• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI (MTSN) KABUPATEN ACEH TIMUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI (MTSN) KABUPATEN ACEH TIMUR."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN

BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA

KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI (MTsN)

KABUPATEN ACEH TIMUR

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh:

NOVA YUSFITA

NIM : 8146121030

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

NOVA YUSFITA. NIM 8146121030. Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Fikih Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kabupaten Aceh Timur. Tesis. Program Studi Teknologi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hasil belajar fikih siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran peta konsep dan hasil belajar fikih siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori, (2) hasil belajar fikih siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi dan hasil belajar fikih siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah, (3) interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar fikih.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII MTsN Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur dan siswa kelas VIII MTsN Kuta Binjei Kabupaten Aceh Timur. Populasi Penelitian adalah (150 orang) dan sampelnya (80 orang) yaitu kelas VIII-1 dan VIII-2 MTsN Simpang Ulim ditetapkan strategi pembelajaran peta konsep dan kelas VIII-1 dan VIII-2 MTsN Kuta Binjei ditetapkan strategi pembelajaran ekspositori. Teknik pengambilan sampel digunakan dengan Cluster Random Sampling. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan Anava dua jalur desain faktorial 2x2 (Two Way Anava 2x2) dengan taraf signifikansi α = 0.05, yang sebelumnya dilakukan dulu uji persyaratan analisis data yaitu Uji Normalitas dengan uji Liliefors dan uji homogenitas dengan uji Barlett dan uji Fisher. Uji lanjut dengan menggunakan uji Tukey.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan: (1) hasil belajar fikih siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran peta konsep lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar fikih siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori pada taraf signifikansi α = 0.05. Fh sebesar 11.15 dan Ft untuk taraf signifikansi α = 0.05 dengan derajat kebebasan dk (1:76) sebesar 1.99 (2) hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar fikih siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah pada taraf signifikansi α = 0.05. Fh sebesar 2.44 dan Ft untuk taraf signifikansi α = 0.05 dengan derajat kebebasan dk (1:76) sebesar 1.99dan (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar fikih siswa pada taraf signifikansi α = 0.05. Fh sebesar 51.47 dan Ft untuk taraf signifikansi α = 0.05 dengan derajat kebebasan dk (1:76) sebesar 1.99.

(6)

ii ABSTRACT

NOVA YUSFITA. NIM 8146121030. The Effecd Of Instructional Strategies And Logical Thinking Ability Toward Learning Fiqih Outcomes From Grade VIII Students of Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN)East Aceh District. Thesis. Education Technology Studies Program, Magister Program, Medan State University 2016.

This study is aimed at finding out: (1) to know different of students that learned the concept map learning strategies and student learning fiqih outcomes that learned with expository teaching strategy, (2) to know different learning fiqih outcomes of students who have the ability to think logically high and the learning outcomes of jurisprudence students who have the ability to think logically low, (3) the interaction between the learning strategies and ability to think logically to the learning fiqih outcomes of jurisprudence.

The research was conducted on grade VIII students of MTsN Simpang Ulim, East Aceh District and on grade VIII students of MTsN Kuta Binjei East Aceh District. The study population is (150 students) and the sample (80 students) namely grade VIII-1 and VIII-2 MTsN Simpang Ulim set with learning strategy map concept and grade VIII-1 dan VIII-2 MTsN Kuta Binjei set with expository defined strategy. The sampling technique used by cluster random sampling. The hypothesis was tested using Two Way Anava 2x2 design with significance level α = 0.05, that previously carried out test data analysis requirements that normality test with Liliefors test and homogeneity test with Barlett test and Fisher's exact test. A further test using the Tukey test.

Hypothesis testing results indicate: (1) the learning outcomes of students who are taught jurisprudence with learning strategy concept map is higher than the learning outcomes of jurisprudence students taught by expository strategy at significance level α = 0:05.� as big as 11.15 dan �� for significance level α = 0.05 with free degree �� (1:76) as big as 1.99(2) learning outcomes of students who have the ability to think logically high is higher than the learning outcomes of jurisprudence students who have the ability to think logically low at significance level α = 0:05. �ℎ at 2:44 and �� to the significance level α = 0:05 with degrees of freedom �� (1:76)of 1.99 and (3) there is no interaction between the learning strategies and ability to think logically to the learning outcomes of students of jurisprudence at significance level α = 0:05. �ℎ at 51.47 and �� to the significance level α = 0:05 with degrees of freedom � (1:76)of 1.99.

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya, sehingga tesis dengan judul “PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR FIKIH SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI (MTsN) KABUPATEN ACEH TIMUR”, dapat diselesaikan. Tesis ini diajukan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Dalam penyelesaian tesis ini, penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, terutama dari Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. dan Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Badiran, M. Pd. Sejak diberi amanah sebagai dosen pembimbing I dan II telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, koreksi dan motivasi dalam menyelesaikan penulisan tesis ini. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., Bapak Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd., dan Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd. sebagai dosen penguji. Selanjutnya ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan dan Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd, Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof Dr. Harun Sitompul, M.Pd, dan Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd. sebagai ketua dan sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

3. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Teknologi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah membekali penulis dengan berbagai disiplin ilmu, pengalaman dan kematangan berpikir.

