• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sign System Dan Media Informasi Pada Museum Geologi Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sign System Dan Media Informasi Pada Museum Geologi Bandung"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN SIGN SYSTEM DAN MEDIA INFORMASI

PADA MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

DK 26313/Tugas Akhir Semester II 2011-2012

Oleh:

Himawan Sucipta 52111700

Program Studi Desain Grafis

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(3)

PERANCANGAN SIGN SYSTEM DAN MEDIA INFORMASI

PADA MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

DK 26313/Tugas Akhir Semester II 2011-2012

Oleh:

Himawan Sucipta 52111700

Program Studi Desain Grafis

Disahkan Oleh Dosen Pembimbing

Taufan Hidayatullah, S.Sn., M.Ds NIP. 4127 32 06003

Koordinator Tugas Akhir

(4)

Abstrak

PERANCANGAN SIGN SYSTEM DAN MEDIA INFORMASI PADA MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

( Studi Kasus : Sign System dan Media Informasi )

Oleh:

Himawan Sucipta 52111700

Program Studi Desain Grafis

Museum Geologi Bandung berlokasi di jalan Diponegoro 57 bandung lokasi yang cukup strategis yang berdekatan dengan lokasi Gedung Sate dan Museum Pos Indonesia. Museum Geologi Bandung merupakan tempat tujuan wisata yang didominasi oleh kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum sebagai pengunjungnya. Memiliki berbagai benda pamer, hasil penelitian para ahli geologi yang didapatkan dari berbagai daerah di Nusantara.

Perancangan sign system pada Museum Geologi Bandung dilakukan dengan dilatar belakangi oleh kebutuhan sign system yang kini cukup penting keberadaannya, tidak hanya digunakan pada lalu lintas seperti jalan raya dan tanda pada bangunan perkantoran saja, tetapi berkembang menjadi di tempat-tempat umum seperti tempat wisata. Oleh karena itu, dibutuhkan sign system yang dirancang dengan baik sehingga menjadi efektif dalam penyampaian pesan dan informasi namun tetap memiliki nilai estetika yang tinggi sehingga dapat menarik perhatian serta harus memiliki kesinambungan antar signage yang ada namun tidak menimbulkan kejenuhan.

Perancangan sign system pada Museum Geologi Bandung ini bertujuan untuk mempermudah para pengunjung dalam mengakses ruangan-ruangan yang ada dan fasilitas yang disediakan oleh Museum Geologi Bandung itu sendiri.

(5)

Abstract

DESIGNING OF SIGN SYSTEM AND INFORMATION MEDIA

ON MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

( Case study : Sign system and information media )

By:

Himawan Sucipta

52111700

Study programme graphic design

Museum Geologi Bandung located at Diponegoro 57’s street in Bandung city. A strategic location adjacent to the location of Gedung Sate and Museum Pos Indonesia. Museum Geologi Bandung, is a tourist destination which is dominated by the students and the general public as visitors. Having a variety of exhibition objects, the results obtained by geologists from various parts of the archipelago. Designing sign systems in the Museum Geologi Bandung conducted against the background by the needs of sign system that is now quite important, not only used on such traffic signs on highways and office buildings, but evolved into public places such as tourist attractions. Therefore, required a sign system properly designed to be effective in the delivery of messages and information but still have a high aesthetic value, so as to attract attention and should have continuity between the existing signage but does not cause saturation.

Designing sign systems in Museum Geologi Bandung aims to make it easier for visitors to access the existing rooms and facilities provided by the Museum Geologi Bandung itself.

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat-Nya yang telah mencurahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul “Perancangan Sign System dan Media Informasi pada Museum Geologi Bandung” dengan baik, dan tak lupa pula shalawat dan salam penulis curahkan kepada imamul anbiya’ (imamnya para nabi) Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga beliau, sahabat beliau, dan seluruh umat beliau yang selalu istiqomah menjalankan ajaran beliau dan Insya Allah termasuk kita semua amin.

