Lampiran 1
Lampiran 1 : Kuesioner penelitian
Kuesioner Penelitian
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Daya Saing Usaha
Pelaku Usaha Mikro Rotan di Kota Medan
No. Kuesioner : ... (diisi petugas Survey/Surveyor) Daerah Kajian : Kecamatan ... Kota : ...
Tanggal Survey : ...
A. PROFIL RESPONDEN
1. Usia : ... Tahun
2. Jenis Kelamin : Pria Wanita
3. Status : Menikah Tidak/belum menikah
4. Lokasi Tinggal : Kompleks Di luar kompleks
5. Pekerjaan : pegawai Swasta PNS
Pelajar/Mhs Pengusaha/Wiraswasta
Lainnya ……… 6. Penghasilan bersih/bln : < 2 juta 2 s.d. 5 juta
5,1 s.d. 10 juta >10 juta
7. Pendidikan :
Tidak tamat SD SD dan sederajat
SMP SMA/SMK
Diploma Sarjana
8. Jumlah anak : ... orang
9. Sumber Dana : Tabungan sendiri Keluarga
Warisan Bank
B. PETUNJUK PENGISIAN
Isilah dengan tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai jawaban Anda.
1 : Sangat Tidak setuju (STS)
C. DAFTAR PERNYATAAN
I. Sumber Daya Manusia
NO Pertanyaan SS S KS TS STS
1 Saya memiliki pengetahuan yang sesuai dengan pekerjaan
2 Saya menjadi pengusaha rotan karena memiliki pengalaman yang sesuai dengan pekerjaan
3 Saya terampil menggunakan internet untuk melihat contoh desain produk rotan
4 Saya mampu membuat laporan keuangan 5 Saya membuat produk baru yang belum
pernah diciptakan pesaing
6 Saya mampu menghasilkan ide - ide baru dalam memasarkan produk
II. Modal
NO Pertanyaan SS S KS TS STS
1 Saya memiliki modal usaha yang cukup
2 Saya tidak memiliki masalah modal dalam menjalani usaha ini
3 Lokasi usaha saya stategis
4 Lokasi saya berada dalam lingkungan pasar pengusaha rotan yang iklim usahanya damai
5 Saya mudah mendapatkan bahan baku yang berkualitas untuk hasil kerajinan rotan saya
harga yang bersaing
III. Pemasaran Produk
NO Pertanyaan SS S KS TS STS
1 Saya mampu menghasilkan produk yang
berkualitas
2 Produk yang saya ciptakan memiliki ciri khas tertentu
3 Harga yang saya tawarkan mampu
bersaing dengan pesaing lain
4 Harga yang saya berikan sesuai dengan kualitas
5 Dalam 1 tahun, min. 3x Saya mengikuti pameran untuk memperkenalkan produk dan meningkatkan pemasaran
6 Lingkungan fisik, suasana tempat usaha saya memiliki atmosfer atau suasana yang kondusif, nyaman dengan pencahayaan yang baik sehingga menarik minat konsumen untuk masuk ke dalam usaha saya
7 Dalam 1 tahun, min 3x saya memberikan diskon untuk setiap pembelian produk tertentu untuk meningkatkan pemasaran
8 Saya menggunakan jasa agen diseluruh
IV. Dukungan dari Pemerintah Daerah
NO Pertanyaan SS S KS TS STS
1 Pemerintah memudahkan akses dalam
penjualan rotan saya
2 Pemerintah memberikan fasilitas
pelayanan umum dalam mengembangkan UKM
3 Saya merasakan bantuan tempat usaha
yang diberikan pemerintah
4 Pemerintah menyediakan lokalisasi
pengusaha rotan untuk ikut berpartisipasi dalam pameran
5 Saya min 2x telah menerima bantuan
berupa modal dari pemerintah
6 Saya telah menerima pinjaman dengan
bunga rendah dari pemerintah
7 Pemerintah telah memberikan kemudahan dalam mengurus izin usaha
8 Pemerintah telah memberikan keringanan dengan membebaskan pajak
V. Daya Saing
NO Pertanyaan SS S KS TS STS
1 Tersedianya listrik,air,gas dll yang mendukung usaha saya
2 Persediaan rotan saya relatif stabil 3 Kualitas rotan saya lebih bagus dibanding
pesaing
4 Saya mampu menghasilkan/memproduksi rotan yang berkualitas
5 Saya menggunakanmesin yang canggih dalam kegiatan produksi
6 Saya memanfaatkan mesin tersebut untuk usaha rotan saya
7 Akses jalan menuju lokasi usaha saya bagus
13
4. Dukungan pemerintah daerah (X4)
5. Daya saing (Y)
No P29 P30 P31 P32 P33 P34 P35 P36 Total
1 1 1 1 1 2 1 3 1 11
2 2 2 2 2 3 3 3 2 19
3 1 2 1 1 2 3 3 2 15
4 3 2 3 3 4 3 3 2 23
5 1 2 1 1 2 3 3 3 16
6 3 2 3 2 4 4 5 3 26
7
3 3 3 3 4 3 5 3 27
8 2 2 3 3 3 3 4 3 23
9 1 1 3 3 2 3 3 4 20
10 3 3 3 3 4 4 5 3 28
11 3 3 3 2 4 3 5 3 26
12 2 2 2 2 3 2 4 2 19
13 3 3 3 3 4 3 5 3 27
14 3 3 3 3 4 3 5 3 27
15 2 2 2 2 3 2 4 2 19
16 3 3 3 3 4 3 5 3 27
17 2 2 2 2 3 2 4 2 19
18 2 2 2 2 3 2 4 2 19
19 1 1 1 1 2 1 3 1 11
20 1 1 1 1 2 1 3 1 11
21 1 1 1 1 2 1 3 1 11
22 3 3 3 3 4 3 5 3 27
23 3 3 3 3 4 3 5 3 27
24 2 2 2 2 3 2 4 2 19
26 2 2 2 2 3 2 4 2 19
27 2 2 2 2 3 2 4 2 19
28 2 2 2 2 3 2 4 2 19
29 2 2 2 2 3 2 4 2 19
30
3 3 3 3 4 3 5 3 27
Keterangan skor:
Sangat Setuju : 5
Setuju : 4
Kurang setuju : 3
Tidak Setuju : 2
Daya Saing
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
P29 27.7000 10.355 .959 .869
P30 27.7667 10.668 .729 .886
P31 27.8000 10.855 .674 .890
P31 27.8000 10.372 .821 .878
P33 29.7000 10.355 .959 .869
P34 29.4667 11.499 .395 .918
P35 27.6000 11.352 .662 .893
P36 28.0333 9.757 .601 .908
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
Lampiran 4 : Distribusi Frekuensi Jawaban Responden
No Sumber Daya manusia
Lampiran 5 : Deskripsi Jawaban Responden Frequency Table
Frequency Table Variabel Sumber Daya Manusia (��) P1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang setuju 2 6.7 6.7 6.7
Setuju 15 50.0 50.0 56.7
Sangat setuju 13 43.3 43.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
P2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang setuju 2 6.7 6.7 6.7
Setuju 18 60.0 60.0 66.7
Sangat setuju 10 33.3 33.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
P3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju 10 33.3 33.3 33.3
Tidak setuju 8 26.7 26.7 60.0
Kurang setuju 10 33.3 33.3 93.3
setuju 2 6.7 6.7 100.0
P4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju 5 16.7 16.7 16.7
Tidak setuju 12 40.0 40.0 56.7
Kurang setuju 12 40.0 40.0 96.7
setuju 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
P5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang setuju 3 10.0 10.0 10.0
Setuju 25 83.3 83.3 93.3
Sangat setuju 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
P6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang setuju 7 23.3 23.3 23.3
Setuju 21 70.0 70.0 93.3
Sangat setuju 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Distribusi Frekuensi Modal (X2)
P7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3
Tidak setuju 17 56.7 56.7 60.0
Kurang setuju 12 40.0 40.0 100.0
P8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3
Tidak setuju 2 6.7 6.7 10.0
Kurang setuju 26 86.7 86.7 96.7
Setuju 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
P9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3
Kurang setuju 2 6.7 6.7 10.0
Setuju 26 86.7 86.7 96.7
Sangat setuju 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
P10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang setuju 2 6.7 6.7 6.7
Setuju 27 90.0 90.0 96.7
Sangat setuju 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
P11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3
Tidak setuju 26 86.7 86.7 90.0
Kurang setuju 3 10.0 10.0 100.0
P12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3
Tidak setuju 23 76.7 76.7 80.0
Kurang setuju 3 10.0 10.0 90.0
Sangat setuju 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Distribusi Frekuensi Pemasaran Produk (X3)
P13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Setuju 19 63.3 63.3 63.3