4. Bapak Drs. Adnan selaku Kepala Sekolah MTsN Kuta Binjei Kabupaten Aceh Timur, Bapak Munzilin, S.Pd selaku Kepala Sekolah MTsN Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur, Ibu Mardiani, S.Pd.I selaku Guru Bidang Studi Fikih di MTsN Kuta Binjai Kabupaten Aceh Timur, dan Ibu Zainabon, S.Ag selaku Guru Bidang Studi Fikih di MTsN Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur.

(8)

iv

5. Teristimewa saya mengucapkan terima kasih kepada sang inspirator sekaligus motivator utama ibunda tercinta Nur Hayati dan Ayahanda tercinta Ajrai Yusri, serta adik tercinta Yulisya Yusfita, S.E dan Muhammad Farhan Alyusri yang selalu mendoakan dan memberi dorongan kepada penulis.

6. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan terutama angkatan XXIV Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan bantuan moral dalam perkuliahan dan penyelesaian penulisan tesis ini Inda Putri Santri yang super cantik semoga dapat jodoh, Mutia, Handriani Miladia Ginting, Ima Finensi Tarigan.

Kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian penulisan tesis ini, penulis ucapkan terima kasih semoga apa yang telah diberikan menjadi amal ibadah dan perekat tali silaturahim diantara kita.

Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pendidikan di masa kini dan yang akan datang. Selain itu, penulis juga berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca yang membutuhkannya.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, 31 Maret 2016 Penulis,

Nova Yusfita

8146121030

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 9

C.Batasan Masalah ... 10

D.Rumusan Masalah ... 11

E. Tujuan Penelitian ... 12

F. Manfaat Penelitian ... 12

BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 13

A. Deskripsi Teoretis ... 13

1. Hakikat Hasil Belajar Fikih... 2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 20

13 22 a. Strategi Pembelajaran Peta Konsep ... b. Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 27

(10)

3. Hakikat Kemampuan Berpikir Logis ...

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 49

C. Desain Penelitian ... 51

Variabel dan Defenisi Oprasional Variabel Penelitian E. Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian F. Pengontrolan Perlakuan ... 59

G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Pengumpulan Data ... 61

H. Teknik Analisis Data ... 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 76

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 87

1. Uji Normalitas ... 87

C. Pengujian Hipotesis ... D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 96

E. Keterbatasan Penelitian ... 103

(11)

vii 

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 105

A. Simpulan ... 105

B. Implikasi ... 106

C. Saran ... 108

DAFTAR PUSTAKA ... 109

(12)

DAFTAR TABEL

Table Halaman

1.1 Rata-rata Hasil Belajar Fikih MTs Negeri Kuta Binjai Kab. Aceh Timur ... 6

1.2 Rata-rata Hasil Belajar Fikih MTs Negeri Simpang Ulim Keab. Aceh Timur ... 6

2.1 Kemampuan Yang Dikembangkan Dalam Strategi Ekspositori ... 30

2.2 Perbedaan Strategi Pembelajaran Peta Konsep dan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 32

3.1 Jumlah Siswa Kelas VIII TP. 2014/2015 MTs Negeri Simpang Ulim ... 49

3.2 Jumlah Siswa Kelas VIII TP. 2014/2015 MTs Negeri Kuta Binjai ... 50

3.3 Format Pelatihan Guru Yang Melaksanakan Pembelajaran Pada Penelitian ... 52

3.4 Rancangan Eksperimen Desain Faktorial 2x2 ... 53

3.5 Pelaksanaan Perlakuan Strategi Pembelajaran ... 58

3.6 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Fikih Haji dan Umrah ... 62

3.7 Kisi-kisi Tes Berpikir Logis ... 69

4.1Deskripsi Data Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Peta Konsep ... 77

4.2Deskripsi Data Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 78

4.3Deskripsi Data Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 79

4.4Deskripsi Data Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 80

4.5Deskripsi Data Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Peta Konsepdan Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 82

4.6Deskripsi Data Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Peta Konsepdan Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 83

4.7Deskripsi Data Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositoridan Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 84

(13)

ix 

4.8Deskripsi Data Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi

Pembelajaran Ekspositori dan Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 86 4.9 Rekapitulasi Hasil Pengujian Normalitas Data ... 88 4.10 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Hasil Belajar Fikih Siswa

Berdasarkan Strategi Pembelajaran Peta Konsep dan Strategi Pembelajaran

Ekspositori ... 89 4.11 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Hasil Belajar Fikih Siswa

Berdasarkan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi dan Kemampuan Berpikir

Logis Rendah ... 90 4.12 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Hasil Belajar Fikih Siswa

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Histogram Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi

Pembelajaran Peta Konsep ... 77

2 Histogram Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi

Pembelajaran Ekspositori ... 78

3 Histogram Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Memiliki Kemampuan Berpikir

Logis Tinggi ... 80

4 Histogram Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Memiliki Kemampuan Berpikir

Logis Rendah ... 81

5 Histogram Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi

Pembelajaran Peta Konsepdan Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 82

6 Histogram Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi

Pembelajaran Peta Konsepdan Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 84

7 Histogram Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi

Pembelajaran Ekspositoridan Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Tinggi... 85

