• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penyusutan Biji Coklat (Theobroma cacao) Selama Pengeringan Menggunakan Pengolahan Citra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Penyusutan Biji Coklat (Theobroma cacao) Selama Pengeringan Menggunakan Pengolahan Citra"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

SPSI

ANALISIS PENYUSUTAN BIJI COKLA T

(Theobroma cacao)

SELAMA PENGERINGAN MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA

OLEH:

RINI ROHAENI.

F01499027

23

FAKULTAS TEKNOLGI PERTANIAN

(2)

NSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS TEKNOLGI PERTANIAN

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN

ANALISIS PENYUSUTAN BIJI COKLAT

(Theobow cacao)

SELAMA PENGERINGAN MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat uotuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERT ANIAN

Pada Jurusan Teknik Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

OLEH:

RNI ROHAENI

F01499027

23

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

NSTITVT PERT AN IAN BOGOR

(3)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN

ANALISIS PENYUSUTAN BIJI COKLAT

(Theobroma cacao)

SELAMA PENGERINGAN MENGGUNAKAN PENGOLAIAN CITRA

SKRIPSI

Sehagai salah satu syarat uotuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Jurusan Teknik Pertanian

Fakultas Teknologi Pertaniao

Institut Pertanian Bogor

OLEH:

RNI ROIlAENI

F0I499027

Dilahirkan pada tanggal 11 Oktober 1980 DiBandung

Tanggal Lulus: 2 September 203

Menyetujui, ----_

Bogor,

sp;iN,

2003

(4)

Rini Robaeni. FOI499027. Analisis Penyusutan Biji Codat

(Theobroma cacao)

Selama Pengeringan Menggunakan Pengolahan Cira. Dibawah bimbungan: Dr. Ir. Vsman Abmad, MAr. dan lr. Leoold Oscar Nelwan, MSi. 2003.

NGKASAN

Biji coklatlkakao

(Theobroma cacao)

merupakan salah satu komoditas

erkebunan yang otensial untuk dibudidayakan. Tiap tahun coklat mengalami kenaikan eksor. Eksor coklat pada tabun 1990 meningkst sebanyak 54.5 % daln entuk bji dan 81.3 % daln entuk olahan, bila dibandingkan dengan eksor ada tahun 1988. Namun dnikian, mutu biji coklat Indonesia tcrgolong masih rendah. Penanganan pasa anen codat terdiri dad: emetikan, enguraan, fennenasi, erenaman dn encucian, engeringan, sortasi, dan engemasan. Pengeringan merupakan salah satu faktor yang enting dalam engolahan biji codat dan menentukan mutu biji coklat. Salah satu damak dari engerinan adalah enyusutan.

Penguapan pada proses engeringan menyebabkan enyusutan dan enurunan volume pada bahan. Penyusutan yang kecil tidak terlalu merugikan, nnun enyusutan yang esar pada bahan-bahan yang mahal dapat menimbulkan kerugian yang berarti. Selain ito enyusutan di ennukaan bahan menyebabkan engerutan, keretakan dan emengkokan. Penurunan Massa bahan selama engeringan hiasanya disebabkan oleh menguapnya air. Penurunan volume bahan tidak hanya diengaruhi jumlah air yang diuapkan. tetapi secara lebih sesifik bergantung pula pada tie dan kaakteristik jaringan struktur bahan.

Untuk menghitung enyusutan suatu

n

elama engeringan dan

hubungannya dengan suhu engeringan, keepaan udara pengering dan kelemaban relatif dengan tepat dierlukan suatu mete yang akurat. Pengolaban

citra aau

image processing

adalah sistem visual buatan yang merupakan salah

satu alteatif untuk mengukur enyusutan

i

bahan yang dikeringkan. Tujuan

enelitian ini adalah untuk menanalisis enyusutan biji coklat selama engerinan mengn engolahan cira.

Secara umum enyusutan memiliki hubungan linear terhadap kadar air

yang hilang

i

bahan yang dikeringkan (Murakowski, 1995; Sjoholm dan

Gekas, 1995; Wang dan Bre, 1995; Tulasidas, 1995). Suhu dan radien

konsentrasi air timbul dari

n

elama engerinan dan menghasilkan tekanan

enyusutan. Tekanan ini terantung

i

resistansi mekanik struktur baban.

