• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (KSP).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (KSP)."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF BERBASIS

MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KELARUTAN DAN

HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh:

KARTINI EDNI

NIM: 8146141012

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Kartini Edni: Pengembangan Bahan Ajar Inovatif Berbasis Multimedia untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa pada Pembelajaran Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp). Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan Kimia, Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bahan ajar inovatif berbasis multimedia pada pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) yang dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi mahasiswa. Populasi dalam penelitian adalah seluruh mahasiswa Universitas Negeri Medan. Pemilihan sampel dalam penelitian meggunakan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian adalah 79 mahasiswa yang sedang mempelajari mata kuliah Kimia Umum II di Universitas Negeri Medan yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen menggunakan bahan ajar inovatif yang telah dikembangkan sedangkan kelas kontrol menggunakan buku kimia pegangan mahasiswa. Validator terhadap bahan ajar inovatif yang telah dikembangkan adalah enam orang dosen dari Universitas Negeri Medan dan Universitas Islam Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) buku kimia yang dianalisis memberikan hasil rata-rata sebesar 41% adalah cukup baik dan tidak memerlukan revisi, namun masih terdapat kekurangan-kekurangan pada setiap buku sehingga perlu dilakukan pengembangan, (2) Komponen-komponen yang diintegrasikan ke dalam bahan ajar inovatif yang telah dikembangkan, yaitu integrasi kegiatan laboratorium, metode dan model pembelajaran, serta multimedia pembelajaran dapat memotivasi mahasiswa untuk belajar sebesar 97,5; (3) Hasil penilaian dosen terhadap bahan ajar inovatif yang telah dikembangkan sebesar 4,25 adalah sangat valid (sangat layak) dan tidak perlu revisi serta hasil penilaian dosen terhadap multimedia pembelajaran yang telah dikembangkan sebesar 4,15 adalah valid (layak) dan tidak perlu revisi, (4) Peningkatan hasil belajar mahasiswa yang menggunakan bahan ajar inovatif berbasis multimedia pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan lebih tinggi dibandingkan hasil belajar mahasiswa yang menggunakan buku pegangan mahasiswa dengan nilai thitung > ttabel (2,407 > 1,99), (5) Efektifitas penggunaan bahan ajar inovatif berbasis multimedia pada materi kelarutan dan hasil kelarutan menunjukkan peningkatan hasil belajar mahasiswa sebesar 79%, dan (6) Mahasiswa memberikan tanggapan atau respon positif terhadap bahan ajar inovatif berbasis multimedia pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan perolehan rata-rata penilaian sebesar 4,22 yang berarti telah sangat layak untuk digunakan.

(6)

ii ABSTRACT

Kartini Edni: The Development of Innovative Multimedia Based Teaching Material to Improve Student Learning Outcomes in Learning Solubility and Solubility Product (Ksp) Thesis. Medan : Chemistry Education Graduate Studies Program, State University of Medan, 2016.

This study aimed to obtain teaching materials based innovative multimedia learning solubility and solubility product (Ksp) which can improve learning outcomes and student motivation. The population in the study were all students of the State University of Medan. Selection of sample receipts purposive sampling technique. Samples were 79 students who are studying subjects of General Chemistry II at the State University of Medan, which consists of two classes, the experiment and control classes. Experiment class using innovative teaching materials that have been developed while the control class uses books students handle chemicals. Validator to innovative teaching materials that have been developed are six lecturers from the University of Medan and North Sumatra Islamic University. The results showed that: (1) chemistry books which analyzed give an average yield of 41% is pretty good and does not require revisions, but there are still shortcomings in each book so necessary for the development, (2) The components are integrated into innovative teaching materials that have been developed, namely the integration of laboratory activities, methods and models of learning, and multimedia learning can motivate students to learn to 97.5, (3) Results of the assessment of the lecturers of innovative teaching materials that have been developed 4.25 is very valid (very worthy) and do not need revision and assessment of the multimedia instructional faculty that has been developed by 4.15 is valid (decent) and do not need revision, (4) Improved student learning outcomes that uses innovative teaching materials based multimedia material solubility and solubility product higher than the results of student learning using the student handbook with tcount> ttable (2.407 > 1.99), (5) Effective use of innovative multimedia-based teaching material on the material solubility and solubility results showed an increase learning outcomes students by 79%, and (6) Students give feedback or positive response to innovative multimedia based teaching materials on the material solubility and solubility product with the acquisition of an average rating of 4.22 which means it has been very feasible to use.

