• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv.Mott) sebagai Sumber Belajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv.Mott) sebagai Sumber Belajar"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK KANDANG

TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH ODOT

(Pennisetum purpureum CV. MOTT) SEBAGAI SUMBER

BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI

Oleh:

FITRATUS ZAHROH 201110070311105

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

(2)

ii

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK KANDANG

TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH ODOT

(Pennisetum purpureum CV MOTT) SEBAGAI SUMBER

BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Disusun Oeh : FITRATUS ZAHROH

201110070311105

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang Dan diterima untuk memenuhi

Sebagian dari Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Biologi Mengesahkan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, 06 Februari 2016 Dekan

(Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes)

Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Drs. Muizzudin, M. Kes 1. ..………

2. Dra. Lise Chamisijatin, M. Pd 2. ………..

3. Dr. M. Agus Krisno Budiyanto, M. Kes 3. ………..

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala karunia, kenikmatan, kesehatan, hidayah dan taufiq-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum CV Mott) sebagai Sumber Belajar Biologi ”. Penulisan skripsi ini digunakan untuk syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Biologi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang.

Selama proses penyusunan hingga penyelesaian skripsi ini penulis telah banyak memperoleh dukungan, bantuan, bimbingan, arahan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Orang tuaku Ayah Robikin dan Ibu Nur Alimah, dan Adikku Moh. Fikri Zaqi Udin serta keluarga tercinta. Terima kasih atas doa, perhatian, bimbingan, semangat, kasih sayang dan menjadi motivator dalam hidup ini.

2. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, M.M., M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi.

4. Bapak Drs. Muizzudin, M. Kes selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama penelitian serta penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Dra. Lise Chamisijatin, M. Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama penelitian serta penyelesaian skripsi ini.

(5)

v

7. Bapak dan Ibu Dosen bersama staf Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan.

8. Ibu Dra. Roimil Latifa, M.Si., M.M, selaku kepala Laboratorium Biologi, yang telah memberikan izin peminjaman alat-alat penelitian di Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.

9. Puja Prasetya S.Pd yang tak hentinya memberikan dukungan, saran, motivasi, serta menemani selama ini.

10. Sahabat-sahabat terbaikku Fitri, Elisa, Susan, Imroatus, Mbak Qorry dan seluruh teman-teman Biologi C 2011 terima kasih untuk dukungan, semangat, persahabatan dan doanya selama ini.

11. Semua pihak yang telah mendukung yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat kepada berbagai pihak, serta dapat memotivasi berkembangnya studi dan penelitian lebih lanjut. Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan karya ini.

Malang, Februari 2016

(6)

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR ... i

HALAMAN SAMPUL DALAM ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat penelitian ... 6

1.5 Batasan penelitian ... 7

(7)

vii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1Tinjauan Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) .. 9

2.1.1 Taksonomi Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 9

2.1.2 Morfologi Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 9

2.1.3 Habitat Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 11

2.1.4 Kandungan Gizi Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 11

2.1.5 Waktu pemotongan Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 12

2.1.6 Fisiologi Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 13

2.1.7 Kandungan N, P, dan K untuk Pertumbuhan Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 14

2.1.7.1 Nitrogen (N) ... 15

2.1.7.2 Fosfor (P) ... 15

2.1.7.3 Kalium (K) ... 16

2.1.8 Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) sebagai pakan ternak ... 17

2.2 Tinjauan tentang Pupuk Kandang ... 18

(8)

viii

2.2.1.1 Pupuk Kandang Sapi ... 19

2.2.1.2 Pupuk Kandang Kelinci ... 20

2.2.1.3 Pupuk Kadang Ayam ... 20

2.2.2 Dosis Pupuk Kandang ... 21

2.2.3 Cara Pembuatan Pupuk Kandang ... 22

2.2.4 Faktor yang Mempengaruhi Pembuatan Pupuk Kandang ... 23

2.3 Tinjauan Sumber Belajar Biologi... 24

2.3.1 Penjelasan Sumber Belajar Biologi ... 24

2.3.2 Klasifikasi Sumber Belajar ... 25

2.3.3 Manfaat Sumber Belajar ... 26

2.3.4 Penggunaan Sumber Belajar ... 26

2.3.5 Syarat Sebuah Penelitian sebagai Sumber Belajar ... 28

2.3.6 Langkah-Langkah Penulisan Jurnal ... 29

2.4 Kerangka Konsep ... 31

2.5 Hipotesis Penelitian ... 32

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian ... 33

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 36

3.2.1 Tempat Penelitian... 36

3.2.2 Waktu Penelitian ... 36

3.3 Populasi dan Sampel ... 36

3.3.1 Populasi ... 36

(9)

