i
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS
DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY
(Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: Desy Puspita Sari 201210170311336
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
iii
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayat-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)”. Dimana skripsi ini telah disusun dan selesai untuk memenuhi serta melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjanaan di bidang Ekonomi, program studi Akuntansi pada Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari akan kemampuan dan keterbatasan pengetahuan serta pengalaman penulis. Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak dan Ibu yang selalu mendo’akan, memberikan saya dukungan, mengorbankan tenaga dan materi selama menempuh pendidikan di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Adikku yang saya banggakan, Dery Maulana yang tak hentinya selalu
memberi doa dan semangat.
3. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Dra. Siti Zubaidah, MM., Ak., CA. selaku Ketua Program Studi Akuntansi.
5. Sri Wahjuni L, Dra. MM, Ak., CA dan Dhaniel Syam, Drs. MM, Ak., CA
selaku pembimbing dalam penelitian ini.
iv
7. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang terimakasih atas ilmu dan pengalaman
yang dibagikan selama ini dan semoga bermanfaat.
8. Segenap jajaran pimpinan Universitas Muhammadiyah Malang yang baik
secara langsung maupun tidak langsung turut memperlancar proses
penyusunan skripsi ini.
9. Seluruh Staff Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu dalam proses
perolehan data yang dibutuhkan dalam penelitian.
10. Teman seperjuangan selama kuliah Desy Puspita Sari dan Zulyta Fatmawati,
terimakasih atas kebersamaannya selama ini, berbagi suka-duka, dan semoga
silaturahmi tidak pernah putus.
11. Teman-teman Akuntansi G 2012 yang selama ini menemani saya belajar
mulai semester 1 sampai semester 7, terimakasih telah mengajarkan banyak
pelajaran dan pengalaman.
12. Teman-teman kost Harmonis 41 terimakasih atas kebersamaannya.
13. Mas Rofi’i terimakasih atas dukungannya, motivasi dan kesabarannya.
14. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah
membantu selama penyusunan skripsi ini.
Terima kasih atas semua yang telah mereka berikan kepada penulis semoga mendapat balasan dari Allah SWT, dan penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat baik bagi penulis sendiri maupun perkembanga ilmu akuntansi.
v
Malang, 12 Maret 2016
Desy Puspita Sari
vi DAFTAR ISI
Halaman
COVER SKRIPSI ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
DAFTAR PUSTAKA ... xi
ABSTRAKSI ... xv
ABSTRACT ... xvi
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1. Latar Belakang ... 1
2. Rumusan Masalah ... 7
3. Tujuan Penelitian ... 7
4. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 9
A. Review Penelitian Terdahulu ... 9
B. Landasan Teori ... 12
1. Pengertian Corporate Social Responsibility ... 12
2. Akuntansi CSR ... 14
3. Perlakuan Akuntansi dan Pelaporan CSR ... 14
4. Peraturan tentang CSR ... 15
5. Manfaat Aktivitas CSR... 15
6. Teori – teori yang melandasi Corporate Social Responsibility ... 16
a. Teori Stakeholder ... 16
b. Teori Legitimasi ... 16
c. Teori Kontrak Sosial ... 17
7. Faktor – faktor yang memengaruh pengungkapan CSR ... 17
a. Ukuran Perusahaan ... 17
b. Ukuran Dewan Komisaris ... 19
vii
8. Pengungkapan (Disclosure)... 20
9. Pengungkapan CSR ... 22
C. Kerangka Pemikiran ... 23
D. Pengembangan Hipotesis ... 23
BAB III. METODE PENELITIAN ... 27
A.Objek Penelitian ... 27
B.Jenis Penelitian ... 27
C.Definisi Operasional dan Pengukura Variabel ... 28
D.Populasi dan Sampel ... 32
E. Jenis dan Sumber Data ... 32
F. Teknik Pengumpulan Data ... 33
G.Teknik Analisis Data ... 33
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38
A.Populasi dan Sampel Penelitian ... 38
B.Data Penelitian ... 40
C.Analisis Data ... 46
D.Pembahasan ... 62
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ... 67
A.Simpulan... 67
B.Keterbatasan Penelitian ... 68
C.Saran ... 68
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL 2.1 Review Penelitian Terdahulu ... 11
TABEL 4.1 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria ... 38
TABEL 4.2 Perusahaan Sampel Penelitian ... 39
TABEL 4.3 Data Hasil Logaritma Natural Total Asset ... 40
TABEL 4.4 Data Jumlah Dewan Komisaris Perusahaan ... 41
TABEL 4.5 Data Hasil Perhitungan ROA ... 43
TABEL 4.6 Data Hasil Perhitungan Indeks CSR ... 44
TABEL 4.7 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ... 46
TABEL 4.8 Hasil Uji Asumsi Normalitas ... 49
TABEL 4.9 Hasil Uji Asumsi Multikolinearitas... 51
TABEL 4.10 Hasil Pengujian Asumsi Non - Multikolinearitas ... 52
TABEL 4.11 Hasil Uji Rank Spearman ... 54
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Standar Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Global Reporting Initiative (GRI) Versi 3.1.
