BANDUNG
Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Oleh Citra Abadi NIM. 41809152
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI ILMU HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
vi
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Pemerintah Provinsi Jawa Barat ... 1
1.1.1. Sejarah Singkat Provinsi Jawa Barat... 1
1.1.2. Visi dan Misi Pemerintah Jawa barat... 8
1.1.3. Logo dan Arti Logo Pemerintah Provinsi Jawa Barat... 18
1.2. Sejarah Bagian Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat... 21
1.3. Struktur Instansi Biro Humas Protokol dan Umum... 23
1.4. Struktur Organisasi Bagian Humas... 24
1.5. Job Description Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat... 25
1.6. Sarana dan Prasarana Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat... 32
1.7. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan... 33
1.7.1. Lokasi Praktek Kerja Lapangan... 33
1.7.1. Waktu Praktek Kerja Lapangan... 33
vii
2.2.1.2. Membaca Koran... 46
2.2.1.3. Bimbingan Kehumasan... 48
2.2.1.4. Membuat dan Distribusi Kliping Berita... 49
2.2.1.5. Membuat Press Release... 58
2.2.1.6. Ceramah Agama... 66
2.2.1.7. Membantu Pekerjaan Staff Bagian Humas... 67
2.2.1.8. Dokumentasi Kegiatan PKL... 88
2.2.1.9. Berpamitan pulang dengan Staf Pegawai ... 90
2.2.2. Kegiatan Insidental... 90
2.2.2.1. Notulen di Rapat Internal Setda Jawa Barat... 90
2.2.2.2. Meliput Acara / Kegiatan Dinas maupun Sosial Pejabat Setda Jawa Barat... 95
2.3. Deskripsi Bagian Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat... 113
2.4. Analisa Kegiatan... 114
2.4.1 Humas Pemerintahan... 114
2.4.2 Keberadaan Humas Pemerintah... 116
2.4.3 Kedudukan Humas Dalam Organisasi... 119
viii
3.2.1. Saran untuk Lembaga atau Perusahaan... 125
3.2.2. Saran untuk Mahasiswa/i PKL... 126
DAFTAR PUSTAKA ... 128
LAMPIRAN... 129
ix
Gambar 1.2 : Struktur Organisasi ... 23
Gambar 1.3 : Struktur Organisasi Bagian Humas... 24
Gambar 2.1 : Apel Pagi Pegawai ... 46
Gambar 2.2 : Kumpulan Koran Bahan Kliping ... 47
Gambar 2.3 : Kliping Berita Edisi Kamis 19 Juli 2012 ... 50
Gambar 2.4 : Ceramah Agama bagi Pegawai Setda Pemprov Jabar ... 66
Gambar 2.5 : Kegiatan PKL di Subbagian Humas Internal dan Eksternal .... 68
Gambar 2.6 : Foto Bersama Kabag Humas dan Kasubag ... 89
Gambar 2.7 : Foto Bersama Pegawai Staf Humas ... 89
Gambar 2.8 : Rapat Biro dengan Diskominfo Jawa Barat ... 91
Gambar 2.9 : Rapat MOU Gubernur dengan KPUD Jabar ... 96
Gambar 2.10 : Gubernur Memberikan Keterangan Pers ... 96
Gambar 2.11 : Pembukaan Ramadhan Fest di Bee Mall ... 97
Gambar 2.12 : Ibu Hj. Netty .H Bersama Ketua Acara Ramadhan Fest ... 97
Gambar 2.13 : Lokasi Bazar Ramadhan 2012 ... 101
Gambar 2.14 : Pembukaan Bazar Ramadhan 2012 ... 102
Gambar 2.15 : Gubernur Memberikan Santunan ... 102
Gambar 2.16 : Penandatnganan MOU Gubernur dengan DPRD ... 106
Gambar 2.17 : Rapat Koordinasi Tingkat Provinsi ... 107
xi
Tabel 1.1 : Inventaris Humas Provinsi Jawa Barat ... 32
Tabel 2.1 : Jadwal Kegiatan PKL ... 35
Tabel 2.2 : Rekapitulasi Kliping Berita ... 51
xii
Lampiran 2 : Surat Balasan Penerimaan Praktek Kerja Lapangan ... 131
Lampiran 3 : Surat Keterangan Praktek Kerja Lapangan ... 132
Lampiran 4 : Absensi Saat Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ... 133
Lampiran 5 : Surat Bimbingan Acara Praktek Kerja Lapangan ... 135
Lampiran 6 : Rekapitulasi Kliping Edisi Juli 2012 ... 136
Lampiran 7 : Realese Berita ... 143
Lampiran 8 : Humas Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat... 145
128
Anggara, Linggar. 2002. Teori dan Profesi Kehumasan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Drs. Soleh Soemirat, M.S & Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si. 2007.
Dasar-Dasar Public Relations. Bandung : Rosdakarya.
Effendy, Onong Uchana. 2002. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.
Bandung : CV Mandar Maju.
Mahmud, Mahidin dan Rumondor, Alex. 2009. Manajemen Humas. Jakarta
: Bumi Aksara.
Rachmadi F. 1993. Public Relation dalam Teori dan Praktek. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Severin,J Werner-James W.Tankard,Jr. 2001. Teori Komunikasi. Jakarta :
Prenada Media.
Widjaja, A.W. 1993. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta :
Bumi Aksara.
INTERNET
http://jabarprov.go.id [16/08/2012]
http://hpusetda.jabarprov.go.id [16/08/2012]
http://google.com [16/08/2012]
ii
Segala puji peneliti ucapkan kepada Allah SWT.Tuhan pencipta dan
pemelihara alam semesta yang menguasai segala kekuasaan, pemilik segala ilmu
yang sifatnya lakhiriah maupun yang bersifat bathiniah atas segala rahmat dan
karunianya sehingga peneliti dapat dengan lancar menulis dan menyusun laporan
PKL ini.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih pada orang tua tercinta,
ayahanda dan ibunda karena cinta mereka telah menghantarkan penulisi sampai ke
derajat mahasiswa, pengorbanan, dan kesetiaan mereka dalam mendampingi
penulis hingga saaat ini tidak mungkin penulis lupakan.
Melalui kesempatan kali ini penulis tidak lupa akan bantuan dari berbagai
pihak dan dengan segala rasa hormat ingin mengucapkan rasa terima kasih dan
penghargaan sebesar-besarnyanya kepada:
1. Yth. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia yang telah membantu penulis dalam memfasilitasi
pembelajaran selama perkuliahan di Universitas Komputer Indonesia.
2. Yth. Prof. Dr. Samugio Ibnu Redjo, Drs., MA. selaku dekan yang telah
mengeluarkan surat pengatar untuk melaksankan kegiatan PKL sehingga
iii
4. Yth. Desayu Eka Surya, S.Sos.M.si selaku dosen wali yang telah
membantu dalam pelaksanaan perwalian setiap semesternya dan selalu
setia mendengarkan keluh kesah anak walinya.
5. Yth. Sangra Juliano, S. I.Kom selaku Dosen pembimbing laporan PKL
penulis yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyusun
laporan PKL ini.
6. Yth. Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah banyak membantu dalam memberikan pengajaran selama ini.
7. Yth. Astri selaku Sekretariat Program Studi yang telah membantu penulis
dalam urusan administrasi dan mengatur segala keperluan penulis dalam
pemenuhan kebutuhan kuliahnya.
8. Yth. R. Ruddy Gandakusumah, S.H. M.H selaku Kepala Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Jabar, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan praktek kerja lapangan di lingkungan Humas
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
9. Yth. Andrie Kustrie Wardhana S.STP. M.Si selaku Kepala bagian
Hubungan Masyarakat pada Biro humas, Protokol dan Umum Pemerintah
Provinsi Jawa Barat, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melaksanakan praktek kerja lapangan di lingkungan Humas Pemerintah
iv
mengajarkan keilmuan kehumasan pada penulis.
