• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN NHT DAN SGD PADA PELESTARIAN MATERI LINGKUNGAN HIDUP DI KELAS XI IPS MAN 1 BARUS KABUPATEN TAPTENG T.A 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN NHT DAN SGD PADA PELESTARIAN MATERI LINGKUNGAN HIDUP DI KELAS XI IPS MAN 1 BARUS KABUPATEN TAPTENG T.A 2016/2017."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE

PEMBELAJARAN NHT DAN SGD PADA MATERI PELESTARIAN

LINGKUNGAN HIDUP DI KELAS XI IPS MAN 1 BARUS

KABUPATEN TAPTENG T.A 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

LENI IRNA CHINTYA BATUBARA

NIM 3131131014

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Leni Irna Chintya Batubara Nim. 3131131014. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Pembelajaran NHT dan SGD Pada Pelestarian Materi Lingkungan Hidup di Kelas XI IPS MAN 1 Barus Kabupaten TapTeng T.A 2016/2017. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, April 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hasil belajar siswa dengan menggunakan metode NHT (2) hasil belajar siswa degan menggunakan metode SGD (3) Perbedaan signifikan antara hasil belajar siswa dengan menggunakan metode NHT dan SGD pada materi Pelestarian Lingkungan Hidup di Kelas XI IPS MAN 1 Barus Kabupaten TapTeng T.A 2016/2017.

Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Barus tahun 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS yang berjumlah 3 kelas, sedangkan sampel pada penelitian adalah dua kelas yang diambil secara acak sederhana (Simple Random Sapling) yaitu kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan XI IPS 2 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi langsung dan teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan rumus uji t.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Yang Maha Esa, atas segala

nikmat yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

perkuliahan dan tugas akhir dengan judul : Perbedaan Hasil Belajar Siswa

Menggunakan Metode Pembelajaran NHT dan SGD Pada Materi Pelestarian

Lingkungan Hidup di Kelas XI IPS MAN 1 Barus Kabuapten Tapanuli Tengah

T.A 2016/2017. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, April 2017.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak

rintangan, namun karena bantuan dan motivasi dari berbagai pihak sehingga

akhirnya dapat diselesaikan. Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom. M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri

Medan

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi

4. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, sebagai sekretaris jurusan pendidikan Geografi

dosen Pembimbing Akademik penulis yang telah banyak memberikan

motivasi dan arahan membimbing dalam perkuliahan.

5. Ibu Dra. Marlinang Sitompul, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis

(7)

iv

6. Ibu Dra. Rosni M.Pd, dan Bapak Drs. Mbina Pinem, M.Si serta bapak/ibu

dosen Pendidikan Geografi yang telah memberikan saran dan kritik untuk

perbaikan skripsi ini.

7. Bapak H. Siagian, selaku pegawai admistratif di Jurusan Pendidikan

Geografi yang telah banyak membantu. Terimakasih bapak 

8. Ibu Elmaryanti Marbun, S.Ag selaku Kepala Sekolah MAN 1 Barus yang

telah memberikan izin kepada penulis dan membantu penulis dalam

penelitian.

9. Ibu Siti Rukmana, S.Pd dan Bapak Taqwa Simamora, S.Pd selaku guru

geografi MAN 1 Barus yang telah embantu penulis dalam penelitian.

10.Teristimewa untuk kedua orang tua ku : Ayahanda Irwansyah Batubara

dan Ibunda Badina Habayahan. Serta orang tuaku :Bapak M. Chalis

Simatupang dan mak Makkah Sari Habayahan yang telah memberi

semangat kepada penulis serta doa.

11.Buat abangku Hakiki Pratama Batubara, Adikku Girllady Irdintya

Batubara, dan Adikku Bagas Dirgantara Batubara yang sealu memotivasi

penulis.

