PRAKTEK MARKETING POLITIK DALAM PEMILIHANWALIKOTA
MALANG 2008(Studi Pada Tim Sukses PDIP Kota Malang)
Oleh: ALIF AMBAR IRAWATI ( 04220281 )
Communication Science Dibuat: 20090325 , dengan 3 file(s).
Keywords: Marketing, Politik, Pilkada
ABSTRAK
UU No. 32 tahun 2004 adalah hasil revisi dari UU No.22/1999 tentang Pemerintah Daerah, yang didalamnya terdapat pasal yang secara eksplisit menyebutkan bahwa Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) dilaksanakan secara langsung, pada pasal 56 ayat (1) “Kepala daerah dan Wakil Daerah dipilih dalam satu pasangan yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan azaz langsung,umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Dan setelah UU itu disahkan dan pemerintah Kota Malang menyambutnya dan kemudian dipraktekan dengan mengadakan pemilihan
Walikota dan Wakil Walikota Malang untuk periode 20082013 yang dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2008 dengan caloncalon yang maju secara resmi antara lain yaitu calon dari incumbent Peni SupartoBambang Priyo Utomo (Iyo) yang diusung PDIP, dan pasangan Hasannudin Latief Arif Darmawan (Hati) yang diusung Partai Demokrat. Selain itu, ada juga ada pasangan Aries PujangkoroMohan Katelu (Aman) yang diusung koalisi Partai Golkar dan PAN, pasangan Achmad SubhanNoerchozim Askandar (Sinar) yang diusung koalisi PKS, PPP, dan parpol nonparlemen, serta pasangan Fathol ArifinSubur Triono dari PKB.
Marketing dalam penelitian ini merupakan pengertian yang ditinjau secara filosofis dan relasional. Filosofis dalam arti marketing adalah mekanisme pertukaran antara dua pihak atau lebih. Antara kontestan dengan konstituen terdapat pertukaran ide, gagasan ideologi dan program kerja. Partai politik dan kandidat individu mencoba untuk menyusun program kerja yang sesuai dengan harapan masyarakat. Selain itu program kerja perlu dikomunikasikan dan mendapatkan umpan balik (feed back) dari masyarakat, sehingga terbentuk hubungan yang relasional. Peran konstituen tidak terbatas sewaktu pemilihan umum saja. Adapun isi dari marketing politik itu meliputi : Peran marketing dalam dunia politik, Kampanye politik, Pasar dan konsumen politik, Komunikasi dua arah.
Penelitian yang diteliti oleh peneliti yang berkenaan praktek marketing politik dalam pemilihan Walikota Malang 2008 studi pada Tim Sukses PDIP Kota Malang adalah kualitatif. Tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Tipe penelitian dikriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendiskripsikan sejumlah variable yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara : Observasi, Wawancara, Dokumentasi. Tehnik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode perbandingan tetap. Secara umum proses analisis datanya mencakup : reduksi data, kategorisasi data dan sintesisasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang diteliti oleh peneliti didapatkan informasi bahwa strategi yang pertama kali adalah membentuk suatu tim kampanye pemenangan Pilkada. Tim yang telah dibentuk turun langsung ke akar rumput guna mengetahui aspirasi, harapan dan keinginan mereka. Langkah berikutnya adalah mengorganisir serta memobilisasi kader untuk mendukung pesanpesan yang diusung.
Radar Malang, Batu TV, Malang TV, dan Mahameru TV. Tema pesan yang di usung dalam kampanye adalah bahwa Peni Suparto merupakan calon incumbent, yang mempunyai nilai lebih di masyarakat dibandingkan dengan pasangan calon yang lain. Pesan lain adalah menjadikan Kota Malang sebagai kota pendidikan yang berkualitas, ekonomi tumbuh merata, kesejahteraan yang baik, pelayanan prima, wisata yang berbudaya, dan kesehatan yang terjangkau
konsumen pasangan Peni dan Bamabang adalah Orangorang partisipan atau kelompok yang ikut mendukung kegiatan kampanye, seperti halnya dari perusahaanperusahaan, massa buruh,
perkumpulan pedagang di Pasar Comboran, Federasi Motor Malang, Perkumpulan orangorang keturunan Tionghoa, sampai perkumpulan gerejagereja atau muslimmuslim di Kota Malang. Daerah yang menjadi sasaran kampanye yaitu hampir semua kecamatan dan semua kelurahan di Kota Malang sudah pernah dikunjungi.
Komunikasi dua arah yang dipilih yaitu dengan melakukan forum komunikasi atau forum silaturahmi, diadakan pertemuanpertemuan antar para pengurus yang dihadiri pula oleh para tokoh masyarakat di luar kepengurusan untuk saling mengenal satu sama lain. Penggunaan metode marketing dalam politik dikenal sebagai marketing politik (political marketing). Dalam marketing politk, yang ditekankan adalah penggunaan pendekatan dan metode marketing untuk membantu politikus dan partai politik agar lebih efisien serta efektif dalam membangun
ABSTRACT
Law No 32/2004 was the result of revision of Law No 22/1999 about Territorial Government, which was consists of sections that explicitly mention about Head of Territory election should be done directly, in 56 section clause (1) "Head and Vice of territory were elect in couple
democratically based on the nature of direct, general, free, secret, honest and fair. After it had been legalized, Malang had practice it by presenting territory election in the period of 2008 2013 that had been done on 23 July 2008. The candidates that officially goes are the incumbent Peni Suparto Bambang Priyo Utomo (lyo) from PDIP, Hasanudin Latief Arif Darmawan (Hati) from Democrat, besides there was also Aries Pulangkoro Mohan Katelu (Aman) from coalition of Golkar and PAN, Subchan Noerchozim Askandar (Sinar) from coalition of PKS, PPP, and non parliaments political party, and the last was Fathol Arifin Subur Triono from PKB.
Marketing in the research was an explanation on the point of view of philosophical and
relational. Philosophical in marketing means the mechanism of circulation of both side and more. Candidates with constituent there are circulation of idea, ideology concept and job program. Political party and candidates try to arrange the job program based on the hope of the people. Besides, the job program needs to communicate to get the feed back from the people so that there was a relational between. The role of the constituent was unlimited in the time of election only. The content of political marketing consists of. marketing role in political nature, political campaign, political market and consumer, two side communications.
The research was done related to practice of political marketing in the election of Malang territory 2008, a study to success team PDIP Malang was qualitatively.
This was descriptive qualitative research. This was a research that means to explore and clarify about a phenomenon or social reality by describe some variables related to problems research on. The data collection method used here were: observation, interview, documentation. Data analysis method was fixed differential method. Generally the data analysis consists of data reduction, categorization, and synthetically.
Based on the research resulted the first strategy was form a campaign team to won the territory election. It was root team in purpose to find out their aspirations, hopes and their wishes. The next step was organize and mobilize the cadre to support the massage given.
The medium that was used are corporate with electronical media or pers, such as Malang Pos, Radar Malang, Batu TV, Malang TV and Mahameru TV, the theme that given in campaign was Pem Suparto is incumbent candidate which has more score than the other candidates. Another message was realize Malang Town as Educational Town with quality, economical growth equally, good wealthy, prime services, cultural tourism, and reachable healthy.
The consumer of Peni Suparto and Bambang are participants or groups which are supported campaign activities, such as companies, worker mass, vendor groups in Comboran market, Motor Federation of Malang, Tionghoa inherit groups, up to churches and Moslem groups in Malang area. The target of the campaign area were almost all of districts and villages in Malang area that had been visited.