• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Lapangan di Bagian Humas Biro Humas, Protokol dan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Lapangan di Bagian Humas Biro Humas, Protokol dan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Bandung"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

BANDUNG

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh Citra Abadi NIM. 41809152

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI ILMU HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)

vi

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Pemerintah Provinsi Jawa Barat ... 1

1.1.1. Sejarah Singkat Provinsi Jawa Barat... 1

1.1.2. Visi dan Misi Pemerintah Jawa barat... 8

1.1.3. Logo dan Arti Logo Pemerintah Provinsi Jawa Barat... 18

1.2. Sejarah Bagian Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat... 21

1.3. Struktur Instansi Biro Humas Protokol dan Umum... 23

1.4. Struktur Organisasi Bagian Humas... 24

1.5. Job Description Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat... 25

1.6. Sarana dan Prasarana Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat... 32

1.7. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan... 33

1.7.1. Lokasi Praktek Kerja Lapangan... 33

1.7.1. Waktu Praktek Kerja Lapangan... 33

(3)

vii

2.2.1.2. Membaca Koran... 46

2.2.1.3. Bimbingan Kehumasan... 48

2.2.1.4. Membuat dan Distribusi Kliping Berita... 49

2.2.1.5. Membuat Press Release... 58

2.2.1.6. Ceramah Agama... 66

2.2.1.7. Membantu Pekerjaan Staff Bagian Humas... 67

2.2.1.8. Dokumentasi Kegiatan PKL... 88

2.2.1.9. Berpamitan pulang dengan Staf Pegawai ... 90

2.2.2. Kegiatan Insidental... 90

2.2.2.1. Notulen di Rapat Internal Setda Jawa Barat... 90

2.2.2.2. Meliput Acara / Kegiatan Dinas maupun Sosial Pejabat Setda Jawa Barat... 95

2.3. Deskripsi Bagian Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat... 113

2.4. Analisa Kegiatan... 114

2.4.1 Humas Pemerintahan... 114

2.4.2 Keberadaan Humas Pemerintah... 116

2.4.3 Kedudukan Humas Dalam Organisasi... 119

(4)

viii

3.2.1. Saran untuk Lembaga atau Perusahaan... 125

3.2.2. Saran untuk Mahasiswa/i PKL... 126

DAFTAR PUSTAKA ... 128

LAMPIRAN... 129

(5)

ix

Gambar 1.2 : Struktur Organisasi ... 23

Gambar 1.3 : Struktur Organisasi Bagian Humas... 24

Gambar 2.1 : Apel Pagi Pegawai ... 46

Gambar 2.2 : Kumpulan Koran Bahan Kliping ... 47

Gambar 2.3 : Kliping Berita Edisi Kamis 19 Juli 2012 ... 50

Gambar 2.4 : Ceramah Agama bagi Pegawai Setda Pemprov Jabar ... 66

Gambar 2.5 : Kegiatan PKL di Subbagian Humas Internal dan Eksternal .... 68

Gambar 2.6 : Foto Bersama Kabag Humas dan Kasubag ... 89

Gambar 2.7 : Foto Bersama Pegawai Staf Humas ... 89

Gambar 2.8 : Rapat Biro dengan Diskominfo Jawa Barat ... 91

Gambar 2.9 : Rapat MOU Gubernur dengan KPUD Jabar ... 96

Gambar 2.10 : Gubernur Memberikan Keterangan Pers ... 96

Gambar 2.11 : Pembukaan Ramadhan Fest di Bee Mall ... 97

Gambar 2.12 : Ibu Hj. Netty .H Bersama Ketua Acara Ramadhan Fest ... 97

Gambar 2.13 : Lokasi Bazar Ramadhan 2012 ... 101

Gambar 2.14 : Pembukaan Bazar Ramadhan 2012 ... 102

Gambar 2.15 : Gubernur Memberikan Santunan ... 102

Gambar 2.16 : Penandatnganan MOU Gubernur dengan DPRD ... 106

Gambar 2.17 : Rapat Koordinasi Tingkat Provinsi ... 107

(6)
(7)

xi

Tabel 1.1 : Inventaris Humas Provinsi Jawa Barat ... 32

Tabel 2.1 : Jadwal Kegiatan PKL ... 35

Tabel 2.2 : Rekapitulasi Kliping Berita ... 51

(8)

xii

Lampiran 2 : Surat Balasan Penerimaan Praktek Kerja Lapangan ... 131

Lampiran 3 : Surat Keterangan Praktek Kerja Lapangan ... 132

Lampiran 4 : Absensi Saat Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ... 133

Lampiran 5 : Surat Bimbingan Acara Praktek Kerja Lapangan ... 135

Lampiran 6 : Rekapitulasi Kliping Edisi Juli 2012 ... 136

Lampiran 7 : Realese Berita ... 143

Lampiran 8 : Humas Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat... 145

(9)

128

Anggara, Linggar. 2002. Teori dan Profesi Kehumasan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Drs. Soleh Soemirat, M.S & Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si. 2007.

Dasar-Dasar Public Relations. Bandung : Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchana. 2002. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.

Bandung : CV Mandar Maju.

Mahmud, Mahidin dan Rumondor, Alex. 2009. Manajemen Humas. Jakarta

: Bumi Aksara.

Rachmadi F. 1993. Public Relation dalam Teori dan Praktek. Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Severin,J Werner-James W.Tankard,Jr. 2001. Teori Komunikasi. Jakarta :

Prenada Media.

Widjaja, A.W. 1993. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta :

Bumi Aksara.

INTERNET

http://jabarprov.go.id [16/08/2012]

http://hpusetda.jabarprov.go.id [16/08/2012]

http://google.com [16/08/2012]

(10)

ii

Segala puji peneliti ucapkan kepada Allah SWT.Tuhan pencipta dan

pemelihara alam semesta yang menguasai segala kekuasaan, pemilik segala ilmu

yang sifatnya lakhiriah maupun yang bersifat bathiniah atas segala rahmat dan

karunianya sehingga peneliti dapat dengan lancar menulis dan menyusun laporan

PKL ini.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih pada orang tua tercinta,

ayahanda dan ibunda karena cinta mereka telah menghantarkan penulisi sampai ke

derajat mahasiswa, pengorbanan, dan kesetiaan mereka dalam mendampingi

penulis hingga saaat ini tidak mungkin penulis lupakan.

Melalui kesempatan kali ini penulis tidak lupa akan bantuan dari berbagai

pihak dan dengan segala rasa hormat ingin mengucapkan rasa terima kasih dan

penghargaan sebesar-besarnyanya kepada:

1. Yth. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia yang telah membantu penulis dalam memfasilitasi

pembelajaran selama perkuliahan di Universitas Komputer Indonesia.

2. Yth. Prof. Dr. Samugio Ibnu Redjo, Drs., MA. selaku dekan yang telah

mengeluarkan surat pengatar untuk melaksankan kegiatan PKL sehingga

(11)

iii

4. Yth. Desayu Eka Surya, S.Sos.M.si selaku dosen wali yang telah

membantu dalam pelaksanaan perwalian setiap semesternya dan selalu

setia mendengarkan keluh kesah anak walinya.

5. Yth. Sangra Juliano, S. I.Kom selaku Dosen pembimbing laporan PKL

penulis yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyusun

laporan PKL ini.

6. Yth. Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah banyak membantu dalam memberikan pengajaran selama ini.

7. Yth. Astri selaku Sekretariat Program Studi yang telah membantu penulis

dalam urusan administrasi dan mengatur segala keperluan penulis dalam

pemenuhan kebutuhan kuliahnya.

8. Yth. R. Ruddy Gandakusumah, S.H. M.H selaku Kepala Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Jabar, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan praktek kerja lapangan di lingkungan Humas

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

9. Yth. Andrie Kustrie Wardhana S.STP. M.Si selaku Kepala bagian

Hubungan Masyarakat pada Biro humas, Protokol dan Umum Pemerintah

Provinsi Jawa Barat, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melaksanakan praktek kerja lapangan di lingkungan Humas Pemerintah

(12)

iv

mengajarkan keilmuan kehumasan pada penulis.

11.Yth. Wisnu, selaku Sekertaris Kepala Bagian Humas serta pembimbing penulis, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

meninjau Kehumasan di Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dukungan,

nasehat dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis selama praktek

kerja lapangan.

