• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI DESKRIPTIF TANGGUNG JAWAB SUAMI YANG DI TINGGAL ISTRI BEKERJA MENJADI TKW (Studi pada kepala Keluarga di Kelurahan Wan Dadi Kecamatan Sukarame)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI DESKRIPTIF TANGGUNG JAWAB SUAMI YANG DI TINGGAL ISTRI BEKERJA MENJADI TKW (Studi pada kepala Keluarga di Kelurahan Wan Dadi Kecamatan Sukarame)"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

DESCRIPTIVE STUDY OF LIABILITY THAT HUSBAND WIFE AT WORK TO STAY FEMALE WORKERS

( Studies on the head of household in the Village District of Sukarame Dadi Sukarame)

by Adithya Rezky Supervisor

Dra. Paraswati Darilmilyan

(2)
(3)

ABSTRAK

STUDI DESKRIPTIF TANGGUNG JAWAB SUAMI YANG DI TINGGAL ISTRI BEKERJA MENJADI TKW

(Studi pada kepala Keluarga di Kelurahan Wan Dadi Kecamatan Sukarame)

Oleh

REZKY ADITHYA

(4)
(5)

STUDI DESKRIPTIF TANGGUNG JAWAB SUAMI YANG

DITINGGAL ISTRI BEKERJA MENJADI TKW

Oleh

Rezky Adithya

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

S A R J A N A S O S I O L O G I

Pada

Jurusan Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(6)
(7)
(8)
(9)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 25 Maret 1992, anak ke 2(dua) dari pasangan suami istri H. Taufik Jatmiko, SE dan HJ. Ayu Tri Rezky.

Pendidikan yang pernah di tempuh penulis, Pendidikan Taman Kanak-kanak PERTIWI Bandar Lampung Pada Tahun 1996, Sekolah Dasar di SD Negeri 2 Teladan Rawa Laut Bandar Lampung Pada Tahun 1998, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SMP Negeri 4 Bandar Lampung pada tahun 2004, Sekolah Lanjut Tingkat Atas di SMA Negeri 10 Bandar Lampung dandiselesaikan pada tahun 2010.

Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Lampung di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Sosiologi melalui Jalur UM (MANDIRI)

(10)

Moto

Menunggu kesuksesan adalah tindakan yang sia-sia dan bodoh

(Rezky)

Pengetahuan Adalah Kekuatan

(11)

Persembahan

Bismillahirohmanirohim….

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang..dan dengan rasa yang selalu mengucap syukur kepada

sang pencipta…

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang-orang terkasih dan

juga

menyayangiku serta peduli kepadaku….

Papa dan Mama tercinta, terima kasih atas segala do’a, cinta, kasih

dan sayang serta pengorbananmu, keiklasan dan cucuran keringat serta

air mata yang telah menghantarkanku pada hari terbaik dalam

hidupku…semoga pengor

banan yang telah kalian berikan kepadaku

dapat bermanfaatdan dapat dibalas dengan Allah SWT, dan semoga

rakmat dan karunia serta keberkahan akan selalu kita dapatkan dari

Allah SWT….. amin

Kakak ku adik ku semoga hari-hari bahagia selalu bersama dan

menyertai kalian, semoga Allah akan senantiasa memberikan yang

terbaik dan yang kalian inginkan…..

Sungguh hidup ini tiada arti tanpa kalian dan kulakukan semua ini

demi kebanggaan kalian….

Terima kasih Papa, Mama Mas Dona adek Alya dan Sartika, Nenek,

Mama Atiek dan para Sahabat-

sahabatku… terima kasih kepada

semua orang yang telah mengisi hari-hariku dalam perjalanan hidup

selama ini…

(12)

SANWACANA

Assalamualaikum Wr, Wb

Puji Syukur pada Allah SWT pemilik jagat raya, penciptaku dan pemanggil nyawaku, Shalawat serta salam, kusampaikan kepada Baginda Rasullullah SAW beserta keluarga dan sahabatnya,

Sungguh suatu hal yang sangat bermakna ketika akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Studi Deskriptif Tanggung Jawab Suami Yang Ditinggal Istri Bekerja Menjadi TKW “. Merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Sosiologi di Universitas Lampung.

Dalam Kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. Pairulsyah. MH Selaku Pembantu Dekan III di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung yang banyak membantu saya dalam proses perkuliahan di awal.

2. Bapak Drs. Agus Hadiawan, M.Si Selaku Dekan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Yulianto, M.si Selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Lampung.

(13)

5. Bapak Drs. Susetyo, M.Si Selaku Ketua Jurusan Sosiologi yang banyak memberi saya pengarahan pengarahan dalam mengikuti perkuliahan dan pengurusan dokumen dokumen skripsi.

6. Ibu Dra. Paraswati Darilmilyan selaku pembimbing skripsi saya terima kasih bantuan nya selama ini ibu memberikan fast respon yang baik kepadaku banyak membantu ku di saat perkuliahan hingga akhir penyusunan skrisi ini.

7. Ibu Dra. Anita Damayanti selaku dosen pembahas saya sekaligus dosen mata kuliah yang ku ambil terimakasih ibu selama ini membantu saya terus maaf saya sering mebuat ibu pusing ya bu hehehe..

8. Bapak Drs. Gunawan Budikahono selaku dosen mata kuliah yang ku ambil bapak sanagat membantu saya pak terima kasih pak atas bantuan yang selama ini bapak berikan kepada saya pak dan terima kasih atas partisipasi lainnya pak.

9. Mba Siti Selaku staff jurusan selama ini membantu dan mencereweti saya dalam proses penyusunan skripsi ini hingga skrisi ini pun kelar mba terimaksih banyak mba.

10. Seluruh Bapak Ibu dosen FISIP UNILA, terima kasih banyak atas ilmu yang kalian berikan kepadaku dan bimbingan-bimbingan yang telah berikan kepadaku saat menjalai masa perkuliahan.

11. Seluruh Staff dan karyawan FISIP UNILA, terima kasih atas segala bantuan dan kerjasamanya yang baik.

(14)

kalian selama ini terikasih banyak semua cinta yang kalian berikan pada diriku semoga aku dapat membalas jasa-jasamu amin..

13. Untuk Sartika kekasihku yang aku sayangi aku perhatikan selama ini, tidak terasa kita kenal dari sebelum aku masuk kuliah hingga hari ini kita terus bersama, walau senang sedih kita teteap bersama sama kekampus terus bareng kamu, terima kasih untuk kamu yang selalu menyemangatiku mengisi hari hariku dari segala pemeberian mu aku bantuan mu semuanya aku ucapkan terima kasih... walau kamu setiap hari buat aku jenggkel tapi aku tetap sayang kamu, gak kerasa yah aku sudah selesai kuliah sekarang, dulu aku liat kamu masih jadi mahasiswa baru hahaah sama masih sekolah hahaha , dan aku ingat dalam proses aku mau ujian skripsi sampai sanwacana ini diketik kamu tidak ada disampingku dan menyemangati ku karna kamu lagi KKN  dari semuanya aku hanya bisa mengucapkan terima kasih sayang kamu sangat berarti bagi aku.

