• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FAKTOR AIR SEMEN AKIBAT PENAMBAHAN ABU SEKAM PADI DAN SERBUK KAYU TERHADAP KUAT TEKAN BETON.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH FAKTOR AIR SEMEN AKIBAT PENAMBAHAN ABU SEKAM PADI DAN SERBUK KAYU TERHADAP KUAT TEKAN BETON."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH FAKTOR AIR SEMEN AKIBAT PENAMBAHAN

ABU SEKAM PADI DAN SERBUK KAYU TERHADAP

KUAT TEKAN BETON

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi D-3 Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan

OLEH

NONI ANGGRIANI

NIM. 5133210066

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK SIPIL

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang banyak dipergunakan dalam struktur bangunan modern. Beton diperoleh dengan cara mencampurkan semen portland, air, pasir, kerikil, dan untuk kondisi tertentu bisa menggunakan bahan tambahan (admixture) yang berupa bahan kimia, serat, bahan non kimia dengan perbandingan tertentu. Semakin tinggi FAS, semakin rendah mutu kekuatan beton. Namun demikian, nilai FAS yang semakin rendah tidak selalu berarti bahwa kekuatan beton semakin tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh FAS terhadap kuat tekan beton dengan penambahan abu sekam padi dan serbuk kayu. Abu sekam padi mengandung SiO2 yang tinggi dan pada serbuk kayu terdapat kadar selulosa dan hemiselulosa yang dapat meningkatkan kuat tekan beton sehingga dapat berpengaruh baik terhadap struktural beton. Kuat tekan beton rata-rata yang diperoleh adalah : beton normal untuk FAS 0,3 = 34,32 MPa; FAS 0,4 = 30,60 MPa; FAS 0,5 = 28,05 MPa, beton dengan penambahan 3% abu sekam padi dan 3% serbuk kayu untuk FAS 0,3 = 24,65 MPa; FAS 0,4 = 24,77 MPa; FAS 0,5 = 19,46 MPa, beton dengan penambahan 5% abu sekam padi dan 5% serbuk kayu untuk FAS 0,3 = 21,13 MPa; FAS 0,4 = 22,06 MPa; FAS 0,5 = 17,22 MPa. Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan penambahan abu sekam padi sebanyak 3% dan 5% dari berat semen dan serbuk kayu sebanyak 3% dan 5% dari berat pasir halus tidak dapat meningkatkan mutu kekuatan beton. Penambahan abu sekam padi dan serbuk kayu diperkirakan mempengaruhi FAS di dalam adukan beton sehingga berpengaruh terhadap mutu beton yang dihasilkan. Disarankan untuk melakukan kombinasi komposisi abu sekam padi dan serbuk kayu yang akan digunakan sebagai bahan pencampur beton.

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.

Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “PENGARUH FAKTOR AIR

SEMEN AKIBAT PENAMBAHAN ABU SEKAM PADI DAN SERBUK KAYU TERHADAP KUAT TEKAN BETON”. Tugas Akhir ini merupakan syarat untuk

menyelesaikan Program Studi D3-Teknik Sipil untuk memperoleh gelar Ahli Madya

di Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Terselesaikannya tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan

serta dorongan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Oleh karena itu ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Bapak Bambang Hadibroto ST., M.T., M.Si selaku dosen pembimbing Tugas

Akhir yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan

memberi dorongan sampai Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

2. Bapak Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, Bapak Dr. Nahesson H. Panjaitan, ST.,

MT dan Bapak Ir. Hamidun Batubara, MT sebagai Dosen Penguji Tugas

Akhir yang telah memberikan waktu dan masukan agar Tugas Akhir menjadi

lebih baik.

3. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan

4. Bapak Drs. Asri Lubis, S.T, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

(7)

5. Bapak Dr. Zulkifli Matondang sebagai Ketua Prodi Teknik Bangunan

Universitas Negeri Medan sekaligus sebagai dosen Penasehat Akademik yang

telah membimbing, memotivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi

di prodi D3-Teknik Sipil Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Irma Novrianty Nasution, ST, M.ds sebagai Ketua Prodi D3-Teknik Sipil

Universitas Negeri Medan.

7. Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan Jurusan Pendidikan

Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.

8. Bapak Dr. Nahesson H. Panjaitan, ST., MT selaku Kepala Laboratorium

Teknik Sipil Universitas Negeri Medan dan kepada bang Ariyanto, kak Fanny

Novita Purba yang sudah banyak memberi arahan serta bantuan selama

melakukan penelitian untuk menggunakan Laboratorium.

9. Teristimewa kepada keluarga saya tercinta, Ayahanda Ngarianto dan Ibunda

Ratni yang banyak membantu saya dalam doa, dukungan, semangat dan

materi, serta adik saya yang tercinta Pratiwi Anggriani dan Alfi Sawaluddin

yang terus memberi semangat yang tiada hentinya.

10. Kepada teman-teman Prodi D3-Teknik sipil 2013 terkhusus kepada Horas

Situmorang, Solafide Sitompul, Evie Bancin, Julianti Siregar, Indri

Simanjuntak, Doresli Marbun, Chikal Wirangga sudah banyak membantu

selama melakukan penelitian ini.

11. Sahabat-sahabat yang saya sayangi Mimie Siagian, Evie Bancin, Eki

Sembiring, Chandra Hutabarat, Juliati Hasibuan yang selalu memberi

(8)

12. Kepada seluruh staff kosan Gg. Haji Dollah Kak Nisa Daulay, Mimie, dan

Kak Icha yang selalu memberikan semangat dan dukungan untuk

terselesaikannya Tugas Akhir ini.

Sangat disadari bahwa Tugas Akhir ini masih belum sempurna sehingga

kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan Tugas Akhir ini agar kelak

dapat bermanfaat bagi pembaca dimasa yang akan datang. Akhir kata terimakasih

kepada seluruh pihak atas bantuannya dalam penyusunan Tugas Akhir ini, semoga

dapat bermanfaat bagi perkembangan Pendidikan terkhusus untuk Fakultas Teknik.

Medan, Agustus 2016

(9)

DAFTAR ISI

2.2 Faktor Air Semen...12

2.3 Kuat Tekan Beton ...15

2.4 Sifat-sifat Fisis Agregat ...17

(10)

2.4.2 Agregat Kasar ...22

2.5 Kandungan Bahan Organik dalam Agregat ...25

2.6 Semen ...26

2.13 Pengujian Kuat Tekan Beton ...37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peralatan ...39

3.2 Pemeriksaan Material ...39

3.3 Prosedur Penelitian ...41

3.3.1 Persiapan...41

3.3.2 Perencanaan Proporsi campuran...42

3.3.3 Pembuatan dan Perawatan Benda Uji...43

3.3.4 Pengujian Kuat Tekan Kubus Beton ...45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pemeriksaan Agregat ...46

4.1.1 Berat Jenis, Absorbsi dan Berat Volume Agregat ...46

4.1.2 Susunan Butir Agregat...47

4.2 Rancangan Campuran Beton (Mix Design) ...49

4.3 Pembuatan Benda Uji ...53

4.4 Slump Test...54

4.5 Pengujian Kuat Tekan...55

4.5.1 Kuat Tekan Beton Normal...56

(11)

4.5.3 Kuat Tekan Beton dengan Penambahan Abu Sekam Padi 5% dan

Serbuk Kayu 5% ...58

4.6 Pembahasan ...59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ...68

5.2 Saran ...69

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perkiraan Kuat Tekan Beton dengan FAS 0,5 dan Jenis Semen

