KEPUASAN KERJA PERAWAT DITINJAU DARI GENDER
SKRIPSI
Oleh: Rita Samia
08810305
FAKULTAS PSIKOLOGI
i
KEPUASAN KERJA PERAWAT DITINJAU DARI GENDER
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Disusun Oleh : Rita Samia
08810305
FAKULTAS PSIKOLOGI
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Kepuasan Kerja Perawat Ditinjau Dari Gender”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Cahyaning Suryaningrum, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Bapak Zakarija Achmat, S.Psi, M.Si selaku dosen pembimbing I sekaligus dosen
wali yang telah sabar dalam membimbing, teliti dalam memberi masukan dan
arahan kepada penulis demi kesempurnaan skripsi yang dikerjakan ini.
3. Ibu Yuni Nurhamida, S.Psi, M.Si selaku dosen pembimbing II, yang telah sabar
dan teliti dalam memberikan bimbingan, arahan dan motivasi yang sangat
berguna hingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
4. Dr. VH. Pratomo selaku direktur Rumah Sakit Islam Malang.
5. Ibu A’an Budiarti selaku staff kepegawaian dan diklat Rumah Sakit Islam
Malang.
6. Subjek penelitian yang telah membantu selama penelitian.
7. Kedua orang tua saya yang telah memberikan do’a dan memberikan dukungan
dengan penuh kasih sayang tanpa mengharapkan balas jasa apapun kepada
peneliti.
8. Kakak saya yang telah membantu dari pertama kuliah sampai sekarang.
9. Teman-teman dekat saya, yang selama ini selalu mendukung, dan memotivasi
saya untuk lebih baik lagi.
10.Semua teman-teman Psikologi 2008, yang mana peneliti tidak bisa sebutkan
menyelesaikan tugas akhir dengan saling mendukung dan membantu satu sama
lain.
11.Semua pihak yang telah membantu peneliti menyelesaikan skripsi ini akan tetapi
tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Peneliti menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penelitian ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat peneliti
harapkan. Meski demikian, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Malang,3 Agustus 2012
Peneliti
vii ABSTRAKSI
Samia, Rita. (2012). Kepuasan Kerja Perawat Ditinjau Dari Gender. Skripsi. Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing : (1) Zakarija Achmat, M.Si, (2) Yuni Nurhamida, M.Si.
Kata Kunci : Kepuasan Kerja, Perawat, Gender
Kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dari pegawai yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya. Diantara banyak profesi perawat merupakan profesi yang bisa dijalankan oleh perempuan atau laki, dari sisi peran gender terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang dapat pula mempengaruhi seseorang untuk dapat mencapai taraf kepuasan kerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kepuasan kerja perawat jika ditinjau dari gender.
Penelitian ini menggunakan penelitian non eksperimen dengan pendekatan kuantitatif komparatif. Sampel dalam penelitian ini adalah individu yang tercatat sebagai perawat disebuah rumah sakit. Teknik sampling yang digunakan untuk pengambilan data adalah purposif sampling. Data diungkap menggunakan skala kepuasan kerja yang terdiri dari 47 item. Teknik analisa data yang digunakan adalah menggunakan T-test.
ABSTRACT
Samia, Rita. (2012). Kepuasan Kerja Perawat Ditinjau Dari Gender. Skripsi. Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing : (1) Zakarija Achmat, M.Si, (2) Yuni Nurhamida, M.Si.
Kata Kunci : Kepuasan Kerja, Perawat, Gender
Work satisfaction is a supporting or unsupporting feeling from employee which related whether with their assignment or themselves. Among many profession, nurse is a profesion which can be run by female or male. From gender role, there’s a difference between male and female which is able to influence someone to reach their work satisfaction from gender perspective.
The research uses non experiment with quantitative comparative approach. Samples in this research is individual listed as nurse in a hospital. Sampling technique used for data taking is purposive sampling. Data is revealed via work satisfaction scale consisted of 47 items. Data analysis technique used is T-test.