12.Buat sahabat-sahabat satu RuBin Baity Jannaty : Umik,Uwa, Dek Rinda,

Dek Pit, Adek Husna yang telah memberikan bantuan, dukungan, motivas,

dan semangat kepada penulis. “Aku mecintai kalian karena Allah”.

13.Buat sahabat seperjuangan ku, TIM HALQAH : Mommy Mira, Sister

(8)

v

14.Buat sahabat-sahabatku : Uning Indah, Akkak Julia, dan Eta Yuni. Terima

kasih telah banyak memberikan motivasi, dukungan dan semangat kepada

penulis.

15.Buat sahabat-sahabat ku dunia akhirat “Hizbut Tahrir” yang telah

menyelipkan doa kepada penulis sehingga diberi kemudahan dalam

penulisan.

16.Buat bang ansyah dan bang ilham, yang telah membantu dalam pembuatan

skripsi.

17.Buat teman-teman ku Kos Tuasan : Kak Mur, Kak Pit, Kak Nga, Kak

Adda, Meijar, Dik Tia, Dik Ipa, Dik Anti. Terimakasih atas dukungannya.

18.Buat teman-teman perjuangan Pendidikan Geografi 2013 khusus nya kelas

A Reguler “makhluk Astral” yang telah banyak memberi bantuan,

dukungan, motivasi, dan semangat kepada penulis.

Kiranya Allah Yang Maha Esa memberikan berkah dan Karunia Nya

kepada mereka yang membantu penulis dan semoga skripsi ini bermanfaat

bagi kita semua.

Medan, April 2017 Penulis

(9)

ix DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis ... 9

B. Penelitian Relevan ... 24

C. Kerangka Berpikir ... 27

(10)

ix BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian ... 31

B. Populasi dan Sampel ... 31

C. Rancangan dan Prosedur Penelitian ... 31

D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional... 33

E. Teknik Pengumpulan Data... 34

F. Teknik Analisis Data ... 38

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik ... 43

B. Keadaan Non Fisik ... 51

BAB V KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 56

B. Pembahasan ... 60

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berpikir ... 29

2. Skema Variabel Penelitian ... 33

3. Denah Lokasi MAN 1 Barus ... 45

4. Peta Administrasi Kecamatan Barus ... 47

5. Struktur Organisai MAN 1 Barus ... 50

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Silabus Penelitian ... 67

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas NHT ... 72

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas SGD ... 76

4. Tugas Individu ... 80

5. Tugas Kelompok (keterampilan) ... 82

6. Tugas Kelompok (Sikap) ... 84

7. Soal Sebelum Divalidasi ... 89

8. Soal Setelah Divalidasi ... 99

9. Kunci Jawaban Tugas Individu... 103

10. Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar ... 105

11. Perhitungan Uji Validitas Tes ... 106

12.Tabel Validitas Instrumen Penelitian ... 109

13.Perhitungan Realibilitas Tes ... 110

14.Tabel Relibilitas Instrumen Penelitian ... 112

15.Kelompok Belajar NHT ... 113

16.Kelompok Belajar SGD ... 115

17.Nilai Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 117

18.Nilai Hasil Belajar Kelas SGD ... 118

19.Nilai Hasil Belajar Eksperimen ... 120

20. Nilai Hasil Belajar NHT ... 121

(13)

xiii

22. Penilaian Sikap Kels SGD ... 125

23.Perhitungan Rata-rata Nilai, Varians, Data Kelas Eksperimen ... 126

24.Perhitungan Rata-rata Nilai, Varians, Data Kelas Kontrol ... 127

25.Uji Normalitas ... 128

26.Uji Homogenitas ... 130

27.Uji Hipotesis ... 131

28. Tabel Harga Kritik dari r Product Moment ... 134

29. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z ... 135

30.Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 136

31. Tabel Distribusi Nilai F ... 137

32.Tabel Nilai-Nialai Distribusi t ... 140

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembang zaman yang semakin pesat, menjadikan

manusia semakin berpacu sehingga menuntut setiap manusia untuk memiliki ilmu

pengetahuan dan skill sesuai dengan kondisi zaman sekarang dan yang dibutuhkan

sebagai bekal dalam menghadapi berbagai peluang bahkan ancaman di masa depan.

