• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbaikan Proses Identifikasi Sidik Jari Dengan Metode Skeleton Image Enhancement

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbaikan Proses Identifikasi Sidik Jari Dengan Metode Skeleton Image Enhancement"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1. Flowchart penerapan nilai dari teknik Gabor dalam aplikasi scale dan orientation palmprint recognition
Gambar 2. Tampilan 40 posisi Gabor nilai real untuk orientasi sejumlah 8 dan skala 5.
Gambar 4. Kurva DET untuk mempertegas perbedaan nilai EER yang saling berimpit dari tampilan kurva  ke
Gambar 5. Kurva EPC yang memperlihatkan metode filter wavelet mampu menghasilkan tingkat verifikasi lebih dari 99 % sehingga terlihat hampir nol disepanjang nilai Alpha untuk sumbu Error Rate
+3

Referensi

Dokumen terkait

pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan dan perumahan adalah revisi RSNI T-13-2002, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton , dengan perubahan pada indeks harga

Dalam hal hasil penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak cukup untuk melunasi piutang yang bersangkutan, kreditor pemegang hak tersebut dapat mengajukan tagihan

Namun, dari sekian banyak penelitian seputar cuci tangan masih jarang ditemukan penelitian yang berfokus atau melihat perilaku cuci tangan pada remaja khususnya di

Dampak terbesar dari tujuan tergantung pada seberapa besar peningkatan gaji, promosi, dan penghargaan yang didasarkan pada pemenuhan tujuan.Karyawan yang dapat mencapai tujuan

marked for learning in order to assimilate it. This process enables you to effectively retain the ideas you selected. After reading each small section of material you can:

Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di SMA Negeri 1 Lubuklinggau menunjukkan bahwa sekolah ini memiliki segudang prestasi di bidang akademik maupun

Berdasarkan struktur organisasi perusahaan diatas, maka dapat di tarik garis besarnya bahwa koalisi dominan dalam menyampaikan informasi terkait transformasi BPJS

Hal ini ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (1) UU Kejaksaan yaitu, “Jaksa adalah pejabat fungsional yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk bertindak sebagai penuntut umum