• Tidak ada hasil yang ditemukan

BARGAINING ANTARA PELANGGAN DENGAN PRODUSEN DAN ARTISAN PADA DESAIN BENTUK HIASAN SEPATU LUKIS DI MATAHARI ART MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BARGAINING ANTARA PELANGGAN DENGAN PRODUSEN DAN ARTISAN PADA DESAIN BENTUK HIASAN SEPATU LUKIS DI MATAHARI ART MEDAN."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BARGAINING ANTARA PELANGGAN DENGAN PRODUSEN

DAN ARTISAN PADA DESAIN BENTUK HIASAN SEPATU

LUKIS DI MATAHARI ART MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

DEFARIKA ADE RIZKY

NIM 2113151013

JURUSAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

DEFARIKA ADE RIZKY, Nim: 2113151013, BARGAINING ANTARA PELANGGAN DENGAN PRODUSEN DAN ARTISAN PADA DESAIN BENTUK HIASAN SEPATU LUKIS DI MATAHARI ART MEDAN”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Seni Rupa S1, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses bargaining yang terjalin antara pelanggan dengan produsen dan artisan untuk memutuskan desain bentuk hiasan pada sepatu lukis yang di pesan. Populasi dalam penelitian ini adalah 13 pelanggan dan sampel penelitian ini adalah 10 pelanggan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan teknik analisis data kualitatif yang terkumpul melalui survei, observasi, wawancara dan dokumentasi yang dideskripsikan dalam bentuk karya tulis ilmiah.instrumen penilaian dala penelitian menggunakan data angket.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bargaining yang terjalin antara pelanggan dengan produsen dan artisan pada desain bentuk hiasan terjalin tidak kompleks dan kompleks.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan nantinya mampu mengetahui proses bargaining antara pelanggan dengan produsen dan artisan, harga, dan penataan unsur-unsur rupa pada desain bentuk hiasan sepatu lukis Matahari art Medan.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini tepat waktu.

Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni, Unimed.

Disamping persyaratan akademis, adalah juga ungkapan tanggung jawab penulis

sebagai seorang akademisi, melalui usaha penelitian ilmiah yang diharapkan

bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapan

terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa Dan Seni

Universitas Negeri Medan.

3. Dr. Wahyu Triatmojo, M.Hum, Wakil Dekan I Fakultas Bahasa Dan Seni

Universitas Negeri Medan.

Universitas Negeri Medan dan juga Dosen Penguji Skripsi.

7. Drs. Gamal Kartono, M.Si, Sekretaris Jurusan Seni Rupa Fakultas

Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan.

8. Drs. Onggal Sihite, M.Si, Dosen Pembimbing Skripsi.

9. Drs. Khaerul Saleh, M.Sn Dosen Pembimbing Akademik sekaligus

sebagai Dosen Penguji.

10.Drs. D. Sembiring, M. Hum. Dosen Penguji.

(8)

iii

12.Afriani selaku produsen di toko Matahari Art Medan yang telah menjadi

narasumber dalam Skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi

sampai mendapatkan gelar Sarjana.

13.Seluruh Dosen Seni Rupa serta Staf Pegawai Jurusan Seni Rupa.

14.Kedua orang tua tersayang, Ahmad Safii S.Pd dan Sukesi yang telah

memberikan bantuan moril dan materil, memberikan semangat serta

do’a yang tidak henti-hentinya kepada penulis dalam menyelesaikan studi sampai mendapatkan gelar Sarjana.

15.Adik-adik tersayang, Muhammad Hajipto Prakasa, Muhammad

Anugerah Permana dan Firda Maya Permana yang tidak henti-hentinya

kepada penulis memberikan semangat serta do’a kepada penulis dalam

menyelesaikan studi sampai mendapatkan gelar Sarjana.

16.Rexi Subadia S.Kom, yang tak pernah lelah menasehati dan

menyemangati, yang selalu mendengarkan keluh kesah, juga yang selalu

menemani dalam menyelesaikan studi sampai akhirnya dapat

menyandang gelar Sarjana.

17.Teman-teman mahasiswa seni rupa angkatan 2011.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih atas kebaikan

semua, semoga mendapat kan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis

menyadari bahwa dalam penulisan karya ini masih banyak kekurangan. Untuk itu,

saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan. Semoga Skripsi ini dapat

berguna dan bermanfaat bagi kita semua khususnya Jurusan Seni Rupa Program

Studi Pendidikan Seni Rupa FBS UNIMED.

