• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor - Faktor yang mempengaruhi Peningkatan Daya Saing Usaha Pelaku Usaha Mikro Rotan di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor - Faktor yang mempengaruhi Peningkatan Daya Saing Usaha Pelaku Usaha Mikro Rotan di Kota Medan"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

Lampiran 1 : Kuesioner penelitian

Kuesioner Penelitian

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Daya Saing Usaha

Pelaku Usaha Mikro Rotan di Kota Medan

No. Kuesioner : ... (diisi petugas Survey/Surveyor) Daerah Kajian : Kecamatan ... Kota : ...

Tanggal Survey : ...

A. PROFIL RESPONDEN

1. Usia : ... Tahun

2. Jenis Kelamin : Pria Wanita

3. Status : Menikah Tidak/belum menikah

4. Lokasi Tinggal : Kompleks Di luar kompleks

5. Pekerjaan : pegawai Swasta PNS

Pelajar/Mhs Pengusaha/Wiraswasta

Lainnya ……… 6. Penghasilan bersih/bln : < 2 juta 2 s.d. 5 juta

5,1 s.d. 10 juta >10 juta

7. Pendidikan :

Tidak tamat SD SD dan sederajat

SMP SMA/SMK

Diploma Sarjana

8. Jumlah anak : ... orang

9. Sumber Dana : Tabungan sendiri Keluarga

Warisan Bank

(2)

B. PETUNJUK PENGISIAN

Isilah dengan tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai jawaban Anda.

1 : Sangat Tidak setuju (STS)

C. DAFTAR PERNYATAAN

I. Sumber Daya Manusia

NO Pertanyaan SS S KS TS STS

1 Saya memiliki pengetahuan yang sesuai dengan pekerjaan

2 Saya menjadi pengusaha rotan karena memiliki pengalaman yang sesuai dengan pekerjaan

3 Saya terampil menggunakan internet untuk melihat contoh desain produk rotan

4 Saya mampu membuat laporan keuangan 5 Saya membuat produk baru yang belum

pernah diciptakan pesaing

6 Saya mampu menghasilkan ide - ide baru dalam memasarkan produk

II. Modal

NO Pertanyaan SS S KS TS STS

1 Saya memiliki modal usaha yang cukup

2 Saya tidak memiliki masalah modal dalam menjalani usaha ini

3 Lokasi usaha saya stategis

4 Lokasi saya berada dalam lingkungan pasar pengusaha rotan yang iklim usahanya damai

5 Saya mudah mendapatkan bahan baku yang berkualitas untuk hasil kerajinan rotan saya

(3)

harga yang bersaing

III. Pemasaran Produk

NO Pertanyaan SS S KS TS STS

1 Saya mampu menghasilkan produk yang

berkualitas

2 Produk yang saya ciptakan memiliki ciri khas tertentu

3 Harga yang saya tawarkan mampu

bersaing dengan pesaing lain

4 Harga yang saya berikan sesuai dengan kualitas

5 Dalam 1 tahun, min. 3x Saya mengikuti pameran untuk memperkenalkan produk dan meningkatkan pemasaran

6 Lingkungan fisik, suasana tempat usaha saya memiliki atmosfer atau suasana yang kondusif, nyaman dengan pencahayaan yang baik sehingga menarik minat konsumen untuk masuk ke dalam usaha saya

7 Dalam 1 tahun, min 3x saya memberikan diskon untuk setiap pembelian produk tertentu untuk meningkatkan pemasaran

8 Saya menggunakan jasa agen diseluruh

(4)

IV. Dukungan dari Pemerintah Daerah

NO Pertanyaan SS S KS TS STS

1 Pemerintah memudahkan akses dalam

penjualan rotan saya

2 Pemerintah memberikan fasilitas

pelayanan umum dalam mengembangkan UKM

3 Saya merasakan bantuan tempat usaha

yang diberikan pemerintah

4 Pemerintah menyediakan lokalisasi

pengusaha rotan untuk ikut berpartisipasi dalam pameran

5 Saya min 2x telah menerima bantuan

berupa modal dari pemerintah

6 Saya telah menerima pinjaman dengan

bunga rendah dari pemerintah

7 Pemerintah telah memberikan kemudahan dalam mengurus izin usaha

8 Pemerintah telah memberikan keringanan dengan membebaskan pajak

V. Daya Saing

NO Pertanyaan SS S KS TS STS

1 Tersedianya listrik,air,gas dll yang mendukung usaha saya

2 Persediaan rotan saya relatif stabil 3 Kualitas rotan saya lebih bagus dibanding

pesaing

4 Saya mampu menghasilkan/memproduksi rotan yang berkualitas

5 Saya menggunakanmesin yang canggih dalam kegiatan produksi

6 Saya memanfaatkan mesin tersebut untuk usaha rotan saya

7 Akses jalan menuju lokasi usaha saya bagus

(5)
(6)
(7)
(8)

13

4. Dukungan pemerintah daerah (X4)

(9)
(10)

5. Daya saing (Y)

No P29 P30 P31 P32 P33 P34 P35 P36 Total

1 1 1 1 1 2 1 3 1 11

2 2 2 2 2 3 3 3 2 19

3 1 2 1 1 2 3 3 2 15

4 3 2 3 3 4 3 3 2 23

5 1 2 1 1 2 3 3 3 16

6 3 2 3 2 4 4 5 3 26

7

3 3 3 3 4 3 5 3 27

8 2 2 3 3 3 3 4 3 23

9 1 1 3 3 2 3 3 4 20

10 3 3 3 3 4 4 5 3 28

11 3 3 3 2 4 3 5 3 26

12 2 2 2 2 3 2 4 2 19

13 3 3 3 3 4 3 5 3 27

14 3 3 3 3 4 3 5 3 27

15 2 2 2 2 3 2 4 2 19

16 3 3 3 3 4 3 5 3 27

17 2 2 2 2 3 2 4 2 19

18 2 2 2 2 3 2 4 2 19

19 1 1 1 1 2 1 3 1 11

20 1 1 1 1 2 1 3 1 11

21 1 1 1 1 2 1 3 1 11

22 3 3 3 3 4 3 5 3 27

23 3 3 3 3 4 3 5 3 27

24 2 2 2 2 3 2 4 2 19

(11)

26 2 2 2 2 3 2 4 2 19

27 2 2 2 2 3 2 4 2 19

28 2 2 2 2 3 2 4 2 19

29 2 2 2 2 3 2 4 2 19

30

3 3 3 3 4 3 5 3 27

Keterangan skor:

Sangat Setuju : 5

Setuju : 4

Kurang setuju : 3

Tidak Setuju : 2

(12)
(13)
(14)

Daya Saing

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

P29 27.7000 10.355 .959 .869

P30 27.7667 10.668 .729 .886

P31 27.8000 10.855 .674 .890

P31 27.8000 10.372 .821 .878

P33 29.7000 10.355 .959 .869

P34 29.4667 11.499 .395 .918

P35 27.6000 11.352 .662 .893

P36 28.0333 9.757 .601 .908

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(15)

Lampiran 4 : Distribusi Frekuensi Jawaban Responden

No Sumber Daya manusia

(16)
(17)
(18)

Lampiran 5 : Deskripsi Jawaban Responden Frequency Table

Frequency Table Variabel Sumber Daya Manusia () P1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kurang setuju 2 6.7 6.7 6.7

Setuju 15 50.0 50.0 56.7

Sangat setuju 13 43.3 43.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

P2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kurang setuju 2 6.7 6.7 6.7

Setuju 18 60.0 60.0 66.7

Sangat setuju 10 33.3 33.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

P3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Sangat tidak setuju 10 33.3 33.3 33.3

Tidak setuju 8 26.7 26.7 60.0

Kurang setuju 10 33.3 33.3 93.3

setuju 2 6.7 6.7 100.0

(19)

P4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Sangat tidak setuju 5 16.7 16.7 16.7

Tidak setuju 12 40.0 40.0 56.7

Kurang setuju 12 40.0 40.0 96.7

setuju 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

P5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kurang setuju 3 10.0 10.0 10.0

