• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh Kesesuaian Penempatan Kerja terhadap Prestasi Kerja Pegawai Kantor Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Tapanuli Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "pengaruh Kesesuaian Penempatan Kerja terhadap Prestasi Kerja Pegawai Kantor Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Tapanuli Selatan"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH KESESUAIAN PENEMPATAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI STUDI PADA PEGAWAI KANTOR

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN (BAPPEDA) KABUPATEN TAPANULI SELATAN

OLEH

AHMAD MUNAWIR 080502026

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ABSTRAK

PENGARUH KESESUAIAN PENEMPATAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI STUDI PADA PEGAWAI

KANTOR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN (BAPPEDA) KABUPATEN TAPANULI SELATAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis

Pengaruh Kesesuaian Penempatan Kerja terhadap prestasi kerja Pegawai

Kantor Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Tapanuli

Selatan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Kuantitatif. Populasi

penelitian ini adalah seluruh pegawai Kantor Badan Perencanaan

Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Tapanuli Selatan. Teknik pengambilan

sampel adalah dengan Sampling Jenuh. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, wawancara dan studi dokumentasi. Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan

analisis regresi linear sederhana.

Berdasarkan uji t (parsial), variabel Kesesuaian Penempatan Kerja

variabel Prestasi Kerja. Nilai R-Square sebesar 0,260 menunjukkan bahwa kemampuan Kesesuaian Penempatan Kerja untuk menjelaskan variabel

Prestasi Kerja karyawan adalah sebesar 26% sedangkan sisanya 74%

dijelaskan oleh variabel atau faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan

dalam penelitian ini.

(3)

ABSTRACT

THE EFFECT OF JOB PLACEMENT FITNESS ON EMPLOYEE JOB PERFORMANCE AT OFFICE OF BADAN PERENCANAAN

PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN TAPANULI SELATAN

The purpose of this study is to understand and analize the effect of job

Placement Fitness on Employee Job Performance at Office Of Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tapanuli Selatan.

This research is descriptive quantitative research. The population of

this study were all employees of the Office of Development Planning Agency

(Bappeda) South Tapanuli. The sampling technique is the saturated sampling.

Methods of data collection in this study were questionnaires, interviews and

documentation. The method used in this research is descriptive and simple

linear regression analysis.

Based on t test (partial), variable job placement fitness affected Job

Performance variables. R-Square value of 0.260 indicates that the ability of

Job Placement Fitness variables to explain the Employee Job Performance

amounted to 26% while the remaining 74% is explained by variables or other

factors that are not included in this study

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat

dan karuniaNya kepada Penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

sebagai tugas akhir guna memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini mengambil judul penelitian: pengaruh Kesesuaian Penempatan

Kerja terhadap Prestasi Kerja Pegawai Kantor Badan Perencanaan Pembangunan

(Bappeda) Kabupaten Tapanuli Selatan. Penelitian ini sekiranya dapat berguna bagi

kita semua ketika berada dalam dunia pekerjaan khususnya dalam bidang Sumber

Daya Manusia, karena disadari bahwa salah satu cara meningkatkan prestasi kerja

melalui kebijakan penempatan kerja yang dilakukan. Namun dalam penelitian ini

penulis lebih memfokuskan pada kebijakan yang dilakukan perusahaan itu sehingga

karyawan dapat bekerja dengan lebih baik.

Penulis menyadari bahwa usaha dan kerja yang dilakukan penulis tidak akan

berjalan sukses tanpa adanya bantuan dan perolongan dari berbagai pihak. Pada

kesempatan yang baik ini, Penulis ingin mengucapkan dan menyampaikan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Azhar maksum, Mec, Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara yang selalu berusaha membangun Fakultas

(5)

2. Dr. Isfenti Sadalia, S.E, M.Si dan Dra. Marhayanie, S.E, M.Si selaku Ketua dan

Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara yang selalu melakukan terobosan baru yang lebih baik dalam

Departemen Manajemen.

3. Dr. Endang Sulistya Rini, S.E, M.Si dan Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku

Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan saran, petunjuk, masukan

dan nasehat untuk perbaikan skripsi ini.

4. Magdalena Linda Leonita Sibarani, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang

telah banyak memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis. Penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya telah membimbing dengan

penuh sbar dalam pengerjaan skripsi ini.

5. Prof. Dr. Prihatin Lumbanraja, M.Si. selaku Dosen Pembaca dan Penilai yang

telah meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Dr. Beby Karina Fawzeea, SE., M.M. selaku dosen Penasehat Akademik yang

telah membantu dan memotivasi penulis untuk meningkatkan prestasi belajar

tiap semester selama Penulis aktif kuliah.

7. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara untuk segala jasa-jasanya selama perkuliahan.

8. Seluruh Staff dan Pegawai Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda)

Kabupaten Tapanuli Selatan yang telah membantu penulis dalam pengerjaan

(6)

9. Orangtua penulis, M. Aswan Hsb dan Sitinanga Masjuli yang telah memberikan

kasih sayang dan cinta yang luar biasa kepada penulis serta semangat dan

dukungan dalam segala hal bagi penulis selama pengerjaan skripsi ini

10. Kapada sahabat-sahabat Bang Syaiful, Fikri, Fahmi, Adji, Gery, Pahlevi, Tulus,

Arif, Andre, yang telah memberikan doa, dukungan, bantuan dan motivasi

dalam penulisan skripsi ini.

11. Seluruh teman- teman yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang senantiasa

memberikan dorongan semangat dalam penyusunan skripsi ini, semoga Tuhan

memberikan jalan yang terbaik buat teman-teman sekalian.

Akhir kata, penulis menyadari masih banyak terdapat kesalahan pada penulisan

skripsi ini, untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan

skripsi ini dimasa yang akan datang.

Medan, April 2015

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 7

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Landasan Teori ... 8

2.2 Penempatan Kerja ... 8

2.2.1 Pengertian Penempatan Kerja ... 8

2.2.2 Bentuk-bentuk Penempatan Kerja SDM ... 9

2.2.3 Prosedur Penempatan Kerja ... 13

2.2.4 Dimensi Penempatan Pegawai ... 15

2.3 Prestasi Kerja Pegawai ... 16

2.3.1 Pengertian Prestasi Kerja Pegawai... 16

2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja ... 17

2.3.3 Indikator-indikator Prestasi Kerja ... 19

2.4 Penelitian Terdahulu ... 20

2.5 Kerangka Konseptual... 21

2.6 Hipotesis ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

3.1 Jenis Penelitian ... 23

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 23

3.3 Batasan Operasional ... 23

3.4 Definisi Operasional ... 23

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 26

3.6 Populasi dan Sampel ... 26

3.6.1 Populasi Penelitian ... 26

3.6.2 Sampel Penelitian... 27

(8)

3.8 Metode Pengumpulan Data... 28

3.9 Uji Validitas dan Realibilitas ... 29

3.9.1 Uji Validitas ... 29

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 31

3.10 Tekhnik Analisis Data ... 32

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif ... 32

3.10.2 Metode Analisis Kuantitatif ... 33

3.10.3 Pengujian Hipotesis ... 33

3.10.3.1 Uji Hipotesis (Uji-t) ... 33

3.10.3.2 Pengujian Koefisien Determinan (R²) ... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 35

4.1 Hasil Penelitian ... 35

4.1.1.Sejarah Singkat Organisasi ... 35

4.2 Analisis Deskriptif Responden ... 38

4.3 Analisis Deskripsi Variabel ... 41

4.3.1 Kesesuaian Penempatan Kerja ... 41

4.3.2 Prestasi Kerja ... 47

4.4 Metode Analisis Data ... 52

4.4.1 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 52

4.4.2 Pengujian Hipotesis ... 53

4.4.2.1Uji Hipotesis (Uji t) ... 53

4.4.2.2Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ... 55

4.5 Pembahasan ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

5.1 Kesimpulan ... 58

5.2 Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

(9)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

1.1 Program Kerja dan Pencapaian BAPPEDA

Tapanuli Selatan Tahun 2009-2010 ... 4

3.1 Operasional Variabel... 24

3.2 Skala Likert ... 26

3.3 Kondisi Kepegawaian Bappeda Kota Padang Sidempuan ... 27

3.4 Hasil Uji Validitas Kuesioner Kesesuaian Penempatan Kerja... 30

3.5 Hasil Uji Validitas Kuesioner Prestasi Kerja ... 31

3.6 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner ... 32

4.1 Identitas Responden Berdasarkan Umur ... 38

4.2 Identitas Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan ... 39

4.3 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 40

4.4 Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja... 40

4.5 Frekuensi Jawaban Responden terhadap Kesesuaian Penempatan Kerja (X) ... 41

4.6 Frekuensi Jawaban Responden terhadap Prestasi Kerja (Y) ... 47

4.7 Asumsi Model Penelitian ... 52

4.8 Hasil Uji t ... 54

(10)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

2.1 Mekanisme kerja bagian penempatan ... 14

2.1 Kerangka Konseptual 22

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1 Kuesioner 62

2 Tabulasi Jawaban Responden 65

(12)

