• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston, 2001. Manajemen Keuangan, Edisi 8, Erlangga, Jakarta.

Erlina, 2011. Metodologi Penelitian, USU Press, Medan.

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Harahap, Sofyan Syafri, 1999. Akuntansi Aktiva Tetap : Akuntansi, Pajak, Revaluasi dan Leasing, Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Kallapur, Sanjay dan Mark A. Trombley 2001. “The Investment Opportunity Set: Determinants, Consequences and Measurement”, Managerial Finance, Volume 27 Number 3.

Kasmir, 2008. Analisis Laporan Keuangan, Rajawali Press, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad, 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi : Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis, Erlangga, Jakarta.

Kusuma, Hadri, 2005. “Size Perusahaan dan Profitibilitas: Kajian Empiris Terhadap Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Ekonomi Pembangunan Kajian Ekonomi Negara Berkembang, hal 81-93.

Kusumajaya, Dewa Kadek Oka, 2011. “Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”, Tesis Manajemen, Program Pascasarjana, Universitas Udayana.

Martina, Sri, 2012. “Pengaruh Leverage Keuangan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Logam dan Sejenisnya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, Skripsi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.

(2)

Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009)”, Tesis Akuntansi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara.

Rochaety, Ety, Ratih Tresnati dan H. Abdul Madjid Latief, 2009. Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS, Edisi Revisi, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Sadalia, Isfenti, 2010. Manajemen Keuangan, USU Press, Medan.

Sari, Irfani Wulan, 2012. “Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Piutang dan Aktiva Tetap terhadap Profitabilitas PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Belawan International Container Terminal (BICT)”, Skripsi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.

Sartono , R. Agus, 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi 4, BPFE, Yogyakarta.

Situmorang, Syafrizal Helmi, Doli M. Ja’far Dalimunte, Iskandar Muda, Muslich Lufti dan Syahyunan, 2008. Analisis Data Penelitian: Menggunakan Program SPSS, USU Press, Medan.

Umar, Husein, 2008. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi 2, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Van Horne, James C. dan John M. Wachowicz, JR., 2005. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, Edisi 12, Salemba Empat, Jakarta.

Warsono, 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi 3, Bayumedia Publishing, Malang.

Yolanda, Katherin and Subiakto Soekarno, 2012. “Capital Structure Determinants of Indonesian Plantation Firms: Empirical Study on Indonesian Stock Exchange”, 2nd International Conference on Business, Economics, Management and Behavioral Sciences.

http://www.idx.co.id

http://www.4shared.com/rar/T64947PO/icmd_11.html

(3)

LAMPIRAN

Lampiran 1

Penentuan Perusahaan Properti dan Real Estate yang Menjadi Sampel

No. Nama Perusahaan Kode

Kriteria Penentuan

Sampel Sampel 1 2 3 4

1. Agung Podomoro Land Tbk. APLN

2. Alam Sutera Realty Tbk. ASRI     Sampel 1 3. Bakrieland Development Tbk. ELTY     Sampel 2 4. Bekasi Asri Pemula Tbk. BAPA     Sampel 3

5 Bhuwanatala Indah Permai Tbk. BIPP    6. Bintang Mitra Semestaraya Tbk. BMSR    7. Bukit Darmo Property Tbk. BKDP   

8. Bumi Citra Permai Tbk. BCIP

9. Bumi Serpong Damai Tbk. BSDE     Sampel 4 10. Ciputra Development Tbk. CTRA     Sampel 5 11. Ciputra Property Tbk. CTRP     Sampel 6 12. Ciputra Surya Tbk. CTRS     Sampel 7

13 Citra Kebun Raya Agri Tbk. CKRA   

14. Cowell Development Tbk. COWL     Sampel 8 15. Danayasa Arthatama Tbk. SCBD  

16. Duta Anggada Realty Tbk. DART     Sampel 9 17. Duta Pertiwi Tbk. DUTI     Sampel 10 18. Fortune Mate Indonesia Tbk. FMII  

19. Global Land Development Tbk. KPIG    20. Gowa Makassar Tourism

Development Tbk. GMTD     Sampel 11 21. Indonesia Prima Property Tbk. OMRE   

22. Intiland Development Tbk. DILD     Sampel 12 23. Jaka Inti Realtindo Tbk. JAKA 

24. Jakarta International Hotel & Dev.

Tbk. JIHD   

25. Jaya Real Property Tbk. [S] JRPT     Sampel 13 26. Kawasan Industri Jababeka Tbk. KIJA   

27. Laguna Cipta Griya Tbk. LCGP   

(4)

35. New Century Development Tbk. PTRA 

36. Pakuwon Jati Tbk. PWON    37. Panca Wiratama Sakti Tbk. PWSI   

38. Perdana Gapuraprima Tbk. GPRA     Sampel 18 39. Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. RBMS     Sampel 19 40. Roda Vivatex Tbk. RDTX  

41. Royal Oak Development Asia Tbk. RODA    42. Sentul City Tbk. BKSL   

43. Summarecon Agung Tbk. SMRA     Sampel 20 44. Suryainti Permata Tbk. SIIP   

45. Suryamas Dutamakmur Tbk. SMDM    Sumber : http://www.idx.co.id/

Kriteria penentuan sampel :

1. Perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2008- 2011.

2. Perusahaan yang tidak delisting dari BEI selama periode pengamatan (tahun 2008-2011).

3. Perusahaan sampel memiliki semua data yang diperlukan secara lengkap dari variabel yang diteliti selama tahun pengamatan (tahun 2008-2011).

(5)

Lampiran 2

Daftar Perusahaan Properti dan Real Estate yang Dijadikan Sampel

NO. Nama Perusahaan Kode Listing Date

1. Alam Sutera Realty Tbk. ASRI 18 Desember 2007 2. Bakrieland Development Tbk. ELTY 30 Oktober 1995 3. Bekasi Asri Pemula Tbk. BAPA 14 Januari 2008 4. Bumi Serpong Damai Tbk. BSDE 6 Juni 2008 5. Ciputra Development Tbk. CTRA 28 Maret 1994 6. Ciputra Property Tbk. CTRP 7 November 2007

7. Ciputra Surya Tbk. CTRS 15 Januari1999

8. Cowell Development Tbk. COWL 19 Desember 2007 9. Duta Anggada Realty Tbk. DART 8 Mei 1990

10. Duta Pertiwi Tbk. DUTI 2 November 1994

11. Gowa Makassar Tourism Development Tbk

GMTD 11 Desember 2000 12. Intiland Development Tbk. DILD 4 September 1991 13. Jaya Real Property Tbk. [S] JRPT 29 Juni 1994

14 Lamicitra Nusantara Tbk. LAMI 18 Juli 2001

15. Lippo Cikarang Tbk. LPCK 24 Juli 1997

16. Lippo Karawaci Tbk. LPKR 28 Juni 1996

17. Modernland Realty Tbk. MDLN 18 Januari1993 18. Perdana Gapuraprima Tbk. GPRA 10 Oktober 2007 19. Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. RBMS 19 Desember 1997

20. Summarecon Agung Tbk. SMRA 7 Mei 1990

(6)

Lampiran 3

Data Perusahaan Tahun 2008

NO. Nama Perusahaan ROI DAR Size Growth Assets Str. 1. Alam Sutera Realty Tbk. 1.92 0.43 14.93 3.05 1.13 2. Bakrieland Development

Tbk.

3.26 0.41 15.94 46.02 17.86 3. Bekasi Asri Pemula Tbk. 0.35 0.54 11.75 -7.48 83.21 4. Bumi Serpong Damai Tbk. 5.10 0.53 15.29 21.43 2.34 5. Ciputra Development Tbk. 2.49 0.28 15.91 8.34 15.89 6. Ciputra Property Tbk. 5.17 0.07 15.10 2.58 22.28 7. Ciputra Surya Tbk. 6.68 0.31 14.59 12.38 20.11 8. Cowell Development Tbk. 3.19 0.43 12.24 -8.33 0.93 9. Duta Anggada Realty Tbk. 3.63 0.77 14.84 10.41 3.24 10. Duta Pertiwi Tbk. 0.89 0.45 15.32 0.01 5.31 11. Gowa Makassar Tourism

Development Tbk.

