• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN SERBUK KAYU MERANTI TERHADAP KUAT TEKAN BETON PADA UMUR BETON 28 HARI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN SERBUK KAYU MERANTI TERHADAP KUAT TEKAN BETON PADA UMUR BETON 28 HARI."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN SERBUK KAYU

MERANTI TERHADAP KUAT TEKAN BETON PADA UMUR

BETON 28 HARI

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu dari Syarat untuk Menyelesaikan Program Studi D-3 Teknik Sipil Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan dan

Mencapai Gelar Ahli Madya

Oleh:

SOLA FIDE PUTRI SITOMPUL

NIM: 5133210035

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK SIPIL

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

(2)

ABSTRAK

Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui bertambah atau tidaknya nilai kuat tekan beton apabila dilakukan penambahan serbuk kayu dan abu sekam padi pada beton normal. Beton adalah campuran yang terdiri atas material-material seperti agregat kasar, agregat halus, semen dan ditambah dengan air. Agregat kasar merupakan batu pecah seperti kerikil. Agregat halus contohnya pasir.

Semen berfungsi untuk mengikat atau sebagai perekat material-material. Dan air berfungsi untuk membantu proses hidrolisis semen. Semen merupakan elemen pokok pada beton. Namun, penelitian kali ini diharapkan adanya penambahan atau alternatif lain untuk semen dapat mengurangi proporsi penggunaan semen pada beton tanpa mengurangi kuat tekan rencana.

Pada penelitian ini, penambahan yang dilakukan yaitu dengan menggunakan serbuk kayu meranti. Serbuk kayu meranti diperoleh dari kilang padi SUBUR JAYA di Jl. Alfalah No. 30 (Jl. Benteng Huraba) Medan. Metode pengujian beton pada penelitian ini yaitu pembuatan beton normal dengan 3 benda uji dan pencampuran beton normal dengan serbuk kayu dengan persentase 3%, 6%, dan 9% dengan 9 benda uji. Kemudian dilakukan perendaman dengan umur beton 28 hari. Setelah 28 hari dilakukan uji kuat tekan.

Hasil pengujian yang diperoleh pada penelitian kali ini adalah dimana beton normal memiliki nilai kuat tekan sebesar 32,08 Mpa. Pada komposisi campuran beton dengan serbuk kayu meranti dengan presentase 3% sebesar 26,92 Mpa, 6% sebesar 15,98 Mpa dan 9% sebesar 22,03 MPa. Dasar-dasar teknik penyusunan sebagai pedoman dalam mengambil dan menghitung data diperoleh dari buku-buku yang mendukung penelitian ini.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur diucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat,

karunia dan penyertaanNya, sehingga penyusunan tugas akhir ini dapat

diselesaikan dengan baik.

Adapun judul Tugas akhir ini adalah PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN SERBUK KAYU MERANTI TERHADAP KUAT TEKAN BETON PADA UMUR BETON 28 HARI. Tugas akhir ini merupakan syarat untuk menyelesaikan Program Studi Teknik Sipil D-3 untuk memperoleh gelar

Ahli Madya di Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan.

Terwujudnya tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan serta

dorongan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh

karena itu ucapan terima kasih yang tidak terhingga:

1. Bambang Hadibroto, S.T., M.T., M.Si. selaku dosen pembimbing tugas

akhir yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan

memberi dorongan sampai tugas akhir ini terwujud.

2. Drs. Sorgang Siagian, M.Pd., selaku dosen penasehat akademik yang

telah membimbing, motivasi penulis sehingga dapat menyelesaikan studi

di Jurusan Teknik Bangunan Program Studi D-3 Teknik Sipil Universitas

Negeri Medan.

(4)

4. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

Bangunan Universitas Negeri Medan.

5. Irma Novrianty Nasution , ST. M.Ds, selaku Ketua Prodi Teknik Sipil

Universitas Negeri Medan.

6. Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan Jurusan Pendidikan

Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.

7. Teristimewa kepada Orang Tua saya Ayahanda N. Sitompul dan Ibu saya

P. Hutapea yang telah memberikan nasehat, dana, dan senantiasa

memberikan motivasi serta dorongan.

8. Adikku tercinta, Toni Syahputra Sitompul yang selalu senantiasa

mendukung, membantu, mengarahkan dan memotivasi.

