PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN
BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA
KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI (MTsN)
KABUPATEN ACEH TIMUR
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh:
NOVA YUSFITA
NIM : 8146121030
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
NOVA YUSFITA. NIM 8146121030. Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Fikih Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kabupaten Aceh Timur. Tesis. Program Studi Teknologi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hasil belajar fikih siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran peta konsep dan hasil belajar fikih siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori, (2) hasil belajar fikih siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi dan hasil belajar fikih siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah, (3) interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar fikih.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII MTsN Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur dan siswa kelas VIII MTsN Kuta Binjei Kabupaten Aceh Timur. Populasi Penelitian adalah (150 orang) dan sampelnya (80 orang) yaitu kelas VIII-1 dan VIII-2 MTsN Simpang Ulim ditetapkan strategi pembelajaran peta konsep dan kelas VIII-1 dan VIII-2 MTsN Kuta Binjei ditetapkan strategi pembelajaran ekspositori. Teknik pengambilan sampel digunakan dengan Cluster Random Sampling. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan Anava dua jalur desain faktorial 2x2 (Two Way Anava 2x2) dengan taraf signifikansi α = 0.05, yang sebelumnya dilakukan dulu uji persyaratan analisis data yaitu Uji Normalitas dengan uji Liliefors dan uji homogenitas dengan uji Barlett dan uji Fisher. Uji lanjut dengan menggunakan uji Tukey.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan: (1) hasil belajar fikih siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran peta konsep lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar fikih siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori pada taraf signifikansi α = 0.05. Fh sebesar 11.15 dan Ft untuk taraf signifikansi α = 0.05 dengan derajat kebebasan dk (1:76) sebesar 1.99 (2) hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar fikih siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah pada taraf signifikansi α = 0.05. Fh sebesar 2.44 dan Ft untuk taraf signifikansi α = 0.05 dengan derajat kebebasan dk (1:76) sebesar 1.99dan (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar fikih siswa pada taraf signifikansi α = 0.05. Fh sebesar 51.47 dan Ft untuk taraf signifikansi α = 0.05 dengan derajat kebebasan dk (1:76) sebesar 1.99.
ii ABSTRACT
NOVA YUSFITA. NIM 8146121030. The Effecd Of Instructional Strategies And Logical Thinking Ability Toward Learning Fiqih Outcomes From Grade VIII Students of Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN)East Aceh District. Thesis. Education Technology Studies Program, Magister Program, Medan State University 2016.
This study is aimed at finding out: (1) to know different of students that learned the concept map learning strategies and student learning fiqih outcomes that learned with expository teaching strategy, (2) to know different learning fiqih outcomes of students who have the ability to think logically high and the learning outcomes of jurisprudence students who have the ability to think logically low, (3) the interaction between the learning strategies and ability to think logically to the learning fiqih outcomes of jurisprudence.
The research was conducted on grade VIII students of MTsN Simpang Ulim, East Aceh District and on grade VIII students of MTsN Kuta Binjei East Aceh District. The study population is (150 students) and the sample (80 students) namely grade VIII-1 and VIII-2 MTsN Simpang Ulim set with learning strategy map concept and grade VIII-1 dan VIII-2 MTsN Kuta Binjei set with expository defined strategy. The sampling technique used by cluster random sampling. The hypothesis was tested using Two Way Anava 2x2 design with significance level α = 0.05, that previously carried out test data analysis requirements that normality test with Liliefors test and homogeneity test with Barlett test and Fisher's exact test. A further test using the Tukey test.
Hypothesis testing results indicate: (1) the learning outcomes of students who are taught jurisprudence with learning strategy concept map is higher than the learning outcomes of jurisprudence students taught by expository strategy at significance level α = 0:05.�ℎ as big as 11.15 dan �� for significance level α = 0.05 with free degree �� (1:76) as big as 1.99(2) learning outcomes of students who have the ability to think logically high is higher than the learning outcomes of jurisprudence students who have the ability to think logically low at significance level α = 0:05. �ℎ at 2:44 and �� to the significance level α = 0:05 with degrees of freedom �� (1:76)of 1.99 and (3) there is no interaction between the learning strategies and ability to think logically to the learning outcomes of students of jurisprudence at significance level α = 0:05. �ℎ at 51.47 and �� to the significance level α = 0:05 with degrees of freedom �� (1:76)of 1.99.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya, sehingga tesis dengan judul “PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI (MTsN) KABUPATEN ACEH TIMUR”, dapat diselesaikan. Tesis ini diajukan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Dalam penyelesaian tesis ini, penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, terutama dari Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. dan Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Badiran, M. Pd. Sejak diberi amanah sebagai dosen pembimbing I dan II telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, koreksi dan motivasi dalam menyelesaikan penulisan tesis ini. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., Bapak Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd., dan Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd. sebagai dosen penguji. Selanjutnya ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan dan Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd, Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof Dr. Harun Sitompul, M.Pd, dan Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd. sebagai ketua dan sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
3. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Teknologi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah membekali penulis dengan berbagai disiplin ilmu, pengalaman dan kematangan berpikir.
