• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis wacana karakteristik islam rubrik mutiara dakwah pada majalah Ummi edisi maret-Juni 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis wacana karakteristik islam rubrik mutiara dakwah pada majalah Ummi edisi maret-Juni 2009"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

UMMI EDISI MARET - JUNI 2009

s

kripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

Oleh

Erma Mulyana

Nim : 104051101940

KONSENTRASI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

s

kripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

Oleh

Erma Mulyana

Nim : 104051101940

Pembimbing

Dr. H. Asep Usman Ismail, M. Ag

NIP. 196007201991031001

KONSENTRASI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(3)

Skripsi berjudul ANALISIS WACANA KARAKTERISTIK ISLAM RUBRIK MUTIARA DAKWAH PADA MAJALAH UMMI EDISI MARET-JUNI 2009 telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 15 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada Konsentrasi Jurnalistik, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.

Ciputat, 15 Juni 2010

Panitia Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,

Drs. H. Mahmud Jalal, M.A Rubiyanah, M.A

NIP : 195204221981031002 NIP : 197308221998032001

Anggota

Penguji I Penguji II

Dr. H. Arief Subhan, M.A Drs. Suhaimi, M.Si

NIP : 196601101993031004 NIP : 196709061994031002

Pembimbing

(4)

Analisis Wacana Karakterisrik Islam Rubrik Mutiara Dakwah pada Majalah Ummi Edisi Maret – Juni 2009

Zaman metropolis mengakibatkan terkikis moral masyarakat, karena itu diperlukan bacaan yang dapat memberikan inspirasi. Akan tetapi majalah yang ada, tidak semuanya mengandung muatan agama. Majalah ummi merupakan salah satu majalah Islam berdakwah melalui tulisan menyebarkan seruan kebaikan kepada pembaca. Ummi memuat rubrik mutiara dakwah membahas tentang fiqhudda’wah (mengenai hukum-hukum yang berlaku dalam agama guna menjadikan masyarakat berazaskan Islam). Oleh karena itu, perlu diketahui wacana karakteristik Islam rubrik mutiara dakwah menurut sudut pandang penulis.

Rubrik mutiara dakwah membahas tentang karakteristik Islam. Untuk mengetahui hal tersebut, maka diajukan beberapa pertanyaan, Bagaimana wacana yang dikonstruksi oleh rubrik Mutiara Dakwah pada majalah Ummi Edisi Maret– Juni 2009 tentang Karakteristik Islam? Bagaimana kognisi sosial dan konteks sosial yang melatarbelakangi wacana yang dibentuk majalah Ummi tentang karakteristik Islam rubrik mutiara dakwah?

Untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan sebelumnya, maka dilakukan penelitian. Penulis dalam mewacanakan tulisannya disesuaikan dengan struktur teks, dan berdasarkan sesuatu yang melatarbelakanginya. Adapun subjek penelitian adalah majalah Ummi. Objek penelitian adalah Karakteristik Islam rubrik mutiara dakwah edisi Maret-Juni 2009. Penelitian dilakukan dengan pengumpulan data melalui observasi teks, wawancara, kemudian dianalisa dengan metode analisis wacana Teun A. Van Djik.

Analisis wacana Van Dijk mempunyai tiga dimensi yaitu : teks (bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan sesuatu tema). Kognisi sosial (dipelajari proses produksi teks berita melibatkan kognisi individu). Konteks sosial (mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat).

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif eksplanatif, bertujuan mencari sebab dan alasan ”mengapa”. Di antaranya menjelaskan secara akurat mengenai satu bahasan topik, menghubungkan topik-topik yang berbeda namun memiliki kesamaan, dan membangun atau memodifikasi sebuah teori dalam topik baru.

Berdasarkan konteks diteliti dari segi tema, skematik, dll, menjadikan tulisan memiliki makna. Kognisi sosial dapat dilihat bagaimana suatu teks diproduksi sehingga menghasilakan tulisan yang diwacanakan. Sedangkan konteks sosial yaitu latar belakang dari tulisan yang dibuat, sehingga memberikan jawaban atas sesuatu yang terjadi dalam masyaratakat.

(5)

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 (S1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 15 Juni 2010

(6)

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Allah SWT Sang pemberi inspirasi, memberikan nikmat yang tak dapat dihitung dengan jari. Berkat segala rizki dan kemurahan-Nya, skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik walau beribu rintang dan halangan memberi warna dalam perjalanan skripsi ini. Rasa syukur dan penuh rendah seraya dipanjatkan kepada Illahi Robbi. Segala puji syukur hanya kepada Allah Sang pemberi kemudahan, Penguasa seluruh manusia.

Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada baginda alam Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya, yang memberikan cahaya jalan bagi manusia dari kebodohan kepada kecerdasan.

Alhamdulillah skripsi dengan judul “ANALISIS WACANA KARAKTERISRIK ISLAM RUBRIK MUTIARA DAKWAH PADA

MAJALAH UMMI EDISI MARET – JUNI 2009” dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi tugas akhir dalam rangka menyelesaikan jenjang pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) sesuai kurikulum yang berlaku pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih banyak terdapat kekurangan.

(7)

Harapan saya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa/i Konsentrasi Jurnalistik khususnya dan mahasiswa/i UIN pada umumnya.

Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang banyak membantu secara akademis dan dukungan moril selama proses penulisan skripsi ini.

1. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat beserta seluruh jajaran civitas akademik.

2. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Dr. H. Arief Subhan, M. A beserta para pembantu dekan.

a. Pudek 1 Bidang Akademik : Drs. Wahidin Saputra, M. A

b. Pudek 2 Bidang Administrasi Umum : Drs. H. Mahmud Jalal, M. A c. Pudek 3 Bidang Kemahasiswaan : Drs. Study Rizal L. K, M. A

3. Ketua Konsentrasi Jurnalistik Drs. Suhaimi, M. Si dan Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik Rubiyanah M. A, yang selalu membantu saya dan tidak pernah berhenti berjuang memberikan yang terbaik bagi kemajuan bidang studi Jurnalistik.

4. Dr. H. Asep Usman Ismail, M. Ag, selaku pembimbing yang sudi membantu saya memberikan masukan dan menunggu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Dosen-dosen Konsentrasi Jurnalistik yang telah memberikan kucuran ilmu dan pengetahuan.

(8)

redaksional dan staff majalah Ummi serta narasumber rubrik Mutiara Dakwah Tate Qomaruddin, L.c yang sudi meluangkan waktu guna membantu kelancaran penelitian ini.

8. Untuk Keluargaku yang selalu memberikan dukungannya (po Neng, po Mi, bang Muh, bang Li, dede Khanza), semuanya selalu menemani setiap suka dan duka.

9. Suamiku mas Opung yang selalu menyemangati dalam menghadapi aral rintang dalam penulisan skripsi ini.

10.Sahabat-sahabatku : Tiwi (teman seperjuangan dalam tangis dan tawa dalam menyelesaikan skripsi ini). Nana (yang baik hati meminjamkan laptopnya). Sifa, Ima, Zure (tidak pernah lupa sms menanyakan perkembangan skripsi ini). Terima kasih U are the best.

11.Teman-teman sekelas Konsentrasi Jurnalistik ‘04 terima kasih buat hari-hari dan pertemanan yang tidak terlupakan.

12.Akay, Erman, Muis, Mamet, Hamamah, Ade yang selalu memberikan dukungan.

13.Kel. TK Islam Nurul Hidayah Al-Ihsan (Pak Agus, Bu Agus, Bu Diah, Bu Fat) yang selalu memberi semangat agar cepat kelar dan fasilitas sekolah saya pergunakan untuk kepentingan skripsi.

Untuk pihak-pihak lain dan teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan dan dukungannya.

(9)

ABSTRAKSI……….…………iii

KATAPENGANTAR………....iv

DAFTAR ISI……….vii

DAFTAR TABEL...x

LAMPIRAN………...xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……….….1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………...6

C. Tujuan Penelitian………..7

D. Manfaat Penelitian………8

E. Metodologi Penelitian………...8

1. Subjek dan Objek Penelitian………9

2. Teknik Pengumpulan Data………...9

3. Teknik Pengolahan Data ………10

F. Tinjauan Pustaka ………..11

(10)

1. Definisi Wacana………..…………..13

2. Model Teun A. Van Dijk………...………...14

B. Rubrik Mutiara Dakwah 1. Pengertian Rubrik………..16

2. Tema-tema dalam Rubrik Mutiara Dakwah………..17

C. Jurnalisme Media Cetak 1. Pengertian Jurnalisme Media Cetak………....17

2. Macam-macam Jurnalisme Media Cetak………..21

D. Dakwah 1. Pengertian Dakwah………..23

2. Macam-macam Dakwah………..26

3. Keunggulan Dakwah Bil-Qalam………..28

BAB III GAMBARAN UMUM MAJALAH UMMI A.Rubrikasi………..31

B.Profil Majalah Ummi………...33

C.Susunan Redaksi ……….35

D. Penerbitan………36

BAB IV ANALISIS WACANA KARAKTERISTIK ISLAM RUBRIK MUTIARA DAKWAH PADA MAJALAH UMMI A.Karakteristik Islam bagian 6……….……...38

(11)

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan………..65

B. Saran………66

(12)

Analisis Wacana Karakterisrik Islam Rubrik Mutiara Dakwah pada Majalah Ummi Edisi Maret – Juni 2009

Zaman metropolis mengakibatkan terkikis moral masyarakat, karena itu diperlukan bacaan yang dapat memberikan inspirasi. Akan tetapi majalah yang ada, tidak semuanya mengandung muatan agama. Majalah ummi merupakan salah satu majalah Islam berdakwah melalui tulisan menyebarkan seruan kebaikan kepada pembaca. Ummi memuat rubrik mutiara dakwah membahas tentang fiqhudda’wah (mengenai hukum-hukum yang berlaku dalam agama guna menjadikan masyarakat berazaskan Islam). Oleh karena itu, perlu diketahui wacana karakteristik Islam rubrik mutiara dakwah menurut sudut pandang penulis.