2.80 0.68 12.57 2.88 1.15 12. Intiland Development Tbk. 0.67 0.47 14.56 4.72 5.89 13. Jaya Real Property Tbk. [S] 6.68 0.43 14.61 15.95 7.70 14 Lamicitra Nusantara Tbk. 1.45 0.72 13.37 0.69 12.87 15. Lippo Cikarang Tbk. 1.01 0.66 14.15 9.14 1.55 16. Lippo Karawaci Tbk. 3.15 0.61 16.28 11.91 10.77 17. Modernland Realty Tbk. 0.13 0.43 14.43 5.38 5.53 18. Perdana Gapuraprima Tbk. 0.81 0.62 14.16 9.15 0.80 19. Ristia Bintang Mahkotasejati

Tbk.

0.82 0.09 11.68 -46.47 1.41 20. Summarecon Agung Tbk. 2.59 0.57 15.10 19.84 43.00 Sumber : Indonesian Capital Directory (ICMD) 2011 dan http://www.idx.co.id/ Keterangan :

Profitabilitas : ROI (Return on Investment) Struktur Modal : DAR (Debt to Assets Ratio) Ukuran Perusahaan : Size

(7)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif dengan hubungan yang bersifat kausal, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependennya (Rochaety dkk, 2009).

3.2 Batasan Operasional

Batasan operasional penelitian ini meliputi :

1. Penelitian dilakukan hanya pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Periode penelitian dibatasi dari tahun 2008-2011.

3. Pengukuran variabel untuk keempat variabel independen yaitu : a) Struktur Modal diukur dengan Debt to Assets Ratio (DAR).

b) Ukuran Perusahaan (Firm Size) diukur dengan Log natural Total Aktiva. c) Pertumbuhan Perusahaan (Firm Growth) diukur dari Perubahan Total

Aktiva.

d) Struktur Aktiva diukur dengan Perbandingan antara Aktiva Tetap dengan Total Aktiva.

(8)

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Menurut Sarwono (2006 : 38) dalam Rochaety dkk (2009 : 11), “variabel merupakan simbol atau konsep yang diasumsikan seperangkat nilai.” Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari empat variabel independen dan satu variabel dependen.

3.3.1 Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Menurut Sarwono (2006 : 38) dalam Rochaety dkk (2009 : 11), variabel dependen adalah variabel yang memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas. Menurut Sartono (2001 : 122), “profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri”. Dalam penelitian ini, rumus yang digunakan untuk menghitung profitabilitas adalah :

��� = ���������ℎ

����������� � 100%

Tabel 3.1

Return on Investment (ROI) Tahun 2008-2011

NO. Nama Perusahaan Tahun

(9)

12. Intiland Development Tbk. 0.69 1.20 10.54 2.72 13. Jaya Real Property Tbk. [S] 6.68 7.41 8.04 8.48 14 Lamicitra Nusantara Tbk. 1.45 2.06 3.15 6.24 15. Lippo Cikarang Tbk. 1.01 1.66 3.91 12.62 16. Lippo Karawaci Tbk. 3.15 3.20 3.25 3.88 17. Modernland Realty Tbk. 0.13 0.13 1.90 3.82 18. Perdana Gapuraprima Tbk. 0.81 2.37 2.97 3.63 19. Ristia Bintang Mahkotasejati

Tbk.

0.82 0.10 0.40 (10.27) 20. Summarecon Agung Tbk. 2.59 3.75 3.80 4.84 Sumber : Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2011 dan

http://www.idx.co.id/

3.3.2 Variabel Independen (Variabel Bebas)

Menurut Sarwono (2006 : 38) dalam Rochaety dkk (2009 : 11), variabel independen adalah variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini meliputi :

a. Struktur Modal

Menurut Warsono (2003 : 236), “struktur modal merupakan perimbangan jumlah utang jangka panjang (long term debt), saham preferen (preferred stock) dan ekuitas saham biasa (stockholders’ equity).” Dalam penelitian ini, rumus yang digunakan untuk menghitung struktur modal adalah :

��� = ���������� �����������

Tabel 3.2

Debt to Assets Ratio (DAR) Tahun 2008-2011

NO. Nama Perusahaan Tahun

(10)

4. Bumi Serpong Damai Tbk. 0.53 0.49 0.41 0.35 5. Ciputra Development Tbk. 0.28 0.25 0.30 0.34 6. Ciputra Property Tbk. 0.07 0.07 0.07 0.17 7. Ciputra Surya Tbk. 0.31 0.32 0.38 0.45 8. Cowell Development Tbk. 0.43 0.05 0.51 0.57 9. Duta Anggada Realty Tbk. 0.77 0.79 0.71 0.45 10. Duta Pertiwi Tbk. 0.45 0.38 0.35 0.32 11. Gowa Makassar Tourism

Development Tbk.

0.68 0.66 0.64 0.64 12. Intiland Development Tbk. 0.47 0.46 0.22 0.35 13. Jaya Real Property Tbk. [S] 0.43 0.47 0.52 0.53 14 Lamicitra Nusantara Tbk. 0.72 0.69 0.65 0.52 15. Lippo Cikarang Tbk. 0.66 0.68 0.66 0.60 16. Lippo Karawaci Tbk. 0.61 0.58 0.51 0.48 17. Modernland Realty Tbk. 0.43 0.43 0.45 0.51 18. Perdana Gapuraprima Tbk. 0.62 0.57 0.49 0.47 19. Ristia Bintang Mahkotasejati

Tbk.

0.09 0.05 0.07 0.07 20. Summarecon Agung Tbk. 0.57 0.61 0.65 0.69 Sumber : Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2011 dan

http://www.idx.co.id/ b. Ukuran Perusahaan (Firm Size)

Ukuran perusahaan merupakan suatu skala yang dapat dihitung berdasarkan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan atau besarnya tingkat penjualan bersih suatu perusahaan. Dalam penelitian ini, rumus yang digunakan untuk menghitung ukuran perusahaan adalah :

����= ln (�����������)

Tabel 3.3

Total Aktiva Tahun 2008-2011

NO. Nama Perusahaan Tahun

(11)

8. Cowell Development Tbk. 12.24 12.24 12.49 12.86 9. Duta Anggada Realty Tbk. 14.84 14.98 14.76 15.23 10. Duta Pertiwi Tbk. 15.32 15.30 15.37 15.46 11. Gowa Makassar Tourism

Development Tbk.

12.57 12.63 12.79 13.10 12. Intiland Development Tbk. 14.56 14.58 15.34 15.55 13. Jaya Real Property Tbk. [S] 14.61 14.77 15.01 15.22 14 Lamicitra Nusantara Tbk. 13.37 13.32 13.31 13.16 15. Lippo Cikarang Tbk. 14.15 14.25 14.33 14.53 16. Lippo Karawaci Tbk. 16.28 16.31 16.60 16.72 17. Modernland Realty Tbk. 14.43 14.39 14.52 14.70 18. Perdana Gapuraprima Tbk. 14.16 14.10 13.98 14.03 19. Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 11.68 11.69 11.67 11.82 20. Summarecon Agung Tbk. 15.10 15.31 15.63 15.91 Sumber : Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2011 dan

http://www.idx.co.id/

c. Pertumbuhan Perusahaan (Firm Growth)

Pertumbuhan perusahaan merupakan perubahan yang terjadi akibat peningkatan aktiva yang dimiliki perusahaan dalam rangka meningkatkan ukuran perusahaannya (Kallapur dan Trombley, 2001). Dalam penelitian ini, rumus yang digunakan untuk menghitung ukuran perusahaan adalah :

�����ℎ= ��������ℎ��� − ��������ℎ��(�−1) ��������ℎ��(�−1) �

100%

Tabel 3.4

Perubahan Total Aktiva Tahun 2008-2011

NO. Nama Perusahaan Tahun

(12)

11. Gowa Makassar Tourism Development Tbk.

2.88 6.48 17.46 35.71 12. Intiland Development Tbk. 4.72 1.37 114.90 23.76 13. Jaya Real Property Tbk. [S] 15.95 16.93 27.47 23.93 14 Lamicitra Nusantara Tbk. 0.69 (4.51) (0.98) (13.99) 15. Lippo Cikarang Tbk. 9.14 10.68 7.67 22.27 16. Lippo Karawaci Tbk. 11.91 2.88 33.21 13.02 17. Modernland Realty Tbk. 5.38 (4.09) 14.79 18.58 18. Perdana Gapuraprima Tbk. 9.15 (6.10) (10.47) 4.35 19. Ristia Bintang Mahkotasejati

Tbk.