Laporan Tugas Akhir ini merupakan realisasi praktis, analitis dan konseptualisasi dari ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Sehingga diharapkan dengan laporan ini penulis dapat lebih terasah keterampilannya, terdidik, serta termotivasi untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya.

Pada kesempatan ini, tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, petunjuk serta saran dalam melaksanakan Mk.Tugas Akhir dan penyusunan laporannya, khususnya kepada : 1. Drs. Hary Lubis Sebagai Dekan Fakultas Desain Universitas Komputer

Indonesia.

2. Taufan Hidayatullah, S.Sn., M.Ds sebagai Ketua Program Studi dan Pembimbing MK Tugas Akhir Program Studi D III Desain Grafis Fakultas Desain Universitas Komputer Indonesia.

3. Rini Maulina, M.Sn sebagai Koordinator MK Tugas Akhir Program Studi D III Desain Grafis Universitas Komputer Indonesia.

4. Ir. S.R. Sinung Baskoro, M.T. sebagai kepala UPT Museum Geologi Bandung, yang digunakan oleh penulis sebagai judul laporan Tugas Akhir 5. Keluarga yang telah memberikan bimbingan dan moril maupun materil

sehingga dapat menyelesaikan penulisan laporan Tugas Akhir ini.

(7)

yang lebih berarti dari terima kasih yang sebesar-besarnya dan semoga segala bantuan serta dukungan dari seluruh pihak terkait mendapat balasan dari Allah SWT. Amin .

Penulis berharap penulisan laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun orang lain yang membacanya baik dalam merangkai pola pikir untuk membentuk sebuah pemahaman yang utuh atau sebagai bahan referensi. Dengan keterbatasan waktu serta kesempatan yang ada, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan banyak kekuranganya baik dari segi materi serta visual yang ditampilkan, untuk itu penulis sangat berterima kasih kepada pembaca jika sudi kiranya memberikan kritik serta saran atas Laporan Pengantar Tugas Akhir ini.

Bandung, Agustus 2012

(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……….….i

DAFTAR ISI………..iii

DAFTAR LAMPIRAN………....v

DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI………...vi

DAFTAR TABEL……….viii

Bab I Pendahuluan.……….…………1

I.1 latar Belakang Masalah……….1

I.2 Identifikasi Masalah………..2

I.3 Fokus Permasalahan……….….3

I.4 Tujuan Perancangan………..3

I.5 Kata Kunci...………..3

Bab II Perancangan Media Informasi Museum Geologi Bandung……….4

II.1 Sign System………..………..4

II.1.1 Sign System………...……….…..4

II.1.2 Jenis-jenis Tanda………..……….……...……..5

II.1.3 Ikon & Simbol …………...………..6

II.1.4 Bentuk Tanda dan Rambu………...………..7

II.2 Museum Geologi………...8

II.2.1 Pengertian Museum………....……..…………...8

II.2.2 Jenis Museum……….….…………8

II.2.3 Badan Hukum Museum……….………….…….……....…9

II.2.4 Museum Geologi Bandung………...…....…...9

II.2.4.1 Profil Museum………..…………..……...…11

(9)

