ANALISIS INVESTASI, PERTUMBUHAN EKONOMI DAN JUMLAH INDUSTRI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SEKTOR
INDUSTRI SEDANG DAN BESAR DI KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2001 -2013
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi
Oleh: Ghisol 201110180311066
JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul analisi penyeran tenaga kerja pada industri sedang dan besar kabupaten pasuruan periode 2001-2013.
Didalam tulisan ini peneliti akan menyajikan pokok-pokok bahasan yaitu variabel independent (investasi, pertumbuhan ekonomi,dan jumlah industri dan variabel dependent (penyerapan tenaga kerja industri sedang dan besar).
Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Muhadjir Effendi, M.AP selaku Rektor Universitas Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan dukungannya baik secara moral maupun spiritual
6. Kakakku dan Seli Elfianah S.Kep yang selalu memberi dukungan serta doa. Dan teman seperjuangan dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian ini.
Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki peneliti, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Malang, 7 April 2015
DAFTAR ISI
D.Tujuan Penelitian ... 7
E.Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
A.Penelitian Terdahulu ... 9
B.Landasan Teori ... 11
1. Teori Penyerapan Tenaga Kerja ... 11
a. Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja ... 14
2. Teori Investasi ... 19
3. Teori Pertumbuhan Ekonomi ... 20
b. Fungsi Produksi Per buruh ... 22
C.Jumlah Industri ... 23
D.Hubungan Investasi Dengan Penyerapan Tenaga Kerja ... 25
E.Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Dengan Penyerapan Tenaga Kerja... 25
F. Hubungan Jumlah Industri Dengan Penyerapan Tenaga Kerja... 26
G.Kerangka Berfikir ... 27
H.Hipotesis ... 28
BAB III METODE PENELITIAN... 29
A.Obyek Penelitian ... 29
B.Jenis Penelitian... 29
C.Jenis dan Sumber Data ... 29
D.Definisi Operasional ... 30
E.Teknik Analisa Data ... 31
1. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji T) ... 32
2. Uji Koefisien Secara Bersama-sama (Uji F) ... 33
3. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2 ) ... 45
1. Uji Normalitas ... 36
2. Uji Multikolineritas ... 37
3. Uji Heterokedastisitas ... 37
4. Uji Autokorelasi ... 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39
A.Gambaran Umum ... 39
1. Letak Geografis ... 39
2. Keadaan Geologis ... 39
3. Kondisi Topografi ... 40
4. Hidrografi ... 41
5. Administrasi Pemerintahan ... 42
6. Keadaan Demografi ... 42
7. Kondisi Perekonomian ... 43
B.Variabel Penelitian ... 44
1. Perkembangan Investasi ... 44
2. Pertumbuhan ekonomi ... 47
3. Pertumbuhan Jumlah Industri sedang dan besar ... 48
4. Pertumbuhan Tenaga Kerja industri sedang dan besar ... 51
C.Hasil Estimasi ... 53
1. Hasil Estimasi Regresi Berganda ... 53
2. Hasil Uji Hipotesis ... 55
b. Uji Autokorelasi ... 62
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
1 Tabel 1.1 Perkembangan Industri Sedang dan Besar
Kabupaten Pasuruan Tahun 2010 Sampai 2012 3 2 Tabel 3.1 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi
Koefisien Determinasi 36
3 Tabel 3.2 Ketentuan Nilai Durbin Watson 38
4 Tabel 4.1 Investasi Pada Industri Sedang dan Besar Dari
Tahun 2001 Sampai 2013 45
5 Tabel 4.2 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pasuruan 47 6 Tabel 4.3 Jumlah Industri Sedang dan Besar
di Kabupaten Pasuruan Tahun 2001 Sampai 2013 49 7 Tabel 4.4 Tenaga Klerja Pada Industri Sedang dan Besar
Tahun 2001 Sampai 2013 51
8 Tabel 4.5 Hasil Regresi 53
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
1 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pasuruan 4 2 Penawaran dan Permintaan Tenaga Kerja Pada Suatu
Daerah atau negara 16
3 Kurva Fungsi Produksi Per buruh 22
4 Kerangka Berfikir 23
5 Kurva Uji T 33
6 Kurva Uji F 35
7 Grafik Perkembangan Investasi Kabupaten Pasuruan Dari
Tahun 2001 Sampai 2013 46
8 Grafik Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pasuruan Dari
Tahun 2001 Sampai 2013 48
9 Grafik Pertumbuhan Jumlah Industri Sedang dan Besar
Kabupaten Pasuruan Dari Tahun 2001 Sampai 2013 50 10 Grafik Pertumbuhan Tenaga Kerja Di Kabupaten Pasuruan
Pada Tahun 2001 Sampai 2013 52
11 Kurva Uji F Penolakan H0 57
12 Kurva Penerimaan dan Penolakan H0 Variabel Investasi 58 13 Kurva Penerimaan dan Penolakan H0 Variabel
Pertumbuhan Ekonomi 59
14 Kurva Penerimaan dan Penolakan H0 Variabel
Jumlah Industri 60
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman 1. Lampiran 1 Data Investasi, Pertumbuhan Ekonomi
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin. 1999. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Badan Pusat Statistik Kab. Pasuruan. 2014. Kabupaten Pasuruan Dalam
Angka 2009. Pasuruan: BPS Kabupaten Pasuruan.