4. Bapak Drs. Adnan selaku Kepala Sekolah MTsN Kuta Binjei Kabupaten Aceh Timur, Bapak Munzilin, S.Pd selaku Kepala Sekolah MTsN Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur, Ibu Mardiani, S.Pd.I selaku Guru Bidang Studi Fikih di MTsN Kuta Binjai Kabupaten Aceh Timur, dan Ibu Zainabon, S.Ag selaku Guru Bidang Studi Fikih di MTsN Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur.
iv
5. Teristimewa saya mengucapkan terima kasih kepada sang inspirator sekaligus motivator utama ibunda tercinta Nur Hayati dan Ayahanda tercinta Ajrai Yusri, serta adik tercinta Yulisya Yusfita, S.E dan Muhammad Farhan Alyusri yang selalu mendoakan dan memberi dorongan kepada penulis.
6. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan terutama angkatan XXIV Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan bantuan moral dalam perkuliahan dan penyelesaian penulisan tesis ini Inda Putri Santri yang super cantik semoga dapat jodoh, Mutia, Handriani Miladia Ginting, Ima Finensi Tarigan.
Kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian penulisan tesis ini, penulis ucapkan terima kasih semoga apa yang telah diberikan menjadi amal ibadah dan perekat tali silaturahim diantara kita.
Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pendidikan di masa kini dan yang akan datang. Selain itu, penulis juga berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca yang membutuhkannya.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, 31 Maret 2016 Penulis,
Nova Yusfita
8146121030
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Identifikasi Masalah ... 9
C.Batasan Masalah ... 10
D.Rumusan Masalah ... 11
E. Tujuan Penelitian ... 12
F. Manfaat Penelitian ... 12
BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 13
A. Deskripsi Teoretis ... 13
1. Hakikat Hasil Belajar Fikih... 2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 20
13 22 a. Strategi Pembelajaran Peta Konsep ... b. Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 27
3. Hakikat Kemampuan Berpikir Logis ...
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 49
C. Desain Penelitian ... 51
Variabel dan Defenisi Oprasional Variabel Penelitian E. Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian F. Pengontrolan Perlakuan ... 59
G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Pengumpulan Data ... 61
H. Teknik Analisis Data ... 69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 76
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 87
1. Uji Normalitas ... 87
C. Pengujian Hipotesis ... D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 96
E. Keterbatasan Penelitian ... 103
vii
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 105
A. Simpulan ... 105
B. Implikasi ... 106
C. Saran ... 108
DAFTAR PUSTAKA ... 109
DAFTAR TABEL
Table Halaman
1.1 Rata-rata Hasil Belajar Fikih MTs Negeri Kuta Binjai Kab. Aceh Timur ... 6
1.2 Rata-rata Hasil Belajar Fikih MTs Negeri Simpang Ulim Keab. Aceh Timur ... 6
2.1 Kemampuan Yang Dikembangkan Dalam Strategi Ekspositori ... 30
2.2 Perbedaan Strategi Pembelajaran Peta Konsep dan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 32
3.1 Jumlah Siswa Kelas VIII TP. 2014/2015 MTs Negeri Simpang Ulim ... 49
3.2 Jumlah Siswa Kelas VIII TP. 2014/2015 MTs Negeri Kuta Binjai ... 50
3.3 Format Pelatihan Guru Yang Melaksanakan Pembelajaran Pada Penelitian ... 52
3.4 Rancangan Eksperimen Desain Faktorial 2x2 ... 53
3.5 Pelaksanaan Perlakuan Strategi Pembelajaran ... 58
3.6 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Fikih Haji dan Umrah ... 62
3.7 Kisi-kisi Tes Berpikir Logis ... 69
4.1Deskripsi Data Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Peta Konsep ... 77
4.2Deskripsi Data Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 78
4.3Deskripsi Data Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 79
4.4Deskripsi Data Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 80
4.5Deskripsi Data Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Peta Konsepdan Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 82
4.6Deskripsi Data Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Peta Konsepdan Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 83
4.7Deskripsi Data Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositoridan Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 84
ix
4.8Deskripsi Data Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi
Pembelajaran Ekspositori dan Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 86 4.9 Rekapitulasi Hasil Pengujian Normalitas Data ... 88 4.10 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Hasil Belajar Fikih Siswa
Berdasarkan Strategi Pembelajaran Peta Konsep dan Strategi Pembelajaran
Ekspositori ... 89 4.11 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Hasil Belajar Fikih Siswa
Berdasarkan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi dan Kemampuan Berpikir
Logis Rendah ... 90 4.12 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Hasil Belajar Fikih Siswa
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1 Histogram Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi
Pembelajaran Peta Konsep ... 77
2 Histogram Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi
Pembelajaran Ekspositori ... 78
