DESAIN, PABRIKASI, DAN PENGUJIAN
MESIN GERINDA TOOLPOST PADA
MESIN BUBUT KONVENSIONAL
TESIS
OLEH
M. KAMIL
037015012/TM
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DESAIN, PABRIKASI, DAN PENGUJIAN
MESIN GERINDA TOOLPOST PADA
MESIN BUBUT KONVENSIONAL
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Teknik Pada Program Studi Magister Teknik Mesin, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
OLEH
M. KAMIL
037015012/TM
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul Tesis : DESAIN, PABRIKASI, DAN PENGUJIAN MESIN GERINDA TOOLPOST PADA MESIN BUBUT KONVENSIONAL
Nama mahasiswa : M. KAMIL Nomor Pokok : 037015012 Program Studi : TEKNIK MESIN
Menyetujui Komisi Pembimbing
Prof.Dr.Ir. Bustami Syam, MSME Ketua
Dr.- Ing. Ikhwansyah Isranuri Ir. Tugiman, MT Anggota Anggota
Ketua Program Studi, Direktur SPs-USU,
Prof.Dr.Ir.Bustami Syam, MSME Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa B, MSc
Telah Diuji Pada Tanggal : 04 September 2006
PANITIA PENGUJI TESIS :
Ketua : Prof.Dr.Ir. Bustami Syam, MSME
Anggota : 1. Dr.-Ing. Ikhwansyah Isranuri
2. Ir. Tugiman, MT
3. Prof. Basuki Wirjosentono, MS, Ph.D
ABSTRAK
Mesin gerinda toolpost adalah alat yang dirancang secara khusus sebagai alat bantu dalam proses pengerjaan lanjut. Alat ini mampu menggerinda komponen permesinan yang dipasangkan pada mesin bubut konvensional dengan panjang benda kerja yang melebihi kapasitas mesin gerinda biasa, juga berfungsi untuk memperbaiki harga kekasaran sesuai dengan standar mesin gerinda. Mesin gerinda toolpost yang dirancang/didisain dan dipabrikasi yang dimensinya disesuaikan dengan toolpost mesin bubut konvensional. Komponen mesin gerinda toolpost pada mesin bubut konvensional disesuaikan dengan standard industri yang memiliki putaran motor 3000 rpm. Untuk mengetahui seberapa besar perilaku getaran mesin gerinda toolpost dilakukan pengujian getaran tanpa beban dan dikenai beban dengan menggunakan alat pengujian vibrometer analog VM-3314A, buatan IMC Cooperation Japan. Bahan uji yang digunakan pada pengujian adalah low carbon steel (mild steel). Untuk membuktikan kelayakan mesin gerinda toolpost agar dapat diproduksi maka dilakukan pengujian kekasaran permukaan hasil penggerindaan dengan menggunakan alat stylus instrumen (surftest 402). Dengan melakukan pengujian respon getaran untuk menguji displacement, velocity, acceleration dan pengujian kekasaran permukaan bahan uji, sehingga akan diketahui kemampuan mesin gerinda toolpost yang memiliki getaran dan standard kekasaran permukaan sesuai dengan disain dan pabrikasinya.
ABSTRACT
Toolpost grinding machine, is a tool that is specially designed as a supporting device for further processing. This tool that is attached to a conventional lathe machine can grind longer machinery components than a standard grinding machine. It also functions to improve the roughness value adapted to standard grinding machine. The dimension of the designed and fabricated toolpost is adapted to that of conventional lathe machine. The components of toolpost attached to the conventional machine has motor rotation of 3000 rpm adjusted to the industrial standard. To figure out the intensity of vibration characteristics of toolpost, a test of vibration without loading and with loading by using vibrometer analog VM-3314 A made by IMC Cooperation Japan was done. The material used in this test was low carbon steel (mild steel). To prove the properness of toolpost to be produced, a test of surface roughness of grinded material was done by using stylus instrument (surftest 402). By doing a test of vibration responses determining displacement, velocity, acceleration and a test of surface roughness of tested material, the capability of toolpost that has vibration and standardized surface roughness adapted to the design and fabrication is to be found.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan berkat
limpah Rahmat dan Karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul
DESAIN, PABRIKASI DAN PENGUJIAN MESIN GERINDA TOOLPOST PADA MESIN BUBUT KONVENSIONAL.
Tesis ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan pada Pusat Riset Noise
and Control Vibration pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik USU, Pendidikan
Teknologi Kimia Industri (PTKI), dan Fakultas Teknik Mesin Universitas
Malikussaleh Lhokseumawe, serta Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi
Medan.
Penulisan tesis ini terlaksana berkat bimbingan dan arahan dari berbagai
pihak terutama komisi pembimbing, dan melalui seminar kolokium memperoleh
banyak saran dan masukan demi kesempurnaan pada penelitian.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan yang tinggi kepada Prof.Dr.Ir. Bustami Syam, MSME dan
Dr.-Ing. Ikhwansyah Isranuri serta Ir. Tugiman, MT selaku komisi pembimbing yang
telah memberikan petunjuk dalam menentukan langkah penelitian.
Prof.Dr.Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc selaku Direktur Sekolah Pascasarjana,
yang memberikan kesempatan dan fasilitas dalam menyelesaikan pendidikan pada
Program Studi Magister Teknik Mesin SPs USU serta Ir. Alfian Hamsi, M.Sc selaku
memberikan keempatan dan fasilitas pada laboratorium Teknik Mesin. Seluruh dosen
dan Staf administrasi Program Studi Magister Teknik Mesin SPs USU dan
rekan-rekan yang telah memberikan tanggapan dan saran perbaikan. Selanjutnya penulis
menyampaikan terima kasih kepada istri dan sanak keluarga yang telah banyak
memberikan dorongan dan doa sehingga dapat selesainya penelitian ini.
Penulis menyadari masih banyak ketidaksempurnaan dari penulisan tesis ini,
oleh karenanya kritik dan demi perbaikan yang sifatnya membangun sangat
diharapkan. Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini ada manfaatnya bagi
pembangunan dan kemajuan teknologi.
Medan, 14 Maret 2007
Penulis,
ABSTRAK
Mesin gerinda toolpost adalah alat yang dirancang secara khusus sebagai alat Bantu dalam proses pekerjaan lanjut untuk menggerinda komponen pemesinan pada mesin bubut konvensional dengan panjang benda kerja melebihi kapasitas mesin gerinda biasa serta berfungsi untuk merubah harga kekasaran permukaan sesuai standard mesin gerinda. Mesin gerinda toolpost yang didesain dan dipabrikasi serta disesuaikan dengan dimensi pada toolpost mesin bubut konvensional. Komponen mesin gerinda toolpost pada mesin bubut konvensional disesuaikan dengan standard industri yang memiliki putaran motor 3000 rpm. Untuk mengetahui seberapa besar prilaku getaran mesin gerinda toolpost dilakukan pengujian getaran tanpa beban dan menggunakan beban dengan alat pengujian vibrometer analog VM-3314A, buatan
IMC Cooperation Japan. Bahan uji yang digunakan pada pengujian adalah low
carbon steel (mild steel). Untuk membuktikan kelayakan mesin gerinda toolpost
dapat diproduksi maka dilakukan pengujian kekasaran mesin gerinda penggerindaan dengan menggunakan stylus instrument (surftest 402). Dengan melakukan pengujian respon getaran untuk menguji displacement, velocity, acceleration dan pengujian kekasaran permukaan beban uji, sehingga akan diketahui kemampuan mesin gerinda
toolpost yang memiliki getaran dan standard kekasaran permukaan sesuai dengan
desain dan pabrikasinya.
ABSTRACT
The toolpost grinding machine is a model tool machine which is specially designed in advanced grinding process to grinding such conventional lathe is components with its length over than regular grinding machine capacity an also has the function to change the surface standard grinding machine. This toolpost grinding machine is designed, manufactured and also adapted to the dimension of toolpost conventional lathe. The component of toolpost grinding on conventional lathe is adjusted to the industrial standard which has the motor rotation of 3000 rpm. To know the amount of this toolpost machine’s vibration, a testing on vibration is carried out with or without capacity by using a testing tool called vibrometer Analog VM – 3314A, made by IMC Coorperation Japan. The testing material which is used is low carbon steel (mild steel). To prove the properness of this toolpost grinding machine can be produced a testing on the roughness of grinding result by using stylus instrument (surftest 402) is carried out. By doing at testing on vibration respond to test displacement, velocity, acceleration and the test on surface roughness of testing substance, can be know the capability of toolpost grinding machine who has vibration and surface roughness standard suitable with its design and manufacture.