Sangat setuju 11 36.7 36.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
P14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Setuju 23 76.7 76.7 76.7
Sangat setuju 7 23.3 23.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
P15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju 6 20.0 20.0 20.0
Tidak setuju 23 76.7 76.7 96.7
Setuju 1 3.3 3.3 100.0
P16
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju 12 40.0 40.0 40.0
Tidak setuju 18 60.0 60.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
P17
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang setuju 30 100.0 100.0 100.0
P18
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju 2 6.7 6.7 6.7
Tidak setuju 16 53.3 53.3 60.0
Kurang setuju 12 40.0 40.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
P19
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3
Tidaak setuju 12 40.0 40.0 43.3
Kurang setuju 17 56.7 56.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
P20
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang setuju 1 3.3 3.3 3.3
setuju 9 30.0 30.0 33.3
Sangat setuju 20 66.7 66.7 100.0
Distribusi Frekuensi Dukungan Pemerintah Daerah (X4)
P21
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju 5 16.7 16.7 16.7
Tidak setuju 13 43.3 43.3 60.0
Kurang setuju 12 40.0 40.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
P22
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3
Tidak setuju 17 56.7 56.7 60.0
Kurang setuju 11 36.7 36.7 96.7
Setuju 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
P23
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3
Tidak setuju 4 13.3 13.3 16.7
Kurang setuju 18 60.0 60.0 76.7
Setuju 7 23.3 23.3 100.0
P24
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3
Tidak setuju 2 6.7 6.7 10.0
Kurang setuju 27 90.0 90.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
P25
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3
Kurang setuju 5 16.7 16.7 20.0
setuju 24 80.0 80.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
P26
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju 14 46.7 46.7 46.7
Tidak setuju 8 26.7 26.7 73.3
Kurang setuju 8 26.7 26.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
P27
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 3 2 6.7 6.7 6.7
4 3 10.0 10.0 16.7
5 25 83.3 83.3 100.0
P28
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju 18 60.0 60.0 60.0
Tidak setuju 5 16.7 16.7 76.7
Kurang setuju 7 23.3 23.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Distribusi Frekuensi Daya Saing (Y)
P29
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju 26 86.7 86.7 86.7
Tidak setuju 4 13.3 13.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
P30
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju 5 16.7 16.7 16.7
Tidak setuju 25 83.3 83.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
P31
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3
Kurang setuju 2 6.7 6.7 10.0
Setuju 23 76.7 76.7 86.7
Sangat setuju 4 13.3 13.3 100.0
P32
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak setuju 2 6.7 6.7 6.7
Kurang setuju 2 6.7 6.7 13.3
Setuju 21 70.0 70.0 83.3
Sangat setuju 5 16.7 16.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
P33
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju 5 16.7 16.7 16.7
Tidak setuju 17 56.7 56.7 73.3
Kurang setuju 8 26.7 26.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
P34
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju 4 13.3 13.3 13.3
Tidak setuju 15 50.0 50.0 63.3
Kurang setuju 10 33.3 33.3 96.7
Setuju 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
P35
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3
Kurang setuju 2 6.7 6.7 10.0
Setuju 26 86.7 86.7 96.7
Sangat setuju 1 3.3 3.3 100.0
P36
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak setuju 6 20.0 20.0 20.0
Kurang setuju 9 30.0 30.0 50.0
Setuju 15 50.0 50.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Lampiran 6 : Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
a. Uji Normalitas dengan Histogram
Hasil Uji Kolmogorov – Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 30
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.58905953 Most Extreme Differences Absolute .156
Positive .125
Negative -.156
Kolmogorov-Smirnov Z .856
Asymp. Sig. (2-tailed) .456
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Uji Asumsi Multikolinearitas
Uji Asumsi Multikolinearitas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Sumber Daya Manusia .397 2.519
Modal .348 2.871
Pemasaran Produk .898 1.113
Dukungan Pemerintah .860 1.163
Uji Heteroskedastisitas dengan Gletser
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .722 4.193 .172 .865
Sumber Daya Manusia
-.049 .090 -.166 -.541 .593 .397 2.519
Modal -.039 .191 -.067 -.203 .841 .348 2.871
Pemasaran Produk .087 .119 .149 .732 .471 .898 1.113
Dukungan Pemerintah
.006 .083 .015 .070 .945 .860 1.163
Lampiran 7 : Hasil Pengujian Hipotesis
a. Predictors: (Constant), Dukungan Pemerintah, Sumber Daya Manusia, Pemasaran Produk, Modal
b. Dependent Variable: Daya Saing
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 78.272 4 19.568 6.680 .001a
Residual 73.228 25 2.929
Total 151.500 29
a. Predictors: (Constant), Dukungan Pemerintah, Sumber Daya Manusia, Pemasaran Produk, Modal
b. Dependent Variable: Daya Saing
c. Uji Signifikansi Pengaruh Parsial ( Uji t )
Coefficientsa
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Augustine, Y. dan R. Kristaung. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis dan Akuntansi. Jakarta: PT Dian Rakyat.
Darsono & Tjatjuk Siswandoko. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Abad 21 (Kajian
tentang Sumber Daya Manusia secara Filsafat, Ekonomi, Sosial, Antropologi dan Politik). Jakarta: Nusantara Cemerlang.
Erlina, 2011.Metode Penelitian,USU Press, Medan.
Field, A. 2009. Discovering Statistics Using SPSS. London: Sage.
Gamst, G., L.S. Meyers, dan A.J. Guarino. 2008. Analysis of Variance Designs,
Computational Approach with SPSS and SAS. Cambridge: Cambridge University Press.
Gujarati, D.N. 2003.Basic Econometrics 4th Edition. New York: Mc Graw Hill.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19, Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.
Hair, J.F. et al. 2010. Multivariate Data Analysis, 7th Edition. Pearson Prentice Hall.
Jogiyanto, 2004.Metodelogi Penelitian Bisnis, BPFE, Yogyakarta.
Lubis, Ade Fatma, Arifin Akhamd dan Firmansyarif, 2007. Aplikasi SPSSUntuk Penyusunan
Skripsi dan Tesis, USU Press, Medan.
Nasution, Harmaein, 2005, Proses Pengelolaan Sumber Daya Manusia, USU Press Medan.
Noor, J. 2011. Metodologi Penelitian untuk Skripsi, Tesis, Disertasi & Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana.
R. Matindas,2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Lewat Konsep Ambisi,
Kenyataan dan Usaha, Edisi II, Grafiti, Jakarta
Rivai, Veithzal H. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Edisi ke-2. Cetakan ke-5. Jakarta: Rajawali Pers.