(46.47) 0.74 (1.58) 15.89 20. Summarecon Agung Tbk. 19.84 22.87 37.65 31.92 Sumber : Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2011 dan

http://www.idx.co.id/ d. Struktur Aktiva

Struktur aktiva adalah merupakan perimbangan antara jumlah aktiva lancar (current assets) dan aktiva tetap (fixed assets) dalam suatu perusahaan. Aktiva lancar menurut Kasmir (2008) adalah “harta atau kekayaan yang segera dapat diuangkan (ditunaikan) pada saat dibutuhkan dan paling lama satu tahun”. Aktiva tetap menurut Harahap (1999 : 20) adalah “aktiva yang menjadi hak milik perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan menghasilkan barang dan jasa perusahaan”. Dalam penelitian ini, rumus yang digunakan untuk menghitung struktur aktiva adalah :

�������������� =�����������

����������� � 100%

Tabel 3.5

Struktur Aktiva Tahun 2008-2011

NO. Nama Perusahaan Tahun

(13)

5. Ciputra Development Tbk. 15.89 17.82 21.46 20.69 6. Ciputra Property Tbk. 22.28 26.48 33.50 41.92 7. Ciputra Surya Tbk. 20.11 21.62 24.76 10.82 8. Cowell Development Tbk. 0.93 0.64 2.02 1.27 9. Duta Anggada Realty Tbk. 3.24 2.95 2.99 5.65 10. Duta Pertiwi Tbk. 5.31 5.68 4.93 3.97 11. Gowa Makassar Tourism

Development Tbk.

1.15 1.08 0.85 0.56 12. Intiland Development Tbk. 5.89 6.66 3.14 3.02 13. Jaya Real Property Tbk. [S] 7.70 9.57 0.97 1.36 14 Lamicitra Nusantara Tbk. 12.87 13.48 11.96 12.67 15. Lippo Cikarang Tbk. 1.55 1.42 3.30 2.49 16. Lippo Karawaci Tbk. 10.77 10.27 7.47 8.52 17. Modernland Realty Tbk. 5.53 5.38 6.08 5.17 18. Perdana Gapuraprima Tbk. 0.80 0.76 0.84 0.78 19. Ristia Bintang Mahkotasejati

Tbk.

1.41 0.28 0.25 0.60 20. Summarecon Agung Tbk. 43.00 6.68 6.17 3.76 Sumber : Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2011 dan

http://www.idx.co.id/

Tabel 3.6 Pengukuran Variabel

No Variabel Indikator Skala

1

Profitabilitas

(Y) ��� =

���������ℎ

����������� � 100% Rasio

2

Struktur Modal

(X1) ��� =

���������� ����������� Rasio 3 Ukuran Perusahaan (X2)

����= ln (�����������) Rasio

4

Pertumbuhan Perusahaan (X3)

�����ℎ= ��������ℎ���− ��������ℎ��(�−1)

��������ℎ��(�−1) �

100% Rasio

5 Struktur Aktiva

(X ) �������������� =

�����������

(14)

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi menurut Ridwan dan Kuncoro (2008) adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Erlina, 2011 : 80). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan properti dan real estate yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2008-2011. Jumlah populasi perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI adalah sebanyak 45 perusahaan.

Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi sehingga hasil penelitian yang menggunakan sampel, maka kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi (Erlina, 2011 : 81). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Penggunaan metode ini bertujuan untuk mendapatkan sampel yang konsisten dan representatif, sesuai dengan kriteria-kriteria yang digunakan.

Kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini adalah :

1. Perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2008- 2011.

(15)

3. Perusahaan sampel memiliki semua data yang diperlukan secara lengkap dari variabel yang diteliti selama periode pengamatan (tahun 2008-2011).

4. Perusahaan sampel memperoleh laba selama periode pengamatan (tahun 2008-2011).

Berdasarkan kriteria tersebut, maka diperoleh sampel berjumlah 20 perusahaan yang ditunjukkan dalam tabel berikut :

Tabel 3.7 Sampel Penelitian

NO. Nama Perusahaan Kode

1. Alam Sutera Realty Tbk. ASRI

2. Bakrieland Development Tbk. ELTY

3. Bekasi Asri Pemula Tbk. BAPA

4. Bumi Serpong Damai Tbk. BSDE

5. Ciputra Development Tbk. CTRA

6. Ciputra Property Tbk. CTRP

7. Ciputra Surya Tbk. CTRS

8. Cowell Development Tbk. COWL

9. Duta Anggada Realty Tbk. DART

10. Duta Pertiwi Tbk. DUTI

11. Gowa Makassar Tourism Development Tbk. GMTD

12. Intiland Development Tbk. DILD

13. Jaya Real Property Tbk. [S] JRPT

14 Lamicitra Nusantara Tbk. LAMI

15. Lippo Cikarang Tbk. LPCK

16. Lippo Karawaci Tbk. LPKR

17. Modernland Realty Tbk. MDLN

18. Perdana Gapuraprima Tbk. GPRA

19. Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. RBMS

20. Summarecon Agung Tbk. SMRA

Sumber : http://www.idx.co.id/

(16)

penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui media perantara. Data sekunder untuk penelitian ini diperoleh dengan mengambil data dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan website Bursa Efek Indonesia mengambil data perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI untuk tahun 2008-2011.

3.6 Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi, yaitu mengumpulkan, mengkaji dan menganalisis data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan properti dan real estate selama tahun pengamatan (2008-2011) baik yang terdapat dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD) maupun yang dipublikasikan melalui website Bursa Efek Indonesia regresi linier berganda dengan bantuan SPSS 17.0.

3.7 Teknik Analisis Data

(17)

(dependence method) yang digunakan untuk menjelaskan atau memprediksi variabel terikat berdasarkan dua atau lebih variabel bebas.

3.7.1 Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan analisis yang paling mendasar untuk menggambarkan keadaan data secara umum. Statistik deskriptif memberikan gambaran nilai paling kecil (minimum), nilai paling besar (maximum), nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi (standard deviation) dari suatu data. 3.7.2 Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian dengan analisis multivariat memerlukan pengujian atas data yang akan digunakan untuk menghindari atau mengurangi bias atas hasil penelitian yang diperoleh. Pengujian asumsi atas analisis multivariat disebut dengan pengujian asumsi klasik yang terdiri atas :

3.7.2.1 Uji Normalitas

(18)

histogram memperlihatkan distribusi data tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Dalam pendekatan grafik, variabel berdistribusi normal jika scatterplot menunjukkan titik-titik yang mengikuti data berada di sepanjang garis diagonal. Dalam uji Kolmogorv-Smirnov, variabel berdistribusi normal jika tabel menunjukkan nilai Asymp. Sig di atas nilai signifikan (0.05).

3.7.2.2 Uji Heteroskedastisitas

(19)

terjadi jika tabel menunjukkan semua variabel independen tidak signifikan (sig > 0.05).

