• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI PROVINSI PAPUA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG OTONOMI KHUSUS BAGI PROVINSI PAPUA DAN PAPUA BARAT DI KABUPATEN MIMIKA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SKRIPSI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI PROVINSI PAPUA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG OTONOMI KHUSUS BAGI PROVINSI PAPUA DAN PAPUA BARAT DI KABUPATEN MIMIKA."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI PROVINSI

PAPUA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2001

TENTANG OTONOMI KHUSUS BAGI PROVINSI PAPUA DAN PAPUA

BARAT DI KABUPATEN MIMIKA

Diajukan oleh :

KRISTIAN WELERUBUN

NPM : 110510646 Program Studi : Ilmu Hukum

Program Kekhususan : Ketatanegaraan/Pemerintahan

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

Fakultas Hukum

(2)
(3)
(4)

MOTTO

JANGAN JADIKAN WILAYAH DAN MASYARAKAT SEBAGAI SUMBER PEMASUKAN ANGGARAN, TETAPI MEMBANGUN DAN MEMPERHATIKAN MASYARAKAT

JANGAN MEMPERHATIKAN KEPENTINGAN PRIBADI TETAPI PERHATIKAN KEPENTINGAN MASYARAKAT

(5)

v

PERSEMBAHAN

Hasil penulisan Skripsi ini saya persembahakan kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus, yang selalu ada dalam hidupku dan mengubahkan hidupku sehingga membuat saya sangat bersemangat untuk menyelesaikan skripsi ini dan karena hanya di dalam Tuhanlah ada kekuatan, pertimbangan, nasihat dan ada teguran.

2. Brother and sister yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam Kebenaran

Tuhan.

3. Orang tua yang selalu memberikan dukungan, motivasi, semangat dan doa demi terselesainya penulisan hukum ini.

(6)

KATA PENGANTAR

Penuh semangat dan kerendahan hati, saya menyampaikan Terima Kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Anugrah dan berkat perlindungannya yang melimpah sepanjang hidup saya. Penulisan hukum/skripsi ini dipergunakan sebagai syarat terakhir untuk mendapatkan gelar

jenjang strata 1 (S1) di Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Saya menyadari bahwa selama penulisan ini dilakukan banyak pihak yang telah mendukung secara moril maupun materil karena topik kajiannya menarik mengenai peningkatan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Papua berdasarkan Undang-undang Nomor 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat di Kabupaten Mimika. Ini dapat bermanfaat bagi perkembangan Ilmu Pengetahuan pada umumnya dan Ilmu hukum pada khususnya.

Dalam penulisan hukum ini, tentunya tidak sedikit kendala yang dihadapi oleh penulis. Akan tetapi semua kendala tersebut menjadi tidak berarti bagi penulis karena dalam menyelesaikan penulisan/skripsi ini tidak lepas dari doa, bimbingan, dan dorongan baik moril maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa Terima Kasih kepada :

1. Dr. G. Sri Nurhartanto,SH. L.LM selaku Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

2. Bapak FX. Endro Susilo, S.H.,LL.M selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

3. Bapak Dr. W. Riawan Tjandra, SH.M.Hum selaku Dosen Pembimbing dalam penulisan hukum/skripsi ini, yang dengan penuh kesabaran dan perhatian telah memberikan bimbingan, nasihat, dan saran-saran dalam penulisan hukum/skripsi ini serta selalu memberikan yang terbaik demi terselesainnya penulisan hukum penulis.

4. Seluruh Dosen Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta atas bimbingan dan didikan yang telah diberikan selama belajar di Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

5. Seluruh staf dan karyawan Tata Usaha Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

(7)

vii

7. Bapak dan Ibu tercinta di Papua, walaupun kita tidak pernah bertemu tetapi Doa, harapan, motivasi, nasihat dan kesabaran itu selalu memberikan dukungan sehingga dapat menyelesaikan penulisan hukum ini. `

8. Kakakku Markus Welerubun yang selalu memberikan dukungan, motivasi serta nasehat dan saran-saran” Kris ingat tujuan datang ke Jawa untuk sekolah jadi sekolah yang benar, membawa pengaruh buat orang lain, disiplin waktu, mandiri, hemat, ikut organisasi dan refresing dengan bermain sepak bola”.

9. Kakaku Maria Welerubun yang selalu memberikan motivasi dan semangat serta dukungan, “Ingat Kris jangan melupakan Tuhan dalam melakukan aktivitas, selamat berjuang”.

