PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE
PEMBELAJARAN NHT DAN SGD PADA MATERI PELESTARIAN
LINGKUNGAN HIDUP DI KELAS XI IPS MAN 1 BARUS
KABUPATEN TAPTENG T.A 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
LENI IRNA CHINTYA BATUBARA
NIM 3131131014
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
ABSTRAK
Leni Irna Chintya Batubara Nim. 3131131014. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Pembelajaran NHT dan SGD Pada Pelestarian Materi Lingkungan Hidup di Kelas XI IPS MAN 1 Barus Kabupaten TapTeng T.A 2016/2017. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, April 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hasil belajar siswa dengan menggunakan metode NHT (2) hasil belajar siswa degan menggunakan metode SGD (3) Perbedaan signifikan antara hasil belajar siswa dengan menggunakan metode NHT dan SGD pada materi Pelestarian Lingkungan Hidup di Kelas XI IPS MAN 1 Barus Kabupaten TapTeng T.A 2016/2017.
Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Barus tahun 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS yang berjumlah 3 kelas, sedangkan sampel pada penelitian adalah dua kelas yang diambil secara acak sederhana (Simple Random Sapling) yaitu kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan XI IPS 2 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi langsung dan teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan rumus uji t.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Yang Maha Esa, atas segala
nikmat yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
perkuliahan dan tugas akhir dengan judul : Perbedaan Hasil Belajar Siswa
Menggunakan Metode Pembelajaran NHT dan SGD Pada Materi Pelestarian
Lingkungan Hidup di Kelas XI IPS MAN 1 Barus Kabuapten Tapanuli Tengah
T.A 2016/2017. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, April 2017.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
rintangan, namun karena bantuan dan motivasi dari berbagai pihak sehingga
akhirnya dapat diselesaikan. Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom. M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi
4. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, sebagai sekretaris jurusan pendidikan Geografi
dosen Pembimbing Akademik penulis yang telah banyak memberikan
motivasi dan arahan membimbing dalam perkuliahan.
5. Ibu Dra. Marlinang Sitompul, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis
iv
6. Ibu Dra. Rosni M.Pd, dan Bapak Drs. Mbina Pinem, M.Si serta bapak/ibu
dosen Pendidikan Geografi yang telah memberikan saran dan kritik untuk
perbaikan skripsi ini.
7. Bapak H. Siagian, selaku pegawai admistratif di Jurusan Pendidikan
Geografi yang telah banyak membantu. Terimakasih bapak
8. Ibu Elmaryanti Marbun, S.Ag selaku Kepala Sekolah MAN 1 Barus yang
telah memberikan izin kepada penulis dan membantu penulis dalam
penelitian.
9. Ibu Siti Rukmana, S.Pd dan Bapak Taqwa Simamora, S.Pd selaku guru
geografi MAN 1 Barus yang telah embantu penulis dalam penelitian.
10.Teristimewa untuk kedua orang tua ku : Ayahanda Irwansyah Batubara
dan Ibunda Badina Habayahan. Serta orang tuaku :Bapak M. Chalis
Simatupang dan mak Makkah Sari Habayahan yang telah memberi
semangat kepada penulis serta doa.
11.Buat abangku Hakiki Pratama Batubara, Adikku Girllady Irdintya
Batubara, dan Adikku Bagas Dirgantara Batubara yang sealu memotivasi
penulis.
12.Buat sahabat-sahabat satu RuBin Baity Jannaty : Umik,Uwa, Dek Rinda,
Dek Pit, Adek Husna yang telah memberikan bantuan, dukungan, motivas,
dan semangat kepada penulis. “Aku mecintai kalian karena Allah”.
13.Buat sahabat seperjuangan ku, TIM HALQAH : Mommy Mira, Sister
v
14.Buat sahabat-sahabatku : Uning Indah, Akkak Julia, dan Eta Yuni. Terima
kasih telah banyak memberikan motivasi, dukungan dan semangat kepada
penulis.
15.Buat sahabat-sahabat ku dunia akhirat “Hizbut Tahrir” yang telah
menyelipkan doa kepada penulis sehingga diberi kemudahan dalam
penulisan.
16.Buat bang ansyah dan bang ilham, yang telah membantu dalam pembuatan
skripsi.