3 Histogram Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Memiliki Kemampuan Berpikir
Logis Tinggi ... 80
4 Histogram Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Memiliki Kemampuan Berpikir
Logis Rendah ... 81
5 Histogram Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi
Pembelajaran Peta Konsepdan Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 82
6 Histogram Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi
Pembelajaran Peta Konsepdan Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 84
7 Histogram Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi
Pembelajaran Ekspositoridan Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Tinggi... 85
8 Histogram Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi
Pembelajaran Ekspositoridan Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 86
9 Interaksi Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis ... 94
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus ... 112
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Strategi Pembelajaran Peta Konsep) ... 114
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Strategi Pembelajaran Ekspositori) ... 129
Lampiran 4 Tes Belajar Fikih ... 147
Lampiran 5 Kunci Jawaban Tes Belajar Fikih ... 154
Lampiran 6 Peta Konsep Haji dan Umrah ... 155
Lampiran 7 Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Hasil Belajar Fikih ... 164
Lampiran 8 Tes Kemampuan Berpikir Logis... 169
Lampiran 9 Kunci Jawaban Tes Berpikir logis ... 180
Lampiran 10 Uji Validitas Kemampuan Berpikir Logis ... 181
Lampiran 11 Uji Reliabilitas Tes Kemampuan Berpikir Logis ... 182
Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Belajar Fikih Dan Kemampuan Berpikir Logis Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Peta Konsep Dan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 186
Lampiran 13 Data Hasil Belajar Fikih ... 187
Lampiran 14 Uji Normalitas ... 220
Lampiran 15 Uji Homogenitas ... 225
Lampiran 16 Uji Hipotesia ... 228
Lampiran 17 Uji Lanjut Tukey ... 234
Lampiran 18 Uji SPSS ... 235
Lampiran 19 Dokumentasi ... 235
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia yang mendukung kemajuan bangsa dan negara. Undang-undang
Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan Nasional Bab
II Pasal 4 yaitu: Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Hal ini
memberikan makna bahwa pelaksanaan pendidikan nasional memiliki tujuan yang
kompleks, disamping bertaqwa kepada Tuhan-Nya, pendidikan juga diharapkan
mampu membentuk peserta didik menjadi sosok yang cakap terhadap ilmunya dan
mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.
Di dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar mengajar dan proses pembelajaran agar siswa secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Berdasarkan rumusan tersebut
ada enam fokus pendidikan yang mesti dikembangkan melalui kegiatan
pembelajaran. Orang yang paling bertanggung jawab atas berhasilnya enam fokus
itu adalah guru. Guru dapat melaksanakannya melalui dua hal, yaitu suasana
belajar dan proses pembelajaran.
Secara etimologi Fikih berasal dari perkataan Faqiha, Yafqahu, Fiqhan, yang
berarti mengerti, faham. Secara Terminologi adalah memahami agama secara
mendalam dengan beberapa aspeknya. Fikih menurut istilah syara’ adalah
memahami sesuatu yang bias menjadikan sahnya ibadah dan mu’amalah.
Mata pelajaran Fikih dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah didefinisikan
sebagai salah satu bagian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan
untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, dan
mengamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya
(way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan
pengalaman dan pembiasaan (Depag RI, 2005: 46).
Mata pelajaran fikih yang merupakan bagian dari pelajaran agama di
madrasah mempunyai ciri khas dibandingkan dengan pelajaran yang lainnya,
karena pada pelajaran tersebut memikul tanggung jawab untuk dapat memberi
motivasi dan kompensasi sebagai manusia yang mampu memahami,
melaksanakan dan mengamalkan hukum Islam yang berkaitan dengan ibadah
mahdhoh dan muamalah serta dapat mempraktekannya dengan benar dalam
kehidupan sehari-hari. Di samping mata pelajaran yang mempunyai ciri khusus
juga materi yang diajarkannya mencakup ruang lingkup yang sangat luas yang
tidak hanya dikembangkan di kelas. Penerapan hukum Islam yang ada di dalam
mata pelajaran fikih pun harus sesuai dengan yang berlaku di dalam masyarakat,
sehingga guru harus lebih bijak dalam memilih strategi apa yang tepat dalam
pembelajaran fikih agar dalam kehidupan bermasyarakat siswa dapat
Mata pelajaran fikih di Madrasah Tsanawiyah (MTs) adalah salah satu sub
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Mata pelajaran PAI di MTs.
terdiri dari 4 (empat) sub mata pelajaran, yaitu: 1) Akidah Akhlak; 2) Al-Qur’an
Hadits; 3) Fiqih; dan 4) Sejarah Kebudayaan Islam.
Mata pelajaran fikih Madrasah Tsanawiyah ini meliputi: Fikih Ibadah, Fikih
Muamalah, Fikih Jinayah. Hal ini menggambarkan bahwa ruang lingkup fikih
mencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan
manusia dan Allah SWT dengan diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya,
maupun lingkungannya (hablu minallah wa hablun minannas).