Rubrik mutiara dakwah membahas tentang karakteristik Islam. Untuk mengetahui hal tersebut, maka diajukan beberapa pertanyaan, Bagaimana wacana yang dikonstruksi oleh rubrik Mutiara Dakwah pada majalah Ummi Edisi Maret– Juni 2009 tentang Karakteristik Islam? Bagaimana kognisi sosial dan konteks sosial yang melatarbelakangi wacana yang dibentuk majalah Ummi tentang karakteristik Islam rubrik mutiara dakwah?

Untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan sebelumnya, maka dilakukan penelitian. Penulis dalam mewacanakan tulisannya disesuaikan dengan struktur teks, dan berdasarkan sesuatu yang melatarbelakanginya. Adapun subjek penelitian adalah majalah Ummi. Objek penelitian adalah Karakteristik Islam rubrik mutiara dakwah edisi Maret-Juni 2009. Penelitian dilakukan dengan pengumpulan data melalui observasi teks, wawancara, kemudian dianalisa dengan metode analisis wacana Teun A. Van Djik.

Analisis wacana Van Dijk mempunyai tiga dimensi yaitu : teks (bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan sesuatu tema). Kognisi sosial (dipelajari proses produksi teks berita melibatkan kognisi individu). Konteks sosial (mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat).

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif eksplanatif, bertujuan mencari sebab dan alasan ”mengapa”. Di antaranya menjelaskan secara akurat mengenai satu bahasan topik, menghubungkan topik-topik yang berbeda namun memiliki kesamaan, dan membangun atau memodifikasi sebuah teori dalam topik baru.

Berdasarkan konteks diteliti dari segi tema, skematik, dll, menjadikan tulisan memiliki makna. Kognisi sosial dapat dilihat bagaimana suatu teks diproduksi sehingga menghasilakan tulisan yang diwacanakan. Sedangkan konteks sosial yaitu latar belakang dari tulisan yang dibuat, sehingga memberikan jawaban atas sesuatu yang terjadi dalam masyaratakat.

Kesimpulannya, majalah Ummi berdakwah melalui tulisan. Sedangkan katakteristik Islam rubrik mutiara dakwah memaparkan bahwa agama Islam adalah agama yang khas yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah.

(13)

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Allah SWT Sang pemberi inspirasi, memberikan nikmat yang tak dapat dihitung dengan jari. Berkat segala rizki dan kemurahan-Nya, skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik walau beribu rintang dan halangan memberi warna dalam perjalanan skripsi ini. Rasa syukur dan penuh rendah seraya dipanjatkan kepada Illahi Robbi. Segala puji syukur hanya kepada Allah Sang pemberi kemudahan, Penguasa seluruh manusia.

Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada baginda alam Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya, yang memberikan cahaya jalan bagi manusia dari kebodohan kepada kecerdasan.

Alhamdulillah skripsi dengan judul “ANALISIS WACANA KARAKTERISRIK ISLAM RUBRIK MUTIARA DAKWAH PADA

MAJALAH UMMI EDISI MARET – JUNI 2009” dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi tugas akhir dalam rangka menyelesaikan jenjang pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) sesuai kurikulum yang berlaku pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih banyak terdapat kekurangan.

Skripsi ini saya persembahkan untuk Baba saya tercinta Alm. H. Wisan, beliau tidak dapat menemani saya sampai harapannya bisa terwujud. Semua kasih

(14)

Harapan saya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa/i Konsentrasi Jurnalistik khususnya dan mahasiswa/i UIN pada umumnya.

Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang banyak membantu secara akademis dan dukungan moril selama proses penulisan skripsi ini.

1. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat beserta seluruh jajaran civitas akademik.

2. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Dr. H. Arief Subhan, M. A beserta para pembantu dekan.

a. Pudek 1 Bidang Akademik : Drs. Wahidin Saputra, M. A

b. Pudek 2 Bidang Administrasi Umum : Drs. H. Mahmud Jalal, M. A c. Pudek 3 Bidang Kemahasiswaan : Drs. Study Rizal L. K, M. A

3. Ketua Konsentrasi Jurnalistik Drs. Suhaimi, M. Si dan Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik Rubiyanah M. A, yang selalu membantu saya dan tidak pernah berhenti berjuang memberikan yang terbaik bagi kemajuan bidang studi Jurnalistik.

4. Dr. H. Asep Usman Ismail, M. Ag, selaku pembimbing yang sudi membantu saya memberikan masukan dan menunggu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Dosen-dosen Konsentrasi Jurnalistik yang telah memberikan kucuran ilmu dan pengetahuan.

6. Petugas Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi terima kasih

(15)

Dakwah Tate Qomaruddin, L.c yang sudi meluangkan waktu guna membantu kelancaran penelitian ini.

8. Untuk Keluargaku yang selalu memberikan dukungannya (po Neng, po Mi, bang Muh, bang Li, dede Khanza), semuanya selalu menemani setiap suka dan duka.

9. Suamiku mas Opung yang selalu menyemangati dalam menghadapi aral rintang dalam penulisan skripsi ini.

10.Sahabat-sahabatku : Tiwi (teman seperjuangan dalam tangis dan tawa dalam menyelesaikan skripsi ini). Nana (yang baik hati meminjamkan laptopnya). Sifa, Ima, Zure (tidak pernah lupa sms menanyakan perkembangan skripsi ini). Terima kasih U are the best.

11.Teman-teman sekelas Konsentrasi Jurnalistik ‘04 terima kasih buat hari-hari dan pertemanan yang tidak terlupakan.

12.Akay, Erman, Muis, Mamet, Hamamah, Ade yang selalu memberikan dukungan.

13.Kel. TK Islam Nurul Hidayah Al-Ihsan (Pak Agus, Bu Agus, Bu Diah, Bu Fat) yang selalu memberi semangat agar cepat kelar dan fasilitas sekolah saya pergunakan untuk kepentingan skripsi.

Untuk pihak-pihak lain dan teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan dan dukungannya.

Penulis

(16)

ABSTRAKSI……….…………iii

KATAPENGANTAR………....iv

DAFTAR ISI……….vii

DAFTAR TABEL...x

LAMPIRAN………...xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……….….1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………...6

C. Tujuan Penelitian………..7

D. Manfaat Penelitian………8

E. Metodologi Penelitian………...8

1. Subjek dan Objek Penelitian………...9

2. Teknik Pengumpulan Data………..9

3. Teknik Pengolahan Data ………10

F. Tinjauan Pustaka ………..11

G. Sistematika penulisan………11

(17)

1. Definisi Wacana………..…………..13

2. Model Teun A. Van Dijk………...………...14

B. Rubrik Mutiara Dakwah 1. Pengertian Rubrik………..16

2. Tema-tema dalam Rubrik Mutiara Dakwah………..17

C. Jurnalisme Media Cetak 1. Pengertian Jurnalisme Media Cetak………....17

2. Macam-macam Jurnalisme Media Cetak………..21

D. Dakwah 1. Pengertian Dakwah………..23

2. Macam-macam Dakwah………..26

3. Keunggulan Dakwah Bil-Qalam………..28

BAB III GAMBARAN UMUM MAJALAH UMMI A.Rubrikasi………..31

B.Profil Majalah Ummi………...33

C.Susunan Redaksi ……….35

D. Penerbitan………36

BAB IV ANALISIS WACANA KARAKTERISTIK ISLAM RUBRIK MUTIARA DAKWAH PADA MAJALAH UMMI A.Karakteristik Islam bagian 6……….……...38

B.Karakteristik Islam bagian 7………44

(18)

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan………..65

B. Saran………66

DAFTAR PUSTAKA………..67

(19)
[image:19.595.113.507.178.560.2]

TABEL 1...6

TABEL 2...15

TABEL 3...16

TABEL 4...17

TABEL 5...27

TABEL 6...32

TABEL 7...39

TABEL 8...44

TABEL 9...49

TABEL 10...55

(20)
(21)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan perkembangan zaman yang metropolis serba glamour,high technology dan kebutuhan manusia yang semakin kompleks. Secara perlahan mengakibatkan manusia-manusia yang gersang pada batinnya. Bagaimana tidak, mereka jaya pada kebutuhan jasmani dengan bergelimang harta, karena tuntutan gengsi, akan tetapi di sanalah peluang besar terkikis akhlak. Karena rutinitas yang sangat padat setiap hari disebabkan tuntutan karir sedangkan rohani kerontang. Oleh karena itu manusia membutuhkan agama, karena agama memiliki nilai bagi kehidupan manusia sebagai individu atau hidup bermasyarakat.1

Bukankah sebagai manusia yang beragama mereka memiliki Tuhan sebagai Sang Pencipta. Oleh karena itu sudah sewajarnya jka kebutuhan jasmani diiringi dengan kebutuhan rohani dalam hal agama. Di sinilah perlu cara agara kita tetap dalam koridor Islam, sangat penting dakwah yang disebarkan di antara manusia untuk menyeimbangkan hal tersebut seperti dalam surat Ali Imran : 110

نوﺮ ْﺄ

سﺎﱠﻨ

ْ ﺟﺮْﺧأ

ﺔﱠ أ

ﺮْﻴﺧ

ْ ﺘْﻨآ

ﻦﻋ

نْﻮﻬْﻨ و

فوﺮْ ْ

ٱ

نﻮﻨ ْﺆ و

ﺮﻜْﻨ ْ

ﺑﭑ

ﻪﱠ

”Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar serta beriman kepada Allah”.2

1

Jalaluddin, Prof, Dr, Psikologi Agama, (Jakarta : PT Grafindo Persada, 2007), cet-revisi 10, hal. 277.

