa (Theobroma Cacao L.). Asian Journal of Food and Agro-Industry; 2 (04): 702-722
Horakova L. 2011. Flavonoids in Prevention of Diseases with Respect to Modulation of Ca-pump Function. Institute of Experimental Pharmacology & Toxicology; 4 (3): 114–124
Hubscher SG. 2006. Histological Assessment of Non-Alcoholic Fatty Liver Disease. Histopathology; 49: 450–465
Iacobellis G, Barbarini G, Letizia C & Barbaro G. 2013. Epicardial Fat Thickness and Nonalcoholic Fatty Liver Disease in Obese Subjects. Obesity Journal; 00(00): pp 1-5
Karmawati E, Mahmud Z, Syakir M, Munarso SJ, Ardana IK & Rubiyo. 2010. Budidaya dan Pasca Panen Kakao. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Bogor. hal 10-21
Kumarappan CT, Rao NT & Mandal SC. 2007. Polyphenolic Extract of Ichnocarpus frutescens Modifies Hyperlipidemia Status in Diabetic Rats. Journal of Cell and Molecular Biology; 6(2): 175-187
Lebrague D, Abbas Z, Anania F, Ferenci P, Ghafoor Khan A, Goh KL et al. 2012. Nonalcoholic Fatty Liver Disease and Nonalcoholic Steatohepatitis (Long Version). World Gastroenterology Organisation Global Guidelines; pp 3-29 Liu YT, Lu BN, Xu LN, Yin LH, Wang XN, Peng JY & Liu KX. 2010. The
antioxidant activity and hypolipidemic activity of the total flavonoids from the fruit of Rosa laevigata Michx. Natural Science; 2(3): 175-183
Li Y, Chen X, Xue J, Liu J, Chen X & Wulasihan M. 2014. Flavonoids Furom Coreopsis Tinctoria Adjust Lipid Metabolism in Hyperlipidemia Animals by Down-regulating Adipose Differentiation-related Protein. Lipid in Health and Disease; 13:193
Martini, Timmons & Tallitsch. 2009. Human Anatomy 6th Edition: The Disgestive System. Pearson Education Inc; 25: 49-56
Naniwadekar AS. 2010. Nutritional Recommendations for Patients with Non-Alcoholic Fatty Liver Disease: An Evidence Based Review. Nutrition Issues in Gastroenterology; 82; 8-16
Ooi LG & Liong MT. 2010. Cholesterol-lowering Effects of Probiotics and Prebiotics: A Review of In Vivo and In Vitro Findings. Int J Mol Sci; 11: 2499-2522
Paoletti R, Poli A, Conti A & Visioli F. 2011. Chocolate and Health. Springer-Verlag Italia; e-ISBN 978-88-470-2038-2: pp 1-153
Popescu R, Filimon MN, Dumitrescu G, Ciochina LP, Dumitrascu V, Vlad D & Verdes D. 2012. Histological and Morphometrical Studies in Liver Regeneration in Mice. Scientific Papers: Animal Sciences and Biotechnologies; 45 (2): 203-207
Ratnasari N, Senorita H, Adie RH, Bayupurnama P, Maduseno S & Nurdjanah S. 2012. Non--alcoholic Fatty Liver Disease Related to Metabolic Syndrome: a Case--control Study. The Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology and Digestive Endoscopy; 13 (1):8-13
Romling C & Qaim M. 2011. Direct and Indirect Determinants of Obesity: The Case of Indonesia. Global Food Discussion Papers; 4: 1-26
Schiff ER, Sorrel MF & Maddrey WC. 2007. Schiff;s Diseases of The Liver 10th Edition. Lippincott Williams & Wilkins; 2 (39): 1117-1142
Siriwardena AK, Mason JM, Mullamitha S, Hancock HC & Jegatheeswaran S. 2014. Management of Colorectal Cancer Presenting with Synchronous Liver Metastases. Nature Reviews Clinical Oncology;11: 446-459
Slomianka Lutz. 2009. Blue Histology: Accessory Digestive Glands. School of Anatomy and Human Biology, The University of Western Australia; p140. http://www.lab.anhb.uwa.edu.au. Viewed 19 September 2014
Supranto J. 2007. Teknik Sampling Survei & Eksperimen. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Tapas AR, Sakarkar DM & Kakde RB. 2008. Flavonoids as Nutraceuticals: A Review. Tropical Journal of Pharmaceutical Research; 7 (3): 1089-1099 Wei T, Xiong F, Wang S, Wang K, Zhang Y & Zhang Q. 2014. Flavonoid
Zhang S, Zheng L, Dong D, Xu L, Yin L, Qi Y et al. 2013. Effects of Flavonoids from Rosa laevigata Michx Fruit Against High-fat Diet-induced Non-alcoholic Fatty Liver Disease in Rats. Journal Food Chemistry; 141 (3): 2108-2116
Zheng X, Wang W, Zhang L, Su C, Wu Y, Ke Y et al. 2013. Antihyperlipidaemic and
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perlemakan hati non-alkoholik (PHNA) adalah salah satu penyakit hati yang secara cepat mulai menjadi penyakit yang banyak terjadi di seluruh dunia (Bellentani et al, 2010). PHNA dapat terjadi karena akumulasi lemak yang mengganggu metabolisme hati dan tanpa intervensi yang tepat dapat menyebabkan steatohepatitis non-alkoholik (Non-alcoholic steatohepatitis) dan akhirnya menjadi sirosis hati. Sirosis akibat PHNA diperkirakan menjadi penyebab utama untuk transplantasi hati pada tahun 2020. Akumulasi lemak pada PHNA meningkat pada pasien dengan diabetes melitus tipe 2 dan obesitas di seluruh dunia (Borra, 2009). Diabetes melitus tipe 2 merupakan masalah kesehatan global yang serius. Indonesia menduduki peringkat ketujuh penderita diabetes terbesar di dunia, sekitar 8,5 juta jiwa pada 2013 dan diperkirakan dapat meningkat menjadi peringkat keenam dengan 14,1 juta jiwa pada 2035 (Cho, 2013). Sedangkan mengenai obesitas, Indonesia sedang dalam proses yang cepat akibat perubahan nutrisi yang berimplikasi pada terus meningkatnya prevalensi obesitas. Pada tahun 2007, 20% wanita dan kurang dari 10% pria di Indonesia tergolong obesitas (Romling & Qaim, 2011).