12. Bapak dan Ibu Staff Bagian Humas, Protokol dan Umum, yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas bimbingan, kerjasama dan

nasehatnya kepada penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan di

Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang akan selalu diingat oleh

penulis.

13.Teman-teman kuliah Humas 3 angkatan 2009 dan semua temen-temen di

kelas IK 4 2009 yang selalu mewarnai hari-hari perkuliahan penulis saat

kuliah yang selama kegiatan perkuliahan bersama maupun yang pernah

satu organisasi dengan peneliti sendiri yang telah banyak membantu .

14.Semua temen-temen Mahasiswa TIM Protokoler Unikom dan semua

pengurus HIMA IK & PR yang telah memberikan motivasi penulis dalam

kegiatan proses perkuliahan di Unikom.

15.Para pahlawan tanpa tanda jasa,para guru yang sudah mendidik dan

(13)

v

memberikan dorongan dan semangat secara moril dan materil sehingga

peneliti bisa menjadi anak yang berguna.

Penulis juga dalam kesempatannya kali ini ingin mengucapkan terima

kasih kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah

membantu penulis untuk menyusun laporan PKL ini, semoga Allah SWT,

memberikan balasan yang berlimpah bagi orang-orang yang telah membantu

penulis dengan segala kesabaran dan keikhlasannya.

Akhir kata peneliti berharap semoga proposal penelitian ini mendatangkan

kebaikan bagi banyak pihak, terima kasih.

Bandung, Desember 2012 Penulis

(14)

I. Data Pribadi

Nama Lengkap : Citra Abadi Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat Tanggal lahir : Padang, 2 Februari 1991 Tinggi Badan : 168 Cm

Berat Badan : 55 Kg Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl. Cisitulama I No. 20 Bandung No.Telp : 0852-7400-2503

Hobbi : Menyanyi, Travelling

(15)

A. Formal

No

Tahun

Jenjang Pendidikan

Keterangan

1. 2009-sekarang Strata satu (S1) Ilmu komunikasi

1. 2011 Pelatihan Keprotokoloan Tim Protokoler UNIKOM

Bersertifikat 2. 2010 Pelatihan kepemimpinan dari Himpunan

Mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Public

Relation Periode 2009/2010 “Dare To Be A Leader”

Bersertifikat

3. 2009 Kuliah umum Dekan FISIP Unikom

Prof. Dr. J.M. Papasi “ Peningkatan

kualitas keilmuan, keterampilan ICT dan kewirausahaan sebagai fakultas ilmu

sosial dan ilmu pilitik unggulan”

Bersertifikat

4. 2009 Kuliah umum dari Drs. Nunus Supardi

( wakil ketua LSF Indonesia) “ Kebudayaan Film & Sensor Film”

Bersertifikat

5 2008 Kursus Bahasa Inggris di Millenium Course Kota Solok SUMBAR

Bersertifikat 6 2007 Kursus Komputer di Millenium Course

Kota Solok SUMBAR

(16)

No

Tahun

Uraian

Keterangan

1. 2009 Workshop “ The Power of Dreams” di kampus STIE Ekuitas Bandung

Bersertifikat 2 2009 Workshop dan pelatihan Public Speaking

oleh Helmy yahya Broadcasting dan Program Studi Ilmu komunikasi dan Public Relation UNIKOM

Bersertifikat

3 2010 Table Manner Course di BANANA-INN HOTEL & SPA Bandung

Bersertifikat Ilmu Komunikasi dan Public Relalation bekerjasama dengan LDK UMMI UNIKOM

Bersertifikat

7.

2011

Workshop Sarasehan Fotografi “

SHUTTER” dari Yusuf Ahmad (fotografer

Majalah Reaturs USA)

Bersertifikat

8. 2011 Peserta Study Tour Media Massa dan Coorporate 2011 RCTI, Aneka YesS dan Kementrian Komunikasi dan Informatika RI

Bersertifikat

9. 2011 Pelatihan Keprotokoloan Tim Protokoler UNIKOM

Bersertifikat 10. 2012 Bedah buku “ Handbook of Public Relations”

dan Seminar “ How To Be A Good Writer”

oleh HIMA dan Program Studi Ilmu Komunikasi UNIKOM bekerjasama dengan Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Padjajaran Bandung

Bersertifikat

11. 2012 Delegasi dari UNIKOM Untuk Seminar

Internasional Keprotokolan “ Knowladge and expertise of international protocol to hold the world. Oleh Korps Protokoler Mahasiswa UNPAD dalam acara PROTOCOL FAIR 2012 .

Speaker: Direktur protokol kementrian luar negri, Delegasi kedubes ASEAN (Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapore)

Bersertifikat

12 2012 Pendidikan dan Pelatihan Software Manajemen Sekolah Terpadu Berbasis Teknologi Informasi oleh CV. Primasoft Informa

(17)

IV. Pengalaman Organisasi

No

Tahun

Uraian

1. 2004 Pengurus OSIS SMPN 3 Sumani Kab. Solok SUMBAR Bidang Kreasi dan Seni

2. 2005 Pengurus OSIS SMPN 3 Sumani Kab. Solok SUMBAR Bidang Humas

3. 2007 Pengurus OSIS SMUN 1 Singkarak Kab. Solok SUMBAR Bidang Keimanan dan Ketaqwaan kepada Tuhan YME

4. 2009 Pengurus HIMA IK & PR FISIP UNIKOM Periode 2009/2010 sebagai Anggota Koordinator Humas

5. 2010 Pengurus HIMA IK & PR FISIP UNIKOM Periode 2010/2011 sebagai Anggota Divisi Kreasi dan Seni 6. 2011-sekarang Anggota TIM Protokoler UNIVERSITAS KOMPUTER

INDONESIA

V. Pengalaman kerja, kepantiaan event

No

Uraian/Event

Sebagai

1. Pantia dalam acara Seminar Fotografi, Lomba Foto Essay dan Apresiasi Seni oleh HIMA IK & PR Unikom tahun

& PR Unikom di Lap Tem Futsal Tahun 2010

Seksi Logistik 5. Panitia Study Tour Media Massa dan Coorporate 2011

RCTI, Aneka YesS dan Kementrian Komunikasi dan Informatika RI di Jakarta

Seksi Acara

6. Penganugerahan dan Pembekalan Mahasiswa Asing Penerima Beasiswa Unggulan UNIKOM di Hotel Immperium Bandung Tahun 2011

MC ( Keprotokolan TIM Protokoler

Unikom) 7. Accounting Class Competition V “ We smart, we sportive,

we competitive, we creative because we are accounting”

oleh HIMA Akuntansi Unikom di Sabuga dan Unikom Tahun 2011

MC

(18)

Tahun akademik 2011/2012 di Gedung sasana Budaya Ganesha Bandung tahun 2011

10. Panitia dalam WISUDA Pascasarjana (S2), Sarjana (S1) dan Diploma (D3) UNIKOM Tahun akademik 2011/2012 di Gedung sasana Budaya Ganesha Bandung tahun 2011

Keprotokolan

11. Gerakan Ambil Sampah “ Wujudkan BANDUNG

BERSIH “ Kerjasama antara FISIP UNIKOM dengan

Pemerintah Kota Bandung Tahun 2011

Seksi Akomodasi dan

Fasilitator 12. International Conference on Computing & Informatics “

Computing For Entrepreneurship and Innovation ( ICOCI 2011) Kerjasama Universitas Komputer Indonesia dengan UUMCAS ( Universitas Utara Malaysia Coleage of Arts and Science )

Leprotokolan sebagai LO

13 Workshop Sarasehan Fotografi “ SHUTTER” dari Yusuf Ahmad (fotografer Majalah Reuters USA) Di GRHA Kompas Gramedia Bandung Tahun 2011

Acara “ MC”

14. Tes Seleksi Open Rekruitment Protokoler UNIKOM 2012 MC dan sebagai TIM Juri

15 Pelantikan BEM UNIKOM TH.2012 dan Seminar

Stadium General “ Penataan kultur dan budaya politik

mahasiswa dalam menata masa depan bangsa” dengan

narasumber Bapak DR. H.Yuddy Crisnady ME (Anggota

DPR RI 2009/2014) dan Diskusi Politik “ Mengungkap Tabir Pemilu 2009” dengan nara sumber Ketua KPU