2

Choiruddin Hadhiri SP, Mutiara-Mutiara Dakwah (Ringkasan Materi Khutbah Akidah Islam), (Solo : Al-Qowam, 2004), cet-1, hal. XXIV.

(22)

Tuhan sebagai Sang Pencipta sudah mengatur sesuai porsinya, bahwa setiap orang mempunyai kewajiban dakwah kepada orang lain selain untuk dirinya sendiri. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang canggih dan modern, dakwah tidak hanya dilakukan melalui lisan saja akan tetapi dapat dilakukan melalui media.

Oleh karena itu perlunya media Islam yang dapat menjadi sarana dalam mengobati hati yang kering akan ajaran agama. Maka dikenallah Jurnalistik Islam yaitu proses pemberitaan atau pelaporan tentang berbagai hal yang sarat dengan muatan nilai-nilai Islam.3 Misalnya : surat kabar, majalah, tabloid, dll.

Majalah didefinisikan sebagai terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan Jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahuai pembaca, dan menurut waktu penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan, dsb.4 Majalah pada dasarnya bacaan yang khas karena di dalamnya memuat artikel yang memakai bahasa feature. Feature adalah jenis berita yang sifatnya ringan dan menghibur dengan mengabaikan rumus klasik 5 W+1H (what, who, where, when and how).5 Teknologi canggih membuat majalah semakin berkembang dengan desain yang menarik dan harga murah itu sukses menjaring banyak pembeli, sehingga pengiklan pun tertarik. Kerugian akibat harga yang lebih murah daripada biaya produksi ditutup oleh penghasilan dari

3

Asep Syamsul M. Romli, S.IP, Jurnalistik Praktis, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 1999), cet-1, hal. 186.

4

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, (Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka, 2005), hal. 698.

5

(23)

iklan. Sebagai contoh lahir berbagai majalah yang isinya mengandung muatan agama seperti majalah Ummi, Annida,6 Muslimah,7 dan masih banyak lagi.

Majalah Ummi ”Identitas Wanita Islam” merupakan salah satu contoh majalah yang dapat menjadi inspirasi bacaan yang bermanfaat, lahir di medan dakwah diprakarsai oleh para aktivis dakwah sebagai sarana dakwah massal. Dakwah sangat penting dalam kehidupan manusia untuk mencari kebenaran dalam hal beragama.

Ummi selalu berpatokan pada aqidah Islam mengikuti perkembangan zaman akan tetapi tidak keluar dari koridor agama.8 Ummi mempunyai visi menjadi media wanita Islami bermutu dan berpengaruh dalam pembentukan karakter wanita, masyarakat dan bangsa dengan oplah dan sebaran yang signifikan, dengan misi:

1. Media akselerator dan dinamisator bagi terbentuknya wanita shalihah (mar’atus shalihat).

2. Media akselerator dan dinamisator bagi terbentuknya isteri yang taat (zaujah mut’iah).

3. Media akselerator dan dinamisator bagi terbentuknya ibu yang pendidik (ummu madrosah).

6

Annida (Cerdas, Gaul, Syar’i), No.3/XVI/15 Nop-15 Des 2006. hal. 3.

Rubriknya : Selalu Ada, Gaul & Gaya, Kisah, Canda, Tulis Menulis, Konsultasi, Artikel, dan Fiksi.

7

Muslimah (Tren Remaja Islam), No.37/Th III, Jumadil Akhir 1426 H, Agustus 2005, hal. 4.

Rubriknya : Bahas, Bugar, Fesyen, Butik & Pernik Tarbiyah.

8

(24)

Majalah Ummi di dalamnya memuat rubrik-rubrik Islam yang dinamakan ”Mutiara Islam” di antaranya: Rubrik Fiqih Wanita, Ya Ummi, Kajian Hadits, Mutiara Dakwah, Kajian Al-Qur’an, dan Jejak.9 Semua rubrik tersebut sangat mendukung satu sama lain untuk menyampaikan dakwah bil qalam.

Salah satu rubrik Ummi yaitu rubrik mutiara dakwah yang di dalamnya berisi tentang fiqhudda’wah dan muatan dakwah. Membahas mengenai hukum-hukum yang berlaku dalam agama guna menjadikan masyarakat yang berazaskan Islam.

Karena semakin berkembangnya zaman secara tidak sengaja manusia lupa dari mana berasal dan bagaimana cara beribadah yang baik. Contohnya rubrik mutiara dakwah akan membahas mengenai karakteristik Islam di mulai dari manusia diciptakan hingga pergaulan dalam kehidupan. Berguna sebagai pengetahuan bahwa Allah SWT mengatur kehidupan manusia dengan aturan yang sangat kompleks.

Rubrik mutiara dakwah diasuh oleh narasumber yang ahli dalam bidangnya yaitu Tate Qomaruddin, Lc. Seorang da’i lulusan Fakultas Syari’ah pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Bahasa Arab (LIPIA) Jakarta. Beliau sudah berkecimpung dalam dunia dakwah cukup lama dan mengisi berbagai safari dakwah di berbagai masjid, majelis taklim, Universitas, hingga mancanegara di antaranya Jerman, Belanda, Inggris, Perancis. Selain sebagai staff

9

(25)

redaksi Ummi beliau juga menjabat anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera periode 2009-2014.10

Tulisan di rubrik mutiara dakwah dimaksudkan untuk menjadi bekal bagi para pembaca yang terlibat dalam aktifitas dakwah dan pembinaan umat. Mutiara dakwah bukan satu-satunya rubrik dalam majalah Ummi yang dimaksudkan untuk membangun pemikiran dan pemahaman Islam. Pemahaman Islam sangat dibutuhkan dalam kehidupan untuk mengatur manusia tidak berakhlak. Rubrik mutiara dakwah tidak berdiri sendiri dalam menjalankan misi majalah Ummi tetapi secara selaras didukung oleh rubrik lain di dalamnya. Lagi pula majalah Ummi hadir secara berkala dan sudah terbit sejak tahun delapan puluhan dengan tujuan dakwah melalui tulisan.

Grand design tulisan di mutiara dakwah dimulai dengan pemaparan tentang dasar-dasar Islam dan akan terus berlanjut sampai pembahasan tentang apa dan bagaimana dakwah. Bahasan meliputi aqidah (tentang tauhid dan syirik11), makna dua kalimat syahadat, mengenal Islam (ma’rifatul-Islam), dan seterusnya. Dan tema karakteristik Islam adalah bagian dari pembahasan tentang

Ma’rifatul-Islam itu. Oleh karena itu judul dipilih berdasarkan urutan atau rangkaian yang utuh untuk mewujudkan pemahaman yang tentang Islam dan dakwah Islam.

Penulis ingin meneliti atas dasar fenomena yang terjadi dalam kehidupan, dengan mengambil subjek penelitian yaitu majalah Ummi. Maka penulis akan mengangkat judul ”Analisis Wacana Karakteristik Islam Rubrik Mutiara Dakwah pada Majalah Ummi Edisi Maret – Juni 2009”. Penulis mengambil judul tersebut

10

Hasil wawancara dengan Tate Qomaruddin

11

(26)

disesuaikan dengan keadaan manusia yang membutuhkan dakwah untuk mencari pengetahuan tentang agama.

Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian ini karena wacana penulisan tentang karakteristik Islam menarik untuk dibahas. Apalagi berkaitan dengan fase-fase yang di lalui manusia mulai dari janin hingga menjadi makhluk sosial. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka penelitian ini diberi judul “Analisis Wacana Karakteristik Islam Rubrik Mutiara Dakwah Pada Majalah Ummi Edisi Maret – Juni 2009 ”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk lebih mempertajam dan mempermudah analisa serta kajian selanjutnya, penulis memberikan pembatasan masalah sehingga kajian skripsi ini berfokus pada pandangan majalah Ummi mengenai rubrik mutiara dakwah.

[image:26.595.133.514.599.737.2]

Peneliti membatasi penulisan tentang karakteristik Islam rubrik mutiara dakwah dari edisi Maret – Juni 2009.

Tabel 1 Karakteristik Islam

Edisi Sub Judul

No. 11/XX/Maret 2009/1430 H - Unsur – unsur manusia

No. 12/XX/April 2009/1431 H - Fase – fase yang dilalui manusia

(27)

Edisi Sub Judul

No. 02/XXI/Juni 2009/1431 H - Peran sebagai anggota masyarakat

2. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut:

a. Bagaimana wacana yang dikonstruksi oleh rubrik Mutiara Dakwah pada majalah Ummi Edisi Maret – Juni 2009 tentang Karakteristik Islam?

b. Bagaimana kognisi sosial dan konteks sosial yang melatarbelakangi wacana yang dibentuk majalah Ummi tentang karakteristik Islam rubrik mutiara dakwah?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data atau informasi guna diolah dan digunakan untuk mengetahui :

1. Secara Umum

Yaitu memberikan sumbangsih terhadap khazanah ilmu pengetahuan, khususnya bagi perkembangan dakwah bil qalam yamg berguna sebagai penyampai dakwah melalui tulisan.