Keseimbangannya tergantung

i

kebasahan bahan dan kemampuan deformasi

bahan. Kekakuan

i

bahan mengbambat kekomakan struktur dan karena

adanya tekanan enyusutan dapat menyebabkan kerusakan struktur. Sebagai hasil dari fenomena enyusutan adalab eningksan oositas bahan. Zogzas et al.

(1994) melaorkan ha wortel dan kentang tiak membentuk orositas selama

kehilangan air, sdangkan ael mementuk orositas antara 20% dan 70%.

(5)

al. (1995) melaorkan bahwa engenngan seledri ada suhu 50"C dan 60"C enyusutarutya hampir sana.

Peneliian ini dilakn di Laboratorium Pindah Panas dan Massa dan Laoratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Peratanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Waktu enelitian adalah selama lima bulan

i

bulan Februari 2003 sampai bulan Juli 2003. Bahan yang dian dalam enelitian ini adaIah biji coklat basah sebanyak 0.5 kg dalam sekali ercobaan yang didapat dari perkebunan Rajamandala, yang terle< di des. Rajamandal. Kulon, Kecam.tan Cip.tat, Kabupaten Bandung.

Pengamatan yang dilakukan melipui suhu udara pengering, suhu lingkungan dan subu biji coklat yang dikeringkan. keceatan udara engering, kadar air biji coklat, enn berat sameJ

n

enurunan luas permukaan (area) biji codat melalui analisis cira. Perlakan yang dilakukan sebanyak delapan macam yaitu pada kondisi I suhu 36°C dengan H 67%, kondisi II suhu 37"C dengan H 71%, kondisi 111 subu 48°C denan RH 37%, kondisi IV suhu 43°C dengan H 58%, kondisi V suhu S7'C dengan RH 24%, kondisi VI suhu 53°C dengan H 33%, kondisi VII suhu 61°C dengan H 26% dan kondisi VIII v suhu 64°C dengan H 24%.

Penyusutan teIjadi sangat menyolok pada awal pengeringan, kenudian turon erlahan-Iahan, samai tercaai kadar air keseinbangan dimana laj u uap air yang dilepaskan sam. dengan jumlah uap air yang diserap oleh biji cokl.!. Penyusutan mempunyai hubungan yang linear dengan kadr air. Penyusutan terjadi . pada dua tahap, tahap enyusutan cepat n tahap enyusutan lambat. Penyusutan cepat terjadi ada awaJ engeringan.

Penyusutan selama engeringan pada biji coklat tidak sana dengan penyusutan pada apel n worte!' Pada ael

n

wortel kuva enyusutan terhadap kadar air berentuk linear dengan kemiringan tetap. Perbedaan itu menunjukan bahwa pada enyusutan tidak hanya diengaruhi oleh jumlah air yang teruapkan, tetapi diengaruhi juga oleh tie sel

n

jaringan bahan. Sel dan jaringan bahan yang kaku tidak terlaJu menyusut pada waktu engeringan. Walaupun air yang terkandung pada bahan tersebut menguap tetapi sel dan jaringan yang kaku mampu memertahankan bentuknya.

Berdasarkan eneJitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dari hasil analisis dengan menggunakan engolahan citra enyusutan biji coklat selama engeringan terhadap waktu mempunyai ola yang sna, yaitu berentuk

Haris Mdel.

Penyusutan terjadi sangat menyolok pada awai pengeringan, kemulhan turon erlahan-Iahan, enyusutan biji coklat selama engeringan terhadap kadar air mempunyai ola yang sana, yaitu linear. RH dan suhu selama engeringan tidak banyak berengaruh terhadap enyusutan biji coklat selama engenngan.

(6)

RIWAYATHIDUP

Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 11 Oktober 1980. merupakan anak ketiga dart empat bersaudara keluarga Omat Ralunat. Pada tahun 1987

penulis masuk SDN 1 Cangkuang dan tulus pada tabun 1993. kemudian melanjutkan ke SMPN 2 Rancaekek dan lulus pada tahun 1996. Pada tahun yang sna penulis diterima di SMUN 1 Cicaiengka dan lulus pada tahun 1999.

Paa tahWl 1999 enulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPS (USMI) pada Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas

Teknologi Pertanian.

Selama pendidikannya penulis telah melaksanakan praktek Japang di PT.