Jabar dan Sekda Kota Bandung

Sebagai MC

16 Penandatanganan Nota Kesepahaman Antara Pemerintah Kota Cimahi dengan Universitas Komputer Indonesia serta Kuliah Umum bersama Walikota Cimahi Bapak DR

Ir H M Itoc Tohiya MM, dengan tema “ Penerapan E-KTP

Guna Meningkatkan Pelayanan Publik”

Sebagai MC

17 Syukuran TIM Robotika Unikom Dalam Trinity College Fire and Robo Waiter Contest Harvard dan Robo Games 2012 di San Maeto USA

Sebagai MC

18 Riset Tentang PT. PLN Persero Distribusi Jawab Barat

dan Banten “Pemetaan Kebutuhan Pelayanan Informasi dan Strategi Komunikasi Edukasi Pelanggan ( PKPI & SKEP)

Anggota Riset

“Surveyer”

19 Pelaksanaan Bimbingan Teknis Manajmen Sekolah Terpadu Berbasis Teknologi Informasi 9.900 Sekolah se-Provinsi Jawa Barat oleh PT.Prima Anugerah Perkasa

(19)

1. Master Of Ceromony dalam acara Formal 2. Pembawa acara dalam acara Informal 3. Presenter Berita

4. Operasionalisasi Microsoft Office : Word, Exel , Power Point,

5. Dapat mengoperasikan dan bekerja pada Sistem Operasi Windows XP, Windows7 dan Vista.

VII. Prestasi

1. Juara 1 Speech Contest (Putra) Tingkat SMP seKota/Kab Solok Sumatera Barat tahun 2005

2. Juara 3 Speech Contest (Putra) Tingkat SMP seKota/Kab Solok Sumatera Barat tahun 2008

3. Penerima Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik dari UNIKOM tahun 2011 4. 10 Besar Audisi Presenter berita TVRI Jawa Barat Tahun 2012

Bandung, Desember 2012

Penulis

CITRA ABADI

(20)

1 1.1 Sejarah Perusahaan

1.1.1 Sejarah Singkat Provinsi Jawa Barat

Berdasarkan data sejarah (Staatsblad Nomor 378 tanggal 14

Agustus 1925), Provinsi Jawa Barat Tingkat I merupakan Provinsi

yang pertama dibentuk di wilayah Hindia Belanda. Pembentukan

Provinsi Jawa Barat tersebut, nama resminya West Java Provinsi bagi

kalangan Belanda atau formal pemerintah kolonial Hindia Belanda

dan Pasundan bagi kalangan orang bumi putera, dimaksudkan untuk

melaksanakan janji pemerintah kerajaan Belanda tahun 1901 yang

memberikan hak otonomi kepada pemerintah Indonesia. Tahun-tahun

berikutnya baru dibentuk Provinsi Jawa Timur (Oost Java Provinci).

Meskipun demikian, hal itu bukan berarti bahwa pemerintahan

di daerah Jawa Barat baru di mulai sejak tahun 1925 dan sebelumnya

belum pernah ada pemerintahan. Kenyataan lain menunjukan, jauh

sebelum tahun tersebut di daerah Jawa Barat telah tumbuh dan

berkembang suatu pemerintahan tertentu walaupun bentuk, sistem,

dan strukturnya berlainan dengan tingkat Provinsi. Paling tidak sejak

abad ke-5 di Jawa Barat telah tumbuh suatu pemerintahan yang

teratur, yaitu berbentuk kerajaan.Kerajaan dimaksud bernama

(21)

barang tentu bentuk pemerintahan demikian tidak terwujud sekali

jadi, melainkan melalui proses yang tidak sebentar.

Menurut sumber, pemerintahan berbentuk kerajaan muncul

pada abad ke-2 Masehi, yaitu pemerintahan Kerajaan Salakanagara

dengan ibukotanya Rajatapura dan pendirinya Dawawarman.

Dari data sejarah tersebut maka pemerintah menerbitkan

Undang-undang Tahun 1950 Nomor 11 meliputi : Karesidenan

Banten, Jakarta, Bogor, Priangan dan Cirebon. Meskipun demikian,

hal itu bukan berarti bahwa pemerintahan di daerah Jawa Barat baru

dimulai sejak tahun 1925 dan sebelumnya belum pernah ada

pemerintahan,

Sejak masa kerajaan Tarumanagara hingga lahirnya Provinsi

Jawa Barat, di daerah Jawa Barat tiada henti-hentinya berlangsung

suatu pemerintahan yang teratur namun bentuk, struktur dan sistem

pemerintahan serta pusat pemerintahan dan pemegang kekuasaan

mengalami perubahan dan pergantian juga perkembangan.

Adapun sistem dan struktur pemerintahan kabupaten-kabupaten

di priangan (sejak abad ke-17) serta di banten dan cirebon (sejak abad

ke-19) dipengaruhi pula oleh konsep pemerintahan Jawa dari zaman

Mataram dan konsep pemerintahan Barat yang dibawa oleh orang

belanda dan orang inggris.

Jika bentuk pemerintahan di Jawa Barat sejak zaman Kerajaan

(22)

pada satu pemerintahan pusat, tetapi pada masa Kesultanan Cirebon,

Kesultanan Banten, hingga masa kompeni terbagi atas lebih dari satu

pusat pemerintahan.

Pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda terdapat

dualisme sistem pemerintahan di daerah Jawa Barat, yaitu antara

sistem pemerintahan kolonial yang berdasarkan konsep Barat yang

berlaku untuk orang-orang Eropa dan hubungan mereka dengan

penguasa-penguasa pribumi (bupati) dengan sistem pemerintahan

tradisional yang berdasarkan konsep yang tumbuh dalam masyarakat

pribumi sendiri serta berlaku dari Kabupaten ke bawah.

Lokasi pusat pemerintahan mengalami beberapa kali

perpindahan, sesuai dengan berbagai aspek kehidupan masyarakat

yang mempengaruhinya dan terjadinya peristiwa dan timbulnya

suasana pemerintahan. Sedangkan pemegang kekuasaan

berganti-ganti secara individual dan dinasti seiring dengan masalah usia

manusia (pergantian generasi) dan perubahan politik, ekonomi, sosial,

agama, dan sebagainya.

Gubernur Jendral H. W. Deandels merupakan penguasa kolonial

pertama yang mengeluarkan peraturan tertulis mengenai

Pemerintahan di Jawa Barat (1809), sedangkan sebelumnya

pemerintahan kolonial diatur hanya berdasarkan kebijakan-kebijakan

(23)

oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda sebuah undang-udang yang

berlaku umum yang dinamai Regeringsregrelement (RR).

Pada tahun 1906 dibentuk Gementee (sekarang kotamadya) di

enam buah kota di daerah Jawa Barat (Batavia, Meester Cornelis,

Buitenzorg, Sukabumi, Bandung, dan Cherebon) yang merupakan

pemerintah daerah otonom pertama di Indonesia, walaupun fungsinya

baru kepentingan orang-orang Eropa setempat.

Sekitar 19 tahun kemudian barulah dibentuk daerah otonom

yang lebih luas yang meliputi seluruh daerah Jawa Barat (dulu Jakarta

dan Jatinegara masuk dalam wilayah pemerintahan Jawa Barat) dalam

bentuk Provinsi. Pada masa itu pusat pemerintahan Provinsi Jawa

Barat berada di Jakarta dan kepala daerahnya disebut gubernur yang

selalu dipegang oleh orang Belanda.

Pada masa itu pula lahir Lembaga Legeslatif secara formal

dalam struktur pemerintah daerah yang sekarang dikenal dengan

nama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Lembaga

Legeslatif daerah dimaksud adalah Gemeenteraad bagi tingkat Gemeente, Regentschapsraad bagi tingkat Kabupaten, dan

Provincieraad bagi tingkat Provinsi.

Anggota legestalif daerah Jawa Barat (seperti juga di

(24)

kalangan orang pribumi (Indonesia) dan orang Timur Asing (Cina,

India, dan Arab).

Ketua Lembaga Legeslatif tersebut ditempati oleh kepala

daerah yakni Burgemeester (Walikota) pada tingkat Gemeente, Bupati pada tingkat Kabupaten, Gubernur pada tingkat Provinsi.

sebagian anggota Lembaga Legeslatif daerah itu dipilih oleh rakyat

tertentu (tidak semua rakyat dewasa mempunyai hak pilih), sebagian

lagi diangkat oleh pemerintah daerah setempat.