2. Secara Khusus

(28)

dakwah. Juga ingin memperoleh gambaran, informasi, dan data pemberitaan mengenai masalah ini.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini antara lain: 1. Akademis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat dalam bidang keilmuan dalam dakwah bil qalam, terutama dalam kajian analisis wacana tentang penulisan di media massa.

2. Praktis

Yaitu ingin memberikan sumbangsih pada pihak lain, misalnya media massa maupun masyarakat yang ingin mengetahui karakteristik Islam secara mendalam.

E. Metodologi Penelitian

Penelitian sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah keabsahannya. Menarik kesimpulan pembahasan tersebut, bahwa sistem dan metode yang dipergunakan untuk memperoleh informasi atau bahan materi suatu pengetahuan ilmiah disebut metode ilmiah.12 Setiap pembahasan digunakan metode untuk menganalisa masalah sehingga ditemukannya jawaban atas pertanyaan - pertanyaan yang ingin diketahui. Metode sendiri merupakan cara yang digunakan untuk mengetahui hasil

12

(29)

dari sesuatu yang diteliti. Penelitian merupakan suatu jalan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mengetahui sesuatu yang akan diteliti secara cermat.

Secara metodologis, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif eksplanatif, yang bertujuan mencari sebab dan alasan ”mengapa”. Di antaranya menjelaskan secara akurat mengenai satu bahasan topik, menghubungkan topik-topik yang berbeda namun memiliki kesamaan, dan membangun atau memodifikasi sebuah teori dalam topik baru atau menghasilkan bukti untuk mendukung penjelasan atau teori.13

1. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek penelitian : Majalah Ummi

b. Objek Penelitian : Karakteristik Islam Rubrik Mutiara Dakwah edisi Maret - Juni 2009.

2. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi teks

Obsevasi teks atau pengamatan yang dilakukan dengan cara :

a.1. Mengamati dan menganalisis isi teks (makna pesan) yang terdapat pada rubrik mutiara dakwah,

a.2. Mencermati bagaimana posisi berita,

a.3. Bagaimana sikap redaksional dalam pemberitaan, a.4. Narasumber yang dipilih.14

13

Ipah Farihah, Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), hal. 35-36.

14

(30)

Yaitu dengan cara mengumpulkan artikel tentang karakteristik Islam pada rubrik mutiara dakwah edisi Maret – Juni 2009.

b. Wawancara.

Wawancara atau interview adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan, pendapatnya mengenai suatu hal.15 Cara pertukaran yang digunakan adalah cara verbal (melalui lisan) dan nonverbal (melalui tulisan) dan mempunyai tujuan tertentu yang spesifik.16 Wawancara secara langsung dapat dilakukan tatap muka, sedangkan wawancara tidak langsung melalui telepon, atau email. Wawancara pada majalah Ummi digunakan untuk mengetahui redaksional majalah Ummi tentang bagaimana menentukan konstruksi wacana suatu tulisan, dan kepada Tate Qomaruddin Lc selaku pengasuh rubrik.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan, pemilihan, pengolahan dan penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan seperti gambar, kutipan, guntingan majalah, dan bahan referensi lain.17 Dokumentasi dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, majalah Ummi, website, dan artikel yang tulisannya berkaitan dengan manajemen redaksional khususnya dalam konstruksi realitas berita.

15

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

(Jakarta : Balai Pustaka, 2005), Cet-3, hal. 1270. 16

http://pengertian.baru2.net/definisi-pengertian-interview-wawancara.html. diakses 21/05/2010.17:05

17

(31)

3.Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh akan diolah dengan penjelasan tabel-tabel, merujuk pada model Teun A. Van Dijk meliputi tiga dimensi/bangunan: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial.

4.Teknik Analisa Data

Menganalisa data berdasarkan temuan penelitian mengenai cara media mewacanakan suatu berita.

E. Tinjauan Pustaka

Adapun tinjauan pustaka yang dijadikan sumber awal dari penelitian adalah ”Analisis Wacana Human Interest Pada Acara Kick Andy Metro TV, Episode AA Gym, (Skripsi Neneng Hasanah, Mahasiswi Konsentrasi Jurnalistik, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008).

Penelitian tersebut menganalisa objek penelitian terhadap Human Interest Pada Acara Kick Andy Metro TV, Episode AA Gym, serta menggunakan analisis wacana.

Adapun penelitian kali ini adalah menganalisa Karakteristik Islam rubrik Mutiara Dakwah pada majalah Ummi edisi Maret – Juni 2009. Dengan tujuan melihat cara menganalisa wacana suatu berita, pengemasan tulisan pada majalah tersebut, dengan metode dan teori yang sama.

(32)

Untuk mempermudah dalam memahami proposal penelitian ini, maka dalam penulisan laporan ini penelitian dibagi dalam lima bab yang terdiri dari sub-sub bab.

Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut :

BAB 1 : Pendahuluan yang terdiri dari lima pokok bahasan yaitu Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat penelitian, Metodologi Penelitian, Sistematika Penulisan.

BAB II : Tinjauan Teoritis, yang terdiri dari

Wacana : Definisi Wacana, Model Teun A. Van Dijk.

Rubrik Mutiara Dakwah : Pengertian Rubrik, Tema-tema dalam Rubrik Mutiara Dakwah.

Jurnalisme Media Cetak : Pengertian Jurnalisme Media Cetak, Macam- macam Jurnalisme Media Cetak.

Dakwah : Pengertian Dakwah, Macam-macam Dakwah, Keunggulan Dakwah Bil-Qalam.

BAB III : Bab ini penelitian difokuskan pada gambaran umum Majalah Ummi.

BAB IV : Merupakan bagian analisis yang berisi mengenai Analisis Wacana Karakteristik Islam Rubrik Mutiara Dakwah pada Majalah Ummi Edisi Maret – Juni 2009, metode Teun A. Van Dijk.

(33)

TINJAUAN TEORITIS

A. Wacana

1. Definisi Wacana

Wacana adalah komunikasi kebahasaan yang terlihat sebagai sebuah pertukaran di antara pembicara dan pendengar, sebagai sebuah aktivitas personal di mana bentuknya ditentukan oleh tujuan sosialnya.1 Oleh karena itu apa saja yang akan dikatakan penulis dalam tulisannya disesuaikan dengan tujuan yang akan disampaikan. Misalnya, penulis akan membahas tentang karakteristik Islam, maka tulisan yang akan dibuat mengenai keunggulan Islam membedakan dari agama lain. Penulis berhak menyampaikan sesuai dengan gaya tulisan asalkan makna yang akan disampaikan dapat dipahami pembaca.

Dalam pengertian linguistik, wacana adalah unit bahasa yang lebih besar dari kalimat. Dalam studi linguistik ini merupakan reaksi dari bentuk lingustik formal yang lebih memperhatikan pada unit kata, frase atau kalimat semata tanpa memperhatikan keterkaitan di antara unsur tersebut.2 Berarti dalam satu kata dengan kata lainnya harus saling berhubungan agar terbentuk makna yang dapat dipahami. Bahasa dipakai sebagai jembatan untuk menyampaikan sesuai dari subjek kepada objek yang akan dituju, tanpa bahasa semuanya tidak dapat terealisasikan.

1

Howtorn 1992, dalam buku Eriyanto, Analisis Wacana (pengantar analisis teks media),

(Yogyakarta : LKiS Pelangi Aksara Yogyakarta), Cet V, hal 2.

2

(34)

sosial3, yaitu penelitian tidak hanya didasarkan pada anlaisis teks semata tetapi harus diketahui bagaimana suatu teks diproduksi atas dasar dan alasan yang jelas.

Kognisi sosil mempunyai 2 arti :

a. Menunjukkan bagaimana proses teks tersebut diproduksi oleh wartawan/ media

b. Menggambarkan bagaimana nilai-nilai masyarakat yang patrialkal itu menyebar dan diserap oleh kognisi wartawan, yang akhirnya digunakan untuk membuat teks berita.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis wacana versi Teun A Van Dijk, wacana oleh Van Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi/bangunan:

1) Teks yang diteliti adalah bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu.

2) Kognisi Sosial dipelajari proses produksi teks berita yang melibatkan kognisi individu dari wartawan.

3) Konteks Sosial mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah.4

3

Eriyanto, ibid , hal. 221

4

(35)

No. Struktur

wacana

Hal Yang diamati Elemen

1. Struktur Makro Tematik (tema/topik yang dikedepankan dalam suatu berita)

Topik

2. Superstruktur Skematik (bagaimana bagian dan urutan berita diskemakan dalam teks berita utuh.

Skema

3. Struktur Mikro Semantik (makna yang ingin ditekankan dalam teks berita. Misal dengan memberi detil pada satu sisi atau memberi ekplisit satu sisi dan mengurangi detil sisi lain.

Latar, detil, maksud, pra-anggapan, nominalisasi. 4. Struktur Mikro Sintaksis (bagaimana kalimat ((bentuk,

susunan)) yang dipilih.

Bentuk kalimat, koherensi, kata ganti.

5. Struktur Mikro Stilistik (bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam teks berita).

Leksikon.