Serta Agregat Kasar yang Biasa Dipakai di Indonesia ...14

Tabel 2.2 Perbandingan Kuat Tekan Antara Silinder dan Kubus ...15

Tabel 2.3 Batas Gradasi Agregat Halus ...19

Tabel 2.4 Batas Gradasi Agregat Kasar ...22

Tabel 2.5 Syarat Mutu Semen Menurut Sifat Kimia Berdasarkan ASTM C-150 ...27

Tabel 2.6 Komposisi Kimia Abu Sekam Padi ...30

Tabel 2.7 Perkiraan Kebutuhan Air Per Meter Kubik Beton ...32

Tabel 2.8 Volume Agregat Kasar per m3Volume Beton...33

Tabel 2.9 Berat Beton per m3...34

Tabel 2.10 Penetapan Nilai Slump Adukan ...36

Tabel 2.11 Perbandingan Kekuatan Tekan Beton pada Berbagai Umur ...38

Tabel 3.1 Variasi dan Jumlah Benda Uji untuk Setiap Nilai FAS ...43

Tabel 4.1 Berat Jenis, Absorbsi dan Berat Volume Agregat ...46

Tabel 4.2 Susunan Butir dan Modulus Kehalusan Pasir Halus...47

Tabel 4.3 Susunan Butir dan Modulus Kehalusan Pasir Kasar...48

Tabel 4.4 Susunan Butir dan Modulus Kehalusan Kerikil...49

Tabel 4.5 Perbandingan Komposisi Material untuk FAS 0,3; 0,4; dan 0,5 untuk 3 Benda Uji Beton Normal (3 x 0,0034 m3) ...50

Tabel 4.6 Perbandingan Komposisi Material untuk FAS 0,3; 0,4; dan 0,5 untuk 3 Benda Uji Beton Normal dengan Penambahan 3% Abu Sekam Padi dan 3% Serbuk Kayu (3 x 0,0034 m3) ...51

Tabel 4.7 Perbandingan Komposisi Material untuk FAS 0,3; 0,4; dan 0,5 untuk 3 Benda Uji Beton Normal dengan Penambahan 5% Abu Sekam Padi dan 5% Serbuk Kayu ...52

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Nilai Slump (cm)...55

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Normal untuk FAS 0,3 ...55

(13)

Tabel 4.12 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Normal dengan Penambahan 3% Abu Sekam Padi dan 3% Serbuk Kayu untuk FAS 0,3...56

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Normal dengan Penambahan 3% Abu Sekam Padi dan 3% Serbuk Kayu untuk FAS 0,4...57

Tabel 4.14 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Normal dengan Penambahan 3% Abu Sekam Padi dan 3% Serbuk Kayu untuk FAS 0,5...57

Tabel 4.15 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Normal dengan Penambahan 5% Abu Sekam Padi dan 5% Serbuk Kayu untuk FAS 0,3...58

Tabel 4.16 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Normal dengan Penambahan 5% Abu Sekam Padi dan 5% Serbuk Kayu untuk FAS 0,4...58

Tabel 4.17 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Normal dengan Penambahan 5% Abu Sekam Padi dan 5% Serbuk Kayu untuk FAS 0,5...58

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan Metodologi Penelitian ...9

Gambar 2.1 Hubungan Antara Kuat Tekan dan Faktor Air Semen untuk Benda Uji Silinder (diameter 150 mm dan tinggi 300 mm) ...14

Gambar 2.2 Hubungan Antara Kuat Tekan dan Faktor Air Semen untuk Benda Uji Kubus (150 x 150 x 150 mm)...15

Gambar 2.3 Daerah Gradasi Pasir Kasar...19

Gambar 2.4 Daerah Gradasi Pasir Agak Kasar ...20

Gambar 2.5 Daerah Gradasi Pasir Halus...20

Gambar 2.6 Daerah Gradasi Pasir Agak Halus ...20

Gambar 2.7 Gradasi Split Ukuran Maksimum 10 mm...23

Gambar 2.8 Gradasi Split Ukuran Maksimum 20 mm...23

Gambar 2.9 Gradasi Split Ukuran Maksimum 40 mm...24

Gambar 4.1 Kuat Tekan Rata-rata Beton Normal...60

Gambar 4.2 Kuat Tekan Rata-rata Beton dengan Penambahan 3% Abu Sekam Padi dan 3% Serbuk Kayu ...60

Gambar 4.3 Kuat Tekan Rata-rata Beton dengan Penambahan 5% Abu Sekam Padi dan 5% Serbuk Kayu ...61

Gambar 4.4 Perbandingan Kuat Tekan Rata-rata Beton Normal dengan Beton dengan Penambahan Abu Sekam Padi dan Serbuk Kayu ...62