ABSTRAK

PENGARUH KESESUAIAN PENEMPATAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI STUDI PADA PEGAWAI

KANTOR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN (BAPPEDA) KABUPATEN TAPANULI SELATAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis

Pengaruh Kesesuaian Penempatan Kerja terhadap prestasi kerja Pegawai

Kantor Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Tapanuli

Selatan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Kuantitatif. Populasi

penelitian ini adalah seluruh pegawai Kantor Badan Perencanaan

Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Tapanuli Selatan. Teknik pengambilan

sampel adalah dengan Sampling Jenuh. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, wawancara dan studi dokumentasi. Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan

analisis regresi linear sederhana.

Berdasarkan uji t (parsial), variabel Kesesuaian Penempatan Kerja

variabel Prestasi Kerja. Nilai R-Square sebesar 0,260 menunjukkan bahwa kemampuan Kesesuaian Penempatan Kerja untuk menjelaskan variabel

Prestasi Kerja karyawan adalah sebesar 26% sedangkan sisanya 74%

dijelaskan oleh variabel atau faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan

dalam penelitian ini.

(13)

ABSTRACT

THE EFFECT OF JOB PLACEMENT FITNESS ON EMPLOYEE JOB PERFORMANCE AT OFFICE OF BADAN PERENCANAAN

PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN TAPANULI SELATAN

The purpose of this study is to understand and analize the effect of job

Placement Fitness on Employee Job Performance at Office Of Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tapanuli Selatan.

This research is descriptive quantitative research. The population of

this study were all employees of the Office of Development Planning Agency

(Bappeda) South Tapanuli. The sampling technique is the saturated sampling.

Methods of data collection in this study were questionnaires, interviews and

documentation. The method used in this research is descriptive and simple

linear regression analysis.

Based on t test (partial), variable job placement fitness affected Job

Performance variables. R-Square value of 0.260 indicates that the ability of

Job Placement Fitness variables to explain the Employee Job Performance

amounted to 26% while the remaining 74% is explained by variables or other

factors that are not included in this study

(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sumber Daya Manusia merupakan faktor terpenting dalam setiap kegiatan

sebuah organisasi, karena bagaimanapun canggihnya teknologi yang digunakan tanpa

didukung oleh manusia sebagai pelaksana kegiatan operasionalnya tidak akan mampu

menghasilkan output yang sesuai dengan tingkat efisiensi yang diharapkan. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi sebenarnya sudah ada sejak dikenalnya

organisasi sebagai wadah usaha bersama dalam mencapai suatu tujuan. Dengan

berbagai karakter individu yang ada dalam suatu organisasi perusahan, dimana

terdapat perbedaan dalam latar belakang seseorang seperti pendidikan, pengalaman,

ekonomi, status, kebutuhan, harapan dan lain sebagainya menuntut pimpinan

perusahan untuk dapat mengelola dan memanfaatkanya sedemikian rupa sehinga

tidak menghambat tujuan organisasi yang ingin dicapai.

Dalam usaha mengelola dan memanfatkan sumber daya manusia diperlukan

adanya manajemen yang baik, karena manusia sebagai makhluk sosial mempunyai

karakter yang sangat berbeda dengan alat produksi lainya. Manusia sebagai makhluk

sosial juga mempunyai pemikiran dan keinginan yang berbeda-beda, sedangkan

organisasi menginginkan para pegawai untuk dapat berprestasi dengan baik, karena

(15)

Hal utama yang dituntut oleh organisasi dari pegawainya adalah prestasi kerja

mereka yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh organisasi. Prestasi

kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang

pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikannya (Mangkunegara, 2002:33).

Untuk meningkatkan prestasi kerja pegawai, organisasi dapat melakukan

dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan penempatan pegawai pada posisi

yang tepat. Dengan adanya penempatan pegawai yang tepat kebutuhan atau tujuan

perusahaan akan tercapai. Pegawai merasa senang apabila ditempatkan pada posisi

yang sesuai dengan keahlian dan kemampuannya, mereka merasa dihargai,

diperhatikan dan benar-benar merasa sangat diharapkan keberadaanya oleh

organisasi, sehingga menimbulkan kemampuan individu yang maksimal terhadap

organisasi. Hal ini ditunjukkan dengan prestasi kerja yang baik.

Hal ini sesuai dengan pendapat Tohardi (2002:226) yang menyatakan bahwa

kegiatan penempatan atau placement merupakan hal yang sangat penting dalam manajemen sumberdaya manusia guna meningkatkan prestasi kerja karyawan.

Penempatan adalah menempatkan posisi seseeorang ke posisi pekerjaan yang tepat,

seberapa baik seorang pegawai cocok dengan pekerjaanya akan mempengaruhi

(16)

Penempatan karyawan yang tepat merupakan cara untuk mengoptimalkan

pengetahuan, keterampilan, dan sikap menuju prestasi kerja bagi karyawan itu

sendiri. Hal ini sangat penting karena bagi suatu organisasi penempatan karyawan

pada posisi yang tepat merupakan suatu hal yang utama karena erat hubungannya

dengan prestasi kerja karyawan dalam memberikan manfaat yang besar bagi

organisasi. Penempatan karyawan yang kurang tepat dapat berakibat terhambatnya

produktivitas karyawan yang memiliki produktivitas kerja dan kepuasan kerja tinggi

sehingga karyawan cenderung untuk berhenti pada bulan-bulan pertama bekerja

(Rivai, 2011:187).

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan

dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Nomor 14

Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Tekhnis Daerah Kabupaten

Tapanuli Selatan. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tapanuli

Selatan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis penyusunan perencanaan,

pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah bidang penelitian dan

pengolahan data statistik, bidang ekonomi, bidang tata ruang dan infrastruktur, bidang

sosial budaya serta tugas-tugas pembantuan dibidang perencanaan pembangunan

daerah.

Dalam mencapai visi dan misi, suatu instansi tidak bisa bekerja sendiri, tetapi

perlu didukung oleh peran aktif dari pegawai atau karyawan sebagai salah satu

kompenn sistem organisasi untuk menentukan keberhasilannya dalam meraih visi dan

(17)

organisasi, karena pegawai menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya

tujuan sistem organisasi. Penempatan pegawai yang tepat dan benar pada dasarnya

sebagai upaya untuk memotivasi pegawai lainnya, baik dengan uang, kebutuhan

untuk berprestasi dan ingin memberikan sesuatu yang berarti di dalam pekerjaanya.

Jadi jika penempatan pegawai pada jenjang jabatan secara benar, dampaknya akan

memberikan motivasi kepada pegawai lainnya serta memberikan penilaian positif

terhadap sistem yang diterapkan oleh instansi.

Penempatan pegawai juga disesuaikan dengan kedudukan jabatan struktural

dari pegawai itu. Penemptan Kedudukan jabatan struktural terlihat pada penempatan

pegawai yang memiliki eselon dan pangkat bukan berdasarkan keahlian dan

pengalaman pegawai sehingga pegawai di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kabupaten Tapanuli Selatan tidak merasa ideal pada penempatan posisi jabatan

contoh pegawai tidak dapat menduduki jabatan yang sesuai dengan tingkat keahlian

dan pengalaman yang dimilikinya dikarnakan pangkat dan eselon masih rendah

sehingga pegawai yang memiliki potensi kurang dapat menggunakan kemampuannya

didalam program kerja pegawai Bappeda Tapanuli Selatan.