8 Histogram Hasil Belajar Fikih Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi

Pembelajaran Ekspositoridan Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 86

9 Interaksi Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis ... 94

 

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 112

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Strategi Pembelajaran Peta Konsep) ... 114

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Strategi Pembelajaran Ekspositori) ... 129

Lampiran 4 Tes Belajar Fikih ... 147

Lampiran 5 Kunci Jawaban Tes Belajar Fikih ... 154

Lampiran 6 Peta Konsep Haji dan Umrah ... 155

Lampiran 7 Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Hasil Belajar Fikih ... 164

Lampiran 8 Tes Kemampuan Berpikir Logis... 169

Lampiran 9 Kunci Jawaban Tes Berpikir logis ... 180

Lampiran 10 Uji Validitas Kemampuan Berpikir Logis ... 181

Lampiran 11 Uji Reliabilitas Tes Kemampuan Berpikir Logis ... 182

Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Belajar Fikih Dan Kemampuan Berpikir Logis Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Peta Konsep Dan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 186

Lampiran 13 Data Hasil Belajar Fikih ... 187

Lampiran 14 Uji Normalitas ... 220

Lampiran 15 Uji Homogenitas ... 225

Lampiran 16 Uji Hipotesia ... 228

Lampiran 17 Uji Lanjut Tukey ... 234

Lampiran 18 Uji SPSS ... 235

Lampiran 19 Dokumentasi ... 235

 

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya

manusia yang mendukung kemajuan bangsa dan negara. Undang-undang

Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan Nasional Bab

II Pasal 4 yaitu: Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Hal ini

memberikan makna bahwa pelaksanaan pendidikan nasional memiliki tujuan yang

kompleks, disamping bertaqwa kepada Tuhan-Nya, pendidikan juga diharapkan

mampu membentuk peserta didik menjadi sosok yang cakap terhadap ilmunya dan

mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.

Di dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar mengajar dan proses pembelajaran agar siswa secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Berdasarkan rumusan tersebut

ada enam fokus pendidikan yang mesti dikembangkan melalui kegiatan

pembelajaran. Orang yang paling bertanggung jawab atas berhasilnya enam fokus

itu adalah guru. Guru dapat melaksanakannya melalui dua hal, yaitu suasana

belajar dan proses pembelajaran.

(17)

   

Secara etimologi Fikih berasal dari perkataan Faqiha, Yafqahu, Fiqhan, yang

berarti mengerti, faham. Secara Terminologi adalah memahami agama secara

mendalam dengan beberapa aspeknya. Fikih menurut istilah syara’ adalah

memahami sesuatu yang bias menjadikan sahnya ibadah dan mu’amalah.

Mata pelajaran Fikih dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah didefinisikan

sebagai salah satu bagian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan

untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, dan

mengamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya

(way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan

pengalaman dan pembiasaan (Depag RI, 2005: 46).

Mata pelajaran fikih yang merupakan bagian dari pelajaran agama di

madrasah mempunyai ciri khas dibandingkan dengan pelajaran yang lainnya,

karena pada pelajaran tersebut memikul tanggung jawab untuk dapat memberi

motivasi dan kompensasi sebagai manusia yang mampu memahami,

melaksanakan dan mengamalkan hukum Islam yang berkaitan dengan ibadah

mahdhoh dan muamalah serta dapat mempraktekannya dengan benar dalam

kehidupan sehari-hari. Di samping mata pelajaran yang mempunyai ciri khusus

juga materi yang diajarkannya mencakup ruang lingkup yang sangat luas yang

tidak hanya dikembangkan di kelas. Penerapan hukum Islam yang ada di dalam

mata pelajaran fikih pun harus sesuai dengan yang berlaku di dalam masyarakat,

sehingga guru harus lebih bijak dalam memilih strategi apa yang tepat dalam

pembelajaran fikih agar dalam kehidupan bermasyarakat siswa dapat

(18)

   

Mata pelajaran fikih di Madrasah Tsanawiyah (MTs) adalah salah satu sub

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Mata pelajaran PAI di MTs.

terdiri dari 4 (empat) sub mata pelajaran, yaitu: 1) Akidah Akhlak; 2) Al-Qur’an

Hadits; 3) Fiqih; dan 4) Sejarah Kebudayaan Islam.

Mata pelajaran fikih Madrasah Tsanawiyah ini meliputi: Fikih Ibadah, Fikih

Muamalah, Fikih Jinayah. Hal ini menggambarkan bahwa ruang lingkup fikih

mencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan

manusia dan Allah SWT dengan diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya,

maupun lingkungannya (hablu minallah wa hablun minannas).

Tujuan pengajaran fikih di SMP/MTs adalah untuk membekali peserta didik

agar dapat mengetahui dan memahami pokok-pokoh hukum Islam secara

terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan aqli. Pengetahuan dan

pengalaman tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup dalam kehidupan pribadi

dan sosial. Pembelajaran fikih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat

memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk

diaplikasikan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat

menjalankan syariat islam secara kaffah (sempurna).