Dengan ilmu yang berkualitas, maka seseorang akan dapat menghadapi semua

masalah dan hambatan yang datang padanya sesuai koridor agama dan koridor

hukum. Dengan begitu, untuk menempa diri agar memiliki pengetahuan dan skill,

maka bisa diperoleh melalui pendidikan.

UU No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlakukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Hal ini sejalan dengan UU No 2 Tahun 1989 disebutkan Tujuan Pendidikan

Nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

Indonesia seutuhnya, menjadikan manusia beriman dan bertakwa terhadap Tuhan

Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,

kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa

tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

(15)

2

Pendidikan bisa diperoleh pada di berbagai tempat, salah satunya adalah di

sekolah. Sekolah merupakan tempat melakukan suatu proses pembelajaran secara

formal. Dalam pembelajaran di sekolah, gurulah yang mempunyai peranan penting.

Guru merupakan berada di barisan terdepan dalam pelaksanaan pendidikan. Karena

guru berperan sebagai fasilitator dan motivator. Sehingga guru dapat merangsang

dan mengarahkan peserta didik dalam belajar, untuk mendorong peserta didik

dalam mencapai hasil belajar secara optimal.

Untuk mencapai tujuan tersebut, agar hasil belajar dapat di capai secara

optimal maka guru harus mampu mengelola kelas dengan baik dan dapat

mencurahkan segala kreativitasnya dalam pembelajaran. Suatu proses

pembelajaran ditentukan bagaimana guru dapat menggunakan metode, model dan

strategi pembelajaran yang efektif dan efisien. Dengan demikian, pembelajaran

dapat berlangsung dengan dua arah dan terjadi umpan balik antara guru dan juga

siswa, jadi bukan hanya guru yang berperan aktif, tetapi siswa juga harus ikut akif

dalam pembelajaran. Tetapi, kebanyakan yang kita jumpai di lapangan masih

banyak guru yang menggunakan metode pembelajaran konvensional sehingga

terdapat banyak siswa yang kurang aktif dan bahkan cenderung hanya sebagai

pendengar saja karena proses pembelajaran yang dilakukan bersifat konvensional

(berpusat pada guru).

Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran geografi yaitu bapak

Taqwa Simamora S.Pd pada tanggal 15 Oktober 2016 di MAN 1 Barus kabupaten

Tapanuli Tengah, menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran penerapan

metode pembelajaran dianggap kurang perlu, guru lebih banyak menggunakan

(16)

3

bertumpu pada guru saja. Di samping itu, di dalam kelas juga ditemukan beberapa

masalah, yaitu banyak peserta didik yang tidak berperan aktif sehingga menjadikan

suasana kelas menjadi monoton dan kurang menarik. Pada saat guru memberikan

kesempatan bertanya kepada peserta didik untuk bertanya, maka kebanyakan siswa

akan cenderung diam dan menundukkan kepala karena pada dasarnya kurang

memahami apa yang disampaikan oleh guru.

kemudian dilihat dari aktivitas peserta didik dalam mengerjakan soal yang

diberi oleh guru, banyak peserta didik yang tidak langsung mengerjakannya

melainkan diam seperti kebingungan akan tetapi tidak mengungkapkannya.

Padahal materi geografi merupakan suatu ilmu sosial yang dapat memberi

pengetahuan, dan juga dapat membentuk sikap dan keterampilan yang secara

langsung berinteraksi dengan alam. Jadi seharusnya siswa harus dapat menguasai

kompetensi dengan mudah. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat akan sangat

penting dalam proses pembelajaran agar tercapainya ketuntasan klasikal pada

kompetensi lingkungan hidup. Oleh karena itu pemilihan metode pembelajaran

harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan.

