i
Skripsi
Oleh:
Heni Ratriningrum NIM: 106093003089
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
ii SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Oleh:
Heni Ratriningrum NIM: 106093003089
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
iii
(STUDI KASUS: KSU BMT-UMJ)
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
Heni Ratriningrum 106093003089
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Bayu Waspodo, MM Qurrotul „Aini, M.T
NIP. 19740812 200801 1 001 NIP. 19730325 200901 2 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi
iv
Fakultas Sains dan Teknologi Pada hari Selasa 29 Maret 2011. Skripsi ini telah diterima
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada program
studi Sistem Informasi.
Jakarta, Maret 2011 Tim Penguji,
Penguji I Penguji II
Ditdit Nugeraha Utama, MM,. M.Com Zainul Arham, M.Si
NIP. 19741129 200801 1 006 NIP. 19740730 200710 1 002
Pembimbing I Pembimbing II
Bayu Waspodo, MM Qurrotul „Aini, M.T
NIP. 19740812 200801 1 001 NIP. 19730325 200901 2 001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Prodi Sistem Informasi
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis Nur Aeni Hidayah, MMSI
v
KSU BMT-UMJ merupakan salah satu lembaga atau organisasi yang menyelenggarakan aktivitas usaha dengan basis ekonomi syariah (umumnya simpan–pinjam/pembiayaan). Salah satu bentuk kegiatan penyaluran dana di KSU BMT-UMJ ialah pembiayaan mudharabah yang membantu mitra dalam mengembangkan usahanya. Dalam melakukan permohonan pembiayaan, KSU BMT-UMJ masih menggunakan formulir atau dengan tulis tangan. Sedangkan mitra yang ingin mengajukan permohonan pembiayaan mulai bertambah banyak. Dengan memanfaatkan teknologi komputer khususnya dalam penggunaan internet secara online, pengembangan sistem ini bertujuan untuk membantu meningkatkan pelayanan yang dilakukan oleh KSU BMT-UMJ dalam mengelola data dan memberikan informasi yang dibutuhkan mitra. Oleh karena itu pengembangan sistem ini dibuat dengan berbasis web untuk memudahkan pihak KSU BMT-UMJ dalam mengelola data-data yang dibutuhkan dalam menjalankan proses bisnisnya dan mempermudah mitra dalam mengajukan permohonan pembiayaan. Dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pengembangan sistem OOAD (Object Oriented Analysis Design) oleh Booch, dengan bahasa pemodelan UML (Unified Modelling language). Selain itu tools yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP
(PHP Hypertext Processor) dan untuk proses penyimpanan data digunakan
dengan database MySQL. Pembiayaan mudharabah ini diuji menggunkan metode pengujian perangkat lunak dengan pendekatan black box testing dan menghasilkan hasil yang sesuai. Hasil dari penelitian ini dibangun untuk membantu kinerja pada KSU BMT-UMJ dalam memberikan informasi yang dibutuhkan mitra serta meningkatkan pelayanan terhadap mitra.
Keyword: KSU BMT-UMJ, pengembangan sistem informasi pembiayaan
mudharabah, OOAD, UML, PHP, MySQL.
vi
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI MANAPUN.
Jakarta, Maret 2011
vii
nikmat sehat dan nikmat ilmu yang luar biasa sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Pengembangan Sistem Informasi Pembiayaan Mudharabah (Studi Kasus: KSU BMT-UMJ) dengan baik. Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, beserta sahabat dan keluarga beliau.
Walaupun tidak ada terjadi kendala yang berarti dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari masih banyak kekurangan di dalamnya. Untuk itu peneliti sangat mengharapkan dan menghargai adanya kritik dan saran yang berguna dari pembaca. Dengan mengucap kalimat hamdallah peneliti akhiri, semoga ridho Allah SWT selalu menyertai sehingga apa yang tertulis dapat bermanfaat bagi yang membaca.
Banyaknya dukungan serta dorongan motivasi dari berbagai pihak yang telah mendampingi peneliti menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah peneliti menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Bapak Zainul Arham, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Sistem Informasi di Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Bayu Waspodo, MM. selaku dosen pembimbing I dan Ibu
Qurratul ’Aini, MT. selaku pembimbing II yang selalu memberikan
viii
6. Ibu Dina Febriani selaku pimpinan KSU BMT-UMJ, yang telah memberikan saya izin untuk penelitian di KSU BMT-UMJ.
7. Bapak Muhktiar dan seluruh karyawan KSU BMT-UMJ yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu saya untuk melakukan penelitian dan memberikan data-data yang saya butuhkan untuk penelitian di KSU BMT-UMJ.
8. Teristimewa untuk kedua orangtuaku tercinta, ayahanda Lasdan Haryono dan Ibunda Sawiningsih yang tiada hentinya mencurahkan kasih sayang, selalu mendoakan, serta memberikan dukungan moril dan materil kepada peneliti.
9. Semua kakak saya (Mba Ning & Mas Much, Mas Heru & Mba Nur, Mas Endro & Mba Tini, Mba Atik & Mas Sidiq, Mas Didik & Mba Mar, Mba Nunuk & Mas Budi, Mba Anis & Mas Adhi serta Mba Lilis & Mas Muflih) dan keponakan-keponakan tersayang (Nana, Sita, alfan, Dinul, Hakim, Rohmah, Hida, Gibran, Alvin, Haris, Nurul, Tasya, Faiz, Wildan, Daffa, Iqbal dan Nauroh) serta seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan moril serta doanya kepada peneliti. 10.Buat seorang yang telah banyak membantu peneliti dan selalu
menemani dalam penyelesaian skripsi ini (a2q), atas semua dukungan dan bantuannya.
11.Sahabat-sahabat seperjuanganku dibangku kuliah (Eka, Desi, Ali, Fathur, Iqbal, Anggi, Hilda, Yunda, Yoyo dan Sonhaji) yang selalu memberikan semangat dan doa kepada peneliti serta semua teman-temanku di Jurusan Sistem Informasi 2006.
ix
Pada kesempatan ini saya ingin mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak apabila sewaktu menjalankan penelitian ini ada hal-hal yang kurang berkenan dari pihak saya.
Akhir kata peneliti berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan semua yang membaca.