17.Buat teman-teman ku Kos Tuasan : Kak Mur, Kak Pit, Kak Nga, Kak
Adda, Meijar, Dik Tia, Dik Ipa, Dik Anti. Terimakasih atas dukungannya.
18.Buat teman-teman perjuangan Pendidikan Geografi 2013 khusus nya kelas
A Reguler “makhluk Astral” yang telah banyak memberi bantuan,
dukungan, motivasi, dan semangat kepada penulis.
Kiranya Allah Yang Maha Esa memberikan berkah dan Karunia Nya
kepada mereka yang membantu penulis dan semoga skripsi ini bermanfaat
bagi kita semua.
Medan, April 2017 Penulis
ix DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah... 5
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis ... 9
B. Penelitian Relevan ... 24
C. Kerangka Berpikir ... 27
ix BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian ... 31
B. Populasi dan Sampel ... 31
C. Rancangan dan Prosedur Penelitian ... 31
D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional... 33
E. Teknik Pengumpulan Data... 34
F. Teknik Analisis Data ... 38
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik ... 43
B. Keadaan Non Fisik ... 51
BAB V KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 56
B. Pembahasan ... 60
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 63
B. Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 65
xi
DAFTAR GAMBAR
No Uraian Hal
1. Skema Kerangka Berpikir ... 29
2. Skema Variabel Penelitian ... 33
3. Denah Lokasi MAN 1 Barus ... 45
4. Peta Administrasi Kecamatan Barus ... 47
5. Struktur Organisai MAN 1 Barus ... 50
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Uraian Hal
1. Silabus Penelitian ... 67
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas NHT ... 72
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas SGD ... 76
4. Tugas Individu ... 80
5. Tugas Kelompok (keterampilan) ... 82
6. Tugas Kelompok (Sikap) ... 84
7. Soal Sebelum Divalidasi ... 89
8. Soal Setelah Divalidasi ... 99
9. Kunci Jawaban Tugas Individu... 103
10. Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar ... 105
11. Perhitungan Uji Validitas Tes ... 106
12.Tabel Validitas Instrumen Penelitian ... 109
13.Perhitungan Realibilitas Tes ... 110
14.Tabel Relibilitas Instrumen Penelitian ... 112
15.Kelompok Belajar NHT ... 113
16.Kelompok Belajar SGD ... 115
17.Nilai Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 117
18.Nilai Hasil Belajar Kelas SGD ... 118
19.Nilai Hasil Belajar Eksperimen ... 120
20. Nilai Hasil Belajar NHT ... 121
xiii
22. Penilaian Sikap Kels SGD ... 125
23.Perhitungan Rata-rata Nilai, Varians, Data Kelas Eksperimen ... 126
24.Perhitungan Rata-rata Nilai, Varians, Data Kelas Kontrol ... 127
25.Uji Normalitas ... 128
26.Uji Homogenitas ... 130
27.Uji Hipotesis ... 131
28. Tabel Harga Kritik dari r Product Moment ... 134
29. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z ... 135
30.Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 136
31. Tabel Distribusi Nilai F ... 137
32.Tabel Nilai-Nialai Distribusi t ... 140
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembang zaman yang semakin pesat, menjadikan
manusia semakin berpacu sehingga menuntut setiap manusia untuk memiliki ilmu
pengetahuan dan skill sesuai dengan kondisi zaman sekarang dan yang dibutuhkan
sebagai bekal dalam menghadapi berbagai peluang bahkan ancaman di masa depan.
Dengan ilmu yang berkualitas, maka seseorang akan dapat menghadapi semua
masalah dan hambatan yang datang padanya sesuai koridor agama dan koridor
hukum. Dengan begitu, untuk menempa diri agar memiliki pengetahuan dan skill,
maka bisa diperoleh melalui pendidikan.
UU No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlakukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Hal ini sejalan dengan UU No 2 Tahun 1989 disebutkan Tujuan Pendidikan
Nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya, menjadikan manusia beriman dan bertakwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
2
Pendidikan bisa diperoleh pada di berbagai tempat, salah satunya adalah di
sekolah. Sekolah merupakan tempat melakukan suatu proses pembelajaran secara
formal. Dalam pembelajaran di sekolah, gurulah yang mempunyai peranan penting.
