• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAGIAN 3-HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN KELUARGA DI DESA PANDESARI KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAGIAN 3-HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN KELUARGA DI DESA PANDESARI KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif korelatif. Penelitian korelasi adalah penelitian yang ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain. Hubungan antara satu variabel dengan beberapa variabel dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartian (signifikansi) secara statistic parametrik. Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel bebas yang berupa tingkat pendapatan dan variabel terikat yang berupa tingkat pendidikan keluarga.

3.2 POPULASI DAN SAMPEL

Populasi dan sampel dijabarkan untuk memudahkan pengolahan data yang terkait dengan objek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini meliputi jumlah kseluruhan dari kepala keluarga di Desa Pandesari Kecamatan Pujon yang memiliki sapi perah. Sampel yang diambil meliputi beberapa kepala keluarga dari populasi yang ditentukan. Populasi dan sampel dari penelitian ini dijabarkan lebih rinci dalam penjelasan berikut ini.

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang memiliki karakter tertentu sesuai dengan apa yang diteliti. Populasi dalam penelitian adalah kepala keluarga di Desa Pandesari Kecamatan Pujon yang mempunyai sapi perah. Populasi berjumlah 1300 kepala keluarga yang tersebar di lima dusun yaitu Dusun Jurangrejo, Sebaloh, Maron Sebaluh, Gesingan, dan Krajan. Jumlah populasi pada masing-masing dusun adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian

No Dusun

Jumlah kepala keluarga pemilik

(2)

1 2 3 4 5 Jurangrejo Sebaloh Maron Sebaluh Gesingan Krajan 338 251 313 107 291 Jumla h 1300

3.2.2 Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti. Pengambilan data sampel harus representatif, dalam arti segala karakteristik dari populasi kendalinya tercermin pula dalam sampel yang diambil. Hal ini bertujuan agar kesimpulan yang diambil dari sampel tersebut dapat mewakili kesimpulan dari populasi

Teknik sampling dalam penelitian ini adalah Proportional random sampling, dimana kepala keluarga pada setiap dusun dari anggota populasi dapat dipilih secara random menjadi sampel penelitian, dengan mengambil perwakilan dari setiap dusun yang dipilih secara random. Penentuan sampel dihitung berdasarkan tabel penentuan sampel oleh Isaac dan Michael (terlampir) dengan taraf signifikan sebesar 10 %, sehingga didapatkan sampel sebanyak 227 kepala keluarga. Penentuan sampel pada masing-masing dusun ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

JSB = JPTJST X JPB

Keterangan:

JSB : jumlah sampel bagian JST : jumlah sampel total JPT : jumlah populasi total

[image:2.612.212.450.84.230.2]

JPB : jumlah populasi bagian (kepala keluarga setiap dusun)

Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian

No Dusun

Jumlah kepala

(3)

l 1 2 3 4 5 Jurangrejo Sebaloh Maron Sebaluh Gesingan Krajan 338 251 313 107 291

227/1300 X 338 227/1300 X 251 227/ 1300 X 313 227/ 1300 X 107 227/ 1300 X 291

59 44 55 19 51

Jumlah sampel 227

3.3 INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara. Pedoman wawancara disusun dengan tujuan agar data yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan. Jenis pedoman wawancara yang digunakan adalah pedoman wawancara terbuka, dimana narasumber bebas memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Wawancara terbuka dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mendalam, peneliti bebas memberikan pertanyaan kepada narasumber berdasarkan pedoman wawancara dan data yang dibutuhkan. Pertanyaan yang disusun dalam pedoman wawancara berjumlah 16 butir pertanyaan. Pertanyaan pada pedoman wawancara meliputi pertanyaan mengenai mata pencaharian, jumlah pendapatan selama satu bulan, sumber pengahasilan, jumlah anggota keluarga serta pendidikan masing-masing anggota keluarga.

3.4 PENGUMPULAN DATA

Berdasarkan tujuan penelitian, untuk mendapatkan data yang diperlukan maka kegiatan pengumpulan data yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

3.4.1 Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui kegiatan observasi dan wawancara. data sekunder merupakan data yang diperoleh dari lembaga dan imstansi terkait, yaitu data yang diperoleh dari kantor Desa Pandesari Kecamatan Pujon.

(4)

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi.

3.4.2.1 Wawancara

Metode wawancara yang digunakan adalah metode wawancara berstruktur yaitu dengan terlebih dahulu menyusun daftar pertanyaan. Instrumen yang digunakan adalah lembar pedoman wawancara untuk memperoleh data primer mengenai kondisi sosial ekonomi peternak sapi perah dan tingkat pendidikan keluarga.