Pada kelas XII IPS semester II, materi Pelestarian Lingkungan Hidup sesuai

dari tujuan pembelajarannya yaitu siswa mampu menjelaskan pencemaran,

perusakan dan resiko lingkungan. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti

dengan guru geografi MA Negeri 1 Barus kabupaten Tapanuli Tengah, diketahui

bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sesuai kurikulum 2013

yaitu 80. Maka siswa dikatakan tuntas mencapai skor ≥ 80. Tetapi pada materi

Pelestarian Lingkungan Hidup ini pencapaian hasil belajar siswa masih kurang

(17)

4

sebanyak 40% siswa yang memenuhi batas KKM. Oleh karena itu, perlu dilakukan

perubahan dalam proses pembelajaran dengan menerapkan suatu strategi belajar

yang itu nantinya akan membantu siswa untuk memahami materi yang diajarkan

guru dan juga akan membuat siswa mejadi berperan aktif.

Sehingga adapun salah satu usaha yang dapat dilakukan dalam

pembelajaran pada materi Pelestarian Lingkungan Hidup tersebut yaitu dengan

melakukan penerapan metode pembelajaran Number Head Together dan Small

Group Discussion. Metode Number Head Together merupakan metode yang

menekankan pada susunan yang khusus dirancang untuk mempengaruhi hubungan

siswa dengan siswa lainnya, dan memiliki tujuan dalam meningkatkan penguasaan

akademik. Metode pembelajaran Small Group Discussion merupakan suatu metode

pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam

menyampaikan argumennya serta belajar mandiri melalui kegiatan berdiskusi

dengan teman sekelompoknya yang semata-mata untuk tidak hanya mengandalkan

guru dalam proses belajar mengajar melainkan melibatkan seluruh peserta didik.

Pemilihan Number Head Together dan Small Group Discussion diharapkan

siswa akan lebih aktif serta akan membantu dan memudahkan siswa dalam

memahami materi. Dan pemilihan metode pembelajaran ini juga sebagai alternatif

dalam pembelajaran yang mengarah pada pemahaman konsep dan akan mendorong

siswa agar aktif dalam kelompok masing-masing dan berani menjawab pertanyaan

yang diajukan bahkan membuat pertanyaan sesuai materi yang dipelajari, akhirnya

dapat menciptakan interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa lainnya.

Dengan demikian, penerapan metode pembelajaran ini diharapkan kompetensi

(18)

5

Metode Pembelajaran Number Head Together dan Small Group Discussion

merupakan sama-sama metode yang terdapat di model pembelajaran kooperatif.

Jadi dalam penerapannya terdapat aktivitas yang tidak jauh berbeda. Berdasarkan

latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode NHT dan SGD Pada

Materi Pelestarian Lingkungan Hidup di Kelas XI IPS MAN 1 Barus Kabupaten

TapTeng T.A 2016/2017”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi

masalah pada penelitian ini adalah:

1. Guru cenderung menerapkan metode konvensional dalam

pembelajaran.

2. Kegiatan pembelajaran yang monoton dan masih kurang bervariasi

sehingga menjadikan suasana belajar menjadi membosankan.

3. Siswa yang kurang berani menyampaikan pendapatnya.

4. Rendahnya hasil belajar siswa pada materi Pelestarian Lingkungan

Hidup yang dilihat dari 40% siswa dikelas belum memenuhi Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah.

C. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya permasalahan dalam penelitian ini, dan agar penelitian ini

juga dapat terfokus secara efektif dan efisien sehingga akan tercapai sasaran yang

diinginkan, maka adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu perbedaan

(19)

6

Small Group Discussion pada materi pelestarian lingkungan hidup di kelas XI IPS

MAN 1 Barus Kabupaten TapTeng T.A 2016/2017.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan batasan masalah yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Number

Head Together (NHT) pada materi Pelestarian Lingkungan Hidup di kelas

XI IPS MAN 1 Barus Kabupaten TapTeng T.A 2016/2017 ?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Small Group

Discussion (SGD) pada materi Pelestarian Lingkungan Hidup di kelas XI

IPS MAN 1 Barus Kabupaten TapTeng T.A 2016/2017 ?

3. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan

menggunakan metode pembelajaran Number Head Together (NHT) dan

Small Group Discussion (SGD) pada materi Pelestarian Lingkungan

Hidup di kelas XI IPS MAN 1 Barus Kabupaten TapTeng T.A 2016/2017

?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai dalam

penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan metode

pembelajaran Number Head Together (NHT) pada materi Pelestarian

Lingkungan Hidup di kelas XI IPS MAN 1 Barus Kabupaten Tapanuli

(20)

7

2. Mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan metode

pembelajaran Small Group Discussion (SGD) pada materi Pelestarian

Lingkungan Hidup di kelas XI IPS MAN 1 Barus Kabupaten Tapanuli

Tengah T.A 2016/2017.

3. Mengetahui perbedaan signifikan antara hasil belajar siswa dengan

menggunakan metode pembelajaran Number Head Together (NHT)

Small Group Discussion (SGD) pada materi Pelestarian Lingkungan

Hidup di kelas XI IPS MAN 1 Barus Kabupaten Tapanuli Tengah T.A

2016/2017.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:

1. Bagi sekolah, dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam

memotivasi guru untuk melakukan pembelajaran efektif dan efisisen

dengan menerapkan metode Number Head Together (NHT) dan Small

Group Discussion (SGD).

2. Bagi guru dan calon guru, dapat digunakan sebagai masukan dalam

proses pembelajaran, dan untuk melatih cara berfikir siswa terkait

dengan pembelajaran yang berbasis masalah dengan menggunakan

metode Number Head Together (NHT) dan Small Group Discussion

pada materi pelestarian lingkungan hidup.

3. Bagi siswa, agar dapat meningkatkan hasil belajar dalam mempelajari

geografi.

4. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan mengenai metode

(21)

8

Discussion (SGD) dalam kegiatan pembelajaran yang akan nantinya

diterapkan dilapanagan.

5. Sebagai bahan refrensi khususnya bagi peneliti yang ingin meneliti

(22)

63

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Rata-rata nilai hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode

Number Head Together (NHT) adalah 84,69 dengan standar KKM 3,88. Bila

dihubungkan dengan KKM 9,09 % siswa yang belum mencapai KKM dan

90,90% siswa yang telah memenuhi KKM.

2. Rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan mnggunakan metode Small

Group Discussiions (SGD) adalah 80,67 dengan standar deviasi 3,91. Bila

dihubungkan dengan KKM 38,70 % siswa yang belum bisa mencapai nilai

KKM dan 61,29% siswa yang telah mencapai KKM.

3. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan metode NHT

dan SGD pada materi Pelestarian Lingkungan Hidup di kelas XI IPS MAN 1

Barus Kabupaten TapTeng T.A 2016/2017. Perbedaan hasil antara metode

NHT dan SGD adalah 4,02. Hal ini sejalan dengan hasil uji-t diperoleh thitung >

ttabel (4,135>1,7) dengan dk = 62 pada taraf α = 0,05. Maka dinyatakan ada

perbedaan signifikan antara hasil belajar siswa menggunakan metode NHT

dengan metode SGD.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian tersebut, maka penulis menyarankan :

1. Berpedoman pada hasil penelitian ini disarankan kepada guru khususnya guru

geografi agar menggunakan metode Number Head Together sebagai metode

(23)

64

pembelajaran dalam proses pembelajaran geografi khususnya materi

pelestarian lingkungan hidup.

2. Para guru hendaknya dapat lebih baik lagi dalam memimpin diskusi, agar siswa

yang terlibat di dalamnya dapat berperan aktif.