Dari beberapa tujuan mata pelajaran fikih di atas, maka guru sebagai tenaga

profesional harus mampu mentrasferkan pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai

kepada siswa serta mempersiapkan pembelajaran yang terencana, efektif dan

terukur, yang dimulai dari perencanaan tujuan pembelajaran, pengorganisasian

materi, pemilihan strategi pembelajaran, metode dan media, serta pelaksanaan

(19)

   

Profesionalisme seorang guru merupakan suatu keharusan dalam rangka

mewujudkan peningkatan mutu pendidikan turut berperan dalam mentrasferkan

berbagai pengetahuan yang harus memahami berbagai permasalahan antar lain:

strategi pembelajaran, kurikulum, dan perkembangan psikologi anak termasuk

kemampuan berpikir logis siswa. Ketika seorang guru berpikir tentang informasi

dan kemampuan apa yang harus dimiliki siswa setelah mengalami proses

pembelajaran, maka pada saat itu pula seorang guru harus memiliki strategi

pembelajaran apa yang harus dipilih dan digunakan untuk menghasilkan tujuan

pembelajaran yang direncanakan.

Siswa yang memiliki kualitas pengetahuan dan kemampuan berpikir logis

tinggi akan menunjukkan peranan penting dalam mencapai keberhasilan setiap

pembelajaran yang diikutinya, sedangkan siswa yang memiliki kemampuan

berpikir logis rendah akan menemukan kesulitan. Pemilihan dan penggunaan

strategi pembelajaran yang tepat sangat penting dalam upaya menghasilkan tujuan

pembelajaran fikih.

Dalam menerapkan strategi pembelajaran, guru harus memperhatikan apakah

dengan strategi itu pengajaran menjadi efektif dan efesien. Pembelajaran tidak

semata-mata berorientasi pada hasil (product) tetapi berorientasi juga pada proses

(process) dengan harapan makin tinggi hasil yang dicapai. Pernyataan ini

memberikan alternatif bahwa strategi pembelajaran yang sesuai dapat

mengoptimalkan hasil belajar yang diperoleh. Untuk itu, dalam upaya

meningkatkan hasil pembelajaran fikih yang optimal, para praktisi pendidikan

fikih harus lebih banyak memperkenalkan dan menerapkan berbagai strategi

(20)

   

Sanjaya (2010) mengemukakan 8 (delapan) strategi pembelajaran yang dapat

dijadikan sebagai alternatife untuk melaksanakan proses pembelajaran yang

berkualitas dalam menghasilkan setiap belajar siswa yaitu: (1) strategi

pembelajaran berorentasi aktifitas siswa, (2) strategi pembelajaran ekspositori, (3)

strategi pembelajaran inkuiri, (4) strategi pembelajaran berbasis masalah, (5)

strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir, (6) strategi pembelajaran

kooperatif, (7) strategi pembelajaran kontekstual, dan (8) strategi pembelajaran

afektif. Bila guru lebih kreatif dalam memilih dan menggunakan serta

mengkolaborasikan berbagai strategi pembelajaran terhadap materi pelajaran yang

diajarkan, sekaligus memperhatikan kemampuan berpikir logis siswa, tentu akan

memudahkan siswa untuk mencerna materi pelajaran yang disajikan guru,

sehingga hasil belajar dapat dicapai dengan baik yang berakibat pada pencapaian

tujuan pendidikan.

Sanjaya (2006) menjelaskan bahwa salah satu masalah yang dihadapi dunia

pendidikan adalah lemahnya proses pembelajaran. Selanjutnya berkaitan dengan

belum tuntasnya pembelajaran dijelaskan Sibuea dan Amin (2005) sebagai faktor

penyebabnya adalah pelaksana pembelajaran yang dilakukan di sekolah masih

bersifat konvensional. Pembelajaran masih berorientasi pada “ teacher centered”,

yaitu guru masih menerapkan pada peran sebagai materi pelajaran dimana strategi

yang digunakan adalah strategi ekspositori yang merupakan salah satu strategi

pembelajaran yang cukup populer dipakai oleh guru dan cukup efektif untuk

menyampaikan materi pelajaran secara tuntas.

Di samping pemilihan strategi pembelajaran yang tepat, perolehan hasil

(21)

   

kemampuan berpikir logis. Dalam hal ini, Santrock (2008) menjelaskan berpikir

adalah memanipulasi atau mengelola dan mentrasformasi informasi dalam

memori. Dengan demikian berpikir logis yakni kemampuan siswa dalam

menerapkan metode berpikir logis untuk menemukan jawaban.

Hasil survey awal yang dilakukan di sekolah MTs Negeri Kuta Binjai Kab.

Aceh Timur dan MTs Negeri Simpang Ulim Kab. Aceh Timur pengajaran fikih

yang sesuai dengan KTSP namun hasil yang diperoleh masih di bawah rata-rata

kelulusan. Ini terlihat dari hasil ujian semester kelas VIII pada Tabel 1.1 dan

Tabel 1.2 di bawah ini:

Tabel 1.1

Rata-rata Hasil Belajar Fikih MTs Negeri Kuta Binjai Kab. Aceh Timur.

No. Tahun Ajar Rata-rata Hasil Belajar

1 2012 6,78

2 2013 6,87

3 2014 7,23

Sumber: Dokumen Sekolah MTsN Kuta Binjai Kab. Aceh Timur

Tabel 1.2

Rata-rata Hasil Belajar Fikih MTs Negeri Simpang Ulim Kab. Aceh Timur.