Keyword : Conventional lathe machine, toolpost grinding machine, vibration
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
ABSTRAK iii
ABSTRACT iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR LAMPIRAN x
DAFTAR ISTILAH xi
RIWAYAT HIDUP xiii
1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Penulisan 5
1.4 Manfaat 6
2. TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1 Landasan Teori 7
2.1.1 Mesin bubut konvensional 7
2.1.2 Toolpost 8
2.1.3 Klasifikasi mesin gerinda toolpost 8
2.1.4 Proses hasil permukaan gerinda 9
2.1.5 Pemilihan batu gerinda 10
2.1.6 Proses gerinda 11
2.1.7 Pengujian getaran mesin gerinda toolpost dengan analisa teori 14
2.1.8 Kekasaran permukaan 17
2.2 Kerangka Konsep Penelitian 20
3. METODE PENELITIAN 21
3.1 Desain dan Pabrikasi Mesin Gerinda Toolpost 21
3.1.1 Tempat dan waktu 21
3.1.2 Bahan 21
3.2 Pengujian Mesin Gerinda toolpost 21
3.2.1 Tempat dan waktu 21
3.3 Pelaksanaan Desain 23
3.3.1 Batu gerinda 24
3.3.2 Bantalan 24
3.3.3 Putaran Mesin dan komponen belt dan pulley 25
3.3.4 Motor Listrik 26
3.4 Pabrikasi Mesin Gerinda Toolpost 26
3.5 Peralatan 27
3.6 Rencana Penelitian 28
3.7 Variabel yang diamati 28
3.8 Teknik Pengambilan Data Penelitian 30
3.8.1 Pengukuran respon getaran 30
3.8.2 Pengukuran respon kekasaran permukaan 32
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 35
4.1 Pendahuluan 35
4.2 Pelaksanaan Pengukuran Respon Getaran Tanpa Beban 39
4.3 Pengukuran Respon Getaran Tanpa Beban 40
4.4 Pengukuran Respon Getaran dengan Beban 47
4.5 Hubungan Respon Getaran pada Pengukuran Displacement 63
4.6 Hubungan Respon Getaran pada Pengukuran Velocity 66
4.7 Hubungan Respon Getaran pada Pengukuran Acceleration 69
4.8 Harga rata-rata Respon Getaran 72
4.9 Respon Pengukuran Langsung Nilai Kekasaran 82
4.10 Hubungan Pengukuran Displacement terhadap Harga Ra 84
5. KESIMPULAN 90
DAFTAR PUSTAKA 92
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Type Mesin Gerinda 1
Tabel 2.1 Data Teknik Mesin Bubut konvensional 8
Tabel 2.2 Harga Tingkatan Kekasaran Surface Roughness in Practice 18
Tabel 3.1 Tingkat kekasaran batu gerinda 24
Tabel 3.2 Bantalan 24
Tabel 3.3 Capacity Belt 25
Tabel 3.4 Pulley dengan Type V 25
Tabel 3.5 Komponen Mesin Gerinda Toolpost 26
Tabel 3.6 Mesin yang digunakan pada Proses Pabrikasi 27
Tabel 3.7 Peralatan yang dibutuhkan pada Proses Pabrikasi 28
Tabel 4.1 Bahan uji dengan data properties 35
Tabel 4.2 Capacity dan Identifikasi data mesin Gerinda toolpost pada Mesin Bubut Konvensional
36
Tabel 4.3 Pengukuran Respon Getaran Tanpa Beban 40
Tabel 4.4 Analisa Perhitungan tanpa Pemakanan 45
Tabel 4.5 Pengukuran Respon Getaran dengan kedalaman Pemakanan
0.01 mm
49
Tabel 4.6 Pengukuran Respon Getaran dengan kedalaman Pemakanan
0.03 mm
52
Tabel 4.7 Pengukuran Respon Getaran dengan kedalaman Pemakanan
0.05 mm
56
Tabel 4.8 Pengukuran Respon Getaran dengan kedalaman Pemakanan
0.07 mm
59
Tabel 4.9 Hasil Respon Getaran Pengukuran Displacement terhadap
waktu dengan kedalaman Pemakanan
63
Tabel 4.10 Harga Rata-rata Respon Getaran 73
Tabel 4.11 Analisa Perhitungan dengan Pemakanan 81
Tabel 4.12 Hasil Pengukuran Langsung Kekasaran 83
Tabel 4.13 Hubungan Respon Getaran dengan Pengukuran Displacement
dengan Pengukuran Kekasaran Permukaan
85
Tabel 4.14 Rata-rata Respon Getaran dengan Nilai Ra 86
Tabel 4.15 Gap Analisys 87
Tabel 4.16 Gap Analisys 88
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Mesin Bubut Konvensional 7
Gambar 2.2 Mesin Gerinda Toolpost 9
Gambar 2.3 Proses Pemakanan Penggerindaan 10
Gambar 2.4 Type I Lurus Batu Gerinda 10
Gambar 2.5 Proses Penggerindaan Benda Kerja 13
Gambar 2.6 Mekanisme Gerak 14
Gambar 2.7 Proses Tanpa Beban 15
Gambar 2.8 Kerangka Konsep Penelitian 20
Gambar 3.1 Bahan Uji 22
Gambar 3.2 Mesin Gerinda Toolpost 23
Gambar 3.3 Bahan Uji Hasil Pembubutan pada Mesin Bubut Konvensional 29
Gambar 3.4 Posisi Titik Pengukuran Menggunakan Vibrometer 31
Gambar 3.5 Set Up Alat Pengujian Respon Getaran 32
Gambar 3.6 Set Up Alat Pengujian Kekasaran Permukaan 33
Gambar 4.1 Gaya-gaya yang Terjadi 38
Gambar 4.2 Respon Getaran pada Pengukuran Displacement 46
Gambar 4.3 Respon Getaran pada Pengukuran Velocity 46
Gambar 4.4 Respon Getaran pada Pengukuran Acceleration 47
Gambar 4.5 Flow Chart Pengukuran Respon Getaran 48
Gambar 4.6 Respon Getaran Pengukuran Displacement 49
Gambar 4.7 Respon Getaran Pengukuran Velocity 50
Gambar 4.8 Respon Getaran Pengukuran Acceleration 51
Gambar 4.9 Respon Getaran Pengukuran Displacement 53
Gambar 4.10 Respon Getaran Pengukuran Velocity 54
Gambar 4.11 Respon Getaran Pengukuran Acceleration 55
Gambar 4.12 Respon Getaran Pengukuran Displacement 56
Gambar 4.13 Respon Getaran Pengukuran Velocity 57
Gambar 4.14 Respon Getaran Pengukuran Acceleration 58
Gambar 4.15 Respon Getaran Pengukuran Displacement 60
Gambar 4.16 Respon Getaran Pengukuran Velocity 61
Gambar 4.17 Respon Getaran Pengukuran Acceleration 62
Gambar 4.18 Respon Getaran Pengukuran Displacement 64
Gambar 4.19 Respon Getaran Pengukuran Displacement 65
Gambar 4.20 Respon Getaran Pengukuran Displacement 66
Gambar 4.21 Respon Getaran Pengukuran Velocity 67
Gambar 4.22 Respon Getaran Pengukuran Velocity 68
Gambar 4.23 Respon Getaran Pengukuran Velocity 69
Gambar 4.24 Respon Getaran Pengukuran Acceleration 70
Gambar 4.25 Respon Getaran Pengukuran Acceleration 71
Gambar 4.27 Flow Chart Pengujian Respon Kekasaran Permukaan 82
Gambar 4.28 Respon Pengukuran Kekasaran Permukaan 83
Gambar 4.29 Perbandingan Harga Respon Getaran dan Karga Kekasaran 86
Gambar 4.30 Gap Analisys Antara Hx dengan Ra 87
Gambar 4.31 Gap Analisys Antara Hv dengan Ra 88
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Set Up Kedudukan Mesin Gerinda Toolpost pada Mesin 94
Lampiran 2 Vybrometer Analog VM 3314A 95
Lampiran 3 Pengukuran Kekasaran Permukaan Bahan Uji 96
Lampiran 4 Bahan Uji Hasil Penggerindaan dan Pengujian 97
Lampiran 5 Hasil Pabrikasi Mesin Gerinda Toolpost 97
Lampiran 6 Mesin Bubut Konvensional Horison M 300 98
Lampiran 7 Pengujian Tarik 99
Lampiran 8 Diagram Surface Roughness 100
Lampiran 9 Hasil Pengukuran Velocity 101
Lampiran 10 Hasil Pengukuran Acceleration 102
Lampiran 11 Tabel Pengukuran rata-rata Getaran Tanpa Beban dan
Menggunakan Beban
103
Lampiran 12 Data Teknik Desain dan Pabrikasi Msin Gerinda Toolpost 104
DAFTAR ISTILAH
Simbol Besaran Satuan
A Penampang mm2
A Amplitudo m; rad
b Lebar mm
Ck Faktor Koreksi -
d Diameter mm
E Modulus Elastis N/m2
f Frekwensi Hz
f Gerakmakan m/rev
F Kecepatan Potong m/min
G Modulus Elastis Geser N/m2
h Tebal mm
Ip Momen Inersia Polar m4
Jo Momen Inersia kg m2
K Kelakuan N/m
L Panjang M
n Putaran Rpm