Lampiran 2 Perhitungan Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Variable dummy).
Lampiran 3 Pengungkapan Corporate Social Responsibility Penelitian Tahun 2012-2014.
Lampiran 4 Perhitungan Ukuran Perusahaan Penelitian Tahun 2012-2014. Lampiran 5 Perhitungan Ukuran Dewan Komisaris Penelitian Tahun 2012-2014. Lampiran 6 Perhitungan Profitabilitas Penelitian Tahun 2012-2014.
xi
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, D. 2013. "Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure di BEI". Media Riset Akuntansi, Vol. 3, No. 1, hlm: 34-47.
Anggraini, F. R. R. 2006. "Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)". Artikel dipresentasikan pada SNA 9 Padang, di Padang.
Arthana, R. 2013. "Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ45 Bursa Saham Indonesia (BEI)". Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Vol. 2, No. 2, hlm: 1-14.
Badjuri, A. 2011. "Faktor-Faktor Fundamental, Mekanisme Corporate Governance, Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Manufaktur dan Sumber Daya Alam di Indonesia". Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan, Vol. 3, No. 1, hlm: 38-54.
Fahrizqi, A. 2010. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Laporan Tahunan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia), edited by Universitas Diponegoro Semarang, 1-92.
Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS21 (edisi 7). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.
Gulo, W. 2011. Booklet Perbankan Indonesia 2011. Jakarta: Bank Indonesia Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan.
Harahap, S. S. 2011. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Hendriksen, 2002. Teori Akunting, Jilid Dua. Batam: Interaksara.
xii
Ikbal, M. 2012. "Hubungan Karakteristik Perusahaan dan Profitabilitas dengan Praktek Pengungkapan Sosial dan Lingkungan (Suatu Telaahan Empiris dan Teoritis)". Kinerja, Vol. 9, No. 2, hlm: 25-35.
ISO. 2009. "Draf Internasional Standar ISO 26000: Guidance on social responsibility".
Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi (edisi 2). Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Kamil, A. 2012. "Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Kegiatan Corporate Social Responsibility". Media Riset Akuntansi, Vol. 2, No. 1, hlm: 1-17.
Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-38/PM/1996 Tentang Laporan Tahunan.
Komite Nasional Kebijakan Governance. 2006. Pedoman Umum Good Coreporate Governance Indonesia. Jakarta: Menko Bidang Perekonomian.
Kristi, A. A. 2013. "Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pengungkapan CSR pada Perusahaan Publik di indonesia". Ilmiah Mahasiswa FEB, Vol. 1, No., hlm.
Lako, A. 2011. Dekonstruksi CSR dan Reformasi Paradigma Bisnis dan Akuntansi. Jakarta: Erlangga.
Marnelly, R. T. 2012. "Csr : Tinjauan Teori dan Praktek di Indonesia". Aplikasi Bisnis, Vol. 2, No. 2, hlm: 49-59.
Maulana, F., dan E. N. A. Yuyetta. 2014. "Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)". Journal of Accounting, Vol. 3, No. 2, hlm: 1-14.
News Antara Samarinda. 2010. "Perusahaan Pertambangan Ancam Hutan Kalimantan".
xiii
Oktariani, N., dan N. S. H. Mimba. 2014. "Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Tanggung Jawab Lingkungan pada Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan". Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 6, No. 3, hlm: 402-418.