II.2.5 Klasifikasi Sign System dan Media Informasi….……….22

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL……….24

III.1 Strategi Perancangan………...….24

III.1.1 Strategi Komunikasi………..………...…24

III.1.1 Tujuan Komunikasi………..………...…24

III.1.3 Strategi Kreatif………..………...…………...25

III.1.4 Strategi Media………..………....………25

III.1.5 Konsep Visual………..………26

III.1.6 Kesan Visual………..………..26

III.1.7 Format Desain………..………27

III.1.8 Layout………..…….…...………27

III.1.9 Tipografi………..………28

III.1.10 Ilustrasi………..………..………..29

III.1.11 Warna………...………..31

III.1.12 Elemen Visual………....…………...…………..32

BAB IV TEKNIS MEDIA……….………33

IV.1 Teknis Media...…………..………..33

IV.1.1 Sign System...…...…...………..34

IV.1.2 Media Informasi...………...41

IV.1.3 Aplikasi pada lokasi ...…………..41

IV.2 Spesifikasi Software dan Hardware...…...………..43

IV.2.1 Spesifikasi Hardware ...………..43

IV.2.2 Spesifikasi Software ...………..43 Daftar Pustaka

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki landmark dan bangunan tua terlengkap di Indonesia. Museum Geologi Bandung salah satunya, selain berfungsi sebagai objek geowisata Museum Geologi sendiri menyimpan banyak sekali benda-benda bersejarah mulai dari benda penemuan arkeologi hingga penelitian tentang kondisi geografis pulau-pulau di Nusantara. Museum Geologi Bandung sendiri merupakan salah satu bangunan bersejarah di kota Bandung dan masih digunakan orang sebagai tempat kajian awal sebelum penelitian lapangan.

Museum sendiri menurut International Council of Museums (ICOM) adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan artefak-artefak perihal jati diri manusia dan lingkungannya untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan dan rekreasi. Sebagai tempat kunjungan wisata dan studi tur tentunya perlu didukung dengan sarana dan fasilitas umum serta sistem informasi yang memadai agar memudahkan bagi para pengunjung untuk mengakses layanan yang tersedia.

(11)

Sign system atau sistem tanda berarti perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas petunjuk. Salah satu fungsi sign system adalah untuk memudahkan para pengunjung suatu tempat agar sampai ke tempat tujuan mereka dengan cepat dan tepat. Selain itu juga sign system dapat menghemat waktu dan tenaga, misalkan suatu gedung perkantoran atau museum memiliki sign system yang benar, maka tidak diperlukan tenaga kerja untuk menunjukkan arah atau memberikan informasi mengenai arah ke suatu tempat kepada setiap pengunjung.

Namun dalam perkembangannya masih ada tempat-tempat wisata yang masih belum memanfaatkan atau didukung dengan sign system yang layak sebagai penunjuk jalan agar memudahkan para pengunjung, khususnya untuk para pengunjung yang baru pertama kali masuk ke gedung yang bersangkutan, termasuk diantaranya Museum Geologi Bandung.

I.2 Identifikasi Masalah

Dalam hal ini terdapat beberapa masalah pokok mengenai Museum Geologi Bandung, masalah tersebut adalah seperti berikut ini:

1. Sign system (Sistem tanda) pada ruangan yang dinilai masih kurang maksimal dikarenakan petunjuk ruang kurang menarik karena hanya menggunakan papan kecil dan tulisan saja.

2. Tata letak petunjuk arah yang kurang strategis dan tingkat keterbacaan yang rendah karena ukuran sign system yang tidak sesuai.

3. Ciri khas dari Museum Geologi Bandung yang kurang ditonjolkan pada media informasi.

4. Media informasi pada ruang dan benda pamer yang memiliki tingkat keterbacaan yang rendah karena ukuran yang kecil dan media informasi yang menumpuk sehingga menyulitkan pembaca.

5. Peta ruangan yang belum efektif dikarenakan letak yang kurang strategis dan bentuk yang kurang menarik.

(12)

masuk jadi pengunjung langsung dapat mengetahui letak ruangan yang akan dituju.

I.3 Fokus Permasalahan

Jika dilihat dari masih kurangnya fasilitas informasi bagi pengunjung baik itu petunjuk ruang atau pun media informasi pada benda pamer, maka fokus permasalahan difokuskan pada media informasi ruangan dan benda pamer museum. Dan bagaimanakah merancang suatu sign system yang fungsional dan sesuai sehingga dapat memudahkan para pengunjung, khususnya bagi pengunjung yang baru pertama kali masuk ke Museum Geologi Bandung.