M Momen Tahanan mm
Simbol Besaran Satuan
Ra Kekasaran m
T Torsi Mekanik Nm
vf Kecepatan Potong m/min
vc Volume m3
W Berat N
x Simpangan arah x m
y Simpangan arah y m
z Simpangan arah z m
t Tegangan tarik N/mm2
Simpangan Sudut rad
Kerapatan massa kg/m3
τ Periode osilasi det
RIWAYAT HIDUP
I. DATA UMUM
1. Nama / Nip : Drs. M. Kamil, ST / 131 637 885
2. Tempat / Tgl. Lahir : T. Morawa, 16 Januari 1961
3. Pekerjaan : PNS
4. Pangkat / Golongan : Pembina – IV/a
5. Jabatan : Widyaiswara Madya
6. Instansi : PPPG Teknologi Medan
7. Alamat : Komplek Johor Indah Permai I Blok II/19
Medan 20144
Telp. (061) 7872095 Hp. (081) 362066711
II. DATA PROFESI
1. Pendidikan
a. SD : SD Alwaslyah 1967 s.d 1974 Medan
b. SLTP : SMP UNIVA 1974 s.d 1977 Medan
c. SLTA : STM Negeri II Medan 1977 s.d 1981 Medan
d. Perguruan Tinggi : S1 Pendidikan FPTK IKIP Padang 1981 s.d 1985 Padang dan S1 Fakultas Teknik UISU Medan 2001 Medan
e. Magister (S2) : Magister Teknik Mesin Sekolah Pscasarjana USU 2003 s.d 2006 Medan
2. Penelitian / Karya Ilmiah
No Judul Penelitian / Karya Ilmiah Tahun Publikasi
1 Menggambar Teknik Dasar 1994 Nasional
2 Product Cost 1995 Internal
3 Screw Jack BAKP SMK 1999 Nasional
4 Poligon Gaya BAKP 1999 Nasional
5 Menggambar Teknik SMK sesuai Kurikulum Edisi 1999
1999 Internal
6 Proses Pembuatan Nozzle pada Mesin CNC PU 2001 -
7 Desain, Pabrikasi dan Pengujian Mesin Gerinda Toolpost pada Mesin Bubut Konvensional
2006 Seminar MASTRUCT 8 Desain, Pabrikasi dan Pengujian Mesin Gerinda
Toolpost pada Mesin Bubut Konvensional
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Fenomena mesin gerinda adalah berfungsi sebagai proses pekerjaan
pemesinan lanjut, berdasarkan kepada spesifikasi dan bentuk geometrik dan tingkatan
proses pemesinan yang diinginkan dalam pembuatan produk atau komponen mesin.
Mesin gerinda silinder yang terdapat pada dunia industri umumnya memiliki standard
panjang penggerindaan di bawah satu meter, sedangkan banyak benda-benda yang
diproduksi panjangnya melebihi dari satu meter. Hal ini merupakan faktor
kelemahan apabila menerima order yang panjang benda kerjanya melebihi kapasitas
mesin. Berikut ini ada beberapa contoh dan type mesin gerinda silinder berdasarkan
data-data teknis.
Tabel 1.1 Type Mesin Gerinda
No Nama Mesin
Gerinda Spesifikasi Sistem
Max. benda
kerja Sumber data
1
2
3
4
5
Bendix Besly
Allen Bredley
Besly DH6
Gardner
Maho
15 HP
75 HP
60 HP
60 HP
15 HP
CNC
CNC
NC/Hidroulik
CNC
NC/Hidroulik
850 mm
800 mm
460 mm
383,90 mm
488 mm
Designed Built and
Warranted by
CB. Grinding
Machine 2003
Manual Book Maho
Untuk mengatasi hal tersebut penulis mencoba mengangkat permasalahan
pada mesin bubut konvensional dengan merancang sebuah mesin gerinda toolpost
yang diletakkan pada kedudukan toolpost mesin bubut konvensional, dengan
ketentuan-ketentuan yang telah disepakati berdasarkan standard. Untuk pemakaian
jenis batu gerinda dengan Standard ISO 3274-1975 E Bonded Abrasive Product
General Feature Designation Range of Dimension and Profiles (Brad F. Kuvin,
2001). Selanjutnya ukuran kehalusan permukaan batu gerinda mempunyai ukuran
grade yang berbeda atau disesuaikan dengan putaran yang dibutuhkan, hal ini
merupakan penentuan untuk kekuatan ikatan serbuk atau kekerasan batu gerinda yang
diklasifikasikan sesuai penggunaannya. Standard ISO telah menetapkan berdasarkan
klasifikasi batu gerinda dengan menggunakan abjad A sampai dengan Z secara
berurutan dengan tingkatannya (Serope Kalpakjian, 1984). Hasil penggerindaan
permukaan maka dilakukan pengukuran parameter sesuai dengan geometrik dan
kekasaran permukaan benda kerja berdasarkan standard ISO 4287 (Surface
Metrology Standard, 2000)
Untuk mendapatkan proses perancangan yang memiliki standard hasil
penggerindaan, perancangan mesin gerinda toolpost yang memenuhi standard apabila
hasil penggerindaan yang berkualitas sesuai standard toleransi yang diizinkan serta
desain alat yang presisi dan memenuhi standard vibration (Chris Heppy, 1996)
Getaran mekanis dapat terjadi disebabkan oleh proses pemesinan yang
bergerak secara harmonik, periodik, bebas dan secara paksa, besarnya getaran yang
Fenomena chatter atau getaran eksistensi yang timbul selama proses
pemotongan dengan mesin gerinda toolpost pada mesin bubut konvensional, hal ini
merupakan permasalahan yang perlu di kaji tentang pengaruh antara getaran dan hasil
penggerindaan permukaan proses (surface roughness in grinding operation), data ini
dapat dilakukan pengujian terhadap perubahan-perubahan pada kondisi pemotongan.
Penulis mencoba melakukan penelitian dengan melakukan penggerindaan
pada poros baja karbon rendah menggunakan mesin gerinda toolpost pada mesin
bubut konvensional dengan metoda penggerindaan poros karbon rendah terhadap
perubahan bentuk kekasaran permukaannya diharapkan pada posisi N5.
Tantangan bagi dunia industri sekarang adalah kurangnya informasi tentang
pengujian dan penelitian yang dapat memecahkan permasalahan teknologi
manufaktur, sehingga memperlambat proses pencapaian standard mutu.
Selanjutnya proses kerja menggunakan mesin gerinda toolpost dimaksudkan
disini adalah suatu model mesin gerinda yang dapat menggerinda benda kerja
berbentuk diameter atau disebut juga dengan proses pekerjaan pemesinan lanjut,
kedudukan alat ini diletakkan pada tempat toolpost mesin bubut konvensional.
Desain dan pabrikasi mesin ini menggunakan bahan dan peralatan yang relatif murah
sehingga biaya produksinya sangat menguntungkan pihak pengguna.
Hal dari proses perancangan dan pabrikasi mesin gerinda toolpost, peneliti
dapat menganalisanya dengan mengukur parameter tentang berapa besar getaran yang
terjadi pada mesin gerinda toolpost pada mesin bubut konvensional pada saat tanpa
penguji getaran vibrometer) sehingga mendapatkan hasil sesuai dengan standard
penggerindaan sebelumnya.
1.2. Perumusan Masalah
Mengingat luasnya pembahasan tentang desain, pabrikasi dan pengujian
mesin gerinda toolpost pada mesin bubut konvensional, maka desain dan pabrikasi
mesin gerinda toolpost pembahasannya hanya sebagian kecil pada sub bab 3.3 pada
pelaksanaan desain dan hal ini tidak termasuk ke dalam hasil dan pembahasan
penentuan pengujian, selanjutnya komponen mesin gerinda toolpost di rancang
dengan software komputer dan pada proses pabrikasi komponen disesuaikan dengan
bahan alat serta mesin yang digunakan sehingga mendapatkan dimensi sesuai
standard toleransi.
Untuk menyelidiki kelayakan desain dan pabrikasi mesin gerinda toolpost
pada mesin bubut konvensional diperlukan bahan uji sebagai sampel yang telah
dilakukan pengujian dengan pengujian tarik (menggunakan alat uji servo pulser).