11.Yth. Wisnu, selaku Sekertaris Kepala Bagian Humas serta pembimbing penulis, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
meninjau Kehumasan di Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dukungan,
nasehat dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis selama praktek
kerja lapangan.
12. Bapak dan Ibu Staff Bagian Humas, Protokol dan Umum, yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas bimbingan, kerjasama dan
nasehatnya kepada penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan di
Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang akan selalu diingat oleh
penulis.
13.Teman-teman kuliah Humas 3 angkatan 2009 dan semua temen-temen di
kelas IK 4 2009 yang selalu mewarnai hari-hari perkuliahan penulis saat
kuliah yang selama kegiatan perkuliahan bersama maupun yang pernah
satu organisasi dengan peneliti sendiri yang telah banyak membantu .
14.Semua temen-temen Mahasiswa TIM Protokoler Unikom dan semua
pengurus HIMA IK & PR yang telah memberikan motivasi penulis dalam
kegiatan proses perkuliahan di Unikom.
15.Para pahlawan tanpa tanda jasa,para guru yang sudah mendidik dan
v
memberikan dorongan dan semangat secara moril dan materil sehingga
peneliti bisa menjadi anak yang berguna.
Penulis juga dalam kesempatannya kali ini ingin mengucapkan terima
kasih kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah
membantu penulis untuk menyusun laporan PKL ini, semoga Allah SWT,
memberikan balasan yang berlimpah bagi orang-orang yang telah membantu
penulis dengan segala kesabaran dan keikhlasannya.
Akhir kata peneliti berharap semoga proposal penelitian ini mendatangkan
kebaikan bagi banyak pihak, terima kasih.
Bandung, Desember 2012 Penulis
I. Data Pribadi
Nama Lengkap : Citra Abadi Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Tanggal lahir : Padang, 2 Februari 1991 Tinggi Badan : 168 Cm
Berat Badan : 55 Kg Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Cisitulama I No. 20 Bandung No.Telp : 0852-7400-2503
Hobbi : Menyanyi, Travelling
A. Formal
No
Tahun
Jenjang Pendidikan
Keterangan
1. 2009-sekarang Strata satu (S1) Ilmu komunikasi
1. 2011 Pelatihan Keprotokoloan Tim Protokoler UNIKOM
Bersertifikat 2. 2010 Pelatihan kepemimpinan dari Himpunan
Mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Public
Relation Periode 2009/2010 “Dare To Be A Leader”
Bersertifikat
3. 2009 Kuliah umum Dekan FISIP Unikom
Prof. Dr. J.M. Papasi “ Peningkatan
kualitas keilmuan, keterampilan ICT dan kewirausahaan sebagai fakultas ilmu
sosial dan ilmu pilitik unggulan”
Bersertifikat
4. 2009 Kuliah umum dari Drs. Nunus Supardi
( wakil ketua LSF Indonesia) “ Kebudayaan Film & Sensor Film”
Bersertifikat
5 2008 Kursus Bahasa Inggris di Millenium Course Kota Solok SUMBAR
Bersertifikat 6 2007 Kursus Komputer di Millenium Course
Kota Solok SUMBAR
No
Tahun
Uraian
Keterangan
1. 2009 Workshop “ The Power of Dreams” di kampus STIE Ekuitas Bandung
Bersertifikat 2 2009 Workshop dan pelatihan Public Speaking
oleh Helmy yahya Broadcasting dan Program Studi Ilmu komunikasi dan Public Relation UNIKOM
Bersertifikat
3 2010 Table Manner Course di BANANA-INN HOTEL & SPA Bandung
Bersertifikat Ilmu Komunikasi dan Public Relalation bekerjasama dengan LDK UMMI UNIKOM
Bersertifikat
7.
2011
Workshop Sarasehan Fotografi “
SHUTTER” dari Yusuf Ahmad (fotografer
Majalah Reaturs USA)
Bersertifikat
8. 2011 Peserta Study Tour Media Massa dan Coorporate 2011 RCTI, Aneka YesS dan Kementrian Komunikasi dan Informatika RI
Bersertifikat
9. 2011 Pelatihan Keprotokoloan Tim Protokoler UNIKOM
Bersertifikat 10. 2012 Bedah buku “ Handbook of Public Relations”
dan Seminar “ How To Be A Good Writer”
oleh HIMA dan Program Studi Ilmu Komunikasi UNIKOM bekerjasama dengan Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Padjajaran Bandung
Bersertifikat
11. 2012 Delegasi dari UNIKOM Untuk Seminar
Internasional Keprotokolan “ Knowladge and expertise of international protocol to hold the world. Oleh Korps Protokoler Mahasiswa UNPAD dalam acara PROTOCOL FAIR 2012 .
Speaker: Direktur protokol kementrian luar negri, Delegasi kedubes ASEAN (Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapore)
Bersertifikat
12 2012 Pendidikan dan Pelatihan Software Manajemen Sekolah Terpadu Berbasis Teknologi Informasi oleh CV. Primasoft Informa
IV. Pengalaman Organisasi
No
Tahun
Uraian
1. 2004 Pengurus OSIS SMPN 3 Sumani Kab. Solok SUMBAR Bidang Kreasi dan Seni
2. 2005 Pengurus OSIS SMPN 3 Sumani Kab. Solok SUMBAR Bidang Humas
3. 2007 Pengurus OSIS SMUN 1 Singkarak Kab. Solok SUMBAR Bidang Keimanan dan Ketaqwaan kepada Tuhan YME
4. 2009 Pengurus HIMA IK & PR FISIP UNIKOM Periode 2009/2010 sebagai Anggota Koordinator Humas
5. 2010 Pengurus HIMA IK & PR FISIP UNIKOM Periode 2010/2011 sebagai Anggota Divisi Kreasi dan Seni 6. 2011-sekarang Anggota TIM Protokoler UNIVERSITAS KOMPUTER
INDONESIA
V. Pengalaman kerja, kepantiaan event
No
Uraian/Event
Sebagai
1. Pantia dalam acara Seminar Fotografi, Lomba Foto Essay dan Apresiasi Seni oleh HIMA IK & PR Unikom tahun
& PR Unikom di Lap Tem Futsal Tahun 2010
Seksi Logistik 5. Panitia Study Tour Media Massa dan Coorporate 2011
RCTI, Aneka YesS dan Kementrian Komunikasi dan Informatika RI di Jakarta
Seksi Acara
6. Penganugerahan dan Pembekalan Mahasiswa Asing Penerima Beasiswa Unggulan UNIKOM di Hotel Immperium Bandung Tahun 2011
MC ( Keprotokolan TIM Protokoler
Unikom) 7. Accounting Class Competition V “ We smart, we sportive,
we competitive, we creative because we are accounting”
oleh HIMA Akuntansi Unikom di Sabuga dan Unikom Tahun 2011
MC
Tahun akademik 2011/2012 di Gedung sasana Budaya Ganesha Bandung tahun 2011
10. Panitia dalam WISUDA Pascasarjana (S2), Sarjana (S1) dan Diploma (D3) UNIKOM Tahun akademik 2011/2012 di Gedung sasana Budaya Ganesha Bandung tahun 2011
Keprotokolan
11. Gerakan Ambil Sampah “ Wujudkan BANDUNG
BERSIH “ Kerjasama antara FISIP UNIKOM dengan
Pemerintah Kota Bandung Tahun 2011
Seksi Akomodasi dan
Fasilitator 12. International Conference on Computing & Informatics “
Computing For Entrepreneurship and Innovation ( ICOCI 2011) Kerjasama Universitas Komputer Indonesia dengan UUMCAS ( Universitas Utara Malaysia Coleage of Arts and Science )
Leprotokolan sebagai LO
13 Workshop Sarasehan Fotografi “ SHUTTER” dari Yusuf Ahmad (fotografer Majalah Reuters USA) Di GRHA Kompas Gramedia Bandung Tahun 2011
Acara “ MC”
14. Tes Seleksi Open Rekruitment Protokoler UNIKOM 2012 MC dan sebagai TIM Juri
15 Pelantikan BEM UNIKOM TH.2012 dan Seminar
Stadium General “ Penataan kultur dan budaya politik
mahasiswa dalam menata masa depan bangsa” dengan
narasumber Bapak DR. H.Yuddy Crisnady ME (Anggota
DPR RI 2009/2014) dan Diskusi Politik “ Mengungkap Tabir Pemilu 2009” dengan nara sumber Ketua KPU
Jabar dan Sekda Kota Bandung
Sebagai MC
16 Penandatanganan Nota Kesepahaman Antara Pemerintah Kota Cimahi dengan Universitas Komputer Indonesia serta Kuliah Umum bersama Walikota Cimahi Bapak DR
Ir H M Itoc Tohiya MM, dengan tema “ Penerapan E-KTP
Guna Meningkatkan Pelayanan Publik”
Sebagai MC
17 Syukuran TIM Robotika Unikom Dalam Trinity College Fire and Robo Waiter Contest Harvard dan Robo Games 2012 di San Maeto USA
Sebagai MC
18 Riset Tentang PT. PLN Persero Distribusi Jawab Barat
dan Banten “Pemetaan Kebutuhan Pelayanan Informasi dan Strategi Komunikasi Edukasi Pelanggan ( PKPI & SKEP)
Anggota Riset
“Surveyer”
19 Pelaksanaan Bimbingan Teknis Manajmen Sekolah Terpadu Berbasis Teknologi Informasi 9.900 Sekolah se-Provinsi Jawa Barat oleh PT.Prima Anugerah Perkasa