3.7.2.3 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya.

Menurut Motgomery dan Peck dalam Situmorang dkk (2008 : 97), beberapa sumber penyebab multikolinieritas adalah sebagai berikut :

1. Metode pengumpulan data yang digunakan membatasi nilai dari variabel regressor.

2. Kendala-kendala model pada populasi yang diamati. 3. Spesifikasi model.

4. Penentuan jumlah variabel eksplanatoris yang lebih banyak dari jumlah observasi atau overdetermined model.

5. Data time series, dimana nilai trend tercakup dalam nilai variabel eksplanatoris yang ditunjukkan oleh penurunan atau peningkatan sejalan dengan waktu.

(20)

multikolinieritas adalah Tolerance < 0.1 dan VIF > 5 dengan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.8

Kriteria Keputusan dalam Uji Multikolinieritas

VIF > 5 Diduga mempunyai persoalan multikolinieritas VIF < 5 Tidak terdapat multikolinieritas

Tolerance < 0.1 Diduga mempunyai persoalan multikolinieritas Tolerance > 0.1 Tidak terdapat multikolinieritas

Sumber : Situmorang dkk (2008 : 104) 3.7.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model linier terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antardata yang ada pada variabel-variabel penelitian (Umar, 2008 : 182). Menurut Erlina (2011 : 106), uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan lainnya. Menurut Manurung dkk (2005) dalam Situmorang dkk (2008 : 79), beberapa alasan penyebab terjadinya autokorelasi adalah sebagai berikut :

1. Inersia, yaitu terjadinya kelembaman atau kelambanan data ekonomi.

2. Bias spesifikasi mengeluarkan variabel yang relevan dari model.

3. Bias spesifikasi : bentuk fungsional yang tidak benar. 4. Fenomena Cobweb.

(21)

7. Non-stasioneritas, yaitu data time series sering mengalami rata-rata varians dan kovarians tidak konstan sejalan dengan waktu.

Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

Tabel 3.9

Kriteria Keputusan dalam Uji Autokorelasi

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dL Tidak ada autokorelasi positif No decision dL ≤ d ≤ dU Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 -dL < d < 4 Tidak ada korelasi negatif No decision 4 -dU ≤ d ≤ 4 -dL Tidak ada autokorelasi positif

atau negatif

Tidak ditolak dU < d < 4 - dU Sumber : Situmorang dkk (2008 : 86)

3.7.3 Analisis Regresi Linier Berganda

(22)

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e dimana :

Y = Profitabilitas a = konstanta X1 = Struktur modal

X2 = Ukuran perusahaan

X3 = Pertumbuhan perusahaan

X4 = Struktur aktiva

b1,2,3,4 = koefisien regresi dari masing-masing variabel

e = kesalahan pengganggu (standard error)

Ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai actual dapat dilihat dari nilai R2 atau koefisien determinasi yang ditunjukkan dalam tabel Model Summary dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

Tabel 3.10

Hubungan antar Variabel

Nilai Interpretasi

0.0 - 0.19 Sangat Tidak Erat

0.2 - 0.39 Tidak Erat

0.4 - 0.59 Cukup Erat

0.6 - 0.79 Erat

0.8 - 0.99 Sangat Erat

Sumber : Situmorang dkk (2008 : 114) 3.7.4 Pengujian Hipotesis

(23)

hipotesis penelitian diterima atau ditolak dilakukan melalui uji t (uji parsial) dan uji F (uji simultan/serempak).

3.7.4.1 Uji t (Uji Parsial)

Uji t adalah uji yang menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Kuncoro, 2003 : 218). Uji t dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel dengan ketentuan :

H0 diterima dan Ha ditolak jika thitung < ttabeluntuk α = 0.05

Ha diterima dan H0 ditolak jika thitung > ttabeluntuk α = 0.05

3.7.4.2 Uji F (Uji Simultan)

Uji F adalah uji yang menunjukkan apakah semua variabel independen yang terdapat dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Kuncoro, 2003 : 219). Uji F dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel

dengan ketentuan :

H0 diterima dan Ha ditolak jika Fhitung < Ftabeluntuk α = 0,05

(24)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Statistik Deskriptif

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2011. Perusahaan yang memenuhi kriteria pemilihan sampel berjumlah 20 perusahaan.

Tabel di bawah merupakan statistik deskriptif yang diperoleh dari pengolahan keseluruhan data penelitian :

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

ROI 80 -.18 12.62 3.7922 2.85238

DAR 80 .05 .79 .4557 .18210

Size 80 11.67 16.72 14.5368 1.42662

Growth 80 -46.47 114.90 14.6168 22.86302

Assets Str. 80 .25 83.21 12.0770 16.83533

Valid N (listwise)

80

(25)

1. Variabel profitabilitas yang disimbolkan dengan ROI memiliki nilai paling kecil (minimum) -0.18, nilai paling besar (maximum) 12.62, nilai rata-rata (mean) 3.7922 dengan standar deviasi 2.85238.

2. Variabel struktur modal yang disimbolkan dengan DAR memiliki nilai paling kecil (minimum) 0.05, nilai paling besar (maximum) 0.79, nilai rata-rata (mean) 0.4557 dengan standar deviasi 0.18210.

3. Variabel ukuran perusahaan yang disimbolkan dengan Size memiliki nilai paling kecil (minimum) 11.67, nilai paling besar (maximum) 16.72, nilai rata-rata (mean) 14.5368 dengan standar deviasi 1.42662.

4. Variabel pertumbuhan perusahaan yang disimbolkan dengan Growth memiliki nilai paling kecil (minimum) -46.47, nilai paling besar (maximum) 114.90, nilai rata-rata (mean) 14.6168 dengan standar deviasi 22.86302.

5. Variabel struktur aktiva yang disimbolkan dengan Assets Str. memiliki nilai paling kecil (minimum) 0.25; nilai paling besar (maximum) 83.21, nilai rata-rata (mean) 12.0770 dengan standar deviasi 16.83533.

4.1.2 Pengujian Asumsi Klasik

(26)

1. Berdistibusi normal.

2. Non-Multikolinieritas, artinya antara variabel independen dalam model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna.

3. Non-Autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi tidak saling berkorelasi.

4. Non-Heterokedastisitas, artinya varians variabel independen dari satu pengamatan ke pengamatan lain adalah konstan atau sama.

4.1.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel dependen, variabel independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak (Umar, 2008 : 181). Uji normalitas dapat dilakukan dengan pendekatan histogram, pendekatan grafik dan uji Kolmogorv-Smirnov.

4.1.2.1.1 Pendekatan Histogram

Berikut ini adalah hasil output yang diperoleh dari uji normalitas dengan menggunakan aplikasi SPSS :

(27)

Grafik histogram memperlihatkan bahwa data berditribusi normal yang ditunjukkan oleh distribusi data tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan.

4.1.2.1.2 Pendekatan Grafik

(28)

Grafik pada scatterplot memperlihatkan bahwa data berdistribusi normal yang ditunjukkan oleh titik-titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. di sepanjang garis diagonal.

4.1.2.1.3 Uji Kolmogorv-Smirnov

Uji Kolmogorv-Smirnov digunakan untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal pada P-P plot berdistribusi normal dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak. Tabel di bawah ini adalah hasil output yang diperoleh dari uji normalitas dengan menggunakan aplikasi SPSS :

Tabel 4.2

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 80

Normal Parametersa,,b

Mean .0000000

Std. Deviation 2.64168867 Most Extreme

Differences

Absolute .123

Positive .123

Negative -.051

Kolmogorov-Smirnov Z 1.099

Asymp. Sig. (2-tailed) .178

(29)

Tabel hasil uji Kolmogorv-Smirnov memperlihatkan bahwa data berdistribusi normal yang ditunjukkan dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.178 atau berada di atas nilai signifikan 0.05.