Dengan demikian kesesuaian penempatan pegawai di Bappeda Tapanuli

Selatan belum cukup baik, terlihat pada beberapa program yang tersusun belum dapat

mencapai target optimal dari tahun 2009 sampai dengan 2013 hal tersebut dapat di

(18)

Tabel 1.1

Program Kerja dan Pencapaian BAPPEDA Tapanuli Selatan Tahun 2009-2013

No Indikator

Target Capaian (%) Pencapaian 2009 % 2010 % 2011 % 2012 % 2013 % 1

Tersedianya perencanaan pembangunan bidang ekonomi yang akurat dan

berkualitas 100 81,3 5 82,3 0 83,3 3 83,9 5 84,9 1 2

Tersedianya perencanaan pembangunan bidang sosial budaya yang akurat dan berkualitas

100

94,5 0

93,9

1 95

96,7 1

97,7 0

3 Tersedianya sumber daya aparatur yang berkualitas

100 98,7

5

98,1

5 99

99,3 0

99,6 9

4 Tersedianya data-data informasi kebutuhan perencanaan pembangunan daerah

100 69,4

5 71,2 0 71,8 5 72,6 0 73,4 8

5 Terpenuhinya sarana dan prasarana SKPD 100 91,9 8 92,3 0 93,3 6 94,7 0 95,3 6

Sumber : Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tapanuli Selatan (2013)

Berdasarkan Tabel 1.1 di ketahui bahwa:

1. Program terkait tersedianya perencanaan pembangunan bidang ekonomi yang

akurat dan berkualitas. Tahun 2013 pencapaian tertinggi, yaitu sebesar 84,91%

sementara 2009 merupakan pencapaian terendah, yaitu sebesar 81,35%.

2. Program terkait tersedianya perencanaan pembangunan bidang sosial budaya

yang akurat dan berkualitas. Tahun 2013 merupakan pencapaian tertinggi yaitu

sebesar 97,70% sementara tahun 2010 merupakan pencapaian terendah sebesar

(19)

3. Program terkait tersedianya sumber daya aparatur yang berkualitas. Tahun 2013

merupakan pencapaian tertinggi yaitu sebesar 99,69% sementara tahun 2010

merupakan pencapaian terendah sebesar 98,15%

4. Program terkait tersedianya data-data informasi kebutuhan perencanaan

pembangunan daerah. Tahun 2013 merupakan pencapaian tertinggi sebesar

73,48% sementara tahun 2009 merupakan pencapain terendah sebesar 69,45%.

5. Program terkait terpenuhinya sarana dan prasarana SKPD. Tahun 2013

merupakan pencapaian tertinggi sebesar 95,36 sementara tahun 2009 merupakan

pencapain terendah sebesar 91,98%.

Berdasarkan pada penjelasan tersebut, maka penulis sangat tertarik melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Kesesuaian Penempatan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai (Studi Pada Pegawai Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tapanuli Selatan”.

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah dan penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya,

maka peneliti merumuskan masalahnya sebagai berikut:

(20)

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

kesesuaian penempatan kerja terhadap prestasi kerja pada Badan Perencanaan

Pembangunan dearah (Bappeda) Kabupaten Tapanuli Selatan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

1. Bagi Bappeda Kab. Tapanuli Selatan

Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan perusahaan untuk

meningkatkan prestasi kerja pegawai melalui perwujudan variabel yang

mempengaruhinya.

2. Bagi Peneliti

Menambah dan memperluas pengetahuan peneliti dalam bidang Manajemen

Sumber Daya Manusia khususnya yang berhubungan dengan penempatan kerja

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.2 Prestasi Kerja Pegawai

2.2.1 Definisi Prestasi Kerja Pegawai

Prestasi kerja seorang karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja seorang

karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan,

misalnya standar, target, sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu

dan telah disepakati bersama (Soeprihanto, 2001:89). Tentunya dalam hal penilaian

tetap mempertimbangkan berbagai situasi dan kondisi yang mempengaruhi prestasi

kerja tersebut. Secara umum prestasi kerja dapat diartikan sebagai suatu hasil yang

dicapai pada suatu pekerjaan sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan.

Menurut Sastrohadiwiryo (2002:235) mendefenisikan bahwa Prestasi kerja

adalah kinerja yang dicapai oleh seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan

pekerjaan yang diberikan kepadanya. Pada umumnya prestasi kerja tersebut

dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, dan kesungguhan tenaga

kerja yang bersangkutan. Menurut Mangkunegara (2002:33) prestasi kerja adalah

hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikannya. Defenisi

lain mengatakan bahwa prestasi kerja merupakan hasil secarakualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

(22)

Dari beberapa pengertian prestasi kerja yang dikemukakan para ahli di atas

dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja adalah hasil upaya atau kesungguhan

seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan yang dipercayakan kepadanya

dengan kecakapan, pengalaman, dan kesungguhannya sesuai dengan tanggung jawab

yang telah diberikan kepadanya.

2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja

Menurut Mangkunegara (2002:33) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

kerja adalah faktor kemampuan dan faktor motivasi, yaitu:

1. Faktor Kemampuan

Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill). Artinya pegawai yang memiliki IQ diatas rata-rata: (110-120) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya

dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah

mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh sebab itu pegawai perlu ditempatkan pada

perkerjaan yang sesuai dengan keahlian.

2. Faktor Motivasi

Motivasi berbentuk dari sikap (atitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja.Motivasi merupakan kondisi menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk

(23)

Hal ini sesuai dengan pendapat Davis (2007:480) yang merumuskan:

a. Human performance = Ability + Motivation b. Motivation = Attitude + Situation

c. Ability = Knowledge + Skill

2.2.3 Indikator-indikator Prestasi Kerja

Pekerjaan dengan hasil yang tinggi harus dicapai oleh karyawan. Nasution

(2004:99) menyatakan bahwa ukuran yang perlu diperhatikan dalam prestasi kerja

antara lain :

1. Kualitas kerja

Kriteria penilaiannya adalah ketepatan kerja, keterampilan kerja, ketelitian kerja,

dan kerapihan kerja.

2. Kuantitas kerja

Kriteria penilaiannya adalah kecepatan kerja.

3. Disiplin kerja

Kriteria penilaiannya adalah mengikuti instruksi atasan, mematuhi peraturan

perusahaan, dan ketaatan waktu kehadiran.

4. Inisiatif

Kriteria penilaiannya adalah selalu aktif atau semangat menyelesaikan pekerjaan

tanpa menunggu perintah atasan artinya tidak pasif atau bekerja atas dorongan dari

(24)

5. Kerjasama

Kriteria penilaiannya adalah kemampuan bergaul dan menyesuaikan diri serta

kemampuan untuk memberi bantuan kepada karyawan lain dalam batas

kewenangannya.

2.3 Penempatan Kerja

2.3.1 Definisi Penempatan Kerja

Langkah awal dalam menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dan

andal adalah perlu adanya suatu perencanaan dalam menentukan karyawan yang akan

mengisi pekerjaan yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan. Keberhasilan

dalam pengadaan tenaga kerja terletak pada ketepatan dalam penempatan karyawan,

baik penempatan karyawan baru maupun karyawan lama pada posisi jabatan baru.

Proses penempatan merupakan suatu proses yang sangat menentukan dalam

mendapatkan karyawan yang kompeten yang dibutuhkan perusahaan, karena

penempatan yang tepat dalam jabatan yang tepat akan dapat membantu perusahaan

dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

Menurut Fathoni (2006:137), Prinsip Pokok dalam penempatan pegawai

adalah menempatkan orang yang tepat pada tempatnya yang tepat. Menurut Siswanto

(2005:162), penempatan pegawai adalah suatu proses pemberian tugas dan pekerjaan

kepada tenaga kerja yang lulus seleksi untuk dilaksanakan sesuai ruang lingkup yang

telah ditetapkan, serta mampu mempertanggungjawabkan segala risiko dan

kemungkinan-kemungkinan yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang, serta

(25)

Menurut Hariandja (2005:156) Penempatan merupakan proses penugasan/

pengisian jabatan atau penugasan kembali pegawai pada tugas/ jabatan baru atau

jabatan yang berbeda. Sedangkan menurut Mathis & Jackson (2006:262) menyatakan

bahwa “Penempatan adalah menempatkan posisi seseeorang ke posisi pekerjaan

yang tepat, seberapa baik seorang pegawai cocok dengan pekerjaanya akan

mempengaruhi jumlah dan kualitas pekerjaan.