No. Tahun Ajar Rata-rata Hasil Belajar

1 2012 6,32

2 2013 6,72

3 2014 6,91

Sumber: Dokumen Sekolah MTsN Simpang Ulim Kab. Aceh Timur

Dari Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 menunjukkan perolehan rata-rata hasil belajar

fikih di MTsN Kuta Binjai Kab. Aceh Timur dan MTsN Simpang Ulim Kab.

Aceh Timur selama 3 tahun terakhir, dengan skor rata-rata 6,79 di MTsN Kuta

Binjai dan 6,65 di MTsN Simpang Ulim. Hasil ini menunjukkan nilai perolehan

hasil belajar fikih masih berada di bawah rata-rata 7,50 (nilai dalam satuan) yang

(22)

   

Berkaitan dengan rendahnya perolehan hasil belajar dijelaskan Syah (2004)

menjelaskan faktor yang mempengaruhinya yaitu: (1) faktor internal siswa, (2)

faktor eksternal siswa, dan (3) faktor pendekatan belajar. Faktor pendekatan

belajar merupakan salah satu faktor yang akan membuat siswa merasa tertarik

untuk belajar melalui penyampaian guru. Guru yang mampu menerapkan berbagai

pendekatan belajar cenderung akan mampu mengelolah kelas dengan baik

sehingga penyajian pembelajaran tidak membosankan. Namun selama ini guru

hanya memakai strategi ekspositori untuk menjelaskan materi ke siswa, sehingga

siswa menerima semua informasi yang diterima oleh guru namun kurang aktif

dalam proses pembelajaran.

Strategi pembelajaran peta konsep merupakan strategi pembelajaran yang

dapat menguatkan siswa untuk menghadapi persoalan dengan langkah

penyelesaian yang sistematis, yaitu: memahami masalah, menyusun rencana,

melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali, sehingga persoalan yang

dihadapi dapat diatasi (Kurniawati, 2010).

Slameto (2010) menyatakan bahwa banyak siswa mampu menyajikan tingkat

hafalan yang baik terhadap materi ajar yang diterimanya namun pada

kenyataannya mereka tidak memahaminya. Siswa harus memiliki dasar yang

cukup dan kemampuan berpikir logis tentang hubungan antara konsep yang

berbeda. Belajar bermakna terjadi apabila informasi baru dikaitkan dengan

konsep-konsep relevan yang ada pada struktur kognitif siswa (Dahar, 1989).

Pengetahuan baru dikaitkan dengan konsep-konsep relevan yang telah ada di

(23)

   

Untuk memiliki kemampuan berpikir logis yang baik, maka siswa harus

memiliki sarana berpikir yang baik pula. Diantara sarana berpikir tersebut antara

lain, siswa mampu berbahasa dengan baik, mampu berlogika dan memiliki

kemampuan matematika dengan baik. Oleh karena itu dalam kegiatan

pembelajaran guru hendaknya mampu mengetahui dam memahami kemampuan

berpikir logis siswa, maka seseorang dimiliki siswa. Dengan mengetahui

kemampuan berpikir logis siswa, maka seorang guru dapat menyesuaikan,

menyusun dan membuat materi ajar yang relevan untuk membantu dan

mengarahkan kesiapan siswa untuk menerima materi pelajaran.

Penekanan pemahaman terhadap ajaran fikih tentu sangat penting dimiliki

siswa agar dalam kehidupannya sehari-hari selalu menggunakan dan

mempedomani hukum-hukum yang terkandung dalam fikih, maka pendidikan

tidak hanya mementingkan aspek kognitif tetapi manfaat pendidikan, adalah siswa

yang telah lulus di Madrasah Tsanawiyah tidak hanya pandai secara teoritis saja,

tetapi mampu mengaplikasikan dalam kehidupan.

Maka pemilihan strategi yang tepat, dibutuhkan dan harus disesuaikan

dengan kemampuan berpikir logis siswa. Kemampuan berpikir logis siswa salah

satu komponen yang harus diperhatikan dengan seksama karena seorang guru

dalam mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki siswa akan membantu dalam

menentukan materi, strategi, metode dan media yang tepat untuk digunakan. Hal

ini perlu dilakukan agar pelajaran yang disampaikan dapat menarik perhatian

siswa dan setiap detik yang berlangsung dalam kegiatan pembelajaran tidak

(24)

   

Pemilihan strategi pembelajaran peta konsep dan strategi pembelajaran

ekspositori pada penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jauh apa yang telah

dilakukan para guru dalam setiap pembelajaran fikih, bagaimana para guru

memiliki dan menggunakan strategi pembelajaran yang dikaitkan dengan materi

ajar dan bagaimana kemampuan berpikir logis siswa serta bagaimana hasil belajar

yang dihasilkan dalam setiap pembelajaran fikih.