14.Untuk M. Chaliq moeslym sahabat karibku selama ini yang terus membantu ku saat gw kesulitan gak kerasa kita sekarang sarjana boy dari awal masuk perkuliahan hingga akhir perkuliahan ini kita tetap sama-sama, walau lo suka buat gw kesel jengkel karna tingkah lo yang ngeselin sok perfect tetep saja lo ada buat gw, terima kasih aliq terima kasih pay kampay ganggu lo...

15. Buat yuki sabrina ratu maruli muthia terima kasih semua bantuan nya kalian, kalian emang tidak tergantikan, kalian sangat membantuku saat dalam proses perkuliahan hingga sanwacana ini diketik kalian terus membantuku terima kasih sahabat-sahabatku..

(15)

17. Terima kasih untuk Sosiologi 2010 terima kasih buat kalian terus mambantu ku menyemangatiku terima kasih Sosiologi 2010 maaf nama-nama tidak saya sebutkan satu persatu, sekali lagi terima kasih...

18. Buat anak-anak kantin emak Ferindo iyas diki apri rifki terimakasih kalian adalah sahabat sahabat karib ku beberapa bulan ini yang selalu menemaniku saat jam istirahat terimaksih semua anak-anak kantin emak....

Hanya doa yang dapat penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, semoga apa yang telah diberikan semua pihak kepada penulis akan mendapatkan imbalan dari Nya dan sempga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.... Amin

Bandar Lampung, Jauari 2014

(16)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

JUDUL HALAMAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

SURAT PERNYATAAN ... v

RIWAYAT HIDUP ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

MOTTO ... viii

SANWACANA ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Kegunaan Penelitian... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tanggung Jawab ... 8

B. Pembinaan/Membina... 12

C. Pengertian Keluarga ... 13

D. Kerangka Pikir ... 15

E. Bagan Kerangka Pikir ... 17

BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian ... 18

(17)

C. Definisi Konsep ... 19

D. Definisi Operasional... 20

E. Populasi dan Sampel Penelitian ... 23

F. Teknik Pengumpulan Data ... 23

G. Teknik Pengolahan Data ... 25

H. Teknik Analisis Data ... 26

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI A. Sejarah Singkat Kelurahan Way Dadi... 28

B. Keadaan Penduduk (Demografi) ... 29

C. Keadaan Sarana dan Prasarana... 34

D. Fasilitas Peribadahan ... 34

E. Kelembagaan Masyarakat ... 40

F. Keadaan Sosial Masyarakat ... 40

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Informan ... 42

1. Hasil Penelitian ... 44

B. Tanggung jawab Suami pada Anak yang Bersekolah ... 52

C. Tanggung jawab Suami pada Sektor Publik ... 57

1. Mencari Nafkah ... 59

2. Deskripsi penghasilan Profesi Informan dalam Bentuk Tabel ... 63

D. Sikap Suami terhadap Tugas-Tugas Dalam Rumah Tangga... 64

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 67 DAFTAR PUSTAKA

(18)

DAFTAR TABEL

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan, perubahan-perubahan pada kehidupan masyarakat tersebut merupakan fenomena sosial yang wajar, oleh karena setiap manusia mempunyai kepentingan dan kebutuhan yang tidak terbatas. Perubahan-perubahan akan tampak setelah tatanan sosial dan kehidupan masyarakat yang lama dapat dibandingkan dengan tatanan dan kehidupan masyarakat yang baru. Karena kebutuhan hidup manusia maka kehidupan sosial dapat bergerak dinamis antara lain ditandai oleh adanya perubahan nilai yang lama menjadi nilai yang baru.

(20)

2

perubahan itu adalah dampak globalisasi yang mengubah sendi-sendi kehidupan masyarakat termasuk pola perilaku (frame of live), pola pikir (frame of work) termasuk pada tatanan peran dan status sosial. Robert K. Merton (1994: 49) mendefinisikan status sebagai kompleksitas dari posisi-posisi yang diduduki oleh masyarakat. Sedangkan peranan didefinisikan oleh Abdul Syani (1994:94) sebagai suatu perbuatan scseorang dengan cara tertentu dalam usaha menjalankan hak dan kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya.

Berdasarkan definisi tersebut dapatlah dikatakan bahwa status dan peranan merupakan dua elemen penting yang saling berhubungan dalam kehidupan manusia. Dengan memahami status dan peranannya, maka seseorang akan mampu memahami hak dan kewajibannya terutama kehidupannya di dalam masyarakat. keluarga batih atau keluarga inti merupakan unit pergaulan hidup yang terkecil dalam suatu masyarakat. Keluarga batih terdiri dari ayah/suami/istri/ibu dan anak-anak yang merupakan satu kesatuan sosial yang berlangsung secara erat dan kekal. Dalam keluarga masing-masing anggota keluarga mempunyai posisi yang berbeda. Perbedaan ini didasari oleh beberapa pertimbangan seperti perbedaan jenis kelamin (perbedaan seks), perbedaan peranan dan perbedaan kedudukannya.

(21)

3

Perbedaan antara laki-laki dan wanita secara emosional dan biologis memang mempengaruhi peranannya dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut William. J. Good (1985 :239): Peranan suami atau ayah sebagai peranan instrumen dimana kegiatannya dititikberatkan pada dunia luar rumah, sedangkan peranan istri disebut sebagai peranan ekspresif karena dititikberatkan pada kegiatan-kegiatan rumah tangga dan mereka bertangungjawab atas kualitas hubungan dalam keluarga.

Fungsi keluarga bukan hanya sebagai wadah hubungan antar orang tua, suami, istri dan anak-anak, melainkan juga sebagai tali perhubungan kepada masyarakat. Dalam kelangsungannya, keluarganya hanya dapat terus bertahan apabila ia didukung oleh masyarakat begitu pula sebaliknya.

Hal ini sesuai dengan pendapat Hendi dan Wahyu (2001:44), yang memaparkan fungsi-fungsi keluarga sebagai berikut :

fungsi biologis, fungsi afeksi, sosialisasi. edukatif, religius. protektil. Rekreatif, ekonomis, dan penentuan status. Fungsi biologis bertujuan sebagai pemenuhan kebutuhan seksual antara istri. Fungsi afeksi merupakan kebutuhan kasih sayang atas rasa cinta. Fungsi sosialiasi merupakan wadah sebagai pembentukan kepribadian anak. Fungsi edukatif, keluarga berusaha mendidik manusia. Fungsi religious mendorong manusia menjadi insan agama yang memiliki keimanan dan ketakwaan, fungsi protektif sebagai wadah perlindungan keluarga. Fungsi rekretif untuk kesenagan dan kesegaran jiwa. Fungsi ekonomis sebagai tempat produksi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan fungsi penentuan status, keluarga merupakan penentu status anak-anak mereka dikemudian hari.

Jika peranan keluarga dalam hal keluarga tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.

(22)

4

anggota memiliki hak dan kewajiban yang berbeda. Perbedaan itu disesuaikan dengan status dan peran masing-masing. Misalnya saja seorang suami berhak mendapatkan pelayanan dari istrinya baik itu dari segi biologis maupun sosial, dan berkewajiban mencari nafkah bagi keluarganya. Sebaliknya seorang istri berhak mendapatkan nafkah hidup dari suaminya dan berkewajiban mengurus rumah tangga. Jadi Frame of work dalam rumah tangga adalah status suami. peranan suami di bidang publik, tanggung jawabnya adalah hak mendapatkan pelayanan dari anggota keluarga yang lain dan kewajibannya adalah mencari nafkah. Sedangkan istri berperan domestik haknya mendapatkan nafkah dan kewajibannya mengurus rumah tangga.