1. Master Of Ceromony dalam acara Formal 2. Pembawa acara dalam acara Informal 3. Presenter Berita
4. Operasionalisasi Microsoft Office : Word, Exel , Power Point,
5. Dapat mengoperasikan dan bekerja pada Sistem Operasi Windows XP, Windows7 dan Vista.
VII. Prestasi
1. Juara 1 Speech Contest (Putra) Tingkat SMP seKota/Kab Solok Sumatera Barat tahun 2005
2. Juara 3 Speech Contest (Putra) Tingkat SMP seKota/Kab Solok Sumatera Barat tahun 2008
3. Penerima Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik dari UNIKOM tahun 2011 4. 10 Besar Audisi Presenter berita TVRI Jawa Barat Tahun 2012
Bandung, Desember 2012
Penulis
CITRA ABADI
1 1.1 Sejarah Perusahaan
1.1.1 Sejarah Singkat Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan data sejarah (Staatsblad Nomor 378 tanggal 14
Agustus 1925), Provinsi Jawa Barat Tingkat I merupakan Provinsi
yang pertama dibentuk di wilayah Hindia Belanda. Pembentukan
Provinsi Jawa Barat tersebut, nama resminya West Java Provinsi bagi
kalangan Belanda atau formal pemerintah kolonial Hindia Belanda
dan Pasundan bagi kalangan orang bumi putera, dimaksudkan untuk
melaksanakan janji pemerintah kerajaan Belanda tahun 1901 yang
memberikan hak otonomi kepada pemerintah Indonesia. Tahun-tahun
berikutnya baru dibentuk Provinsi Jawa Timur (Oost Java Provinci).
Meskipun demikian, hal itu bukan berarti bahwa pemerintahan
di daerah Jawa Barat baru di mulai sejak tahun 1925 dan sebelumnya
belum pernah ada pemerintahan. Kenyataan lain menunjukan, jauh
sebelum tahun tersebut di daerah Jawa Barat telah tumbuh dan
berkembang suatu pemerintahan tertentu walaupun bentuk, sistem,
dan strukturnya berlainan dengan tingkat Provinsi. Paling tidak sejak
abad ke-5 di Jawa Barat telah tumbuh suatu pemerintahan yang
teratur, yaitu berbentuk kerajaan.Kerajaan dimaksud bernama
barang tentu bentuk pemerintahan demikian tidak terwujud sekali
jadi, melainkan melalui proses yang tidak sebentar.
Menurut sumber, pemerintahan berbentuk kerajaan muncul
pada abad ke-2 Masehi, yaitu pemerintahan Kerajaan Salakanagara
dengan ibukotanya Rajatapura dan pendirinya Dawawarman.
Dari data sejarah tersebut maka pemerintah menerbitkan
Undang-undang Tahun 1950 Nomor 11 meliputi : Karesidenan
Banten, Jakarta, Bogor, Priangan dan Cirebon. Meskipun demikian,
hal itu bukan berarti bahwa pemerintahan di daerah Jawa Barat baru
dimulai sejak tahun 1925 dan sebelumnya belum pernah ada
pemerintahan,
Sejak masa kerajaan Tarumanagara hingga lahirnya Provinsi
Jawa Barat, di daerah Jawa Barat tiada henti-hentinya berlangsung
suatu pemerintahan yang teratur namun bentuk, struktur dan sistem
pemerintahan serta pusat pemerintahan dan pemegang kekuasaan
mengalami perubahan dan pergantian juga perkembangan.
Adapun sistem dan struktur pemerintahan kabupaten-kabupaten
di priangan (sejak abad ke-17) serta di banten dan cirebon (sejak abad
ke-19) dipengaruhi pula oleh konsep pemerintahan Jawa dari zaman
Mataram dan konsep pemerintahan Barat yang dibawa oleh orang
belanda dan orang inggris.
Jika bentuk pemerintahan di Jawa Barat sejak zaman Kerajaan
pada satu pemerintahan pusat, tetapi pada masa Kesultanan Cirebon,
Kesultanan Banten, hingga masa kompeni terbagi atas lebih dari satu
pusat pemerintahan.
Pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda terdapat
dualisme sistem pemerintahan di daerah Jawa Barat, yaitu antara
sistem pemerintahan kolonial yang berdasarkan konsep Barat yang
berlaku untuk orang-orang Eropa dan hubungan mereka dengan
penguasa-penguasa pribumi (bupati) dengan sistem pemerintahan
tradisional yang berdasarkan konsep yang tumbuh dalam masyarakat
pribumi sendiri serta berlaku dari Kabupaten ke bawah.
Lokasi pusat pemerintahan mengalami beberapa kali
perpindahan, sesuai dengan berbagai aspek kehidupan masyarakat
yang mempengaruhinya dan terjadinya peristiwa dan timbulnya
suasana pemerintahan. Sedangkan pemegang kekuasaan
berganti-ganti secara individual dan dinasti seiring dengan masalah usia
manusia (pergantian generasi) dan perubahan politik, ekonomi, sosial,
agama, dan sebagainya.
Gubernur Jendral H. W. Deandels merupakan penguasa kolonial
pertama yang mengeluarkan peraturan tertulis mengenai
Pemerintahan di Jawa Barat (1809), sedangkan sebelumnya
pemerintahan kolonial diatur hanya berdasarkan kebijakan-kebijakan
oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda sebuah undang-udang yang
berlaku umum yang dinamai Regeringsregrelement (RR).
Pada tahun 1906 dibentuk Gementee (sekarang kotamadya) di
enam buah kota di daerah Jawa Barat (Batavia, Meester Cornelis,
Buitenzorg, Sukabumi, Bandung, dan Cherebon) yang merupakan
pemerintah daerah otonom pertama di Indonesia, walaupun fungsinya
baru kepentingan orang-orang Eropa setempat.
Sekitar 19 tahun kemudian barulah dibentuk daerah otonom
yang lebih luas yang meliputi seluruh daerah Jawa Barat (dulu Jakarta
dan Jatinegara masuk dalam wilayah pemerintahan Jawa Barat) dalam
bentuk Provinsi. Pada masa itu pusat pemerintahan Provinsi Jawa
Barat berada di Jakarta dan kepala daerahnya disebut gubernur yang
selalu dipegang oleh orang Belanda.
Pada masa itu pula lahir Lembaga Legeslatif secara formal
dalam struktur pemerintah daerah yang sekarang dikenal dengan
nama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Lembaga
Legeslatif daerah dimaksud adalah Gemeenteraad bagi tingkat Gemeente, Regentschapsraad bagi tingkat Kabupaten, dan
Provincieraad bagi tingkat Provinsi.