(7)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK i

ABSTRACT ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 6

1.4. Rumusan Masalah 7

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian 8

1.7. Definisi Operasional 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Bahan Ajar Kimia 10

2.1.1. Prinsip-prinsip Pengembangan Bahan Ajar 14

2.1.2. Penyusunan Bahan Ajar 15

2.2. Bahan Ajar Kimia yang Inovatif 19

2.3. Inovasi dalam Pembelajaran Kimia 19

2.4. Multimedia dalam pembelajaran Kimia 21

2.5. Pengembangan Bahan Ajar Inovatif Berbasis Multimedia 23

2.6. Penelitian Pengembangan (R & D) 25

2.7. Hasil Belajar 26

2.8. Motivasi Belajar 28

2.9. Karakteristik Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) 30

2.10. Kerangka Konseptual 31

2.11. Hipotesis Penelitian 31

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Gambaran Umum Penelitian 33

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 33

3.3. Desain Penelitian 34

(8)

vi

3.5. Jenis Penelitian 35

3.6. Prosedur Penelitian 35

3.6.1. Analisis Bahan Ajar 37

3.6.2. Rancangan Bahan Ajar 37

3.6.3. Menginovasi Bahan Ajar 38

3.6.4. Pembuatan Multimedia 38

3.6.5. Pembuatan Instrumen 38

3.6.6. Validasi/Standarisasi Bahan Ajar 39

3.6.7. Revisi Bahan Ajar 39

3.6.8. Evaluasi Bahan Ajar 39

3.7. Instrumen Pengumpulan Data 40

3.7.1. Angket Kelayakan Bahan Ajar 41

3.7.2. Angket Motivasi Siswa 41

3.7.3. Tes Soal Objektif 42

3.8. Teknik Analisis Data 42

BAB IV PEMBAHASAN

4.1.Analisis Buku Ajar pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan 44 4.2.Pengembangan Bahan Ajar Inovatif Berbasis Multimedia 51 4.3.Hasil Validasi Bahan Ajar Inovatif Berbasis Multimedia yang

Telah Dikembangkan pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

55

4.3.1. Aspek Kelayakan Isi 56

4.3.2. Aspek Kelayakan Bahasa 57

4.3.3. Aspek Kelayakan Penyajian 58

4.4.Hasil Validasi Multimedia Pembelajaran yang Telah Dikembangkan pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

59

4.5.Tanggapan Mahasiswa terhadap Bahan Ajar Inovatif Berbasis Multimedia yang Telah Dikembangkan pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

60

4.5.1. Aspek Kelayakan Isi 61

4.5.2. Aspek Kelayakan Bahasa 62

4.5.3. Aspek Kelayakan Penyajian 63

4.6.Hasil Uji Coba Bahan Ajar Inovatif Berbasis Multimedia pada Pembelajaran Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan yang Telah Dikembangkan

64

4.6.1. Uji Normalitas 65

4.6.2. Uji Homogenitas 65

(9)

vii

4.7.Efektifitas Pernggunaab Bahan Ajar Inovatif Berbasis Multimedia yang Telah Dikembangkan

67

4.8.Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Inovatif Berbasis Multimedia yang Telah Dikembangkan terhadap Motivasi Belajar Siswa

67

4.9.Pembahasan 68

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan 73

5.2.Saran 74

(10)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Kelebihan dan kekurangan bahan ajar non cetak 11 Tabel 2.2 Kategori dan karakteristik bahan ajar cetak 12 Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen motivasi mahasiswa setelah

menggunakan bahan ajar inovatif berbasis multimedia pada pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan

42

Tabel 3.2 Kategori motivasi mahasiswa setelah menggunakan bahan ajar inovatif berbasis multimedia pada pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan

43

Tabel 3.3 Kategori hasil presentase analisis buku Kimia Umum II pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan

43 pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) yang dijadikan rujukan dalam usulan materi pada bahan ajar inovatif berbasis multimedia

44

Tabel 4.2 Deskripsi buku-buku kimia yang dipergunakan mahasiswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) yang dijadikan rujukan dalam usulan materi pada bahan ajar inovatif berbasis multimedia

45

Tabel 4.3 Usulan urutan materi kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk bahan ajar inovatif berbasis multimedia

46 bahan ajar inovatif berbasis multimedia pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan

52

Tabel 4.6. Hasil penilaian dosen terhadap bahan ajar inovatif berbasis multimedia yang telah dikembangkan berdasarkan aspek kelayakan isi

56

Tabel 4.7. Hasil penilaian dosen terhadap bahan ajar inovatif berbasis multimedia yang telah dikembangkan berdasarkan aspek kelayakan bahasa

(11)

ix

Tabel 4.8. Hasil penilaian dosen terhadap bahan ajar inovatif berbasis multimedia yang telah dikembangkan berdasarkan aspek kelayakan penyajian

58

Tabel 4.9. Hasil penilaian dosen terhadap multimedia pembelajaran yang telah dikembangkan

59

Tabel 4.10. Hasil tanggapan mahasiswa terhadap bahan ajar inovatif berbasis multimedia yang telah dikembangkan berdasarkan aspek kelayakan isi

61

Tabel 4.11. Hasil tanggapan mahasiswa terhadap bahan ajar inovatif berbasis multimedia yang telah dikembangkan berdasarkan aspek kelayakan bahasa

62

Tabel 4.12. Hasil tanggapan mahasiswa terhadap bahan ajar inovatif berbasis multimedia yang telah dikembangkan berdasarkan aspek kelayakan penyajian

63

Tabel 4.13. Hasil uji normalitas pretest, posttetst, gain, dan motivasi mahasiswa

65

Tabel 4.14. Hasil uji homogenitas data pretest 66

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus Garis-Garis Besar Program Pengajaran Universitas Negeri Medan

Lampiran 2. Format Analisis Standar Isi Buku Ajar Kimia pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) yang Beredar di Pasaran

Lampiran 3. Hasil Analisis Standar Isi Buku Ajar Kimia pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) yang Beredar di Pasaran