Setuju 25 83.3 83.3 93.3

Sangat setuju 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

P6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kurang setuju 7 23.3 23.3 23.3

Setuju 21 70.0 70.0 93.3

Sangat setuju 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Distribusi Frekuensi Modal (X2)

P7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Sangat tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3

Tidak setuju 17 56.7 56.7 60.0

Kurang setuju 12 40.0 40.0 100.0

(20)

P8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Sangat tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3

Tidak setuju 2 6.7 6.7 10.0

Kurang setuju 26 86.7 86.7 96.7

Setuju 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

P9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3

Kurang setuju 2 6.7 6.7 10.0

Setuju 26 86.7 86.7 96.7

Sangat setuju 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

P10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kurang setuju 2 6.7 6.7 6.7

Setuju 27 90.0 90.0 96.7

Sangat setuju 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

P11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Sangat tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3

Tidak setuju 26 86.7 86.7 90.0

Kurang setuju 3 10.0 10.0 100.0

(21)

P12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Sangat tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3

Tidak setuju 23 76.7 76.7 80.0

Kurang setuju 3 10.0 10.0 90.0

Sangat setuju 3 10.0 10.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

Distribusi Frekuensi Pemasaran Produk (X3)

P13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Setuju 19 63.3 63.3 63.3

Sangat setuju 11 36.7 36.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

P14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Setuju 23 76.7 76.7 76.7

Sangat setuju 7 23.3 23.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

P15

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Sangat tidak setuju 6 20.0 20.0 20.0

Tidak setuju 23 76.7 76.7 96.7

Setuju 1 3.3 3.3 100.0

(22)

P16

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Sangat tidak setuju 12 40.0 40.0 40.0

Tidak setuju 18 60.0 60.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

P17

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kurang setuju 30 100.0 100.0 100.0

P18

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Sangat tidak setuju 2 6.7 6.7 6.7

Tidak setuju 16 53.3 53.3 60.0

Kurang setuju 12 40.0 40.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

P19

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Sangat tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3

Tidaak setuju 12 40.0 40.0 43.3

Kurang setuju 17 56.7 56.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

P20

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kurang setuju 1 3.3 3.3 3.3

setuju 9 30.0 30.0 33.3

Sangat setuju 20 66.7 66.7 100.0

(23)

Distribusi Frekuensi Dukungan Pemerintah Daerah (X4)

P21

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Sangat tidak setuju 5 16.7 16.7 16.7

Tidak setuju 13 43.3 43.3 60.0

Kurang setuju 12 40.0 40.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

P22

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Sangat tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3

Tidak setuju 17 56.7 56.7 60.0

Kurang setuju 11 36.7 36.7 96.7

Setuju 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

P23

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Sangat tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3

Tidak setuju 4 13.3 13.3 16.7

Kurang setuju 18 60.0 60.0 76.7

Setuju 7 23.3 23.3 100.0

(24)

P24

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Sangat tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3

Tidak setuju 2 6.7 6.7 10.0

Kurang setuju 27 90.0 90.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

P25

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3

Kurang setuju 5 16.7 16.7 20.0

setuju 24 80.0 80.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

P26

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Sangat tidak setuju 14 46.7 46.7 46.7

Tidak setuju 8 26.7 26.7 73.3

Kurang setuju 8 26.7 26.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

P27

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 3 2 6.7 6.7 6.7

4 3 10.0 10.0 16.7

5 25 83.3 83.3 100.0

(25)

P28

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Sangat tidak setuju 18 60.0 60.0 60.0

Tidak setuju 5 16.7 16.7 76.7

Kurang setuju 7 23.3 23.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Distribusi Frekuensi Daya Saing (Y)

P29

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Sangat tidak setuju 26 86.7 86.7 86.7

Tidak setuju 4 13.3 13.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

P30

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Sangat tidak setuju 5 16.7 16.7 16.7

Tidak setuju 25 83.3 83.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

P31

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3

Kurang setuju 2 6.7 6.7 10.0

Setuju 23 76.7 76.7 86.7

Sangat setuju 4 13.3 13.3 100.0

(26)

P32

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak setuju 2 6.7 6.7 6.7

Kurang setuju 2 6.7 6.7 13.3

Setuju 21 70.0 70.0 83.3

Sangat setuju 5 16.7 16.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

P33

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Sangat tidak setuju 5 16.7 16.7 16.7

Tidak setuju 17 56.7 56.7 73.3

Kurang setuju 8 26.7 26.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

P34

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Sangat tidak setuju 4 13.3 13.3 13.3

Tidak setuju 15 50.0 50.0 63.3

Kurang setuju 10 33.3 33.3 96.7

Setuju 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

P35

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3

Kurang setuju 2 6.7 6.7 10.0

Setuju 26 86.7 86.7 96.7

Sangat setuju 1 3.3 3.3 100.0

(27)

P36

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak setuju 6 20.0 20.0 20.0

Kurang setuju 9 30.0 30.0 50.0

Setuju 15 50.0 50.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

Lampiran 6 : Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

a. Uji Normalitas dengan Histogram

(28)

Hasil Uji Kolmogorov – Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.58905953 Most Extreme Differences Absolute .156

Positive .125

Negative -.156

Kolmogorov-Smirnov Z .856

Asymp. Sig. (2-tailed) .456

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Uji Asumsi Multikolinearitas

Uji Asumsi Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Sumber Daya Manusia .397 2.519

Modal .348 2.871

Pemasaran Produk .898 1.113

Dukungan Pemerintah .860 1.163

(29)

Uji Heteroskedastisitas dengan Gletser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .722 4.193 .172 .865

Sumber Daya Manusia

-.049 .090 -.166 -.541 .593 .397 2.519

Modal -.039 .191 -.067 -.203 .841 .348 2.871

Pemasaran Produk .087 .119 .149 .732 .471 .898 1.113

Dukungan Pemerintah

.006 .083 .015 .070 .945 .860 1.163

(30)

Lampiran 7 : Hasil Pengujian Hipotesis

a. Predictors: (Constant), Dukungan Pemerintah, Sumber Daya Manusia, Pemasaran Produk, Modal

b. Dependent Variable: Daya Saing

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 78.272 4 19.568 6.680 .001a

Residual 73.228 25 2.929

Total 151.500 29

a. Predictors: (Constant), Dukungan Pemerintah, Sumber Daya Manusia, Pemasaran Produk, Modal

b. Dependent Variable: Daya Saing

c. Uji Signifikansi Pengaruh Parsial ( Uji t )

Coefficientsa

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Augustine, Y. dan R. Kristaung. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis dan Akuntansi. Jakarta: PT Dian Rakyat.

Darsono & Tjatjuk Siswandoko. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Abad 21 (Kajian

tentang Sumber Daya Manusia secara Filsafat, Ekonomi, Sosial, Antropologi dan Politik). Jakarta: Nusantara Cemerlang.

Erlina, 2011.Metode Penelitian,USU Press, Medan.

Field, A. 2009. Discovering Statistics Using SPSS. London: Sage.

Gamst, G., L.S. Meyers, dan A.J. Guarino. 2008. Analysis of Variance Designs,

Computational Approach with SPSS and SAS. Cambridge: Cambridge University Press.

Gujarati, D.N. 2003.Basic Econometrics 4th Edition. New York: Mc Graw Hill.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19, Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.

Hair, J.F. et al. 2010. Multivariate Data Analysis, 7th Edition. Pearson Prentice Hall.

Jogiyanto, 2004.Metodelogi Penelitian Bisnis, BPFE, Yogyakarta.

Lubis, Ade Fatma, Arifin Akhamd dan Firmansyarif, 2007. Aplikasi SPSSUntuk Penyusunan

Skripsi dan Tesis, USU Press, Medan.

Nasution, Harmaein, 2005, Proses Pengelolaan Sumber Daya Manusia, USU Press Medan.

Noor, J. 2011. Metodologi Penelitian untuk Skripsi, Tesis, Disertasi & Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana.

