• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI OTONOMI KHUSUS DAERAH PAPUA DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PUBLIK (Penelitian di Distrik Tembagapura Kabupaten Mimika Papua)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI OTONOMI KHUSUS DAERAH PAPUA DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PUBLIK (Penelitian di Distrik Tembagapura Kabupaten Mimika Papua)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI OTONOMI KHUSUS DAERAH PAPUA DALAM

MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PUBLIK ( Penelitian di Distrik

Tembagapura Kabupaten Mimika Papua )

Oleh: URBANUS YAWAME ( 03230111 ) goverment science

Dibuat: 2009-04-20 , dengan 2 file(s).

Keywords: IMPLEMENTASI OTONOMI

ABTRAKSI

Dalam rangka mewujudkan terpenuhinya hak dan kewajiban dasar rakyat papua, maka Rancangan Undang-undang Otonomi Khusus papua dikembangkan dan dilaksanakan dengan berpedoman pada sejumlah nilai-nilai dasar. Ada tujuh butir nilai dasar Otonomi Khusus Papua. Nilai – nilai dasar dimaksud adalah: ( 1 ) Perlindungan Terhadap Hak – hak Dasar Penduduk asli Papua; ( 2 ) demokrasi dan kedewasaan berdemokrasi; ( 3 ) Penghargaan terhadap etika dan Moral; ( 4 ) Penghormatan terhadap Hak-hak asasi manusia; ( 5 ) Supremasi hukum; ( 6) Penghargaan terhadap Pluralisme; dan ( 7 ) Persamaan kedudukan, hak dan kewajiban sebagai warga Negara.

Sehingga dalam penelitian ini di rumusan masalahnya adalah bagimana Implentasi Otonomi Khusus Papua dalam memberikan pelayanan kepada publik oleh pemerintah daerah kabupaten Mimika Propinsi Papua.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan Implentasi Otonomi Khusus Papua dalam memberikan pelayanan publik dan dapat memperoleh jawaban dari berbagai komponen masyarakat .

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah Dokumentasi, Interview secara langsung, dan observasi ( Pengamatan) secara langsung. Terkait dengan teknik wawancara maka kata kunci adalah sangat baik dan baik dengan kata lain responden

masyarakatnya dalam Implementasi Otonomi Khusus Papua sangat baik, dalam kehidupannya. Hasil dari penelitian analisis ini dengan menggunakan pendekatan deskrisif. Adapun tahapan yang dilalui yaitu reduksi data, display data dan analisa data. Jenis metode penelitiannya deskriptif kualitatip. Dengan demikian yang menjdi obyek penelitian antara lain; kepala Distrik Tembagapura Kabupaten Mimika Yossias Lossu,SE, Kepala Dinas Pendidkan danPengajaran Kabupaten Mimika, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika dan simpatisan masyarakat Berdasarkan data yang didapat dilapangan maka diperoleh hasil penelitian bahwa dalam Implementasi Otonomi Khusus Papua di Kabupaten Mimika memperoleh peningkatan pendidikan dan kesehatan

Dari hasil penelitian dapat memperoleh hasil kesimpulan bahwa dengan Implementasi Otonomi Khusus papua di kabupaten Mimika maka masyarakat sedikit mendapatkan dampak cukup berarti bagi masyarakat. Program yang menjadi prioritas utama dalam Implementasi Otonomi Khusus Papua di Kabupaten Mimika adalah Pendidikan dan kesehatan.

(2)

ABSTRAC

Papua Specific Autonomy Draft Bill is developed to bring into reality the satisfied basic rights and obligation of Papua people. It is performed under a number of basic value guidance. There are seven basic values of Papua Specific Autonomy: (1) protection on basic rights of Papua aborigines; (2) democracy and maturity in performing democracy; (3) appreciation on ethics and moral; (4) admiration on human rights; (5) Law supremacy; (6) appreciation on pluralism; and (7) equality in status, rights and obligation as citizen. So that, the research problem is how the implementation of Papua Specific Autonomy in giving service to public by local government of Mimika County, Papua province.

Purpose of this research is to describe the implementation of Papua Specific Autonomy in giving service to public and to obtain some answers from many society components.

Data collecting technique uses documentation, direct interview, and direct observation.

Concerned with interview technique, its keywords are very good and good. In other words, the respondents in the implementation of Papua Specific Autonomy are very good in their daily lives.

The research design uses descriptive approach. Its stages are data reduction, data display, and data analysis. Type of research method is descriptive qualitative method. Thus, one who become the research object is Chief of Tembagapura District of Mimika County, Yossias Lossu, SE; Chief of Education and Instruction Department of Mimika County; Chief of Health Department of Mimika County; and society sympathizer.

Based on the data obtained in the field, hence the research result shows that by the

implementation of Papua Specific Autonomy, Kabupaten Mimika develops its education and health field.

From the research result, it can be drawn the conclusion that Papua’ residents get quite

significant effects from the implementation of Papua Specific Autonomy in Kabupaten Mimika. The main priority program in the implementation of Papua Specific Autonomy is education and health.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil wawancara yang telah penulis temukan di lapangan dapat disimpulkan bahwa tindakan seksual yang dilakukan mahasiswi Universitas Riau setalah

Untuk dapat mengetahui kendaraan secara keseluruhan, yaitu pada enam derajat kebebasan yang terdiri dari tiga data posisi dan tiga data rotasi, maka diperlukan suatu

Pola susunan bata yang dihasilkan dari proses eksplorasi berdasarkan variabel cara penyusun yaitu bata stretcher dan header dengan pola penyusunan bata berseling dan

Secara umum untuk tahun anggaran 2015 Kantor Informasi dan Komunikasi Kabupaten OKU TIMUR telah dapat melaksanakan target sasaran yang ingin dicapai, yang

SHQFHPDUDQ XGDUD GL MRJMD VHPDNLQ PHPSULKDWLQNDQ 8 SDGD 6HSWHPEHU.. 'L WHQJDK NRQGLVL NULVLV OLQJNXQJDQ GLEXWXKNDQ VXDWX JHUDNDQ GDUL DNDU UXPSXW 7HULQVSLUDVL GHQJDQ

saling ketergantungan positif. Bahan ajar hendaknya dibagikan kepada semua siswa agar mereka dapat berpartispasi dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang telah

dasar pertimbangan hakim mengabulkan permohonan izin poligami dengan alasan diatas dengan dasar hukum pada pasal 55 ayat (2), pasal 58 ayat (1), pasal 57 huruf (c)

Pengadaan dapat mempengaruhi keseluruhan proses arus barang karena merupakan bagian penting dalam proses tersebut, karena itu pengadaan harus dianggap sebagai fungsi