Jakarta , Maret 2011
x
LEMBAR PENGESAHAN ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR SIMBOL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR TABEL ... xxi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 4
1.3 Batasan Masalah ... 5
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
1.4.1 Tujuan ... 5
1.4.2 Manfaat ... 6
1.5 Metode Penelitian ... 7
1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 7
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem ... 7
1.8 Sistematika Penulisan ... 8
xi
2.1.3 Karakteristik Sistem ... 11
2.1.4 Model Umum Sebuah Sistem ... 13
2.1.5 Kualitas Informasi ... 13
2.1.6 Komponen Sistem Informasi ... 14
2.1.7 Implementasi Sistem ... 15
2.2 Konsep Dasar Pembiayaan ... 15
2.2.1 Definisi Pembiayaan ... 15
2.2.2 Prinsip-prinsip Pembiayaan ... 16
2.2.3 Rukun dan Syarat Pembiayaan ... 16
2.2.4 Resiko Pembiayaan... 18
2.3 Konsep Dasar Mudharabah ... 19
2.3.1 Definisi Mudharabah ... 19
2.3.2 Landasan Syariah ... 20
2.3.3 Manfaat Mudharabah ... 21
2.3.4 Resiko Mudharabah ... 22
2.4 Konsep Dasar Pembiayaan Mudharabah ... 23
2.4.1 Ketentuan Hukum Pembiayaan Mudharabah ... 23
xii
2.5.2 Aktivitas Utama dalam OOAD ... 25
2.5.3 Proses dalam OOAD ... 26
2.6 Tools Perancangan Sistem Berorientasi Objek dengan UML (Unified Modelling Language) ... 32
2.6.1 Definisi UML ... 32
2.6.2 Diagram dan Teknik Pemodelan UML ... 33
2.6.2.1 Diagram Struktur ... 33
2.6.2.2 Diagram Perilaku ... 34
2.7 Black Box Testing ... 36
2.8 PHP ... 37
2.9 MySQL ... 38
BAB III METODE PENELITIAN ... 39
3.1 Metode Pengumpulan Data ... 39
3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 41
3.3 Kerangka Penelitian ... 43
BAB IV PEMBAHASAN PENGEMBANGAN SISTEM ... 44
4.1 Inception ... 44
4.1.1 Profil KSU BMT-UMJ ... 44
1. Sejarah Pendirian KSU BMT-UMJ ... 44
xiii
4.1.4 Defining The Boundaries of The Problem (Batasan Masalah)... 54
4.1.5 Determining Misision Use case (Tujuan Use Case) ... 55
4.2 Elaboration ... 58
4.2.1 Analysis and Design Model ... 59
4.2.1.1 Menentukan Diagram Use Case Sistem Informasi Pembiayaan Mudharabah ... 59
4.2.1.2 ActivityDiagram ... 67
4.2.1.3 ClassDiagram ... 83
4.2.1.4 Sequence Diagram ... 94
4.2.1.5 StatechartDiagram ... 104
4.2.1.6 User Interface ... 128
4.3 Construction ... 142
4.3.1 Logical View ... 142
4.3.2 Implementation ... 143
4.4 Transition... 143
4.4.1 Test ... 143
4.4.2 Deployment ... 147
xv
1 Use Case Diagram
Actor
Use Case
Participant
2 Class Diagram
Class
Datatype
Interface Generalization
3 Sequence Diagram
Participant
Simpel Message
Synchronous
Asynchronous
4 Activity Diagram Titik Awal
Titik Akhir
Activity
Pilihan untuk mengambil keputusan
xvi
<no receive action> Tanda Penerimaan
5 Component Diagram
Component
Interface
6 Deployment Diagram Node1
Node
Comunicates
7 State Diagram Initial State
State1 State
Transition
xvii
Gambar 1.2 Grafik Aktivitas Bisnis ... 3
Gambar 2.1 Skema Mudharabah ... 22
Gambar 2.2 Aktivitas OOAD ... 26
Gambar 2.3 Proses Makro ... 29
Gambar 2.4 Proses Mikro ... 30
Gambar 2.5 Aktifitas Proses Mikro ... 31
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian ... 43
Gambar 4.1 Struktur Organisasi KSU BMT-UMJ ... 45
Gambar 4.2 Rich Picture Sistem yang sedang berjalan ... 47
Gambar 4.3 Batasan Sistem Informasi Pembiayaan Mudharabah ... 54
Gambar 4.4 Use CaseDiagram ... 59
Gambar 4.5 Activity Diagram Registrasi ... 68
Gambar 4.6 Activity Diagram Login ... 69
Gambar 4.7 Activity Diagram Manajemen Mitra ... 71
Gambar 4.8 Activity Diagram Manajemen Permohonan Pembiayaan... 72
Gambar 4.9 Activity Diagram Manajemen Survey ... 74
Gambar 4.10 Activity Diagram Manajemen Rekening ... 76
Gambar 4.11 Activity Diagram Manajemen Transaksi Pembiayaan ... 78
Gambar 4.12 Activity Diagram Manajemen Angsuran ... 80
xviii
Gambar 4.16 Sequence Diagram Registrasi ... 95
Gambar 4.17 Sequence Diagram Login ... 96
Gambar 4.18 Sequence Diagram Manajemen Mitra... 97
Gambar 4.19 Sequence Diagram Manajemen Permohonan Pembiayaan ... 98
Gambar 4.20 Sequence Diagram Manajemen Survey... 99
Gambar 4.21 Sequence Diagram Manajemen Rekening ... 100
Gambar 4.22 Sequence Diagram Manajemen Transaksi Pembiayaan ... 101
Gambar 4.23 Sequence Diagram Manajemen Angsuran ... 102
Gambar 4.24 Sequence Diagram Manajemen User ... 103
Gambar 4.25 Sequence Diagram Logout ... 104
Gambar 4.26 Statechart Diagram Registrasi ... 105
Gambar 4.27 Statechart DiagramLogin ... 107
Gambar 4.28 Statechart Diagram Manajemen Mitra ... 109
Gambar 4.29 Statechart Diagram Manajemen Permohonan Pembiayaan ... 111
Gambar 4.30 Statechart Diagram Manajemen Survey ... 114
Gambar 4.31 Statechart Diagram Manajemen Rekening ... 116
Gambar 4.32 Statechart Diagram Manajemen Transaksi Pembiayaan ... 119
Gambar 4.33 Statechart Diagram Manajemen Angsuran... 122
Gambar 4.34 Statechart Diagram Manajemen User ... 125
xix
Gambar 4.39 Tampilan User ... 129
Gambar 4.40 Tampilan Profil ... 130
Gambar 4.41 Tampilan Halaman Utama Calon Mitra ... 130
Gambar 4.42 Tampilan Register ... 131
Gambar 4.43 Tampilan Halaman Utama Sistem... 131
Gambar 4.44 TampilanUtama Mitra ... 132
Gambar 4.45 Tampilan Isi Formulir ... 132
Gambar 4.46 Tampilan Ganti Password ... 133
Gambar 4.47 Tampilan Muqaddimah CS ... 133
Gambar 4.48 Tampilan Data Mitra ... 134
Gambar 4.49 TampilanFormulir Mitra ... 134
Gambar 4.50 Tampilan File Pembiayaan... 135
Gambar 4.51 Tampilan Muqaddimah AO ... 135
Gambar 4.52 Tampilan Survey ... 136
Gambar 4.53 Tampilan Form Persetujuan Penolakan ... 136
Gambar 4.54 Tampilan Muqaddimah Admin Pembiayaan... 137
Gambar 4.55 Tampilan Transaksi Pembiayaan ... 137
Gambar 4.56 Tampilan Form Akad ... 138
Gambar 4.57 Tampilan Input Rekening Mitra ... 138
xx
Gambar 4.62 Tampilan Menu Angsuran ... 141
Gambar 4.63 Tampilan Bukti Angsuran ... 141
Gambar 4.64 Tampilan Kartu Angsuran ... 142
Gambar 4.65 Logical View Sistem Informasi Pembiayaan Mudharabah ... 142
xxi
Tabel 4.1 Identifikasi Aktor dan Use Case pada Sistem Informasi Pembiayaan
Mudharabah ... 55
Tabel 4.2 Daftar Diagram Use Case ... 56
Tabel 4.3 Spesifikasi naratif untuk use case“Register” ... 60
Tabel 4.4 Spesifikasi naratif untuk use case“Login” ... 61
Tabel 4.5 Spesifikasi naratif untuk use case“Manajemen Mitra” ... 62
Tabel 4.6 Spesifikasi naratif untuk use case“Manajemen PermohonanPembiayaan” ... 63
Tabel 4.7 Spesifikasi naratif untuk use case“Manajemen Survey” ... 64
Tabel 4.8 Spesifikasi naratif untuk use case“Manajemen Rekening Mitra” ... 64
Tabel 4.9 Spesifikasi naratif untuk use case“Manajemen Transaksi Pembiayaan”... 65
Tabel 4.10 Spesifikasi naratif untuk use case“Manajemen Angsuran” ... 65
Tabel 4.11 Spesifikasi naratif untuk use case“Manajemen User” ... 66
Tabel 4.12 Spesifikasi naratif untuk use case“Logout” ... 67
Tabel 4.13 Spesifikasi database User ... 85
Tabel 4.14 Spesifikasi database Formulir ... 85
Tabel 4.15 Spesifikasi database survey ... 88
Tabel 4.16 Spesifikasi database Mitra ... 90
Tabel 4.17 Spesifikasi database Rekening ... 91
xxii
1
1.1Latar Belakang
Penelitian mengenai pembiayaan mudharabah sudah banyak dilakukan terutama pada jurusan perbankan syariah. Penelitian ini dapat dilakukan di lembaga keuangan syariah, contoh dari penelitian pembiayaan konvesional antara lain: penelitian mengenai pengkajian pemusatan pengembangan koperasi bidang pembiayaan pada tingkat kabupaten/kota (DBPPWI-UI, 2004), penelitian lain mengenai perjanjian pembiayaan sebagai transaksi berjaminan (kajian terhadap akta perjanjian pembiayaan di koperasi UIN Malang) (Jundiani, 2006), selain itu juga terdapat penelitian mengenai pembiayaan KPR rumah yang terdapat di Perbankan Syariah (Haris, 2007) dan pembiayaan sistem kredit yang diberikan bagi usaha tani pada tingkat pedesaan (Supriatna, 2009). Dari penelitian-penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa pembiayaan pada lembaga konvensional hanya memiliki transaksi dengan bunga saja, dibandingkan dengan lembaga pembiayaan syariah yang menyebut transaksinya dengan sebutan bagi hasil karena bunga di perbankan syariah termasuk riba.