3. Kepada guru geografi agar tidak terlalu monoton dalam melaksanakan proses

(24)

1

Daftar Pustaka

Ade, Ardiani. (2014). “Upaya Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Penerapan Model Kooperatif Number Heads Together pada Materi Lingkungan Hidup Di Kelas XI IPS SMA Negeri T.A 2013/2014”.

Skripsi. UNIMED: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan.

Agnes, Magdalena. (2012). “Upaya meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Kecil Pada Materi Pelajaran IPS Di Kelas IV SD Negeri 104221 Desa Hulu Pacurbatu T.A 2010/2011. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka cipta.

Auliyah, Inna. 2014. “Penerapan Model Small Group Discussion Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Memelihara Lingkungan di kelas III MI Bustanul Ulum Morodemek Bonang Demak Semester Gasal Tahun Pelajaran 2014/2015”. Skripsi. Semarang : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institusi Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

Christian, Ari. 2014. Penerapan Metode Small Group Discussion dengan Model

Cooperative Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Sekolah Dasar. Vol. 02, No. 02,Tahun 2014, hal 10.

http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-penelitian-pgsd/article/view/10585. (akses 23 desember 2016).

Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamdani, 2011. Strategi Belajar Mengajar. CV. Pustaka Setia : Bandung

Hamdayana, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran dan Berkarakter. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Purba, Denny. 2016. “Perbedaan hasil Belajar Siswa Menggunakan Model

Pembelajaran PBL dan SGD pada Materi Lingkungan Hidup Di Kelas XI

IPS SMAN 3 Tebing Tinggi T.A 2015/2016”. Skripsi. UNIMED.

Purwanto, 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Rusman. 2014. Seri Manajemen Sekolah Bermutu Model-Model Pembelajaran

Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta:Kencana.

Silalahi, Yenni Verawati, 2014. “Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran PBL Dengan Media Berbasis

(25)

2

Audiovisual Pada Materi Pelestarian Lingkungan Hidup Kelas XI IPS SMA Negeri 17 Medan T.A 2013/2014”. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan

Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”. Jakarta: Rineka cipta.

Stiyoningsih, Wachyu. 2016. “Penerapan Metode Small Group Discussion (SGD)

Sebagai Peningkatan Kemampuan Berbicara Baharsa Arab (Studi Eksperimen Pembelajaran Kalam Kelas VIII Di MTs Negeri Gombong Tahun Ajaran 2015/2016)”. Skripsi.Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kerugan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Suprijjono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.

Nana Sudjana, 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wardiyatmoko, K. 2013. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

2006. Geografi Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

Proses belajar mengajar yang baik adalah dengan menciptakan proses belajar mengajar yang aktif, sehingga perlu dikembangkan bentuk pengajaran yang tidak hanya berpusat pada guru

Di negara neSara duia ketiSn, !€Pitalisma n olileral mmyelall ::::dinya de industlialisasi dan mcmi.u krbis eronomi, lmjata lmg ggum, ts:dalpastia pen8hasilan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, karunia, kesehatan, kekuatan dan kemudahan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) serta penyusunan

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi saya yang berjudul “IDENTIFIKASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI TERAKTIF DAUN PACAR KUKU (Lawsonia inermis Linn.)

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi terbaru lamun di Gugusan Pulau Pari, Kepulauan Seribu akibat adanya kasus tumpahan minyak yang terjadi dalam

Memecahkan masalah merupakan pekerjaan rutin manusia, sebab dalam kehidupan sehari-hari sering dihadapkan pada masalah. Walaupun orang selalu berusaha

Hasil: Hasil penelitian melaporkan bahwa tidak ada kebudayaan yang mempengaruhi terhadap pengaturan jumlah anak dan pemilihan alat kontrasepsi, faktor ekonomi

Analisis data kuantitatif berupa skor yang dikonversikan dengan standar Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala lima. Analisis data kualitatif berupa saran komentar sebagai bahan