Pada masa pendudukan militer Jepang (1942-1945) pemerintah

daerah tingkat Provinsi ditiadakan. Yang ada hanyalah pemerintah

daerah tingkat karesidenan (Shu) kebawah, yaitu Kotamadya (Si), Kabupaten (Ken), Kewadanan (Gun), Kecamatan (Son), dan Desa (Ku). Kiranya hal itu dimungkinkan, karena terlebih dahulu wilayah

Indonesia dibagi atas tiga daerah pemerintahan yang masing-masing

dipimpin oleh suatu kesatuan militer.

Sesudah Indonesia merdeka (1945) pemerintah daerah tingkat

provinsi diadakan lagi. Keputusan ini ditetapkan dalam sidang

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 19

Agustus 1945. Menurut keputusan tersebut wilayah Republik

Indonesia dibagi atas 8 daerah admnistrasi peemrintahan berupa

provinsi yang salah satu diantaranya ialah Provinsi Jawa Barat.

Ibukota Provinsi Jawa Barat pada mulanya tetap di Jakarta,

(25)

kedatangan tentara Belanda di bawah NICA (Netherland Indie Civil

Administration), pimpinan dan pemerintahan Republik Indonesia

meninggalkan kota tersebut, maka ibukota provinsi Jawa Barat pun di

pindahkan ke Kota Bandung (awal tahun 1946). Sejak waktu itu

hingga sekarang ibukota Provinsi Jawa Barat tetap berkedudukan di

Kota Bandung.

Selama masa Republik Indonesia yang telah berjalan lebih dari

47 tahun telah banyak terjadi peristiwa dan perubahan suasana di

dalam pemerintahan daerah, termasuk pemerintahan di daerah Jawa

Barat. Pada tahun 1956 daerah ibukota RI Jakarta dipisahkan dari

daerah administrasi pemerintahan Provinsi Jawa Barat, karena

dibentuk Daerah Istimewa Jakarta dan kemudian menjadi Daerah

Khusus Ibukota Jakarta Raya yang kedudukannya setingkat provinsi.

Beberapa undang-undang yang mengatur pemerintahan daerah,

termasuk pemerintahan desa, telah dilahirkan untuk mengembangkan

dan meningkatkan pemerintahan daerah itu. Bebrapa ujian berat telah

dialami pula oleh pemerintah Daerah Jawa Barat beserta warganya.

Dewasa ini, sejak lahirnya Orde Baru (1966), Pemerintahan Daerah

Jawa Barat beserta seluruh warganya tengah berupaya keras

melaksanakan pembangunan dalam segala bidang kehidupan rakyat,

dengan titik berat pada bidang ekonomi guna meningkatkan

kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Jawa Barat dan

(26)

Provinsi Jawa Barat, sejak berdirinya sampai sekarang telah

dipimpin oleh 11 orang Gubernur, yaitu : M Sutardjo Kartohadi

(1945-1946), Mr.Datuk Djamin (1946), M.Sewaka (1946-1952),

R.Muhamad sanusi Hardjadinata (1952-1956), R.Ipik Gandamana

(1956-1960), H. Mashidu (1960-1970), Solihin GP (1970-1975),

H.Aang Kunaefi (1975-11985), HR.Yogie SM (1985-1993),

R.Nuriana (1993-2003) dan H.Danny Setiawan (2003 – 2008),

Ahmad Heryawan dan Yusuf Macan Effendi (2008-2013)

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, terdiri dari unsur Sekertariat

Daerah (Setda) yang meliputi : Sekertaris daerah dan

Assisten-Assisten : Pemerintahan, Perekonomian, Adminsitrasi dan

Kesejahteraan Sosial serta biro-biro yang seluruhnya 13 biro ; 20

Dinas ; 16 Badan ; 1 Kas Daerah, 1Kantor Perwakilan pemerintah

Provinsi Jawa Barat, yang berkedudukan di Jakarta.

Organisasi Perangkat Daerah terdiri dari Dinas Kesehatan,

Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Pertanian Tanaman Pangan,

Dinas Peternakan, Dinas Periklanan, Dinas Kehutanan, Dinas

Perkebunan, Dinas Perhubungan, Dinas Tata Ruang dan Pemukiman,

Dinas Bina Marga, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Dinas

Pertambangan dan Energi, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa barat, Dinas

(27)

Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Polisi Pamong Praja, Dinas

Perdagangan dan Indagro.

1.1.2. Visi dan Misi Pemerintah Jawa barat 1. Visi Pemenrintah Jawa Barat

Pembangunan di Jawa Barat pada tahap kedua RPJP Daerah atau

RPJM Daerah tahun 2008-2013 menuntut perhatian lebih, tidak hanya

untuk menghadapi permasalahan yang belum terselesaikan, namun

juga untuk mengantisipasi perubahan yang muncul di masa yang akan

datang. Posisi Jawa Barat yang strategis dan berdekatan dengan

ibukota negara, mendorong Jawa Barat berperan sebagai agent of

development (agen pembangunan) bagi pertumbuhan nasional.

Berbagai isu global dan nasional yang perlu dipertimbangkan

dalam menyelesaikan isu yang bersifat lokal dan berimplikasi pada

kesejahteraan masyarakat. Permasalahan yang dihadapi Jawa Barat

antara lain kemiskinan, penataan ruang dan lingkungan hidup,

pertumbuhan dan pemerataan pembangunan, terbatasnya kesempatan

kerja, mitigasi bencana serta kesenjangan sosial. Dalam mengatasi

permasalahan tersebut diperlukan penguatan kepemimpinan yang

didukung oleh rakyat dan aspek politis.

Arah kebijakan pembangunan daerah ditujukan untuk

pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,

revitalisasi pertanian dan kelautan, perluasan kesempatan lapangan

(28)

pendidikan, pembangunan infrastruktur strategis, perdagangan, jasa

dan industri pengolahan yang berdaya saing, rehabilitasi dan

konservasi lingkungan serta penataan struktur pemerintah daerah yang

menyiapkan kemandirian masyarakat Jawa Barat.Dengan

mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan

peluang yang ada di Jawa Barat serta mempertimbangkan budaya yang

hidup dalam masyarakat, maka Visi Pemerintahan Daerah Provinsi

Jawa Barat tahun 2008-2013 yang hendak dicapai dalam tahapan

kedua Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat

adalah :

“Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis dan

Sejahtera”.

Memperhatikan visi tersebut serta perubahan paradigma dan

kondisi yang akan dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan

Provinsi Jawa Barat dapat lebih berperan dalam perubahan yang terjadi

di lingkup nasional, regional, maupun global.

Penjabaran makna dari Visi Jawa Barat tersebut adalah sebagai

berikut :

a. Mandiri : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang mampu memenuhi kebutuhannya untuk lebih maju

dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri,

(29)

pelayanan publik berbasis e-government, energi, infrastruktur,

lingkungan dan sumber daya air.

b. Dinamis : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat

yang secara aktif mampu merespon peluang dan tantangan

zaman serta berkontribusi dalam proses pembangunan.

c. Sejahtera : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang secara lahir dan batin mendapatkan rasa aman dan

makmur dalam menjalani kehidupan.

Agar visi tersebut dapat diwujudkan dan dapat mendorong

efektivitas dan efisiensi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki,

ditetapkan misi Provinsi Jawa Barat, yang didalamnya

mengandung gambaran tujuan serta sasaran yang ingin dicapai.

2. Misi Pemerintah Jawa Barat

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa

Barat 2008-2013 yang merupakan tahapan kedua dari Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat 2005-2025,

berorientasi pada pembangunan dan peningkatan kompetensi segenap

sumber daya yang terdapat di Jawa Barat dalam segala bidang, guna

menyiapkan kemandirian masyarakat Jawa Barat. Hal tersebut akan

dicapai dengan menciptakan aktivitas ekonomi yang efektif dan efisien,

menekankan upaya penguatan suprastruktur pelayanan kesehatan dan

pendidikan, melanjutkan pembangunan infrastruktur wilayah,

(30)

produktifitas pertanian dengan memanfaatkan teknologi berkelanjutan,

meningkatkan kerja sama antara pemerintah dengan swasta dan

masyarakat, meningkatkan kualitas lingkungan, meningkatkan kinerja

pemerintahan daerah, menyusun perencanaan yang cerdas dan mampu

menjawab masalah serta mengantisipasi peluang dan tantangan yang

muncul secara cermat dan cerdas.