Research result shows that t value 3,417 with p=0,001. According to the value, then hypothesis is accepted, which means there’s a significant difference in work satisfaction from gender prespective. Female nurse has higger work satisfaction, which is (� =134.03) while male nurse is (� =123,25)
ix DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
INTISARI ... iii
ABSTRACT ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. LATAR BELAKANG ... 1
B. RUMUSAN MASALAH ... 4
C. TUJUAN PENELITIAN ... 4
D. MANFAAT PENELITIAN ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
A. KEPUASAN KERJA ... 5
B. TEORI-TEORI KEPUASAN KERJA ... 7
1. Teori Keseimbangan (Equity Theory) ... 7
2. Teori Perbedaan (Discrepancy Theory) ... 8
3. Teori Pemenuhan Kebutuhan (Need Fulfillment Theory) ... 8
4. Teori Pandangan Kelompok (Social Reference Group Theory) 8 5. Teori Dua Faktor dari Herzberg ... 8
C. KEPERAWATAN ... 9
1. Pengertian Keperawatan... 9
2. Profil Perawat Profesional... 10
D. GENDER ... .. 12
E. TEORI DASAR TENTANG GENDER ... ... 12
1. Teori Kodrat Alam ... 12
2. Teori Kebudayaan... 14
3. Teori Sruktural Fungsional... .. 14
F. KEPUASAN KERJA PERAWAT DITINJAU DARI GENDER .... 16
G. KERANGKA PEMIKIRAN PENELITIAN... 17
H. HIPOTESIS... 18
BAB III METODE PENELITIAN ... 19
A. RANCANGAN PENELITIAN ... 19
B. VARIABEL PENELITIAN ... 19
1. Identifikasi Variabel Penelitian 19
2. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 19
C. POPULASI DAN SAMPEL ... 20
D. JENIS DATA DAN METODE PENGUMPULAN DATA ... 20
2. Metode Pengumpulan Data ... 21
3. Validitas dan Reliabilitas ... 22
E. PROSEDUR PENELITIAN ... 25
1. Persiapan Penelitian... 25
2. Pelaksanaan Penelitian ... 25
F. TEKNIK ANALISIS DATA ... 26
1. Perhitungan T-Score ... 26
2. T-Test ... 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28
A. DESKRIPSI DATA ... 28
B. ANALISIS DATA ... 29
C. PEMBAHASAN ... 30
BAB V PENUTUP ... 33
A. KESIMPULAN ... 33
B. SARAN ... 33
DAFTAR PUSTAKA ... 34
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel Halaman
Tabel 3.1 : Penilaian Skala ... 21
Tabel 3.2 : Blue Print Item Skala Kepuasan Kerja ... 22
Tabel 3.3 : Uji Validitas Skala Kepuasan Kerja ... 23
Tabel 3.4 : Uji Reliabilitas Skala Kepuasan Kerja ... 24
Tabel 4.1 : Perhitungan T-Score Skala Kepuasan Kerja...29
DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Skala Kepuasan Kerja Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 3 : Surat Keterangan Selesai Penelitian
Lampiran 4 : Data Validitas dan Reliabilitas Skala Kepuasan Kerja Lampiran 5 : Data Penelitian Skala Kepuasan Kerja
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. (2000). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya (Edisi Kedua). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, Saifuddin. (2003). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, Saifuddin. (2010). Penyusunan Skala Psikologi (Edisi Pertama). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gatot, Dewi Basmala & Adisasmito, Wiku. (2005, Juni). Hubungan Karakteristik Perawat, Isi Pekerjaan dan Lingkungan Pekerjaan Terhadap Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD Gunung Jati Cirebon. Makara, Kesehatan, 9, 1, 1-8. Diakses 20 Februari 2012 dari http://journal.ui.ac.id /upload/artikel/01_Hubungan%20karakteristik%20 perawat_Dewi%20Basmala .PDF