ix

3.4 Jenis Variabel Penelitian ... 37

3.4.1 Variabel Bebas ... 37

3.4.2 Variabel Terikat ... 37

3.4.3 Variabel Kontrol ... 38

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 38

3.6 Prosedur Penelitian ... 39

3.6.1 Persiapan Alat dan Bahan ... 39

3.6.1.1 Alat ... 39

3.6.1.2 Bahan ... 40

3.6.2 Pengambilan Sampel ... 40

3.6.3 Pelaksanaan Penelitian ... 40

3.6.3.1 Pembuatan Pupuk Kandang ... 40

3.6.3.2 Pengolahan Lahan ... 41

3.6.3.3 Penanaman ... 41

3.6.3.4 Pemupukan ... 41

3.6.3.5 Pembuatan Pupuk Kandang ... 41

3.6.3.5.1 Penyiraman ... 41

3.6.3.5.1 Penyiangan Gulma ... 41

3.6.3.5 Pemanenan ... 42

3.7 Pengamatan ... 42

3.8 Teknik Pengumpulan Data ... 43

3.9 Teknik Analisis Data ... 43

(10)

x

3.9.2 Uji Homogenitas ... 44

3.9.3 Uji Anava Dua Jalan ... 45

3.9.4 Uji Duncan ... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 46

4.1.1 Jenis dan Dosis Pupuk Kandang terhadap Tinggi Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 46

4.1.2 Jenis dan Dosis Pupuk Kandang terhadap Luas Daun Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 47

4.1.3 Jenis dan Dosis Pupuk Kandang terhadap Jumlah Daun Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 49

4.1.4 Jenis dan Dosis Pupuk Kandang terhadap Jumlah Anakan Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 50

4.1.5 Jenis dan Dosis Pupuk Kandang terhadap Berat Basah Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 52

4.2 Hasil Analisis Data ... 53

4.2.1 Jenis dan Dosis Pupuk Kandang terhadap Tinggi Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 54

4.2.1.1 Hasil Uji Normalitas ... 54

4.2.1.2 Hasil Uji Homogenitas ... 54

4.2.1.3 Hasil Uji Analisis Varian Dua Faktor ... 55

4.2.1.4 Hasil Uji Duncan ... 55

4.2.2 Jenis dan Dosis Pupuk Kandang terhadap Luas Daun Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 56

4.2.2.1 Hasil Uji Normalitas ... 56

4.2.2.2 Hasil Uji Homogenitas ... 57

4.2.2.3 Hasil Uji Analisis Varian Dua Faktor ... 57

4.2.2.4 Hasil Uji Duncan ... 58

4.2.3 Jenis dan Dosis Pupuk Kandang terhadap Jumlah Daun Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 58

4.2.3.1 Hasil Uji Normalitas ... 58

(11)

xi

4.2.3.3 Hasil Uji Analisis Varian Dua Jalan ... 60

4.2.3.4 Hasil Uji Duncan ... 60

4.2.4 Jenis dan Dosis Pupuk Kandang terhadap Jumlah Anakan Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 61

4.2.4.1 Hasil Uji Normalitas ... 61

4.2.4.2 Hasil Uji Homogenitas ... 62

4.2.4.3 Hasil Uji Analisis Varian Dua Faktor ... 62

4.2.4.4 Hasil Uji Duncan ... 63

4.2.5 Jenis dan Dosis Pupuk Kandang terhadap Berat Basah Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 64

4.2.5.1 Hasil Uji Normalitas ... 64

4.2.5.2 Hasil Uji Homogenitas ... 64

4.2.5.3 Hasil Uji Analisis Varian Dua Faktor ... 65

4.2.6 Analisis Pemanfaatan Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar Biologi ... 65

4.3 Pembahasan ... 73

4.3.1 Jenis dan Dosis Pupuk Kandang terhadap Tinggi Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 73

4.3.2 Jenis dan Dosis Pupuk Kandang terhadap Luas Daun Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 75

4.3.3 Jenis dan Dosis Pupuk Kandang terhadap Jumlah Daun Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 77

4.3.4 Jenis dan Dosis Pupuk Kandang terhadap Jumlah Anakan Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 78

4.3.5 Jenis dan Dosis Pupuk Kandang terhadap Berat Basah Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 80

4.4 Pemanfaatan Hasil Penelitian sebagai Jurnal Penelitian ... 81

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 83

5.2 Saran ... 83

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Komposisi Unsur Hara Kotoran Sapi... 20