Medan, Agusuts 2016

Penulis

(9)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis ... 8

1. Pengertian Bargaining ... 8

2. Pengertian Pelanggan ... 9

3. Pengertian Produsen ...11

a. Orientasi Pelanggan ...12

b. Perencanaan Pemasaran ...12

4. Pengertian Artisan ...13

(10)

v

a. Pengertian Desain ...13

b. Dasar – Dasar Desain ...15

c. Desain Hiasan ...18

1) Jenis Hiasan ...19

a) Motif Hias Geometris ...20

b) Motif Hias Manusia ...20

c) Motif Hias Binatang ...21

d) Motif Hias Tumbuh-tumbuhan ...21

e) Motif Hias Benda-Benda Alam Dan Pemandangan ...22

f) Motif Hias Benda-Benda Teknologi ...22

g) Motif Hias Tulisan (Khaligrafi) ...23

h) Motif Hias Abstrak ...23

2) Bentuk Hiasan ...23

2) Sensasi Dan Rangsangan Warna Terhadap Mata ...30

(11)

vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian...46

1. Lokasi Penelitian ...46

D. Tehnik Pengumpulan Data ...49

1. Studi Kepustakaan ...50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Penelitian ...60

1. Data Ragam Model Sepatu Di Matahari Art Shop ...61

2. Data Desain Bentuk Hiasan “Sepatu Lukis” Pesanan Pelanggan ...62

B. Analisis Hasil Penelitian ...63

1. Materi Wawancara Kepada Produsen ...63

2. Analisis Hasil Penelitian Proses Bargaining Yang Dilakukan Produsen Dengan Pelanggan ...66

a. Proses Bargaining Antara Pelanggan Dengan Produsen Dan Artisan Dalam Memutuskan Desain Bentuk Hiasan Tulisan “Rexi Subadia” ...66

(12)

vii

c. Proses Bargaining Antara Pelanggan Dengan Produsen Dan

Artisan Dalam Memutuskan Motif Hias Benda Alam (Awan

Mega Mendung) ...74

d. Proses Bargaining Antara Pelanggan Dengan Produsen Dan

Artisan Dalam Memutuskan Desain Bentuk Hiasan Kartun

Spongebob ...78

e. Proses Bargaining Antara Pelanggan Dengan Produsen Dan

Artisan Dalam Memutuskan Desain Bentuk Hiasan Kartun

Frozen ...82

f. Proses Bargaining Antara Pelanggan Dengan Produsen Dan

Artisan Dalam Memutuskan Desain Bentuk Hiasan Tulisan

“Hajipto Prakasa” ...86

g. Proses Bargaining Antara Pelanggan Dengan Produsen Dan

Artisan Dalam Memutuskan Desain Bentuk Hiasan Kartun

Batman ...92

h. Proses Bargaining Antara Pelanggan Dengan Produsen Dan

Artisan Dalam Memutuskan Desain Bentuk Hiasan Bergaya

Dekoratif ...96

i. Proses Bargaining Antara Pelanggan Dengan Produsen Dan

Artisan Dalam Memutuskan Desain Bentuk Hiasan Manchester

United ...100

j. Proses Bargaining Antara Pelanggan Dengan Produsen Dan

Artisan Dalam Memutuskan Desain Bentuk Hiasan Bendera

Inggris dan Rolling Stone ...104 C. Penilaian hasil Karya Pada Desain Bentuk Hiasan “Sepatu Lukis” Pesanan Pelanggan ...108

1. Penilaian Peneliti Pada Desain Bentuk Hiasan “Sepatu Lukis” Pesanan Pelanggan Ditinjau Dari Warna Dan Desain Bentuk

Hiasan ...108

2. Penilaian Pelanggan Pada Pesanan Desain Bentuk Hiasan “Sepatu

(13)

viii

3. Persentase Penilaian pelanggan Dalam bentuk Grafik Batang Dan

Grafik Lingkaran ...112

a. Grafik Batang Dan Lingkaran Aspek Penilaian Warna ...112

b. Grafik Batang Dan Lingkaran Aspek Penilaian Bentuk ...115

c. Grafik Batang Dan Lingkaran Respon Pelanggan atas Pesanan “Sepatu Lukis” Di Matahari Art ...117