Lampiran 4. Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran

Lampiran 5. Format Analisis Bahan Ajar Berdasarkan BSNP

Lampiran 6. Hasil Validasi Dosen Terhadap Bahan Ajar Inovatif Berbasis multimedia pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Lampiran 7. Hasil Tanggapan Mahasiswa terhadap Bahan Ajar Inovatif Berbasis Multimedia pada Materi Ksp

Lampiran 8. Instrumen Penilaian Multimedia Pembelajaran pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Lampiran 9. Hasil Validasi Dosen terhadap Multimedia Pembelajaran

Lampiran 10. Kuisioner Angket Motivasi

Lampiran 11. Hasil Angket Motivasi Mahasiswa

Lampiran 12. Kisi-Kisi Soal Pretest/Posttest pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

Lampiran 13. Hasil Jawaban Soal Posttest Mahasiswa Lampiran 14. Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen Lampiran 15. Data Hasil Belajar Kelas Kontrol

Lampiran 16. Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen Lampiran 17. Hasil Uji Normalitas Data Kelas Kontrol Lampiran 18. Hasil Uji Homogenitas Data

Lampiran 19. Hasil Uji Hipotesis

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pengembangan bahan ajar inovatif berbasis multimedia perlu mendapat perhatian dalam memenuhi tuntutan peningkatan kualitas pendidikan dan mendukung pembelajaran konvensional menjadi pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa, serta peningkatan efisiensi dan efektifitas pembelajaran menuju pembaharuan guna mencapai hasil belajar yang baik. Penyediaan bahan ajar berkualitas baik sesuai dengan kurikulum nasional akan dapat menolong mahasiswa dalam belajar secara efektif (Situmorang dkk, 2015). Bahan ajar sangat penting dalam proses pembelajaran karena dapat mendukung dan menguatkan informasi materi ajar yang disampaikan oleh guru. Bahan ajar membantu mahasiswa memahami konsep ilmu mencapai kompetensi yang diinginkan sehingga mudah diingat dan dapat diulang-ulang (Situmorang, 2013). Bahan ajar sebagai media pendidikan juga sangat diperlukan dalam pembelajaran karena dapat menjelaskan berbagai fenomena yang sulit, termasuk konsep yang abstrak menjadi pengetahuan yang realistis (Edginton dan Holbrook, 2010). Bahan ajar harus memuat visi, misi, konteks, konten, dan proses diri suatu informasi yang disajikan sehingga mampu membuat mahasiswa termotivasi untuk belajar (Situmorang dan Situmorang, 2014).

(14)

2

akan mempercepat tercapainya kompetensi karena berfungsi sebagai guru yang baik, objektif, memiliki kebenaran dan relevan (Zevenbergen, dkk, 2010). Bahan ajar yang dikemas dengan baik sangat diperlukan dalam pembelajaran karena dapat menyajikan pesan atau informasi sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kecepatan mahasiswa, dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa (Mahdjoubi dan Rahman, 2012).

Kimia merupakan salah satu ilmu pengetahuan alam yang telah disosialisasikan di tingkat SMP, SMA serta Perguruan Tinggi. Ilmu kimia diperoleh dan dikembangkan berdasarkan eksperimen untuk mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam khususnya yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, transformasi, dinamika dan energetika zat. Sebagian besar ilmu kimia merupakan percobaan dan sebagian besar pengetahuannya diperoleh dari penelitian di laboratorium (Chang, 2004). Pengalaman pendidikan yang sering dihadapi dalam pembelajaran kimia di perguruan tinggi adalah kebanyakan mahasiswa menganggap pelajaran kimia sebagai pelajaran yang sulit, sehingga mahasiswa sudah terlebih dahulu merasa kurang mampu untuk mempelajarinya. Selain itu, penguasaan materi kimia yang rendah dan menjadi kendala yang cukup berarti bagi mahasiswa dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu penyajian materi kimia kurang menarik dan membosankan, sistematika dan urutan materi pelajarannya yang belum mampu memotivasi mahasiswa untuk belajar serta materi pelajaran yang diajarkan mengambang sehingga mahasiswa tidak dapat menemukan “kunci” untuk mengerti pelajaran yang sedang dipelajari. Sebagai akibat dari beberapa faktor tersebut maka pelajaran kimia menjadi tidak menarik lagi bagi kebanyakan mahasiswa (Silitonga dan Situmorang, 2009; Situmorang, 2004).

(15)

3

disusun sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Kesesuaian antara isi buku dan kurikulum harus benar-benar diperhatikan agar sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Namun, kenyataannya banyak buku pelajaran yang telah diterbitkan tidak sesuai konsep materi dari pokok bahasan dengan tuntutan kurikulum serta banyak memuat topik yang tidak dikembangkan dengan baik. Selain itu, modul-modul yang tersedia di pasaran masih terlalu formal, tidak menarik, dan tidak mengikuti silabus (Ghazali, 2008; Abdullah, 2005).

Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya inovasi dalam pembelajaran kimia. Inovasi dapat dilakukan dengan menggunakan media pendidikan (Boyce, dkk, 1997). Inovasi dalam pembelajaran berguna untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui pengadaan bahan ajar bermutu dan menarik (Lee, dkk., 2010; Stein, dkk., 2001; Regsdale dan Saylor, 2009). Inovasi pembelajaran dapat dituangkan dalam bahan ajar kimia agar kesan pembelajaran lebih lama diingat oleh mahasiswa (Bain, dkk., 2005; Ebert., 2005; Goto, dkk., 2010). Sedangkan menurut Machtmes, dkk (2009) menyatakan bahwa inovasi dalam pembelajaran kimia sangat perlu dilakukan karena berhubungan dengan peningkatan kualitas lulusan dalam mengisi lapangan kerja bidang kimia. Sehingga inovasi dalam pembelajaran sesuai materi pelajaran yang diajarkan sangat perlu untuk dilakukan (Gravagna, 2009).

(16)

4

dapat memudahkan mahasiswa memahami konsep materi. Media dan metode yang dibuat tentunya harus sesuai dengan materi dan disusun secara sistematis, mengikuti perkembangan teknologi serta sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Peranan media pada bahan ajar adalah untuk membangun pemahaman dan penguasaan konsep materi, sedangkan peranan metode adalah untuk memberikan cara atau strategi penyampaian materi yang baik dan sesuai. Beberapa media pendidikan yang sering dipergunakan dalam proses pembelajaran diantaranya media cetak, elektronik, model, sketsa, peta dan diagram (Kreyenhbuhl, 1991). Beberapa metode yang dapat diintegrasikan diantaranya adalah demonstrasi, praktikum, latihan, ceramah dan diskusi.

Dalam pengembangan bahan ajar yang inovatif, adaptasi teknologi baru terhadap kebutuhan pembelajaran bidang sain menjadi salah satu sasaran inovasi pembelajaran berbasis multimedia (Mahdjoubi dan Rahman, 2012; Kolluru, 2012). Penggunaan multimedia di dalam bahan ajar menjadi menarik karena dapat memadukan berbagai media pembelajaran sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk belajar mandiri (Munthe dan Situmorang, 2015). Perkembangan teknologi informasi sangat berpengaruh terhadap inovasi pembelajaran (Varghese, dkk, 2012). Banyak studi telah dilakukan yang menjelaskan pembelajaran berbasis

multimedia (Kulasekara, dkk¸ 2011; Situmorang dan Situmorang, 2009).

Ketersediaan berbagai jenis software dan hardware memudahkan untuk

mengintegrasikan komputer dengan peralatan elektronik lain seperti video, camera, dan instrumen laboratorium (Kramer, dkk, 2012). Penggunaan komputer sebagai alat bantu komunikasi dan pembelajaran sudah menjadi kebutuhan sesuai dengan ketersediaan alat bantu komunikasi internet, computer managed learning (CML), LAN dan world wide web (www) (Thompson, dkk, 2010). Tersedianya

fasilitas yang lengkap di dalam web memberi peluang bagi mahasiswa

mempelajari materi pelajaran relevan secara optimum (Badge, dkk, 2008).

(17)

5

menggunakan buku ajar kimia inovatif dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan rata-rata 74,25%. Situmorang, dkk (2015) yang meneliti tentang pengembangan bahan ajar kimia SMA/MA inovatif dan interaktif berbasis multimedia. Hasil penelitian menujukkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan bahan ajar kimia inovatif dan interaktif berbasis multimedia lebih tinggi daripada siswa yang tidak menggunakan bahan ajar tersebut dan berbeda signifikan. Bahan ajar inovatif dan interaktif juga dapat meningkat motivasi belajar siswa untuk belajar mandiri. Situmorang, dkk (2015) yang meneliti tentang the development of innovative chemistry learning material for bilingual senior

high school students in Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan bahan ajar kimia inovatif meningkat dengan rata-rata nilai 83 daripada hasil belajar siswa tanpa menggunakan bahan ajar kimia inovatif dengan rata-rata nilai 73,5 dan keduanya berbeda signifikan.

Seiring dengan perkembangan informasi dan teknologi komunikasi saat ini yang sudah mengarah pada era digital, maka peluang ini harus dimanfaatkan dalam pengembangan bahan ajar kimia di perguruan tinggi guna meningkatkan hasil belajar dan motivasi mahasiswa untuk belajar mandiri. Pengembangan bahan ajar yang inovatif untuk mata kuliah Kimia Umum II di perguruan tinggi dapat dilakukan pada materi kelarutan dan hasil kelarutan (Ksp). Oleh karena itu, judul penelitian yang telah peneliti lakukan adalah : “Pengembangan Bahan Ajar Inovatif Berbasis Multimedia untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa pada Pembelajaran Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)”

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Apakah cakupan materi kelarutan dan hasil kali kelarutan pada buku kimia yang telah diterbitkan oleh beberapa penerbit memerlukan revisi?

2. Apakah susunan materi kelarutan dan hasil kali kelarutan di dalam buku

(18)

6

3. Apakah komponen yang terdapat di dalam buku kimia yang telah

diterbitkan oleh beberapa penerbit pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dapat memotivasi mahasiswa untuk belajar?

4. Apakah penyajian materi kimia di dalam buku kimia yang telah diterbitkan oleh beberapa penerbit kurang menarik dan membosankan, sehingga terkesan sulit dan menakutkan bagi mahasiswa?