Gambar 4.5 Kuat Tekan Rata-rata Faktor Air Semen 0,3 ...63

Gambar 4.6 Kuat Tekan Rata-rata Faktor Air Semen 0,4 ...64

Gambar 4.7 Kuat Tekan Rata-rata Faktor Air Semen 0,5 ...65

(15)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan

Lampiran 2. Surat Permohonan Judul

Lampiran 3. Surat Penugasan Dosen

Dokumentasi

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan perumahan menyebabkan kebutuhan akan bahan

bangunan meningkat, hal ini karena dalam pembangunan tersebut

membutuhkan bahan-bahan bangunan berupa batu, kerikil, pasir, tanah

lempung, kapur, semen dan lain-lain.

Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang banyak

dipergunakan dalam struktur bangunan modern. Beton diperoleh dengan cara

mencampurkan semen portland , air, pasir, kerikil, dan untuk kondisi tertentu

bisa menggunakan bahan tambahan (admixture) yang berupa bahan kimia,

serat, bahan non kimia dengan perbandingan tertentu. Beton banyak

dipergunakan karena keunggulan-keunggulannya, antara lain karena kuat

tekan beton tinggi, mudah dalam perawatan, serta mudah dalam

pembentukan.

Beton sangat banyak digunakan untuk konstruksi disamping kayu dan

baja. Pembangunan suatu konstruksi diperlukan beton dengan kemampuan

menahan beban yang tinggi dan ketahanan terhadap usia layan beton.

Kekuatan beton pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh beberapa hal

diantaranya:

1. Mutu agregat halus dan kasar (yang meliputi modulus kehalusan,

(17)

2

2. Jenis semen, water content, dan komposisi perbandingan campuran

beton.

Teori faktor air semen menyatakan bahwa untuk sebuah kombinasi

bahan yang sudah memenuhi konsistensi yang sudah dikerjakan, kekuatan

beton pada umur tertentu tergantung pada perbandingan berat air dan berat

beton. Semakin tinggi FAS, semakin rendah mutu kekuatan beton. Namun

demikian, nilai FAS yang semakin rendah tidak selalu berarti bahwa

kekuatan beton semakin tinggi. Ada batas-batas dalam hal ini, nilai FAS

yang rendah akan menyebabkan kesulitan dalam pengerjaan, yaitu

kesulitan dalam pelaksanaan pemadatan yang pada akhirnya menyebabkan

mutu beton menurun.

Sifat yang paling penting dari beton adalah sifat mekanisnya yaitu

sifat kekuatan tekan, kekuatan lentur, dan kekuatan tarik. Sifat beton berubah

karena sifat dari bahan-bahan pembentuk beton yaitu pasir, semen, batu, air

maupun perbandingan campurannya.

Pada beton yang baik, setiap butir agregat seluruhnya terbungkus

dengan mortar. Demikian pula halnya dengan ruang antar agregat, harus terisi

oleh mortar. Jadi kualitas pasta atau mortar menentukan kualitas beton.

Semen adalah unsur kunci dalam beton, meskipun jumlahnya hanya 7-15%

dari campuran. Beton dengan jumlah semen yang sedikit (sampai 7%) disebut

beton kurus (lean concrete), sedangkan beton dengan jumlah semen yang

banyak (sampai 15%) disebut dengan beton gemuk (rich concrete) (Nugraha,

(18)

3

Sekam padi bukanlah bahan yang sulit untuk didapatkan karena

merupakan hasil penggilingan dari gabah. Pemanfaatannya masih sangat

terbatas, hasil pembakaran sekam padi hanya digunakan sebagai abu gosok

untuk membersihkan peralatan rumah tangga dan juga digunakan dalam

proses pembuatan batu bata. Abu sekam padi mengandung SiO2 sebesar

93,65%, Fe2O3 sebesar 2,74% dan Al2O3 sebesar 0,78%. Abu sekam padi

mengandung SiO2 yang tinggi yang dapat meningkatkan kuat tekan beton

sehingga dapat berpengaruh baik terhadap struktural beton non pasir

(Ningsih, 2012).

