• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Konsep Diversi dan Restorative Justice Dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Konsep Diversi dan Restorative Justice Dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal perkara pidana yang dilakukan oleh anak- anak pada umumnya ketentuan yang dilanggar adalah peraturan pidana yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), maka

Simpulan dari hasil penelitian ini antara lain kontradiksi diversi tindak pidana narkotika anak ditinjau dari Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem

Anak merupakan tumpuan harapan masa depan masyakarat, bangsa, negara ataupun keluarganya, oleh karena kondisinya sebagai anak, maka diperlukan perlakuan khusus agar

3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak, tak disebutkan secara rinci tentang lembaga-lembaga apa saja yang terdapat dalam SPPA (Sistem Peradilan Pidana Anak), tetapi

conference , circle atau victim-offender mediation (VOM). Di Indonesia, paradigma yang ditawarkan oleh keadilan restoratif dalam prakteknya bukan merupakan hal

Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak yang dilakukan dengan tujuan agar dapat terwujud peradilan yang benar-benar menjamin pelindungan

bahwa proses peradilan pidana anak dilanjutkan dalam hal proses diversi tidak. menghasilkan kesepakatan, atau kesepakatan diversi tidak

Namun tidak semua perkara yang melibatkan anak dapat dilaksanakan upaya diversi, karena ada syarat-syarat yang diatur dalam Undang-Undang ini mengenai pelaksanaan diversi seperti