Atas dasar permasalahan ini, peneliti ingin menerapkan strategi pembelajaran

peta konsep dan ekspositori dalam pembelajaran fikih dengan memperhatikan

aspek kemampuan berpikir logis siswa dan hasil belajar fikih terhadap strategi

yang digunakan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah,

banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar fikih siswa Madrasah Tsanawiyah

(MTs) Negeri Kab. Aceh Timur, diantaranya dapat di identifikasi sebagai berikut:

(1) Apakah kemampuan berpikir logis berpengaruh terhadap pencapaian prestasi

belajar fikih siswa?

(2) Apakah sarana dan fasilitas belajar berpengaruh terhadap pencapaian prestasi

belajar fikih siswa?

(3) Apakah penerapan penggunaan peta konsep pada bidang studi fikih yang

digunakan guru mempunyai pengaruh terhadap pencapaian prestasi siswa?

(4) Apakah lingkungan atau suasana belajar di Madrasah Tsanawiyah Negeri di

(25)

   

(5) Apakah penggunaan media ajar yang tepat dalam pembelajaran fikih

mempunyai pengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar fikih siswa?

(6) Apakah sistem evaluasi yang diterapkan dalam pembelajaran fikih mempunyai

pengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar fikih siswa?

(7) Apakah tingkat kemampuan berpikir berpengaruh terhadap pencapaian hasil

belajar fikih siswa?

(8) Apakah ada perbedaan yang berarti antara penggunaan strategi pembelajaran

dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar fikih siswa?

(9) Kegiatan belajar bagaimanakah yang akan memberikan dampak kepada hasil

belajar fikih siswa?

(10)Apakah ada pengaruh kurikulum dan perangkat akomodasinya terhadap hasil

belajar fikih siswa?

C. Pembatasan Masalah

Keberhasilan belajar seorang siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor baik

internal maupun eksternal. Dalam kajian penelitian ini faktor internal adalah

kemampuan berpikir logis, sedangkan faktor eksternal adalah strategi

pembelajaran.

Dalam kajian penelitian ini, strategi pembelajaran dibatasi pada strategi

pembelajaran peta konsep dan strategi pembelajaran ekspositori. Sedangkan

kemampuan berpikir logis dibatasi pada kemampuan berpikir logis tinggi dan

kemampuan berpikir logis rendah. Hasil belajar dibatasi pada hasil belajar fikih

(26)

   

D. Perumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang, indentifikasi dan pembatasan masalah yang

dikemukakan diatas maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar ilmu fikih siswa yang dibelajarkan

dengan strategi pembelajaran peta konsep dan siswa yang dibelajarkan

dengan strategi pembelajaran ekspositori?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar ilmu fikih siswa yang memiliki

kemampuan berpikir logis tinggi lebih tinggi dari siswa yang memiliki

kemampuan berpikir logis rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran (peta konsep dan

ekspositori) dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar ilmu fikih?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar fikih siswa yang dibelajarkan

dengan strategi pembelajaran peta konsep dibandingkan hasil belajar fikih

siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.

2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar fikih siswa yang memilki

kemampuan berpikir logis tinggi dibandingkan hasil belajar fikih siswa yang

memilki kemampuan berpikir logis rendah.

3. Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran (peta konsep dan

ekspositori) dengan kemampuan berpikir logis dalam mempengaruhi hasil

(27)

   

F. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang bersifat

teoritis maupun praktis. Manfaat teortis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas

pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan strategi pembelajaran yang

dapat diterapkan pada pembelajaran fikih.

2. Sumbangan pemikiran bagi guru khususnya guru fikih dalam memahami

dinamika dan karakteristik siswa.

3. Bahan masukan bagi lembaga pendidikan sebagai aplikasi teorestis dan

teknologi pembelajaran.

4. Bahan perbandingan bagi peneliti lain yang membahas dan meneliti

permasalahan yang sama atau yang hampir sama.

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru tentang strategi

pembelajaran pada pembelajaran fikih yang dapat diterapkan guru bagi

kemajuan dan peningkatan keberhasilan belajar siswa.

2. Memberikan gambaran bagi guru tentang keefektifan dan efesiensi aplikasi

strategi pembelajaran peta konsep berdasarkan kemampuan berpikir logis

siswa pada pembelajaran fikih untuk memperoleh hasil belajar fikih yang

lebih maksimal.

3. Sebagai bahan masukan bagi lembaga pendidikan dalam upaya peningkatan

pengetahuan dan keterampilan dalam hal-hal yang berhubungan dengan

aplikasi teknologi pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan

(28)

105 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis seperti yang telah diuraikan, penelitian

ini menyimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar fikih siswa yang diajarkan dengan strategi peta konsep lebih

tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan strategi

pembelajaran ekspositori.

2. Hasil belajar fikih siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih

tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis

rendah.