2.3.2 Jenis-jenis Penempatan Pegawai

Jenis jenis penempatan pegawai menurut Rivai (2011:211) :

1. Promosi

Promosi terjadi apabila seorang pegawai dipindahkan dari suatu pekerjaan

kepekerjaan lain yang lebih tinggi dalam pembayaran, tanggung jawab dan atau

level. Umumnya diberikan sebagai penghargaan, hadiah (reward system) atas

usaha dan prestasi dimasa lampau.

2. Transfer dan demosi

Transfer dan demosi adalah dua kegiatan utama penempatan pegawai lainnya

yang ada pada perusahaan. Transfer terjadi jika seorang pegawai dipindahkan

dari suatu bidang tugas kebidang tugas lainnya yang tingkatannya hampir sama

baik tingkat gaji, tanggung jawab, maupun tingkat strukturalnya. Demosi terjadi

apabila seorang pegawai dipindahkan dari suatu posisi keposisi lainnya yang

lebih rendah tingkatannya, baik tingkat gaji, tanggung jawab, maupun tingkatan

(26)

3. Programs Job-posting

Program memberikan informasi kepada pegawai tentang pembukaan lowongan

kerja dan persyaratannya. Pengumuman tentang lowongan kerja tersebut

mengundang para pegawai yang memenuhi syarat untuk melamar. Tujuan

program job-posting adalah untuk memberi dorongan bagi pegawai yang sedang

mencari promosi dan transfer serta membantu departemen SDM dalam mengisi

jabatan internal.

2.3.3 Prosedur Penempatan Kerja

Flippo dalam Panggabean (2004:150)dalam kaitannya dengan prosedur

penempatan personalia mengatakan bahwa, untuk memulai prosedur penempatan

personalia, harus memenuhi tiga buah persyaratan pendahuluan sebagai berikut :

1. Harus ada wewenang untuk penempatan personalia yang datang dari daftar

permintaan personalia, yang dikembangkan melalui analisa beban kerja dan

analisa karyawan

2. Harus mempunyai standar personalia yang digunakan untuk membandingkan

calon pekerja, standar ini dikemukakan oleh spesifikasi jabatan yang

dikembangkan melalui analisa jabatan.

3. Harus mempunyai pelamar pekerjaan yang akan diseleksi untuk ditempatkan.

Penempatan kerja dapat juga diartikan sebagai usaha untuk mengisi posisi

(27)

dari dalam maupun dari luar perusahaan, bahasan-bahasan berikut lebih diarahkan

kepada pemanfaatan sumber dari dalam perusahaan. Mekanisme kerja bagian

penempatan tenaga kerja dengan bagian seleksi tenaga kerja dapat digambarkan

secara skematik sebagai berikut:

Sumber : Sastrohadiwiryo (2002:168)

Gambar 2.1 : Mekanisme kerja bagian penempatan

Keterangan dari Gambar 2.1 :

1. Manajer tenaga kerja mendelegasikan kekuasaannya (delegation of authority) kepada bagian seleksi tenaga kerja untuk melaksanakan seleksi tenaga kerja guna

mengisi formasi yang telah tersedia berdasarkan kualifikasi tertentu.

2. Bagian seleksi karyawan melaporkan/mempertanggungjawabkan segala kegiatan

yang telah dilaksanakan dalam rangka seleksi karyawan kepada manajer tenaga

kerja yang merupakan atasan langsung atas pelaksanaan seleksi karyawan . Manajer

tenaga kerja

Implementas i fungsi Bagian

Penempatan Tenaga Bagian

Seleksi Tenaga Implementas

(28)

3. Manajer tenaga kerja mendelegasikan kekuasaannya kepada bagianpenempatan

kerja untuk menempatkan karyawan yang telah lulus seleksi berdasarkan kondisi

yang ada dan berdasarkan laporan bagian seleksi karyawan setelah menerima

laporan seleksi (selection report).

4. Bagian seleksi karyawan atas dasar pelaksanaan fungsi horizontal memberikan

laporan hasil seleksi (calon tenaga kerja yang lulus seleksi) kepada bagian

penempatan tenaga kerja untuk menempatkan tenaga kerja tersebut pada posisi

yang tepat.

5. Bagian penempatan kerja melaporkan/mempertanggungjawabkan segala

kegiatannya kepada manajer tenaga kerja yang merupakan pihak yang

mendelegasikan kekuasaan/atasan langsung kepada bagian penempatan kerja atas

pelaksanaan fungsi dalam penempatan kerja,

Bagian seleksi karyawan dalam mekanisme kerja tersebut, sangat bergantung

pada fungsi manajer tenaga kerja sebelumnya. Bagian penempatan kerja juga sangat

bergantung pada fungsi manajer tenaga kerja selanjutnya.

2.3.4 Faktor-faktor Penempatan Pegawai

Menurut Wahyudi yang dikutip Suwatno (2008:129) dalam melakukan

(29)

1. Pendidikan

Pendidikan yang harus dimiliki oleh seorang karyawan, pendidikan minimum

yang disyaratkan meliputi:

a. Pendidikan yang disyaratkan

b. Pendidikan alternatif

2. Pengetahuan Kerja

Pengetahuan yang yang harus dimiliki oleh seorang karyawan dengan wajar

yaitupengetahuan kerja ini sebelum ditempatkan dan yang baru diperoleh pada

waktukaryawan tersebut bekerja dalam pekerjaan tersebut.

3. Keahlian/Keterampilan Kerja

Kecakapan atau keahlian untuk melakukan suatu pekerjaan yang harus diperoleh

dalam praktek, keterampilan kerja ini dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga)

kategori yaitu:

1) Keterampilan mental, seperti menganalisa data, membuat keputusan dan

lainlain

2) Keterampilan fisik, seperti membetulkan listrik, mekanik dan lain lain.

3) Keterampilan sosial, seperti mempengaruhi orang lain, mewarkan barang

ataujasa dan lain-lain.

1. Pengalaman Kerja

Pengalaman seorang karyawan untuk melakukan pekerjaan tertentu.

(30)

a. Pekerjaan yang harus ditempatkan

b. Lamanya melakukan pekerjaan

2.4 Penelitian Terdahulu

Penulis/Tahun Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

Sandi (2010) Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Prestasi Kerja(Studi Pada Karyawan PT. Telkom Kandatel Malang)

1 Penempatan kerja

2 Prestasi kerja

Hasil dari penelitian ini adalah variabel Penempatan Karya-wan (X) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel Prestasi Kerja (Y). Hal ini berdasarkan hasil perhitungan analisa regresi berganda Fhitung>

Ftabel (53,946>2,92) sedangkan

nilai probabilitasnya lebih kecil dari α= 0,05 (0,000<0,05). nilai koefisien determinasi sebesar 0,828. Variabel Penempatan Karyawan (X) secara parsial berpengaruh signifikan terha-dap prestasi kerja, yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari α = 0,05.

Penulis/Tahun Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

Azizah (2011) Pengaruh Penempatan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap

1 Penempatan kerja

2 Motivasi Kerja

(31)

Prestasi Kerja (Studi pada karyawan PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan Malang).

3 Prestasi Kerja variabel penempatan kerja

karyawan (X1) dan motivasi

kerja karyawan (X2) terhadap

prestasi kerja karyawan (Y) dengan nilai Sig. F sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai signifikan yang ditentukan sebesar 0,05. Sedangkan untuk uji parsial, variabel X1 nilai Sig.t 0,000 <

0,05.Variabel X2 dengan nilai

signifikan 0,004<0,05. Hal tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh secara parsial antaravariabel penempatan kerja karyawan (X1), motivasi kerja

karyawan (X2) terhadap prestasi

kerja karyawan (Y).

Fadilah (2011)

Pengaruh Penempatan Pegawai Terhadap Kinerja (Studi pada Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Gresik) 1 Penempatan Pegawai 2 Kinerja pegawai

Penelitian ini menghasilkan bahwa dari ketiga variabel bebas tersebut, variabel yang paling berpengaruh secara signifikan adalah kesesuaian kemampuan, sedangkan pengaruh yang paling kecil diberikan oleh kesesuaian keahlian.