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Keimpulan ...119

B. Saran ...120

DAFTAR PUSTAKA ...121

(14)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 1.1 : Data penilaian pelanggan atas desain bentuk hiasan pada

pesanan “sepatu lukis di Matahari art ... 3

2. Tabel 2.1 : Contoh bentuk 2 dimensi dan 3 dimensi ...23

3. Tabel 2.2 : Warna yang disukai anak praremaja dibanding pascaremaja 38

4. Tabel 3.1 : Perincian waktu penelitian ...47

5. Tabel 3.2 : Lembar penilaian peneliti ...53

6. Tabel 3.3 : Indikator penilaian peneliti pada warna “sepatu lukis” ...54

7. Tabel 3.4 : Indikator penilaian peneliti pada desain bentuk hiasan

“sepatu lukis” ...55

8. Tabel 3.5 : Lembar penilaian pelanggan ...56

9. Tabel 3.6 : Indikator penilaian pelanggan pada warna “sepatu lukis” ...57

10. Tabel 3.7 : Indikator penilaian pelanggan pada desain bentuk hiasan

“sepatu lukis” ...57

11. Tabel 4.1 : Data model, ukuran dan harga berserta jasa lukisnya ...61

12. Tabel 4.2 : Data desain bentuk hiasan sepatu lukis pesanan

pelanggan di Matahari art shop ...62

13. Tabel 4.3 : Respon pelanggan atas penilaian hasil karya desain bentuk

hiasan “sepatu lukis” pesanan Rexi ...66

14. Tabel 4.4 : Respon pelanggan atas penilaian hasil karya desain bentuk

hiasan “sepatu lukis” pesanan Dewi ...70

15. Tabel 4.5 : Hasil karya sepatu lukis desain bentuk hiasan kartun

Nightmare yang dikerjakan artisan ...73

16. Tabel 4.6 : Respon pelanggan atas penilaian hasil karya desain bentuk

(15)

x

17. Tabel 4.7 : Hasil karya sepatu lukis motif hias mega mendung yang

dikerjakan artisan ...77

18. Tabel 4.8 : Respon pelanggan atas penilaian hasil karya desain bentuk

hiasan “sepatu lukis” pesanan Dwi ...78

19. Tabel 4.9 : Hasil karya sepatu desain bentuk hiasan kartun Spongebob

yang dikerjakan artisan ...81

20. Tabel 4.10 : Respon pelanggan atas penilaian hasil karya desain bentuk

hiasan “sepatulukis” pesanan Susi ...82

21. Tabel 4.11 : Hasil karya sepatu desain bentuk hiasan kartun Frozen yang

dikerjakan artisan ...85

22. Tabel 4.12 : Respon pelanggan atas penilaian hasil karya desain bentuk

hiasan “sepatu lukis” pesanan Ajip (sebelum perbaikan) ...86

23. Tabel 4.13 : Hasil karya sepatu desain bentuk hiasan tulisan “Hajipto

Prakasa” yang dikerjakan artisan (sebelum perbaikan) ...89

24. Tabel 4.14 : Respon pelanggan atas penilaian hasil karya desain bentuk

hiasan “sepatu lukis” pesanan Ajip (sesudah perbaikan) ...91

25. Tabel 4.15 : Respon pelanggan atas penilaian hasil karya desain bentuk

hiasan “sepatu lukis” pesanan Eka ...92

26. Tabel 4.16 : Hasil karya sepatu desain bentuk hiasan kartun Batman

yang dikerjakan artisan ...95

27. Tabel 4.17 : Respon pelanggan atas penilaian hasil karya desain bentuk

hiasan “sepatu lukis” pesanan Elliza ...96

28. Tabel 4.18 : Hasil karya sepatu desain bentuk hiasan bergaya dekoratif

yang dikerjakan artisan ...99

29. Tabel 4.19 : Respon pelanggan atas penilaian hasil karya desain bentuk

(16)

xi

30. Tabel 4.20 : Hasil karya sepatu desain bentuk hiasan lambang Manchester

United Stone yang dikerjakan artisan...103

31. Tabel 4.21 : Respon pelanggan atas penilaian hasil karya desain bentuk

hiasan “sepatu lukis” pesanan Pama ...104

32. Tabel 4.22 : Hasil karya sepatu desain bentuk hiasan Bendera Inggris dan

Rolling Stone yang dikerjakan artisan ...107

33. Tabel 4.23 : Penilaian peneliti atas hasil karya desain bentuk hiasan

“sepatu lukis” pesanan pelanggan di Matahari art ...109

34. Tabel 4.24 :Penilaian pelanggan atas hasil karya “sepatu lukis” yang

(17)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Gambar 1.1 : Bagan Proses Barganing ...2