Guru merupakan berada di barisan terdepan dalam pelaksanaan pendidikan. Karena
guru berperan sebagai fasilitator dan motivator. Sehingga guru dapat merangsang
dan mengarahkan peserta didik dalam belajar, untuk mendorong peserta didik
dalam mencapai hasil belajar secara optimal.
Untuk mencapai tujuan tersebut, agar hasil belajar dapat di capai secara
optimal maka guru harus mampu mengelola kelas dengan baik dan dapat
mencurahkan segala kreativitasnya dalam pembelajaran. Suatu proses
pembelajaran ditentukan bagaimana guru dapat menggunakan metode, model dan
strategi pembelajaran yang efektif dan efisien. Dengan demikian, pembelajaran
dapat berlangsung dengan dua arah dan terjadi umpan balik antara guru dan juga
siswa, jadi bukan hanya guru yang berperan aktif, tetapi siswa juga harus ikut akif
dalam pembelajaran. Tetapi, kebanyakan yang kita jumpai di lapangan masih
banyak guru yang menggunakan metode pembelajaran konvensional sehingga
terdapat banyak siswa yang kurang aktif dan bahkan cenderung hanya sebagai
pendengar saja karena proses pembelajaran yang dilakukan bersifat konvensional
(berpusat pada guru).
Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran geografi yaitu bapak
Taqwa Simamora S.Pd pada tanggal 15 Oktober 2016 di MAN 1 Barus kabupaten
Tapanuli Tengah, menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran penerapan
metode pembelajaran dianggap kurang perlu, guru lebih banyak menggunakan
3
bertumpu pada guru saja. Di samping itu, di dalam kelas juga ditemukan beberapa
masalah, yaitu banyak peserta didik yang tidak berperan aktif sehingga menjadikan
suasana kelas menjadi monoton dan kurang menarik. Pada saat guru memberikan
kesempatan bertanya kepada peserta didik untuk bertanya, maka kebanyakan siswa
akan cenderung diam dan menundukkan kepala karena pada dasarnya kurang
memahami apa yang disampaikan oleh guru.
kemudian dilihat dari aktivitas peserta didik dalam mengerjakan soal yang
diberi oleh guru, banyak peserta didik yang tidak langsung mengerjakannya
melainkan diam seperti kebingungan akan tetapi tidak mengungkapkannya.
Padahal materi geografi merupakan suatu ilmu sosial yang dapat memberi
pengetahuan, dan juga dapat membentuk sikap dan keterampilan yang secara
langsung berinteraksi dengan alam. Jadi seharusnya siswa harus dapat menguasai
kompetensi dengan mudah. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat akan sangat
penting dalam proses pembelajaran agar tercapainya ketuntasan klasikal pada
kompetensi lingkungan hidup. Oleh karena itu pemilihan metode pembelajaran
harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan.
Pada kelas XII IPS semester II, materi Pelestarian Lingkungan Hidup sesuai
dari tujuan pembelajarannya yaitu siswa mampu menjelaskan pencemaran,
perusakan dan resiko lingkungan. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti
dengan guru geografi MA Negeri 1 Barus kabupaten Tapanuli Tengah, diketahui
bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sesuai kurikulum 2013
yaitu 80. Maka siswa dikatakan tuntas mencapai skor ≥ 80. Tetapi pada materi
Pelestarian Lingkungan Hidup ini pencapaian hasil belajar siswa masih kurang
4
sebanyak 40% siswa yang memenuhi batas KKM. Oleh karena itu, perlu dilakukan
perubahan dalam proses pembelajaran dengan menerapkan suatu strategi belajar
yang itu nantinya akan membantu siswa untuk memahami materi yang diajarkan
guru dan juga akan membuat siswa mejadi berperan aktif.
Sehingga adapun salah satu usaha yang dapat dilakukan dalam
pembelajaran pada materi Pelestarian Lingkungan Hidup tersebut yaitu dengan
melakukan penerapan metode pembelajaran Number Head Together dan Small
Group Discussion. Metode Number Head Together merupakan metode yang
menekankan pada susunan yang khusus dirancang untuk mempengaruhi hubungan
siswa dengan siswa lainnya, dan memiliki tujuan dalam meningkatkan penguasaan
akademik. Metode pembelajaran Small Group Discussion merupakan suatu metode
pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam
menyampaikan argumennya serta belajar mandiri melalui kegiatan berdiskusi
dengan teman sekelompoknya yang semata-mata untuk tidak hanya mengandalkan
guru dalam proses belajar mengajar melainkan melibatkan seluruh peserta didik.