Robbins, Stephen P. 2001, Perilaku Organisasi, Edisi Kedelapan, Jilid Kedua, Prenhallindo, Jakarta.
Ruky, Achmad S. 2014. Menjadi Eksekutif Manajemen SDM Profesional. Edisi Pertama. Yogyakarta: ANDI.
Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti, 2014.Analisis Data Untuk Riset Manajemen
Soewadji, Jusuf. 2012. Pengantar Metodologi Penelitian. Jilid 1. Jakarta : Mitra Wacana Media.
Sugiyono. (2009). Statitiska Untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung
Sugiyono. 2014. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis dan Desertasi. Cetakan ke-2. Bandung: CV. Alfabeta.
Suharyadi dan Purwanto. 2009. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Sulistyio Joko. 2010. 6 Hari Jago SPSS 17. Cetakan Pertama. Jakarta: Cakrawala.
Sumarwan, Ujang, Achmad Fahrodji, dkk. 2013. Pemasaran Strategik : Perspektif Value
Based Marketing & Pengukuran Kinerja. Cetakan ke-3. Bogor: IPB Press.
Stevens, J.P. 2009. Applied Multivariate Statistics For The Social Science, 5th Edition . New
York:
Routledge.
Umar,Husein,2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Zainun, Buchari 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia , Cetakan Keenam, Toko Gunung Agung Tbk, Jakarta.
Zigmund, W.G. et al. 2009. Business Research Methods, 8th Edition. Pearson Prentice Hall.
SKRIPSI
Theodurus, K. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Saing Industri Kecil
(Studi di Sentra Industri Kecil Cor Logam Pasuruan Jawa Timur). Tesis Tidak
Dipubli-kasikan. Malang: Universitas Brawijaya.
Jurnal
Anton, Setyawan Agus, Isa Muzakan, Wajdi Farid Muhammad, Syamsudin &Nugroho Permono Sidiq. 2015. An Assessment of SME Competitiveness in Indonesia. Journal of CompetitivenessVol. 7, Issue 2, pp. 60 - 74, June 2015
Arfan, B., Sriyanto & Amalia. 2009. Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Kreativitas Industri Kerajinan Batik. J@TI Undi, IV(1).
Dalimunthe, Ritha F & Setri Hiyanti Siregar. 2015. A Model to Develop and Increase Rattan Products Competitiveness(A Case Study on A Rattan Cooperative) in Medan. Fakultas Ekonomi. Universitas Sumatera Utara.
Daryono & Wahyudi. 2008. Analisis Kompetensi Produk Unggulan Daerah Pada Batik Tulis dan Cap Solo di Dati II Kota Surakarta. Jurnal Eko-nomi Pembangunan, 9(2): 184– 197.
Ghozali, Achmad. 2014. Faktor Utama dalam Peningkatan Daya Saing perkotaan. Manajemen Pembangunan Kota Jurusan Arsitektur-FTSP. Institut Teknologi Sepuluh
Nopember. Surabaya
Gusti, Inggrita Sari Nasution & Yasmin Chairunisa Muchtar. 2013. Keberhasilan Usaha Kecil Pengolahan Rotan Di Kota Medan. Jurnal Ekonomi. Vol.16. No.4. Edisi Oktober. Fakultas Ekonomi. Universitas Sumatera Utara.
Handriani, Eka. 2011. Pengaruh Faktor Internal, Eksternal, Entrepreneurial Skill, Strategi
dan Kinerja Terhadap Daya Saing UKM di Kabupaten Semarang. (Jurnal). Jawa Tengah.
Husnah, Bambang Subroto, Siti Aisjah & Djumahir. 2013. Competitive Strategy Role in Developing SMEs with RBV Perspective: A Literature Review. Economics and Business Faculty, University of Tadulako, Indonesia,International Journal of Business and Behavioral Sciences.Vol. 3, No.3; March 2013.
Imelda, Muriani Isharyani, Muhammad Yuda Ananta & Deasy Kartika Rahayu K. 2014. Analisis variabel yang memengaruhi pertumbuhan dan peningkatan daya saing industri amplang Samarinda. Jurnal Teknik Industri. Vol.15. No.1. Edisi Februari. Hal: 52-60. Jesika.2012.Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Daya Saing UKM
Berorientasi Ekspor di Dki Jakarta. Fakultas Ekonomi, Jurusan Ekonomi Management, Universitas Gunadarma.
Togatorop, Grace T, 2011, Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap
Efektifitas Kerja Karyawan Carrefour Citra Garden Padang Bulan Medan, Fakultas
Utami, Naniek Handayani, Haryo Santoso & Adithya Ichwal Pratama. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Daya Saing Klaster Mebel di Kabupaten Jepara. Jurnal Teknik Industri. Vol.13. No.1. Edisi Pebruari. Hal: 22-30.
Petrović, Pero, Miroslav Antevski & Dobrica Vesić. 2008. The International Competitiveness and Economic Integration. Institute of International Politics and Economics, Belgrade Economics and Organization Vol. 5, No 1, 2008, pp. 1 - 8.
Piter, A. 2002. Daya Saing Daerah Konsep dan Pengukurannya di Indonesia. Yogyakarta: BPFE.
Internet:
http://jurnal-sdm-blogspot. /2011/06//Permintaan (demand) dan Penawaran. Diunduh tanggal 25-4-2015. Pukul 12.31 PM.
Ritonga, Jhon Tafbu. 03 Maret 2006 jam 22:41 WIB. Daya Saing Produk Indonesia. Waspada Online. Jakarta
https://massofa.wordpress.com/2011/10/30/pengertian-pendapatan-modal-kredit-bpr-dan-fungsi-bank/
Tumbuh-Berita Industri-harian. Diunduh tanggal 8-4-2015. Pukul 15.55 PM.
http://www.bappenas.go.id/blog/penurunan-peringkat-daya-saing-indonesia-tahun-2012/
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap
mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifkasi mengenai suatu
fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang
berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji (Sugiyono,
2008:75). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif,yaitu penelitian yang lebih
berdasarkan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan suatu penaksiran
(Situmorang, 2010:86). Oleh karena itu penelitian ini akan menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi peningkatan daya saing usaha pelaku usaha mikro rotan di kota Medan.
3.2Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada usaha mikro rotan di Kota Medan yang berada diJl. Titi
Papan Gg. Pemuda No.12 Medan/Medan Petisah dan di Jl. Titi Papan Sei Sikambing Gg.
Pertahanan Medan/Medan Petisah. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai 2015
sampai dengan selesai.
3.3Batasan Operasional
Pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti membatasi penelitian pada :
a. Variabel Dependen yaitu Daya saing usaha (Y)
1. Sumber daya manusia (X1)
2. Modal (X2)
3. Pemasaran produk (X3)
4. Dukungan dari pemerintah daerah (X4)
3.4 Definisi Operasional
Berikut ini disajikan definisi operasional dari penelitian yang dilakukanoleh peneliti,
yaitu:
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala
Sumber visi dan misi serta
melainkan, atau
2. Mendapatkan bahan baku dengan harga
internasional,
1. Akses jalan menuju lokasi usaha bagus
Sumber : adopsi dari berbagai sumber dari Piter (2002), Theodurus (2007), Arfan et al (2008),Naniek Dkk (2012),Muriani Dkk (2014) data diolah peneliti.
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran digunakan untuk mengklasifikasikan variabel yang akan di ukur
supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukananalisis data dan langkah penelitian
selanjutnya. Dalam penelitian inidigunakan skalaLikert yaitu sebagai alat untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
(Sugiyono, 2014:152).
Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang tersedia,
kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Total skor inilah yang ditafsir sebagai
Tabel 3.2
Pengukuran Skala Likert
No Alternatif Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono (2014:152)
3.6 Populasi dan Sampel penelitian
Sulistyo (2010:22), ”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini
adalah anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan yang berjumlah 30 usaha
industri kerajinan rotan.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu
yang akan diteliti (Martono, 2010:65). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah boring sampling. Menurut Sugiyono (2011 :127) sampel jenuh adalah
“teknik yang menentukan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 pengrajin rotan yang merupakan anggota Koperasi
Industri dan Kerajinan Rotan Medan.
3.7 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer merupakan yaitu data asli yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti untuk
penelitian ini adalah dengan menyebarkan Kuisioner dan interview langsung yang
ditujukan kepada pengrajin rotan yang menjadi anggota Koperasi Koprinka di Kotamadya
Medan, dengan cara mengajukan daftar pertanyaan untuk dijawab dengan memberikan
angket. Isinya berupa identitas responden, dan butir butir pertanyaan variabel penelitian.
2. Data Sekunder
Dara sekunder merupakan data primer yang diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh
pihak ngumpul data primer atau oleh pihak lain (Umar, 2008 : 42). Data sekunder ini
diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku,
jurnal, dan internet untuk mendukung penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data penelitian yang digunakan yaitu: metode pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Angket (Kuesioner)
Angket (kuesioner) merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau
menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan harapan
memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut (Umar 2008 : 49)
2. Studi Dokumentasi
Metode pengumpulan data dengan membaca dan mempelajari berbagai macam tulisan di
berbagai buku, jurnal, dan informasi dari internet yang berhubungan dengan penelitian ini.
3.9 Teknik Analisis Data
3.9.1 Regresi Linear Berganda
Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif dengan
menggunakan softwareSPSS for windows sebagai pengolahan data statistik. Teknik analisis
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4 + e
Dimana : Y = Daya saing usaha
X1= sumber daya manusia
X2 = modal
X3 = pemasaran produk
X4 = dukungan pemerintah daerah
a = konstanta
b1,b2,b3,b4 = Koefisien Regresi
e = Standard error
3.10 Uji Validitas dan Reliabitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian yaitu kuesioner.
Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada pengusaha
pengrajin rotan sebagai responden diluar dari pada sampel. Yaitu pada pengusaha -
pengusaha pengrajin rotanjalan Yos Sudarso Kecamatan Rumai – Pekanbaru.
3.10.1Uji Validitas
Validitas menunjukan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya
diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya
mencapai sasarannya (Jogiyanto, 2004 : 120).
Pada penelitian ini untuk nilai r hitung pada Corrected Item-Total Correlation
dibandingkan dengan table r (0,361), jika nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar
dari 0,361, maka butri dinyatakan Valid. Begitu juga sebaliknya (Situmorang dan Lufti, 2014
Penelitian ini menggunakan alat kuesioner dengan pengujian validitas menggunakan
program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 21.0 for Windows. Kriteria
dalam menentukan validitas suatu kueisioner adalah sebagai berikut:
1. Jika rhitung > rtabel maka pertanyaan tersebut valid.
2. Jika rhitung < rtabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan pada 30 pengusaha pengrajin rotan
sebagai responden diluar dari pada sampel. Yaitu pada pengusaha pengusaha pengrajin rotan
jalan Yos Sudarso Kecamatan Rumai – Pekanbaru. Hasil pengolahan dari uji validitas dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3
Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner
Item-Total Statistics
Pernyataan r_hitung r _tabel Keterangan
P1 .723 0, 361 Valid
P2 .918 0, 361 Valid
P3 .798 0, 361 Valid
P4 .918 0, 361 Valid
P5 .785 0, 361 Valid
6P .654 0, 361 Valid
P7 .948 0, 361 Valid
P8 .948 0, 361 Valid
P9 .738 0, 361 Valid
P10 .948 0, 361 Valid
P11 .638 0, 361 Valid
P12 .692 0, 361 Valid
P13 .890 0, 361 Valid
P14 .878 0, 361 Valid
P15 .750 0, 361 Valid
P16 .866 0, 361 Valid
P18 .705 0, 361 Valid
P19 .778 0, 361 Valid
P20 .587 0, 361 Valid
P21 .911 0, 361 Valid
P22 .866 0, 361 Valid
P23 .926 0, 361 Valid
P24 .854 0, 361 Valid
P25 .911 0, 361 Valid
P26 .760 0, 361 Valid
P27 .828 0, 361 Valid
P28 .760 0, 361 Valid
P29 .959 0, 361 Valid
P30 .729 0, 361 Valid
P31 .674 0, 361 Valid
P32 .821 0, 361 Valid
P33 .959 0, 361 Valid
P34 .395 0, 361 Valid
P35 .662 0, 361 Valid
P36 .601 0,361 Valid
Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi (Corrected Item-Total
Correlation) yang mendapat nilai lebih besar dari 0,3 (Sekarang dalam Augustine dan
Kristaung, 2013:70). Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 3.3 diketahui seluruh
pertanyaan bersifat valid.
3.10.2Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah memiliki atau
memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas maka tidak perlu
diteruskan untuk uji reliabilitas (Noor, 2011:130).
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas pada Kuesioner Variabel Sumber Daya Manusia, Modal, Pemasaran Produk, Dukungan Pemerintah, dan Daya Saing
Variabel Nilai Alpha Cronbach
Sumber Daya Manusia Modal
Pemasaran Produk Dukungan Pemerintahan Daya Saing
0,927 0,926 0,973 0,961 0,902
Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian bersifat
reliabel (Augustine dan Kristaung, 2013:73, Noor, 2011:165). Diketahui bahwa kuesioner
bersifat reliabel, karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6.
3.11Teknis Analisis
3.11.1Metode Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik
data. Dalam suatu penelitian, analisis deskriptif perlu dilakukan karena karakteristik dari
suatu data akan menggambarkan fenomena dari data.
3.11.2Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini diperlukan karena untuk
melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil (Erlina, 2011 : 100).
Uji multikolinieritas untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya
korelasi antarvariabel independen. Jika terjadi korelasi, terdapat masalah multikolinieritas
yang harus diatasi (Umar, 2008 : 177-178).
Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas menurut (Lubis dkk, 2007
: 32) yaitu:
1. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance
tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas.
VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 0 maka Tolerance = 1/10 = 0,1. Semakin tinggi VIF
maka semakin rendah Tolerance.
2. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari
0,70, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik multikolinieritas. Jika
lebih dari 0,7 maka diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antar variabel
independen sehingga terjadi multikolinieritas.
3.Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain.
Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut
homoskedastisitas, sementara itu, untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas
(Umar, 2008 : 179).Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas diuji
dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen
signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi
heterokedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat
disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas (Situmorang et al,
Cara memprediksinya menurut Lubis dkk (2007 : 34) adalah jika pola gambar
Scatterplot model tersebut sebagai berikut:
1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0.
2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.
3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar
kemudian menyempit dan melebar kembali.