Badranaya Putra Bandung pada tabun 2002 dan untuk memperoleh gelar sarjana penulis telah menyelesaikan skripsi dengan judu! "Analisis Penyusutan Biji

Coklat

(Theobroma cacao)

Selama Pengeringan Menggunakan Pengolahan Citra" pada tahun 2003 dibawah bimbingan Dr. Ir. Usman Ahmad, Magr. dan lr. Leopold Oscar Nelwan, Msi.

Selama perkuliahan di IPB penulis aktif di UKM Korps Sukarela PM!

Unit I IPB , di Departemen lnfonnasi dan Komunikasi (Infokom) DKM Al

HWTiyyah IPB dan menjadi Senior Resident (SR) Asrama Putri TPB IPB periode

(7)

KATAPENGANTAR

Syukur .lhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas semua limahan

rahmat dan inayah-Nya. Karya sederhana ini merupakan sebagian kecil daTi

nikmat dan karunia-Nya untuk enulis. Shalawat dan salam kesejahteraan smoga

senantiasa dilimpahkan atas Rasulullah SAW.

Penulis seenuhnya menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan

selesai tanpa adanya bimbingan dan dukungan baik moral maupun materiaL Oleh

karena itu, daJam kesempatan ini enulis mengucapkan banyak terima kasih

kepada:

L Mamah dan Bapak tercinta sebagai kedua orang tua enulis atas segala

engorbanan keringat dan doanya. Semoga Allah SWT membalasnya

dengan kebaikan yang lebih senpuma.

2. Dr. Ir. Usman Ahmad, MAgr. Sebagai dosen pembinbing I sekaligus

dosen enguji yang telah mencurahkan waktu dan erhatiannya untuk

membimbing penulis selama melakukan enelitian.

3. Ir. Leopold Oscar Nelwan, MSi. Sebagai dosen pembimbing II sekaligus

dosen penguji yang telah membimbing enulis selama melakukan

enelitian.

4. Dr. Ir. Suroso, MAgr. Atas kesediannya menjadi dosen penguji dan

membimbing enulis selama proses perbaikan skripsi.

5. Kepada seluruh civitas akademika IPB dan Departemen Pendidikan

Nasional yang telah memerikan easiswa SPP waktu penulis tingkat I

dan beasiswa kerja mahasiswa (BKM) waklu enulis tingkat IV.

6. B.pak Harto, Bapak Ahmad dan B.pak SuI yaden atas bantuan yang

diberikan selama melakukan enelitian.

7. Kedua kakakku dan adikku serta seluruh keluarga atas dukungan dan

kebersanaannya selama ini.

8. Bi Teteh dan Mang Opa atas erhatian dan kasih sayangnya selama di

Bogor.

(8)

v

11. Slamet yang sabar n baik hati walau kadang menjengkelkan sebagai

tenan seteam atas kerjasama

n

kebersamannya selama penelitian.

12. Endah yang baik hati, jujur dan tidak sombong atas pinjaman komputenya

dalam membantu enyusunan skripsi n ersahabatannya selama ini. 13. Seseorang yang telah ergi jauh atas elajaran hidup yang telah dierikan.

14.

Ustadzah Dian, Ustadzah Yani n Ustadah Tari atas bimhingannya kepada enulis semoga Allah membalas semua kebaikannya kepada

enulis, "Bu, doakan yah semoga Nanda bisa Istikomah".

15. Special thank's to Mawah 's family - Si Cantik Ep-ep, Si Lembut Ratna, Iik, Amy, Me-Su yang imut, Ririn, Fina, and Si Koko

(don',

be

angry

ya ... kama kamanya diacak-acak Rini) - atas kasih sayang, kebersamaan

dan tunpangan tidnya, jasa kalian tiada tara.

16. Tenan-tenan di forum studi LQ atas ukhuwahnya selama ini.

17.

M'Neni, M'Fahmi, M'Diding, M'Henhen sebagai kakak sebimbingan yang secara tidak langsung banyak membantu penulis.

18. Teman·teman di Korps Sukarela «Inter anna chantas", (M'Zuifi, si Puput Lina, Lilis, Ika, Nita, Ade, Fajar, Fitri, M'Rohman, M'Fitri, Atib, Wulan,

Nurul, Uci) semoga Rahmat-Nya selalu menyertai orang·orang yang

senantiasa membantu sesama dengan tulllS Ikhlas.