3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan berpikir

logis dalam mempengaruhi hasil belajar fikih siswa. Hasil belajar fikih siswa

yang diajar dengan strategi pembelajaran peta konsep dan memiliki

kemampuan berpikir logis tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang

memiliki kemampuan berpikir logis rendah. Sedangkan hasil belajar fikih

siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori dan memiliki

kemampuan berpikir logis rendah lebih tinggi dibandingkan dengan siswa

yang memiliki kemampuan berpikir logis tenggi. Dengan demikian, siswa

yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih baik diajar dengan

strategi pembelajaran peta konsep sedangkan siswa yang memiliki

kemampuan berpikir logis rendah lebih baik diajarkan dengan strategi

(29)

106

B. Implikasi

Pertama, implikasi terhadap perencanaan dan pengembangan strategi

pembelajaran. Temuan penelitian ini bahwa strategi pembelajaran peta konsep

lebih baik dari strategi pembelajaran ekspositori dalam meningkatkan hasil belajar

fikih siswa ditinjau dari kemampuan berpikir logis siswa, ini memberikan

petunjuk bahwa dalam pembelajaran fikih, strategi pembelajaran peta konsep

lebih tepat untuk diterapkan dari pada strategi pembelajaran ekspositori.

Penerapan strategi pembelajaran peta konsep dalam pembelajaran fikih

berimplikasi terhadap perencanaan dan pengembangan strategi pembelajaran.

Kedua, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kemampuan berpikir logis

berpengaruh terhadap hasil belajar fikih. Konsekuensi logis dari pengaruh

kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar fikih berimplikasi kepada tenaga

pengajar fikih untuk melakukan identifikasi dan prediksi didalam menentukan

kemampuan berpikir logis yang dimiliki siswa. Apabila kemampuan berpikir logis

siswa dapat dikelompokkan maka tenaga pengajar dapat menerapkan

rencana-rencana pembelajaran dan strategi-strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai

dengan karakteristik siswa, disamping itu juga tenaga pengajar dapat melakukan

tindakan-tindakan lain misalnya untuk siswa dengan kemampuan berpikir logis

tinggi diberikan materi-materi pengayaan. Dalam pembelajaran fikih memiliki

konsep-konsep yang membutuhkan kemampuan berpikir logis yang tinggi.

Sedangkan untuk siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah diberikan

materi-materi remedial yang bertujuan memberikan pemahaman dan penguasaan

(30)

107

dan mengembangkan situasi yang kondusif dalam pembelajaran, guru hendaknya

mengambil posisi sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran.

Tiga, hasil penelitian ini juga menunjukkan terdapat interaksi antara strategi

pembelajaran dan kemampuan berpikir logis siswa terhadap hasil belajar fikih.

Prolehan hasil belajar siswa yang mempunyai kemampuan berpikir logis tinggi,

menunjukkan hasil belajarnya lebih tinggi daripada siswa yang berkemampuan

logis rendah, walau diajarkan dengan strategi pembelajaran yang bervariasi.

Karena baik diajarkan dengan strategi pembelajaran peta konsep maupun

ekspositori, kelompok ini tetap mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi dari

kelompok yang mempunyai kemampuan berpikir logis rendah. Sebaliknya bagi

siswa yang mempunyai kemampuan berpikir logis rendah, hasil belajar yang

diperoleh lebih baik bila diajar dengan strategi ekspositori. Walaupun demikian,

agar pemerolehan hasil belajar lebih efektif, penggunaan strategi pembelajaran

dan kemampuan berpikir logis, perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Guru harus memperhatikan kemampuan berpikir logis yang dimiliki siswa

untuk merancang susunan pembelajaran.

2. Guru dapat memiliki dan mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai

dengan karakteristik siswa, struktur materi pembelajaran, yang sesuai dengan

karakter siswa, kondisi serta prasaranan yang ada di sekolah.

3. Seharusnya guru dapat melakukan penilaian terhadap strategi pembelajaran

yang digunakan selama ini, dan apabila ternyata tidak efektif, dapat

melakukan revisi, atau meninggalkannya dan selanjutnya mengembangkan

(31)

108

memperhatikan kondisi sekolah, karakteristik siswa, dan system pendukung

lainnya.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, simpulan, dan keterbatasan penelitian, maka

dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Para guru fikih disarankan untuk menggunakan strategi pembelajaran peta

konsep sebagai strategi pembelajaran alternative dalam pembelajaran fikih.

Strategi pembelajaran peta konsep telah mampu meningkatkan hasil belajar

fikih menjadi lebih tinggi.

2. Para guru fikih disarankan memperhatikan karakteristik siswa, karena

kemampuan berpikir logis yang merupakan aspek kognitif memberikan

pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa.

3. Untuk kesempurnaan penelitian ini, disarankan kepada peneliti untuk

mengadakan penelitian lanjutan dengan melibatkan variabel moderator lain,

seperti IQ, sikap, minat, motivasi, latar belakang pendidikan, tingkat

kreativitas, dan lain sebagainya sehingga dapat meningkatkan pemahaman

siswa terhadap fikih.

4. Dikarenakan tes hasil belajar yang disusun hanya mengukur ranah kognitif,

sebaiknya penelitian lanjutan juga mengukur ranah psikomotorik. Hal ini

dikarenakan bidang studi fikih adalah salah satu bidang studi terapan

(praktik).

5. Perlu diadakannya pelatihan bagi guru dalam peningkatan kemampuan

(32)

109

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Ardhana, I. W. (1993). Kesanggupan Berpikir Formal Ala Piaget dan Kemajuan Belajar di Sekolah. Disertasi. Malang: FPS IKIP Malang.

Ardhana M. (1993). Berpikir Logis. Bandung: Rosdakarya.