Tujuan pengajaran fikih di SMP/MTs adalah untuk membekali peserta didik
agar dapat mengetahui dan memahami pokok-pokoh hukum Islam secara
terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan aqli. Pengetahuan dan
pengalaman tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup dalam kehidupan pribadi
dan sosial. Pembelajaran fikih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat
memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk
diaplikasikan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat
menjalankan syariat islam secara kaffah (sempurna).
Dari beberapa tujuan mata pelajaran fikih di atas, maka guru sebagai tenaga
profesional harus mampu mentrasferkan pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai
kepada siswa serta mempersiapkan pembelajaran yang terencana, efektif dan
terukur, yang dimulai dari perencanaan tujuan pembelajaran, pengorganisasian
materi, pemilihan strategi pembelajaran, metode dan media, serta pelaksanaan
Profesionalisme seorang guru merupakan suatu keharusan dalam rangka
mewujudkan peningkatan mutu pendidikan turut berperan dalam mentrasferkan
berbagai pengetahuan yang harus memahami berbagai permasalahan antar lain:
strategi pembelajaran, kurikulum, dan perkembangan psikologi anak termasuk
kemampuan berpikir logis siswa. Ketika seorang guru berpikir tentang informasi
dan kemampuan apa yang harus dimiliki siswa setelah mengalami proses
pembelajaran, maka pada saat itu pula seorang guru harus memiliki strategi
pembelajaran apa yang harus dipilih dan digunakan untuk menghasilkan tujuan
pembelajaran yang direncanakan.
Siswa yang memiliki kualitas pengetahuan dan kemampuan berpikir logis
tinggi akan menunjukkan peranan penting dalam mencapai keberhasilan setiap
pembelajaran yang diikutinya, sedangkan siswa yang memiliki kemampuan
berpikir logis rendah akan menemukan kesulitan. Pemilihan dan penggunaan
strategi pembelajaran yang tepat sangat penting dalam upaya menghasilkan tujuan
pembelajaran fikih.
Dalam menerapkan strategi pembelajaran, guru harus memperhatikan apakah
dengan strategi itu pengajaran menjadi efektif dan efesien. Pembelajaran tidak
semata-mata berorientasi pada hasil (product) tetapi berorientasi juga pada proses
(process) dengan harapan makin tinggi hasil yang dicapai. Pernyataan ini
memberikan alternatif bahwa strategi pembelajaran yang sesuai dapat
mengoptimalkan hasil belajar yang diperoleh. Untuk itu, dalam upaya
meningkatkan hasil pembelajaran fikih yang optimal, para praktisi pendidikan
fikih harus lebih banyak memperkenalkan dan menerapkan berbagai strategi
Sanjaya (2010) mengemukakan 8 (delapan) strategi pembelajaran yang dapat
dijadikan sebagai alternatife untuk melaksanakan proses pembelajaran yang
berkualitas dalam menghasilkan setiap belajar siswa yaitu: (1) strategi
pembelajaran berorentasi aktifitas siswa, (2) strategi pembelajaran ekspositori, (3)
strategi pembelajaran inkuiri, (4) strategi pembelajaran berbasis masalah, (5)
strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir, (6) strategi pembelajaran
kooperatif, (7) strategi pembelajaran kontekstual, dan (8) strategi pembelajaran
afektif. Bila guru lebih kreatif dalam memilih dan menggunakan serta
mengkolaborasikan berbagai strategi pembelajaran terhadap materi pelajaran yang
diajarkan, sekaligus memperhatikan kemampuan berpikir logis siswa, tentu akan
memudahkan siswa untuk mencerna materi pelajaran yang disajikan guru,
sehingga hasil belajar dapat dicapai dengan baik yang berakibat pada pencapaian
tujuan pendidikan.
Sanjaya (2006) menjelaskan bahwa salah satu masalah yang dihadapi dunia
pendidikan adalah lemahnya proses pembelajaran. Selanjutnya berkaitan dengan
belum tuntasnya pembelajaran dijelaskan Sibuea dan Amin (2005) sebagai faktor
penyebabnya adalah pelaksana pembelajaran yang dilakukan di sekolah masih
bersifat konvensional. Pembelajaran masih berorientasi pada “ teacher centered”,
yaitu guru masih menerapkan pada peran sebagai materi pelajaran dimana strategi
yang digunakan adalah strategi ekspositori yang merupakan salah satu strategi
pembelajaran yang cukup populer dipakai oleh guru dan cukup efektif untuk
menyampaikan materi pelajaran secara tuntas.
Di samping pemilihan strategi pembelajaran yang tepat, perolehan hasil
kemampuan berpikir logis. Dalam hal ini, Santrock (2008) menjelaskan berpikir
adalah memanipulasi atau mengelola dan mentrasformasi informasi dalam
memori. Dengan demikian berpikir logis yakni kemampuan siswa dalam
menerapkan metode berpikir logis untuk menemukan jawaban.
Hasil survey awal yang dilakukan di sekolah MTs Negeri Kuta Binjai Kab.