Penulis/Tahun Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

Dacosta (2014)

Pengaruh Penempatan, Lingkungan Kerja Fisik Dan Motivasi Kerja Terhadap Kiner-ja Pegawai Negeri

Si-1. Penempatan 2. Lingkungan Kerja Fisik 3. Motivasi Kerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat pengaruh secara simultan antara

(32)

pil Di Lingkungan Bappeda Kabupaten Flores Timur

4. Kiner-ja Pegawai

lingkungan kerja fisik dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai di kantor Bappeda Kabupaten Flores Timur, dan (2) Terdapat pengaruh secara parsial antara penempatan pegawai, lingkungan kerja fisik dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai di kantor Bappeda Kabupaten Flores Timur.

Atkhan (2013)

Pengaruh Penempatan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur 1. Penempatan Kerja 2. Kinerja Pegawai

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh /hubungan yang positif antara penempatanpegawai yang tepat terhadap kinerja pegawai pada Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur, hal ini dibuktikan bahwa penempatan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai yang dibuktikan dengan hasil penelitian menunjukan persen-tase 81,22 % dan yang sisanya 18,78 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Penulis/Tahun Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

Katrina(2014) The Effects Of Job Placement, Organisa-tional Commitment toward Job Perfor-mance: Case Study

1. Managerial Coaching 2. Satisfaction

With Work 3. Role

(33)

OnInsurance Industry In Turkey.

Ambiguity 4. Job

Performance

karyawan, kepuasan kerja, komitmen karir, kinerja karyawan di tempat kerja dan komitmen organisasi. Pada saat yang sama, itu ditentukan bahwa persepsi yang jelas oleh

karyawan tentang perannya memiliki efek positif pada komitmen karir, komitmen organisasi dan kinerja karyawan di tempat kerja. Selain itu juga diketahui bahwa kepuasan dengan pekerjaan memiliki efek positif pada komitmen karir dan komitmen organisasi. Namun demikian, tidak ada efek antara kepuasan dengan pekerjaan dan prestasi kerja. Sebaliknya, ditemukan dalam penelitian ini bahwa komitmen karir dan komitmen organisasi

berpengaruh positif terhadap kinerja kerja.

Mohammad Saeid Aarabi(2013)

Relationship bet-ween Job Place-ment and Job Performance of Employees in Malaysian Service Industry 1. Job performance 2. Job Placement,

employees in service

Hasil penelitian menunjukkan bahwa di antara faktor motivasi, dua variabel yang ditemukan prediktor signifikan dari kinerja kerja. Pelatihan memberikan kontribusi 40,4% terhadap prestasi kerja sementara promosi kontribusi tambahan 3%. Sebuah temuan menarik dari penelitian ini adalah bahwa faktor-faktor

Penulis/Tahun Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

(34)

kerja, dan ramah lingkungan. Kebebasan variabel intrinsik namun tidak ditemukan secara signifikan

2.5 Kerangka Konseptual

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah

organisasi untuk mencapai tujuan dan sasarannya. Hal itu dikarenakan sumber daya

manusia merupakan salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu organisasi

dalam mencapai tujuannya. Mengingat begitu pentingnya sumber daya manusia

dalam suatu perusahaan, maka kegiatan penempatan merupakan hal penting dalam

upaya meningkatkan prestasi kerja pegawai.

Hal ini sesuai dengan pendapat Tohardi (2002:226) yang menyatakan bahwa

kegiatan penempatan atau placement merupakan hal yang sangat penting dalam manajemen sumberdaya manusia guna meningkatkan prestasi kerja karyawan.

Penempatan merupakan proses penugasan/pengisian jabatan atau penugasan kembali

pegawai pada tugas/ jabatan baru atau jabatan yang berbeda (Hariandja, 2005:156).

Penempatan karyawan yang tepat merupakan cara untuk mengoptimalkan

pengetahuan, keterampilan, dan sikap menuju prestasi kerja bagi karyawan itu

sendiri. Hal ini sangat penting karena bagi suatu organisasi penempatan karyawan

pada posisi yang tepat merupakan suatu hal yang utama karena erat hubungannya

dengan prestasi kerja karyawan dalam memberikan manfaat yang besar bagi

(35)

produktivitas karyawan yang memiliki produktivitas kerja dan kepuasan kerja tinggi

sehingga karyawan cenderung untuk berhenti pada bulan-bulan pertama bekerja

(Rivai, 2011:187).

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, kerangka konseptual yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Sumber: Tohardi (2002), hariandja (2005) dan Rivai (2011)

Gambar 2.2: Kerangka Konseptual

2.6 Hipotesis

Hipotesis menurut Sugiyono (2007:70) adalah “jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan

dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Berdasarkan perumusan masalah sebelumnya,

maka hipotesis dari penelitian ini adalah:

“Kesesuaian penempatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi

kerja pada BadanPerencanaan Pembangunan dearah (Bappeda) Kabupaten Tapanuli

Selatan”.

Prestasi Kerja Pegawai (Y) Kesesuaian

(36)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Metode deskriptif kuantitatif yaitu suatu bentuk penelitian yang berdasarkan

data yang dikumpulkan selama penelitian secara sistematis mengenai fakta-fakta dan

sifat-sifat dari obyek yang diteliti dengan menggabungkan hubungan antar variabel

yang terlibat didalamnya, kemudian diinterpretasikan berdasarkan teori-teori dan

literatur-literatur yang berhubungan dengan faktor Kesesuaian penempatan kerja dan

prestasi kerja pegawai. (Sugiyono, 2006:13).

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten

Tapanuli Selatan. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2015 sampai dengan

Maret 2015.

3. 3. Batasan Operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam

membahas dan menganalisis permasalahan penelitian yang dilakukan. Maka batasan

operasional Penelitian ini dibatasi pada variabel bebas (independent), kesesuaian penempatan kerja (X) dan variabel terikat (dependent) prestasi kerja pegawai (Y).

3. 4. Definisi Operasional Penelitian

Definisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel-variabel

suatu faktor berkaitan dengan faktor lainnya. Definisi variabel memberikan dan

(37)

menjelaskan defenisi operasional variabel yang berisikan indikator, yang digunakan

untuk membantu membuat daftar pernyataan pada penelitian ini.

Tabel 3.1

Operasionaliasi Variabel

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Kesesuaian penempatan

kerja (X)

Proses pemberian tugas dan pekerjaan kepada karyawan kantor Bappeda Kabupaten Tapanuli Selatan yang lulus seleksi untuk dilaksanakan sesuai ruang lingkup yang telah ditetapkan, serta mampu

mempertanggungjawab kan segala resiko dan

kemungkinan-kemungkinan yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang serta tanggung jawab.

(38)

Variabel Definisi Dimensi Indikator Interval Prestasi

kerja pegawai (Y)

Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikannya. 1. Kualitas kerja 1. Ketepatan kerja 2. Ketelitian kerja Interval 2. Kuantitas kerja

1. Hasil kerja yang dicapai Interval 3. Disiplin kerja 1. Kecepatan kerja 2. Sikap kerja

Interval

4. Inisiatif 1. Keterampilan 2. kesadaran

Interval

5. Kerja sama 1. Bersedia membantu karyawan lain 2. Kemampuan menyeuaikan diri Interval

Sumber: Siswanto (2005) dan Nasution (2004), data diolah

Seperti penjelasan sebelumnya dan terlihat pada Tabel 3.1, adapun variabel

(39)

1. Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lainnya.

Kesesuaian penempatan kerja (X)

Proses pemberian tugas dan pekerjaan kepada karyawan yang lulus seleksi

untuk dilaksanakan sesuai ruang lingkup yang telah ditetapkan, serta mampu

mempertanggungjawabkan segala resiko dan kemungkinan-kemungkinan

yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang serta tanggung jawab

2. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang nilainya dipengaruhi variabel bebas

Prestasi kerja pegawai (Y)

Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikannya.

3.5 . Skala Pengukuran Variabel

Adapun yang menjadi skala pengukuran dalam penelitian ini adalah skala

Likert sebagai alat utuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau Sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam melakukan penelitian terhadap

variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberikan skor

(Sugiono,2006:133).