2. Gambar 2.1 : Contoh garis ...15

3. Gambar 2.2 : Arah ...16

4. Gambar 2.3 : Bentuk bidang beraturan ...17

5. Gambar 2.4 : Bentuk bidang tidak beraturan ...17

6. Gambar 2.5 : Motif bergaya dekoratif ...19

7. Gambar 2.6 : Motif geometris ...20

8. Gambar 2.7 : Motif manusia ...20

9. Gambar 2.8 : Motif aneka satwa ...21

10. Gambar 2.9 : Motif bunga melati selangsang ...21

11. Gambar 2.10 : Motif benda alam (awan mega mendung)...22

12. Gambar 2.11 : Motif benda teknologi (perahu) ...22

13. Gambar 2.12 : Motif khaligrafi ...23

14. Gambar 2.13 : Motif hias abstrak...23

15. Gambar 2.14 : Elemen-elemen pokok bentuk ...27

16. Gambar 2.15 : Karikatur ...28

17. Gambar 2.16 : Karakter kartun Spongebob ...28

18. Gambar 2.17 : Doodle ...29

19. Gambar 2.18 : The Color Whell ...32

20. Gambar 2.19 : Lingkaran warna monokromatis ...34

21. Gambar 2.20 : Lingkaran warna analogus ...34

22. Gambar 2.21 : Lingkaran warna komplementer ...35

23. Gambar 2.22 : Lingkaran warna split komplementer ...35

(18)

xiii

25. Gambar 2.24 : Lingkaran warna triad ...36

26. Gambar 2.25 : Lingkaran warna tetrad ...36

27. Gambar 2.26 : Sepatu kanvas ...40

28. Gambar 2.27 : Cat akrilik ...41

29. Gambar 2.28 : Kuas ...41

30. Gambar 2.29 : Pensil dan penghapus ...41

31. Gambar 2.30 : Langkah I ...42

32. Gambar 2.31 : Langkah II ...43

33. Gambar 2.32 : Langkah III ...43

34. Gambar 2.33 : Bagan Kerangka konseptual...45

35. Gambar 4.1 : Desain bentuk hiasan tulisan “Rexi Subadia” ...66

36. Gambar 4.2 : Bagan Hasil bargaining dalam menentukan desain bentuk hiasan tulisan “Rexi Subadia” ... 67

37. Gambar 4.3 : Desain bentuk hiasan tulisan “Rexi Subadia” (desain dari produsen) ...68

38. Gambar 4.4 : Hasil karya “sepatu lukis” desain bentuk hiasan tulisan “Rexi Subadia” yang dikerjakan oleh artisan ...69

39. Gambar 4.5 : Desain bentuk hiasan kartun Nightmare ...70

40. Gambar 4.6 : Bagan Hasil bargaining dalam menentukan desain bentuk hiasan kartun Nightmare ...71

41. Gambar 4.7 : Desain bentuk hiasan kartun Nightmare (desain dari produsen) ...72

42. Gambar 4.8 : Motif hias mega mendung ...74

43. Gambar 4.9 : Bagan Hasil bargaining dalam menentukan motif hias mega mendung ...75

44. Gambar 4.10 : Motif hias mega mendung (referensi dari produsen) ...76

(19)