10. Om Hengki Tekege yang selalu memberikan motivasi, nasihat, dan dukungan.

11. Sahabat-sahabatku : Fransisco Wiama, Maksi Tokio, Tadius Bihe, Simon Tekma, Nataniel Beteob, dan Robertus Tingge atas semangat, dan dukungannya, semoga persahabatan kita akan tetap bertahan selamanya.

12. Teman-teman KKN 67, Kelompok 2 Sanggrahan : Niko, Diki, Frengki, Sandra, Monika, dan Anggreeta, kenangan bersama kalian saat KKN tidak akan terlupakan.

13. Seluru teman-temanku yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas segala dukungan dan bantuan yang diberikan.

14. Brother and sister OMK Distrik Jita yang selalu memberikan semangat, dorongan,

motivasi serta menguatkan saya dalam pengenalan akan Kebenaran Yesus Kristus.

15. Seluruh teman-teman dan keluarga besar Unversitas Atma Jaya Yogyakarta atas semua dukungan dan bantuan yang diberikan.

16. Semua pihak baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung yang ikut terlibat sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum/skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap penulisan hukum/skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi rekan-rekan mahasiswa fakultas Hukum Universitas atma Jaya Yogyakarta pada khususnya.

Yogyakarta 19 Oktober 2015

(8)

ABSTRACT

This research is motivated by the problem: How to improve the welfare of the people in the province of Papua, especially people in Mimika, What constraints increased prosperity in the province of Papua, especially people in Mimika, How to efforts to overcome the obstacles to increased prosperity in the province of Papua, especially community in Mimika. Indigenous people of Papua Special Autonomy since dikeluarkanya budget has yet to enjoy a sense of well-being, this happens because anggaan Autonomy used by the provincial government and Mimika for the welfare of his family alone. Therefore, the budget granted Special Autonomy should be supervised realization by an authorized institution created by the central government in order to improve the welfare of the community and society Se Timika-Papua.

The purpose of this research is to know and analyze the process of improving the welfare of people in the province of Papua, especially people in Mimika, identify and analyze the constraints in improving the welfare of the people in the province of Papua, especially people in Mimika, identify and analyze the effort to overcome the constraints increase in social welfare in the province of Papua, especially people in Mimika.

This research uses normative research methods. Subjects were Timika Peoples, held in the second semester of the school year 2015-2016 in January 2015 till September 2016. Data collection techniques are interviewed speakers and books on Special Autonomy.

(9)

ix

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Keaslian Penelitian... 8

F. Batasan Konsep ... ..11

G. Metode Penelitian ... ….12

H. Sistematika Skripsi………...18

BAB II PEMBAHASAN A. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi Papua Khususnya Kabupaten Mimika………19

1. Bidang Pendidikan………...19

(10)

b. Kualitas dan jumlah guru terjamin dan ditingkatkan secara kontinu sesuai

kebutuhan………21

c. Guru memiliki moral baik untuk menjadi pengajar dan pendidik………...22

d. Tersedianya fasilitas pendidikan yang memadai……….23

e. Adanya lembaga penjamin mutu pendidikan Papua………...24

f. Memberikan perhatian serius kapada lembaga penyelenggaraan pendidikan swasta...25

g. Alokasi dana pendidikan sesuai harapan……….26

h. Pemerintah melakukan evaluasi pemberian beasiswa dengan memperhatikan identitas mahasiswa sebagai Orang Asli Papua………...26

2. Bidang Kesehatan……….27

a. Jaminan regulasi dan kebijakan kesehatan yang berpihak kepada Orang Asli Papua………...28

b. Peningkatan sarana-prasarana dan infrasteruktur kesehatan………...28

c. Status kesehatan ibu dan anak meningkat………...29

d. Status gizi dapat ditingkatkan……….30

e. Peningkatan alokasi dana Otonomi Khusus di bidang kesehatan………...30

3. Bidang Ekonomi………...31

a. Pertumbuhan wirausaha, dan peningkatan produktivitas pelaku usaha Orang Asli Timika di bidang, KUKM, IK, IM, IB………31

b. Dilakukan dialog Jakarta-Papua mengenai masalah-masalah Orang Asli Papua khususnya bidang ekonomi……….32