Hartanti, Diyah. (2005). Faktor-Faktor yang Dominan Terhadap Kepuasan Kerja pada Karyawati Asuransi Bumiputra di Ngawi (Tesis Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur). Diakses 13 Maret 2012 dari http://digilib.umm.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptummpp-gdl-s1 -2005-diyahharta-2671&PHPSESSID=42d6ee65b827a38f44956092d28ba985
Hasibuan, Malayu. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Kustono, Alwan Sri. (2011, Februari). Pengaruh Jender dan Lokus Kendali Terhadap Kinerja Karyawan Perguruan Tinggi. Media Riset Akutansi, 1, 1. Diakses 22 Februari 2012 dari http://journal.bakrie.ac.id/index.php/akt/ article/download /12/12
La Ode, Jumadi Gaffar. 1999. Pengantar Keperawatan Profesional. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Mangkunegara, Anwar Prabu. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Martoyo, Susilo. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
xv
Noname, (2011). Hubungan Stress Kerja Dengan Jenis Kelamin. Universitas Pembangunan Nasional.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Rizal, Faisal. (2005). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Kerja Pegawai Dinas Kesehatan Kotamadya Jakarta Barat Tahun 2004 (Tesis, program pascasarjana program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Respati Indonesia).
Setiawan, Teguh. (2007). Hubungan antara Karakteristik Individu dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di RS Banyumanik (Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah). Diaskes 20 Februari 2012 dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17624/4/Chapter %20II.pdf
Saragih, KH. (2010). Hubungan antara Usia, Jenis Kelamin, dan Masa Kerja dengan Kepuasan Kerja Karyawan Pelaksana pada PT Perkebunan Nusantara IV Unit Kantor Pusat Medan (Skripsi Universitas Sumatera Utara). Diakses 22 Februari 2012 dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17624/5/ Chapter%20I.pdf
Supriadi, Henni D. (1992, November). Pengembangan Pelayanan Medik dan Keperawatan di Rumah Sakit. Makalah dipresentasikan pada Hospital Management Training PERSI Jabar di Bandung. Diakses 13 maret 2012 dari
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/pengembangan_pelayanan_medik_dan_keperawatan. pdf
Suryadi, A. & Idris, E. (2004). Kesetaraan Gender dalam Bidang Pendidikan. Bandung: PT. Genesindo.
Trisnaningsih, Sri. (2004). Perbedaan Kinerja Auditor Ditinjau Dari Segi Gender. Universitas Pembangunan Nasional.
Umar, Nasaruddin. (1999). Argumen Kesetaraan Jender: perspektif al-qur’an. Jakarta: Paramadina. Cet. I.
Veithzal, Rivai & Sagala, Ella Jauvani. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Winarsunu, Tulus. (2009). Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: UMM Press.
Zanaria, Yulita. (2007). Perbedaan Persepsi Atribut Pekerjaan dan Kepuasan Kerja Dalam Perspektif Laki-Laki, Perempuan, Tua, Dan Muda Terhadap Profesi
Akuntansi (Tesis Program Studi Magister Sains Akuntansi Program
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kegiatan hidup manusia di dunia sangatlah banyak dan beragam, diantara
banyaknya kegiatan tersebut bekerja bisa jadi merupakan kegiatan yang yang
dilakukan oleh sebagian besar manusia yang berada didalam usia produktif. Kerja
adalah suatu cara untuk memusatkan kebutuhan secara bertingkat artinya berbagai
macam kebutuhan yang ada dalam diri individu akan di pengaruhi dengan cara
bertahap.
