• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Fisik dan Nilai Derajat Keasaman Jus Buah Naga yang Dimasukkan Dibotol Kaca Berwarna

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakteristik Fisik dan Nilai Derajat Keasaman Jus Buah Naga yang Dimasukkan Dibotol Kaca Berwarna"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

KARAKTERISTIK F

NAGA YANG DI

FAKULTAS MAT

I

FISIK DAN NILAI DERAJAT KEASAMAN J

G DIMASUKKAN DI BOTOL KACA BERWARNA

FARIZA ANINDYA

DEPARTEMEN FISIKA

MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN AL

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2010

N JUS BUAH

ARNA

(2)

ABSTRAK

FARIZA ANINDYA. Karakteristik Fisik dan Nilai Derajat Keasaman Jus Buah Naga yang Dimasukkan Dibotol Kaca Berwarna. Dibimbing olehHANEDI DARMASETIAWAN.

Buah naga banyak dibudidayakan oleh masyarakat, namun jarang sekali diolah dalam bentuk minuman. Dalam penelitian ini, buah naga di buat menjadi jus untuk dipelajari karakteristik jus buah naga berupa kerapatan, viskositas, total padatan terlarut, konduktivitas listrik dan pH yang disimpan pada suhu dan perlakuan penambahan gula dan kadar natrium benzoat yang berbeda. Perbedaan perlakuan dan lama penyimpanan dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Kemudian interaksi antara keduanya diuji dengan menggunakan uji Duncan. Faktor lama penyimpanan, suhu dan kadar mempengaruhi nilai parameter-parameter jus buah naga yang diukur. Jus buah naga yang disimpan pada suhu kamar ataupun lemari pendingin dapat mengubah mutu dari jus tersebut. Jus buah naga yang disimpan pada suhu kamar akan lebih cepat rusak dan mengalami perubahan fisik ( aroma dan rasa). Jus buah naga yang disimpan pada suhu kamar hanya mampu bertahan selama 3 hari penyimpanan. Sedangkan pada lemari pendingin, waktu penyimpanannya hingga 19 hari yang memakai pengawet natrium benzoat.

(3)

KARAKTERISTIK FISIK DAN NILAI DERAJAT

KEASAMAN JUS BUAH NAGA YANG DIMASUKKAN DI BOTOL KACA

BERWARNA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Pertanian Bogor

Oleh

FARIZA ANINDYA ( G74063030 )

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(4)

Judul

: Karakteristik Fisik dan Nilai Derajat Keasaman

Jus Buah Naga yang Dimasukkan di Botol Kaca

Berwarna

Nama Mahasiswa

: Fariza Anindya

NRP

: G74063030

Menyetujui

Ir. Hanedi Darmasertiawan, MS

Pembimbing Utama

Mengetahui

Dr. Irzaman Msi

Ketua Departemen Fisika

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Palangkaraya, pada tanggal 6 Oktober 1988. Penulis merupakan anak ke dua dari 2 bersaudara dari Bapak Rahadi dan Ibu Emmy Supariyani. Penulis memulai jenjang pendidikan formal pada TK Sandy Putra Bogor ( 1993-1994) dilanjutkan di Sekolah Dasar Pengadilan 4 Bogor ( 1994-2000). Kemudian penulis melanjutkan di SLTP negeri 5 Bogor ( 2000-2003), dan dilanjutkan di SMU Negeri 2 Bogor ( 2003-2006 ).

Penulis meneruskan jenjang studinya yang lebih tinggi di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2006 dan diterima sebagai mahasiswi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada program studi Fisika. Selama menjalani pendidikan akademik penulis pernah menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Fisika periode 2007/2008.

(6)

Kata Pengantar

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan hanya kepada Allah

SWT, kebenaran mutlak alam semesta beserta isinya. Sholawat serta salam semoga tercurah

kepadaRasulullah SAW. Dengan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian

ini yang berjudul “KARAKTERISTIK FISIK DAN NILAI DERAJAT KEASAMAN

JUS BUAH NAGA YANG D

IMASUKKAN DI BOTOL KACA BERWARNA”.

Pada

kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang banyak

membantu penulis dalam menyelesaikan, diantaranya:

1. Bapak Ir. Hanedi Darmasetiawan, MS selaku pembimbing yang telah memberi

arahan terhadap penulis.

2. Keluarga tercinta yang selalu mendukung segala aktifitas penulis.

3. Ibu Mersi dan Bapak Hendradi Hardhienata selaku penguji saya.

4. Iqbal Ramdhani yang selalu memberikan semangat menyelesaikan skripsi ini.

5. Teman dan sahabat yang selalu mendukung Penulis

6. Rekan- rekan di Bagian Fisika FMIPA IPB Angkatan 43.

I

m gonna miss you all

7. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan usulan penelitian ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu segala masukan berupa kritik dan saran yang sifatnya

membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya ini bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bogor, Juli 2010

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL

………

iii

DAFTAR GAMBAR ………..

iv

DAFTAR LAMPIRAN ………

v

PENDAHULUAN ……….