xiv

46. Gambar 4.12 : Bagan Hasil bargaining dalam menentukan desain bentuk

hiasan kartun Spongebob ...79

47. Gambar 4.13 : Desain bentuk hiasan kartun Spongebob (desain dari produsen) ...80

48. Gambar 4.14 : Desain bentuk hiasan kartun Frozen ...82

49. Gambar 4.15 : Bagan Hasil bargaining dalam menentukan desain bentuk hiasan kartun Frozen ...83

50. Gambar 4.16 : Desain bentuk hiasan kartun Frozen (desain dari produsen) ...84

51. Gambar 4.17 : Desain bentuk hiasan tulisan “Hajipto Prakasa” ...86

52. Gambar 4.18 : Bagan Hasil bargaining dalam menentukan desain bentuk hiasan tulisan “Hajipto Prakasa” ...87

53. Gambar 4.19 : Desain bentuk hiasan tulisan “Hajipto Prakasa” (desain dari produsen) ...88

54. Gambar 4.20 : Desain awal ...90

55. Gambar 4.21 : Tahap perbaikan I...91

56. Gambar 4.22 : Tahap perbaikan II ...91

57. Gambar 4.23 : Hasil karya setelah perbaikan ...91

58. Gambar 4.24 : Desain bentuk hiasan kartun Batman ...92

59. Gambar 4.25 : Bagan Hasil bargaining dalam menentukan desain bentuk hiasan kartun Batman ...93

60. Gambar 4.26 : Desain bentuk hiasan kartun Batman (desain dari produsen) ...94

61. Gambar 4.27 : Desain bentuk hiasan bergaya dekoratif ...96

62. Gambar 4.28 : Bagan Hasil bargaining dalam menentukan desain bentuk hiasan bergaya dekoratif ...97

(20)

xv

64. Gambar 4.30 : Desain bentuk hiasan lambang Manchester United ...100

65. Gambar 4.31 : Bagan Hasil bargaining dalam menentukan desain bentuk hiasan lambang Manchester United ...101

66. Gambar 4.32 : Desain bentuk hiasan lambang Manchester United (desain dariprodusen) ...102

67. Gambar 4.33 : Desain bentuk hiasan bendera Inggris dan Rolling Stone ...104

68. Gambar 4.34 : Bagan Hasil bargaining dalam menentukan desain bentuk hiasan bendera Inggris dan Rolling Stone ...105

69. Gambar 4.35 : Desain bentuk hiasan bendera Inggris dan Rolling Stone (referensi dari produsen) ...106

70. Gambar 4.36 : Grafik batang aspek penilaian warna ...113

71. Gambar 4.37 : Grafik lingkaran aspek penilaian warna ...114

72. Gambar 4.38 : Grafik batang aspek penilaian desain bentuk ...115

73. Gambar 4.39 : Grafik lingkaran aspek penilaian desain bentuk ...116

74. Gambar 4.40 : Grafik batang respon pelanggan...117

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam proses sosial, seni dipengaruhi 2 (dua) faktor dasar yaitu faktor

intraestetik dan faktor ekstraestetik. Faktor interaestetik sebagai gagasan yang

berkaitan manifestasi fisik dalam bentuk, corak, unsur-unsur, asas-asas estetik,

dan konsep, sedangkan faktor ekstraestetik sebagai proses sosialnya yang

mencakup aspek-aspek psikologis, sosial, budaya, lingkungan alam, fisik serta

perubahan-perubahannya, dan kebutuhan hidup lainnya dalam pengertian yang

luas, baik langsung maupun tidak langsung menjadi bagian terpadu dalam

mewadahi perwujudan seni.

Matahari art shop adalah toko yang menjual barang-barang yang bernilai

seni. Produk yang dijual berupa aneka barang dan jasa. Salah satu contoh produk

barang adalah sepatu, dengan jasa mendesain bentuk hiasan pada sepatu, yang

biasa disebut orang awam (masyarakat sekitar) “sepatu lukis”. Sepatu yang akan

di beli di Matahari art shop harus dipesan terlebih dahulu kepada produsen. Di

sinilah pelanggan dapat menentukan ide desain bentuk hiasan sendiri.

Terciptanya desain bentuk hiasan kreasi sendiri ini, melewati proses

bargaining. Proses bargaining yang terjalin tersebut merupakan proses sosial

yang berkaitan dengan faktor interaestetik sebagai gagasan dan faktor

ekstraestetik sebagai proses sosialnya.

(22)

2

Bargaining berasal dari bahasa Inggris yang artinya tawar menawar yang

merujuk pada tindakan antara individu atas beberapa penjualan atau pembelian.

Tawar menawar yang dilakukan dengan orang lain diperlukan suatu perundingan

yang merundingkan syarat-syarat pembelian, perjanjian atau kontrak bertujuan

membuat kesepakatan dengan orang lain sehingga tiba di penyelesaian beberapa

masalah.