6. Struktur Mikro Retoris (bagaimana dan cara penekanan dilakukan.

[image:35.595.86.513.151.655.2]
(36)

Edisi Sub Judul

No. 11/XX/Maret 2009/1430 H - Unsur – unsur manusia

No. 12/XX/April 2009/1431 H - Fase – fase yang dilalui manusia

No. 01/XXI/Mei 2009/1431 H - Peran – peran manusia

No. 02/XXI/Juni 2009/1431 H - Peran sebagai anggota masyarakat

B. Rubrik Mutiara Dakwah

1.Pengertian Rubrik

Rubrik adalah (kepala karangan, ruangan tetap) di surat kabar, majalah.5 Dalam kegiatan membaca kita banyak mendapatkan banyak informasi, salah satu jenis bacaan yang dapat dibaca adalah majalah remaja atau pun majalah anak-anak. Dalam satu majalah banyak sekali rubrik yang menarik untuk dibaca. Misalnya dalam majalah Ummi terdapat rubrik mutiara dakwah, cerita pendek, rubrik kesehatan, dll. Rubrik sangat membantu kita dalam mencari informasi, misalnya karakteristik Islam dalam rubrik mutiara dakwah pada majalah Ummi.

Setelah membaca rubrik dan memahami isinya, kita dapat memberikan tanggapan dalam bentuk pertanyaan. Kita dapat menggunakan kata tanya (apa, siapa, di mana, bagaimana, mengapa, dan kapan). Tentunya pertanyaan yang kita buat harus sesuai dengan isi rubrik.6

5

Tim Penyusun kamus pusat bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2007), cet-4, h. 965.

6

[image:36.595.93.498.153.539.2]
(37)

dan muatan dakwah. Tulisan di rubrik ini juga dimaksudkan untuk menjadi bekal bagi para pembaca yang terlibat dalam aktifitas dakwah dan pembinaan umat.

2.Tema-tema dalam Rubrik Mutiara Dakwah

Tabel 4

No. Rubrik Mutiara Dakwah

1. Karakteristik Islam bagian 6 Integralitas (Syumuliyyah) Islam 2. Karakteristik Islam bagian 7 Fase-fase yang dialalui manusia

3. Karakteristik Islam bagian 8 Peran-peran manusia (peran individu, peran anggota keluarga)

4. Karakteristik Islam bagian 9 Peran-peran manusia (peran anggota masyarakat, peran anggota alam semesta)

C. Jurnalisme Media Cetak

1. Pengertian Jurnalisme Media Cetak

Secara etimologis kata ”jurnalistik” berasal dari bahasa Belanda, atau

”Jurnalism”dari bahasa Inggris, yang keduanya saduran dari bahasa Latin ”diurnal”

yang berarti harian atau setiap hari.7

Jurnalistik merujuk pada proses kegiatan, sedangkan pers berhubungan dengan media. Jurnalistik pers berarti proses kegiatan mencari, menggali, mengumpulkan,

7

[image:37.595.86.513.176.550.2]
(38)

Jurnalisme adalah sebuah profesi sekaligus seni, karena wartawan memiliki keterampilan khusus dan tunduk pada standar - standar yang umum.

Tujuan pokok Jurnalis adalah menyediakan bagi masyarakat, informasi yang akurat dan dapat diandalkan.9 Informasi yang disampaikan sangat bermanfaat bagi masyarakat akan pentingnya berita untuk menambah wawasan keilmuan. Terlebih lagi di zaman yang makin canggih sebagian besar khalayak membutuhkan informasi seperti makanan pokok sehari-hari. Oleh karena, sangat penting keberadaan berita dalam kehidupan manusia.

Wartawan sebagai ujung tombak pemberitaan harus memiliki sifat dasar yaitu sikap yang mendasari dan memotivasi wartawan dalam bekerja. Wartawan sendiri berfungsi menyebarkan informasi kepada khalayak (pembaca, penonton, pendengar). Informasi yang digali harus dari sumber yang akurat dan dapat dipercaya. Keakuratan akan suatu wacana sangat dibutuhkann agar tidak terjadi kesalahan dalam berkomunikasi. Oleh karenanya wartawan dituntut harus bersikap adil kepada semua pihak mana pun dengan tidak memanipulasi berita yang ada.

Sikap dasar wartawan diantaranya :10

a. Rasa ingin tahu (curiosity) yang tinggi terhadap informasi.

Rasa ingin tahu menyebabkan wartawan peka terhadap sesuatu peristiwa, tidak mudah mengambil kesimpulan. Apalagi menyerah pada keadaan, wartawan harus mampu membuat berbagai pertanyaan agar semua tanda tanya suatu kasus terbongkar.

8

Drs. Haris Sumandiria, M.Si, Jurnalistik Indonesia (menulis berita, dan feature panduan praktis jurnalistik professional), (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 1

9

Deborah Potter, Buku Pegangan Jurnalisme Indepeden, (Departemen Luar Negeri : http//Usinfo.state.gov, 2006), h.al 2-3.

10

(39)

wartawan harus banyak mempunyai ide kreatif dalam mengupas sesuatu kasus agar berita yang ditampilkan layak dan menarik.

c. Kesabaran

Wartawan harus sabar dalam menjalankan tugas, tugas yang cukup berat dengan berbagai aral seperti kendala mewawancarai narasumber, tempat peristiwa yang tidak memadai, terbatas sarana dan prasarana. Sikap sabar yang harus dijadikan tolak ukur wartawan dalam menjalankan tugas.

d. Kerja keras

Kerja keras sangat dibutuhkan, karena tugas wartawan tidak gampang. Segala resiko materi (sarana, prasarana) maupun inmateri (kondisi fisik) yang lelah dapat menyebabkan pekerjaan kacau. Oleh karenanya dibutuhkan kerja keras extra, guna mendapatkan informasi yang terpercaya.

Sikap dasar wartawan yang baik akan menghasilkan etika dalam bekerja. Etika adalah kepatuhan pada hal-hal yang tidak dapat dipaksakan, dengan demikian tergantung wartawan sendiri bukan Pemerintah/badan lain untuk menetapkan standar bagi profesi tersebut.11

Wartawan yang patuh berusaha akan menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya guna menghasilkan pelaporan yang akurat dalam memperoleh kepuasan profesional. Akan tetap etika seperti barang langka yang acap kali disusun dengan susah payah, tetapi begitu jadi segera dilupakan.12

Media adalah alat atau sarana yang digunakan dalam penyampaian pesan dari komunikator (penyampai pesan) kepada khalayak. Media massa adalah alat yang

11

Budi Prayitno (penerjemah), Etika Jurnalisme: Debat Global), (Jakarta : kerja sama Institut Studi Arus Informasi dan keduataan Besar AS, 2006), edisi bahasa Indonesia, hal. 2.

12

(40)

televisi .

Media mempunyai beberapa karakteristik di antaranya : 13

a. Bersifat melembaga yaitu pengumpulan, pengolahan /penyelesaian informasi. b. Bersifat satu arah yaitu komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan

terjadinya dialog antara pengirim dan penerima.

c. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak karena memiliki kecepatan.

d. Memakai peralatan teknis atau mekanis seperti radio, televisi dan surat kabar. e. Bersifat terbuka artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan di mana

saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin, dan suku bangsa. Media cetak dipengaruhi dua faktor yaitu :14

a. Verbal : Menekankan pada kemampuan memilih dan menyusun kata dalam rangkaian kalimat dan paragraf yang efektif dan komunikatif.

b. Visual : Merunjuk pada kemampuan dalam menata, menempatkan, mendesain tata letak atau hal-hal yang menyangkut dalam segi perwajahan.

Kondisi media cetak sendiri ditentukan oleh kondisi di mana ia hidup, yakni sistem politik, sistem kekuasaan, serta kultur kekuasaan. Tapi di sisi lain, sifat media yang selalu kenyal, tak mau stagnan dapat bertahan hidup meski banyak sandungan. Media mempuyai kebijakan sendiri dalam lingkungan rumah tangganya tanpa campur tangan pihak lain asalkan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Media cetak di Indonesia berkembang di segala sisinya :15

13

Prof. Dr. H. Hafied Cangara, MSc, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta : PT. Grafindo Persada, 2006), h.al 119-122.

14

Budi Prayitno, Etika Jurnalisme, hal. 4.

15

(41)

bagus dan menarik sebagai daya tarik bagi pembaca sebagai salah satu syarat dalam memilih majalah.

2. Macam-macam Jurnalisme Media Cetak

a) Koran

Koran adalah lembaran – lembaran kertas bertuliskan kabar (berita) dsb, terbagi dalam kolom – kolom (8 – 9 kolom), terbit setiap hari / periodik.16 berasal dari bahasa Belanda: Krant, bahasa Perancis courant atau surat kabar adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, dicetak pada kertas berbiaya rendah (kertas Koran), yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik.17 Topiknya bisa berupa peristiwa politik, kriminalitas, olahraga, tajuk rencana, dan hiburan (kartun, cerpen, dll). Surat kabar media tertua sebelum film, radio, televisi. Surat kabar memiliki keterbatasan karena dinikmati oleh kalangan yang melek huruf, disenangi kaum tua dari pada remaja dan anak-anak.

Kelebihan surat kabar adalah mampu memberi informasi yang lebih lengkap, bisa dibawa kemana-mana terdokumentasi sehingga mudah diperoleh bila diperlukan.18

b) Majalah

Majalah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca dan menurut waktu penerbitannya dibedakan atas majalah

cet II, hal. 85.

16

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka, 2005), hal. 595.

17

http://id.wikipedia.org/wiki/Koran.10:00.