3.4.2.2 Dokumentasi

Dokumen yang dicari dalam penelitian ini adalah monografi desa, foto yang berkaitan dengan peternakan sapi perah, foto penelitian, dan data dari berbagai instansi terkait seperti peta dan data curah hujan. Instrumen yang digunakan adalah flashdisk, laptop, dan kamera.

3.5 ANALISIS DATA

Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk mengolah data yang dihasilkan dari pengumpulan data, sehingga didapatkan kesimpulan sebagai jawaban dari hipotesis yang diajukan. Langkah-langkah yang digunakan sebelum menganalisis data adalah sebagai berikut:

3.5.1 Pemeriksaan (editing)

Editing merupakan proses pemeriksaan kembali data yang telah dikumpulkan, tujuannya memperbaiki kualitas data serta memperjelas data hasil wawancara. 3.5.2 Koding

Koding merupakan proses pemberian kode pada data hasil penelitian. koding dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan proses tabulasi data. Pada kegiatan koding, data yang berupa jawaban hasil wawancara diberi kode tertentu sehingga data dapat diberikan skor dan selanjutnya ditabulasikan.

3.5.3 Skoring

(5)

bentuk nilai dan ketegori tertentu. Langkah-langkah dalam mendeskripsikan data adalah sebagai berikut:

a. Memberikan nilai pada setiap jenjang pendidikan berdasarkan tingkat pendidikan terakhir setiap anggota keluarga sebagaimana berikut :

1.3. Tabel skor tingkat pendidikan Tingkat pendidikan nilai

Tidak lulus SD 0

SD/MI 1

SMP/MTS 2

SMA/MA 3

DIPLOMA/SARJAN A

4

b. Menghitung mean, standar deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimum. c. Menentukan kategori menggunakan patokan sebagai berikut:

1.4. Kategori tingkat pendidikan

Interval Kategori

X ≥ (μ + 1,0σ) Tinggi

(μ − 1,0σ)≤ X <(μ + 1,0σ) Sedang

X < (μ − 1,0σ) Rendah

Keterangan:

μ= mean (rata-rata) σ= standar deviasi 3.5.4 Tabulasi

Tabulasi merupakan kegiatan menyusun data yang diperoleh dari responden untuk bahan analisis lebih lanjut dalam bentuk tabel, penyederhanaan data agar lebih mudah dalam melakukan analisis.

[image:5.612.210.393.213.341.2]
(6)

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang didapatkan dari pengumpulan data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 16 dengan rumus kolmogorof-smirnov dengan taraf signifikan 5 %. Sebaran data dikatakan normal jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (sig > 0,05)

3.5.6 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varian dari beberapa populasi sama atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan bantuan computer SPSS 16 dengan One-Way ANOVA-Homogenety of Variance Test. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas adalah sebagai berikut.

 Jika nilai signifikansi <0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah tidak sama.

 Jika nilai signifikansi >0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih

kelompok populasi data adalah sama. 3.5.8 Pengujian Hipotesis

Sesuai dengan tujuan penelitian dan hipotesa serta permasalahan yang diajukan. Pada penelitian ini HI yang diajukan adalah terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan peternak sapi perah di Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang dengan tingkat pendidikan keluarga, sedangkan H0 yang diajukan adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan peternak sapi perah di Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang dengan tingkat pendidikan keluarga.

(7)

setelah diketahui nilai r korelasinya, maka untuk menguji signifikan tidaknya korelasi harus disesuaikan dengan tabel Product Moment.

(8)
[image:8.612.171.492.119.606.2]

LAMPIRAN

Tabel Penentuan Sampel Oleh Isaac dan Michael

Gambar

Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian
Tabel skor tingkat pendidikan
Tabel Penentuan Sampel Oleh Isaac dan Michael

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Menganalisis kelayakan usaha pemotongan Ayam yang dilakukan oleh para pengusaha yang berada di wilayah

Hasil penelitian memperlihatkan performa per- tumbuhan benih ikan lele (pertumbuhan rata-rata panjang dan bobot, laju pertumbuhan spesifik dan laju pertumbuhan

Namun masih terdapat kekurangan yaitu: SILKBW di UPKKUB tidak memiliki admin (administrator) yang memiliki hak akses secara penuh untuk menjalankan sistem; SILKBW di

Ada beberapa hal upaya yang dilakukan oleh guru matematika dalam meningkatkan kreatifitas belajar siswa tuna grahita, diantaranya guru sebelum memulai pelajran

Buku teks pelajaran ini merupakan salah satu dari buku teks pelajaran yang telah dilakukan penilaian oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku

Demikian pula fenomena yang terjadi di kalangan remaja, bahwa penggunaan telepon genggam BlackBerry tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan melainkan sudah

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM ( SKI ) KELAS III SEMESTER 1 &amp; 2... Guru bidang

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM.. KELAS V