Badan Pusat Statistik Kota malang. 2014. PDRB Kabupaten Dan Kota Jawa Timur Tahunn 2000 – 2005.
Boediono. 2001, Teori Pertumbuhan Ekonomi. BPFE. Yogyakarta
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pasuruan. 2013. Data Industri besar dan Tenaga Kerja. Pasuruan
Dumary. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Erlangga.
Gujarati, Damogar N. 2002. Ekonometrika Dasar. Edisi V . Surabaya : Erlangga.
Hamdani, Zuhril. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan
tenaga kerja di kabupaten pasuruan. Malang : UMM skripsi.
http : file:///F:/KLASIFIKASI%20INDUSTRI%20_%20SS%20belajar.htm http :Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Kabupaten Pasuruan tahun 2013
http : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Pasuruan Tahun 2005-2025
http ://organisasi.org/2015jhptump-a-hedwimpram-401-2-babii.
Karib, Abdul. 2012 : Analisis pengaruh produksi, investasi dan unit usaha Terhadap penyerapan tenaga kerja pada sektor Industri sumatera barat jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, volume 3, Nomor 3 September 2012 ISSN : 2086 – 5031.
Kuncoro, Mudrajat. 2013. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi : Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis?, Jakarta Erlangga.
Kuswati dan Hendri 2010: Analisa Pengaruh Industri Kecil Bordir Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Kecamatan Bangil
Kabupaten Pasuruan Skripsi. Fakultas Ekonomi UNESA
PDRB (ADHK) Di Kota Manado Tahun 2003-2013. Jurnal berkala efisiensi vol 04/september/no5/2013/hal46-47.
Mankiw, N. Gregory. 2006. Makroekonomi. Edisi ke enam. Jakarta: Erlangga.
Mulyadi, S. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif
Pembangunan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tindaon, Ostinasia (2014) Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral Di
Jawa Tengah (Pendekatan Demometrik) http : jurnal ostinasia
tindaon-c2b006048 hal 15.
Rejekiningsih, Tri Wahyu. 2004. Mengukur Besarnya Peranan Industri
Kecil dalam Perekonomian di Propinsi Jawa Tengah jurnal dinamika
pembangunan Vol 1, No 2, h 125-136
Simanjuntak, Payaman J. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sudarsono. 1988. Ekonomi Sumber Daya Manusia Jakarta : Karunika Unversitas Terbuka
Sukirno, Sadono. 2002. Pengantar Teori Makroekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Saputra Rio Dhuwi. 2014: Analisis Pengaruh Jumlah Unit Usaha, Investasi, Dan Upah Minimum Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Industri
Kecil Di Kabupaten Malang Skripsi. Universitas Brawijaya malang.
Suindyah, Sayekti D. 2011 Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Jawa Timur Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 4 Nomor 1, April 2007 Hal 15-Hal 16.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Kanisius.
Todaro, Michael .2003. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Edisi ke- Tujuh. Jilid 1 Jakarta: Airlangga.