Salah satu lembaga keuangan yang berbasis syariah yaitu BMT, BMT (Baitul
Maal wat Tamwil) merupakan lembaga atau organisasi yang menyelenggarakan
36 orang (dosen sivitas akademika UMJ) sekitar awal bulan April 2008. Selanjutnya, Akta Pendirian KSU BMT-UMJ dengan nomor 69 diterbitkan tgl. 14 April 2008 oleh Notaris yang ditunjuk Kementerian Koperasi dan UKM, H. Rizul Sudarmadi, SH. Setelah itu, Kementerian Koperasi dan UKM, tanggal 6 Juni 2008 mengesahkan Akta Pendirian dan sekaligus memberikan nomor badan hukum: 770/BH/Meneg/I/VI/2008.
Perkembangan mitra di KSU BMT-UMJ ini sangat berkembang pesat dari tahun ke tahun. Mitra yang melakukan pembiayaan pada tahun 2008 ke 2009 terdapat kenaikan 60% dan dari tahun 2009 ke 2010 naik 98%. Data perkembangan berikut dapat dilihat dari grafik berikut:
Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Mitra
tertinggi yaitu Rp.1.145.742.672. Gambaran grafik tentang peningkatan aktivitas bisnis dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Gambar 1.2 Grafik Aktivitas Bisnis
KSU BMT-UMJ menyediakan berbagai macam produk syariah, salah satu bentuk produk syariah yang ditawarkan adalah pembiayaan dengan prinsip
mudharabah yaitu akad antara dua pihak untuk bekerja sama dalam usaha
perdagangan di mana salah satu pihak memberikan dana kepada pihak lain sebagai modal usaha dan keuntungan dari usaha itu akan dibagi di antara mereka berdua sesuai perjanjian yang telah disepakati (Karim, 2002). Sistem informasi pembiayaan mudharabah adalah sistem informasi yang mencakup kerjasama anatara shahibul maal dengan mudharib untuk mencapai tujuan yang sama.
Salah satu program yang sedang berjalan saat ini adalah sistem pembiayaan
mudharabah. Kegiatan yang ada dalam KSU BMT-UMJ sebagian telah
yang sedikit dan mitra yang semakin banyak, membuat kecepatan dalam melayani mitra kurang maksimal.
Keadaan ini mendorong suatu usaha untuk merancang sistem informasi pembiayaan mudharabah. Hal ini pula yang menjadi latar belakang untuk melakukan penelitian dalam skripsi ini yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Pembiayaan Mudharabah pada Koperasi Serba Usaha BMT-UMJ”.
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah sebelumnya, maka permasalahan yang terdapat pada sistem yang sedang berjalan dari KSU BMT-UMJ, yaitu sebagai berikut:
1. Tidak adanya SDM pada bidang IT
2. Kurangnya perangkat komputer dalam mendukung proses bisnis pembiayaan mudharabah
3. Pendaftaran permohonan pembiayaan masih manual
Berdasarkan beberapa permasalahan tersebut, maka masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana mengembangkan sistem informasi pembiayaan
mudharabah berbasis web?
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah diatas batasan masalahnya ialah:
1. Sistem ini dibatasi pada proses pendaftaran calon mitra, pencatatan permohonan pembiayaan, proses transaksi pembiayaan atau pencairan dana, cetak kartu angsuran dan sampai pembayaran angsuran.
2. Penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap implementasi menguji sistem tidak sampai pada tahap penerapan pada KSU BMT-UMJ.
1.4Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengembangkan sistem informasi pembiayaan mudharabah pada KSU BMT-UMJ. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini antara lain menghasilkan:
1. Rancangan sistem informasi pembiayaan mudharabah yang menyediakan data dan informasi bagi calon mitra atau mitra sesuai dengan kebutuhannya.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapatkan di antaranya ialah: 1. Bagi Peneliti
Sebagai bahan untuk menerapkan ilmu-ilmu yang pernah didapatkan selama kuliah, serta untuk mengetahui dan memahami dari proses-proses yang dilakukan dalam sistem informasi pembiayaan
mudharabah yang akan diterapkan pada KSU BMT-UMJ tersebut.
2. Bagi Universitas
Untuk menambah ilmu pengetahuan dalam bidang sistem informasi khususnya pada konsentrasi Sistem Informasi Bisnis Syariah (SIBIS) dan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.
3. Bagi KSU BMT-UMJ
a. Dengan menggunakan sistem informasi pembiayaan
mudharabah berbasis web pengolahan data dan informasi lebih
terstruktur karena telah memiliki database yang terintegrasi. b. Dengan adanya sistem informasi pembiayaan mudharabah
berbasis web memudahkan KSU BMT-UMJ dalam
penginputan dan penyimpanan data mudharabah.
4. Bagi Mitra
b. Dapat mengetahui informasi apa saja yang dilakukan oleh pihak KSU BMT-UMJ, yang berhubungan dengan diterima atau ditolaknya permohonan pembiayaan.
1.5Metode Penelitian
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data yaitu melalui studi lapangan (yang terdiri dari observasi dan wawancara) dan studi pustaka (Jogiyanto, 2008).
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan ialah metode OOAD
(Object Oriented Analysis and Design). Tahap-tahap pada metode OOAD ini
adalah sebagai berikut (Booch et al, 2007).
1) Inception
Pada tahapan awal ini ialah membangun dan memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan sistem, membuat sebuah kesepakatan dengan
customer mengenai apa yang akan dibangun, secara pasti dapat mengetahui
kendala yang terjadi dan memastikan lingkup lingkungan pembangunan sistem yang akan dibangun.
2) Elaboration
3) Construction
Pada tahapan ini merupakan tahapan pembangunan atau pembuatan
coding serta pengujian sistem yang akan dibuat.
4) Transition
Pada tahapan ini sistem telah selesai dibuat dan akan siap diberikan kepada end user. Pada tahapan ini juga akan digambarkan arsitektur perangkat-perangkat yang digunakan.
1.6Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan skripsi ini, pembahasan yang peneliti sajikan terbagi dalam lima bab, yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas secara kesuluruhan mengenai penulisan laporan. Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, manfaat dan tujuan penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini menguraikan teori-teori yang berhubungan dengan pengembangan sisteminformasi pembiayaan mudharabah.