Tabel 2.2 Komposisi Unsur Hara Kotoran Kelinci ... 20

Tabel 2.3 Komposisi Unsur Hara Kotoran Ayam ... 21

Tabel 3.1 Kombinasi Antara Jenis dan Dosis Pupuk Kandang ... 34

Tabel 3.2 Denah Percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Pola Faktorial ... 35

Tabel 3.3 Hasil Uji Homogenitas ... 45

Tabel 3.4 Hasil Ringkasan Analisis Varian Dua Jalan ... 45

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Tinggi Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 46

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Luas Daun Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott)... 47

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Jumlah Daun Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott)... 49

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Jumlah Anakan Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 51

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Berat Basah Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott)... 52

Tabel 4.6 Hasil Ringkasan Uji Normalitas Jenis dan Dosis Pupuk Kandang terhadap Tinggi Tanaman Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 54

(13)

xiii

Tabel 4.8 Hasil Ringkasan Uji Analisis Varian Dua Jalan Jenis dan Dosis Pupuk Kandang terhadap Tinggi Tanaman Rumput Gajah Odot

(Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 55 Tabel 4.9 Hasil Ringkasan Uji Duncan 5% Jenis dan Dosis Pupuk

Kandang terhadap Tinggi Tanaman Rumput Gajah Odot

(Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 56 Tabel 4.10 Hasil Ringkasan Uji Normalitas Jenis dan Dosis Pupuk

Kandang terhadap Luas Daun Rumput Gajah Odot (Pennisetum

purpureum cv. Mott) ... 56 Tabel 4.11 Hasil Ringkasan Uji Homogenitas Jenis dan Dosis Pupuk

Kandang terhadap Luas Daun Rumput Gajah Odot (Pennisetum

purpureum cv. Mott)... 57 Tabel 4.12 Hasil Ringkasan Uji Analisis Varian Dua Jalan Jenis dan Dosis

Pupuk Kandang terhadap Luas daun Tanaman Rumput Gajah

Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott)... 57 Tabel 4.13 Hasil Ringkasan Uji Duncan 5% Jenis dan Dosis Pupuk

Kandang terhadap Luas Daun Rumput Gajah Odot (Pennisetum

purpureum cv. Mott)... 58 Tabel 4.14 Hasil Ringkasan Uji Normalitas Jenis dan Dosis Pupuk

Kandang terhadap Jumlah Daun Rumput Gajah Odot

(Pennisetum purpureum cv. Mott)... 59 Tabel 4.15 Hasil Ringkasan Uji Homogenitas Jenis dan Dosis Pupuk

Kandang terhadap Jumlah Daun Rumput Gajah Odot

(Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 59 Tabel 4.16 Hasil Ringkasan Uji Analisis Varian Dua Jalan Jenis dan Dosis

Pupuk Kandang terhadap Jumlah Daun Rumput Gajah Odot

(Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 60 Tabel 4.17 Hasil Ringkasan Uji Duncan 5% Jenis dan Dosis Pupuk

Kandang terhadap Jumlah Daun Rumput Gajah Odot

(Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 61 Tabel 4.18 Hasil Ringkasan Uji Normalitas Jenis dan Dosis Pupuk

Kandang terhadap Jumlah Anakan Rumput Gajah Odot

(Pennisetum purpureum cv. Mott)... 61 Tabel 4.19 Hasil Ringkasan Uji Homogenitas Jenis dan Dosis Pupuk

Kandang terhadap Jumlah Anakan Rumput Gajah Odot

(14)

xiv

Tabel 4.20 Hasil Ringkasan Uji Analisis Varian Dua Jalan Jenis dan Dosis Pupuk Kandang terhadap Jumlah Anakan Rumput Gajah Odot

(Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 63 Tabel 4.21 Hasil Ringkasan Uji Duncan 5% Jenis dan Dosis Pupuk

Kandang terhadap Tinggi Jumlah Anakan Gajah Odot

(Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 63 Tabel 4.22 Hasil Ringkasan Uji Normalitas Jenis dan Dosis Pupuk

Kandang terhadap Berat Basah Rumput Gajah Odot

(Pennisetum purpureum cv. Mott)... 64 Tabel 4.23 Hasil Ringkasan Uji Homogenitas Jenis dan Dosis Pupuk

Kandang terhadap Berat Basah Rumput Gajah Odot

(Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 64 Tabel 4.24 Hasil Ringkasan Uji Analisis Varian Dua Jalan Jenis dan Dosis

Pupuk Kandang terhadap Berat Basah Rumput Gajah Odot

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tanaman Rumput Gajah Odot

(Pennisetum purpureum cv. Mott) ... 10

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Data Hasil Penelitian ... 89

Lampiran 2. Hasil Spss Tinggi Tanaman ... 116

Lampiran 3. Hasil Spss Luas Daun ... 127

Lampiran 4. Hasil Spss Jumlah Daun ... 138

Lampiran 5. Hasil Spss Jumlah Anakan ... 150

Lampiran 6. Hasil Spss Berat Basah ... 162

Lampiran 7. Foto Kegiatan Penelitian ... 164

Lampiran 8. Silabus ... 170

Lampiran 9. Silabus Modifikasi ... 175

Lampiran 10. Jurnal Belajar ... 180

(16)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Andrianton. 2010. Pertumbuhan dan Nilai Gizi Rumput Gajah Pada Berbagai Interval Pemotongan. Jurnal budidaya pertanian, No 17 Vol.3 Desember 2010 Hal 192-197. ISSN 0854-64IX

Budiman, Sutrisno R.D., Budhi S.P.S., dan Indrianton A.2012. Morphological Characteristics, Productivity and Quality of Three Napier Grass (Pennisetum purpureum Schum) Cultivar Harvested at Different Age. Jurnal peternakan

Darwis S.N. An Agroclimatic Map of Sumatra CRIA. Bogor. Indonesia

Dwijoseputro. 2004. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Faizah, N.M. 2012. Pemanfaatan Sumber Belajar Dalam Pembelajaran Sains Kelas V SD Pada Pokok Bahasan Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan. Jurnal Penelitian Pendidikan, No. 1 Vol 13 April 2012 Hal. 70

Gaspersz, V. 1992. Teknik Analisis dalam Penelitian Percobaan 1. Penerbit Tarsito: Bandung.

Gomez, K.A. 2010. Prosedur Statistik Untuk Penelitian Pertanian. Penerbit Universitas Indonesia (UI Press) : Jakarta.

Guntoro, Purwono, Sarwono. 2003. Pengaruh Pemberian Kompos Bagase terhadap Serapan Hara dan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.). Jurnal Penelitian Agronomi. No 31 Vol 3 Hal 112-119 (2003)

(17)

xvii

Hanafiah,K.A. 2008. Rancangan Percobaan Aplikatif : Aplikatif Kondisional Bidang Pertanaman, Pertenakan, Perikanan, Industri, dan Hayati. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

Indrawan, R dan Poppy Y. 2014. Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kulitatif, dan Campuran untuk Menejemen, Pembangunan, dan Pendidikan. PT Refika

Aditama, Bandung

Indriani, Y. H. 2011. Membuat Kompos Secara Kilat. Penebar Swadaya. Jakarta Insan, H. 2010. Perbandingan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) dari

Bibit yang Berasal dari Kebun Bibit Datar dengan Kebun Tebu Giling. Skripsi fakultas pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Isnaini, M. 2006. Pertanian Organik. Kreasi Warna. Yogyakarta.

Khalidin, Iskandar M., Abdul A. 2013. Aplikasi FMA dan Pupuk Kandang Terhadap Produksi dan Kualitas Rumput Gajah (Pennisetum purpureum Schum.). Jurnal Pastura. No 1 Vol. 3 Hal 17-20 Tahun 2013. ISSN 2088-818X

Langi, P.R. 2014. Pengaruh Pemberian Pupuk Mikroriza Terhadap Kandungan Protein Kasar dan Serat Kasar Rumput Gajah Mini Dan Rumput Benggala. Skripsi fakultas peternakan, Universitas Hassanuddin, Makassar.