1

Latar Belakang ………..

1

Tujuan ………...

1

Hipotesi

s ………...

1

TINJAUAN PUSTAKA ………..

2

Buah naga ……….

2

Komposisi dan Kegunaan ……….

3

Gula ……..……….

4

Pengawetan ………

4

Kerapatan

………..

4

Viskositas ………..

5

Total Padatan Terlarut ………

5

Konduktivitaas Listrik ………

5

pH`……….

5

BAHAN DAN METODE ………

5

Waktu dan

Tempat ……….

5

Bahan dan Alat ………..

5

Metode Penelitian………..

5

Prosedur kerja ………..

5

-

Pembuatan sampel ……….

5

-

Karakteristik sampel ………

6

-

Pengukuran k

erapatan ……….

6

-

Pengukuran viskositas ……….

6

-

Pengukuran konduktivitas listrik ………

6

-

Pengukuran total padatan terlarut ………...

7

-

Pengukuran nilai pH…………...………..………

7

Rancangan Percobaan ………..

7

HASIL DAN PEMBAHASAN ………

8

Kerapatan ……….

8

Viskositas ……….

8

Total Padatan Terlarut ………

9

Konduktivitas Listrik ……….

9

Derajat Keasaman (pH) ……….

10

KESIMPULAN DAN SARAN ……..………..

10

Kesimpulan ………

11

Saran ………..

11

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.

Buah naga daging putih……….

4

Gambar 2.

Viskosmeter Gilmonth

……….……

6

Gambar 3.

Alat konduktivitas listrik ……….

7

Gambar 4.

TDS-

meter ………

7

Gambar 5.

Hubungan antara lama penyimpanan dan kerapatan

jus buah naga ………

8

Gambar 6.

Hubungan antara lama penyimpanan dan viskositas

jus buah naga ………

9

Gambar 7.

Hubungan antara lama penyimpanan dan total padatan terlarut

jus buah naga ………

9

Gambar 8.

Hubungan antara lama penyimpanan dan konduktivitas listrik

jus

buah naga ………

10

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

(11)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Buah-buahan merupakan salah satu komoditas produk hasil penelitian yang mempunyai nilai yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Ditinjau dari segi kesehatan, buah-buahan bermanfaat untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan tubuh dan berkhasiat obat. Di Indonesia, buah naga

(Hylocereus sp) masih belum banyak dikenal

masyarakat, karena pada tahun 2001 buah ini hanya ada di Israel, Australia, Thailand dan Vietnam, tetapi sekarang sudah mulai merambah pasaran Indonesia. Kepopuleran buah naga di Indonesia kini semakin berkembang setelah dipromosikan sebagai buah yang berkhasiat obat dan terkenal mujarab untuk pengobatan beberapa jenis penyakit kronis. Kepopuleran buah naga ini meningkatkan daya kesukaan konsumennya sehingga menjadikan permintaan pasar terhadap buah naga melonjak tinggi dan permintaan pasar yang makin tinggi ini belum dapat dipenuhi oleh para pekebun. Saat ini Thailand dan Vietnam merupakan pemasok buah terbesar dunia, tetapi permintaan yang dapat dipenuhi masih kurang dari 50 persen. Tinjauan potensi pasar buah naga dari beberapa segi tersebut menunjukkan bahwa pengembangan buah naga di Indonesia memiliki prospek yang sangat cerah. Buah naga berdaging putih ini bercitarasa manis bercampur masam segar, mempunyai sisik atau jumbai kehijauan di sisi luar, serta kadar kemanisannya tergolong rendah dibandingkan buah naga jenis lain, yakni 1013 brix. Pada umumnya, buah naga dikonsumsi dalam bentuk buah segar sebagai penghilang dahaga, hal ini karena kandungan airnya yang sangat tinggi (90,2 persen) dari berat buah, serta rasanya cukup manis karena kadar gulanya mencapai 1318 brix. Tanaman ini termasuk aneh walaupun batangnya dicabut dari tanah, ia masih bisa terus hidup sebagai epifit yang dapat ,menyerap air dan mineral melalui akar udara pada batangnya pada tanaman yang dipanjatnya. Pengembangan budidaya buah naga, baik melalui perluasan lahan penanaman (ekstensifikasi) maupun peningkatan teknik budidaya ( intensifikasi), akan berdampak positif bagi kehidupan masyarakat, yaitu

memberikan kesempatan kerja yang luas, memberikan penghasilan bagi masyarakat pada setiap rantai agribisnisnya dan meningkatkan perbaikan kesehatan masyrakat. Buah naga selain dikembangkan dalam bentuk perkebunan secara komersial di lahan yang luas, ia juga cocok ditanam pada pekarangan sempit di perkotaan yang difungsikan sebagai tenaman hias halaman rumah sekaligus menghasilkan buah. Penanaman di pot sebagai tanaman hias dapat memberikan penampilan tanaman yang eksklusif dan berkesan seni yang mahal.