Anggota legestalif daerah Jawa Barat (seperti juga di
kalangan orang pribumi (Indonesia) dan orang Timur Asing (Cina,
India, dan Arab).
Ketua Lembaga Legeslatif tersebut ditempati oleh kepala
daerah yakni Burgemeester (Walikota) pada tingkat Gemeente, Bupati pada tingkat Kabupaten, Gubernur pada tingkat Provinsi.
sebagian anggota Lembaga Legeslatif daerah itu dipilih oleh rakyat
tertentu (tidak semua rakyat dewasa mempunyai hak pilih), sebagian
lagi diangkat oleh pemerintah daerah setempat.
Pada masa pendudukan militer Jepang (1942-1945) pemerintah
daerah tingkat Provinsi ditiadakan. Yang ada hanyalah pemerintah
daerah tingkat karesidenan (Shu) kebawah, yaitu Kotamadya (Si), Kabupaten (Ken), Kewadanan (Gun), Kecamatan (Son), dan Desa (Ku). Kiranya hal itu dimungkinkan, karena terlebih dahulu wilayah
Indonesia dibagi atas tiga daerah pemerintahan yang masing-masing
dipimpin oleh suatu kesatuan militer.
Sesudah Indonesia merdeka (1945) pemerintah daerah tingkat
provinsi diadakan lagi. Keputusan ini ditetapkan dalam sidang
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 19
Agustus 1945. Menurut keputusan tersebut wilayah Republik
Indonesia dibagi atas 8 daerah admnistrasi peemrintahan berupa
provinsi yang salah satu diantaranya ialah Provinsi Jawa Barat.
Ibukota Provinsi Jawa Barat pada mulanya tetap di Jakarta,
kedatangan tentara Belanda di bawah NICA (Netherland Indie Civil
Administration), pimpinan dan pemerintahan Republik Indonesia
meninggalkan kota tersebut, maka ibukota provinsi Jawa Barat pun di
pindahkan ke Kota Bandung (awal tahun 1946). Sejak waktu itu
hingga sekarang ibukota Provinsi Jawa Barat tetap berkedudukan di
Kota Bandung.
Selama masa Republik Indonesia yang telah berjalan lebih dari
47 tahun telah banyak terjadi peristiwa dan perubahan suasana di
dalam pemerintahan daerah, termasuk pemerintahan di daerah Jawa
Barat. Pada tahun 1956 daerah ibukota RI Jakarta dipisahkan dari
daerah administrasi pemerintahan Provinsi Jawa Barat, karena
dibentuk Daerah Istimewa Jakarta dan kemudian menjadi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta Raya yang kedudukannya setingkat provinsi.
Beberapa undang-undang yang mengatur pemerintahan daerah,
termasuk pemerintahan desa, telah dilahirkan untuk mengembangkan
dan meningkatkan pemerintahan daerah itu. Bebrapa ujian berat telah
dialami pula oleh pemerintah Daerah Jawa Barat beserta warganya.
Dewasa ini, sejak lahirnya Orde Baru (1966), Pemerintahan Daerah
Jawa Barat beserta seluruh warganya tengah berupaya keras
melaksanakan pembangunan dalam segala bidang kehidupan rakyat,
dengan titik berat pada bidang ekonomi guna meningkatkan
kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Jawa Barat dan
Provinsi Jawa Barat, sejak berdirinya sampai sekarang telah
dipimpin oleh 11 orang Gubernur, yaitu : M Sutardjo Kartohadi
(1945-1946), Mr.Datuk Djamin (1946), M.Sewaka (1946-1952),
R.Muhamad sanusi Hardjadinata (1952-1956), R.Ipik Gandamana
(1956-1960), H. Mashidu (1960-1970), Solihin GP (1970-1975),
H.Aang Kunaefi (1975-11985), HR.Yogie SM (1985-1993),
R.Nuriana (1993-2003) dan H.Danny Setiawan (2003 – 2008),
Ahmad Heryawan dan Yusuf Macan Effendi (2008-2013)
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, terdiri dari unsur Sekertariat
Daerah (Setda) yang meliputi : Sekertaris daerah dan
Assisten-Assisten : Pemerintahan, Perekonomian, Adminsitrasi dan
Kesejahteraan Sosial serta biro-biro yang seluruhnya 13 biro ; 20
Dinas ; 16 Badan ; 1 Kas Daerah, 1Kantor Perwakilan pemerintah
Provinsi Jawa Barat, yang berkedudukan di Jakarta.
Organisasi Perangkat Daerah terdiri dari Dinas Kesehatan,
Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Pertanian Tanaman Pangan,
Dinas Peternakan, Dinas Periklanan, Dinas Kehutanan, Dinas
Perkebunan, Dinas Perhubungan, Dinas Tata Ruang dan Pemukiman,
Dinas Bina Marga, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Dinas
Pertambangan dan Energi, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa barat, Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Polisi Pamong Praja, Dinas
Perdagangan dan Indagro.
1.1.2. Visi dan Misi Pemerintah Jawa barat 1. Visi Pemenrintah Jawa Barat
Pembangunan di Jawa Barat pada tahap kedua RPJP Daerah atau
RPJM Daerah tahun 2008-2013 menuntut perhatian lebih, tidak hanya
untuk menghadapi permasalahan yang belum terselesaikan, namun
juga untuk mengantisipasi perubahan yang muncul di masa yang akan
datang. Posisi Jawa Barat yang strategis dan berdekatan dengan
ibukota negara, mendorong Jawa Barat berperan sebagai agent of
development (agen pembangunan) bagi pertumbuhan nasional.
Berbagai isu global dan nasional yang perlu dipertimbangkan
dalam menyelesaikan isu yang bersifat lokal dan berimplikasi pada
kesejahteraan masyarakat. Permasalahan yang dihadapi Jawa Barat
antara lain kemiskinan, penataan ruang dan lingkungan hidup,
pertumbuhan dan pemerataan pembangunan, terbatasnya kesempatan
kerja, mitigasi bencana serta kesenjangan sosial. Dalam mengatasi
permasalahan tersebut diperlukan penguatan kepemimpinan yang
didukung oleh rakyat dan aspek politis.
Arah kebijakan pembangunan daerah ditujukan untuk
pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,
revitalisasi pertanian dan kelautan, perluasan kesempatan lapangan
pendidikan, pembangunan infrastruktur strategis, perdagangan, jasa
dan industri pengolahan yang berdaya saing, rehabilitasi dan
konservasi lingkungan serta penataan struktur pemerintah daerah yang
menyiapkan kemandirian masyarakat Jawa Barat.Dengan
mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan
peluang yang ada di Jawa Barat serta mempertimbangkan budaya yang
hidup dalam masyarakat, maka Visi Pemerintahan Daerah Provinsi
Jawa Barat tahun 2008-2013 yang hendak dicapai dalam tahapan
kedua Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat
adalah :
“Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis dan
Sejahtera”.
Memperhatikan visi tersebut serta perubahan paradigma dan
kondisi yang akan dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan
Provinsi Jawa Barat dapat lebih berperan dalam perubahan yang terjadi
di lingkup nasional, regional, maupun global.
Penjabaran makna dari Visi Jawa Barat tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Mandiri : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang mampu memenuhi kebutuhannya untuk lebih maju
dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri,
pelayanan publik berbasis e-government, energi, infrastruktur,
lingkungan dan sumber daya air.
b. Dinamis : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat
yang secara aktif mampu merespon peluang dan tantangan
zaman serta berkontribusi dalam proses pembangunan.
c. Sejahtera : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang secara lahir dan batin mendapatkan rasa aman dan
makmur dalam menjalani kehidupan.
Agar visi tersebut dapat diwujudkan dan dapat mendorong
efektivitas dan efisiensi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki,
ditetapkan misi Provinsi Jawa Barat, yang didalamnya
mengandung gambaran tujuan serta sasaran yang ingin dicapai.