Lasamadi R.D., Malalantang S.S., Rustandi, Anis S.D,. 2013. Pertumbuhan Dan Perkembangan Rumput Gajah Dwarf (Pennisetum purpureum Cv.Mott) yang Diberi Pupuk Organik Hasil Fermentasi Em4. Jurnal Zootek. No 5 Vol.32 Januari 2013 Hal 158-171.ISSN 0852-2626

Lingga, P. dan Marsono. 2013. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penerbit Swadaya. Jakarta

Lugiyo. 2004. Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kandang Terhadap Produksi Rumput

Panicum maximum CV.Riversdale. Prosending Temu Teknisi Nasional

(18)

xviii

Luh, B.S. 1991. Rice Production and Utilization. The AVI publising Company. Inc. Wesport, connecticut California

Mathius, I.W. 1994. Potensi dan Pemanfaatan Pupuk Organik Asal Kotoran Kambing-Domba. Jurnal Wartazoa. No 2-4 Vol.3 Maret 1994

Muhakka,. Napoleon A., dan Rosa P. 2014. Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Terhadap Produksi Rumput Gajah Taiwan (Pennisetum Purpureum Schumach). Prosending Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2014, Palembang 26-27 sep 2014 ISBN: 979-587-529-9

Mulatsih, R.T. 2003. Pertumbuhan Kembali rumput Gajah denga interval Defoliasi dan Dosis Pupuk Urea yang Berbeda. Jurnal Peternakan. No 3 Vol. 28 September 2003

Murtidja, B.A. 2005 Berternak Sapi Potong. Kanisius :Yogyakarta

Novizan, 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia pustaka. Jakarta Nugroho, P. 2014. Panduan membuat pupuk kompos cair. Pustaka baru press.

Yogyakarta

Okaraonye dan Ikewuchi. 2009. Nutritional and Antinutritional Component of Pennisetum purpureum Schumach. Journal of nutritional. No 1 Vol.8 hal

32-34

Parman, S. 2007. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Produksi kentang (Solanum tuberosum L). Buletin Anatomi dan fisiologi Vol Xv.No 2 Oktober 2007

Prastowo, A. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Diva Press:Jogjakarta.

(19)

xix

Gajah Defoliasi Keempat. Jurnal Ilmiah Peternakan. Hal 365-373, april 2013

Pujisiswanto,H dan Darwin. 2008. Pengaruh Dosis Kompos Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Buah Tomat. Prosending Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 17-18 November 2008. Lampung

Purba janti E.D., Soetrisno R.D., Hanudin E., Budhi S.P.S. 2010. Penampilan Fisiologi Dan Hasil Rumput Benggala (Panicum Maximum. Jacq) Pada Tanah Salin Akibat Pemberian Pupuk Kandang, Gypsum, dan Sumber Nitrogen. Vol 12 no 1 hal 61-67 2010, ISSN 1411-067

Purwawangsa, H dan Bramada W.P. 2014. Pemanfaatan Lahan Tidur Untuk Penggemukkan Sapi. Jurnal risalah kebijakan pertanian dan lingkungan, vol 1 no 2 hal 92-96 agusatus 2014 issn 2355-6226

Redaksi agromedia. 2007. Cara Tepat Memupuk Tanaman Hias. PT Agromedia Pustaka: Jakarta

Rini , J.2014. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Hijau dari Gamal, Lamtoro, dan Jonga-Jonga Terhadap Produksi dan Kualitas Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) pada Umur yang Berbeda. Skripsi Peternakan, Universitas Hasanudin, Makasar

Rivaie. A.A. 2006. Pupuk Kandang Sapi. PT. Kreatif Energi Indonesia.

Rohani, Drs. Ahmad, HM, M.Pd. 2004. Pengolalaan Pengajaran. Rineka Cipta : Jakarta.

