• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDASARI PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS AUDITOR (Studi Empiris pada KAP di Kota Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MENDASARI PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS AUDITOR (Studi Empiris pada KAP di Kota Malang)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDASARI PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS AUDITOR

(Studi Empiris pada KAP di Kota Malang)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Oleh:

Rizka Imammul K 201010170311389

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan hidayahNya, sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “FAKTOR-FAKTOR YANG

MENDASARI PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS AUDITOR (Stusi Empiris pada KAP di Kota Malang)”.

Dalam skripsi ini disajikan pokok-pokok bahasan yang meliputi faktor-faktor yang mendasari pertimbangan tingkat materialitas dan faktor-faktor yang paling mendasari pertimbangan tingkat materialitas.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari petunjuk dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Ach. Syaiful Hidayat A. SE., MSc dan Bapak Drs. Adi Prasetyo MSi selaku Pembimbing Skripsi

2. Ibu Dra. Siti Zubaidah MM., Ak. Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

3. Bapak Dr. Nazaruddin Malik MSi. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

4. Auditor yang bekerja pada KAP di Kota Malang yang telah bersedia menyisihkan waktunya untuk memberikan bantuan selama pengambilan data penelitian

Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki peneliti, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Malang, 5 Juni 2014

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

BERITA ACARA ... iii

KARTU KENDALI BIMBINGAN SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ORISINALITAS SKRIPSI ... vi

ABSTRAKSI ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Pembatasan Masalah ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Review Penelitian Terdahulu ... 6

B. Tinjauan Pustaka ... 9

1. Standar Auditing ... 9

2. Pertimbangan tingkat Materialitas ... 10

3. Faktor-faktor yang mendasari Pertimbangan Tingkat Materialitas ... 13

C. Kerangka Pikir ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

A. Lokasi Penelitian ... 25

(6)

C. Definisi Operasional Variabel ... 25

D. Populasi dan Sampel ... 29

E. Data dan sumber Data ... 29

F. Teknik Pengumpulan Data ... 29

G. Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 33

B. Deskripsi Daata Penelitian ... 36

C. Hasil Analisis Data ... 39

D. Pembahasan ... 55

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ... 63

A. Simpulan ... 63

B. Keterbatasan Penelitian ... 64

C. Saran ... 65

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Kantor Akuntan Publik Kota Malang ... 33

Tabel 2. Kuisioner ... 34

Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 34

Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 35

Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ... 35

Tabel 6. Hasil Uji Validitas ... 36

Tabel 7. Hasil Uji Validitas Profesionalisme Auditor ... 37

Tabel 8. Hasil Uji Validitas Eika profesi ... 37

Tabel 9. Hasil Uji Validitas Independensi Auditor ... 38

Tabel 10. Hasil Uji Validitas Pengalaman Auditor ... 38

Tabel 11. Hasil Uji Reliabilitas ... 39

Tabel 12. Statistik Deskriptif ... 40

Tabel 13. Distribusi Jawaban Pentingnya Materialitas ... 41

Tabel 14. Distribusi Jawaban Pengetahuan ... 42

Tabel 15, Distribusi Jawaban Resiko Audit ... 43

Tabel 16. Distribusi Jawaban Materialitas antar Perusahaan ... 44

Tabel 17. Distribusi Jawaban Materialitas dalam Rencana Audit ... 45

Tabel 18. Distribusi Jawaban Profesionalisme ... 46

Tabel 19. Distribusi Jawaban Etika Profesi ... 47

(8)

Tabel 21. Distribusi Jawaban Pengalaman ... 49

Tabel 22. Hasil Uji MSA ... 51

Tabel 23. Hasil UJi KMO dan Barlett test ... 51

Tabel 24. Hasil Ekstraksi Variabel ... 52

Tabel 26. Hasil Faktor yang Terbentuk ... 53

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuisioner ... 68

Lampiran 2. Data Penelitian Tingkat Materialitas ... 75

Lampiran 3. Data Penelitian Profesionalisme Auditor ... 76

Lampiran 4. Data Penelitian Etika Profesi ... 77

Lampiran 5. Data Penenlitian Independensi Auditor ... 78

Lampiran 6. Data Penelitian Pengalaman Auditor ... 79

Lampiran 7. Uji Validitas dan Reliabilitas Tingkat Materilitas ... 80

Lampiran 8. Uji Validitas dan Reliabilitas Profesionalisme Auditor ... 81

Lampiran 9. Uji Validitas dan Reliabilitas Etika Profesi ... 82

Lampiran 10. Uji Validitas dan Reliabilitas Independensi Auditor ... 83

Lampiran 11. Uji Validitas dan Reliabilitas Pengalaman Auditor ... 83

Lampiran 12. Statistik Deskriptif ... 84

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Arens dan Loebbecke. 1991. Auditing : Pendekatan Terpadu Buku Satu. Ed 1. Disadur oleh Amir Abadi Jusuf. Jakarta: Salemba Empat