4.1.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya (Umar, 2008 : 179). Model regresi yang layak digunakan adalah model regresi yang bersifat homoskedasitisitas yaitu sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup lainnya.

(30)

Grafik scatterplot memperlihatkan titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa pada model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel dependennya berdasarkan masukan variabel independennya.

4.1.2.3 Uji Multikolinieritas

[image:30.595.114.518.527.724.2]

Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah Tolerance < 0.1 dan VIF > 5. Tabel di bawah adalah hasil dari uji multikolinieritas :

Tabel 4.3 Uji Multikolinieritas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinierity Statistics B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 11.589 3.428 3.381 .001

(31)

Tabel memperlihatkan bahwa semua data tidak menunjukkan adanya multikolinieritas pada model regresi. Hal ini dibuktikan dengan semua variabel yang mempunyai Tolerance > 0.1 dan VIF < 5. 4.1.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antardata yang ada pada variabel-variabel penelitian (Umar, 2008 : 182). Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin.

[image:31.595.168.511.418.544.2]

Hasil output yang diperoleh dari uji autokorelasi dengan menggunakan aplikasi SPSS adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4 Uji Durbin Watson Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .377a .142 .097 2.71122 2.005

a. Predictors: (Constant), Assets Str., Growth, DAR, Size b. Dependent Variable: ROI

(32)

4.1.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Suatu model regresi layak digunakan untuk memprediksi variabel dependennya berdasarkan variabel independennya jika model regresi tersebut bebas dari uji asumsi klasik. Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang telah dijelaskan sebelumnya, model regresi yang digunakan pada penelitian ini telah memenuhi asumsi klasik, antara lain :

1. Data (variabel) berdistibusi normal.

2. Tidak ada heteroskedastisitas pada model regresi. 3. Tidak ada multikolinieritas pada model regresi. 4. Tidak ada autokorelasi pada model regresi.

[image:32.595.139.514.538.741.2]

Dengan demikian, analisis regresi linier berganda dapat dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel independen (struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan struktur aktiva) terhadap variabel dependen (profitabilitas) pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Tabel 4.5

Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 11.589 3.428 3.381 .001

DAR -.142 1.694 -.009 -.084 .934

Size -.570 .233 -.285 -2.450 .017

Growth .047 .015 .374 3.216 .002

(33)

Berdasarkan tabel dapat diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = 11.589 - 0.142X1 - 0.570X2 + 0.047X3 - 0.010X4 + e dimana :

Y = Profitabilitas (ROI) X1 = Struktur modal (DAR)

X2 = Ukuran perusahaan (Size)

X3 = Pertumbuhan perusahaan (Growth)

X4 = Struktur aktiva (Assets Str.)

e = kesalahan pengganggu (standard error)

Berdasarkan persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Konstanta (a) menunjukkan nilai sebesar sebesar 11.589. Hal ini

menggambarkan bahwa jika tidak ada pengaruh dari variabel independen yaitu struktur modal (X1), ukuran perusahaan (X2), pertumbuhan

perusahaan (X3) dan struktur aktiva (X4) terhadap profitabilitas, maka

profitabilitas akan tetap sebesar 11.589.

(34)

3. Variabel ukuran perusahaan mempunyai nilai koefisien regresi sebesar -0.570. Hal ini menggambarkan bahwa jika variabel ukuran perusahaan mengalami kenaikan satu satuan, dengan asumsi variabel lain tetap (variabel lain sama dengan nol), maka akan menyebabkan penurunan profitabilitas (ROI) sebesar 0.570. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.

4. Variabel pertumbuhan perusahaan mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 0.047. Hal ini menggambarkan bahwa jika variabel pertumbuhan perusahaan mengalami kenaikan satu satuan, dengan asumsi variabel lain tetap (variabel lain sama dengan nol), maka akan menyebabkan kenaikan profitabilitas (ROI) sebesar 0.047. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

5. Variabel struktur aktiva mempunyai nilai koefisien regresi sebesar -0.010. Hal ini menggambarkan bahwa jika variabel struktur aktiva mengalami kenaikan satu satuan, dengan asumsi variabel lain tetap (variabel lain sama dengan nol), maka akan menyebabkan penurunan profitabilitas (ROI) sebesar 0.010. Hal ini menunjukkan bahwa struktur aktiva berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.

4.1.4 Pengujian Hipotesis

(35)

4.1.4.1 Uji t (Uji Parsial)

Uji t adalah uji yang menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji t dalam penelitian ini menggunakan kriteria sebagai berikut :

1) Penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan α = 5% ; df = n-k = 80-5 = 75 sehingga nilai ttabel diperoleh sebesar 1.665.

2) H0 diterima dan Ha ditolak jika thitung < ttabel, artinya variabel

independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

3) Ha diterima dan H0 ditolak jika thitung > ttabel, artinya variabel

independen secara parsial berpengaruh siginifikan terhadap variabel dependen.

[image:35.595.165.514.528.741.2]

Hasil output yang diperoleh dari uji t dengan menggunakan aplikasi SPSS adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6 Uji t Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 11.589 3.428 3.381 .001

DAR -.142 1.694 -.009 -.084 .934

Size -.570 .233 -.285 -2.450 .017

(36)

Berdasarkan tabel, dapat diperoleh informasi sebagai berikut : 1) Pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas.

Struktur modal mempunyai nilai thitung diperoleh sebesar

-0.084, sedangkan nilai ttabel sebesar 1.665. Dengan demikian H0

diterima dan Ha ditolak karena thitung (-0.084) < ttabel (1.665) yang

artinya secara parsial struktur modal tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%.

2) Pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas.

Ukuran perusahaan mempunyai nilai thitung diperoleh

sebesar -2.450, sedangkan nilai ttabel sebesar 1.665. Dengan

demikian H0 diterima dan Ha ditolak karena thitung (-2.450) < ttabel

(1.665) yang artinya secara parsial ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%.

3) Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas.

Pertumbuhan perusahaan mempunyai nilai thitung sebesar

3.216, sedangkan nilai ttabel sebesar 1.665. Dengan demikian Ha

diterima dan H0 ditolak karena thitung (3.216) > ttabel (1.665) yang

(37)

estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%.

4) Pengaruh struktur aktiva terhadap profitabilitas.

Struktur aktiva mempunyai nilai thitung sebesar -0.561,

sedangkan nilai ttabel sebesar 1.665. Dengan demikian H0 diterima

dan Ha ditolak karena thitung (-0.561) < ttabel (1.665) yang artinya

secara parsial struktur aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%. 4.1.4.2 Uji F (Uji Simultan)

Uji F dilakukan untuk mngetahui apakah semua variabel independen yang terdapat dalam model regresi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel independen. Uji F dalam penelitian ini menggunakan kriteria sebagai berikut :

1) Penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan α = 5% ; df =(k-1),(n-k) = (5-1),(80-5) sehingga nilai Ftabel adalah sebesar

2.494.

2) H0 diterima dan Ha ditolak jika Fhitung < Ftabel, artinya variabel

independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

3) Ha diterima dan H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel, artinya variabel

(38)
[image:38.595.165.514.111.272.2]

Tabel 4.7 Uji F ANOVAb Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 91.445 4 22.861 3.110 .020a

Residual 551.303 75 7.351

Total 642.748 79

a. Predictors: (Constant), Assets Str., Growth, DAR, Size b. Dependent Variable: ROI

Berdasarkan hasil pengolahan data, nilai Fhitung diperoleh

sebesar 3.110. Nilai Fhitung (3.110) > Ftabel (2.494). Dengan demikian

Ha diterima dan H0 ditolak, yang artinya struktur modal, ukuran

perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan struktur aktiva secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%.