Rukmana, R. 2005. Rumput Unggul Hijauan Makanan Ternak. Kanisius (Anggota IKAPI). Jakarta

(20)

xx

Sajimin., Purwantari N.D., Mujiastuti R. 2011. Pengaruh Jenis dan Taraf Pemberian Pupuk Organik pada Produktivitas Tanaman alfalfa (Medicago sativa L.) di Bogor Jawa Barat. Seminar Nasional Teknologi Peternakan Dan Veteriner 2011

Sarwono. 2005. Kelinci Potong dan Hias. Agromedia Pustaka. Jakarta

Seseray,D.S., Budi S., dan Marlyn N.L. Produksi Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum) yang Diberikan Pupuk N, P, dan K dengan Dosis 0,50 dan

100% pada Devoliasi Hari Ke-45. Jurnal Sains Peternakan, No 1 Vol.11 Maret 2013 hal 49-55. ISSN 1693-8828

Setiawan, A.I. 2003. Memanfaatkan Kotoran Ternak. Penebar Swadaya: Jakarta Setiawan,T., Rahayu T., Pamujiasih T. 2012. Pengaruh Waktu Dan Pemberian

Dan Dosis Pupuk Kandang Kelinci Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca sativa). Jurnal agronomika. No 1 Vol.7 Januari-Agustus 2012. ISSN 1693-0142

Setyamidjaja, D. 1986. Pupuk dan Pemupukan. Ed. Ke-1.Cv.Simplex. Jakarta.120 hal.

Somantri, A dan Sambas A.M. 2006. Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Penerbit Pustaka Setia: Bnadung.

Sudarmi. 2013. Pentingnya Unsur Hara Mikrobiologi Pertumbuhan Tanaman. Jurnal widyama, no 2 vol 22 tahun 2013

Sudjana. 2005. Metode Statistika Edisi 6. Penerbit Tarsito: Bandung.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif. Kualitatif dan R&D. Alvabeta CV: Bandung.

(21)

xxi

Sulaiman, N. 2009. Menejemen Pakan pada Perusahaan Peternakan Sapi Potong CV. Sumber Baja Perkasa Kabupaten Klaten. Tugas Akhir Program Diloma III, Program Studi Agribisnis Peternakan, Universitas Sebelas

Maret, Surakarta

Sumadi, I.N. 2010. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Verietas Kacang Tanah (Archis hypogaeal) Dilahan Kering. Tesis Program Magister Pertanian, Program Studi Pertanian Lahan Kering, Universitas Udayana, Denpasar

Suryanti, D.A. 2007. Pengaruh Penambahan Kompos Azolla Dan Sekam Terhadap Pertumbuhan Stek Bunga Mawar Spesies Rosa chinensis. Skripsi biologi, Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan

Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang

Warsita, B. 2008, Teknologi Pembelajaran. Rineka Cipta: Jakarta.

Widowati. L.R. 2004. Pengaruh Kompos Pupuk Organik yang Dipekaya dengan Bahan Mineral Dan Pupuk Hayati Terhadap Sifat Sifat tanah, Serapan Hara dan Produksi Sayuran Organik. Laporan Proyek Penelitian Program Pengembangan Agribisnis. Balai Penelitian Tanah.

(22)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Rumput gajah odot (Pannisetum purpureum cv. Mott.) merupakan pakan hijauan unggul yang digunakan sebagai pakan ternak. Produksi rumput gajah (Pannisetum purpureum cv. Mott) dapat mencapai 60 ton/ha/tahun (Purwawangsa, 2014). Reksohadiprodjo 1994 dalam Khalidin et al (2013) menambahkan bahwa pada daerah dengan ketinggian 0-3000 m di atas permukaan laut (dpl) dengan curah hujan 1000 mm pertahunrumput gajah odot (Pannisetum purpureum cv. Mott) dapat tumbuh.

Sujono (2010) menunjukkan bahwa perbandingaan bahan kering hijauan dan pakan penguat atau konsentrat adalah 60:40. Rukmana (2005) menyatakan bahwa pakan hijauan merupakan pakan pokok untuk ternak ruminansia. Para petani mencari pakan yang potensial yang berupa hijauan yang dibudidayakan maupun hijauan yang tumbuh secara alami. Pakan sangat berpengaruh dalam produksi ternak, oleh karena itu kebutuhan pakan ternak harus tercukupi untuk tumbuh dan hidupnya. Hijauan makanan ternak dapat dikelompokkan menjadi hijauan segar, hijauan limbah pertanian, hijauan awetan, dan limbah pengolahan pertanian. Pakan ternak harus mengandung beberapa zat gizi, antara lain energi, protein, mineral, vitamin dan air.