Penelitian ini yang akan menjadi pokok pembahasan adalah respon getaran
yang terjadi pada mesin gerinda toolpost, pengujian dilakukan dengan menggunakan
alat uji vibrometer analog VM-3314A, buatan IMC Coperation Japan, yang mampu
menyelidiki respon getaran yang terjadi pada mesin gerinda toolpost yang
mempunyai kecepatan 3000 rpm, dengan pengujian tanpa beban dan dengan beban
sehingga mesin gerinda toolpost pada mesin bubut konvensional sebagai subjek
pengujian kekasaran permukaan bahan uji sesuai dengan standard penggerindaan
dengan menggunakan alat uji sesuai dengan standard penggerindaan, dengan
menggunakan alat uji Mutitoyo Surftest – 402.
Pada proses desain dan pabrikasi mesin gerinda toolpost, komponen dan
peralatan dilakukan dengan mengidentifikasi sesuai spesifikasi mesin bubut yang
digunakan, hal ini untuk mendapatkan standard posisi peletakan mesin gerinda
toolpost.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menghasilkan mesin gerinda
toolpost yang mampu menggerinda benda kerja pada mesin bubut konvensional dan
memiliki kemampuan lebih dari satu meter penggerindaan benda kerja serta memiliki
rendah getaran dan mendapatkan penyimpangan kekasaran permukaan pada
penggerindaan poros.
1.3.2. Tujuan khusus
1. Mendapatkan sebuah model desain mesin gerinda toolpost yang dapat
berfungsi menggerinda benda kerja pada mesin bubut konvensional melebihi
kapasitas mesin gerinda khusus, serta memenuhi stnadardisasi dan spesifikasi
2. Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan respon getaran mesin gerinda
toolpost tanpa beban (tanpa pemakanan)
3. Untuk menyelidiki respon getaran dengan menggunakan beban (dengan
pemakanan)
4. Untuk dapat menyelidiki respon pengujian kekasaran permukaan poros hasil
proses penggerindaan.
5. Untuk dapat menyelidiki hubungan respon getaran displacement dengan
respon pengujian kekasaran permukaan sebagai dasar penetapan kelayakan
mesin gerinda toolpost pada mesin bubut dapat diproduksi.
1.4. Manfaat
1. Sebagai bahan masukan untuk dunia pendidikan tentang pengembangan
teknologi di masa yang akan datang
2. Sebagai bahan masukan bagi dunia industri tentang proses penggerindaan
poros yang baik dan dapat dikembangkan
3. Sebagai bahan kajian tentang teknologi, apakah mesin gerinda toolpost pada
mesin bubut konvensional dapat diproduksi untuk penggerindaan komponen
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Mesin bubut konvensional
Menurut data manual of part list for celtic 14, mesin bubut celtic dirancang
untuk mengerjakan benda kerja berbentuk bulat (diameter dimention) dengan sistem
kerjanya benda kerja berputar sedangkan pahat tetap. Mesin bubut konvensional ini
dilengkapi dengan roda gigi dan spindle putaran untuk mengatur kecepatan putaran.
Spindel putaran dirancang sebanyak 16 tingkatan dengan perincian 8 tingkatan
putaran cepat dan 8 tingkat putaran lambat, pada gambar 2.1 adalah mesin bubut
konvensional yang menjadi dasar perancangan penempatan mesin gerinda toolpost.
Mesin bubut konvensional merk celtic 14 produced By PT. Persero Industri Mesin
Perkakas Indonesia (IMPI) Cilegon
Pendukung data teknik dari mesin bubut konvensional tersebut dapat dilihat
pada table 2.1.
Tabel 2.1 Data Teknis Mesin Bubut Konvensional
Daya Motor
Putaran Minimum
Putaran Maksimum
Diameter Pencekaman
Panjang Benda Kerja
Bobot Mesin
3 PK 24 rpm 1000 rpm 300 mm 1000 mm 1 ton
Keterangan Tabel 2.1 menunjukkan bahwa putaran mesin sesuai dengan data mesin,
yaitu dari putaran minimum hingga putaran maksimum 24, 35, 45 , 60, 75, 81, 118,
145, 235, 290, 370, 460, 515, 725 dan 1000 (satuan rpm), selanjutnya mesin bubut
konvensional ini memiliki tinggi senter 12’’ atau 30, 48 mm.
2.1.2. Toolpost
Toolpost adalah rumah pahat (tempat pengikatan pahat) yang dirancang sesuai
kebutuhan misalnya tempat pahat faching tool, netral tool, thread tool, grouping tool,
boring tool, center drill dan pahat inside tool.
2.1.3. Klasifikasi mesin gerinda toolpost
Mesin gerinda toolpost adalah suatu alat Bantu untuk menggerinda benda
kerja yang berbentuk diameter atau disebut juga dengan proses pekerjaan pemesinan
lanjut, alat ini diletakkan pada tempat toolpost mesin bubut konvensional.
Pada penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya tentang
konvensional, model dan desain konstruksi dari mesin gerinda toolpost berbeda-beda
akan tetapi posisi kedudukan mesin gerinda toolpost tetap sama yaitu, diletakkan
pada toolpost mesin bubut.
Menurut Chris Heapy (1996), konstruksi mesin grinding toolpost yang pernah
dirancang pada mesin bubut konvensional dengan kecepatan putar 2500 rpm seperti
terlihat pada gambar 2.2. Mesin gerinda toolpost ini digunakan untuk proses
pekerjaan akhir (finishing) dari hasil bubutan, penanganan pada pengerjaan ini
biasanya untuk memperoleh hasil pekerjaan permukaan yang lebih halus dan
mengkilat seperti kaca.
Gambar 2.2 Mesin Gerinda Toolpost
2.1.4. Proses hasil permukaan gerinda
Serope Kalpakjian (1984), bahwa proses hasil permukaan specimen yang
digerinda secara actual di dalam prakteknya di dapat dari kedalaman pemakanan
Gambar 2.3 Proses Pemakanan Penggerindaan
Berdasarkan ketetapan di dapat analisa perhitungan kedalaman pemakanan
menggunakan persamaan,
d D
L= . (2.1)
sehingga
D d r C V
v t
. .
. 4
= (2.2)
2.1.5. Pemilihan batu gerinda
Untuk menjamin keberhasilan dari hasil penggerindaan, peneliti ini memilih
batu gerinda sesuai dengan yang telah ditetapkan secara Internasional (ISO R, 605,
Keterangan :
D = Diameter luar
d = Diameter dalam
[image:31.612.108.519.317.729.2]t = Tebal
Gambar 2.4 Type I Lurus (Straight Wheel) Batu Gerinda
2.1.6. Proses gerinda
Proses gerinda dilaksanakan dengan mesin gerinda toolpost pada mesin bubut
konvensional, untuk menghitung kecepatan batu gerinda dapat dilakukan dengan
ketetapan,
000 . 60
1
xn xd
n s
s
π
= (2.3)
Keterangan :
ns = Kecepatan periferal batu gerinda
ds = Diameter batu gerinda
n1 = Putaran batu gerinda
maka putaran bahan uji,
000 . 60
2
xn xd
n w
w
π
= (2.4)
Dimana :
nw = Kecepatan periferal bahan uji
dw = Diameter bahan uji
Kecepatan periferal specimen ini jauh lebih kecil daripada kecepatan periferal batu
gerinda, hal ini bisa diambil rasio kecepatannya.
w s
n n
q = (2.5)
Dimana : q adalah rasio kecepatan (speed ratio = 20 s.d 120)
Karena keausan batu gerinda makin lama semakin bertambah serta diameter spesimen
makin mengecil, maka kedalaman penggerindaan makin lama semakin mengecil,
untuk itu diperlukan kompensasi keausan, sehingga harga gerak makan radial yang
dipilih pada mesin harus lebih besar dari pada kedalaman penggerindaan yang
diinginkan.
) 1
( k
a
fr = + (2.6)
Dimana :
fr = gerak makan radial yang diatur pada mesin
a = kedalaman penggerindaan yang diinginkan
k = adalah kompensasi karena keausan batu gerinda dan pengecilan
benda kerja
s s
w w
xb Gxd
xl d
k = (2.7)
dw = diameter bahan uji yang digerinda
lw = panjang bahan uji yang digerinda
bs = lebar batu gerinda
[image:33.612.151.458.114.410.2]G = rasio penggerindaan
Gambar 2.5 Proses Penggerindaan Benda Kerja
Parameter rasio penggerindaan merupakan harga yang spesifik yang berlaku
bagi suatu kombinasi jenis batu gerinda dan material spesimen pada kondisi
penggerindaan.