Tujuan Penelitian

1. Mempelajari pengaruh suhu dan waktu penyimpanan buah naga terhadap mutu jus buah naga.

2. Mendapatkan jus buah naga yang lebih tahan lama berdasarkan perbedaan penambahan pengawet. 3. Diharapkan dapat disukai oleh

konsumen serta mempopulerkan buah naga dalam bentuk jus buah naga. 4. Secara ekonomi dapat dikembangkan

oleh masyarakat kecil sebagai home industry.

Perumusan Masalah

1. Apakah perbedaan jumlah natrium benzoat yang ditambah sebagai pengawet dapat menunjukkan perbedaan lama penyimpanan? 2. Apakah penambahan natrium benzoat

cukup layak untuk menambah lama penyimpanan?

Hipotesis

1. Waktu penyimpanan yang lebih lama pada suhu kamar mutunya lebih rendah dari hasil waktu penyimpanan di lemari pendingin (kulkas).

(12)

TINJAUAN PUSTAKA

Buah naga atau dragon fruit (Hylocereus sp).

Botani dan morfologi

Buah naga adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari marga Hylocereus dan

Selenicereus. Buah ini berasal dari Meksiko,

Amerika Tengah dan Amerika Selatan namun sekarang juga dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, dan Malaysia. Buah ini juga dapat ditemui di Okinawa, Israel, Australia utara dan Tiongkok selatan. Hylocereus hanya mekar pada malam hari.

Pada tahun 1870 tanaman ini dibawa orang Perancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Oleh orang Vietnam dan orang Cina buahnya dianggap membawa berkah. Oleh sebab itu, buah ini selalu diletakkan di antara dua patung naga berwarna hijau di atas meja altar. Warna merah buah jadi mencolok sekali di antara warna naga-naga yang hijau. Dari kebiasaan inilah buah itu di kalangan orang Vietnam yang sangat terpengaruh budaya Cina dikenal sebagai thang loy(buah naga). Thang loy diterjemahkan di Eropa dan negara lain yang berbahasa Inggris sebagai

dragon fruit(buah naga).

Sistematika tanaman (taksonomi) buah naga diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom :Plantae (Tumbuhan) Subkingdom :Tracheobionta (Tumbuhanberpembuluh) SuperDivisi :Spermatophyta (Menghasilkanbiji) Divisi :Magnoliophyta (Tumbuhanberbunga) Kelas :Magnoliopsida

(Berkeping dua atau dikotil) SubKelas :Hamamelidae

Ordo :Caryophyll Famili :Cactaceae

(Sukukaktus-kaktusan) Genus :Hylocereus

Spesies :Hylocereus undatus(Haw.) Sumber: (Anonim 2009c)

Buah naga tergolong buah batu yang berdaging dan berair. Bentuk buah bulat agak memanjang atau bulat agak lonjong. Kulit

(13)

Moisture ( g ) 82.5 - 83

Protein ( g ) 0.159 - 0.229

Fat ( g ) 0.21 - 0.61

Crude Fiber ( g ) 0.7 - 0.9

Carotene ( mg ) 0.005 -0.012

Calcium ( mg ) 6.3 - 8.8

Phosphorus ( mg ) 30.2 - 36.1

Iron ( mg ) 0.55 - 0.65

Vitamin B1 (mg ) 0.028 - 0.043

Vitamin B2 ( mg ) 0.043 - 0.045

Vitamin B3 ( mg ) 0.297 - 0.43

Vitamin C ( mg ) 8 - 9

Thiamine ( mg ) 0.28 - 0.30

Riboflavin ( mg ) 0.043 - 0.044

Niacin ( mg ) 1.297 - 1.300

Ash ( g) 0.28

(14)

antara lain jeli, selai, sari buah pekat, sirup buah-buahan dan beberapa perlakuan lain. Gula merupakan senyawa kimia yang termasuk karbohidrat. Senyawa kimia ini mempunyai rasa manis dan larut dalam air. Setiap 100 gram gula pasir (sukrosa) dapat menghasilkan 387 kalori. Gula terbagi dalam berbagai bentuk : sukrosa, fruktosa, glukosa, dan dekstrosa. Sukrosa adalah gula yang dikenal sehari-hari dengan gula pasir dan banyak digunakan dalam industri makanan, baik kristal halus, kasar maupun bentuk cair