5. Apakah buku kimia yang telah diterbitkan oleh beberapa penerbit sudah memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berupa penggunaan software yang relevan?

6. Apakah buku kimia yang diterbitkan oleh beberapa penerbit telah mengintegrasikan kegiatan laboratorium dengan memanfaatkan media pembelajaran yang ada?

1.3.Batasan Masalah

Untuk memberikan ruang lingkup yang jelas dalam pembahasannya, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Materi pembelajaran kimia yang dianalisis dan dikembangkan adalah materi kelarutan dan hasil kali kelarutan pada mata kuliah Kimia Umum II di Perguruan Tinggi.

2. Pengembangan materi pembelajaran dilakukan sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku.

3. Pengembangan bahan ajar dilakukan dengan pengintegrasian kegiatan laboratorium, metode dan model pembelajaran, serta multimedia pembelajaran.

4. Software yang digunakan untuk membuat bahan ajar dalam bentuk e-book pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan adalah flipbook maker

(19)

7

6. Validator untuk bahan ajar yang dikembangkan adalah dosen-dosen

pendidikan kimia yang aktif mengajar mata kuliah Kimia Umum II di Perguruan Tinggi.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah-masalah yang diidentifikasi tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah buku kimia yang dianalisis pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan memerlukan revisi?

2. Apa komponen pembelajaran yang perlu diintegrasikan ke dalam materi kelarutan dan hasil kali kelarutan pada bahan ajar agar diperoleh bahan ajar inovatif berbasis multimedia yang dapat memotivasi mahasiswa belajar?

3. Apakah bahan ajar inovatif berbasis multimedia pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan telah valid (layak) berdasarkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa?

4. Bagaimana tanggapan mahasiswa terhadap bahan ajar inovatif berbasis multimedia pada pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan?

5. Apakah peningkatan hasil belajar mahasiswa yang menggunakan bahan ajar inovatif berbasis multimedia pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan lebih tinggi dibandingkan hasil belajar mahasiswa yang menggunakan buku pegangan mahasiswa?

6. Bagaimana efektifitas penggunaan bahan ajar inovatif berbasis multimedia pada pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan terhadap hasil belajar kimia mahasiswa?

1.5.Tujuan Penelitian

(20)

8

pembelajaran yang kreatif, efektif, mandiri dan menyenangkan. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui buku kimia yang dianalisis pada materi kelarutan dan

hasil kali kelarutan memerlukan revisi atau tidak.

2. Untuk mengetahui komponen pembelajaran yang perlu diintegrasikan ke dalam materi kelarutan dan hasil kali kelarutan pada bahan ajar agar diperoleh bahan ajar inovatif berbasis multimedia yang dapat memotivasi mahasiswa belajar

3. Untuk mengetahui bahan ajar inovatif berbasis multimedia pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan telah valid (layak) berdasarkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa

4. Untuk mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap bahan ajar inovatif berbasis multimedia pada pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan

5. Untuk mengetahui perbedaaan peningkatan hasil belajar mahasiswa yang

menggunakan bahan ajar inovatif berbasis multimedia pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dibandingkan hasil belajar mahasiswa yang menggunakan buku pegangan mahasiswa

6. Untuk mengetahui efektifitas penggunaan bahan ajar inovatif berbasis multimedia pada pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan terhadap hasil belajar kimia mahasiswa

1.6.Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti untuk menyusun bahan

ajar inovatif berbasis multimedia yang dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar kimia mahasiswa.

2. Bahan ajar yang dikembangkan dapat dijadikan sebagai bahan ajar pegangan bagi dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas

(21)

9

1.7.Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Pengembangan merupakan proses, cara, perbuatan mengembangkan

dengan menggunakan alat atau media tertentu dalam rangka pencapaian mutu dan kualitas sesuatu.

2. Bahan ajar merupakan komponen pembelajaran yang digunakan sebagai bahan belajar bagi mahasiswa dan membantu dosen dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.

3. Bahan ajar inovatif dalam penelitian ini adalah bahan ajar yang dirancang atau disusun dengan mengintegrasikan inovasi baru di dalam bahan ajar, seperti pemanfaatan multimedia dalam proses pembelajaran, pengintegrasian metode dan model pembelajaran, serta pengintegrasian kegiatan laboratorium dengan tujuan agar mahasiswa menjadi lebih aktif, mandiri dan lebih mudah memahami pelajaran.

4. Multimedia merupakan penggunaan beberapa media untuk menyajikan

(22)

73

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan

Simpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian ini adalah :

1. Buku kimia yang dianalisis pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan memberikan hasil rata-rata penilaian sebesar 44% yang berarti telah cukup baik, namun masih terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga perlu dilakukan pengembangan.

2. Komponen pembelajaran yang diintegrasikan ke dalam bahan ajar inovatif yang telah dikembangkan (integrasi kegiatan laboratorium, integrasi

metode dan model pembelajaran, serta integrasi multimedia pembelajaran) membuat mahasiswa mejadi lebih termotivasi dengan rata-rata nilai motivasi mahasiswa sebesar 97,5.