Secara biologis pembagian tugas dalam keluarga dilihat dari fisiknya, pria lebih kuat dari wanita. Biasanya suami mendapatkan tugas yang lebih berat dan memerlukan tenaga yang cukup besar. Sedangkan anak perempuan melakukan tugas-tugas kewanitaan seperti mengasuh anak, menyapu dan membersihkan rumah, mencuci baju dan sebagainya. Oleh karena itu sering dikatakan bahwa pria lebih public oriented dan wanita lebih domestic oriented.

Pernyataan di atas selaras dengan pendapat Gerald Leslie dalam T. O lhromi (1999:49 mengatakm bahwa pria harus bersaing dalam masyarakat yang bekerja sedangkan wanita menjadi istri dan ibu dalam keluarganya.

(23)

5

Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup banyak orang tua yang bekerja sebagai petani, buruh, kuli bmgunan bahkan pengangguran akhimya mencari alternatif lain khususnya sang istri. Salah satu altematif yang banyak ditempuh adalah dengan bekerja sebagai tenaga kerja di luar negeri yang biasa disebut Tenaga Kerja Wanita (yang selanjutnya peneliti singkat TKW).

Hal di atas selaras dengan pendapat Tati S.B. Amran (1994:4), yang mengatakan bahwa secara umum resiko yang dihadapi oleh istri yang bekerja adalah terabaikannya keluarga, terkurasnya tenaga dan pikiran, serta sulitnya menghadapi konflik peran antar kedudukan perempuan sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pekerja serta berkurangnya waktu untuk diri sendiri.

Dengan pergi bekerja keluar negeri untuk jangka waktu tertentu maka secara fisik keberadaan ibu tak di rumah. Kewajiban dalam hal ke rumah tanggaan dan mengurus anak yang seharusnya dilakukan oleh sang istri menjadi terlimpahkan pada suami. Kewajiban wanita sebagai seorang istri bagi suaminya dan kewajiban seorang ibu bagi anak-anaknya tidak dapat dijalankan sebagaimana mestinya. Padahal hampir disemua masyarakat di bumi ini, kaum ibu yang paling berperan dibandingkan ayah dalam mengasuh anak. Tugas mendidik dan mengasuh anak merupakan kewajiban istri. Dalam kasus ini sang ayah mengambil alih tanggung jawab mengasuh anak.

(24)

6

dengan pendapat Bowlby dalam Save M. Dagung (1990:10) ia menekankan bahwa ibu adalah orang pertama dan utama yang menjalin ikatan batin dan emosional dengan anak. Peranan ibu dinilai paling penting melebihi peranan yang lain dalam membangun kepribadian anak.

Bagi sebagian masyarakat di Indonesia laki-laki mengerjakan pekerjaan rumah tangga masih dianggap tabu. Karena sebagian besar laki-laki pada umumnya enggan melakukan pekerjaan rumah tangga dan pekeriaan mereka tersebut kurang bersih atau rapi. Dalam hal mengasuh anak, laki-laki juga kurang memahami dan mengerti anak tersebut.

Permasalahan yang kemudian timbul adalah fungsi dan peran didalam keluargapun mengalami pergeseran, seorang ibu tidak dapat mengawasi dan memperhatikan anak-anaknya setiap saat, padahal anak-anak dan suami selalu membutuhkan kasih sayang dari seorang ibu setiap saat. Ibu sebagai orang tua mempunyai tugas utama mengatur kehidupan rumah tangga dan mempunyai peranan penting dalam mensosialisasikan anak dengan memahami nilai-nilai luhur yang berlaku, sampai terbentuknya kepribadian sebagai generasi muda yang berkualitas. Dan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan oleh istri tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul “Tanggung Jawab Suami Yang Ditinggal Istri Bekerja sebagai TKW

(25)

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: „bagaimanakah tanggung jawab suami yang ditinggal istri bekerja sebagai

TKW dalam membina keluarga?”

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka tujuan penelitian ini adalah “Untuk mengetahui dan menjelaskan pengembanagan kajian sosiologi

keluarga tentang tanggung jawab suami yang ditinggal istri bekerja sebagai TKW dalam membina keluarga.

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan yang dapat disumbangkan baik secara teoritis maupun secara praktis kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :

(26)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Tanggung Jawab

Menurut Kamus Besar Bahasa lndonesia (1998 : 1006) tanggung jawab diartikan sebagai keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan dan sebagainya).

Kemudian S.J. Fockma Andrea dalam bukunya Rechtsgelerd Hand woordenboek

yang dikutip Arifin P. Soeriatmadja (1986:43) mengatakan bahwa tanggung jawab yaitu membuat perhitungan dan pertanggung jawaban tidak sekedar menunjukkan bahwa semua penerimaan yang diharapkan telah diterima dan pengeluaran yang mana dan untuk apa (kebenaran formal dari perhitungan), tetapi juga mempertahankan kebijaksanaan yang telah dilaksanakan kebenaran materiil dan pengeluaran tersebut. Selanjutnya tanggung jawab itu disingkat sebagai suatu kewajiban untuk memikul pertanggung jawaban, dan hingga memikul kerugian (bila dituntut) baik dalam kaitan hukum maupun administrasi.

(27)

9

seseorang. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja sesuai dengan kedudukannya.

Dalam pengarang yang sama (1998:147) masyarakat kecil adalah keluarga, keluarga adalah suami, istri, ayah, ibu dan anak-anak, dan juga orang-orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan kehidupan.

Pernyataan di atas selaras dengan pendapat Joko Tri Prasetya (1998:154) kesanggupan seseorang terhadap suatu tugas wajib atau kemudian disebut kewajiban akan berakibat suatu celaan atau menerima akibat tertentu jika tidak dilaksanakan. Apabila meninggalkan tugas wajib dapat diartikan melupakan kewajiban atau tidak bertanggung jawab.

(28)

10

Menurut Kamus Sosiologi Antropologi (2001:96) hak merupakan kekuasaan untuk menjalankan sesuatu dan kewajiban adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan sesuatu tugas atau pekerjaan yang harus dilaksanakan.

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai tanggung jawab yaitu meskipun seseorang mempunyai kebebasan dalam melaksanakan suatu tugas yang dibebankan kepadanya, namun ia tidak dapat membebaskan diri dari hasil atau akibat kebebasan perbuatannya, dan ia dapat dituntut untuk melaksanakan secara layak apa yang diwajibkan kepadanya.

1. Pengertian Suami Istri

Menurut pasal 31 Undang-undang RI No. I tahun 1974 tentang perkawinan : 1. Hak dan kedudukan istri adalah seimbang dengan hak dan kedudukan suami

dalam kehidupan rumah tangganya dan pergaulan hidup bersama dalam masyarakat

2. Masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan hukum

3. Suami adalah kepala keluarga dan istri ibu rumah tangga (R. Subekti, SH. 1990: 457).

Menurut Habsyah Atas Hendartini dalarn T. O Ihromi (1999:216) yang membedakan antara laki-laki dan wanita bahwa laki-laki adalah selalu pencari nafkah utama sementara perempuan bertanggung jawab hanya atas segala pekerjaan reproduktif maupun pekerjaan domestik yang terkait dalam organisasi rumah tangga.