BAB III METODE PENELITIAN
wawancara dan studi pustaka. Sedangkan metode pengembangan sistem, peneliti menggunakan metode pengembangan OOAD
(Object Oriented Analysis And Design).
BAB IV PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Bab ini berisi tentang analisa perancangan sistem yang sedang berjalan dan bagaimana merancang sistem yang terotomatisasi pada sistem informasi pembiayaan mudharabah.
BAB V PENUTUP
10
2.1 Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem adalah proses untuk mengembangkan dan menentukan spesifikasi kebutuhan dan bagaimana sistem dapat membantu menyelesaikan suatu permasalahan dan proses untuk pembuatan sistem atau mengembangkan yang sudah ada (Nugroho, 2005). Adapun bagian dari pengembangan sebagai berikut:
2.1.1 Analisis Sistem
2.1.2 Perancangan Sistem
Setelah tahap analisa dilakukan, maka tahap berikutnya yaitu tahap perancangan sistem. Pada tahap ini sistem analis membuat suatu rancangan sistem yang baru dengan cara menyempurnakan sistem yang berjalan atau merancang sistem yang baru apabila belum ada sistem yang berjalan. Di sini sistem analis membuat sistem yang berjalan dengan terlebih dahulu membuat diagram aliran data, kamus data dan masukan serta keluaran dari sistem (Nugroho, 2005).
2.1.3 Karakteristik Sistem
Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, pengolah dan sasaran atau tujuan (Ladjamudin, 2005). Berikut ini akan dipaparkan beberapa karakteristik dari Sistem, antara lain.
1. Sistem Memiliki Komponen
dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka Sistem Akuntansi adalah subsistemnya. 2. Sistem Memiliki Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Sistem Memiliki Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Sistem Memiliki Penghubung Sistem (interface)
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
5. Sistem Memiliki Masukan Sistem (Input)
Merupakan energi (sumber daya) yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi (sumber daya) yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi (sumber daya) yang diproses untuk didapatkan keluaran dari sistem. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintainance input
yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal
6. Sistem Memiliki Keluaran Sistem (Output)
Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem. Output dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain.
7. Sistem Memiliki Pengolah Sistem (Process)
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
8. Sistem Memiliki Sasaran Sistem
Suatu sistem harus mempunyai tujuan dan sasaran, jika tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
2.1.4 Model Umum Sebuah Sistem
Model umum sebuah sistem terdiri dari masukan, pengolah dan keluaran. Ini tentu saja sangat disederhanakan karena sebuah sistem mungkin memiliki beberapa masukan dan keluaran (Mark, 2000).
2.1.5 Kualitas Informasi
Kualitas Informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal yaitu (Ladjamudin, 2005);
1. Informasi harus tepat, akurat
Dalam hal ini, informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan jelas mencerminkan maksudnya, informasi dikatakan akurat jika seluruh kebutuhan informasi terpenuhi dan tepat tersampaikan pada user akhir
2. Informasi harus tepat waktu
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.
3. Informasi harus relevan
Informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi tiap-tiap informasi bagi orang yang satu dengan orang yang lainnya itu berbeda. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukan relevansi kejadian masa lalu, hari ini dan masa depan sebagai sebuah bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanakan serta dibuktikan oleh siapa saja.
2.1.6 Komponen Sistem Informasi
Kita dapat mengilustrasikan 5 komponen dalam sistem informasi seperti dilihat dibawah ini (O’Brien, 2006). Komponen sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Sumber daya manusia (pemakai akhir dan pakar SI)
2. Hardware (mesin dan media)
3. Software (program dan prosedur).
4. Data (dasar data dan pengetahuan)
2.1.7 Implementasi Sistem
Selama perancangan sistem dilakukan, kita mengembangkan model perancangan dengan menambah rincian implementasi, misalnya: merestrukturisasi sistem dengan alasan efisiensi, memperbaiki struktur data internal dan algoritma untuk mengimplementasikan fungsi pada sistem dan mengemasnya ke dalam modul-modul fisik ke modul analisis dengan memperhatikan strategi yang telah mapan selama perancangan sistem (Nugroho, 2005).
2.2 Konsep Dasar Pembiayaan 2.2.1 Definisi Pembiayaan
Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil (Kasmir, 2002).
Pembiayaan adalah suatu fasilitas yang diberikan bank syariah kepada masyarakat yang membutuhkan untuk menggunakan dana yang telah dikumpulkan oleh bank syariah dari masyarakat yang surplus dana (Muhamad, 2001).
Selain itu pembiayaan juga dapat berarti bentuk penyaluran dana
(financing) kepada anggota koperasi syariah dengan menggunakan sistem bagi
Dari ketiga pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembiayaan adalah dana yang disediakan bank atau LSM untuk digunakan sebagai modal bagi mitra dalam menjalankan dan memperluas usahanya, sesuai dengan permohonan yang diajukannya kepada bank atau LSM.
2.2.2 Prinsip-Prinsip Pembiayaan
Agar sesuai dengan aturan dan norma Islam, lima unsur keagamaan yang ditekankan dalam banyak literatur, harus diterapkan dalam perilaku investasi, yaitu (Lewis & Algound, 2007):
a) Tidak ada transaksi keuangan berbasis bunga (riba). b) Pengenalan pajak religious atau pemberian sedekah, zakat.
c) Pelarangan produksi barang dan jasa yang bertentangan dengan hukum Islam (haram).
d) Penghindaran aktivitas ekonomi yang melibatkan maysir (judi) dan
gharar (transaksi yang tidak jelas).
e) Penyediaan takaful (asuransi Islam).
2.2.3 Rukun dan Syarat Pembiayaan
Berikut ini adalah rukun dan syarat pembiayaan:
2. Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad), dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. Penawaran dan penerimaan harus secara eksplisit menunjukkan tujuan kontrak (akad).
b. Penerimaan dari penawaran dilakukan pada saat kontrak.
c. Akad dituangkan secara tertulis, melalui korespondensi atau dengan menggunakan cara-cara komunikasi modern.
3. Modal ialah sejumlah uang dan atau aset yang diberikan oleh penyedia dana kepada mudharib untuk tujuan usaha dengan syarat sebagai berikut:
a. Modal harus diketahui jumlah dan jenisnya.
b. Modal dapat berbentuk uang atau barang yang dinilai. Jika modal diberikan dalam bentuk aset, maka aset tersebut harus dinilai pada waktu akad.
c. Modal tidak dapat berbentuk piutang dan harus dibayarkan kepada mudharib, baik secara bertahap maupun tidak, sesuai dengan kesepakatan dalam akad.
4. Keuntungan mudharabah adalah jumlah yang didapat sebagai kelebihan dari modal. Syarat keuntungan berikut ini harus dipenuhi:
a. Harus diperuntukkan bagi kedua pihak dan tidak boleh disyaratkan hanya untuk satu pihak.
harus dalam bentuk prosentasi (nisbah) dari keuntungan sesuai kesepakatan. Perubahan nisbah harus berdasarkan kesepakatan. c. Penyedia dana menanggung semua kerugian akibat dari
mudharabah dan pengelola tidak boleh menanggung kerugian
apapun kecuali diakibatkan dari kesalahan disengaja, kelalaian atau pelanggaran kesepakatan.
5. Kegiatan usaha oleh pengelola (mudharib), sebagai pertimbangan
(muqabil) modal yang disediakan oleh penyedia dana. Hal-hal yang harus
diperhatikan, sebagai berikut:
a. Kegiatan usaha adalah hak eksklusif mudharib, tanpa campur tangan penyedia dana, tetapi ia mempunyai hak untuk melakukan pengawasan.
b. Penyedia dana tidak boleh mempersempit tindakan pengelola sedemikian rupa yang dapat menghalangi tercapainya tujuan
mudharabah, yaitu keuntungan.
c. Pengelola tidak boleh menyalahi hukum Syari’ah Islam dalam
tindakannya yang berhubungan dengan mudharabah dan harus mematuhi kebiasaan yang berlaku dalam aktifitas itu.