9. Buat teman seperjuangan dalam penelitian ini hingga selesai: Noni

Anggriani, Julianti Siregar, Horas Situmorang, Ilmil Munawarah Siagian, Evi Dwi Banchin. Terimakasih atas dukungannya.

10. Buat teman sipil 2013: Agnes A. Sinambela, Desy grasella Sinaga,

Miranda Sitepu, Nikita Sibarani, Rosinta Sinaga, Novelina Cerelia

Panjaitan, yang telah banyak mendukung dan memotivasi saya dan

(5)

Sangat disadari bahwa Tugas akhir ini masih belum sempurna sehingga

kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga kajian ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca atau siapa saja yang tertarik dalam perumahan dan limbah serta

lingkungan.

Medan, Agustus 2016

Penyusun

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………...… i

HALAMAN JUDUL………... ii

LEMBAR PERSETUJUAN………... iii

LEMBAR PENGESAHAN………..... iv

ABSTRAK………...v

KATA PENGANTAR……….….vi

DAFTAR ISI………..…ix

DAFTAR TABEL………....xi

DAFTAR GAMBAR………..xii

DAFTAR LAMPIRAN……….xiii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Rumusan Masalah ... 5

1.4 Pembatasan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat penelitian... 7

1.7 Metodologi Penelitian ... 7

(7)

2.2 Beton ... 11

2.3 Bahan Tambah ... 23

2.4 Faktor Air Semen ... 26

2.5 Uji Kuat Tekan ... 27

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Peralatan ... 29

3.2 Pemeriksaan Material... 29

3.3 Metode Penelitian... 43

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pemeriksaan agregat... 47

4.2 Rencana Campuran Beton... 47

4.3 Pembuatan Benda Uji... 48

4.4 Slump Test ... 49

4.5 Pengujian Kuat Tekan ... 50

4.6. Pembahasan... 51

BAB V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 53

5.2 Saran... 54

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1Hasil Uji Kuat Desak Beton Siswadi………..……….8

Tabel 2.2 Hasil Uji Kuat Tekan dan Daya Serap Air Penelitian Widari…...….…...10

Tabel 2.3 Batasan Gradasi untuk Agregat Halus……...………..…...18

Tabel 2.4 Susunan Besar Butiran Agregat Kasar (ASTM, 1991).………….……….21

Tabel 2.5 Chemicals Components of Rice Husk Ash………...26

Tabel 4.1 HasilPengujian Nilai Slump………...50

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1.Tahapan singkat penelitian yang dilaksanakan……….7

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam teknik sipil, beton digunakan untuk bangunan pondasi, kolom, balok,

dan pelat. Beton juga digunakan dalam teknik sipil transportasi untuk pekerjaan

rigid pavement (lapis keras permukaan yang kaku), saluran samping,

gorong-gorong, dan pekerjaan lainnya. Jadi, beton hampir digunakan dalam semua aspek

ilmu teknik sipil. Artinya, semua struktur dalam teknik sipil akan menggunakan

beton, minimal dalam pekerjaan pondasi. Semakin meluasnya penggunaan beton

dan makin maraknya pembangunan menunjukkan juga semakin banyak kebutuhan

beton di masa yang akan datang, sehingga mempengaruhi perkembangan

teknologi beton dimana akan menuntut inovasi – inovasi baru mengenai beton itu

sendiri. Kebutuhan akan penggunaan beton semakin hari semakin meningkat. Hal

ini sejalan dengan meningkatnya populasi penduduk tiap tahunnya. Dengan

demikian kebutuhan akan bahan baku pembuatan beton seperti agregat kasar,

agregat halus, semen, air serta bahan tambahan lainnya akan meningkat pula.

Namun bahan baku yang selama ini diperoleh dari alam cenderung menurun.

Pada penelitian ini, limbah kayu dimanfaatkan untuk mengurangi proporsi

agregat halus yang digunakan pada campuran beton. Dimana komposisi beton

normal seperti pasir merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui

(11)

2

mencampur bahan beton dengan serbuk kayu meranti yang dapat digunakan

sebagai agregat halus. Industri penggergajian kayu SUBUR JAYA yang berada di

Alfalah No. 30 (Jl. Benteng Huraba) Medan merupakan industri yang bergerak

dalam bidang pengelolaan kayu. Adapun produk yang dihasilkan berupa lemari,

pintu, jendela, kusen, dll. Komponen limbah dari industri ini adalah kayu yang

tersisa akibat proses penggergajian yang menurut bentuknya berupa serbuk

gergaji selain sedetan dan potongan kayu. Serbuk gergaji kayu merupakan limbah

industri kayu yang ternyata dapat digunakan sebagai zat penyerap. Dimana proses

kimianya adalah sebagai berikut :

C6H11O6 [C6H11O5] n C6H11O5 + CaO CaCO3 + CO2 + H2O

(selulosa) (larutan kapur) (kalsium karbonat)

Serbuk kayu yang digunakan dalam penelitian ini adalah kayu jenis meranti.