Pradnyani, I. G. A. A., dan E. A. Sisdyani. 2015. "Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Dewan Komisaris pada Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan". Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 11, No. 2, hlm: 384-397.
Putri, D. C. 2013. Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Sustainability Report (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI), edited by Universitas Negeri Padang. Padang.
Putri, R. A., dan Y. J. Cristiawan. 2014. "Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage ". Business Accounting Review, Vol. 2, No. 1, hlm: 61-70.
Rahmawati, I. D. U. 2010. "Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Asing dan Umur Perusahaan Terhadap CSRD pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI". Akuntnasi dan Manajemen, Vol. 21, No. 3, hlm: 297-306.
Republik Indonesia. 2001. UU. No. 22 Tahun 2001 (Minyak dan Gas Bumi).
———. 2007a. UU. No. 25 Tahun 2007 (Penanaman Modal).
———. 2007b. UU. No. 40 Tahun 2007 (Perseroan Terbatas).
———. 2009. UU. No. 4 Tahun 2009 (Pertambangan Mineral dan Batubara).
———. 2012. PP. No. 47 Tahun 2012 (Tanggung Jawab Sosial dan Perseroan Terbatas).
Sari, R. A. 2012. "Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap CSRD pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI". Nominal, Vol. 1, No. 1, hlm: 124-140.
xiv
Sholihin, I. 2012. Manajemen Strategik. Jakarta: Erlangga.
Soemarso, S. R. 2003. Akuntansi Suatu Pengantar (Buku 2). Jakarta: Salemba Empat.
Soewardjono. 2006. Teori akuntansi : Perekayasaan Pelaporan Keuangan Ketiga. Yogyakarta: BPFE.
Surat Edaran Ketua Bapepam No. SE-02/PM/2002 Tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Ulum, I. 2011. Klinik skripsi: Jurus-Jurus Jitu Menyusun Skripsi dan PKM Malang: Aditya Media Publishing.
Wardani, N. K., dan I. Januarti. 2013. "Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia Tahun 2009-2011)". Accounting, Vol. 2, No. 2, hlm: 1-15.
1 BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kewajiban melakukan tanggung jawab sosial bagi Perusahaan Pertambangan
telah diatur dalam UU. No. 22 tahun 2001 pasal 40 butir 5 berbunyi “Badan Usaha
atau Bentuk Usaha Tetap yang melaksanakan kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi
yakni kegiatan usaha hulu ke hilir ikut bertanggung jawab dalam mengembangkan
lingkungan dan masyarakat setempat.” dan UU. No. 4 tahun 2009 pasal 108 ayat 1
berbunyi “Pemegang IUP dan IUPK wajib menyusun program pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat.”
Menurut Bowen dalam Sholihin (2012 : 216) Corporate Social Responsibility
dapat didefinisikan ke dalam dua premis dasar. Premis pertama, perusahaan dapat
berdiri dalam suatu lingkup masyarakat karena adanya dukungan dari masyarakat.
Oleh karena itu, perilaku perusahaan dan cara perusahaan dalam menjalankan
bisnisnya harus sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan oleh masyarakat.
Seperti halnya pemerintah, perusahaan memiliki kontrak sosial yang berisi
sejumlah hak dan kewajiban. Kontrak sosial ini bisa saja berubah sesuai dengan
kondisi masyarakat. Apapun perubahan yang terjadi dalam kontrak sosial akan
tetap menjadi dasar bagi legitimasi bisnis. Kontrak sosial ini pula yang menjadi
sarana perusahaan untuk meyesuaikan tujuan – tujuan perusahaan dengan
tujuan-tujuan masyarakat yang pelaksanaannya dimanifestasikan dalam bentuk
2
Premis kedua, yang menjadi dasar dari Corporate Social Responsibility
adalah pelaku bisnis bertindak sebagai agen moral dalam suatu masyarakat.
Dalam membuat keputusan, pimpinan puncak perusahaan senantiasa
memertimbangkan nilai atau mencerminkan nilai – nilai yang dimiliki manajemen
puncak. Agar terjadi keselarasan antar nilai - nilai yang dimiliki perusahaan
dengan nilai – nilai yang dimiliki masyarakat, maka manajer perusahaan harus
berperilaku sesuai dengan nilai – nilai masyarakat.