Kemampuan ekonomi dalam menciptakan lapangan kerja dan

mengurangi kemiskinan akan terus didorong. Kebijakan ekonomi daerah

diarahkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan

dan berkualitas melalui pengembangan kegiatan utama (core business)

berdasarkan potensi lokal untuk mengurangi disparitas kesejahteraan

antarwilayah.Hal ini dilakukan melalui pengembangan agribisnis, bisnis

kelautan, industri manufaktur, jasa, dan pariwisata, yang ditunjang oleh

pengembangan dunia usaha, investasi, infrastruktur dan keuangan

daerah.

Dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi juga dilakukan

dengan mempercepat pembangunan infrastruktur bagi penyediaan energi

termasuk listrik, serta memantapkan infrastruktur wilayah dalam rangka

mendukung pemerataan dan pertumbuhan ekonomi.

Kebijakan berlanja daerah diupayakan dengan pengaturan pola

pembelanjaan yang proporsional, efisien dan efektif, dengan berprinsip

pada pro growth, pro poor, pro job, pro environment, pro public,

(31)

dan kuantitas pelayanan kesehatan serta penggunaan indeks relevansi

anggaran dalam penentuan anggaran belanja, penganggaran untuk

mitigasi serta kebencanaan dan kerjasama antar daerah.

Isu strategis mengenai permasalahan yang berkaitan dengan

fenomena atau yang belum dapat diselesaikan pada periode 5 (lima)

tahun sebelumnya serta memiliki dampak jangka panjang bagi

keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, akan diatasi secara bertahap

isu-isu ini mencakup aksesibilitas dan mutu pelayanan pendidikan

masyarakat, pelayanan kesehatan masyarakat, ketersediaan dan

pelayanan infrastruktur, penanganan kemiskinan dan pengangguran,

penangan bencana alam, pengendalian lingkungan hidup, penanganan

ketenagakerjaan, pemerintahan dan politik, pengendalian kependudukan,

pemberdayaan ekonomi, apresiasi budaya daerah dan pemerintahan

otonom.

Dalam rangka mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang

ada serta memperhatikan tantangan ke depan dengan memperhitungkan

peluang yang dimiliki, maka rumusan Misi Provinsi Jawa Barat dalam

rangka pencapaian Visi Jawa Barat 2013 ditetapkan dalam 5 (lima) misi

berikut ini, untuk mencapai masyarakat Jawa Barat yang mandiri,

dinamis dan sejahtera.

(32)

Tujuan :

1. Mendorong masyarakat ke arah peningkatan kualitas

pendidikan, kesehatan, dan kompetensi kerja

2. Menjadikan masyarakat Jawa Barat yang sehat, berbudi

pekerti luhur serta menguasai ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Sasaran :

1. Tuntasnya program pemberantasan buta aksara

2. Meningkatnya akses dan mutu pendidikan terutama untuk

penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan

pencanangan wajib belajar 12 tahun bagi anak usia sekolah.

3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan

terutama untuk kesehatan ibu dan anak.

4. Meningkatnya pelayanan sosial dan penanggulangan

korban bencana.

5. Meningkatnya kesetaraan gender.

6. Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap tenaga

kerja.

7. Meningkatnya peran pemuda dan prestasi olahraga dalam

pembangunan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat.

8. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama.

(33)

Misi Kedua, :Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Regional

Berbasis Potensi Lokal.

Tujuan :Meningkatkan daya beli dan ketahanan pangan masyarakat

melalui pengembangan aktivitas ekonomi berbasis

potensi lokal.

Sasaran :

1. Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi

local.

2. Meningkatnya kesempatan dan penyediaan lapangan kerja.

3. Meningkatnya peran kelembagaan dan permodalan

KUMKM dalam pengembangan ekonomi lokal yang

berdaya saing.

4. Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan

lapangan kerja.

5. Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat.

Misi Ketiga, Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur Wilayah.

Tujuan :Menyediakan infrastruktur wilayah yang mampu

mendukung aktivitas ekonomi, sosial dan budaya.

Sasaran :

1. Tersedianya infrastruktur transportasi yang handal dan

terintegrasi untuk mendukung pergerakan perhubungan

(34)

2. Tersedianya infrastruktur sumber daya air dan irigasi yang

handal untuk mendukung upaya konservasi dan

pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya

rusak air.

3. Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur

energi dan ketenagalistrikan di Jawa Barat.

4. Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan

prasarana dasar pemukiman (mencakup persampahan, air

bersih, air limbah).

5. Terwujudnya keamanan dan keserasian dalam

pembangunan infrastruktur.

Misi Keempat: Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung

Lingkungan Untuk Pembangunan yang Berkelanjutan.

Tujuan :Mewujudkan keseimbangan lingkungan dan keberlanjutan

pembangunan.

Sasaran :

1. Terkendalinya pertumbuhan, pertambahan jumlah serta

persebaran penduduk.

2. Berkurangnya tingkat pencemaran, kerusakan lingkungan,

dan resiko bencana.

3. Meningkatnya fungsi kawasan lindung Jawa Barat.

(35)

5. Meningkatnya ketersediaan dan pemanfaatan energi

alternatif yang ramah lingkungan serta energi terbaharukan

diantaranya panas bumi, angin, dan surya.

Misi Kelima :Meningkatkan Efektifitas Pemerintahan Daerah dan Kualitas Demokrasi.

Tujuan :

1. Mengembangkan birokrasi yang semakin profesional dan

akuntabel.

2. Mewujudkan kehidupan demokrasi dan terpeliharanya

semangat kebangsaan.

Sasaran :

1. Meningkatnya kinerja dan disiplin aparatur yang berbasis

kompetensi.

2. Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah

daerah serta pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan

berbasis teknologi informasi.

3. Meningkatnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan

mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat.

4. Meningkatnya kinerja pemerintahan desa dan pembangunan

perdesaan.

5. Meningkatnya pembangunan dan pembinaan hukum di daerah.

6. Meningkatnya peran pemerintah dan masyarakat dalam

(36)

7. Meningkatnya kerjasama daerah dalam pembangunan.

8. Meningkatnya peran dan fungsi partai politik.

9. Menguatnya peran masyarakat madani dalam kehidupan

politik

10.Tumbuhnya pembangunan kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara.

Dalam rangka mewujudkan ke 5 (lima) misi tersebut,

didasarkan pada nilai-nilai agama dan budaya daerah, dengan

prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan, sebagai berikut :

1. Good Governance (tata kelola kepemerintahan), yaitu

kepengelolaan dan kepengurusan pemerintahan yang baik

bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) untuk

menciptakan penyelenggaraan negara yang solid,

bertanggung jawab, efektif dan efisien, dengan menjaga

keserasian interaksi yang konstruktif di antara domain

negara, swasta dan masyarakat.

2. Integrity (integritas), yaitu suatu kesatuan perilaku yang

melekat pada prinsip-prinsip moral dan etika, terutama

mengenai karakter moral dan kejujuran, yang dihasilkan

dari suatu sistem nilai yang konsisten.

3. Quality and Accountability (mutu dan akuntabilitas), yaitu

suatu tingkatan kesempurnaan, merupakan karakteristik

(37)

kebutuhan atau pun harapan, dan sebuah bentuk tanggung

jawab untuk suatu tindakan, keputusan dan kebijakan yang

telah mempertimbangkan mengenai aturan, pemerintahan

dan implementasinya, dalam pandangan hukum dan tata

kelola yang transparan.

4. Pemerataan pembangunan yang berkeadilan, yaitu upaya

mewujudkan peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan

masyarakat untuk mengurangi tingkat kemiskinan,

kesenjangan antarwilayah, dan kesenjangan sosial antar

kelompok masyarakat, melalui pemenuhan kebutuhan akses

pelayanan sosial dasar termasuk perumahan beserta sarana

dan prasarananya, serta memberikan kesempatan berusaha

bagi seluruh lapisan masyarakat untuk menanggulangi

pengangguran dengan menyeimbangkan pengembangan

ekonomi skala kecil, menengah, dan besar.