Dilihat dari reaksi di atas bahwa serbuk gergaji yang banyak mengandung

selulosa setelah direndam dengan larutan kapur 5% selama ± 24 jam akan

membentuk kalsium karbonat sebagai zat perekat (tobermorite) yang apabila

bereaksi dengan semen akan semakin merekatkan butir-butir agregat sehingga

terbentuk massa yang kompak dan padat (Nurmawati, 2006)

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin melakukan penelitian

campuran beton dengan menggunakan zat tambah ini dengan mengambil judul

“Pengaruh Variasi Penambahan Serbuk Kayu Meranti terhadap Kuat Tekan

(12)

3

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka masalah

yang dapat di identifikasi peneliti adalah sebagai berikut :

1. Semen merupakan bahan penyusun beton yang sangat penting, namun

alangkah baiknya jika semen bisa diperoleh dari bahan lain. Oleh karena itu

dibutuhkan alternatif lain untuk mengurangi proporsi penggunaan semen

pada beton. Dalam penelitian kali ini serbuk kayu berperan sebagai bahan

untuk mengurangi proporsi semen. Serbuk kayu yang diambil adalah dari

jenis meranti.

2. Serbuk kayu banyak dihasilkan oleh pengrajin kayu dan menjadi limbah

yang tidak dimanfaatkan. Maka, peneliti mencoba untuk memanfaatkan

serbuk kayu sebagai bahan untuk mengurangi proporsi semen. Dalam hal ini

serbuk yang digunakan adalah serbuk kayu meranti.

3. Pengujian kuat tekan beton dengan campuran serbuk kayu belum banyak

dilakukan.

1.3. Rumusan Masalah

Ada dua rumusan masalah yang saya dapatkan yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pengaruh variasi penambahan serbuk kayu meranti terhadap

nilai kuat tekan beton pada umur beton 28 hari?

2. Apakah dengan persentase serbuk kayu meranti yang direncanakan

mendapatkan campuran beton yang sesuai dengan kuat tekan yang

(13)

4

3. Apakah serbuk kayu meranti sudah dapat digunakan sebagai alternatif lain

untuk mengurangi proporsi penggunaan semen pada beton?

1.4. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan serbuk kayu meranti

terhadap nilai kuat tekan beton pada umur beton 28 hari.

2. Untuk mengetahui tercapai atau tidaknya kuat tekan beton yang

direncanakan.

3. Untuk mengetahui layak atau tidaknya serbuk kayu meranti sebagai

alternatif semen pada beton.

1.5 Batasan Masalah

Agar penelitian ini menjadi lebih sederhana, tetapi memenuhi persyaratan

teknis maka perlu diambil beberapa batasan masalah sebagai berikut :

1. Pengujian mengenai berat je nis dan keadaan SSD serbuk kayu tidak

dilakukan.

2. Proses hidrasi dan reaksi kimia yang terjadi pada campuran diabaikan.

3. FAS (faktor air semen) ditetapkan sebesar 0,50.

4. Serbuk kayu yang digunakan adalah meranti.

(14)

5

6. Metode perancangan beton (mix design) menggunakan metode Standar

Nasional Indonesia (SK. SNI 03 - 2834 - 2002).

7. Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 28 hari dan jumlah sampel

3 buah pada masing masing variasi.

8. Persentase serbuk kayu yang digunakan adalah 3%, 6%, 9%. Persentase

yang demikian dibuat oleh penulis sendiri dengan meninjau persentase berat

semen pada campuran beton yang sudah direncanakan.

9. Kuat tekan f`c 30 Mpa. Penentuan kuat tekan ini didasarkan pada kuat

tekan yang umum digunakan. Misalnya, pada pelat lantai.