Pemilihan Number Head Together dan Small Group Discussion diharapkan
siswa akan lebih aktif serta akan membantu dan memudahkan siswa dalam
memahami materi. Dan pemilihan metode pembelajaran ini juga sebagai alternatif
dalam pembelajaran yang mengarah pada pemahaman konsep dan akan mendorong
siswa agar aktif dalam kelompok masing-masing dan berani menjawab pertanyaan
yang diajukan bahkan membuat pertanyaan sesuai materi yang dipelajari, akhirnya
dapat menciptakan interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa lainnya.
Dengan demikian, penerapan metode pembelajaran ini diharapkan kompetensi
5
Metode Pembelajaran Number Head Together dan Small Group Discussion
merupakan sama-sama metode yang terdapat di model pembelajaran kooperatif.
Jadi dalam penerapannya terdapat aktivitas yang tidak jauh berbeda. Berdasarkan
latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode NHT dan SGD Pada
Materi Pelestarian Lingkungan Hidup di Kelas XI IPS MAN 1 Barus Kabupaten
TapTeng T.A 2016/2017”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi
masalah pada penelitian ini adalah:
1. Guru cenderung menerapkan metode konvensional dalam
pembelajaran.
2. Kegiatan pembelajaran yang monoton dan masih kurang bervariasi
sehingga menjadikan suasana belajar menjadi membosankan.
3. Siswa yang kurang berani menyampaikan pendapatnya.
4. Rendahnya hasil belajar siswa pada materi Pelestarian Lingkungan
Hidup yang dilihat dari 40% siswa dikelas belum memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah.
C. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya permasalahan dalam penelitian ini, dan agar penelitian ini
juga dapat terfokus secara efektif dan efisien sehingga akan tercapai sasaran yang
diinginkan, maka adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu perbedaan
6
Small Group Discussion pada materi pelestarian lingkungan hidup di kelas XI IPS
MAN 1 Barus Kabupaten TapTeng T.A 2016/2017.
D. Rumusan Masalah
Sesuai dengan batasan masalah yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Number
Head Together (NHT) pada materi Pelestarian Lingkungan Hidup di kelas
XI IPS MAN 1 Barus Kabupaten TapTeng T.A 2016/2017 ?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Small Group
Discussion (SGD) pada materi Pelestarian Lingkungan Hidup di kelas XI
IPS MAN 1 Barus Kabupaten TapTeng T.A 2016/2017 ?
3. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan
menggunakan metode pembelajaran Number Head Together (NHT) dan
Small Group Discussion (SGD) pada materi Pelestarian Lingkungan
Hidup di kelas XI IPS MAN 1 Barus Kabupaten TapTeng T.A 2016/2017
?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan metode
pembelajaran Number Head Together (NHT) pada materi Pelestarian
Lingkungan Hidup di kelas XI IPS MAN 1 Barus Kabupaten Tapanuli
7
2. Mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan metode
pembelajaran Small Group Discussion (SGD) pada materi Pelestarian
Lingkungan Hidup di kelas XI IPS MAN 1 Barus Kabupaten Tapanuli
Tengah T.A 2016/2017.
3. Mengetahui perbedaan signifikan antara hasil belajar siswa dengan
menggunakan metode pembelajaran Number Head Together (NHT)
Small Group Discussion (SGD) pada materi Pelestarian Lingkungan
Hidup di kelas XI IPS MAN 1 Barus Kabupaten Tapanuli Tengah T.A
2016/2017.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:
1. Bagi sekolah, dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam
memotivasi guru untuk melakukan pembelajaran efektif dan efisisen
dengan menerapkan metode Number Head Together (NHT) dan Small
Group Discussion (SGD).
2. Bagi guru dan calon guru, dapat digunakan sebagai masukan dalam
proses pembelajaran, dan untuk melatih cara berfikir siswa terkait
dengan pembelajaran yang berbasis masalah dengan menggunakan
metode Number Head Together (NHT) dan Small Group Discussion
pada materi pelestarian lingkungan hidup.
3. Bagi siswa, agar dapat meningkatkan hasil belajar dalam mempelajari
geografi.
4. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan mengenai metode
8
Discussion (SGD) dalam kegiatan pembelajaran yang akan nantinya
diterapkan dilapanagan.
5. Sebagai bahan refrensi khususnya bagi peneliti yang ingin meneliti
63
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Rata-rata nilai hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode
Number Head Together (NHT) adalah 84,69 dengan standar KKM 3,88. Bila
dihubungkan dengan KKM 9,09 % siswa yang belum mencapai KKM dan
90,90% siswa yang telah memenuhi KKM.
2. Rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan mnggunakan metode Small
Group Discussiions (SGD) adalah 80,67 dengan standar deviasi 3,91. Bila
dihubungkan dengan KKM 38,70 % siswa yang belum bisa mencapai nilai
KKM dan 61,29% siswa yang telah mencapai KKM.
3. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan metode NHT
dan SGD pada materi Pelestarian Lingkungan Hidup di kelas XI IPS MAN 1
Barus Kabupaten TapTeng T.A 2016/2017. Perbedaan hasil antara metode
NHT dan SGD adalah 4,02. Hal ini sejalan dengan hasil uji-t diperoleh thitung >
ttabel (4,135>1,7) dengan dk = 62 pada taraf α = 0,05. Maka dinyatakan ada
perbedaan signifikan antara hasil belajar siswa menggunakan metode NHT
dengan metode SGD.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian tersebut, maka penulis menyarankan :
1. Berpedoman pada hasil penelitian ini disarankan kepada guru khususnya guru
geografi agar menggunakan metode Number Head Together sebagai metode
64
pembelajaran dalam proses pembelajaran geografi khususnya materi
pelestarian lingkungan hidup.
2. Para guru hendaknya dapat lebih baik lagi dalam memimpin diskusi, agar siswa
yang terlibat di dalamnya dapat berperan aktif.
3. Kepada guru geografi agar tidak terlalu monoton dalam melaksanakan proses
1
Daftar Pustaka
Ade, Ardiani. (2014). “Upaya Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Penerapan Model Kooperatif Number Heads Together pada Materi Lingkungan Hidup Di Kelas XI IPS SMA Negeri T.A 2013/2014”.
Skripsi. UNIMED: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
Agnes, Magdalena. (2012). “Upaya meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Kecil Pada Materi Pelajaran IPS Di Kelas IV SD Negeri 104221 Desa Hulu Pacurbatu T.A 2010/2011. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka cipta.
Auliyah, Inna. 2014. “Penerapan Model Small Group Discussion Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Memelihara Lingkungan di kelas III MI Bustanul Ulum Morodemek Bonang Demak Semester Gasal Tahun Pelajaran 2014/2015”. Skripsi. Semarang : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institusi Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
Christian, Ari. 2014. Penerapan Metode Small Group Discussion dengan Model
Cooperative Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Sekolah Dasar. Vol. 02, No. 02,Tahun 2014, hal 10.
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-penelitian-pgsd/article/view/10585. (akses 23 desember 2016).
Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamdani, 2011. Strategi Belajar Mengajar. CV. Pustaka Setia : Bandung
Hamdayana, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran dan Berkarakter. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Purba, Denny. 2016. “Perbedaan hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran PBL dan SGD pada Materi Lingkungan Hidup Di Kelas XI
IPS SMAN 3 Tebing Tinggi T.A 2015/2016”. Skripsi. UNIMED.
Purwanto, 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Rusman. 2014. Seri Manajemen Sekolah Bermutu Model-Model Pembelajaran
Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, Wina (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta:Kencana.
Silalahi, Yenni Verawati, 2014. “Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran PBL Dengan Media Berbasis
2
Audiovisual Pada Materi Pelestarian Lingkungan Hidup Kelas XI IPS SMA Negeri 17 Medan T.A 2013/2014”. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan
Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”. Jakarta: Rineka cipta.
Stiyoningsih, Wachyu. 2016. “Penerapan Metode Small Group Discussion (SGD)
Sebagai Peningkatan Kemampuan Berbicara Baharsa Arab (Studi Eksperimen Pembelajaran Kalam Kelas VIII Di MTs Negeri Gombong Tahun Ajaran 2015/2016)”. Skripsi.Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kerugan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Suprijjono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.
Nana Sudjana, 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wardiyatmoko, K. 2013. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
2006. Geografi Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.