2. Misi Pemerintah Jawa Barat
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa
Barat 2008-2013 yang merupakan tahapan kedua dari Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat 2005-2025,
berorientasi pada pembangunan dan peningkatan kompetensi segenap
sumber daya yang terdapat di Jawa Barat dalam segala bidang, guna
menyiapkan kemandirian masyarakat Jawa Barat. Hal tersebut akan
dicapai dengan menciptakan aktivitas ekonomi yang efektif dan efisien,
menekankan upaya penguatan suprastruktur pelayanan kesehatan dan
pendidikan, melanjutkan pembangunan infrastruktur wilayah,
produktifitas pertanian dengan memanfaatkan teknologi berkelanjutan,
meningkatkan kerja sama antara pemerintah dengan swasta dan
masyarakat, meningkatkan kualitas lingkungan, meningkatkan kinerja
pemerintahan daerah, menyusun perencanaan yang cerdas dan mampu
menjawab masalah serta mengantisipasi peluang dan tantangan yang
muncul secara cermat dan cerdas.
Kemampuan ekonomi dalam menciptakan lapangan kerja dan
mengurangi kemiskinan akan terus didorong. Kebijakan ekonomi daerah
diarahkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
dan berkualitas melalui pengembangan kegiatan utama (core business)
berdasarkan potensi lokal untuk mengurangi disparitas kesejahteraan
antarwilayah.Hal ini dilakukan melalui pengembangan agribisnis, bisnis
kelautan, industri manufaktur, jasa, dan pariwisata, yang ditunjang oleh
pengembangan dunia usaha, investasi, infrastruktur dan keuangan
daerah.
Dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi juga dilakukan
dengan mempercepat pembangunan infrastruktur bagi penyediaan energi
termasuk listrik, serta memantapkan infrastruktur wilayah dalam rangka
mendukung pemerataan dan pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan berlanja daerah diupayakan dengan pengaturan pola
pembelanjaan yang proporsional, efisien dan efektif, dengan berprinsip
pada pro growth, pro poor, pro job, pro environment, pro public,
dan kuantitas pelayanan kesehatan serta penggunaan indeks relevansi
anggaran dalam penentuan anggaran belanja, penganggaran untuk
mitigasi serta kebencanaan dan kerjasama antar daerah.
Isu strategis mengenai permasalahan yang berkaitan dengan
fenomena atau yang belum dapat diselesaikan pada periode 5 (lima)
tahun sebelumnya serta memiliki dampak jangka panjang bagi
keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, akan diatasi secara bertahap
isu-isu ini mencakup aksesibilitas dan mutu pelayanan pendidikan
masyarakat, pelayanan kesehatan masyarakat, ketersediaan dan
pelayanan infrastruktur, penanganan kemiskinan dan pengangguran,
penangan bencana alam, pengendalian lingkungan hidup, penanganan
ketenagakerjaan, pemerintahan dan politik, pengendalian kependudukan,
pemberdayaan ekonomi, apresiasi budaya daerah dan pemerintahan
otonom.
Dalam rangka mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang
ada serta memperhatikan tantangan ke depan dengan memperhitungkan
peluang yang dimiliki, maka rumusan Misi Provinsi Jawa Barat dalam
rangka pencapaian Visi Jawa Barat 2013 ditetapkan dalam 5 (lima) misi
berikut ini, untuk mencapai masyarakat Jawa Barat yang mandiri,
dinamis dan sejahtera.
Tujuan :
1. Mendorong masyarakat ke arah peningkatan kualitas
pendidikan, kesehatan, dan kompetensi kerja
2. Menjadikan masyarakat Jawa Barat yang sehat, berbudi
pekerti luhur serta menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Sasaran :
1. Tuntasnya program pemberantasan buta aksara
2. Meningkatnya akses dan mutu pendidikan terutama untuk
penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan
pencanangan wajib belajar 12 tahun bagi anak usia sekolah.
3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan
terutama untuk kesehatan ibu dan anak.
4. Meningkatnya pelayanan sosial dan penanggulangan
korban bencana.
5. Meningkatnya kesetaraan gender.
6. Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap tenaga
kerja.
7. Meningkatnya peran pemuda dan prestasi olahraga dalam
pembangunan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat.
8. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama.
Misi Kedua, :Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Regional
Berbasis Potensi Lokal.
Tujuan :Meningkatkan daya beli dan ketahanan pangan masyarakat
melalui pengembangan aktivitas ekonomi berbasis
potensi lokal.
Sasaran :
1. Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi
local.
2. Meningkatnya kesempatan dan penyediaan lapangan kerja.
3. Meningkatnya peran kelembagaan dan permodalan
KUMKM dalam pengembangan ekonomi lokal yang
berdaya saing.
4. Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan
lapangan kerja.
5. Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat.
Misi Ketiga, Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur Wilayah.
Tujuan :Menyediakan infrastruktur wilayah yang mampu
mendukung aktivitas ekonomi, sosial dan budaya.
Sasaran :
1. Tersedianya infrastruktur transportasi yang handal dan
terintegrasi untuk mendukung pergerakan perhubungan
2. Tersedianya infrastruktur sumber daya air dan irigasi yang
handal untuk mendukung upaya konservasi dan
pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya
rusak air.
3. Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur
energi dan ketenagalistrikan di Jawa Barat.
4. Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan
prasarana dasar pemukiman (mencakup persampahan, air
bersih, air limbah).
5. Terwujudnya keamanan dan keserasian dalam
pembangunan infrastruktur.
Misi Keempat: Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung
Lingkungan Untuk Pembangunan yang Berkelanjutan.
Tujuan :Mewujudkan keseimbangan lingkungan dan keberlanjutan
pembangunan.
Sasaran :
1. Terkendalinya pertumbuhan, pertambahan jumlah serta
persebaran penduduk.
2. Berkurangnya tingkat pencemaran, kerusakan lingkungan,
dan resiko bencana.
3. Meningkatnya fungsi kawasan lindung Jawa Barat.
5. Meningkatnya ketersediaan dan pemanfaatan energi
alternatif yang ramah lingkungan serta energi terbaharukan
diantaranya panas bumi, angin, dan surya.
Misi Kelima :Meningkatkan Efektifitas Pemerintahan Daerah dan Kualitas Demokrasi.
Tujuan :
1. Mengembangkan birokrasi yang semakin profesional dan
akuntabel.
2. Mewujudkan kehidupan demokrasi dan terpeliharanya
semangat kebangsaan.
Sasaran :
1. Meningkatnya kinerja dan disiplin aparatur yang berbasis
kompetensi.
2. Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah
daerah serta pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan
berbasis teknologi informasi.
3. Meningkatnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan
mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat.
4. Meningkatnya kinerja pemerintahan desa dan pembangunan
perdesaan.
5. Meningkatnya pembangunan dan pembinaan hukum di daerah.
6. Meningkatnya peran pemerintah dan masyarakat dalam
7. Meningkatnya kerjasama daerah dalam pembangunan.
8. Meningkatnya peran dan fungsi partai politik.
9. Menguatnya peran masyarakat madani dalam kehidupan
politik
10.Tumbuhnya pembangunan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Dalam rangka mewujudkan ke 5 (lima) misi tersebut,
didasarkan pada nilai-nilai agama dan budaya daerah, dengan
prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan, sebagai berikut :
1. Good Governance (tata kelola kepemerintahan), yaitu
kepengelolaan dan kepengurusan pemerintahan yang baik
bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) untuk
menciptakan penyelenggaraan negara yang solid,
bertanggung jawab, efektif dan efisien, dengan menjaga
keserasian interaksi yang konstruktif di antara domain
negara, swasta dan masyarakat.
2. Integrity (integritas), yaitu suatu kesatuan perilaku yang
melekat pada prinsip-prinsip moral dan etika, terutama
mengenai karakter moral dan kejujuran, yang dihasilkan
dari suatu sistem nilai yang konsisten.
3. Quality and Accountability (mutu dan akuntabilitas), yaitu
suatu tingkatan kesempurnaan, merupakan karakteristik
kebutuhan atau pun harapan, dan sebuah bentuk tanggung
jawab untuk suatu tindakan, keputusan dan kebijakan yang
telah mempertimbangkan mengenai aturan, pemerintahan
dan implementasinya, dalam pandangan hukum dan tata
kelola yang transparan.
4. Pemerataan pembangunan yang berkeadilan, yaitu upaya
mewujudkan peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan
masyarakat untuk mengurangi tingkat kemiskinan,
kesenjangan antarwilayah, dan kesenjangan sosial antar
kelompok masyarakat, melalui pemenuhan kebutuhan akses
pelayanan sosial dasar termasuk perumahan beserta sarana
dan prasarananya, serta memberikan kesempatan berusaha
bagi seluruh lapisan masyarakat untuk menanggulangi
pengangguran dengan menyeimbangkan pengembangan
ekonomi skala kecil, menengah, dan besar.
Penggunaan data dan informasi yang terintegrasi (Satu Data dan
Informasi Jawa Barat) yang akurat, terbaharukan dan dapat
dipertanggungjawabkan.Dokumen tersebut terdiri dari data dan informasi
spasial (keruangan) dan a-spasial (non keruangan).
1.1.3. Logo dan Arti Logo Perusahaan
Moto Daerah Provinsi Jawa BaratGEMAH RIPAH REPEH
Sebuah pepatah lama di kalangan masyarakat sunda yang berarti
bahwa daerah Jawa Baratyang kaya raya ini didiami oleh penduduk
yang padat serta hidup makmur dan dama
Gambar 1.1 Lambang Jawa Barat
1. Arti Lambang Jawa Barat KUJANG a. Gambar pokok
b. Sebuah alat serba guna yang sangat di kenal di hampir di
setiap rumah tangga sunda.
c. Jika perlu di gunakan sebagai alat penjaga diri
d. Lima lubang melambangkan lima dasar pokok negara
“pancasila”
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradap
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Di Pimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Permusyawaratan Perwakilan
2. PADI
a. Bahan makanan pokok di Jawa Barat serta sekalian
melambangkan pangan
b. Sejumlah padi 17 menyatakan hari ke-17 dari bulan
Proklamasi.
3. KAPAS
a. Melambangkan sandang
b. Jumlah kapas 8 menyatakan bulan ke-8 dari bulan
Proklamasi. 2/3 padi dan kapas pada dasar hijau
melambangkan kesuburan dan kemakmuran tanah Jawa
barat
4.GUNUNG
Bagian terbesar Jawa Barat terdiri dari daerah pegunungan
5. SUNGAI DAN TERUSAN
Melambangkan sungai, terusan dan saluran air yang
banyak terdapat di daerah Jawa Barat.
6. SAWAH, PERKEBUNAN
a. Jumlah sawah yang tidak sedikit, tersebar di seluruh
wilayah Jawa Barat
b. Perkebunan
c. di bagian Utara dan Selatan
Usaha dan pekerjaan di bidang irigasi merupakan
pekerjaan yang mendapat perhatian pokok, mengingat sifat
agraris daerah jawa Barat
8. GEMAH RIPAH REPEH RAPIH”
Sebuah pepatah lama di kalangan sunda yang menyatakan
bahwa yang padat yang hidup rukun dan damai.
1.2. Sejarah Bagian Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat
Bagian Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat merupakan unit kerja
yang berada di bawah Biro Humas, Protokol dan Umum, Sekretariat Daerah
Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2008
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat, Bagian Humas
mempunyai Tugas Pokok untuk menyelenggarakan pengkajian bahan
kebijakan umum dan koordinasi, fasilitasi, pemantauan serta evaluasi
pelayanan informasi internal dan eksternal serta publikasi.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Bagian Humas mempunyai fungsi
1. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan umum pelayanan
informasi internal dan eksternal serta publikasi.
2. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi pelayanan informasi
internal dan eksternal serta publikasi.
3. Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi pelayanan informasi
Adapun rincian tugas Bagian Hubungan Masyarakat :
1. Menyelenggarakan penyusunan program kerja Bagian Hubungan
Masyarakat.
2. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan umum kehumasan.
3. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pelayanan
informasi internal dan eksternal.
4. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi publikasi.
5. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi kehumasan, meliputi
pelayanan informasi internal dan eksternal, publikasi, dokumentasi
dan pemberitaan.
6. Menyelenggarakan pemeliharaan akurasi informasi dan
dokumentasi.
7. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan.
8. Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah, dalam pelaksanaan
kegiatan di Kabupaten/Kota.
9. Menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi pelayanan informasi
internal dan eksternal serta publikasi.
10.Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
11.Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
Bagian Hubungan Masyarakat terdiri dari 2 unit sub bagian yaitu 1. Subbagian Pelayanan Internal dan Eksternal
2. Subbagian Publikasi
1.3. Struktur Perusahaan / Instansi
Gambar 1.2
Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat
Sumber : Arsip Biro Humas, Protokol dan Umum Pemerintah
1.4. Struktur Organisasi Bagian Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat Bagian Hubungan masyarakat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa
Barat dibawahi oleh Biro Humas, Protokol dan Umum. Di Bagian
Hubungan Masyarakat Setda Jawa Bawa Barat tedapat dua Sub Bagian
yang terdiri dari:
1. Subbagian Pelayanan Internal dan Eksternal
2. Subbagian Publikasi
Sumber : Arsip Biro Humas, Protokol dan Umum
Pemerintah ProvinsiJawa Barat Agustus 2012 Kepala Bagian Humas
Andrie Kustrie Wardhana S.STP.,M.Si
Kasubag Publikasi
Chaeron Kasubag
Pelayanan Humas Internal & Ekstenal Retno Muliayani, S.STP.
M.Si
Gambar 1.3
Masing-masing Sub Bagian memiliki tugas pokok dan fungsi
masing-masing yang sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 29
Tahun 2009 tentang tugas pokok, fungsi, rincian, tugas unit dan tata kerja
sekretariat daerah Provinsi Jawa Barat
1.5 Job Description
Tugas Pokok, Fungsi, Rincian, Tugas Unit dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat.
Pasal 165
1) Biro Humas, Protokol dan Umum mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan dan koordinasi, fasilitas,
pelaporan serta evaluasi hubungan masyarakat, protokol, tata usaha dan
kepegawaian, sandi dan telekomunikasi serta rumah tangga.
2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Biro Humas, Protokol dan Umum mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan umum hubungan
masyarakat, protocol, tata usaha dan kepegawaian, sandi dan
telekomunikasi serta rumah tangga
b. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi hubungan masyarakat,
protocol, tata usaha, dan kepegawaian, sandi dan telekomunikasi
serta rumah tangga
c. Penyelenggaraan pelaporan dan evaluasi hubungan masyarakat,
protocol, tata usaha dan kepegawaian, sandi dan telekomunikasi
3) Rincian Tugas Biro Humas, Protokol dan Umum :
a. Menyelenggarakan perumusan dan penetapan program kerja Biro
Humas, Protokol dan Umum
b. Merumuskan bahan kebijakan umum dan koordinasi serta fasilitas
hubungan masyarakat, protocol, tata usaha dan kepegawaian, sandi
dan telekomunikasi serta rumah tangga
c. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi hubungan masyarakat
d. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi protocol, tata usaha
dan kepegawaian.
e. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi sandi dan
telekomunikasi.
f. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi sandi dan
telekomunikasi.
g. Menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi hubungan
masyarakat,protocol,tata usaha dan kepegawaian, sandi dan
telekomunikasi serta rumah tangga
h. Menyelenggarakan ketatausahaan Biro.
i. Menyelenggarakan perumusan bahan Rencana Strategis, Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ, dan
LPPD Biro.
j. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
k. Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah, dalam pelaksanaan
kegiatan di Kabupaten/Kota.
l. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Biro Humas,
Protokol dan Umum.
m. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
n. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya
4) Biro Humas, Protokol dan Umum membawahkan:
a. Bagian Hubungan Masyarakat
b. Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian
c. Bagian Sandi dan Telekomunikasi
d. Bagian Rumah Tangga
Pasal 166
(1) Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan umum dan koordinasi,
fasilitasi, pelaporan serta evaluasi pelayanan informasi internal dan
eksternal serta publikasi.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan umum pelayanan
b. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi pelayanan informasi
internal dan eksternal serta publikasi;
c. Penyelenggaraan pelaporan dan evaluasi pelayanan informasi
internal dan eksternal serta publikasi.
(3) Rincian Tugas Bagian Hubungan Masyarakat:
a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bagian
Hubungan masyarakat;
b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan umum
kehumasan;
c. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi peleyanan
informasi internal dan eksternal;
d. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi publikasi;
e. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi kehumasan,
meliputi pelayanan informasi internal dan eksternal, publikasi,
dokumentasi dan pemberitaan;
f. Menyelenggarakan pemeliharaan akurasi informasi dan
dokumentasi;
g. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
h. Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah, dalam pelaksanaan
i. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bagian
hubungan masyarakat;
j. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
k. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
(4) Bagian Hubungan Masyarakat membawahkan :
a. Subbagian pelayanan internal dan eksternal;
b. Subbagian publikasi.
Pasal 167
(1) Subbagian Pelayanan Internal dan Eksternal mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyusunan bahan kebijakan umum dan koordinasi,
fasilitasi, pelaporan serta evaluasi pelayanan informasi internal dan
eksternal.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Subbagian pelayanan Internal Eksternal mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyususnan bahan kebijakan umum pelayanan
informasi internal dan eksternal;
b. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pelayanan informasi
internal dan eksternal;
c. Pelaksanaan pelaporan dan evaluais pelayanan informasi
internal dan eksternal.
a. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian
pelayanan Internal dan Eksternal;
b. Melaksanakan penyusunan bhan kebijakan penerangan,
pemberitaan, dan dokumentasi;
c. Melaksanakan penyampaian bahan informasi laporan
penyelenggaraan pemerintahan daerah (LPPD) kepada
masyarakat melalui media cetak, elektronik dan media luar
ruang;
d. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi penerangan,
pemberitaan, dokumentasi dan pendistribusian informasi;
e. Melaksanakan pengelolaan bahan penerangan dan
pemberitaan;
f. Melaksanakan pemeliharaan akurasi informasi;
g. Melaksanakan pelayanan informasi internal dan eksternal;
h. Melaksanakan pengelolaan bahan dokumentasi;
i. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
j. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Subbagian
Pelayanan Internal dan Eksternal;
k. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
l. Melaksanakan tugas lain sesuai denganj sesuai dengan tugas
Pasal 168
(1) Subbagian publikasi mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan
bahan kebijakan umum dan koordinasi, fasilitasi, pelaporan serta evaluasi
publikasi.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), subbagian publikasi mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum publikasi;
b. Pelaksaan koordinasi dan fasilitasi publikasi;
c. Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi publikasi.
(3) Rincian Tugas Subbagian Publikasi :
a. Melaksanakan penyususnan program kerja subbagian
publikasi;
b. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan umum punlikasi;
c. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi publikasi melalui media
cetak,elektronik dan media luar ruang;
d. Melaksanakan penyusunan bahan publikasi dan dokumentasi;
e. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
f. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan subbagian
evaluasi;
g. Melaksanakana koordinasi dengan unit kerja terkait;
h. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
1.6. Sarana dan Prasarana
Di Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Jawa Barat tepatnya di bagian
humasnya terdapat berbagai jenis sarana dan prasarana yang menunjang pdan
membantu pegawai di bagian humas dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya. Sarana dan prasarana tersebut dapat di lihat pada tabel di bawah
ini.
Tabel 1.1
Inventaris Humas Provinsi Jawa Barat
NO Infentaris Jumlah
14 Kursi kerja 10 NO Infentaris Jumlah
1 Komputer 9
1.7. Lokasi dan Waktu PKL
1.7.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan
Praktek Kerja Lapangan di laksanakan di Kantor Pemerintahan
Provinsi Jawa Barat. Adapun deskripsi tempat PKL adalah antara lain :
Instansi : Kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Barat.
Biro : Biro Humas, Protokol dan Umum Bagian : Bagian Humas
Alamat : Jalan Diponegoro No. 22 Bandung Jawa Barat
Kode Pos : 40115
Tlp : Telepon (022) 4233347-4232448-42300963
Website : www.jabarprov.go.id 1.7.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan
PKL dilaksanakan selama 1 Bulan terhitung dari Tanggal 15 Juli
sampai 10 Agustus 2012 selama 20 hari kerja. Kegiatan PKL dimulai dari
pukul 07.00 sampai 16.00 selama hari dinas yaitu dari hari Senin sampai
hari Jumat.
Waktu : Tanggal 15 Juli 2012 sampai 10 Agustus 2012
34
Pada pelaksanaannya penulis melaksanakan kerja praktek di instansi
pemerintah yaitu Pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Penulis di tempatkan di
bagian Biro Umum tepatnya di bagian Hubungan Masyarakat (HUMAS)
Pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Pada awal pertemuan dengan pembimbing
Kerja Praktek di Pemprov Jabar penulis di jelaskan apa saja peraturan yang harus
di taati dan apa saja yang harus dikerjakan. Pada bagian Humas Pemprov Jabar
memiliki aturan-aturan yang harus di laksanakan pada saat kerja praktek.
Ketentuan tersebut adalah :
1. Kepada yang melaksanakan kerja praktek wajib melakukan apel pagi
yang di laksanakan oleh Pemprov Jabar.
2. Kepada yang melaksanakan kerja praktek wajib menggunakan jas
almamater Universitas dalam melaksanakan kegiatan apapun.
3. Kepada yang melaksanakan kerja praktek wajib mengunakan pakaian
yang rapih dan tidak di perkenankan menggunakan celana jeans.
4. Kepada yang melaksanakan kerja praktek wajib melakukan pekerjaan
yang sudah ditugaskan.
Aturan lain yang di tetepkan adalah pelaksanaan kerja praktek di bagi atas 2
(Dua) bagian yang pertama bagian Internal & Eksternal dan bagian Publikasi
Di bagian Internal & Eksternal kegiatan kerja praktek lebih banyak di
internal perusahaan maupun eksternal. Dalam kegaiatan PKL, penulis melakukan
dua jenis kegiatan yaitu kegiatan rutin dan kegiatan insidental. Kegiatan rutin
adalah kegiatan yang dilakukan tiap hari selama masa PKL seperti pembuatan dan
distribusi kliping, ceramah agama dan imput data kehumasan. Sedangkan
kegiatan insidental adalah kegiatan yang dilakukan pada saat-saat tertentu sesuai
dengan agenda kegiatan kehumasan. Kegaiatn ini biasanya berkaitan langsung
dengan kegiatan kedinasan Gubernur , Wakil Gubernur dan pejabat lainnya.
Seperti kunjungan ke daerah , sampai rapat koordinasi yang dilakukan di
Lingkungan Setda Jawa Barat. Untuk lebih jelas kegiatan selama PKL penulis
dapat dilihat dari tabel .2.1 dibawah ini :
Tabel 2.1
AKTIVITAS Rutin Insidental
1. Senin 16-07-12
07.00 WIB Melengkapi Administrasi dan berkas persyaratan untuk melaksanakan kegiatan PKL
2. Selasa
Pendistribusian kliping berita ke seluruh Pejabat
Notulen dalam Rapat Biro HPU dengan Kepala Dinas Komunikasi dinas dan Informasi
√
√
ProvinsiJawa Barat terkait Pedoman Pengelolaan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi di
Pendistribusian kliping berita ke seluruh Pejabat
Pendistribusian kliping
√
berita ke seluruh Pejabat
Pendistribusian kliping berita ke seluruh Pejabat
Kepala Bagian. 11. Kamis
26-07-12
07.15 WIB Apel pagi
Kliping Berita
Pendistribusian kliping berita ke seluruh Pejabat
29-07-12
15. Senin 30-07-12
07.15 WIB Apel pagi
Kliping Berita
Pendistribusian kliping berita ke seluruh Pejabat
Membuat Release tentang Kunjungan kerja Pansus Setda Provinsi Kalimantan Selatan ke Setda Provinsi Jawa
1-08-12 bagi seluruh PNS Setda Jawa Barat
Peliputan acara keagamaan
4-08-12 Penghargaan yang diraih Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2008 – 2012
Imput data publikasi
24. Rabu
Liputan Rapat Koordinasi Tingkat Provinsi Jawa Barat Mengenai Kesiapan Menghadapai Hari Raya Idul Fitri Tahun 2012 di Aula Barat Gedung Sate.
√
Imput data Instansi
√
√
√
26. Jumat 10-08-12
Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-17 Tahun 2012 Tingkat Provinsi Jawa Barat di Halaman Gedung Sate bersama Mantan Presiden RI sekaligus sebagai Bapak
Teknologi Bapak B.J. Habibie
Berpamitan dengan Kepala Bagian Humas, Kasubag Humas Internal dan Eksternal, Kasubag Publikasi dan seluruh pegawai di Bagian Humas Setda Jawa Barat.
Berfoto bersama dengan staff Humas.
√
√
27. Sabtu
1-08-12
√
28. Minggu
1-08-12
√
2.2. Deskripsi Kegiatan PKL
2.2.1. Kegiatan Rutin
Adapun beberapa kegiatan rutin yang dilakukan oleh penulis selama
masa Praktek Kerja Lapangan (atas perintah pembimbing dan pimpinan di
dilakukan oleh para pegawai Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat,
adalah sebagai berikut:
1. Apel Pagi
Apel pagi merupakan suatu kegiatan rutin yang wajib
dilaksanakan oleh seluruh pegawai baik staf atau jajaran yang berada
di Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat setiap pagi yakni dimulai
dari pukul 07.30 – 08.00 yang bertempatkan di halaman Gedung Sate
Bandung.
Apel pagi yakni kegiatan upacara yang dilakukan secara singkat
untuk secara bersama – sama mengetahui segala informasi mengenai
segala sesuatu yang berada di dalam Pemerintahan Daerah Provinsi
Jawa Barat, seperti contohnya informasi mengenai berita suka cita,
berita duka, informasi peningkatan kerja pegawai, kedisiplinan,
acara-acara, serta pesan – pesan lainnya yang disampaikan langsung oleh
pemimpin apel.
Kegiatan apel pagi memang sudah menjadi kewajiban yang
perlu dilakukan. Pegawai serta mahasiswa pelaksana praktek kerja
lapangan terlebih dahulu harus mengisi daftar hadir / absensi sebelum
apel pagi dimulai dan jumlah dari hasil keseluruhan pegawai yang
mengikuti apel pagi akan dihitung terlebih dahulu serta di umumkan
Sumber : Dokumentasi Mahasiswa PKL . Tahun 2012
2. Membaca Koran
Membaca adalah suatu usaha memahami sesuatu yang
mengandung arti, sesuatu itu dapat berupa lmbang – lambing verbal,
sikap, gerak gerik, nada, suara dan sebagainya.
Membaca koran adalah kegiatan rutin yang wajib dilakukan
oleh mahasiswa PKL di bagian Humas Pemerintahan Daerah Provinsi
Jawa Barat yang dilakukan untuk mengetahui informasi – informasi
dan berita yang up to date mengenai Pemerintahan Daerah Provinsi
mengetahui informasi terbaru setiap harinya dan dapat menambah
wawasan, untuk dapat menjadi seorang Humas yang berwawasan luas.
Karena seorang Humas yang baik adalah Humas yang mengerti dan
memahami setiap haL, bukan mengenai pekerjaan dan perusahaannya
saja, tetapi hal – hal penunjang lainnya. Dan salah satunya untuk
memahami dan menambah wawasan adalah dengan membaca koran.
Bagian Humas Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat
menyediakan semua koran yang terbit di kota Bandung setiap harinya.
Selain dari kebutuhan akan informasi, tetapi kegiatan membaca koran
ini juga ditujukan sebagai salah satu cara untuk mengerjakan tugas
atau pekerjaan/kegiatan lainnya. Yakni membuat kliping berita
mengenai Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat.
Gambar 2.2
Kumpulan Koran Bahan Kliping
3. Bimbingan Kehumasan
Hubungan Masyarakat (HUMAS) merupakan bagian dari
perusahaan atau organisasi yang bertugas menangani masalah
eksternal (diluar dari perusahaan/ organisasi). Hal ini dilakukan
kepada mahasiswa/I yang sedang PKL khususnya di Bagian Humas
Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar mereka
mengetahui apa arti atau pekerjaan dari Humas Sekretaris Daerah
Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu sendiri, sehingga mereka juga
tidak merasa bingung posisi humasnya Sekretaris Daerah Pemerintah
Provinis Jawa Barat.
Mahasiswa/I PKL dibimbing dan dijelaskan bahwa apabila
ingin menjadi seorang Humas yang sebenarnya harus
sebanyak-banyaknya mengumpulkan angka kredit atau dengan jelasnya dapat
menyelesaikan tugas yang berhubungan dengan tugas-tugas yang
bersifat kehumasan sendiri yang salah satunya adalah membangun
citra baik suatu perusahaan, harus dapat menjembatani komunikasi
yang baik antara atasan dengan bawahan, begitu juga dengan antar
pegawai dan juga dengan instansi – instansi eksternal lainnya.
Penjelasan tersebut merupakan tugas yang tercantum dan yang
diberikan Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar terciptanya
4. Membuat dan Distribusi Kliping Berita.
Kliping adalah salah satu usaha menyusus kembali beberapa
tulisan yang pernah dimuat oleh media etakterutama surat kabar, yang
artinya “kliping adalah kumpulan guntingan surat kabar,maupun
sumber lainnya yang sedang atau akan menarik perhatian disusun
dengan system tertentu dalam suatu susunan”. (Lasa,1994:103)
Sejalan dengan pengertian diatas maka Ensyclopedia
International 1972 volume 10 halaman 541 seperti disebutkan Kliping
adalah guntingan – guntingan Koran atau majalah yang biasanya
dikumpulkan terlebih dahulu dalam folder lipatan atau amplop yang
kemudian ditempelkan pada lembaran-lembaran yang disusun dengan
system tertentu dalam suatu folder, laci, map dan lain-lain. (Lasa,1994
:103).
Kliping ini berisi mengenai informasi-informasi atau berita
mengenai Pemerintah Provinsi Jawa Barat secara umum maupun
khusus yang dirangkum dari berbagai media cetak. Tugas Kliping ini
menjadi tugas rutin bagi mahasiswa/I PKL, dilakukan dalam surat
kabar terdapat artikel-artikel yang berhubungan dengan Berita di
Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dan menempel artikel yang telah
digunting tersebut pada kertas kliping dengan keterangan nama surat
kabar, tanggal terbit, dan judul berita. Setelah kliping berita selesai
pejabat yang ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, mulai
dari Gubernur, Wakil Gubernur, Sekda, Para Asisten, seluruh Kepala
Biro serta Kepala Bagian.
Gambar 2.3 Kliping Berita Edisi Kamis, 19 Juli 2012
Tabel 2.2 Rekapitulasi Kliping Berita
Kamis, 19 Juli 2012
NO JUDUL URAIAN PEJABAT MEDIA &HAL
dilakukan oleh Pemerintah
Provinsi Jawa Barat disinyalir
ada kepentingan pilitik.
menerima pengahrgaan atas
keberhasilan atas program
kependudukan dan KB ayng
Pemili gabungan beberapa
kepala daerah kab/kota di
jawa barat dan gubernur
terkendala karena ketidak
Ketua KPUD Jawa
Barat
Yayat Hidayat
Suara pembaruan