( Mariance 2006) Pengawet

Agar jus dan sari buah naga dapat bertahan lama maka perlu ditambahkan pengawet. Zat pengawet terdiri dari senyawa – senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam atau garamnya. Aktivitas bahan pengawet tidak sama, ada yang efektif terhadap bakteri, khamir maupun kapang. ( Mariance 2006). Pengawet sebaiknya digunakan apabila benar-benar dibutuhkan, karena penggunaan gula yang pekat cukup berfungsi sebagai pengawet. Hal yang lain yang harus diperhatikan dalam penggunaan pengawet adalah dosis yang aman bagi kesehatan ( Mariance 2006)

Tabel 2. Beberapa pengawet kimia dan batas maksimum penggunaan

Nama Pengawet Batas maksimum

penggunaan(g/kg)

Asam Benzoat 1

Natrium Benzoat 1

Natrium Bisulfit 1

Kalium Sorbat 1

Kalium Benzoat 1

Sumber : ( Mariance 2006)

Pada penelitian ini jus dan sari buah naga akan menggunakan pengawet natrium benzoat. Natrium benzoat stabil dalam bentuk kristal putih, mempunyai rasa manis dan kadang–kadang sepat. Garam ini lebih mudah larut dalam air dibandingkan dengan asam benzoat.

Karakteristik Fisik

1. Kerapatan

Kerapatan material homogen didefinisikan sebagai massa per unit

volume. Kerapatan biasanya

dinyatakan dalam gram per sentimeter kubik (CGS) atau kilogram per meter kubik (SI). Biasanya dilambangkan dengan ρ

(rho) atau dapat dinyatakan dengan persamaan

...(1)

m

V

Keterangan :

m adalah massa bahan ( g ) V adalah volum bahan ( cm3) ( Dewi 2004) .

Kerapatan bervariasi sesuai dengan konsentrasi larutan. Pada umumnya bahan seperti gula dan garam menyebabkan kenaikan kerapatan tetapi kadang – kadang juga dapat turun jika dalam larutan terdapat lemak atau alkohol.

2. Viskositas ( Kekentalan )

Kekentalan merupakan daya tahan aliran fluida. Untuk memahami perilaku aliran fluida diperlukan persamaan gerak fluida seperti viskometer. Kekentalan dapat terjadi pada cairan maupun gas. Dalam cairan, kekentalan disebabkan oleh gaya kohesif antar molekul. Dalam gas, kekentalan berasal dari tumbukan antar molekul tersebut (Giancoli 2001).

(15)

3. Konduktivitas Listrik

Daya hantar listrik suatu larutan bergantung pada jenis dan konsentrasi ion dalam larutan. Ion yang mudah bergerak mempunyai daya hantar listrik besar. Daya hantar listrik menunjukan kemampuan fluida untuk menghantarkan listrik. Konduktivitas larutan sangat tergantung pada konsentrasi ion dan suhu air. Semakin besar nilai daya hantar listrik berarti kemampuan dalam menghantarkan listrik semakin kuat ( Mariance 2006).

4. Derajat Keasaman (pH)

Kosentrasi ion hydrogen yang aktif yang biasa dinyatakan dengan pH sering menentukan macam mikroba yang tumbuh dalam makanan dan produk yang dihasilkan. Setiap mikroba masing-masing mempunyai pH optimum, minimum

dan maximum untuk

pertumbuhannya, sebagai contoh bakteri yang dapat tumbuh paling baik pada pH mendekati netral, tetapi beberapa bakteri menyukai suasana asam dan yang lain dapat tumbuh dengan sedikit asam atau dalam suasana basa (Dewi 2004).

5. Total Padatan Terlarut

Total padatan terlarut merupakan bahan-bahan terlarut dalam air yang tidak tersaring dengan kertas saring millipore yang ukuran

pori 0,45 μ m. Padatan ini terdiri dari

senyawa-senyawa anorganik dan organik yang terlarut dalam air, mineral dan garam-garamnya. Total padatan terlarut merepresentasikan kadar gula atau kadar padatan yang terlarut dalam bahan tersebut. Jumlah zat padat terlarut berbeda dengan konduktivitas listrik larutan. Pada jumlah zat padat terlarut yang diukur adalah jumlah ion dalam air sedangkan dalam konduktivitas listrik yang diukur adalah kemampuan

ion-ion tersebut dalam menghantarkan listrik (Winarno 1997).

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan bulan September 2009 sampai bulan Mei 2010, di Laboratorium FMIPA IPB.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan yaitu buah naga dengan ukuran dan tingkat kematangan yang sama. Sedangkan tambahan bahannya yaitu gula pasir dan natrium benzoat.