Febrianty. 2012. “Pengaruh Perofesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas audit atas Laporan Keuangan”. Jurnal Ekonomi dan Informasi akuntansi VOL.2 NO.2. Politeknik PalComTech Palembang. http://news.palcomtech.com

Herawati dan Susanto. 2009. “Pengaruh Profesionalisme, Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan dan Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik”. Jurnal Akuntansi dan

Keuangan Vol.11 No.1.

http://aaronsimanjutak.com/wp- content/uploads/2008/10/profesionalisme-pengetahuan-apdeteksi-kekeliruanetika-profesi.pdf

IAI. 1990. Norma Pemeriksaan Akuntan. Ed 1. Jakarta: PT Rineka Cipta

Indah, Siti N. 2010. “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Auditor KAP di Semarang)”. Skripsi.

Jurusan Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang.

http://eprint.undip.ac.id/22994/1/SKRIPSI-kompetensi-independensi-kualitasaudit.pdf

Jusup, Al. Haryono. 2001. Pengauditan Buku 1. Ed 1. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN

Kirana, Anissa. 2010. “Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Laporan Keuangan”. Skripsi. Universitas Komputer Indonesia Bandung. http://unikom.ac.id

Kusuma, Novanda S. 2012. “Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, dan Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas”. Skripsi. Program Studi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta. http://journal.uny.ac.id

Ludigdo, Unti. 2006. “Strukturasi Praktik Etika di Kantor Akuntan Publik Sebuah Studi Interpretif”. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang. http://akt.fe.unib.ac.id:81/input/simposiums/11.pdf

(11)

Mulyadi. 1998. Auditing Buku Satu. Ed 5. Jakarta: Salemba Empat Simanjuntak. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Ed 1. FE UI

Susetyo, Budi. 2009. “Pengaruh Pengalaman Audit terhadap Pertimbangan Auditor dengan Kredibilitas Klien Sebagai Variabel Moderating”. Tesis.

Magister S2 Sains Akuntansi Universitas Diponegoro.

http://eprints.undip.ac.id/24198/1/Budi-Susetyo.pdf

Sularso, Sri. 2003. Metode Penelitian Akuntansi: Sebuah Pendekatan Replikasi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Supriyono. 1988. Faktor-faktor yang Memperngaruhi Independensi Penampilan Akuntan Publik. Ed 1. Yogyakarta: BPFE

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Materialitas menjadi salah satu hal yang harus dipertimbangkan oleh auditor dalam pemeriksaan laporan keuangan karena tingkat materialitas dari satu perusahaan berbeda dengan perusahaan yang lain. Pertimbangan auditor terhadap tingkat materialitas juga bisa jadi berbeda dari auditor satu dengan yang lain. Hal ini dapat disebabkan oleh perbedaan persepsi masing-masing auditor tentang materialitas atau dikarenakan perbedaan ukuran perusahaan yang diperiksa, hal ini juga dapat menimbulkan kesalahan dalam pemberian judgement karena materialitas mengandung unsur subjektifitas yang tinggi. Oleh karena itu pertimbangan auditor tentang tingkat materialitas sangat penting terhadap perencanaan audit sebelum melakukan pemeriksaan.

(13)

2

tidak sesuai dengan fakta atau karena hilangnya informasi penting (Martiyani, 2010).

Salah satu bukti terjadinya kesalahan materialitas adalah kasus audit keterlibatan 10 KAP yang melakukan audit terhadap bank beku operasi dan bank beku usaha. Bahkan dalam kasus ini disebut-sebut beberapa KAP besar juga ikut terlibat. Kasus lain yaitu kasus audit PT Telkom oleh KAP “Eddy Pianto dan Rekan”, laporan keuangan Pt Telkom tidak diakui oleh SEC (pemegang otoritas pasar modal di Amerika Serikat), dan atas kasus ini audit ulang diminta untuk dilakukan oleh KAP lain (Ludigdo, 2006). Satu lagi kasus yang terkenal adalah kasus Enron yang melibatkan KAP Arthur Anderson yang mengakibatkan menurunnya kepercayaan investor terhadap integritas penyajian laporan keuangan.Satu dampak dari adanya kasus Enron adalah banyaknya investor yang merugi akibat ambruknya saham Enron yang sangat dramatis (Susetyo, 2009).