I.4 Tujuan Perancangan

Melihat permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka tujuan

perancangan ini adalah untuk membuat media informasi yang diharapkan

dapat mempermudah para pengunjung Museum Geologi Bandung untuk

mengakses seluruh fasilitas dan ruangan yang ada, khususnya bagi para

pengunjung yang baru pertama kali masuk kedalam museum sehingga

kunjungan menjadi lebih efektif dan efisien untuk menambah kenyamanan

(13)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Strategi Perancangan

Perancangan sign system dan media informasi pada Museum Geologi Bandung dibuat dengan dilatarbelakangi oleh data-data yang nyata tentang masih kurang serta dibutuhkannya perancangan sign system dan media informasi sebagai fasilitas pendukung pada Museum Geologi dan akan divisualkan guna memudahkan pengunjung khususnya, bagi para pengunjung yang baru masuk ke Museum Geologi Bandung.

Strategi perancangan meliputi strategi komunikasi, strategi kreatif dan strategi media, yang akan dipaparkan dibawah ini:

III.1.1 Strategi Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak, dan komunikasi pun bisa dilakukan lewat tulisan atau visual.

Komunikasi yang akan dipakai yaitu komunikasi lewat visual dan tulisan yang menggunakan bahasa visual yang mudah dimengerti dan mudah dipahami serta mengandung unsur informasi, larangan, himbauan dan ajakan.

III.1.2 Tujuan Komunikasi

(14)

Adapun tujuan perancangan media informasi dan sign system ini guna mengatasi pokok permasalahan yang ada pada Museum Geologi Bandung antara lain :

• Mempermudah para pengunjung Museum Geologi Bandung untuk mengakses

seluruh fasilitas dan ruangan yang ada, khususnya bagi para pengunjung yang

baru pertama kali masuk kedalam museum.

III.1.3 Strategi Kreatif

Agar media informasi ini menarik pengunjung dan mudah dimengerti serta mencapai tujuan yang diharapkan maka yang akan dilakukan adalah membuat isi pesan yang mudah diartikan dan membuat visual yang menggambarkan dan menjadi ciri isi suatu ruangan pada museum. Agar visual tersebut mempunyai daya tarik maka pada setiap sign system akan menggunakan simbol bentuk sederhana atau gambar dari benda yang menjadi ciri dari setiap ruangan serta penggunaan warna yang berbeda pada setiap sign system sebagai pembeda dan setiap warna mewakili ciri khas dari setiap ruangan. Sedangkan pada media informasi akan menggunakan gambar dan huruf yang mudah terbaca serta tata letak yang dapat mempermudah pengunjung saat membaca informasi tentang benda pamer yang ada di Museum Geologi Bandung.

III.1.4 Strategi Media

Media yang akan dipakai pada perancangan sign system dan media informasi adalah media cetak dan material bahan yang akan digunakan dalam pembuatan sign system yang akan disesuaikan dengan kebutuhan yaitu, kebutuhan untuk sign system indoor dan outdoor.

(15)

media informasi pada benda pamer akan menjadi media sekunder atau media pendukung yang menunjang media utama.

III.1.5 Konsep Visual

Konsep visual yang ditampilkan dalam media informasi ini memanfaatkan teknik penyampaian dengan teknik perancangan menggunakan sign system yang menggunakan visual simbol dan ciri khas dari Museum Geologi tersebut. Bentuk dan pesan secara visual menggunakan penggayaan dengan bentuk-bentuk yang diambil dari benda-benda yang terdapat pada museum dalam hal ini adalah fosil baik hewan maupun tumbuhan serta logo dari Museum Geologi itu sendiri yang telah disederhanakan kemudian simbol tersebut akan dituangkan ke dalam bentuk sign system yang menarik dan efektif, agar pesan dan informasi sampai kepada target sasaran yang dituju.

III.1.6 Kesan Visual

(16)

pintu masuk ruangan dan akan disederhanakan dan ini akan menimbulkan kesan modern namun tetap mengandung ciri khas dari museum tersebut.

III.1.7 Format Desain

Format desain yang akan digunakan dalam media informasi ini dibuat sederhana dengan menonjolkan simbol dan logo Museum Geologi Bandung yang telah disederhanakan pada sign system sebagai inti pesan melalui visual dan didukung dengan pesan yang disampaikan dengan tulisan dengan tujuan memperjelas dan mempertegas sign system yang ditampilkan. Berikut adalah formatnya :

Format Desain Landscape

• Dummy sign system Museum Geologi Bandung (sign system ruangan, petunjuk arah) .