4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
3.12Metode Regresi Linear Berganda
Metode analisis Linear Berganda berfungsi untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel bebas (Sumber Daya Manusia, Modal, Pemasaran Produk dan Dukungan
pemerintah Daerah) terhadap variabel terikat (Daya saing usaha). Persamaan regresi berganda
yang digunakan adalah:
Dimana :
Y = Daya saing
a = Konstanta
�1,�2 ,�3 = Koefisien regresi berganda
�1 = Sumber Daya Manusia
�2 = Modal
�3 = Pemasaran Produk
X4= Dukungan Pemerintah Daerah
e = Standar Error
Tabel 3.5
Hubungan antar Variabel
Nilai Interprestasi
0.0 - 0.19 Sangat Tidak Erat
0.2 - 0.39 Tidak Erat
0.4 - 0.59 Cukup Erat
0.6 – 0.79 Erat
0.8 – 0.99 Sangat Erat
Sumber: Situmorang & Muslich (2014)
3.12.1 Uji- t (Uji Parsial)
Pada Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh secara parsial variabel
sumber daya manusia, modal, pemasaran produk, desain produk, dan pelatihan usaha dan
dukungan dari pemerintah daerah terhadap peningkatan daya saing usaha mikro rotan di Kota
Medan. Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah:
H0: b1,b2, b3,b4, = 0 (artinya tidak ada pengaruh secara parsial variabel sumber daya manusia,
modal, pemasaran produk, dan Dukungan dari pemerintah daerah terhadap
peningkatan daya saing usaha pelaku usaha mikro rotan di Kota Medan).
Ha:b1,b2,b3, b4 ≠ 0 (artinya adanya pengaruh secara parsial variabel sumber daya manusia,
modal, pemasaran produk, dan Dukungan dari pemerintah daerah terhadap
peningkatan daya saing usaha pelaku usaha mikro rotan di Kota Medan).
Nilai thitung dibandingkan dengan ttabel. Kriteria pengambilan keputusan, sebagai berikut:
H0 diterima, bila thitung< ttabel pada tingkat signifikan α = 5%.
H0 ditolak (H1 diterima) , bila thitung> ttabel pada tingkat signifikanα = 5%.
3.12.2 Uji F (Uji Simultan)
Pada Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh secara bersama-sama
daerah terhadap peningkatan daya saing usaha mikro rotan di Kota Medan). Kriteria
pengujian hipotesis secara simultan adalah:
H0: b1,b2, b3, b4 = 0 (artinya tidak ada pengaruh secara simultan variabel sumber daya manusia,
modal, pemasaran produk, dan Dukungan dari pemerintah daerah
terhadap peningkatan daya saing usaha pelaku usaha mikro rotan di Kota
Medan).
Ha: b1,b2,b3,b4≠ 0 (artinya adanya pengaruh secara simultan atas variabel sumber daya
manusia, modal, pemasaran produk, dan Dukungan dari pemerintah daerah
terhadap peningkatan daya saing usaha pelaku usaha mikro rotan di Kota
Medan).
Pengujian simultan dilakukan dengan cara membandingkan nilai Fhitung dan Ftabel pada
tingkat kepercayaan 95% (0,95). Kriteria pengujian yang digunakan,yaitu:
Bila Fhitung> Ftabel , maka Ho ditolak pada signifikan 0,05
Berarti secara statistik data yang digunakan untuk menunjukkan bahwa variabel
independen (sumber daya manusia, modal, pemasaran produk, dan Dukungan dari
pemerintah daerah) berpengaruh pada variabel dependen (daya saing usaha).
Bila Fhitung< Ftabel , maka Ho diterima pada signifikan 0,05.
Berarti secara statistik data yang digunakan untuk menunjukkan bahwa variabel
independen (sumber daya manusia, modal, pemasaran produk, dan Dukungan dari
pemerintah daerah) tidak berpengaruh pada nilai variabel dependen (daya saing usaha).
3.12.3Uji R2 (Koefisien Determinasi)
Koefisien determinasi (R2) menurut Lubis dkk (2007 : 48) bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.
Pada penelitian ini koefisien determinasi menunjukkan besar kecilnya kontribusi variabel
daerah) terhadap variabel terikat (daya saing usaha), dimana 0 < R2< 1.Bila nilai R2 semakin
mendekati nilai 1 maka menunjukkan semakin kuatnya hubungan variabel bebas terhadap
BAB 1V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Kerajinan Rotan Di Kota Medan (Kopinkra)
Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan (Kopinkra) dengan Badan Hukum : No.
173/BH/PAD/KWK.2/97 yang berlokasi pada jalan Titi Papan Gg Pertama No 15 K Medan.
Berdiri sejak tahun ± 1970, pada saat itu anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan
sekitar 15-20 orang, pertengahan tahun 1980 anggota meningkat hingga mencapai 80 orang,
dan pada tahun 2000 hingga sekarang anggota berkurang menjadi 37 orang dan yang aktif
hanya sekitar 30 orang pengrajin.
a. Visi dari Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan (Kopinkra)
Mari kita bangun atau jaga koperasi industri dan kerajinan rotan untuk kemajuan kita
bersama, jadikanlah koperasi industri dan kerajinan rotan sebagai wadah menyatukan visi dan
misi anggota pengrajin untuk mencapai tujuan kehidupan yang lebih sejahtera.
Menurut Undang-Undang No 25 tahun 1992 pasal 3 tujuan koperasi Indonesia adalah
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang dasar
1945.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Deskriptif
4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden Penelitian
Analisis deskriptif dalam penellitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil
pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian.
untuk variabel X2, 8 butir pertanyaan untuk variabel X3 dan 8 butir pertanyaan untuk variabel
X4 dan 8 butir pertanyaan untuk variabel Y. Responden dalam penelitian ini adalah anggota
koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan.
Berikut jumlah dan persentase gambaran umum responden:
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha
Table 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha
No Kategori Jumlah Percentase
(%)
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2015)
Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa responden pada kategori 5-10 tahun sebanyak 1
usaha atau 3%, 11-20 tahun sebanyak 22 usaha atau 73%, 21-30 tahun sebanyak 2 usaha atau
2%, dan 31-40 tahun sebanyak 5 usaha atau 17%. Dapat disimpulkan bahwa kategori 11-20
tahun usaha yang paling dominan dalam penelitian ini. Artinya hampir rata - rata semua
pengrajin atau 73% memiliki cukup banyak pengalaman dalam menghadapi persaingan
usaha.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Table 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Kategori Jumlah Percentase
1 15-24 Tahun 1 3%
Pada tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden berdasarkan usia
yang paling banyak diteliti adalah usia 35-44 tahun di dominasi oleh laki - laki sebanyak 15
orang atau 50%.Seharusnya usia ini adalah usia yang produktif untuk menghasilkan produk
yang lebih banyak dan bagus sehingga mampu meningkatkan daya saing usaha.
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Table 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Kategori Jumlah Percentase (%)
1 SD 1 3%
2 SMP 6 20%
3 SMA 20 67%
4 D1 1 3%
5 D2 - 0%
6 D3 - 0%
7 S1 1 3%
Total 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2015)
Pada tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden berdasarkan tingkat
pendidikan yang paling banyak diteliti adalah tingkat pendidikan terakhir SMA sebanyak 20
orang.
4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Terdapat 32 butir pertanyaan; 6 butir pertanyaan untuk variabel sumber daya
manusia (X1), 6 butir pertanyaan untuk variabel modal (X2), 8butir pertanyaan untuk variabel
pemasaran produk (X33), 8 butir pertanyaan untuk variabel dukungan pemerintah daerah (X4),
8 butir pertanyaan untuk variabel daya saing (Y) . kuesioner disebar ke 30 orang sampel.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur menggunakan skala likert untuk
menanyakan pengaruh sumber daya manusia, modal, pemasaran produk dan dukungan
pemerintah daerah terhadap daya saing usaha mikro rotan di kota Medan.