R. Matindas,2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Lewat Konsep Ambisi,

Kenyataan dan Usaha, Edisi II, Grafiti, Jakarta

Rivai, Veithzal H. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Edisi ke-2. Cetakan ke-5. Jakarta: Rajawali Pers.

Robbins, Stephen P. 2001, Perilaku Organisasi, Edisi Kedelapan, Jilid Kedua, Prenhallindo, Jakarta.

Ruky, Achmad S. 2014. Menjadi Eksekutif Manajemen SDM Profesional. Edisi Pertama. Yogyakarta: ANDI.

Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti, 2014.Analisis Data Untuk Riset Manajemen

(32)

Soewadji, Jusuf. 2012. Pengantar Metodologi Penelitian. Jilid 1. Jakarta : Mitra Wacana Media.

Sugiyono. (2009). Statitiska Untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung

Sugiyono. 2014. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis dan Desertasi. Cetakan ke-2. Bandung: CV. Alfabeta.

Suharyadi dan Purwanto. 2009. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Sulistyio Joko. 2010. 6 Hari Jago SPSS 17. Cetakan Pertama. Jakarta: Cakrawala.

Sumarwan, Ujang, Achmad Fahrodji, dkk. 2013. Pemasaran Strategik : Perspektif Value

Based Marketing & Pengukuran Kinerja. Cetakan ke-3. Bogor: IPB Press.

Stevens, J.P. 2009. Applied Multivariate Statistics For The Social Science, 5th Edition . New

York:

Routledge.

Umar,Husein,2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Zainun, Buchari 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia , Cetakan Keenam, Toko Gunung Agung Tbk, Jakarta.

Zigmund, W.G. et al. 2009. Business Research Methods, 8th Edition. Pearson Prentice Hall.

(33)

SKRIPSI

Theodurus, K. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Saing Industri Kecil

(Studi di Sentra Industri Kecil Cor Logam Pasuruan Jawa Timur). Tesis Tidak

Dipubli-kasikan. Malang: Universitas Brawijaya.

Jurnal

Anton, Setyawan Agus, Isa Muzakan, Wajdi Farid Muhammad, Syamsudin &Nugroho Permono Sidiq. 2015. An Assessment of SME Competitiveness in Indonesia. Journal of CompetitivenessVol. 7, Issue 2, pp. 60 - 74, June 2015

Arfan, B., Sriyanto & Amalia. 2009. Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Kreativitas Industri Kerajinan Batik. J@TI Undi, IV(1).

Dalimunthe, Ritha F & Setri Hiyanti Siregar. 2015. A Model to Develop and Increase Rattan Products Competitiveness(A Case Study on A Rattan Cooperative) in Medan. Fakultas Ekonomi. Universitas Sumatera Utara.

Daryono & Wahyudi. 2008. Analisis Kompetensi Produk Unggulan Daerah Pada Batik Tulis dan Cap Solo di Dati II Kota Surakarta. Jurnal Eko-nomi Pembangunan, 9(2): 184– 197.

Ghozali, Achmad. 2014. Faktor Utama dalam Peningkatan Daya Saing perkotaan. Manajemen Pembangunan Kota Jurusan Arsitektur-FTSP. Institut Teknologi Sepuluh

Nopember. Surabaya

Gusti, Inggrita Sari Nasution & Yasmin Chairunisa Muchtar. 2013. Keberhasilan Usaha Kecil Pengolahan Rotan Di Kota Medan. Jurnal Ekonomi. Vol.16. No.4. Edisi Oktober. Fakultas Ekonomi. Universitas Sumatera Utara.

Handriani, Eka. 2011. Pengaruh Faktor Internal, Eksternal, Entrepreneurial Skill, Strategi

dan Kinerja Terhadap Daya Saing UKM di Kabupaten Semarang. (Jurnal). Jawa Tengah.

Husnah, Bambang Subroto, Siti Aisjah & Djumahir. 2013. Competitive Strategy Role in Developing SMEs with RBV Perspective: A Literature Review. Economics and Business Faculty, University of Tadulako, Indonesia,International Journal of Business and Behavioral Sciences.Vol. 3, No.3; March 2013.

Imelda, Muriani Isharyani, Muhammad Yuda Ananta & Deasy Kartika Rahayu K. 2014. Analisis variabel yang memengaruhi pertumbuhan dan peningkatan daya saing industri amplang Samarinda. Jurnal Teknik Industri. Vol.15. No.1. Edisi Februari. Hal: 52-60. Jesika.2012.Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Daya Saing UKM

Berorientasi Ekspor di Dki Jakarta. Fakultas Ekonomi, Jurusan Ekonomi Management, Universitas Gunadarma.

Togatorop, Grace T, 2011, Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap

Efektifitas Kerja Karyawan Carrefour Citra Garden Padang Bulan Medan, Fakultas

(34)

Utami, Naniek Handayani, Haryo Santoso & Adithya Ichwal Pratama. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Daya Saing Klaster Mebel di Kabupaten Jepara. Jurnal Teknik Industri. Vol.13. No.1. Edisi Pebruari. Hal: 22-30.

Petrović, Pero, Miroslav Antevski & Dobrica Vesić. 2008. The International Competitiveness and Economic Integration. Institute of International Politics and Economics, Belgrade Economics and Organization Vol. 5, No 1, 2008, pp. 1 - 8.

Piter, A. 2002. Daya Saing Daerah Konsep dan Pengukurannya di Indonesia. Yogyakarta: BPFE.

Internet:

http://jurnal-sdm-blogspot. /2011/06//Permintaan (demand) dan Penawaran. Diunduh tanggal 25-4-2015. Pukul 12.31 PM.

Ritonga, Jhon Tafbu. 03 Maret 2006 jam 22:41 WIB. Daya Saing Produk Indonesia. Waspada Online. Jakarta

https://massofa.wordpress.com/2011/10/30/pengertian-pendapatan-modal-kredit-bpr-dan-fungsi-bank/

Tumbuh-Berita Industri-harian. Diunduh tanggal 8-4-2015. Pukul 15.55 PM.

http://www.bappenas.go.id/blog/penurunan-peringkat-daya-saing-indonesia-tahun-2012/

(35)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap

mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifkasi mengenai suatu

fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang

berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji (Sugiyono,

2008:75). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif,yaitu penelitian yang lebih

berdasarkan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan suatu penaksiran

(Situmorang, 2010:86). Oleh karena itu penelitian ini akan menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi peningkatan daya saing usaha pelaku usaha mikro rotan di kota Medan.

3.2Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada usaha mikro rotan di Kota Medan yang berada diJl. Titi

Papan Gg. Pemuda No.12 Medan/Medan Petisah dan di Jl. Titi Papan Sei Sikambing Gg.

Pertahanan Medan/Medan Petisah. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai 2015

sampai dengan selesai.

3.3Batasan Operasional

Pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti membatasi penelitian pada :

a. Variabel Dependen yaitu Daya saing usaha (Y)

(36)

1. Sumber daya manusia (X1)

2. Modal (X2)

3. Pemasaran produk (X3)

4. Dukungan dari pemerintah daerah (X4)

3.4 Definisi Operasional

Berikut ini disajikan definisi operasional dari penelitian yang dilakukanoleh peneliti,

yaitu:

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala

Sumber visi dan misi serta

(37)

melainkan, atau

2. Mendapatkan bahan baku dengan harga

(38)
(39)

internasional,

1. Akses jalan menuju lokasi usaha bagus

Sumber : adopsi dari berbagai sumber dari Piter (2002), Theodurus (2007), Arfan et al (2008),Naniek Dkk (2012),Muriani Dkk (2014) data diolah peneliti.

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran digunakan untuk mengklasifikasikan variabel yang akan di ukur

supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukananalisis data dan langkah penelitian

selanjutnya. Dalam penelitian inidigunakan skalaLikert yaitu sebagai alat untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial

(Sugiyono, 2014:152).

Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang tersedia,

kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Total skor inilah yang ditafsir sebagai

(40)

Tabel 3.2

Pengukuran Skala Likert

No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Sugiyono (2014:152)

3.6 Populasi dan Sampel penelitian

Sulistyo (2010:22), ”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini

adalah anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan yang berjumlah 30 usaha

industri kerajinan rotan.

Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu

yang akan diteliti (Martono, 2010:65). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah boring sampling. Menurut Sugiyono (2011 :127) sampel jenuh adalah

“teknik yang menentukan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 pengrajin rotan yang merupakan anggota Koperasi

Industri dan Kerajinan Rotan Medan.

3.7 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer merupakan yaitu data asli yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti untuk

(41)

penelitian ini adalah dengan menyebarkan Kuisioner dan interview langsung yang

ditujukan kepada pengrajin rotan yang menjadi anggota Koperasi Koprinka di Kotamadya

Medan, dengan cara mengajukan daftar pertanyaan untuk dijawab dengan memberikan

angket. Isinya berupa identitas responden, dan butir butir pertanyaan variabel penelitian.

2. Data Sekunder

Dara sekunder merupakan data primer yang diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh

pihak ngumpul data primer atau oleh pihak lain (Umar, 2008 : 42). Data sekunder ini

diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku,

jurnal, dan internet untuk mendukung penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data penelitian yang digunakan yaitu: metode pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Angket (Kuesioner)

Angket (kuesioner) merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau

menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan harapan

memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut (Umar 2008 : 49)

2. Studi Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan membaca dan mempelajari berbagai macam tulisan di

berbagai buku, jurnal, dan informasi dari internet yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.9 Teknik Analisis Data

3.9.1 Regresi Linear Berganda

Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif dengan

menggunakan softwareSPSS for windows sebagai pengolahan data statistik. Teknik analisis

(42)

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4 + e

Dimana : Y = Daya saing usaha

X1= sumber daya manusia

X2 = modal

X3 = pemasaran produk

X4 = dukungan pemerintah daerah

a = konstanta

b1,b2,b3,b4 = Koefisien Regresi

e = Standard error

3.10 Uji Validitas dan Reliabitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian yaitu kuesioner.

Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada pengusaha

pengrajin rotan sebagai responden diluar dari pada sampel. Yaitu pada pengusaha -

pengusaha pengrajin rotanjalan Yos Sudarso Kecamatan Rumai – Pekanbaru.

3.10.1Uji Validitas

Validitas menunjukan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya

diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya

mencapai sasarannya (Jogiyanto, 2004 : 120).

Pada penelitian ini untuk nilai r hitung pada Corrected Item-Total Correlation

dibandingkan dengan table r (0,361), jika nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar

dari 0,361, maka butri dinyatakan Valid. Begitu juga sebaliknya (Situmorang dan Lufti, 2014

(43)

Penelitian ini menggunakan alat kuesioner dengan pengujian validitas menggunakan

program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 21.0 for Windows. Kriteria

dalam menentukan validitas suatu kueisioner adalah sebagai berikut:

1. Jika rhitung > rtabel maka pertanyaan tersebut valid.

2. Jika rhitung < rtabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan pada 30 pengusaha pengrajin rotan

sebagai responden diluar dari pada sampel. Yaitu pada pengusaha pengusaha pengrajin rotan

jalan Yos Sudarso Kecamatan Rumai – Pekanbaru. Hasil pengolahan dari uji validitas dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3

Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner

Item-Total Statistics

Pernyataan r_hitung r _tabel Keterangan

P1 .723 0, 361 Valid

P2 .918 0, 361 Valid

P3 .798 0, 361 Valid

P4 .918 0, 361 Valid

P5 .785 0, 361 Valid

6P .654 0, 361 Valid

P7 .948 0, 361 Valid

P8 .948 0, 361 Valid

P9 .738 0, 361 Valid

P10 .948 0, 361 Valid

P11 .638 0, 361 Valid

P12 .692 0, 361 Valid

P13 .890 0, 361 Valid

P14 .878 0, 361 Valid

P15 .750 0, 361 Valid

P16 .866 0, 361 Valid

(44)

P18 .705 0, 361 Valid

P19 .778 0, 361 Valid

P20 .587 0, 361 Valid

P21 .911 0, 361 Valid

P22 .866 0, 361 Valid

P23 .926 0, 361 Valid

P24 .854 0, 361 Valid

P25 .911 0, 361 Valid

P26 .760 0, 361 Valid

P27 .828 0, 361 Valid

P28 .760 0, 361 Valid

P29 .959 0, 361 Valid

P30 .729 0, 361 Valid

P31 .674 0, 361 Valid

P32 .821 0, 361 Valid

P33 .959 0, 361 Valid

P34 .395 0, 361 Valid

P35 .662 0, 361 Valid

P36 .601 0,361 Valid

Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi (Corrected Item-Total

Correlation) yang mendapat nilai lebih besar dari 0,3 (Sekarang dalam Augustine dan

Kristaung, 2013:70). Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 3.3 diketahui seluruh

pertanyaan bersifat valid.

3.10.2Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah memiliki atau

memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas maka tidak perlu

diteruskan untuk uji reliabilitas (Noor, 2011:130).

(45)

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas pada Kuesioner Variabel Sumber Daya Manusia, Modal, Pemasaran Produk, Dukungan Pemerintah, dan Daya Saing

Variabel Nilai Alpha Cronbach

Sumber Daya Manusia Modal

Pemasaran Produk Dukungan Pemerintahan Daya Saing

0,927 0,926 0,973 0,961 0,902

Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian bersifat

reliabel (Augustine dan Kristaung, 2013:73, Noor, 2011:165). Diketahui bahwa kuesioner

bersifat reliabel, karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6.

3.11Teknis Analisis

3.11.1Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik

data. Dalam suatu penelitian, analisis deskriptif perlu dilakukan karena karakteristik dari

suatu data akan menggambarkan fenomena dari data.

3.11.2Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini diperlukan karena untuk

melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk

jumlah sampel kecil (Erlina, 2011 : 100).

(46)

Uji multikolinieritas untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya

korelasi antarvariabel independen. Jika terjadi korelasi, terdapat masalah multikolinieritas

yang harus diatasi (Umar, 2008 : 177-178).

Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas menurut (Lubis dkk, 2007

: 32) yaitu:

1. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance

tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas.

VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 0 maka Tolerance = 1/10 = 0,1. Semakin tinggi VIF

maka semakin rendah Tolerance.

2. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari

0,70, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik multikolinieritas. Jika

lebih dari 0,7 maka diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antar variabel

independen sehingga terjadi multikolinieritas.

3.Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain.

Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut

homoskedastisitas, sementara itu, untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas

(Umar, 2008 : 179).Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas diuji

dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen

signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi

heterokedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat

disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas (Situmorang et al,

(47)

Cara memprediksinya menurut Lubis dkk (2007 : 34) adalah jika pola gambar

Scatterplot model tersebut sebagai berikut:

1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0.

2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.

3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar

kemudian menyempit dan melebar kembali.

4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.

3.12Metode Regresi Linear Berganda

Metode analisis Linear Berganda berfungsi untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel bebas (Sumber Daya Manusia, Modal, Pemasaran Produk dan Dukungan

pemerintah Daerah) terhadap variabel terikat (Daya saing usaha). Persamaan regresi berganda

yang digunakan adalah:

Dimana :

Y = Daya saing

a = Konstanta

�1,�2 ,�3 = Koefisien regresi berganda

�1 = Sumber Daya Manusia

�2 = Modal

�3 = Pemasaran Produk

X4= Dukungan Pemerintah Daerah

(48)

e = Standar Error

Tabel 3.5

Hubungan antar Variabel

Nilai Interprestasi

0.0 - 0.19 Sangat Tidak Erat

0.2 - 0.39 Tidak Erat

0.4 - 0.59 Cukup Erat

0.6 – 0.79 Erat

0.8 – 0.99 Sangat Erat

Sumber: Situmorang & Muslich (2014)

3.12.1 Uji- t (Uji Parsial)

Pada Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh secara parsial variabel

sumber daya manusia, modal, pemasaran produk, desain produk, dan pelatihan usaha dan

dukungan dari pemerintah daerah terhadap peningkatan daya saing usaha mikro rotan di Kota

Medan. Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah:

H0: b1,b2, b3,b4, = 0 (artinya tidak ada pengaruh secara parsial variabel sumber daya manusia,

modal, pemasaran produk, dan Dukungan dari pemerintah daerah terhadap

peningkatan daya saing usaha pelaku usaha mikro rotan di Kota Medan).