(29)

11

menghasilkan barang dan jasa yang akan dikonsumsi bersama, sedangkan istri sebagai ibu rumah tangga melakukan peranan yang utama dalam proses sosialisasi anak.

Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa suami adalah kepala keluarga yang bertugas sebagai pencari nafkah dan istri sebagai ibu rumah tangga yang bertugas mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

2. Pengertian Tenaga Kerja Wanita (TKW)

Menurut pasal 1 UU No. 14 Tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan pokok ketenagakerjaan, disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di luar maupun di dalam hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Sedangkan menurut Payaman J. Simanjuntak ( 1985 : 2) tenaga kerja atau man

power adalah : mencakup penduduk yang sudah atau sedang bekerja yang sedang

mencari kerja dan yang melakukan pekerjaan lain seperti sekolah dan mengurus rumah tangga.

Dari kedua pendapat tersebut dapat diketahui bahwa yang termasuk dalam tenaga kerja yaitu setiap orang yang sudah atau sedang melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

(30)

12

Jadi yang dimaksud dengan Tenaga Kerja Wanita (TKW) adalah warga Negara Indonesia khususnya seorang wanita yang melakukan kegiatan sosial ekonomi di luar negeri dalam jangka waktu tertentu guna menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

B. Pembinaan/Membina

Istilah pembinaan menunjuk pada suatu kegiatan mempertahankan menyempurnakan apa yang telah ada. (Winarno Surachmad. 1977 15). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa lndonesia (1998:134), membina berasal dari kata bina yang artinya membangun, mendirikan, mengusahakan supaya lebih baik.

Dalam proses membina keluarga khususnya anak terdapat konsep mendidik dan mengasuh. Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam pengertian berikut ini. Mendidik adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melaliui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.

Menurut S. T Vembrianto (1981:50) pendidikan pada hakekatnya adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sikap dan kepribadian manusia karena pendidikan merupakan usaha pembinaan kepribadian yang meliputi sikap, pengetahuan dan perubahan tingkah laku dalam rangka meningkatkan kemampuan seseorang. Sedangkan menurut Zahara ldris (1987:9) pendidikan diartikan sebagai serangkaian kegiatan interaksi yang bertujuan antara manusia untuk mengembangkan potensinya semaksimal mungkin.

(31)

13

Dari berbagai istilah di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa membina adalah suatu proses yang dilakukan untuk mempertahankan dan menyempurnakan supaya lebih baik yang didalam terdapat pendidikan dan mengasuh.

C. Pengertian Keluarga

Soedjito (1986:133) mendefinisikan keluarga sebagai kelompok manusia yang terdiri atas seorang suami, seorang istri dan kalau ada seorang anak atau beberapa orang anak.

Pengertian keluarga menurut E.S. Bogardus (dalam Khairudin. H. 1985 : 9) adalah suatu kelompok sosial yang terdiri dari ayah, ibu, dan seorang anak atau beberapa orang anak, di dalamnya terdapat kasih sayang dan tanggung jawab dan turut andil dalam mengendalikan diri dan berjiwa sosial.

Berdasarkan definisi di atas dapat dinyatakan pengertian keluarga adalah sebagai berikut:

1. Keluarga merupakan kelompok sosial ukuran kecil yang umunnya terdiri dari ayah, ibu dan anak.

2. Hubungan sosial diantara anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan atau adopsi.

3. Hubungan antara anggota keluarga dijiwa atau suasana kasih sayang dan tanggung jawab.

Menurut Soeleman B. Taneko (1984:64) keluarga sebagai kesatuan terkecil dalam masyarat mempunyai fungsi antara lain:

(32)

14

2. Untuk melanjutnya keturunan

3. Penanggung jawab dalam pemeliharaan dan pengasuhan anak

4. Sebagai unit ekonomi, terutama dalam pemenuhan kebutuhan pangan, sandang dan lain-lain.

5. Menetapkan status, artinya dijadikan dasar untuk menentukan status yang turun menurun.

Sedangkan menurut Soerjono Soekanto (1990:2), suatu keluarga batih pada dasarnya memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Unit terkecil dalam masyarakat yang mengatur hubungan seksual yang seyogyanya

2. Wadah untuk berlangsungnya sosialisasi, yakni proses dimana anggota-anggota masyarakat yang baru mendapatkan pendidikan untuk mengenal, memahami, mentaati dan menghargai kaidah-kaidah serta nilai-nilai yang berlaku.

3. Unit terkecil dalam masyarakat yang memikiri kebutuhan ekonomis

4. Unit terkecil dalam masyarakat, tempat anggota-anggotanya mendapat perlindungan bagi ketentraman dan perkembangan jiwanya.

(33)

15

D. Kerangka Pikir

Keluarga merupakan unit pergaulan hidup terkecil dalam suatu masyarakat. Keluarga inti terdiri dari ayah/ suami, ibu/istri dan anak-anak mereka yang belum menikah yang merupakan satu kesatuan sosial yang berlangsung secara erat dan kekal.

Di dalam keluarga masing-masing anggota keluarga mempunyai posisi yang berbeda. Menurut Arief Budiman (1985:2) perbedaan ini didasari oleh pertimbangan seperti perbedaan jenis kelamin (perbedaan seks), perbedaan peranan dan perbedaan kedudukannya. Dimana laki-laki lebih kuat, aktif, dan agresif sehingga wajar apabila laki-laki melakukan pekerjaan di luar rumah untuk menghidupi keluarganya. Sedangkan wanita lebih lembut sehingga wajar apabila ia melakukan pekerjaan di luar rumah untuk mengasuh anak, mengurus anak, dan mengurus suami.

(34)

16

Tanggung jawab merupakan perwujudan kesadaran akan hak dan kewajiban. Dalam konsep tanggung jawab di dalamnya terdapat hak dan kewajiban, setiap anggota keluarga memiliki hak dan kewajiban yang berbeda. Misalnya saja seorang suami berhak mendapatkan pelayanan dari istrinya baik itu dari segi biologis maupun sosial, dan berkewajiban mencari nafkah bagi keluarganya. Sebaliknya seolang istri berhak mendapatkan nafkah hidup dari suaminya dan berkewajiban mengurus rumah tangga.

Akibat adanya perubahan dan tuntutan hidup dari keluarga yang mengharuskan istri bekerja sehingga banyak para istri harus bekerja mencari nafkah untuk membantu suami bahkan sampai ke luar negeri. Kewajiban yang seharusnya dilakukan oleh istri menjadi tanggung jawab suami untuk menjalankannya. Sedangkan tanggung jawab suami yang seharusnya adalah untuk mencari nafkah, melindungi keluarga dan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan dunia luar.

Apabila istri bekerja menjadi TKW yang mengharuskan ia pergi ke luar negeri, maka tanggung jawab istri menjadi tanggung jawab suami sepenuhnya. Atau dengan kata lain suami memiliki peran ganda dalam keluarga, ia harus mencari nafkah dan mengurus rumah tangga serta membina anak (keluarga), yang pekerjaan tersebut seharusnya dilakukan oleh istri. Membina disini dimaksudkan sebagai mengasuh dan mendidik anak.

(35)

17

sebagai istri dan sebagai ibu tidak dapat dijalankan sebagaimana mestinya. Kemudian kewajiban tersebut menjadi tanggung jawab suami.