(23)

2

berat badan ternak, dan sisanya merupakan pakan penguat atau konsentrat (Seseray, 2013). Ternak ruminansia diberikan pakan hijauan yang berupa rumput unggul, rumput lapang dan sebagian memanfaatkan limbah pertanian. Pada rumput unggul yang kualitasnya medium mengandung protein tercerna kurang lebih 0-15%, pada rumput lapangan dan gulma dengan kualitas rendah sampai dengan medium kandungan protein tercena kurang lebih 4-10%, dan pada limbah pertanian dengan kualitas yang rendah kandungan protein tercena kurang lebih 0-4% (Sujono, 2010).

Lahan yang subur dan produktif biasanya digunakan untuk tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi, hal ini menjadi kendala dalam penyediaan pakan ternak. Solusi untuk menghadapi penyediaan lahan pakan hijauan ternak yang kurang dengan pemanfaatan lahan-lahan yang kurang produktif dengan penambahan unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dengan cara pemupukan (Seseray, 2013).

(24)

3

Pupuk organik dapat mempertahankan sifat fisik tanah, sifat fisik tanah dapat menentukan hara dalam tanah. Lugiyo (2004) menyatakan bahwa pupuk organik mempunyai fungsi dalam sifat fisik, kimia dan biologi tanah, sehingga tanah dapat menyediakan hara dalam jumlah berimbang. Terdapat banyak jenis pupuk organik diantaranya pupuk hijau, pupuk kompos, pupuk bokasi dan pupuk kandang. Pupuk kandang merupakan pupuk yang terbuat dari kotoran ternak.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan terdapat 38 ekor sapi yang dipelihara oleh masyarakat di desa Kedung Bocok. Mayoritas masyarakat yang memelihara sapi tersebut membuang kotoran sapi di sungai maupun dibiarkan begitu saja di sebelah kandang sapi. Satu ekor sapi dapat menghasilkan kotoran sebanyak 10-25 kg/hari (Litbang, 2011). Limbah kotoran sapi yang sangat melimpah ini dapat menimbulkan pencemaran udara berupa sumber bau yang kurang sedap, sehingga limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kandang. Pujisiswanto dan Darwin (2008) menambahkan feses sapi memiliki kandungan nitrogen dan potasium, yang baik untuk dimanfaatkan sebagai pupuk kandang.

(25)

4

Selain itu budidaya kelinci telah banyak dilakukan tetapi pemanfaatan kotoran kelinci sebagai pupuk organik belum dikembangkan.

Selain pupuk kandang sapi dan kelinci yang memiliki potensi dalam pertumbuhan tanaman, pupuk kandang ayam juga memiliki potensi yang sama. Kandungan unsur hara yang terdapat dalam kotoran ayam diketahui efektif dalam pertumbuhan tanaman, hal tersebut sesuai dengan penelitian Sajimin (2011) yang menyatakan bahwa pupuk kandang ayam memiliki peran penting dalam pertumbuhan tinggi tanaman dan produksi berat segar tanaman. Pupuk kandang ayam memiliki kandungan nitrogen yang tinggi yang berperan dalam pertumbuhan dan produksi tanaman.

Penggunaan limbah kotoran hewan yang digunakan sebagai pupuk kandang untuk pertumbuhan tanaman termasuk dalam pembelajaran materi biologi kelas XII pada kompentensi dasar 3.1 “Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup berdasarkan hasil percobaan” dan menerapkannya sesuai dengan kompetensi dasar 4.1 “Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tata cara penulisan ilmiah yang benar”. Agar dapat mencapai kompetensi dasar tersebut, maka dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai sumber belajar dengan memenuhi aspek-aspek yang berlaku.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dilakukan penelitian mengenai

Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan Rumput

Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) sebagai Sumber Belajar

(26)

5

1.2 Rumusan Masalah

1. Adakah pengaruh antara dosis dan jenis pupuk kandang sapi, kelinci dan ayam terhadap pertumbuhan Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ?

2. Pada dosis berapakah yang paling efektif dari jenis pupuk kandang sapi, kelinci, dan ayam terhadap pertumbuhan Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) ?