Ha:b1,b2,b3, b4 ≠ 0 (artinya adanya pengaruh secara parsial variabel sumber daya manusia,

modal, pemasaran produk, dan Dukungan dari pemerintah daerah terhadap

peningkatan daya saing usaha pelaku usaha mikro rotan di Kota Medan).

Nilai thitung dibandingkan dengan ttabel. Kriteria pengambilan keputusan, sebagai berikut:

H0 diterima, bila thitung< ttabel pada tingkat signifikan α = 5%.

H0 ditolak (H1 diterima) , bila thitung> ttabel pada tingkat signifikanα = 5%.

3.12.2 Uji F (Uji Simultan)

Pada Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh secara bersama-sama

(49)

daerah terhadap peningkatan daya saing usaha mikro rotan di Kota Medan). Kriteria

pengujian hipotesis secara simultan adalah:

H0: b1,b2, b3, b4 = 0 (artinya tidak ada pengaruh secara simultan variabel sumber daya manusia,

modal, pemasaran produk, dan Dukungan dari pemerintah daerah

terhadap peningkatan daya saing usaha pelaku usaha mikro rotan di Kota

Medan).

Ha: b1,b2,b3,b4≠ 0 (artinya adanya pengaruh secara simultan atas variabel sumber daya

manusia, modal, pemasaran produk, dan Dukungan dari pemerintah daerah

terhadap peningkatan daya saing usaha pelaku usaha mikro rotan di Kota

Medan).

Pengujian simultan dilakukan dengan cara membandingkan nilai Fhitung dan Ftabel pada

tingkat kepercayaan 95% (0,95). Kriteria pengujian yang digunakan,yaitu:

Bila Fhitung> Ftabel , maka Ho ditolak pada signifikan 0,05

Berarti secara statistik data yang digunakan untuk menunjukkan bahwa variabel

independen (sumber daya manusia, modal, pemasaran produk, dan Dukungan dari

pemerintah daerah) berpengaruh pada variabel dependen (daya saing usaha).

Bila Fhitung< Ftabel , maka Ho diterima pada signifikan 0,05.

Berarti secara statistik data yang digunakan untuk menunjukkan bahwa variabel

independen (sumber daya manusia, modal, pemasaran produk, dan Dukungan dari

pemerintah daerah) tidak berpengaruh pada nilai variabel dependen (daya saing usaha).

3.12.3Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi (R2) menurut Lubis dkk (2007 : 48) bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.

Pada penelitian ini koefisien determinasi menunjukkan besar kecilnya kontribusi variabel

(50)

daerah) terhadap variabel terikat (daya saing usaha), dimana 0 < R2< 1.Bila nilai R2 semakin

mendekati nilai 1 maka menunjukkan semakin kuatnya hubungan variabel bebas terhadap

(51)

BAB 1V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Kerajinan Rotan Di Kota Medan (Kopinkra)

Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan (Kopinkra) dengan Badan Hukum : No.

173/BH/PAD/KWK.2/97 yang berlokasi pada jalan Titi Papan Gg Pertama No 15 K Medan.

Berdiri sejak tahun ± 1970, pada saat itu anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan

sekitar 15-20 orang, pertengahan tahun 1980 anggota meningkat hingga mencapai 80 orang,

dan pada tahun 2000 hingga sekarang anggota berkurang menjadi 37 orang dan yang aktif

hanya sekitar 30 orang pengrajin.

a. Visi dari Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan (Kopinkra)

Mari kita bangun atau jaga koperasi industri dan kerajinan rotan untuk kemajuan kita

bersama, jadikanlah koperasi industri dan kerajinan rotan sebagai wadah menyatukan visi dan

misi anggota pengrajin untuk mencapai tujuan kehidupan yang lebih sejahtera.

Menurut Undang-Undang No 25 tahun 1992 pasal 3 tujuan koperasi Indonesia adalah

Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat

umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan

masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang dasar

1945.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden Penelitian

Analisis deskriptif dalam penellitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil

pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian.

(52)

untuk variabel X2, 8 butir pertanyaan untuk variabel X3 dan 8 butir pertanyaan untuk variabel

X4 dan 8 butir pertanyaan untuk variabel Y. Responden dalam penelitian ini adalah anggota

koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan.

Berikut jumlah dan persentase gambaran umum responden:

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha

Table 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha

No Kategori Jumlah Percentase

(%)

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2015)

Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa responden pada kategori 5-10 tahun sebanyak 1

usaha atau 3%, 11-20 tahun sebanyak 22 usaha atau 73%, 21-30 tahun sebanyak 2 usaha atau

2%, dan 31-40 tahun sebanyak 5 usaha atau 17%. Dapat disimpulkan bahwa kategori 11-20

tahun usaha yang paling dominan dalam penelitian ini. Artinya hampir rata - rata semua

pengrajin atau 73% memiliki cukup banyak pengalaman dalam menghadapi persaingan

usaha.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Table 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Kategori Jumlah Percentase

1 15-24 Tahun 1 3%

(53)

Pada tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden berdasarkan usia

yang paling banyak diteliti adalah usia 35-44 tahun di dominasi oleh laki - laki sebanyak 15

orang atau 50%.Seharusnya usia ini adalah usia yang produktif untuk menghasilkan produk

yang lebih banyak dan bagus sehingga mampu meningkatkan daya saing usaha.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Table 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Kategori Jumlah Percentase (%)

1 SD 1 3%

2 SMP 6 20%

3 SMA 20 67%

4 D1 1 3%

5 D2 - 0%

6 D3 - 0%

7 S1 1 3%

Total 30 100%

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2015)

Pada tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden berdasarkan tingkat

pendidikan yang paling banyak diteliti adalah tingkat pendidikan terakhir SMA sebanyak 20

orang.

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Terdapat 32 butir pertanyaan; 6 butir pertanyaan untuk variabel sumber daya

manusia (X1), 6 butir pertanyaan untuk variabel modal (X2), 8butir pertanyaan untuk variabel

pemasaran produk (X33), 8 butir pertanyaan untuk variabel dukungan pemerintah daerah (X4),

8 butir pertanyaan untuk variabel daya saing (Y) . kuesioner disebar ke 30 orang sampel.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur menggunakan skala likert untuk

menanyakan pengaruh sumber daya manusia, modal, pemasaran produk dan dukungan

pemerintah daerah terhadap daya saing usaha mikro rotan di kota Medan.

(54)

1. Sumber Daya Manusia (X1)

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban responden terhadap Variabel Sumber Daya Manusia(X1)

N0

Pertanyaan SS S KS TS STS Rata - rata

F % F % F % F % F %

1 Pengetahuan yang sesuai

dengan pekerjaan 13 43 15 50 2 6.7 0 0 0 0 4,4

2 Memiliki pengalaman yang sesuai dengan pekerjaan

10 33 18 60 2 6.7 0 0 0 0 4,3

3

Terampil menggunakan internet untuk melihat contoh desain produk rotan

0 0 2 6.7 10 33 8 27 10 33 2,1 4

Mampu membuat laporan

keuangan 0 0 1 3.3 12 40 12 40 5 17 2,3

5 Membuat produk baru yang belum pernah diciptakan

pesaing 2 6.7 25 83 3 10 0 0 0 0 4

6 Mampu menghasilkan ide - ide baru dalam memasarkan

produk 2 6.7 21 70 7 23 0 0 0 0 3,8

Total Rata - rata 3,48

Sumber: Hasil pengelolahan SPSS (2015)

*Keterangan:SS : Sangat Setuju, S : Setuju, KS : Kurang Setuju, TS : Tidak Setuju, STS : Sangat Tidak Setuju

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas, terlihat bahwa responden memberikan jawaban yang bervariasi untuk setiap butir pernyataan yaitu:

1. Pada pernyataan “Saya memiliki pengetahuan yang sesuai dengan pekerjaan”, mayoritas jawaban

responden menyatakan setuju, hal ini berarti responden tidak memiliki masalah dalam hal

pengetahuan tentang rotan mengingat banyak dari mereka yang telah lama memproduksi

rotan. Peningkatan daya saing usaha sangat dipengaruhi oleh faktor SDM karena pada

dasarnya SDM lah yang merancang, memasang dan mengoperasikan mulai dari input hingga

output.

