• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN STUDI MENGENAI HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KESIMPULAN DAN SARAN STUDI MENGENAI HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan kepada

responden yang merupakan perusahaan jasa konstruksi (kontraktor) di Kabupaten

Manokwari, Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, dapat

diambil beberapa kesimpulan berikut:

1. Tiga peringkat terbaik penerapan sistem keselamatan dan kesehatan kerja

(K3), adalah sebagai berikut:

1) Pertolongan pertama pada kecelakaan.

2) Pengendalian tanggap darurat (skema pelaporan pada atasan jika terjadi

keadaan darurat/bencana).

3) Pemakaian alat/perlengkapan kerja.

2. Terdapat hubungan positif antara Penerapan Sistem Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) dengan Produktivitas Pekerja (r = 0,512 pada taraf

signifikansi 5%), yang diartikan bahwa semakin baik Penerapan Sistem

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), maka semakin baik pula tingkat

Produktivitas Pekerja.

5.2. Saran

Saran yang dapat penulis berikan berdasarkan hasil penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Selama penelitian, penulis mendapatkan kesulitan dalam mengumpulkan data

(2)

mengisi dan mengembalikan kuesioner yang diajukan. Hal ini mungkin

disebabkan karena pihak perusahaan merasa tidak mendapat keuntungan

apa-apa. Hendaknya perusahaan-perusahaan tersebut lebih mau bekerja sama

mengingat data yang mereka berikan dapat digunakan untuk penyusunan

tesis dan dapat menjadi acuan serta bahan instrospeksi mengenai sistem K3

yang telah diterapkan di proyek konstruksi/lapangan, sehingga dapat

meminimalisir jumlah kecelakaan kerja pada proyek-proyek berikutnya dan

meningkatkan produktivitas pekerja, bagi perusahaan-perusahaan tersebut.

2. Pembentukan P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

atau Divisi K3 hendaknya diadakan pada setiap proyek konstruksi yang

ditangani oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Hal ini berguna untuk

meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja yang pastinya akan berdampak

pada reputasi dan nama baik perusahaan.

3. Perusahaan seharusnya lebih giat mengadakan pelatihan K3 bagi para

pekerja. Jika perusahaan merasa kurang memiliki kemampuan atau

pengetahuan soal penerapan sistem K3, perusahaan dapat menghubungi dan

meminta bantuan dari badan-badan dan organisasi yang mempunyai

kapabilitas, maupun instansi pemerintah yang berwewenang.

4. Pimpinan perusahaan konstruksi harus lebih memiliki perhatian mengenai

penerapan sistem K3 di proyek-proyek konstruksi yang ditangani

perusahaannya, karena pimpinan perusahaanlah yang memiliki tanggung

(3)

5. Pimpinan perusahaan harus lebih disiplin dan tegas dalam memberi sanksi

atas penyimpangan penerapan sistem K3 di lapangan bagi semua pekerja

yang terkait dalam pelaksanaan proyek. Pimpinan dapat mengawasi secara

langsung melalui bawahannya, yaitu para Project Manager (PM) dan Site

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Austin, A. D., dan Neale, R. H., 1994, Memanajemeni Proyek Konstruksi, PT

Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.

Barrie, D. S., dan Paulson, B. C., Alih Bahasa oleh Sudinarto, 1987, Manajemen

Konstruksi Profesional, Erlangga, Jakarta.

Ervianto, W. I., 2005. Manajemen Proyek Konstruksi, CV Andi Offset,

Yogyakarta.

Lahanjono, R. D. M., 2001, Studi Mengenai Pengaruh Organizational Citizen

Behavior Terhadap Produktivitas Para Karyawan Industri Konstruksi Di

Yokyakarta.

Peraturan Menteri Nomor 04 Tahun 1993 Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja.

PT. Nusa Raya Cipta General Contractor., 2009, Standar K3 Proyek, Jakarta.

Ranftl, R. M., 1986, Seven keys to high productivity, Research management.

SNI-DT-91-0007-2007 Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan

Pondasi

SNI-DT-91-0008-2007 Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan

Beton

SNI-DT-91-0009-2007 Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan

(5)

SNI-DT-91-0010-2007 Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan

Plesteran

SNI-DT-91-0011-2007 Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan

Kayu

SNI-DT-91-0012-2007 Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan

Penutup Lantai Dan Dinding

Sugiyono, 2007, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.

Suma’mur, P. K., 1981, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, PT Toko Gunung

Agung, Jakarta.

Suma’mur, P. K., 1989, Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan, CV Haji

Referensi

Dokumen terkait

Perancangan interior mulai dari interior system, elemen pembentuk ruang, elemen pengisi ruang, hubungan antar ruang, organisasi ruang mengacu pada beberapa literatur

Students ’ Vocabulary Mastery Using Cartoon Film ” the purpose of the research. was to know the use of cartoon films can improve the students ’

Gambar 4 menunjukkan analisis selang alami gerak pada elemen kerja cutting dengan egrek saat gerakan posisi awal saat egrek sudah siap untuk ditarik yang berarti pisau

The objectives of this study are to describe the procedure of teaching English listening skill to the fifth year students of Elementary School using English children songs and

digunakan serta sesuai dengan kamus. 3.4 Penyajian Hasil Analisis Data.. Hasil analisis data dari penelitian ini disajikan dalam bentuk deskriptif. Deskriptif adalah

Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan bahwa ada hubungan negatif antara kestabilan emosi dengan konformitas pada anggota klub motor sehingga

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah, serta inayahNya sehingga skripsi dengan judul “Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Pendidikan

belum dilaksanakan secara optimal, hal itu tampak pada hasil pembelajaran dan kurangnya minat siswa terhadap pelajaran IPS.Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti