LAPORAN KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Pada Program Studi Akuntansi Strata Satu
Oleh
NAMA : RACHMAT FARHANI
NIM : 21110039
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iv
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL. ... vi
DAFTAR GAMBAR. ... vii
DAFTAR LAMPIRAN...viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ... 1
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek ... 4
1.3 Kegunaan Kerja Praktek ... 4
1.4 Metode Kerja Praktek ... 6
1.5 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ... 7
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karawang ... 9
2.2 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karawang ... 11
2.3 Deskripsi Jabatan ... 13
v
3.3 Pembahasan Hasil Kerja Praktek ... 24 3.3.1 Objek Pajak Reklame ... 24 3.3.2 Prosedur Pemungutan Pajak Reklame ... 26 3.3.3 Masalah – masalah dan solusi pada Prosedur Pemungutan Pajak
Reklame pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karawang ... 29
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan ... 32 4.2 Saran ... 34 DAFTAR PUSTAKA ... 36 LAMPIRAN-LAMPIRAN
36
Awaliah, Reza. (2013). BPMPT Belum Bongkar Reklame Tak Berizin. Diakses pada 1 Agustus 2013 dari World Wide Web: http://www.radar-karawang.com/2013/07/bpmpt-belum-bongkar-reklame-tak-berizin.html Ilham, Arifin. (2013). Lamban Penertiban Reklame di Karawang. Diakses pada 1
Agustus 2013 dari World Wide Web: http://www.radar-karawang.com/2013/07/lamban-penertiban-reklame-di-karawang.html Peraturan Bupati Karawang Nomor: 17 Tahun 2012 Tentang Rincian Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karawang
Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor : 12 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah
DATA PRIBADI
Nama Lengkap
: Rachmat Farhani
Tempat, tanggal lahir
: Karawang, 7 Desember 1991
Alamat
: Cluster Mutiara, Blok Blue Shapire II No. 21 Karawang
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
DATA PENDIDIKAN
TK
: Tahun 1996-1997 TKA/TPA AT-Taqwa Telagasari, Karawang
SD
: Tahun 1997-2003 SDN I Telagasari, Karawang
SMP
: Tahun 2003-2006 SMPN I Telagasari, Karawang
SMA
: Tahun 2006-2009 SMAN I Telagasari, Karawang
i Assalamualaikum Wr. Wb
Bismillahirrahmanirrahim
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Illahi Robbi, karena atas
ridho dan izin-Nya dapat menyelesaikan penyusunan laporan kerja praktek dengan
judul : “Prosedur Pemungutan Pajak Reklame Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Karawang”. Untuk
memenuhi salah satu syarat mata kuliah pada Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, kritik dan
saran akan senantiasa diterima penulis sebagai bahan masukan yang berarti.
Sehingga dalam penyusunan karya tulis lainnya penulis dapat menyusun dengan
lebih baik.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan ini. Terima
kasih untuk Ayah dan Ibuku yang telah memberikan doa dan dukungan baik
secara moril maupun materil. Ucapan rasa terima kasih penulis juga sampaikan
ii Universitas Komputer Indonesia.
3. Dr. Surtikanti, SE., M.Si., Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan selaku Dosen Wali yang telah membantu dan
memberi informasi dalam pembuatan laporan kerja praktek ini.
4. Lilis Puspitawati, SE., M.Si., Ak selaku dosen pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan
memberikan petunjuk yang sangat berharga dalam menyusun laporan ini.
5. Drs. Sarip Hidayat selaku pembimbing perusahaan yang telah memberikan
pengarahan, bimbingan selama penulis melaksanakan kerja praktek.
6. Terima kasih untuk Nala Nursusilawati yang telah memberikan semangat
dan motivasi selama melaksanakan kerja praktek.
7. Terima kasih untuk Girls’ Generation especially Hwang Mi-Young a.k.a Tiffany yang telah memberikan semangat dalam menjalani perkuliahan
8. Kepada seluruh staf Dinas Pendapatan, Pengelolaan keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Karawang khususnya pada bagian Pajak Daerah I.
9. Saudaraku – saudaraku Filza Nadhila (Gunadarma), Muhammad Salman
Ashar (ITB) yang sama – sama melaksanakan kerja praktek dan Hexa
iii
Penulis berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi semua pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi penulis dan semoga doa, dorongan, perhatian dan
semangat yang diberikan kepada penulis mendapat balasan pahal yang berlipat
dari Allah SWT. Amin Ya Rabbal Alamin. Wassalamua’laikum Wr. Wb.
Bandung, Desember 2013
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Salah satu agenda reformasi nasional yang dicanangkan oleh pemerintah
adalah yang menyangkut otonomi daerah. Pada tahun 2000 diberlakukan otonomi
daerah yang ditandai dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 22 tahun 1999
yang diperbaharui dengan Undang-Undang No. 32 tahun 2004. Otonomi Daerah
adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat
(Suparmoko, 2002:61). Salah satu faktor pendukung dalam pelaksanaan otonomi
daerah adalah Pendapatan Asli Daerah. Pendapatan asli daerah (PAD) adalah
pendapatan yang bersumber dan dipungut sendiri oleh pemerintah daerah. Sumber
PAD terdiri dari pajak daerah, restribusi daerah, laba dari badan usaha milik
daerah (BUMD), dan pendapatan asli daerah lainnya yang sah (Warsito,
2001:128).
Dengan pendapatan asli daerah tersebut daerah dapat membiayai seluruh
kegiatan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan serta pemberian
pelayanan kepada masyarakatnya. Dalam Undang – Undang Republik Indonesia
Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, bahwa pajak
penting guna membiayai pelaksanaan pemerintah daerah. Pajak Daerah yang
selanjutnya disebut pajak, adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang
oleh pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran daerah.
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Karawang merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang pendapatan
dan pengelolaan keuangan. Adapun jenis - jenis pajak daerah di Kabupaten
Karawang terdiri dari :
a. Pajak Hotel
b. Pajak Restoran
c. Pajak Hiburan
d. Pajak Reklame
e. Pajak Penerangan Jalan
f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
g. Pajak Parkir
h. Pajak Sarang Burung Walet
i. Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan
Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 12 Tahun 2011
Tentang Pajak Daerah, disebutkan bahwa Pajak Reklame adalah pajak atas
penyelenggaraan reklame dimana reklame tersebut adalah benda, alat, perbuatan,
atau media yang bentuk dan corak ragamnya dirancang untuk tujuan komersial
umum terhadap barang, jasa, orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca,
didengar, dirasakan, dan/atau dinikmati oleh umum.
Pajak Reklame merupakan salah satu pajak daerah yang cukup potensial
memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Karawang,
mengingat reklame mudah ditemui di setiap ruas jalan yang ada di Kabupaten
Karawang. Secara umum Prosedur Pemungutan Pajak Reklame merupakan suatu
rangkaian kegiatan mulai dari pemberian izin, penghimpunan data objek dan
wajib pajak reklame, serta penentuan besarnya pajak reklame sampai pada
kegiatan penagihan pada wajib pajak serta pengawasan penyetoran dan
penyelenggaraan reklame. Pajak reklame harus dipungut dan dikelola sesuai
dengan mekanisme dan persyaratan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pengamatan dari penulis dan dari kondisi objektif yang penulis
lakukan di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten
Karawang, terdapat masalah dalam prosedur pemungutan pajak reklame yaitu
belum optimal nya sumber daya manusia pada Seksi Pendaftaran, Pendataan dan
Penetapan Pajak Daerah 1. Masih kurang nya aparat yang melakukan pengawasan
terhadap lokasi-lokasi strategis sehingga banyak jenis reklame yang lolos dari
pengawasan dan pemungutan pajak nya. Dengan maksud ingin mengetahui lebih
dalam tentang bagaimana prosedur pemungutan pajak reklame serta permasalahan
nya. Karena itulah maka penulis menjadikan pemungutan pajak reklame sebagai
“PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME PADA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KARAWANG”
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
Maksud dari kerja praktek yang dilaksanakan dalam rangka penyusunan
laporan ini adalah untuk mengetahui pemungutan pajak reklame pada Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Karawang.
Adapun tujuan dari Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi objek pajak reklame
2. Untuk mengetahui prosedur pemungutan pajak reklame pada Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karawang
3. Untuk mengetahui kendala-kendala dan solusi pada prosedur pemungutan
pajak reklame pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Karawang
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
Adapun Kegunaan Kerja Praktek yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Untuk Mahasiswa
Dapat menjadi media pengaplikasian dari teori yang diperoleh dari
bangku kuliah ke tempat kerja.
Mendapatkan pengalaman tentang dunia kerja yang sesungguhnya serta
membantu dalam meningkatkan pengalaman kerja sehingga dapat
menjadi tenaga kerja profesional nantinya.
Menambah wawasan dan pengetahuan penulis khususnya mengenai
reklame dan bagaimana prosedur pemungutan pajak reklame.
Dapat memahami konsep-konsep non-akademis di dunia kerja. Praktek
kerja lapangan akan memberikan pendidikan berupa etika kerja,
disiplin, kerja keras, profesionalitas, dan tanggung jawab atas tugas
yang diberikan.
b. Untuk Perusahaan
Dapat meningkatkan kerjasa sama antara akademik dengan instansi
kedinasan.
Diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan masukan dalam
prosedur pemungutan pajak reklame.
Sebagai salah satu pertimbangan bagi instansi dalam hal memperoleh
tenaga kerja melalui penilaian kualitas mahasiswa yang sesuai dengan
bidangnya.
c. Bagi Institusi Pendidikan dan Mahasiswa
Sebagai bahan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang
Memperoleh masukan guna pengembangan kurikulum yang sesuai
dengan kebutuhan lapangan kerja dan sebagai salah satu alat eveluasi
terhadap kurikulum yang berlaku.
d. Bagi Pembaca atau Pihak Lain
Semoga laporan kuliah kerja praktek ini dapat memberikan tambahan
ilmu pengetahuan, bahan penelitian atau sebagai bahan perbandingan
serta gambaran secara praktis mengenai prosedur pemungutan pajak
reklame.
1.4 Metode Kerja Praktek
Dalam menyusun laporan kerja praktek ini, penulis menggunakan metode
Block Release yaitu metode yang menyelenggarakan kerja praktek dalam suatu
periode tertentu. Penulis melakukan kerja praktek di Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Karawang selama 6 minggu
atau 30 (tiga puluh) hari kerja, sedangkan teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah sebagai berikut :
1. Studi Pustaka (Library Research)
Merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dipergunakan untuk
memperoleh data secara teoritis yaitu dengan mempelajari buku-buku,
catatan kuliah, dan literatur yang lain berkaitan dengan pembahasan laporan
2. Studi Lapangan (Field Research)
Merupakan suatu teknik pengumpulan dengan mengadakan pengamatan
langsung terhadap objek penelitian. Dalam hal ini menggunakan cara
diantaranya :
a. Observasi
Yaitu cara untuk mendaptakan data-data yang diperlukan oleh penulis
dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian
yaitu pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
Kabupaten Karawang.
b. Wawancara
Yaitu suatu teknik dimana pengumpulan data dengan melakukan tanya
jawab secara lisan dengan bagian-bagian tertentu yang dianggap
berkaitan dengan materi yang dibahas dalam penyusunan laporan kerja
praktek ini.
1.5 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Lokasi kerja praktek ini dilakukan di Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Karawang yang berlokasi di Jl. Jend. A.
Yani No.1 Karawang. Adapun waktu kerja praktek tersebut dilaksanakan dari
tanggal 15 Juli 2013 sampai 30 Agustus 2013 dengan rincian sebagai berikut :
1. Kerja Praktek dilakukan dari hari Senin sampai dengan Jumat.
2. Kerja Praktek dimulai pada pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 15.00
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan
Tahap Kegiatan
Juli
2013 Agsts 2013 2013 Sept 2013 Okt 2013 Nov 2013 Des
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I Tahap Persiapan
Persiapan Judul Menentukan Tempat KP Pengajuan Proposal Penerimaan Kerja Praktek II Tahap Pelaksanaan
Perkenalan
Instansi
Perkenalan Bagian
Pajak Daerah I
Pengamatan Prosedur
Pemungutan Pajak
Reklame
Review Materi dan Pembahasan
Laporan
III Tahap Pelaporan
9
2.4 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Karawang
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Karawang di bentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor
8 tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Bupati
Karawang Nomor 45 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah
dan Tata Kerja. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
mempunyai tugas pokok yaitu:
1. Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenangan daerah di
bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah serta tugas
pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah
2. Mengatur dan mengurus kegiatan teknis operasional di bidang pendapatan,
pengelolaan keuangan dan aset daerah berdasarkan Kebijakan Bupati,
pelaksanaan pengembangan program Pemerintah Daerah di bidang
pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah, pelaksana pelayanan di
Saat ini DPPKAD mempunyai 124 personil dengan berbagai latar belakang
tingkat pendidikan, fungsi/jabatan dan dibantu oleh 22 TKK dan 2 Sukwan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah juga memiliki fungsi diantaranya:
1. Pengaturan dan pengurusan kegiatan teknis operasional di bidang
pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah berdasarkan kebijakan
Bupati;
2. Pelaksanaan pengembangan program pemerintah daerah di bidang
pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah;
3. Pelaksana pelayanan di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset
daerah.
Dalam proses pelaksanaan pemungutan pajak dan untuk mencapai tujuan
tersebut, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah menetapkan
Visi dan Misi yaitu :
Visi : Peningkatan pengelolaan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah yang transparan, akuntabel, reliable, dan ditunjang aparat yang
profesional dan bertanggung jawab”.
Misi : 1. Menyelenggarakan peningkatan pendapatan pengelolaan keuangan dan
aset daerah yang terencana dan berkelanjutan;
2. Menyelenggarakan peningkatan pendapatan pengelolaan keuangan dan
3. Memantapkan fungsi koordinasi, fasilitasi, mediasi peningkatan
pendapatan pengelolaan keuangan dan aset daerah;
4. Menyelenggarakan pengkajian, penelitian dan pengembangan serta
meningkatkan profesionalisme di bidang pendapatan, pengelolaan
keuangan dan aset daerah berbasis kompetensi dengan memberikan
pelayanan prima.
2.2 Stuktur Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Karawang
Setiap instansi pemerintahan mempunyai struktur organisasi yang
berbeda-beda. Perbedaan ini tergantung kepada dinas tersebut yang disesuaikan dengan
kegiatan dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Demikian pula halnya dengan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Karawang yang terdiri dari :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat membawahi :
a. Sub Bagian Program dan Pelaporan
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
c. Sub Bagian Keuangan
3. Bidang Pajak Daerah I membawahi :
a. Seksi Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan
c. Seksi Pengurangan, Pemeriksaan dan Keberatan
4. Bidang Pajak Daerah II dan Dana Perimbangan, membawahi :
a. Seksi Pelayanan, Pendaftaran dan Penetapan
b. Seksi Penagihan dan Perimbangan
c. Seksi Pengurangan, Pemeriksaan dan Keberatan
5. Bidang Anggaran membawahi :
a. Seksi Anggaran Pegawai
b. Seksi Anggaran Non Pegawai
c. Seksi Pembiayaan
6. Bidang Akuntansi membawahi :
a. Seksi Pembukuan dan Pelaporan
b. Seksi Akuntansi Aset, Investasi dan Persediaan
c. Seksi Akuntansi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan
7. Bidang Aset membawahi :
a. Seksi Perencanaan dan Pengadaan Barang dan Jasa
b. Seksi Pemeliharaan dan Pemanfaatan
c. Seksi Penatausahaan dan Penghapusan
8. Bidang Perbendaharaan membawahi :
a. Seksi Perbendaharaan
b. Seksi Verifikasi
c. Seksi Bantuan
9. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
2.3 Deskripsi Jabatan
Beberapa tugas pokok dan fungsi dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah yaitu sebagai berikut
4. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin , mengkoordinasikan dan
mengendalikan pelaksana sebagian kewenangan daerah bidang pendapatan,
pengelolaan keuangan dan aset daerah serta tugas pembantuan yang
ditugaskan kepada Pemerintah Daerah.
2. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berkedudukan dibawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Sekretaris mempunyai tugas
pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas di bidang
pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah serta memberikan
pelayanan administrasi.
Sekretariat, membawahkan :
a. Sub Bagian Program dan Pelaporan
Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas pokok
pelaksanaan penyusunan rencana program dan pelaporan
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok
pelaksanaan pengelolaan administrasi surat menyurat, kearsipan,
pengadaan barang dan jasa, rumah tangga, administrasi perjalanan
penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai, pembinaan
pegawai dan pengelolaan administrasi kepegawaian.
c. Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok pelaksanaan
pengelolaan administrasi keuangan.
3. Bidang Pajak Daerah I
Bidang Pajak Daerah I mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas
dalam pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis pengelolaan pajak daerah I
yang bersumber dari 9 (Sembilan) Pajak Daerah meliputi pendaftaran,
pendataan dan penetapan, penagihan, serta pengurangan, pemeriksaan dan
keberatan.
Bidang Pajak Daerah I, membawahkan :
a. Seksi Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan
b. Seksi Penagihan
c. Seksi Pengurangan, Pemeriksaan dan Keberatan
Adapun rincian tugas dari ke tiga seksi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Seksi Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan
Seksi Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang dalam mempersiapkan bahan penyusunan
peraturan perundang-undangan dan pelaksanaan pendaftaran, pendataan
b. Seksi Penagihan
Seksi Penagihan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang
dalam mempersiapkan bahan penyusunan peraturan
perundang-undangan dan pelaksanaan Penagihan.
c. Seksi Pengurangan, Pemeriksaan dan Keberatan
Seksi Pengurangan, Pemeriksaan dan Keberatan mempunyai tugas
pokok membantu Kepala Bidang dalam mempersiapkan bahan
penyusunan peraturan perundang-undangan pajak daerah I yang
berkaitan dengan Pengurangan, Pemeriksaan dan Keberatan.
4. Bidang Pajak Daerah II dan Dana Perimbangan
Bidang Pajak Daerah II dan Dana Perimbangan mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas pokok membantu
Kepala Dinas dalam melaksanakan pengelolaan administrasi penerimaan
pendapatan yang bersumber dari PBB-PP, BPHTB dan Dana Perimbangan
yang meliputi pelayanan, pendaftaran dan penetapan, penagihan dan
perimbangan serta pengurangan, pemeriksaan dan keberatan serta
koordinasi dengan Pemerintah Pusat berkaitan dengan Dana perimbangan.
Bidang Pajak Daerah II, membawahkan :
a. Seksi Pelayanan, Pendaftaran dan Penetapan
b. Seksi Penagihan dan Perimbangan
c. Seksi Pengurangan, Pemeriksaan dan Keberatan
a. Seksi Pelayanan, Pendaftaran dan Penetapan
Seksi Pelayanan, Pendaftaran dan Penetapan mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang dalam mempersiapkan bahan penyusunan
peraturan perundang-undangan dan pelaksanaan pelayanan,
pendaftaran, pendataan dan penetapan PBB-PP dan BPHTB
b. Seksi Penagihan dan Perimbangan
Seksi Penagihan dan Perimbangan mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Bidang dalam mempersiapkan bahan penyusunan peraturan
perundang-undangan dalam pelaksanaan pengelolaan penagihan dan
perimbangan.
c. Seksi Pengurangan, Pemeriksaan dan Keberatan
Seksi Pengurangan, Pemeriksaan dan Keberatan mempunyai tugas
pokok membantu Kepala Bidang pelaksanaan pengelolaan di bidang
pengurangan, pemeriksaan dan keberatan.
5. Bidang Anggaran
Bidang Anggaran mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam
Penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan perencanaan pengelolaan.
Anggaran meliputi anggaran pegawai, anggaran non pegawai dan
pembiayaan. Bidang Anggaran membawahkan :
a. Seksi Anggaran Pegawai
b. Seksi Anggaran non Pegawai
Adapun rincian tugas dari ke tiga seksi tersebut adalah sebagai berikut
a. Seksi Anggaran Pegawai
Seksi Anggaran Pegawai mempunyai tugas pokok membantu kepala
bidang dalam mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis
anggaran pegawai.
b. Seksi Anggaran Non Pegawai
Seksi Anggaran Non Pegawai mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Bidang dalam mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk
teknis dan pelaksanaan pengelolaan anggaran non pegawai.
c. Seksi Pembiayaan
Seksi Pembiayaan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang
dalam pelaksanaan pengelolaan Bidang Pembiayaan.
6. Bidang Akuntansi
Bidang Akuntansi mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam
penyusunan bahan petunjuk teknis pelaksanaan akuntansi meliputi
pembukuan dan pelaporan, akuntansi asset, investasi dan persediaan,
akuntansi pendapatan, belanja dan pembiayaan. Bidang Akutansi
membawahkan :
a. Seksi Pembukuan Pelaporan
b. Seksi Akuntansi Aset, Investasi dan Persediaan
Adapun rincian tugas dari ke tiga seksi tersebut adalah sebagai berikut
a. Seksi Pembukuan Pelaporan mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Bidang dalam mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk
teknis pembukuan dan pelaporan.
b. Seksi Akuntansi Aset, Investasi dan Persediaan
Seksi Akuntansi Aset, Investasi dan Persediaan mempunyai tugas
pokok membantu Kepala Bidang dalam mempersiapkan bahan
penyusunan petunjuk teknis akuntansi aset, investasi dan persediaan
c. Seksi Akuntansi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan
Seksi Akuntansi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan mempunyai
tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam mempersiapkan bahan
penyusunan petunjuk teknis akuntansi pendapatan, belanja dan
pembiayaan.
7. Bidang Aset
Bidang Aset mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam
mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan
pengelolaan barang milik daerah meliputi perencanaan dan pengadaan
barang dan jasa, pemeliharaan dan pemanfaatan, serta penatausahaan dan
penghapusan. Bidang Aset membawahkan:
a. Seksi Perencanaan dan Pengadaan Barang dan Jasa
b. Seksi Pemeliharaan dan Pemanfaatan
Adapun rincian tugas dari ke tiga seksi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Seksi Perencanaan dan Pengadaan Barang dan Jasa
Seksi Perencanaan dan Pengadaan Barang dan Jasa mempunyai tugas
pokok membantu Kepala Bidang dalam mempersiapkan bahan
penyusunan petunjuk teknis perencanaan dan pengadaan barang dan
jasa.
b. Seksi Pemeliharaan dan Pemanfaatan
Seksi Pemeliharaan dan Pemanfaatan mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang dalam mempersiapkan bahan penyusunan
petunjuk teknis pemeliharaan dan pemanfaatan.
c. Seksi Penatausahaan dan Penghapusan
d. Seksi Penatausahaan dan Penghapusan mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang dalam mempersiapkan bahan penyusunan
petunjuk teknis pelaksanaan penatausahaan dan penghapusan.
8. Bidang Perbendaharaan
Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas
dalam penyusunan bahan petunjuk teknis pelaksanaan perbendaharaan
meliputi pelayanan, perbendaharaan, verifikasi dan bantuan. Bidang
Perbendaharaan membawahkan :
a. Seksi Perbendaharaan
b. Seksi Verifikasi
Adapun rincian tugas dari ke tiga seksi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Seksi Perbendaharaan
Seksi Perbendaharaan mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Dinas dalam penyusunan bahan petunjuk teknis pelaksanaan
perbendaharaan, verifikasi dan bantuan.
b. Seksi Verifikasi
Seksi Verifikasi mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang
dalam mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis verifikasi.
c. Seksi Bantuan
Seksi Bantuan mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam
mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis bantuan.
9. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) adalah unsur pelaksana tugas teknis
Dinas untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis penunjang yang
mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan.
40. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian kegiatan Dinas secara professional sesuai dengan kebutuhan
2.4 Aspek Kegiatan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Karawang
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
pemerintah daerah dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah.
Berikut ini adalah aspek - aspek kegiatan yang dilaksanakan oleh DPPKAD :
1. Mengelola penerimaan kas yang berasal dari pendapatan asli daerah yang
terdiri dari pajak daerah dan retribusi daerah, dana perimbangan serta lain –
lain pendapatan yang sah.
2. Menyiapkan, menyerahkan, menerima dan memeriksa kelengkapan
formulir pendaftaran wajib pajak daerah dan retribusi daerah.
3. Melaksanakan kegiatan penetapan yaitu dengan proses perhitungan,
penetapan pajak daerah dan retribusi daerah.
4. Melaksanakan pengelolaan keuangan daerah dan koordinator pengelolaan
keuangan daerah.
5. Melakukan pengawasan terhadap wajib pajak dalam pemungutan pajak.
6. Melaksanakan pendataan seluruh potensi pajak dan retribusi daerah
7. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan
penggunaan, pemanfaatan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan,
penilaian pengahapusan, pemindahtanganan, penatausahaan, pembinaan,
22 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
Bidang Pelaksanaan kerja praktek ini yang penulis laksanakan adalah mengenai prosedur dari pemungutan pajak reklame. Karena itu dalam pelaksanaan kerja praktek penulis ditempatkan dibagian pajak daerah I dan ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang prosedur pemungutan pajak reklame pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah Kabupaten Karawang.
Dalam proses pelaksanaan Kerja Praktek ini tidak terlepas dari teori – teori. Teori tersebut diantaranya menurut Mardiasmo dalam Bukunya “Perpajakan”
menyatakan bahwa “Pungutan adalah peralihan kekayaan dari sektor swasta ke sektor publik, berdasarkan undang-undang untuk membiayai pengeluaran negara baik yang rutin maupun untuk pembangunan”. Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa pemungutan tersebut dilakukan terhadap objek – objek pajak daerah salah satu nya adalah pajak reklame.
barang, jasa, orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, dan/atau dinikmati oleh umum.
3.2 Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek
Dalam melaksanakan kerja praktek ini penulis ditempatkan di bagian pajak daerah I pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karawang, dari tanggal 15 Juli 2013 sampai 30 Agustus 2013, setiap hari Senin sampai dengan hari Jumat mulai pukul 08.00 WIB s/d 15.00 WIB. Kegiatan Penulis pada saat melaksanakan kerja praktek antara lain :
1. Menyusun SPTPD, Kartu Data Pajak Reklame dan SKPD 2. Menginput data SKPD ke dalam Microsoft Excel
3. Memeriksa bukti setoran pajak
4. Mencatat dan memberikan nomor urut SKPD
5. Membuat surat keterangan operasional kepada Bupati 6. Melayani Wajib Pajak Reklame
7. Membantu bagian Akuntansi dalam penyusunan berkas-berkas data pajak 8. Memisahkan Kartu Data sesuai dengan jenis pajak
3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
Berdasarkan hasil kerja praktek yang dilakukan di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karawang maka penulis akan membahas beberapa kajian sebagai berikut :
3.3.1 Objek Pajak Reklame
Objek Pajak Reklame adalah semua penyelenggaraan reklame. Objek pajak yang dimaksud antara lain :
1. Reklame Papan/billboard yaitu reklame yang dibuat dari papan, kayu, termasuk seng atau bahan lainnya yang sejenis, dipasang dan digantungkan atau dibuat pada bangunan, tembok, dinding, pagar, pohon, tiang dan sebagainya baik bersinar atau disinari.
2. Reklame Megatron/Videotron merupakan reklame yang menggunakan layar monitor besar berupa program reklame iklan bersinar dengan gambar dan atau tulisan berwarna yang dapat berubah-ubah, terprogram, dan difungsikan dengan tenaga listrik.
3. Reklame Kain merupakan reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan bahan kain, termasuk kertas, plastic, karet, atau bahan lain yang sejenis dengan itu.
4. Reklame Melekat (stiker) yaitu reklame yang berbentuk lembaran lepas, diselenggarakan dengan cara disebarkan, dipasang, digantungkan pada suatu benda dengan ketentuan luasnya tidak lebih dari 200cm2 perlembar. 5. Reklame Selebaran merupakan reklame yang berbentuk lembaran lepas,
dengan ketentuan tidak untuk ditempelkan, diletakkan, dipasang atau digantungkan pada suatu benda.
6. Reklame Berjalan termasuk pada kendaraan yaitu reklame yang ditempatkan atau ditempelkan pada kendaraan yang diselenggarakan dengan menggunakan kendaraan atau dengan cara dibawa oleh orang. 7. Reklame Udara merupakan reklame diselenggarakan diudara dengan gas.
laser, pesawat atau alat lain sejenis.
8. Reklame Apung adalah reklame yang diselenggarakan diatas air dengan menggunakan media balon atau media yang lain yang sejenis.
9. Reklame Suara merupakan reklame yang diselenggarakan menggunakan kata-kata yang diucapkan atau dengan suara yang ditimbulkan dan atau oleh perantara.
10. Reklame Film/Slide merupakan reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan klise berupa kaca atau film, ataupun bahan-bahan sejenis, sebagai alat untuk diproyeksikan dan atau dipancarkan dengan layar atau benda lain yang ada diruangan.
11. Reklame peragaan merupakan reklame yang diselenggarakan dengan cara memperagakan suatu barangan dengan atau tanpa disertai suara.
TIDAK TERMASUK SEBAGAI OBJEK PAJAK REKLAME
2. Label/merk produk melekat pada barang uang diperdagangkan, yang berfungsi untuk membedakan dari produk sejenis lainnya.
3. Nama pengenal usaha atau profesi yang dipasang melekat pada bangunan tempat usaha atau profesi diselenggarakan sesuai dengan ketentuan yang mengatur nama pengenal usaha atau profesi tersebut.
4. Reklame yang diselenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah. 5. Penyelenggaraan reklame lainnya yang ditetapkan dengan pertauran daerah.
3.3.2 Prosedur Pemungutan Pajak Reklame
Gambar 3.1
Prosedur Pemungutan Pajak Reklame
WAJIB PAJAK
MENGAJUKAN PERMOHONAN IZIN REKLAME KE BADAN PELAYANAN
PERIZINAN TERPADU
DISETUJUI TIDAK
DISETUJUI DIBUATKAN NOTA PEMBAYARAN PAJAK REKLAME KE DPPKAD PERSYARATAN TIDAK LENGKAP
DI PROSES TERMASUK
PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME
DIBUATKAN KARTU DATA LALU
DIBUATKAN SKPD
Dari gambar tersebut dapat dijelaskan
1. Seorang wajib pajak dalam hal ini wajib pajak reklame ingin memasang atau menyelenggarakan suatu reklame di suatu media reklame maka wajib pajak tersebut harus mengajukan permohonan izin reklame ke Badan Pelayanan Perizinan Terpadu.
2. Setelah mengajukan ke dinas perizinan permohonan wp akan diperiksa, jika tidak disetujui maka wajib pajak tidak diijinkan memasang atau menyelenggarakan reklame
3. Jika permohonan izin pemasangan disetujui kemudian pihak dinas akan memberikan surat tembusan ke DPPKAD
4. Setelah pihak DPPKAD menerima surat tembusan lalu akan dibuatkan nota pembayaran reklame
5. Setelah dibuatkan nota pembayaran pajak reklame kemudian akan diproses dibuatkan kartu data serta dibuatkan Surat Ketetapan Pajak Daerah Reklame (SKPD)
6. Setelah itu wajib pajak reklame akan menyetorkan sejumlah pajak terutang reklame ke bagian penerima penyetor DPPKAD Kabupaten Karawang. Besarnya Pokok Ketetapan Pajak (PKP) Reklame Tetap dihitung berdasarkan Nilai Pajak Per Satuan (NPS), Luas Reklame (L), Sisi Reklame (S) dan jenis produk. Berikut adalah tarif pajak reklame :
1. Reklame Tetap yang mempunyai 1 (satu) sisi dengan jenis produk selain rokok, Pokok Ketetapan Pajak dihitung dengan rumus :
2. Reklame Tetap yang mempunyai sisi lebih dari 1 (satu) besarnya Pokok Ketetapan Pajak dihitung dengan rumus :
PKP = NPS x L x S
3. Besarnya Pokok Ketetapan Pajak Reklame Tetap untuk kegiatan social, social keagamaan dan pendidikan dapat diberikan keringanan sebesar 50% (lima puluh persen).
4. Besarnya Pokok Ketetapan Pajak Reklame Insidentil dihitung berdasarkan Nilai Pajak Persatuan (NPS) dan Jumlah Satuan (JS) dengan rumus :
PKP = NPS x JS
5. Nilai Pajak Per Satuan Reklame Insidentil ditetapkan Peraturan Bupati. 6. Tarif Pajak Reklame ditetapkan sebesar 25% (dua puluh lima persen)
3.3.3 Masalah - masalah dan solusi pada prosedur pemungutan pajak
reklame pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Karawang.
Dalam pemungutan pajak reklame yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karawang terdapat beberapa masalah yang sering terjadi, masalah - masalah tersebut berasal dari internal (dalam lingkungan DPPKAD) maupun dari eksternal (luar lingkungan DPPKAD).
1. Masalah-masalah Internal
a. Masih adanya kesalahan penulisan data wajib pajak pada kartu data b. Sistem pencatatan data sebagian masih menggunakan mesin ketik,
c. Belum optimal nya software atau aplikasi yang menghubungkan secara langsung bagian pajak daerah 1 dengan bagian penerima penyetor
2. Masalah-masalah Eksternal
a. Masih banyak nya jenis-jenis reklame yang tidak berizin dan habis masa izin nya namun masih tetap terpasang
Adapun upaya-upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut antara lain :
1. Peningkatan kinerja para pegawai supaya tidak terjadi kesalahan dalam pencatatan data
2. Memperbaharui sistem pencatatan data dengan sistem yang terbaru dan optimalisasi sarana dan prasarana penunjang kegiatan pemungutan pajak 3. Memberikan penyuluhan dan sosialiasi kepada masyarakat oleh pihak
DPPKAD tentang peraturan perpajakan sehingga akan terwujud kesadaran akan pajak yang tinggi dari masyarakat.
4. Diperlukan melakukan tindakan tegas terhadap penyimpangan dalam hal perizinan reklame. Koordinasi antara pihak DPPKAD, BPPT dan Satpol PP harus lebih ditingkatkan.
32
B
erdasarkan hasil kerja praktek yang penulis laksanakan pada Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karawang yang
ditempatkan pada Bagian
Pajak Daerah I,
serta didukung oleh teori kepustakaan dan
data yang telah penulis pelajari dari pembahaan hasil kerja praktek pada bab-bab
sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan dan saran yang dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang berkepentingan.
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis tarik dari uraian bab-bab sebelumnya
mengenai prosedur pemungutan pajak reklame pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karawang adalah sebagai berikut.
1.
Objek pajak reklame yang diorganisir oleh DPPKAD sesuai dengan
Undang-undang Republik Indonesia nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah diantaranya :
a.
Reklame Papan/billboard
c
.
Reklame Kain
d.
Reklame Melekat (stiker)
e.
Reklame Selebaran
f.
Reklame Berjalan
g.
Reklame Udara
h.
Reklame Apung
i.
Reklame Suara
j.
Reklame Film/Slide
k.
Reklame Peragaan
2.
Prosedur pemungutan pajak reklame pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karawang di mulai dari wajib pajak
melakukan pendaftaran, mengajukan izin ke dinas terkait dan mendapatkan
surat tembusan, di buatkan SKPD, lalu terakhir membayar sejumlah pajak
terutang reklame ke bagian bendaharawan khusus penerimaan DPPKAD.
Sistem yang digunakan dalam prosedur pemungutan pajak reklame ini
menggunakan
Official Assesment System.
Merupakan suatu sistem pemungutan
pajak dimana besarnya pajak yang harus dilunasi atau pajak terutang oleh
wajib pajak ditentukan oleh fiskus.
3.
Masalah-masalah yang ditemui oleh DPPKAD dalam prosedur pemungutan
pajak reklame berasal dari internal (dalam lingkungan DPPKAD) maupun
1.
Masalah – masalah Internal :
a.
Masih adanya kesalahan penulisan data wajib pajak pada kartu data
b.
Sistem pencatatan data sebagian masih menggunakan mesin ketik,
belum semuanya terkomputerisasi
c.
Belum optimal nya perangkat lunak yang menghubungkan secara
langsung bagian pajak daerah 1 dengan bagian penerima penyetor.
2.
Masalah-masalah Eksternal
a.
Masih banyak nya jenis-jenis reklame yang tidak berizin dan habis
masa izin nya namun masih tetap terpasang.
.2 Saran
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka penulis mencoba untuk
memberikan beberapa saran kepada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Karawang agar prosedur pemungutan pajak reklame yang
dilakukan dapat berjalan dengan lancer. Adapun saran-saran yang dapat penulis
sampaikan dari hasil kerja praktek adalah sebagai berikut :
1.
Dengan banyak nya objek pajak reklame, maka pihak DPPKAD harus lebih
ketat dalam pengawasan penyelenggaraan reklame tersebut
2.
Agar prosedur pemungutan pajak reklame dapat berjalan dengan baik tentunya
di pengaruhi beberapa faktor, kesalahan-kesalahan pada pencatatan data pajak
p
emungutan pajak harus lebih ditingkatkan lagi. Karena itu perlu adanya upaya
perbaikan pelayanan oleh pihak DPPKAD agar prosedur pemungutan pajak
nya bisa berjalan dengan optimal.
3.
Penyelenggaraan reklame yang dilakukan oleh wajib pajak harus diawasi
dengan baik oleh pihak DPPKAD dengan bekerja sama dinas-dinas terkait
seperti Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu (BPPT) dan Satpol PP agar
penyelenggaraan reklame tersebut tetap sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Kesimpulan dan saran ini diharapkan dapat berguna untuk memperoleh
gambaran yang jelas tentang prosedur pemungutan pajak reklame, sehingga dapat
berguna sebagai pegangan didalam melaksanakan proses pemungutan pajak dalam