• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pengembangan Institusi Ekowisata Untuk Menyelesaikan Konflik Di Taman Nasional Gunung Halimun Salak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Model Pengembangan Institusi Ekowisata Untuk Menyelesaikan Konflik Di Taman Nasional Gunung Halimun Salak"

Copied!
315
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 3  Perumusan masalah
Tabel 1  Karakteristik perbedaan konsep penguasaan atas sumberdaya alam
Gambar 4  Latar belakang perkembangan konsep ekowisata
Gambar 5. Letak geografis  dan administratif THGHS
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tiga parameter pola penggunaan ruang yang digunakan oleh kukang jawa, yaitu jenis tumbuhan yang digunakan kukang, ketinggian posisi kukang di atas permukaan tanah dan

Perubahan pada status lahan taman nasional menjadi zona konservasi membuat mereka tidak dapat terlalu bergantung dengan sumberdaya hutan, yang berimbas pada variasi

Kesamaan persepsi dalam menilai nilai penting dari menguasai lahan dalam aspek konservasi antara masyarakat dengan TNGHS terdapat dalam beberapa kriteria yang

primer yang juga di dapat dari wawancara beberapa pihak yang terkait dengan kegiatan budaya dan lingkungan hidup di tiga tempat tersebut yaitu tokoh masyarakat

Tiga parameter pola penggunaan ruang yang digunakan oleh kukang jawa, yaitu jenis tumbuhan yang digunakan kukang, ketinggian posisi kukang di atas permukaan tanah dan ukuran

Persentase kelompok owa jawa tertinggi yaitu di lokasi Sukagalih (21,43%) terdiri dari dua kelompok, dimana kelompok satu terdiri dari empat individu dan kelompok

Persentase kelompok owa jawa tertinggi yaitu di lokasi Sukagalih (21,43%) terdiri dari dua kelompok, dimana kelompok satu terdiri dari empat individu dan kelompok

Makna subyektif masyarakat terhadap Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) juga memiliki posisi sentral bagi pelestarian hutan yang ada di Taman Nasional