E. Bagan Kerangka Pikir

Tanggung jawab suami yang istri bekerja ke luar

negeri

Tanggung jawab domestik Tanggung jawab publik

- Mengurus rumah tangga - Mengurus anak

(36)

18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Tipe penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian jenis deskriptif bertujuan menggambarkan dan memaparkan secara tepat tanggung jawab suami pada keluarga selama istrinya bekerja ke luar negeri.

Menurut M. Nazir (1983:63) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menyoroti status kelompok manusia, suatu obyek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas manusia pada masa sekarang. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

Menurut Hadari Nawawi dan Mimi Martini (1996:73) penelitian deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

(37)

19

Menurut Moleong (2000:86) menyatakan bahwa dalam menentukan lokasi penelitian, cara terbaik yang ditempuh adalah dengan jalan mempertimbangkan teori sibtantif dan menjajaki lapangan untuk mencari kesesuaian dengan kenyataan yang ada di lapangan, sementara itu keterbatasan geografis dan praktis, seperti waktu, biaya, dan tenaga perlu juga dijadiakn pertimbangan dalam penentuan lokasi penelitian.

Berdasarkan pertimbangan diatas penelitian ini dilakukan di Kelurahan Way Dadi Kecamatan Sukarame Bandar Lampung, adapun alasan peneliti memilih lokasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Di lokasi ini masih terdapat seorang istri yang menjadi TKW

2. Lokasi yang sangat mudah dijangkau oleh peneliti yang dapat mempermudah peneliti untuk melakukan penelitian.

C. Definisi Konsep

1. Tanggung jawab suami bidang Publik terhadap keluarga adalah kewajiban yang harus dipikul seorang suami untuk menghidupi keluarganya. Baik itu melindungi keluarga, mencari nafkah dan aktifitas-aktifitas yang berhubungan dengan masyarakat (hajatan, rapat-rapat desa dan taziah) semua itu adalah kewajiban dari sang suami dalam bidang publik.

(38)

20

seperti mengurus suami dan anak, mengurus rumah tangga dan melayani keluarga.

3. Tanggung jawab suami yang istrinya bekerja ke luar negeri dalam membina keluarga adalah tanggung jawab publik dan domestik yang semuanya dilakukan oleh suami. Baik itu mengurus rumah tangga mengurus anak, melindungi keluarga dan mencari nafkah bagi keluarganya.

Berikut ini adalah Hak dan Kewajiban sebagai seorang suami dan istri:

a. Hak suami adalah mendapatkan pelayanan baik pelayanan sosial maupun biologis dan berhak atas pengambilan keputusan di dalam keluarganya. Sedangkan kewajibannya adalah mencari nafkah untuk rnenghidupi keluarganya dan melindungi keluarga.

b. Hak istri adalah mendapatkan nafkah (batiniah dan lahiriah) serta perlindungan dari suami. Sedangkan kewajibannya adalah mengasuh anak, mengurus rumah tangga, melayani suami dan sebagainya

D. Definisi Operasional

(39)

21

l. Tanggung Jawab Suami pada Sektor Domestik

Seorang istri sekaligus sebagai seorang ibu rumah tangga di dalam keluarga, antara lain:

- Mengerjakan pekerjaan rumah tangga, meliputi kegiatan-kegiatan kerumahtanggaan seperti : mencuci piring. mencuci pakaian, menyetrika pakaian, memasak, berbelanja, menyapu lantai, dan mengepel lantai.

- Mengasuh anak yaitu mengurusnya dari balita hingga dewasa. Seperti misalnya, memandikannya memberinya makan, menyiapkan peralatan sekolah, dan lain sebagainya.

- Mendidik anak merupakan proses dalam mengajarkan norrna-norrna yang ada dalam masyarakat, mengajarkan agarna, dan membantunya dalam mengerjakan pekerjaan sekolah.

b. Pengalokasian waktu dalam pekerjaan-pekerjaan rumah tangga.

Karena istri bekerja ke luar negeri, maka tanggung jawab isteri dilakukan oleh suami. Dalam penelitian ini diasumsikan waktu responden dalam satu hari melakukan tugas-tugas rumah tangga. Untuk mengetahui pelaksanaan tugas-rugas rumah tangga oleh suami digunakan indikator sebagai berikut ;

- Curahan waktu rata-rata per hari dalam mencuci piring - Curahan waktu rata-rata per hari dalam mencuci pakaian - Curahan waktu rata-rata per hari dalam menyetrika pakaian - Curahan waktu rata-rata per hari dalam memasak

(40)

22

2. Tanggung jawab suami pada sektor publik

Tanggung jawab yang dimaksud adalah tanggung jawab seorang ayah sebagai seorang suami sekaligus kepala rumah tangga meliputi :

- Mencari nafkah

- Keterlibatan dalam aktivitas-aktivitas kemasyarakatan. Maksudnya adalah selain menjalankan tugas domestik suami harus dapat melakukan tugas-tugas pokoknya seperti melibatkan diri pada aktivitas-aktivitas kemasyarakatan yaitu pertemuan-pertemuan desa, taziah, dan hajatan-hajatan. Indikatomya adalah :

- Sering, apabila suami sering mendatangi aktivitas-aktivitas kemasyarakatan

- Kadang-kadang, apabila suami hanya sesekali saja mendatangi aktivitas-aktivitas kemasyarakatan

- Tidak sama sekali, apabila suami tidak pernah mendatangi aktivitas-aktivitas kemasyarakatan

3. Sikap Suami Terhadap Tugas-Tugas Rumah Tangga

Dalam penelitian ini pekerjaan rumah tangga menunjuk pada pelaksanaan tugas-tugas rumah tangga oleh suami. Tugas rumah tangga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tugas rumah tangga yang relatif lebih penting dan sering dikerjakan, seperti berbelanja, memasak, mencuci piring, mencuci pakaian, membersihkan rumah, dan merawat anak, meliputi :

(41)

23

- Tidak setuju, apabila suami tidak mau mengerjakannya mengerjakan tugas-tugas rumah tangga.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Masri Singarimbun dan Sofuan Efendi (1989:152) populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Dalam setiap penelitian, populasi yang dipilih erat hubungannya dengan masalah yang ingin diteliti. Berdasarkan pendapat di atas yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh suami yang istrinya bekerja di luar negeri dan mempunyai anak, di Kelurahan Way Dadi Sukarame Bandar Lampung.

Mengingat populasi yang ada hanya berjumlah 7 keluarga, maka populasi yang ada akan dijadikan sampel secara keseluruhan. Populasi yang demikian dinamakan sampel populasi atau penelitian populasi.

F. Teknik Pengumpulan Data

(42)

24

1. Wawancara mendalam

Wawancara mendalam (Indepth interview) yaitu melakukan wawancara langsung dengan informan mengenai pokok bahasan penelitian. Wawancara mendalam ini dilakukan dengan menggunakaan pedoman wawancara dengan tujuan mendapatkan keterangan secara mendalam dari permasalahan yang dikemukakan. Wawancara mendalam ini dilakukan melalui berbincang bincang secara langsung atau berhadapan muka dengan yang diwawancarai. Penuyusunan pedoman wawancara dilakukan sebelum penelitian ini dilakukan pokok-pokok yang dirumuskan tidak perlu ditanyakan secara berurutan.