2.2.4 Resiko Pembiayaan
2. Pemantauan kepatuhan anggota pembiayaan harus senantiasa dapat dikontrol melalui kartu pembiayaan setiap bulannya oleh bagian pembiayaan maupun manager.
3. Pengikatan agunan dilakukan secara nota riil setelah diadakan taksasi agunan dengan melihat NJOP bagi anggota pembiayaan yang menyerahkan jaminan dalam bentuk SHM (Sertifikat Hak Milik) atau harga pasaran bagi BPKB kendaraan mobil maupun motor setelah dibuktikan kebenarannya nomor mesin dengan BPKB-nya.
2.3 Konsep dasar Mudharabah
2.3.1 Definisi Mudharabah
Mudharabah berasal dari kata dhard, berarti memukul atau berjalan.
Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses seseorang memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha (Antonio, 2001).
Mudharabah adalah akad antara dua pihak untuk bekerja sama dalam usaha
perdagangan dimana salah satu pihak memberikan dana kepada pihak lain sebagai modal usaha dan keuntungan dari usaha itu akan dibagi diantara mereka berdua sesuai perjanjian yang telah disepakati (Karim, 2002).
Kesimpulan dari pengertian di atas, Mudharabah adalah Akad antara pihak pemilik modal (shahibul maal) dengan pengelola (mudharib) untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan.
2.3.2 Landasan Syariah
Pembahasan mengenai mudharabah juga tercantum dalam alquran dan hadist, penjabarannya adalah sebagai berikut:
1. Al-Quran a.
“…dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi
mencari sebagian karunia Allah SWT…” (Al-Muzzammil: 20).
b.
“Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu
di muka bumi dan carilah karunia Allah SWT…” (A
l-Jumu’ah: 10).
c.
“Tidak ada dosa (halangan) bagi kamu untuk mencari
Dari ketiga ayat di atas, secara umum mengandung kebolehan akad
mudharabah, yang secara bekerjasama mencari rezeki yang ditebarkan
Allah SWT di muka bumi. 2. Al-Hadits
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwasanya, Sayidina Abbas jikalau memberikan dana kemitraan usahanya secara Mudharabah, ia mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni lembah yang berbahaya menyalahi peraturan maka yang bersangkutan bertanggung jawab atas dana tersebut. Disampaikannya-lah syarat-syarat tersebut kepada Rasulullah SAW dan Rasulullah pun memperkenankannya (HR Thabrani).
2.3.3 Manfaat Mudharabah
1. Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat keuntungan usaha nasabah meningkat.
2. Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan dengan pendapatan/hasil usaha bank sehingga bank tidak akan pernah mengalami negative spread.
3. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flow/arus kas usaha nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah.
Skema (Shahibul Maal) Mitra tetap dimana bank akan menagih penerima pembiayaan (nasabah) satu jumlah bunga tetap berapa pun keuntungan yang dihasilkan nasabah, sekalipun merugi dan terjadi krisis ekonomi.
2.3.4 Resiko Mudharabah
Resiko yang terdapat dalam mudharabah, terutama pada penerapannya dalam pembiayaan, relatif tinggi. Diantaranya:
a. Side streaming, nasabah menggunakan data itu bukan seperti yang
disebut dalam kontrak.
b. Lalai dan kesalahan yang disengaja.
c. Penyembunyian keuntungan oleh nasabah bila nasabahnya tidak jujur. Secara umum, aplikasi mudharabah dapat digambarkan dalam skema berikut ini.
Gambar 2.1 Skema Mudharabah
2.4 Konsep Dasar Pembiayaan Mudharabah
Pembiayaan mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara koperasi syariah sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan anggota penerima pembiayaan sebagai pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha dengan
nisbah pembagian hasil (keuntungan atau kerugian) menurut kesepakatan di muka
(Buchori, 2009).
Pembiayaan Mudharabah adalah pembiayaan yang disalurkan oleh LKS kepada pihak lain untuk suatu usaha yang produktif.
2.4.1 Ketentuan Hukum Pembiayaan Mudharabah
1. Mudharabah boleh dibatasi pada periode tertentu.
2. Kontrak tidak boleh dikaitkan (mu’allaq) dengan sebuah kejadian di masa depan yang belum tentu terjadi.
3. Pada dasarnya, dalam mudharabah tidak ada ganti rugi, karena pada dasarnya akad ini bersifat amanah (yad al-amanah), kecuali akibat dari kesalahan disengaja, kelalaian atau pelanggaran kesepakatan.
4. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan diantara kedua belah pihak, maka penyelesaiannya dilakukan
melalui Badan Arbitrasi Syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan
2.4.2 Jurnal-jurnal yang berkaitan dengan pembiayaan Tabel 2.1 Jurnal Pembiayaan
No Peneliti Bidang Metode Tahun
1 Iljas A Perbankan Syariah Pembiayaan bagi hasil 2004
2 DBPPWI-UI Pengembangan Koperasi bidang Pembiayaan pada tingkat Kabupaten/Kota
Berbagai jenis pembiayaan 2006
3 Jundiani Pembiayaan pada
Koperasi UIN Malang
Akta perjanjian pembiayaan 2006
4 Haris H Perbankan Syariah Pembiayaan kepemilikan rumah 2007
5 Suherman M,
Christiana C
PT. BRI (Persero) Cabang Banjar Unit Banjar
Peranan sistem informasi kredit dalam menunjang
pemberian kredit usaha
2008
6 Kusumaningsih E, Tyas WP
Penyediaan RS / RSS di Semarang
Pembiayaan KPR 2008
7 Supriatna A Mikro Usaha Tani di tingkat pedesaan
Pembiayaan sistem kredit 2009
2.5 Pengembangan Sistem dengan Metodologi Berorientasi OOAD (Object
Oriented Analysis and Design)
2.5.1 Konsep Dasar OOAD
Object-Oriented Analysis adalah metode analisa yang memeriksa requirement
(syarat/keperluan yang harus dipenuhi suatu sistem) dari sudut pandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui dalam ruang lingkup permasalahan. Sedangkan Object-Oriented Design adalah metode untuk mengarahkan arsitektur
software yang didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem
(Suhendar dan Gunadi, 2002).
Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa OOAD merupakan suatu metode yang berisi sekumpulan petunjuk umum dalam pengembangan
software yang mengarah pada aktivitas analisis dan perancangan berorientasi
obyek.
2.5.2 Aktivitas Utama dalam OOAD
Aktifitas utama dalam OOAD ialah sebagai berikut (Booch et al, 2007):
1. Inception
Pada tahapan awal ini ialah membangun dan memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan sistem, membuat sebuah kesepakatan dengan customer mengenai apa yang akan dibangun, secara pasti dapat mengetahui kendala yang terjadi dan memastikan lingkup lingkungan pembangunan sistem yang akan dibangun.
2. Elaboration
3. Construction
Pada tahapan ini merupakan tahapan pembangunan atau pembuatan coding
serta pengujian sistem yang akan dibuat.