Kejadian PHNA sering dikaitkan dengan resistensi insulin, obesitas, diabetes melitus, hiperlipidemia, visceral fat, dan perubahan kardiometabolik lainnya (Bellentani et al, 2010). PHNA berkaitan erat dengan manifestasi yang progresif dari resistensi insulin (Bogdanova et al,
2
2006). Penanganan PHNA saat ini masih diutamakan mengarah pada peningkatan parameter metabolik yang berkontribusi terhadap patogenesis penyakit, seperti penurunan berat badan dan berolahraga, mengurangi resistensi insulin dan memperbaiki kontrol diabetes (Dowman, Tomlinson & Newsome, 2010). Sebuah penelitian di Eropa telah menunjukan bahwa tanpa adanya perbaikan resistensi insulin, perkembangan PHNA dapat terjadi secara progresif (Brunt & Tiniakos, 2010).
Coklat (Theobroma cacao) merupakan satu-satunya spesies yang dibudidayakan secara komersial di negara yang merupakan produsen utama seperti Pantai Gading, Ghana, Nigeria, Kamerun, Brasil, Ekuador, Indonesia, dan Malaysia. Saat ini, coklat paling banyak diproduksi oleh Pantai Gading diikuti dengan Ghana dan Indonesia (Hii et al, 2009). Sejak abad ketujuh belas, coklat telah banyak diutarakan sebagai obat yang potensial (Andujar et al, 2012). Penemuan berbagai zat dan senyawa aktif dalam coklat diidentifikasi dapat memberikan efek farmakologis yang berimplikasi pada kesehatan dan telah mengubah persepsi coklat yang sebelumnya hanya sebagai makanan mewah saja (Becker et al, 2013).
3
(Reactive Oxygen Species), RNS (Reactive Nitrogen Species), dan stres oksidatif (Evans, 2007).
Berdasarkan semua data di atas, Indonesia memiliki faktor resiko yang cukup besar terhadap kejadian PHNA, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak biji coklat dapat berpengaruh terhadap gambaran histopatologi hepar tikus putih jantan yang mengalami PHNA. 1.2 Rumusan masalah
Apakah ekstrak biji coklat (Theobroma cacao) berpengaruh terhadap gambaran histopatologi hepar pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) dengan perlemakan hati non alkoholik?
1.3 Tujuan penelitian 1.3.1 Tujuan umum
Mengetahui pengaruh ekstrak biji coklat (Theobroma cacao) terhadap perubahan gambaran histopatologi hepar pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) dengan perlemakan hati non alkoholik.
1.3.2 Tujuan khusus
a. Mengetahui jumlah steatosis microvesicular dan macrovesicular pada gambaran histopatologi hepar tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) dengan perlemakan hati non alkoholik. b. Mengetahui dosis ekstrak biji coklat (Theobroma cacao) yang
4
c. Mengetahui hubungan pemberian ekstrak biji coklat (Theobroma cacao) terhadap gambaran histopatologi hepar tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) dengan perlemakan hati non alkoholik.
1.4 Manfaat penelitian
1.4.1 Manfaat akademik
Digunakan sebagai referensi bahwa pada ekstrak biji coklat (Theobroma cacao) terdapat antioksidan yang sangat bermanfaat bagi pasien dengan resiko tinggi terjadinya perlemakan hati non alkoholik dan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan efek ekstrak biji coklat (Theobroma cacao) dengan gambaran histopatologi pada perlemakan hati non alkoholik.
1.4.2 Manfaat klinis
Sebagai bukti ilmiah yang menjelaskan tentang pengaruh ekstrak biji coklat (Theobroma cacao) sebagai antioksidan dalam mengurangi stress oksidatif sehingga perkembangan penyakit yang lebih progresif pada perlemakan hati non alkoholik dengan gambaran histopatologi bermakna dapat dicegah.
1.4.3 Manfaat bagi masyarakat
5