Vs Vw
G= (2.8)
Dimana :
Vw = Volume material yang digerinda, diukur setelah proses
penggerindaan selesai dilakukan
Vs = Volume keausan batu gerinda, diukur secara pendekatan dengan cara
mengukur permukaan dengan menggunakan microscope setelah
Kecepatan penghasilan tatal (rate of metal removed) dapat dihitung dengan
menggunakan rumus,
f xaxv xd
Z =π w / (2.9)
Dimana :
Z = Kecepatan penghasilan tatal
dw = diameter bahan uji
a = kedalaman penggerindaan
bs = lebar batu gerinda
Vfa = Kecepatan gerak melintang eretan
Vfr = Kecepatan makan radial
2.1.7. Pengujian getaran mesin gerinda toolpost dengan analisa teori
Berdasarkan desain dan pabrikasinya bahwa mesin gerinda toolpost
digunakan pada proses pergerakan dinamis dengan kondisi batu gerinda berputar
berlawanan jarum jam dan benda kerja berputar searah dengan jarum jam, sehingga
dapat dianalisa sesuai dengan gerak yang timbul.
Dalam kondisi ini dapat diasumsikan bahwa akan terjadi torsi yang dihasilkan
motor melalui mekanisme pulley. Untuk memudahkan analisis gerak, maka gambar
2.6 dapat disederhanakan.
Gambar 2.7 Proses tanpa Pemakanan
Persamaan pada kondisi tanpa pemakanan sesuai dengan hukum Newton
∑
M =Jθ&&Maka
(
J01+J02)
θ ÷Ktθ =T0sinϖtv
(2.10)
Untuk gerak harmonic maka berlaku
t
A ϖ
θ = sin (2.11)
t A ϖ
θ&= cos (2.12)
t
A ϖ
ϖ
θt= − 2 sin (2.13)
Sehingga
(
J J)
(
ϖ Asinϖt)
Kt(
Asinϖt)
T0sinϖt2 02
01+ − ÷ =
(
)
(
k − J +J)
A=To2 02
01 ϖ
Amplitudo getarannya
(
)
(
2)
02 01
0
ϖ
τ J J
k
T A
+ −
= (2.14)
Frekuensi pribadi sistem
(
J01 J02)
k
n
+
= τ
ϖ (2.15)
Kekakuan yang terjadi pada poros
( )
kτ(
Nm rad)
L G I
Kτ = p / (2.16)
Dimana Ip adalah momen inersia polar penampang melintang poros (m4)
32
4 d
Ip =π maka
L G d k 32 4 π τ =
Massa momen inersia pada batu gerinda
( )
J0Untuk menghitung momen inersia pada pulley dan batu gerinda
diperhitungkan terlebih dahulu dengan persamaan untuk pulley.
4 2 p p p t d
V = π dan untuk batu gerinda
4 2 p p b t d
V =π
maka g d W J c 8 2
0 = atau
8 . 2
0
d v
J = cρ
Maka torsi yang bekerja pada sistem (T) dianggap mengalami torsi harmonik
sehingga T(t)=T0sinϖtdiasumsikan bahwa torsi maksimum bekerja pada keadaan
1
sinϖt = , maka berlaku,
n xP T
To t T
π
2 60 :
)
( = 0 = (2.18)
Gaya-gaya yang bekerja pada proses pemakanan batu gerinda dengan bahan
uji adalah disebut dengan gaya yang bekerja, gaya tangensial dan gaya radial, maka
untuk menghitung gaya.
gaya
s
n Nmr
F = (2.19)
gaya tangensial
m eq
xh F
Ft = 1 (2.20)
maka gaya radial yang terjadi
m eq n xh
F F
υ1
= (2.21)
2.1.8. Kekasaran permukaan surface roughness
Menurut Thomas (1999), bahwa kekasaran permukaan dapat diukur antara
batas puncak tertinggi dan lembah bagian bawah yang membentuk sudut atau disebut
gelombang amplitude dapat dilakukan pengukuran kekasaran permukaan dengan
Menurut G. Takeshi Sato (1983), kekasaran permukaan dari suatu proses
pengerjaan mesin bubut merupakan faktor yang sangat penting dalam bidang
produksi (proses pengerjaan), hal ini adalah untuk menjamin mutu, akurasi, dan
kepresisian suatu komponen.
Untuk memperoleh kualitas dari hasil pengerjaan pemesinan dari hasil
bubutan diperlukan pengerjaan finishing dengan mengatur kecepatan putaran, depth
of cut dan kecepatan langkah pemakanan yang bertujuan untuk mencapai suatu angka
standard kekasaran permukaan rata-rata dan dengan nilai tingkat kekasaran
permukaan tertentu, maka untuk menghitung nilai angka kekasaran permukaan
rata-rata yaitu dengan menggunakan persamaan.
L A
L
An A
A A
Ra= 1+ 2+ 3+... =
∑
(2.22)Menurut Serope Kalpakjian (1984), nilai Ra adalah jumlah rata-rata puncak tertinggi
dan terendah setiap gelombang serta berbanding terbalik dengan panjang pengukuran.
Keterangan dari data menunjukkan batas roughness hasil uji coba grinding
menunjukkan batasan berada pada posisi diantara 1.6 m s.d 0.1 m, maka dari data
tersebut dinyatakan bahwa batas normalnya dapat dikelompokkan pada :
a. Kasar = 1.6 m s.d 0.8 m
b. Sedang = 0.8 m s.d 0.4 m
2.2. Kerangka Konsep Penelitian
Pengukuran posisi kedudukan Toolpost pada mesin bubut konvensional
Desain mesin gerinda menggunakan Auto cad
Pemilihan bahan berdasarkan spesifikasi
Pemilihan mesin dan alat ukur dimensi proses pemesinan
Pembuatan Bahan Uji
Proses pembuatan komponen mesin gerinda
Pengujian dimensi hasil proses permesinan
Perakitan komponen
Ya
Pengujian getaran Tanpa beban dan menggunakan beban
Pengujian kekasaran permukaan Bahan Uji
Pengolahan data
Analisys
Selesai Hasil
Tidak
Pengujian mesin gerinda
Tidak
[image:40.612.132.541.130.624.2]Ya
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Desain, Pabrikasi Mesin Gerinda Toolpost
3.1.1. Tempat dan waktu
Untuk proses desain dan pabrikasi mesin gerinda toolpost dilaksanakan pada
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi (PPPG Teknologi) Medan, dengan
rentang waktu hingga mesin gerinda toolpost dan disetujui oleh pembimbing.
3.1.2. Bahan
Bahan yang digunakan pada desain, pabrikasi mesin gerinda toolpost pada
mesin bubut konvensional ini adalah berdasarkan spesifikasi standard bahan yang
terdapat pada lampiran 10.
3.2. Pengujian Mesin Gerinda Toolpost
3.2.1. Tempat dan waktu
Tempat Pengujian mesin gerinda toolpost pada mesin bubut konvensional ini
dilaksanakan pada :
1. Pengujian getaran mesin gerinda toolpost dilaksanakan pada Laboratorium
Pusat Riset Universitas Sumatera Utara, Sekolah Pascasarjana Jurusan Teknik
2. Pengujian kekasaran permukaan hasil proses pekerjaan mesin gerinda toolpost
dilakukan pada Departemen Perindustrian RI (PTKI) Medan
3. Waktu pengujian dilaksanakan hingga riset ini dianggap selesai oleh komisi
pembimbing.
3.2.2. Bahan Uji
Proses pembuatan bahan uji dilakukan dengan pembubutan hingga mencapai
batas penggerindaan dengan dimensi sesuai gambar 3.1.
Keterangan :
Panjang bahan uji = 150 mm
Diameter bahan uji = 24 mm
Kekasaran permukaan = N 5
Simbol Patokan A = Bidang patokan terhadap kesumbuan
Simbol kebulatan O = Kebulatan bahan uji terhadap kesumbuan dengan
batas penyimpangan yang diizinkan 0.08 mm
Simbol kelurusan = Kelurusan bahan uji terhadap kesumbuan dengan
Toleransi φ h 7 = Harga batas penyimpangan basis poros.
Gambar 3.1 Bahan Uji
3.3. Pelaksanaan Desain
Pelaksanaan desain mesin gerinda toolpost dilakukan dengan menggunakan
software komputer (lampiran 14) dimensi kedudukan toolpost disesuaikan dengan
kondisi dudukan toolpost mesin bubut konvensional yang menjadi patokan utama
adalah tinggi senter mesin bubut konvensional, panjang dan lebar dari desain,
pabrikasi yang akan dirancang (lampiran 13). Berikutnya untuk melakukan
pemilihan bahan yang disesuaikan dengan proses desain dan pabrikasi mesin gerinda
toolpost.