4. Transition
Pada tahapan ini sistem telah selesai dibuat dan akan siap diberikan kepada
end user. Pada tahapan ini juga akan digambarkan arsitektur
perangkat-perangkat yang digunakan. Aktifitas dalam OOAD akan digambarkan pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Aktivitas OOAD (Sumber: Booch et al. 2007)
2.5.3 Proses dalam OOAD
1. Macro Prosess
a. Requirement
Pada tahap requirement menjelaskan tentang bagaimana membuat dan menjaga sebuah perjanjian kerjasama dengan
customer dan stakeholder mengenai apa yang harus dilakukan pada
pembuatan sistem, misalnya kebutuhan-kebutuhan dari suatu sistem seperti fungsi-fungsi apa saja yang akan digunakan oleh sistem, fitur-fitur apa saja yang akan dipakai dalam pembuatan sistem, siapa saja user yang terlibat atau yang memakai sistem tersebut dan lain sebagainya. Selain itu, tahapan ini juga mendefinisikan batasan-batasan dari suatu sistem yang akan dibuat.
b. Analysis and Design
Tahapan ini menjelaskan bagaimana mengkonversi kebutuhan-kebutuhan sistem yang telah dibuat sebelumnya menjadi sebuah bentuk rancangan sistem. Yang mana rancangan tersebut disajikan sebagai spesifikasi dari implementasi sistem dalam memilih lingkungan penerapannya. Selain itu, tahapan analisis dan desain juga mencakup dalam mengembangkan sebuah arsitektur/bentuk rancangan yang kokoh untuk sebuah sistem dan menetapkan mekanisme umum yang harus digunakan oleh elemen-elemen yang berbeda dari sistem.
c. Implementation
dilakukan implementasi unit sistem dan menggabungkan rancangan dengan sistem, maksudnya adalah mengimplementasikan rancangan tersebut dalam sebuah sistem atau program dalam bentuk coding program. Selain itu juga menghasilkan sebuah sistem yang sudah dapat dijalankan.
d. Test
Tes/pengujian dilakukan untuk meyakinkan bahwa sistem telah sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang telah dibuat sebelumnya (kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah menerapkan yang sewajarnya). Memvalidasi fungsi sistem yang telah konkrit kemudian didemonstrasikan bahwa produk software tersebut sesuai dengan kebutuhan dan rancangan yang telah dibuat sebelumnya.
e. Deployment
Meyakinkan bahwa produk software tersebut (termasuk implementasi dan pengujian) telah tersedia untuk end user atau sudah dapat digunakan oleh pengguna akhir.
Proses makro memiliki aktivitas-aktivitas pendukung di dalam pembuatan software-nya yang mencakup Project Management,
Configuration and Change Management dan Environment.
1. Project Managemment
Project Manajement dilakukan untuk mengelola proyek
pengembangan software, meliputi perencanaan, staffing dan monitoring proyek serta mengatur resiko yang mungkin terjadi.
2. Configuration and Change Management
Mengidentifikasi konfigurasi setiap item, mengontrol perubahan pada setiap item dan mengatur konfigurasi pada setiap item.
3. Environment
Menyediakan sebuah lingkungan pengembangan software, meliputi proses keduanya (project management,
configuration dan change management) dan alat-alat yang
mendukung tim pengembang software. Jadi pada
environment, perusahaan menyediakan sebuah lingkungan
untuk pengembangan sebuah software serta menyediakan alat-alat apa saja yang dibutuhkan oleh pengembang
software dalam mengerjakan proyeknya.
Gambar 2.3 adalah Gambaran dari setiap tahapan dalam proses makro
2. Micro Prosess
Pada proses mikro ini, meliputi proses analysis and design (proses mikro) dengan melihat aktivitas apa yang dilaksanakan dan mengerjakan produk apa yang dihasilkan. Proses mikro merupakan bagian dari proses makro seperti yang terdapat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Proses Mikro (Sumber: Booch et al. 2007)
Pada analisis terfokus pada behavior (perilaku) bukan form (bentuk).
Dalam analisis mencari model dunia dengan mengidentifikasi unsur-unsur yang membentuk kosa-kata yang berasal dari problem domain dan mendeskripsikan
roles, responsibilities and collaborations. Sedangkan pada desain diciptakan
unsur-unsur yang menyediakan behavior dari unsur analisis yang diperlukan. Produk utama dari proses mikro ialah:
1. The architecture description, menjelaskan arsitektur sistem, termasuk
deskripsi mekanisme umum. Uraian tersebut meliputi arsitektural aspek penting dari analisis/desain model.
2. The analysis/design model, mencakup analisis dan elemen desain
Di dalam proses mikro terdiri dari 4 aktivitas seperti yang tergambar pada Gambar 2.5. Aktivitas yang terdapat pada proses mikro ialah:
a. Identify the elements
Menemukan elemen-elemen yang akan dikerjakan.
b. Define the collaborations between the elements
Mendeskripsikan bagaimana mengidentifikasi kerjasama antara elemen untuk menyediakan kebutuhan tingkah laku sistem.
c. Define the relationships between the element
Mendefinisikan hubungan antar elemen untuk mendukung kerjasama antar elemen.
d. Define the semantics of the elements
Membangun behavior dan attributes dari pengidentifikasian elemen. Menyiapkan elemen untuk level abstraksi selanjutnya.
Gambar 2.5 Aktivitas Proses Mikro (Sumber: Booch et al. 2007)
diajukan oleh Kruchten yang dikenal sebagai model tampilan arsitektur 4 +1
view.
1. Requirements View (menggunakan Use Case View)
2. Logical View
3. Implementation View
4. Process View
5. Deployment View
2.6 ToolsPerancangan Sistem Berorientasi Obyek dengan UML
Tools atau alat bantu yang sering digunakan oleh para pengembang dalam
merancang sistem informasi berorientasi obyek adalah UML (Unified Modelling
Language).
2.6.1 Definisi UML
UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini dikarenakan UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain (Munawar, 2005).
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa untuk
menentukan, visualisasi, konstruksi dan mendokumentasikan artifacts dari sistem
dan Gunadi, 2002). Artifact itu sendiri adalah sepotong informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses rekayasa software. Artifact dapat berupa model, deskripsi atau software.
2.6.2 Diagram dan Teknik Pemodelan UML 2.6.2.1 Diagram Struktur
Diagram ini memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan aspek static dari sistem. Diagram struktur di UML terdiri atas (Hariyanto, 2004):
1. Diagram Kelas (Class diagram)
Diagram ini menunjukkan sekumpulan kelas, interface dan kolaborasi dan keterhubungannya. Diagram kelas merupakan diagram paling umum dipakai di semua pemodelan berorientasi objek. Pemodelan kelas menunjukkan kelas yang ada di sistem dan hubungan antar kelas-kelas itu, atribut-atribut dan operasi-operasi di kelas-kelas.
2. Diagram Objek (Object diagram)
3. Diagram Komponen (Component diagram)
Diagram komponen menunjukkan organisasi dan kebergantungan diantara sekumpulan komponen.
4. Diagram Deployment (Deployment diagram)
Diagram deployment digunakan untuk memodelkan aspek fisik dari sistem berorientasi objek, yaitu memodelkan konfigurasi node-node
pengolahan waktu jalan dan komponen-komponen yang tinggal di node-node itu.
2.6.2.2 Diagram Perilaku
Diagram ini untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan aspek dinamis dari sistem. Diagram perilaku di UML terdiri dari (Hariyanto, 2004):
1. Diagram Use case (Use case diagram)
Diagram use case (use case diagram) merupakan salah satu diagram untuk memodelkan aspek perilaku sistem. Use case adalah interaksi antara aktor eksternal dan sistem, hasil yang dapat diamati oleh aktor, berorientasi pada tujuan, dideskripsikan di diagram use case dan teks. Diagram use case melibatkan:
a. Sistem yaitu sesuatu hendak kita bangun.
b. Actor, entitas-entitas luar yang berkomunikasi dengan sistem.
c. Use case adalah fungsionalitas yang dipersepsi oleh actor.