Penggunaan data dan informasi yang terintegrasi (Satu Data dan

Informasi Jawa Barat) yang akurat, terbaharukan dan dapat

dipertanggungjawabkan.Dokumen tersebut terdiri dari data dan informasi

spasial (keruangan) dan a-spasial (non keruangan).

1.1.3. Logo dan Arti Logo Perusahaan

Moto Daerah Provinsi Jawa BaratGEMAH RIPAH REPEH

(38)

Sebuah pepatah lama di kalangan masyarakat sunda yang berarti

bahwa daerah Jawa Baratyang kaya raya ini didiami oleh penduduk

yang padat serta hidup makmur dan dama

Gambar 1.1 Lambang Jawa Barat

1. Arti Lambang Jawa Barat KUJANG a. Gambar pokok

b. Sebuah alat serba guna yang sangat di kenal di hampir di

setiap rumah tangga sunda.

c. Jika perlu di gunakan sebagai alat penjaga diri

d. Lima lubang melambangkan lima dasar pokok negara

“pancasila”

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradap

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan Yang Di Pimpin Oleh Hikmat

Kebijaksanaan Permusyawaratan Perwakilan

(39)

2. PADI

a. Bahan makanan pokok di Jawa Barat serta sekalian

melambangkan pangan

b. Sejumlah padi 17 menyatakan hari ke-17 dari bulan

Proklamasi.

3. KAPAS

a. Melambangkan sandang

b. Jumlah kapas 8 menyatakan bulan ke-8 dari bulan

Proklamasi. 2/3 padi dan kapas pada dasar hijau

melambangkan kesuburan dan kemakmuran tanah Jawa

barat

4.GUNUNG

Bagian terbesar Jawa Barat terdiri dari daerah pegunungan

5. SUNGAI DAN TERUSAN

Melambangkan sungai, terusan dan saluran air yang

banyak terdapat di daerah Jawa Barat.

6. SAWAH, PERKEBUNAN

a. Jumlah sawah yang tidak sedikit, tersebar di seluruh

wilayah Jawa Barat

b. Perkebunan

c. di bagian Utara dan Selatan

(40)

Usaha dan pekerjaan di bidang irigasi merupakan

pekerjaan yang mendapat perhatian pokok, mengingat sifat

agraris daerah jawa Barat

8. GEMAH RIPAH REPEH RAPIH”

Sebuah pepatah lama di kalangan sunda yang menyatakan

bahwa yang padat yang hidup rukun dan damai.

1.2. Sejarah Bagian Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Bagian Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat merupakan unit kerja

yang berada di bawah Biro Humas, Protokol dan Umum, Sekretariat Daerah

Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2008

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat, Bagian Humas

mempunyai Tugas Pokok untuk menyelenggarakan pengkajian bahan

kebijakan umum dan koordinasi, fasilitasi, pemantauan serta evaluasi

pelayanan informasi internal dan eksternal serta publikasi.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Bagian Humas mempunyai fungsi

1. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan umum pelayanan

informasi internal dan eksternal serta publikasi.

2. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi pelayanan informasi

internal dan eksternal serta publikasi.

3. Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi pelayanan informasi

(41)

Adapun rincian tugas Bagian Hubungan Masyarakat :

1. Menyelenggarakan penyusunan program kerja Bagian Hubungan

Masyarakat.

2. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan umum kehumasan.

3. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pelayanan

informasi internal dan eksternal.

4. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi publikasi.

5. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi kehumasan, meliputi

pelayanan informasi internal dan eksternal, publikasi, dokumentasi

dan pemberitaan.

6. Menyelenggarakan pemeliharaan akurasi informasi dan

dokumentasi.

7. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan.

8. Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi

Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah, dalam pelaksanaan

kegiatan di Kabupaten/Kota.

9. Menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi pelayanan informasi

internal dan eksternal serta publikasi.

10.Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

11.Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan

(42)

Bagian Hubungan Masyarakat terdiri dari 2 unit sub bagian yaitu 1. Subbagian Pelayanan Internal dan Eksternal

2. Subbagian Publikasi

1.3. Struktur Perusahaan / Instansi

Gambar 1.2

Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

Sumber : Arsip Biro Humas, Protokol dan Umum Pemerintah

(43)

1.4. Struktur Organisasi Bagian Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat Bagian Hubungan masyarakat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa

Barat dibawahi oleh Biro Humas, Protokol dan Umum. Di Bagian

Hubungan Masyarakat Setda Jawa Bawa Barat tedapat dua Sub Bagian

yang terdiri dari:

1. Subbagian Pelayanan Internal dan Eksternal

2. Subbagian Publikasi

Sumber : Arsip Biro Humas, Protokol dan Umum

Pemerintah ProvinsiJawa Barat Agustus 2012 Kepala Bagian Humas

Andrie Kustrie Wardhana S.STP.,M.Si

Kasubag Publikasi

Chaeron Kasubag

Pelayanan Humas Internal & Ekstenal Retno Muliayani, S.STP.

M.Si

Gambar 1.3

(44)

Masing-masing Sub Bagian memiliki tugas pokok dan fungsi

masing-masing yang sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 29

Tahun 2009 tentang tugas pokok, fungsi, rincian, tugas unit dan tata kerja

sekretariat daerah Provinsi Jawa Barat

1.5 Job Description

Tugas Pokok, Fungsi, Rincian, Tugas Unit dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat.

Pasal 165

1) Biro Humas, Protokol dan Umum mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan dan koordinasi, fasilitas,

pelaporan serta evaluasi hubungan masyarakat, protokol, tata usaha dan

kepegawaian, sandi dan telekomunikasi serta rumah tangga.

2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Biro Humas, Protokol dan Umum mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan umum hubungan

masyarakat, protocol, tata usaha dan kepegawaian, sandi dan

telekomunikasi serta rumah tangga

b. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi hubungan masyarakat,

protocol, tata usaha, dan kepegawaian, sandi dan telekomunikasi

serta rumah tangga

c. Penyelenggaraan pelaporan dan evaluasi hubungan masyarakat,

protocol, tata usaha dan kepegawaian, sandi dan telekomunikasi

(45)

3) Rincian Tugas Biro Humas, Protokol dan Umum :

a. Menyelenggarakan perumusan dan penetapan program kerja Biro

Humas, Protokol dan Umum

b. Merumuskan bahan kebijakan umum dan koordinasi serta fasilitas

hubungan masyarakat, protocol, tata usaha dan kepegawaian, sandi

dan telekomunikasi serta rumah tangga

c. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi hubungan masyarakat

d. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi protocol, tata usaha

dan kepegawaian.

e. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi sandi dan

telekomunikasi.

f. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi sandi dan

telekomunikasi.

g. Menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi hubungan

masyarakat,protocol,tata usaha dan kepegawaian, sandi dan

telekomunikasi serta rumah tangga

h. Menyelenggarakan ketatausahaan Biro.

i. Menyelenggarakan perumusan bahan Rencana Strategis, Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ, dan

LPPD Biro.

j. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

(46)

k. Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi

Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah, dalam pelaksanaan

kegiatan di Kabupaten/Kota.

l. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Biro Humas,

Protokol dan Umum.

m. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

n. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya

4) Biro Humas, Protokol dan Umum membawahkan:

a. Bagian Hubungan Masyarakat

b. Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian

c. Bagian Sandi dan Telekomunikasi

d. Bagian Rumah Tangga

Pasal 166

(1) Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan umum dan koordinasi,

fasilitasi, pelaporan serta evaluasi pelayanan informasi internal dan

eksternal serta publikasi.

(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan umum pelayanan

(47)

b. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi pelayanan informasi

internal dan eksternal serta publikasi;

c. Penyelenggaraan pelaporan dan evaluasi pelayanan informasi

internal dan eksternal serta publikasi.

(3) Rincian Tugas Bagian Hubungan Masyarakat:

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bagian

Hubungan masyarakat;

b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan umum

kehumasan;

c. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi peleyanan

informasi internal dan eksternal;

d. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi publikasi;

e. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi kehumasan,

meliputi pelayanan informasi internal dan eksternal, publikasi,

dokumentasi dan pemberitaan;

f. Menyelenggarakan pemeliharaan akurasi informasi dan

dokumentasi;

g. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

h. Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi

Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah, dalam pelaksanaan

(48)

i. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bagian

hubungan masyarakat;

j. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

k. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya.