Keterangan gambar :
1. Batu gerinda 2. Bearing 3. Pulley 1 4. Belt
5. Motor Listrik 6. Mur Pengunci 7. Baut Dudukan
8. Dudukan
9. Dudukan Motor Listrik 10. Poros
11. Rumah Poros
12. Pelindung Batu Gerinda 13. Bush Pengarah
[image:43.612.112.499.393.710.2]14. Baut Penyetel Belt 15. Bush Gerinda 16. Pulley 2
3.3.1. Batu Gerinda
Dasar pemilihan batu gerinda pada mesin gerinda toolpost disesuaikan dengan
grit size 60 dan grain size 40 ukuran serbuk 400 m (terdapat pada Tabel 3.1)
Tabel 3.1 Tingkat Kekasaran Batu Gerinda
Grit size
Grain size
Ukuran serbuk m
Klasifikasi serbuk Grit size Grain size Ukuran serbuk m
Klasifikasi serbuk 8 10 12 14 16 500 400 315 250 200 4620 3460 2550 2100 1660
Sangat Kasar 90 100 120 150 180 25 20 16 12 10 216 173 142 122 86 Halus 20 24 30 36 160 125 100 80 1340 1035 900 710 Kasar 220 240 280 8 6 5 66 63 44 Sangat Halus 46 54 60 70 80 63 50 40 40 32 508 430 400 320 200 Medium 320 400 500 600 900 F 40 F 28 F 20 F 10 F 8 32 23 16 8 6 Super Halus
Menurut Taupiq Rochim (1993) tingkat kekasaran proses gerinda
3.3.2. Bantalan
Pada proses perancangan bantalan yang digunakan pada poros batu gerinda
[image:44.612.106.538.219.503.2]toolpost adalah menggunakan standard SKF dengan standard ukuran sesuai Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Bantalan
Diameter Dalam d
Diameter
Luar D Tebal B
Kemampuan Beban Dinamik Beban Statik Limit Kecepatan rpm Type NU
17 mm 40 mm 16 mm 23.800 25.200 16.000
s/d 19.000
NU 2203 ECP
3.3.3. Putaran mesin, komponen belt dan pulley
Menurut Serope Kalpakjian (1984), telah menemukan bahwa putaran mesin
untuk proses gerinda dibagi kepada dua kelompok, pertama putaran benda kerja yang
terletak diantara 30 rpm s.d 200 rpm, dan kedua putaran mesin gerinda di atas
2500 rpm. Dari data ini dapat ditentukan tentang perancangan belt dan pulley yang
dipilih untuk proses desain pabrikasi mesin gerinda toolpost. Sebagai bahan referensi
bahwa belt dan pulley yang digunakan pada proses pabrikasi mesin gerinda toolpost
adalah berdasarkan International Engineering Associales oleh Tyler G. Hicks 1987,
[image:45.612.149.485.334.583.2]maka belt dan pulley pada Tabel 3.3 dan 3.4.
Tabel 3.3 Capacity Belt
Belt Speed 30/64 in (7,9mm) 23/64 in (9,1 mm)
Ft/min m/s Medium Heavy
4000 5000 6000
20,3 25,4 30,5
10,9 12,5 13,2
12,6 14,5 15,2
Tabel 3.4 Pulley dengan type V
Pulley speed Minimum pulley diameters
Ft/min Up to m/s Up to in cm in cm
2500 2500 – 4000 4000 – 6000
12.7 12,7 – 20,3 20,3 – 30,5
5 6 7
12,7 15,2 17,8
8 9 10
20,3 22,9 25,4
3.3.4. Motor Listrik
Pemilihan motor listrik untuk komponen mesin gerinda toolpost di sesuaikan
standard kecepatan (putaran mesin gerinda), dalam hal ini spesifikasi motor listrik
yang digunakan adalah :
Type = 7104 Spec. MC/JB 165-80
Output = ¼ HP Volts = 110 / 220
Hz = 50 / 60 Amp = (50 Hz) 5,5 / 2,6 dan (60Hz) 4,6 / 2,3
Rpm = 1440 / 1730
Motor listrik ini diproduksi by Fuzhou Electric Mashine & Factury China
3.4. Pabrikasi Mesin Gerinda Toolpost
Pada proses pabrikasi mesin gerinda toolpost dijabarkan dalam tabel kegiatan,
dan hasil proses pabrikasi dapat dilihat pada lampiran 5.
Tabel 3.5 Komponen mesin gerinda toolpost sesuai desain
No Nama Bagian Spesifikasi Standard Keterangan
1. Batu Gerinda φ 90 x 10 x 16 Gs 60, Serbuk 400 m Di beli
2. Bantalan φ 36 x 10 SKF Nu 2203 ECF Di beli
3. Pulley 1 φ 116 x 22 Aluminum Di buat
4. Belt φ Seri A 23 Type V. Max. 5000 rpm Di beli
5. Motor Listrik ¼ Hp 1440 rpm Electric motor Di beli
6. Mur Penginci M. 17 x 1,5 Mild Steel Di beli
7. Baut Dudukan M. 17 x 1,5 Mild Steel Standard
8. Dudukan 1 175 x100x20 Mild Steel Di buat
9. Dudukan Motor 173 x 143 x8 Mild Steel Di buat
10. Poros φ 18 x 170 Mild Steel Di buat
Tabel 3.5 Komponen mesin gerinda toolpost sesuai desain (lanjutan)
12. Pelindung Batu
Gerinda φ
116 x 60 Aluminum Di buat
13. Bush Pengarah φ 41 x 80 Mild Steel Di buat
14. Baut Penyetel M. 12 x 1,25 Mild Steel Di beli
15. Bush Gerinda φ 26 x 22 Mild Steel Di buat
16. Pulley 2 φ 42 x 34 Mild Steel Di buat
3.5. Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk proses pabrikasi mesin gerinda toolpost ini
menggunakan beberapa peralatan dan mesin.
a. Peralatan mesin yang digunakan pada proses pabrikasi mesin gerinda toolpost
sesuai dengan bentuk dan desainnya pada table 3.6.
Tabel 3.6 Mesin yang digunakan pada proses Pabrikasi
No Mesin Kegunaan
1.
2.
3.
4.
5.
Mesin Gergaji
Mesin Bor
Mesin Sekraf
Mesin bubut
Mesin gerinda
Memotong benda kerja awal pada bagian seluruh komponen mesin gerinda toolpost
Untuk membuat Lubang pada benda kerja, misalnya baut dudukan, baut bush pengarah, pelindung batu gerinda dan rumah poros
Memotong bentuk benda kerja pada komponen Dudukan1,
dudukan motor listrik, pelindung batu gerinda, batu gerinda dan rumah poros.
Membuat benda kerja rumah poros, poros, pelindung batu gerinda dan Bush pengarah
Melakukan pekerjaan finishing antara lain tempat dudukan bantalan pada poros dan bush pengarah
b. Peralatan pendukung yang digunakan pada proses pembuatan mesin gerinda
Tabel 3.7 Peralatan yang dibutuhkan pada Proses Pabrikasi
No Peralatan Kegunaan
1. Sheetmat Alat ukur dimensi benda kerja
2. Micrometer Alat ukur dimensi benda kerja pada proses finishing
3. V. Blok Dudukan benda kerja pada proses pengukuran bentuk bulat 4. Paralel Alas (landasan) benda kerja pada saat pengikatan pada ragum 5. Kunci-kunci Pengikatan mesin gerinda, pengikatan mur pengunci pahat 6. Pahat, mata bor,
gergaji, senter drill
Alat potong benda kerja yang digunakan sesuai dengan kebutuhannya.
7. Kaca mata dan sarung tangan
Alat keselamatan kerja digunakan pada saat proses pembuatan
8. Format instrument data Mendata/mencatat besarnya getaran yang terjadi pada mesin gerinda toolpost
3.6. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen dengan mengambil
sampel sebanyak 12 buah bahan uji. Pelaksanaan pengujian dilakukan secara
bertahap dengan mengambil data masukan dari pengujian getaran yang terjadi pada
proses tanpa beban dan dengan menggunakan beban serta menguji respon kekasaran
hasil penggerindaan.
3.7.Variabel yang diamati
Rancangan penelitian getaran adalah untuk menyelidiki getaran yang terjadi
pada mesin gerinda toolpost pada mesin bubut konvensional ini dilakukan pengujian
getaran. Hal ini dengan mengidentifikasi seberapa besarnya getaran yang terjadi pada
saat tanpa menggunakan beban dan menggunakan beban.
Untuk menguji getaran yang terjadi dapat dilakukan menggunakan vibrometer
menggunakan ketentuan besarnya getaran yang terjadi. Untuk mendapatkan data dan
karakteristik getaran pada proses mesin gerinda toolpost bekerja ditentukan beberapa
variabel yaitu putaran motor listrik, kedalaman pemakanan dan gerakan pemakanan.