Alat yang digunakan untuk membuat jus buah naga yaitu blender, pisau, baskom plastik, saringan plastik,corong, gelas ukur, botol kaca berwarna gelap. Alat yang digunakan untuk karakterisasi yaitu viskometer Gilmonth, Oakton pH meter, refractometer GMK 701R dan gelas ukur 50cm3

Metode Penelitian

Prosedur kerja:

Pembuatan sampel

Sampel yang dibuat berupa jus buah naga sebanyak sepuluh sampel yang dimasukan dalam botol kaca berwarna coklat lalu disimpan di suhu kamar sekitar 25-28ºC dan lemari pendingin bersuhu sekitar 10-12°C.  Karakterisasi sampel

Karakterisasi jus buah naga meliputi karakterisasi fisik meliputi kerapatan, mengukur kekentalan, mengukur konduktivitas listrik dan mengukur derajat keasaman dengan alat pH meter.

1. Pengukuran kerapatan

(16)

...(2)

m

V

3

3

(

)

(

)

s bola c s a bola air a

t

t

s

a

s

3

a

3

s

t

a

(17)

      

ijkl i j k ij ik jk ijk ijkl

(18)

1.0000 1.0100 1.0200 1.0300 1.0400 1.0500 1.0600

02468101214161820

K

e

ra

p

a

ta

n

(

g

/c

m

3)

Lama Penyimpanan (hari)

(19)

1.0000 1.1000 1.2000 1.3000 1.4000 1.5000 1.6000 1.7000 1.8000 1.9000 2.0000

02468101214161820

v

is

k

o

si

ta

s

(c

P)

Lama penyimpanan (hari)

SKA1 SKA2 SKA3 SKA4 LPA1 LPA2

100 110 120 130 140 150

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

T

PT

(X

1

0

P

PM

)

Lama Penyimpanan (hari)

(20)

1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

K

o

n

d

u

k

ti

v

it

a

s

Li

st

ri

k

(m

S

)

Lama Penyimpanan(hari)

SKA1 SKA2 SKA3 SKA4 LPA1 LPA2 LPA3 LPA4

3 3.5 4 4.5 5 5.5

0 2 4 6 8101214161820

p

H

Lama Penyimpanan (Hari)

(21)

interaksi menghasilkan perbedaan nilai pH satu dengan lainnya.

Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa semua perlakuan saling beda nyata, artinya bahwa pH yang didapat pada semua perlakuan yang diukur berbeda. Pada penelitian ini tidak ada uji organoleptik, uji organoleptik dilakukan secara mandiri.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan, parameter kerapatan, viskositas, TPT, konduktivitas listrik dan pH memiliki nilai yang berubah terhadap perlakuan, suhu dan lama penyimpanan. Suatu bahan yang disimpan pada lemari pendingin lebih tahan terhadap kerusakan dibandingkan dengan yang disimpan pada suhu kamar, sehingga jus buah naga yang disimpan pada suhu kamar, mutunya lebih rendah antara lain lebih cepat rusak dibandingkan yang disimpan di lemari pendingin. Jus buah naga sudah rusak secara fisik dilihat adanya kapang kecil yang berada di pinggir botol dan aroma yang tidak sedap (lebih asam). Penambahan natrium benzoat, membuat jus buah naga menghasilkan mutu yang lebih baik dibandingkan dengan penambahan gula pasir sehingga jus buah naga bisa disimpan dalam waktu yang lebih lama pada lemari pendingin.

Saran

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik, disarankan untuk mengubah konsentrasi penambahan natrium benzoat dan memvariasikan penambahan gula pasir juga menggunakan bahan pengawet yang lain, tempat yang lebih steril, dan penguian organoleptik pada rasa, warna dan aroma dengan panelis yang terlatih.

DAFTAR PUSTAKA

[Anonim]. 2004. Tanaman Obat. http://andipati.wordpress.com/2006/0 8/04/buah-naga/.

[Anonim]. 2009a. Buah Naga. http://id.wikipedia.org/wiki/Buah_na ga.

[Anonim]. 2009b. Buah Naga. .http://devikencana.wordpress.com/20 09/04/08/buah-naga/.

[Anonim]. 2009c. Taksonomi Buah Naga. http://id.imamwiguna.wordpress.com/ 2009/01/09/taksonomi-buah-naga/ [Anonim]. 2009d. Manfaat buah naga.

http://www.suaramedia.com

Budhiarti, Lira.2008. Karakterisasi Fisik dan pH pada Pembuatan SerbukTomat Apel. Skripsi. Bogor: Departemen Fisika FMIPA, Institut Pertanian Bogor.

Cahyono, B. 2009. Sukses Bertanam Buah Naga. Jakarta : Pustaka Mina.

Dewi, D.U. 2004. Karakateristik Fisik dan Nilai pH Coctail Buah Pepaya Bangkok dengan Lama Penyimpanan yang Berbeda pada Suhu Ruang Pendingin. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB, Bogor.