18

(42)

pengetahuan tertentu dan sebagainya.19

Berikut adalah kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh majalah: a. Kekuatan:

1. Khalayak sasaran

Dapat menjangkau khalayak yang sangat khusus. 2. Penerimaan khalayak

Kemampuan majalah dalam mengangkat nama atau citra produk yang diiklankan sejajar dengan persepsi khlayak sasaran terhadap prestise (gengsi) majalah yang bersangkutan.

3. Long life span

Biasanya dibaca dalam jangka waktu lama dan sering digunakan sebagai referensi khusus.

4. Kualitas visual

Kualitas tampilan visual biasanya sangat prima, karena pada umumnya dicetak di atas kertas berkualitas tinggi.

b. Kelemahan:

1. Fleksibilitasnya terbatas

Pemesanan iklan kebanyakan harus dilakukan jauh hari sebelum majalah terbit.

2. Biaya tinggi

Biaya iklan relatif lebih mahal jika dibandingkan iklan di surat kabar, apalagi jika khalayak yang dijangkau tidak terseleksi.

19

(43)

D. Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk melakukan (aktif) dalam kegiatan dakwah. Kemajuan dan kemunduran umat Islam berkaitan dengan dakwah yang dilakukannya. Islam menyebut kegiatan dakwah dengan Ashanul qaula (ucapan) dan perbuatan yang baik. Sebagaimana disebutkan dalam surat Fussilat : 33

ﻰ إ

ﺂﻋد

ﻦﱠ ﱢ

ًﻻْﻮﻗ

ﻦ ْ أ

ْﻦ و

ٱ

ﻰﻨﱠإ

لﺎﻗو

ًﺎ ﺎﺻ

ﻋو

ﻪﱠ

ٱ

ﻦﻴ ْ ْ

“Dan siapa yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal shaleh, dan berkata “sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri”(Q.S. Fussilat : 33).20

Fungsi agama sebagai motif intrinsik (dalam diri) dan motif ekstrinsik (luar diri) dan motif yang didorong keyakinan agama dinilai memiliki kekuatan yang mengagumkan dan sulit ditandingi oleh keyakinan non agama. Agama dalam kehidupan individu berfungsi dalam suatu sistem nilai yang memuat norma tertentu.21 Fungsi agama dalam masyarakat 22

a. Educatif : fungsi agama yuridis (menyuruh) melarang agar baik.

b. Penyelamat : keselamatan meliputi 2 alam : dunia dan akhirat. Keselamatan diajarkan pengenalan kepada massa sakral, berupa keimanan kepada Tuhan. c. Perdamaian : apabila berdosa maka harus bertaubat.

20

Al-Qur’an dan Terjemah, (Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri).

21

Prof. H. Jalaluddin Rahmat. Psikologi Agama, (Jakarta : PT Grafindo Persada, 2007), cet-I, h. 278.

22

(44)

maka dibutuhkan penyampaian pesan sehingga dapat dilakukan dakwah.

Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran/perasaan oleh seorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol).23 Sedangkan komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditunjukkan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak dan elektronik, sehinggga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.24

Fungsi Komunikasi yaitu :

a. Mass information adalah memberi dan menerima informasi kepada khalayak b. Mass education adalah untuk memberi pendidikan

c. Mass persuasion adalah mempengaruhi dukungan

d. Mass entertainment artinya menghibur, biasanya dilakukan oleh amatir radio, televisi maupun orang yang mempunyai profesional mendukung.

Jadi, Komunikasi untuk memberi dan menerima informasi, untuk pendidikan, untuk mempengaruhi dan untuk hiburan. Karena tanpa komunikasi semuanya itu tidak akan terjadi.25 Dengan komunikasi akan mudah untuk berdakwah kepada khalayak baik melalui verbal atau nonverbal.

ٱ

ﻰ إ

عْد

ﻚﱢﺑر

ﺔ ْﻜ ْ

و

ٱ

ﺔﻈﻋْﻮ ْ

ٱ

ﻬْدﺎﺟو

ﺔﻨ ْ

ﻮه

ﻚﱠﺑر

ﱠنإ

ﻦ ْ أ

ﻰه

ﻰﺘﱠ

ْﻋأ

ﻮهو

ﻪ ﻴ

ﻦﻋ

ﱠ ﺿ

ﻦ ﺑ

ْﻋأ

ﻦ ﺪﺘْﻬ ْ

٥

“Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik. Sesungguhnya TuhanMu, Dia lah yang lebih mengetahui siapa

23

Dra. H. Rodhonah, Mag, Ilmu Komunikasi, (Jakarta : Lembaga Penelitian Jakarta dengan UIN Press, 2007), h.al 45.

24

Dr. Jalaluddin Rahmat, M.Si, Psikologi Komunikasi, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya), hal. 52

25

(45)

Dakwah menurut bahasa adalah ajakan, seruan, undangan. Dakwah menurut istilah berarti menyeru untuk mengikuti sesuatu dengan cara dan tujuan tertentu. Menurut Siti Sumijati (ket jurusan KPI Sunan Gunung Jati) Dakwah Islam ialah menyeru ke jalan Allah yang melibatkan unsur-unsur yaitu pesan, media, metode yang diseru dengan tujuan untuk kebaikan umat manusia.26

Dakwah adalah usaha peningkatan pemahaman keagaamaan yang mengubah pandangan hidup, sikap batin dan prilaku umat yang tidak sesuai dengan ajaran Islam dengan tuntunan syari’at untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Jadi, dakwah dapat disimpulkan kegiatan menyampaikan ajakan untuk berbuat baik kepada siapa saja sesuai dengan ajaran Islam yang berpegang pada Al-Qur’an dan sunnah.

Tujuan utama dakwah ialah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridhai oleh Allah SWT. Nabi Muhammad SAW mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan.

2. Macam-macam Dakwah 27

a. Dakwah bil lisan adalah dakwah yang penyampaian informasi atau pesan dakwah melalui lisan (ceramah atau komunikasi langsung antara subjek dan objek dakwah). Dakwah ini akan efektif bila disampaikan berkaitan dengan hari ibadah seperti khutbah Jum’at atau khutbah hari Raya, kajian yang

26

Aep Kusnawan, M.ag, dkk, Komunikasi Penyiaran Islam (Mengembangkan Tabligh Melalui Mimbar, Media cetak, radio, televisi, film, dan media digital), (Bandung : Benang Merah Press), h. vii.

27 "http://id.wikipedia.org/wiki/

(46)

b. Dakwah bil haal adalah dakwah yang mengedepankan perbuatan nyata. Hal ini dimaksudkan agar si penerima dakwah (mad’u) mengikuti jejak dan ikhwal si da’i (juru dakwah). Dakwah jenis ini mempunyai pengaruh besar pada diri penerima dakwah.

c. Dakwah bil qalam adalah dakwah yang dialukan melalui tulisan.

[image:46.595.87.508.214.739.2]

Dakwah bil qalam disebut juga dengan jurnalistik Islami yaitu suatu proses meliput, mengolah data dan menyebarluaskan berbagai peristiwa dengan muatan nilai-nilai kebenaran yang sesuai dengan ajaran Islam kepada khalayak melalui media massa.28 Penyebarluasan berita dibutuhkan Jurnalis muslim yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut ; 29

Tabel 5

Sifat Jurnalis Muslim

No Sifat Kenabian Penjelasan

1 Shiddiq shidiq artinya benar/jujur baik lisan maupun tulisan. Dalam konteks (isi) jurnalistik, shiddiq adalah menginformasikan sesuatu yang benar dan membela serta menegakkan kebenaran sesuai ajaran Islam (Al-Qur’an dan As-Sunnah).

2 Amanah Artinya terpercaya, dapat dipercaya, karenanya tidak boleh berdusta, merekayasa, memanipulasi atau mendistorsi fakta.

28

Asep Syamsul M. Romli, SIP, Jurnalistik Dakwah, (Visi dan Misi dakwah Bil qalam), (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2003), cet-1, hal. 34.

29

(47)

4 Fathonah Artinya cerdas dan berwawasan luas. Jurnalis muslim dituntut mampu menganalisis dan membaca situasi, termasuk membaca apa yang diperlukan umat dengan meneladani kecerdasan Nabi Muhammad SAW

(prophetic intelligence)

Jurnalis memiliki kewajiban layaknya mubalig di atas mimbar dalam berdakwah, dalam hal ini berbeda dari biasanya bukan dengan ucapan akan tetapi memanfaat media sebagai sarana. Di era yang semakin modern, dakwah bil qalam sudah tidak asing lagi sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dan tingkat kebutuhan yang kompleks. Oleh karenanya dakwah melalui lisan dianggap kurang efektif lahirlah dakwah melalui tulisan.

3. Keunggulan Dakwah Bil Qalam

a. Sifat objeknya yang massif dan cakupannya yang luas. Pesan dakwahnya dapat diterima oleh ratusan, ribuan, bahkan jutaan orang pembaca dalam waktu yang hampir bersamaan.

b. Senjata umat Islam dalam melawan serbuan pemikiran Al Ghazwul Fikr yaitu pihak-pihak yang hendak merusak akidah, pemikiran, dan perilaku Islami umat Islam melalui media massa.30

c. Dakwah bil qalam tidak menjadi musnah meskipun sang dai, atau penulisnya sudah wafat hingga sekarang karya para ulama masih dapat dinikmati walau

30

(48)

para syuhada".31

Melalui tulisan-tulisan di media massa, seorang mubalig, ulama, kyai, pendidik, atau umat Islam pada umumnya sesuai dengan bidang keahlian dan keilmuan yang dikuasainya dapat melaksanakan dakwah bil qalam. Dengan demikian, semua orang dapat melaksanakan peran sebagai jurnalis muslim, yakni sebagai muaddib (pendidik), musaddid (pelurus informasi tentang ajaran dan umat Islam), mujaddid (pembaharu pemahaman tentang Islam), muwahid (pemersatu atau perekat ukhuwah Islamiyah), dan mujahid (pejuang, pembela, dan penegak agama dan umat Islam).