Industri kayu pada akhirnya akan menyisakan serbuk kayu dan

serpihan kayu yang jika tidak dilakukan penanganan lebih lanjut akan

mengganggu kondisi lingkungan setempat karena berubah menjadi limbah

padat. Berdasarkan komposisi kimianya kandungan yang terdapat dalam kayu

adalah selulosa dan hemiselulosa. Pada serbuk kayu terdapat kadar selulosa

dan hemiselulosa yang apabila ditambahkan pada campuran semen dan pasir

pembentuk beton, senyawa ini akan terserap pada permukaan

mineral/partikel dan memberikan tambahan kekuatan ikat antar partikel

akibat sifat adhesi dan dispersinya, serta menghambat difusi air dalam

material akibat sifat hidrofobnya. Dengan demikian dapat dihasilkan beton

yang lebih kuat dan relatif tidak tembus air, yang dapat dipakai sebagai

bahan konstruksi untuk tujuan-tujuan khusus (Saifuddin, 2013).

Berdasarkan 2 jenis limbah diatas yaitu abu sekam padi yang

(19)

4

substitusi sebagian agregat, akan dicampurkan ke dalam campuran beton

untuk melihat pengaruhnya terhadap kuat tekan beton. Faktor air semen

sangat berpengaruh terhadap kualitas beton, maka dari karena itu pengaruh

faktor air semen dalam mix design ini akan diteliti. Pada penyusunan tugas

akhir ini, penulis mengambil judul “Pengaruh Faktor Air Semen Akibat

Penambahan Abu Sekam Padi dan Serbuk Kayu Terhadap Kuat Tekan

Beton”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari penelitian ini akan dilihat pengaruh faktor air semen terhadap kelebihan

dan kelemahan dari sifat beton dengan cara penambahan abu sekam padi dan

serbuk kayu yang dibatasi pada kuat tekan beton. Abu sekam padi sebagai

substitusi pengganti semen dan serbuk kayu sebagai substitusi pengganti

agregat pada campuran beton.

1.3 Rumusan Masalah

Permasalahan yang dihadapi dalam melakukan tugas akhir ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimanakah pengaruh variasi faktor air semen dengan penambahan abu

(20)

5

1.4 Batasan Masalah

Agar penelitian ini menjadi lebih sederhana dan memenuhi persyaratan teknis

maka perlu diambil beberapa batasan masalah sebagai berikut :

1. Digunakan semen Portland (Tipe I).

2. Abu sekam padi dari Kilang Padi dari Lubuk Pakam dan serbuk kayu

diperoleh dari Kilang Kayu di jalan Alfalah, Medan.

3. Proporsi abu sekam padi yang digunakan sebagai bahan pengisi semen

sebesar 3% dan 5% dari berat semen dan proporsi serbuk kayu yang

digunakan sebagai bahan pengganti agregat sebesar 3% dan 5% dari berat

agregat.

4. Penambahan abu sekam padi dan serbuk kayu 3% dan 5% dalam

campuran beton dengan menggunakan FAS 0,3; 0,4; dan 0,5.

5. Membandingkan kuat tekan beton antara beton normal dan beton dengan

penambahan abu sekam padi dan serbuk kayu 3% dan 5% dengan

menggunakan FAS 0,3; 0,4; dan 0,5.

6. Benda uji berbentuk kubus dengan ukuran 15 x 15 x 15 cm.

7. Metode perancangan beton (mix design) menggunakan buku panduan

praktikum merencanakan campuran beton struktural dan mengacu pada

SNI 03-2834-2002.

8. Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 14 hari dengan jumlah

sampel 3 buah pada masing-masing campuran beton.

9. Perawatan (curing) benda uji dilakukan dengan cara merendam dalam bak

(21)

6

1.5 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor air semen (FAS) terhadap

kuat tekan beton dengan penambahan abu sekam padi dan serbuk kayu.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui perbandingan kualitas kuat tekan beton dengan variasi

FAS pada beton normal dan beton yang memakai bahan tambahan dalam

hal ini adalah abu sekam padi dan serbuk kayu dengan persentasi yang

telah ditentukan.