4. Bidang Infrasteruktur………....34

a. Pertumbuhan, peningkatan dan perawatan semua jenis fasilitas umum……….34

b. Dilakukannya dialog Jakarta-Papua dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Khusus Papua………..38

5. Bidang politik dan pemerintahan………..39

(11)

xi

b. Membentuk dengan segera semua Perdasis dan Perdasus yang diamanatkan oleh Undang-Undang Otonomi Khusus bagi Tanah Papua hasil amandemen…………41 c. Dilakukan dialog Jakarta-Papua yang dimediasi oleh pihak ketiga yang netral dan

dilakukan di tempat yang netral………..42

6. Bidang Hukum………..43 a. Keterperincian dan kejelasan undang-undang Otonomi Khusus serta timbulya

kewenangan eksekutor pemerintah Provinsi, Dewan Perwakilan Rakyat Papua, Majelis Rakyat Papua, dan Pemerintah Kabupaten/Kota………44 b. Undang-Undang Otonomi Khusus di amandemen oleh Orang Asli Papua setelah melalui proses Dialog Jakarta-Papua………..44 c. Alokasi dana Otonomi Khusus untuk masyarakat adat………..47 d. Penggunaan istilah hukum yang disebut perundang-undangan adalah Undang-Undang Otonomi Khusus Papua yang diamandemen tidak boleh lagi

digunakan………48

e. Dilakukan dialog Jakarta-Papua secara damai untuk mencapai suatu solusi afirmatif bagi Orang Asli Papua dan Jakarta………...49

7. Bidang Kebudayaan dan adat istiadat………...50

(12)

f. Pemerintah adat saja yang bertugas di kampung-kampung Tanah Papua, sebaliknya aparat dibubarkan………..56 g. Segera dilakukan dialog Jakarta-Papua yang dimediasi oleh pihak ketiga yang netral dan dilaksanakan di tempat yang netral………...57

8. Bidang Sosial……….58

a. Kepemilikan materi, kemampuan mengatasi masalah-masalah sosial, mampu memenuhi kebutuhan sosial dan terbukanya peluang memperoleh akses secara luas bagi pengembangan otensi sosial………59 b. Tercipta komitmen bersama untuk mengatasi masalah sosial melalui mekanisme

pelayanan sosial………...60

c. Memiliki komitmen sosial yang tinggi bagi semua stakeholder

searaberkelanjutan………...61

d. Tersedianya pekerja sosial profesional………...61

e. Tersedianya alokasi dana untuk penanggulangan masalah-masalah sosial……….62 f. Dilakukan segera dialog Jakarta-Papua yang dimediasi oleh pihak ketiga yang

netral dan dilaksanakan ditempat yang netral pula……….63

9. Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan………..64 a. Populasi penduduk migran ditarik kembali keluar Timika sebanyak 40% dari

jumlah mingran yang ada di Timika agar Orang Asli Timika tetap menjadi

mayoritas dan tetap menjadi tuan………64

b. Menciptakan sistem control penduduk Orang Asli Papua (Timika) tentang mingran agar rasio Orang Asli Papua (Timika) tetap menjadi mayoritas……….66 c. Terciptanya jumlah tenaga kerja tinggi yang dibarengi dengan keterampilan kerja

yang memadai………..67

d. Koordinasi, integrasi, dan singkronisasi mengenai kependudukan dan ketenagakerjaan antara Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Tanah Papua...68 e. Dilaksanakan dialog Jakarta-Papua untuk menyelesaikan masalah-masalah

kependudukan dan ketenagakerjaan di Tanah Papua………..69

(13)

xiii

a. Terjamin keberadaan sumber daya alam dan lingkungan Hidup Timika dalam standar kuantitas dan kualitas yang baik dan proporsional……….71

b. Pencegahan pembuangan limbah perusahan………...72

c. Manfaat ekonomi dari sumber daya alam dan lingkungan bagi kehidupan Orang Asli Papua dan penguatan kapasitas fiskal Papua secara berkeadilan dan berkelanjutan terwuud baik………...73 d. Segera dilakukan dialog Jakarta-Papua yang dimediasi oleh pihak netral dan dilakukan ditempat netral………74