Fibriana, Nurul., Ariyanti, Lina., Kristanti, Anindya. 2009. Natrium Benzoat sebagai Bahan Pengawet Minuman Isotonik. Makalah. Departemen Kimia FMIPA, Universitas Negeri Malang.

Giancoli DC. 2001. Fisika Ed ke-5. Hilarius Wibi H, editor. Jakarta : Erlangga. Terjemahan dari :Physics 5thed. Hartoyo, R. 2002. Mutu Kentang yang

Berbeda Kadar Air dan Lamanya Penyimpanan Ditinjau dari Hasil Uji Fisiknya. Skripsi. Bogor: Departemen Fisika, Institut Pertanian Bogor. Kristanto, D. 2009. Buah Naga

Pembudiyaandi Pot dan di Kebun. Jakarta: Penebar Swadaya.

Lutpiah, E. N. 2005. Karakteristik Fisik dan Nilai pH Jus Belimbing yang Disimpan pada Suhu Kamar dan Lemari Pendingin. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB, Bogor.

Mariance, R. 2006. Karakteristik Fisik dan pH Sari Wortel. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB, Bogor.

(22)

Suciningsih, R. R. 2006. Karakteriktik Fisik dan Nilai pH Sari Buah Pala Selama Penyimpanan. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB, Bogor.

Vikaliana, R. 2000. Kasus dalam Bidang Fisika Pangan tentang Jeruk Nipis pada Suhu dan Lamanya

Penyimpanan yang Berbeda. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB, Bogor. Winarno FG. 1997. Kimia Pangan dan Gizi.

(23)
(24)

Lampiran 1.Diagram alir penelitian

Analisis

(Pengolahan

data)

selesai

blanko

Karakterisasi

kulk

as

suhu

kamar

kul

kas

suhu

kamar

kul

kas

suhu

kamar

kul

kas

suhu

kamar

0,6%

0.4%

gula

Pengawet

Tanpa

pengawet

Pembuatan sampel

Penye-diaan

bahan?

?

Mulai

(25)

Lampiran 2. Rekapitulasi hasil data penelitian suhu kamar Blanko

Hari Ulangan Kerapatan (g/cm3)

Viskositas (cP) TPT (x10 ppm) Konduktivitas listrik (mS/cm) pH

1 1 1,0042 1,7694 141 1,518 4,49

2 1,0020 1,6225 139 1,520 4,51

3 1 1,0310 1,2795 139 1,529 4,12

2 1,0488 1,2697 137 1,527 4,10

Gula

Hari Ulangan Kerapatan (g/cm3)

Viskositas (cP) TPT (x10 ppm) Konduktivitas listrik (mS/cm) pH

1 1 1,0168 1,9920 140 1,590 4,61

2 1,0291 1,9263 138 1,588 4,59

3 1 1,0423 1,7237 121 1,596 4,12

2 1,0422 1,6460 119 1,594 4,14

Natrium Benzoat 0,4%

Hari Ulangan Kerapatan (g/cm3)

Viskositas (cP) TPT (x10 ppm) Konduktivitas listrik (mS/cm) pH

1 1 1,0296 1,6977 107 1,386 5,10

2 1,0177 1,6352 107 1,384 5,14

3 1 1,0212 1,2290 121 1,400 4,21

2 1,0295 1,3059 119 1,404 4,19

Natrium Benzoat 0,6%

Hari Ulangan Kerapatan (g/cm3)

Viskositas (cP) TPT (x10 ppm) Konduktivitas listrik (mS/cm) pH

1 1 1,0285 1,6816 116 1,420 5,22

2 1,0305 1,6877 114 1,416 5,24

3 1 1,0310 1,4786 123 1,436 4,40

(26)

Lampiran 3. Rekapitulasi hasil data penelitian pada lemari pendingin Blanko

Hari Ulangan Kerapatan (g/cm3)

Viskositas (cP)

TPT (x10 ppm)

Konduktivitas lisrik

(mS/cm)

pH

1 1 1,0152 1,6718 126 1,374 4,31

2 1,0176 1,6090 124 1,372 4,29

3 1 1,0126 1,3222 122 1,382 5,06

2 1,0402 1,3170 118 1,382 5,04

5 1 1,0273 1,0451 120 1,392 4,48

2 1,0663 1,1020 122 1,394 4,50

7 1 1,0120 1,2210 122 1,403 4,30

2 1,0628 1,2347 122 1,405 4,30

Gula

Hari Ulangan Kerapatan (g/cm3)

Viskositas (cP)

TPT (x10 ppm)