3. Hasil penilaian dosen terhadap bahan ajar inovatif berbasis multimedia yang telah dikembangkan diperoleh rata-rata sebsar 4,25 adalah sangat valid (sangat layak) untuk digunakan dan tidak perlu revisi. Sedangkan untuk penilaian terhadap multimedia pembelajaran yang telah dikembangkan diperoleh rata-rata sebesar 4,15 adalah valid (layak) untuk digunakan dan tidak perlu revisi.

4. Mahasiswa memberikan tanggapan atau respon positif terhadap bahan ajar inovatif berbasis multimedia pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan perolehan rata-rata penilaian sebesar 4,22 yang berarti telah sangat layak dan sangat baik untuk digunakan.

5. Peningkatan hasil belajar mahasiswa yang menggunakan bahan ajar inovatif berbasis multimedia pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan lebih tinggi dibandingkan hasil belajar mahasiswa yang menggunakan buku pegangan mahasiswa dengan nilai thitung > ttabel (2,407 > 1,99).

6. Efektifitas penggunaan bahan ajar inovatif berbasis multimedia pada materi kelarutan dan hasil kelarutan menunjukkan peningkatan hasil

(23)

74

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis menyarankan :

1. Sebelum menggunakan buku atau bahan ajar sebagai media pembelajaran, seharusnya pengajar terlebih dahulu memeriksa isi buku yang akan digunakan sehingga apabila ada kesalahan atau kekurangan baik dari segi urutan materi serta dalam hal kebenaran konsep, dapat diperbaiki sebelum

disampaikan kepada pelajar.

2. Bahan ajar kimia inovatif kelarutan dan hasil kali kelarutan perlu direkomendasikan untuk digunakan dalam proses belajar mengajar.

(24)

75

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, R., (2005), Pembangunan dan keberkesanan pakej multimedia kemahiran berfikir bagi mata pelajaran kimia. (Development and effectiveness of a multimedia pakage on thinking skill for subject

chemistry), Thesis, Univer-siti Kebangsaan Malaysia.

Alberts, C., (2009), Teaching: From Disappointment to Ecstasy, Teaching Sociology37(3): 269-282.

Anderson, dan Karthwol, (2001), A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives, Longman, New York.

Badge, J.L., Dawson, E., Cann, A.J., dan Scott, J., (2008), Assessing the Accessibility of Online Learning, Innovations in Education and Teaching International 45(2): 103-113.

Bain, R., Jacobsen, J.J., Maynard, J.H., dan Moore, J.W., (2005), Chemistry Comes Alive, Journal of Chemical Education 82: 1102-1104.

Barton, R., (2004), Teaching Secondary Science with ICT, Open University Press, London.

Belawati, T., (2003), Pengembangan Bahan Ajar, Pusat Penerbitan UT, Jakarta Borg, W.R., and Gall, M.D., (1983), Educational Research: An Introduction

(4ed), Longman, Nwyork and London.

Boyce, L.N., VanTaseelBaska, J., Burrus, J.D., Sher, B.T., dan Johnson, D.T., (1997), A problem-based curriculum: Parallel learning opportunities for students and teachers, Journal of the Educational of the Gifted 20: 363-379.

Chang, R., (2004), Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1,

Erlangga: Jakarta.

Clark, R., (1981), Cognitive Prespective Theory and Psyco Educational Design, University Of Southern California, California.

Corrigan, M.J., Bill, M.L., dan Slater, J.R., (2009), The Development of A substance Abuse Curriculum In A Master’s of Social Work Program,

Journal of Social Work Education45(3): 513-521.

Dalyono, M., (2001), Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta

Degeng, I.N.S., (1989), Pengaruh Penstrukturan Isi Teks Ajar dan Strategi Belajar Terhadap Perolehan Belajar Menginat Fakta dan Memahami Konsep,

Forum Penelitian Pendidikan6(1): 74-91.

Depdiknas, (2007), Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Badan Penelitian dan

Pengembangan Pusat Kurikulum.

Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta

(25)

76

Ebert, J., (2005), Georgia court bans biology textbook stickers, Nature433: 182. Edginton, A., dan Holbrook, J., (2010), A Blended Learning Approach to

Teaching Basic Pharmacokinetics and the Significance of Face-to-Face Interaction, American Journal of Pharmaceutical Education74(5): 1-11. Eliza, F., (2013), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Interaktif Mata

Kuliah Gambar Listrik yang Menggunakan Autocad pada Program Studi Pendidikan Teknik Elektro FT UNP, Jurnal Teknologi Informasi dan Pendidikan6(2): 63-89.

Gay, L.R., (1991), Educational Evaluation and Measurement: Com-petencies for Analysis and Application, Second edition, Macmillan Publishing Compan, New York.

Ghazali, M. N., (2008), Pembangunan dan Penilaian Perisian Kursus Pengajaran dan Pembelajaran Multimedia Interaktif “Analisis Kualitatif Garam” Dalam Subjek Kimia. (Development and assessment of interactive multimedia teaching and learning courseware “qualitative analysis of

salt” in chemistry), Thesis, Universiti Kebangsaan Malaysia.

Goto, K., Pelto, H., Pelletier, D.L., dan Tiffany, J.S., (2010), “It Really Opened My Eyes:” The Effect on Youth Peer Educators of Participating in an Action Research Project, Human Organization 69(2): 192-200.