(4) Bagian Hubungan Masyarakat membawahkan :

a. Subbagian pelayanan internal dan eksternal;

b. Subbagian publikasi.

Pasal 167

(1) Subbagian Pelayanan Internal dan Eksternal mempunyai tugas pokok

melaksanakan penyusunan bahan kebijakan umum dan koordinasi,

fasilitasi, pelaporan serta evaluasi pelayanan informasi internal dan

eksternal.

(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Subbagian pelayanan Internal Eksternal mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan penyususnan bahan kebijakan umum pelayanan

informasi internal dan eksternal;

b. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pelayanan informasi

internal dan eksternal;

c. Pelaksanaan pelaporan dan evaluais pelayanan informasi

internal dan eksternal.

(49)

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian

pelayanan Internal dan Eksternal;

b. Melaksanakan penyusunan bhan kebijakan penerangan,

pemberitaan, dan dokumentasi;

c. Melaksanakan penyampaian bahan informasi laporan

penyelenggaraan pemerintahan daerah (LPPD) kepada

masyarakat melalui media cetak, elektronik dan media luar

ruang;

d. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi penerangan,

pemberitaan, dokumentasi dan pendistribusian informasi;

e. Melaksanakan pengelolaan bahan penerangan dan

pemberitaan;

f. Melaksanakan pemeliharaan akurasi informasi;

g. Melaksanakan pelayanan informasi internal dan eksternal;

h. Melaksanakan pengelolaan bahan dokumentasi;

i. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

pertimbangan pengambilan kebijakan;

j. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Subbagian

Pelayanan Internal dan Eksternal;

k. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

l. Melaksanakan tugas lain sesuai denganj sesuai dengan tugas

(50)

Pasal 168

(1) Subbagian publikasi mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan

bahan kebijakan umum dan koordinasi, fasilitasi, pelaporan serta evaluasi

publikasi.

(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), subbagian publikasi mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum publikasi;

b. Pelaksaan koordinasi dan fasilitasi publikasi;

c. Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi publikasi.

(3) Rincian Tugas Subbagian Publikasi :

a. Melaksanakan penyususnan program kerja subbagian

publikasi;

b. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan umum punlikasi;

c. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi publikasi melalui media

cetak,elektronik dan media luar ruang;

d. Melaksanakan penyusunan bahan publikasi dan dokumentasi;

e. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

pertimbangan pengambilan kebijakan;

f. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan subbagian

evaluasi;

g. Melaksanakana koordinasi dengan unit kerja terkait;

h. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan

(51)

1.6. Sarana dan Prasarana

Di Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Jawa Barat tepatnya di bagian

humasnya terdapat berbagai jenis sarana dan prasarana yang menunjang pdan

membantu pegawai di bagian humas dalam melaksanakan tugas dan

kewajibannya. Sarana dan prasarana tersebut dapat di lihat pada tabel di bawah

ini.

Tabel 1.1

Inventaris Humas Provinsi Jawa Barat

NO Infentaris Jumlah

14 Kursi kerja 10 NO Infentaris Jumlah

1 Komputer 9

(52)

1.7. Lokasi dan Waktu PKL

1.7.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan di laksanakan di Kantor Pemerintahan

Provinsi Jawa Barat. Adapun deskripsi tempat PKL adalah antara lain :

Instansi : Kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Barat.

Biro : Biro Humas, Protokol dan Umum Bagian : Bagian Humas

Alamat : Jalan Diponegoro No. 22 Bandung Jawa Barat

Kode Pos : 40115

Tlp : Telepon (022) 4233347-4232448-42300963

Website : www.jabarprov.go.id 1.7.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan

PKL dilaksanakan selama 1 Bulan terhitung dari Tanggal 15 Juli

sampai 10 Agustus 2012 selama 20 hari kerja. Kegiatan PKL dimulai dari

pukul 07.00 sampai 16.00 selama hari dinas yaitu dari hari Senin sampai

hari Jumat.

Waktu : Tanggal 15 Juli 2012 sampai 10 Agustus 2012

(53)

34

Pada pelaksanaannya penulis melaksanakan kerja praktek di instansi

pemerintah yaitu Pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Penulis di tempatkan di

bagian Biro Umum tepatnya di bagian Hubungan Masyarakat (HUMAS)

Pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Pada awal pertemuan dengan pembimbing

Kerja Praktek di Pemprov Jabar penulis di jelaskan apa saja peraturan yang harus

di taati dan apa saja yang harus dikerjakan. Pada bagian Humas Pemprov Jabar

memiliki aturan-aturan yang harus di laksanakan pada saat kerja praktek.

Ketentuan tersebut adalah :

1. Kepada yang melaksanakan kerja praktek wajib melakukan apel pagi

yang di laksanakan oleh Pemprov Jabar.

2. Kepada yang melaksanakan kerja praktek wajib menggunakan jas

almamater Universitas dalam melaksanakan kegiatan apapun.

3. Kepada yang melaksanakan kerja praktek wajib mengunakan pakaian

yang rapih dan tidak di perkenankan menggunakan celana jeans.

4. Kepada yang melaksanakan kerja praktek wajib melakukan pekerjaan

yang sudah ditugaskan.

(54)

Aturan lain yang di tetepkan adalah pelaksanaan kerja praktek di bagi atas 2

(Dua) bagian yang pertama bagian Internal & Eksternal dan bagian Publikasi

Di bagian Internal & Eksternal kegiatan kerja praktek lebih banyak di

internal perusahaan maupun eksternal. Dalam kegaiatan PKL, penulis melakukan

dua jenis kegiatan yaitu kegiatan rutin dan kegiatan insidental. Kegiatan rutin

adalah kegiatan yang dilakukan tiap hari selama masa PKL seperti pembuatan dan

distribusi kliping, ceramah agama dan imput data kehumasan. Sedangkan

kegiatan insidental adalah kegiatan yang dilakukan pada saat-saat tertentu sesuai

dengan agenda kegiatan kehumasan. Kegaiatn ini biasanya berkaitan langsung

dengan kegiatan kedinasan Gubernur , Wakil Gubernur dan pejabat lainnya.

Seperti kunjungan ke daerah , sampai rapat koordinasi yang dilakukan di

Lingkungan Setda Jawa Barat. Untuk lebih jelas kegiatan selama PKL penulis

dapat dilihat dari tabel .2.1 dibawah ini :

Tabel 2.1

AKTIVITAS Rutin Insidental

1. Senin 16-07-12

07.00 WIB  Melengkapi Administrasi dan berkas persyaratan untuk melaksanakan kegiatan PKL

(55)

2. Selasa

 Pendistribusian kliping berita ke seluruh Pejabat

 Notulen dalam Rapat Biro HPU dengan Kepala Dinas Komunikasi dinas dan Informasi

(56)

ProvinsiJawa Barat terkait Pedoman Pengelolaan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi di

 Pendistribusian kliping berita ke seluruh Pejabat

 Pendistribusian kliping

(57)

berita ke seluruh Pejabat

 Pendistribusian kliping berita ke seluruh Pejabat

(58)

Kepala Bagian. 11. Kamis

26-07-12

07.15 WIB  Apel pagi

 Kliping Berita

 Pendistribusian kliping berita ke seluruh Pejabat

(59)

29-07-12

15. Senin 30-07-12

07.15 WIB  Apel pagi

 Kliping Berita

 Pendistribusian kliping berita ke seluruh Pejabat

 Membuat Release tentang Kunjungan kerja Pansus Setda Provinsi Kalimantan Selatan ke Setda Provinsi Jawa

(60)

1-08-12 bagi seluruh PNS Setda Jawa Barat

 Peliputan acara keagamaan

(61)

4-08-12 Penghargaan yang diraih Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2008 – 2012

 Imput data publikasi

(62)

24. Rabu

 Liputan Rapat Koordinasi Tingkat Provinsi Jawa Barat Mengenai Kesiapan Menghadapai Hari Raya Idul Fitri Tahun 2012 di Aula Barat Gedung Sate.

 Imput data Instansi

26. Jumat 10-08-12

 Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-17 Tahun 2012 Tingkat Provinsi Jawa Barat di Halaman Gedung Sate bersama Mantan Presiden RI sekaligus sebagai Bapak

(63)

Teknologi Bapak B.J. Habibie

 Berpamitan dengan Kepala Bagian Humas, Kasubag Humas Internal dan Eksternal, Kasubag Publikasi dan seluruh pegawai di Bagian Humas Setda Jawa Barat.