1. Sumber Daya Manusia (X1)
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban responden terhadap Variabel Sumber Daya Manusia(X1)
N0
Pertanyaan SS S KS TS STS Rata - rata
F % F % F % F % F %
1 Pengetahuan yang sesuai
dengan pekerjaan 13 43 15 50 2 6.7 0 0 0 0 4,4
2 Memiliki pengalaman yang sesuai dengan pekerjaan
10 33 18 60 2 6.7 0 0 0 0 4,3
3
Terampil menggunakan internet untuk melihat contoh desain produk rotan
0 0 2 6.7 10 33 8 27 10 33 2,1 4
Mampu membuat laporan
keuangan 0 0 1 3.3 12 40 12 40 5 17 2,3
5 Membuat produk baru yang belum pernah diciptakan
pesaing 2 6.7 25 83 3 10 0 0 0 0 4
6 Mampu menghasilkan ide - ide baru dalam memasarkan
produk 2 6.7 21 70 7 23 0 0 0 0 3,8
Total Rata - rata 3,48
Sumber: Hasil pengelolahan SPSS (2015)
*Keterangan:SS : Sangat Setuju, S : Setuju, KS : Kurang Setuju, TS : Tidak Setuju, STS : Sangat Tidak Setuju
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas, terlihat bahwa responden memberikan jawaban yang bervariasi untuk setiap butir pernyataan yaitu:
1. Pada pernyataan “Saya memiliki pengetahuan yang sesuai dengan pekerjaan”, mayoritas jawaban
responden menyatakan setuju, hal ini berarti responden tidak memiliki masalah dalam hal
pengetahuan tentang rotan mengingat banyak dari mereka yang telah lama memproduksi
rotan. Peningkatan daya saing usaha sangat dipengaruhi oleh faktor SDM karena pada
dasarnya SDM lah yang merancang, memasang dan mengoperasikan mulai dari input hingga
output.
2. Pada pertanyaan “Saya menjadi pengusaha rotan karena memiliki pengalaman yang sesuai dengan
pekerjaan”, mayoritas jawaban responden adalah setuju, karena hampir rata - rata responden
memiliki pengalaman bekerja dipabrik rotan. Inilah yang menjadi alasan utama responden
memproduksi rotan lebih banyak dan berkualitas sehingga dapat meningkatkan day saing
usaha rotan di dalam atau diluar negri.
3. Pada pertanyaan “Saya terampil menggunakan internet untuk melihat contoh desain produk rotan”,
mayoritas jawaban responden tidak setuju. Hal ini tentu yang menjadi masalah dalam
meningkatkan daya saing. Ketidakterampilan responden dalam menggunakan internet
berdampak pada keterbatasan menciptakan produk baru hingga dalam memasarkan produk.
Dalam hal ini masalahnya disebabkan keterbatasan kemampuan dan biaya.
4. Pada pertanyaan “Saya mampu membuat laporan keuangan”, mayoritas jawaban responden
adalah kurang setuju. Keterbatasan pengetahuan tentang laporan keuangan adalah sumber
masalahnya, sehingga hampir rata - rata responden mencampuradukkan keuangan pribadi
dengan keuangan penjualan, akibatnya responden tidak mengetahui seberapa besar
keuntungan atau kerugian yang mereka terima tiap bulannya.
5. Pada pertanyaan “Saya membuat produk baru yang belum pernah diciptakan pesaing”,
mayoritas jawaban responden menyatakan setuju. Berbekal kesesuaian pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki membuat responden mampu menghasilkan produk yang belum
pernah diciptakan pesaing. Hanya saja ini semua kembali kepada konsumen yang memesan,
karena produk hanya akan dibuat berdasarkan pesanan dan sesuai yang konsumen minta.
6. Pada pertanyaan “Saya mampu menghasilkan ide - ide baru dalam memasarkan produk”,
mayoritas jawaban responden menyatakan tidak setuju. Seperti yang dijelaskan pada
pertanyaan ketiga, responden memiliki keterbatasan pengetahuan tentang internet dan
keterbatasan biaya untuk menerbitkan iklan - iklan di media maupun pada acara - acara
tertentu. Maka dalam hal ini responden mengharapkan adanya kerjasama dari pemerintah
agar mengadakan pelatihan internet dan kerjasama dalam memasarkan produk - produk rotan
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui rata-rata jawaban responden terhadap variabel
sumber daya manusia. Agar lebih mempermudah penilaian rata-rata tersebut, maka perlu dibuat
interval. Rumus yang digunakan menurut Sudjana (2000:47) adalah sebagai berikut :
Panjang Kelas Interval = Rentang
Banyak Kelas Interval
Berdasarkan rumus di atas maka panjang kelas interval adalah :
Panjang Kelas Interval = 5−1
5 = 0,8
Maka kriteria dari penilaian adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5
Interpretasi Nilai Rata-Rata Jawaban Responden Terhadap Sumber Daya Manusia (��)
Sumber : Sudjana (2000:47)
2. Modal (X2
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban responden terhadap Variabel Modal (X2)
N0 Pertanyaan SS S KS TS STS
10 Dilingkungan pasar pengusaha rotan iklim usahanya
damai 1 3.3 27 90 2 6.7 0 0 0 0 4
11 Mudah mendapatkan 0 0 0 0 3 10 26 87 1 6.7
Nilai Keterangan
1,00-1,79 Sangat Rendah
1,80-2,59 Rendah
2,60-3,39 Sedang
3,40-4,19 Tinggi
bahan baku yang
berkualitas 2,1
12 Mendapatkan bahan baku dengan harga
yang bersaing 3 10 0 0 3 10 23 77 1 3.3 2,4
Total Rata - rata 2,95
Sumber: Hasil pengelolahan SPSS (2015)
*Keterangan: SS : Sangat Setuju, S : Setuju, KS : Kurang Setuju, TS : Tidak Setuju, STS : Sangat Tidak Setuju
Tabel 4.6 menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap variabel modal (X2)
yang diperoleh dari 30 responden.
7. Pada pernyataan “Saya memiliki modal usaha yang cukup”, mayoritas jawaban responden
menyatakan tidak setuju. Artinya salah satu masalah yang dihadapi pengrajin rotan adalah
modal yang sangat terbatas. Hal ini yang menyebabkan produk akan dibuat hanya
berdasarkan pesanan. Hal ini juga yang menyebabkan terbatasnya para pengrajin untuk
berkreatifitas untuk mengembangkan bakatnya menciptakan produk rotan sehingga
berdampak pada daya saing usaha rotan.
8. Pada pertanyaan “Saya tidak memiliki masalah modal dalam menjalani usaha ini”, mayoritas
responden menyatakan kurang setuju. Artinya hampir semua responden memiliki masalah
dalam menjalani usaha rotan ini. Meski terbatas dalam masalah modal mereka tetap
bersikukuh untuk tidak meminjam kepada bank karena takut dengan macet nya perputaran
modal sehingga tidak dapat mengembalikan pinjaman tersebut. Maka sampai saat ini mereka
hanya memproduksi rotan tersebut sesuai pesanan yang ada.
9. Pada pertanyaan “Lokasi usaha saya stategis”, mayoritas jawaban responden menyatakan
setuju. Artinya lokasi usaha yang mereka tempati ini sudah strategis. Karena jalan menuju
lokasi usaha pengrajin rotan bagus dan terletak dekat dengan pusat perbelanjaan. Dan lokasi
usaha pengrajin ini sudah ditempati berpuluh tahun lamanya sehingga terkenal dengan daerah
10.Pada pertanyaan “Lokasi saya berada dalam lingkungan pasar pengusaha rotan yang iklim
usahanya damai”, mayoritas jawaban responden menyatakan setuju. Artinya para pengrajin
rotan berada dalam lingkungan yang damai dengan persaingan dagang yang sehat. Sehingga
hubungan antar pengrajin rotan dengan pedagang toko rotan erat sehingga menciptakan iklim
usaha yang damai.