(14)

3

Seorang auditor dituntut untuk dapat mempertahankan kepercayaan dari klien dengan memiliki kompetensi yang memadai. Auditor harus meningkatkan kinerjanya agar dapat menghasilkan produk audit yang dapat diandalkan bagi pihak yang membutuhkan. Untuk itu auditor harus memiliki sikap profesional dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan. Profesionalisme seorang auditor tercermin dalam lima hal yaitu: pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, kepercayaan terhadap peraturan profesi dan hubungan dengan rekan seprofesi (Herawati dan Susanto, 2009). Dengan profesionalisme yang tinggi, kebebasan auditor dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang profesional akan terjamin.

Selain menjadi seorang yang profesional, setiap auditor juga diharapkan memegang teguh etika profesi yang sudah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Hal ini dimaksudkan agar situasi persaingan tidak sehat dapat dihindarkan. Tanpa etika, profesi akuntansi tidak akan ada karena fungsi akuntansi adalah penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis. Di samping itu, profesi akuntansi mendapat sorotan yang cukup tajam dari masyarakat.

(15)

4

menghindari pelanggaran etika profesi auditor seperti adanya hubungan keluarga atau hubungan istimewa lainnya dengan klien.

Berdasarkan kasus-kasus audit di Indonesia, baik mengenai profesionalisme maupun etika profesi, memunculkan pertanyaan apakah trik-trik rekayasa tersebut seperti dalam kasus Enron yang melibatkan KAP Arthur Andeson, dapat terdeteksi oleh auditor yang memeriksa laporan keuangan tersebut atau telah terdeteksi namun auditor justru ikut mengamankan skandal tersebut. Dengan demikian semakin professional seorang auditor ditambah dengan sikap patuh terhadap profesi dan pengalaman sebagai auditor serta independensi auditor itu sendiri, diharapkan auditor dapat membuat perencanaan dan pertimbangan yang lebih bijaksana dalam proses pengauditan. Oleh karena itu peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian ini.

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini ditetapkan topik sekaligus sebagai judul: “Analisis Faktor –faktor yang Mendasari Pertimbangan Auditor terhadap Tingkat Materialitas”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian in adalah :

1. Apa faktor-faktor yang mendasari pertimbangan auditor terhadap tingkat materialitas ?

(16)

5

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mendasari pertimbangan tingkat materialitas.

2. Untuk menganalisis faktor yang paling mendominasi pertimbangan tingkat materialitas.

D. Pembatasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, untuk mempersempit pembahasan agar tidak terlalu meluas, peneliti membatasi faktor-faktor yang mendasari pertimbangan tingkat materialitas yaitu profesionalisme auditor, etika profesi, pengalaman auditor, dan independensi auditor.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi IPTEK

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau rujukan untuk penelitian selanjutnya terutama dalam bidang auditing mengenai faktor-faktor yang mendasari pertimbangan auditor terhadap tingkat materialitas.

2. Bagi pihak auditor

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini telah diketahui bahwa pengolahan limbah cair sagu dengan menggunakan bioreaktor hibrid anaerob dapat menurunkan nilai COD dan menghasilkan

Permohonan Pemisahan Harta Perkawinan dal am Penetapan i ni di l akukan setel ah perkawinan dilakukan. Permohonan Penetapan ini kemudian dikabulkan / ditetapkan oleh

Berbeda dengan ketentuan yang ter- dapat dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, ketentuan yang terdapat dalam Un- dang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yaitu pada

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penduga statistik area kecil untuk data cacahan yakni penduga resiko relatif Bayes empirik dari model Poisson-Gamma dengan peubah

7 yang menjadi akhir dari Otorita Batam sebagai salah satu pelaksana pembangunan Kota Batam berdasarkan pasal 3 PP No 46 Tahun 2007 yang berbunyi : Pasal 3 ayat (1) :

Konsep yang awalnya tidak sama di satu wilayah dengan wilayah lain itu kemudian diseragamkan atas jasa industri-industri kecantikan dan proses globalisasi sebagai

TN Tanjung Puting yang ditetapkan menjadi Situs Ramsar pada tahun 2013, menjadi representasi kawasan lahan basah paling penting di Kalimantan Tengah yang berfungsi sebagai

Pada surat Luqman ayat 12-19 ini terdapat sembilan metode pendidikan yang disampaikan oleh Luqman,yaitu: keteladanan, perintah dan larangan yang disertai dengan penjelasan,