Arikunto, S. (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Ary, D., Lucy C. J. dan Asrghar, R. (1982). Pengaruh Penelitian dalam Pendidikan, Terjemahan Arif Furchan, Judul Asli: Introduction To Research In Education. Surabaya: Usaha Nasional.

Azwar, Saifuddin. (2000). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Barus, Jusua. (2008). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Fikih Siswa Kelas XII Madrasah Aliyah Nurul Hikmah Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simaliungun. Tesis. Medan: PPS Universitas Negeri Medan.

Bigge, Morris L. 1982. Learning Theories For Teachers. New York: Harper & Row.

Dahar, R.W. (2011). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

De Bono, E. (1990). Practical Thinking. Londo: Penguin Books.

Depdiknas. (2006). Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Eko Jaya

Dermawati. (2006). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Negeri Tanjung Pura.. Tesis. Medan: PPS Universitas Negeri Medan.

Dick, W. dan Carey, L. (2005). The Systematic Design Of Instructional. New York: Longman.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

(33)

110

Gagne, R. M. (1979). The Conditions Of Learning and Theory Of Instruction. New York: Holt Renehart and Winston.

Gagne, Robert M & Driscoll, Marcy P. 1989. Essentials of Learning For Instruction. New Jersey: Prentice Hall.

Ginting, Erwin. (2010). Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada SMA PGRI 20 Siborong-Borong Kab. Tapanuli Utara. Tesis. Medan: PPS Universitas Negeri Medan.

Hamalik, O. (2003). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Hamid, A. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Khodijah, Nyayu. (2014). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Kurniawati, Dhida Dwi. 2010. Pengaruh Metode Mind Mapping Dan Keefektifan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Social Pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi: FKIP UMS

Novak, JD, dan Gowin, DB. (1984). Learning How to Learn. Cambridge: Cambridge University Press.

Manurung, Nelson. (2011). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Keuangan Siswa SMK Negeri 1 Medan. Tesis. Medan: PPS Universitas Negeri Medan.

Miarso, Yusufhadi. (2005). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Perdana Media.

_______________. (1986). Defenisi Teknologi Pendidikan. Terjemahan. Jakarta: AECT. Rajawali.

Muhibinsyah. (2003). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyati. 2005. Psikologi belajar. Yogyakarta: Andi.

Penjaitan, Keysar. (2010). Merancang Butir Soal dan Instrumen Untuk Penelitian. Gorontalo: Nurul Jannah.

(34)

111

Romizowski, A. Z. (1981). Designing Instruction System: Decision Making In Course Planning and Curriculum Design. London: Kogan Page Schmeck RR. 1987. Learning Style New York, Plennum Press.

Rusmono. 2012. Strategi pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu. Bogor. Ghalia Indonesia.

Sanjaya, Wina. (2016). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

___________. (2010). Strategi Pembelajaran Berorentasi Standart Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Santrock, J.W. 2008. Educational Pyschology, Alihbahasa: Triwibowo B.S. Jakarta: Kencana Pernada Media Group.

Sitinjak, Baringin. (2015). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMP N. 2

Kampung Karya Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Tesis. Medan: PPS

Universitas Negeri Medan.

Slameto. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

_____ . (2010). Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. (2009). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sunarto, W. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Suparman, S. (1997). Desain Instrusional. Jakarta: Universitas Terbuka.

Suriasumatri, Jujun S. (2000). Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Suryabrata, Sumadi. (2014). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Syah, Muhibbin. (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Tobing, Flora Miranti L.. (2013). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Akutansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Medan. Tesis. Medan: PPS Universitas Negeri Medan.

Woolfolk, A. 2009. Educational Pyschology . Alihbahasa: Helly Prajitno Soejipto dan Sri Mulyantini Soetijipto, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Gambar

Gambar Halaman
Tabel 1.2 di bawah ini:

Referensi

Dokumen terkait

Silika Amorphous yang dihasilkan dari abu sekam padi diduga sebagai sumber penting untuk menghasilkan silikon murni, karbit silikon, dan tepung nitirit silikon (Katsuki et al

pertanyaan dijawab namun kuang jelas dan kurang akurat pertanyaan tidak dijawab dengan benar Menceritakan pengalaman dalam gambar berseri Gambar seri dapat menjelaskan

Penelitian ini mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) peranan perempuan Tionghoa dalam novel Amoi Gadis yang Menggapai Impian karya Mya Ye, (2) latar belakang

memanifes. Wawancara mendalam pada evaluasi ini dilakukan dengan Guru kelas 4, serta dengan waka kurikulum. 329) mengemukakan bahwa studi dokumen merupakan catatan

Proses tukar menukar barang atau jasa yang terjadi antar satu negara dengan negara lain..6. Setiap negara tidak menghasilkan

Masalah yang terlihat berdasarkan latar belakang bahwa rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran Al- Qur’an Hadits merupakan indikasi pembelajaran yang dilakukan

Ho: μ1 = μ2 (Tidak ada pengaruh penggunaan media flashcard dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan Anak Usia 5-6 Tahun di Taman Kanak-kanak Surya Bahari Lampung

bila yang termuat dalam sebuah iklan adalah ideologi gender yang setara, nilai ini.. akan terinternalisasi ke dalam pola pikir seseorang,