Oleh karenanya setiap orang mempunyai kewajiban untik berdakwah bagi diri sendiri maupan orang lain. Berdakwah merupakan hal mulia yang sangat disenangi Allah SWT, dan sangat banyak manfaatnya bagi kehidupan di dunia maupun di akhirat.

31

(49)
[image:49.595.89.509.231.528.2]

GAMBARAN UMUM MAJALAH UMMI

Majalah Ummi berusia hampir 13 tahun, berjuang untuk mencapai cita-cita mulia berdakwah di jalan agama. Perjalanan dakwah ummi memerlukan perbekalan pengetahuan agama Islam yang banyak karena memiliki tujuan untuk kemaslahatan umat.

Ummi lahir di medan dakwah, diprakarsai oleh para aktifis dakwah dan berfungsi sebagai sebuah sarana dakwah secara massal. Motivasi untuk menyampaikan dakwah yang mendasari kemuncullannya sebagai media dakwah.

Aidil Heryana dan Agus Sudrajat Miko, dua mahasiswa Universitas Indonesia (UI) inilah yang menjadi perintis berdirinya Ummi pada Februari 1989. ide ini mendapat sambutan dari beberapa rekan mereka di antaranya : Andriano Rusfi, Indra Sakti, Bambang Soenaryo, Idris Lutfi, dan Muhtadi. Oleh karena itu awal April 1989 edisi perdana terbit.

Bermodal beberapa ratus ribu rupiah dengan fasilitas kantor yang minim hanya dikelola tiga orang team redaksi yang berbekal pengalaman mengelola media kampus. Alamat redaksi masih alamat rumah rekan lutfi di komp. Kodam Jatiwaringin.

(50)

telah berusia 13 tahun. Perjalanan panjang yang diisi dengan semangat dakwah menjadi sebuah majalah yang diminati. Tiras terakhir mencapai 110.000 ekpsemplar, dan memiliki prospek ke depan.

Berbagai inovasi, dengan penggarapan rubrikasi, tata letak, pola promosi dan pemasaran, telah dilakukan dan akan terus ditingkatkan untuk membuat Ummi makin mendapat tempat di masyarakat, khususnya wanita.

Rubrikasi semakin dipertajam pada hal-hal yang dibutuhkan seorang wanita untuk berkembang menjadi insan mulia berkepribadian Islami. Baik dalam kapasitasnya sebagai individu merdeka, sebagai istri maupun sebagai ibu.

Bahasan Utama dan Mar’atus Shalihah (berisi persoalan yang kerap dihadapi wanita dan kiat menghadapinya) adalah contoh rubrik andalan yang diminati pembaca. Untuk membantu para Ibu dalam menjalani perannya, Ummi menyediakan rubrik Psikologi Anak, Kesehatan Keluarga, dan rubrik ASI. Ada pula rubrik Konsultasi Ya ummi, dengan melibatkan ahli dibidang Psikologi Medis, Hukum dan Syari’ah untuk menjawab surat-surat curhat yang masuk.

Untuk mengisi rubrik tertentu semisal Kolom Ayah (paparan cerita seorang laki-laki dalam menjalani perannya sebagai Ayah atau suami, Ummi kerap meminta narasumber dari luar. Ummi pun menyajikan cerita tentang Islam dan kehidupan wanita Islam di belahan negeri dan dunia lewat rubrik Ufuk Dalam dan Ufuk Luar.

(51)
[image:51.595.87.523.192.636.2]

Dan di atas segalanya, ini semua adalah berkah dan rahmat Allah SWT yang Maha Kasih dan Maha Penyayang, atas nama segenap kerabat Ummi, kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan anda semua.

Tabel 6

Sajian rubrikasi Ummi terdiri dari :

1. Khas Ummi 2. Mutiara Islam 3. Artikel 4. Keluarga

a. Tafakur b. Cover Story c. Tamu Kita d. Bahasan Utama

a. Fiqih Wanita b. Ya ummi

c. Mutiara Dakwah d. Kajian Al-Qur’an e. Jejak

f. Kajian Hadits

a. Media & Kita b. Klik

c. Ufuk Dalam d. Ufuk Luar e. Perjalanan f. Info

g. Album h. Takaful i. Surat Ananda

a. Kolom ayah

b.Kesehatan Keluarga c. ASI

d.Konsultasi Pangan e. Ummi Kreatif

f.Konsultasi Keuangan

5. Cantik 6. Dapur 7. Fiksi

a. Konsultasi Kecantikan a. Dapur a. Cerbung b. Cerpen

B. Profil Ummi1

Terbit sejak April 1989, Majalah Ummi hingga saat ini masih terus eksis mendampingi muslimah dan keluarga muda muslim Indonesia. Menyajikan beragam

1

(52)

peringkat leadership tertinggi diantara majalah-majalah muslimah sejenis (Riset AC Nielsen 2004-2007).

Sejak didirikan Ummi sudah memposisikan diri sebagai media dakwah bagi kalangan wanita. Ummi serius menggarap kaum hawa ini. Mereka adalah separuh lebih jumlah populasi negeri yang berpengaruh terhadap kondisi masyarakat. Jika mereka baik, Ummi menyebutnya “sholiha”, niscaya akan lahirlah individu-individu sholih dan sholihah dalam genggamannya. Membuat keluarga, masyarakat, dan bangsa ini menjadi aman, tentram dan bahagia. Untuk itu Ummi tetap setia pada positioning sebagai :

Visi : Menjadi media Islami bermutu dan berpengaruh dalam pembentukan karater wanita,. masyarakat, bangsa dengan oplah dan sebaran yang signifikan.

Misi :

a. Media akselerator dan dinamisator bagi terbentuknya wanita shalihah (mar’atus shalihat).

b. Media akselerator dan dinamisator bagi terbentuknya istri yang taat (zaujah mut’iah).

c. Media akselerator dan dinamisator bagi terbentuknya Ibu yang pendidik. (ummu madrosah).

(53)

Cakupan isi Ummi membentang dari pembahasan yang cukup serius seperti Bahasan Utama, Mutiara Dakwah, Tafsir Qur’an, Tafsir Hadits. Pembahasan yang informatif seperti Kesehatan, Kecantikan, Keuangan, Pangan Halal, Media Kita dan Ufuk.

Pembahasan yang kontemplatif seperti Tafakur, Kolom Ayah dan Dunia Wanita, serta Pembahasan yang ringan segar macam Cerpen, Cerbung, Dapur, Sketsa, Solusi, Nuansa Kehidupan dan Obrolan.

Sementara itu bagi anak-anak disediakan suplemen permata yang berisi antara lain Cerita Anak, Kisah Islam, Halaman keterampilan serta Serial Anak Muslim.

Setelah mencermati perkembangan media massa serta kebutuhan para muslimah akan bahasan-bahasan yang lebih mendalam, pada bulan Mei 2001, Ummi spesial dengan format besar (21x28 cm)pun diluncurkan mendampingi Ummi regular berformat ukuran (17x24 cm). Bila Ummi reguler yang terbit setiap awal bulan menyajikan berAgam tema pembahasan di dalam rubrik-rubriknya, maka ummi spesial menyajikan muatan isi yang dikupas secara detail, mendalam dan fokus pada satu tema inti, sebut saja misalnya Ummi edisi spesial Pernikahan, edisi Merah Berkah, dan edisi Homeschooling.

C. Susunan Redaksi

(54)

Penerbit : PT. INSAN MEDIA PRATAMA

SIUUP : No. 558/SK/Menpen/SIUUP/1998 Tanggal 25 September 1998.

Pemimpin Umum : Dwi Septiawati Pemimpin Redaksi : Zirlyfera Jamil Sekretaris Redaksi : Meilis Sawitri

Redakrur : Agus Budiman, Rosita, Rahmi Rizal

Kontributor : Herlini Amran, MA., Heru Susetyo., SH, Tate Qomarudin, Lc., Sinta Santi, Lc., Sri Rahmawati, Psi., Ira Puspitadewi, dr. Dewi Inong Irana, SpKK., Ahmad Kusyairi Suhail, MA., Ust. Musyafa, Lc., DR. Ir. Sugiyono, M.AppSc., Asmawati, S.Sos., Ahmad Gozali, Nina M Armando, Vieny M.A.

Pra cetak : Ahmad Topik Ilustrasi/Artistik : Ahmad fauzi

Iklan dan Promosi : Yani Pelita Sari, Sherry Dahlia, Gandari Y, Mawadah, Administrasi dan Keuangan : Pulung Erawan, Eka puja Linuih,

Sirkulasi dan Distribusi : Nurhamzah Bakri, Rudi Haryadi, Supriyadi, Dedi Setiawan,

Penagihan : Lely Marnila,

SDM & Umum : Meutia Geumala, Marga P. Satiri Hasan,

TI : Rizqul Akbar

(55)

iklanummigroup@yahoo.com.

Percetakan : PT. Dian Rakyat, Jakarta, Isi di luar tanggung jawab percetakan.