19. 'l�eman-teman di lnfokom Al Huriyyah (Lina, Lia, Hadi, Sugi, K' Apri, K'Adi, Dhilla) Ukhti, Akhi semoga kita tetap istikomah dijalan panjang

erjuangan mi.

20. Tenan-tenan sesama kakak asrama dan adik asrama atas kebersamaannya

di Asrama Putri TPS IPS, "Asrama temat kita menempa din".

Semua pihak yang telah membantu dan tidak bisa disebutkan satu-persatu_

Penulis hanya bisa berdoa semoga segala kebaikannya dapat dibalas oleh Allah

SWT dengan balasan yang lebih sempuma, Amin. Semoga sknpsi In! dapat benanfaat.

Bogo(, September 2003

(9)

VI

(10)

DAT AR GAMBAR

Halaman

Gamhar 1. Penampang melintang buah coklat. Gambar 2. Proses enanganan pasea panen coklat .. .

Gambar 3. Sistem terdean dan engolahan citra ... .

Gambar 4. Kurva psikomerik ... .

Gamhar 5. Skema model engering dengan H, suhu dan kecepatan

udara terkendali ... .

Gambar 6. Tampilan proram pada saat citra biji coklat dipanggil .

25

Gambar 7. Tampilan program saat citra wana diubah menjadi citra

biner ... .

26

Gambar 8. Tnpilan program setelah dilakukan oerasi

enyempumaan ... " . . ... . . .. . 27

Gambar 9. Tampiian program pada saat erhitungan luas proyeksi. 28

Gambar 10. Kurva enyusutan terhadap waktu pada kondisi 1 suhu 36°e

dan H 67% ... ... . . ... 29

Gambar 11. Kurva enyusutan terhadap waktu pada kondisi II suhu 37°C n H 71% ... ... ... 29

Gambar 12. Kurva penyusutan terhadap waktu pada kondisi 111 suhu 48°C

dan H 390/0 ... . 30

Gambar 13. Kurva enyusutan terhadap waktu a kondisi IV suhu 43°e

dan H 58/0 . ... .. .... ... . 30

Gambar 14. Kurva enyusutan terhadap waktu pada kondisi V suhu S7°e

dan H24% ... . . 31

Gambar 15. Kurva enyusutan terhadap waktu pada kondisi VI suhu

5"C

dan H 33%... ... ... 31

Gambar 16. Kurva enyusutan terhadap

u

pada kondisi VII suhu 61°C n H 26% ... .... ... ... ... 32

Gambar 17. Kurva enyusuan terhadap waktu pada kondisi VIII suhu 64°C

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)

Referensi

Dokumen terkait

Aktivitas hidrolisis tertinggi lipase biji kakao terjadi pada umur kecambah 3 hari dan. aktivitas esterifikasi tertinggi pada perkecambahan 4

Pengukuran perubahan kadar air bahan selama pengeringan dilakukan dengan dua metode yaitu pengeringan menggunakan gelombang mikro dan pengeringan oven sebagai pembandingnya.

Penurunan berat bawang putih terjadi selama proses pengeringan seiring dengan penurunan kadar air bahan dan untuk mencapai kadar air maksimal 10% dibutuhkan waktu selama 5 jam (80

menghasilkan kadar air irisan ubi kayu yang rendah, serta suhu dan lama pengeringan akan berpengaruh terhadap laju penguapan air irisan ubi kayu, semakin tinggi

Hal ini disebabkan karena kalsium yang terkandung dalam air kapur meresap kedalam biji kakao sehingga kadar kalsium dalam tepung biji kakao lebih tinggi menggunakan perendaman

Untuk mengurangi keasaman dalam biji kakao selama fermentasi dengan pencelupan biji kakao di dalam air kapur jenuh yang akan difermentasi secara berskala (selang

menghasilkan kadar air irisan ubi kayu yang rendah, serta suhu dan lama pengeringan akan berpengaruh terhadap laju penguapan air irisan ubi kayu, semakin tinggi

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian pengaruh suhu pengeringan pada bubuk kulit kakao terhadap kadar air, kadar abu, kadar serat kasar, kadar sari, total fenol, aktivitas antioksidan