2. Diagram Sekuen (Sequence diagram)
Untuk dapat membuat statechart kita dapat dibantu dengan terlebih dulu menggambarkan urutan kejadian (event trace diagram) suatu kegiatan (skenario). Urutan kejadian ini digambarkan dengan diagram sekuen (diagram lacak kejadian). Diagram sekuen mendeskripsikan komunikasi diantara objek-objek, meliputi pesan-pesan yang ada dan urutan pesan tersebut muncul.
Diagram sekuen digunakan untuk:
a. Overview perilaku sistem.
b. Menunjukkan objek-objek yang diperlukan.
c. Mendokumentasikan scenario dari suatu diagram use case.
d. Memeriksa jalur-jalur pengaksesan. 3. Diagram Kolaborasi (Collaboration diagram)
Diagram kolaborasi mendefinisikan peran-peran yang dimainkan ketika satu tugas dilakukan. Peran-peran dimainkan oleh instan-instan yang berinteraksi. Diagram kolaborasi menyatakan komunikasi diantara objek-objek yang menunjukan pesan-pesan yang ada, urutan pesan dan hubungan antar objek-objek.
4. Diagram Statechart (Statechart diagram)
Statechart mendeskripsikan objek berupa state-state yang
5. Diagram Aktivitas (Activity diagram)
Diagram aktivitas adalah diagram flowchart yang diperluas yang menunjukan aliran kendali satu aktivitas ke aktivitas lain. Aktivitas adalah eksekusi non-anatomik yang berlangsung distate machine. Diagram aktivitas mendeskripsikan aksi-aksi dan hasilnya. Diagram aktivitas berupa operasi-operasi dan aktivitas-aktivitas diuse case.
2.7 Black Box Testing
Konsep kotak hitam digunakan untuk merepresentasikan sistem yang cara kerja di dalamnya tidak tersedia untuk diinspeksi. Di dalam kotak hitam, item-item yang
diuji dianggap “gelap” karena logiknya tidak diketahui, yang diketahui hanya apa
yang masuk dan apa yang keluar dari kotak hitam (Hariyanto, 2004).
Pada black box testing, kasus-kasus pengujian berdasarkan pada spesifikasi
sistem. Rencana pengujian dapat dimulai sedini mungkin di proses pengembangan perangkat lunak (Hariyanto, 2004).
Teknik pengujian konvensional yang termasuk “black box” adalah sebagai
berikut:
1.Graph-based testing
2.Equivalence partitioning
3.Comparison testing
4.Orthogonal array testing.
tidak mengetahui sama sekali mengenai cara konversi dilakukan (Hariyanto, 2004).
Teknik black box testing juga dapat digunakan untuk pengujian berbasis skenario, dimana isi dalam sistem mungkin tidak tersedia untuk diinspeksi tapi masukan dan keluaran yang diidentifikasikan dengan use case dan informasi analisis yang lain (Hariyanto, 2004).
2.8 PHP
PHP yang merupakan singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor ditulis dengan menggunakan bahasa C dan diciptakan oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994. PHP digunakan sebagai bahasa script server-side.
Banyak kelebihan-kelebihan yang terdapat pada PHP ini, diantaranya ialah (Paranginanginan, 2006):
1. PHP difokuskan pada pembuatan script server-side, yang bisa melakukan apa saja yang dapat dilakukan CGI, seperti mengumpulkan data, menghasilkan isi halaman web dinamis dan kemampuan mengirim serta menerima cookies, bahkan lebih daripada kemampuan CGI.
2. Dapat digunakan pada semua sistem operasi, antara lain LINUX, UNIX, Microsoft Windows, Mac OS X, RISC OS.
4. Tidak terbatas hanya pada hasil keluaran HTML, tetapi memiliki kemampuan untuk mengolah keluaran gambar, file PDF dan movie flash. 5. Mendukung banyak database.
2.9 MySQL
MySQL ialah multi user database yang menggunakan bahasa Sructure Query
Language (SQL). MySQL mampu menyimpan data lebih dari 40 database, 10.000
tabel dan sekitar 7.000.000 baris, totalnya kurang lebih 100 Gbyte data. MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database Management sistem –
DBMS) yang sangat populer di dalam pemrograman berbasis web, terutama dilingkungan Linux dengan menggunakan script PHP.
39
Di dalam penyelesaian laporan skripsi ini peneliti mendapatkan berbagai data dan informasi melalui beberapa cara, metode-metode yang dilakukan untuk mendapatkan data antara lain:
3.1Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti di dalam skripsi ini diantaranya yaitu:
3.1.1 Observasi
Observasi yang dilakukan peneliti ialah dengan melihat langsung proses seorang mitra untuk mengajukan permohonan pembiayaan kepada KSU BMT-UMJ, observasi ini dilakukan pada tanggal 08 Oktober 2010 pada KSU BMT-UMJ yang berlokasi di jalan Kh Ahmad Dahlan komplek kampus UMJ Ciputat.
dan pencairan dana. Jika pembiayaan tidak disetujui pihak KSU BMT-UMJ merapikan dokumen permohonan pembiayaan.
3.1.2 Wawancara
Pada tahapan ini, untuk mendapatkan data dilakukan dengan wawancara kepada pihak yang bersangkutan yaitu melalui Ibu Romiyah sebagai staf pembiayaan KSU BMT-UMJ, melalui wawancara ini didapatkan data mengenai profil KSU BMT-UMJ dan struktur organisasi. Wawancara ini dilakukan pada tanggal 08 Oktober 2010.
Wawancara yang kedua dilakukan pada tanggal 10 November 2010. Pada wawancara kali ini, didapatkan data-data mengenai prosedur sistem berjalan dalam permohonan pembiayaan mudharabah, seperti cara-cara atau persyaratan apa saja yang harus dipenuhi mitra untuk mendapatkan suatu pembiayaan. Hasil dari wawancara-wawancara yang dilakukan akan dilampirkan pada laporan ini.
3.1.3 Studi Kepustakaan (Library Research)
Di dalam studi kepustakaan ini, ada beberapa buku referensi yang peneliti dapatkan. Peneliti membaca dan mempelajari berbagai buku yang berkaitan dengan sistem informasi pembiayaan mudharabah serta buku mengenai pengembangan sistem berorientasi objek yaitu OOAD (Object Oriented Analysis and Design) serta
UML tools yang digunakan untuk mendesain sistem dan buku-buku yang berkaitan
3.2Metode Pengembangan Sistem
Untuk menyelesaikan penelitian ini, metode pengembangan yang dilakukan ialah dengan menggunakan perancangan berbasis objek OOAD dengan pendekatan Booch, tahapan-tahapan yang dilaluinya yaitu:
1. Inception
a. Profil KSU BMT-UMJ
Pada tahapan ini dijelaskan mengenai latar belakang, visi misi dan struktur organisasi KSU BMT-UMJ.
b. Analisa Sistem Berjalan
Pada tahapan ini dijelaskan proses kegiatan operasional yang sedang berjalan pada KSU BMT-UMJ dengan menggunakan rich picture untuk memperjelas sistem yang sedang berjalan dan menemukan kelemahan-kelemahan pada sistem berjalan.
c. Requirments SistemInformasiPembiayaan Mudharabah
Pada tahapan ini digambarkan mengenai kebutuhan-kebutuhan untuk pengembangan sistem informasi pembiayaan mudharabah. Mulai dari visi pembuatan sistem, kebutuhan fungsional, kebutuhan non fungsional dan kebutuhan user.
d. Defining The Boundaries of The Problem (Batasan Masalah)
Pada tahapan ini akan dijelaskan mengenai gambaran batasan interaksi antara sistem informasi pembiayaan Mudharabah dan aktor yang berkaitan.
e. Determining Mission Use Case (Tujuan Use Case)
2. Elaboration
a. Analysis and design
Pada tahapan ini digambarkan sistem yang diajukan melalui desain pemodelan, diagram yang digunakan yaitu use case diagram, activity diagram, class diagram,
sequence diagram dan statechart diagram serta user interface.