Konduktivitas listrik (mS/cm)

pH

1 1 1,0482 1,3512 139 1,401 4,39

2 1,0430 1,3170 137 1,403 4,41

3 1 1,0210 1,3435 126 1,410 5,28

2 1,0282 1,3421 126 1,412 5,26

5 1 1,0483 1,3968 118 1,418 4,62

2 1,0331 1,3672 116 1,420 4,60

7 1 1,0275 1,3161 131 1,428 4,56

2 1,0714 1,3078 129 1,430 4,54

9 1 1,0317 1,2990 131 1,435 4,52

2 1,0537 1,2856 129 1,437 4,48

11 1 1,0436 1,2220 133 1,440 4,22

2 1,0451 1,2313 135 1,442 4,18

13 1 1,0450 1,1075 130 1,454 3,41

(27)

Lanjutan

Lampiran 3. Rekapitulasi hasil data penelitian pada lemari pendingin Natrium benzoat 0,4%

Hari Ulangan Kerapatan (g/cm3)

Viskositas (cP)

TPT (x10 ppm)

Konduktivitas listrik (mS/cm)

pH

1 1 1,0160 1,3715 108 1,204 5,30

2 1,0310 1,3774 110 1,202 3,30

3 1 1,0190 1,2981 104 1,212 5,21

2 1,0122 1,3092 106 1,214 5,21

5 1 1,0465 1,2800 106 1,224 5,16

2 1,0411 1,3040 108 1,222 5,16

7 1 1,0364 1,2687 106 1,234 5,14

2 1,0583 1,2842 106 1,232 5,12

9 1 1,0425 1,2382 105 1,242 5,13

2 1,0359 1,2721 105 1,242 5,13

11 1 1,0382 1,3499 105 1,249 4,90

2 1,0716 1,1585 105 1,251 4,88

13 1 1,0513 1,2562 110 1,264 4,85

2 1,0670 1,2307 108 1,262 4,83

15 1 1,0376 1,1642 103 1,270 4,56

2 1,0373 1,2294 105 1,274 4,56

17 1 1,0392 1,1704 106 1,282 4,34

2 1,0545 1,2166 106 1,282 4,30

19 1 1,0483 1,1786 108 1,293 4,30

(28)

Lanjutan

Lampiran 3. Rekapitulasi hasil data penelitian pada lemari pendingin. Natrium benzoat 0,6%

Hari Ulangan Kerapatan (g/cm3)

Viskositas (cP)

TPT (x10 ppm)

Konduktivitas listrik (mS/cm)

pH

1 1 1,0246 1,4702 112 1,296 5,10

2 1,0534 1,3665 114 1,298 3,12

3 1 1,0520 1,4156 111 1,306 5,25

2 1,0550 1,3662 111 1,308 5,25

5 1 1,0224 1,2092 111 1,315 5,18

2 1,0307 1,2731 109 1,317 5,20

7 1 1,0294 1,2602 111 1,324 5,19

2 1,0547 1,2101 113 1,326 5,19

9 1 1,0517 1,1911 112 1,336 5,13

2 1,0518 1,2692 112 1,338 5,15

11 1 1,0451 1,2019 112 1,348 5,11

2 1,0518 1,2204 114 1,350 5,13

13 1 1,0454 1,2019 117 1,356 4,88

2 1,0474 1,2050 118 1,358 4,90

15 1 1,0469 1,2180 112 1,363 4,70

2 1,0560 1,1871 112 1,365 4,72

17 1 1,0510 1,1066 112 1,377 4,77

2 1,0514 1,1326 112 1,375 4,75

19 1 1,0482 1,2047 114 1,385 4,70

(29)

Lampiran 4. Nilai rata-rata hasil data penelitian Suhu kamar

Hari Sampel Kerapatan (g/cm3)

Viskositas (cP)

TPT (x10 ppm)

pH Konduktivitas listrik (mS/cm)

1 A1 1,0031 1,6960 140 4,50 1,519

1 A2 1,0230 1,9592 139 4,60 1,589

1 A3 1,0237 1,6665 107 5,12 1,385

1 A4 1,0295 1,6847 115 5,23 1,418

3 A1 1,0399 1,2746 138 4,11 1,528

3 A2 1,0427 1,6849 120 4,13 1,595

3 A3 1,0254 1,2675 120 4,20 1,402

(30)

Lanjutan

Lampiran 4. Nilai rata-rata hasil data penelitian Lemari Pendingin

Hari Sampel Kerapatan (g/cm3)

Viskositas (cP)

TPT (x10 ppm)

pH Konduktivitas listrik (mS/cm)