• Peta kreatif.

• Media informasi pada benda pamer.

Format Portrait

Main direction, sign system petunjuk lantai.

Aplikasi sign system

Perbandingan ukuran dengan pengunjung museum.

III.1.8 Layout

(17)

Untuk mendapatkan kesan tersebut, maka dibuat variasi yang berupa pemberian bentuk yang mengandung unsur Museum Geologi berupa fosil yang disederhanakan yang akan diisi dengan simbol dan tulisan pada sign system. Pembedaan ukuran juga warna pada huruf dan simbol yang digunakan untuk memberikan penekanan untuk mempertegas isi dari pesan yang akan disampaikan. Dan teks berisi pesan dan informasi pada sign system bagi para pengunjung.

III.1.9 Tipografi

Pada dasarnya huruf memiliki sesuatu yang dapat mengaktifkan gerak mata, energi ini dapat dimanfaatkan secara positif apabila dalam penggunaannya senantiasa diperhatikan dalam kenyamanan keterbacaan, serta interaksi huruf terhadap ruang dan elemen-elemen visual yang ada disekitarnya.

Oleh karena itu, huruf harus memiliki tingkat keterbacaan yang baik serta menarik yang disesuaikan dengan tema yang diambil. Pemilihan huruf yang digunakan berdasar pada kesan visual yang ingin dicapai, huruf yang digunakan pada media informasi ini adalah jenis huruf :

Corbel

(18)

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890

 

~!@#$%^&*()_+{}[]|\/<>,.?

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

Museum Geologi Bandung 12 pt

Museum Geologi Bandung 16 pt

III.1 Jenis huruf (tipografi) yang digunakan Sumber: dokumen pribadi

Curse Casual

Curse casual adalah jenis huruf (tipografi) yang tidak memiliki kaki atau san serif. Pemilihan huruf ini berdasarkan pertimbangan dari bentuk yang sedikit kurang beraturan namun tingkat keterbacaan yang baik serta memiliki ketebalan huruf yang cukup. Maka dipilihlah Curse casual, karena memiliki bentuk yang sesuai dengan penggayaan pada ikon/simbol dan memiliki ketebalan yang cukup serta tingkat keterbacaan yang baik.

III.2 Jenis huruf (tipografi) yang digunakan Sumber: dokumen pribadi

III.1.10 Ilustrasi

(19)

Berikut ini adalah beberapa foto-foto yang dipakai dalam perancangan media informasi ini adalah :

Gambar III.2 Fosil tanduk kerbau purba Sumber: dokumen pribadi

1. Foto Fosil tanduk kerbau purba

Alasan mengapa objek ini dipilih adalah karena benda ini cukup mewakili ciri khas dari isi ruangan yang ada pada Museum Geologi Bandung dan ini terdapat pada hampir semua pintu ruangan pamer museum pada lantai satu. 2. Foto Fosil Amonit dan tyrannosaurus rex osborn

Amonit merupakan fosil yang mewakili zaman dimana hewan invertebrata pertama kali muncul dan hewan-hewan laut lainnya. Fosil tyrannosaurus rex Osborn merupakan objek yang menarik dari dalam ruangan ini dan kedua objek ini sesuai dengan tema ruangan dan dapat mewakili dari isi ruangan tersebut.