Petunjuk wawancara hanyalah berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isi wawancara (Moleong,2001:136)

2. Observasi

Pengamatan atau observasi yang dilakukan peneliti memiliki peranan yang besar dalam proses penelitian yang dilakukan. Pengamatan merupakan hal yang penting dalam penelitian kualitif karena teknik pengamatan didasarkan atas pengalaman langsung, memungkingkan peneliti melihat dan mengamati sendiri, memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proposional maupun pengetahuan yang diperoleh dari data (Moleong,2002:126)

(43)

25

disini. Faktor kesengajaan itu bersangkutan dengan tanggung jawab ilmiah yang melakukan observasi, sedangkan sistematis merupakan ciri kerja ilmiah. Dalam penelitian ini, metode observasi yang digunakan adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti.

3. Dokumentasi

Metode ini tidak kalah pentingnya dengan metode lain. Selain itu, dalam melaksanakan metode inipun tidak terlalu sulit. Artinya apabila ada kekeliruan sumber datanya tetap belum berubah. Dalam metode dokumentasi, benda mati bukan benda hidup. Menurut Suharsimi Arikunto, metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, surat kabar, majalah. Sedangkan Guba dan Lincoln mengatakan bahwa dokumentasi adalah setiap bahan tertulis ataupun film, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik. Metode dokumentasi ini sangat perlu sekali bagi peneliti untuk menguatkan data-data yang telah diperoleh dengan menggunakan observasi dan wawancara. Dengan metode ini, keadaan data yang diperoleh dengan cara observasi dan wawancara akan semakin kuat keadaannya.

G. Teknik Pengolahan Data

(44)

26

tersebut adalah untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca, dimengerti, dan diinterprestasikan. Untuk menganalisa data, dilakukan secara diskriptif dengan menggunakan tabulasi yaitu dengan cara menguraikan data tersebut sedemikian rupa. Analisis yang dilakukan itu menggunakan tabel tunggal. Dengan pembahasan tersebut diharapkan dapat diambil suatu kesimpulan.

H. Teknik Analisa Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik data teknik analisa data deskriptif kualitatif, yang menjelaskan, menggambarkan dan menafsirkan hasil penelitian dengan susunan kata dan kalimat sebagai jawaban terhadap permasalahan yang diteliti. Penentuan penelitian ini menggunakan metode kualitatif, maka data yang muncul berupa rangkaian kata-kata bukan rangkaian angka. Data itu mungkin telah dikumpulkan dalam aneka macam cara (observasi,wawancara, intisari dokumentasi, dan pita rekaman) dan biasanya diiproses kira-kira sebelum digunakan (melalui pencatatan, pengetikan), tetapi analisis analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun atau teks yang diperluas.

(45)

27

1. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilikan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari data-data tertulis di lapangan. Selain itu, reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat ditarik kesimpulan dan verfikasi, cara yang dipakai dalam reduksi data dapat melalui seleksi yang panjang, melalui ringkasan atau singkat menggolongkan ke dalam suatu pola yang lebih luas.

2. Penyajian Data (Display)

Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang member kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan menganalisis. Penyajian data lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagian analisis kualitatif yang valid.

3. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi Data)

Kesimpulan, merupakan proses untuk menjawab permasalahan dan tujuan sehingga ditentukan saran dan masukan untuk pemecahan masalah.

Singkatnya, makna-makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya yakni yang merupakan

(46)

28

BAB IV

GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI

A. Sejarah Singkat Kelurahan Way Dadi

Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat berbatasan dengan wilayah Bandar Lampung maka pada tahun 1982 kelurahan Way Dadi masuk ke dalam wilayah Bandar Lampung. Dengan adanya pengembangan wilayah kodya Bandar Lampung. maka kelurahan Way Dadi menjadi salah satu lingkungan di kelurahan Way Dadi Kecamatan Sukarame Bandar Lampung.

Secara geografis kelurahan Way Dadi terletak pada bagian sebelah Utara dari kecamatan Sukarame Bandar Lampung. Jarak tempuh kelurahan Way Dadi ke kecamatan ± 4 Km, sedangkan jarak tempuh ke Kodya Bandar Lampung ± 12 Km, dengan batas wilayah Kelurahan sebagai berikut:

l. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Sukarame. 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan kelurahan Way Kandis. 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kodya Bandar Lampung

(47)

29

Luas keseluruhan kelurahan Way Dadi adalah ± 360 Ha, yang terbagi dalam 2 lingkungan, adapun luas tiap lingkungan adalah sebagai berikut :

1. Lingkungan I ± 215 Ha yang terbagi dalam 2 RW dan 7 RT

2. Lingkungan II seluas ± 145 Ha, yang tcrbagi dalam 7 Rw dan 32 RT

Kondisi geografis kelurahan Way Dadi, ketinggian tanah dari permukaan laut adalah 500 M, dan topografi adalah dataran rendah. Di kelurahan Way Dadi peruntukan lahan dibagi menjadi :

a. Jalan = 12 Km

b. Sawah dan ladang = 52 Ha c. Bangunan umum = 2 Ha d. Pemukiman perumahan = 95 Ha

e. Pekuburan = 1 Ha

Sedangkan penggunaan lahan dibagi menjadi :

a. Pasar dewa = 0,5 Ha

b. Tanah wakaf = 0,8 Ha

c. Tanah kering

- Pekarangan = 97 Ha

- Perladangan = 25 Ha

- Tegalan = 38 Ha

B. Keadaan Penduduk (Demografi)

(48)

30

menurut mata pencaharian, keadaan penduduk menurut agama yang dianut. Keadaan penduduk menurut tingkat umur. Keadaan pcnduduk di Kelurahan Way Dadi akan dirinci sebagai berikut:

1. Keadaan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Dilihat dari jumlah penduduk menurut jenis kelamin dapat diketahui bahwa jumlah penduduk dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah penduduk dengan jenis kelamin laki-laki. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel l. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kelurahan Way Dadi

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki

Sumber : Monografi Kelurahan Way Dadi, 2013

Dari tabel 1 di atas, dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki adalah 2.507 jiwa atau 47,29% dan jumlah yang berjenis kelamin perempuan adalah 2.795 jiwa atau 52,71%.

2. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat pendidikan

Keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kelurahan Way Dadi

Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase

(49)

31

Sumber : Monografi Kelurahan Way Dadi, 2013

Dari tabel 2 di atas, dapat dilihat bahwa persentase terbesar penduduk kelurahan Way Dadi adalah lulusan SMP yaitu berjumlah l.639 jiwa (30,91%), sedangkan lulusan dengan persentase terkecil adalah Sarjana (Sl-S2) sebanyak 44 jiwa (0,83). Sedangkan jumlah penduduk bila dilihat dari lulusan pendidikan khusus persentase terbesar adalah lulusan pendidikan kursus/keterampilan yaitu l25 jiwa (2,86%) dan jumlah penduduk dengan persentase terkecil adalah lulusan sekolah luar biasa (SLB) sebanyak 2 jiwa (0,03).

3. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Penduduk Kelurahan Way Dadi mata pencahariannya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI, Polri, Karyawan swasta, pedagang/wiraswasta, petani, pertukangan. buruh tani, pensiunan, dan Jasa. untuk lcbih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3. Jumlah penduduk menurut mata pencaharian di Kelurahan Way Dadi

Mata Pencaharian Jumlah Persentase

(50)

32

Sumber : Monografi Kelurahan Way Dadi, 2013

Dari tabel di atas, memperlihatkan bahwa penduduk yang bermata pencaharian sebagai pertukangan adalah memiliki persentase terbesar yaitu berjumlah 210 jiwa (29,50%) dan yang terkecil persentasenya adalah penduduk dengan mata pencaharian di bidang Jasa yaitu sebanyak 16 jiwa (2,24%). Sedangkan yang lainnya adalah penduduk dengan mata pencaharian PNS dengan jumlah 52 jiwa (7,30%), TNl/Polri dengan jumlah 23 jiwa (3,23%), karyawan swasta 72 jiwa (10,11%), wiraswasta/pedagang sebanyak 97 orang (13,62%), petani sebanyak 142 jiwa (19,95%), buruh tani sebanyak 79 jiwa (11,10%), pensiunan sebanyak 21 orang (2,95%).

4. Keadaan Penduduk Menurut Agama

Dilihat dari jumlah penduduk menurut agama yang dianut dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk yang berada di Kelurahan Way Dadi adalah beragama Islam, sedangkan yang lain ada!ah menganut agama Kristen, Katolik, Hindu. Budha, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4. Jumlah penduduk menurut agama di Kelurahan Way Dadi

Agama Jumlah Persentase

(51)

33

Budha 25 0,47

Jumlah 5302 100.00

Sumber : Monografi Kelurahan Way Dadi, 2013

Dari tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk di Kelurahan Way Dadi menganut agama Islam dengan persentase sebesar 96,35% (5.109 jiwa), sedangkan penduduk yang menganut agama Hindu memiliki persentase terkecil yaitu 0,27% (14 jiwa).

5. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Usia

Keadaan penduduk menurut tingkat usia dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Usia di Kelurahan Way Dadi Kelompok Usia (Dalam Tahun) Jumlah Persentase 0 - 03

Sumber : Monografi Kelurahan Way Dadi, 2013

(52)

34

berjumlah 367 jiwa (6,93%), penduduk yang berusia 16-18 tahun berjumlah 479 jiwa (9,03%).

C. Keadaan Sarana dan Prasarana

Keadaan sarana dan prasarana yang ada di kelurahan Way Dadi adalah berupa fasilitas peribadahan, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas olah raga, fasilitas komunikasi, fasilitas sarana perhubungan, fasilitas transportasi, fasilitas perdagangan. Adapun perincian fasilitas yang ada di kelurahan Way Dadi akan diuraikan sebagai berikut:

D. Fasilitas Peribadahan

Sarana peribadatan yang ada di Kelurahan Way Dadi antara lain berupa masjid, gereja dan mushola. Adapun mengenai sarana tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 6. Fasilitas Peribadahan di Kelurahan Way Dadi

Jenis Tempat Peribadatan Jumlah

Masjid Gereja Mushola

4 1 8

Jumlah 13

(53)

35

Dari tabel 6 di atas, dapat dilihat bahwa jumlah terbesar fasilitas peribadatan yang ada di Kelurahan Way Dadi adalah Mushola yang berjumlah 8 buah, Masjid yang berjumlah 4 buah, selain itu juga terdapat gereja yang berjumlah 1 buah.

1. Fasilitas Kesehatan

Sarana kesehatan yang ada di Kelurahan Way Dadi sebetulnya belum cukup memadai karena belum tersedianya Rumah Sakit ataupun Klinik 24 jam.

Fasilitas yang ada hanya sekedar cabang dari fasilitas yang ada di kecamatan. Data sarana kesehatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 7. Fasilitas Kesehatan di kelurahan Way Dadi

Jenis Fasilitas Kesehatan Jumlah Rumah Bersalin

Sumber : Monografi Kelurahan Way Dadi, 2013

(54)

36

2. Fasilitas Pendidikan

Sarana pendidikan yang ada di Kelurahan Way Dadi sudah cukup memadai dengan tersedianya sekolah dari tingkat TK sampai dcngan SMU. Data terscbut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 8. Sarana Pendidikan di Kelurahan Way Dadi

Jenis Fasilitas Pendidikan Jumlah

Taman Kanak-kanak SD

SMP SMA

2 3 1 1

Jumlah 7

Sumber : Monografi Kelurahan Way Dadi, 2013

Dari tabel 8 di atas, dapat dilihat bahwa fasititas pendidikan yang ada di Kelurahan Way Dadi sudah cukup memadai. Hal ini dapat dilihat dari sarana pendidikan TK sebanyak 2 buah, SD sebanyak 3 buah, SMP sebanyak 1 buah, dan SMA sebanyak 1 buah.

3. Fasilitas Olahraga

(55)

37

Tabel 9. Sarana Olah raga di Kelurahan Way Dadi

Jenis Fasilitas Olahraga Jumlah

Lapangan Sepak Bola

Sumber : Monografi Kelurahan Way Dadi, 2013

Dari tabel 9 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah lapangan sepak bola berjumlah 1 buah, lapangan lapangan bulu tangkis sebanyak 3 buah.

4. Fasilitas Komunikasi

Sarana komunikasi yang ada di Kelurahan Way Dadi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 10. Sarana Komunikasi yang ada di Kclurahan Way Dadi Fasilitas Sarana Komunikasi Jumlah Telepon Umum

Sumber : Monografi Kelurahan Way Dadi, 2013

5. Fasilitas Sarana Perhubungan

Sarana pcrhubungan yang ada di Kelurahan Way Dadi antara lain yaitu gang, jalan tanah, jalan batu, jalan aspal, jalan hotmix dan jembatan. Data sarana perhubungan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

(56)

38

Fasilitas Sarana Perhubungan Jumlah (km) Gang

Sumber : Monografi Kelurahan Way Dadi, 2013

Dari tabel 11 di atas, dapat diketahui bahwa fasilitas sarana perhubungan yang ada di Kelurahan Way Dadi antara lain adalah gang seluas 2,3 Km, jalan tanah seluas 2,1 Km, jalan batu seluas 1,6 Km, jalan hotmix 1 Km, jalan aspal 4 Km, dan jembatan seluas 1 Km.

6. Fasilitas Transportasi

Sarana transportasi y.ang ada di Kelurahan Way Dadi berupa sepeda, gerobak, motor, angkot, mobil pribadi, mobil dinas, truk dan lain-lain. Data sarana transportasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 12. Sarana Transportasi di Kelurahan Way Dadi

(57)

39

Jumlah 1.409

Sumber : Monografi Kelurahan Way Dadi, 2013

Dari tabel 12 di atas, dapat diketahui bahwa sarana transportasi yang ada di Kelurahan Way Dadi berupa sepeda dengan jumlah 1.214 buah, gerobak 21 buah, motor 92 buah, Angkot 18 buah, mobil pribadi 35 buah, mobil dinas 12 buah, truk 12 buah dan sarana transportasi lainnya scbanyak 5 buah.