Aceh Timur dan MTs Negeri Simpang Ulim Kab. Aceh Timur pengajaran fikih
yang sesuai dengan KTSP namun hasil yang diperoleh masih di bawah rata-rata
kelulusan. Ini terlihat dari hasil ujian semester kelas VIII pada Tabel 1.1 dan
Tabel 1.2 di bawah ini:
Tabel 1.1
Rata-rata Hasil Belajar Fikih MTs Negeri Kuta Binjai Kab. Aceh Timur.
No. Tahun Ajar Rata-rata Hasil Belajar
1 2012 6,78
2 2013 6,87
3 2014 7,23
Sumber: Dokumen Sekolah MTsN Kuta Binjai Kab. Aceh Timur
Tabel 1.2
Rata-rata Hasil Belajar Fikih MTs Negeri Simpang Ulim Kab. Aceh Timur.
No. Tahun Ajar Rata-rata Hasil Belajar
1 2012 6,32
2 2013 6,72
3 2014 6,91
Sumber: Dokumen Sekolah MTsN Simpang Ulim Kab. Aceh Timur
Dari Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 menunjukkan perolehan rata-rata hasil belajar
fikih di MTsN Kuta Binjai Kab. Aceh Timur dan MTsN Simpang Ulim Kab.
Aceh Timur selama 3 tahun terakhir, dengan skor rata-rata 6,79 di MTsN Kuta
Binjai dan 6,65 di MTsN Simpang Ulim. Hasil ini menunjukkan nilai perolehan
hasil belajar fikih masih berada di bawah rata-rata 7,50 (nilai dalam satuan) yang
Berkaitan dengan rendahnya perolehan hasil belajar dijelaskan Syah (2004)
menjelaskan faktor yang mempengaruhinya yaitu: (1) faktor internal siswa, (2)
faktor eksternal siswa, dan (3) faktor pendekatan belajar. Faktor pendekatan
belajar merupakan salah satu faktor yang akan membuat siswa merasa tertarik
untuk belajar melalui penyampaian guru. Guru yang mampu menerapkan berbagai
pendekatan belajar cenderung akan mampu mengelolah kelas dengan baik
sehingga penyajian pembelajaran tidak membosankan. Namun selama ini guru
hanya memakai strategi ekspositori untuk menjelaskan materi ke siswa, sehingga
siswa menerima semua informasi yang diterima oleh guru namun kurang aktif
dalam proses pembelajaran.
Strategi pembelajaran peta konsep merupakan strategi pembelajaran yang
dapat menguatkan siswa untuk menghadapi persoalan dengan langkah
penyelesaian yang sistematis, yaitu: memahami masalah, menyusun rencana,
melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali, sehingga persoalan yang
dihadapi dapat diatasi (Kurniawati, 2010).
Slameto (2010) menyatakan bahwa banyak siswa mampu menyajikan tingkat
hafalan yang baik terhadap materi ajar yang diterimanya namun pada
kenyataannya mereka tidak memahaminya. Siswa harus memiliki dasar yang
cukup dan kemampuan berpikir logis tentang hubungan antara konsep yang
berbeda. Belajar bermakna terjadi apabila informasi baru dikaitkan dengan
konsep-konsep relevan yang ada pada struktur kognitif siswa (Dahar, 1989).
Pengetahuan baru dikaitkan dengan konsep-konsep relevan yang telah ada di
Untuk memiliki kemampuan berpikir logis yang baik, maka siswa harus
memiliki sarana berpikir yang baik pula. Diantara sarana berpikir tersebut antara
lain, siswa mampu berbahasa dengan baik, mampu berlogika dan memiliki
kemampuan matematika dengan baik. Oleh karena itu dalam kegiatan
pembelajaran guru hendaknya mampu mengetahui dam memahami kemampuan
berpikir logis siswa, maka seseorang dimiliki siswa. Dengan mengetahui
kemampuan berpikir logis siswa, maka seorang guru dapat menyesuaikan,
menyusun dan membuat materi ajar yang relevan untuk membantu dan
mengarahkan kesiapan siswa untuk menerima materi pelajaran.
Penekanan pemahaman terhadap ajaran fikih tentu sangat penting dimiliki
siswa agar dalam kehidupannya sehari-hari selalu menggunakan dan
mempedomani hukum-hukum yang terkandung dalam fikih, maka pendidikan
tidak hanya mementingkan aspek kognitif tetapi manfaat pendidikan, adalah siswa
yang telah lulus di Madrasah Tsanawiyah tidak hanya pandai secara teoritis saja,
tetapi mampu mengaplikasikan dalam kehidupan.