I.6. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi tentang perbandingan kualitas kuat tekan beton

normal dengan beton yang memakai bahan penambah dalam hal ini adalah

serbuk kayu meranti dengan komposisi yang telah ditentukan.

2. Sebagai sumbangan informasi dan pengetahuan bagi semua pihak terutama

yang berhubungan dengan penelitian beton yang menggunakan serbuk kayu

meranti dan juga menemukan solusi agar mendapatkan penggunaan beton

yang lebih ramah lingkungan dan memenuhi kuat tekan rencana.

3. Sebagai bahan rekomendasi tentang layak atau tidaknya serbuk kayu

(15)

6

I.7. Metodologi penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah kajian

eksperimental di Laboratorium Beton Teknik Sipil Universitas Negeri Medan.

Adapun tahap - tahap pelaksanaan penelitian sebagai berikut :

1. Penyediaan bahan penyusun beton : Semen, Pasir, Kerikil, Faktor air semen

dan Bahan tambah (Serbuk kayu)

2. Pemeriksaan bahan penyusun beton.

1) Analisa ayakan agregat kasar dan agregat halus.

a) Fraksi agregat kasar yang digunakan adalah kerikil yang lolos ayakan

38,1 mm tertahan di ayakan no. 4 (4,75 mm)

b) Fraksi agregat halus yang digunakan adalah pasir yang lolos ayakan no.4

(4,75 mm) tertahan di ayakan no. 100 (0,15 mm)

2) Pemeriksaan berat jenis dan absorbsi agregat halus dan agregat kasar.

3) Pemeriksaan kadar air pada agregat halus, agregat kasar dan serbuk kayu.

4) Pemeriksaan berat isi pada agregat halus, agregat kasar, abu sekam dan

serbuk kayu.

5) Pemeriksaan kadar lumpur (pencucian agregat kasar dan halus lewat

ayakan no.200).

6) Pemeriksaan kandungan organik (colorimetric test) pada agregat halus.

3. Mix design (perancangan campuran).

4. Penimbangan/penakaran bahan penyusun beton berdasarkan uji karakteristik

(16)

7

6. Pengujian kuat tekan beton menggunakan benda uji kubus.

7. Bagan proses penelitian beton dengan penambahan serbuk kayu meranti:

Gambar 1.1. Tahapan singkat penelitian yang dilaksanakan Studi Literatur

Persiapan Laboratorium

Pengujian Dasar (Agregat Halus) Pengujian Dasar (Agregat Kasar)

- Analisa Saringan - Analisa Saringan - Berat Jenis - Berat Jenis - Kadar Air - Kadar air

- Kadar Lumpur/Organik - Kadar Lumpur/Organik - Berat Isi - Berat Isi

Perendaman Benda Uji selama 28 hari

Pembahasan dan Konsultasi Laporan Akhir

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat diambil

beberapa kesimpulan sebagai simpulan akhir dari penelitian ini dan saran yang

bermanfaat untuk penelitian selanjutnya dikemudian hari.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah dengan

melihat hasil uji kuat tekan yaitu sebagai berikut:

a. Kuat tekan beton rata-rata pada beton normal dari 3 benda uji pada factor air

semen 0,5 adalah 32,08 MPa. Kuat tekan beton dengan penambahan 3% serbuk

kayu sebesar 26,92 MPa, 6% serbuk kayu sebesar 15,98 MPa dan 9% serbuk kayu

sebesar 22,03 MPa.. Berdasarkan data yang sudah ada, dapat disimpulkan bahwa

beton dengan penambahan serbuk kayu meranti terhadap nilai kuat tekan beton

pada umur 28 hari menurun.

b. Komposisi untuk serbuk kayu belum dapat mencapai nilai kuat tekan

rencana. Hal ini disebabkan karena kuat tekan beton dengan menggunakan serbuk

kayu menurun, namun apabila beton normal tercapai.

c. Serbuk kayu pada penelitian kali ini, belum bisa menjadi alternatif untuk

proporsi campuran pada agregat halus, karena nilai kuat tekan yang dihasilkan

(18)

70

5.2 Saran

Penelitian ini perlu dilanjutkan. Namun, dengan memperhatikan beberapa

saran sebagai berikut :

a. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk mencoba memakai bahan

tambah yang lain.

b. Pada komposisi campuran, disarankan untuk melakukan penelitian dengan

komposisi campuran yang lebih variasi demi mendapatkan nilai yang

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Antoni dan Paul Nugraha. 2007.Teknologi Beton.Yogyakarta: ANDI.