Tabel 4.8 Uji F Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .377a .142 .097 2.71122

a. Predictors: (Constant), Assets Str., Growth, DAR, Size b. Dependent Variable: ROI

[image:38.595.170.513.503.642.2]
(39)

1. Nilai R diperoleh sebesar 0.377 berarti hubungan antara struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan struktur aktiva terhadap profitabilitas sebesar 37.7%. Hal ini berarti hubungan antara struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan struktur aktiva tidak erat terhadap profitabilitas. 2. Nilai Adjusted R2 diperoleh sebesar 0.097 berarti 9.7%

faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas dapat dijelaskan oleh struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan struktur aktiva. Sedangkan sisanya 90.3% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Nilai standar deviasi diperoleh sebesar 2.71122. Standar deviasi digunakan untuk mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Semakin kecil nilai standar deviasi berarti model regresi semakin baik.

4.2 Pembahasan

(40)

1) Pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur modal secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas yang ditunjukkan dari nilai thitung (-0.084) < ttabel (1.665). Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Martina (2012) yang menyatakan bahwa secara parsial leverage keuangan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kusumajaya (2011) yang menyatakan bahwa struktur modal secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.

2) Pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas yang ditunjukkan dari nilai thitung (-2.450) < ttabel (1.665). Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Martina (2011) yang juga menyatakan bahwa ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2011) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

3) Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas yang ditunjukkan dari nilai thitung (3.216) > ttabel (1.665). Pertumbuhan perusahaan mempunyai nilai

(41)

perusahaan mengalami kenaikan satu satuan, dengan asumsi variabel lain tetap (variabel lain sama dengan nol), maka akan menyebabkan kenaikan profitabilitas (ROI) sebesar 0.047 satuan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kusumajaya (2011) yang juga menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2011) yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas.

4) Pengaruh struktur aktiva terhadap profitabilitas..

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur aktiva secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas yang ditunjukkan dari nilai thitung (-0.561) < ttabel (1.665). Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Sari (2012) yang juga menyatakan bahwa aktiva tetap secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Hasil pengujian secara simultan (uji F) menunjukkan bahwa struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan struktur aktiva secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas yang ditunjukkan dari nilai Fhitung (3.110) > Ftabel (2.494). Hasil ini mendukung hipotesis kelima penelitian

(42)
(43)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan struktur aktiva berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas baik secara parsial maupun simultan pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan sampel 20 perusahaan yang listing periode tahun 2008-2011.

Dalam penelitian ini profitabilitas diukur menggunakan Return on Investment (ROI). Struktur modal diukur menggunakan Debt to Assets Ratio (DAR). Ukuran perusahaan diukur dengan log natural dari total aktiva. Pertumbuhan perusahaan diukur dari perubahan total aktiva setiap tahun. Struktur aktiva diukur menggunakan perbandingan antara aktiva tetap dengan total aktiva perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

(44)

2. Pengujian variabel secara simultan (uji F) menunjukkan bahwa struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan struktur aktiva secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2011 pada tingkat kepercayaan 95%. Hal ini ditunjukkan dari Fhitung

(3.110) > Ftabel (2.494). Hubungan antara struktur modal, ukuran perusahaan,

pertumbuhan perusahaan dan struktur aktiva tidak erat (37.7%) terhadap profitabilitas yang ditunjukkan dari nilai R diperoleh sebesar 0.377. Nilai Adjusted R2 diperoleh sebesar 0.097 berarti 9.7% variasi perubahan profitabilitas (ROI) dapat dijelaskan oleh struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan struktur aktiva. Sedangkan sisanya 90.3% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini seperti likuiditas, perputaran modal kerja, perputaran piutang usaha dan perputaran persediaan.

5.2 Saran

Sesuai dengan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

(45)

2. Perusahaan sebaiknya lebih teliti dalam penentuan proporsi utang dan modal sendiri dalam struktur modal perusahaan dan lebih teliti dalam penentuan jumlah kepemilikan aktiva perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai laba yang maksimal.

3. Bagi investor, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam mengukur profitabilitas perusahaan sehingga dapat mengetahui perusahaan yang memiliki prospek keuntungan yang paling tinggi.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan antara lain :

1. Penelitian ini menggunakan populasi hanya perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Efek selama periode 2008-2011 dengan jumlah sampel yang digunakan hanya 20 perusahaan sampel.

2. Penelitian ini hanya menggunakan variabel independen yang terdiri dari struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan struktur aktiva dalam mengukur variasi perubahan profitabilitas.

(46)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Profitabilitas

2.1.1.1 Pengertian Profitabilitas

Profitabilitas menurut Brigham dan Houston (2001 : 89) adalah “hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan”. Profitabilitas menurut Sartono (2001 : 122) adalah “kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri”. Perkembangan profitabilitas perusahaan merupakan hal yang harus diperhatikan para manajer keuangan sehubungan dengan tujuan perusahaan yaitu mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan (going concern). Oleh karena itu, perusahaan diharuskan untuk selalu meningkatkan kinerja perusahaannya menjadi semakin baik agar dapat bersaing dan bertahan dalam dunia persaingan. Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan, maka semakin baik perusahaan tersebut dari waktu ke waktu.

2.1.1.2 Rasio Profitabilitas

(47)

yaitu margin laba (profit margin) yang mengukur kinerja dalam hubungannya dengan penjualan dan rasio hasil (return ratio) yang mengukur kinerja relatif terhadap beberapa ukuran skala investasi”. Rasio profitabilitas yang digunakan antara lain:

1. Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor).

Rasio ini digunakan untuk mengukur efisiensi dari kegiatan operasi perusahaan. Rasio ini memberikan informasi laba yang diperoleh dari kegiatan penjualan setelah dikurangi biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan barang yang dijual tersebut. Rumus Gross Profit Margin adalah sebagai berikut :

����� ������ ������=���� �����

���������

2. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih).

Rasio ini merupakan pengukuran yang lebih spesifik untuk profitabilitas penjualan dibandingkan dengan gross profit margin karena rasio ini memasukkan pajak ke dalam perhitungan laba perusahaan. Rumus Net Profit Margin adalah sebagai berikut :

��� ������ ������ =���� �����ℎ

���������

3. Return on Investment (ROI).

(48)

4. Return on Equity (ROE).

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini sering digunakan para investor dalam membandingkan perusahaan-perusahaan dalam sebuah industri yang sama. Rasio ini dipengaruhi oleh besar-kecilnya utang perusahaan. Apabila proporsi utang semakin besar, maka rasio ini juga akan semakin besar. Rumus Return on Equity adalah sebagai berikut :

���= ���� �����ℎ

����� �������

2.1.2 Struktur Modal

2.1.2.1 Pengertian Struktur Modal

(49)

utang jangka panjang. Ekuitas saham biasa adalah modal jangka panjang yang ditanamkan investor, yang memiliki klaim residual atas laba dan kekayaan perusahaan.

2.1.2.2 Teori Struktur Modal

Kebijakan mengenai struktur modal merupakan salah satu bentuk keputusan keuangan yang penting. Perusahaan selalu mengupayakan untuk menciptakan kombinasi atau perimbangan sumber pembelanjaan perusahaan yang tepat untuk mencapai struktur modal optimal (optimal capital structure). Brigham dan Houston (2001 : 12), menyatakan bahwa

kebijakan struktur modal melibatkan perimbangan (trade-off) antara risiko dan tingkat pengembalian :

1. Menggunakan lebih banyak utang berarti memperbesar risiko yang ditanggung pemegang saham.

2. Menggunakan lebih banyak utang juga memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan.

2.1.2.3 Indikator Struktur Modal

Struktur modal dapat dinyatakan dalam dua indikator (Warsono, 2003), yaitu :

1. Rasio Utang-Aktiva (Debt to Assets Ratio)

Rasio utang-aktiva (debt to assets ratio) yang sering disingkat dengan DAR adalah perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Rumus DAR adalah sebagai berikut :

��� = ����� �����

(50)

Semakin besar DAR suatu perusahaan mengindikasikan bahwa risiko keuangan yang akan ditanggung para pemegang saham semakin besar. Di sisi lain, semakin besar DAR perusahaan juga mengindikasikan bahwa kemungkinan tingkat pengembalian akan semakin besar pula.