11.Pada pertanyaan “Saya mudah mendapatkan bahan baku yang berkualitas untuk hasil
kerajinan rotan saya”, mayoritas jawaban responden menyatakan tidak setuju. Artinya
pengrajin rotan tidak mudah untuk mendapatkan bahan baku yang berkualitas meskipun
indonesia menjadi salah satu negara penghasil rotan di dunia. Panen rotan tahunan dan harga
yang mahal menjadi sebab sulit nya mendapatkan bahan baku yaitu rotan.
12.Pada pertanyaan “Saya mendapatkan bahan baku dengan harga yang bersaing”, mayoritas
responden menyatakan tidak setuju. Artinya pengrajin rotan merasa tidak mendapatkan bahan
baku dengan harga bersaing, mengingat indonesia adalah negara penghasil rotan mesti nya
dijual dengan harga yang lebih murah lagi kepada pengrajin rotan sehingga para pengrajin
rotan bisa menerapkan harga yang sesuai dengan kualitas sehingga dapat meningkatkan daya
saing usaha.
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui rata-rata jawaban responden terhadap variabel
konflik peran ganda. Agar lebih mempermudah penilaian rata-rata tersebut, maka perlu dibuat
interval. Rumus yang digunakan menurut Sudjana (2000:47) adalah sebagai berikut :
Panjang Kelas Interval = Rentang
Banyak Kelas Interval
Berdasarkan rumus di atas maka panjang kelas interval adalah :
Panjang Kelas Interval = 5−1
5 = 0,8
Tabel 4.7
Interpretasi Nilai Rata-Rata Jawaban Responden Terhadap Modal (��)
Nilai Keterangan
1,00-1,79 Sangat Rendah
1,80-2,59 Rendah
2,60-3,39 Sedang
3,40-4,19 Tinggi
4,20-5,00 Sangat Tinggi
Sumber : Sudjana (2000:47)
3. Pemasaran Produk (X3)
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban responden terhadap Variabel Pemasaran Produk (X3)
N0 Pertanyaan SS S KS TS STS
Rata - rata
F % F % F % F % F %
13 Mampu menghasilkan produk yang
berkualitas 11 37 19 63 0 0 0 0 0 0 4,4
14 Produk memiliki ciri khas tertentu
7 23 23 77 0 0 0 0 0 0 4,2
15 Harga bersaing dengan pesaing lain
0 0 1 3.3 0 0 23 77 6 20 1,9 16 Harga sesuai dengan kualitas
0 0 0 0 0 0 18 60 12 40 1,6 17 Min. 3x mengikuti pameran
0 0 0 0 30 100 0 0 0 0 3
18 Lingkungan fisik suasana tempat usaha kondusif dan nyaman
0 0 0 0 12 40 16 53 2 6.7 2,3 19 Min 3x memberikan diskon untuk
meningkatkan pemasaran
0 0 0 0 17 57 12 40 1 3.3 2,5 20 Menggunakan jasa agen diseluruh kab.kota
Medan 20 67 9 30 1 3.3 0 0 0 0 4,6
Total Rata - rata 3.06
Sumber: Hasil pengelolahan SPSS (2015)
Tabel 4.8 menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap variabel pemasaran
produk (X3) yang diperoleh dari 30 responden.
13.Pada pernyataan “Saya mampu menghasilkan produk yang berkualitas”, mayoritas responden
menyatakan setuju. Artinya pengrajin rotan ini mampu menghasilkan produk yang
berkualitas. Mengingat pengrajin rotan ini memiliki pengetahuan dan pengalaman yang
sesuai dibidang rotan. Tetapi yang menjadi masalah adalah produk yang berkualitas belum
tentu “menjual”.
14. Pada pertanyaan “Produk yang saya ciptakan memiliki ciri khas tertentu”, mayoritas
responden menyatakan setuju artinya produk - produk rotan yang mereka ciptakan memiliki
ciri khas tertentu. Ini sengaja dibuat oleh pengrajin rotan agar rotan yang dihasilkannya
berbeda dengan rotan yang dihasilkan pengrajin lain, sehingga diharapkan mampu
meningkatkan daya saing usaha.
15.Pada pertanyaan “Harga yang saya tawarkan mampu bersaing dengan pesaing lain”,
mayoritas responden menyatakan tidak setuju. Artinya para pengrajin rotan tidak mampu
bersaing harga dengan pesaing lain. Bagi pengrajin rotan ini sangat susah menerapkan harga
dan mengikuti pasar pesaing lain mengingat mahal nya dan susahnya mendapatkan rotan.
16.Pada pertanyaan “Harga yang saya berikan sesuai dengan kualitas”, mayoritas responden
menyatakantidaksetuju. Artinya pengrajin rotan tidak setuju memberikan harga yang sesuai
dengan kualitas. Sebabnya adalah konsumen yang meminta harga yang murah tanpa melihat
kualitas. Sehingga untuk mengikuti harga pasar para pengrajin rotan ini mencampur kualitas
rotan dan membuat semirip mungkin dengan rotan yang berkualitas.
17.Pada pertanyaan “Dalam 1 tahun, min. 3x Saya mengikuti pameran untuk memperkenalkan
produk dan meningkatkan pemasaran”, mayoritas responden menyatakankurang setuju.
Artinya pengrajin rotan sangat jarang untuk mengikuti pameran - pameran, karena untuk
konsumen. Hal ini berat bagi pengrajin rotan karena pada dasarnya mereka hanya membuat
rotan hanya berdasarkan pesanan. Dan untuk mengikuti pameran pengrajin harus mengambil
barang dari koperasi dengan bayaran tunai. Hal inilah yang menyebabkan pengrajin tidak
setuju untuk mengikuti pameran karena terbatasnya biaya.
18.Pada pertanyaan “Lingkungan fisik, suasana tempat usaha saya memiliki atmosfer atau suasana yang kondusif, nyaman dengan pencahayaan yang baik sehingga menarik minat konsumen untuk masuk ke dalam usaha saya”, mayoritas responden menyatakantidak setuju, artinya lingkungan fisik pengrajin rotan memang terlihat tidak menarik karena ditempat ini semua proses
dilakukan bahkan untuk tempat tinggal pengrajin rotan juga. Sehingga banyak konsumen
yang tidak tahu bahwa pengrajin rotan berbeda dengan pemilik toko yang berada di depan.
19.Pada pertanyaan “Dalam 1 tahun, min 3x saya memberikan diskon untuk setiap pembelian
produk tertentu untuk meningkatkan pemasaran”, mayoritas responden menyatakankurang
setuju, artinya pengrajin rotan sangat jarang untuk memberikan diskon pada pembelian
produk dikarenakan harga rotan yang mahal dan susahnya mendapatkan bahan baku rotan.
Bahkan pada saat hari - hari besar seperti menjelang hari raya idul fitri, natal, imblek dll
harga rotan akan menjulang tinggi.
20.Pada pertanyaan “Saya menggunakan jasa agen diseluruh kab.kota Medan dalam
memasarkan produk ke konsumen akhir atau menghubungi konsumen langsung”, mayoritas
responden menyatakansangat setuju, artinya hampir rata - rata pengrajin rotan memakai jasa
agen untuk memasarkan produk ke konsumen akhir atau pun menghubungi konsumen
langsung. Hal ini adalah salah satu strategi pemasaran yang dilakukan para pengrajin rotan
yang sampai sekarang menjalin kerja sama dengan agen - agen penjualan tersebut.