3. Bagaimanakah pemanfaatan proses dan hasil penelitian pengaruh pupuk kandang sapi, kelinci, dan ayam terhadap pertumbuhan Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) sebagai sumber belajar biologi?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui interaksi antara dosis dan jenis pupuk kandang sapi, kelinci dan ayam terhadap pertumbuhan Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott)

2. Mengetahui dosis dan jenis pupuk kandang sapi, kelinci dan ayam yang berpengaruh paling baik terhadap pertumbuhan Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott)

(27)

6

1.4 Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis

a. Menambah daya guna dari kotoran sapi, kotoran kelinci dan kotoran ayam sebagai perbaikan lingkungan dan dalam dunia pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya berkaitan dengan memanfaatkan bahan limbah untuk pelestarian lingkungan.

(28)

7

c. Hasil penelitian yang diterapkan dalam bentuk jurnal belajar diharapkan dapat menjadi sumber belajar yang berguna untuk menunjang belajar siswa.

1.5 Batasan Penelitian

Agar penelitian tidak menyimpang dari fokus permasalahan, perlu adanya batasan penelitian sebagai berikut :

1. Penelitian ini menggunakan tiga jenis pupuk kandang yaitu pupuk kandang sapi, dan kelinci yang sudah ditimbun dalam tanah selama 3 bulan ini dimaksudkan untuk mengurangi kadar amoniak di dalam kotoran, sedangkan untuk pupuk kandang ayam kotorannya didapatkan dari kandang ayam yang sudah dipanen.

2. Pengamatan pertumbuhan rumput gajah dilakukan selama 4 minggu, sebab menghasilkan pertambahan tinggi tanaman, luas daun, jumlah daun, dan berat basah paling baik (Andrianton, 2010). Pengukuran dilakukan setiap 5 hari.

3. Jenis rumput gajah yang digunakan adalah jenis rumput gajah odot (Pennisetum purpureum cv. Mott).

4. Parameter yang diamati dalam penelitian ini berhubungan dengan pertumbuhan rumput gajah yang diteliti meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah anakan dan berat basah.

(29)

8

didapatkan dari ujung daun yang diluruskan ke atas yang sejajar dengan batang.

6. Jumlah anakan dihitung dari tanaman yang memiliki tinggi minimal 5 cm 7. Panjang daun dihitung dengan mengukur daun terpanjang mulai dari ketiak

daun hingga ujung daun dalam satuan cm.

8. Jumlah daun dihitung sejak tanaman berumur 5 hari setelah tanam, daun yang telah membuka sempurna.

9. Berat basah dilakukan pada akhir penelitian dengan cara menimbang seluruh bagian tanaman kecuali akar dengan menggunakan timbangan.

1.6 Definisi Istilah

Definisi istilah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pupuk kandang merupakan pupuk yang berasal dari ternak baik berupa kotoran padat (feses) yang bercampur sisa makanan maupun air kencing (urine) (Lingga dan Marsono, 2013:56-57).

Gambar

Tabel 4.23 Hasil Ringkasan Uji Homogenitas Jenis dan Dosis Pupuk
Gambar 2.1 Tanaman Rumput Gajah Odot

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan berbagai aditif dalam silase rumput Gajah ( Pennisetum purpureum) CV terhadap kecernaan bahan kering

Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kandungan asam lemak terbang dan NH 3 (in vitro) tertinggi dari silase Rumput Gajah (Pennisetum.. Purpureum)

Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pupuk cair urin sapi fermentasi menggunakan dosis 150 ml/pot tanaman mampu meningkatkan produktivitas rumput gajah (Pennisetum

(2007a) melaporkan bahwa penelitian yang dilakukan terhadap lima jenis rumput yaitu rumput raja (Pennisetum hybrida), rumput gajah (Pennisetum purpureum), rumput

Mott dikenal dengan nama lokal gajah mini (karena tinggi tanaman maupun panjang dan lebar daun yang lebih kecil dibandingkan dengan rumput gajah, P. purpureum ) atau

Hal ini diduga karena dosis pupuk organik serbaguna (Agrodyke) mengandung unsur hara yang cukup bagi tanaman rumput gajah odot yang berpengaruh terhadap jumlah

Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Terhadap Produksi Rumput Gajah Taiwan ( Pennisetum purpureum Schumach).. Prosiding Seminar Fakultas

Kandungan Protein Kasar dan Serat Kasar Silase dari Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) yang diberi Pupuk Organik pada Berbagai Umur Pemotongan.. Skripsi :