2. Sebagai sumbangan referensi dan pengetahuan bagi semua pihak terutama

yang berhubungan dengan pengaruh variasi FAS pada beton normal dan

pada beton yang menggunakan abu sekam padi dan serbuk kayu merbau.

1.7 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah kajian

eksperimental di Laboratorium Beton Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan. Adapun tahap-tahap pelaksanaan penelitian

sebagai berikut :

1. Pengambilan data

a. Data primer, adalah data-data yang diperoleh langsung dari hasil

(22)

7

1) Penyedia bahan penyusun beton : semen, pasir, kerikil, abu sekam

padi, dan serbuk kayu.

2) Pemeriksaan bahan penyusun beton.

- Analisa ayakan agregat kasar dan agregat halus.

- Kadar lumpur, kadar air, berat jenis, dan berat isi agregat halus

dan agregat kasar.

- Keausan agregat

3) Mix design (perencanaan campuran beton) berdasarkan buku

panduan praktikum merencanakan campuran beton struktural dan

mengacu pada SNI 03-2834-2002.

4) Pembuatan benda uji kubus, adapun variasi yang digunakan

adalah :

- Variasi I yaitu beton normal tanpa adanya penambahan abu

sekam padi dan serbuk kayu dengan FAS 0,3; 0,4; dan 0,5.

- Variasi II yaitu beton dengan penambahan abu sekam padi 3%

dan serbuk kayu 3% dengan FAS 0,3; 0,4; dan 0,5.

- Variasi III yaitu beton dengan penambahan abu sekam padi 5%

dan serbuk kayu 5% dengan FAS 0,3; 0,4; dan 0,5.

b. Data sekunder, adalah data-data yang diperoleh dari sumber-sumber

yang terkait seperti : data teknis mengenai additive, SNI-03 (Standar

Nasional Indonesia), PBI (Peraturan Beton Indonesia), ASTM serta

buku-buku literatur sebagai penunjang guna untuk memperkuat suatu

(23)

8

2. Analisis data

Setelah seluruh data-data yang diperlukan terkumpul, baru kemudian

dilakukan analisis data guna untuk menentukan perencanaan suatu

campuran beton dan didapat suatu perbandingan campuran, selanjutnya

dilakukan penimbangan kebutuhan material untuk pembuatan benda uji.

Adapun metode untuk perencanaan campuran menggunakan buku

panduan praktikum merencanakan campuran beton struktural dan

mengacu pada SNI 03-2834-2002, dilakukan dengan cara penimbangan

berat material dan pemeriksaan kuat tekan beton (compression test)

(24)

9

Gambar 1.1. Bagan Metodologi Penelitian Studi Literatur

Persiapan Laboratorium

Pengujian Agregat Halus dan Agregat Kasar

Beton Normal (FAS 0,3; 0,4; 0,5)

Beton+abu sekam padi3%+serbuk kayu 3% (FAS 0,3; 0,4; 0,5)

Perawatan dengan cara perendaman dalam air

Pengujian Kuat Tekan

Hasil dan Pembahasan

Laporan Akhir

Beton+abu sekam padi5%+serbuk kayu 5%

(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan, dapat diambil

beberapa kesimpulan sebagai hasil akhir dari penelitian ini dan saran yang dapat

menjadi pedoman untuk penelitian selanjutnya dapat lebih berkembang.

2.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dan data yang

diperoleh dari hasil pengujian kuat tekan beton adalah sebagai berikut :

1. Kuat tekan beton rata-rata yang diperoleh adalah :

a. Beton normal untuk FAS 0,3 = 34,32 MPa ; 0,4 = 30,60 MPa ; 0,5 =

28,05 MPa.

b. Beton dengan penambahan 3% abu sekam padi dan 3% serbuk kayu

untuk FAS 0,3 = 24,65 MPa ; 0,4 = 24,77 MPa ; 0,5 = 19,46 MPa.

c. Beton dengan penambahan 5% abu sekam padi dan 5% serbuk kayu

untuk FAS 0,3 = 21,13 MPa ; 0,4 = 22,06 MPa ; 0,5 = 17,22 MPa.

2. Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan kuat tekan tertinggi beton normal

ada di FAS 0,3, kuat tekan tertinggi beton dengan penambahan 3% abu

sekam padi dan serbuk kayu ada di FAS 0,4 dan kuat tekan tertinggi beton

dengan penambahan 5% abu sekam padi dan serbuk kayu ada di FAS 0,4.

Maka belum dapat disimpulkan nilai FAS optimum karena nilai kuat tekan

(26)

69

3. Penambahan abu sekam padi sebanyak 3% dan 5% dari berat semen dan

serbuk kayu sebanyak 3% dan 5% dari berat pasir halus tidak dapat

meningkatkan mutu kekuatan beton.

4. Penambahan abu sekam padi dan serbuk kayu mempengaruhi FAS di

dalam adukan beton sehingga berpengaruh terhadap mutu beton yang

dihasilkan.

2.2 Saran

Penelitian ini diharapkan dapat dilanjutkan oleh peneliti lain agar lebih

sempurna lagi dengan memperhatikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Teknik pencampuran serat diusahakan secara merata agar tidak terjadi

penggumpalan di dalam adukan beton.

2. Disarankan untuk melakukan penelitian dengan mengkombinasikan

komposisi abu sekam padi dan serbuk kayu yang akan digunakan dalam

(27)

DAFTAR PUSTAKA

ACI 544.2R-82 Beton Serat (Fiber Concrete)

Butarbutar, Ronald, 2014. Petunjuk PraktikumMerencanakan Komposisi

Campuran Beton Struktural. Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.

Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan.

Ismasudayanti, 2013. Pengaruh Faktor Air Semen (FAS) Terhadap Kuat Tekan

Beton dengan Penambahan Serat Tebu. Program Studi Teknik Sipil.

Fakultas Teknik. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Mulyono, Tri, 2004. Teknologi Beton. Andi. Yogyakarta

Ningsih, Triyulia, 2012. Pemanfaatan Bahan Additive Abu Sekam Padi Pada

Cement Portland PT. Semen Baturaja (Persero). Universitas Sriwijaya.

Palembang.

Nugraha paul, 2007. Teknologi Beton. Andi. Surabaya

Saifuddin, Muhammad Ihksan, DKK, 2013. Pengaruh Penambahan Campuran

Serbuk Kayu Terdahap Kuat Tekan Beton. Program Studi Teknik Sipil.

Fakultas Teknik. Universitas Pasir Pengaraian.

SNI 03-2834-2000 Tata Cara Perancangan Campuran Beton Normal

SNI 03-2847-2002 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung

Soetjipto, 1978. Konstruksi Beton Bertulang I. Departemen pendidikan dan kebudayaan. Jakarta

Suhendro, B, 1991. Pengaruh Fiber Kawat Pada Sifat-Sifat Beton dan Beton

Bertulang. Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian UGM. Yogyakarta.

Gambar

Tabel 4.16 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Normal dengan Penambahan
Gambar 1.1. Bagan Metodologi Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

a. Persiden, bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat yang dinakan pangkatnya menjadi Pembina Utama Muda golongan ruang IV / c ke atas setelah mendapat pertimbangan teknis

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari penambahan sekrap aluminium terhadap fraksi volume partikel arang sekam padi, dengan matrik epoksi

Bahwa yang dimaksud dengan waktu damai adalah saat atau waktu melakukan kegiatan meninggalkan kesatuan tersebut, Negara RI tidak dalam keadaan darurat perang

Masalah yang terjadi pada mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo semester I tahun ajaran 2015- 2016 di kelas A-2 adalah mahasiswa mengalami kesalahan konsep,

These skill references were then submitted to content analytic procedures, and six contemporary busi- ness communication competencies were inductively derived as a result:

Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada PT.PLN (Persero) Kantor Distribusi Jateng dan D.I.Yogyakarta) adalah hasil.. tulisan

As one of the most comprehensive models for 3-D radiative transfer, DART has been used to simulate forest canopies (Malenovsky et al., 2008), and the simulation

Penelitian ini sesuai dengan pendapat Ritchmond dalam Aprilia (2010) yang menyatakan bahwa metode hypnobirthing merupakan salah satu tehnik swasugesti dalam