2. Rasio Utang-Ekuitas (Debt to Equity Ratio)

Rasio utang-ekuitas (debt to equity ratio) yang sering disingkat dengan DER adalah perbandingan antara total utang dengan total ekuitas. Rumus DER adalah sebagai berikut :

��� =����� ������������ �����

2.1.3 Ukuran Perusahaan

(51)

lebih banyak yang memungkinkan perusahaan meminimalkan risiko kebangkrutan.

Total aktiva lebih sering digunakan sebagai indikator ukuran perusahaan karena mencerminkan waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan penjualan. Perusahaan yang memiliki banyak aktiva akan dapat meningkatkan kapasitas produksinya sehingga laba yang diperoleh akan semakin besar.

Menurut Kusuma (2005), ada tiga teori yang secara implisit menjelaskan hubungan antara ukuran perusahaan dan tingkat keuntungan, antara lain :

1. Teori teknologi, yang menekankan pada modal fisik, economies of scale dan lingkup sebagai faktor-faktor yang menentukan besarnya ukuran perusahaan yang optimal serta pengaruhnya terhadap profitabilitas.

2. Teori organisasi, menjelaskan hubungan profitabilitas dengan ukuran perusahaan yang dikaitkan dengan biaya transaksi organisasi dan rentang biaya-biaya pengendalian.

3. Teori institusional mengaitkan ukuran perusahaan dengan faktor-faktor seperti sistem perundang-undangan, peraturan anti-trust, perlindungan patent, ukuran pasar dan perkembangan pasar keuangan.

(52)

profitabilitas juga akan meningkat, akan tetapi pada titik tertentu ukuran perusahaan akhirnya akan menurunkan laba (profit) perusahaan. Hal ini mengindikasikan perusahaan untuk memiliki total aktiva dalam jumlah yang optimal.

2.1.4 Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan mencakup pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aktiva dan pertumbuhan laba. Kallapur dan Trombley (2001) mengungkapkan bahwa pertumbuhan perusahaan mengarah pada kemampuan perusahaan untuk meningkatkan ukuran perusahaan melalui peningkatan aktiva. Salah satu pengukuran pertumbuhan perusahaan adalah perubahan tahunan total aktiva. Semakin banyak aktiva yang dimiliki perusahaan, semakin banyak kuantitas produk yang dapat dihasilkan perusahaan. Hal ini memungkinkan perusahaan memperoleh laba yang semakin besar.

2.1.5 Struktur Aktiva

(53)

perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan menghasilkan barang dan jasa perusahaan”.

Dalam rangka pemerolehan atau pemenuhan struktur aktiva, perusahaan dapat menggunakan modal sendiri atau menggunakan dana eksternal (utang). Penggunaan dana eksternal akan menimbulkan trade-off antara tingkat pengembalian dan risiko. Untuk meningkatkan profitabilitasnya, perusahaan akan membutuhkan ketersediaan dari aktiva lancar sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dengan lancar. Akan tetapi, pengalokasian aktiva lancar dalam jumlah yang besar untuk penjualan dapat akan mengakibatkan menurunnya jumlah aktiva lancar yang tersedia untuk melakukan pembayaran utang yang telah jatuh tempo.

Penggunaan dana eksternal untuk membiayai aktiva tetap seperti tanah, bangunan dan mesin-mesin merupakan keputusan investasi yang dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan laba yang akan diperoleh perusahaan. Semakin besar penggunaan utang maka semakin besar tingkat pengembalian yang diharapkan, akan tetapi juga memperbesar risiko yang ditanggung pemegang saham. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas berbanding lurus dengan risiko.

(54)

kuantitas produk yang dihasilkan sehingga memunginkan laba yang diperoleh akan semakin meningkat. Akan tetapi, pertambahan aktiva tetap yang tidak tepat atau kelebihan total aktiva tetap akan mengakibatkan adanya aktiva tetap yang menganggur. Keberadaan aktiva tetap yang menganggur ini akan mengakibatkan penurunan laba perusahaan karena aktiva tetap ini menimbulkan beban tetap terhadap perusahaan seperti biaya penyusutan, biaya pemeliharaan dan adanya kemungkinan kerugian akibat rusaknya aktiva tetap tersebut.

2.2 Review Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas telah dilakukan sebelumnya, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Kusumajaya (2011), Nugroho (2011), Martina (2012) dan Sari (2012).

Penelitian yang dilakukan Kusumajaya (2011) menggunakan variabel independen yang terdiri dari struktur modal dan pertumbuhan perusahaan. Struktur modal diukur dengan debt to equity ratio (DER). Pertumbuhan perusahaan diukur dengan perubahan total aktiva. Variabel dependen yang digunakan adalah profitabilitas yang diukur dengan return on equity (ROE).

(55)

Ukuran perusahaan diukur dengan rumus log natural total aktiva. Leverage diukur dengan perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Variabel dependen yang digunakan adalah profitabilias yang diukur dengan return on assets (ROA).

Penelitian yang dilakukan Martina (2012) menggunakan variabel independen yang terdiri dari leverage keuangan, perputaran total aktiva, ukuran perusahaan dan suku bunga Bank Indonesia. Leverage keuangan dihitung menggunakan debt to equity ratio (DER). Perputaran total aktiva dihitung menggunakan perbandingan antara penjualan dengan total aktiva. Ukuran perusahaan dihitung menggunakan log natural total aktiva. Suku bunga Bank Indonesia dihitung menggunakan rata-rata suku bunga tahunan. Variabel dependen yang digunakan adalah profitabilitas yang dihitung menggunakan return on equity (ROE).

(56)
[image:56.595.113.508.168.740.2]

Berikut ini adalah hasil yang diperoleh dari penelitian terdahulu : Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Kusumajaya

(2011)

Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan

Perusahaan terhadap Profitabilitas dan

Nilai Perusahaan pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

Struktur modal dan pertumbuhan perusahaan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.

2. Nugroho

(2011)

Analisis Pengaruh Likuiditas,

Pertumbuhan Penjualan, Perputaran

Modal Kerja, Ukuran Perusahaan dan

Leverage terhadap Profitabilitas

Perusahaan

Secara parsial likuiditas berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap profitabilitas, pertumbuhan

penjualan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas, perputaran modal kerja dan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas, serta leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas.

3. Martina

(2012)

Pengaruh Leverage Keuangan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Logam dan

Sejenisnya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Baik secara parsial maupun secara simultan, leverage keuangan, perputaran total aktiva, ukuran perusahaan dan suku bunga bank Indonesia tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

4. Sari (2012) Pengaruh Perputaran

Modal Kerja, Piutang dan Aktiva Tetap terhadap

Profitabilitas PT.

Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Belawan International Container Terminal (BICT)

Perputaran modal kerja, perputaran piutang dan aktiva tetap secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Perputaran modal kerja, piutang dan aktiva tetap secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

(57)

Struktur Modal (X1)

Ukuran Perusahaan (X )

Pertumbuhan Perusahaan (X3)

Struktur Aktiva (X ) 2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan antara variabel-variabel penelitian, yaitu antara variabel independen (variabel bebas) dengan variabel dependen (variabel terikat). Variabel independen dalam penelitian ini adalah struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan struktur aktiva. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas. Kerangka konseptual dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

H1

H2

H3

H4

[image:57.595.114.504.336.655.2]

H5

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Sumber : Hasil olahan penulis, 2013

Menurut Bringham dan Houston (2001), proporsi utang dalam struktur modal melibatkan perimbangan (trade-off) antara risiko dan tingkat

(58)

banyak dana untuk menjalankan kegiatan produksinya sehingga dapat meningkatkan tingkat penjualan. Semakin tinggi tingkat penjualan perusahaan, maka kemungkinan laba yang akan diperoleh semakin tinggi. Akan tetapi, penggunaan utang yang semakin besar juga akan meningkatkan risiko perusahaan karena semakin besar beban yang harus dibayarkan kepada pihak luar. Adanya pembayaran kepada pihak luar ini dapat mengakibatkan penurunan laba perusahaan.