2. Pada pertanyaan “Saya menjadi pengusaha rotan karena memiliki pengalaman yang sesuai dengan

pekerjaan”, mayoritas jawaban responden adalah setuju, karena hampir rata - rata responden

memiliki pengalaman bekerja dipabrik rotan. Inilah yang menjadi alasan utama responden

(55)

memproduksi rotan lebih banyak dan berkualitas sehingga dapat meningkatkan day saing

usaha rotan di dalam atau diluar negri.

3. Pada pertanyaan “Saya terampil menggunakan internet untuk melihat contoh desain produk rotan”,

mayoritas jawaban responden tidak setuju. Hal ini tentu yang menjadi masalah dalam

meningkatkan daya saing. Ketidakterampilan responden dalam menggunakan internet

berdampak pada keterbatasan menciptakan produk baru hingga dalam memasarkan produk.

Dalam hal ini masalahnya disebabkan keterbatasan kemampuan dan biaya.

4. Pada pertanyaan “Saya mampu membuat laporan keuangan”, mayoritas jawaban responden

adalah kurang setuju. Keterbatasan pengetahuan tentang laporan keuangan adalah sumber

masalahnya, sehingga hampir rata - rata responden mencampuradukkan keuangan pribadi

dengan keuangan penjualan, akibatnya responden tidak mengetahui seberapa besar

keuntungan atau kerugian yang mereka terima tiap bulannya.

5. Pada pertanyaan “Saya membuat produk baru yang belum pernah diciptakan pesaing”,

mayoritas jawaban responden menyatakan setuju. Berbekal kesesuaian pengetahuan dan

pengalaman yang dimiliki membuat responden mampu menghasilkan produk yang belum

pernah diciptakan pesaing. Hanya saja ini semua kembali kepada konsumen yang memesan,

karena produk hanya akan dibuat berdasarkan pesanan dan sesuai yang konsumen minta.

6. Pada pertanyaan “Saya mampu menghasilkan ide - ide baru dalam memasarkan produk”,

mayoritas jawaban responden menyatakan tidak setuju. Seperti yang dijelaskan pada

pertanyaan ketiga, responden memiliki keterbatasan pengetahuan tentang internet dan

keterbatasan biaya untuk menerbitkan iklan - iklan di media maupun pada acara - acara

tertentu. Maka dalam hal ini responden mengharapkan adanya kerjasama dari pemerintah

agar mengadakan pelatihan internet dan kerjasama dalam memasarkan produk - produk rotan

(56)

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui rata-rata jawaban responden terhadap variabel

sumber daya manusia. Agar lebih mempermudah penilaian rata-rata tersebut, maka perlu dibuat

interval. Rumus yang digunakan menurut Sudjana (2000:47) adalah sebagai berikut :

Panjang Kelas Interval = Rentang

Banyak Kelas Interval

Berdasarkan rumus di atas maka panjang kelas interval adalah :

Panjang Kelas Interval = 5−1

5 = 0,8

Maka kriteria dari penilaian adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5

Interpretasi Nilai Rata-Rata Jawaban Responden Terhadap Sumber Daya Manusia ()

Sumber : Sudjana (2000:47)

2. Modal (X2

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban responden terhadap Variabel Modal (X2)

N0 Pertanyaan SS S KS TS STS

10 Dilingkungan pasar pengusaha rotan iklim usahanya

damai 1 3.3 27 90 2 6.7 0 0 0 0 4

11 Mudah mendapatkan 0 0 0 0 3 10 26 87 1 6.7

Nilai Keterangan

1,00-1,79 Sangat Rendah

1,80-2,59 Rendah

2,60-3,39 Sedang

3,40-4,19 Tinggi

(57)

bahan baku yang

berkualitas 2,1

12 Mendapatkan bahan baku dengan harga

yang bersaing 3 10 0 0 3 10 23 77 1 3.3 2,4

Total Rata - rata 2,95

Sumber: Hasil pengelolahan SPSS (2015)

*Keterangan: SS : Sangat Setuju, S : Setuju, KS : Kurang Setuju, TS : Tidak Setuju, STS : Sangat Tidak Setuju

Tabel 4.6 menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap variabel modal (X2)

yang diperoleh dari 30 responden.

7. Pada pernyataan “Saya memiliki modal usaha yang cukup”, mayoritas jawaban responden

menyatakan tidak setuju. Artinya salah satu masalah yang dihadapi pengrajin rotan adalah

modal yang sangat terbatas. Hal ini yang menyebabkan produk akan dibuat hanya

berdasarkan pesanan. Hal ini juga yang menyebabkan terbatasnya para pengrajin untuk

berkreatifitas untuk mengembangkan bakatnya menciptakan produk rotan sehingga

berdampak pada daya saing usaha rotan.

8. Pada pertanyaan “Saya tidak memiliki masalah modal dalam menjalani usaha ini”, mayoritas

responden menyatakan kurang setuju. Artinya hampir semua responden memiliki masalah

dalam menjalani usaha rotan ini. Meski terbatas dalam masalah modal mereka tetap

bersikukuh untuk tidak meminjam kepada bank karena takut dengan macet nya perputaran

modal sehingga tidak dapat mengembalikan pinjaman tersebut. Maka sampai saat ini mereka

hanya memproduksi rotan tersebut sesuai pesanan yang ada.

9. Pada pertanyaan “Lokasi usaha saya stategis”, mayoritas jawaban responden menyatakan

setuju. Artinya lokasi usaha yang mereka tempati ini sudah strategis. Karena jalan menuju

lokasi usaha pengrajin rotan bagus dan terletak dekat dengan pusat perbelanjaan. Dan lokasi

usaha pengrajin ini sudah ditempati berpuluh tahun lamanya sehingga terkenal dengan daerah

(58)

10.Pada pertanyaan “Lokasi saya berada dalam lingkungan pasar pengusaha rotan yang iklim

usahanya damai”, mayoritas jawaban responden menyatakan setuju. Artinya para pengrajin

rotan berada dalam lingkungan yang damai dengan persaingan dagang yang sehat. Sehingga

hubungan antar pengrajin rotan dengan pedagang toko rotan erat sehingga menciptakan iklim

usaha yang damai.

11.Pada pertanyaan “Saya mudah mendapatkan bahan baku yang berkualitas untuk hasil

kerajinan rotan saya”, mayoritas jawaban responden menyatakan tidak setuju. Artinya

pengrajin rotan tidak mudah untuk mendapatkan bahan baku yang berkualitas meskipun

indonesia menjadi salah satu negara penghasil rotan di dunia. Panen rotan tahunan dan harga

yang mahal menjadi sebab sulit nya mendapatkan bahan baku yaitu rotan.

12.Pada pertanyaan “Saya mendapatkan bahan baku dengan harga yang bersaing”, mayoritas

responden menyatakan tidak setuju. Artinya pengrajin rotan merasa tidak mendapatkan bahan

baku dengan harga bersaing, mengingat indonesia adalah negara penghasil rotan mesti nya

dijual dengan harga yang lebih murah lagi kepada pengrajin rotan sehingga para pengrajin

rotan bisa menerapkan harga yang sesuai dengan kualitas sehingga dapat meningkatkan daya

saing usaha.