Wicaksono, Rezal. 2010 : Analisis Pengaruh Pdb Sektor Industri, Upah Riil, Suku Bunga Riil, Dan Jumlah Unit Usaha Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Pengolahan Sedang dan Besar Di
Indonesia Tahun 1990-2008.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rencana pembangunan ekonomi nasional tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan tenaga kerja. Masalah utama yang mendasar dalam ketenagakerjaan di Indonesia yaitu masalah upah yang rendah serta tingkat pengangguran yang tinggi dan bertambahnya jumlah penduduk yang terus meningkat. Hal ini memicu bertambahnya tenaga kerja baru yang jauh lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja setiap tahunnya (Sudarsono 1988:81).
Masalah ketenagakerjaan bukan hanya sekedar keterbatasan lapangan atau peluang kerja serta rendahnya produktivitas. Mayoritas di negara berkembang, angka penganguran yang meningkat disebabkan oleh terbatasnya permintaan tenaga kerja yang selanjutnya di ikuti dengan menurunnya neraca pembayaran, serta meningkatnya utang luar negeri dan kebijakan lainnya, yang akhirnya mengakibatkan kemrosotan pertumbuhan industri, tingkat upah dan akhirnya penyediaan lapangan pekerjaan (Todaro 2000 : 307).
2
kan menghambat pembangunan ekonomi dalam jangka panjang (Depnakerstrans,2004 dalam Dasri 2013).
Sumber daya manusia mengandung dua pengertian. Pertama, sumber daya manusia (SDM) mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Pengertian kedua dari sumber daya manusia (SDM) menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Kedua pengertian SDM tersebut mengandung aspek kuantitas dalam arti jumlah penduduk yang mampu bekerja dan aspek kualitas dalam arti jasa kerja yang tersedia dan diberikan untuk produksi. (Payaman Simanjuntak, 1985 dalam ostinasia tindaon 2013).
Penyerapan tenaga kerja dipengaruhi oleh jumlah unit usaha atau unit industri. Hubungan antara jumlah unit usaha atau unit industri dengan jumlah tenaga kerja adalah positif. Semakin meningkatnya jumlah unit usaha atau unit industri, maka akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Sebaliknya, apabila jumlah unit usaha atau unit industri menurun maka akan mengurangi jumlah tenaga kerja (Rejekiningsih,2004 : 4).
3
Salah satu daerah di Jawa Timur, yaitu Kabupaten Pasuruan selama ini menjadi basis industri yang memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian Jawa Timur. Selama ini, telah diketahui tiga subsektor dari sektor industri itu sendiri, yaitu subsektor industri besar, subsektor industri menengah, dan subsektor industri kecil. Diantara beberapa subsektor indutri tersebut subsektor industri sedang dan besar merupakan salah satu subsektor industry yang mempunyai peran terhadap penyerapan tenaga kerja yang ada di Kabupaten Pasuruan. Selanjutnya, usaha memperluas kegiatan industri untuk meningkatkan pennyerapan tenaga kerja juga tidak bisa lepas dari adanya faktor-faktor yang mempengaruhi, seperti nilai investasi, pertumbuhan ekonomi dan dan jumlah unit industri sedang dan besar.
Tabel 1.1
Perkembangan Industri Sedang Dan Besar Kabupaten Pasuruan Tahun 2010 Sampai 2012
Profil 2010 2011 2012
Industri Sedang Dan Besar
778 810 842
Tenaga Kerja 158.303 160.089 161.469
Investasi (Juta) 7.557.111 7.656.076 7.744.662
Sumber : BPS Kabupaten Pasuruan.
4
investasi di kabupaten pasuruan memberikan sumbangan dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang kondusif di Kabupaten Pasuruan.
Selama kurun waktu lima tahun terakhir perekonomian Kabupaten Pasuruan selalu menunjukkan pergerakan yang positif dari tahun ke tahun, baik dilihat melalui PDRB atas dasar harga berlaku maupun PDRB atas dasar harga konstan. Pada tahun 2008 kegiatan ekonomi atas dasar harga berlaku di Kabupaten Pasuruan mampu menghasilkan nilai tambah sebesar Rp. 10,650 milyar, meningkat menjadi Rp. 12.331,44 milyar (2009); dan sebesar Rp. 13.724,09 milyar pada tahun 2010, kemudian pada tahun 2011 menjadi sebesar Rp. 17.655,86 milyar. PDRB menduduki peringkat ke 13 di jawa Timur. Dengan meningkatnya PDRB tersebut memicu pertumbuhan ekonomi meningkat pula dari tahun ketahun.