1. Putaran mesin untuk proses pembubutan awal bahan uji (specimen) dalam
penelitian ini ditetapkan berdasarkan :
1000 n d
Vc=π w sehingga
w
d Vcx n
π
1000
= (3.1)
Maka,
rpm
x x
n 332
24 14 , 3
1000 25
= =
2. Pada proses pembuatan finishing maka putaran 290 rpm (hal ini disesuaikan
dengan data putaran pada mesin bubut konvensional)
Gambar 3.3 Bahan Uji Hasil Pembubutan pada Mesin Bubut Konvensional
3. Sedangkan putaran mesin bubut konvensional untuk penggerindaan bahan uji
ditetapkan dengan putaran 125 rpm dan dilaksanakan pada mesin Harrison M
4. Putaran motor listrik mesin gerinda toolpost ditetapkan berdasarkan
spesifikasi motor listrik, maka untuk mencapai kecepatan yang diharapkan
dengan membuat perbandingan besar diameter Pulley1 dengan diameter
pulley2 sehingga putaran batu gerinda.
t
m n
pulley Diameter
pulley Diameter x
n =
2 1
. .
(3.2)
rpm rpm
x 2977.01 3000 42
116
1440 = =
5. Kedalaman pemakanan (a) pada penelitian ini ditetapkan berdasarkan proses
kedalaman pemakanan sesuai sub bab 2.1.4 yaitu 0,01 s.d 0,07 mm dengan
mengambil sampel kedalaman pemakanannya 0.01 mm, 0.03 mm, 0.05 mm
dan 0.07 mm
6. Kecepatan gerak pemakanan dalam penelitian ini ditetapkan berdasarkan data
mesin bubut dengan kecepatan gerak pemakanan 0.05 mm/min. Bahan uji
hasil penggerindaan terlampir pada lampiran 4.
3.8. Teknik Pengumpulan Data Penelitian
3.8.1. Pengukuran respon getaran
Untuk pengukuran respon getaran mesin gerinda toolpost dilakukan dengan
tiga arah atau disesuaikan dengan arah gerakan mesin bubut konvensional, dengan
Keterangan :
1. Arah gerakan horizontal = Hh
2. Arah pergerakan vertical = Hv
[image:51.612.131.467.106.445.2]3. Arah pergerakan axial = Hx
Gambar 3.4 Posisi Titik Pengukuran Menggunakan Vibrometer
1. Teknik pengumpulan data getaran
Untuk pengumpulan data getaran dipersiapkan instrument pengumpulan data
yang berisikan arah pengukuran, kedalaman pemakanan dan kecepatan
pemakanan. Instrumen pengambilan data pengukuran getaran (displacement,
velocity dan acceleration) proses penggerindaan tanpa menggunakan bahan
uji dan menggunakan bahan uji.
2. Alat pengukuran getaran
Alat pengukuran getaran selama proses penggerindaan spesimen akan terdapat
kecepatan dan percepatan, setiap titik pengukuran pada kondisi tanpa beban
mengambil data dibutuhkan alat pengukur getaran (handy vibrometer
Vm-3314A) data alat terlampir pada lampiran 2.
Untuk melakukan pengujian respon getaran maka ditetapkanlah titik
pengukuran pada gambar 3.5.
Keterangan : 1.Bahan uji 2.Batu gerinda
[image:52.612.126.524.218.572.2]3.Pelindung batu gerinda 4.Posisi vertical alat uji 5.Posisi Horizontal alat uji 6.Posisi Axial Alat uji
Gambar 3.5 Set Up Alat Pengujian Respon Getaran
3.8.2 Pengukuran respon kekasaran permukaan
Konfigurasi permukaan hasil proses penggerindaan adalah hal utama pada
mesin bubut konvensional dapat diproduksi. Untuk membuktikan berapa besarnya
harga kekasaran permukaan datanya dikumpulkan pada instrumen, untuk mengukur
kekasaran permukaan menggunakan alat Mitutoyo Surftest-402 (lampiran 3).
Untuk melakukan pengujian respon kekasaran permukaan ditetapkanlah titik
pengukuran sesuai pada gambar 3.6
Keterangan :
1. Peraba 2. Baut Penyetel 3. Poros
4. Tombol on off
5. Tombol Set
6. Tombol Pengurangan 7. Tombol Penambahan
[image:53.612.116.453.250.558.2]8. Motor Listrik 9. Dudukan 10. Dudukan 11. Blok V 12. Meja 13. Benda Uji
Gambar 3.6 Set Up Alat Pengujian Kekasaran Permukaan
Secara keseluruhan variabel yang diamati pada penelitian ini :
1. Putaran mesin gerinda toolpost
3. Kedalaman pemakanan dan kecepatan pemakanan
4. Gaya-gaya yang terjadi pada proses pemakanan
5. Respon getaran tanpa pemakanan, displacement, velocity, dan acceleration
dengan masing-masing memiliki arah vertikal dan arah horisontal.
6. Respon getaran menggunakan nahan uji pada pengujian displacement, velocity
dan acceleration dengan masing-masing memiliki arah axial, arah vertikal dan
arah horisontal
7. Respon kekasaran permukaan yang dihasilkan dari penggerindaan bahan uji
berdasarkan ketetapan putaran mesin gerinda toolpost 3000 rpm dan putaran
mesin bubut konvensional 125 rpm dengan kecepatan pemakanan 0.05 mm,
serta kedalaman pemakanan yang bervariasi antara : 0.01 mm, 0.03 mm,
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pendahuluan
Penelitian ini memodelkan bentuk fisis sistem pada analisa data untuk getaran
tanpa menggunakan beban dan menggunakan beban (Ikhwansyah, 2004). Bahan
yang digunakan pada pengujian menggunakan bahan mild steel sebagai bahan uji,
menurut John A. Schey (1987), bahan mild steel sesuai pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Low Carbon Steel dengan Data Properties
Bahan Uji
Tensile Strength
MPa
Fatique Strength
MPa
Density Kg/m3
Hardness HB
Carbon Steel
Mild Steel 380 190 7800 110 0,15 C
Selanjutnya bahan uji tersebut dilakukan pengujian dengan menggunakan alat
pengujian tarik (data terlampir pada lampiran 7)
Sistem yang digunakan dalam pengambilan data dari pengujian ini adalah
menguji seberapa besar respon getaran mesin gerinda toolpost pada mesin bubut
konvensional tanpa beban dan menggunakan beban dengan kedalaman pemakanan
ditetapkan 0.01 mm, 0.03 mm, 0.05 mm dan 0.07 mm. Untuk mengetahui seberapa
besar respon kekasaran permukaan benda uji, selanjutnya dilakukan dengan
memberikan informasi tentang hasil pengujian, bahwa desain dan pabrikasi mesin
[image:56.612.131.505.207.530.2]gerinda toolpost pada mesin bubut dapat diketahui secara teoritis.
Tabel 4.2 Capacity dan Identifikasi Data Mesin Gerinda Toolpost pada Mesin Bubut Konvensional
No Capacity Simbol Harga Satuan
1 Daya output P 0.25 – 0,1865 Hp & Kw
2 Putaran batu gerinda n1 3000 rpm
3 Putaran batu uji n2 125 rpm
4 Panjang Poros lw 140 mm
5 Diameter poros batu gerinda dp 18 mm
6 Diameter Pulley dp2 42 mm
7 Tebal pulley tp 14 mm
8 Kerapatan massa baja 7800 kg/m3
9 Modulus elastisitas geser G 200 x 109 N/m2
10 Diameter batu gerinda ds 90 mm
11 Lebar batu gerinda bs 10 mm
12 Kerapatan massa batu 7100 kg/m3
13 Kecepatan pemakanan f 0,05 mm/rev
14 Tebal beram ekivalen heq 0,266 m
15 Koefisien gesek interaksi 0,30
16 Konstanta potong untuk baja m 0,75
Untuk mencapai kecepatan yang diharapkan dengan membuat perbandingan
besar diameter Pulley1 dengan diameter pulley2, maka putaran batu gerinda dapat
dihitung.
a. Putaran batu gerinda
1 2
1 n
Pulley Diameter
pulley Diameter x
Sehingga
rpm rpm
x 2977.01 3000
42 116
1440 = =
b. Kecepatan sudut (ϖ)
s rad x x n / 314 60 3000 14 , 3 2 60 1 2 = = = π ϖ
c. Kekakuan pegas torsional poros (kt) perlu diketahui terlebih dahulu Inersia
polar penampang melintang poros (m4)
rad Nm x x L x G x d
kt p 14722,85 /
) 14 , 0 ( 32 ) 10 200 ( ) 018 , 0 ( 14 , 3 32 9 4 4 = = =π
d. Untuk menghitung massa momen Inersia (J0), maka massa untuk pulley.