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui rata-rata jawaban responden terhadap variabel
pemasaran produk (X3). Agar lebih mempermudah penilaian rata-rata tersebut, maka perlu
Panjang Kelas Interval = Rentang
Banyak Kelas Interval
Berdasarkan rumus di atas maka panjang kelas interval adalah :
Panjang Kelas Interval = 5−1
5 = 0,8
Maka kriteria dari penilaian adalah sebagai berikut :
Tabel 4.9
Interpretasi Nilai Rata-Rata Jawaban Responden Terhadap Pemasaran Produk(��)
Nilai Keterangan
1,00-1,79 Sangat Rendah
1,80-2,59 Rendah
2,60-3,39 Sedang
3,40-4,19 Tinggi
4,20-5,00 Sangat Tinggi
4. Dukungan Pemerintah Daerah (X4)
Tabel 4.10
Distribusi Jawaban responden terhadap Variabel Dukungan Pemerintah Daerah (X4)
N0
21 Pemerintah memudahkan akses penjualan rotan
0 0 0 0 12 40 13 43 5 17 2,2
22 Memberikan fasilitas pelayanan umum dalam mengembangkan
UKM 0 0 1 3.3 11 37 17 57 1 3.3 2,4
23 Merasakan bantuan tempat usaha 0 0 7 23 18 60 4 13 1 3.3 3 24 Menyediakan lokalisasi pengusaha
rotan untuk ikut berpartisipasi
dalam pameran 0 0 0 0 27 90 2 6.7 1 3.3 2,9
25
Min 2x telah menerima bantuan berupa modal
0 0 24 80 5 17 1 3.3 0 0 3,8
26 Menerima pinjaman dengan bunga
rendah dari pemerintah 0 0 0 0 8 27 8 27 14 47 1,8
27 Memberikan kemudahan dalam
mengurus izin usaha 25 83 3 10 2 6.7 3 10 0 0 4,8
28 Memberikan keringanan dengan
membebaskan pajak 0 0 0 0 7 23 5 17 18 60 1,6
Total Rata - rata 2,81
Sumber: Hasil pengelolahan SPSS (2015)
*Keterangan: SS : Sangat Setuju, S : Setuju, KS : Kurang Setuju, TS : Tidak Setuju, STS : Sangat Tidak Setuju
Tabel 4.10 menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap variabel dukungan
pemerintah daerah (X4) yang diperoleh dari 30 responden.
21.Pada pernyataan “Pemerintah memudahkan akses dalam penjualan rotan saya”, mayoritas
responden menyatakankurang setuju, artinya pemerintah belum benar - benar memudahkan
akses penjualan rotan. Peran pemerintah sangat diharapkan untuk lebih memperhatikan dan
memerikan kemudahan dalam akses penjualan ke luar kota ataupun keluar negri sehingga
dapat meningkatkan daya saing usaha.
22. Pada pertanyaan “Pemerintah memberikan fasilitas pelayanan umum dalam mengembangkan
memperhatikan nasib pengrajin rotan. Fasilitas pelayan umum belum banyak dirasakan oleh
pengrajin rotan. Pengrajin rotan sangat berharap pemerintah daerah untuk benar - benar
memperhatikan perkembangan pengrajin rotan dikota Medan, mengingat semakin sedikitnya
para pengrajin rotan yang masi aktif memproduksi rotan.
23.Pada pertanyaan “Saya merasakan bantuan tempat usaha yang diberikan pemerintah”,
mayoritas responden menyatakankurang setuju, artinya hanya ada beberapa dari pengrajin
rotan yang pernah mendapatkan bantuan tempat usaha yang didapat pada masa pemerintahan
presiden Soeharto. Dan sebagian besar nya belum pernah mendapatkan bantuan tempat usaha.
Peran pemerintah daerah yang bekerja sama dengan pemerintah pusat sangat diharapkan
untuk membangkitkan kembali gairah daya saing usaha sehingga dapat mengembalikan
semakin pengrajin rotan yang semakin sedikit.
24.Pada pertanyaan “Pemerintah menyediakan lokalisasi pengusaha rotan untuk ikut
berpartisipasi dalam pameran”, mayoritas responden menyatakankurang setuju, artinya
pengrajin rotan belum benar - benar dilibatkan oleh pemerintah untuk berpartisipasi dalam
pameran. Dan jika pun ada yang ditawarkan lokalisasi oleh pemerintah untuk ikut
berpartisipasi dalam pameran pengrajin tidak bisa ikut dikarenakan keterbatasan biaya.
Mengingat pengrajin rotan hanya membuat produk rotan berdasarkan pesanan, sehingga tidak
memungkinkan untuk memajangkan hasil karya rotan karena dibutukan biaya untuk
mengambil dari koperasi.
25.Pada pertanyaan “Saya min 2x telah menerima bantuan berupa modal dari pemerintah”,
mayoritas responden menyatakansetuju, artinya pengrajin rotan penah menerima bantuan
berupa modal dari pemerintah. Bantuan ini diterima pada masa pemerintahan presiden
Soeharto. Karena pada masa presiden Soeharto pengrajin rotan ini sangat berkembang dan
pengrajin rotan sangat memilukan hingga banyak dari pengrajin rotan beralih profesi dengan
menjadi karyawan dan menjadi tukang becak hingga gulung tikar.
26.Pada pertanyaan “Saya telah menerima pinjaman dengan bunga rendah dari pemerintah”,
mayoritas responden menyatakansangat tidak setuju, artinya para pengrajin rotan ini belum
berani atau tidak berani untuk menerima pinjaman baik itu dari badan pemerintahan maupun
dari bank. Pengrajin rotan tidak berani dengan resiko yang akan terjadi kedepannya
dikarenakan perputaran uang yang macet. Dalam hal ini seharusnya pemerintah daerah bisa
memberikan pinjaman kepada pengrajin rotan tanpa agunan dan bunga yang benar - benar
0%.
27.Pada pertanyaan “Pemerintah telah memberikan kemudahan dalam mengurus izin usaha”,
mayoritas responden menyatakansangat setuju, artinya dalam hal memberikan surat izin
usaha pemerintah telah memberikan kemudahan. Namun, pengrajin berdalih ini hanya upaya
pemerintah agar pengrajin rotan atau UKM lainnya membayar pajak. Menurut pengrajin ini
sama halnya dengan pemerintah mematikan pengusaha kecil.
28.Pada pertanyaan “Pemerintah telah memberikan keringanan dengan membebaskan pajak”,
mayoritas responden menyatakansangat tidak setuju, artinya pemerintah belum memberikan
keringanan dengan membebaskan pajak. Sebaliknya pemerintah meninggikan pajak bagi
UKM. Inilah yang menjadi salah satu sebab rendahnya daya saing usaha. Pemerintah
diharapkan untuk menghapus pajak bagi UKM demi meningkatkan daya saing usaha.
Kebijakan pemerintah dalam penghapusan pajak bagi UKM dianggap sangat penting oleh
pengrajin rotan. Karena semkin tinggi pajak yang ditetapkan untuk UKM maka akan semakin
banyak UKM yang gulung tikar karena pajak.
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui rata-rata jawaban responden terhadap variabel
perlu dibuat interval. Rumus yang digunakan menurut Sudjana (2000:47) adalah sebagai berikut
:
Panjang Kelas Interval = Rentang
Banyak Kelas Interval
Berdasarkan rumus di atas maka panjang kelas interval adalah :
Panjang Kelas Interval = 5−1
5 = 0,8
Maka kriteria dari penilaian adalah sebagai berikut :
Tabel 4.11
Interpretasi Nilai Rata-Rata Jawaban Responden Terhadap Dukungan Pemerintah Daerah (��)
Nilai Keterangan
1,00-1,79 Sangat Rendah
1,80-2,59 Rendah
2,60-3,39 Sedang
3,40-4,19 Tinggi
4,20-5,00 Sangat Tinggi
Sumber : Sudjana (2000:47)
5. Daya Saing Usaha (Y)
Tabel 4.12
Distribusi Jawaban responden terhadap Variabel Daya Saing Usaha (Y)
NO Pertanyaan SS S KS TS STS
Kualitas rotan lebih bagus dibanding pesaing