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility
(CSR) merupakan sebuah ide yang menjadikan perusahaan tidak lagi
dihadapkan pada tanggung jawab yang berada pada single bottom line. Kini
tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines yaitu
selain memerhatikan masalah ekonomi sosial, juga memerhatikan masalah sosial
dan lingkungan. Triple bottom line reporting merupakan laporan yang
memberikan informasi mengenai pelaksanaan kegiatan ekonomi, sosial, dan
lingkungan dari sebuah entitas. Apabila prinsip triple bottom line reporting
dapat diimplementasikan dengan baik, maka akan terwujud akuntabilitas
perusahaan tidak hanya untuk pelaksanaan kegiatan ekonomi mereka, tetapi
juga untuk pelaksanaan kegiatan sosial dan lingkungan. Dengan demikian,
prinsip triple bottom line reporting dapat mengakomodasi kepentingan
stakeholder secara luas, tidak hanya kepentingan shareholder dan bondholder
saja (Deegan, 2004 dalam Kristi, 2013).
Sejak tanggal 23 September 2007, pengungkapan tanggung jawab sosial
3
Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007 khususnya untuk
perusahaan-perusahaan yang hidup sebagian besar dari pemanfaatan sumber daya alam.
Dalam Pasal 74 telah diatur tentang kewajiban pengungkapan tanggung jawab
sosial dan lingkungan perusahaan yang dianggarkan sesuai dengan kepatutan dan
kewajaran. CSR menekankan tanggung jawab perusahaan bukan hanya sekedar
kegiatan ekonomi, namun sebagai kewajiban asasi perusahaan terhadap tanggung
jawab sosial dan lingkungan (Rahmawati, 2010). PSAK No. 1 (Revisi 2009)
paragraf 12 juga mengatur tentang pengungkapan laporan CSR oleh perusahaan
pengelola lingkungan hidup dimana pelaporannya dilakukan secara terpisah
dengan SAK.
Akuntansi yang memegang peranan penting sebagai alat pertanggung
jawaban dan alat pengendali terhadap aktivitas setiap unit usaha dituding
sebagai salah satu penyebab kerusakan lingkungan. Hal ini disebabkan oleh
akuntansi selama ini hanya berpihak pada stockholders (mainstream accounting
atau conventional accounting). Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat
akan kelestarian alam untuk kelangsungan hidup manusia dan penekanan
pada kesejahteraan sosial, telah mengubah konsep akuntansi untuk lebih
memerhatikan kepedulian terhadap sosial dan lingkungan (Andreas dan Lawyer,
2011 dalam Maulana dan Yuyetta, 2014 ).
Perusahaan yang memiliki ukuran yang lebih besar akan lebih bertahan
daripada perusahaan denga ukuran yang lebih kecil. Semakin besar perusahaan,
semakin besar pula sumber daya yang dimiliki perusahaan tersebut. Semakin
4
lebih sering berhubungan dengan stakeholder sehingga diperlukan tingkat
pengungkapan atas aktivitas entitas yang lebih besar termasuk pengungkapan
dalam tanggung jawab sosial (Kamil, 2012).
Dewan komisaris merupakan wakil dari shareholder dalam perusahaan yang
berbadan hukum perseroan terbatas yang mempunyai wewenang untuk memberi
petunjuk dan arahan serta mengawasi pengelola perusahaan salah satunya adalah
dengan memberi petunjuk atau arahan kepada manajemen untuk mengungkapkan
CSR. Proporsi dewan komisaris bisa menentukan pengaruhnya terhadap
pengungkapan CSR, dimana semakin besar ukuran dewan komisaris akan
memudahkan dalam mengendalikan CEO untuk mengungkapkan informasi sosial
perusahaan (Fahrizqi, 2010).
Profitabilitas perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan
asset atau modal yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut, dengan
kata lain profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan
asset atau modal yang dimiliki secara efisien untuk menghasilkan laba yang
diinginkan selama periode tertentu. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas
rendah akan lebih berfokus terhadap perbaikan kinerja ekonomi mereka dan
memberikan perhatian yang rendah terhadap lingkungan (Elijido-Ten, 2004 dalam
Arthana, 2013).