Astuti, E.D. et al, Semen Portland Pozzolan, Paket C Perencanaan, Pengembangan dan Pengendalian Pekerjaan Beton, UK Petra, 23 Sept- 5 Okt 1991.

Daryanto. 1994.Pengetahuan Teknik Bangunan. Jakarta: Rineka Cipta.

Dipohusodo, I. 1996. Manajemen Proyek dan Konstruksi. Yogyakarta: Kanisius.

Nurmawati, I. (2006). Pemanfaatan Limbah Industri Penggergajian Kayu Sebagai Bahan Substitusi Pembuatan Paving Block. Skripsi Mahasiswa FT Universitas Negeri Semarang: tidak diterbitkan.

Moncrief., R.W. 1983.Struktur dan Sifat Serat-Serat. Jakarta: Djambatan. Mulyono, T. 2002. Kinerja Kuat Geser Beton dengan Bahan Tambah Serat

Nylon, Jurnal Rekayasa dan Teknologi, Reviu Teknik. Vol.1.No.1. Jakarta. April, 2002. Pp. 24-31.

Mulyono, T. 2003.Teknologi Beton.Yogyakarta: ANDI.

Santoso, A., Astuti, E.D.,Jenis Semen dan Penggunaannya untuk Beton, Seminar Teknologi Beton dalam Rangka Menyambut PBI 1988, 21 Agustus 1986. Setiawan, G.A. (2015). Pengaruh Penambahan Serbuk Marmer dan Abu

Sekam Padi Terhadap Pasta Semen. Skripsi Mahasiswa FT Universitas Jember: tidak diterbitkan.

Siswadi, dkk. 2007.Pengaruh Penambahan Serbuk Kayu Sisa Penggergajian Terhadap Kuat Desak Beton. Jurnal Teknik Sipil. Vol.7.No.2. Yogyakarta. Pebruari, 2007. Pp. 144-151 .

Yanita, dkk. 2015. Pemanfaatan Bahan Limbah untuk Campuran Bahan Plesteran (Utilization of Waste Materials for Cement Mortar Mixture). Jurnal IPTEK. Vol.1.No.1. Tangerang. April, 2015. Pp. 18-27.

Widari, dkk. 2015. Pengaruh Penggunaan Abu Serbuk Kayu Terhadap Kuat Tekan Dan Daya Serap Air Pada Paving Block. Teras Jurnal. Vol.5.No.1. Aceh. Maret, 2015. Pp. 51-58.

Gambar

Tabel 2.1 Hasil Uji Kuat Desak Beton Siswadi………………..…………………….8
Gambar 1.1. Tahapan singkat penelitian yang dilaksanakan……………………….7
Gambar 1.1. Tahapan singkat penelitian yang dilaksanakan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai kuat tekan, kuat tarik belah, elastisitas, dan pola penyebaran retak pada beton dengan penambahan abu sekam

Dari hasil penelitian terhadap beton yang dicampur abu pembakaran serbuk kayu, diperoleh sifat mekanik beton yaitu kuat tekan yang lebih baik daripada beton normal pada penambahan

Ada beberapa limbah yang dapat digunakan sebagai bahan tambah dalam pembuatan beton diantaranya adalah serbuk kayu sebagai bahan tambah untuk pasir halus dan abu

Beton dengan komposisi 10% nano abu sekam padi (sebagai pengganti semen 10%) dan tambahan superplasticizer menghasilkan kuat tekan terbesar dibandingkan dengan beton nano

Dari penelitian pengaruh penambahan abu pembakaran serbuk kayu jati terhadap kuat tekan dan serapan air pada paving block, diketahui kuat tekan mengalami

Beton dengan komposisi 10% nano abu sekam padi (sebagai pengganti semen 10%) dan tambahan superplasticizer menghasilkan kuat tekan terbesar dibandingkan dengan beton nano

Jadi, hasil penelitian kuat tekan dan kuat lentur beton dengan penggunaan abu sekam padi sebagai pen-subtitusi semen lebih rendah dibanding beton

Penelitian ini dilakukan terhadap kuat tekan dan sifat material beton normal terhadap efek penggunaan abu sekam dan serbuk kaca pada campuran beton di