Kriteria pengukuran variabelnya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

(40)

No Item Instrument Skala 1 2 3 4 5

Sangat Setuju (SS) Setuju (S)

Ragu-Ragu (R) Tidak Setuju (TS)

Sangat Tidak Setuju (STS)

5 4 3 2 1

Sumber : Sugiono (2006:133)

3.6. Populasi dan Sampel 3.6.1. Populasi

Menurut Sugiono (2006:72) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas subyek/obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.Berdasarkan

pengertian tersebut, maka populasi dalam penelitian ini ialah komposisi Pegawai

Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Tapanuli Selatan yang berjumlah 56

[image:40.612.174.468.111.209.2]

Pegawai.

Tabel 3.3

Kondisi Kepegawaian Bappeda Kota Padang Sidempuan

No Uraian Eselon

I Eselon II Eselon III Eselon IV

Staf Jumlah

1 Sekretariat 1 2 5 8

2 Bidang Pemerintahan 1 2 4 7

3 Bidang Sosbud 1 2 3 6

4 Bidang Ekonomi 1 2 5 8

5 Bidang Penanaman Modal 1 2 3 6

6 Bidang PPS 1 2 4 8

7 Bidang Fisik 1 2 3 6

8 BEP 2 3 5

9 Pejabat Fungsional 2

Jumlah 7 16 30 56

(41)

3.6.2 Sampel

Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap

dapat menggambarkan populasinya (Ginting dan Situmorang, 2008:151). Seperti

telah disebutkan sebelumnya bahwa responden dalam penelitian ini adalah seluruh

Pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Tapanuli Selatan. Populasi

dalam penelitian ini kurang dari 100, maka menurut Narimawaty (2008:173): bahwa

dalam penelitian yang populasinya kurang dari 100, maka sebaiknya diambil

seluruhnya, sehingga diperoleh keakuratan data dan kesimpulan penelitian. Dengan

demikian sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2006:122) Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Jadi, jumlah sampel yang di ambil dalam

penelitian ini adalah sebanyak 56 orang yaitu seluruh Pegawai Badan Perencanaan

Pembangunan Kabupaten Tapanuli Selatan.

3.7 Jenis dan Sumber Data

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian

melalui wawancara dan kuesioner di lapangan.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh untuk melengkapi data primer

dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain.

Biasanya sudah dalam bentuk publikasi seperti data yang diperoleh dari

situasi-situasi internet dan data lainnya yang berhubungan langsung dengan

objek yang diteliti.

(42)

Metode pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan kuesioner, yaitu tehnik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawab (Sugiyono, 2006:97)

1. Kuesioner

Yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar

pernyataan tertulis untuk di isi responden. Kuesioner ini menggunakan sistem

tertutup, yaitu bentuk pernyataan yang disertai alternatif jawaban dan responden

tinggal memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut.

Data yang dikumpulkan meliputi:

a. Identitas responden

b. Data mengenai tanggapan responden terhadap kesesuaian penempatan

kerja yang mempengaruhi prestasi kinerja pegawai

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi dari

buku-buku, tulisan ilmiah, internet dan literatur lainnya yang memiliki hubungan

dengan permasalahan yang diteliti.

3.9. Uji Validitas dan Realibilitas 3. 9.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat

(43)

(Kuesioner). Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu

mengukur apa yang ingin diukur. Dalam penelitian ini sampel uji validitas diambil

sebanyak 30 orang Pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten

Deli Serdang dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows dengan kriteria

sebagai berikut:

1. Jika r hitung> r tabel, maka pernyataan tersebut dikatakan valid.

2. Jika r hitung < r table, maka pernyataan tersebut dikatakan tidak valid.

Penyebaran kuesioner dalam uji validitas dan reabilitas diberikan kepada 30 orang

karyawan diluar sampel, diketahui hasilnya adalah sebagai berikut:

[image:43.612.116.532.435.695.2]

(Df=28, sig 5%, r tabel 0,306)

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Kuesioner Kesesuaian Penempatan Kerja Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Keteran gan

KesesuaianPenempatanKerja1 57,23 5,633 ,620 ,559 Valid

KesesuaianPenempatanKerja2 57,50 6,328 ,533 ,424 Valid

KesesuaianPenempatanKerja3 57,47 5,154 ,627 ,518 Valid

KesesuaianPenempatanKerja4 57,30 4,700 ,713 ,686 Valid

KesesuaianPenempatanKerja5 57,47 6,051 ,757 ,660 Valid

KesesuaianPenempatanKerja6 57,07 5,651 ,803 ,772 Valid

KesesuaianPenempatanKerja7 57,30 5,941 ,635 ,572 Valid

KesesuaianPenempatanKerja8 57,20 5,062 ,711 ,622 Valid

KesesuaianPenempatanKerja9 57,33 5,126 ,789 ,604 Valid

KesesuaianPenempatanKerja10 57,27 6,478 ,697 ,576 Valid

KesesuaianPenempatanKerja11 57,83 6,213 ,613 ,506 Valid

KesesuaianPenempatanKerja12 57,93 6,478 ,678 ,654 Valid

KesesuaianPenempatanKerja13 57,13 5,085 ,749 ,695 Valid

KesesuaianPenempatanKerja14 57,50 5,017 ,634 ,534 Valid

(44)

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Keteran gan

KesesuaianPenempatanKerja1 57,23 5,633 ,620 ,559 Valid

KesesuaianPenempatanKerja2 57,50 6,328 ,533 ,424 Valid

KesesuaianPenempatanKerja3 57,47 5,154 ,627 ,518 Valid

KesesuaianPenempatanKerja4 57,30 4,700 ,713 ,686 Valid

KesesuaianPenempatanKerja5 57,47 6,051 ,757 ,660 Valid

KesesuaianPenempatanKerja6 57,07 5,651 ,803 ,772 Valid

KesesuaianPenempatanKerja7 57,30 5,941 ,635 ,572 Valid

KesesuaianPenempatanKerja8 57,20 5,062 ,711 ,622 Valid

KesesuaianPenempatanKerja9 57,33 5,126 ,789 ,604 Valid

KesesuaianPenempatanKerja10 57,27 6,478 ,697 ,576 Valid

KesesuaianPenempatanKerja11 57,83 6,213 ,613 ,506 Valid

KesesuaianPenempatanKerja12 57,93 6,478 ,678 ,654 Valid

KesesuaianPenempatanKerja13 57,13 5,085 ,749 ,695 Valid

KesesuaianPenempatanKerja14 57,50 5,017 ,634 ,534 Valid

KesesuaianPenempatanKerja15 57,47 6,257 ,816 ,719 Valid

[image:44.612.114.535.121.390.2]

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan valid karena nilai Corrected

Item-Total Correlation diatas 0,306, dengan demikian kuesioner dapat dilanjutkan

[image:44.612.114.518.541.698.2]

pada tahap pengujian selanjutnya.

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Kuesioner Prestasi Kerja Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Keterangan

PrestasiKerja1 64,63 5,482 ,501 ,444 Valid

PrestasiKerja2 64,47 5,913 ,741 ,661 Valid

PrestasiKerja3 64,87 6,051 ,560 ,508 Valid

(45)

PrestasiKerja5 64,63 5,413 ,496 ,373 Valid

PrestasiKerja6 64,80 5,407 ,560 ,439 Valid

PrestasiKerja7 65,07 5,995 ,639 ,520 Valid

PrestasiKerja8 64,97 5,964 ,722 ,657 Valid

PrestasiKerja9 64,80 6,166 ,760 ,614 Valid

PrestasiKerja10 65,23 6,047 ,604 ,530 Valid

PrestasiKerja11 64,93 5,099 ,820 ,793 Valid

PrestasiKerja12 64,97 5,895 ,502 ,479 Valid

PrestasiKerja13 65,20 6,166 ,496 ,412 Valid

PrestasiKerja14 64,80 6,786 ,792 ,685 Valid

PrestasiKerja15 64,90 6,369 ,837 ,717 Valid

PrestasiKerja16 64,90 6,507 ,793 ,628 Valid

PrestasiKerja17 64,90 5,610 ,802 ,746 Valid

[image:45.612.114.521.105.327.2]

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Tabel 3.5 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan valid karena nilai Corrected

Item-Total Correlation diatas 0,306, dengan demikian kuesioner dapat dilanjutkan

pada tahap pengujian selanjutnya

3. 9. 2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur

dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Situmorang, 2008:37). Bila suatu alat

pengukur di pakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran

yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel.

Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam

penelitian ini adalah menggunakan rumus koefisien Cronbach Alpha yaitu suatu kontruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0.60 (Ghozali, 2005:41-42).

(46)

Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner

Variabel

Kriteria

Keterangan Cronbach’s

Alpha Hitung

Cronbach’s Alpha Standar

Kesesuaian Penempatan Kerja 0,783 0,600 Reliabel

Prestasi Kerja 0,712 0,600 Reliabel

[image:46.612.111.520.120.215.2]

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Tabel 3.6 menunjukkan bahwa variabel penelitian ini telah memenuhi unsur

reliabilitas penelitian. Dengan demikian seluruh instrumen dapat mengukur variabel

penelitian.

3.10 Metode Analisis Data 3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis dengan cara data yang disusun dan dikelompokkan, kemudian

dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk

menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa daftar

pernyataan yang telah di isi oleh sejumlah responden penelitian yaitu Pegawai Badan

Perencanaan Pembangunan Kabupaten Tapanuli Selatan.

3.10.2 Metode Analisis Kuantitatif

Peneliti menganalisis dengan metode analisis regresi linear sederhana. Dalam

menganalisis data, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Adapun model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan : Y = Prestasi Kerja Pegawai

(47)

X = Kesesuaian Penempatan Kerja

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

3.10.3 Pengujian Hipotesis 3.10.3.1 Uji Hipotesis (Uji-t)

Uji hipotesis dilakukan dengan uji t yaitu secara parsial untuk membuktikan

hipotesis awal tentang hubungan kesesuaian penempatan kerja sebagai variabel bebas

(X) terhadap prestasi kerja pegawai sebagai variabel terikat (Y). Hasil uji ini pada

hasil program SPSS 16.0 for windows.

Kriteria Pengambilan Keputusan, yaitu:

H0 diterima, apabila thitung< ttabelpada α = 5%

Ha diterima, apabila thitung> ttabelpada α = 5%

Uji thitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel independen yaitu kesesuaian penempatan kerja (X)

terhadap variabel dependen yaitu prestasi kerja pegawai (Y), bentuk pengujiannya

adalah:

H0 : bi = 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

dari variabel independen yaitu kesesuaian penempatan kerja (X) terhadap variabel

dependen yaitu prestasi kerja pegawai (Y).

(48)

Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel

independen yaitu kesesuaian penempatan kerja (X) terhadap variabel dependen yaitu

prestasi kerja pegawai (Y).

3.10.3.2 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain, koefisien determinasi

digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas yang diteliti yaitu

kesesuaian penempatan kerja (X) terhadap prestasi kerja pegawai (Y) sebagai

(49)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.2 Hasil Penelitian

4.1.2. Sejarah Singkat Organisasi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan

Satuan Kerja Perangkat Daerah Penyelenggara Urusan Wajib berdasarkan

Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah

dan Peraturan Daerah No. 12 Tahun 2010 Tanggal 12 Januari 2011 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan dibentuk

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Nomor 14 Tahun 2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah kabupaten Tapanuli

Selatan. Dalam Peraturan tersebut ditetapkan bahwa Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan adalah merupakan unsur

perencanaan penyelengaraan pemerintahan daerah yang dipimpin oleh seorang

Kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati

melalui Sekretaris Daerah.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan mempunyai

tugas melaksanakan kebijakan teknis penyusunan perencanaan, pengendalian dan

(50)

statistik, bidang ekonomi, bidang tata ruang dan infrastruktur, bidang sosial budaya

serta tugas-tugas pembantuan dibidang perencanaan pembangunan daerah.

4.1.2 Visi

“Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Kabupaten Tapanuli Selatan yang lebih komprehensif, akomodatif, dan berkesinambungan berbasis Sumber Daya Manusia Pembangun serta Sumber Daya Alam yang Produktif dan Lestari” 4.1.3 Misi

Untuk mewujudkan visi yang telah diuraikan diatas, maka misi Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2011-2015 adalah:

1. Merumuskan rencana Pembangunan Daerah yang lebih komprehensif,

akomodatif, akomodatif, dan berkesinambungan

2. Meningkatkan kualitas aparatur Perencanaan Daerah dengan berbasis

sumber daya manusia pembangunan yang sehat, cerdas, kreatif beriman dan

profesional

(51)

4.1.4 Struktur Organisasi

Struktur orgnisasi dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten

Tapanuli Selatan adalah sebagai berikut:

[image:51.612.86.564.187.523.2]

Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan (2015)

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan

Kepala Dinas Kelompok Jabatan Fungsional Sekretaris Kasubag Umum Kasubag Keuangan Kasubag Program Bidang Penelitian dan Pengolahan Statistik

(52)

4.2 Analisis Deskriptif Responden

Analisis deskriptif responden merupakan uraian atas hasil pengumpulan data primer

berupa kuesioner yang menjelaskan mengenai karakteristik responden berdasarkan

umur, jenjang pendidikan, jenis kelamin, dan lama bekerja serta distribusi jawaban

responden terhadap masing – masing variable bebas dan variable terikat yang

digunakan pada penelitian ini.

4.5.1 Karakteristik Responden Menurut Umur

[image:52.612.166.464.391.506.2]

Karakteristik responden menurut umur dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1

Identitas Responden Berdasarkan Umur

No Usia Responden Persentase (%)

1 2 3 4

< 30 31 – 40 41 – 50 > 50

7 30 11 8

12,52 53,57 19,64 14,28

Jumlah 56 100.00

Sumber : Data Primer Diolah

Berdasarkan pada Tabel 4.1 diketahui bahwa jumlah usia < 30 tahun yang menjadi

responden pada penelitian ini adalah 7 orang atau 12,52%. Responden yang berusia

31 – 40 tahun adalah sebanyak 30 orang atau 53,57%. Responden yang berusia dari

tahun 41 – 50 tahun adalah sebanyak 11 orang atau 19,64%, sedangkan responden

(53)

Bappeda Tapanuli Selatan lebih banyak mempekerjakan karyawan dengan usia 31 –

40 tahun. Hal ini dikarenakan usia tersebut dianggap produktif.

4.5.2 Karakteristik Responden Menurut Jenjang Pendidikan

Karakteristik responden menurut jenjang pendidikan dapat dilihat seperti pada tabel

[image:53.612.166.460.281.396.2]

berikut ini:

Tabel 4.2

Identitas Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan

No Jenjang

Pendidikan

Responden Persentase (%)

1 2 3

SMA Diploma

Sarjana

8 16 32

14,28 28,57 57,14

Jumlah 56 100.00

Sumber : Data Primer Diolah

Berdasarkan pada Tabel 4.2 diketahui bahwa jumlah responden yang memiliki

jenjang pendidikan SMA/SMK pada penelitian ini adalah sebanyak 8 orang

responden atau 14,28%, jumlah responden yang memiliki jenjang pendidikan

Diploma (DI/DII/DIII) pada penelitian ini adalah sebanyak 16 orang atau 28,57%,

jumlah responden yang memiliki jenjang pendidikan Sarjana (S1/S2/S3) pada

penelitian ini adalah sebanyak 32 orang atau 57,14%. Hal ini menunjukkan bahwa

responden yang berpendidikan sarjana lebih dominan dan memiliki integritas yang

(54)

4.5.3 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Karakteristik responden menurut Jenis Kelamin dapat dilihat seperti pada tabel

[image:54.612.147.461.200.314.2]

berikut ini:

Tabel 4.3

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No

Jenis Kelamin Responden Persentase (%)

1 2

Laki – Laki Perempuan

35 21

62,50 37,50

Jumlah 56 100.00

Sumber : Data Primer Diolah

Berdasarkan pada Tabel 4.3 diketahui bahwa jumlah laki – laki yang menjadi

responden pada penelitian ini adalah 35 orang atau 62,50% sedangkan responden

perempuan adalah sebanyak 21 orang atau 37,50%. Hal ini menunjukkan bahwa

pegawai Bappeda Tapanuli Selatan lebih banyak berjenis kelamin laki – laki.