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui rata-rata jawaban responden terhadap variabel

konflik peran ganda. Agar lebih mempermudah penilaian rata-rata tersebut, maka perlu dibuat

interval. Rumus yang digunakan menurut Sudjana (2000:47) adalah sebagai berikut :

Panjang Kelas Interval = Rentang

Banyak Kelas Interval

Berdasarkan rumus di atas maka panjang kelas interval adalah :

Panjang Kelas Interval = 5−1

5 = 0,8

(59)

Tabel 4.7

Interpretasi Nilai Rata-Rata Jawaban Responden Terhadap Modal ()

Nilai Keterangan

1,00-1,79 Sangat Rendah

1,80-2,59 Rendah

2,60-3,39 Sedang

3,40-4,19 Tinggi

4,20-5,00 Sangat Tinggi

Sumber : Sudjana (2000:47)

3. Pemasaran Produk (X3)

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban responden terhadap Variabel Pemasaran Produk (X3)

N0 Pertanyaan SS S KS TS STS

Rata - rata

F % F % F % F % F %

13 Mampu menghasilkan produk yang

berkualitas 11 37 19 63 0 0 0 0 0 0 4,4

14 Produk memiliki ciri khas tertentu

7 23 23 77 0 0 0 0 0 0 4,2

15 Harga bersaing dengan pesaing lain

0 0 1 3.3 0 0 23 77 6 20 1,9 16 Harga sesuai dengan kualitas

0 0 0 0 0 0 18 60 12 40 1,6 17 Min. 3x mengikuti pameran

0 0 0 0 30 100 0 0 0 0 3

18 Lingkungan fisik suasana tempat usaha kondusif dan nyaman

0 0 0 0 12 40 16 53 2 6.7 2,3 19 Min 3x memberikan diskon untuk

meningkatkan pemasaran

0 0 0 0 17 57 12 40 1 3.3 2,5 20 Menggunakan jasa agen diseluruh kab.kota

Medan 20 67 9 30 1 3.3 0 0 0 0 4,6

Total Rata - rata 3.06

Sumber: Hasil pengelolahan SPSS (2015)

(60)

Tabel 4.8 menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap variabel pemasaran

produk (X3) yang diperoleh dari 30 responden.

13.Pada pernyataan “Saya mampu menghasilkan produk yang berkualitas”, mayoritas responden

menyatakan setuju. Artinya pengrajin rotan ini mampu menghasilkan produk yang

berkualitas. Mengingat pengrajin rotan ini memiliki pengetahuan dan pengalaman yang

sesuai dibidang rotan. Tetapi yang menjadi masalah adalah produk yang berkualitas belum

tentu “menjual”.

14. Pada pertanyaan “Produk yang saya ciptakan memiliki ciri khas tertentu”, mayoritas

responden menyatakan setuju artinya produk - produk rotan yang mereka ciptakan memiliki

ciri khas tertentu. Ini sengaja dibuat oleh pengrajin rotan agar rotan yang dihasilkannya

berbeda dengan rotan yang dihasilkan pengrajin lain, sehingga diharapkan mampu

meningkatkan daya saing usaha.

15.Pada pertanyaan “Harga yang saya tawarkan mampu bersaing dengan pesaing lain”,

mayoritas responden menyatakan tidak setuju. Artinya para pengrajin rotan tidak mampu

bersaing harga dengan pesaing lain. Bagi pengrajin rotan ini sangat susah menerapkan harga

dan mengikuti pasar pesaing lain mengingat mahal nya dan susahnya mendapatkan rotan.

16.Pada pertanyaan “Harga yang saya berikan sesuai dengan kualitas”, mayoritas responden

menyatakantidaksetuju. Artinya pengrajin rotan tidak setuju memberikan harga yang sesuai

dengan kualitas. Sebabnya adalah konsumen yang meminta harga yang murah tanpa melihat

kualitas. Sehingga untuk mengikuti harga pasar para pengrajin rotan ini mencampur kualitas

rotan dan membuat semirip mungkin dengan rotan yang berkualitas.

17.Pada pertanyaan “Dalam 1 tahun, min. 3x Saya mengikuti pameran untuk memperkenalkan

produk dan meningkatkan pemasaran”, mayoritas responden menyatakankurang setuju.

Artinya pengrajin rotan sangat jarang untuk mengikuti pameran - pameran, karena untuk

(61)

konsumen. Hal ini berat bagi pengrajin rotan karena pada dasarnya mereka hanya membuat

rotan hanya berdasarkan pesanan. Dan untuk mengikuti pameran pengrajin harus mengambil

barang dari koperasi dengan bayaran tunai. Hal inilah yang menyebabkan pengrajin tidak

setuju untuk mengikuti pameran karena terbatasnya biaya.

18.Pada pertanyaan “Lingkungan fisik, suasana tempat usaha saya memiliki atmosfer atau suasana yang kondusif, nyaman dengan pencahayaan yang baik sehingga menarik minat konsumen untuk masuk ke dalam usaha saya”, mayoritas responden menyatakantidak setuju, artinya lingkungan fisik pengrajin rotan memang terlihat tidak menarik karena ditempat ini semua proses

dilakukan bahkan untuk tempat tinggal pengrajin rotan juga. Sehingga banyak konsumen

yang tidak tahu bahwa pengrajin rotan berbeda dengan pemilik toko yang berada di depan.

19.Pada pertanyaan “Dalam 1 tahun, min 3x saya memberikan diskon untuk setiap pembelian

produk tertentu untuk meningkatkan pemasaran”, mayoritas responden menyatakankurang

setuju, artinya pengrajin rotan sangat jarang untuk memberikan diskon pada pembelian

produk dikarenakan harga rotan yang mahal dan susahnya mendapatkan bahan baku rotan.

Bahkan pada saat hari - hari besar seperti menjelang hari raya idul fitri, natal, imblek dll

harga rotan akan menjulang tinggi.

20.Pada pertanyaan “Saya menggunakan jasa agen diseluruh kab.kota Medan dalam

memasarkan produk ke konsumen akhir atau menghubungi konsumen langsung”, mayoritas

responden menyatakansangat setuju, artinya hampir rata - rata pengrajin rotan memakai jasa

agen untuk memasarkan produk ke konsumen akhir atau pun menghubungi konsumen

langsung. Hal ini adalah salah satu strategi pemasaran yang dilakukan para pengrajin rotan

yang sampai sekarang menjalin kerja sama dengan agen - agen penjualan tersebut.

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui rata-rata jawaban responden terhadap variabel

pemasaran produk (X3). Agar lebih mempermudah penilaian rata-rata tersebut, maka perlu

(62)

Panjang Kelas Interval = Rentang

Banyak Kelas Interval

Berdasarkan rumus di atas maka panjang kelas interval adalah :

Panjang Kelas Interval = 5−1

5 = 0,8

Maka kriteria dari penilaian adalah sebagai berikut :

Tabel 4.9

Interpretasi Nilai Rata-Rata Jawaban Responden Terhadap Pemasaran Produk()

Nilai Keterangan

1,00-1,79 Sangat Rendah

1,80-2,59 Rendah

2,60-3,39 Sedang

3,40-4,19 Tinggi

4,20-5,00 Sangat Tinggi

(63)

4. Dukungan Pemerintah Daerah (X4)

Tabel 4.10

Distribusi Jawaban responden terhadap Variabel Dukungan Pemerintah Daerah (X4)

N0

21 Pemerintah memudahkan akses penjualan rotan

0 0 0 0 12 40 13 43 5 17 2,2

22 Memberikan fasilitas pelayanan umum dalam mengembangkan

UKM 0 0 1 3.3 11 37 17 57 1 3.3 2,4

23 Merasakan bantuan tempat usaha 0 0 7 23 18 60 4 13 1 3.3 3 24 Menyediakan lokalisasi pengusaha

rotan untuk ikut berpartisipasi

dalam pameran 0 0 0 0 27 90 2 6.7 1 3.3 2,9

25

Min 2x telah menerima bantuan berupa modal

0 0 24 80 5 17 1 3.3 0 0 3,8

26 Menerima pinjaman dengan bunga

rendah dari pemerintah 0 0 0 0 8 27 8 27 14 47 1,8

27 Memberikan kemudahan dalam

mengurus izin usaha 25 83 3 10 2 6.7 3 10 0 0 4,8

28 Memberikan keringanan dengan

membebaskan pajak 0 0 0 0 7 23 5 17 18 60 1,6

Total Rata - rata 2,81

Sumber: Hasil pengelolahan SPSS (2015)

*Keterangan: SS : Sangat Setuju, S : Setuju, KS : Kurang Setuju, TS : Tidak Setuju, STS : Sangat Tidak Setuju

Tabel 4.10 menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap variabel dukungan

pemerintah daerah (X4) yang diperoleh dari 30 responden.