Maka pemilihan strategi yang tepat, dibutuhkan dan harus disesuaikan
dengan kemampuan berpikir logis siswa. Kemampuan berpikir logis siswa salah
satu komponen yang harus diperhatikan dengan seksama karena seorang guru
dalam mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki siswa akan membantu dalam
menentukan materi, strategi, metode dan media yang tepat untuk digunakan. Hal
ini perlu dilakukan agar pelajaran yang disampaikan dapat menarik perhatian
siswa dan setiap detik yang berlangsung dalam kegiatan pembelajaran tidak
Pemilihan strategi pembelajaran peta konsep dan strategi pembelajaran
ekspositori pada penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jauh apa yang telah
dilakukan para guru dalam setiap pembelajaran fikih, bagaimana para guru
memiliki dan menggunakan strategi pembelajaran yang dikaitkan dengan materi
ajar dan bagaimana kemampuan berpikir logis siswa serta bagaimana hasil belajar
yang dihasilkan dalam setiap pembelajaran fikih.
Atas dasar permasalahan ini, peneliti ingin menerapkan strategi pembelajaran
peta konsep dan ekspositori dalam pembelajaran fikih dengan memperhatikan
aspek kemampuan berpikir logis siswa dan hasil belajar fikih terhadap strategi
yang digunakan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah,
banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar fikih siswa Madrasah Tsanawiyah
(MTs) Negeri Kab. Aceh Timur, diantaranya dapat di identifikasi sebagai berikut:
(1) Apakah kemampuan berpikir logis berpengaruh terhadap pencapaian prestasi
belajar fikih siswa?
(2) Apakah sarana dan fasilitas belajar berpengaruh terhadap pencapaian prestasi
belajar fikih siswa?
(3) Apakah penerapan penggunaan peta konsep pada bidang studi fikih yang
digunakan guru mempunyai pengaruh terhadap pencapaian prestasi siswa?
(4) Apakah lingkungan atau suasana belajar di Madrasah Tsanawiyah Negeri di
(5) Apakah penggunaan media ajar yang tepat dalam pembelajaran fikih
mempunyai pengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar fikih siswa?
(6) Apakah sistem evaluasi yang diterapkan dalam pembelajaran fikih mempunyai
pengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar fikih siswa?
(7) Apakah tingkat kemampuan berpikir berpengaruh terhadap pencapaian hasil
belajar fikih siswa?
(8) Apakah ada perbedaan yang berarti antara penggunaan strategi pembelajaran
dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar fikih siswa?
(9) Kegiatan belajar bagaimanakah yang akan memberikan dampak kepada hasil
belajar fikih siswa?
(10)Apakah ada pengaruh kurikulum dan perangkat akomodasinya terhadap hasil
belajar fikih siswa?
C. Pembatasan Masalah
Keberhasilan belajar seorang siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor baik
internal maupun eksternal. Dalam kajian penelitian ini faktor internal adalah
kemampuan berpikir logis, sedangkan faktor eksternal adalah strategi
pembelajaran.
Dalam kajian penelitian ini, strategi pembelajaran dibatasi pada strategi
pembelajaran peta konsep dan strategi pembelajaran ekspositori. Sedangkan
kemampuan berpikir logis dibatasi pada kemampuan berpikir logis tinggi dan
kemampuan berpikir logis rendah. Hasil belajar dibatasi pada hasil belajar fikih
D. Perumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang, indentifikasi dan pembatasan masalah yang
dikemukakan diatas maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar ilmu fikih siswa yang dibelajarkan
dengan strategi pembelajaran peta konsep dan siswa yang dibelajarkan
dengan strategi pembelajaran ekspositori?
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar ilmu fikih siswa yang memiliki
kemampuan berpikir logis tinggi lebih tinggi dari siswa yang memiliki
kemampuan berpikir logis rendah?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran (peta konsep dan
ekspositori) dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar ilmu fikih?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar fikih siswa yang dibelajarkan
dengan strategi pembelajaran peta konsep dibandingkan hasil belajar fikih
siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.
2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar fikih siswa yang memilki
kemampuan berpikir logis tinggi dibandingkan hasil belajar fikih siswa yang
memilki kemampuan berpikir logis rendah.
3. Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran (peta konsep dan
ekspositori) dengan kemampuan berpikir logis dalam mempengaruhi hasil
F. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang bersifat
teoritis maupun praktis. Manfaat teortis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas
pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan strategi pembelajaran yang
dapat diterapkan pada pembelajaran fikih.
2. Sumbangan pemikiran bagi guru khususnya guru fikih dalam memahami
dinamika dan karakteristik siswa.
3. Bahan masukan bagi lembaga pendidikan sebagai aplikasi teorestis dan
teknologi pembelajaran.
4. Bahan perbandingan bagi peneliti lain yang membahas dan meneliti
permasalahan yang sama atau yang hampir sama.
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru tentang strategi
pembelajaran pada pembelajaran fikih yang dapat diterapkan guru bagi
kemajuan dan peningkatan keberhasilan belajar siswa.
2. Memberikan gambaran bagi guru tentang keefektifan dan efesiensi aplikasi
strategi pembelajaran peta konsep berdasarkan kemampuan berpikir logis
siswa pada pembelajaran fikih untuk memperoleh hasil belajar fikih yang
lebih maksimal.