Dalam bekerja tentunya seseorang mempunyai keinginan untuk mencapai
kepuasan dalam bekerja. Setiap organisasi baik itu swasta maupun pemerintah akan
berupaya dan berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya
organisasi yang diindikasikan dengan meningkatnya pendapatan, sejalan pula dengan
meningkatnya kesejahteraan para pegawainya. Adapun kepuasan kerja itu sendiri
merupakan wujud dari persepsi karyawan yang tercermin dalam sikap dan terfokus
pada perilaku terhadap pekerjaan. Juga merupakan suatu bentuk interaksi manusia
dengan lingkungan pekerjaannya, kepuasan kerja yang tinggi merupakan tanda
bahwa organisasi telah melakukan manajemen perilaku yang efektif.
Pelayanan keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan yang
dilakukan oleh perawat bersama-sama dengan tenaga kesehatan lain untuk mencapai
tujuan promosi dan pembinaan kesehatan, pencegahan penyakit, diagnosa dini,
penyembuhan dan kesembuhan dari penyakit atau kecelakaan dan rehabilitasi,
dengan menggunakan metoda keperawatan yang selanjutnya disebut sebagai proses
keperawatan (Supriadi, 1992). Kepuasan kerja perawat yang tinggi dapat
mempengaruhi tingkat kepuasan pasien terhadap peoses pelayanan kesehatan. Selain
itu kepuasan kerja juga akan membantu adanya peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan bagi masyarakat. Kepuasan kerja yang tinggi akan meningkatkan
2
kerja perawat. Bila perawat banyak mengalami ketidakpuasan kerja maka akan
berdampak pada buruknya pelayanan rumah sakit.
Kepuasan kerja juga bukan pula semata-mata karena imbalan yang diterima,
tetapi juga meliputi motivasi, keadaan individu itu sendiri, lingkungan kerja, sifat
pekerjaan, perilaku pimpinan, kepuasan terhadap perilaku rekan kerja, komunikasi
serta organisasional. Dewi (2005) mengemukakan bahwa dari hasil penelitian
kepuasan kerja perawat di ruang perawatan anak diperoleh hasil 65,7% hubungan
dengan atasan langsung mempengaruhi kepuasan kerja, 65,7% hubungan dengan
rekan kerja, 68,8% imbalan mempengaruhi kepuasan kerja, serta 57,1% kondisi
tempat kerja mempengaruhi kepuasan kerja.
Untuk mencapai kepuasan kerja pada perawat bukan merupakan hal yang
mudah, perawat juga pernah mengalami ketidakpuasan kerja, ketidakpuasan kerja
antara lain adalah rendahnya penghasilan, kurangnya kesempatan promosi atau
karier, kurangnya penghargaan, kurangnya kesempatan untuk membuat keputusan,
kurangnya kemampuan untuk berkembang secara profesional, hubungan yang buruk
dengan manager, serta kerja sama yang buruk dengan staf.
Profesi perawat adalah pekerjaan yang bisa dijalankan oleh perempuan
maupun laki-laki. Kepuasan kerja yang dicapai antara perawat laki-laki dan
perempuan ditinjau dari gender diduga berbeda diantara keduanya. Dalam budaya
Indonesia orang tua sudah mengajarkan kepada anak-anaknya peranan tugas
masing-masing anak baik itu laki-laki maupun perempuan dari usia dini. Sebagai contohnya
anak perempuan sedari dini sudah diajarkan oleh orang tua mereka merawat,
memelihara serta menjaga hal-hal yang kecil sekalipun, diajarkan pula sifat-sifat
seperti ketelatenan, kelemah lembutan dan kesabaran yang tinggi. Sedangkan
laki-laki sedari dini telah diajarkan oleh orang tua mereka keberanian, ketegasan, serta
keterampilan melindungi diri. Dari perbedaan peran gender tersebut diduga timbul
adanya perbedaan dalam pencapaian kepuasan kerja khususnya dilingkup kerja
perawat, mengingat sifat-sifat keperawatan identik dengan sifat-sifat perempuan.
3
Konsep ini tidak sekedar mengkategorikan pasar kerja laki-laki dan pasar kerja
perempuan, tetapi dalam pembagian kerja tersebut dipengaruhi oleh faktor budaya.