1 A1 1,0164 1,3341 125 4,30 1,373

1 A2 1,0443 1,6404 138 4,40 1,402

1 A3 1,0235 1,3745 109 5,30 1,203

1 A4 1,0390 1,4184 113 5,11 1,297

3 A1 1,0264 1,3196 120 5,05 1,382

3 A2 1,0246 1,3428 126 5,27 1,411

3 A3 1,0156 1,3037 105 5,21 1,213

3 A4 1,0535 1,3909 111 5,25 1,307

5 A1 1,0370 1,2280 121 4,49 1,393

5 A2 1,0407 1,3820 117 4,61 1,419

5 A3 1,0438 1,2920 107 5,16 1,223

5 A4 1,0265 1,2412 110 5,19 1,316

7 A1 1,0468 1,0734 122 4,30 1,404

7 A2 1,0495 1,3120 130 4,55 1,429

7 A3 1,0474 1,2765 106 5,13 1,233

7 A4 1,0421 1,2352 112 5,19 1,325

9 A1 - - - -

-9 A2 1,0427 1,2923 130 4,50 1,436

9 A3 1,0392 1,2552 105 5,13 1,242

9 A4 1,0518 1,2305 112 5,14 1,337

11 A1 - - - -

-11 A2 1,0444 1,2267 134 4,20 1,441

11 A3 1,0549 1,2542 105 4,89 1,251

11 A4 1,0485 1,2112 113 5,12 1,349

13 A1 - - - -

-13 A2 1,0443 1,1713 129 3,40 1,453

13 A3 1,0592 1,2435 109 4,84 1,263

13 A4 1,0464 1,2035 116 4,89 1,357

15 A1 - - - -

-15 A2 - - - -

-15 A3 1,0375 1,1968 104 4,56 1,272

15 A4 1,0515 1,2026 112 4,71 1,364

17 A1 - - - -

-17 A2 - - - -

(31)

Hari Sampel Kerapatan (g/cm3)

Viskositas (cP)

TPT (x10 ppm)

pH Konduktivitas listrik (mS/cm)

17 A4 1,0512 1,1960 112 4,76 1,376

19 A1 - - - -

-19 A2 - - - -

-19 A3 1,0409 1,1864 107 4,28 1,292

(32)

Lampiran 5. Analisis sidik ragam kerapatan, viskositas, TPT, konduktivitas listrik dan pH ANOVA

Kerapatan

Sum of

Squares df Mean Square Fhit Ftabel Sig.

Between Groups 12.260 9 1.362 6.615* 1.94 .000

Within Groups 30.892 150 .206

Total 43.153 159

*F hit > F table or Sig. < 0.05 “berbeda nyata”

ANOVA

Viskositas

Sum of

Squares df Mean Square Fhit Ftabel Sig.

Between Groups 30.433 9 3.381 11.716* 1.94 .000

Within Groups 43.291 150 .289

Total 73.725 159

*F hit > F table or Sig. <0.05 “berbeda nyata”

ANOVA

Total Padatan Terlarut ( TPT )

Sum of

Squares df Mean Square Fhit Ftabel Sig.

Between Groups 17298772.

056 9 1922085.784 7.594* 1.94

.000

Within Groups 37965742.

188 150 253104.948

Total 55264514.

244 159

*Fhit > F table or Sig. < 0.05 “berbeda nyata”

ANOVA Konduktivitas listrik

Sum of

Squares df Mean Square Fhit Ftabel Sig.

Between Groups 24.005 9 2.667 7.788* 1.94 .000

Within Groups 51.372 150 .342

Total 75.377 159

(33)

Lanjutan

Lampiran 5. Analisis sidik ragam kerapatan, viskositas, TPT, konduktivitas listrik dan pH ANOVA

pH

Sum of

Squares df Mean Square Fhit Ftabel Sig.

Between Groups 273.650 9 30.406 7.204* 1.94 .000

Within Groups 633.139 150 4.221

Gambar

Gambar 1.Buah naga daging putih…………………………………….

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pada mata pelajaran Matematika pada materi penjumlahan bilangan pecahan dari 26 siswa telah banyak siswa yang mendapatkan nilai diatas

Contoh kombinasi kode di atas beserta saran pekerjaan yang dikemukakan oleh Holland dan kombinasi kode lain yang tidak bisa dicantumkan karena adanya pembatasan dalam hal

Masing-masing angkatan terdapat poin-poin penyajian, pada poin pertama merupakan jawaban dari rumusan masalah 1 yaitu seberapa besar minat mahasiswa untuk berkarir

• Mampu memerankan tokoh sesuai karakter yang dituntut dengan lafal yang jelas dan intonasi yang tepat. 6.2 Bermain peran dengan cara improvisasi sesuai de- ngan kerangka

Perusahaan A (Singapura) menguasai pangsa pasar sebesar 25%, perusahaan B (Singapura) menguasai pangsa pasar 30%, perusahaan C (Indonesia) 25%, perusahaan D (Malaysia) 10%

Oleh karena itu, dengan diterapkan pelatihan solfegio sebagai metode pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kemampuan bernyanyi siswa dalam paduan

Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (Ditjen PAUDNI) dalam mencapai tujuan sasaran strategis yang telah ditetapkan di dalam Rencana Strategis Ditjen

Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh akupresur pada titik pericardium 6 terhadap penurunan mual dan muntah pada pasien dyspepsia di Ruang Rawat