Berbagai permasalahan yang terjadi akibat dampak dari kegiatan industri
pertambangan di Indonesia salah satunya yaitu diungkapkan dalam Samarinda
(ANTARA News) - Walhi (Wanaha Lingkungan Hidup Indonesia) Kaltim bahwa
5
terdapat 166 perusahaan pertambangan batu bara yang kini melakukan pinjam
pakai kawasan hutan sehingga mengancam kelestariannya. Berdasarkan data
Walhi itu menunjukan daerah terbanyak yang mengajukan izin pinjam pakai hutan
adalah di Kalsel sebanyak 72 perusahaan batu bara, Kaltim mencapai 65
perusahaan, Kalteng 20 perusahaan, dan Kalbar 8 perusahaan. Sejak tahun 2001,
di Kaltim tingkat deforestrasi (pengurangan luas hutan) mencapai 350 ribu
hektare setiap tahun sehingga menimbulkan kerugian bagi masyarakat di Kaltim
yang masih bergantung hidupnya dari hasil hutan. Eksploitasi kawasan hutan di
Kaltim akan berdampak sangat signifikan terhadap keberlanjutan dan kelestarian
hutan di Kaltim sehingga secara langsung berpengaruh terhadap bencana ekologis
yang terjadi di Kaltim.
Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Alasan penelitian menggunakan
Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2012-2014 karena Perusahaan Pertambangan memiliki pengaruh yang besar terhadap
lingkungan perusahaan dilihat dari kegiatan utamanya yang sebagian besar
memanfaatkan sumber daya alam. Perusahaan Pertambangan berkaitan dengan
eksploitasi sumber daya alam yang berhubungan erat dengan limbah dan
pencemaran lingkungan, sehingga memiliki tingkat risiko industri dan lingkungan
yang tinggi. Lingkungan bekas tambang tidak bisa dikembalikan seperti 100%
lingkungan awal sebelum kegiatan pertambangan. Maka untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan perlu disusun laporan CSR agar dapat
6
dalam pasal 74 ayat (1) mengatur tentang kewajib melaksanakan Tanggung
Jawab Sosial bagi Perseroan.
Pengungkapan CSR dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu Ukuran
Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris, dan Profitabilitas. Penelitian mengenai
faktor-faktor tersebut telah banyak dilakukan sebelumnya, namun terdapat
perbedaan pada riset-riset terdahulu. Penelitian yang dilakukan oleh Nur dan
Priantinah (2012) menunjukkan hasil Ukuran Perusahaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Pengungkapan CSR sedangkan penelitian oleh Pradnyani dan
Sisdyani (2015) menunjukkan hasil Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh
terhadap Pengungkapan CSR.
Penelitian yang dilakukan oleh Pradnyani dan Sisdyani (2015) menunjukkan
hasil Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap Pengungkapan CSR
sedangkan penelitian yang dilakukan Oktariani dan Mimba (2014) menunjukkan
hasil bahwa Ukuran Dewan Komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap
Pengungkapan CSR.
Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2012) menunjukkan hasil Profitabilitas
berpengaruh positif terhadap Pengungkapan CSR sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh Putri dan Cristiawan (2014) menunjukkan hasil Profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap Pengungkapan CSR.
Berdasarkan hasil dari penelitian terdahulu, terdapat penelitian yang
menyatakan adanya pengaruh antara ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris,
dan profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility, tetapi terdapat pula
7
dewan komisaris, dan profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility.
Oleh karena itu, Peneliti tertarik untuk menguji kembali “ Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris, dan Profitabilitas terhadap Pengungkapan CSR”.
2. Rumusan Masalah
1) Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Pengungkapan CSR?
2) Apakah Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh terhadap Pengungkapan
CSR?
3) Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap Pengungkapan CSR?
3. Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan CSR
2. Untuk menguji pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Pengungkapan
CSR
3. Untuk menguji pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan CSR
4. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat peneliti untuk
8
dengan praktik Pengungkapan Corporate Social Responsibility perusahaan dalam
laporan tahunan perusahaan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Manajemen
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dalam pengambilan
kebijakan agar dapat menarik calon investor dan kreditor melalui Pengungkapan
Corporate Social Responsibility.
b. Bagi Investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan awal untuk