3 5 2 2 2 10 94 , 1 4 ) 014 , 0 ( ) 042 , 0 ( 14 , 3
4 x m
x t
x d
Vp+π p p = = −
rad kgm x
x x
J 0,0008 /
8 ) 042 , 0 ( ) 7800 ( ) 10 94 , 1 ( 2 5
01= =
−
e. Torsi yang bekerja pada system (T) sistem dianggap mengalami torsi
harmonik T(t) = T0sinϖt, yang diasumsikan bahwa torsi maksimum bekerja
pada keadaan sinϖt=1
Nm x x x n P x
T 0,6
3000 2 ) 10 1865 , 0 ( 60 2 60 3 1
0= = =
π π
f. Frekuensi pribadi sistem (ϖn)
s rad
n 1516,72 /
g. Amplitudo getaran torsional (A) adalah
(
)
(
)
(
14722,85(
0,008 0,0056)
314)
6 , 0 2 1 02 01 0 x x J J k T A
t − +
= + − = ϖ rad
A= 4,25.10−5
h. Gaya-gaya yang bekerja pada proses pemakanan batu gerinda dengan bahan
uji adalah gaya yang bekerja, gaya tangensial dan gaya radial. Untuk
menghitung gaya yang diperlukan adalah kecepatan putaran mesin gerinda
toolpost pada mesin bubut konvensional.
000 . 60 1 n x d x n s s π = ik m x x
ns 14,13 /det
000 . 60 3000 90 = =π
[image:58.612.134.459.302.586.2]i. Gaya yang bekerja pada proses penggerindaan benda kerja
Gambar 4.1 Gaya-gaya yang terjadi
N n N F s mr = = N w Kw
F 13,198877
maka N mm b
F
F 1,64985846 /
8 1988677 ,
13
1= = =
j. Gaya tangensial
m eq t F xh
F' = 1
mm N F't=1,64985846(0,266)0,75 = /
mm N x
F't =1,64985846 0,370391=0,61109272 /
k. Gaya radial yang bekerja
mm N h x F
Fn= 1 eqm= /
υ
mm N x
Fn 0,266 /
3 , 0 64985846 ,
1 0,75
= =
mm N x
Fn 0,370391 2,03697575 /
3 , 0 64985846 , 1 = =
4.2. Pelaksanaan Pengukuran Respon Getaran Tanpa Beban
Pengujian respon getaran tanpa beban dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar respon getaran yang terjadi pada mesin gerinda toolpost pada saat tanpa beban.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar penyimpangan dengan
4.3.Pengukuran Langsung Respon Getaran Tanpa Beban
Hasil Pengukuran getaran pada pelindung batu gerinda dengan kondisi
putaran mesin gerinda toolpost 3000 rpm dan putaran mesin bubut konvensional
125 rpm, maka dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Pengukuran Respon Getaran Tanpa Beban
Displacement m Velocity m/s Acceleration m/s2
Pengujian
Hx Hv Hh Hx Hv Hh Hx Hv Hh
1 17.5 12.5 21.5 3.45 x 10-3
1.8 x 10-3
1.95 x 10-3
2.7 x 10-3
2.4 x 10-3
2.25 x 10-3
2 12.5 12.5 17.5 1.8 x 10-3
1.35 x 10-3
1.85 x 10-3
1.85 x 10-3
1.7 x 10-3
1.8 x 10-3
3 11.5 15 15.5 1.85 x 10-3
1.35 x 10-3
1.7 x 10-3
1.75 x 10-3
1.7 x 10-3
1.8 x 10-3
4 11 12.5 16 1.8 x 10-3
1.2 x 10-3
1.5 x 10-3
1.85 x 10-3
1.55 x 10-3
1.45 x 10-3
Jumlah
rata-rata 13.125 13.125 17.625 2.225 x 10
-3
1.425 x 10-3
1.75 x 10-3
2.3037 x 10-3
1.8375 x 10-3
1.83 x 10-3
Harga respon getaran pada table 4.3 adalah penjumlahan harga rata-rata yang
di dapat dari pengukuran langsung displacement, velocity dan acceleration di bagi
dengan jumlah pengujian.
Berdasarkan analisa perhitungan getaran di dapat berdasarkan :
t
A ϖ
θ= sin (2.11)
t
A ϖ
θ&= cos (2.12)
t
A ϖ
ϖ
θ&&=− 2 sin (2.13)
Bila amplitude (A) dianggap sama berdasarkan analisa getaran :
dan A A A1= 2= 3
t t
t ϖ ϖ
θ ϖ ϖ θ ϖ θ . sin . ˆ . cos . .
sin = = 2
Sehingga t t ϖ ϖ ϖ θ θ cos . sin = & Maka θ θϖ ϖt=arctan &
Aksial s rad x x x / 24 . 13 52 . 175 10 17552 . 0 10 125 , 13 10 3 , 2 3 3 6 = = = = = = − − θ θ ω &&
Horisontal s rad x x x / 17 , 10 8 . 103 10 1038 . 0 10 625 . 17 10 83 , 1 3 6 3 = = = = = −− θ θ ω &&
(
)
m x x x x Sin x Sin A 4 6 6 6 10 73 , 1 10 61 . 173 10152 , 0 10 625 . 17 01 , 0 17 . 10 10 625 . 17 − − − − = = = = = ϖτ θTabel 4.4 Analisa Perhitungan Tanpa Pemakanan
Arah Axial Vertikal Horisontal
(rad/s) 13,24 11,83 10,17
t (rad) 0,0781 0,1089 0,1024
T (s) 0.0058 0.009 0.01
A (m) 1,7 x 10-4 1,23 x 10-4 1,73 x 10-4
Dari hasil pengukuran di dapat bahwa untuk posisi pengukuran displacement
pada posisi titik tertinggi respon getaran terdapat pada pengukuran 1 arah horisontal
dengan harga 21,5 m, dan posisi titik terendah pada pengukuran 4 arah axial dengan
harga 11 m.
Untuk hasil pengukuran velocity di dapat respon pengukuran tertinggi pada
arah axial dengan harga 3.42 x 10-3 m/s, dan terendah terdapat pada pengukuran arah
vertikal pada pengukuran 4 dengan harga 1.2 x 10-3 m/s. Selanjutnya hasil
arah axial dengan harga 2.7 x 10-3 m/s. dan terendah pada pengukuran 4 arah
horisontal dengan harga 1.42 x 10-3 m/s.
a. Respon getaran pada pengukuran displacement
Gambar 4.2 Respon Getaran pada Pengukuran Displacement
Respon getaran pada pengukuran displacement yang terjadi pada mesin
gerinda toolpost dengan kondisi relatif konstan terhadap waktu dengan posisi
pengukuran arah axial, arah vertikal, dan arah horisontal.
b. Respon getaran pada pengukuran velocity
Respon getaran pada pengukuran velocity yang terjadi pada mesin gerinda
toolpost dengan kondisi relatif konstan terhadap waktu dengan posisi
pengukuran arah axial, arah vertikal, dan arah horisontal.
c. Respon getaran pada pengukuran acceleration
Gambar 4.4 Respon Getaran pada Pengukuran Acceleration
Respon getaran pada pengukuran acceleration yang terjadi pada mesin
gerinda toolpost dengan kondisi relatif konstan sedikit mengarah penurunan
terhadap waktu dengan posisi pengukuran arah axial, arah vertikal dan arah
horisontal.
4.4. Pengukuran Langsung Respon Getaran dengan Menggunakan Beban.
Pengukuran langsung respon getaran dilakukan dengan kondisi mesin gerinda
toolpost sedang melakukan proses penggerindaan bahan uji, dari data hasil pengujian
akan di dapat dari skala vibrometer analog yang kemudian di catat pada instrument
1. Siapkan alat dan bahan untuk pengujian getaran
3. Lakukan pengaturan dudukan mesin gerinda toolpost pada mesin bubut
7. Lakukan tabulasi data pengukuran getaran pada instrumen data
6. Lakukan pengukuran respon getaran menggunakan Vibrometer analog 3314 A
5. Lakukan pengukuran dimensi bahan uji menggunakan alat ukur
micrometer
4. Lakukan pemakanan awal dengan kedalaman pemakanan yang ditetapkan (0,01; 0,03; 0,05; 0,07 mm) dengan 3 kali secara berulang-ulang
2. Lakukan uji jalan mesin
bubut konvensional, pengaturan kecepatan, kecepatan potong dan kedalaman pemakanan
Keterangan :Pada langkah 4 dari gambar 4.5 bahwa penggerindaan dan pengukuran
[image:68.612.103.532.110.488.2]respon getaran dilakukan secara bertahap sesuai dengan kedalaman pemakanan
4.4.1. Pengukuran respon getaran pada kondisi putaran mesin gerinda toolpost 3000
rpm, putaran mesin bubut konvensional 125 rpm dan kecepatan potong
[image:69.612.128.519.214.616.2]0,05 mm/rev serta kedalaman pemakanan 0,01 mm.
Tabel 4.5 Pengukuran Reson Getaran dengan kedalaman Pemakanan 0,01 mm
Displacement m Velocity m/s Acceleration m/s2 Time
Hx Hv Hh Hx Hv Hh Hx Hv Hh
1 17.5 22.5 18.5 3 x10-3
8