3. Sebagai bahan masukan bagi lembaga pendidikan dalam upaya peningkatan
pengetahuan dan keterampilan dalam hal-hal yang berhubungan dengan
aplikasi teknologi pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan
105 BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis seperti yang telah diuraikan, penelitian
ini menyimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar fikih siswa yang diajarkan dengan strategi peta konsep lebih
tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan strategi
pembelajaran ekspositori.
2. Hasil belajar fikih siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih
tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis
rendah.
3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan berpikir
logis dalam mempengaruhi hasil belajar fikih siswa. Hasil belajar fikih siswa
yang diajar dengan strategi pembelajaran peta konsep dan memiliki
kemampuan berpikir logis tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang
memiliki kemampuan berpikir logis rendah. Sedangkan hasil belajar fikih
siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori dan memiliki
kemampuan berpikir logis rendah lebih tinggi dibandingkan dengan siswa
yang memiliki kemampuan berpikir logis tenggi. Dengan demikian, siswa
yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih baik diajar dengan
strategi pembelajaran peta konsep sedangkan siswa yang memiliki
kemampuan berpikir logis rendah lebih baik diajarkan dengan strategi
106
B. Implikasi
Pertama, implikasi terhadap perencanaan dan pengembangan strategi
pembelajaran. Temuan penelitian ini bahwa strategi pembelajaran peta konsep
lebih baik dari strategi pembelajaran ekspositori dalam meningkatkan hasil belajar
fikih siswa ditinjau dari kemampuan berpikir logis siswa, ini memberikan
petunjuk bahwa dalam pembelajaran fikih, strategi pembelajaran peta konsep
lebih tepat untuk diterapkan dari pada strategi pembelajaran ekspositori.
Penerapan strategi pembelajaran peta konsep dalam pembelajaran fikih
berimplikasi terhadap perencanaan dan pengembangan strategi pembelajaran.
Kedua, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kemampuan berpikir logis
berpengaruh terhadap hasil belajar fikih. Konsekuensi logis dari pengaruh
kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar fikih berimplikasi kepada tenaga
pengajar fikih untuk melakukan identifikasi dan prediksi didalam menentukan
kemampuan berpikir logis yang dimiliki siswa. Apabila kemampuan berpikir logis
siswa dapat dikelompokkan maka tenaga pengajar dapat menerapkan
rencana-rencana pembelajaran dan strategi-strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai
dengan karakteristik siswa, disamping itu juga tenaga pengajar dapat melakukan
tindakan-tindakan lain misalnya untuk siswa dengan kemampuan berpikir logis
tinggi diberikan materi-materi pengayaan. Dalam pembelajaran fikih memiliki
konsep-konsep yang membutuhkan kemampuan berpikir logis yang tinggi.
Sedangkan untuk siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah diberikan
materi-materi remedial yang bertujuan memberikan pemahaman dan penguasaan
107
dan mengembangkan situasi yang kondusif dalam pembelajaran, guru hendaknya
mengambil posisi sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran.
Tiga, hasil penelitian ini juga menunjukkan terdapat interaksi antara strategi
pembelajaran dan kemampuan berpikir logis siswa terhadap hasil belajar fikih.
Prolehan hasil belajar siswa yang mempunyai kemampuan berpikir logis tinggi,
menunjukkan hasil belajarnya lebih tinggi daripada siswa yang berkemampuan
logis rendah, walau diajarkan dengan strategi pembelajaran yang bervariasi.
Karena baik diajarkan dengan strategi pembelajaran peta konsep maupun
ekspositori, kelompok ini tetap mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi dari
kelompok yang mempunyai kemampuan berpikir logis rendah. Sebaliknya bagi
siswa yang mempunyai kemampuan berpikir logis rendah, hasil belajar yang
diperoleh lebih baik bila diajar dengan strategi ekspositori. Walaupun demikian,
agar pemerolehan hasil belajar lebih efektif, penggunaan strategi pembelajaran
dan kemampuan berpikir logis, perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Guru harus memperhatikan kemampuan berpikir logis yang dimiliki siswa
untuk merancang susunan pembelajaran.
2. Guru dapat memiliki dan mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik siswa, struktur materi pembelajaran, yang sesuai dengan
karakter siswa, kondisi serta prasaranan yang ada di sekolah.
3. Seharusnya guru dapat melakukan penilaian terhadap strategi pembelajaran
yang digunakan selama ini, dan apabila ternyata tidak efektif, dapat
melakukan revisi, atau meninggalkannya dan selanjutnya mengembangkan
108
memperhatikan kondisi sekolah, karakteristik siswa, dan system pendukung
lainnya.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, simpulan, dan keterbatasan penelitian, maka
dikemukakan saran sebagai berikut:
1. Para guru fikih disarankan untuk menggunakan strategi pembelajaran peta
konsep sebagai strategi pembelajaran alternative dalam pembelajaran fikih.
Strategi pembelajaran peta konsep telah mampu meningkatkan hasil belajar
fikih menjadi lebih tinggi.