Selain itu laki-laki mempunyai beban tanggungan lebih besar dibandingkan dengan
perempuan, sehingga ia akan menuntut kondisi kerja yang lebih baik agar ia merasa terpuaskan, seperti upah/gaji yang memadai, dan sebagainya (Koderi, 1999 dalam
Faisal Rizal, 2005)
Gender merupakan perbedaan peran fungsi dan tanggung jawab antara
laki-laki dan perempuan yang merupakan hasil konstruksi sosial dan dapat berubah sesuai
perkembangan zaman. Perbedaan jenis kelamin berpengaruh terhadap tinggi
rendahnya kepuasan kerja Wlaver (1997) yang menyatakan bahwa ada perbedaan
tingkat kepuasan kerja antara pria dengan wanita, dimana kebutuhan wanita untuk
merasa puas dalam bekerja ternyata lebih rendah dibandingkan pria, As’ad (1995).
Selain itu, pria mempunyai beban tanggungan lebih besar dibandingkan dengan
wanita, sehingga pria akan menuntut kondisi kerja yang lebih baik seperti gaji yang
memadai dan tunjangan karyawan, Rizal (2005). Perbedaan kepuasan kerja antara
laki-laki dan perempuan dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain sifat, fungsi,
ruang lingkup, peran tanggung jawab serta usia. Berdasarkan hasil penelitian, Hatanti
(2005) pada pekerja wanita di perusahaan asuransi 31,9% rasa tanggung jawab
adalah faktor yang paling dominan dalam kepuasan kerja, faktor kedua sebesar
29,6% yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah pekerjaan yang menarik dan
penuh tantangan, faktor ketiga kemajuan karir dan pertumbuhan diri sebesar 21,8%,
faktor pengakuan dan penghargaan berada diurutan keempat sebesar 11,8%, faktor
pencapaian hasil pada urutan kelima yaitu 4,9% mempengaruhi kepuasan kerja.
Didalam menjalankan tugas dibidang keperawatan, wanita lebih luwes
melakukan tindakan keperawatan, oleh sebab itu mayoritas perawat adalah
perempuan. Perawat laki-laki mudah mengalami stress dalam menjalankan tugasnya,
bila menghadapi masalah cenderung diam, kebalikan dengan perempuan yang dapat
mengeluarkan masalahnya dengan bercerita kepada temannya. Dari hasil penelitian
terhadap 54 responden Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta Selatan, diketahui bahwa
4
kerja, sedangkan 27 perawat wanita tidak mengalami stress kerja, 18 perawat
perempuan mengalami stres kerja (Noname,2011).
Diantara banyak aspek yang mempengaruhi kepuasan kerja antara laki-laki
dan perempuan adalah usia, dimana pada dewasa awal sekitar usia 18-25 tahun atau
sampai 30 tahun, biasanya baik pria maupun wanita masih memilih berdasarkan
kecocokan pekerjaan. Dari latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk
mengetahui perbedaan kepuasan antara laki-laki dan perempuan dilingkup kerja
perawat, oleh karena itu peneliti mengambil judul penelitian kepuasan kerja perawat
ditinjau dari gender.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, ada banyak faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja pada perawat berdasarkan gender. Oleh karena itu peneliti ingin
mengetahui perbedaan kepuasan kerja pada perawat ditinjau dari gender.
C. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui perbedaan kepuasan kerja perawat ditinjau dari gender.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Teoritis
Untuk memperluas pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan
psikologi industri dan organisasi pada khususnya tentang kepuasan kerja perawat
ditinjau dari gender.
2. Praktis
Dapat memberikan bahan masukan dan langkah-langkah yang tepat bagi
rumah sakit agar bisa tercapai kepuasan kerja pada perawat baik laki-laki maupun
perempuan sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang terbaik untuk
pasien serta dapat memberikan kualitas kerja yang terbaik untuk rumah sakit