Proses yang terlibat dalam bargaining ini adalah pelanggan, produsen dan

Artisan. Pelanggan yang hendak pesan “sepatu lukis” akan melakukan bargaining

terlebih dahulu untuk memutuskan desain bentuk hiasan yang hendak dipesan

kepada produsen, setelah itu produsen akan menyampaikan hasil bargaining yang

dilakukannya dengan pelanggan, kepada artisan untuk di lukis, dapat dilihat pada

bagan berikut:

Gambar 1.1 :Bagan Proses Bargaining

Dari hasil observasi sementara, pada bulan desember 2015 sampai dengan

januari 2016 diperoleh 13 pelanggan. 2 dari 13 penilaian desain bentuk hiasan

yang dipesan oleh pelanggan, ada proses bargaining yang terjalin kurang baik

sehingga mendapatkan respon negatif atas hasil karya “sepatu lukis” pesanan

pelanggan, pada bagian warna maupun pada bagian bentuk desain pada pasang Pelanggan

(23)

3

sepatu kanan dan pasang sepatu kiri. Berikut salah satu contoh dari 2 hasil karya

desain pada proses bargaining yang terjalin kurang baik :

Tabel 1.1 Data Penilaian Pelanggan Atas Desain Bentuk Hiasan Pada Pesanan Sepatu Lukis Di Matahari Art

Respon pelanggan terhadap hasil karya yang dipesan adalah kunci sukses

seorang usaha “sepatu lukis” Matahari art shop. Dari uraian diatas, peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian terhadap cara bargaining yang terjalin di

Matahari art shop antara pelanggan dengan produsen dan artisan, serta respon

pelanggan atas hasil karya desain bentuk hiasan pada sepatu yang dipesan

pelanggan. Untuk mengetahui hal diatas tersebut dibuat dalam skripsi yang

berjudul Bargaining Antara Pelanggan Dengan Produsen Dan Artisan Pada

Desain Bentuk Hiasan “Sepatu Lukis” Di Matahari Art Medan”

No Desain Bentuk Hiasan Bentuk Warna

(24)

4

B. Identifikasi Masalah

Sebagaimana yang telah dipaparkan pada latar belakang masalah, maka

peneliti perlu melakukan identifikasi masalah. Adapun permasalahan yang dapat

diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Bargaining yang terjalin kurang baik karena ada beberapa pesanan desain

bentuk hiasan “sepatu lukis” pesanan pelanggan tidak sesuai dengan yang

diinginkan.

2. Beberapa hasil karya “sepatu lukis” yang dipesan pelanggan mendapatkan

respon negatif dari beberapa pelanggan.

3. Beberapa desain bentuk hiasan di Matahari art shop, mendapatkan respon

negatif pada bagian warna dan desain bentuk pada hasil karya “sepatu

lukis”

4. Tindakan perbaikan produsen jika pesanan tidak sesuai dengan permintaan

pelanggan.

C. Pembatasan Masalah

Luasnya permasalahan, keterbatasan waktu, dana dan kemampuan peneliti,

maka penelitian ini dibatasi pada permasalahan berikut :

1. Bargaining yang terjalin kurang baik karena ada beberapa pesanan sepatu

lukis pesanan pelanggan tidak sesuai dengan yang diinginkan

2. Beberapa desain bentuk hiasan di toko Matahari art, mendapatkan respon

negatif pada bagian warna dan desain bentuk pada hasil karya “sepatu

(25)

5

3. Tindakan perbaikan produsen jika pesanan tidak sesuai dengan permintaan

pelanggan.

D. Rumusan Masalah

Dengan pertanyaan yang jelas, akan mudah mengidentifikasi

variabel-variabel apa yang ada dalam pertanyaan penelitian tersebut, dan berikutnya

memudahkan dalam mengidentifikasikan istilah atau variabel dalam pertanyaan

penelitian.

Untuk lebih memfokuskan masalah dalam penelitian maka penulis

merumuskan masalah sabagai berikut :

1. Bagaimanakah proses bargaining yang terjalin antara pelanggan dengan

produsen dan artisan pada desain bentuk hiasan sepatu lukis yang dipesan?

2. Bagaimanakah respon pelanggan dengan hasil karya desain bentuk hiasan

yang dipesan pada “sepatu lukis” setelah melakukan bargaining? Dengan

hasil data angket.

3. Bagaimanakah tindakan produsen jika desain bentuk hiasan pada sepatu

tidak sesuai dengan keinginan pelanggan? Dengan wawancara langsung

kepada produsen.