(20)

III.1.11 Warna

Setiap warna memiliki karakteristik yang berbeda-beda, yang dimaksudkan karakteristik disini adalah sifat khas yang dimiliki dalam suatu warna. Sebagai bagian dari elemen tata rupa, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari sebuah karya desain. Lebih lanjut dijelaskan oleh Henry Dreyfuss “warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol tersebut”. Warna dalam perancangan sign system ini diambil dari warna-warna yang terdapat pada benda pamer pada setiap ruangan yang dianggap dapat mewakili ciri khas ruangan-ruangan tersebut. Sebagai contoh seperti pada ruangan “sejarah Kehidupan” terdapat benda-benda pamer yang berhubungan dengan proses kehidupan di muka bumi, seperti fosil hewan Amonit, fosil Tyrannosaurus Osborn, fosil Manusia Purba dan fosil-fosil lainnya. Karena benda pamer pada ruangan ini lebih didominasi oleh fosil maka fosil dianggap dapat mewakili ciri khas dari ruangan tersebut dan warna yang diambil merupakan warna dari fosil yang ada.

Berikut adalah pemilihan warna pada perancangan sign system ini adalah:

(21)

III.1.12 Elemen Visual

Elemen visual digunakan sebagai latar belakang pada sign system namun memiliki ciri khas dari Museum Geologi Bandung. Maka elemen visual yang digunakan adalah logo Museum Geologi Bandung yang disederhanakan sesuai dengan penggayaan visual pada sign system.

Berikut adalah elemen visual beserta aplikasi pada sign system :

(22)
(23)

b. Tahap Eksekusi Visual

Eksekusi visual adalah tahap dimana dilakukannya proses visual, dalam hal ini proses visual adalah pemotretan sign system yang ada di Museum Geologi Bandung, kemudian membuat simbol yang belum ada dalam sign system di sana. Simbol tersebut dibuat dan disederhanakan sesuai dengan lokasi ruangan di Museum Geologi Bandung. Selain membuat simbol, dalam eksekusi visual ini juga membuat ciri khas dari Museum Geologi Bandung, yaitu fosil yang dapat mewakili citra dari Museum Geologi, serta ornamen latar hasil dari logo Museum Geologi Bandung yang disederhanakan.

c. Tahap Perancangan

Tahap perancangan adalah tahap penting untuk merancang media-media informasi yang akan dibuat sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan. Langkah pertama proses perancangan ini adalah mengolah simbol – simbol dan ornamen yang sudah dilakukan pada tahap eksekusi visual. Setelah di olah sedemikian rupa maka tahap selanjutnya adalah membuat layout dan memasukan informasi yang akan disampaikan yang berupa tulisan dalam media sign system.

IV.1.1 Sign System

(24)

a. Berikut ini adalah proses pembuatan ikon atau simbol dan layout

Proses pembuatan ikon atau simbol melalui tahap pencarian objek yang sesuai yang akan dijadikan simbol lalu penyederhanaan awal dengan sketsa kasar yang dilakukan secara manual, setelah itu dilanjutkan dengan proses digital yaitu pengeditan dan penyempurnaan dari sketsa awal menjadi bentuk digital menggunakan komputer.

(25)
(26)

Gambar IV.3 Studi bentuk hasil visualisasi Sumber: dokumen pribadi

b. Sign identification (Tanda pengenal)

Disetiap rancangan sign system ruang terdapat beberapa unsur yaitu nama ruangan, ikon dan elemen visual sebagai latar belakang serta warna sebagai pembeda pada setiap sign system .

Berikut adalah spesifikasi sign system ruangan Museum Geologi Bandung:

• Nama ruangan

Ukuran : 120 cm x 42 cm Jenis Huruf : Frutiger Linotype • Media : - Acrylic

(27)

Gambar IV.4 Sign Identification (pengenal ruangan). Sumber: dokumen pribadi

c. Sign Regulation ( Larangan ) • Larangan Merokok dan Masuk

(28)

- Acrylic

Gambar IV.5 Sign Regulation (Larangan) Sumber: dokumen pribadi

d. Sign Direction (Petunjuk arah)

(29)

e. Main Direction

Gambar IV.7 Main direction. Sumber: dokumen pribadi

f. Peta Kreatif

(30)

IV.1.2 Media Informasi

Gambar IV.9 Media informasi. Sumber: dokumen pribadi

IV.1.3 Aplikasi pada lokasi

a. Sign identification ( pengenal ruangan )

(31)

b. Sign Regulation ( larangan )