4.5.4 Karakteristik Responden Menurut Lama Bekerja

Karakteristik responden menurut lama bekerja dapat dilihat seperti pada tabel berikut

ini:

Tabel 4.4

Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja No

Masa Kerja Responden Persentase (%)

1 2 3 4

0 – 5 Tahun 6 – 10 Tahun 11 – 20 Tahun > 20 Tahun

8 11 13 24 14,28 19,64 23,21 42,85

Jumlah 56 100.00

[image:54.612.154.457.524.648.2]
(55)

Berdasarkan pada Tabel 4.4 diketahui bahwa jumlah responden yang masa

kerjanya diantara 0 – 5 tahun adalah sebanyak 8 orang atau 14,28%. Responden yang

masa kerjanya diantara 6 – 10 tahun adalah sebanyak 11 orang atau 19,64%.

Responden yang masa kerjanya diantara 11 – 20 tahun adalah sebanyak 13 orang atau

23,21%. Responden yang masa kerjanya diatas 24 tahun adalah sebanyak 13 orang

atau 42.85%. Hal ini menunjukkan bahwa tahun lama bekerja cukup mendominasi

untuk pelaksanaan pekerjaan ini, karena sudah memiliki keahlian dan pengalaman

yang cukup baik dalam prestasi kerja.

4.6 Analisis Deskripsi Variabel

Sehubungan dengan hasil tabulasi jawaban responden atas instrument penelitian dapat

dijelaskan sebagai berikut:

4.6.1 Kesesuaian Penempatan Kerja

Penjelasan sehubungan dengan variabel kebutuhan aktualisasi diri dapat dijelaskan

[image:55.612.114.515.509.704.2]

seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 4.5

Frekuensi Jawaban Responden terhadap Kesesuaian Penempatan Kerja (X) Pertanyaan

Kuesioner

SS S KS TS STS

Jumlah

F % F % F % F % F %

(56)

12 8 14,3 36 64,3 8 14,3 4 7,1 0 0 56 13 23 41,1 30 53,6 3 5,4 0 0 0 0 56 14 15 26,8 34 60,7 4 7,1 3 5,4 0 0 56 15 16 28,6 34 60,7 5 8,9 1 1,8 0 0 56 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Berdasarkan tabel 4.5 , dapat diketahui:

1. Untuk pernyataan 1 (Saya ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan latar

belakang pendidikan saya), 13 responden (23,2%) menyatakan sangat setuju

dan 37 responden (66,1%) menyatakan setuju. Sedangkan 6 responden

(10,7%) menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan pegawai Bappeda

Kabupaten Tapanuli Selatan merasa bahwa telah ditempatkan pada jabatan

yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

2. Untuk Pernyataan 2 (Saya mengikuti pendidikan alternatif lainnya untuk

mendukung kinerja saya) 11 responden (19,6) menyatakan sangat setuju dan

39 responden (69,6) menyatakan setuju. 6 responden (10,7%) menyatakan

kurang setuju. Hal ini menunjukkan pegawai Bappeda Kabupaten Tapanuli

Selatan selalu berupaya meningkatkan kinerjanya.

3. Untuk pernyataan 3 (Saya mengikuti pelatihan sesuai dengan bidang

pekerjaan saya), sebanyak 16 responden (28,6%) yang menyatakan sangat

setuju. Dan 31 responden (58,4%) menunjukkan setuju. Sedangkan 7

responden (12,5%) menyatakan kurang setuju dan 2 responden (3,6%)

menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai Bappeda

(57)

4. Untuk pernyataan 4 (Pengetahuan saya mengenai pekerjaan, membantu saya

dalam menyelesaikan tugas) sebanyak 19 responden (33,9%) yang

menyatakan sangat setuju, dan 33 responden (58,9%) menyatakan setuju.

Sedangkan 2 responden (3,6%) meyatakan kurang setuju dan 2 responden

(3,6%) menyatakan tidak setuju. Hal ini menujukkan bahwa pegawai Bappeda

Kabupaten Tapanuli Selatan mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai

pekerjaannya untuk membantunya menyelesaikan pekerjaan.

5. Untuk pernyataan 5 (Saya selalu berupaya meningkatkan pengetahuan

mengenai pekerjaan saya), sebanyak 14 responden (25,0%) menyatakan

sangat setuju, 34 responden (60,7%) yang menyatakan setuju. Sedangkan 8

responden (14,3%) menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

pegawai Bappeda Kabupaten Tapanuli Selatan selalu berupaya untuk

meningkatkan pengetahuan mereka akan pekerjaannya.

6. Untuk pernyataan 6 (Saya dapat memahami tugas-tugas yang diberikan

atasan), sebanyak 20 responden (35,7%) menyatakan sangat setuju, 32

responden (57,1%) menyatakan setuju. Sedangkan 4 responden (7,1%)

menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai Bappeda

Kabupaten Tapanuli Selatan tanggap akan pekerjaan yang diberikan atasan.

7. Untuk pernyataan 7 (Pengetahuan saya tentang pekerjaan memampukan saya

menyelesaikan beberapa tugas dalam satu waktu), sebanyak 22 responden

(39,3%) yang menyatakan sangat setuju dan 31 responden (55,4%)

(58)

dan 1 responden (1,8%) menyatakan tidak setuju. Karena dengan pengetahuan

yang dimiliki pegawai Bappeda Kabupaten Tapanuli Selatan mampu

menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

8. Untuk pernyataan 8 (Keterampilan saya dalam bekerja memungkinkan saya

dapat menganalisis masalah yang muncul), sebanyak 20 responden (35,7%)

yang menyatakan sangat setuju, dan 32 responden (57,1%) menyatakan

setuju. Sedangkan 3 responden (5,4%) menyatakan kurang setuju dan 1

responden (1,8%) menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan pegawai

Bappeda Kabupaten Tapanuli Selatan Mempunyai keterampilan analisis

permasalahan yang baik.

9. Untuk pernyataan 9 (Dengan keterampilan yang saya miliki saya dapat

menemukan solusi yang tepat untuk masalah yang dihadapi), 17 responden

(30,4%) menyatakan sangat setuju dan 36 responden (64,3%) menyatakan

setuju. Sedangkan 3 responden (5,4%) menyatakan kurang setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa pegawai Bappeda Kabupaten Tapanuli Selatan dapat

menemukan solusi untuk masalah yang dihadapi.

10. Untuk pernyataan 10 (Saya dapat menggunakan peralatan kerja yang

disediakan dengan keterampilan yang saya miliki), 19 responden (33,9%)

menyatakan sangat setuju, dan 33 responden (58,9%) menyatakan

Gambar

Tabel 1.1 Program Kerja dan Pencapaian BAPPEDA Tapanuli Selatan
Gambar 2.1 : Mekanisme kerja bagian penempatan
Tabel 3.3 Kondisi Kepegawaian Bappeda Kota Padang Sidempuan
Tabel 3.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh faktor pendapatan, faktor pendidikan, faktor jenis kelamin, faktor umur dan faktor status perkawinan terhadap

Pasal 35 huruf c Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia yang mengartikan bahwa perkara tindak pidana tersebut dapat dikesampingkan

Yakni (1) masyarakat masih memiliki kemauan untuk memperbaiki norma yang menyimpang, (2) kesejahteraan ekonomi dipercaya akan semakin membaik, dan (3) setuju jika masyarakat

Perumusan masalah &amp; tujuan Batasan masalah manfaat metodologi penilitian Metode penilitian Prosedur penilitian PEMBAHASAN DESIGN PADEYE ANALISA LOAD OUT

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian Kajian Kualitas Air dalam Menilai Kesesuaian Budidaya Bandeng (Chanos chanos Forsk) di Sekitar PT Kayu Lapis Indonesia Kendal

Kelompok Petani padi di Kabupaten Kediri yang telah menerapkan tanam padi organik , pada umumnya petani yang cukup memiliki modal dan lahan cukup luasDengan lahan yang luas petani

mengikut lima tahap kepimpinan transformasional yang dialami oleh guru di sekolah Taburan min dan tahap penilaian mengikut 12 item penglibatan dalam membuat keputusan Taburan

Based on the agency theory, the development of ownership structure uses the ownership type and identity as indicators. Ownership type includes 3 categories, which are