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang, pada umunya pasti

mempunyai tujuan tertentu. Tanpa adanya suatu tujuan tertentu yang jelas, maka

kegiatan tersebut tidak akan dapat terarah karena tidak tahu apa yang ingin dicapai

(26)

6

Dalam peneltian ini tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana cara bargaining (perundingan) yang

dilakukan oleh pelanggan dengan produsen dan artisan.

2. Terjalinnya bargaining untuk mengetahui keputusan motif desain apa yang

yang ingin dipesan pelanggan.

3. Untuk mengetahui ide dari keputusan motif desain bentuk hiasan pada

sepatu. Apakah dari pelanggan sendiri, produsen ataukah artisan.

4. Untuk mengetahui penilaian dari pelanggan atas hasil karya desain bentuk

hiasan pada sepatu. Apakah sesuai dengan yang diinginkan atau tidak

diinginkan pelanggan.

5. Untuk mengetahui motif desain dan bentuk hiasan yang lebih banyak

dipilih pelanggan.

6. Untuk mengetahui respon (positif atau negatif) dari penilaian pelanggan

atas hasil karya sepatu lukis yang dipesan.

7. Untuk mengetahui tindakan yang dilakukan produsen jika hasil karya

desain bentuk hiasan pada sepatu pesanan pelanggan tidak sesuai dengan

keinginan pelanggan.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang telah tercapai, diharapkan akan memberikan

(27)

7

1. Bagi peneliti besar manfaatnya sebagai bahan pengetahuan yang bisa

menjadi acuan untuk mengetahui cara bargaining yang baik untuk

memenuhi kepuasan pelanggan.

2. Sebagai bahan informasi bagi Mahasiswa Universitas Negeri Medan

khususnya pada jurusan seni rupa tentang cara bargaining yang baik untuk

kepuasan pelanggan dalam memajukan usaha yang sukses.

3. Sebagai salah satu bahan referensi bagi peneliti lain yang melakukan

(28)

119

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, tentang cara bargaining

yang dilakukan antara pelanggan dengan produsen dan artisan, maka beberapa hal

yang dapat disimpulkan pada penelitian ini adalah :

1. Dari hasil penelitian yang dilakukan tentang bagaimana proses

bargaining yang terjalin antara pelanggan dengan produsen dalam

memutuskan motif hias yang akan dipesan, dari 10 pelanggan, ada 8

pelanggan dengan proses bargaining yang terjalin tidak kompleks yaitu

hanya merundingkan tentang harga, dan 2 pelanggan dengan proses

bargaining yang lebih kompleks yaitu selain merundingkan sola harga

juga merundingkan soal penataan unsur-unsur rupanya.

2. Dari hasil penelitian, tindakan yang dilakukan produsen jika hasil karya

pesanan pelanggan tidak sesuai dengan keinginan pelanggan, produsen

melakukan pengecatan ulang sepatu, dengan cara menimpa desain yang

lama/yang salah dengan desain yang baru sesuai dengan permintaan

pelanggan.

B. Saran

Desain bentuk hiasan “sepatu lukis” yang dipesan oleh pelanggan

melewati proses bargaining untuk memutuskan motif hias yang akan diterapkan

pada pesan “sepatu lukis”. Hasil bargaining yang baik akan menghasilkan desain

(29)

120

yang baik pula atau desain yang dipesan sesuai dengan permintaan pelanggan.

Respon pelanggan terhadap hasil karya sangat berpengaruh dalam memajukan

usaha “sepatu lukis” di Matahari art shop. Bila pelanggan merasa puas dengan

layanan jasa lukis yang diberikan, maka makin besar pula pendapatan yang

didapat. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka saran yang dapat

diberikan sebagai berikut:

1. Tingkatkan dalam melayani pelanggan, Tanyakan secara rinci

tentang desain bentuk hiasan pada “sepatu lukis” yang akan

dipesan pelanggan, supaya hasil bargaining sesuai dengan hasil

karya yang diinginkan pelanggan, baik dari segi warna maupun

bentuk hiasannya.

2. Diharapkan untuk memajukan usaha sepatu lukis” di kot Medan,

(30)

121

DAFTAR PUSTAKA

Akmal, Imelda. 2006. MenataRumahDenganWarna. Jakarta: GramediaPustakaUtama.

Arikunto, Suharsimi.2013. ProsedurPenelitian. Jakarta :RinekaCipta.