D. Penerbitan

1. Frekuensi penerbitan

Sejak terbit pertama di tahun 1989, secara reguler Ummi hadir setiap bulanan. Sementara Ummi edisi spesial di tahun 2008-2009 ini terbit setiap tiga bulan sekali. 2. Sumber daya manusia

Manajemen Ummi ditopang 40 staff yang meliputi Keredaksian, Pracetak, Iklan Promosi serta Divisi Operasional lainnya, di bawah PT . Dian Rakyat, Jakarta. 3. Sirkulasi

50-60 ribu eksemplar Ummi pada setiap awal bulan tersebar keseluruh wilayah Indonesia dari Aceh hingga Papua dan menjangkau pula sebagian pembaca di luar negeri (Mesir, Malaysia, Siangapura, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dll). 4. Pembaca ummi

Sasaran utama pembaca Ummi adalah muslimah dan keluarga muda dengan rentang usia antara 20 hingga 45 tahun. Dari sisi jender, perbandingan, pembaca Ummi adalah 96% pembaca perempuan dan 4% pembaca laki-alaki (survey Ummi 2006).

(56)

Terbit sejak April 1989, Majalah Ummi hingga saat ini masih terus eksis mendampingi muslimah dan keluarga muda muslim Indonesia. Menyajikan beragam informasi yang bersifat umum maupun yang khas bagi para perempuan dan keluarga, Ummi mampu menjadi media muslimah terdepan di Indonesia dengan memperoleh peringkat leadership tertinggi diantara majalah-majalah muslimah sejenis (Riset AC Nielsen 2004-2007).

Sejak didirikan Ummi sudah memposisikan diri sebagai media dakwah bagi kalangan wanita. Ummi serius menggarap kaum hawa ini. Mereka adalah separuh lebih jumlah populasi negeri yang berpengaruh terhadap kondisi masyarakat. Jika mereka baik, Ummi menyebutnya “sholiha”, niscaya akan lahirlah individu-individu sholih dan sholihah dalam genggamannya. Membuat keluarga, masyarakat, dan bangsa ini menjadi aman, tentram dan bahagia. Untuk itu Ummi tetap setia pada positioning sebagai :

Visi : Menjadi media Islami bermutu dan berpengaruh dalam pembentukan karater wanita,. masyarakat, bangsa dengan oplah dan sebaran yang signifikan.

Misi :

d. Media akselerator dan dinamisator bagi terbentuknya wanita shalihah (mar’atus shalihat).

e. Media akselerator dan dinamisator bagi terbentuknya istri yang taat (zaujah mut’iah).

f. Media akselerator dan dinamisator bagi terbentuknya Ibu yang pendidik. (ummu madrosah).

2

(57)

semakian cantik dan tertata. Beragam rubrik disajikan untuk memenuhi kebutuhan segmen pembaca muslimah dan keluarga muda usia 20 samapai 45 tahun di kelas B-C-d. Sebut saja rubrik Bahasan Utama, Fiqih Wanita, Psikologi Anak, atau Mar’ah Shalihah yang termasuk dalam 5 rubrik yang paling disukai (hasil survey majalah Ummi 2006).

Cakupan isi Ummi membentang dari pembahasan yang cukup serius seperti Bahasan Utama, Mutiara Dakwah, Tafsir Qur’an, Tafsir Hadits. Pembahasan yang informatif seperti Kesehatan, Kecantikan, Keuangan, Pangan Halal, Media Kita dan Ufuk.

Pembahasan yang kontemplatif seperti Tafakur, Kolom Ayah dan Dunia Wanita, serta Pembahasan yang ringan segar macam Cerpen, Cerbung, Dapur, Sketsa, Solusi, Nuansa Kehidupan dan Obrolan.

Sementara itu bagi anak-anak disediakan suplemen permata yang berisi antara lain Cerita Anak, Kisah Islam, Halaman keterampilan serta Serial Anak Muslim.

(58)

susunan redaksi. Secara umum, perubahan susunan dan pergantian personil berjalan secara normal. Sampai tahun 1997, nuansa ‘laki-laki’ masih mendominasi susunan majalah ummi. Kini keredaksian ummi dikelola oleh full wanita.

Susunan redaksi :

Terbit : Sejak April 1989

Penerbit : PT. INSAN MEDIA PRATAMA

SIUUP : No. 558/SK/Menpen/SIUUP/1998 Tanggal 25 September 1998.

Pemimpin Umum : Dwi Septiawati Pemimpin Redaksi : Zirlyfera Jamil Sekretaris Redaksi : Meilis Sawitri

Redakrur : Agus Budiman, Rosita, Rahmi Rizal

Kontributor : Herlini Amran, MA., Heru Susetyo., SH, Tate Qomarudin, Lc., Sinta Santi, Lc., Sri Rahmawati, Psi., Ira Puspitadewi, dr. Dewi Inong Irana, SpKK., Ahmad Kusyairi Suhail, MA., Ust. Musyafa, Lc., DR. Ir. Sugiyono, M.AppSc., Asmawati, S.Sos., Ahmad Gozali, Nina M Armando, Vieny M.A.

Pra cetak : Ahmad Topik Ilustrasi/Artistik : Ahmad fauzi

Iklan dan Promosi : Yani Pelita Sari, Sherry Dahlia, Gandari Y, Mawadah, Administrasi dan Keuangan : Pulung Erawan, Eka puja Linuih,

(59)

TI : Rizqul Akbar

Alamat Redaksi/Tata usaha/Pemasaran :

Jl. Mede NO. 42 A Utan Kayu Jakarta Timur 13120. Telp : (021) 8193242 (Hunting), Fax : (021) 8580569 E-mail Redaksi : kru_ummi@yahoo.com. E-mail Iklan : iklanummigroup@yahoo.com.

Percetakan : PT. Dian Rakyat, Jakarta, Isi di luar tanggung jawab percetakan.

D. Penerbitan

1. Frekuensi penerbitan

Sejak terbit pertama di tahun 1989, secara reguler Ummi hadir setiap bulanan. Sementara Ummi edisi spesial di tahun 2008-2009 ini terbit setiap tiga bulan sekali. 2. Sumber daya manusia

Manajemen Ummi ditopang 40 staff yang meliputi Keredaksian, Pracetak, Iklan Promosi serta Divisi Operasional lainnya, di bawah PT . Dian Rakyat, Jakarta. 3. Sirkulasi

50-60 ribu eksemplar Ummi pada setiap awal bulan tersebar keseluruh wilayah Indonesia dari Aceh hingga Papua dan menjangkau pula sebagian pembaca di luar negeri (Mesir, Malaysia, Siangapura, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dll). 4. Pembaca ummi

(60)
(61)

ANALISIS WACANA KARAKTERISTIK ISLAM RUBRIK

MUTIARA DAKWAH PADA MAJALAH UMMI EDISI MARET –

JUNI 2009

Penulis akan memaparkan analisis wacana tentang karakteristik Islam rubrik mutiara dakwah pada majalah Ummi edisi Maret – Juni 2009, disesuaikan dengan Model Teun A. Van Dijk, yaitu segi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial.

Segi teks meliputi :

1. Segi tema,

2. Segi skematik,

3. Segi semantik,

4. Segi sintaksis,

5. Segi stilistik, 6. Segi retoris.

Berikut ini adalah hasil analisis penulis tentang karakteristik Islam :

A. Analisis Teks Karakteristik Islam

[image:61.595.97.486.287.540.2]

a. Analisis tentang Syumuliyyah (Integralitas) Islam : Unsur-unsur Manusia

Tabel 7

(62)

No. Struktur

wacana

Elemen Keterangan

1. Struktur makro Tema Unsur-unsur manusia (ruh, jiwa, akal)

2. Superstruktur Skematik • Paragraf 8 (awal) : menjelaskan ruh, jiwa, akal tidak dapat terpisahkan semuanya saling berkaitan.

• Paragraf 9 (tengah) : menjelaskan orang-orang

yang berakal melakukan aktifitas hati, akal, dengan

cara memikirkan ciptaan Allah. Dilakukan dengan

berdiri, duduk, dan berbaring.

• Paragraf 15 (akhir) : maka, bukanlah Qur’an,

Sunnah niscaya akan kita temukan bahwa Islam

membangun seluruh unsur-unsur manusia secara

seimbang.

3. Struktur mikro Latar Memahami Isla

Gambar

TABEL 2...............................................................................................................15
Tabel 1 Karakteristik Islam
Tabel 2 Struktur / elemen wacana Teun A. Van Dijk diuraikan sebagai berikut:
Tabel 3 Data yang akan diteliti mengenai Karakterisrik Islam rubrik mutiara
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tindakan pengendalian yang dapat diambil guna mencegah pajanan timbal dapat berupa program pemeriksaan kesehatan, pengendalian lingkungan yaitu hygiene perusahaan (terutama

Sedangkan untuk menentukan strategi pengembangan usaha yang sesuai dengan UMKM di Kabupaten Sukoharjo dimulai dengan analisis faktor strategis internal dan eksternal

kulit sisi palmar dari ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan sepertiga radial jari manis. Nervus medianus menginervasi otot-otot bagian flexor lengan bawah dan

dengan adanya pemberdayaan masyarakat yang ada di desa kami, maka kami sangat senang dan ikut berpartisipasi di dalam pemberdayaan ini agar bisa meningkatkan

penulis mencoba menyusun sebuah sistem E- commerce yang terpadu dalam bentuk tugas akhir yang berjudul “ Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web Pada USANTEX ”1.

Tahap uji coba instrumen dilakukan untuk mengukur sejauh mana instrumen penelitian dapat mengungkap dengan tepat gejala-gejala yang akan diukur dan sejauh mana

Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan industri yang melaju pesat, sumber air baku PT Watertech Estate Cikarang yang berasal dari saluran Tarum