11. Bidang Keagamaan………...75

a. Pemimpin agama terus bersatu melawan kekerasan yang terjadi selama ini……..76

b. Mendorong umat untuk bersatu melawan kekerasan di Timika………..76

c. Dilakukan dialog Jakarta-Papua yang dimediasi oleh pihak yang netral dan

dilaksanakan di tempat yang netral pula……….77

12. Bidang Pengawasan………..78

a. Peningkatan bidang engawasan terhadap kinerja aktor eksekutor Undang-Undang Otonomi Khusus Papua………...78 b. Dilakukan dialog Jakarta-Papua yang dimediasi oleh pihak ketiga yang netral dan

dilaksanakan di tempat netral pula………..79

13. Bidang Keuangan Daerah……….80

a. Propaganda total nilai penerimaan Dana Otonomi Khusus yang tinggi oleh

Pemerintah Provinsi Papua dan Kabupaten Mimika………...80

b. Pengaruh senytralitas kebijakan fiskal asimetris dapat dihentikan sehingga mutu kebijakan fiskal asimetri berjalan secara efisien dan efektif………..82 c. Teransparansi dan akuntabilitas dari pihak eksekutor dana DAU dan DAK di

Tanah Papua………83

d. Ketidakjelasan dan ketidakpastian dana Otonomi Khusus diselesaikan melalui Dialog Jakarta-Papua………...83 14. Bidang Hak Asasi Manusia………...85 a. Kesadaran pihak pemerintah Pusat dan Orang Asli Papua bahwa pelanggaran hak

asasi manusia masti dihentikan dan dicegah………...85

(14)

c. Dilakukan dialog Jakarta-Papua sebagai sarana yang paling efektif untuk

menemukan solusi atas berbagai masalah………...88

B. Kendala-Kendala dalam peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi Papua Khususnya Masyarakat Kabupaten Mimika………..89

1. Bidang Pendidikan……….89

a. Kendala-kendala di bidang Pendidikan………...91

b. Pelaksanaan Undang-undang Otonomi Khusus Papua di bidang Pendidikan…….92

2. Bidang Kesehatan………...94

a. Kendala-kendala di bidang Kesehatan……….95

b. Pelaksanaan Undang-undanag Otonomi Khusus di bidang Kesehatan………96

3. Bidang Ekonomi……….98

a. Kendala-kendala di bidang Ekonomi………99

b. Pelaksanaan Undang-undang Otonomi Khusus Papua di bidang Ekonomi………..100

4. Bidang Infrastruktur………...101

a. Kendala-kendala di bidang Infrasteruktur………..102

b. Pelaksanaan Undang-undang Otonomi Khusus Papua di bidang Infrasteruktur………...103

5. Bidang Politik dan Pemerintahan………...104

a. Kendala-kendala di bidang Politik dan Pemerintahan………...108

b. Pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Khusus Papua di Bidang Politik dan Pemerintahan………...109

6. Bidang Hukum ……….144

a. Kendala-kemdala di Bidang Hukum………...145

b. Pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Khusus di Bidang Hukum………...146

7. Bidang Kebudayaan dan Adat Istiadat……….148

a. Kendala-kendala di Bidang Kebudayaan dan Adat Istiadat………...149

b. Pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Khusus Papua di Bidang Kebudayaan dan Adat Istiadat………...151

8. Bidang Sosial………...154

(15)

xv

b. Pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Khusus Papua di Bidang Sosial………..155

9. Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan………..157

a. Kendala-kendala di Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan………158

b. Pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Khusus Papua di Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan………...159

10.Bidang Lingkungan………...162

a. Kendala-kendala di Bidang Lingkungan Hidup……….163

b. Pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Khusus Provinsi Papua………164

11.Bidang Keagamaan………...167

a. Kendala-Kendala di Bidang Keagamaan………...168

b. Pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Khusus Papua di Bidang Keagamaan…..168

12.Bidang Pengawasan………..169

a. Kendala-Kendala di Bidang Pengawasan………...170

b. Pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Khusus Papua di Bidang Pengawasan….171 13.Bidang Keuangan Daerah……….174

a. Kendala-Kendala di Bidang Keuangan Daerah………..174

b. Pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua di Bidang Keuangan Daerah………175

14.Bidang Hak Asasi Manusia………...176

a. Kendala-Kendala di Bidang Hak Asasi Manusia………...177

b. Pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Khusus Provinsi Papua di Bidang Hak Asasi Manusia………...178

C. Upaya-Upaya Mengatasi Kendala-Kendala dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi Papua Khususnya Masyarakat Kabupaten Mimika……...180

1. Bidang Pendidikan………..180

a. Upaya mengatasikendala-kendala di bidang Pendidikan ……….181

b. Pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Khusus di Bidang Pendidikan…………182