Gravagna, N.G., (2009), Creating Alternatives in Science, Journal of Commercial Biotechnology15(2): 161-171.

Harjianto, M., (2007), Pengembangan bahan Ajar untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran Program Pendidikan Pembelajar Sekolah Dasar, Didaktika

2(1): 216-226.

Herron, J.D., (1996), The Chemistry Classroom : Formulas for Succesful Teaching, American Chemical Society: Washington, DC.

Ho, S.S.S., Kember, D., Lau, C.B.S., Yeung, M.Y.M.A., Leung, D.Y.P., dan Chow, M.S.S., (2009), An Outcomes-based Approach to Curriculum Development in Pharmacy, Am J Pharm Educ 73(1): 14-19 .

Howe, E.M., (2009), Henry David Thoreau, Forest Succession & The Nature of Science: A Method for Curriculum Development, The American Biology Teacher 71(7): 397-404.

James, M., (2006), Assessment, Teaching, and Theories of Learning. Di dalam Gardner, John (Ed.), Assessment and Learning. London : SAGE Publications Ltd. 47-60.

Jippes, E., van Engelen, J.M.L., Brand, P.L.P., dan Oudkerk, M., (2010), Competency-based (CanMEDS) Residency Training Programme in Radiology: Systematic Design Procedure, Curriculum and Success Factors, Eur Radiol20(4): 967-977.

Joni, R.T., (1984), Pengembangan Paket Belajar, Depdikbud, P2LPTK,Jakarta. Jungnickel, P.W., Kelley, K.W., Hammer, D.P., Haines, S.T. dan Marlowe, K.F.,

(26)

77

Karpen, M.E., Handerleiter, J., dan Schaertel, A., (2004), Integrating computational chemistry into the physical chemistry laboratory curriculum: A Wet Lab/Dry Lab Approach, Journal of Chemical Education81: 475-477.

Kolluru, S., (2012), An Active-Learning Assignment Requiring Pharmacy Students to Write Medicinal Chemistry Examination Questions, American Journal of Pharmaceutical Education 76(6): 1-7.

Kramer, I.M.,Dahmani, H.R., Delouche, P., Bidabe, M., dan Schneeberger, P., (2012), Education Catching up with Science: Preparing Students for Three-Dimentional Literacy in Cell Biology, CBE-Life Sciences Education

11: 437-447.

Kreyenbuhl, J.A., dan Atwood, C.H., (1991), Are We Teaching the Right Things in General Chemistry?, Journal of Chemical Education68 : 941-918. Kulasekara, G.U., Jayatilleke, B.G., dan Coomaraswamy, U., (2011), Learner

Perceptions on Instructional Design of Multimedia in Learning Abstract Concepts in Science at a Distance, Open Learning26(2): 113-126.

Lazarowictz, R., dan Tamir, P., (1994), Research on using laboratory instruction in science: in D. Gabel (Ed), Hand Book Of Research On Science

Teaching And Learning, Macmillan, New York.

Lee, A.D., Green, B.N., Johnson, C.D., dan Nyquist, J., (2010), How to Write a Scholarly Book Review for Publication in a Peer-Reviewed Journal A Review of the Literature, The Journal of Chiropractic Education 24 (1): 155-165.

Liao, C.Y., (1999), Effects of Multimedia on Students’ Achievement: A Meta-Analysis, Journal of Education Multimedia and Multimedia, 8(3): 255 – 278.

Machtmes, K., Johnson, E., Fox, J. dan Burke, M.S., (2009), Teaching Qualitative Research Methods through Service-Learning, The Qualitative Report, 4(1): 155-165.

Mahdjoubi, L., dan Rahman, M.A.A., (2012), Effects of Multimedia Characteristic on Novice CAD Learner’s Practice Performance,

Architectural Engineering and Design Management 8: 214-225. Majid, A., (2007), Perencanaan Pembelajaran, PT Rineka Cipta, Bandung. Munthe, L.B., dan Situmorang, M., (2015), Pengembangan Media Pembelajaran

untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Pengajaran Radioisotop,

Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat, Universitas Tanjungpura Pontianak.

Munthe, S., D., (2011), Analisis dan Standarisasi Buku Kimia Kelas X Berdasarkan Standar Isi KTSP, Medan: Tesis Universitas Negeri Medan. Oughton, J.M., (2008), The Effect of Multimedia Development on High Schoool

(27)

78

Panen, P., dan Purwanto, (2004), Penulisan Bahan Ajar, Ditjen Dikti Depdikbud, Jakarta.

Prastowo, A., (2012), Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, DIVA Press, Yogyakarta

Pujadi, A., (2007), Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa, Fakultas Ekonomi Universitas Bunda Mulia, Business &

Management Journal3(2)

Regsdale, S., dan Saylor, A., (2009), Building Character from the Star: 201 Activities to Foster Creatively, Literacy, and Play in K-3, Search Institute Press, Minnepolis, MN.

Russell, J. W., Kozma, R. B., Jones, T., Wykoff, J., Marx, N. dan Davis, J.,

(1997), Use of simultaneous-synchronized macroscopic,

microscopic, and symbolic representations to enhance the teaching and learning of chemical concepts, Journal of Chemical Education

74(3): 330–334.