Gambar IV.11 Aplikasi sign larangan Sumber: dokumen pribadi

c. Wayfinding ( petunjuk arah )

(32)

IV.2 Spesifikasi Software Dan Hardware IV.2.1 Spesifikasi Hardware

• PC (Personal Computer)

• Intel(R) Core (TM) I3 CPU E7400 @ 2.80GHz 2.79GHz Installed Memory (RAM), 2.00 GB

IV.2.2 Spesifikasi Software

(33)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

DAFTAR PUSTAKA

Museum Geologi , sejarah museum geologi bandung dari masa penjajahan hingga masa kemerdekaan . Terdapat di:

museum.bgl.esdm.go.id/index.php?option=com_content&view=arti cle&id=7&Itemid=7

Pembagian lantai dan ruangan Museum Geologi Bandung, terdapat di : http://musemgeologibandung.com. 2009

Museum Geologi Bandung, http://museum.bgl.esdm.go.id/ Pengertian Museum, http://id.wikipedia.org/wiki/Museum 2012 Sumbo Tinarbuko, http://sumbo.wordpress.com 2007

Semiotika, http://id.wikipedia.org/wiki/Semiotika

Sign System dalam DKV, Rama Kertamukti, http://ramakertamukti.wordpress.com

(34)
(35)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI

Nama

Jenis kelamin

Tempat tanggal lahir Usia

Ketapang , 10 November 1987 24 tahun

Islam Indonesia Belum menikah

Bermain musik, sketching

Jl. Babakan jati no 16 07/ 07 Bandung 40275 022-7323419

soetjipta@gmail.com soetjipta.blogspot.com

PENDIDIKAN

SDN Gumuruh IX Bandung SMPN 31 Bandung

SMKN 14 Bandung (SMSR) UNIKOM Bandung

: : : :

1993 - 1999. (Lulus Berijazah) 1999 - 2002. (Lulus Berijazah)

2002 - 2005. Jurusan Seni Rupa (Lulus Berijazah) 2005 - Sekarang . Jurusan Desain Grafis D3 Fakultas Desain UNIKOM Bandung

PENGALAMAN KERJA E-Gumilang

MQTV (magang) Pelangi Mizan

HIDE Digital Creative Solution : : : :

Graphic designer, Flash Animator/programmer Editor program acara & berita

Illustrator outsource

Graphic designer, flash animator

Gambar

Gambar III.3 Fosil Amonit dan Tyrannosaurus rex Osborn. Sumber: dokumen pribadi
Gambar IV.2 Studi ikon hasil stilasi Sumber: dokumen pribadi
Gambar IV.2 Studi ikon hasil stilasi Sumber: dokumen pribadi
Gambar IV.3 Studi bentuk hasil visualisasi                Sumber: dokumen pribadi
+6

Referensi

Dokumen terkait

Jenis-jenis informasi yang dibutuhkan dalam materi menulis bahasa Arab berdasarkan angket yang disebarkan kepada responden yang menjadi mahasiswa bahasa Arab UNJ adalah:

SDLC atau Software Development Life Cycle atau sering disebut juga System Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak

Didalam ruang bakar turbin gas tcmp.:ratur pcmbakaran adalah '-Jngat tin schingga tidak menutup kcmungl..inan panas yang tcrbuang dari ruang bal..ar juga cui tinggi, hal

Peraturan mengenai instansi dan lembaga pemerintah di pemerintah daerah Kabupaten Mukomuko adalah Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas

Mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan dari penerapan strategi diversifikasi terhadap kinerja bisnis yang berkelanjutan (sustainability business performance) CV.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Dengan alasan tersebut maka perangkat ketiga tes hanya divalidasi isi dan tidak diujicoba untuk melakukan validasi empirik dengan pertimbangan: (1) setiap butir soal yang ada

Pelayanan yang dilakukan juga harus pada batas-batas yang dibolehkan oleh syariah, yaitu tidak menjurus pada khalwat (bercampurnya antara pria dan wanita yang