2. Bidang Kesehatan………...183

a. Upaya-Upaya di Bidang Kesehatan………..184

b. Pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Khusus di Bidang Kesehatan………….185

(16)

a. Uapaya-Upaya di Bidang Ekonomi………...188

b. Pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Khusus di Bidang Ekonomi…………...189

4. Bidang Infrasteruktur………..191

a. Upaya-Upaya di Bidang Infrasteruktur……….192

b. Pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Khusus di Bidang Infrasteruktur………193

5. Bidang Politik dan Pemerintahan………...194

a. Upaya-Upaya di Bidang Politik dan Pemerintahan………...196

b. Pelaksanaan Undang-Undng Otonomi Khusus Papua di Bidang Politik dan Pemerintahan……….196

6. Bidang Hukum………226

a. Upaya-Upaya di Bidang Hukum………...226

b. Pelaksanaan Undang-Undamg Otonomi Khusus di Bidang Hukum……….227

7. Bidang Kebudayaan dan Adat Istiadat………....229

a. Upaya-Upaya di Bidang Adat dan Istiadat………....230

b. Pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Khusus di Bidang Kebudayaan dan Adat Istiadat………...231

8. Bidang Sosial………...234

a. Upaya-Upaya di Bidang Sosial……….235

b. Pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Khusus Papua di Bidang Sosial……….235

9. Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan………..237

a. Upaya-Upaya di Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan………....238

b. Pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Khusus Papua di Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan……….239

10.Bidang Lingkungan……….241

a. Upaya-Upaya di Bidang Lingkungan………242

b. Pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Khusus Papua di Bidang Lingkungan....243

11.Bidang Keagamaan………..246

a. Upaya-Upaya di Bidang Keagamaan………...247

b. Pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Khusus Papua di Bidang Keagamaan....247

12.Bidang Pengawasan……….248

(17)

xvii

b. Pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Khusus Papua di Bidang Pengawasan...253

13.Bidang Keuangan Daerah………256

a. Upaya-Upaya di Bidang Keuangan Daerah………..257 b. Pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Khusus di Bidang Keuangan Daerah…258

14.Bidang Hak asasi Manusia………..259

a. Upaya-Upaya di Bidang Hak Asasi Manusia………...261 b. Pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Khusus Papua di Bidang Hak Asasi

Manusia……….262

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……….264 B. Saran………...266

DAFTAR PUSTAKA

(18)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bernama Kristian Welerubun, NPM 110510646 menyatakan bahwa penulisan hukum yang berjudul “Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi Papua Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua dan Papua Barat di Kabupaten Mimika merupakan hasil karya sendiri bukan hasil plagiat dari karya orang lain. Jika penulis hukum/Skripsi ini terbukti merupakan duplikasi atau plagiat dari hasil karya orang lain, maka penulis bersedia menerima sanksi akademik dan/atau sanksi hukum yang berlaku.

Yogyakarta, 19 Oktober 2015 Yang menyatakan,

Referensi

Dokumen terkait

Kajian ini menjangkakan bahawa dunia sosial yang menjadi latar belakang kepada pembentukan komuniti sub-budaya cosplay Jepun di Malaysia terdiri daripada globalisasi,

Penelitian ini mencoba menginvestigasi pengaruh faktor internal dan eksternal perusahaan perbankan terhadap kinerja keuangan, mengacu. pada penelitian Ongore (2013) dan

Sedangkan, Investor yang dimaksud dalam skripsi ini adalah perseorangan atau badan usaha yang melakukan penanaman modal pada produk investasi atau efek Reksa dana

Berdasarkan problematika hukum tersebut, jelas PP Nomor 1 Tahun 2017, Permen Nomor 5 Tahun 2017 dan Permen Nomor 6 Tahun 2017 telah mendegradasikan kehendak dan upaya strategis

banyak digunakan perusahaan dalam melatih tenaga kerjanya. Para karyawan mempelajari pekerjaan sambil mengerjakannya secara langsung. Kebanyakan perusahaan menggunakan

Untuk memberikan bekal dalam melaksanakan praktik pengalaman lapangan, terlebih dahulu praktikan diberikan latihan mengajar dalam bentuk pengajaran mikro dan

[r]

Penelitian merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan minat dan keterampilan menulis teks eksposisi te ntang seni pertunjukan Jawa dengan menggunakan