3. Construction
a. Logical view
Pada tahapan ini akan digambarkan diagram komponen yang akan menampilkan komponen pada sistem dan keterhubungan antar komponen tersebut.
b. Implementation
Setelah rancangan sistem selesai dibuat, tahapan selanjutnya ialah dengan mengimplementasikan rancangan diagram yang telah dibuat dalam bentuk sistem jadi. Tahapan ini dilakukan coding program dan bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP.
4. Transition
a. Test
Setelah sistem selesai, maka dilakukanlah tahapan ini yaitu pengujian sistem dengan menggunakan black box untuk mengetahui apakah sistem telah sesuai dengan yang diinginkan.
b. Deployment
software yang sudah dapat digunakan oleh end user. Diagram UML yang digunakan adalah deployment diagram.
3.3Kerangka Penelitian
Observasi
Wawancara
Studi Kepustakaan
Inception
Construction Elaboration
Transition
Test (Black Box) Implementation (Coding
Program)
Analysis & Design models (Use Case, activity digram, Class Diagram, sequence diagram, statechart diagram), design user
interface Visi, Requirements System, constrain
system, Spesifikasi use case
Deployment (Deployment Diagram) Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Rich Picture Start
Pengumpulan Data Metodologi Penelitian sistem Informasi (Jogiyanto,2008)
OOAD (Object Oriented Analysis and Design)
(Booch, et al. 2007) Pengembangan Sistem
Informasi
End
44
4.1 Inception
Pada tahapan awal ini ialah membangun dan memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan sistem, membuat sebuah kesepakatan dengan customer mengenai apa yang akan dibangun, secara pasti dapat mengetahui kendala yang terjadi dan memastikan lingkup lingkungan pembangunan sistem yang akan dibangun.
4.1.1 Profil KSU BMT-UMJ
1. Sejarah Pendirian KSU BMT-UMJ
Berdirinya KSU BMT-UMJ ini diawali dengan rapat pembentukan oleh 36 orang (dosen sivitas akademika UMJ) sekitar awal bulan April 2008. Selanjutnya, Akta Pendirian KSU BMT-UMJ dengan nomor 69 diterbitkan tgl. 14 April 2008 oleh Notaris yang ditunjuk Kementerian Koperasi dan UKM, H. Rizul Sudarmadi, SH. Setelah itu, Kementerian Koperasi dan UKM, tanggal 6 Juni 2008 mengesahkan Akta Pendirian dan sekaligus memberikan nomor badan hukum: 770/BH/Meneg/.I/VI/2008.
2. Visi dan Misi KSU BMT-UMJ
Visi dan Misi KSU BMT-UMJ adalah sebagai berikut: 1) Visi
Membangun koperasi serba usaha terkemuka, modern dan Islami dalam mengembangkan ekonomi rakyat.
2) Misi
1. Meningkatkan kualitas sumber daya insani yang bermartabat dan mandiri.
2. Memperjuangkan peningkatan harkat sosial ekonomi anggota dan karyawan koperasi serta masyarakat.
3. Mengelola portofolio bisnis anggota dengan semangat kekeluargaan dan berdaya saing.
4. Menjadi media efektif dalam membangun silaturrahmi sesama anggota KSU BMT-UMJ dan para pihak yang terkait.
3. Struktur Organisasi
Direktur
Teller
Marketing
Manajer
Admin Pembiayaan
RAT
Ketua Pengawas &
Pembina
Akuntansi Sektor Riil
Account Officer Customer
Service
4.1.2 Analisis Sistem Berjalan
KSU BMT-UMJ merupakan lembaga/organisasi yang menyelenggarakan aktivitas usaha dengan basis ekonomi syariah (umumnya simpan– pinjam/pembiayaan). Salah satu pembiayaan yang dimilikinya ialah pembiayaan
mudharabah, pembiayaan ini merupakan bentuk kerjasama antara pihak shohibul
mal (KSU BMT-UMJ) dan mudharib (mitra). Dalam transaksinya modal tersebut seutuhnya disediakan oleh KSU BMT-UMJ dan mitra hanya memberikan modal keahlian.
Proses bisnis dari sistem yang berjalan saat ini di KSU BMT-UMJ ialah saat seorang calon mitra datang ke KSU BMT-UMJ untuk mendapatkan pembiayaan. Untuk dapat melakukan permohonan pembiayaan harus memenuhi persyaratannya terlebih dahulu yang terdapat pada formulir pembiayaan, syarat-syaratnya antara lain fotocopy KTP atau identitas diri, fotocopy kartu keluarga, akte nikah, surat persetujuan penjamin, foto (3x4) dan data penjamin. Jika pinjaman yang diajukan kurang dari Rp 2.000.000,00 tetapi jika lebih dari itu harus memberikan jaminan berupa BPKB atau sertifikat tanah. Mitra dapat memberikan syarat-syarat tersebut kepada staf atau admin pembiayaan.
maka KSU BMT-UMJ mengadakan rapat komite. Jika disetujui maka pihak KSU BMT-UMJ memberi konfirmasi pada mitra untuk mendapatkan dana dan melakukan perjanjian kerja sama. Pembiayaan dapat dicairkan di staf pembiayaan dan diberikan kepada mitra. Setelah itu mitra harus membayar angsuran pembiayaan yang waktunya telah ditentukan sesuai dengan kesepakatan yang telah dilakukan. Jika angsuran yang dibayarkan melawati batas jatuh tempo maka akan dikenakan denda. Dan jika tidak ada denda data akan disimpan dalam arsip angsuran mitra. Proses bisnis mengenai pembiayaan seperti yang telah dijelaskan ditunjukkan pada rich picture. Gambar 4.2
Calon Mitra Formulir pembiayaan
1.isi formulir pembiayaan
Staff pembiayaan 2. formulir yang telah diisi
$
Tempat usaha 4. survey tempat usaha
Rapat komite
5. hasil survey
6. melakukan rapat komite
Mitra 7. memberi hasil rapat dan dokumen mitra
8. menyetujui pembiayaan
9. konfirmasi akad dan pencairan dana
3. konfirmasi survey tempat usaha
10. Pembayaran Angsuran
11. Validasi angsuran Denda/
Tidak 13. simpan angsuran mitra
12. Hitung denda
13. konfirmsi denda Angsuran
Dengan sistem yang berjalan seperti itu, timbul beberapa kendala yang dihadapi oleh pihak KSU BMT-UMJ, antara lain:
1. Banyaknya minat mitra untuk melakukan permohonan pembiayaan, sehingga menyulitkan KSU BMT-UMJ untuk menentukan mitra mana yang layak untuk diberikan pembiyaan tersebut.
2. Semakin banyak mitra yang melakukan pembiayaan, menyulitkan KSU BMT-UMJ untuk menyimpan data mitra yang telah terdaftar.
3. Banyaknya aktifitas transaksi pada KSU BMT-UMJ, khususnya pada transaksi pembiayaan mudharabah yang menyebabkan terjadinya penumpukkan file-file bukti transksi yang telah dilakukan.
4. Lambatnya kinerja perusahaan karena tidak adanya proses kerja yang lebih efektif dan efisien.
4.1.3 Requirements SistemInformasiPembiayaan Mudharabah
Sistem informasi pembiayaan mudharabah merupakan sistem yang akan membantu proses kerja para karyawan KSU BMT-UMJ di dalam beberapa proses yang dilakukan oleh para mitra dalam permohonan pembiayaan. Berikut adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh sistem yang akan dirancang:
1. Visi Sistem Informasi Pembiayaan Mudharabah
Visi dalam membangun sistem informasi pembiayaan mudharabah