Azmi.2012.

KajianTentangTehnikDasarHitamPutihSebagaiPenciptaanKaryaGambarIlu strasi.LogatJurnalSeniRupaFakultasBahasa Dan Seni UNIMED, 9 (2) 29-31.

Brown, BertR. 1975. The Social Psychology OfBargaining And Negotiation. NewYork :Academic Press

Budiman, Eriyandi.2008. SeniRupaNusantara.C.V Gaza Publishing.

Costache, Irina D. 2012. The Art Of Understanding Art. Wiley Blackwell publishing.

Dharmaprawira, Sulasmi. 2002.WarnaTeori Dan KreativitasPenggunaannyaEdisi Ke-2.Bandung :InstitutTeknologi Bandung.

Garha, Oho.Idris, Muhammad. PendidikanKesenianSeniRupa Program Spesialis II.Jakarta :DepartemenPendidikan Dan Kebudayaan.

Grayson, Ruth& White, Alan. 1996. More Myth than Reality: the Independent in

Nineteenth Century Sheffield. Journal ofHistorical Sociology.Vol. 9 (3).

Hill, Adrian. BagaimanaMenggambar. Bandung :Angkasa Bandung.

Irawan, Bambang.2013. Dasar-DasarDesainUntukArsitektur, Interior-Arsitektur, SeniRupa, DesainProdukIndustri Dan DesainKomunikasi Visual.Jakarta :GriyaKreasi (PenebarSwadayaGrup).

Murtihadi.GGunarto. Dasar-DasarDesain. 1982. Jakarta :DepartemenPendidikan Dan Seni.

Naibaho, Togarma. Murwonugroho, Wegig. MetodologiRisetSeniRupa Dan Desain. 1998. Jakarta :UniversitasTrisakti.

Nawawi. 1983. PengantarMetodologiPenelitian. Bandung: Gajah Mada University Press.

(31)

122

RohendiRohidi. Tjetjep.MetodologiPenelitianSeni. 2011. Semarang : Prima Nusantara

Sachari, Agus. PengantarMetodologiPenelitianBudayaRupa (Desain,Arsitektur, SeniRupadanKriya). 2002. Jakarta :Erlangga.

Sagala, Sofian. TanpaTahun. Menggambarlustrasi I.Medan :UniversitasNegeri Medan.

Sagala, Sofian. 2013.Ilustrasi III.Medan :UniversitasNegeri Medan.

Sunaryo, Aryo. 2009. Ornamen Nusantara. Semarang :Dahara Prize.

Sugiyono. 2010. MetodelogiPenelitianKuantitatif Dan R&D.Bandung :Alfabeta.

Sugito (at all). 2015. MetodologiPenelitianPendidikanSeniRupa.Medan :UniversitasNegeri Medan.

Suryana.KewirausahaanPedomanPraktisKiat Dan Proses MenujuSukses. 2006. Jakarta :SalembaEmpat.

Sutton (at all). 2004. The Complete Color Harmony. New Delhi : India. B Jain Publisher (P) Ltd.

Wibowo, Teguh. 2015.

Wolff, Janet. 1993. The Social Production Of Art.NewYork : University Press.

Sumber internet :

Gambar

Gambar 1.1 :Bagan Proses Bargaining
gambar disamping.

Referensi

Dokumen terkait

(Memberikan hukuman terhadap pelaku blasphemy memiliki beberapa tujuan sosial tertentu disamping sebagai contoh bagi yang lain. Hukuman juga bertujuan untuk menjaga

[r]

the time reversed process is a drifted fractional Brownian motion, which continuously extends the one obtained in the theory of time reversal of Brownian diffusions when H = 1/2..

Dari data yang diperoleh, sebagian besar siswa paham dengan data yang disajikan dalam bentuk simbolik yaitu himpunan pasangan berurutan dan rumus fungsi tetapi

Pegumuman ini mendahului persetujuan APBN DIPA Tahun Anggaran 2015 5 5 5 sehingga apabila sehingga apabila sehingga apabila sehingga apabila dana dalam dokumen anggaran

Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Masalah-Masalah Sosial Di Kelas IV.. Skripsi

[r]

Penelitian kuasi-eksperimen dengan static comparison group desain dilakukan pada tiga kelas yaitu kelas RISC (eksperimen), kelas RI (pembanding 1) dan kelas SC (pembanding 2) yang