Sardiman, A.M., (1996), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta

Setyosari, P., (2012), Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Silitonga, L.L., dan Situmorang, M., (2009), Efektifitas Media Audiovisual Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa pada Pengajaran Sistem Koloid, Jurnal Pendidikan Kimia1(1): 1-9.

Simatupang, N.I., dan Situmorang, M.,(2013), Innovation of Senior High School Chemistry Textbook to Improve Students Achievement In Chemistry, Proceeding of The 2nd International Conference of the Indonesian

Chemical Society 2013 October, 22-23th 2013,p.44-52.

Situmorang, H., dan Situmorang, M., (2009), Keefektifan Media Komputer dalam Meningkatkan Penguasaan Kimia Siswa Sekolah Menengah Kejuruan pada Pengajaran Materi dan Perubahannya, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sain 3(1): 45-51.

Situmorang, M., (2003), Efektivitas Model Pembelajaran Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Mahasiswa dalam Perkuliahan Kimia Analitik-1, Laporan Hasil Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan.

Situmorang, M., (2004), Inovasi Model Pembelajaran Bidang Sain untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa, Prosiding Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (KONASPI)V Tgl 5-9 Oktober 2004, di Surabaya.

Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung 2013: 237-246.

(28)

79

Situmorang, M., dan Situmorang, A.A., (2014), Efektifitas Modul Pembelajaran Inovatif untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Pengajaran Laju Reaksi,

Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan 20(2): 139-147.

Situmorang, M., Sinaga, M., Tarigan, D.A., Sitorus, C.J., dan Tobing, A.M.L., (2011), The Affectivity of Innovated Chemistry Learning Methods to Increase Student’s Achievement in Teaching of Solubility and Solubility Product, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan17(1): 29-37.

Situmorang, M., Sinaga, M., Tobing, A.M.L., Sitorus, C.J., dan Tarigan, D.A., (2010), Teaching Innovation in the Laboratory to Increase Student’s Achievement in Chemistry, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan 17(1): 7-14.

Situmorang, M., Sitorus, M., dan Situmorang, Z., (2015), Pengembangan Bahan Ajar Kimia SMA/MA Inovatif dan Interaktif Berbasis Multimedia,

Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat, Universitas Tanjungpura Pontianak.

Situmorang, M., Sitorus, M., Hutabarat, W., dan Situmorang, Z., (2015), The Development of Innovative Chemistry Textbook to Improve Students Achievement of Bilingual Senior High School Students, International Educational Studies(In Press).

Slavin, (1994), Cooperative Learning Theory, Second Edition, Allyn and Bacon, Massachusetts

Stein, R., Richin, R., Banyon, F., dan Stein, M., (2001), Connecting Character to Conduct: Helping Students Do the Right Things, Association for Supervision an Curriculum Development 1703 N, Beauregard St. Alexandria, VA United States of America.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sugiyono, (2010), Metode Penelitian Pendekatan kuatitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Tarigan, S., (2012), Pengantar Teori Kurikulum, Pascasarjana UNIMED, Medan Thompson, K.V., Nelson, K.C., Marbach-Ad, G., Keller, M., dan Fagan, W.F.,

(2010), Online Interactive Teaching Modules Enhance Quantitative Proficiency of Introductory Biology Students, CBE-Life Sciences Education9: 277-283.

Varghese, J., Faith, M., dan Jacob, M., (2012), Impact of e-resources on Learning in Biochemistry: First-year Medical Students’ Perceptions, BMC Medical Education12: 21-29.

Wayan, S., (2009), Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan Modul, Makalah dalam Penelitian Bagi Guru TK, SD, SMP, SMA dan SMK tanggal 12-14 Januari 2009, di Kecamatan Nusa Penida Kabutan Klungkung.

Gambar

Tabel 4.8.  Hasil penilaian dosen terhadap bahan ajar inovatif berbasis multimedia yang telah dikembangkan

Referensi

Dokumen terkait

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, diharapkan agar Saudara dapat hadir tepat waktu dengan membawa dokumen asli dan 1 (satu) rangkap fotocopy untuk setiap data yang

SMA Negeri 1 Kradenan adalah suatu sekolah negeri yang berlokasi di Desa Kuwu Kecamatan Kradenan kabupaten Grobogan. Maksud judul skripsi "Pengaruh Persepsi

Untuk mengetahui pengaruh waktu penyimpanan CPO ( Crude Palm Oil ) dan RBDPO ( Refined Bleached Deodorized Palm Oil ) terhadap Kadar Asam Lemak Bebas.

Sesuai dengan semangat Otonomi dan Demokrasi yang melandasi berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, maka perwujudan peran serta masyarakat

Simulasi Merakit Motor Listrik Induksi Tiga Fasa Daya 3 HP Tegangan 220/380 Volt Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu..

Dampak dari Tingginya Kadar Asam Lemak Bebas di dalam Minyak Asam lemak bebas yang dihasilkan oleh proses hidrolisa dan oksidasi biasanya. bergabung dengan lemak netral dan

Batasan masalah di pembuatan alat simulasi motor induksi tiga fasa disini adalah :. dalam perakitan alat simulasi terutama dalam penentuan jumlah

Konseling dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fiqh Siswa.. MTs Darul Hikmah Tulungagung, dapat diambil kesimpulan