2. Para guru fikih disarankan memperhatikan karakteristik siswa, karena
kemampuan berpikir logis yang merupakan aspek kognitif memberikan
pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa.
3. Untuk kesempurnaan penelitian ini, disarankan kepada peneliti untuk
mengadakan penelitian lanjutan dengan melibatkan variabel moderator lain,
seperti IQ, sikap, minat, motivasi, latar belakang pendidikan, tingkat
kreativitas, dan lain sebagainya sehingga dapat meningkatkan pemahaman
siswa terhadap fikih.
4. Dikarenakan tes hasil belajar yang disusun hanya mengukur ranah kognitif,
sebaiknya penelitian lanjutan juga mengukur ranah psikomotorik. Hal ini
dikarenakan bidang studi fikih adalah salah satu bidang studi terapan
(praktik).
5. Perlu diadakannya pelatihan bagi guru dalam peningkatan kemampuan
109
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
Ardhana, I. W. (1993). Kesanggupan Berpikir Formal Ala Piaget dan Kemajuan Belajar di Sekolah. Disertasi. Malang: FPS IKIP Malang.
Ardhana M. (1993). Berpikir Logis. Bandung: Rosdakarya.
Arikunto, S. (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Ary, D., Lucy C. J. dan Asrghar, R. (1982). Pengaruh Penelitian dalam Pendidikan, Terjemahan Arif Furchan, Judul Asli: Introduction To Research In Education. Surabaya: Usaha Nasional.
Azwar, Saifuddin. (2000). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Barus, Jusua. (2008). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Fikih Siswa Kelas XII Madrasah Aliyah Nurul Hikmah Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simaliungun. Tesis. Medan: PPS Universitas Negeri Medan.
Bigge, Morris L. 1982. Learning Theories For Teachers. New York: Harper & Row.
Dahar, R.W. (2011). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
De Bono, E. (1990). Practical Thinking. Londo: Penguin Books.
Depdiknas. (2006). Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Eko Jaya
Dermawati. (2006). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Negeri Tanjung Pura.. Tesis. Medan: PPS Universitas Negeri Medan.
Dick, W. dan Carey, L. (2005). The Systematic Design Of Instructional. New York: Longman.
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
110
Gagne, R. M. (1979). The Conditions Of Learning and Theory Of Instruction. New York: Holt Renehart and Winston.
Gagne, Robert M & Driscoll, Marcy P. 1989. Essentials of Learning For Instruction. New Jersey: Prentice Hall.
Ginting, Erwin. (2010). Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada SMA PGRI 20 Siborong-Borong Kab. Tapanuli Utara. Tesis. Medan: PPS Universitas Negeri Medan.
Hamalik, O. (2003). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Hamid, A. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Pasca Sarjana Unimed.
Khodijah, Nyayu. (2014). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Kurniawati, Dhida Dwi. 2010. Pengaruh Metode Mind Mapping Dan Keefektifan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Social Pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi: FKIP UMS
Novak, JD, dan Gowin, DB. (1984). Learning How to Learn. Cambridge: Cambridge University Press.
Manurung, Nelson. (2011). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Keuangan Siswa SMK Negeri 1 Medan. Tesis. Medan: PPS Universitas Negeri Medan.
Miarso, Yusufhadi. (2005). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Perdana Media.
_______________. (1986). Defenisi Teknologi Pendidikan. Terjemahan. Jakarta: AECT. Rajawali.
Muhibinsyah. (2003). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyati. 2005. Psikologi belajar. Yogyakarta: Andi.
Penjaitan, Keysar. (2010). Merancang Butir Soal dan Instrumen Untuk Penelitian. Gorontalo: Nurul Jannah.
111
Romizowski, A. Z. (1981). Designing Instruction System: Decision Making In Course Planning and Curriculum Design. London: Kogan Page Schmeck RR. 1987. Learning Style New York, Plennum Press.
Rusmono. 2012. Strategi pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu. Bogor. Ghalia Indonesia.
Sanjaya, Wina. (2016). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
___________. (2010). Strategi Pembelajaran Berorentasi Standart Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Santrock, J.W. 2008. Educational Pyschology, Alihbahasa: Triwibowo B.S. Jakarta: Kencana Pernada Media Group.
Sitinjak, Baringin. (2015). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMP N. 2
Kampung Karya Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Tesis. Medan: PPS
Universitas Negeri Medan.
Slameto. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
_____ . (2010). Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana. (2009). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sunarto, W. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Suparman, S. (1997). Desain Instrusional. Jakarta: Universitas Terbuka.
Suriasumatri, Jujun S. (2000). Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Suryabrata, Sumadi. (2014). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Syah, Muhibbin. (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Tobing, Flora Miranti L.. (2013). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Akutansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Medan. Tesis. Medan: PPS Universitas Negeri Medan.
Woolfolk, A. 2009. Educational Pyschology . Alihbahasa: Helly Prajitno Soejipto dan Sri Mulyantini Soetijipto, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.