Sumber : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Gambar 1.1
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pasuruan
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pasuruan terus
5
pengolahan atau industri manufaktur, Selanjutnya, di bidang pariwisata, hotel dan restoran. Di peringkat ketiga, bidang pertanian sebagai pendukung utama semua sektor industri pengolahan yang ada di kabupaten Pasuruan. seiring makin terbukanya peluang investasi di berbagai sektor dengan potensi sumber daya alam yang cukup berlimpah menjadikan nilai produksi industri manufaktur di daerah tersebut semakin meningkat sehingga banyak investor asing maupun dalam negeri tertarik untuk menanamkan investasinya diberbagai sektor di kabupaten pasuruan. sehingga dapat di katakan pula penyerapan tenaga kerja di kabupaten tersebut meningkat juga.
Pada tahun 2005 rencana pembangunan daerah Kabupaten Pasuruan memiliki 7 (tujuh) jenis industri formal yang terbagi dalam skala kecil, menengah dan besar, yaitu: agro industri sejumlah 329 unit, industri hasil hutan sejumlah 153 unit, aneka industri sejumlah 82 unit, industri elektronika sejumlah 17 unit, industri logam dan perekayaan sejumlah 84 unit, industri tekstil sejumlah 151 unit, dan industri kimia sejumlah 203 unit. Jenis industri formal tersebut tersebar di wilayah Kecamatan sesuai dengan karakteristik peran dan fungsi wilayah yang sesuai dengan potensi pengembangan industri formal.
6
perhiasan, pande besi, dan kursi bambu. Perkembangan sektor industri untuk tahun 2000 sampai 2003 dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Terdapat peningkatan jumlah ijin usaha industri (IUI) formal dari 455 unit tahun 2000 menjadi 1.364 unit tahun 2003.
2. Nilai investasi industri formal meningkat dari Rp.6.474. triliun tahun 2000 menjadi Rp.6.928.triliun tahun 2003.
3. Jumlah industri informal naik dari 14.617 unit pada tahun 2000 menjadi sebanyak 15.540 unit pada tahun 2003. kenaikan ini diikuti dengan kenaikan jumlah tenaga kerja terserap sebanyak 34.200 orang tahun 2000 menjadi 36.133 orang tahun 2003. (RPJPD kabupaten Pasuruan ,2008).
Di lihat dari data di atas bahwa Kabupaten Pasuruan dari tahun ke tahun di sektor industri kecil dan industri sedang dan besar atau industri manufaktur dapat menyerap tenaga kerja yang signifikan maka di sini peneliti akan meneliti dan mencari apakah pada tahun 2001 sampai 2013 pengaruh investasi, pertumbuhan ekonomi dan jumlah industri dapat menyerap tenaga kerja di kabupaten pasuruan terutama di sektor industri sedang dan besar atau industri manufaktur.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, maka dirumuskan beberapa pokok permasalahan sebagai berikut:
7
2. Seberapa besar penyerapan tenaga kerja di sektor industri sedang dan besar di Kabupaten Pasuruan?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih fokus sehingga mendapatkan hasil penelitian yang tidak bias maka di perlukan adanya batasan masalah. Adapun batasan masalah yang di pergunakan dalam penelitian ini yaitu investasi pada sektor industri besar dan sedang pada tahun 2001 sampai 2013, dan pertumbuhan ekonomi dari PDRB setiap sektor di Kabupaten Pasuruan dari tahun 2001 sampai 2013 sedangkan jumlah industri yang berskala sedang dan besar yang di Kabupaten Pasuruan pada tahun 2001 sampai 2013..
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, maka tujuan yang akan di capai adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui apakah investasi, pertumbuhan ekonomi, dan jumlah industri secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kesempatan kerja di Kabupaten Pasuruan?
b. Mengetahui seberapa besar penyerapan tenaga kerja di industri sedang dan besar di Kabupaten Pasuruan?
E. Manfaat Penelitian
8
a. Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan dalam meningkatkan jumlah tenaga kerja di Kabupaten Pasuruan terutama di industri yang berskala sedang dan besar.
b. Bagi Penelitian selanjutnya