• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penilaian Risiko Kebakaran Lahan Gambut di Sumatera

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penilaian Risiko Kebakaran Lahan Gambut di Sumatera"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 3 Diagram Luas Lahan Gambut Riau (Wahyunto 2005)
Gambar 4   Kebakaran pada Bawah Permukaan.  (ASEAN 2005)
Gambar 6 Hubungan unsur cuaca, NDVI dan aktivitas manusia terhadap Risiko kebakaran pada lahan gambut
Tabel 1
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis data tingkat keterlibatan masyarakat dalam kegiatan fisik untuk pencegahan dan pengendalian kebakaran lahan gambut di Hutan Lindung Gambut (HLG)

Kebakaran hutan dan lahan akan terjadi jika 3 kondisi sebagai syarat terjadinya kebakaran tersedia yaitu bahan bakar (biomass), dryness (kekeringan) dan faktor pemicunya.

Tingkat kerawanan kebakaran hutan dan lahan merupakan suatu terminologi yang berhubungan dengan adanya peluang terjadinya kebakaran dan kondisi bahan bakar.. Dalam kaitannya

Meskipun berfokus pada dampak kebakaran hutan dan lahan di tingkat rumah tangga atau desa, studi ini juga mengumpulkan informasi dan data sekunder dari kabupaten dan propinsi

Penelitian selanjutnya adalah membangun model hutan tanaman berisiko kecil kebakaran, pencegahan kebakaran hutan rawa gambut berbasis masyarakat, dan menentukan indikator

Kegiatan Patroli Terpadu Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan dengan target sasaran 731 desa di Indonesia di enam provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan yaitu di provinsi

Faktor Pendorong Kebakaran dari Kegiatan Antropogenik yang Dianggap Penting Mempengaruhi Karakteristik Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut di Indonesia dalam Persen yang Banyak Dibahas

Estimasi Kehilangan Karbon Akibat Kebakaran Tahun 2018 Tutupan lahan Karbon ton/ha Semak Belukar 259,51 Perkebunan Dan Hutan Sekunder Muda 65,93 Hutan Sekenduer Sedang 7,70 Hutan