7. Fasilitas Perdagangan

Fasilitas perdagangan yang ada di Kelurahan Way Dadi antara lain pasar, toko, mini market dan warung. Dati iasilitas perdagangan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 13. Sarana Perdagangan di Kelurahan Way Dadi

Fasilitas Sarana Perdagangan Jumlah

Pasar Toko

Mini market Warung

1 6 2 50

Jumlah 59

Sumber : Monografi Kelurahan Way Dadi, 2013

(58)

40

E. Kelembagaan Masyarakat

1. Organisasi Sosial

Di Kelurahan Way Dadi terdapat berbagai organisasi yang bergerak di bidang olah raga dan kesenian. Dimana organisasi ini dikelola oleh masyarakat setempat yang aktif dalam organisasi tersebut. Adapun organisasi-organisasi sosial yang ada yaitu Grup Qasidah, dimana organisasi ini lebih mengkhususkan pada bidang kesenian yang bernafaskan Islam, yang terdiri dari 1 perkumpulan yang anggotanya adalah ibu-ibu. Organisasi sosal lainnya yaitu bergerak di bidang olah raga yaitu sepak bola terdapat 2 kesebelasan, volley 2 perkumpulan, bulu tangkis 2 perkumpulan dan pencak silat 1 perkumpulan.

2. Organisasi Kepemudaan

Di Kelurahan Way Dadi terdapat beberapa organisasi kepemudaan, hal ini apabila diamati lebih jauh terdapat organisasi seperti halnya di tempat-tempat lainnya, dimana pemuda memproyeksikan aspirasinya secara terarah melalui organisasi kepemudaan sepeti Karang Taruna Pramuka Gudep, Risma, Paguyuban Paku Banten dan lain-lain.

F. Keadaan Sosial Masyarakat

(59)

41

wilayah Kotamadya Bandar Lampung namun corak kehidupan masyarakatnya masih menganut Gemeinscaft atau masih sangat guyub dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi.

Kegiatan remaja di Kelurahan Way Dadi dalarn berorganisasi dapat dikatakan baik, sebagai contoh dapat berjalannya kegiatan Karang Taruna, Risma dan berbagai kegiatan olah raga yang aktif dilaksanakan pada waktu-waktu yang telah ditentukan. Masyarakat juga aktif dalam kegiatan pengajian dan memiliki uang kas untuk kematian.

(60)

66

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Tanggung Jawab Suami Yang Ditinggal Isteri Bekerja Sebagai TKW Dalam Membina Keluarga adalah sebagai berikut :

a. Tanggung jawab suami pada sektor domestik adatah cukup bertanggung jawab ini di lihat dan 7 responden melakukan tugas-tugas rumah tangga dan mayoritas responden berkomunikasi dengan anak-anak mereka walaupun waktu yang dilakukan tidak begitu maksimal.

b. Tanggung jawab suami sektor publik atau kegiatan-kegiatan di luar kerumah tanggaan adalah seluruh responden bekerja dan yang paiing banyak adalah bekerja sebagai buruh bangunan, dan ada beberapa responden tidak terlalu sering mengikuti pertemuan-pertemuan di desa. Kepedulian responden terhadap acara-acara hajatan di lingkungannya cukup baik dan tingkat kepedulian terhadap tetangga yang mereka rasakan sangat tinggi.

(61)

67

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis memberikan beberapa saran yaitu a. Ikut sertanya wanita (ibu rumah tangga) dalam membantu suaminya untuk

menambah pendapatan rumah tangga bukanlah hal yang baru lagi dalam masyarakat pedesaan pada umumnya sudah sepantasnya dihargai tanpa membeda-bedakan status sosial mereka dimasyarakat. Hendaknya pemerintah juga membantu penyediaan lapangan pekerjaan yang lebih banyak di dalam negeri, sehingga ibu rumah tangga tidak perlu lagi bekerja keluar negeri untuk membantu pendapatan keluarga semakin banyak dan tentunya ibu rumah tangga tidak akan meninggalkan fungsi dan peranannya sehingga isteri sekaligus sebagai ibu dari anak-anaknya.

b. Bagi keluarga yang bekerja di luar negeri, khususnya suami harus dapat menyadari dan dapat menyesuaikan dengan keadaan tersebut. Suami harus dapat mendidik dan membimbing anak-anaknya agar menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik dan juga harus terus mengurus semua kebutuhan rumah tangga dengan baik.

(62)

68

DAFTAR PUSTAKA

Amran, Tatty, S.B. 1994. Kiat Wanita Meniti Karier. Seri Wanita Karier No. 2. PT Pustaka Binaman Pressindo.

Budiman, Arief. 1985. Pembagian Kerja Secara Sexual Sebuah Pembahasan Sosiologi Tentang Peranan Wanita Dalam Masyarakar. Gramedia, Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Balai Pustaka. Jakarta.

Dahlan M. Yacub. 2001. Kamus Sosiologi Antropologi. Indah. Surabaya.

Hendi Suhendi dan Ramdani Wahyu. 2001 . Sosiologi Keluarga. Pustaka Setia-Bandung.

Idris Zahara. 1987 . Dasar-dasar Pendidikan. Aksara. Padang

Ihromi T.O. 1999. Bunga Rampai sosiologi Keluarga. Yayasan Obor Indonesia-Jakarta.

J. Good, William. 1985. Sosio logi Keluarga. Bina Aksara, Jakarta. Khairuddin H. 1985. Sosiologi Keluarga. Nur Cahaya. Yogyakarta. Nasir M. 1983. Metodologi Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Payaman J Simanjuntak. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. FE UI. Jakarta.

Sayogyo, Pudjiwati. 1986. Peranan Wanita Dalam Perkembangan Masyarakat Yayasan Ilmu-ilmu Sosial. Rajawali. Jakarta

Soeria Atmadja Arifin P. 1986. Mekanisme Pertanggungjawaban Keuangan Negara Suatu Tinjauan Yuridis. Gramedia. Jakarata.

Soedjito. 1986. Transformasi Sosial Menuju Mastarakat Industri. Tiara Kencana. Jakarta.

Surachmad, Winarno. 1977. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum. Dep P dan K. Jakarta.

(63)

69

Taneko, soeleman B. 1984. Struktur dan Prosese Sosial. Rajawali. Jakarta.

Turner, Jonatahan H.1994. Sosisologi : Concepts and Uses. Mc Graw Hill, Inc. New York.

Gambar

Tabel l. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kelurahan Way Dadi
Tabel 3. Jumlah penduduk menurut mata pencaharian di Kelurahan Way Dadi
Tabel 4. Jumlah penduduk menurut agama di Kelurahan Way Dadi
Tabel 5. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Usia di Kelurahan Way Dadi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Didalam penulisan laporan akhir ini, penulis ingin mengetahui bagaimana perencanaan yang baik dalam merencanakan desain geometrik dan tebal perkerasan jalan Tangerang

Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan cara mengekstraksi zat aktif dari suatu simplisia nabati maupun hewani dengan menggunakan pelarut yang sesuai.. Kemudian semua

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Bahri (2018) [13] yang dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi inovasi pembelajaran berbasis lingkungan alam pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD Muhammadiyah

Unza Vitalis, yaitu belum memiliki Laporan Trend Penjualan Ekspor, belum memiliki instruksi kerja pengecekan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dan Pemberitahuan

[r]

Perlu dilakukan analisa persediaan secara mendetall teruta ma yang,berdasarkan data penjualan dan penyediaan laporan yang cukup untuk pimpinan, sehingga kondisi-kondisi yang

Penelitian dan data terkait faktor risiko terhadap status kontrol glikemik pada kehamilan dengan DM masih sangat jarang, sedangkan mema-hami faktor risiko status