 Berfoto bersama dengan staff Humas.

27. Sabtu

1-08-12

28. Minggu

1-08-12

2.2. Deskripsi Kegiatan PKL

2.2.1. Kegiatan Rutin

Adapun beberapa kegiatan rutin yang dilakukan oleh penulis selama

masa Praktek Kerja Lapangan (atas perintah pembimbing dan pimpinan di

(64)

dilakukan oleh para pegawai Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat,

adalah sebagai berikut:

1. Apel Pagi

Apel pagi merupakan suatu kegiatan rutin yang wajib

dilaksanakan oleh seluruh pegawai baik staf atau jajaran yang berada

di Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat setiap pagi yakni dimulai

dari pukul 07.30 – 08.00 yang bertempatkan di halaman Gedung Sate

Bandung.

Apel pagi yakni kegiatan upacara yang dilakukan secara singkat

untuk secara bersama – sama mengetahui segala informasi mengenai

segala sesuatu yang berada di dalam Pemerintahan Daerah Provinsi

Jawa Barat, seperti contohnya informasi mengenai berita suka cita,

berita duka, informasi peningkatan kerja pegawai, kedisiplinan,

acara-acara, serta pesan – pesan lainnya yang disampaikan langsung oleh

pemimpin apel.

Kegiatan apel pagi memang sudah menjadi kewajiban yang

perlu dilakukan. Pegawai serta mahasiswa pelaksana praktek kerja

lapangan terlebih dahulu harus mengisi daftar hadir / absensi sebelum

apel pagi dimulai dan jumlah dari hasil keseluruhan pegawai yang

mengikuti apel pagi akan dihitung terlebih dahulu serta di umumkan

(65)

Sumber : Dokumentasi Mahasiswa PKL . Tahun 2012

2. Membaca Koran

Membaca adalah suatu usaha memahami sesuatu yang

mengandung arti, sesuatu itu dapat berupa lmbang – lambing verbal,

sikap, gerak gerik, nada, suara dan sebagainya.

Membaca koran adalah kegiatan rutin yang wajib dilakukan

oleh mahasiswa PKL di bagian Humas Pemerintahan Daerah Provinsi

Jawa Barat yang dilakukan untuk mengetahui informasi – informasi

dan berita yang up to date mengenai Pemerintahan Daerah Provinsi

(66)

mengetahui informasi terbaru setiap harinya dan dapat menambah

wawasan, untuk dapat menjadi seorang Humas yang berwawasan luas.

Karena seorang Humas yang baik adalah Humas yang mengerti dan

memahami setiap haL, bukan mengenai pekerjaan dan perusahaannya

saja, tetapi hal – hal penunjang lainnya. Dan salah satunya untuk

memahami dan menambah wawasan adalah dengan membaca koran.

Bagian Humas Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat

menyediakan semua koran yang terbit di kota Bandung setiap harinya.

Selain dari kebutuhan akan informasi, tetapi kegiatan membaca koran

ini juga ditujukan sebagai salah satu cara untuk mengerjakan tugas

atau pekerjaan/kegiatan lainnya. Yakni membuat kliping berita

mengenai Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat.

Gambar 2.2

Kumpulan Koran Bahan Kliping

(67)

3. Bimbingan Kehumasan

Hubungan Masyarakat (HUMAS) merupakan bagian dari

perusahaan atau organisasi yang bertugas menangani masalah

eksternal (diluar dari perusahaan/ organisasi). Hal ini dilakukan

kepada mahasiswa/I yang sedang PKL khususnya di Bagian Humas

Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar mereka

mengetahui apa arti atau pekerjaan dari Humas Sekretaris Daerah

Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu sendiri, sehingga mereka juga

tidak merasa bingung posisi humasnya Sekretaris Daerah Pemerintah

Provinis Jawa Barat.

Mahasiswa/I PKL dibimbing dan dijelaskan bahwa apabila

ingin menjadi seorang Humas yang sebenarnya harus

sebanyak-banyaknya mengumpulkan angka kredit atau dengan jelasnya dapat

menyelesaikan tugas yang berhubungan dengan tugas-tugas yang

bersifat kehumasan sendiri yang salah satunya adalah membangun

citra baik suatu perusahaan, harus dapat menjembatani komunikasi

yang baik antara atasan dengan bawahan, begitu juga dengan antar

pegawai dan juga dengan instansi – instansi eksternal lainnya.

Penjelasan tersebut merupakan tugas yang tercantum dan yang

diberikan Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar terciptanya

(68)

4. Membuat dan Distribusi Kliping Berita.

Kliping adalah salah satu usaha menyusus kembali beberapa

tulisan yang pernah dimuat oleh media etakterutama surat kabar, yang

artinya “kliping adalah kumpulan guntingan surat kabar,maupun

sumber lainnya yang sedang atau akan menarik perhatian disusun

dengan system tertentu dalam suatu susunan”. (Lasa,1994:103)

Sejalan dengan pengertian diatas maka Ensyclopedia

International 1972 volume 10 halaman 541 seperti disebutkan Kliping

adalah guntingan – guntingan Koran atau majalah yang biasanya

dikumpulkan terlebih dahulu dalam folder lipatan atau amplop yang

kemudian ditempelkan pada lembaran-lembaran yang disusun dengan

system tertentu dalam suatu folder, laci, map dan lain-lain. (Lasa,1994

:103).

Kliping ini berisi mengenai informasi-informasi atau berita

mengenai Pemerintah Provinsi Jawa Barat secara umum maupun

khusus yang dirangkum dari berbagai media cetak. Tugas Kliping ini

menjadi tugas rutin bagi mahasiswa/I PKL, dilakukan dalam surat

kabar terdapat artikel-artikel yang berhubungan dengan Berita di

Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dan menempel artikel yang telah

digunting tersebut pada kertas kliping dengan keterangan nama surat

kabar, tanggal terbit, dan judul berita. Setelah kliping berita selesai

(69)

pejabat yang ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, mulai

dari Gubernur, Wakil Gubernur, Sekda, Para Asisten, seluruh Kepala

Biro serta Kepala Bagian.

Gambar 2.3 Kliping Berita Edisi Kamis, 19 Juli 2012

(70)

Tabel 2.2 Rekapitulasi Kliping Berita

Kamis, 19 Juli 2012

NO JUDUL URAIAN PEJABAT MEDIA &HAL

dilakukan oleh Pemerintah

Provinsi Jawa Barat disinyalir

ada kepentingan pilitik.

menerima pengahrgaan atas

keberhasilan atas program

kependudukan dan KB ayng

Pemili gabungan beberapa

kepala daerah kab/kota di

jawa barat dan gubernur

terkendala karena ketidak

Ketua KPUD Jawa

Barat

Yayat Hidayat

Suara pembaruan

Gambar

Table Manner Course di BANANA-INN
Gambar 1.2
Gambar 1.3 Struktur Bagian Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat
Tabel 1.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Walaupun nilai ρ hasil uji chi-square menyatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan, tetapi dengan adanya 5 subjek yang mengalami sindrom metabolik pada kelompok

3 Penelitian in vitro membuktikan bahwa sel mesangial glomerulus yang dikultur pada media tinggi glukosa (30mM/l) menunjukkan akumulasi peningkatan jumlah protein ECM

Sebelum digunakan dalam penelitian, seperangkat butir soal tersebut telah diujicobakan pada siswa kelas VIII di salah satu SMP Negeri di Bandung untuk mengetahui

Penelitian yang berjudul “PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN TERHADAP PENGGUNAAN KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN ANTARA PASIEN DENGAN RUMAH SAKIT SELONG”

Hubungan antara Antara Dukungan Sosial dengan Kualitas Hidup pada Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) Di Yayasan Spirit Paramacitta.. Jurnal Psikologi

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES DINAS PENDIDIKAN.. SD NEGERI

debt, debt control, finance, finances, financial, money, financially free, out of debt, financial freedom, personal finance, credit, credit cards..

Lokasi Kegiatan : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Sumber Dana : 3 Dana Alokasi Umum (D A U). INDIKATOR & TOLOK UKUR KINERJA