21.Pada pernyataan “Pemerintah memudahkan akses dalam penjualan rotan saya”, mayoritas

responden menyatakankurang setuju, artinya pemerintah belum benar - benar memudahkan

akses penjualan rotan. Peran pemerintah sangat diharapkan untuk lebih memperhatikan dan

memerikan kemudahan dalam akses penjualan ke luar kota ataupun keluar negri sehingga

dapat meningkatkan daya saing usaha.

22. Pada pertanyaan “Pemerintah memberikan fasilitas pelayanan umum dalam mengembangkan

(64)

memperhatikan nasib pengrajin rotan. Fasilitas pelayan umum belum banyak dirasakan oleh

pengrajin rotan. Pengrajin rotan sangat berharap pemerintah daerah untuk benar - benar

memperhatikan perkembangan pengrajin rotan dikota Medan, mengingat semakin sedikitnya

para pengrajin rotan yang masi aktif memproduksi rotan.

23.Pada pertanyaan “Saya merasakan bantuan tempat usaha yang diberikan pemerintah”,

mayoritas responden menyatakankurang setuju, artinya hanya ada beberapa dari pengrajin

rotan yang pernah mendapatkan bantuan tempat usaha yang didapat pada masa pemerintahan

presiden Soeharto. Dan sebagian besar nya belum pernah mendapatkan bantuan tempat usaha.

Peran pemerintah daerah yang bekerja sama dengan pemerintah pusat sangat diharapkan

untuk membangkitkan kembali gairah daya saing usaha sehingga dapat mengembalikan

semakin pengrajin rotan yang semakin sedikit.

24.Pada pertanyaan “Pemerintah menyediakan lokalisasi pengusaha rotan untuk ikut

berpartisipasi dalam pameran”, mayoritas responden menyatakankurang setuju, artinya

pengrajin rotan belum benar - benar dilibatkan oleh pemerintah untuk berpartisipasi dalam

pameran. Dan jika pun ada yang ditawarkan lokalisasi oleh pemerintah untuk ikut

berpartisipasi dalam pameran pengrajin tidak bisa ikut dikarenakan keterbatasan biaya.

Mengingat pengrajin rotan hanya membuat produk rotan berdasarkan pesanan, sehingga tidak

memungkinkan untuk memajangkan hasil karya rotan karena dibutukan biaya untuk

mengambil dari koperasi.

25.Pada pertanyaan “Saya min 2x telah menerima bantuan berupa modal dari pemerintah”,

mayoritas responden menyatakansetuju, artinya pengrajin rotan penah menerima bantuan

berupa modal dari pemerintah. Bantuan ini diterima pada masa pemerintahan presiden

Soeharto. Karena pada masa presiden Soeharto pengrajin rotan ini sangat berkembang dan

(65)

pengrajin rotan sangat memilukan hingga banyak dari pengrajin rotan beralih profesi dengan

menjadi karyawan dan menjadi tukang becak hingga gulung tikar.

26.Pada pertanyaan “Saya telah menerima pinjaman dengan bunga rendah dari pemerintah”,

mayoritas responden menyatakansangat tidak setuju, artinya para pengrajin rotan ini belum

berani atau tidak berani untuk menerima pinjaman baik itu dari badan pemerintahan maupun

dari bank. Pengrajin rotan tidak berani dengan resiko yang akan terjadi kedepannya

dikarenakan perputaran uang yang macet. Dalam hal ini seharusnya pemerintah daerah bisa

memberikan pinjaman kepada pengrajin rotan tanpa agunan dan bunga yang benar - benar

0%.

27.Pada pertanyaan “Pemerintah telah memberikan kemudahan dalam mengurus izin usaha”,

mayoritas responden menyatakansangat setuju, artinya dalam hal memberikan surat izin

usaha pemerintah telah memberikan kemudahan. Namun, pengrajin berdalih ini hanya upaya

pemerintah agar pengrajin rotan atau UKM lainnya membayar pajak. Menurut pengrajin ini

sama halnya dengan pemerintah mematikan pengusaha kecil.

28.Pada pertanyaan “Pemerintah telah memberikan keringanan dengan membebaskan pajak”,

mayoritas responden menyatakansangat tidak setuju, artinya pemerintah belum memberikan

keringanan dengan membebaskan pajak. Sebaliknya pemerintah meninggikan pajak bagi

UKM. Inilah yang menjadi salah satu sebab rendahnya daya saing usaha. Pemerintah

diharapkan untuk menghapus pajak bagi UKM demi meningkatkan daya saing usaha.

Kebijakan pemerintah dalam penghapusan pajak bagi UKM dianggap sangat penting oleh

pengrajin rotan. Karena semkin tinggi pajak yang ditetapkan untuk UKM maka akan semakin

banyak UKM yang gulung tikar karena pajak.

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui rata-rata jawaban responden terhadap variabel

(66)

perlu dibuat interval. Rumus yang digunakan menurut Sudjana (2000:47) adalah sebagai berikut

:

Panjang Kelas Interval = Rentang

Banyak Kelas Interval

Berdasarkan rumus di atas maka panjang kelas interval adalah :

Panjang Kelas Interval = 5−1

5 = 0,8

Maka kriteria dari penilaian adalah sebagai berikut :

Tabel 4.11

Interpretasi Nilai Rata-Rata Jawaban Responden Terhadap Dukungan Pemerintah Daerah ()

Nilai Keterangan

1,00-1,79 Sangat Rendah

1,80-2,59 Rendah

2,60-3,39 Sedang

3,40-4,19 Tinggi

4,20-5,00 Sangat Tinggi

Sumber : Sudjana (2000:47)

5. Daya Saing Usaha (Y)

Tabel 4.12

Distribusi Jawaban responden terhadap Variabel Daya Saing Usaha (Y)

NO Pertanyaan SS S KS TS STS

Kualitas rotan lebih bagus dibanding pesaing

Gambar

Tabel 3.1 Operasional Variabel
Tabel 3.2 Pengukuran Skala Likert
Tabel 3.3  Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner
Tabel 3.5 Hubungan antar Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat Anggaran Dekonsentrasi TA 2017 harus segera direalisasikan secepatnya, kami mohon pejabat pengelola keuangan dimaksud dapat segera ditetapkan oleh Bapak Gubernur dan copy

Di mana perancangan situs ini sangat membantu para pelajar dalam proses belajar dan menjadi lebih menyenangkan dari pada di sekolah pada umumnya. Selain itu, secara psikologis

Kondisi geograis tersebut di atas tentu berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, dan konsumsi), transportasi dan komunikasi. Wilayah Indonesia yang

Perkembangan Teknologi internet berperan penting dalam dunia informasi, berbagai kegiatan bisnis yang bersifat online (e-commerce), serta berbagai aktivitas lain yang

- Materialitas : informasi dalam sebuah laporan harus mencakup topik dan indikator yang menggambarkan dampak signifikan dari ekonomi, lingkungan, dan sosial terhadap

lebih dari itu, Maria juga membagi rahmat dari Puteranya dan Penyelamat kita yang berkarya atas pikiran dan keinginan manusia. Dengan alasan ini, paus menetapkan

Penelitian ini adalah experimental dengan randomized pre test and post test two group design yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ultrasound pada

Laporan skripsi dengan judul “ Rancang Bangun Sistem Informasi Pemasaran Berbasis Web Pada Karya Mandiri Furniture Jepara” telah dilaksanakan dengan bagaimana