Ukuran perusahaan dapat dihitung berdasarkan banyaknya aktiva yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang memiliki banyak aktiva akan dapat meningkatkan kapasitas produksinya sehingga laba yang diperoleh akan semakin besar.

Pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari peningkatan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan. Semakin banyak jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan, semakin banyak kuantitas produk yang dapat dihasilkan perusahaan. Hal ini mengindikasikan kemungkinan tingkat penjualan yang lebih tinggi, sehingga laba yang diperoleh akan semakin tinggi pula.

(59)

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah pernyataan sementara yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris (Erlina, 2011). Berdasarkan tinjauan teoritis, rumusan masalah dan tinjauan penelitian terdahulu yang telah dikemukakan, hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut :

H1 : Struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. H2 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

profitabilitas.

H3 : Pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.

H4 : Struktur aktiva berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. H5 : Struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan struktur

(60)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Globalisasi dan kemajuan teknologi informasi mengakibatkan peningkatan persaingan antarperusahaan. Perusahaan diharuskan untuk selalu meningkatkan kinerja perusahaannya menjadi semakin baik agar dapat bersaing dan bertahan dalam persaingan tersebut. Aspek keuangan selalu membutuhkan perhatian besar dari setiap perusahaan. Tujuan dari pendirian suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba (profit) dan mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan (going concern).

(61)

dan efisien atas aktiva dan pendanaan yang dimiliki oleh perusahaan (Horne 2005 : 3).

Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan keputusan perusahaan (Warsono 2003 : 37). Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Rasio profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba bagi perusahaan terkait penjualan, pengelolahan aktiva dan pendanaan yang dimiliki perusahaan. Ada beberapa rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan, antara lain dengan menggunakan Return On Investment (ROI). ROI mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dari penggunaan seluruh aktiva yang dimilikinya.

(62)

menggunakan leverage adalah untuk meningkatkan hasil pengembalian (return) bagi para pemegang saham perusahaan. Semakin besar leverage keuangan yang digunakan oleh perusahaan, memungkinkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi, akan tetapi dengan semakin besarnya leverage mengakibatkan semakin besar kewajiban yang harus dibayarkan perusahaan kepada pihak eksternal perusahaan. Adanya kewajiban ini mengakibatkan peningkatan risiko keuangan yang harus ditanggung para pemegang saham. Oleh karena itu, para manajer keuangan selalu mengusahakan agar keputusan mengenai penetapan struktur modal yang digunakan dapat memaksimalkan nilai perusahaan dengan risiko yang dapat diterima.

(63)

tetap yang tidak tepat atau kelebihan total aktiva tetap akan mengakibatkan adanya aktiva tetap yang menganggur. Keberadaan aktiva tetap yang menganggur ini akan mengakibatkan penurunan laba perusahaan karena aktiva tetap ini menimbulkan beban tetap terhadap perusahaan seperti biaya penyusutan, biaya pemeliharaan dan adanya kemungkinan kerugian akibat rusaknya aktiva tetap tersebut.

Pemerolehan dana menyangkut penentuan proporsi utang jangka pendek dan utang jangka panjang yang akan digunakan oleh perusahaan. Utang jangka panjang lebih fleksibel dibandingkan dengan utang jangka pendek, tetapi biaya utang jangka panjang akan lebih besar dibandingkan dengan biaya utang jangka pendek. Pada umumnya utang jangka pendek akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun, sebaliknya utang jangka panjang akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun. Kebutuhan dana perusahaan meliputi investasi aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar terdiri atas dua kategori, yaitu aktiva lancar permanen dan aktiva lancar yang berfluktuasi. Analisis mengenai jumlah kebutuhan aktiva lancar permanen dan aktiva lancar berfluktuasi merupakan hal yang penting dilakukan oleh manajer keuangan. Aktiva lancar permanen meliputi jumlah modal kerja minimum yang harus selalu tersedia selama satu tahun.

(64)

bertujuan untuk menghindari risiko ketidaksanggupan perusahaan membayar utang jika perusahaan menggunakan sumber dana jangka pendek yang memiliki jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun. Jika perusahaan menggunakan conservative approach, perusahaan membiayai investasi aktiva tetap dan aktiva lancar permanen serta sebagian aktiva lancar yang berfluktuasi dengan utang jangka panjang atau modal sendiri. Proporsi utang jangka pendek dalam pendekatan ini lebih kecil dibandingkan dengan matching approach. Pendekatan ini bertujuan untuk meminimalkan risiko meskipun akan berdampak pada laba yang juga akan semakin kecil. Jika perusahaan menggunakan aggressive approach, perusahaan membiayai investasi aktivanya dengan menggunakan proporsi utang jangka pendek yang lebih besar dibandingkan dengan pendekatan lainnya. Dengan semakin besarnya proporsi utang jangka pendek, perusahaan menanggung pengembalian utang jangka pendek yang lebih besar sehingga risiko fluktuasi bunga jangka pendek juga akan semakin besar. Perusahaan menggunakan pendekatan ini dengan harapan bahwa laba yang diperoleh juga akan semakin besar sehingga perusahaan dapat memperkecil biaya utang jangka pendek.

(65)

profitabilitas dan risiko. Utang jangka pendek akan mengalami jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun. Oleh karena itu, perusahaan akan membutuhkan ketersediaan dari aktiva lancar untuk melakukan pembayaran utang perusahaan. Jika perusahaan mengutamakan peningkatan profitabilitas dengan meningkatkan investasi dalam aktiva tetap sehingga kuantitas produk menjadi bertambah, maka akan mengakibatkan menurunnya tingkat investasi dalam aktiva lancar. Jumlah aktiva lancar yang terlalu sedikit mengakibatkan perusahaan dapat mengalami kesulitan dalam mempertahankan kegiatan operasionalnya dan kesulitan melakukan pembayaran utang yang telah jatuh tempo. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas berbanding lurus dengan risiko.

(66)

profitabilitas. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa adanya ketidaksesuaian antara hasil penelitian yang diperoleh.

Perusahaan yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan properti dan real estate. Industri properti dan real estate di Indonesia terus mengalami perkembangan selama beberapa tahun terakhir. Kondisi perekonomian Indonesia yang sedang dalam tahap berkembang menjadi faktor peningkat pembangunan perkantoran di Indonesia. Selain itu, jumlah penduduk Indonesia yang terus meningkat juga menjadi faktor yang meningkatkan permintaan masyarakat akan hunian atau perumahan di Indonesia.

(67)
[image:67.595.157.467.155.359.2]

Tabel 1.1

Peringkat Kontribusi Nilai Industri Properti dan Real Estate Global (Prediksi Tahun 202

Gambar

Tabel 3.3
Tabel 3.4 Perubahan Total Aktiva Tahun 2008-2011
Tabel 3.5 Struktur Aktiva Tahun 2008-2011
Tabel 3.6 Pengukuran Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

yang menjadi Official Partner minuman isotonik Manchester United

Tujuan kegiatan Program Sosialisasi Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK Berbasis IFRS di SMK Veteran Kota Cirebon untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas Sumber Daya

Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia

[r]

v Pemerintah Daerah: Penerbitan izin pendidikan dasar swasta yang diselenggarakan oleh masyarakat. UU No.23/2014 Tentang

[r]

Komunikasi yang intensif antara pimpinan perguruan tinggi dengan aktivis mahasiswa dalam berbagai level untuk3. menghindari adanya miskomunikasi, dan untuk meningkatkan

Pendekatan ini juga dapat menjadi kontrol untuk mengarahkan penanaman nilai-nilai moderat dalam diri peserta didik dengan cara menerima nilai-nilai sosial yang